Secara psikologis ada manusia 2 yang teis dan ada yang ateis. Teis adalah
kelompok manusia yang percaya akan Tuhan dan berusaha mengajak yang lain
agar menaati Tuhan, sedangkan ateis adalah kelompok manusia yang tidak
percaya Tuhan dan mengajak orang lain untuk tidak Bertuhan. Kita sebagai warga
Negara Indonesia diwajibkan untuk beragama oleh sebab itu mempelajari agama
sangat penting dalam kehidupan terutama di Indonesia.
Dalam mempelajari agama tidak perlu memberikan terlalu banyak materi PAI
namun dosen PAI perlu memberikan substansi materi yang paling dasar dan inti
saja. Karena dalam beragama yang dibutuhkan adalah praktiknya bukan hanya
belajar materi namun tidak memperaktikannya. Oleh sebab itu tugas utama dosen
PAI adalah menekankan mahasiswa untuk memahami dan mengimplementasikan
ajaran agama dalam kehidupan yang pengembangannya diserahkan untuk digali
oleh mahasiswa.
Dalam mempelajari PAI tentu yang ideal adalah dengan cara menggabungkan
kedua model pendidikan tersebut dan mengaplikasikannya dalam kehidupan.
Karena jika kita menengok lebih jauh sejarah pada saat kaum muslim menjadi
bangsa paling maju di dunia, para pendidik dan pelajar muslim pada masa
keemasan islam tidak pernah memisahkan pendidikan agama dari pendidikan
sains dan teknologi.
Dalam mempelajari PAI kita harus menggali terlebih dahulu makna islam. Secara
lughawi atau etimologis, kata “islam” berasal dari tiga akar kata, yakni:
a. Aslama artinya berserah diri atau tunduk patuh yaitu patuh kepada Allah
dengan cara mengikuti petunjuk, bimbingan, dan teladan dari Rasulullah.
b. Salam artinya damai atau kedamaian yaitu menciptakan rasa tentram di
hati dengan cara mengingat Allah melalui zikir.
c. Salamah artinya selamat atau keselamatan yaitu mementingkan
keselamatan dunia-akhirat dan menghindari bencana abadi di neraka
dengan cara selalu beribadah dan menjadi manusia yang berakhlak mulia.
PAI diajarkan di PT secara garis besar terdiri dari tiga pendekatan, yaitu:
Sumber utama pembelajaran PAI adalah Al-Qur’an dan hadis. Kitab Al-Quran
sangat tebal, yaitu terdiri dari 6.136 ayat. Kitab-kitab hadis lebih tebal lagi. Shahih
Bukhari dan Shahih Muslim saja (dua kitab hadis yang paling dipercaya) terdari
dari 12 ribu hadis.