Anda di halaman 1dari 18

MENGAPA DAN BAGAIMANA PAI

DIAJARKAN DI PERGURUANTINGGI?
Setelah mengkaji bab ini mahasiswa mampu
menunjukkan sikap positif terhadapPendidikan
Agama Islam (PAI); menjelaskan dan
menyampaikan argumen akademik dan/atau
profesional mengenai tujuan dan fungsi
Pendidikan Agama Islam sebagai komponen
mata kuliah wajib umum pada program diploma
dan sarjana. (KD 2.1; 3.1; dan 4.1)
Refleksi

Sebelum tahun 1966, Pendidikan Agama


Islam (PAI) diperguruan tinggi (PT) bukan
mata kuliah wajib.
 PAI pernah diajarkan di PT hingga 6
semester (PAI 1, PAI2, hingga PAI 6).
 Kemudian mulai tahun 1983 ditetapkan 2 sks
pada program D3 dan S1 dengan catatan
rektor PTdiperbolehkan menambah jumlah sks
PAI.
 Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 tentang
PendidikanTinggi, PAI ditetapkan sebagai mata
kuliah wajib umum(MKWU-PAI).
BRAINSTORMING !!!
⇛ Mengapa PAI Perlu Diajarkan di Perguruan
Tinggi?
⇛ Apa landasan filosofi yang menjadi latar
belakang pelaksanaan pembelajaran agama
slam di PT?
⇛ Ke mana arah dan tujuan yang hendak dicapai?
⇛ Apa kontribusi yang dapat diberikan mahasiswa
setelahmengikuti pembelajaran agama Islam?

STOP !!!JANGAN DIJAWAB!!!


Apakah kamu pernah mendengar?
Apa yang dimaksud
dengan ...

PROYEK MENARA GADING


perguruan tinggi hanya berorientasi kepada
kemegahan dirinya dn melupakan peran nyata
dalam menyelesaikan pelbagai permasalahan
masyarakat , bangsa, dan negara

KAMPUS DI ATAS AWAN


Kampus berada di awang-awang dan tidak
bersentuhan dengan problem riil kemasyarakatan,
kebangsaan, dan kenegaraan
Bila sinyalemen tersebut benar ,berarti PT dn
Mahasiswa harus berbenah

Kenyataannya:

Perubahan di masyarakat berlangsung lebih


cepat daripada perubahan yang terjadi di
dalam perguruan tinggi.
Lulusan perguruan tinggi tidak seluruhnya dapat
menghayati dinamika perubahan di
dalam masyarakatnya.
Mahasiswa sebagai inti masyarakat akademik di kampus
harus memahami problematika tersebut sehingga menjadi
alumnus yang memiliki kontribusi positif
bagi masyarakat,bangsa, dan negara.
Jejak Pendapat
Perlukah Pembelajaran Agama Islam di Kampus?

PERLU :
Negara (dalam hal ini PT) wajib menjaga
keberagamaan parawarganya, termasuk menjaga
keberagamaan para mahasiswa yang sedang
belajar di PT.
TIDAK PERLU : agama merupakan urusan pribadi,
keluarga, dan institusikeagamaan
(seperti: masjid, pesantren, dan organisasi
keagamaan). Negara tidak perlu ikut campur
dalam urusan agama.

Pandangan tokoh manakah yang


Anda setujui?
Menggali landasan pentingnya
PAI di PT

Landasan Psikologis
⇛ Manusia adalah makhluk teogenetis atau teis (bukan ateis) dan
butuh kepada Tuhan, terutama ketika dirinya diuji dg himpitan

hidup yangsangat berat.


⇛ PAI berperan menyadarkan mahasiswa agar selalu butuh dgTuhan.
⇛Terjadinya korversi agama mengindikasikan bhw manusia selalu
kembali kepada Tuhan dan selalu mencari agama, mazhab, dan
ajaran yang benar.
⇛ PAI berperan menyajikan informasi yang jelas dan benar tentang
agama.
⇛Tidak adanya pembelajaran PAI di PT akan mengakibatkan
kesadaranruhani (spirit) keagamaan mahasiswa menjadi kering dan
membawamahasiswa masuk dalam kehidupan tanpa motivasi
agama.
Landasan Sosial Budaya

⇒Pada momen-momen sakral dalam alur kehidupan


masyarakat muslim di Indonesia selalu ada ikatan kultur
agama, budaya, dan sosial yang unik; tradisi selamatan,
tahlilan, pengajian, tasyakuran dll.

⇒ Dalam hal ini maka pembelajaran PAI di PT mutlak


diperlukanuntuk menjaga tradisi-tradisi baik tersebut
agar dapat lestari danbersama-sama ikut memajukan
kultur yang sarat dengan nila-nilai keagamaan dalam
masyarakat.

⇒Terlebih lagi saat ini kultur tersebut mulai melemah akibat arus
westernisasi yang kuat dan menggerus ikatan-ikatan emosional
masyarakat menuju ehidupan individualis dan eksklusif .
Landasan Sosial Budaya

⇛ Dakwah Islam terlihat sangat massif kembali pada


dekade 90-an setelah bbrp dekade sebelumnya
mengalami pelambatan.
⇛ Perubahan ini bermula dari “revolusi” pembelajaran
agama melalui tutorial agama di kampus, pesantren
kilat, berdirinya masjid-masjid,Taman Pendidikan
Al-Quran (TPA), pembudayaan jilbab,berdirinya
sekolah-sekolah Islam berkelas, serta membludak-
nya jamaah haji.
⇛ Menyongsong perkembangan ini, agar kampus tidak
menjadi pendidikan di atas awan yg tdk bersentuhan
dg realitas masyarakat di sekitarnya, maka tuntutan

penyelenggaraan PAI di PT mutlak dibutuhkan dan

terus berbenah menjadi yang lebih baik


• Landasan Historis
Secara historis bangsa Indonesia memiliki dua sistem
pendidikan, yakni Pesantren dansekolah. Pesantren
merupakan model pendidikan asli bangsa Indonesia,
sedangkan sekolah merupakan model pendidikan yangdiadopsi dari
penjajah Belanda.

Belajar dari pengalaman sejarah, para kiai yang memiliki pesantren mendirikan
sekolah dan perguruan tinggi dalam lingkungan pondok pesantren. Adapun para
ulama yang tidak memiliki pondok pesantren mendirikan madrasah dan
sekolah-sekolah Islam.

Saat Indonesia merdeka, sekolah dan perguruan tinggi


kolonial menjadi milik pemerintah. Atas dasar
kekhawatiran terhadap keberagamaan danmoralitas
bangsa, para ulama dan tokoh-tokoh pendidik muslim
mengusulkan agar Pendidikan Agama Islam dijadikan
bagian darikurikulum sekolah dan perguruan tinggi.
Landasan Yuridis

Eksistensi mata kuliah PAI di PT (dan mata


pelajaran PAI disekolah) memiliki landasan
filosofis dan yuridis yang sangat kuat.
Landasan filosofis PAI berpijak pada
Pancasila, terutama sila pertama, yakni
Ketuhanan YangMaha Esa. Adapun secara
yuridis berpijak pada ketentuanperundang-
undangan yang berlaku.
Metode Pembelajaran PAI di PT
⇛ Berbasis Substansi Materi
⇛ Berbasis Proses
Makna Islam secara lughowi atau etimologis, kata “Islam” berasal
dari tiga akar kata, yakni: (a) aslama, artinya berserah diri ,tunduk
patuh; (b) salaam, artinya damai, atau kedamaian; (c) salaamah,
artinya selamat, atau keselamatan..
Melihat kar katanya, kata Islam mengandung makna sbb.
Pertama, berserah diri atau tunduk patuh QS 4: 59
Kedua, menciptakan rasa damai. Makna damai disini adalah
“tenteram hati” krn banyak berzikir QS Ar-Ra’du : 28. Mengingat
Allah ketika keadaan berdiri, duduk, ataupun sedang berbaring (QS.
Ali Imran (3): 191. dilakukan diwaktu pagi hingga petang QS Al ‘
Araf (7) :n 205
Ketiga,menempuh jalan yg selamat, yakni memilih keselamatan dunia
dan akhirat dan menghindari bencana abadi di neraka. Kuncinya
adalah memilih kematian yg selamat (husnul khotimah).
⇛ Berdasarkan akar kata Islam tsb. Setiap orang yg meyakini dan
mengamalkan aslama, salaam, salaamah dpt disebut beragama
Islam. Atas dasar akar kata itu pula, maka semua nabi / rasul
membawa agama yg sama, yakni Islam ( sekalipun mungkin
namanya bukan Islam krn perbedaan bahasa para Nabi/ rasul .
Namun esensinya adalah sama, yakni Islam.) QS Ali Imran (3) :
83 .

⇛ Makna secara istilah atau terminologis, “Islam” adalah


agama yg diturunkan oleh Allah Swt. kepada nabi Muhammad
saw. Melalui Malaikat Jibril as, kemudian nabi Muhamaad saw.
Menyampaikan agama Islam itu kepad umatnya melalui
pengajaran, bimbingan ,dan teladan.
Berbasis Subtansi Materi
• Berbasis subtansi materi berarti menyuguhkan
materipendidikan agama secara luas dan mendalam.
Dalam hal ini terdapat tiga pendekatan utama
yangdilakukan para pakar pendidikan Islam;
1. Pendekatan Kajian Al-Quran dan Sejarah Islam
Pengkajian “AlQuran” berarti mengkaji intisari Al Quran
melalui gagasan-gagasan dan ilmu dari para ulama. Pengkajian
"Sejarah Islam", yakni pengkajian tentang perkembangan Islam
sejak masa Rasulullah Muhammad saw. menyampaikan misinya
hingga masa sekarang.
2. Kajian disiplin ilmu /kajian isi /ajaran. Kajian ini lebih tepat

di gunakan oleh para santri di pondok-pondok pesantren dan


mhs IAIN program studi ilmu-ilmu agama

Di Indonesia dikenal luas bahwa ajaran Islam terdiri atas tiga


disiplin, yaitu:akidah, syariat , dan akhlak.

3. Pendekatan tentang Tujuan Didatangkannya Syariat Islam


Metode pembelajaran PAI ini didsarkan pada tujuan didatangkannya
syariat Islam (maqāshid asy-syar‟iyah), ada lima, yaitu:
(1) menjaga agama,(2) menjaga jiwa,(3)menjaga akal,(4) menjaga
keturunan,dan(5) menjaga harta.
Berbasis Proses

Pembelajaran berbasis proses berarti pembelajaran PAI di


PT perlu kaya dg proses. Mahasiswa tdk perlu dibekali
materi keagamaan yg banyak. Tugas utama dosen PAI
adalah memberikan keterampilan kepada mahasiswa tentang
cara2 atau pendekatan yg paling tepat utk memahami.
Adapun pendekatan ”proses” pembelajaran secara garis
besar terdidri dari 3 pendekatan :
1. Studi “kaidah lima” (qawaid al-khams)
2. Medotode Tipologi agama dan,
3. Studi tematik Al-Quran dengan Digital.
1. Studi Implementasi “Kaidah Lima” (Qawāid al-Kham Kaidah-
kaidah fiqhiyah, lebih dikenal dg qawa’id al-kham (lima kaidah induk)
mutlak harus dikuasai oleh para mhs muslim
1) Al-Umūru bi maqāshidiha (segala urusan tergantung kpd
tujuannya)
2) Al- Yaqīnu lā yuzālu bisy-syak (keyakinan tdk dapat dihapus
dg keraguan).
3) Al-Masyaqqatu tajlibut-taysīr (kesukaran itu menarik
kemudahan).
4) Adh-Dharāru yuzālu (kemudaratan itu harus dilenyapkan
/ dihilangkan).spt memberantas kecurangan dlm bisnis, jinayah,
munakahat. Dari kaidah ini lahir sub-sub kaidah antara lain : dar
‘ul-mafasid muqaddamun ‘ala jalbil- masalih ( menolak kerusakan
hrs didahulukan daripada menarik kemashlahatan).
5. Al-’Adatu Muhkamah ( suatu adat kebiasaan itu ditetapkan sbg
hukum )
2. Metode Tipologi Agama
Metode “tipologi” dikembangkan oleh Ali Syari’ati utk memahami tipe,
profil, watak dan misi agama islam. Metode ini mempunyai dua ciri penting
: 1) mengidentifikasi lima (atau empat, atau enam ciri) aspek agama dan
2). Membandingkan kelima aspek agama tsb dg aspek yg sama dlm agama
lain.
⇛ Kita bisa mengimplementasikan metode tipologi agama ini utk
memhami mazhab-mazhab dlm Islam. Adapun aspek atau ciri mazhab 2 yg
dapat dikembangkan , misalnya :
a) Tokoh referensi
b) Imam pd zaman sekarang. Adakah Iman pd zaman sekarang (dlm
arti ulama yg mewarisi ilmu para nabi)?. Contoh Islam sunni
mengatakan tidak ada, sedangkan ulama syia’h mengatakan ada
c) Alquran. Adakah pd zaman sekarang ulama yg dpt benar2
memahami Al-Quran sebagaimana pemahaman nabi Muhammad
saw. Thd Alquran
d) dst.
⇛ atau utk membanding islam tasawuf dan non-tasawuf, dg metode
tipologi ini anda bisa membuat tipologi lainnya, misalnya tiplogi NU
dan
Muhammadyah, tipologi tarekat A dan tarekat B dll.

Anda mungkin juga menyukai