Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI


SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN TRAFO OVERLOAD
DISTRIBUSI DI PT PLN (PERSERO) ULP MEDAN RAYON
JOHOR

Diajukan oleh :

RIZALDI CHRISTIAN SIREGAR


NIM. 1605033013

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2019

1
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI


SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN TRAFO OVERLOAD
DISTRIBUSI DI PT PLN (PERSERO) ULP MEDAN RAYON
JOHOR

Diajukan oleh :

RIZALDI CHRISTIAN SIREGAR


NIM. 1605033013

Medan,. …………….

Menyetujui,
Dosen Pembimbing,

(Drs. Ibnu Hajar, M.T)

NIP. 19580705 198603 1 005

Mengetahui:

Ketua Jurusan, Ketua Program Studi,

(Nobert Sitorus, S.T., M.T.) (Suparmono, S.T., M.T.)

NIP. 19620825 198803 1 002 NIP. 19630533 198003 1 002

2
1. Latar Belakang

PT. PLN (Persero) sebagai BUMN yang bertugas untuk menyediakan energi
listrik dari pembangkit hingga pendistribusian listrik serta dapat memberikan
pelayanan yang memuaskan bagi seluruh pelanggannya, mengingat kebutuhan
masyarakat terhadap tenaga listrik yang meningkat pesat dari waktu ke waktu.

Dalam pendistribusian energi listrik, transformator distribusi merupakan bagian


penting yang harus diperhatikan dan dipelihara secara berkala. Sebagai
perusahaan penyuplai listrik PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Johor
sebagai salah satu kantor unit distribusi yang melayani masyarakat di daerah kerja
Kec. Medan Johor, Medan Polonia dan Namorambe selalu berusaha
meningkatkan kualitas dan keandalan jaringan distribusi tenaga listrik serta
mampu memberikan pelayanan listrik secara optimal kepada pelanggan.

Dari tahun ke tahun beban yang disuplai oleh PT PLN (Persero) ULP Johor
semakin meningkat. Salah satu langkah yang dilaksanakan untuk menangani hal
tersebut adalah dengan diadakannya pemeliharaan transformator distribusi. Pada
hakekatnya pemeliharaan transformator distribusi merupakan suatu pekerjaan
yang dimaksudkan untuk mendapatkan jaminan bahwa suatu sistem atau
peralatan akan berfungsi secara optimal, umur teknisnya meningkat dan aman
baik bagi personil maupun bagi masyarakat umum. Oleh karena itu, dengan
setiap terhentinnya aliran listrik baik yang disengaja maupun tidak sengaja akan
menimbulkan keluhan bagi masyarakat konsumen listrik dan ini jelas merugikan
pihak perusahan listrik sendiri. Dilain pihak, semua trafo distribusi memerlukan
pemeliharaan dan perbaikan baik secara berkala maupun tiba-tiba mendadak
akibat berbagai gangguan dan kerusakan. Penyebab gangguan dan kerusakan
pada trafo antara lain, tegangan lebih akibat petir, overload dan beban tidak
seimbang, loss contact pada terminal bushing, isolator pecah dan kegagalan
isolasi minyak trafo, gangguan-gangguan ini menyebabkan kerusakan pada trafo
distribusi dan terhentinya penyaluran aliran listrik kepada konsumen. upaya

3
pemeliharaan Trafo Distribusi ini bertujuan agar dapat mengurangi gangguan
trafo distribusi.
2. Rumusan Masalah
 Apa gangguan yang menyenyebabkan kerusakan transformator distribusi
pada gardu JH-436 di PT. PLN (Persero) Rayon Medan Johor?
 Bagaimana upaya pemeliharaan transformator distribusi pada JH-436 untuk
mencegah kerusakan akibat transformator overload?

3. Batasan Masalah
Adapun ruang lingkup yang menjadi batasan masalah pemeliharaan transformator
distribusi berdasarkan beban pada Waktu Beban Puncak (WBP) sehingga
dilakukan pemeliharaan yang dilakukan pada gardu JH-436 di PT.PLN (Persero)
ULP Medan Johor.

4. Tujuan tugas akhir


Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adala :
 Mengetahui penyebab kerusakan transformator distribusi pada gardu JH-436
di PT. PLN (Persero) Rayon Medan Johor.
 Megetahui upaya pemeliharaan transformator distribusi pada JH-436 untuk
mencegah kerusakan akibat transformator overload.

5. Manfaat tugas akhir


Manfaat penulisan Tugas Akhir ini adalah penulis dan pembaca tahu cara
memelihara transformator distribusi agar tidak terjadi kerusakan yang disebabkan
beban overload sehingga kuantitas pemadaman listrik yang disebabkan oleh
gangguan pada transformator dapat diminimalisir dan konsumen dapat menikmati
layanan listrik secara terus-menerus.

6. Kajian pustaka
Pemeliharaan transformator distribusi pada JH-436 untuk mencegah kerusakan
akibat transformator overload

4
7. Landasan teori

Pada umumnya beban-beban pada jaringan distribusi terhubung paralel dimana


beban-beban konsumen biasanya bersifat induktif sehingga arus terhadap
tegangan lagging (tertinggal).

Beban-beban tersebut mengandung R dan XL yaitu resistansi dan reaktansi


induktif. Pengaruh gabungan tahanan dan reaktansi dari suatu rangkaian disebut
impedansi dengan simbol Z dan diukur dalam satuan ohm.

Pada rangkaian AC satu fasa beban R-L terdapat beda fasa antara tegangan dan
arus dimana arus tertinggal terhadap tegangan.

Pada rangkaian AC satu fasa terdapat tiga daya, yaitu daya semu, daya aktif, dan
daya reaktif.

Daya aktif dalam rangkaian AC satu fasa sebagai berikut:

P=VI cos θ [Watt]

Daya reaktif dalam rangkaian AC satu fasa sebagai berikut:

Q=VI sin θ [VAR]

Kemudia daya semua dalam rangkaian AC satu fasa sebagai berikut:

S=VI [VA]

Hubungan antara ketiga daya tersebut diperlihatkan seperti Gambar 2.3 yang biasa
disebut dengan segitiga daya.

Impedansi rangkaian AC sama dengan tegangan efektif yang dibagi dengan arus
efektif yang mengalir yaitu,

Z=V/I [ohm]

Juga,

V=I Z [volt] dan I = V/Z[ampere]

5
I Beban 1: S1= a VA, Cos θ1 Beban 2: S2= b VA, Cos θ2

I1 I2

VS = 220 √2 sin 100pt R1 R2

X1 X2

Gambar 2.2 Rangkaian Satu Fasa Beban R-L

Pada Gambar 2.2, jika Vs menjadi referensi maka dapat dituliskan:

V_s= 220∠0° V

Z_1= R_1+jX_1 (Ω)

Z_2= R_2+jX_2 (Ω)

Pada Gambar 2.2, Z1 terhubung paralel dengan Z2. Maka untuk mengetahui nilai
impedansi total(Zt) adalah

Zt = (Z_1×Z_2)/(Z_1+Z_2 ) (Ω)

Nilai arus yang mengalir pada masing-masing beban (I1 dan I2),

I_1=(220∠0° V)/(Z_1∠θ_1° Ω) [A]

I_2=(220∠0° V)/(Z_2∠θ_2 Ω) [A]

Untuk mencari nilai I yang mengalir pada saluran,

I=(220∠0° V)/(Z_t∠θ_3 Ω) [A]

Dimana,

6
θ_1= Sudut impedansi Z1

θ_2= Sudut impedansi Z2

θ_3= Sudut impedansi Zt

Gambar 2.3 Segitiga Daya

Jika melihat Gambar 2.3, maka dapat dituliskan:

S=√(〖(P)〗^2+〖(Q)〗^2 ) (2.1)

Pada Gambar 2.2, dapat dicari daya nyata dan daya reaktif pada masing-masing
beban. Segitiga daya pada masing-masing beban dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Pada beban 1,

P1= S1 cos θ1

Q1= S1 sin(arc cos θ1)

Pada beban 2,

P2= S2 cos θ2

Q2= S2 sin(arc cos θ2)

Gambar 2.4 Segitiga Daya Masing-Masing Beban

Dengan menjumlahkan daya nyata dan daya reaktif masing masing beban maka
akan diperoleh segitiga daya yang baru seperti Gambar 2.5.

Pt = P1 + P2

Qt = Q1 + Q2

7
Gambar 2.5 Segitiga Daya Pada Beban

Maka dengan menggunakan persamaan 2.1 diperoleh,

St=√(〖(Pt)〗^2+〖(Qt)〗^2 )

Dimana,

Cos θt = Pt/St

Maka dapat diperoleh arus pada saluran,

Pt = St cos θt

Pt= V I cos θt

I = Pt/(V cos⁡θt ) [ampere]

1. Metode pembuatan tugas akhir


Metode yang digunakan dalam pembutan tugas akhir ini adalah
1. Mengambil teori, data-data serta informasi yang diperlukan dalam
pembahasan masalah yang berkaitan dengan judul tugas akhir ini.
2. Melakukan konsultasi dengan Dosen Pembimbing dalam penyelesaian
tugas akhir.
3. Pengukuran beban secara langsung sebelum dilakukan pemeliharaan dan
sesudah dilakukan pemeliharaan.

2. Jadwal dan tempat pembuatan tugas akhir


Pengambilan dan pelaksanaan pengambilan data tugas akhi ini dilaksanakan di
PT. PLN (Persero) ULP Medan Johor pada gardu JH-436.
Pengambilan data telah dilaksanakan pada :

Tanggal Jam Kegiatan


7 Mei
2019 19 : 23 wib Pengukuran beban WBP sebelum pemerataan
8 Mei
2019 10:19 wib Pemerataan beban pertama
8 Mei
2019 19:35 wib Pengukuran beban WBP Setelah Pemerataan pertama
22 Mei
2019 9:40 wib Pemerataan beban Kedua

8
22 Mei
2019 20:30 wib Pengukuran beban WBP setelah pemerataan kedua
Daftar Pustaka

1.

Anda mungkin juga menyukai