Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA BALITA

Diajukan untuk memenuhi tugas PKK2

Dosen Pembimbing: Yulia Ulfah, S.ST, M. Keb

Disusun Oleh :

Febbyanti Eka Putri Utami

P17324120024

3-A

POLTEKKES KEMENKESBANDUNG
JURUSAN KEBIDANAN BANDUNG
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan “Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Balita”
Dalam Rangka “PKK 2”
Poltekkes Kemenkes Bandung
Tahun 2022

Oleh :

Febbyanti Eka Putri Utami

P17324120024

Menyetujui

Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

Kokon Wiartin, S.ST., M.Tr. Keb Yulia Ulfah, S.ST, M. Keb


NIP: 196903051990122001 NIP: 198207012008122001
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topic : Kelas Ibu Balita Usia 2-5 Tahun


Sub Topic : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Balita Usia 2-5 Tahun
Hari, tanggal : Rabu, 10 Agustus 2022
Waktu : 09.00 – Selesai
Sasaran : Ibu Dan Balita Usia 2-5 Tahun
Tempat : Puskesmas Pacet
Karakteristik : Ibu Dan Balita
Jumlah Peserta : 5 Orang

I. Latar belakang
Derajat kesehatan dibangun melalui perilaku, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan serangkaian perilaku manusia yang
dibangun dan dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan perilaku hidup
bersih dan sehat dapat dimulai dengan menerapkan kebiasaan memelihara kebersihan
sejak dini. Hal ini sangat bermanfaat untuk selalu dilakukan agar kesehatan tubuh tetap
terjaga.
Anak adalah aset masa depan yang akan melanjutkan pembangunan di suatu negara.
Pada usia balita merupakan masa perkembangan tercepat dalam kehidupan manusia dan
juga masa dimana manusia rentan terhadap serangan penyakit. Jika terjadi gangguan
kesehatan pada masa tersebut, maka dapat berakibat negatif bagi pertumbuhan anak
(Adzania, 2004).
Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tatanan rumah tangga adalah usaha untuk
mempraktikkan perilaku yang dapat menciptakan rumah tangga ber-PHBS, yang
mencakup 10 indikator yaitu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi ASI
eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah
sekali seminggu, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari,
tidak merokok di dalam rumah (Maryunani, 2013).
Dalam PHBS telah diatur saat harus mencuci tangan sebelum makan, setelah buang
air besar, setelah memegang unggas atau hewan, setelah batuk atau bersin dan
membersihkan hidung, setelah membersihkan sampah, setelah bermain di tanah dan
lantai. Tangan yang kotor dapat memindahkan bakteri dan virus pathogen dari tubuh,
faeses atau sumber lain ke makanan (Maryunani, 2013).

I. Tujuan
1.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), ibu yang memiliki balita usia 2-5 tahun diharapkan mengetahui dan memahami
mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan setidaknya mampu
menjawab pertanyaan serta ibu dan balita usia 2-5 tahun mampu mempraktikan
pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kehidupannya sehari-hari.

I.2 Tujuan khusus


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x45 menit, diharapkan:
1. Ibu memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik mengenai Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
2. Ibu memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik mengenai pembiasaan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada balita usia 2-5 tahun.
3. Menjadikan kebersihan dan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai bagi ibu dan
balitanya.

II. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

III. Alat Bantu/peraga


1. Poster
IV. Sumber
Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak, Direktorat Jendral Rehabilitasi Sosial Kementerian
Sosial dan UNICEF. (2020). Penguatan Kapabilitas Aanak dan Keluarga: Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta: Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Hidayati, R. (2019). Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Dalam Tatanan
Rumah Tangga Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Puskesmas Lubuk Buaya
Padang Tahun 2018. Journal Of Social And Economics Research, 1(1), 001-009.
Kemenkes RI. 1997. Cetakan 2020. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Kementerian
Kesehatan dan Jica (Japan International Cooperation Agency).
Kementerian Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
(2016). PHBS. Diakses dari https://promkes.kemkes.go.id/phbs pada tanggal 22
September 2021.
Margowati, S. dan Astuti, F. P. (2017). Implementasi PHBS Pada Anak Usia Dini Melalui
Metode Seling. Journal of Holistic Nursing Science. 4 (1). 1-6.
Maryunani. 2013. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat. Numed: Jakarta.
Mirliani. (2019). Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Anak Usia Dini di
Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Desa Simpang Sungai Duren Kabupaten Muaro Jambi.
Skripsi Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Sulthan Saifuddin Jambi.
Tim Direktorat Pembinaan PAUD dan Tim Yayasan Pembangunan Citra Insan Indonesia.
(2020). Pedoman Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pendidikan
Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat Pembinaan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, dan UNICEF.

V. Kegiatan
Terlampir

VI. Materi
Terlampir
VII. Evaluasi
Menanyakan Tentang :
1) Manfaat kelas balita bagi ibu dan keluarga
2) Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
3) Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada balita usia 2-5 tahun

LAMPIRAN KEGIATAN
No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu
1 Pendahuluan 1. Membuka acara 1. Menjawab salam 2 Menit
2. Menyampaikan tujuan penyuluhan 2. Menyimak
3. Apersepsi 3. Mendengarkan, menjawab
pertanyaan
2 Kerja 1. Menyampaikan garis besar materi 1. Mendengarkan dengan 10 Menit
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat penuh perhatian
(PHBS) 2. Menanyakan hal-hal yang
2. Memberikan kesempatan kepada belum jelas
peserta untuk bertanya 3. Memperhatikan jawaban
3. Menjawab pertanyaan dari pemateri
4. Evaluasi 4. Menjawab pertanyaan
5. Membagikan doorprize kepada 5. Peserta antusias dalam
peserta yang bisa menjawab menerima doorprize
pertanyaan
3 Penutup 1. Menyimpulkan materi 1. Peserta mendengarkan 3 Menit
2. Penyerahan sertifikat kesimpulan dari materi yang
3. Menutup acara telah disampaikan
2. Perserta menerima sertifikat
3. Menjawab salam
LAMPIRAN MATERI

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

BALITA USIA 2-5 TAHUN

A. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

PHBS merupakan kependekan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.


Sedangkan pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena
kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri
pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk
menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun
masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi.

B. Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Balita Usia 2-5 Tahun

1. Perilaku Buang Air Kecil (BAK) dan Buang Air Besar (BAB) di Jamban

Selain menimbulkan bau yang tidak sedap, tinja dan urine manusia banyak
mengandung kuman penyakit.

Penularan penyakit yang bersumber dari tinja (Faeces) dapat terjadi melalui :

a. Tangan, jari, kuku/di bawah kuku (Fingers) masuk langsung ke mulut atau
melalaui makanan yang dipegang.
b. Lalat (Flies) hinggap ke makanan (Foods) atau ke wajah.
c. Tanah (Field), makanan tidak dicuci atau tidak dimasak.
d. Air/cairan (Fluids), air tidak diolah dulu sebelum dikonsumsi.
2. Mencuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
a. Kapan saja harus mencuci tangan :
1) Setelah buang air
2) Sebelum memegang dan menyusui
3) Setelah menceboki bayi atau anak
4) Sebelum makan dan menyuapi anak
5) Sebelum memegang makanan dan setelah makan
6) Setelah bersin/batuk
7) Setiap kali tangan kotor : mengetik, memegang uang, hewan/binatang,
berkebun.
b. Pentingnya mencuci tangan dengan air bersih dan sabun karena :
1) Kuman penyakit sangat mudah ditularkan melalui tangan. Pada saat makan
kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.
2) Tangan kadang terlihat bersih secara kasat mata namun tetap mengandung
kuman.
3) Sabun dapat membersihkan kotoran dan merontokkan kuman. Tanpa sabun,
kotoran dan kuman tertinggal di tangan.
c. Cara mencuci tangan yang benar : Biasakan mencuci tangan pakai sabun dengan
air mengalir

3. Minum Air dan Makan Makanan yang Sehat serta Higienis


a. Air Minum yang Sehat dan Higienis
b. Makanan dan Jajanan yang Sehat dan Higienis
 Higienitas Pangan
Standar higienitas makanan mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan
no 3 tahun 2014, tentang STBM, yang meliputi:
1) Pemilihan bahan makanan: makanan dalam keadaan segar, tidak busuk,
berbau, rusak, tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
2) Penyimpanan bahan makanan: memperhatikan pengemasan, lamanya
penyimpanan dan suhu.
3) Pengolahan makanan: bahan makanan dicuci dengan benar, dimasak
sampai matang, dimasak di tempat yang higienis dan bersih dengan
menggunakan alat alat yang bersih, serta memegang masakan dengan
menggunakan alat dan sudah terlebih dahulu cuci tangan.
4) Penyimpanan makanan matang: mempertimbangkan suhu, wadah tertutup
dan lamanya penyimpanan makanan (berpegaruh terhadap citarasa dan
kesegaran makanan).
5) Penyajian makanan: disajikan dengan wadah yang bersih dan tertutup serta
tangan dalam keadaan bersih.
4. Membuang Sampah di Tempat Sampah dan Menjaga Lingkungan Bersih serta
Aman
Pembiasaan untuk membuang sampah di tempat sampah dan menjaga lingkungan
agar bersih, sehat dan aman harus dimulai sejak usia dini.
a. Memperkenalkan jenis sampah berdasarkan sifatnya (sampah organik dan
anorganik).
b. Mengajarkan untuk tidak membuang sampah sembarangan.
c. Membiasakan untuk membuang sampah di tempat sampah yang sudah
disediakan, sesuai dengan jenis sampah.
5. Mandi
Perilaku mandi menggunakan sabun mandi dan air bersih dilakukan minimal 2x
sehari pada pagi dan sore hari yang bertujuan untuk :
a. Menjaga kebersihan kulit
b. Mencegah penyakit kulit/gatal-gatal
c. Menghilangkan bau badan
d. Menghilangkan kuman dan virus
6. Mencuci Rambut
Mencuci rambut dilakukan 2x seminggu menggunakan shampo dan air bersih,
bertujuan untuk membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran dan memberikan
rasa segar.
7. Menggosok Gigi
Menggosok gigi dilakukan minimal 2x sehari dengan memakai pasta gigi/odol
yang dilakukan setelah makan dan sebelum tidur malam.

Gosok gigi (Depkes RI, 2007) bertujuan untuk:

a. Menjaga kebersihan gigi dan mulut.


b. Mencegah kerusakan pada gusi dan gigi.
c. Mencegah bau mulut tidak sedap

Perawatan Gigi Anak :

a. Mulai ajari anak menyikat gigi di depan cermin, secara teratur selama 2 menit
dampingi anak menggosok gigi sampai anak usia 8 tahun
b. Untuk usia 2-6 tahun pasta giginya seukuran 1 biji kacang polong
c. Untuk mengurangi risiko gigi berlubang pada anak :
1) Jangan biasakan anak minum susu dengan botol sambil tiduran
2) Jangan membiarkan anak melakukan kebiasaan menghisap ibu jari atau
dot (mengempeng)
3) Hindari anak dari makan makanan manis yang bersifat lengket di antara
waktu makan
4) Biasakan teratur menyikat gigi sebelum tidur
5) Jangan membiasakan anak mengemut makanan
8. Membersihkan Hidung
Membersihkan lubang hidung perlu dilakukan pada setiap kali mandi guna
membuang kotoran yang ada dan melancarkan jalan udara untuk bernafas.
9. Membersihkan Telinga
Bersihkan bagian daun telinga ataupun luar telinga. Hindari mengorek telinga
terutama dengan mengunakan benda-benda yang tidak aman dan tajam seperti
penjepit rambut. Jika ada kotoran yang mengeras, minta banduan dokter untuk
membersihkannya
10. Memotong dan Membersihkan Kuku
Memotong dan membersihkan kuku dilakukan minimal 1x seminggu dengan
tujuan untuk:
a. Mencegah penyakit yang dapat ditularkan melalui sisa kotoran yang terselip
pada kuku dan jari jemari tangan.
b. Mencegah luka akibat garukan kuku.

Perlu diperhatikan bahwa tidak boleh mengorek hidung dengan jari/ kuku tangan
yang kotor, tidak memasukkan jari ke mulut atau menggigiti kuku.

11. Menggunakan alas kaki


Anak-anak terkadang saat bermain tidak meggunakan alas kaki. Penggunaan alas
kaki perlu dilakukan agar:
a. Kaki tidak terluka atau tertusuk benda tajam.
b. Mencegah penyakit, misalnya penyakit cacingan akibat menginjak kotoran.
12. Kebersihan Pakaian
Pakaian harus selalu bersih dan diganti setiap hari. Hal ini bertujuan agar kita
terhindar dari penyakit kulit yang disebabkan pakaian basah atau kotor.
13. Melakukan Aktifitas Fisik
Melakukan aktifitas fisik, baik berupa olahraga maupun kegiatan lain yang
mengeluarkan tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental,
dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.
14. Kesehatan Lingkungan
a. Jauhkan anak dari asap rokok, asap dapur, asap sampah, polusi kendaraan
bermotor, dan dari kotoran limbah hewan ternak yang dipelihara berdampingan
dengan rumah.
b. Pastikan selalu tersedia air bersih dan jamban sehat. Buang tinja anak di jamban
sehat. Ibu mengajari anak BAB di jamban sehat.
c. Perlakuan popok sekali pakai :
1) Mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti popok
2) Bila anak BAB, sebaiknya sisa kotoran di popok disiram ke lubang
pembuangan/toilet sebelum popok di buang
3) Gulung dan rekatkan popok agar tertutup rapat sebelum dibuang
4) Buang popok bekas pakai ke tempat pembuangan khusus
5) Tidak membuang popok bekas ke lubang toilet/sungai.
d. Bersihkan bak penampung air dan tutup untuk menghindari berkembangbiaknya
jentik nyamuk.
e. Bersihkan rumah dan lingkungan bermain anak dari debu dan sampah. Damping
anak saat bermain di luar rumah, dan hindarkan dari keramaian yang berisiko anak
tertular penyakit.
f. Jaga kebersihan perlengkapan makan dan minum.
g. Hindari gigitan nyamuk, lindungi anak dengan mengoleskan lotion kulit dan tidur
dengan kelambu. Di daerah endemis malaria, anak harus tidur dalam kelambu
berinsektisida.
h. Kurangi penggunaan bahan kimia dan pestisida yang dapat mencemari tanah.
i. Tanam tumbuhan hijau di halaman rumah.
j. Penjamah makanan selalu dalam kondisi sehat, tidak menderita penyakit menular
dan menerapkan kebersihan diri. Cara memasak menerapkan prinsip kunci
keamanan pangan (menjaga pangan pada suhu aman, memasak dengan benar,
memisahkan pangan matang dan pangan mentah, menjaga kebersihan, dan
menggunakan air dan bahan baku yang aman).
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Dasar penugasan : Pendidikan Kesehatan


2. Nama Petugas : Febbyanti Eka Putri Utami
3. Tujuan perjalanan : Puskesmas Pacet
4. Tanggal Perjalanan : 10 Agustus 2022
5. Maksud Perjalanan : Penyuluhan Kesehatan
6. Sasaran : Ibu Dan Balita Di Puskesmas Pacet
7. Hasil Kegiatan :
a. Proses Pelaksanaan
- Materi pengertian dan manfaat PHBS pada balita
- Tanya jawab mengenai pembiasaan PHBS pada balita
- Metode ceramah tanya jawab mengenai manfaat dan pembiasaan
PHBS pada balita
b. Permasalahan yang dihadapi
- Ibu masih belum mengetahui cara pembiasaan hidup sehat pada balita
c. Pemecahan masalah
- Penyuluhan dan berkesinambungan untuk meningkatkan pengetahuan
ibu untuk PHBS pada anaknya.
LAMPIRAN DEKOMENTASI
DAFTAR HADIR
POSTER

Anda mungkin juga menyukai