Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SRENGAT
Jl. Mastrip No. 16 Srengat
Telp. (0342) 551118
Email : pkm.srengat@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


KEGIATAN PEMICUAN STBM
UPT PUSKESMAS SRENGAT
TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN
Pembangunan bidang kesehatan dilaksanakan melalui program-program
pembangunan kesehatan secara sistematis dan berkesinambungan dengan fokus
pelayanan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dan dilaksanakan
secara menyeluruh, merata dengan tetap memperhatikan standar mutu pelayanan
kesehatan. Oleh karena pembangunan kesehatan bersifat sensitif yang menyangkut
hajat hidup masyarakat, maka dalam upayanya diperlukan padat sasaran, padat
kegiatan, padat sarana dan prasarana, padat biaya, serta padat keterlibatan
masyarakat/ stakeholder.

STBM adalah pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi


melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
STBM terdiri dari 5 pilar:
1. Stop buang air besar sembarangan;
2. Cuci tangan pakai sabun;
3. Pengelolaan air minum/makanan rumah tangga;
4. Pengelolaan sampah rumah tangga;
5. Pengelolaan limbah cair rumah tangga.
Program nasional STBM dikhususkan untuk skala rumah tangga, sehingga
program ini adalah program yang berbasis masyarakat, dan tanpa memberikan
subsidi sama sekali bagi rumah tangga.
Hal ini sejalan dengan visi, misi dan tata nilai UPT Puskesmas Srengat yaitu :
Visi : Menuju Kecamatan Srengat yang sehat sejahtera dan berdaya saing
Misi :
1.Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
2.Mendorong setiap orang, keluarga dan masyarakat untuk mandiri hidup sehat
3.Memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang terjangkau dan
Merata
4.Memberikan pelayanan paripurna dengan ilmu pengetahuan dan teknologi tan
pa diskriminasi
Tata nilai : Senyum, humanis, tertib

B. LATAR BELAKANG
Tantangan yang dihadapi masyarakat Indonesia terkait dengan masalah
hygienedan sanitasi masih sangat besar.Hasil studi Indonesia Sanitation Sector
Development Program (ISSDP) tahun 2006 menunjukkan 47% masyarakat
Indonesia masih berperilaku buang air besar di sungai,sawah,kolam,kebun dan
tempat terbuka.Berdasarkan Studi Basic Human Service(BHS) di Indonesia
bahwa perilaku masyarakat dalam mencuci tangan setelah buang air besar 12
%,setelah membersihkan tinja bayi dan balita 9%,sebelum makan 14%.Kondisi
ini berkontribusi terhadap tingginya angka kejadian diare di Indonesia khususnya
di Kabupaten Blitar.Kondisi ini dapat dikendalikan melalui intervensi terpadu
melalui pendekatan Sanitasi Total.Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah
dalam mencapai target Milenium Development Goals(MDGs) yaitu meningkatkan
akses air minum dan sanitasi dasar secara berkesinambungan kepada separuh
dari proporsi penduduk yang belum mendapatkan akses.
Puskesmas Srengat dengan luas wilayah 53.98 km2 dibagi menjadi 16
Desa/Kelurahan.dari 16 Desa/Kelurahan tersebut terbagi menjadi 40
Dusun/Lingkungan,88 RW dan 341 RT.Jumlah penduduk di Kecamatan Srengat
sebanyak 68.958 Jiwa, 23.074 KK.Jumlah rumah 18.438 ,jumlah Sarana air
bersih 16.878 ,jumlah jamban 16.711 ,jumlah jamban sehat 16.276 dan yang
lainnya masih buang air besar di jamban yang tidak sehat, perilaku masyarakat
untuk cuci tangan pakai sabun masih rendah, jumlah rumah yang memiliki
saluran pembuangan limbah 16.328 dan lainnya masih membuang air limbah di
sembarang tempat. Utk mempercepat mencapai tujuan akhir STBM (Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat) maka diperlukan pemicuan yang dilaksanakan oleh
petugas dan kader.
C. TUJUAN
Tujuan Umum : Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hygiene
dan sanitasi menuju sanitasi total
Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan STBM
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melaksanakan pilar STBM
c. Meningkatkan sarana sanitasi dan aksesnya
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

N KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN


O

1 Sosialisasi STBM Sosialisasi terhadap Lintas program dan lintas


sektor

Melalui pertemuan formal dan informal

2 Pemicuan STBM Pemicuan desa yang telah ditetapkan

3 Pendampingan Pendampingan terhadap kelompok binaan dan


STBM kunjungan rumah untuk mengetahui perubahan
perilaku pasca pemicuan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


 Sosialisasi STBM :Dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat
 Pemicuan :
- Perkenalan dan bina suasana
- Melakukan pemetaan
- Melakukan Alur Kontaminasi
- Transeck walk
- Dipicu dengan rasa jijik, malu, privasi,agama dan penyakit
- Pengambilan komitmen
- Mendeklarasikan untuk mau melakukan perubahan
 Pendampingan STBM :

- melakukan koordinasi terhadap kades, tokoh masyarakat


- Melakukan pembinaan terhadap kelompok binaan di masyarakat
- Melakukan kunjungan rumah untuk mengetahui perubahan
perilaku pasca pemicuan

F. SASARAN :
Sasaran pemicuan STBM adalah 16 Desa di wilayah Kecamatan Srengat

G. PERAN TERKAIT
 Lintas Program :
Promkes : membantu dalam pelaksanaan pemicuan
Bidan desa : membantu dalam menyiapkan kegiatan dan koordinasi

 Lintas Sektor
Kepala desa :
a. Mengkondisikan sasaran, tempat dan waktu
b. Ikut berperan dalam mewujudkan desa ODF
 Tokoh masyarakat desa :

a. Membantu dalam memotivasi masyarakat

 Kader desa : membantu dalam mengumpulkan sasaran dan ikut


memotivasi masyarakat
H. PEMBIAYAAN :
Sumber Dana : Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
I. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal pelaksanaan : Bulan Januari s/d Desember 2019
J. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan dilakukan setelah selesai kegiatan
Evaluasi dilakukan oleh penanggung jawab program terhadap ketepatan
pelaksanaan kegiatan apakah sesuai jadwal pada saat persiapan dan
pelaksanaan kegiatan.
Evaluasi dilakukan setiap akhir kegiatan oleh penanggung jawab program dan
ditujukan kepada kepala puskesmas .
Evaluasi kegiatan ini akan dilakukan dalam bentuk hasil pelaksanaan pemicuan
STBM oleh penanggung jawab program dan ditujukan kepada kepala puskesmas
.
Penanggung jawab program harus membuat laporan tiap kegiatan paling lambat
1 minggu setelah pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Puskesmas dan evaluasi
akhir kegiatan paling lambat 2 minggu setelah keseluruhan kegiatan selesai
dilakukan.
K. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan hasil pemicuan STBM dicatat dalam buku setiap pemegang program
dan didokumentasikan utk menjadi acuan dalam perencanaan
program.Pelaporan hasil pemicuan dilakukan oleh pemegang program dan
dilaporkan kepada kepala Puskesmas untuk dijadikan acuan pelaksanaan
program berikutnya.

Srengat, 2 Januari 2019

Kepala Puskesmas Srengat Pelaksana Program

Dr.Pravita Rinanti Nur Yuniarti Suzana


NIP.19820901 200901 2 010 NIP.19790613 200312 2 008

Anda mungkin juga menyukai