3.6 M5 (Mutu)
Indikator mutu keperawatan di Indonesia sampai saat ini belum secara resmi
telah disusun dalam bentuk draf sebagai pedoman indikator mutu pelayanan keperawatan
klinik disarana kesehatan yang sebenarnya telah mulai disusun sejak tahun 2008 oleh
1) Keselamatan pasien
2) Kepuasan pasien
3) Kenyamanan
4) Kecemasan
5) Perawatan diri
6) Pengetahuan/perilaku pasien
a. Keselamatan Pasien
Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1, maka sasaran tersebut meliputi 6 elemen berikut
(Nursallam, 2015):
medications)
identitas pasien untuk setiap kalada 4 identitas yaitu menggunakan Nama, tanggal
lahir, alamat dan nomor rekam medis pasien. Tulisan jelas mudah terbaca serta
memakai tinta yang tidak mudah luntur. Pemasangan gelang identitas ini
dilaksanakan oleh perawat ruangan yang menerima pasien pada waktu masuk
Pemasangan gelang penanda (Alergi, resiko jatuh dan DNR) dilakukan dengan
ketentuan :
prosedur.
Hasil Analisa:
1 4 0
2 3 1
3 4 0
4 4 0
5 4 0
IDENTIFIKASI PASIEN
3 Baik
2
Tidak Baik
1
0
Baik Tidak Baik
1. Perintah lisan dan yang melalui telepon ataupun hasil pemeriksaan dituliskan
2. Perintah lisan dan melalui telepon atau hasil pemeriksaan secara lengkap
Hasil Analisa:
1 3 1
2 4 0
3 4 0
KOMUNIKASI EFEKTIF
3 Baik
2
Tidak Baik
1
0
Baik Tidak Baik
efektif dengan benar dibuktikan dari hasil saat melaporkan keadaan pasien dan serah
medications)
dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian yang
4. Elektrolit konsentrat yang ada di unit pelayanan hanya untuk pasien tertentu yang
mendapatkan terapi.
Hasil Analisa:
1 3 1
kewaspadaan terhadap High Alert Medication dari data kuisioner dan pada saat
beberapa tanda LASA kuning yang tertempel pada vial atau ampul di beberapa
obat.
3.5
3
2.5 Baik
2
1.5 Tidak Baik
1
0.5
0
Baik Tidak Baik
1. Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang segera dikenali untuk identifikasi
tanda.
2. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk melakukan
fungsional.
proses guna memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien,
Hasil Analisa:
1 4 0
Sumber : Data kuesioner kepastian tepat lokasi, prosedur dan pasien R. Diponegoro
2018
diberikan site marking sebelum tindakan operasi, dari hasil wawancara dengan
perawat didapatkan data bahwa pasien diberikan tanda / site marking di ruang
Diruang Diponegoro
3
Baik Tidak Baik
2
0
Baik Tidak Baik
Sumber : Data kuesioner kepastian tepat lokasi, prosedur dan pasien R. Diponegoro
2018
yang baru-baru ini diterbitkan dan sudah diterima secara umum (antara lain
tangan dengan 6 langkah sesuai standar WHO dan dilakukan pada 5 moment,
yakni:
kesehatan.
Hasil Analisa:
didapatkan data :
1 4 0
2 4 0
3 4 0
4 4 0
5 4 0
6 4 0
7 4 0
8 3 1
9 3 1
10 4 0
11 4 0
12 4 0
13 4 0
14 4 0
15 4 0
4
Baik
3
2 Tidak Baik
0
Baik Tidak Baik
infeksi sudah dilakukan dengan baik oleh perawat ruangan diponegoro. Tetapi
pada saat observasi terdapat beberapa perawat yang tidak melakukan 5 moment
cuci tangan sebelum ke pasien. Hand wash di wastafel isinya kosong, dan tidak
kepatuhan dan cara cuci tangan 6 langkah yang benar yaitu menggunakan metode
didapatkan data :
103
1 0 10
2 0 10
3 0 10
4 0 10
5 0 10
6 0 10
pengetahuan cuci tangan 6 langkah semua responden menjawab tidak tahu. Hal
penularan penyakit pada keluarga pasien. Hal ini bisa juga terjadi karena
kurangnya edukasi dari perawat saat penerimaan awal pasien baru masuk.
cara cuci tangan 6 langkah yang benar yaitu menggunakan metode kuisioner yang
1 4 0
2 3 1
3 4 0
4 4 0
5 4 0
6 2 2
7 3 1
8 3 1
9 4 0
10 4 0
perawat tentang 6 langkah cuci tangan di ruangan sudah sangat baik namun
perawat melakukan cuci tangan setelah ke pasien tetapi jarang sesuai dengan SPO
8,75
10
8 PENGETAHUAN PASIEN
6 TERHADAP KEPATUHAN
4 1,25 CUCI TANGAN
2
0
Tahu Tidak
Sumber : Data kuesioner kepatuhan cuci tangan perawat R. Diponegoro 2018
1. Rumah sakit menerapkan proses assesment awal resiko pasien jatuh dan
tidak disengaja.
Hasil Analisa:
1 4 0
2 4 0
3 3 1
4 4 0
5 4 0
Di Ruang Diponegoro
RESIKO JATUH
4
3
Beresiko
2
1
Tidak Beresiko
0
beresiko tidak
beresiko
diponegoro. Dari data observasi sudah dilengkapi untuk pengkajian resiko jatuh
pada lembar status pasien. Namun tidak terdapat operan timbang terima untuk
107
resiko jatuh dan pada saat observasi tidak terdapat tanda resiko jatuh di bed
hari (16 - 18 juli 2018) didapatkan hasil bahwa 100% pasien tidak mengalami
pasien mempunyai resiko jatuh, akan tetapi dari hasil pengkajian selama 3 hari
18
16 Juli 17 Juli
No Variabel juli Total
2018 2018
2018
Kejadian kesalahan pemberian obat yang meliputi tidak tepat obat, tidak
tepat cara pemberian, tidak tepat dosis, tidak tepat pasien, tidak tepat waktu
pemberian dan tidak waspada terhadap efek pemberian obat (Nursallam 2015).
Tanggal
obat:
pemberian
pemberian
tersebut
Tanggal
obat :
pemberian
pemberian
6) Tidak tepat
dokumentasi
tersebut
Hasil Analisa:
b. Kepuasan
berikut :
1 Sangat Puas 13 80 %
2 Puas 2 20 %
3 Tidak Puas 0 0%
TOTAL 15 100%
KEPUASAN PASIEN
20%
80%
Cukup puas,
30% 30%
Diponegoro dari 6 perawat didapatkan hasil bahwa 3 (30%) perawat Cukup puas,
2 perawat menajwab (20%) puas, 1 perawat (10%) sangat puas. Untuk ketidak
tersebut yang membuat tingkat kepuasan perawat hanya di batas Cukup puas.
c. Kecemasan
pasien dan keluarganya di saat pasien harus dirawat mendadak atau tanpa
terencana begitu mulai masuk rumah sakit. Kecemasan akan terus menyertai
pasien dan keluarganya dalam setiap tindakan perawat terhadap penyakit yang di
S KLASIFIKASI
NO FREKUENSI PRESENTASE
1 Tidak Cemas 0 0%
2 Kecemasan Ringan 9 53 %
4 Kecemasan Berat 0 0%
TOTAL 17 100 %
pasien dengan kecemasan berat (0%). Jadi pasien tingkat kecemasan ringan dan
sedang adalah hal yang wajar dalam pasien beradaptasi untuk rumah sakit dan