Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kabupaten Karawang merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian Utara
Provinsi Jawa Barat yang mengalami perkembangan pesat terutama di sektor industri dan
infrastruktur. Sampai saat ini Kabupaten Karawang belum memiliki drainase yang memadai,
terutama di sepanjang pinggiran jalan nasional dan provinsi. Akibat kondisi ini, setiap hujan
jalan tersebut selalu tergenang air, sehingga konstruksi jalan rawan mengelupas. Salah satu
sistem drainase yang buruk yaitu berada di Kecamatan Cikampek.
Dengan laju pertumbuhan penduduk yang meningkat maka sebanding dengan
berkembangnya sarana dan prasarana. Di Kecamatan Cikampek termasuk kawasan yang pesat
akibat pengembangan kawasan peruntukan industri, serta permukiman perkotaan. Hal ini,
membuktikan adanya kegiatan perluasan lahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sehingga terjadinya perubahan tata guna lahan yang menyebabkan kurangnya resapan air, akibat
pembangunan pengerasan jalan di jalan raya dan semakin berkurangnya lahan yang digunakan
untuk proses infiltrasi maka volume aliran permukaan (surface run-off) akan meningkat yang
dapat menimbulkan permasalahan lingkungan seperti banjir.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 2 Tahun 2013 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Karawang tahun 2011 – 2031, Kecamatan
Cikampek merupakan salah satu kawasan rawan bencana banjir yang dapat menggenangi jalan
dan perumahan warga saat terjadi musim hujan. Sedangkan pada Buku Putih Sanitasi Kabupaten
Karawang 2012-2031 pada tahun 2018 di Kecamatan Cikampek terdapat genangan di bahu jalan
apabila hujan deras, kerusakan saluran dan prasarana drainase, dan tidak adanya sarana drainase
menjadi salah satu penyebab banjir terjadi terutama di Desa Cikampek Selatan.
Kecamatan Cikampek memiliki luas wilayah 47,69 Km2 atau 4.769 Ha dan jumlah
penduduk 97.393 jiwa dengan kepadatan penduduk 2.046 jiwa/Km2. Kecamatan Cikampek
merupakan merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Karawang yang terletak di bagian
tenggara wilayah Kabupaten Karawang. Kecamatan Cikampek terdiri dari 10 desa dengan
ibukota kecamatan berada di Desa Cikampek Selatan (Kecamatan Cikampek Dalam Angka,
2018). Dari 10 desa di Kecamatan Cikampek yang merupakan titik banjir/genangan terdapat di
Desa Cikampek Selatan dan Desa Dawuan Tengah. Wilayah Desa Cikampek Selatan yang sering
mengalami banjir pada Perumahan Kopti RW 10 dan Pemukiman Sentul RW 09 disebabkan
karena meluapnya air dari Situ Kamojing, kemudian mengalir ke Sungai Cikarang Gelam dan
wilayah RW 09&10 yang merupakan dataran rendah sehingga terkena dampak banjir. Serta,
semakin bertambahnya bangunan pemukiman di atas Sungai Cikarang Gelam maka mengalami
pengikisan dan air meluap karena sudah tidak mampu menampung air hujan dengan kapasitas
yang tinggi. Sedangkan, di Desa Dawuan Tengah akibat meluapnya saluran irigasi Tarum Timur
dari kiriman Sungai Cikarang Gelam yang berdampak pada wilayah dataran rendah yaitu BMI 1
dan BMI 2.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang
tahun 2016 – 2021, salah satu permasalahan yang telah diidentifikasi yaitu sistem drainase yang
belum optimalnya penyediaan infrastruktur wilayah yang memenuhi Standar Optimum Minimal.
Maka dari itu, dibutuhkan perencanaan sistem drainase di Kecamatan Cikampek, Kabupaten
Karawang untuk mengetahui cara penanganan yang tepat pada daerah tersebut sehingga masalah
genangan air hujan dapat di salurkan dan banjir dapat dihindari. Air limpasan dan aliran
permukaan yang berdampak terjadinya banjir dan erosi dapat dikurangi sehingga terhindar dari
resiko terhadap kesehatan, kerugian ekonomi, masalah terhadap infrastruktur perkotaan, serta
aktivitas masyarakat tidak akan terganggu.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Pelaksanaan Tugas Akhir ini memiliki maksud untuk melakukan perencanaan dan
memberikan alternatif terhadap sistem drainase di Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan Tugas Akhir ini, yaitu :
1. Mengetahui kondisi eksisting sistem drainase di Kecamatan Cikampek, Kabupaten
Karawang;
2. Mengidentifikasi permasalahan sistem drainase di Kecamatan Cikampek, Kabupaten
Karawang;
3. Mengevaluasi terhadap kondisi sistem drainase di Kecamatan Cikampek, Kabupaten
Karawang;
4. Memberikan rancangan detail perbaikan sistem drainase di Kecamatan Cikampek, Kabupaten
Karawang.

1.3 Ruang Lingkup


Pembahasan perencanaan ini akan difokuskan pada:
1. Wilayah perencanaan adalah 2 desa dari 10 desa di Kecamatan Cikampek yaitu, Desa
Cikampek Selatan dan Dawuan Tengah ;
2. Evaluasi kondisi eksisting terkait permasalahan drainase meliputi saluran primer, sekunder,
tersier serta beberapa titik banjir/genangan di Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang;
3. Analisa curah hujan harian maksimum dengan menggunakan 3 metode yaitu Metode
Gumbel, Metode Log Pearson III, dan Metode Iway Kedoya;
4. Menghitung intensitas hujan maksimum di wilayah Kecamatan Cikampek dengan metode
Van Breen, Metode Bell-Tanimoto, dan Metode Hasper Der Weduwen, berdasarkan
pendekatan Persamaan Talbot, Persamaan Sherman, dan Persamaan Ishiguro;
5. Perhitungan detail perencanaan meliputi dimensi saluran primer, sekunder, tersier, dan
bangunan pelengkap drainase;
6. Rincian detail gambar atau Detail Engineering Desain (DED) meliputi potongan memanjang
maupun melintang saluran primer, saluran sekunder serta bangunan pelengkap seperti
gorong-gorong;
7. Memperkirakan Rencana Anggaran Biaya (RAB) perencanaan sistem drainase di Kecamatan
Cikampek, Kabupaten Karawang.

1.4 Sistematika Penyusunan Laporan


Sistematika Penulisan Laporan tugas akhir ini dapat dilihat sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup dan sistematika penyusunan
laporan.
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN
Bab ini memaparkan tentang gambaran umum daerah perencanaan, meliputi kondisi fisik,
kependudukan, struktur pemanfaatan ruang, prasarana kota, dan masalah lingkungan
BAB III METODOLOGI PERENCANAAN
Bab ini menyajikan penjelasan teknik mengenai metode-metode yang digunakan dalam
perencanaan sistem drainase.
BAB IV TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan dasar-dasar perencanaan yang digunakan dalam merencanakan sistem
penyaluran air hujan yang disesuaikan dengan kondisi daerah perencanaan.
BAB V ANALISIS HIDROLOGI
Bab ini menyajikan informasi hidrologi dilokasi perencanaan, penyiapan data curah hujan
dengan tes statistika yang mendukung, analisis curah hujan harian maksimum, dan analisis
intensitas hujan.
BAB VI PERENCANAAN SALURAN DRAINASE
Bab ini menyajikan usulan-usulan perencanaan sistem drainase yang akan diterapkan diwilayah
perencanaan meliputi jalur, dimensi, bentuk saluran dan lain-lain.
BAB VII SPESIFIKASI TEKNIS DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA
Bab ini menyajikan pekerjaan-pekerjaan teknis yang dilakukan hingga rincian biaya yang
dibutuhkan.
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menyimpulkan akhir dari perencanaan yang telah dilakukan dengan memberikan
kesimpulan terhadap tujuan perencanaan dan pemberian solusi yang dibutuhkan pada
perencanaan drainase di wilayah studi dan laporan tugas akhir.

Anda mungkin juga menyukai