NAMA NIM
MARIO ZINDUKA
MONIKA LISA O
RETNO DIAH A
AMELIYA INTAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan satuan acara penyuluhan yang berjudul “Satuan Acara
Penyuluhan Infeksi Saluran Kemih”. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Laily Isroin, S.Kep.Ns.,M.Kep selaku dosen pembimbing kami yang memberikan
dorongan dan masukan, serta
2. Orang tua dan teman-teman yang telah memberikan do’a restu dan dukugan kepada
kami.
Tak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan satuan
acara penyuluhan ini.
Akhir kata kami berharap semoga satuan acara penyuluhan ini bisa memberikan
bermanfaat maupun inspirasi bagi pembaca.
Wassalamualaikum wr wb.
Penyusun
SATUAN ACARA PENYULUHAN
I. TUJUAN UMUM
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit audien diharapkan dapat mengerti
tentang Pencegahan Infeksi Saluran Kemih (ISK)
III. MATERI
1. Pengertian Infeksi Saluran Kemih (ISK)
2. Penyebab dari Infeksi Saluran Kemih (ISK)
3. Tanda dan gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK)
4. Komplikasi dari Infeksi Saluran Kemih (ISK)
5. Penatalaksanaan medis dan perawat pada penyakit Infeksi Saluran Kemih
(ISK)
6. Pencegahan dari Infeksi Saluran Kemih (ISK)
7. METODE
Ceramah dan Tanya Jawab
8. MEDIA
1. Leaflet
9. KEGIATAN PENYULUHAN
1. Pengertian
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi akibat berkembangbiaknya
mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal air kemih tidak
mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain. (Nanda Nic- Noc, 2015)
ISK adalah invasi mikroorganisme pada salah satu atau beberapa bagian saluran
kemih . (Adhie Djohan Utama,2006)
2. Penyebab
Penyebab utama ISK adalah karena adanya jamur, virus dan bakteri yang masuk
kedalam saluran kencing. Sedangkan ada beberapa faktor predisposisi terjadinya ISK,
yaitu :
1. Kebersihan alat vital yang kurang baik
2. Sisa urin dalam kandung kemih akibat pengosongan kandung kemih yang kurang
efektif
3. Sering menahan kencing
4. Kurang minum
5. Kurang menjaga kebersihan dan kesehatan daerah seputar saluran kencing.
6. Cara cebok yang salah
7. Memiliki riwayat penyakit kelamin.
4. Komplikasi
Komplikasi infeksi saluran kemih tergantung dari tipe yaitu infeksi saluran kemih tipe
sederhana (uncomplicated) dan tipe berkomplikasi (complicated).
1. Infeksi saluran kemih sederhana (uncomplicated)
Infeksi saluran kemih akut tipe sederhana (sistisis) yaitu non-obstruksi dan bukan
perempuan hamil merupakan penyakit ringan (self limited disiase) dan tidak
menyebabkan akibat lanjut jangka lama.
2. Infeksi saluran kemih berkomplikasi (complicated)
- Infeksi saluran kemih selama kehamilan
- Infeksi saluran kemih pada diabetes melitus (Sukandar, 2006).
5. Penatalaksanaan Medis
1. Penatalaksanaan farmakologi.
- Antibiotic sesuai kultur, bila hasil kultur belum ada dapat berikan antibiotic antara
cefotaxime, cefotaxime, kotrimoxsazol, trimetopirm, fluoroquinolon, amoksisiklin,
diksisiklin, aminoglikosid.
- Bila ada tanda- tanda urosepsis dapat diberikan imipenem atau kombinasi penisilin
dengan aminoglikosida.
- Untuk ibu hamil dapat diberikan amoksisilin, nitrofurantoin atau sefalosporin.
Beberapa pencegahan infeksi saluran kemih dan mencegah terulang kembali, yaitu:
1. Jangan menunda buang air kecil, sebab menahan buang air seni merupakan
sebab terbesar dari infeksi saluran kemih.
2. Perhatikan kebersihan secara baik, misalnya setiap buang air seni,
bersihkanlah dari depan ke belakang. Hal ini akan mengurangi kemungkinan
bakteri masuk ke saluran urin dari rektum.
3. Ganti selalu pakaian dalam setiap hari, karena bila tidak diganti, bakteri akan
berkembang biak secara cepat dalam pakaian dalam.
4. Pakailah bahan katun sebagai bahan pakaian dalam, bahan katun dapat
memperlancar sirkulasi udara.
5. Hindari memakai celana ketat yang dapat mengurangi ventilasi udara, dan
dapat mendorong perkembangbiakan bakteri.
6. Minum air yang banyak.
DAFTAR PUSTAKA