Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah berkenan melimpahkan berkah serta
karunia-Nya kepada kita semua, sehingga dokumen Memorandum Program Sanitasi (MPS) telah
dapat disusun dan disajikan menjadi suatu dokumen yang merupakan terminal dari seluruh
dokumen perencanaan terkait sektor sanitasi Kabupaten Karawang tahun 2014 - 2018
Dokumen ini merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan dengan dokumen lainnya yang telah
tersusun yang berkaitan dengan perencanaan sektor Sanitasi yaitu Buku Putih Sanitasi (BPS) dan
Strategi Sanitasi Kab/Kota 2013 - 2017) dan merupakan bagian dari Program Percepatan
Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) yang digalang oleh Pemerintah Pusat dalam rangka
mempercepat pembangunan sektor sanitasi Nasional dan pemenuhan partisipasi internasional
untuk pencapaian target MDG’s 2015.
Sebagai suatu entitas yang mengemban amanat rakyat, pemerintah Kabupaten/Kota xx dalam
melaksanakan hak dan kewajibannya berkomitmen memiliki rencana yang matang. MPS merupakan
implementasi dari pedoman pelaksanaan tugas negara dalam hal pengurusan keuangan.
Dokumen ini utamanya berisi Rencana Penganggaran dan Kesepakatan atau komitmen bersama
dari berbagai pihak terkait untuk mendukung Kabupaten Karawang dalam menyusun rencana
program investasi pembangunan sektor sanitasi dalam rangka Percepatan Pembangunan Sanitasi
Permukiman (PPSP), yang secara teknis telah disusun berdasarkan hasil studi dan sinkronisasi
dengan semua dokumen perencanaan lain yang terkait sanitasi, analisis kelembagaan, kemampuan
keuangan daerah dan data pendukung lainnya yang berkaitan dengan rencana implementasi.
Dengan telah tersusunnya Program dan Anggaran sektor sanitasi untuk Jangka Menengah
diharapkan perencanaan tahunan dapat dilakukan lebih optimal dan matang.
Dokumen ini bersifat “terbuka” dan akan selalu diperbaharui berdasarkan pencapaian kesepakatan
pendanaan ataupun sesuai dengan kemajuan yang telah dicapai.
Dengan adanya MPS ini, disamping akan makin mendorong komitmen Pemerintah Kab/Kota dalam
menyusun program investasi bidang sanitasi juga diharapkan dapat memberikan penguatan dalam
prosedur dan komitmen dukungan pendanaan dari lingkungan eksternal Pemerintah Kota, baik dari
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Pusat, Bantuan Luar Negeri, Masyarakat atau
Kerjasama dengan Swasta serta semua pihak yang peduli terhadap pengembangan sektor sanitasi
Semoga dokumen ini dapat dilaksanakan dengan komitmen penuh dan optimal serta bermanfaat
bagi semua pihak. Amin.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Maksud dan Tujuan
1.2 Resume Permasalahan Sub-sektor Sanitasi Kabupaten Karawang
1.3 Resume Sasaran Sampai Dengan Tahun 2018
1.4 Program Prioritas dan Justifikasinya
1.4.1 Sub-sektor Air Limbah
1.4.2 Sub-Sektor Persampahan
1.4.3 Sub-sektor Drainase
1.4.4 Sub-sektor PHBS
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Permasalahan utama Air Limbah
Tabel 1.2 Permasalahan Utama Persampahan
Tabel 1.1 Permasalahan Utama Sub-sektor Drainase Lingkungan
Tabel 1.4 Permasalahan Utama Aspek PHBS
Tabel 1.5 Resume Tujuan dan Sasaran Utama Sanitasi sampai 2018
Tabel 1.2 Prioritas Program dan Kegiatan Sub-sektor Air Limbah periode 2013-2018
Tabel 1.7 Prioritas Program dan Kegiatan Sub-sektor Persampahan periode 2013-2018
Tabel 1.8 Prioritas Program dan Kegiatan Sub-sektor Drainase periode 2013-2018
Tabel 1.9 Prioritas Program dan Kegiatan Sub-sektor PHBS periode 2013-2018
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
Program dan Kegiatan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai
dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai kelembagaan terkait, baik
sinkronisasi dan koordinasi pada tingkat Kota,Provinsi maupun kementerian/Lembaga untuk periode
Jangka Menengah. Dari sisi penganggaran, dokumen ini juga memuat rancangan dan komitmen
pendanaan untuk implementasinya, baik komitmen alokasi penganggaran pada tingkat
Kota,Propinsi,Pusat maupun dari sumber pendanaannya lainnya.
Untuk sumber penganggaran dari sektor Pemerintah, keseluruhan komitmen dalam dokumen ini akan
menjadi acuan dalam tindak lanjut melalui proses penganggaran formal tahunan.
Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain:
Penyusunan rencana program investasi ini telah ditekankan aspek keterpaduan antara pengembangan
wilayah / kawasan dengan pengembangan sektor bidang yang terkait kesanitasian, yang mencakup:
Koordinasi Pengaturan, Integrasi Perencanaan dan Sinkronisasi Program berdasarkan Skala Prioritas
tertentu atau yang ditetapkan yang paling sesuai dalam rangka menjawab tantangan pembangunan.
Maksud
Tersusunnya dokumen rencana strategi dan komitmen pendanaan oleh pemerintah Kabupaten
Karawang dan fihak terkait untuk implementasi pembangunan sektor sanitasi yang komprehensif Jangka
Menengah secara umum MPS ini secara spesifik bersifat sebagai “Expenditure Plan” khususnya untuk
program pebangunan sektor sanitasi.
Tujuan
MPS diharapkan dapat dipakai sebagai pedoman penganggaran pendanaan untuk implementasi
pelaksanaan pembangunan sanitasi mulai tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 yang telah
tercantum dalamdokumen Strategi Sanitasi Kota.
Dapat memberikan gambaran tentang kebijakan pendanaan untuk implementasi pembangunan
Sanitasi Kabupaten Karawang selama 5 tahun yaitu tahun 2014 sampai dengan tahun 2018.
Dipergunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Operasional tahapan pembangunan sanitasi
Dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua fihak (instansi masyarakat dan pihak swasta)
yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpatisipasi dalam pembangunan sanitasi
Kabupaten Karawang.
Secara umum kesepakatan “Permasalahan utama” ini pada sub bab ini akan dikaitkan dengan “Sasaran”
yang akan dicapai (Tabel 1.1) dan akan menjadi dasar penyiapan Program Kegiatan prioritas.
Pengangkutan / Pengangutan limbah dilakukan oleh pihak suasta, truk tinja langsung dibuang
Pengaliran: ke sungai
Pengolahan Akhir Saat ini memiliki 2 IPLT
Terpusat 1. IPLT Jalupang
2. IPLT
Namun sudah tidak aktif
Daur Ulang / Sudah memiliki bangunan IPLT namun sudah tidak aktif
Pembuangan Akhir:
Perencanaan Teknis Belum adanya Rencana Induk Sistem Air Limbah yang terintegrasi dengan
dll. RTRW perkotaan.
Studi Kelayakan Lokasi IPLT
DED IPLT
Pembangunan IPLT Baru
B. Lain-lain:
2. Aspek Pendanaan: Investasi APBD yang tesedia belum diatur untuk dapat memenuhi
keseluruhan kegiatan dalam pengelolaan air limbah domestik
Perlu bantuan dana dari APBD Provinsi dan APBN
3. Aspek Kelembagaan: Peran, fungsi dan kinerja lembaga/institusi pengelola air limbah domestik
belum maksimal karena penjelasan mengenai tugas pokok dan fungsi serta
kewenangan masing-masing SKPD belum terurai secara jelas dan rinci.
Pembangunan sanitasi skala komunitas didaerah padat penduduk, pendapatan
rendah dan rawan sanitasi masih kurang.
Masih belum optimalnya sinergi antar SKPD yang membidangi masalah air
limbah domestik
Tidak ada UPTD yang bertanggungjawab terhadap air Limbah khususnya air
limbah domestik
4. Aspek PMJK & Kesadaran masyarakat akan sanitasi yang baik dan lingkungan yang sehat
Higiene: masih kurang
5. Aspek Komunikasi kurangnya sosialisasi dan kerjasama yang memadai dalam upaya pengelolaan
air limbah domestik yang dapat difasilitasi oleh pemerintah Kabupaten
Karawang
Kegiatan komunikasi yang dilaksanakan masih belum maksimal
6. Aspek Partisipasi Peran dan partisipasi dunia usaha masih sangat minim
Swasta
(sumber referensi: BPS & SSK Kabupaten Karawang, 2012)
Pengumpulan setempat Masih adanya paradigma masyrakat dan pihak swasta bahwa pengelolaan
persampahan di Kabupaten Karawang masih menjadi tanggung jawab
pemerintah
Masih terbatasnya sarana dan prasarana yang memadai
Penampungan Sementara Jika melihat kondisi saat ini titik TPS Ilegal dapat dipastikan bahwa
(TPS): masyrakat masih memanfaatkan lahan kosong sebagai tempat pembuangan
sampah
Pengangkutan: Jumlah sarana persampahan di Kabupaten Karawang masih belum memadai
ini dilihat dari aspek pelayanan baru mencapai 11,4%.
Daur Ulang / Tempat Rencana pemerintah Kabupaten Karawang akan mencari lahan untuk TPA
Pemrosesan Akhir: baru, saat ini TPA yang masih aktif sudah overload.
B. Lain-lain:
Dokumen Perencanaan Sudah tersedianya master plan
Kapasitas Pengelolaan Jumlah personil/SDM pengelola sampah masih kurang dibandingkan jumlah
Sampah penduduk yang harus dilayani.
Masih rendahnya kualitas dan tingkat pengelolaan Persampahan, diperlukan
peningkatan lapasitas bagi pengurus KSM Pengelola TPST , berupa pelatihan
di bidang teknis, keuangan, dan manajerial.
Kelembagaan Kurangnya sumberdaya aparatur pemerintah dalam pengelolaan sampah baik
dari kuantitas dan kualitas.
Pendanaan Pola penanganan sampah di Kabupaten Karawang jauh dari optimal.
Peran Serta Masyarakat dan Potensi masyarakat/dunia usaha/swasta belum dikembangkan dengan
Dunia Usaha / Swasta optimal.
Pengelolaan sampah belum menjadi prioritas
Pola penanganan sampah belum optimal
Rendahnya dana retribusi
Diagram di atas menunjukkan bahwa sebagian besar air dari banjir akan
mengering lebih dari 1 hari sebesar 38,10%, satu hari 26,19%, setengah hari
2,38% dan kurang dari 1 jam sampai 3 jam masing masing 23,81% dan 7,14%.
Penampungan/Pengolahan kurangnya partisipasi masyarakat seperti membuang sampah langsung ke saluran dll)
Awal:
Data berdasarkan hasil EHRA Ditemukan bahwa sekitar rumah tangga kadang-kadang terdapat genangan air.
Juni 2011 Pada umumnya, drainase lingkungan masih menjadi satu antara pembuangan air
hujan (pemantusan air hujan) dan saluran limbah rumah tangga (grey water)
Porsi belanja fisik sub sektor drainase masih belum optimal.
Prosentase panjang saluran drainase yang berfungsi baik cukup
B. Lain-lain:
Dokumen Perencanaan Belum tersedianya master plan dan dokumen perencanaaan lainnya yang menunjang
program Drainase
Berdasarkan hasil pengamatan EHRA jarak tangki septik dengan sumber air
yang minimal 10 meter mencapai 39,49%. Sisanya 60,51% kurang dari 10 meter.
Hal ini dapat dikatagorikan bahwa sumber air telah tercemar.
Hasil pengamatan terhadap tipe atau jenis WC/ jamban/ kloset tidak berbeda
dengan hasil sebelumnya. Sebagian besar yaitu 60,76% jenis kloset jongkok leher
angsa dan 5,32% kloset duduk leher angsa. Sedangkan tipe lain yang kurang baik
seperti plengsengan dan cemplung prosentasenya relatif kecil. Dengan demikian
untuk jenis/ tipe kloset sudah cukup baik.
Uraian berikut berisi resume sasaran prioritas yang akan dicapai terkait pembangunan Sanitasi dan
Prohisan sampai dengan periode tahun 2018. Uraian resume sasaran sudah disusun berdasarkan Tingkat
prioritas dan merupakan hasil kesepakatan seluruh anggota Pokja. Penetapan sasaran dengan
mempertimbangkan “Permasalahan Utama” seperti yang diuraikan pada sub bab 1.2 di atas. Uraian secara
detail tersedia pada dokumen SSK Kota Karawang.
Tabel 1.5 Resume Tujuan dan Sasaran Utama Sanitasi sampai 2018
Air Limbah Permukiman Tersedianya perencanaan pengelolaan air limbah domestik pada
akhir tahun 2014 Tersedianya lahan untuk IPAL pada akhir
tahun 2017
Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur kota,
prasarana dan sarana perkotaan Meningkatkan cakupan layanan
IPAL pada akhir tahun2017.
Tersedianya lahan untuk IPLT pada akhir tahun 2017
Adanya aturan pendukung Pengelolaan Air Limbah Domestik
Meningkatkan pengetahuan dan partisifasi masyarakat dalam
pengelolaan Air Limbah.
Peningkatan kapasitas pengurus KSM pengelola SANIMAS
Persampahan Maningkatkan cakupan layanan pengangkutan sampah dari 11,4
% menjadi 16% sampai akhir tahun 2017
Sebagian besar kawasan, baik perkotaan maupun permukiman
penduduk telah tersedia TPS-TPS
Tersedianya lahan untuk TPST 3 R pada akhir tahun 2017
Terpilihnya lokasi TPA baru pada akhir tahun 2014
Tersedianya lahan untuk TPA Baru pada akhir tahun 2015
Perluasan lahan TPA eksistin pada tahun 2014
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan stakeholder
pengelola persampahan
Peningkatan pengelolaan sampah ramah lingkungan dengan
Program 3 R oleh SKPD terkait dan masyarakat pada tahun
2014
Drainase Lingkungan Tersedianya perencanaan drainase pada akhir tahun 2014
Tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala
kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2
jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun
Terwujudnya pembangunan drainase dalam diameter yang luas
dan mencukupi.
Tersedianya lahan untuk Kolam retensi
Uraian pada Sub bab ini merupakan rangkaian dari Daftar Program dan Kegiatan yang sudah disusun dari
SSK.
Tabel 1.4 Prioritas Program dan Kegiatan Sub-sektor Air Limbah periode 2013-2018
Prioritas 1:
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Limbah
Estimasi Biaya (Juta
Kegiatan Justifikasi
Rp.)
Kegiatan Penyediaan prasarana dan sarana
air limbah
1. Penyusunan Rencana Induk Sistem Air 600
Limbah Kabupaten Kabupaten
2. FS IPLT Kabupaten Karawang 600
3. Studi AMDAL Pembangunan IPLT 600
4. Penyusunan DED IPLT Kab. Karawang 600
5. Pengadaan Lahan Untuk IPLT 600
6. Penyusunan DED Instalasi Pengelolaan 600
Limbah Terpadu
7. Pembangunan IPLT 2.0000
8. Supervisi Pembangunan IPLT 400
9. Kendaraan Sedot Tinja 370
10. Perencanaan IPL Komunal Kawasan 1.200
Perkotaan Karawang
Prioritas 2 :
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Limbah
1. Penyusunan Perda Tentang Pengelolaan Air 500
Limbah Kabupaten Karawang
2. Penyusunan Peraturan Pengelolaan Limbah 500
B3
3. Penyusunan Peraturan Ijin Pembuang 500
Limbah Cair (IPLC)
4. Sosialisasi dan Kampanye Rencana 150
Pembangunan IPLT
5. Operasi dan Pemeliharaan IPLT 250
Tabel 1.5 Prioritas Program dan Kegiatan Sub-sektor Persampahan periode 2013-2018
Prioritas 1:
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Kegiatan Estimasi Biaya (Juta Rp.) Justifikasi
1. Penyusunan Studi 600
Kelayakan TPA Baru
2. Penyunan DED TPA Baru 600
3. AMDAL Pembangunan 600
TPA baru
4. Pembebasan Lahan Untuk 2000
TPA Baru
5. Pembangunan Pengelolaan 3.600
Sampah dengan Pola 3R
6. Penyusunan Perda 700
Pengelolaan Persampahan
Skala Kab. Karawang
7. Penyusunan Kebijakan 500
Kerjasama Pengelolaan
Persampahan
8. Kajian Kerjasama 500
Pengelolaan Persampahan
dengan pihak ke-3
9. Sosialisasi Pengelolaan 250
Sampah Berbasis
Masyarakat
10. Pengadaan Dump Truck 1.200
Sampah
11. Pengadaan Kendaraan Am 3.825
Roll Sampah
12. Pembuatan Landasar 600
Container Sampah
13. Pembuatan Roda Dorong 200
14. Pengadaan Gerobak 550
Sampah Bermotor
Prioritas 2:
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
1. Promosi penggunaan produk 500
daur ulang sampah
2. Sistem Informasi Data Base 200
Pengelolaan Persampahan
3. Pengadan Mesin Potong 150
Rumput Dorong, Gendong
dan Gergaji Mesin
4. Pengadaan Roda Dorong 600
sampah
Stasiun Peralihan Antara
14.560
(SPA)
5. Transfer Depo 2.000
6. Unit Landasan Kontainer 1250
7. Pemeliharaan Countainer 200
Sampah
8. Pengadaan Kendaraan 150
Pengawas Kebersihan
Tabel 1.8 Prioritas Program dan Kegiatan Sub-sektor Drainase periode 2013-2018
Prioritas 1:
Program Penyiapan Dokumen Perencanaan Sub Sektor Drainase
Kegiatan Estimasi Biaya (Juta Rp.) Justifikasi
1. Penyusunan Masterplan
Sistem Drainase Skala
700
Kabupaten/Kawasan yang
Berwawasan Lingkungan
2. Penyusunan DED Perkotaan
300
Karawang
3. Penyusunan DED Perkotaan
300
Cikampek
4. Penyusunan DED Perkotaan
300
Rengasdengklok
5. Penyusunan DED Perkotaan
300
Cilamaya
6. Penyusunan Data Base
Sistem drainase Kabupaten 300
Kawasan
Prioritas 2:
Program Infrastruktur Drainase Perkotaan (Drainase Sekunder)
1. Pembangunan Drainase
2000
perkotaan Karawang
2. Pembangunan Drainase
2000
Perkotaan Cikampek
3. Pembangunan Drainase
2000
Perkotaan Rengasdengklok
4. Pembangunan Drainase
2000
Perkotaan Cilamaya
5. Pembangunan Saluran
Drainase (lingkungan) APBD 1,000
1
6. Operasional dan 400
pemeliharaan saluran
drainase tersier
7. Jumlah Pembiayaan /
Pendanaan Sub-Sektor 200
Drainase
8. Capacity building/
peningkatan kapasitas 400
personil drainase
9. (b) Kajian Kelembagaan
500
Pengelola Drainase
Peta 5. Lokasi Prioritas Program dan Kegiatan Sub-sektor Drainase periode 2013-2018
Tabel 1.9 Prioritas Program dan Kegiatan Sub-sektor PHBS periode 2013-2018
Prioritas 1:
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1. Sosialisasi CLTS di Desa 618
2. Sosialisasi PHBS ke Sekolah 3.500
dan Perguruan Tingggi
3. Sanitasi award tingkat desa 2.500
dan kecamatan
4. Deklarasi sanitasi sehat 1.000
5. Pembangunan Sarana Air 8,100
Minum ( SAM )
6. Pembangunan IPAL 1,500
Puskesmas
7. Pembangunan Pusat Daur 9,450
Ulang Sampah (3R)
8. timulan Jamban Keluarga 5,000
Miskin