Anda di halaman 1dari 20

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Sub Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah
Sasaran : Anak SD
Waktu : 30 menit
Hari, Tanggal : Sabtu, 01 Februari 2020
Penyuluh : 1. Asiyami Ranistya Ningrum
2. Winda Astuti Alawiyah
3. Santi Kurnia Fazzriyah
4. Rai Alfiah
5. Merliana Sintya Dewi
Pembimbing Lapangan : Riana Lampung, SKM

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan
anak mampu memahami tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di sekolah beserta indikatornya.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan
anak dapat :
a. Mendefinisikan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di
sekolah secara sederhana.
b. Menjelaskan indikator apa saja yang termasuk dalam perilaku
hidup bersih dan sehat di sekolah.
c. Mengetahui dan mengaplikasikan siapa saja yang harus
menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah.
d. Mengetahui dan memprakitkan cara mencuci tangan yang baik.
e. Mengetahui dampak buruk dari tidak dilakukannya perilaku
hidup bersih dan sehat.
f. Mengetahui dan mendapatkan hasil dan pengaruh baik dari
aplikasi perilaku bersih dan sehat.
g. Mengetahui dan menjelaskan penyakit apa saja yang dapat timbul
jika perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah tidak dijalankan
dengan baik.

B. Materi Penyuluhan
1. Mendefinisikan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah
secara sederhana.
2. Menjelaskan indikator apa saja yang termasuk dalam perilaku hidup
bersih dan sehat di sekolah.
3. Mengetahui dan mengaplikasikan siapa saja yang harus menjalankan
perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah.
4. Mengetahui dan memprakitkan cara mencuci tangan yang baik.
5. Mengetahui dampak buruk dari tidak dilakukannya perilaku hidup
bersih dan sehat.
6. Mengetahui dan mendapatkan hasil dan pengaruh baik dari aplikasi
perilaku bersih dan sehat.
7. Mengetahui dan menjelaskan penyakit apa saja yang dapat timbul jika
perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah tidak dijalankan dengan
baik.

C. Metode Pembelajaran
1. Diskusi.
2. Bermain (Aplikasi/Praktik).

D. Media Pembelajaran
Power Point
E. Proses Belajar Mengajar

TAHAP KEGIATAN
WAKTU
KEGIATAN PENYULUH SASARAN
1. Persiapan. 1. Siswa/siswi diam dan
2. Mengucapkan salam. tenang.
3. Memperkenalkan diri. 2. Menjawab salam.
4. Menyampaikan tujuan. 3. Memperhatikan
5. Kontrak waktu penyuluh.
5 Menit Pembukaan
pelaksanaan 4. Mendengarkan dan
memperhatikan
penyuluh.
5. Menyetujui waktu
pelaksanaan.
1. Membacakan sebuah 1. Memperhatikan penyaji.
cerita yang berkaitan 2. Memberikan tanggapan
dengan materi. dari pertanyaan yang
2. Menggali kemampuan diberikan.
siswa/siswi tentang 3. Memperhatikan penyaji.
materi yang diberikan, 4. Ikut mempraktikkan 7
proses tanya jawab. langkah efektif mencuci
3. Menjelaskan materi dan tangan dengan baik dan
25 Menit Kegiatan Inti
memberikan informasi benar.
tentang materi PHBS 5. Mengikuti games yang
dan indikatornya. diberikan oleh penyuluh.
4. Mempraktikkan 7
langkah efektif mencuci
tangan dengan baik dan
benar.
5. Games.
1. Evaluasi oleh penyaji, 1. Menjawab pertanyaan
tanya jawab. dari penyaji.
2. Menyimpulkan bersama 2. Mendengarkan penyaji
tentang materi dan ikut menyimpulkan
penyuluhan yang telah bersama.
5 Menit Penutupan
diberikan. 3. Memperhatikan penyaji
3. Memberikan motivasi (mendapat hadiah).
dan pujian (hadiah). 4. Memperhatikan dan
4. Menutup pertemuan dan menjawab salam.
memberi salam.
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) disekolah adalah upaya
untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah
agar tahu, mau dan mampu mempraktikan PHBS, dan berperan aktif
dalam mewujudkan sekolah sehat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di institusi pendidikan
adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan institusi pendidikan. PHBS
di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh
peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya serta berperan aktif
dalam mewujudkan lingkungan sehat.

B. Indikator Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah


Indikator PHBS di institusi pendidikan/sekolah meliputi:
1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun.
2. Menggunakan air bersih.
3. Menggosok gigi dengan baik dan benar.
4. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah.
5. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
6. Olahraga yang teratur dan terukur.
7. Memberantas jentik nyamuk.
8. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan.
9. Membuang sampah pada tempatnya.
10. Tidak merokok di sekolah.
11. Memotong dan membersihkan kuku.
12. Pemanfaatan UKS
13. Dokcil / Kader Kesehatan Remaja
14. Dana sehat sekolah.
C. Tujuan PHBS
PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi
perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan edukasi guna meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan advokasi, bina
suasana (social support), dan gerakan masyarakat (empowerment)
sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga,
memelihara, dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi
paradigma hidup sehat dapat dilihat dalam program perilaku hidup bersih
dan sehat. Kebijakan pembangunan kesehatan ditekankan pada upaya
promotif dan preventif agar orang yang sehat menjadi lebih sehat dan
produktif. Perilaku hidup sehat merupakan perwujudan paradigma sehat
yang berkaitan dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok, dan
masyarakat yang berorientasi sehat dapat meningkatkan, memelihara, dan
melindungi kualitas kesehatan baik fisik, mental, spiritual maupun sosial.

D. Manfaat PHBS
Manfaat PHBS di lingkungan sekolah yaitu agar terwujudnya
sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat
lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai ancaman penyakit,
meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada
prestasi belajar siswa, citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin
meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua dan dapat
mengangkat citra dan kinerja pemerintah dibidang pendidikan, serta
menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.

E. Indikator PHBS di Sekolah


Beberapa indikator PHBS di lingkungan sekolah antara lain:
1) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan
sabun
Siswa dan guru mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir sebelum makan dan sesudah buang air besar. Perilaku cuci
tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun mencegah
penularan penyakit seperti diare, kolera, disentri, typus, cacingan,
penyakit kulit, hepatitis A, ISPA, flu burung, dan lain sebagainya.
WHO menyarankan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun karena
dapat meluruhkan semua kotoran dan lemak yang mengandung kuman.
Cuci tangan ini dapat dilakukan pada saat sebelum makan, setelah
beraktivitas diluar sekolah, bersalaman dengan orang lain, setelah
bersin atau batuk, setelah menyentuh hewan, dan sehabis dari toilet.
Usaha pencegahan dan penanggulangan ini disosialisasikan di
lingkungan sekolah untuk melatih hidup sehat sejak usia dini. Anak
sekolah menjadi sasaran yang sangat penting karena diharapkan dapat
menyampaikan informasi kesehatan pada keluarga dan masyarakat.
Langkah-langkah cuci tangan yang baik dan benar:
1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai
air yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua
telapak tangan secara lembut.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian.
3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih.
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan.
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.
7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara
memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian
tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai
handuk atau tisu.
Pentingnya mencuci tangan secara baik dan benar memakai
sabun adalah agar kebersihan terjaga secara keseluruhan serta
mencegah kuman dan bakteri berpindah dari tangan ke tubuh anda.
2) Menggunakan air bersih
Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup sehat,
dengan menggunakan air bersih maka kita mendukung dan melakukan
perilaku hidup bersih dan sehat.
3) Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
Jajanan sehat adalah jajanan yang bergizi dan tidak mengandung zat–
zat berbahaya bagi tubuh. Manfaat jajanan sehat yaitu agar tubuh tetap sehat
dan terhindar dari penyakit.
Cara memilih makanan yang sehat yaitu :
 Bersih
 Jauh dari tempat pembuangan sampah, got, debu dan asap kendaraan
bermotor.
 Tertutup
 Tidakbekas di pegang – pegang orang lain.
 Tidak terlalu manis dan berwarna mencolok
 Masih segar
 Tidak digoreng oleh minyak goreng yang sudah keruh
 Tidak mengandung zat pemanis, zat pengawet, zat penyedap dan
pewarna buatan.
 Bau tidak apek atau tengik
 Tidak dibungkus dengan kertas
 Dikemas dengan plastic dengan kertas bekas atau koraan
 Lihat tanggal kadaluarsa
Contoh jajanan sehat dan tidak sehat
 Jajanan Sehat
a. Roti
b. Buah - buahan
c. Biscuit
d. Susu
 Jajanan Tidak Sehat
a) Es mambo yang warnanya terlalu mencolok dan terlalu manis (yang
di campur dengan pemanis buatan dan pewarna makanan).
b) Permen yang menggunakan pemanis buatan dan pewarna makanan
c) Bakso memakai bahan pengenyal.
d) Chiki atau makanan ringan menggunakan MSG sebagai penambah
rasa, zat pewarna dan pemanis buatan.
e) Gorengan memakai minyak goring bekas pakai berkali-kali
sehingga minyak sudah berwarna sangat keruh.
f) Kue berwarna mencolok memakai pewarna makanan.
g) Es sirup atau minuman berwarna mencolok adalah tidak higeinis,
memakai air mentah dan menggunakan zat pewarna makanan.

Dampak dari Jajanan yang tidak sehat:

1. Pemanis buatan: sakarin mengakibatkan kanker kandung kemih


2. Pewarna tekstil: rhodamine B mengakibatkan pertumbuhan lambat,
gelisah
3. Bahan pengenyal (borak) mengakibatkan demam, kerusakan ginjal,
diare, mual, muntah, pingsan, kematian.
4. Penambah rasa mono sodium glumat (MSD) mengakibatkan pusing,
selera makan terganggu, mual, kematian.

4) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat


Jamban yang digunakan oleh siswa dan guru adalah jamban yang
memenuhi syarat kesehatan (leher angsa dengan septictank, cemplung
tertutup) dan terjaga kebersihannya. Jamban yang sehat adalah yang
tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau kotoran, tidak
dijamah oleh hewan, tidak mencemari tanah disekitarnya, mudah
dibersihkan dan aman digunakan.

5) Olah raga yang teratur dan terukur


Aktivitas fisik adalah salah satu wujud dari perilaku hidup sehat terkait
dengan pemeliharaan dan penigkatan kesehatan. Kegiatan olah raga
disekolah bertujuan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental anak
agar tidak mudah sakit. Dalam rangka meningkatkan kesegaran
jasmani, perlu dilakukan latihan fisik yang benar dan teratur agar tubuh
tetap sehat dan segar. Dengan melakukan olahraga secara teratur akan
dapat memberikan manfaat antara lain: meningkatkan kemampuan
jantung dan paru, memperkuat sendi dan otot, mengurangi lemak atau
mengurangi kelebihan berat badan, memperbaiki bentuk tubuh,
mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner, serta
memperlancar peredaran darah.

6) Memberantas jentik nyamuk


Kegiatan ini dilakukan dilakukan untuk memberantas penyakit yang
disebabkan oleh penularan nyamuk seperti penyakit demam berdarah.
Memberantas jentik nyamuk di lingkungan sekolah dilakukan dengan
gerakan 3M (menguras, menutup, dan mengubur) tempat-tempat
penampungan air (bak mandi, drum, tempayan, ban bekas, tempat air
minum, dan lain-lain) minimal seminggu sekali. Hasil yang didapat
dari pemberantasan jentik nyamuk ini kemudian di sosialisasikan
kepada seluruh warga sekolah.

7) Tidak merokok
Merokok adalah menghisap zat-zat yang dapat menimbulkan
gangguan pada organ tubuh.
Siswa dan guru tidak ada yang merokok di lingkungan sekolah.
Timbulnya kebiasaan merokok diawali dari melihat orang sekitarnya
merokok. Di sekolah siswa dapat melakukan hal ini mencontoh dari
teman, guru, maupun masyarakat sekitar sekolah. Banyak anak-anak
menganggap bahwa dengan merokok akan menjadi lebih dewasa.
Merokok di lingkungan sekolah sangat tidak dianjurkan karena rokok
mengandung banyak zat berbahaya yang dapat membahayakan
kesehatan anak sekolah.
Zat-zat yang terkandung dalam rokok:
1. Nikotin
Nikotin itu sendiri apabila diisap akan merangsang keluarnya hormone
adrenalin dan horman non adrenalin, yaitu hormon yang mengakibatkan
naiknya frekuensi denyut jantung dengan sendirinya akan menaikkan
kebutuhan energi.
2. Tar
Cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapattkan dengan cara
distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakau. Zat inilah yang
menyebabkan kanker paru-paru. Zat berbahaya ini berupa kotoran pekat
yang dapat menyumbat dan mengiritasi paru-paru dan sistem pernapasan
sehingga menyebabkan penyakit bronchitis kronis, emfisema, dan dalam
beberapa kasus dapat menyebabkan kanker paru-paru.
Bahaya yang ditimbulkan akibat merokok:
 Rambut rontok
Rokok memperlemah system kekebalan sehingga tubuh lebih rentan
terhadap penyakit yang menyebabkan rambut rontok, sariawan
mulut ,dll.
 Katarak
Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisis mata yaitu
memutihnya lensa mata yang menghalangi masuknya cahaya dan
menyebabkan kebutaan, 40 % lebih terjadi pada perokok. Rokok dapat
menyebabkan katarak dengan 2 cara, yaitu cara mengiritasi mata dan
dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam paru yang oleh aliran darah
dibawa sampai ke mata. Merokok dapat juga dihubungkan dengan
degrasi muscular yang berhubungan dengan usia tua yaitu penyakit
mata yang tak  tersembuhkan yang disebabkan oleh memburuknya
bagian pusat retina yang disebut Mucula. Mucula ini berfungsi untuk
memfokuskan pusat penglihatan di dalam mata dan mengontrol
kemampuan membaca, mengendarai mobil, mengenal wajah dan
warna dan melihat objek secara detail.
 Kulit keriput
Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena rusaknya
protein yang berguna untuk menjaga elastisitas kulit, terkikisnya
vitamin A, terhambatnya aliran darah. Kulit perokok menjadi kering
dan keriput terutama disekitar bibir dan mata.

 Hilangnya pendengaran
Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya endapan pada dinding
pembuluh darah sehingga menghambat laju aliran darah ke dalam
telinga bagian dalam . perokok dapat kehilangan pendengaran lebih
awal dari pada orang yang tidak merokok atau lebih mudah kehilangan
pendengaran karena infeksi telinga atau suara yang keras. Resiko untuk
terkena infeksi telinga bagian tengah yang dapt megarah kepada
kompliksi yang lebih jauh disebut Meningitis dan Paralysis wajah bagi
perokok 3 kali lebih besar dari pada orang yang tidak merokok.
 Kanker kulit
Merokok tidak menyebabkan melanoma ( sejenis kanker kulit yang
kadang-kadang menyebabkan kematian ) tetapi merokok
mengakibatkan  meningkatnya kemungkinan kematian akibat penyakit
tersebut. Ditengarai bahwa perokok berisiko menderita Custaneus
Scuamus Cell Cancer sejenis kanker yang meninggalkan bercak merah
pada kulit 2 kali lebih besar dibandingkan dengan non perokok
 Caries
Rokok mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut
membentuk plak yang berlebihan, membuat gigi menjadi kuning dan
terjadinya caries, perokok berisiko kehilangan gigi mereka 1,5 kali
lipat.
 Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu
pelebaran dan rusaknya kantong udara pada paru-paru yang
menurunkan kapasitas paru untuk menghisap oksigen dan melepaskan
CO 2. Pada kasus yang parah dugunakan Tracheotomy untuk
membantu pernafasan pasien. Ibarat suatu asyatn untuk lubang
ventilasi pada tenggorokan sebagai jalan masuk udara ke dalam paru-
paru. Pada kasus Bronkhitis kronis terjadi penumpukan muncus
sehingga mengakibatkan batuk yang terasa nyeri dan kesulitan
bernafas.
 Kerusakan paru
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan
batuk. Dikarenakan rusaknya kantung udara pada paru yang
menurunkan kapasitas paru dan oksigen untuk melepas O2. bila
keadaan ini belanjut akan terjadi penumpukan lender sehingga
mengakibatkan batuk yang tersa nyeri dan kesulitan bernafas.
 Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung.
Pemakaian tembakau adalah salah satu factor resiko terbesar untuk
penyakit ini. Telah ditetapkan bahwa asap rokok mengandung lebih
dari 40 macam zat racun. Kemungkinan timbulnya kanker paru dan
jantung pada perokok 22 kali lebih besar dariyang tidak merokok.
 Osteoporosis
Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat
pada gas buangan mobil,dan asap rokok lebihmudah terikat pada darah
dari pada oksigen sehingga kemampuan darah untuk mengangkat
oksigen turun 15% pada perokok. Akibatnya tulang pada perokok
kehilangan densitasnya menjadi lebih mudah patah atau retak dan
penyembuhannya 805 lebih lama. Perokok jiga menjadi lebih rentan
terhadap masalah tulang punggung. Perokok juga menjadi lebih retan
terhadap masalah tulang punggung. Sebuah studi menunjukkan bahwa
buruh pabrik yang merokok 5 kali lebih banyak mengalami nyeri
punggung setelah terjadi trauma.
 Penyakit jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia diakibatkan oleh penyakit
kardiovaskuler. Pemakaian tembakau adalah salah satu factor resiko
terbesar untuk penyakit ini. Di Negara yang sedang berkembang
penyakit membunuh lebih dari satu juta orang setiap tahun. Penyakit
kardiovaskuler yang menyangkut pemakaian tembakau di Negara-
negara maju membunuh lebih dari 600.000 orang setiap tahun. Rokok
menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat, menaikkkan tekanan
darah dan meningkatkan resiko terjadinya hipertensi dan penyumbatan
arteri yang akhirnya menyebabkan serangan jantung dan stroke.
 Tukak lambung
Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang
menyebabkan tukak lambung juga meminimalisasi kemampuan
lambung untu menetralkan asam lambung setelah makan sehingga sisa
asam akan mengerogoti dinding lambung. Tukak lambung yang
diderita para perokok lebih sulit dirawat dan disembuhkan.
 Diskolori jari-jari
Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada jari-jari dan kuku
yang meninggalkan warna coklat kekuningan.
 Kanker uterus
Selain meningkatkan resiko kanker serviks dan uterus rokok
meneyebabkan timbulnya masalah kezsuburan pada wanita dan
berbagai komplikasi selama masa kehamilan dan kelahiran bayi.
Merokok selama masa kehamilan meningkatkan resiko kelahiran bayi
dengan BBLR dan masalah kesehatan sesudahnya. Kegagalan hamil
atau abortus terjadi 2-3 kali lebih besar pada wanita perokok. Angka
yang sama berlaku juga untuk kelahiran atau kematian karena
kekurangan oksigen pada janin dan plasenta yang menjadi abnormal
karena tercemar oleh Karbon Monoksida dan Nikotin dalam asap
rokok. Sindrom kematian bayi mendadak (Sudden Infant Death) juga
dihubungkan dengan pemakaian tembakau. Tambahan pula, rokok
dapat menurunkan kadar estrogen yang menyebabkan terjadinya
menopause dini.  
 Kerusakan sperma
Rokok dapat menyebabkan deformasi pada sperma dan kerusakan pada
DNAnya sehiungga mengakibatkan aborsi. Beberapa studi menemukan
bahwa pria yang merokok meningkatkan resiko menjadi ayah dari anak
yang berbakat kanker. Rokok juga memperkecil jumlah sperma dan
infertilitas banyak terjadi pada perokok.

8) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan


Siswa menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap
bulan. Kegiatan penimbangan berat badan di sekolah untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan anak serta status gizi anak sekolah.
Hal ini dilakukan untuk deteksi dini gizi buruk maupun gizi lebih pada
anak usia sekolah.

9) Membuang sampah pada tempatnya


 Pengertian
Sampah adalah suatu bahan yang tebuang atau dibuang dari sumber
hasil aktivitas manusia maupun alam. Sampah ditampung dan
dibuang setiap hari ditempat pembuangan yang memenuhi syarat
karena membuang sampah tidak pada tempatnya akan dapat
mengakibatkan penyakit dan akan mencemari udara disekitarnya.
Mendidik anak untuk selalu membuang sampah pada tempatnya
akan dapat menekan angka penyakit yang dapat muncul di
lingkungan sekolah.
 Jenis Sampah
Sampah dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
a) Sampah anorganik/kering yaitu tidak dapat mengalami
pembususkan secara alami seperti logam, besi, kaleng plastik,
karet, atau botol.
b) Sampah organik/basah dapat memngalami pembususkan secara
alami seperti sisa makanan, sayuran, sampah dapur, dan lain
sebagainya.
c) Sampah berbahaya yaitu sampah yang dapat menimbulkan
gangguan pada kesehatan seperti botol racun nyamuk, jarum
suntik, batere, dan lain sebagainya.
 Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah meliputi penyimpanan, pengumpulan, dan
pemusnahan sampah sehingga sampah tidak mengganggu
lingkungan:
a) Penyimpanan sampah
Yaitu penyimpanan sampah sementara sebelum sampah
dimusnahkan. Oleh karena itu dibutuhkan tempat sampah
dengan syarat yang memadai antara lain:
 Konstruksinya kuat untuk mencegah kebocoran dan
berseraknya sampah.
 Tempat sampah memiliki tutup dan mudah dibuka sehingga
tidak mengotori tangan.
 Ukuran sampah disesuaikan sehingga mudah untuk
diangkut.
b) Pengumpulan sampah
Sampah ditampung di tempat yang memadai kemudian
diangkut serta dibuang ke tempat pembuangan akhir.
c) Pemusnahan sampah
(1) Dibakar (incenarator)
Yaitu memusnahkan sampah dengan cara membakar sampah,
kerugian dari cara ini adalah dapat menyebabkan polusi udara
serta jika dilakukan di dekat pemukiman dapat terjadi
kebakaran.
(2) Pengomposan (composting)
Yaitu pengolahan sampah menjadi pupuk (kompos), khususnya
untuk sampah organik daun-daunan, sisa makanan, dan sampah
lain yang dapat membususk.
(3) Ditanam (landfill)
Sampah dimusnahkan dengan cara membuat lubang ditanah
kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun dangan tanah.
 Dampak Pengelolaan Sampah yang Negatif
a) Terhadap Kesehatan
(1) Pengelolaan sampah yang tidak baik merupakan media yang
subur untuk berkembangnya vektor-vektor penyakit seperti
serangga, tikus, dan binatang lainnya untuk berkembang biak
sehingga dapat menyababkan timbulnya penyakit.
(2) Sampah menjadi sumber polusi seperti pencemaran tanah,
air, serta udara.
(3) Sampah menjadi tempat hidup mikroorganisme berbahaya
yang dapat membahayakan kesehatan.
(4) Sampah dapat menimbulkan kecelakaan dan kebakaran.
b) Terhadap Lingkungan
(1) Dapat mengganggu estetika dan polusi udara akibat
pembusukan sampah oleh mikroorganisme.
(2) Debu-debu yang berterbangan dapat mengganggu mata dan
pernafasan.
(3) Jika terjadi proses pembakaran yang dekat dengan sekolah
maupun pemukiman asapnya akan mengganggu penglihatan,
pernafasan, serta mencemari udara.
(4) Pembuangan sampah ke saluran air menyebabkan
pendangkalan saluran dan mengurangi daya aliran saluran.
(5) Dapat menyebakan banjir jika sampah dibuang di
sembarang tempat. Terutama ke saluran yang daya serapnya
sudah menurun.
(6) Membuang sampah ke selokan dapat mengotori badan air.
 Perilaku Membuang Sampah yang Benar
a) Sarana membuang sampah
Membuang sampah yang benar adalah dengan memisahkan
sampah menjadi 3 bagian yaitu:
 Sampah organik seperti buah atau makanan yang cepat
busuk.
 Sampah non organik seperti botol plastik, kaleng minuman,
pecahan kaca, dan sebagainya.
 Sampah yang mudah terbakar seperti kertas atau plastik.
b) Media Promosi
Media promosi membuang sampah di sekolah dapat berupa:
 Poster.
 Slogan tentang kebersihan lingkungan dan anjuran
membuang sampah pada tempatnya yang dipasang disetiap
kelas.
 Video tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar di
sekolah.

c) Aturan atau Tata Tertib


Untuk menjaga agar lingkungan agar selalu terjaga dari
sampah maka tindakan yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut:
 Guru memberi contoh pada siswa-siswi membuang
sampah selalu pada tempatnya.
 Guru wajib menegur dan menasehati siswa yang
mebuang sampah di sembarang tempat.
 Mencatat siswa-siswi yang membuang sampah di
sembarang tempat pada buku/kartu pelanggaran.
 Membuat tata tertib baru yang isinya tentang pemberian
denda terhadap siswa-siswi yang membuang sampah di
sembarang tempat.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah.EGC : Jakarta

JNPK_KR. (2004). Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan

Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawiroharjo.

M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. (2000). KapitaSelektaKedokteran, ED :


3 jilid : 1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.

Tarwoto & Wartonah. (2000). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses  


Keperawatan : Jakarta.

http://dokumen.tips/documents/satuan-acara-penyuluhan-phbs-di-sekolah-
1.html

http://www.sditmadani.sch.id/2014/01/7-langkah-cara-mencuci-tangan-
yang.html

Anda mungkin juga menyukai