Disusun Oleh:
HAYATUL KHAIR
1520402010
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan
kerja praktek ini.Laporan Kerja Praktek yang berjudul “Monitoring Pasang Baru
KWH Menggunakan Aplikasi FSO di PT.PLN (Persero) Area.” ini disusun
berdasarkan pelaksanaan kerja praktek yang dilaksanakan pada tanggal 4
September 2017 s/d 29 Desember 2017 di PT.PLN (Persero) Area Dumai.
Terlaksananya kerja praktek dan penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Allah SWT. yang menjadikan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin
untuk diraih. Engkau-lah sebaik-sebaiknya pelindung dan tempat untuk
meminta pertolongan, terima kasih atas semua do’a hamba yang telah engkau
ijabah ya Allah.
2. Nabi Muhammad SAW, semoga penulis masih termasuk kedalam golongan
umatmu.
3. Mama dan Papa tercinta, do’a mu selalu menentramkan hati penulis dan telah
memberikan motivasi serta dorongan dan bimbingan.
4. Bapak Noptin Harpawi,S.T,.M.T. selaku Kepala Program Studi Teknik
Telekomunikasi.
5. Ibu Siska Novita Posma,S.T,.M.T. sebagai dosen pembimbing kerja praktek.
6. Ibu Rizki Dian Rahayani,S.T.,M.T selaku koordinator Kerja Praktek Program
Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Caltex Riau.
7. Bapak Syamsurizal selaku pembimbing lapangan di PT. PLN (Persero) Area
Dumai.
8. Untuk semua karyawan PT. PLN (Persero) Area Dumai. khususnya PA
(Pelayanan Pelanggan) dan Bagian Rayon Dumai Kota.
9. Terima Kasih buat teman -teman KP.
10. Teman-teman Telkom G15 yang selau memberikan semangat dan
kebahagian.
Dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan baik dari segi pelaksanaan Kerja Praktek maupun dalam hal
penyusunan Laporan Kerja Praktek. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
i
permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa datang. Semoga
laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca.
Akhir kata penulis mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.
HAYATUL KHAIR
ii
DAFTAR ISI
iii
4.4 Proses Pengisian Material WO dalam Monitoring PB (Pasang Baru) KWH
Meter menggunakan FSO (Field Service Operation) ........................................... 27
4.5 Hasil Monitoring Pasang Baru ................................................................... 35
BAB V................................................................................................................... 38
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 38
5.1 KESIMPULAN .......................................................................................... 38
5.2 SARAN ...................................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 39
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR BAGAN
DAFTAR TABEL
vi
ABSTRAK
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
industri manufaktur, dan lain sebagainya. Sementara dari sisi masyarakat, BUMN
merupakan instrumen yang penting sebagai penyedia layanan yang cepat, murah,
dan efisien. Maka dari itu PT PLN (Persero) selalu berupaya untuk terus
memperbaharui kinerja dalam memberikan pelayanan yang semakin optimal,
sehingga citra PT PLN (Persero) dimata masyarakat akan selalu dinilai baik dan
memberikan pelayanan yang baik sehingga memuaskan pelanggannya.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009, penyedia tenaga
listrik dikuasai oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang berlandaskan
prinsip otonomi daerah, yang dilaksanakan oleh BUMN dan BUMD. Namun
demikian, badan usaha swasta, koperasi dan swadaya masyarakat dapat
berpartisipasi dalam usaha penyediaan tenaga listrik. Diterbitkannya Undang-
undang ini adalah untuk meningkatkan peran Pemerintah Daerah dan masyarakat
dalam penyelenggaraan ketenagalistrikan, dikarenakan penyedia tenaga listrik
merupakan kegiatan padat modal dan teknologi, sejalan dengan prinsip otonomi
daearah serta demokratisasi dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
2
5. Sebagai gambaran dunia kerja yang nantinya akan dijalani.
1.4 Manfaat Praktek Kerja Lapangan
1. Bagi Mahasiswa
a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang diperoleh di bangku
perkuliahan.
b. Memenuhi persyaratan perkuliahan dengan melaksanakan kerja
praktek.
c. Menambah wawasan mengenai dunia industri.
2. Bagi Perusahaan
a. Melakukan pertukaran informasi di bidang teknologi antara dunia
b. Menjalin kerjasama dengan institusi perguruan tinggi.
c. Mendapat kesempatan untuk memperkenalkan profil perusahaan
atau instansi.
3
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini menerangkan tentang proses atau kegiatan produksi yang terjadi di
instansi tempat KP, baik secara keseluruhan maupun secara khusus di unit kerja
tempat KP.
BAB V PENUTUPAN
Bab ini dikemukakan secara singkat kesimpulan, nilai lebih dan
kelemahan dari hasil kerja praktek yang telah dilakukan.Saran yang di paparkan
yang merupakan harapan penulis untuk periode selanjutnya.
4
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Sejarah kelistrikan di Indonesia dari semula hingga saat ini dapat dibagi ke
dalam beberapa jaman, yaitu di jaman penjajahan belanda, jaman penjajahan
jepang, dan jaman setelah kemerdekaan Republik Indonesia hingga sekarang.
Dalam tulisan ini, agar tidak terlalu jauh, maka sejarah dicantumkan sejak jaman
penjajahan jepang.
5
no 1 SD/1945, merupakan hari dan tangggal yang sangat bersejarah bagi
karyawan listrik yang telah diperoleh melalui perjuangan.
Dalam salah satu persetujuan hasil konferensi meja bundar di negeri
belanda antara lain ditetapkan kembali bahwa kecuali perusahaan listrik milik
pemerintahaan (lands waterkracht bedrijven atau LWB), semua perusahaan listrik
dikembalikan pada pemiliknya sebelum perang yaitu perusahaan listrik belanda
seperti NV. ANIEM, NV. GEBEO, NV. OGEM dan lain-lain. Setelah penyerahan
kedaulatan dari pemerintahan belanda ke pemerintahan republik Indonesia serikat
yang kemudian menjadi Negara kesatuan republic Indonesia,perusahaan listrik
beroprasi di Indonesia adalah perusahaan listrik asing atau belanda antara lain
NV. ANIEM,NV. GEBEO,NV. OGEM dan lain-lain kecuali pembangkit tenaga
listrik yang semula LWB tetap dikuasai pemerintah republik Indonesia dengan
nama PLN. Panupetel atau direksi pembangkitan yang bernaung dibawah
direktorat jendral ketenagaan kementrian PUT.
6
tindak lanjut dari bentuknya dewan direktur, maka untuk mempersatukan
pengelolaan kelistrikan di seluruh Indonesia yang semula terdiri dari
PENUDITEL,PENUPETEL dan eks Perusahaan listrik yang diambil alih tahun
1957, maka pemeriktahan kemudian membentuk suatu wadah badan pimpinan
umum perusahaan listrik (BPU PLN ) yang dibentuk berlandaskan pada undang–
undang no. 19 tahun 1960 dengan keputusan mentri PUT No. 16/I/PO tanggal 20
mei 1961. Pada tahun 1965 struktur organisasi perusahaan listrik Negara di
seluruh wilayah Indonesia ditetapkan menjadi 14 kesatuan wilayah dengan
cabang–cabang yang terdiri dari :
1. 12 PLN Eksploitasi Distribusi
2. 1 PLN Ekspolitasi Pembangkitan
3. 1 PLN GAS
Selanjutnya pada tahun 1965 dengan peraturan PUT No.
9/PRT/1964,maka BPU PLN dibekukan dan dengan peraturan No. 1/PRT/1965,
maka kedua perusahaan listrik dan gas ini dipecah menjadi :
1. Perusahaan Listrik Negara (PLN)
2. Perusahaan Gas Negara (PGN)
1. Visi Perusahaan
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh kembang,
Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
2. Misi Perusahaan
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
7
2.3 Logo Perusahaan PT. PLN (PERSERO)
8
memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah
melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia
dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta
keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman.
3. Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang
usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan
distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero)
guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk
menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap
diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan
keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan
terbaik bagi para pelanggannya.
9
2.4.1 Strutur Jabatan
a. Manajer Area
1. Memberikan Intruksi Kerja Kepada masing-masing ketua bagian dan
masing –masing karyawan.
2. Melakukan pengontrolan terhadap karyawan.
3. Menandatanggani Setiap Laporan yang masuk ataupun keluar dari
berbagai bagian.
4. Meneneriam sekaligus mengoreksi laporan dari berbagai bidang.
5. Melaporkan kepada pimpinan wilayah hasil Proses kerja pada akhir bulan.
10
6. Menegur Masing –masing divisi apabila terjadi kesalahan perkerjaan.
7. Menerima teknis kerja yang diajukan karyawan .
8. Membangun nilai kedispilinan, kerapian, kebersihan dalam pelaksaannya.
9. Memberikan motivasi kepada bawahan atau para staff.
c. Asman Jaringan
1. Membagi tugas dan memberi arahan ke bawahan dalam rangka
pelaksanaan.
2. Mengusulkan rencana pengembangan sistem operasi distribusi untuk
Mengoptimalkan Beban Dan Jaringan Efisiensi Distribusi.
3. Melakukan pengendalian atas tercapainya efisiensi dan pemeliharaan aset.
4. Mengatur operasi dan pemeliharaan jaringan dan gardu distributor.
5. Mengendalikan pelaksanaan pembangunan jaringan distribusi.
d. Asman Perencanaan
1. Membagi tugas dan memberi arahan ke bawahan dalam rangka
pelaksanaan tugas.
2. Menyusun master plan, usualn RAKP da PRK Area.
3. Memantau realisasi RAKP Termasuk breakdown dan monitor melalui
Smart One.
4. Mengusulkan sasaran indikator kerja KPI Area dan Rayon.
5. Mengendalikan realisasi anggaran dan investasi secara berkala untuk
pengendalian anggaran.
6. Mengelola pengoperasian Sistem Teknologi Informasi.
11
7. Mengelola proses pemantauan, data jaringan serta pelanggan existing.
8. Membuat laporan berkala sesuai bidangnya.
9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya.
10. Menyusun dan memantau Master Plan, RKAP dan PRK Area.
11. Mengendalikan anggaran operasi dan anggaran investasi Area.
12. Mengelola dan mengendalikan sistem informasi teknologi.
13. Menyusun dan mengevaluasi rencana pengembangan distribusi.
e. Asman Pembangkit
1. Membagi tugas dan memberi arahan ke bawahan dalam pelaksanaan
tugas.
2. Melakukan monior pembangkit yang ada disub rayon.
g. Rayon
1. Menyusun usulan PRK Rayon.
2. Melakukan evaluasi Realisasi Kinerja Rayon.
3. Menyusun dan mengevaluasi potensi pasar.
4. Menyusun program peningkatan pelayanan pelanggan.
5. Melakukan evaluasi terhadap asset sarana kerja dan fasilitas kantor.
6. Melaksanakan program integritas publik ILP Rayon.
12
7. Melakukan pengendalian komunikasi dan hubungan kerja internal dan
Eksternal dengan stakeholder perusahaan.
8. Memasukan RAB, SPK dan berita acara pekerjaan selesai.
9. Mengembangkan kompetensi untuk memenuhi kompetensi jabatan.
10. Membuat laporan berkala sesuai bidangnya.
11. Mengawal pelaksanaan terpusat.
12. Membuat keputusan teknis.
13. Menandatangani surat keluar,SPJBTL,SPK,Surat perjanjian.
13
- Melaksanakan administrasi pengadaan dan pendistribusian ATK pada
fungsi terkait.
- Mengelola administrasi SDM yangabsensi pegawai, penilaian kinerja
pegawai,
- Mengelola rumah tangga kantor dan kendaraan, serta memantau
pelaksanaan.
- Membuat SPK untuk pekerjaan rumah tangga kantor dengan pihak
ketiga.
14
- Bertanggung jawab atas penerimaan pembayaran Biaya Penyambungan
(BP) / Uang Jaminan Langganan (UJL), Penyambungan Sementara, Biaya
perubahan, Tagihan Susulan dan Biaya Lainnya.
- Menjamin atas kebenaran Perubahan Data Pelanggan dan hasil Peremajaan
Data Induk Pelanggan (DIL).
- Mengelola Arsip Induk Pelanggan (AIL) dan UJL.
- Melaksanakan pengumpulan data potensi pasar dan informasi
pengembangan jaringan distribusi.
15
6. Pengolahan data asset sesuai dengan ketentuan dan target yang telah
ditetapkan Perusahaan.
Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana disebutkan diatas,
Supervisor Pelayanan Teknik mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Memantau dan mengendalikan permintaan PB/PD, penyambungan
sementara, pemutusan dan penyambungan kembali, pembongkaran
sementara/rampung dan layanan lainnya.
2. Merencanakan dan mengendalikan kebutuhan material Jaringan Tegangan
Menengah (JTM), Jaringan Tegangan Rendah (JTR), Trafo, SR & APP
serta kebutuhan anggaran sesuai dengan kewenangannya.
3. Menyusun SOP pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi.
4. Menyusun rencana pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan
jaringan distribusi.
5. Mengkoordinir dan memantau pelaksanaan operasi dan pemeliharaan
jaringan distribusi, cubicle, proteksi dan pembangunan jaringan.
6. Melaksanakan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) bersama tim.
7. Memantau susut kWH dan melakukan penekanannya.
8. Melaksanakan pembacaan kWH meter transaksi pada gardu Induk dan
kWH batas antar Unit.
9. Memantau Pembebanan Jaringan Distribusi, mutu tegangan dan
SAIDI/SAIFI
l. Supervisor Penagihan
1. Menyusun rencana dan melakukan pembukuan pendapatan operasi.
2. Bertanggung jawab atas penerimaan, penghitungan dan pendistribusian
rekening ke tempat pembayaran
3. Bertanggung jawab atas pelaksanaan penagihan dan pelayanan penerimaan
piutang pelanggan.
4. Melakukan uji petik pemeriksaan saldo piutang, daftar pelunasan rekening
dan penyetoran uang ke Bank di Payment Point.
5. Bertanggung jawab atas penyetoran uang / giral / cek atau bukti setoran
dari hasil penagihan ke fungsi keuangan.
16
6. Mengelola, mengawasi dan mengevaluasi saldo piutang listrik (Tunggakan
Rekening Listrik dan Piutang Ragu-Ragu)
17
BAB III
LANDASAN TEORI
Aplikasi Mobile AP2T adalah salah satu bagian dari Aplikasi Pelayanan
Pelanggan Terpusat berbasis mobile (android) yang khusus menangani Kegiatan
Penyambungan PB, PD,dan PS. Dengan Aplikasi ini, proses penyambungan dapat
dipantau secara realtime dan data-data teknik peyambungan dapat langsung
terintegrasi dengan AP2T secara realtime.
Tujuan Pembangunan AP2T yaitu untuk :
1. Meningkatkan pelayanan pelanggan.
2. Perubahan Orientasi PLN dari Bussiness Oriented menjadi Customer
Oriented,
3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam mendukung Pelayanan
Pelanggan.
4. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai salah satu alat
pemberdayaan.
5. Standarisasi operasi dan data base.
18
3.2 FSO (Field Service Operation)
19
3.3 Pengertian KWH Meter
KWH Meter adalah alat penghitung pemakaian energi listrik. Alat ini
bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan magnet
tersebut menggerakan piringan yang terbuat dari alumunium. Pengukur Watt atau
Kwatt, yang pada umumnya disebut Watt-meter/Kwatt meter disusun sedemikian
rupa, sehingga kumparan tegangan dapat berputar dengan bebasnya, dengan jalan
demikian tenaga listrik dapat diukur, baik dalam satuan WH (watt Jam) ataupun
dalam Kwh (kilowatt Hour).
Pemakaian energi listrik di industri maupun rumah tangga menggunakan
satuan kilowatt- hour (KWH), dimana 1 KWH sama dengan 3.6 MJ. Karena itulah
alat yang digunakan untuk mengukur energi pada industri dan rumah tangga
dikenal dengan watt hour meters. Besar tagihan listrik biasanya berdasarkan pada
angka-angka yang tertera pada KWH meter setiap bulannya Untuk saat ini. KWH
meter induksi adalah satu-satunya tipe yang digunakan pada perhitungan daya
listrik rumah tangga.
Bagian-bagian utama dari sebuah KWH meter adalah kumparan tegangan,
kumparan arus,sebuah piringan aluminium, sebuah magnet tetap, dan sebuah gir
mekanik yang mencatat banyaknya putaran piringan. Jika meter dihubungkan ke
daya satu fasa, maka piringan mendapat torsi yang membuatnya berputar seperti
motor dengan tingkat kepresisian yang tinggi.Semakin besar daya yang terpakai,
mengakibatkan kecepatan piringan semakin besar; demikian pula sebaliknya.
(Lestari, 2013)
20
Gambar 3. 1 KWH Meter Analog
21
tunggakantagihan dengan menggunakan alat yang bisa di set up dari jarak
maximal 200 meter.
(a) (b)
Gambar 3. 2 Gambar KWH Meter Pascabayar (a) KWH Meter Prabayar (b)
22
6. Tidak ada batas masa aktif (Aktif selama KWH masih tersisa).
7. Privasi tidak terganggu.
8. Tidak dikenakan biaya beban bulanan.
Kelemahan :
1. Harus mengingat kapan terakhir membeli pulsa listrik.
2. Bisa mati sewaktu – waktu karena pulsa habis.
3. Dituntut untuk talenta menyimpan struk token pembayaran.
23
BAB IV
PEMBAHASAN
24
penyelesaian pekerjaan penyambungan per pelanggan serta pelaporan penggunaa
material per pelanggan.
25
4.3 Flowchart
26
diterima langsung di gadget vendor yang telah terinstal aplikasi FSO. Maka
vendor akan dapat melakukan Pemasangan KWh meter. Jika sudah dipasang,
Admin FSO menverifkasi realisasi sambung KWh yang telah dipasang dan
melakukan proses peremajaan. Setelah semua proses selesai maka arus listrik
sudah bisa digunakan.
4.4 Proses Pengisian Material WO dalam Monitoring PB (Pasang Baru)
KWH Meter menggunakan FSO (Field Service Operation)
1. Pada gambar 4.1 merupakan tampilan awal saat login Aplikasi. Dengan
memasukan User dan Password.
27
3. Memlih bagian pelayanan pelanggan, lalu klik Rekening, setelah itu klik
Perintah kerja dan klik Isian Material WO.
28
Gambar 4. 4 Daftar Pemasangan Baru Pelanggan
5. Memilih salah satu pelanggan dari data yang ada untuk siap di operasikan
pemasangan atau penyambungan dengan cara mengisikan nomor agenda
pada posisi keyword. Seperti pada gambar 4.5
29
Gambar 4. 6 Tampilan Pelanggan Yang Akan di Isi Material WO
6. Klik data yang dipilih sehingga tampil seperti gambar 4.7 di bawah, lalu
klik tab KWH untuk melengkapi data-data seperti : No Meter KWH, Kode
pembeda Meter, Merk Meter, No Pabrik, Type KWH, Tarif Indeks, Tahun
Buat dan Tahun Tera.
30
7. Setelah pengisian Tab KWH, selanjutnya klik tab Pembatas dengan
mengisi data-data yang meliputi : Merk Pembatas, Nomor Pembatas, Tipe
Pembatas, Jenis Pembatas Ukuran Setting dan lain-lain seperti pada
gambar 4.8, gambar 4.9 dan gambar 4.10
Pada gambar 4.8 mengisi merk pembatas. Terdapat beberap merk
pembatas seperti : ABB, ABBA, BROCO, EMCO, LG dan lain-lain. Maka
memilih salah satu merk tersebut yaitu ABB.
Pada gambar 4.9 mengisi Type Pembatas yang terdiri dari MCB,
MCCB, NY-FUSE dan RELAY dengan memilih Type Pembatas MCB.
31
Gambar 4. 9 Pengisian Material WO-Type Pembatas
32
8. Pada gambar 4.11 adalah pengisina Kabel dan Material pendukung dengan
mengisikan data-data seperti : Merk Kabel, Jenis Kabel, Type Kabel,
Penampang dan lain-lain yang digunakan untuk material dalam
penyambungan listrik.
33
9. Setelah semua Pengisian Material terisi dengan benar klik simpan
10. Jika sudah tersimpan akan muncul Grid dengan status isian Material
seperti gambar 4.13
34
Gambar 4. 13 Tampilan Daftar Pelanggan setelah di isi Material
JUMLAH JUMLAH
NO BULAN RATA-RATA
HARI PELANGGAN
1 Januari 21.853 2.387 9,16
2 Februari 32.899 2.839 11,59
3 Maret 38.454 3.128 12,29
4 April 72.081 3.492 20,64
5 Mei 151.301 4.025 37,59
6 Juni 100.234 2.325 43,11
7 Juli 24.358 2.110 11,54
35
JUMLAH JUMLAH
NO BULAN RATA-RATA
HARI PELANGGAN
8 Agustus 18.259 2.846 6,42
9 September 22.624 3.062 7,39
10 Oktober 17.940 2.757 6,51
11 November 19.957 3.049 6,55
12 Desember - - -
36
Grafik Rekapitulasi Laporan Kecepatan Pasang Baru PT.PLN
Area Dumai
50
43.11
40
37.59
30
20 20.64
12.29 RATA-RATA
10 9.16 11.59 11.54
6.42 7.39 6.51 6.55
0 0
Gambar 4. 14 Grafik Rekapitulasi Laporan Kecepatan Pasang Baru PT.PLN Area Dumai
Aplikasi FSO sesuai dengan surat PLN No.0200 tanggal 12 Juni 2017
perihal Implementasi Aplikasi Field Service Operation (FSO) mulai dipalikasikan
go live pada bulan Juli. Dari tabel 4.1 dapat dilihat perubahan rata-rata kecepatan
pasang baru menjadi lebih baik.
Kecepatan rata-rata pasang baru setelah menggunakan FSO daripada
sebelumnya pada bulan Juli sampai dengan November lebih cepat dari pada bulan
Januari sampai dengan Juni.
Hal tersebut dimungkinkan karena proses input data pelanggan tidak lagi
menunggu data secara manual dan menunggu petugas datang, cukup melalui
aplikasi FSO via smartphone di lapangan.
Penyelesaian proses pasang baru lebih cepat membuat PLN dapat
memberikan WO lebih efektif kepada petugas. Dan juga data yang diperoleh
lebih akurat karena menggunakan sistem geotagging, sehingga setiap pelanggan
mempunyai data koordinatnya yang langsung diinput di lapangan.
37
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kerja praktek di PT.PLN (Persero) Area Dumai, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Setelah dilakukan pengisian Material WO Pasang Baru KWH meter Siap
di operasikan pada rumah atau bangunan pelanggan
2. Layanan yang di dapatkan oleh pelanggan akan lebih cepat karena dengan
menggunakan Aplikasi FSO terintegrasi dengan aplikasi layanan
pelanggan PLN yang berbasis web, terpusat dan terpadu yang
memungkinkan PLN dapat memonitor kinerja pelayanan pelanggan di
unit-unit secara online dan realtime.
3. Pada saat sebelum menggunakan Aplikasi FSO, pelanggan melakukan
pendaftaran Pasang Baru serta pekerja melakuakan pengisian Material WO
hanya dapat dilakukan secara manual.
5.2 SARAN
Sebelum mengakhiri penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis akan
memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat dan berguna.
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah Untuk meningkatkan
penggunaaan FSO diperlukan sinyal / jaringan internet yang kuat, minimum
dikantor rayon.
38
DAFTAR PUSTAKA
39