Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH DAMPAK MASIF KORUPSI

DISUSUN OLEH :

Nama : Salsabila S. Djibran

Stambuk : G30120002

Kelas : B

Dosen Pengampu : Insarullah Tanaca

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU, 2021
A. Dampak Masif Korupsi

Dampak masif korupsi maksudnya adalah akibat yang ditimbulkan dari perbuatan korupsi
yang dilakukan dalam skala luas yang terjadi di semua lembaga dari tingkat atas sampai
tingkat bawah serta besarnya nilai korupsi yang di lakukan hingga dapat merusak atau bahkan
menghancurkan sendi- sendi kehidupan di berbagai bidang baik ekonomi, sosial, pendidikan,
budaya,hankam dll.
Ada dua faktor yang menyebabkan timbulnya perbuatan korupsi yaitu : faktor internal dan
faktor external.
1. Faktor internal disebabkan oleh diri manusia sendiri
a. Sifat tamak atau rakus manusia.
b. moral yang kurang kuat.
c. gaya hidup konsumtif, serta bisa juga di dorong oleh keinginan keluaraga.

2. Faktor external adalah disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang di hadapi manusia
a. Aspek sikap masyarakat yang pasif terhadap korupsi.
b. Kebutuhan ekonomi yang mendesak untuk dipenuhi.
c. Kepentingan politik dalam rangka meraih dan atau mempertahankan kekuasaan.

B. Dampak Masif Korupsi Terhadap Ekonomi

Korupsi memiliki berbagai efek penghancuran yang hebat (on enermous detruction effects)
terhadap berbagai sisi kehidupan bangsa dan Negara,khususnya dari sisi ekonomi sebagai
pendorong utama kesejahteraan rakyat.
Berbagai macam dampak masif korupsi terhadap permasalahan ekonomi adalah :

1. Lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi


Korupsi bertanggung jawab terhadap lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi
dalam negeri. Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat
distorsi dan ketidak efisienan yang tinggi. Dalam sektor privat,korupsi meningkatkan
ongkos niaga karena kerugian dari pembayaran illegal, ongkos management dalam
negoisasi dengan pejabat korup juga menjadi mahal,dan resiko pembatalan perjanjian
jika sewaktu – waktu ada penyelidikan dari pihak berwenang. Investasi di negeri yang
korup juga menjadi mahal karena adanya biaya siluman, hal ini membuat para investor
menjadi enggan melakukan investasi dan memilih negara lain.sebagai tempat investasi
sehingga negara yang korup di tinggalkan / dijauhi oleh para investor,padahal
sebenarnya investor itu ikut membantu mendorong laju pertumbuhan ekonomi suatu
negara.

2. Penurunan Produktifitas
Negara yang korup menimbulkan produktifitas yang semakin menurun. Hal ini terjadi
seiring dengan terhambatnya sektor industri dan produksi yang semestinya
berkembang lebih baik atau dapat melakukan pengembangan dalam kapasitasnya.
Penurunan produktifitas ini akan menyebabkan permasalahan yang cukup rumit seperti
tingginya angka PHK dan meningkatnya angka pengangguran, yang akhirnya akan
terjadi kemiskinan masyarakat yang cukup meluas.

3. Rendahnya kualitas barang dan jasa bagi publik


Rusaknya jalan- jalan, ambruknya jembatan,tergulingnya kereta api dan yang lainnya
adalah contoh nyata bahwa di negara kita ini kualitas barang dan jasa sangatlah
rendah. Pejabat birokrasi yang korup akan menambah kompleksitas permasalahan
dalam proyek pembangunan yang ada, karena mereka menyembunyikan berbagai
perbuatan korup yang dilakukannya.

4. Menurunnya pendapatan Negara dari sektor pajak


Di Indonesia di kenal dengan berbagai macam pajak seperti : Pajak penghasilan (PPh),
pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak penambahan nilai (PPn) dan masih banyak lagi
yang lainnya.
Selain sebagai pendapatan negara, pajak juga berfungsi sebagai stabilitas harga
sehingga dapat digunakan untuk mengendalikan inflasi. Kondisi penurunan
pendapatan dari sektor pajak karena adanya kenyataan bahwa banyak sekali pegawai
dan pejabat pajak yang bermain kotor (KKN).untuk mendapatkan keuntungan pribadi
dan memperkaya diri sendiri.
Apakah jumlahnya ribuan atau milyaran,dampaknya terhadap ekonomi Negara yang
sedang berkembang seperti Indonesia sangatlah besar, hilangnya penghasilan dalam
skala tersebut dapat mengurangi kemampuan pemerintah untuk menyediakan
kebutuhan – kebutuhan dasar dan layanan kepada warganya.

5. Meningkatnya Hutang Negara


Korupsi yang terjadi di Indonesia akan meningkatkan hutang luar negeri yang sudah
semakin besar, konon sekarang ini setiap bayi yang lahir di Indonesia langsung
menanggung hutang negara sebesar tujuh juta rupiah.

C. Dampak Masif Korupsi Terhadap Sosial Dan Kemiskinan Masyarakat

Dampak sosial akibat korupsi tidak diragukan lagi yaitu menyuburkan berbagai jenis
kejahatan dalam masyarakat. Menurut Alatas,melalui praktek korupsi, sindikat kejahatan
atau penjahat perorangan dapat dengan leluasa melanggar hukum,menyusupi berbagai
organisasi negara dari tingkat pusat sampai tingkat bawah.Menurut Transparency
internasional, terdapat pertalian erat antara jumlah korupsi dan jumlah kejahatan.
Rasionalnya, ketika angka korupsi meningkat, maka angka kejahatan yang terjadi juga
meningkat.Sebaliknya,ketika angka korupsi berhasil di kurangi,maka kepercayaan
masyarakat terhadap penegakan hukum (law enforcement) juga meningkat, sehingga bisa
dikatakan mengurangi korupsi secara tidak langsung dapat mengurangi kejahatan dalam
masyarakat.
Beberapa hal di bawah ini adalah dampak sosial akibat korupsi :

1. Mahalnya harga jasa dan pelayanan publik


Praktek korupsi yang terjadi menciptakan biaya ekonomi yang tinggi,beban yang
ditanggung para pelaku ekonomi akibat korupsi disebut high economy.Kondisi ekonomi
biaya tinggi ini berimbas pada mahalnya jasa dan pelayanan publik,karena harga yang
ditetapkan harus dapat menutupi kerugian pelaku ekonomi akibat besarnya modal yang
dilakukan karena penyelewengan yang mengarah ke tindak korupsi.

2. Pengentasan Kemiskinan Berjalan Lambat


Pengentasan kemiskinan dirasakan sangat lambat.hal ini terjadi karena berbagai sebab
seperti lemahnya koordinasi antar lembaga dan instansi dalam pendataan dan pendanaan
dimana akan membuat masyarakat sulit mendapatkan akses ke lapangan kerja yang di
sebabkan latar belakang pendidikan semata, karena untuk masuk kerja masyarakat harus
punya uang untuk menyuap oknum pejabat, sedangkan bagi yang tak punya uang tidak
mendapatkan pekerjaan.

3. Terbatasnya Akses bagi Masyarakat Miskin


Korupsi membuat semua harga melambung tinggi dan semakin tidak terjangkau oleh
rakyat miskin,kondisi ini mengakibatkan rakyat miskin semakin tidak bisa mendapatkan
berbagai macam akses yang di butuhkan dalam kehidupannya,sehingga mereka lebih
mendahulukan mendapatkan bahan pokok dari pada menyekolahkan anak atau untuk
berobat.
4. Meningkatnya Kriminalitas
Melalui praktek korupsi dapat menyuburkan berbagai jenis kejahatan dalam masyarakat,
seperti :
a. Sindikat kejahatan atau para penjahat leluasa melanggar hukum
b. Proteksi terhadap kelompok kejahatan karena polisi yang korup gampang sekali di
suap,untuk menyediakan proteksi terhadap berbagai macam kejahatan.
5. Solidaritas Yang Semakin Langka
Korupsi yang begitu masif akan membuat masyarakat merasa tidak mempunyai
pegangan yang jelas dalam menjalankan kehidupan sehari – hari dan akhirnya
masyarakat semakin lama menjadi masyarakat individualis yang mementingkan dirinya
dan keluarganya.

D. Dampak masif korupsi terhadap birokrasi pemerintahan

1. Matinya Etika Sosial Politik


Korupsi bukan suatu tindak pidana biasa karena ia merusak sendi – sendi kehidupan
yang paling dasar yaitu etika sosial bahkan kemanusiaan.Kejujuran sudah tidak
ditegakkan lagi, Kejujuran yang dihadapi dengan kekuatan politik adalah sesutu yang
tidak mendidik dan justru bertentangan dengan etika dan moralitas.
Melindungi seorang koruptor dengan kekuatan politik adalah salah satu indikasi besar
runtuhnya etika sosial politik.

2. Tidak efektifnya peraturan dan perundang – undangan


Dewasa ini banyak sekali seseorang yang memiliki perkara atau permasalahan tetapi
ingin diposisikan sebagai pihak yang benar. Oleh sebab itu banyak upaya yang
dilakukan oleh seseorang dalam memenangkan perkaranya seperti menyuap hakim,
memberi iming – iming gratifikasi bahkan sampai kepada ancaman nyawa. Disisi aparat
hukum,semestinya menyelesaikan masalah haruslah secara fair dan tanpa ada unsur
pemihakan, seringkali para pejabat mengalahkan integritasnya dengan menerima
suap,iming-iming,gratifikasi atau apapun untuk memberikan kemenangan pada
kelompok tertentu sehingga peraturan dan perundang – undangan yang berlaku menjadi
mandul karena setiap perkara selalu di selesaikan dengan korupsi.
3. Birokrasi Tidak Efisien
Menurut survey Oleh PERC menunjukan bahwa Indonesia menempati peringkat kedua
dengan birokrasi terburuk di Asia. Banyak investor yang tertarik menanamkan
modalnya di Indonesia,namun untuk mendapatkan perizinan usaha dan investasi harus
melalui birokrasi yang berbelit – belit. Pada akhirnya suap adalah jalan yang banyak di
tempuh oleh para pengusaha untuk memudahkan izin usaha mereka,maka sebaiknya
birokrasi di Indonesia harus dibenahi.

E. Dampak Masif Korupsi Terhadap Politik Dan Demokrasi

1. Munculnya Kepemimpinan Korup


Perbuatan Koruptif atau tindak korupsi dilakukan dari tingkat yang paling bawah dimana
konstituen didapatkan dan berjalan karena adanya suap yang diberikan oleh calon-calon
pemimpin partai,bukan karena simpati atau percaya terhadap kemampuan dan
kepemimpinannya. Hubungan transaksional sudah berjalan dari dulu sehingga memunculkan
pemimpin yang korup.

2. Hilangnya Kepercayaan Publik pada Demokrasi


Hal ini terjadi dikarenakan tindak korupsi yang besar-besaran yang dilakukan oleh petinggi
pemerintah,legislative atau petinggi partai politik. Kondisi ini mengakibatkan berkurangnya
bahkan hilangnya kepercayaan publik terhadap pemerintah yang sedang berjalan.

3. Menguatkan Plutokrasi
Plutokrasi adalah sistem politik yang dikuasai pemilik modal / kapitalis. Akibat korupsi
yang telah menyandera pemerintahan negeri kita, maka menghasilkan konsekuensi yaitu
menguatnya plutokrasi
4. Hancurnya Kedaulatan Rakyat
Dengan semakin banyaknya plutokrasi yang terjadi, maka kekayaan negara ini hanya di
nikmati sekelompok tertentu saja, bukan rakyat pada umumnya. Seharusnya kedaulatan ada
di tangan rakyat. Namun sekarang ini kedaulatan ada ditangan partai politik karena
anggapan bahwa partailah bentuk refresentasi rakyat.

F. Dampak Masif Korupsi Terhadap Penegak Hukum

1. Fungsi Pemerintah Mandul


Dampak korupsi yang menghambat berjalannya fungsi pemerintahan sebagai pengampu
kebijakan Negara,dapat di jelaskan sebagai berikut :
a. Korupsi menghambat peran negara dalam pengaturan alokasi
b. Korupsi menghambat negara melakukan pemerataan akses dan asset
c. Korupsi juga memperlemah peran pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi
dan politik

2. Hilangnya Kepercayaan Rakyat terhadap lembaga Negara


Korupsi yang terjadi pada lembaga negara di Indonesia yang sering diberitakan di berbagai
media massa mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara tersebut
menjadi hilang. Lembaga negara yang paling korup menurut barometer korupsi Global
adalah :
a. Legislatif (Dewan Perwakilan Rakyat)
b. Partai Politik
c. Kepolisian
d. Lembaga peradilan (Mahkamah agung dan Kejaksaan Agung)
G. Dampak Masif Korupsi Terhadap Pertahanan Dan Keamanan

1. Lemahnya Alutsista dan SDM


Indonesia adalah negara nomor 15 terluas di dunia, dengan luas daratan keseluruhan 1.919.440
km2 dan luas lautan 3,2 juta km2. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan
mempunyai 17.508 pulau. Saat ini kita seringkali mendapatkan berita dari berbagai media
tentang bagaimana negara lain begitu mudah menerobos batas wilayah negara Indonesia,baik
dari darat,laut maupun udara.Hal ini tidak terlepas dari lemahnya pengawasan dan alutsista yang
dimiliki Indonesia.

2. Lemahnya Garis Batas Negara


Indonesia mencatat kerugian sangat besar dari sektor kelautan,seperti yang dilansir oleh
kementerian kelautan dan perikanan RI yang menyatakan bahwa Indonesia mengalami kerugian
9,4 Triliun Rupiah pertahun akibat pencurian ikan oleh nelayan asing (April 2011). Nelayan
asing dari negara Malaysia,Vietnam,Philipina,Thailand sering sekali melanggar Zona Ekonomi
Eksklusif (ZEE) Indonesia dan mengeruk kekayaan laut yang ada di Indonesia.

3. Menguatnya Sisi Kekerasan Dalam Masyarakat


Akumulasi dari rasa tidak percaya, apatis, tekanan hidup, kemiskinan yang tidak berujung,
jurang perbedaan kaya dan miskin yang sangat dalam, serta upaya menyelamatkan diri sendiri,
menimbulkan efek yang sangat merusak,yaitu kekerasan. Bahkan pada saat ini tempat ibadahpun
bukan merupakan tempat teraman dari ancaman dan terorisme.

H. Dampak Masif Korupsi Terhadap Lingkungan

1. Korupsi dan Kerusakan Lingkungan Hidup


Tanggal 9 Desember silam,masyarakat internasional memperingati Hari Anti Korupsi
sedunia.Meski oleh berbagai lembaga, Indonesia termasuk negara terkorup di dunia,namun
itu tidak mengurangi minat masyarakat ikut memperingati momentum tersebut.
Pemberantasan praktek korupsi,kolusi dan nepotisme,memang menjadi salah satu agenda
reformasi nasional yang senantiasa disuarakan masyarakat menyusul tumbangnya regim
orde baru. Namun menurut banyak kalangan, yang terjadi justru pengembangbiakan korupsi,
sehingga variannya bertambah banyak dan menjalar disemua lapisan masyarakat.

Dampak dari mewabahnya penyakit korupsi,tidak hanya mendorong eskalasi kerusakan


moral masyarakat, tapi juga menjadi akar penyebab kerusakan lingkungan hidup yang
cenderung semakin mengganas dalam satu dekade terakhir.

Pembabatan hutan secara semena-mena,alih fungsi hutan lindung tanpa mempertimbangkan


dampak negatif bagi lingkungan, masuknya barang limbah berbahaya beracun (b3) secara
illegal, terjadinya bencana banjir karena pembangunan yang didasarkan pada dokumen
AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) hasil rekayasa,mewabahnya ragam
penyakit karena pembuangan limbah yang sembrono dan sebagainya, bila ditelusuri
didalamnya pasti terdapat aroma korupsi,kolusi dan nepotisme. Praktek korupsi dalam
bentuk kolusi antara para elit politik yang korup dan elit ekonomi yang serakah akan
mengekspolitasi sumber daya alam secara semena-mena untuk keuntungan pribadi,tanpa
menghiraukan kesejahteraan warga dunia dan ekonomi bangsa sendiri.

Terjadi alih fungsi hutan lindung di beberapa daerah di sumatera yang telah menjebloskan
sejumlah anggota DPR adalah salah satu contoh nyata persekongkolan antar elit yang korup
dalam perusakan lingkungan hidup. Demikian pula,masuknya limbah berbahaya dari negara
tetangga yang mengancam kelestarian lingkungan hidup (termasuk didalamnya manusia)
tentu bisa terjadi karena adanya jalinan kerja yang melibatkan banyak pihak.

Anda mungkin juga menyukai