Disusun Oleh :
P17324120024
3-A
POLTEKKES KEMENKESBANDUNG
JURUSAN KEBIDANAN BANDUNG
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan Acara Penyuluhan “Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Balita”
Dalam Rangka “PKK 2”
Poltekkes Kemenkes Bandung
Tahun 2022
Oleh :
P17324120024
Menyetujui
I. Latar belakang
Derajat kesehatan dibangun melalui perilaku, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan serangkaian perilaku manusia yang
dibangun dan dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan perilaku hidup
bersih dan sehat dapat dimulai dengan menerapkan kebiasaan memelihara kebersihan
sejak dini. Hal ini sangat bermanfaat untuk selalu dilakukan agar kesehatan tubuh tetap
terjaga.
Anak adalah aset masa depan yang akan melanjutkan pembangunan di suatu negara.
Pada usia balita merupakan masa perkembangan tercepat dalam kehidupan manusia dan
juga masa dimana manusia rentan terhadap serangan penyakit. Jika terjadi gangguan
kesehatan pada masa tersebut, maka dapat berakibat negatif bagi pertumbuhan anak
(Adzania, 2004).
Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tatanan rumah tangga adalah usaha untuk
mempraktikkan perilaku yang dapat menciptakan rumah tangga ber-PHBS, yang
mencakup 10 indikator yaitu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi ASI
eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah
sekali seminggu, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari,
tidak merokok di dalam rumah (Maryunani, 2013).
Dalam PHBS telah diatur saat harus mencuci tangan sebelum makan, setelah buang
air besar, setelah memegang unggas atau hewan, setelah batuk atau bersin dan
membersihkan hidung, setelah membersihkan sampah, setelah bermain di tanah dan
lantai. Tangan yang kotor dapat memindahkan bakteri dan virus pathogen dari tubuh,
faeses atau sumber lain ke makanan (Maryunani, 2013).
I. Tujuan
1.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), ibu yang memiliki balita usia 2-5 tahun diharapkan mengetahui dan memahami
mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan setidaknya mampu
menjawab pertanyaan serta ibu dan balita usia 2-5 tahun mampu mempraktikan
pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kehidupannya sehari-hari.
II. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
V. Kegiatan
Terlampir
VI. Materi
Terlampir
VII. Evaluasi
Menanyakan Tentang :
1) Manfaat kelas balita bagi ibu dan keluarga
2) Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
3) Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada balita usia 2-5 tahun
LAMPIRAN KEGIATAN
No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu
1 Pendahuluan 1. Membuka acara 1. Menjawab salam 2 Menit
2. Menyampaikan tujuan penyuluhan 2. Menyimak
3. Apersepsi 3. Mendengarkan, menjawab
pertanyaan
2 Kerja 1. Menyampaikan garis besar materi 1. Mendengarkan dengan 10 Menit
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat penuh perhatian
(PHBS) 2. Menanyakan hal-hal yang
2. Memberikan kesempatan kepada belum jelas
peserta untuk bertanya 3. Memperhatikan jawaban
3. Menjawab pertanyaan dari pemateri
4. Evaluasi 4. Menjawab pertanyaan
5. Membagikan doorprize kepada 5. Peserta antusias dalam
peserta yang bisa menjawab menerima doorprize
pertanyaan
3 Penutup 1. Menyimpulkan materi 1. Peserta mendengarkan 3 Menit
2. Penyerahan sertifikat kesimpulan dari materi yang
3. Menutup acara telah disampaikan
2. Perserta menerima sertifikat
3. Menjawab salam
LAMPIRAN MATERI
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk
menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun
masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi.
B. Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Balita Usia 2-5 Tahun
1. Perilaku Buang Air Kecil (BAK) dan Buang Air Besar (BAB) di Jamban
Selain menimbulkan bau yang tidak sedap, tinja dan urine manusia banyak
mengandung kuman penyakit.
Penularan penyakit yang bersumber dari tinja (Faeces) dapat terjadi melalui :
a. Tangan, jari, kuku/di bawah kuku (Fingers) masuk langsung ke mulut atau
melalaui makanan yang dipegang.
b. Lalat (Flies) hinggap ke makanan (Foods) atau ke wajah.
c. Tanah (Field), makanan tidak dicuci atau tidak dimasak.
d. Air/cairan (Fluids), air tidak diolah dulu sebelum dikonsumsi.
2. Mencuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
a. Kapan saja harus mencuci tangan :
1) Setelah buang air
2) Sebelum memegang dan menyusui
3) Setelah menceboki bayi atau anak
4) Sebelum makan dan menyuapi anak
5) Sebelum memegang makanan dan setelah makan
6) Setelah bersin/batuk
7) Setiap kali tangan kotor : mengetik, memegang uang, hewan/binatang,
berkebun.
b. Pentingnya mencuci tangan dengan air bersih dan sabun karena :
1) Kuman penyakit sangat mudah ditularkan melalui tangan. Pada saat makan
kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.
2) Tangan kadang terlihat bersih secara kasat mata namun tetap mengandung
kuman.
3) Sabun dapat membersihkan kotoran dan merontokkan kuman. Tanpa sabun,
kotoran dan kuman tertinggal di tangan.
c. Cara mencuci tangan yang benar : Biasakan mencuci tangan pakai sabun dengan
air mengalir
a. Mulai ajari anak menyikat gigi di depan cermin, secara teratur selama 2 menit
dampingi anak menggosok gigi sampai anak usia 8 tahun
b. Untuk usia 2-6 tahun pasta giginya seukuran 1 biji kacang polong
c. Untuk mengurangi risiko gigi berlubang pada anak :
1) Jangan biasakan anak minum susu dengan botol sambil tiduran
2) Jangan membiarkan anak melakukan kebiasaan menghisap ibu jari atau
dot (mengempeng)
3) Hindari anak dari makan makanan manis yang bersifat lengket di antara
waktu makan
4) Biasakan teratur menyikat gigi sebelum tidur
5) Jangan membiasakan anak mengemut makanan
8. Membersihkan Hidung
Membersihkan lubang hidung perlu dilakukan pada setiap kali mandi guna
membuang kotoran yang ada dan melancarkan jalan udara untuk bernafas.
9. Membersihkan Telinga
Bersihkan bagian daun telinga ataupun luar telinga. Hindari mengorek telinga
terutama dengan mengunakan benda-benda yang tidak aman dan tajam seperti
penjepit rambut. Jika ada kotoran yang mengeras, minta banduan dokter untuk
membersihkannya
10. Memotong dan Membersihkan Kuku
Memotong dan membersihkan kuku dilakukan minimal 1x seminggu dengan
tujuan untuk:
a. Mencegah penyakit yang dapat ditularkan melalui sisa kotoran yang terselip
pada kuku dan jari jemari tangan.
b. Mencegah luka akibat garukan kuku.
Perlu diperhatikan bahwa tidak boleh mengorek hidung dengan jari/ kuku tangan
yang kotor, tidak memasukkan jari ke mulut atau menggigiti kuku.