Oleh :
PERKEBUNAN
SAMARINDA
2011
2
HALAMAN PENGESAHAN
Pembimbing, Penguji,
Menyetujui, Mengesahkan,
Ketua Program Studi Teknologi Ketua Jurusan Teknologi Pertanian,
Pengolahan Hasil Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
ABSTRAK
M.yamin).
Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya buah mangga masak yang
terbuang dan tidak dimanfaatkan. Selama ini mangga hanya dijadikan sebagai buah meja,
penelitian ini membuat mangga menjadi bahan pangan sirup.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei 2011 sampai dengan bulan Juni 2011
bertempat di Laboratorium Pengolahan dan Laboratorium Kimia Analitik, Program Studi
Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Dalam
analisis data penelitian ini menggunakan Uji BNT, dengan dua perlakuan dan tiga kali
ulangan.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa tingkat kematangan tidak berpengaruh
nyata terhadap uji organoleptik. Dimana dari Hasil yang didapat kadar Ph buah mangga
masak sangat sedikit. Dari total nilai rata-rata hasil uji organoleptik, Sirup mangga yang
menggunakan gula sebanyak 600 gram lebih disukai oleh para panelis.
4
RIWAYAT HIDUP
Frengki. Butar butar lahir di Kampung Kelapa, Sumatera Utara tanggal 29 Juli
1987. Merupakan anak ke-3 dari 3 bersaudara dari pasangan Besli. Butar butar dan
Bungarta Br Nainggolan
Sebagai syarat untuk memperoleh predikat Ahli Madya Diploma III Teknologi
Pengolahan Hasil Perkebunan, penulis mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh
Penambahan Gula Pada Pembuatan Sirup Mangga Arumanis Yang Dihasilkan”.
5
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas berkat
Pertanian Negeri Samarinda dan memperoleh gelar Ahli Madya Diploma III (D3)
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan serta dukungan dari
berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Orang tua dan seluruh keluarga besar tercinta yang telah memberikan doa serta
2. Bapak Ir. Wartomo, MP, selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
3. Bapak Edy Wibowo Kurniawan, S.TP, MSc, selaku Ketua Program Studi
5. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf, Teknisi dan Administrasi Politeknik
Hasil Perkebunan.
6. Teman - teman khususnya Syamsir, Andreas Yudo, Ramli, Don Bosco Amabolen,
Rio Ceppy, Ratna, dan seluruh teman - teman yang saya cintai. Semoga amal baik
dan keikhlasannya akan mendapatkan pahala dari Tuhan yang Maha Esa.
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis khususnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian................................................................................ 3
C. Hasil Yang Diharapkan....................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Spesifikasi Mangga dan Kandungan Gizinya................................... . 4
B. Syarat Mutu Sirup Mangga............................................................... . 6
C. Gula dan Penggunaanya.................................................................... . 7
D. Vitamin C dan Sifatnya..................................................................... . 9
E. Uji Organoleptik................................................................................ 10
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................... .. 12
B. Alat dan Bahan ................................................................................... 12
C. Prosedur Penelitian............................................................................. 13
D. Analisa data ....................................................................................... 15
E. Parameter yang di Amati.................................................................... 16
A. Kesimpulan .............................................................................................. 31
B. Saran......................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 32
LAMPIRAN........................................................................................................... 34
8
DAFTAR TABEL
3 Rata – Rata Total Padatan Terlarut pada Sirup Mangga lewat matang…………... 19
DAFTAR GAMBAR
NO Tubuh Utama
Halaman
10 Proses Pemblenderan………………………………………………………. 48
DAFTAR LAMPIRAN
Tubuh Utama
Halaman
NO
1 Data Uji 35
Organoleptik……………………………………………………
2 Perhitungan Rancangan 36
Percobaan………………………………………
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
400.000 ton per tahun, buah ini termasuk lima besar buah berpotensi di
menyelamatkan harga jual buah mangga terutama pada musim panen raya
Sirup mangga dibuat dari buah mangga yang lewat matang. Pemilihan
bahan baku sangatlah penting, karena merupakan salah satu faktor dalam
penentu kualitas produk akhir. Seperti misalnya pada produk sirup yang
mengutamakan penampilan sebagai salah satu parameter mutu. Dalam hal ini
buah yang dipakai harus memiliki ciri-ciri daging buah tebal, sedikit serat
Mangga termasuk buah bertempurung; pada bagian yang paling luar terdapat
kulit, kemudian disusul daging buah yang melekat pada tempurung yang keras
dan enak dimakan. Hasil yang diperoleh dan dimanfaatkan dari pohon mangga
ternyata bukan hanya buah segar saja, tetapi buah mangga dapat diolah secara
khusus menjadi bahan makanan yang berguna bagi tubuh manusia (AAK,
1991).
menjadi berbagai bentuk minuman, salah satunya yaitu sirup sehingga buah
B. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kualitas sirup mangga lewat matang tentang (Ph, TPT,
1. Untuk mengetahui kualitas sirup mangga lewat matang tentang (Ph, TPT,
Indonesia ini, menurut perkiraan para ahli berasal dari daerah sekitar bombay
dan daerah disekitar kaki gunung Himalaya, kemudian dari daerah tersebut
- Genus : Mangifera
- Ordo : Sapindales
- Kelas : Dicotyledonae (berkeping dua)
a. Mangga Arumanis
Buah yang telah tua berkulit hijau tua tertutup lapisan lilin, sehingga
Bobot rata – rata bisa mencapai 450 gram per buah. Bentuk buah bulat
panjang, rata – rata sekitar 15 cm panjangnya. Pada ujung buah terdapat paruh
dan sinus (lekukan) yang jelas terlihat. Daging buah tebal, lunak, berwarna
kuning dan tidak berserat (serat sedikit). Aroma harum, tak begitu berair. Rasa
16
manis, tapi bagian ujung. kadang – kadang masih ada rasa asam. Pelok pipih,
daging buah dan dilanjutkan dengan proses pemekatan, baik dengan cara
pendidihan biasa maupun dengan cara lain seperti penguapan dengan hampa
udara, dan lain-lain. Sirup ini tidak dapat langsung diminum, tetapi harus
diencerkan dulu dengan air (1 bagian sirup dengan 5 bagian air) (Tri, Dkk,
1993).
17
Sirup yang akan dihasilkan harus sesuai dengan persyaratan mutu sirup
N
KRITERIA SATUAN PERSYARATAN
O
1 Keadaan
1.1 Aroma - Normal
1.2 Rasa - Normal
2 Gula (dihitung dalam sakrosa ) % (b/b) Min. 65
3 Bahan Tambahan Makanan
3.1 Pemanis buatan - Tidak boleh ada
3.2 Pewarna buatan - Sesuai SNI 01-0222-1995
3.3 Pengawet - Sesuai SNI 01-0222-1995
4 Cemaran logam
4.1 Timah (Pb) mg/kg Maks 1,0
4.2 Tembaga (Cu) mg/kg Maks 1,0
4.3 Seng (Zn) mg/kg Maks 2,5
5 Cemaran arsen (As) mg/kg Maks 0,5
6 Cemaran mikroba
6.1 Angka lempeng total Koloni/ml Maks 5 x 10
6.2 Coliform APM/ml Maks 20
6.3 E. coli APM/ml <3
Koloni/25
6.4 Salmonella Negatif
n
6.5 S. aureus Koloni/ml 0
6.6 Vibrio cholera Koloni/ml Negatif
6.7 Kapang Koloni/ml Maks 50
6.8 Khamir Koloni/ml Maks 50
Sumber : Dewan Standarisasi Nasional (1994)
bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi
manis dan keadaan makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti glukosa
18
(yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan
iklim hangat seperti Australia, Brazil, dan Thailand. Hindia - Belanda, lalu
kemudian tersaingi oleh industri gula baru yang lebih efisien. Pada tahun
2001/2002 gula yang diproduksi di negara berkembang dua kali lipat lebih
Jenis gula yang biasa dipakai dalam pembuatan sirup adalah sukrosa,
tetapi bisa juga digunakan jenis gula yang lain (Tressler dan Woodroof,
1976).
Sukrosa diperoleh dari gula tebu dan gula bit. Sukrosa diproduksi
bulking agent, mempunyai tingkat kelarutan yang tinggi, dan pengawet yang
19
baik. Sukrosa akan membentuk flavor dan warna pada saat pemanasan,
mudah dicerna, dan tidak beracun. Selain itu, sukrosa juga murah,
tidak berwarna, mempunyai kemurnian yang tinggi baik dari sifat kimia
membentuk keseimbangan yang lebih baik antara keasaman, rasa pahit dan
Aroma dan cita rasa akan menjadi lebih menonjol dengan memperhatikan
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan
Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya
beraneka buah dan sayur seperti jeruk, tomat, arbei, stroberi, asparagus, kol,
susu, mentega, kentang, ikan, dan hati (Wikipedia Bahasa Indonesia. 2010).
E. Uji Organoleptik
yaitu kesadaran atau pengenalan alat indra akan sifat-sifat benda karena
adanya rangsangan yang diterima alat indra yang berasal dari benda tersebut.
Pengindraan dapat juga berarti reaksi mental (sensation) jika alat indra
kesan dan sikap terhadap rangsangan adalah reaksi psikologis atau reaksi
penilaian atau pengukuran yang lain adalah pengukuran atau penilaian suatu
ditentukan oleh kondisi obyek atau sesuatu yang diukur. Demikian pula karena
benda rangsang pada alat atau organ tubuh (indra), maka pengukuran ini
21
atau penilaian indrawi. Yang diukur atau dinilai sebenarnya adalah reaksi
tusukan), bersifat fisis (dingin, panas, sinar, warna), sifat kimia (bau,aroma,
rasa). Pada waktu alat indra menerima rangsangan, sebelum terjadi kesadaran
susunan syaraf sensori atau syaraf penerimaan. Bagian organ tubuh yang
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat
Perkebunan.
2. Waktu
mulai awal bulan Juli sampai dengan akhir bulan Juli 2011.
1. Alat
b baskom k saringan
f panci n thermometer
i botol kaca
23
2. Bahan
a mangga matang
b gula pasir
c air matang
d aquades
e es batu
f tisu
C. Prosedur Penelitian
c) Blander buah mangga yang sudah dipotong - potong sampai benar – benar
d) Didihkan 300 ml air kemudian tambahkan gula sebanyak 600 gram untuk
sampel yang pertama dan 700 gram untuk sampel yang kedua.
e) Aduk sampai gula benar – benar mencair setelah itu masukkan bubur
g) Setelah sirup benar – benar dingin masukkan ke dalam botol yang sudah
distrerilkan.
24
mengalir
14
Bahan
(Buah Mangga Matang)
Ditimbang 1 kg
Diblender/dihaluskan
Bubur Mangga
Di didihkan 300 ml air, tambahkan
600 gram gula sampel pertam dan 700
gram gula sampel kedua
Diangkat, didinginkan
sebentar, kemudian
disaring
D. Analisa Data
Analisa data dari penelitian ini menggunakan Uji BNT, dimana Masing-
Masing – masing taraf perlakuan akan diulang sebanyak 3 kali, sebagai berikut :
Keterangan :
U1 = Ulangan 1
U2 = Ulangan 2
U3 = Ulangan 3
Parameter yang diamati adalah, Kadar pH, total padatan terlarut (TPT) dan
Cara kerja :
f. Catat pH sampel.
Uji total padatan terlarut ini dilakukan untuk mengetahui kadar gula pada
sirup yang sesuai dengan SNI. Pengukuran ini dilakukan dengan cara
meneteskan produk (sirup) pada kaca sensor yang ada pada hand refraktometer
Produk yang dihasilkan ditentukan dengan cara uji orgonelptik dengan beracuan
pada literatur rasa, aroma, warna dan tekstur lalu penilaiannya dalam bentuk angka
dimana dengan penilaiannya dimulai dari Sangat tidak suka, Tidak suka, Agak suka,
suka dan Sangat suka, kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel yang kemudian
dihitung rata-ratanya.
metode perhitungan :
Total jumlah
Rata – rata =
Jumlah panelis
18
yang dihasilkan dari penambahan gula yang berbeda, yaitu 700 dan 600 gram
gula, Sirup mangga inferior diolah untuk meningkatkan kualitas dan nilai
Standar Nasional Indonesia (SNI). Adapun kualitas sirup yang dihasilkan antara
lain :
Tujuan dari analisa total padatan terlarut adalah untuk mengetahui kandungan
kadar gula didalam sirup mangga lewat matang arumanis 600 gram gula dan
Berdasarkan hasil analisa total padatan terlarut (TPT), rata – rata pada sirup
mangga lewat matang arumanis 600 gram gula yang diperoleh adalah 1,431
Sedangkan rata – rata pada sirup mangga arumanis 700 gram gula yang diperoleh
adalah 141. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. di bawah ini.
19
Tabel 1. Rata-rata
rata Uji Total Padatan Terlarut Sirup Mangga Lewat Matang
Ulangan
Perlakuan Jumlah rata
Rata-rata
1 2 3
P1 142.3 1.43.3 144 429.7 143.23
P2 142 1.42 142 426 142
Total
Keterangan :
p1 : Arumanis 700
00 gram gula
p2 : Arumanis 600
00 gram gula
adalah minimal 65%. Kadar gula sirup mangga lewat matang arumanis rata – rata
Dari hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa kandungan kadar gula
pada sirup mangga lewat matang arumanis penambahan gula 600 gram tidak
berbeda jauh walaupun kandungan kadar gula sirup lebih tinggi dibandingkan
dengan sirup mangga lewat matang arumanis penambahan gula 700 gram. Hal
Gambar 2.. Diagram Total Padatan Terlarut Sirup Mangga lewat Matang
20
Berdasarkan hasil analisa uji total padatan terlarut dan analisa rancangan
percobaan, analisa sidik ragam untuk total padatan terlarut adalah sebagai
berikut:
Tabel 2. Analisa sidik ragam Total Padatan Terlarut Sirup Mangga Lewat Matang
SK DB JK KT Fhitung F table
Perlakuan 1 2.281 2.281 5% 1%
tn
Galat 4 1.287 321.75 7.089 7.71 71.20
Total 5
Keterangan :
Dari analisa sidik ragam diatas, diketahui bahwa perbedaan gula yang
digunakan pada pengolahan sirup mangga lewat matang berpengaruh tidak nyata
terhadap kandungan kadar gula yang dihasilkan, dimana pada analisis sidik ragam
penambahan gula yang baik digunakan untuk pengolahan sirup mangga lewat
2. Uji pH
didalam sirup mangga lewat matang arumanis 600 gram gula dan arumanis 700
Berdasarkan hasil analisa uji ph, rata – rata pada sirup mangga lewat matang
arumanis 600 gram gula yang diperoleh adalah 3.3. Sedangkan rata – rata pada
sirup mangga arumanis 700 gram gula yang diperoleh adalah 3.3. Data tersebut
Tabel 3. Rata-rata
rata Uji pH Sirup Mangga Lewat Matang
Ulangan
Perlakuan Jumlah Rata-rata
1 2 3
P1 3 4 3 10 3.33333333
P2 3 3 4 10 3.33333333
Total
Keterangan :
p1 : Arumanis 700
00 gram gula
p2 : Arumanis 600
00 gram gula
pada sirup mangga lewat matang arumanis penambahan gula 600 gram tidak
berbeda. Hal tersebut juga dapat dilihat pada Gambar 3 dibawah ini.
Dari analisa sidik ragam diatas, diketahui bahwa perbedaan gula yang
digunakan pada pengolahan sirup mangga lewat matang berpengaruh tidak nyata
terhadap kandungan kadar pH yang dihasilkan, dimana pada analisis sidik ragam
Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh uji organolpetik rasa (agak
suka) pada sirup mangga lewat matang harum manis 600 gram gula rata – rata
adalah 3,11. Sedangkan pada sirup mangga harum arumanis rata 700 gram gula –
rata adalah 3,42. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini.
Dari hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa tingkat kesukaan panelis
terhadap rasa sirup mangga lewat matang mangga arumanis 600 gram gula cukup
arumanis 600
00 gram gula lebih tinggi dibandingkan sirup
sirup mangga lewat matang
arumanis 700
00 gram gula. Hal tersebut juga dapat dilihat pada Gambar 3 dibawah
ini.
Gambar 3.. Diagram Uji Organolepetik (Rasa) pada Sirup Mangga Lewat Matang
24
cukup berpengaruh terhadap tingkat kesukaan panelis terhadap rasa pada sirup
percobaan, analisa sidik ragam untuk uji organoleptik (rasa) adalah sebagai berikut:
Dari analisa sidik ragam diatas, diketahui bahwa perbedaan gula yang
digunakan pada pengolahan sirup mangga lewat matang berpengaruh tidak nyata
terhadap tingkat kesukaan panelis terhadap rasa didalam sirup mangga lewat
matang yang dihasilkan, dimana pada analisis sidik ragam diperoleh F hitung lebih
gula yang baik digunakan untuk pengolahan sirup mangga lewat matang adalah
gula 600 gram. Hal tersebut dikarenakan penelis lebih menyukai rasa dari sirup
mangga lewat matang arumanis dibandingkan sirup mangga lewat matang arumanis
Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh uji organolpetik aroma pada
sirup mangga lewat matang arumanis 700 gram gula rata – rata adalah 3,27(agak
25
suka). Sedangkan pada sirup mangga lewat matang arumanis 600 gram gula rata –
rata adalah 3,15(agak suka). Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 9 di bawah ini.
Ulangan
Perlakuan Jumlah Rata-rata
1 2 3
P1 3.27 3.27 3.27 9.81 3.27
P2 3.13 3.13 3.20 9.46 3.15
Total
Keterangan :
mangga arumanis 700 gram gula lebih disukai (3,27) dan sirup mangga arumanis
Dari hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa tingkat kesukaan panelis
terhadap aroma sirup mangga lewat matang arumanis 700 gram gula dengan sirup
mangga lewat matang arumanis 600 gram gula cukup berbeda yaitu tingkat
kesukaan panelis terhadap sirup mangga arummanis 700 gram gula lebih tinggi
dibandingkan sirup mangga lewat matang arumanis 600 gram gula. Hal tersebut
Gambar 4.. Diagram Uji Organolepetik (Aroma) pada Sirup Mangga lewat matang
percobaan, analisa
alisa sidik ragam untuk uji organoleptik (aroma) adalah sebagai
berikut :
SK DB JK KT Fhitung F table
Perlakuan 1 0.0204 0.0204 5% 1%
Galat 4 0.000825 0.153 24.73* 7.71 71.20
Total 5
Keterangan :
(*) = Berbeda Nyata
Dari analisa sidik ragam diatas, diketahui bahwa perbedaan penambahan gula
yang digunakan pada pengolahan sirup mangga lewat matang berpengaruh berbeda
nyata terhadap tingkat kesukaan panelis terhadap aroma didalam sirup mangga
27
lewat matang yang dihasilkan, dimana pada analisis sidik ragam diperoleh F hitung
gula yang baik digunakan untuk pengolahan sirup mangga lewat matang adalah
gula 600 gram. Hal tersebut dikarenakan penelis lebih menyukai aroma dari sirup
mangga arumanis 600 gram gula dibandingkan sirup mangga lewat matang
Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh uji organolpetik warna pada
sirup mangga lewat matang arumanis 700 gram gula rata – rata adalah 2,65 (tidak
suka). Sedangkan pada sirup mangga lewat matang arumanis 600 gram gula rata –
rata adalah 3,53 (agak suka). Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 8 di bawah ini.
Ulangan
Perlakuan Jumlah Rata-rata
1 2 3
P1 2.67 2.67 2.60 7.94 2.65
P2 3.47 3.53 3.60 10.60 3.53
Total
P1. Mangga Arumanis 700 gram gula
Dari hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa tingkat kesukaan panelis
terhadap warna sirup mangga arumanis lewat matang 700 gram gula dengan sirup
kesukaan panelis terhadap sirup mangga lewat matang arumanis 700 gram gula
Gambar 5.. Diagram Uji Organolepetik (Warna) pada Sirup Mangga Lewat Matang
percobaan, analisa sidik ragam untuk uji organoleptik (warna) adalah sebagai
berikut :
SK DB JK KT Fhitung F table
Perlakuan 1 1.1792 1.1792 5% 1%
Galat 4 0.0118 0.00295 39973** 7.71 71.20
Total 5
Keterangan :
Dari analisa sidik ragam diatas, diketahui bahwa perbedaan penambahan gula
yang digunakan pada pengolahan sirup mangga lewat matang berpengaruh berbeda
sangat nyata terhadap tingkat kesukaan panelis terhadap warna didalam sirup
mangga lewat matang yang dihasilkan, dimana pada analisis sidik ragam diperoleh
gula yang baik digunakan untuk pengolahan sirup mangga lewat matang adalah
mangga arumanis 700 gram gula. Hal tersebut dikarenakan penelis lebih menyukai
warna dari sirup mangga lewat matang arumanis 700 gram gula dibandingkan sirup
Dari seluruh hasil analisa diatas, disimpulkan bahwa penambahan gula yang
baik digunakan untuk pengolahan sirup mangga lewat matang adalah mangga
arumanis 700 gram gula. Hal tersebut dikarenakan oleh kualitas yang dihasilkan
oleh sirup mangga lewat matang arumanis 700 gram gula tersebut telah memenuhi
A. Kesimpulan
2.Hal tersebut dikarenakan oleh kualitas yang dihasilkan oleh sirup mangga
lewat matang tersebut, dan tingkat kesukaan panelis, yaitu kandungan kadar
gula rata – rata adalah 141 %, tingkat kesukaan pada rasa adalah agak suka,
tingkat kesukaan pada aroma adalah agak suka dan tingkat kesukaan pada
warnaadalah suka.
B. Saran
1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang penambahan asam sitrat pada
2. Untuk menghasilkan warna yang menarik pada sirup mangga lewat matang
3. Persentasi gula yang digunakan dalam pengolahan sirup mangga lewat matang
harus dihitung sesuai dengan bahan yang digunakan agar kandungan kadar
gula tidak terlalu tinggi atau ≥ 65% sehingga bisa menghemat biaya produksi.
31
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
34
Tabel. Rata-rata Uji Total Padatan Terlarut Sirup Mangga Lewat Matang
Ulangan
Perlakuan Jumlah Rata-rata
1 2 3
P1 142.4 143.3 144 429.7 143.23
P2 142 1.42 142 426 142
Total
Keterangan :
1. Total Padatan Terlarut Sirup Mangga lewat matang arumanis 600 gram gula :
- P1u1 = 142.4
- P1u2 = 143.3
- P1u3 = 144
2. Total Padatan Terlarut Sirup Mangga lewat matang Arumanis 700 gram gula :
- P2u1 = 142
- P2u2 = 142
- P2u3 = 142
1. FK = Tij2
rxt
= 855.72
6
= 122.037.082
2. JKT = T (yij2) – FK
= 122.040.65 – 122.037.082
= 3.568
3. JKP = TA2
r FK
= 366.118.09 – 122.037.082
= 3.568 – 2.281
= 1.287
5. db Perlakuan =t–1
=2- 1
=1
6. db Total =(rxt)-1
= ( 3 x 2 )- 1
=6–1
=5
=5 -1
=4
37
8. KTP = JKP
t–1
= 2.281
2–1
= 2.281
9. KTG = JKG
db Galat
= 1.287
= 321.75
KTG
= 2.281
321.75
= 7.089
SK DB JK KT Fhitung F table
Perlakuan 1 2.281 2.281 5% 1%
tn
Galat 4 1.287 321.75 7.089 7.71 71.20
Total 5
Keterangan :
(tn) = Tidak Berbeda Nyata
1. Jika nilai F hitung < F tabel 5% maka di nyatakan tidak berbeda nyata.
2. Jika nilai F hitung > F tabel 5% maka di nyatakan berbeda nyata.
3. Jika nilai F hitung > F tabel 1% maka di nyatakan berbeda sangat nyata.
38
1. Kadar PH P1U1 = 3
P1U2 = 4
P1U3 = 3
2. Kadar PH P2U1 = 3
P2U2 = 3
P2U3 = 4
Tij 2
1. FK =
r xt
182
FK =
2 x3
324
FK =
6
39
FK = 54
TA 2
2. JKP = − FK
t
(10 2 + 10 2 )
JKP = − 54
3
400
JKP = − 54
3
JKP = 133.33 − 54
JKP = 79.33
3. JKT = T (Yij ) − FK
2
JKT = ( 3 2 + 4 2 + 3 2 + 3 2 + 3 2 + 4 2 ) − 54
JKT = 60 - 54
JKT = 6
5. dbperlakuan =t–1
=2–1
=1
40
= 79.33 – 6
= -73.33
JKP 79.33
7. KTP = = = 79.33
dbperlakuan 1
JKG − 73.33
8. KTG = = = − 24.44
dbgalat 3
KTP − 79.33
9. Fhitung = = = 3.24
KTG − 24.44
1. FK = Tij 2
rxt
= 19,6 2
6
= 384,16
6
= 64,0266
2. JKT = T (yij 2) – FK
= (3,13 2 + 3,27 2 + 2,93 2 + 3,4 2 + 3,47 2+ 3,4 2) – 64,0266
= 64,294 – 64,027
= 0,609
41
3. JKP = TA 2
– FK
r
= (9,33 2 + 10,27 2)
– 64,0266
3
= (87,0489 + 105,4729)
– 64,0266
3
= 192,5218
– 64,0266
3
= 64,172 – 64,0266
= 0,1473
5. db Perlakuan =t–1
=2–1
=1
6. db Total = (r x t) – 1
= (3 x 2) – 1
=6–1
=5
7. db Galat = DBT – DBP
=5–1
=4
8. KTP = JKP
t–1
= 0,1473
2–1
= 0,1473
9. KTG = JKG
db Galat
= 0,4617
4
= 0,1154
42
KTG
= 0,1473
0,1154
= 1,276
Tabel 8. Analisis Sidik Ragam Uji Organoleptik (Rasa)
F tabel
SK DB JK KT F hitung
5% 1%
Perlakuan 1 0,1473 0,1473 1,276tn 7,71 17,20
Galat 4 0,4617 0,1154
Total 5
Keterangan :
(tn) = Tidak Berbeda Nyata
1. Jika nilai F hitung < F tabel 5% maka di nyatakan tidak berbeda nyata.
2. Jika nilai F hitung > F tabel 5% maka di nyatakan berbeda nyata.
3. Jika nilai F hitung > F tabel 1% maka di nyatakan berbeda sangat nyata
2. JKT = T (yij 2) – FK
3
= (96,2361 + 89,4916) – 61,8888
3
43
= 185,7277 – 61,8888
3
= 61,9092 – 61,8888
= 0,0204
5. db Perlakuan =t–1
=2–1
=1
6. db Total = (r x t) – 1
= (3 x 2) – 1
=6–1
=5
t–1
= 0,0204
2–1
= 0,0204
9. KTG = JKG
db Galat
= 0,0033
4
= 0,000825
KTG
= 0,0204
0,000825
= 24,73
44
Total 5
Keterangan :
(*) = Berbeda Nyata
1. Jika nilai F hitung < F tabel 5% maka di nyatakan tidak berbeda nyata.
2. Jika nilai F hitung > F tabel 5% maka di nyatakan berbeda nyata.
3. Jika nilai F hitung > F tabel 1% maka di nyatakan berbeda sangat nyata.
2. JKT = T (yij 2) – FK
= (2,67 2 + 2,67 2+ 2,6 2 + 3,47 2 + 3,53 2+ 3,6 2) – 57,2886
= 58,4796 – 57,2886
= 1,191
3. JKP = TA 2
– FK
r
= (7,94 2+ 10,6 2)
– 57,2886
3
= (63,0436 + 112,36)
– 57,2886
3
= 175,4036
– 57,2886
3
= 58,4678 – 57,2886
= 1,1792
45
5. db Perlakuan =t–1
=2–1
=1
6. db Total = (r x t) – 1
= (3 x 2) – 1
=6–1
=5
t–1
= 1,1792
2–1
= 1,1792
9. KTG = JKG
db Galat
= 0,0118
4
= 0,00295
KTG
= 1,1792
0,00295
= 399,73
46