Anda di halaman 1dari 31

SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG

POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT

OLEH :

Ns.KADEK WIDI ARTAWAN,S.Kep

PUSKESMAS SELEMADEG BARAT


TAHUN 2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
POLA HIDUP BERSIH SEHAT

Pokok Bahasan : PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)


Sub Pokok Bahasan : PHBS Di Tempat Kerja
Sasaran : Pekerja
Hari/tanggal : Sesuai dengan jadwal kegiatan
Waktu : 15 menit
Tempat : Wilayah Kerja Puskesmas Selemadeg Barat

I. Latar Belakang
Derajat kesehatan masyarakat tidak hanya menjadi tanggung jawab petugas
kesehatan tetapi juga sangat bergantung pada peran serta masyarakatnya.
Masyarakat yang aktif dan tanggap terhadap kesehatan dan lingkungan sekitar
akan membantu terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk
meningkatkan derajat kesehatan perlu adanya pemberdayaan masyarakat yang
difasilitasi oleh petugas kesehatan khususnya petugas kesehatan dari Puskesmas.
Banyak penyakit terjadi pada masyarakat, namun mereka tidak tau apa
penyebabnya. Mereka kurang sadar bahwa hal-hal sepele yang menyebabkan
terjadinya penyakit. Seperti kurangnya kesadaran pada masyarakat tentang
prilaku hidup yang beersih dan sehat. Seperti cuci tangan atau toileting yang
aman dan bersih. Prilaku hidup bersih dan sehat sangat penting di terapkan di
dalam kehidupan sehari-hari. Karena dengan hidup bersih dan sehat kita akan
terhindar dari kuman-kuman atau bakteri serta virus penyebab penyakit. Melihat
masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
maka untuk mengatasi masalah yang ada perlu diadakan suatu penyuluhan
tentang bagaimana berperilaku hidup bersih dan sehat secara benar sehingga
dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mengurangi angka
kesakitan akibat lingkungan yang tidak sehat. Oleh karena itu mulai dari sejak
dini kita harus berprilaku hidup bersih dan sehat dan kita pula harus mengajar
hal-hal tersebut kepada anak-anak agar mereka bisa menerapkan hal tersebut dari
masih kecil. Sehingga akan menjadi kebiasaan yang baik bagi kehidupan
kesehatan mereka.
II. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 1 x 20 menit,
pekerja/karyawan tempat uasaha diharapkan mampu mengetahui, memahami dan
melakukan pola hidup bersih dan sehat di tempat kerja.

III. Tujuan Khusus


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 1 x 20 menit,
pekerja diharapkan memahami tentang apa yang disampaikan dengan kriteria hasil :
a. Menjelaskan pengertian pola hidup bersih dan sehat (PHBS)
b. Menjelaskan pengertian pola hidup bersih dan sehat di tempat kerja
c. Menyebutkan macam-macam pola hidup bersih dan sehat
d. Menjelaskan manfaat pola hidup bersih dan sehat bagi pekerja
e. Menyebutkan indikator pola hidup bersih dan sehat di tempat kerja
f. Mampu mendemontrasikan cuci tangan yang benar

IV. Metode
 Ceramah
 Diskusi
 Demonstrasi

V. Media
 Laptop
 Lcd
 Alat-alat cuci tangan
 Leaflet
 Poster

VI. Isi Materi


 Pengertian pola hidup bersih dan sehat
 Pengertian pola hidup bersih dan sehat ditempat kerja
 Macam-macam pola hidup bersih dan sehat
 Manfaat pola hidup bersih dan sehat bagi pekerja
 Indicator pola hidup bersih dan sehat
VII. Proses Pelaksanaan
NO KEGIATAN RESPON KELUARGA WAKTU
1. Pendahuluan - Membalas salam 5 menit
- Menyampaikan salam - Memperhatikan
- Memperkenalkan anggota - Menyimak
kelompok
- Kontrak waktu
- Menjelaskan tujuan
- Apersepsi
2. Kegiatan Inti - Memperhatikan 10 menit
a. Menjelaskan pengertian penjelasan dan
pola hidup bersih dan sehat menyimak dengan
b. Menjelaskan pengertian cermat
pola hidup bersih dan sehat
dirumah tangga - Menanyakan hal
c. Menjelaskan macam- yang belum jelas
macam pola hidup bersih
dan sehat
- Memperhatikan
d. Manfaat pola hidup bersih
demonstrasi yang
dan sehat bagi rumah
dilakukan
tangga
e. Indicator pola hidup bersih
dan sehat
3. Penutup - Menjawab 5 menit
- Tanya jawab ( evaluasi ) pertanyaan
- Menyimpulkan hasil materi - Menjawab salam
- Evaluasi penutup
- Mengakhiri kegiatan
( salam )
VIII. Setting Tempat

LAPTOP

MODERATOR LCD PENYAJI MATERI

Peserta Peserta Peserta Peserta

Fasilitator Peserta Peserta Fasilitator

Peserta Peserta Peserta Peserta

Fasilitator Peserta Peserta Fasilitator

Observer

IX. Pengorganisasian
1. Ketua : Kadek Widi Artawan
2. Moderator : Kadek Widi Artawan
3. Penyaji : Kadek Widi Artawan
4. Fasilitator : Rika Melinda
5. Observer : Rika Melinda
6. Dokumentasi : Rika Melinda

X. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. SAP sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan
b. Media ( laptop, LCD, Leaflet, Poster).
c. Moderator dan penyaji sudah siap
d. Peserta siap mengikuti penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Media ( Laptop, LCD, Leaflet,Poster) dan alat cuci tangan sudah sesuai
dengan rencana.
b. Tempat siap dan disusun sesuai dengan seting tempat yang telah
direncanakan
c. Penyaji, moderator, fasilitator dan peserta siap mengikuti penyuluhan
d. Audien mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
e. Audiens antusian dan berperan aktif selama penyuluhan

3. Evaluasi hasil
a. Minimal 60 % audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat
menjelaskan pengertian pola hidup bersih dan sehat
b. Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat
menjelaskan pengertian pola hidup bersih dan sehat di tempat kerja.
c. Minimal 60% audeins dpat mengikuti penyuluhan dan dapat
menyebutkan macam-macam pola hidup bersih dan sehat
d. Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat
menyebutkan Manfaat pola hidup bersih dan sehat di tempat kerja
e. Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat
menyebutkan indicator pola hidup bersih dan sehat
f. Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat
mendemontrasikan cuci tangan yang benar

XI. Referensi

Dinas Kesehatan RI, 2001. Buku Saku Pelaksanaan PHBS Bagi Masyarakat Di
Wilayah Kecamatan.

Notoadmodjo, 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.

Notoadmodjo, 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Jakarta : Rineka


Cipta.
LAMPIRAN

MATERI PENYULUHAN TENTANG


POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT

A. Pengertian pola hidup bersih dan sehat


PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran
sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan dan
berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat.
PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi:
makan beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi
garam beryodium, member bayi dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan
lingkungan seperti membuang samapah pada tempatnya, membersihkan
lingkungan.
B. Pola hidup bersih dan sehat di Tempat Kerja
PHBS di tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja
agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
PHBS di tempat kerja dilakukan untuk mencapai Tempat Kerja yang
Sehat.

C. Macam pola hidup bersih dan sehat


PHBS di Sekolah
a. Tersedia jamban yang bersih dan sesuai dengan jumlah siswa.
b. Tersedia air bersih atau air keran yang mengalir di setiap kelas.
c. Tidak ada sampah yang berserakan dan lingkungan sekolah yang bersih dan
serasi.
d. Ketersediaan UKS yang berfungsi dengan baik.
e. Siswa menjadi anggota dana sehat (JPKM).
f. Siswa pada umumnya (60 %) kukunya pendek dan bersih.
g. Siswa tidak merokok.
h. Siswa ada yang menjadi dokter kecil atau promosi kesehatan sekolah
(minimal 10 orang)

PHBS di Tempat Kerja


a. Tidak merokok di tempat kerja.
b. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.
c. Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik.
d. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah
buang air besar dan buang air kecil.
e. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.
f. Menggunakan air bersih.
g. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.
h. Membuang sampah pada tempatnya Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
sesuai jenis pekerjaan

PHBS di Pasar
a. Menggunakan air bersih.
b. Menggunakan jamban.
c. Membuang sampah pada tempatnya.
d. Tidak merokok di pasar.
e. Tidak meludah sembarangan.
f. Memberantas jentik nyamuk.

PHBS di Tempat Ibadah


a. Menggunakan air bersih.
b. Menggunakan jamban.
c. Membuang sampah pada tempatnya.
d. Tidak merokok di tempat ibadah.
e. Tidak meludah sembarangan.
f. Memberantas jentik nyamuk.

PHBS di Rumah Makan


a. Menggunakan air bersih.
b. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
c. Menggunakan jamban.
d. Membuang sampah pada tempatnya.
e. Tidak merokok di rumah makan.
f. Menutup makanan dan minuman.
g. Tidak meludah sembarangan.
h. Memberantas jentik nyamuk.

PHBS di Terminal (Teminal Bus, Stasiun Kereta Api, Bandar


Udara, Pelabuhan, dll)
a. Menggunakan air bersih.
b. Menggunakan jamban.
c. Membuang sampah pada tempatnya.
d. Tidak merokok.
e. Tidak meludah sembarangan.
f. Memberantas jentik nyamuk.

D. Manfaat pola hidup bersih dan sehat bagi tempat kerja


1. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
2. Anak tumbuh sehat dan cerdas.

3. Anggota keluarga giat bekerja.

4. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga,
pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.

5. Setiap siswa terbiasa dengan hidup bersih dan sehat

6. Melatih siswa secara dini untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat

7. Masyarakat dapat terhindar dari bakteri, virus, dan jamur ketika berada ditempat
umum.

E. Indikator pola hidup bersih dan sehat di rumah tangga


Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 (sepuluh) PHBS di
Rumah Tangga yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi ASI ekslusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah

PENJELASAN
1. Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan
Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan
tenaga para medis lainnya)
a. Mengapa setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan?
1) Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu
persalinan, sehingga keselamatan ibid an bayi lebih terjamin.
2) Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk
ke puskesmas atau rumah sakit.
3) Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan perlatan
yang aman,bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan
bahaya kesehatan lainnya.
b. Tanda-tanda persalinan?
1) Ibu mengalami mulas-mulas yang timbulnya semakin sering dan semakin
kuat.
2) Rahim terasa kencang bila diraba, terutama pada saat mulas.
3) Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir.
4) Keluar cairan ketuban yang berwarna jernih kekuningan dari jalan lahir.
5) Merasa seperti mau buang air besar
c. Bila ada salah satu tanda persalinan tersebut, yang harus dilakukan adalah:
1) Segera hubungi tenaga kesehatan (bidan/dokter)
2) Tetap tenang dan tidak bingung
3) Ketika merasa mulas bernapas panjang, mengambil napas melalui hidung
dan mengeluarkan melalui mulut untuk mengurangi rasa sakit.
d. Tanda-tanda bahaya persalinan
1) Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas.
2) Keluar darah dari jalan lahir sebelum melahirkan.
3) Tali pusat atau tangan/kaki nayi terlihat pada jalan lahir.
4) Tidak kuat mengejen.
5) Mengalami kejang-kejang.
6) Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas.
7) Air ketuban keruh dan berbau.
8) Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar.
9) Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat.
10) Keluar darah banyak setelah bayi lahir Bila ada tanda bahaya, ibu harus
segera dibawa kebidan/dokter.
e. Peran kader dalam membina rumah tangga agar melakukan persalinan dibantu
oleh tenaga kesehatan dan di fasilitasi oleh fasiitas kesehatan
1) Melakukan pendataan jumlah seluruh ibu hamil di wilayah kerjanya dengan
memberi tanda seperti menempelkan stiker.
2) Menganjurkan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya di bidang/
dokter.
3) Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan
penyuluhan tentang pentingnya persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
di fasilitas kesehatan, misalnya melalui penyuluhan kelompok di posyandu,
arisan, pengajian, dan kunjungan rumah.
4) Bersama tokoh masyarakat setempat berupaya untuk menggerakan
masyarakat dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung keselamatan ibu dan
bayi seperti dana sosial bersalin, tabungan ibu bersalin, ambulans desa,
calondonor darah, warga dan suami siap Antar jaga, dan sebagainya.
5) Menganjurkan ibu dan bayinya untuk memeriksakan kesehatan ke
bidan/dokter selama masa nifas (40 hari setelah melahirkan) sedikitnya tiga
kali pada hari minggu pertama, ketiga, dam keenam setelah melahirkan.
6) Menganjurkan ibu ikut keluarga berencana setelah melahirkan.
7) Menganjurkan ibu memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja sampai bayi
berumur 6 bulan (ASI Eklusif).
2. Memberi Bayi ASI Eklusif
Adalah bayi berusia 0-6 hanya diberi ASI saja tanpa memberikan tambahan
makanan atau minuman lain.
a. Keunggulan ASI?
ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yang cukup
dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang
dengan baik. Air Susu ibu pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan
(kolostrum), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan
terhadap penyakit.
b. Keunggulan ASI
1) Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan
perkembangan fisik serta kecerdasan.
2) Mengandung zat kekebalan.
3) Melindungi bayi dari alergi.
4) Aman dan terjamin kebersihan, karena langsung disusukan kepada bayi
dalam keadaan segar.
5) Tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat diberikan
kapan saja dan di mana saja.
6) Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan bayi.
c. Kapan dan bagaimana ASI diberikan?
1) Sebelum menyusui ibu harus yakin mampu menyusui bayinya dan
mendapat dukungan dari keluarga.
2) Bayi segera dieteki/disusui sesegera mungkin paling lambat 30 menit
setelah melahirkan untuk memasang agar ASI cepat keluar dan
menghentikan pendarahan.
3) Teteki/susui bayi sesering mungkin sampai ASI keluar, setelah itu berikan
ASI sesuai kebutuhan bayi, waktu dan lama menyusui tidak perlu dibatasi,
dan berikan ASI dari kedua payudara secara bergantian.
4) Berikan hanya ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan. Setelah bayi berusia 6
bulan, selain ASI diberikan pula Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
dalam bentuk makanan lumat dan jumlah yang sesuai dengan
perkembangan umur bayi.
5) Pemberian ASI tetap dilanjutkab hingga berusia 2 tahun.
d. Cara menyusui yang benar
1) sebelum menyusui bayi, terlebih dahulu ibu mencuci kesua tangannya
dengan menggunakan air bersih dan sabun sampai bersih.
2) Lalu bersihkan kedua putting susu dengan kapas yang telah di rendam
terlebih dahulu demngan air hangat.
3) Waktu menyusui bayi, sebaiknya ibu duduk atau berbaring dengan santai,
pikiran ibu harus dalam keadaan tenang (tidak tegang).
4) Pegang bayi pada belakang bahunya. Tidak pada dasar kepala.
5) Upayakan badan bayi menghadap rada badan ibu,rapatkan dada bayi
dengan dada ibu atau bagian bawah payudara ibu.
6) Tenpelkan dagu bayi pada payudara ibu.
7) Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat bayi
dengan lengan ibu bagian dalam.
8) Bayi di susui dengan cara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu kesebelah
Kanan sampaibayi merasa kenyang.
9) Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi di bersihkan
dengan kapas yang telah di rendam air hangat.
10) Sebelum di tidurkan, bayi harus di sendawakan dulu supaya udara yang
terhisap bias keluar dengan cara meletekkan bayi tegak lurus pada ibu dan
perlahan-lahan di usap belakangnya sampai bersendawa. Udara akan keluar
dengan sendirinya.
e. Manfaat memberikan ASI
1) Bagi ibu:
1) Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi.
2) Mengurangi pendarahan setelah persalinan.
3) Mampercepat pemulihan kesehatan ibu.
4) Menunda kehamilan berikutnya.
5) Mengurangi resiko terkena kanker payudara.
6) Lebih praktis krena ASI lebih mudah di berikan pada saat bayi
membutuhkan.
2) Bagi bayi:
1) Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng.
2) Bayi tidak sering sakit.
3) Bagi keluarga:
1) praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian susu
formula dan perlengkapannya.
2) Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula
misalnya merebus air dan perlengkapannya.
f. Cara menjaga mutu dan jumlah produksi ASI
1) Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, banyak makan. Sayuran dan
buah-buahan. Makan lebih banyak dari biasanya.
2) Banyak minum air putih paling sedikit 8 gelas sehari.
3) Cukup istirahat dengan tidur siang/berbaring selama 1-2 jam dan menjaga
ketenangan pikiran.
4) Susui bayi seserimg mungkin dari kedua parudara kiri dan kanan secara
bergantian hingga bayi tenang dan puas.
g. Yang perlu diperhatikan untuk membantu keberhasilan pemberian ASI Eklusif
Dukungan suami, orang tua, ibu mertua, dan keluarga lainnya sangat
diperlukan agar upaya pemberian ASI Eklusif selama enam bulan bias berhasil.
h. Ibu yang bekerja tetap biasa memberikan ASI Eklusif pada bayi caranya:
1) Berikan ASI sebelum berangkat kerja.
2) Selama bekerja, bayi tetap nisa diberi ASI dengan cara memerah ASI
sebelum berangkat kerja dan ditampung digelas yang bersih dan tertutup
untuk diberikan kepada bayi dirumah.
3) Setelah pulang bekerja, bayi disusui kembali seperti biasa.
i. Cara menyimpan ASI di rumah
1) ASI yang disimpan di rumah di tempat yang sejuk akan tahan 6-8 jam.
2) ASI yang disimpan di dalam termos berisi es batu akan tahan 24 jam.
3) ASI yang disimpan di lemari es akan tahan 3 kali 24 jam.
4) ASI yang disimpan di freezer akan tahan selama 2 minggu.
j. Cara memberikan ASI yang disimpan
1) Cuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air bersih.
2) Apabila ASI diletakan diruangan yang sejuk, segera berikan sebelum masa
simpan berakhir (8 jam).
3) Apabila ASI disimpan dalam termos atau lemari es, ASI yang disimpan
dalan gelas bersih tertutup dihangatkan dengan cara direndam dalam
mangkok berisi air hangat, kemudian ditunggu sampai ASI terasa hangat
(tidak dingin).
4) ASI diberikan dengan sendok yang bersih, jangan pakai botol atau dot,
karena botol dan dot lebih sulit dibersihkan dan menghindari terjadinya
bingung puting susu pada bayi.
k. Peran kader untuk mendukung keberhasilan pemberian ASI Eklusif
1) Mendata jumlah seluruh ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi baru lahir yang
ada di wilayah kerjanya.
2) Menberikan penyuluhan kepada ibu hamil, dan ibu menyusui diposyandu.
Tentang pentingnya memberikan ASI Eklusif.
3) Melakukan kunjungan ruma kepada ibu nifas yang tidak dating ke
posyandu dan menganjurkan agar ritin memeriksakan kesehatan bayinya
serta mempersiapkan diri untuk memberikan ASI Eklusif.

3. Menimbang Bayi Dan Balita Setiap Bulan


a. Mengapa balita perlu di timbang setiap bulan?
Penimbangan balita di maksudkan untuk memantau pertumbuhannya setiap
bulan.
b. Kapan dan di mana penimbangan balita di lakukan?
Penimbangan balita di lakukan setiap bulan mulai dari umur 1 tahun sampai 5
tahun diposyandu.
c. Bagaimana mengetahui pertumbuhan dan perkembangan balita?
Setelah balita ditimbang di buku KIA (kesehatan ibu dan anak)
atau kartu menuju sehat (KMS) maka akan terlihat berat badannya naik atau
tidak naik (lihat perkembangannya)
1) Naik, bila:
(a. Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna pada KMS.
(b. Garis pertumbuhannya pindah ke pita warna di atasnya
2) Tidak naik, bila:
(a. Garis pertumbuhannya menurun.
(b. Garis pertumbuhannya mendatar.
(c. Garis pertumbuhannya naik tetapi warna yang lebih muda.
d. Tanda-tanda balita gizi kurang
1) Berat badan tidak naik selama 3 bulan berturut-turut, badannya kurus.
2) Mudah sakit.
3) Tampak lesu dan lemah.
4) Mudah menangis dan rewel.
e. Ada berapa macam gizi pada balita?
Gizi buruk pada balita ada 3 macam, yaitu:
1) Kwashiorkor
2) Marasmus
3) Marasmus-kwashiorkor.
f. Apa tanda-tanda balita gizi buruk?
1) Tanda-tanda gizi buruk pada kwashiorkor:
1) Edema seluruh tubuh (terutama pada punggung kaki)
2) Wajah bulat dan sembab.
3) Cengeng dan/rewel/apatis.
4) Perut buncit.
5) Rambut kusam dan mudah di cabut.
6) Bercak kulit yang luas dan kehitaman/bintik kemerahan.
g. Tanda-tanda gizi buruk pada marasmus:
1) Tampak sangat kurus.
2) Wajah seperti orang tua.
3) Cengeng/rewel/apatis.
4) Iga gambang, perut cekung.
5) Otot pantat mengendor.
6) Pengeriputanotot lengan dan tungkai.
h. Manfaat penimbangan balita setiap bulan di posyandu
1) Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat.
2) Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita.
3) Untuk mengetahui balita yang sakit, (demam/batuk/diare).
Berat badan dua bulan berturut-turut tidak naik, balita yang berat badannya
BGM (Bawah Garis Merah) dan dicurigai Gizi buruk sehingga dapat segera di
rujuk ke puskesmas.
1) Untuk mengetahui kelengkapan Imunisasi.
2) Untuk mendapatkan penyuluhan gizi.
i. Menimbang Balita Setiap Bulan Di Posyandu
1) Mendata jumlah seluruh balita yang ada di wilayah kerjanya.
2) Memantau jumlah kunjungan ibu yang dating balitanya diposyandu.
3) Memanfaatkan setiap kesempatan didesa/kelurahan untuk memberikan
penyuluhan tentang pentingnya penimbangan balita, misalnya penyuluhan
kelompok diposyandu, arisan, pengajian, kunjungan rumah dan penyuluhan
massa (pengeras suara di mesjid, pengumuman kelurahan, poster, slebaran
dll)
4) Melakukan kunjungan rumah kepada ibu yang tidak dating keposyandu
membawa balitanya dan menganjurkan agar rutin menimbang balitanya di
poyandu.
5) Mengadakan kegiatan-kegiatan yang menarik perhatian dan mendorong
masyarakat sepeti: lomba balita sehat, lomba memasak makanan balita
sehat, kegiatan makan bersama untuk balita dan sebagainya.
4. Menggunakan Air Bersih
a. Mengapa kita harus menggunakan air bersih?
Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk minum,
memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur,
mencuci pakaian, dan sebagainya, Agar kita tidak terkena penyakit atau
terhindar sakit.
b. Syarat-syarat air bersih
Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indra kita, antara lain (dapat
dilihat, dirasa, dicium, dan diraba):
1) Air tidak berwarna harus bening/jernih.
2) Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan
kotoran lainnya.
3) Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau, dan
tidak pahit harus bebas dari bahan kimia beracun.
4) Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau belerang.
c. Apa manfaat menggunakan air bersih?
1) Terhindar dari gangguan penyakit seperti Diare, Kolera, Disentri, Thypus,
Kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan.
2) Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.
d. Di mana dapat memperoleh sumber air bersih?
1) Mata air
2) Air sumur atau air sumur pompa
3) Air ledeng atau perusahaan air minum
4) Air hujan
5) Air dalam kemasan
e. Bagaimana menjaga kebersihan sumber air bersih?
1) Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah
paling sedikit 10 meter.
2) Sumber mata air harus dilindungi dari pencemaran.
3) Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga
bangunannya atidak rusak seperti lantai sumur tidak boleh retak, bibir
sumur harus diplester dan sumur sebaiknya diberi penutup.
4) Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada bercak-bercak kotoran, tidak
berlumut pada lantai/lantai dinding sumur. Ember/gayung pengambil air
harus tetap bersih dan diletakan di lantai (ember/gayung digantung di tiang
sumur).
f. Mengapa air bersih harus dimasak mendidih bila ingin diminum?
Meski terlihat bersih, air belum tentu bebas kuman penyakit. kuman penyakit
dalam air mati pada suhu 100 derajat C (saat mendidih).
g. Apa peran kader dalam menggerakan masyarakat untuk menggunakan air
bersih?
1) Melakukan pendataan rumah tangga yang sudah dan belum memiliki
ketersediaan air bersih dirumahnya.
2) Melakukan pendataan rumah tangga yang sulit mendapatkan air bersih.
3) Melaporkan kepada pemerintah desa/kelurahan tentang jumlah rumah
tangga yang sulit untuk mendapatkan air bersih.
4) Bersama pemerintah desa/kelurahan dan tokoh masyarakat setempat
berupaya untuk memberi kemudahan kepada masyarakat untuk
mendapatkan air bersih di lingkungan tempat tinggalnya.
5) Mengadakan arisan warga untuk membangun sumur gali atau sumur pompa
secara bergilir.
6) Membentuk kelompok pemakai air pompa (POKMAIR) untuk memelihara
sumber air bersih yang dipakai secara bersama, bagi daerah sulit air.
7) Menggalang dunia usaha setempat untuk member bantuan dalam
penyediaan air bersih.
8) Memanfaatkan setiap kesempatan didesa/kelurahan untuk memberkan
penyuluhan tentang pentingnya menggunakan air bersih, misalnya melalui
penyuluhan kelompok diposyandu, prtemuan Dasa Wisma, arisan,
pengajian, pertemuan desa/kelurahan, kunjungan rumah dan lain-lain.
5. Mencuci Tangan Dengan Air Bersih Dan Sabun
a. Mengapa harus mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun?
1) Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan,
kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan
penyakit.
2) Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa
sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.
b. Kapan saja harus mencuci tangan?
1) Setiap kali tangan kita kotor (setelah; memegang uang, memegang
binatang, berkebun, dll).
2) Setelah buang air besar
3) Setelah menceboki bayi atau anak
4) Sebelum makan dan menyuapi anak
5) Sebelum memegang makanan
6) Sebelum menyusui bayi
c. Apa manfaat mencuci tangan?
1) Membunuh kuman penyakit yang ada ditangan
2) Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typus,
kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Flu
burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
3) Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
d. Bagaimana cara mencuci tangan yang benar?
1) Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun.
2) Bersihkan telapak, pergelangan tangan, sela-sela jari dan punggung tangan.
3) Setelah itu keringkan dengan lap bersih.
e. Apa peran kader Dalam membina perilaku cuci tangan
1) Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan
penyuluhan tentang pentingnya perilaku cuci tangan, misalnya penyuluhan
kelompok diposyandu, arisan, pengajian, pertemuan kelompok Dasa
Wisma, dan kunjungan rumah.
2) Mengadakan kegiatan gerakan cuci tangan bersama untuk menarik
perhatian masyarakat, misalnya pada peringaan hari-hari besar kesehatan
atau ulang tahun kemerdekaan.
6. Menggunakan Jamban Sehat
a. Apa itu jamban?
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran
manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher
angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air
untuk membersihkanya.
b. Apa saja jenis jamban yang digunakan?
1) Jamban cemplung
Adalah jamban yang penampungannya berupa lubang yang berfungsi
menyimpan kotoran/tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran
kedasar lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan ada penutup agar tidak
berbau.
2) Jamban tangki septik/leher angsa
Adalah jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tangki
septik kedap air yang befungsi sebagai wadah proses
penguraian/dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi dengan resapan.
c. Bagaimana memilih jenis jamban?
1) Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air.
2) Jamban tangki septik/leher angsa digunakan untuk:
1) Daerah yang cukup air
2) Daerah yang padat penduduk, karena dapat menggunakan “multiple
latrine” yaitu satu lubang penampungan tinja/tangki septik digunakan
oleh beberapa jamban (satu lubang dapat menampung kotoran/tinja dari
3-5 jamban)
Daerah pasang surut, tempat penampungan kotoran/tinja hendaknya
ditinggikan kurang lebih 60 cm dari permukaan air pasang.
d. Siapa yang diharapkan menggunakan jamban?
Setiap anggota rumah tangga harus menggunakan jamban untuk buang air
besar/buang air kecil.
e. Mengapa harus menggunakan jamban?
1) Menjaga lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau.
2) Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya.
3) Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi
penular penyakit Diare, Kolera Disentri,Typus, kecacingan, penyakit
saluran pencernaan, penyakit kulit, dan keracunan.
f. Apa saja syarat jamban sehat?
1) Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum
dengan lubang penampungan minimal 10 meter)
2) Tidak berbau.
3) Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
4) Tidak mencemari tanah sekitarnya.
5) mudah dibersihkan dan aman digunakan.
6) Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
7) Penerangan dan ventilasi yang cukup.
8) Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
9) Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
g. Bagaimana cara memelihara jamban sehat?
1) Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air.
2) Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan
bersih.
3) Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
4) Tidak ada serangga,(kecoa,lalat,) dan tikus yang berkeliaran.
5) Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih).
6) Bila ada kerusakan, segera perbaiki.
h. Apa peran kader dalam membina masyarakat Untuk memiliki dan
menggunakan jamban sehat?
1) Melakukan pendataan rumah tangga yang sudah dan belum memiliki serta
menggunakan jamban dirumahnnya.
2) Melaporkan kepada pemerintah desa/kelurahan tentang jumlah rumah
rumah tangga yang belum memiliki jamban sehat.
3) Bersama pemerintah desa/kelurahan dan tokoh masyarakat setempat
berupaya untuk menggerakan masyarakat untuk memiliki jamban.
4) Mengadakan arisan warga untuk membangun jamban sehat secara bergilir.
5) Menggalang dunia usaha setempat untuk member bantuan dalam
penyediaan jamban sehat.
6) Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberi
penyuluhan tentang pentingnya memiliki dan menggunakan jamban sehat,
misalnya melalui penyuluhan kelompok di posyandu, pertemuan kelompok
Dasa Wisma, arisan, pengajian, pertemuan desa/kelurahan, kumjungan
rumah dan lain-lain.
7) Meminta bantuan petugas Puskesmas setempat untuk memberikan
bimbingan teknis tentang cara-cara membuat jamban sehat yang sesuai
dengan situasi dan kodisi daerah setempat.
7. Memberantas Jentik Dirumah Sekali Seminggu
a. Mengapa harus memberantas jentik di rumah?
Agar rumah bebas jentik.
b. Apa itu rumah bebas jentik?
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan
jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk.
c. Apa itu pemeriksaan jentik berkala (PJB)?
Adalah pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat
penampungan air) yang ada didalam rumah seperti bak mandi/WC, vas bunga,
tatakan kulkas, dll dan diluar rumah seperti talang air, alas pot kembang, ketiak
daun, lubang pohon, pagar bambu, dll yang dilakukan secara teratur sekali
dalam seminggu.
d. Siapa yang melakukan Pemeriksaan Jentik Berkala?
(1. Anggota rumah tangga
(2. Kader
(3. Juru pemantau jentik (Jumatik)
(4. Tenga pemeriksa jentik lainnya.
e. Apa yang pelu dilakukan agar Rumah Bebas Jentik?
1) Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus
(Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk).
2) PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong
nyamuk penular berbagai penyakit seperti Demam Berdarah Dengue,
Chikungunya, Malaria, Filariasis (kaki gajah) di tempat-tempat
perkembangannya.
3) 3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:
1) Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak
mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air minum
burung.
2) Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak
control, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air
hujan.
3) Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat
menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang
dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua, plastik kresek, dll).

Plus Menghindari gigitan nyamuk, yaitu:


1) Menggunakan kelambu ketika tidur.
2) Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk, misalnya obat
nyamuk ; bakar, semprot, oles/usap ke kulit, dll.
3) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian didalam kamar.
4) Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai
5) Memperbaiki saluran talang air yang rusak
6) Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik) di tempat-tempat yang
sulit dikuras misalnya di talang air atau di daerah sulit air.
7) Memilihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung air, misalnya
ikan cupang, ikan nila, dll.
8) Menanam tumbuhan pengusir nyamuk misalnya,
Zodia,Lavender,Rosemerry, dll.
f. Apa manfaat Rumah Bebas Jentik?
1) Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan penyakit dengan
perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi.
2) Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin besar seperti
Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Cikungunya atau kaki gajah.
3) Lingkungan rumah menjadi bersih dan sehat.
g. Bagaimana cara Pemeriksaan Jentik Berkala?
1) Mengunjungi setiap rumah tangga yang ada di wilayah kerja untuk
memeriksa tempat yang sering menjadi tempat perkembangbiakan
nyamuk/tempat penampungan air di dalam dan di luar rumah serta
memberikan penyuluhan tentang PSN kepada anggota rumah tangga.
2) Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik.
3) Jika ditemukan jentik, anggota rumah tangga diminta untuk ikut.
Menyaksikan/melihat jentik, kemudian langsung dilanjutkan dengan PSN
kepada anggota rumah tangga
4) Mencatat hasil pemeriksaan jentik pada Kartu Jentik Rumah (kartu yang
ditinggalkan di rumah) dan pada formulir pelaporan ke puskesmas.
h. Apa peran kader dalam membina rumah tangga Agar menciptakan Rumah
Bebas Jentik?
1) Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan
penyuluhan tentang PSN dan PJB, misalnya melalui penyuluhan kelompok
diposyandu, pertemuan kelompok Dasa Wisma, arisan, pengajian,
pertemuan desa/kelurahan, kunjungan rumah dan melalui media cetak
(poster, slebaran, spanduk).
2) Bersama pemerintah desa/kelurahan tokoh masyarakat setempat
menggerakan masyarakat untuk melakukan PSN dan PJB.
3) Melakukan pemeriksaan jentik berkala secara teratur setiap minggu dan
mencatat angka jentik yang ditemukan pada Kartu Jentik Rumah.
4) Mengumpulkan data angka bebas jentik dari setiap rumah tangga yang ada
di wilayah kerja dan melaporkan secara rutin kepada puskesmas terdekat
untuk mendapat tindak lanjut penanganan bila terjadi masalah/kasus.
5) Menginformasikan angka jentik yang ditemukan kepada setiap rumah
tangga yang dikunjungi sekaligus memberikan penyuluhan agar tetap
melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin dan menegur
secara baik apabila masih terdapat jentik nyamuk.

8. Makan Sayur Dan Buah Setiap Hari


a. Siapa yang diharapkan makan sayur dan buah?
Setiap anggota rumah tangga mengkonsunsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi
sayuran atau sebaliknya setiap hari.
b. Mengapa kita harus makan sayuran dan buah?
Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting, karena:
1) Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan
pemeliharaan tubuh.
2) Mengandung serat yang tinggi.
c. Apa manfaat vitamin yang ada di dalam sayur dan buah?
1) Vitamin A untuk pemeliharaan kesehatan mata
2) Vitamin D untuk kesehatan tulang
3) Vitamin E untuk kesuburan dan awet muda
4) Vitamin K untuk pembekuan darah
5) Vitamin C meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi
6) Vitamin B mencegah penyakit beri-beri
7) Vitamin B12 meningkatkan nafsu makan.
d. Apa manfaat serat yang ada di dalam sayur dan buah?
Serat adalah makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang sangat
berfungsi untuk memelihara usus. Serata tidak dapat dicerna oleh pencernaan
sehingga serat tidak menghasilkan tenaga dan dibuang melalui tinja. Serat tidak
untuk mengenyangkan tetapi dapat menunda pengosongan lambung sehingga
orang menjadi tidak cepat lapar.
e. Manfaat makanan berserat, yaitu:
1) Mencegah Diabetes .
2) Melancarkan buang air besar.
3) Menurunkan berat badan.
4) Membantu proses pembersihan racun (detoksifikasi)
5) Membuat awet muda.
6) Mencegah kanker
7) Memperindah kulit, rambut dan kuku.
8) Membantu mengatasi Anemia (kurang darah)
9) Membantu perkembangan bakteri yang baiok dalam usus.
f. Berapa banyak sayur dan buah dalam sehari harus kita makan?
1) Sayur harus dimakan 2 porsi setiap hari, dengan ukuran satu porsi sama
dengan satu mangkuk sayuran segar atau setengah mangkuk sayuran
matang. Sebaiknya sayuran dimakan segar atau dikukus, karena jika
direbus cenderung melarutkan vitamin dan mineral.
2) Buah-buahan harus dimakan 2-3 kali sehari. Contohnya, setiap kali makan
setengah mangkuk buah yang diiris, satu gelas jus atau satu buah jeruk,
apel, jambu biji atau pisang. Makanlah berbagai macam buah karena akan
memperkaya variasi zat gizi yang terkandung dalam buah.
g. Sayur dan buah seperti apa yang bagus kita makan?
1) Semua sayur bagus dimakn, terutama sayuran yang berwarna (hijau tua,
kuning, dan oranye) seperti bayam, kangkung, daun katuk, wortel, selada
hijau atau daun singkong.
2) Semua buah bagus untuk dimakan, terutama yang berwarna (merah,
kuning) seperti mangga, papaya, jeruk, jambu biji atau apel lebih banyak
kandungan vitamin dan mineral serta seratnya.
3) Pilihan buah dan sayur yang bebas pestisida dan zat berbahaya lainnya.
Biasanya cirri-ciri sayur dan buah yang baik ada sedikit lubang bekas
dimakan ulat dan tetap segar.
h. Bagaimana mengolah sayur dan buah dengan tidak merusak atau mengurangi
kandungan gizinya?
Konsumsi sayur dan buah yang tidak merusak kandungan gizinya adalah
dengan memakannya dalam keadaan mentah atau dikukus. Direbus dengan air
akan melarutkan beberapa vitamin dan mineral yang terkandung dalam sayur
dan buah tersebut. Pemanasan tinggi akan menguraikan beberapa vitamin
seperti vitamin C.
i. Bagaimana peran keluarga untuk menanamkan Kebiasaan makan sayur dan
buah?
1) Memanfaatkan pekarangan dengan menanam sayur dan buah.
2) Menyediakan sayur dan buah setiap hari di rumah dengan harga terjangkau.
3) Perkenalan sejak dini kepada anak kebiasaan makan sayur dan buah pagi,
siang, dan malem
4) Memanfaatkan setiap kesempatan di rumah untuk mengingatkan tentang
pentingnya makan sayur dan buah.
9. Melakukan Aktifitas Fisik Setiap Hari
a. Siapa yang diharapkan melakukan aktivitas fisik?
Adalah anggota keluarga melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari.
b. Apa itu aktivitas fisik?
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan
pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik,
mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar
sepanjang hari.
c. Apa jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan?
1) Bisa berupa kegiatan sehari-hari, yaitu: berjalan kaki, berkebun, kerja tana,
mencuci pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun tangga,
membawa belanjaan.
2) Bisa berupa olah raga, yaitu: push up, lari ringan, bermain bola, berenang,
senam, bermain tenis, yoga, fitness, angkat beban/berat.
d. Berapa lama seseorang perlu melakukan aktivitas fisik setiap hari?
1) Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30menit dalam sehari,
sehingga dapat menyehatkanjantung, paru-paruserta alat tubuh lainnya.
2) Jika lebih banyak waktu yang di gunakan untuk beraktivitas fisik maka
manfaat yang di peroleh juga lebih banyak
3) Jika kegiatan ini di lakukan setiap hari secara teratur maka dalam waktu 3
bulan kedepan akan terasa hasilnya.
e. Bagaimana cara melakukan aktifitas yang benar ?
1) Lakukan secara bertahap hingga mencapai 30 menit.jika belum terbiasa
dapat di mulai dengan beberapa menit setiap hari dan di tingkatkan secara
bertahap.
2) Lakukan aktivitas fisik sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.
3) Awali aktivitas fisik dengan pemanasan dan peregangan.
4) Lakukan gerakan ringan dan perlahan ditingkatkan sampai sedang.
5) Jika sudah terbiasa melakukan aktivitas tersebut, lakukan secara rutin
paling sedikit 30 menit setiap hari.
f. Apa keuntungan melakukan aktivitas fisik secara teratur ?
1) terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan darah
tinggi, kencing manis, dll.
2) Berat badan terkendali
3) Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat
4) Bentuk tubuh menjadi bagus
5) Lebih percaya diri
6) Lebih bertenaga dan bugar
7) Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi lebih baik

g. Beberapa tips dalam beraktivitas fisik :


1) Jalan cepat : perlu sepatu yang lebih enak di pakai agar kaki nyaman dan
sehat, apalagi untuk berjalan ke ke kantor atau naik tangga.
2) Rrenang, lakukan renang secepat mungkin dengan nafas yang dalam.
h. Apa peran keluarga dan kader untuk mendorong anggota keluarga melakukan
aktivitas fisik setiap hari ?
1) Manfaatkan setiap kesempatan di rumah untuk mengingatkan tentang
pentingnya melakukan akytivitas fisik.
2) Bersama anggota keluarga sering melakukan kegiatan fisik secara bersama,
misalnya kalan pagi bersama, membersihkan rumah secara bersama-sama,
dll.
3) Ada pembagian tugas untuk membersihkan rumah atau melaksanakan
pekerjaan di rumah.
4) Kader mendorong lingkungan tempat tinggal untuk menyediakan fasilitas
olahraga dan tempat bermain untuk anak.
5) Kader memberikan penyuluhan tentang pentingnya melakukan aktivitas
fisik.
10. Tidak Merokok Di Dalam Rumah
a. Siapa yang di harapkan tidak merokok di dalam rumah ?
Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah.
b. Mengapa harus tidak merokok ?
Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang di hisap akan
di keluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, diantanya yang paling
berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan Carbon monoksida (CO).
1) Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah.
2) Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker.
3) CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen,
sehingga sel-sel tubuh akan mati.
c. Apa itu dengan perokok aktif dan perokok pasif?
1) Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin dengan
sekecil apapun walaupun itu Cuma 1 batang dalam sehari. Atau orang yang
menghisap rokok walau walau tidak rutin sekalipun atau hanya sekedar
coba-coba dan cara menghisap rokok Cuma sekedar menghembuskan asap
walau tidak diisap masuk ke dalam paru-paru.
2) Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asap rokok
orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan
orang yang sedang merokok.
3) Rumah adalah tempat berlindung, termasuk dari asap rokok. Perokok pasif
harus berani menyuarakan haknya tidak menghirup asap rokok.
d. Apa bahaya perokok aktif dan perokok pasif?
1) Menyebabkan kerontokan rambut
2) Gangguan pada mata, seperti katarak.
3) Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok.
4) Menyebabkan paru-paru kronis.
5) Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.
6) Menyebabkan stroke dan serangan jantung.
7) Tulang lebih mudah patah.
8) Menyebabkan kanker kulit.
9) Menyebabkan kemandulan dan impotensi.
10) Menyebabkan kanker rahim dan keguguran.
e. Bagaimana cara berhenti merokok?
Ada 3 cara untuk berhenti merokok, yaitu Berhenti Seketika, Menunda, dan
Mengurang. Hal yang paling utama adalah niat dan tekad yang bulat untuk
melaksanakan cara tersebut:
1) Seketika
Cara ini merupakan upaya yang paling berhasil. Bagi perokok berat,
mungkin perlu bantuan tenaga kesehatan untuk mengatasi efek ketagihan
karena rokok mengandung zat Adiktif.
2) Menunda
Perokok dapat menunda menghisap rokok pertama 2 jam setiap hari
sebelumnya dan selama 7 hari berturut-turut.
Sebagai contoh : seorang perokok biasanya merokok setiap hari pada pukul
07.00 pagi, maka pada:
Hari 1 : pukul 09.00
Hari 2 : pukul 11.00
Hari 3 : pukul 13.00
Hari 4 : pukul 15.00
Hari 5 : pukul 17.00
Hari 6 : pukul 19.00
Hari 7 : pukul 21.00
3) Mengurangi
Jomlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara berangsur-angsur
dengan jumlah yang sama sampa 0 batang pada hari ke 7 atau yang
ditetapkan.
Misalnya dalam sehari-hari seorang perokok menghabiskan 28 batang
rokok maka Si perokok dapat merencanakan pengurangan jumlah rokok
selama 7 hari dengan jumlah pengurangan sebanyak 4 batang sehari.
Sebagai contoh:
Hari 1 : 24 btang
Hari 2 : 20 batang
Hari 3 : 16 batang
Hari 4 : 12 batang
Hari 5 : 8 batang
Hari 6 : 4 batang
Hari 7 : 0 batang
f. Apa peran keluarga dan kader untuk menciptakan Rumah Tanpa Asap Rokok?
1) Memberikan penyuluhan tentang pentingnya perilaku tidak merokok
kepada seluruh anggota keluarga.
2) Menggalang kesepakatan keluarga umtuk mwnciptakan Rumah Tanpa
Asap Rokok.
3) Menegur anggoata rumah tangga yang merokok di dalam rumah.
4) Tidak memberi dukungan kepada orang yang merokok dalam bentuk
apapun, antara lain dengan tidak memberikan uang untuk membeli
rokok,tidak memberikan kesempatan siapa pun untuk merokok di dalam
rumah, tidak menyediakan asbak.
5) Tidak menyuruh anaknya membelikan rokok untuknya.
6) Orang tua bisa menjadi panutan dalam perilaku tidak merokok.
7) Melarang anak tidak merokok bukan karena alasan ekonomi, tetapi justru
karena alas an kesehatan.
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan bahwa pola hidup sehat dan bersih merupakan semua perilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga
dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam
kegiatan – kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan
di masyarakat. Pola hidup bersih dan sehat bukan saja dapat dilakukan di rumah
melainkan bisa di tempat umum, sekolah, tempat ibadah dan tempat kerja.

2. SARAN
Sebaiknya pola hidup bersih dan sehat diterapkan sedini mungkin agar menjadi suatu
kebiasaan di kemudian hari sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan di
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai