Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“SANITASI”

Di Jalan Sawahan Rw 8 Kelurahan Tlogowaru

Oleh:
KELOMPOK 3

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Topik : Sanitasi
Sasaran : Masyarakat Rw 8 Tlogowaru
Tempat : Rumah warga
Hari/Tanggal : Kamis, 27 September 2018
Alokasi Waktu : 45 menit
Penyuluh : Mahasiswa Keperawatan Komunitas

A. Latar Belakang
Sanitasi yang memadai merupakan dasar dari pembangunan, namun fasilitas
sanitasi jauh dibawah kebutuhan penduduk yang terus meningkat jumlahnya.
Akibatnya muncul berbagai jenis penyakit yang salah satunya diare. Minimnya
sanitasi lingkungan seperti penanganan sampah, air limbah, tinja, saluran
pembuangan dan kesehatan masyarakat, telah menyebabkan terus tingginya
kematian bayi dan anak oleh penyakit baik diare atau DBD.
Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang
mencangkup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan
sebagainya (Notoadmojo, 2003). Sanitasi lingkungan dapat puladiartikan sebagai
kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan dan mempertahankan standar kondisi
lingkungan yang mendasar yang mempengaruhi kesejahteraan manusia. Kondisi
tersebut mencangkup pasokan air yang bersih dan aman, pembuangan limbah dari
hewan, manusia dan industry yang efisien, perlindungan makanan dari kontaminasi
biologis dan kimia, udara yang bersih dan aman, serta rumah yang bersih dan aman.
Dari definisi tersebut, tampak bahwa sanitasi lingkungan ditujukan untuk
memenuhi persyaratan lingkungan yang sehat dan nyaman. Lingkungan yang
sanitasinya buruk dapat menjadi sumber berbagai penyakit yang dapat menganggu
kesehatan manusia. Pada akhirnya jika kesehatan terganggu, maka kesejahteraan
juga akan berkurang, karena itu upaya sanitasi lingkungan menjadi bagian penting
dalam meningkatkan kesejahteraan.
Rumah memiliki fungsi beragam, selain sebagai tempat berlindung dari
panasnya sinar matahari dan hujan, rumah juga menjadi tempat untuk melakukan
sosialisasi antar penghuninya. Sebagian waktu manusia dihabiskan di rumah, oleh
karena itu kondisi rumah dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental
penghuninya. Rumah yang sehat akan memberikan kesehatan penghuninya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit tentang sanitasi diharapkan
masyarakat memahami pentingnya menjaga kebersihan dari sanitasi serta
mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan sasaran diharapkan mampu :
a. Memahami pengertian sanitasi.
b. Memahami ruang lingkup kesehatan lingkungan.
c. Memahami penyakit yang dapat di timbulkan akibat sanitasi yang buruk.
d. Memahami keterkaitan sanitasi lingkungan dan kesehatan.
e. Memahami bagaimana cara menjaga sanitasi yang baik.
C. Materi
a. Pengertian sanitasi.
b. Meningkatkan sanitasi lingkungan.
c. Jenis penyakit yang dapat diakibatkan oleh sanitasi yang buruk.
d. Sanitasi lingkungan dan kesehatan.
e. Upaya menciptakan sanitasi lingkungan yang baik.
D. Rencana Kegiatan
1. Metode
Penyuluhan (ceramah dan tanya jawab) tentang sanitasi.
2. Media
PPT, leptop, LCD
3. Waktu dan Tempat
Waktu : Kamis, 27 September 2018
Pukul : 08.00-08.30 WIB
Tempat : Rumah warga RT 01 RW 8 Tlogowaru
4. Peserta : Masyarakat RW 8 Tlogowaru
5. Tahap – tahap Kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan keluarga Metode Media
pasien
Pendahuluan 5’ Pembukaan Diskusi PPT
- Memperkenalkan diri - Menjawab salam dan
mendengarkan
- Menjelaskan maksud dan - Memperhatikan
tujuan penyuluhan
- Melakukan kontrak waktu - Memperhatikan
- Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan
diberikan
Pelaksanaan 15’ Pelaksanaan Diskusi PPT
- Menjelaskan pengertian - Memperhatikan
dan tanya
sanitasi.
- Menjelaskan ruang lingkup - Memperhatikan jawab
sanitasi lingkungan.
- Menjelaskan jenis penyakit - Memperhatikan
yang dapat diakibatkan oleh
sanitasi yang buruk.
- Menjelaskan keterkaitan - Memperhatikan
sanitasi lingkungan dan
kesehatan. - Memperhatikan
- Menjelaskan upaya yang dapat
dilakukan untuk menciptakan - Memperhatikan
sanitasi lingkungan yang baik.
Penutup 10’ - Memberikan kesempatan - Bertanya Diskusi PPT
untuk bertanya
- Menjawab pertanyaan sasaran - Memperhatikan
- Mengevaluasi hasil penyuluhan
- Menjelaskan kesimpulan - Mengikuti evaluasi
penyuluhan dengan aktif
- Mengucapkan terima kasih - Memperhatikan
dan salam - Menjawab salam

E. Tugas Mahasiswa
1. Rio Hardiatma : Ketua Kelompok
2. M. Ridwan : Penyaji
3. Patmiah : Notulen dan Operator
4. Yulaifung Angga P. : Moderator
5. Wahyuning Suci : Seksi Konsumsi
6. Syafrahmawati : Seksi Perlengkapan
7. Rizki Rindang Sayang : Observer
8. Rista Tri I. : Observer
9. Agung Purnomo : Observer
10. Tubagus Hafidh H. : Observer
11. Dea Mayella : Observer
12. M. Asykar : Observer

Denah Lokasi

Observer
Ketua Kelompok

Penyaji
Tempat Duduk Masyarakat
Moderator

Notulen dan Operator

Observer

F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Adanya persiapan yang baik terkait alat dan media yang sesuai dengan
kegiatan.
b. Pengorganisasian kegiatan penyuluhan dilakukan sebelum kegiatan dimulai,
yaitu pada tanggal 26 Septeber 2018 yang disampaikan kepada pembimbing
penyuluhan bahwa pada tanggal 27 September 2018 pukul 19.00 WIB ada
kegiatan penyuluhan di salah satu rumah warga RT 1 RW 8.
c. Jumlah peserta yang hadir sesuai jumlah peserta pengajian.
2. Evaluasi Proses
a. Semua warga pengajian mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal hingga
akhir acara.
b. Masyarakat memberikan respon atau umpan balik berupa pertanyaan.
c. Masyarakat mampu menjawab pertanyaan terkait sanitasi.
3. Evaluasi Hasil
a. Sasaran dapat menjelaskan :
1) Menjelaskan pengertian sanitasi.
2) Menjelaskan ruang lingkup sanitasi lingkungan.
3) Menjelaskan jenis penyakit yang dapat diakibatkan oleh sanitasi yang
buruk.
4) Menjelaskan keterkaitan sanitasi lingkungan dan kesehatan.
5) Menjelaskan upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan sanitasi
lingkungan yang baik.
b. Sasaran diharapkan sadar akan pentingnya menjaga kebersihan sanitasi
lingkungan.
Tinjauan Teori

1.1 Definisi
Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencangkup
perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya (Notoadmojo,
2003). Sanitasi lingkungan dapat puladiartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk
meningkatkan dan mempertahankan standar kondisi lingkungan yang mendasar yang
mempengaruhi kesejahteraan manusia. Kondisi tersebut mencangkup pasokan air yang
bersih dan aman, pembuangan limbah dari hewan, manusia dan industry yang efisien,
perlindungan makanan dari kontaminasi biologis dan kimia, udara yang bersih dan
aman, serta rumah yang bersih dan aman.
1.2 Meningkatkan Sanitasi Lingkungan
Lingkungan yang sanitasinya buruk akan berdampak buruk pula bagi kesehatan.
Berbagai jenis penyakit dapat muncul karena lingkungan yang bersanitasi buruk. Agar
kita terhindar dari berbagai jenis penyakit, maka lingkungan harus terjaga sanitasinya,
khususnya rumah dan lingkungan sekitar. Selain sehat rumah juga harus aman dan perlu
pula memperhatikan estetika agar dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan,
karena itu hal yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, biologis maupun lingkungan sosial.
Menyesuaikan bentuk rumah dengan keadaan geografi, misalnya: rumah di dataran
tinggi sebaiknya dibuat agar ruangan dalam lebih hangat.
2. Tingkat kemampuan ekonomi.
Jika rumah dibangun, maka lingkungan rumah harus terjaga kesehatannya. Rumah
yang sehat memiliki sejumlah persyaratan:
- Bahan bangunan meliputi : lantai yang sebaiknya terbuat dari ubin, keramik atau
semen agar tidak lembab dan meimbulkan genangan air.
- Dinding rumah sebaiknya terbuat dari tembok tetapi dengan ventilasi yang
cukup.
- Atap genteng lebih banyak digunakan di Indonesia karena cocok dengan cuaca
tropis dan juga terjangkau.
3. Ventilasi
Terdapat 2 macam ventilasi yaitu:
- Ventilasi alamiah, yaitu yang dibuat dalam bentuk lubang udara yang
memungkinkan udara keluar dan masuk secara alami.
- Ventilasi buatan yaitu alat khusus yang mengalirkan udara misalnya kipas angin
dan mesin penghisap udara.
4. Cahaya
Rumah yang dibangun harus dirancang agar cahaya dapat masuk ke dalam rumah.
Cahaya dalam rumah dapat bersumber dari:
- Cahaya alamiah yaitu cahaya matahari, penting karena dapat membunuh
bakteri-bakteri pathogen didalam rumah.
- Cahaya buatan yaitu cahaya yang bersumber bukan dari matahari misalnya
lampu.
5. Luas bangunan rumah
6. Fasilitas di dalam rumah, misalnya:
- Penyediaan air bersih yang cukup, air yang tidak bersih dapat menimbulkan
berbagai penyakit karena tempat berkembangnya bakteri.
- Pembuangan tinja, sebaiknya tempat pembuangan tinja dibuat dari bahan yang
mudah meloloskan dan harus bersih atau terawat. Tempat pembuangan yang
dipakai secara bersamaan oleh orang banyak dapat menimbulkan penularan
penyakit.
- Pembuangan air limbah sebaiknya air limbah dibuang pada saluran dan tempat
pembuangan tertutup.
- Pembuangan sampah sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup dan mudah
dijangkau serta tertutup.
- Sistem pembuangan, beberapa cara sederhana pengolahan air buangan dengan
pengenceran seperti kolam oksidasi yaitu dengan mengalirkan limbah kedalam
kolam berukuran 1-2 meter dengan memanfaatkan sinar matahari, ganggang,
bakteri dan oksigen atau dengan irigasi yaitu dengan membuang limbah ke parit
terbuka yang digali dan air akan merembes masuk kedalam tanah.
1.3 Sanitasi Lingkungan dan Kesehatan
Sanitasi yang burk memungkinkan berbagai penyakit menular terus menyebar
seperti diare, DBD, dan berbagai masalah kulit yang dapat mengancam nyawa.
Komponen lingkungan yang berpotensi besar menjadi penyebab berbagai penyakit
adalah air. Air dapat berkaitan dengan kesehatan melalui berbagai cara berikut:
1. Air yang tercemar dan dikonsumsi oleh manusia dapat mengakibatkan penyakit
seperti hepatitis, tipes, kolera, disentri, dan diare.
2. Tanpa air yang cukup makan infeksi mata dan kulit dapat menyebar dengan mudah.
3. Air menjadi habitat nyamuk dan parasit yang dapat menyebabkan malaria, DBD,
dan schistomsomiasi.
4. Mengkonsumsi air yang mengandung bahan kimia berbahaya dapat menimbulkan
penyakit serius.
5. Sanitasi yang buruk dapat memberikan kesempatan lalat untuk berkembangbiak.
1.4 Upaya menciptakan sanitasi lingkungan yang baik
Gambaran tentang aktivitas-aktivitas untuk menciptakan sanitasi lingkungan yang
baik adalah:
1. Mengembangkan kebiasaan atau perilaku hidup sehat.
Terjangkitnya penyakit biasanya oleh kebiasaan hidup tidak sehat. Kebiasaan yang
dimaksud adalah adalah tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, buang
air besar atau kecil sembarangan, minum air yang belum dimasak secara benar dan
lainya.
2. Membersihkan ruangan dan halaman rumah dengan rutin.
Perlengkapan rumah seperti karpet dan kursi berpotensi menjadi tempat
mengendapnya debu yang dapat menyebabkan ISPA.
3. Membersihkan kamar mandi dan toilet
Lantai kamar mandi yang lembab dan basah merupakan tempat yang cocok bagi
berkembangnya bakteri dan mikroorganisma.
4. Menguras, menutup, dan menimbun
Menutup tempat penyimpanan air dapat mencegah perkembangbiakan nyamuk dan
aktivitas menimbun agar barang disekitar tidak menjadi sarang vector.
5. Tidak membiarkan air tergenang.
6. Membersihkan saluran pembuangan air.
7. Menggunakan air yang bersih.
Daftar Pustaka

JMP 2006. Meeting the MDG drinking water and sanitation target: the urban and rural challenge of the
decade. WHO/UNICEF Joint Monitoring Programme for Water Supply and
Sanitation. WHO dan UNICEF 2006.

WHO/UNICEF 2005. Water for life: making it happen. WHO/UNICEF Joint Monitoring
Programme for Water Supply and Sanitation. WHO dan UNICEF 2005.

Anda mungkin juga menyukai