Anda di halaman 1dari 3

Nama : Batrisyia Kesya Maheswari

Kelas : IIIB

4 Sifat Nabi Muhammad SAW Yang Harus


Diteladani

Nabi dan Rasul Allah adalah orang-orang pilihan yang bisa dijadikan suri tauladan bagi
ummatnya. Mulai dari Nabi Pertama yaitu Nabi Adam AS sampai Nabi Terakhir Nabi
Muhammad SAW. Sebagai seorang Rasul, Nabi Muhammad SAW mempunyai 4 sifat yang
sangat terpuji yang patut ditiru dan diteladani oleh seluruh umat Islam. Sifat-sifat tersebut adalah
sebagai berikut:

1. Shidiq

Shidiq artinya benar. Sejak kecil Nabi Muhammad SAW memang telah menunjukkan sifat
siddiq, dikehidupan sehari harinya beliau tidak pernah sedikitpun mengucapkan kebohongan
sehingga sifatnya itulah yang menjadikan dia panutan, dan selalu diperhatikan oleh masyarakat
sekitarnya bahkan dalam aktivitas berdagangnya pun beliau selalu jujur dan itu menjadikan
dagangannya selalu laris terjual.
Beliau dihormati oleh masyarakat lantaran sifat jujur yang dimilikinya dan ditunjukkan dalam
kehidupan sehari-harinya, bahkan dia dipercaya untuk menyelesaikan sengketa yang timbul di
kelangan masyarakat arab pada saat itu, contohnya Pada waktu nyaris terjadi perang antara
suku yang besar, sebab masing-masing sukunya yang meletakkan kembali batu
Hajar Aswad ke tempatnya semula., yaitu di-dinding Ka’bah tetapi berkat
kebijaksanaan Nabi, pertengkaran tersebut dapat terhindarkan.
mereka semua mengikuti nasehat dan usulan nabi Muhammad agar batu Hajar Aswad diletakkan
di atas sorban beliau dan kemudian setiap masing-masing kepala suku yang telah berjasa
membangun kembali Ka’bah. Saat itu ka’bah mengalami kerusakan akibat banjir besar yang
melanda kota Mekkah.

Sifat Shidiq Nabi ini terus melakat sampai beliau menghembuskan nafas terakhir. Pada saat
beliau menyampaikan berita Isra Mi’raj banyak orang kafir Quraisy yang mengatakan bahwa
beliau telah berbohong. Ketika kafir Quraisy bertanya kepada Abu Bakar tentang peristiwa Isra
dan Mi’raj seperti yang telah diberitakan oleh Muhammad, Abu Bakar menjawab, jika peristiwa
Isra Mi’raj itu disampaikan oleh Muhammad maka saya percaya sepenuhnya.
Abu Bakar adalah orang yang sangat percaya terhadap semua ucapan Nabi, walaupun Abu Bakar
sendiri terkadang belum mendengarnya secara langsung seperti peristiwa Isra Mi’raj tetapi beliau
langsung mempercayainya Karena itu adalah perkataan Rasulullah. Abu Bakar selalu
yakinbahwa mustahil Rasulullah menyampaikan suatu kebohongan. Karena sikapnya yang
seperti inilah maka Abu Bakar diberikan gelar As-Shidiq artinya yang selalu membenarkan
perkataan Rasulullah.

2. Amanah

Amanah artinya dapat dipercaya. Nabi Muhammad adalah penerima wahyu yang sempurna.
Nabi sama sekali tidak pernah menambah atau mengurangi wahyu yang diterimanya dari Allah
SWT. Apa yang beliau sampaikan kepada seluruh umat Islam adalah apa yang beliau terima dari
Allah SWT.
Sifat Rasul yang dapat dipercaya sudah dia tunjukkan sejak kecil ketika beliau membawa barang
dagangan Siti Khadijah ke negeri Syam beliau menjaga amanah ini dengan sungguh-sungguh.
Kesungguhan dalam menjaga amanah inilah membuat kagum Siti Khadijah. Sebab beliau tidak
pernah mengambil keuntungan sedikit pun dari apa yang diperolehnya, semua keuntungan itu
tetap diserahkan kepada Siti Khadijah.
Kemudian ketika berada di Madinah dan membuat perjanjian Hudaibiyah, beliau mematuhi isi
perjanjian tersebut meskipun oleh para sahabat dikatakan bahwa isi perjanjian tersebut tidak adil.

3. Tabligh

Tabligh artinya menyampaikan segala firman Allah SWT yang ditujukan kepada umat manusia
melalui Rasulullah SAW. Tidak ada yang disembunyikan meskipun wahyu tersebut
menyinggung Rasulullah sendiri.
“Supaya Dia mengetahui, bahawa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-
risalah Tuhannya, sedang ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung
segala sesuatu satu persatu.” (QS Al-Jin: 28)
“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, kerana telah datang seorang buta
kepadanya.” (QS 'Abasa: 1~2)
Ada sebuah kisah yang diceritakan dalam sebuah riwayat bahwa firman Allah (QS 'Abasa: 1)
turun berkenaan dengan Ibnu Ummi Maktum yang buta dan datang kepada Rasulullah SAW
sambil berkata: “Berilah petunjuk kepadaku, ya Rasulullah.” ketika itu Rasulullah SAW sedang
menghadapi para pembesar kaum musyrikin Quraisy, sehingga Rasulullah berpaling daripadanya
dan tetap melayani pembesar-pembesar Quraisy. “Apakah yang saya katakan ini mengganggu
tuan? ”Kata Ummi Maktum, Kemudian Rasulullah menjawab: “Tidak.” Maka ayat ini turun
sebagai teguran di atas perbuatan Rasulullah SAW itu. (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan juga
al-Hakim yang bersumbernya dari ‘Aisyah. Diriwayatkan juga oleh Ibnu Ya’la yang bersumber
dari Anas.)
Sebetulnya apa yang dilakukan Rasulullah SAW itu adalah hal yang wajar untuk stardard umum.
Ketika seseorang sedang berbicara di depan umum atau dengan seseorang, tentu kita tidak suka
diganggu oleh orang lain. Namun untuk standard Nabi, itu tidak cukup. Oleh kerana itulah Allah
SWT menegur Baginda SAW melalui ayat tersebut.
Sebagai seorang yang tabligh, meski ayat itu menyindirnya, Nabi Muhammad SAW tetap
menyampaikannya kepada kita. Itulah sifat seorang Nabi. Jadi, mustahil Nabi itu ‘kitman’ atau
menyembunyikan wahyu.

4. Fathanah

Fathonah artinya bijaksana. Mustahil bagi seseorang Rasul itu bersifat bodoh atau jahlun. Dalam
menyampaikan ayat Al-Quran dan kemudian menjelaskannya dalam puluhan ribu hadis
memerlukan kebijaksanaan dan kecerdasan yang luar biasa.
Baginda SAW harus bisa menjelaskan firman-firman Allah SWT kepada kaumnya dengan
bijaksana sehingga mereka mau memeluk Islam. Nabi juga diharuskan untuk bisa berdebat
dengan orang-orang kafir dengan cara yang yang baik.
Apalagi Rasulullah mampu mengatur umatnya sehingga berjaya mentransformasikan bangsa
Arab jahiliah yang pada dasarnya bodoh, kasar/bengis, berpecah-belah serta sentiasa berperang
antara suku, menjadi satu bangsa yang berbudaya dan berpengetahuan. Itu semua memerlukan
kebijaksanaan yang luar biasa.
Semoga kita dapat menerapkan 4 sifat Baginda SAW di atas di dalam kehidupan sehari hari dan
mendapat keridhaan Allah SWT, Aamiin.

Anda mungkin juga menyukai