Oleh :
I. Latar belakang
Anak adalah pribadi yang unik. Ia bukanlah seorang dewasa yang
bertubuh kecil. Namun ia adalah sosok pribadi yang berada dalam masa
pertumbuhan, baik secara fisik, mental dan intelektual. Sehat merupakan
sebuah hasil yang memerlukan proses atau usaha. Memahami arti pentingnya
kesehatan diri harus dimulai sejak dini, agar hasil itu bisa dirasakan di
kemudian hari. Pendidikan kesehatan harus diajarkan sejak dini pada anak,
karena anak sehat menjadi cerminan keluarga yang juga sehat.
Dalam memberikan Pendidikan kesehatan pada anak, seringkali
orang tua dan guru hanya membatasi pada kesehatan tubuh saja. Padahal, ini
tidak hanya membahas pada fisik tubuh, tetapi juga berkaitan dengan
kesehatan mental, perubahan sikap, perubahan kebiasaan dan perubahan cara
pandang.
Pencegahan dan penyadaran harus menjadi prioritas utama. Kita
sebaiknya mengatakan pada anak-anak tentang cara mencegah dan melindungi
diri dari sakit. Kita perlu mengajarkan hal-hal yang kecil dan sederhana yang
dapat mereka lakukan sendiri tentang kesehatan.
V. Media
1. Leaflet
VI. Kegiatan penyuluhan
No Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu
1. Pembukaan a. Membuka kegiatan a. Menjawab salam 5 menit
dengan mengucap b. Mendengarkan
salam c. Memperhatikan
b. Memperkenalkan d. Memperhatikan
diri e. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan f. Memperhatikan
dari penyuluhan
d. Kontrak waktu
e. Menyebutkan
materi yang akan
diberikan
f. Melakukan
apersepsi
2. Isi Memberi penjelasan Peserta 10
tentang : mendengarkan menit
1. Pengertian penjelasan yang
perilaku hidup diberikan dan
bersih dan sehat memperhatikan.
2. Indikator
perilaku hidup
bersih dan sehat
di sekolah
3. Siapa saja yang
harus
menjalankan
perilaku hidup
bersih dan sehat
di sekolah
4. Cara mencuci
tangan yang
baik
5. Tujuan dan
manfaat
perilaku hidup
bersih dan sehat
di sekolah
6. Dampak buruk
tidak
melakukan
perilaku hidup
bersih dan sehat
di sekolah
3. Evaluasi a. Kesempatan peserta a. Peserta bertanya 10
untuk bertanya b. Peserta menit
b. Penyuluh bertanya menjawab
pada peserta
Keterangan:
: Peserta
: Penyaji
IX. Evaluasi
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan
yang di tetapkan.
Kriteria evaluasi sebagai berikut :
1. Evaluasi struktur
a. Semua peserta hadir/ikut dalam kegiatan penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di gedung SDI Panjang.
c. Pengorganisasian penyuluhan dilakukan hari sebelumnya.
2. Evaluasi proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai.
c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan .
3. Evaluasi hasil
a. Peserta mengerti tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Dapat menyebutkan pengertian, indikator, siapa saja yang harus
melakukan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah,tujuan dan
manfaat perilaku hidup bersih dan sehat dan dampak buruk tidak
melakukan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah.
X. Materi penyuluhan
1. Pengertian
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Sekolah adalah
kebiasaan/ perilaku positif yang dilakukan oleh setiap siswa, guru,penjaga
sekolah,petugas kantin sekolah, orang tua siswa dan lain-lain yang dengan
kesadarannya untuk mencegah penyakait, meningkatkan kesehatannya
secara dalam menjaga lingkungan sehat di sekolah.
2. Indikator
Beberapa indikator PHBS di lingkungan sekolah antara lain:
a. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
CTPS merupakan kebiasaan yang bermanfaat untuk
membersihkan tangan dari kotoran dan membunuh kuman penyebab
penyakit yang merugikan kesehatan. Mencuci tangan yang baik
membutuhkan beberapa peralatan berikut: sabun antiseptik, air bersih,
dan handuk atau lap tangan bersih. Untuk hasil yang maksimal
disarankan untuk mencuci tangan selama 20-30 detik.
Langkah-langkah mencuci tangan:
a. Basahi tangan dengan air bersih yang mengalir
b. Gunakan sabun secukupnya
c. Usap-usap kedua telapak tangan
d. Gosok semua selas-sela jari
e. Usap-usap kedua punggung tangan
f. Gosok jari dan kuku tangan kanan ke telapak tangan kiri, lakukan
sebaliknya
g. Bersihkan ibu jari
h. Bersihkan pergelangan tangan
i. Bilas kedua tangan kita dengan air bersih
j. Keringkan tangan kita dengan menggunakan handuk atau lap
tangan
k. Jangan lupa unttuk mematikan kran air setelah mencuci tangan
Ada 5 waktu penting cuci tangan pakai sabun, diantaranya
sebelum makan, sesudah buang air besar, sebelum memegang bayi,
sesudah menceboki anak, dan sebelum menyiapkan makanan.
Kebiasaan CTPS yang bersih dan teratur dapat menjauhkan kita dari
bakteri dan kuman penyebab penyakit yang ikut masuk ke dalam tubuh
melalui makanan, misalnya diare.
b. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
Pengertian : jajanan yang bergizi dan tidak mengandung zat-zat
berbahaya.
Manfaat : sehat, terhindar dari penyakit
Cara Memilih :
1) Bersih
2) Jauh dari tempat sampah, got, debu dan asap kendaraan bermotor
3) Tertutup
4) Tidak bekas dipegang-pegang orang
5) Tidak terlalu manis dan berwarna mencolok
6) Masih segar
7) Tidak digoreng dengan minyak goreng yang sudah keruh
8) Tidak mengandung zat pemanis, zat pengawet, zat penyedap, dan
zat pewarna buatan
9) Bau tidak apek atau tengik
10) Tidak dibungkus dengan kertas bekas atau koran
11) Dikemas dengan plastik atau kemasan lain yang bersih dan aman
12) Lihat tanggal kadaluwarsa
Jajanan Sehat : susu, roti, biskuit, buah-buahan
Jajanan Tidak Sehat:
13) Es mambo berwarna mencolok dan terlalu manis, pemanis buatan
dan pewarna pakaian
14) Permen pemanis buatan dan pewarna pakaian
15) Bakso bahan pengenyal
16) Chiki/ makanan ringan yang menggunakan MSG sebagai
penambah rasa, zat pewarna dan pemanis buatan
17) Gorengan pakai minyak goreng bekas dipakai berkali-kali sehingga
minyak sudah berwarna sangat keruh
18) Cakwe, cilok dan bakso goreng pakai saus/ sambal berwarna
merah cerah dan terbuat dari bahan-bahan yang telah busuk
19) Kue berwarna mencolok yang memakai pewarna pakaian
20) Es sirup/ minuman berwarna mencolok dan tidak higienis,
memakai air mentah, dan terdapat zat pewarna pakaian
Dampak
1) Pemanis buatan: kanker kandung kemih
2) Pewarna tekstil: pertumbuhan lambat, gelisah
3) Bahan pengenyal (boraks): demam, kerusakan ginjal, diare, mual,
muntah, pingsan, kematian
4) Penambah rasa seperti Mono Sodium Glutamat (MSG): pusing,
selera makan terganggu, mual, kematian
5) Bahan pengawet: formalin: sakit perut, kejang-kejang, muntah,
kencing darah, tidak bisa kencing, muntah darah, hingga akhirnya
menyebabkan kematian.
6) Timah: pikiran kacau, pingsan, lemah, tidak ingin bermain, sulit
bicara, mual, muntah
7) Makanan tidak bergizi: Gangguan berfikir
8) Makanan mengandung mikroba, basi atau beracu: sakit perut,
diare
c. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
Bagaimana Cara Menggunakan Jamban Dengan Benar ?
1) Buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) di jamban
dengan benar, yaitu bila menggunakan jamban duduk jangan
berjongkok karena kaki /alas kaki akan mengotori jamban
2) Menyiram hingga bersih setelah buang air kecil dan buang air
besar
3) Membuang sampah pada tempatnya, agar jamban tidak tersumbat
dan penuh dengan sampah
4) Mengingatkan siswa/i dan penjaga sekolah untuk mengawasi dan
memastikan
5) Jamban yang tersedia selalu dalam keadaan bersih.
Bagaimana Cara Memeliharanya ?
1) Membersihkan lantai jamban dan menghindari terjadi genangan air
2) Membersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam
keadaan bersih dan tidak ada kotoran didalam jamban, tidak ada
serangga (kecoa,lalat) dan tikus yang berkeliaran
3) Selalu tersedia alat pembersih (sabun,sikat dan air bersih )
4) Apabila ada kerusakan segera diperbaiki
Buang Air Kecil Dan Buang Air Besar Dijamban Sekolah
Mengapa harus memakai jamban saat buang air kecil dan buang
air besar ?
1) Untuk mmenjaga lingkungan agar selalu bersih, sehat dan tidak
berbau.
2) Supaya tidak mencemari sumber air yang ada sekitarnya.
3) Agar tidak mengundang datangnya lalar atau serangga yang dapat
menjadi penular penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus,
cacingan, penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit kulit dan
keracunan.