Anda di halaman 1dari 8

Perancangan dan Desain Pesawat

Terbang
 Diaz Brian Pradana
 Farras Muhammad Fikri
 Satrio Eko W
 Dalam sebuah manufaktur pesawat terbang, desain dan
analisis awal sangatlah dibutuhkan sebelum pesawat
terbang difabrikasi menjadi bentuk nyata sebuah pesawat
yang siap untuk terbang. Langkah awal dari proses ini
dibuatlah desain yang nantinya akan dianalisis kelayakan
maupun kekuatannya mulai dari bagian yang kecil sampai
bagian yang besar sebelum semua bagian tersebut
dirangkai menjadi sebuah pesawat.
 Ketika membahas pesawat terbang, aerodinamika
adalah ilmu dasar yang digunakan untuk mempelajari
hal tersebut. Di dalam ilmu aerodinamika inilah
banyak dibahas mengenai fenomena tentang pesawat
terbang, diantaranya yang terpenting adalah airfoil. Airfoil
adalah bentuk dari sebuah sayap pesawat, dan gerakan
fluida yang melewati airfoil inilah yang menjadi
permasalahan dalam merancang sebuah sayap pesawat
agar berfungsi dengan baik.
 Pada saat pesawat terbang dalam kecepatan rendah (low
speed perfomance) misalnya pada saat proses tinggal landas
(take off) atau mendarat (landing), gaya angkat merupakan
kebutuhan yang sangat penting dalam mengimbangi berat dari
pesawat terbang. Pada sayap pesawat terbang dilengkapi
peralatan penambah gaya angkat yang disebut HLD, yang
digunakan untuk menambah gaya angkat pada saat pesawat
terbang sedang dalam kinerja berkecepatan rendah khususnya
saat proses pendaratan atau tinggal landas. Penambahan flap
pada airfoil menunjukkan koefisien gaya angkat plain flap lebih
besar 20,4% dibanding tanpa flap atau dengan flaperon, diikuti
kenaikan koefisien gaya seret seiring bertambahnya sudut
serang hingga 13,4% pada sudut serang 18º. (Gunadi, 2010)
 Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan performa dari
sebuah pesawat terbang dengan melakukan penelitian mengenai
airfoil yang dilengkapi dengan flap pada wing dari sebuah
pesawat untuk memperoleh hasil yang optimal. Dalam
menganalisis desain dari sebuah wing digunakanlah sebuah
software yang mampu mensimulasikan untuk keperluan
analisis dari suatu sistem. Diantara cara yang dipakai adalah
dengan pendekatan melalui software Computational Fluid
Dynamic ( CFD ). Salah satu dari software CFD untuk analysis
pesawat terbang adalah ANSYS dan CFX
 Pembuatan model pesawat terbang
memerlukan proses yang lama dan pengujian
dengan metode yang rumit. Sebelum
diperkenalkanya metode komputasi untuk
mendekati perilaku fluida, pengujian model
dilakukan dengan metode eksperimen dimana
sebuah model diujikan pada terowongan udara.
Data yang diperoleh dari metode tersebut telah
cukup untuk dipergunakan dalam pengujian
desain. Gambar 1.1 menunjukkan
perubahan desain konsep hingga desain final
yang dipergunakan. Dari gambar tersebut dapat
disimpulkan jika proses desain model pesawat
memerlukan banyak eksperimen dengan
banyak perubahan model.
Gambar 1.1
Metode eksperimen memiliki beberapa kekurangan diantaranya
model eksperimen yang dipergunakan harus sejumlah perubahan
desain yang dilakukan, memerlukan ruang yang besar untuk
mendapatkan hasil yang maksimal dan waktu pengujian yang
panjang. Sejak diperkenalkan metode komputasi dan penggunaanya
pada banyak kasus fluida dinamis, metode eksperimen mulai
ditinggalkan. Kemudian dengan berkembangnya metode numerik,
perhitungan komputasi telah dapat menghasilkan data yang semakin
baik.
Saat ini penggunaan simulasi sebagai bahan analisa perilaku
fluida telah dipergunakan dalam berbagai bidang. Salah satunya ialah
sebagai bahan analisa desain sayap. Persamaan Navier-Stokes dipilih
sebagai pendekatan perilaku fluida.
Dari beberapa penelitian yang membutuhkan analisa perilaku fluida,
persamaan Navier-Stokes memberikan informasi yang cukup untuk
analisa. Sebagai obyek penelitian digunakan sayap dari pesawat
model Airbus A340-200 dan A380. Program akan dituliskan dalam
bahasa C++ dengan bantuan OpenGL sebagai visualisasi.
 Sebelum metode komputasi dipergunakan, metode pengujian
aerodinamis desain pesawat secara eksperimental membutuhkan
banyak sumber daya dan membutuhkan waktu yang relatif lama.
Dengan menggunakan metode komputasi engineer yang
merancang pesawat dapat lebih mudah menguji ke aerodinamis-
an bentuk pesawat.
 Meskipun dalam kenyataannya pemodelan dengan metode
komputasi masih memiliki ketidak sesuaian dengan keadaan
nyata dibanding dengan metode eksperimen, pemodelan dengan
metode komputasi dapat memberikan pendekatan yang cukup
baik dengan persamaan Navier-Stokes sebagai dasarnya. Sehingga
metode komputasi dapat memangkas periode desain dan
pengujian pesawat dengan cukup signifikan. Sehingga hanya
desain final yang diperlukan untuk dibuat model nyata dan diukur
secara eksperimental sebagai validasi data.
 Dibandingkan pada masa sebelum metode komputasi
dipergunakan secara luas, desainer harus membuat model nyata
untuk diujikan ke-aerodinamis-annya, sehingga proses perubahan
desain membutuhkan waktu dan sumberdaya yang besar.

Anda mungkin juga menyukai