Anda di halaman 1dari 5

Bab

1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Akses penduduk terhadap prasarana dan sarana sanitasi pada dasarnya erat

kaitannya dengan aspek kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan, sosial, budaya,

serta kemiskinan. Peningkatan akses sanitasi layak dan aman masih menjadi

perhatian pemerintah sampai sekarang. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik

Nasional capaian akses layanan ini sampai dengan akhir tahun 2021 sebesar

80,29% untuk sanitasi layak dan 7,25% untuk akses aman. Sedangkan target

capaian akses layanan ini yang diharapkan adalah 90%. Sehubungan dengan itu,

beberapa upaya pengembangan sanitasi lingkungan berskala komunitas, dapat

dilakukan melalui pendekatan berbasis masyarakat. Hal ini ditujukan untuk

menjamin keberlanjutan pengelolaan, melalui penekanan perubahan perilaku dan

pola hidup masyarakat untuk dapat lebih bersih dan sehat dengan melibatkan

masyarakat secara utuh sejak tahap perencanaan, pelaksanaan pembangunan

sampai dengan pengelolaan sarana agar terciptanya lingkungan permukiman

berkelanjutan yang sehat. Hasil berbagai pengamatan dan penelitan membuktikan

bahwa semakin besar akses penduduk pada fasilitas sanitasi (air limbah

1
permukiman, persampahan dan drainase lingkungan) serta pemahaman tentang

hygeine semakin kecil kemungkinan terjadinya kasus penyebaran penyakit yang

ditularkan melalui media air dan tanah (waterborne diseases).

Pembangunan prasarana dan sarana air limbah permukiman, persampahan dan

drainase di kota Banjarmasin saat ini belum mencapai kondisi yang diinginkan

terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah di lingkungan permukiman

padat penduduk, kumuh dan rawan sanitasi di perkotaan.

Akses penduduk terhadap prasarana dan sarana air limbah permukiman,

persampahan dan drainase pada dasarnya erat kaitannya dengan aspek

kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan, social budaya serta kemiskinan. Hasil

berbagai pengamatan dan penelitian telah membuktikan bahwa semakin besar

akses penduduk terhadap prasarana dan sarana air limbah permukiman,

persampahan dan drainase (serta pemahaman tentang hygiene) semakin kecil

kemungkinan terjadinya kasus penyebaran penyakit yang ditularkan melalui media

air (waterbome diseases).

Pemerintah Kota Banjarmasin menyediakan kegiatan Sanitasi Masyarakat melalui

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Banjarmasin. Melalui Dinas PUPR bidang Cipta

Karya dan Jasa Konstruksi salah satu kegiatan adalah Pengelolaan dan

Pengembangan Sistem Air Limbah Domestik dalam Daerah Kabupaten/Kota

Dengan Sub Kegiatan Pembangunan / Penyediaan Sub Sistem Pengolahan

Setempat.

2
Dengan melihat kondisi dan situasi lingkungan kelurahan Antasan Kecil Timur

yang rawan masalah sanitasi yang mempunyai dampak langsung kepada

masyarakat sekitar dan sesuai dengan kriteria sasaran lokasi, maka kelurahan

Banua Anyar merupakan salah satu sasaran lokasi penanganan ODF. Yang

dilaksanakan di kelurahan Antasan Kecil Timur sebagai salah satu langkah dan

upaya dalam mendorong dan menciptakan masyarakat yang berprilaku hidup

bersih dan sehat serta masyarakat siap dalam penataan lingkungan yang bersih

dan sehat dengan dibarengi adanya sarana prasarana sanitasi yang memadai

sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat pemanfaat.

Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Penanganan ODF Paket 4 terdiri dari TFL

Pemberdayaan dan TFL Teknis merupakan salah satu pelaksana kegiatan

Pembangunan IPAL Komunal di tahun 2023 pada Kelurahan Antasan Kecil Timur.

Serangkaian kegiatan sebagaimana pada alur proses kegiatan Sanitasi yaitu

kegiatan sosialisasi awal sampai dengan penyusunan Rencana Aksi Perbaikan dan

Pengelolaan Sanitasi.

1.2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

A. Maksud

Maksud dari kegiatan Konsultan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL)

Pemberdayaan Penanganan ODF Paket 4 ini adalah meningkatkan

kemampuan Pemerintah Daerah untuk menyiapkan pelayanaan dasar bagi

masyarakat berupa sarana dan prasarana sanitasi bagi masyarakat yang

bersih dan sehat.

3
B. Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah pemilihan lokasi Pembangunan / Penyediaan

Sub Sistem Pengolahan Setempat yaitu Penanganan ODF yang menjamin

kontinuitas pelayanan kepada masyarakat baik operasional maupun

perawatannya. Pemilihan lokasi didasarkan atas : Ketersediaan Lahan,

Kepadatan penduduk (Pemanfaat), dekat jalur tranportasi masyarakat lainnya

dan atau prasarana publik lainnya.

C. Sasaran

Sebagai sasaran kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kesadaran sanitasi dan promosi praktek hidup bersih dan

sehat melalui kegiatan kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

2. Tersedianya sarana dan prasarana penyehatan lingkungan permukiman

berupa Pembangunan Tangki Septik Individual dengan kebutuhan dan

kemampuan masyarakat, berkualitas, berkelanjutan serta berwawasan

lingkungan.

3. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam penyelenggaran

prasarana/sarana penyehatan lingkungan permukiman berupa

Pembangunan Tangki Septik Individual secara partisipatif, transparan,

dapat dipertanggung jawabkan dan berkelanjutan.

4
4. Meningkatkan kemampuan perangkat pemerintah daerah sebagai

fasilitator pembangunan khususnya di sector penyehatan lingkungan

permukiman.

1.3. SISTEM PEMBAHASAN

Adapun sistematika dalam pembahasan laporan ini, adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

BAB II RUANG LINGKUP

BAB III PROFIL LOKASI KEGIATAN

BAB IV METODE PENDEKATAN

BAB V RENCANA KERJA

Anda mungkin juga menyukai