Kabupaten Karawang merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian Utara Provinsi Jawa Barat yang mengalami perkembangan pesat terutama di sektor industri dan infrastruktur. Sampai saat ini Kabupaten Karawang belum memiliki drainase yang memadai, terutama di sepanjang pinggiran jalan nasional dan provinsi. Akibat kondisi ini, setiap hujan jalan tersebut selalu tergenang air, sehingga konstruksi jalan rawan mengelupas. Salah satu sistem drainase yang buruk yaitu berada di Kecamatan Cikampek. Dengan laju pertumbuhan penduduk yang meningkat maka sebanding dengan berkembangnya sarana dan prasarana. Di Kecamatan Cikampek termasuk kawasan yang pesat akibat pengembangan kawasan peruntukan industri, serta permukiman perkotaan. Hal ini, membuktikan adanya kegiatan perluasan lahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sehingga terjadinya perubahan tata guna lahan yang menyebabkan kurangnya resapan air, akibat pembangunan pengerasan jalan di jalan raya dan semakin berkurangnya lahan yang digunakan untuk proses infiltrasi maka volume aliran permukaan (surface run-off) akan meningkat yang dapat menimbulkan permasalahan lingkungan seperti banjir. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Karawang tahun 2011 – 2031, Kecamatan Cikampek merupakan salah satu kawasan rawan bencana banjir yang dapat menggenangi jalan dan perumahan warga saat terjadi musim hujan. Sedangkan pada Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 2012-2031 pada tahun 2018 di Kecamatan Cikampek terdapat genangan di bahu jalan apabila hujan deras, kerusakan saluran dan prasarana drainase, dan tidak adanya sarana drainase menjadi salah satu penyebab banjir terjadi terutama di Desa Cikampek Selatan. Kecamatan Cikampek memiliki luas wilayah 47,69 Km2 atau 4.769 Ha dan jumlah penduduk 97.393 jiwa dengan kepadatan penduduk 2.046 jiwa/Km2. Kecamatan Cikampek merupakan merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Karawang yang terletak di bagian tenggara wilayah Kabupaten Karawang. Kecamatan Cikampek terdiri dari 10 desa dengan ibukota kecamatan berada di Desa Cikampek Selatan (Kecamatan Cikampek Dalam Angka, 2018). Dari 10 desa di Kecamatan Cikampek yang merupakan titik banjir/genangan terdapat di Desa Cikampek Selatan dan Desa Dawuan Tengah. Wilayah Desa Cikampek Selatan yang sering mengalami banjir pada Perumahan Kopti RW 10 dan Pemukiman Sentul RW 09 disebabkan karena meluapnya air dari Situ Kamojing, kemudian mengalir ke Sungai Cikarang Gelam dan wilayah RW 09&10 yang merupakan dataran rendah sehingga terkena dampak banjir. Serta, semakin bertambahnya bangunan pemukiman di atas Sungai Cikarang Gelam maka mengalami pengikisan dan air meluap karena sudah tidak mampu menampung air hujan dengan kapasitas yang tinggi. Sedangkan, di Desa Dawuan Tengah akibat meluapnya saluran irigasi Tarum Timur dari kiriman Sungai Cikarang Gelam yang berdampak pada wilayah dataran rendah yaitu BMI 1 dan BMI 2. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang tahun 2016 – 2021, salah satu permasalahan yang telah diidentifikasi yaitu sistem drainase yang belum optimalnya penyediaan infrastruktur wilayah yang memenuhi Standar Optimum Minimal. Maka dari itu, dibutuhkan perencanaan sistem drainase di Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang untuk mengetahui cara penanganan yang tepat pada daerah tersebut sehingga masalah genangan air hujan dapat di salurkan dan banjir dapat dihindari. Air limpasan dan aliran permukaan yang berdampak terjadinya banjir dan erosi dapat dikurangi sehingga terhindar dari resiko terhadap kesehatan, kerugian ekonomi, masalah terhadap infrastruktur perkotaan, serta aktivitas masyarakat tidak akan terganggu.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud Pelaksanaan Tugas Akhir ini memiliki maksud untuk melakukan perencanaan dan memberikan alternatif terhadap sistem drainase di Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang. 1.2.2 Tujuan Adapun tujuan dari pelaksanaan Tugas Akhir ini, yaitu : 1. Mengetahui kondisi eksisting sistem drainase di Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang; 2. Mengidentifikasi permasalahan sistem drainase di Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang; 3. Mengevaluasi terhadap kondisi sistem drainase di Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang; 4. Memberikan rancangan detail perbaikan sistem drainase di Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang.
1.3 Ruang Lingkup
Pembahasan perencanaan ini akan difokuskan pada: 1. Wilayah perencanaan adalah 2 desa dari 10 desa di Kecamatan Cikampek yaitu, Desa Cikampek Selatan dan Dawuan Tengah ; 2. Evaluasi kondisi eksisting terkait permasalahan drainase meliputi saluran primer, sekunder, tersier serta beberapa titik banjir/genangan di Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang; 3. Analisa curah hujan harian maksimum dengan menggunakan 3 metode yaitu Metode Gumbel, Metode Log Pearson III, dan Metode Iway Kedoya; 4. Menghitung intensitas hujan maksimum di wilayah Kecamatan Cikampek dengan metode Van Breen, Metode Bell-Tanimoto, dan Metode Hasper Der Weduwen, berdasarkan pendekatan Persamaan Talbot, Persamaan Sherman, dan Persamaan Ishiguro; 5. Perhitungan detail perencanaan meliputi dimensi saluran primer, sekunder, tersier, dan bangunan pelengkap drainase; 6. Rincian detail gambar atau Detail Engineering Desain (DED) meliputi potongan memanjang maupun melintang saluran primer, saluran sekunder serta bangunan pelengkap seperti gorong-gorong; 7. Memperkirakan Rencana Anggaran Biaya (RAB) perencanaan sistem drainase di Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang.
1.4 Sistematika Penyusunan Laporan
Sistematika Penulisan Laporan tugas akhir ini dapat dilihat sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup dan sistematika penyusunan laporan. BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN Bab ini memaparkan tentang gambaran umum daerah perencanaan, meliputi kondisi fisik, kependudukan, struktur pemanfaatan ruang, prasarana kota, dan masalah lingkungan BAB III METODOLOGI PERENCANAAN Bab ini menyajikan penjelasan teknik mengenai metode-metode yang digunakan dalam perencanaan sistem drainase. BAB IV TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan dasar-dasar perencanaan yang digunakan dalam merencanakan sistem penyaluran air hujan yang disesuaikan dengan kondisi daerah perencanaan. BAB V ANALISIS HIDROLOGI Bab ini menyajikan informasi hidrologi dilokasi perencanaan, penyiapan data curah hujan dengan tes statistika yang mendukung, analisis curah hujan harian maksimum, dan analisis intensitas hujan. BAB VI PERENCANAAN SALURAN DRAINASE Bab ini menyajikan usulan-usulan perencanaan sistem drainase yang akan diterapkan diwilayah perencanaan meliputi jalur, dimensi, bentuk saluran dan lain-lain. BAB VII SPESIFIKASI TEKNIS DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA Bab ini menyajikan pekerjaan-pekerjaan teknis yang dilakukan hingga rincian biaya yang dibutuhkan. BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menyimpulkan akhir dari perencanaan yang telah dilakukan dengan memberikan kesimpulan terhadap tujuan perencanaan dan pemberian solusi yang dibutuhkan pada perencanaan drainase di wilayah studi dan laporan tugas akhir.