HAYATUL KHAIR
1520402010
i
7. Bapak Syamsurizal selaku pembimbing lapangan di
PT. PLN (Persero) Area Dumai.
8. Untuk semua karyawan PT. PLN (Persero) Area
Dumai.khususnya PA (Pelayanan Pelanggan) dan
Bagian Rayon Dumai Kota
9. Terima Kasih buat teman -teman KP.
10. Teman-teman Telkom G15 yang selau memberikan
semangat dan kebahagian.
Dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan baik dari segi pelaksanaan Kerja
Praktek maupun dalam hal penyusunan Laporan Kerja Praktek.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan permohonan maaf yang
sebesar-besarnya. Saran dan kritik yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa datang. Semoga
laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca.
Akhir kata penulis mohon maaf apabila terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan laporan kerja
praktek ini.
HAYATUL KHAIR
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .................................................................. vi
DAFTAR TABEL ..................................................................... viii
ABSTRAK ...........................................................................................................
BAB 1 ..........................................................................................1
PENDAHULUAN .........................................................................1
1.1 Latar belakang ..................................................................1
1.2 Waktu Pelaksanaan ...........................................................3
1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan .......................................3
1.4 Manfaat Praktek Kerja Lapangan .....................................3
1.5 Sistematika Penulisan .......................................................4
BAB II ..........................................................................................6
PROFIL PERUSAHAAN .............................................................6
2.1 Sejarah PT. PLN (Persero) ...............................................6
2.2 Visi dan Misi PT. PLN (PERSERO) ................................9
2.3 Logo Perusahaan PT. PLN (PERSERO) ........................10
2.4 Struktur Organisasi dan Unit ..........................................12
2.4.1 Strutur Jabatan ................................................................13
2.4.2 Struktur Unit ...................................................................13
2.5 Tugas dan Fungsi Organisasi PT. PLN (Persero) ...........14
BAB III ........................................................................................24
LANDASAN TEORI ..................................................................24
3.1 Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) ...........24
iii
3.1.1 Keuntungan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat
(AP2T) ............................................................................24
3.1.2 Harapan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat AP2T25
3.2 FSO (Field Service Operation).......................................25
3.3 Pengertian KWH Meter ..................................................26
3.4 Jenis-Jenis KWH Meter ..................................................27
3.2.1 KWH meter Analog ........................................................27
3.2.1.1 Kelebihan KWH Meter Analog ......................................28
3.2.1.2 KWH Meter Analog Kelemahan ....................................28
3.2.2 KWH Meter Digital ........................................................28
3.2.2.1 KWH Meter Pascaprabayar ............................................29
3.2.2.2 KWH Meter Prabayar .....................................................30
BAB IV .......................................................................................32
PEMBAHASAN .........................................................................32
4.1 Pemasangan Baru KWH meter Menggunakan Aplikasi
FSO .................................................................................32
4.2 Alat dan Bahan Yang Digunakan ...................................33
4.3 Flowchart ........................................................................34
4.4 Proses Pengisian Material WO dalam Monitoring PB
(Pasang Baru) KWH Meter menggunakan FSO (Field
Service Operation)..........................................................34
4.5 Hasil Monitoring pasang baru ........................................45
BAB V ........................................................................................49
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................49
5.1 KESIMPULAN ..............................................................49
5.2 SARAN ..........................................................................49
DAFTAR PUSTAKA..................................................................50
iv
LAMPIRAN .........................................................................................................
Lampiran A - Surat Lamaran ke Perusahaan / Instansi ..............51
Lampiran B - Surat Balasan Perusahaan ...................................52
Lampiran C - Rekapitulasi Kecepatan Pasang Bru KWH Meter
Tahun 2016 dan 2017 ...................................................53
Lampiran D - Log Book .............................................................55
Lampiran E - Serifikat ...............................................................72
v
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar4.14 Grafik Rekapitulasi Laporan Kecepatan Pasang
Baru PT.PLN Area Dumai ................................ 47
vii
DAFTAR TABEL
viii
ABSTRAK
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
yang memadai bagi para lulusan agar menjadi sumber daya
manusia yang bisa bersaing dalam didunia kerja.
PT PLN (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang penyediaan
tenaga listrik yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh
masyarakat. Sebagai salah satu instrumen dalam pembangunan,
keberadaan BUMN di Indonesia dirasakan sangat penting, tidak
hanya oleh pemerintah tapi juga oleh masyarakat luas. Dari sisi
pemerintahan BUMN seringkali digunakan sebagai salah satu
instrumen penting dalam pembangunan ekonomi, khususnya
pembangunan dibidang industri-industri manufaktur, dan lain
sebagainya. Sementara dari sisi masyarakat, BUMN merupakan
instrumen yang penting sebagai penyedia layanan yang cepat,
murah, dan efisien. Maka dari itu PT PLN (Persero) selalu
berupaya untuk terus memperbaharui kinerja dalam memberikan
pelayanan yang semakin optimal, sehingga citra PT PLN
(Persero) dimata masyarakat akan selalu dinilai baik dan
memberikan pelayanan yang baik sehingga memuaskan
pelanggannya.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009,
penyedia tenaga listrik dikuasai oleh Pemerintah dan Pemerintah
Daerah yang berlandaskan prinsip otonomi daerah, yang
dilaksanakan oleh BUMN dan BUMD. Namun demikian, badan
usaha swasta, koperasi dan swadaya masyarakat dapat
berpartisipasi dalam usaha penyediaan tenaga listrik.
Diterbitkannya Undang-undang ini adalah untuk meningkatkan
peran Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam penyelenggaraan
ketenagalistrikan, dikarenakan penyedia tenaga listrik merupakan
kegiatan padat modal dan teknologi, sejalan dengan prinsip
2
otonomi daearah serta demokratisasi dalam tatanan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
1. Bagi Mahasiswa
a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang
diperoleh di bangku perkuliahan.
3
b. Memenuhi persyaratan perkuliahan dengan
melaksanakan kerja praktek.
c. Menambah wawasan mengenai dunia industri.
2. Bagi Perusahaan
a. Melakukan pertukaran informasi di bidang
teknologi antara dunia
b. Menjalin kerjasama dengan institusi perguruan
tinggi.
c. Mendapat kesempatan untuk memperkenalkan
profil perusahaan atau instansi.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai pendahuluan yang meliputi latar
belakang penulisan laporan, waktu dan pelaksanaan kerja praktek,
tujuan penulisan laporan, manfaat kerja praktek dan sistematika
penulisan laporan kerja praktek.
4
BAB III LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan tentang teori yang berhubungan dengan Kerja
Praktek.Landasan teori digunakan sebagai arahan dan dasar teori
dalam pembuatan KP.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini menerangkan tentang proses atau kegiatan produksi yang
terjadi di instansi tempat KP, baik secara keseluruhan maupun
secara khusus di unit kerja tempat KP.
BAB V PENUTUPAN
Bab ini dikemukakan secara singkat kesimpulan, nilai lebih dan
kelemahan dari hasil kerja praktek yang telah dilakukan.Saran
yang di paparkan yang merupakan harapan penulis untuk periode
selanjutnya.
5
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
7
Tuntutan nasionalisasi perusahaan listrik belanda
merupakan salah satu program organisasi buruh (SELGI)
non-vaksentral. Pelaksanaan nasionalisasi terhadap
perusahaan lisrik NV. OGEM untuk Jakarta dan Cirebon
terjadi pada tanggal 1 januari 1945 untuk NV. ANIEM
serta terjadi pada tanggal 1 november 1945 untuk
pelistrikan diwilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Setelah kedua perusahaan listrik di nasionalisasikan, maka
terbentuk “PENUDITEL” di mana sebagai pusatnya adalah
direksi distribusi dan “Penupetel” dengan pusatnya adalah
direksi pembangkitan, yang mana keduanya berada di
bawah direktorat jendral ketegangan kementrian PUT.
Pada tahun 1957, karena tuntutan kembalinya Irian
Barat menjadi sengketa dan menimbulkan bentrokan
senjata, maka semua perusahaan listrik yang masih berada
dalam kendali perusahaan asing segera diambil alih oleh
karyawan, kemudian diserahkan kepada Pemerintahaan
Republik Indonesia. Untuk pengelolaan seanjutnya
pemerintah membantu dewan direksi yang angggotanya
terdiri dari direktur pendumental, direktur penupetel,
direktur eks. NV. GEBEO, direktur eks NV. ANIEM dan
sekjen PUT yang bertindak sebagai ketua direktur.
Perkembangan Organisasi Perusahaan Listrik Negara
hinggga sekarang sebagai tindak lanjut dari bentuknya
dewan direktur, maka untuk mempersatukan pengelolaan
kelistrikan di seluruh Indonesia yang semula terdiri dari
PENUDITEL,PENUPETEL dan eks Perusahaan listrik
yang diambil alih tahun 1957, maka pemerintahan
kemudian membentuk suatu wadah Badan Pimpinan
Umum Perusahaan Listrik (BPU PLN ) yang dibentuk
8
berlandaskan pada undang–undang no.19 tahun 1960
dengan keputusan mentri PUT No. 16/I/PO tanggal 20 Mei
1961. Pada tahun 1965 struktur organisasi Perusahaan
Listrik Negara di seluruh wilayah Indonesia ditetapkan
menjadi 14 kesatuan wilayah dengan cabang–cabang yang
terdiri dari :
a. 12 PLN Eksploitasi Distribusi
b. 1 PLN Ekspolitasi Pembangkitan
c. 1 PLN GAS
Selanjutnya pada tahun 1965 dengan peraturan PUT
No. 9/PRT/1964,maka BPU PLN dibekukan dan dengan
peraturan No. 1/PRT/1965, maka kedua perusahaan listrik
dan gas ini dipecah menjadi :
1. Perusahaan Listrik Negara (PLN)
2. Perusahaan Gas Negara (PGN)
1. Visi Perusahaan
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia
yang bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya dengan
bertumpu pada potensi insani.
2. Misi Perusahaan
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain
yang terkait, berorientasi pada kepuasan
pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang
saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi
pendorong kegiatan ekonomi.
9
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan
lingkungan.
5.
10
menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di
perusahaan ini.
11
3. Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh
tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu
pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan
dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna
memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna
biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap)
seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan
manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang
dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan
terbaik bagi para pelanggannya.
12
2.4.1 Strutur Jabatan
13
2.5 Tugas dan Fungsi Organisasi PT. PLN (Persero)
a. Manajer Area
1. Memberikan Intruksi Kerja Kepada masing-masing
ketua bagian dan masing –masing karyawan.
2. Melakukan pengontrolan terhadap karyawan.
3. Menandatanggani Setiap Laporan yang masuk
ataupun keluar dari berbagai bagian.
4. Meneneriam sekaligus mengoreksi laporan dari
berbagai bidang.
5. Melaporkan kepada pimpinan wilayah hasil Proses
kerja pada akhir bulan.
6. Menegur Masing –masing divisi apabila terjadi
kesalahan perkerjaan.
7. Menerima teknis kerja yang diajukan karyawan .
8. Membangun nilai kedispilinan, kerapian,
kebersihan dalam pelaksaannya.
9. Memberikan motivasi kepada bawahan atau para
staff.
14
c. Asman Jaringan
1. Membagi tugas dan memberi arahan ke bawahan
dalam rangka pelaksanaan.
2. Mengusulkan rencana pengembangan sistem
operasi distribusi untuk mengoptimalkan beban dan
Jaringan Efisiensi Distribusi.
3. Melakukan pengendalian atas tercapainya efisiensi
dan pemeliharaan aset.
4. Mengatur operasi dan pemeliharaan jaringan dan
gardu distributor.
5. Mengendalikan pelaksanaan pembangunan
jaringan distribusi.
d. Asman Perencanaan
1. Membagi tugas dan memberi arahan ke bawahan
dalam rangka pelaksanaan tugas.
2. Menyusun master plan, usualn RAKP da PRK
Area.
3. Memantau realisasi RAKP termasuk Breakdown
dan monitor melalui Smart One.
4. Mengusulkan sasaran indikator kerja KPI Area dan
Rayon.
5. Mengendalikan realisasi anggaran dan investasi
secara berkala untuk pengendalian anggaran.
6. Mengelola pengoperasian Sistem Teknologi
Informasi.
7. Mengelola proses pemantauan, data jaringan serta
pelanggan existing.
8. Membuat laporan berkala sesuai bidangnya.
9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya.
15
10. Menyusun dan memantau Master Plan, RKAP dan
PRK Area.
11. Mengendalikan anggaran operasi dan anggaran
investasi Area.
12. Mengelola dan mengendalikan sistem informasi
teknologi.
13. Menyusun dan mengevaluasi rencana
pengembangan distribusi.
e. Asman Pembangkit
1. Membagi tugas dan memberi arahan ke bawahan
dalam pelaksanaan tugas.
2. Melakukan monior pembangkit yang ada disub
rayon.
16
g. Rayon
1. Menyusun usulan PRK Rayon.
2. Melakukan evaluasi Realisasi Kinerja Rayon.
3. Menyusun dan mengevaluasi potensi pasar.
4. Menyusun program peningkatan pelayanan
pelanggan.
5. Melakukan evaluasi terhadap asset sarana kerja dan
fasilitas kantor.
6. Melaksanakan program integritas publik ILP
Rayon.
7. Melakukan pengendalian komunikasi dan
hubungan kerja Internal dan Eksternal dengan
stakeholder perusahaan.
8. Memasukan RAB, SPK dan berita acara pekerjaan
selesai.
9. Mengembangkan kompetensi untuk memenuhi
kompetensi jabatan.
10. Membuat laporan berkala sesuai bidangnya.
11. Mengawal pelaksanaan terpusat.
12. Membuat keputusan teknis.
13. Menandatangani surat keluar, SPJBTL, SPK, Surat
perjanjian.
17
3. Untuk melaksanakan tanggung jawab
sebagaimana disebutkan diatas, Supervisor
Keuangan dan Administrasi mempunyai fungsi
sebagai berikut:
- Memverifikasi dan memvalidasi bukti-bukti
penerimaan dan pengeluaran dana imprest.
- Melaksanakan opname saldo kas setiap bulan.
- Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap
pengiriman (transfer otomatis) dan
penyimpanan fisik uang.
- Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
penerimaan pendapatan.
- Memonitor atas perekaman data transaksi
keuangan dan pengiriman data SIMKEU.
- Melakukan rekonsiliasi/konfirmasi pendapatan
operasi, saldo Bank, saldo hutang, piutang,
persekot pegawai/dinas, PUMP-KPR/BPRP
dan fungsi terkait.
- Mempersiapkan dokumen berdasarkan
transaksi keuangan, untuk keperluan
penyelenggaraan akuntansi di kantor APJ.
- Menyelenggarakan sub-sub administrasi yang
terkait dengan transaksi keuangan (persekot
pegawai/dinas, PUMP-KPR, pajak, hutang
usaha, hutang biaya).
- Mengelola surat-surat masuk dan keluar sesuai
TLSK.
- Melaksanakan administrasi pengadaan dan
pendistribusian ATK pada fungsi terkait.
18
- Mengelola administrasi SDM yangabsensi
pegawai, penilaian kinerja pegawai,
- Mengelola rumah tangga kantor dan
kendaraan, serta memantau pelaksanaan.
- Membuat SPK untuk pekerjaan rumah tangga
kantor dengan pihak ketiga.
19
lainnya serta pengaduan pelanggan yang
berhubungan dengan sambungan tenaga listrik.
- Mengendalikan, memonitor proses pelaksanaan
Perintah Kerja (PK).
- Memeriksa kuitansi pembayaran yang berhubungan
dengan pelaksanaan PB/PD, penyambungan
sementara, perubahan tarif, ganti nama pelanggan,
balik nama pelanggan, P2TL dan perubahan
lainnya.
- Bertanggung jawab atas penerimaan pembayaran
Biaya Penyambungan (BP)/Uang Jaminan
Langganan (UJL), Penyambungan Sementara,
Biaya perubahan, Tagihan Susulan dan Biaya
Lainnya.
- Menjamin atas kebenaran Perubahan Data
Pelanggan dan hasil Peremajaan Data Induk
Pelanggan (DIL).
- Mengelola Arsip Induk Pelanggan (AIL) dan UJL.
- Melaksanakan pengumpulan data potensi pasar dan
informasi pengembangan jaringan distribusi.
20
3. Memelihara perangkat lunak dan perangkat keras
serta memutakhirkan database pelanggan (Data
Base Administrator – DBA).
4. Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana
disebutkan diatas, Supervisor Pembacaan Meter
dan Pengelolaan Rekening mempunyai fungsi
sebagai berikut :
- Melaksanakan Manajemen Baca Meter.
- Melaksanakan Pengelolaan Rekening.
- Bertanggung jawab atas pengoperasian dan
pemeliharaan perangkat.
- Bertanggung jawab atas pemeliharaan data base
administrasi
21
- Memantau dan mengendalikan permintaan PB/PD,
penyambungan sementara, pemutusan dan
penyambungan kembali, pembongkaran
sementara/rampung dan layanan lainnya.
- Merencanakan dan mengendalikan kebutuhan
material Jaringan Tegangan Menengah (JTM),
Jaringan Tegangan Rendah (JTR), Trafo, SR &
APP serta kebutuhan anggaran sesuai dengan
kewenangannya.
- Menyusun SOP pengoperasian dan pemeliharaan
jaringan distribusi.
- Menyusun rencana pembangunan, pengoperasian
dan pemeliharaan jaringan distribusi.
- Mengkoordinir dan memantau pelaksanaan operasi
dan pemeliharaan jaringan distribusi, cubicle,
proteksi dan pembangunan jaringan.
- Melaksanakan Penertiban Pemakaian Tenaga
Listrik (P2TL) bersama tim.
- Memantau susut kWH dan melakukan
penekanannya.
- Melaksanakan pembacaan kWH meter transaksi
pada gardu Induk dan kWH batas antar Unit.
- Memantau Pembebanan Jaringan Distribusi, mutu
tegangan dan SAIDI/SAIFI
l. Supervisor Penagihan
1. Menyusun rencana dan melakukan pembukuan
pendapatan operasi.
2. Bertanggung jawab atas penerimaan, penghitungan
dan pendistribusian rekening ke tempat pembayaran
22
3. Bertanggung jawab atas pelaksanaan penagihan dan
pelayanan penerimaan piutang pelanggan.
4. Melakukan uji petik pemeriksaan saldo piutang,
daftar pelunasan rekening dan penyetoran uang ke
Bank di Payment Point.
5. Bertanggung jawab atas penyetoran uang / giral / cek
atau bukti setoran dari hasil penagihan ke fungsi
keuangan.
6. Mengelola, mengawasi dan mengevaluasi saldo
piutang listrik (Tunggakan Rekening Listrik dan
Piutang Ragu-Ragu)
23
BAB III
LANDASAN TEORI
24
3.1.2 Harapan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat AP2T
a. Memberikan transparansi terhadap pelanggan.
b. Kinerja PT. PLN Persero akan semakin optimal.
c. Mempermudah pelanggan dimanapun untuk membayar
listrik atau membeli token.
d. Mewujudkan visi misi PT. PLN Persero, yaitu menjadi
perusahaan kelas dunia. (Aplikasi Pelayanan Pelanggan
Terpusat (AP2T))
3.2 FSO (Field Service Operation)
25
permintaan listrik mereka secara tranparan dan Accountable,
sehingga akan meningkatkan kinerja PLN.
Aplikasi FSO (Field Service Operation) ini mempunyai
fungsi untuk membantu konsumen PLN dalam mengakses
kebutuhan seperti pemasangan baru, perubahan daya,
pengerangan sementara, penanganan gangguan dan teknis,
pencatatan meteran, pemutusan dan pembongkaran aliran listrik.
(Lestari, 2013)
Dengan penerapan FSO Mobile dalam pelayanan
pelanggan, diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Mempercepat Response Time layanan ketersediaan
listrik kepada pelanggan.
2. Mengkolaborisasikan pekerjaan dan operasional mitra
kerja PLN, penyimpanan material, dengan petugas PLN
secara online dan real time.
3. Memonitor pelaksanaan seluruh kegiatan PLN di
lapangan.
4. Mepercepat pelaksanaan dan penyelesaian Work Order
(WO).
5. Memperoleh koordinat bangunan milik pelanggan.
6. Memutus birokrasi yang belebihan dan mengurangi
penggunaan kertas
3.3 Pengertian KWH Meter
26
dengan bebasnya, dengan jalan demikian tenaga listrik dapat
diukur, baik dalam satuan WH (watt Jam) ataupun dalam Kwh
(kilowatt Hour).
Pemakaian energi listrik di industri maupun rumah tangga
menggunakan satuan kilowatt- hour (KWH), dimana 1 KWH
sama dengan 3.6 MJ. Karena itulah alat yang digunakan untuk
mengukur energi pada industri dan rumah tangga dikenal dengan
watt hour meters. Besar tagihan listrik biasanya berdasarkan pada
angka-angka yang tertera pada KWH meter setiap bulannya
Untuk saat ini. KWH meter induksi adalah satu-satunya tipe yang
digunakan pada perhitungan daya listrik rumah tangga.
Bagian-bagian utama dari sebuah KWH meter adalah
kumparan tegangan, kumparan arus,sebuah piringan aluminium,
sebuah magnet tetap, dan sebuah gir mekanik yang mencatat
banyaknya putaran piringan. Jika meter dihubungkan ke daya satu
fasa, maka piringan mendapat torsi yang membuatnya berputar
seperti motor dengan tingkat kepresisian yang tinggi.Semakin
besar daya yang terpakai, mengakibatkan kecepatan piringan
semakin besar; demikian pula sebaliknya. (Mayer, 2016)
3.4 Jenis-Jenis KWH Meter
28
KWH Meter digital digunakan untuk mengatasi kelemahan
dari KWH Meter analog. Adapun kelebihan dari KWH Meter
Digital antara lain sebagai berikut :
1. Sistem pembayarannya dengan sistem prabayar, dengan
sistem prabayar menggantikan cara pembayaran
umumnya, dengan menggunakan kartu prabayar
elektronik pengganti tagihan bulanan.
2. KWH meter denan tampilan digital yang menyala dan
berukuran cukup besar.
3. Akurasi perhitungan KWH, tidak adanya tunggakan
pembayaran tagihan listrik,kemudahan memutus
sambungan listrik pelanggan yang melakukan
tunggakantagihan dengan menggunakan alat yang bisa
di set up dari jarak maximal 200 meter.
3.2.2.1 KWH Meter Pascaprabayar
29
(a) (b)
Kelemahan :
1. Harus mengingat kapan terakhir membeli pulsa
listrik.
30
2. Bisa mati sewaktu – waktu karena pulsa habis.
3. Dituntut untuk talenta menyimpan struk token
pembayaran.
31
BAB IV
PEMBAHASAN
33
4.3 Flowchart
35
3. Memlih bagian pelayanan pelanggan, lalu klik Rekening,
setelah itu klik Perintah kerja dan klik Isian Material WO.
36
salah, maka harus mengisikan kembali Material WO tersebut
dengan benar.
37
Gambar 4. 5 Tampilan Pencarian Pleanggan yang akan di isi
Material WO
6. Pada gambar 4.6 dibawah adalah merupakan pelanggan akan
di isikan material WO.
39
EMCO, LG dan lain-lain. Maka memilih salah satu merk
tersebut yaitu ABB.
40
Gambar 4. 9 Pengisian Material WO-Type Pembatas
41
Gambar 4. 10 Pengisian Material WO-Fasa Pembatas
9. Pada gambar 4.11 adalah pengisina Kabel dan Material
pendukung dengan mengisikan data-data seperti : Merk
Kabel, Jenis Kabel, Type Kabel, Penampang dan lain-lain
yang digunakan untuk material dalam penyambungan listrik.
42
Gambar 4. 11 Pengisian Material WO-Kabel dan Material Pendukung
43
10. Setelah semua Pengisian Material terisi dengan benar
klik simpan
44
11. Jika sudah tersimpan akan muncul Grid dengan status isian
Material seperti gambar 4.13
45
Tabel 4. 1 Rekapitulasi Laporan Kecepatan Pasang Baru PT.PLN Area
Dumai
JUMLAH JUMLAH RATA-
NO BULAN KET
HARI PELANGGAN RATA
1 Januari 21.853 2.387 9,16
2 Februari 32.899 2.839 11,59
3 Maret 38.454 3.128 12,29
4 April 72.081 3.492 20,64
5 Mei 151.301 4.025 37,59
6 Juni 100.234 2.325 43,11
7 Juli 24.358 2.110 11,54
8 Agustus 18.259 2.846 6,42
9 September 22.624 3.062 7,39
10 Oktober 17.940 2.757 6,51
11 November 19.957 3.049 6,55
12 Desember - - -
46
Grafik Rekapitulasi Laporan Kecepatan
Pasang Baru PT.PLN Area Dumai
50
45
40
35
30
25
20
15 RATA-RATA
10
5
0
Maret
Juli
Mei
April
Agustus
Desember
Juni
September
November
Januari
Oktober
Februari
47
data yang diperoleh lebih akurat karena menggunakan sistem
geotagging, sehingga setiap pelanggan mempunyai data
koordinatnya yang langsung diinput di lapangan.
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
49
DAFTAR PUSTAKA
50
LAMPIRAN
51
Lampiran B - Surat Balasan Perusahaan
52
Lampiran C – Rekapitulasi Kecepatan Pasang Bru KWH Meter
Tahun 2016 dan 2017
53
54
Lampiran D – Log Book
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
Lampiran E - Serifikat
72