Anda di halaman 1dari 147

PERANCANGAN TRAINER KIT TURBIN MODEL SAVONIUS

SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI POLITEKNIK


NEGERI SUBANG

Proyek Akhir ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan


gelar ahli Madya Teknik

Oleh:
Muhammad Akmal Alauddin Zein
10206019

PROGRAM STUDI D3 PEMELIHARAAN MESIN


JURUSAN TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
POLITEKNIK NEGERI SUBANG
2023

i
LEMBAR PERSETUJUAN

PERANCANGAN TRAINER KIT TURBIN MODEL SAVONIUS SEBAGAI


MEDIA PEMBELAJARAN DI POLITEKNIK NEGERI SUBANG

Oleh:
Muhammad Akmal Alauddin Zein
NIM. 10206019

Proyek Akhir ini ditulis untuk memenuhi persyaratan mendapatkan


gelar Ahli Madya Teknik

Menyetujui untuk diajukan pada sidang proyek akhir

Dosen Pembimbing

Aditya Nugraha, S.Pd., M.Sc.


NIP. 199107032019031011

Mengetahui, Ketua Jurusan


Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin

Aditya Nugraha, S.Pd., M.Sc.


NIP. 199107032019031011

ii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PROYEK AKHIR

PERANCANGAN TRAINER KIT TURBIN MODEL SAVONIUS SEBAGAI


MEDIA PEMBELAJARAN DI POLITEKNIK NEGERI SUBANG

Oleh:
Muhammad Akmal Alauddin Zein
NIM. 10206019

Program Studi D3 Pemeliharaan Mesin


Jurusan Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin
Politeknik Negeri Subang

Proyek Akhir ini telah diterima, disetujui, dan disahkan menjadi syarat
menyelesaikan program Diploma D3

Disetujui,

Dosen Pembimbing

Aditya Nugraha, S.Pd., M.Sc.


NIP. 199107032019031011

Mengetahui, Ketua Jurusan


Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin

Aditya Nugraha, S.Pd., M.Sc.


NIP. 199107032019031011

iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Muhammad Akmal Alauddin Zein


NIM : 10206019
Program Studi : D3 Pemeliharaan Mesin

Dengan ini menyatakan bahwa Proyek Akhir yang berjudul PERANCANGAN


TRAINER KIT TURBIN MODEL SAVONIUS SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN DI POLITEKNIK NEGERI SUBANG. Proyek ahir ini
merupakan hasil karya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar
Ahli Madya Teknik disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya
dalam Proyek Akhir ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
pernah diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah
ini dan diatur dalam daftar pustaka.

Subang, 20 Juli 2023


Yang membuat pernyataan,
Materai
10000

Muhammad Akmal Alauddin Zein


NIM. 10206019

iv
LEMBAR PERSEMBAHAN

LAPORAN PROYEK AKHIR INI SAYA PERSEMBAHKAN


KEPADA

Ayah dan ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang berkorban
kerja keras menghantarkan saya sampai saat ini, mendidik dan
memberikan untuk belajar

Karakter yang memberikan untuk bekerja keras, keberanian,


kepercayaan, dan bertanggung jawab

Serta teman – teman seperjuangan yang selalu memberikan


dukungan, motivasi, saran, masukan, dan cerita selama di jenjang
kuliah ini

v
ABSTRAK

MUHAMMAD AKMAL ALAUDDIN ZEIN: Perancangan Trainer Kit Turbin


Model Savonius Sebagai Media Pembelajaran Di Politeknik Negeri Subang.
Proyek Akhir. Subang: Program Studi Pemeliharaan Mesin, Politeknik Negeri
Subang, 2023.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menciptakan sebuah trainer kit
turbin model savonius sebagai media pembelajaran di Politeknik Negeri Subang.
Salah satunya pada mata kuliah Praktik Perawatan dan Perbaikan Mesin
Pembangkit (PPPMP) mempelajari tentang mesin pembangkit seperti Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Metode pelaksanaan dilakukan beberapa tahap yaitu melakukan
pengumpulan data, perancangan dua dimensi dan tiga dimensi, validasi, flow
simulation, pengawasan manufaktur, dan evaluasi. Pada perancangan 2 dimensi dan
3 dimensi dilakukan menggunakan aplikasi Autodesk Inventor 2021 dan untuk Flow
Simulation menggunakan aplikasi Solidworks 2020.
Perancangan trainer kit turbin model savonius ini dimulai dengan proses
perancangan 2 dimensi dan 3 dimensi meliputi desain rangka, dudukan turbin,
turbin, alas panel meter, alas blower, dudukan anemometer dan dudukan blower.
Hasil dari flow simulation dari turbin savonius pada trainer kit ini yaitu diketahui
nilai parameter kecepatan aliran angin (velocity) pada simulasi yang peneliti
lakukan, menunjukan bahwa pada daerah bilah turbin menghasilkan kecepatan
aliran angin paling rendah yaitu 0.757 m/s dan paling tinggi 39.673 m/s, dan
Tekanan (pressure) pada simulasi yang peneliti lakukan, menunjukan bahwa pada
daerah bilah turbin menghasilkan tekanan paling rendah yaitu 7971.82 Pa dan
paling tinggi 8043.24 Pa.

Kata Kunci: Trainer Kit, Perancangan, Turbin.

vi
ABSTRACT

MUHAMMAD AKMAL ALAUDDIN ZEIN: Design of the Savonius


Model Turbine Trainer Kit as Learning Media at Subang State Polytechnic. Final
project. Subang: Machine Maintenance Study Program, Subang State
Polytechnic, 2023.
The purpose of this study was to create a savonius model turbine trainer kit
as a learning medium at Subang State Polytechnic. One of them is in the Generating
Machine Maintenance and Repair Practice course (PPPMP) learning about
generator engines such as Solar Power Plants (PLTS), Hydroelectric Power Plants
(PLTA), Wind Power Plants (PLTB).
The implementation method is carried out in several stages, namely data
collection, two-dimensional and three-dimensional design, validation, flow
simulation, manufacturing supervision, and evaluation. The 2-dimensional and 3-
dimensional designs are carried out using the Autodesk Inventor 2021 application
and for Flow Simulation using the Solidworks 2020 application.
The design of the savonius model turbine trainer kit begins with a 2-
dimensional and 3-dimensional design process including the design of the frame,
turbine mount, turbine, meter panel base, blower base, anemometer mount and
blower mount. The results of the flow simulation of the savonius turbine in this
trainer kit are known to be the value of the wind speed parameter (velocity) in the
simulation that the researchers did, showing that in the area of the turbine blades
it produces the lowest wind flow velocity of 0.757 m/s and the highest 39.673 m/s s,
and pressure in the simulation that the researchers carried out, showed that in the
turbine blade area it produces the lowest pressure of 7971.82 Pa and the highest of
8043.24 Pa.

Keywords: Trainer Kit, Design, Turbine,

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang telah memberikan rahmat kepada kita semua,
khususnya kepada penulis sehingga laporan Proyek Akhir dengan Judul
“Perancangan Trainer Kit Turbin Model Savonius Sebagai Media Pembelajaran Di
Politeknik Negeri Subang” dapat terselesaikan dengan baik. Di dalam penyelesaian
penulis banyak dibantu oleh beberapa pihak. Oleh karenanya pada kesempatan ini,
penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada:
1. Orang tua penulis yang selalu ikhlas dan penuh dengan kesabaran
membesarkan dan mendidik penulis selama ini.
2. Aditya Nugraha, S.Pd., M.Sc. Selaku ketua jurusan dan dosen pembimbing I.
3. Masri bin Ardin, S.T., M.Pd. Selaku wali kelas.
4. Seluruh dosen dan staff Politeknik Negeri Subang.
5. Teman-teman Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Politeknik Negeri
Subang.

Penulis yakin masih banyak kesalahan dan kekurangan yang terdapat pada
laporan Proyek Akhir ini, baik dari tulisan maupun dari cara penyajian. Oleh
karenanya, saran dan keritikan yang bersifat menbangun sangatlah penulis
harapkan. Sehingga kesalahan dan kekurangan tersebut dapat diperbaiki pada
penyusunan berikutnya.

Subang, 20 Juli 2023

Muhammad Akmal Alauddin Zein


NIM. 10206019.

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii


LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PROYEK AKHIR ............................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. iv
LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................... v
ABSTRAK............................................................................................................. vi
ABSTRACT .......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Batasan Masalah ....................................................................................... 2
1.3. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.4. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
1.5. Manfaat Penelitian .................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 4
2.1. Perancangan .............................................................................................. 4
2.1.1. Jenis – Jenis Perancangan ................................................................. 4
2.1.2. Tujuan Perancangan .......................................................................... 5
2.2. Trainer Kit ................................................................................................ 5
2.3. Turbin Angin ............................................................................................ 6
2.3.1. Jenis – Jenis Turbin Angin ................................................................ 6
2.3.2. Angin ................................................................................................. 8
2.4. Turbin Model Savonius ............................................................................ 8
2.5. Media Pembelajaran ................................................................................. 9
2.6. Aplikasi Autodesk Inventor Profesional 2021........................................ 10

ix
2.6.1. Desain Dua Dimensi Dan Tiga Dimensi ......................................... 10
2.7. Aplikasi SolidWork 2020........................................................................ 11
2.7.1. Flow Simulation .............................................................................. 12
2.8. Pemilihan Material ................................................................................. 12
2.8.1. Besi Plat .......................................................................................... 12
2.8.2. Besi Siku ......................................................................................... 14
2.8.3. Besi As ............................................................................................ 14
2.8.4. Papan Kayu Melamin ...................................................................... 15
2.8.5. Fiber Plastik (Polypropylene fibre) ................................................. 15
2.9. Penelitian Relevan .................................................................................. 16
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 17
3.1. Diagram Alir ........................................................................................... 17
3.2. Metode Pengerjaan ................................................................................. 18
3.2.1. Pengumpulan data ........................................................................... 18
3.2.2. Perancangan Gambar Dua Dimensi dan Tiga Dimensi................... 18
3.2.3. Flow Simulation .............................................................................. 18
3.2.4. Validasi ........................................................................................... 19
3.2.5. Pengawasan Proses Pembuatan Alat ............................................... 19
3.2.6. Evaluasi ........................................................................................... 19
3.2.7. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ..................................................... 19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 21
4.1. Studi Literatur......................................................................................... 21
4.2. Observasi Lapangan ............................................................................... 22
4.3. Hasil Rancangan Dua Dimensi dan Tiga Dimensi ................................. 24
4.3.1. Hasil Rancangan Dua Dimensi ....................................................... 24
4.3.2. Hasil Rancangan Tiga Dimensi....................................................... 25
4.4. Pembahasan Hasil Desain Komponen Trainer Kit................................. 26
4.4.1. Rangka............................................................................................. 26
4.4.2. Turbin .............................................................................................. 45
4.4.3. Papan Alas Panel Meter .................................................................. 49
4.4.4. Plat Alas Blower ............................................................................. 50

x
4.4.5. Dudukan Anemometer .................................................................... 51
4.4.6. Dudukan Blower ............................................................................. 51
4.5. Flow Simulation ..................................................................................... 53
4.5.1. Kecepatan Aliran Angin (Velocity) ................................................. 54
4.5.2. Tekanan (Pressure) ......................................................................... 55
4.6. Pengawasan Proses Pembuatan Trainer Kit ........................................... 56
4.7. Evaluasi .................................................................................................. 57
4.7.1. Evaluasi Rangka Bawah .................................................................. 57
4.7.2. Evaluasi Dudukan Turbin ............................................................... 57
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 61
5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 61
5.2. Saran ....................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 62
LAMPIRAN ......................................................................................................... 68

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1. Turbin Angin ..................................................................................... 6


Gambar 2. 2. Jenis – Jenis Turbin Angin Sumbu Horizontal .................................. 7
Gambar 2. 3. Jenis – Jenis Turbin Angin Sumbu Vertikal ...................................... 8
Gambar 2. 4. Turbin Angin Savonius ...................................................................... 9
Gambar 2. 5. Aplikasi Autodesk Inventor 2021 .................................................... 10
Gambar 2. 6. Dua Dimensi dan Tiga Dimensi ...................................................... 11
Gambar 2. 7. SolidWorks 2020.............................................................................. 11
Gambar 2. 8. Flow Simulation .............................................................................. 12
Gambar 2. 9. Besi Plat ........................................................................................... 13
Gambar 2. 10. Plat Galvanis.................................................................................. 13
Gambar 2. 11. Besi Siku........................................................................................ 14
Gambar 2. 12. Besi As .......................................................................................... 14
Gambar 2. 13. Papan Kayu Melamin .................................................................... 15
Gambar 2. 14. Polyprolylene Fibre ....................................................................... 15
Gambar 3. 1. Gambar Diagram Alir ...................................................................... 17
Gambar 4. 1. Contoh Jurnal Turbin Savonius ....................................................... 21
Gambar 4. 2. Observasi dan Wawancara di Politeknik Negeri Bandung ............. 23
Gambar 4. 3. Observasi dan Wawancara di Politeknik Negeri Subang ................ 23
Gambar 4. 4. Hasil Perancangan Dua Dimensi Trainer Kit .................................. 24
Gambar 4. 5. Hasil Perancangan Tiga Dimensi Trainer Kit ................................. 25
Gambar 4. 6. Pressure dan Velocity dari Blower .................................................. 53
Gambar 4. 7. General Setting ................................................................................ 53
Gambar 4. 8. Hasil Parameter Velocity ................................................................. 54
Gambar 4. 9. Hasil Parameter Pressure ................................................................ 55
Gambar 4. 10. Pengawasan Proses Pembuatan Trainer Kit .................................. 56

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1. Jadwal Alokasi Waktu......................................................................... 20


Tabel 4. 1. Keterangan Gambar Komponen yang dibuat ...................................... 25
Tabel 4. 2. Rangka................................................................................................. 26
Tabel 4. 3. Rangka Atas ........................................................................................ 28
Tabel 4. 4. Penyangga Depan Rangka Atas .......................................................... 30
Tabel 4. 5. Kaki Depan Rangka Atas .................................................................... 30
Tabel 4. 6. Penyangga Samping Kiri Rangka Atas ............................................... 31
Tabel 4. 7. Penyangga Tengah Rangka Atas ......................................................... 31
Tabel 4. 8. Penyangga Belakang Rangka Atas...................................................... 32
Tabel 4. 9. Penyangga Belakang Tengah Rangka Atas ......................................... 32
Tabel 4. 10. Penyangga Belakang Alas Blower Rangka Atas .............................. 33
Tabel 4. 11. Kaki Belakang Rangka Atas ............................................................. 33
Tabel 4. 12. Penyangga Samping Kanan Alas Blower Rangka Atas .................... 34
Tabel 4. 13. Penyangga Samping Kiri Alas Blower Rangka Atas ........................ 34
Tabel 4. 14. Kaki Alas Blower Rangka Atas ........................................................ 35
Tabel 4. 15. Penyangga Samping Kanan Rangka Atas ......................................... 35
Tabel 4. 16. Rangka Bawah .................................................................................. 36
Tabel 4. 17. Kaki Rangka Bawah .......................................................................... 38
Tabel 4. 18. Penyangga Samping Rangka Bawah ................................................. 38
Tabel 4. 19. Penyangga Tengah Rangka Bawah ................................................... 39
Tabel 4. 20. Penyangga Dudukan Generator Rangka Bawah ............................... 39
Tabel 4. 21. Kaki Dudukan Generator Rangka Bawah ......................................... 40
Tabel 4. 22. Penyangga Kaki Rangka Bawah ....................................................... 40
Tabel 4. 23. Dudukan Generator Rangka Bawah .................................................. 41
Tabel 4. 24. Dudukan Turbin ................................................................................ 41
Tabel 4. 25. Kaki Dudukan Turbin ....................................................................... 43
Tabel 4. 26. Penyangga Samping Atas Turbin ...................................................... 43
Tabel 4. 27. Dudukan Atas Turbin ........................................................................ 44
Tabel 4. 28. Dudukan Bawah Turbin .................................................................... 44

xiii
Tabel 4. 29. Penyangga Samping Bawah Turbin .................................................. 45
Tabel 4. 30. Turbin ................................................................................................ 45
Tabel 4. 31. Poros Atas Turbin ............................................................................. 46
Tabel 4. 32. Poros Bawah Turbin .......................................................................... 47
Tabel 4. 33. Piringan Turbin ................................................................................. 48
Tabel 4. 34. Bilah Turbin ...................................................................................... 48
Tabel 4. 35. Dudukan Bilah Turbin....................................................................... 49
Tabel 4. 36. Papan Alas Panel Meter .................................................................... 49
Tabel 4. 37. Plat Alas Blower ............................................................................... 50
Tabel 4. 38. Dudukan Anemometer ...................................................................... 51
Tabel 4. 39. Dudukan Blower ............................................................................... 51
Tabel 4. 40. Data dan Hasil Parameter Velocity .................................................... 54
Tabel 4. 41. Data dan Hasil Parameter Pressure ................................................... 55
Tabel 4. 42. Evaluasi Rangka Bawah .................................................................... 57
Tabel 4. 43. Evaluasi Dudukan Turbin ................................................................. 57
Tabel 4. 44. Evaluasi Kaki Dudukan Turbin. ........................................................ 58
Tabel 4. 45. Evaluasi Penyangga Samping Atas Dudukan Turbin ....................... 58
Tabel 4. 46. Evaluasi Dudukan Atas Dudukan Turbin ......................................... 59
Tabel 4. 47. Evaluasi Dudukan Bawah Dudukan Turbin ...................................... 59
Tabel 4. 48. Evaluasi Penyangga Samping Bawah Dudukan Turbin .................... 60

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Curriculum Vitae Penulis ................................................................. 69


Lampiran 2. Observasi Lapangan.......................................................................... 70
Lampiran 3. Validasi Sebelum Proses Pembuatan Alat ........................................ 74
Lampiran 4. Validasi Sesudah Proses Pembuatan Alat......................................... 82
Lampiran 5. Standar Proyeksi Amerika ................................................................ 90
Lampiran 6. Standar Simbol Proyeksi................................................................... 91
Lampiran 7. Standar Ukuran Border ..................................................................... 92
Lampiran 8. Standar Ukuran Etiket....................................................................... 93
Lampiran 9. Tanda Dasar Pengelasan ................................................................... 94
Lampiran 10. Nilai Kekasaran .............................................................................. 95
Lampiran 11. Simbol Diagram Alir ...................................................................... 96
Lampiran 12. Hasil Desain .................................................................................... 97

xv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam era seperti ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
diharapkan semakin meningkat. Dalam hal ini pendidikan merupakan salah satu
yang mendapat perhatian khusus karena dapat menyangkut masa depan seseorang.
Perkembangan teknologi di dunia pendidikan saat ini dapat memberi perubahan
yang signifikan terhadap perkembangan media pembelajaran.
Salah satu mata kuliah pada jurusan Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin
di Politeknik Negeri Subang yaitu Praktik Perawatan dan Perbaikan Mesin
Pembangkit (PPPMP) mempelajari tentang mesin pembangkit yang digunakan di
dunia saat ini seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB) memiliki 2 jenis turbin yaitu turbin angin sumbu
horizontal dan turbin angin sumbu vertical. Turbin angin model savonius sendiri
merupakan turbin angin jenis sumbu vertical, model savonius memiliki keunggulan
bilahnya dapat berputar pada kecepatan angin yang cukup rendah, namun memiliki
kekurangan tidak dapat berputar dengan kecepatan tinggi jika kecepatan angin
tinggi. Turbin Model Blade yang dimiliki Mata kuliah Praktik Perawatan dan
Perbaikan Mesin Pembangkit (PPPMP) dan Turbin Model Savonius peneliti
digunakan sebagai uji kompetensi yang mahasiswa dapatkan.
Berdasarkan hasil observasi di Politeknik Negeri Subang, peneliti
mewawancarai Ibu Susilawati S.Pd., M.Pd. Selaku dosen mata kuliah PPPMP
didapatkan mengenai kebutuhan trainer kit PLTB model savonius dalam
menambah wawasan dan pengetahuan kepada mahasiswa dimata kuliah PPPMP.
Dengan adanya trainer ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan memahami
tentang turbin model savonius, bagaimana cara kerja dari turbin, dan memahami
apa saja komponen pada turbin model savonius.

1
Maka dari itu peneliti membuat tugas akhir ini dengan merancang trainer
kit turbin model savonius sebagai media pembelajaran di kampus Politeknik Negeri
Subang dikarenakan bentuk bidang yang mudah dibuat dan tidak memerlukan
kecepatan angin yang tinggi untuk memulai berputarnya, diharapkan mampu untuk
mendukung pembelajaran dan menambah wawasan kepada mahasiswa Politeknik
Negeri Subang khususnya jurusan D3 Pemeliharaan Mesin.

1.2. Batasan Masalah


Batasan masalah yang diambil topik proyek akhir ini mengenai Perancangan
Trainer Kit Turbin Model Savonius Sebagai Media Pembelajaran Di Politeknik
Negeri Subang. Fokus masalah yang dibahas meliputi hasil perancangan dalam
bentuk 2 dimensi dan 3 dimensi komponen yang dibuat dengan menggunakan
Aplikasi Autodesk Inventor Profesional 2021, dan hasil flow simulation
menggunakan aplikasi Solidwork 2020.

1.3. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah:
1.3.1. Bagaimana hasil perancangan 2 dimensi dan 3 dimensi komponen yang
dibuat pada trainer kit turbin model savonius?
1.3.2. Bagaimana hasil flow simulation pada trainer kit turbin model savonius.

1.4. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari pembahasan topik proyek akhir ini adalah:
1.4.1. Mengetahui bagaimana hasil perancangan 2 dimensi dan 3 dimensi
komponen yang dibuat pada trainer kit turbin model savonius.
1.3.3. Mengetahui hasil flow simulation pada trainer kit turbin model savonius.

1.5. Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari pembuatan laporan proyek akhir ini adalah:
1.5.1. Bagi Mahasiswa

2
a. Mahasiswa memperoleh pengetahuan dalam melakukan proses
pembuatan desain pada trainer kit turbin model savonius.
b. Mahasiswa dilatih untuk bekerja sama dan kompak dengan satu tim tugas
akhir untuk menyelesaikan membuat sebuah trainer kit turbin model
savonius.
c. Mahasiswa dilatih untuk lebih terampil dalam proses perancangan pada
trainer kit turbin model savonius.
1.5.2. Bagi Politeknik Negeri Subang
a. Sebagai media pembelajaran untuk adik tingkat agar lebih memahami
tentang mesin pembangkit listrik.
b. Sebagai media pembelajaran untuk adik tingkat agar lebih memahami
tentang konversi energi
c. Sebagai bukti bentuk pencapaian dalam proses belajar selama 3 tahun di
Politeknik Negeri Subang.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Perancangan
Menurut Mulyadi, A (2007), menjelaskan bahwa perancangan adalah suatu
fase yang diawali dengan evaluasi atas alternatif rancangan sistem yang diikuti
dengan penyiapan spesifikasi rancangan yang berorientasi kepada pemakai tertentu
dan diakhiri dengan pengajuan rancangan pada manajemen puncak.
Menurut Ladjamudin, A. B. B (2005:39), perancangan adalah suatu proses
yang bertujuan untuk menganalisis menilai memperbaiki dan menyusun suatu
sistem baik sistem fisik maupun nonfisik yang optimum untuk waktu yang akan
datang dengan memanfaatkan informasi yang ada.
Menurut Santi, I. H (2020), perancangan adalah suatu kegiatan membuat
desain teknis berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada kegiatan analisis.
Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas, maka penulis menyimpulkan
bahwa perancangan adalah suatu proses tahap awal untuk membuat suatu benda
dengan cara mendesain dengan ukuran dan komponen yang digunakan secara
keseluruhan.

2.1.1. Jenis – Jenis Perancangan


Menurut Madya, G. M. G. A (2012), perancangan yang diakukan pada alat
atau mesin memiliki beberapa jenis diantaranya terdapat 3 macam perancangan,
antara lain sebagai berikut:
a. Asli: merupakan desain penemuan yang benar-benar didasarkan pada
penemuan belum pernah ada sebelumnya.
b. Pengembangan/Modifikasi: merupakan pengembangan produk yang sudah ada
dalam rangka peningkatan efisiensi, efektivitas, atau daya saing untuk
memenuhi tuntunan pasar atau tuntunan zaman.

4
c. Adopsi: merupakan perancangan yang mengadopsi/mengambil sebagian
sistem atau seluruhnya dari produk yang sudah ada untuk penggunaan lain
dengan kata lain untuk mewujudkan alat/mesin yang memiliki fungsi lain.

2.1.2. Tujuan Perancangan


Tujuan dari perancangan alat adalah untuk meminimalisir biaya yang
dikeluarkan dalam proses manufaktur dengan menjaga kualitas dan menambah
produktifitas. Perancangan alat berada diantara desain produk dan manufaktur
produk. Karena posisinya perancangan alat menjadi sangat penting dan butuh
penanganan khusus dalam mencapai tujuannya (Hoffman, 1996:2 dalam Bijaksana,
A. 2017).
Menurut Wipraja, M., Darwiyanto, E., & Bijaksana, M (2017), tujuan dari
perancangan alat adalah untuk meminimalisir biaya yang dikeluarkan dalam proses
manufaktur dengan menjaga kualitas dan menambaah produktivitas. Perancangan
alat berada diantara desain produk dan manufaktur produk. Karena posisinya
perancangan alat menjadi sangat penting dan butuh penanganan khusus dalam
mencapai tujuannya.

2.2. Trainer Kit


Menurut Hasan, S (2006), trainer kit merupakan suatu set peralatan
laboratorium yang digunakan sebagai media pendidikan yang merupakan gabungan
antara model kerja dan mock-up. media pembelajaran itu dapat berupa alat peraga
atau dapat bisa disebut trainer kit (Alat Peraga), apa itu trainer kit. Trainer kit
adalah kumpulan komponen dan alat dapat memberikan pengalaman langsung bagi
peserta didik. Trainer kit berarti benda yang dapat melatih, mengajar dan mendidik
(Aswardi A, dkk 2019). Tujuan penggunaan trainer kit di kampus yaitu untuk
mempermudah mahasiswa dalam proses pembelajaran dan dapat memenuhi tujuan
pembelajaran. Peran trainer kit ini sebagai media pembelajaran mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap mahasiswa, membuat mahasiswa menjadi aktif
dan kreatif dalam proses pembelajaran.

5
2.3. Turbin Angin

Gambar 2. 1. Turbin Angin


(Sumber: Nanang, R., Gunarto, G., & Sarwono, E 2016)

Menurut Muttaqin, Z (2012), turbin angin adalah kincir angin yang


digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik. Turbin angin ini pada awalnya
dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan para petani dalam melakukan
penggilingan padi, keperluan irigasi, dll. Turbin angin terdahulu banyak dibangun
di Denmark, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya dan lebih dikenal dengan
Windmill. Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi
kebutuhan listrik masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi energi dan
menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu angin. Walaupun
sampai saat ini pembangunan turbin angin masih belum dapat menyaingi
pembangkit listrik konvensional (Contoh: PLTD, PLTU, dll), turbin angin masih
lebih dikembangkan oleh para ilmuwan karena dalam waktu dekat manusia akan
dihadapkan dengan masalah kekurangan sumber daya alam tak terbaharui (Contoh:
batu bara, minyak bumi) sebagai bahan dasar untuk membangkitkan listrik.

2.3.1. Jenis – Jenis Turbin Angin


Turbin angin (wind turbine) diklasifikasikan menjadi dua jenis umum yaitu
sumbu horizontal dan sumbu vertikal. Secara umum pada mesin sumbu horizontal
sudunya berotasi pada sumbu yang paralel ke tanah. Sedangkan sumbu vertikal
memiliki sudu yang berotasi sejajar ke tanah (Adlie, T. A., Rizal, T. A., & Arjuanda,
A 2015).

6
1. Horizontal Axis Wind Turbine (HAWT)
Turbin angin sumbu horizontal mempunyai sumbu putar yang terletak
sejajar dengan permukaan tanah dan sumbu putar rotor yang searah dengan
arah angin. Komponen utama turbin angin sumbu horizontal terdiri dari, Sudu
(blade), ekor (tail), tiang penyangga (tower), dan alternator. Berdasarkan letak
rotor terhadap arah angin, turbin angin sumbu horizontal dibedakan menjadi
dua macam yaitu Upwind dan Downwind (Adlie, T. A., Rizal, T. A., &
Arjuanda, A 2015).

Gambar 2. 2. Jenis – Jenis Turbin Angin Sumbu Horizontal


(Sumber: Sathyajith M, 2005 dalam Adlie, T. A., Rizal, T. A., & Arjuanda, A
2015)

2. Vertical Axis Wind Turbine (VAWT)


Turbin angin sumbu vertical adalah jenis turbin angin yang pertama
dibuat manusia. Pada awalnya, putaran rotornya hanya memanfaatkan efek
magnus yaitu karena adanya selisih gaya drag pada kedua sisi rotor atau sudu
sehingga menghasilkan momen gaya terhadap sumbu putar rotor. Turbin angin
poros vertical atau yang lebih dikenal memiliki ciri utama yaitu keberadaan
poros tegak lurus terhadap arah aliran angin atau tegak lurus terhadap
permukaan tanah (Adlie, T. A., Rizal, T. A., & Arjuanda, A 2015).

7
Gambar 2. 3. Jenis – Jenis Turbin Angin Sumbu Vertikal
(Sumber: Hau, E 2006 dalam Adlie, T. A., Rizal, T. A., & Arjuanda, A 2015)

2.3.2. Angin
Angin adalah udara yang bergerak sebagai akibat adanya perbedaan tekanan
udara. Angin mengalir dari tempat dengan tekanan udara tinggi ke tempat dengan
tekanan udara rendah. Kecepatan angin dapat diperkirakan dari pengamatan atau
spesiikasi kejadian alam. Biasanya BMKG menggunakan satuan knot untuk
pengukuran kecepatan angin. Tapi, dalam beberapa alat ukur, seperti anemometer,
satuan yang dipakai adalah m/s. Dari data BMKG Padang, (Latif, M. 2013).

2.4. Turbin Model Savonius


Menurut Sanusi, A (2017). Turbin angin savonius merupakan salah satu
jenis turbin angin poros vertikal yang masih banyak dikembangkan untuk
meningkatkan efesiensinya, karena selama ini efisiensi masih rendah dibandingkan
dengan jenis turbin lainnya. Turbin angin savonius konstruksinya cukup sederhana
dan dapat memanfaatkan angin dari segala arah. Turbin model savonius termasuk
kedalam jenis Turbin Angin Sumbu Vertikal (TASV), cara kerjanya yaitu dengan
mengubah energi potensial menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya
diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin
langsung atau dengan bantuan elemen lain, dihubungkan dengan mekanisme yang
digerakkan. Bagian yang berputar dalam turbin disebut rotor atau roda turbin
sedangkan bagian yang tidak berputar disebut stator atau rumah turbin. Turbin

8
angin savonius ini memiliki 3 jenis tipe bilah yaitu tipe bilah U, tipe bilah S, dan
tipe bilah L.
Keunggulan dari turbin angin model ini adalah mempunyai desain menara
yang sederhana dan ekonomis, dapat diterapkan pada daerah-daerah yang memiliki
kecepatan angin yang bervariasi dan memanfaatkan angin dari berbagai arah,
sehingga tidak memerlukan mekanisme control yaw. Turbin angin ini memiliki
kecepatan angin awal lebih rendah dari pada turbin angin horizontal, sehingga lebih
kecil kemungkinannya rusak di saat angin berhembus sangat kencang. Namun
turbin angin ini memiliki beberapa kelemahan yaitu produksi energinya hanya 50%
dari efisiensi turbin angin sumbu horizontal karena mempunyai drag tambahan
yang dimilikinya saat turbin angin beroperasi. Karena dipasang lebih dekat dengan
dasar turbin diletakkan, seperti tanah atau puncak sebuah bangunan maka aliran
angin akan bergejolak sehingga akan memunculkan masalah yang berkaitan dengan
getaran. (Zulfikar, P. H., & Laksono, H. A. 2019).

Gambar 2. 4. Turbin Angin Savonius


(Sumber: Hasan, O. D. S., Hantoro, R., & Nugroho, G. 2013)

2.5. Media Pembelajaran


Media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan dan
segala bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan,
mengubah sikap atau menanamkan keterampilan pada setiap orang yang
memanfaatkannya. (Aghni, R. I. dalam Arsyad, 2014)
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan pengirim kepada penerima, sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan minat peserta didik untuk belajar. (Tafonao, T. 2018).

9
2.6. Aplikasi Autodesk Inventor Profesional 2021
Menurut Sukiman, B., Harbelubun, M. M., & Tjiroso, B. (2021), autodesk
inventor 2021 merupakan salah satu software teknik dari produk Autodesk Corp
yang digunakan untuk keperluan engineering design and drawing. Aplikasi ini
untuk desain mekanik 3D, simulasi, visualisasi, dan dokumentasi. Aplikasi ini
termasuk salah satu dalam perangkat lunak Computer Aided Design (CAD) yang di
produksi oleh Autodesk Inc dari Amerika Serikat, perusahaan yang juga
memproduksi software AutoCAD. Perbedaan aplikasi Inventor Professional 2021
dan Inventor Professional 2022 adalah upgrade sistem assembly dan peningkatan
graphics menjadi lebih realistis.

Gambar 2. 5. Aplikasi Autodesk Inventor 2021


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

2.6.1. Desain Dua Dimensi Dan Tiga Dimensi


Menurut Kurniawan, A. S., & Sulistyo, S. M. (2012), gambar proyeksi yang
digunakan dalam bidang teknik ada dua macam, yaitu gambar proyeksi piktorial
dan gambar proyeksi ortogonal. Gambar proyeksi piktorial adalah gambar benda
dalam bentuk yang sebenarnya (gambar tiga dimensi) pada bidang dua dimensi.
Sedangkan gambar proyeksi ortogonal adalah gambar pandangan dari suatu benda
tiga dimensi yang diperoleh dari hasil proyeksi tegak lurus
Menurut Sanjaya, I. M. A., Lumenta, A. S., & Sugiarso, B. A. (2016),
animasi 3D merupakan animasi yang berwujud tiga dimensi meskipun bukan dalam
bentuk 3D yang sebenarnya, yaitu bukan fisiknya, namun dalam wujud 3D dalam
layer kaca 2D.

10
Gambar 2. 6. Dua Dimensi dan Tiga Dimensi
(Sumber: Wibawa, L. A. N. 2018)

2.7. Aplikasi SolidWork 2020


Solidworks adalah software design engineering khususnya design model 3D
yang diproduksi oleh DASSAULT SYSTEMES. Software ini biasanya digunkan
dalam mendesain model 3D dan ada 3 tampilan dalam solidwork yaitu part untuk
menggambar model lalu assembly yaitu untuk menggabungkan model – model part
yang telah digambarkan menjadi sebuah konstruksi yang kita inginkan dan
selanjutnya drawing yaitu untuk menggambar/mempersentasikan model part atau
assembly yang telah dibuat untuk diteruskan menjadi lembar kerja yang siap di
cetak/print dan diteruskan ke industri. Solidworks pertama kali diperkenalkan pada
tahun 1995 sebagai pesaing dari software CAD lainnya seperti Pro-Engineer,
Siemens, Unigraphics, Autodesk Inventor, Autodesk Autocad, dan Catia [3].
Solidworks corporation didirikan pada tahun 1993 oleh Jon Hirschtick, dengan
merekrut engineer profesionals untuk mengembangkan perusahaannya yang
dibidang perangkat lunak CAD 3D, dengan kantor pusatnya di Concord,
Massachusetts. (Djuhana, D., Yulianto, A. D., & Mulyadi, M. 2020).

Gambar 2. 7. SolidWorks 2020


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

11
2.7.1. Flow Simulation
SolidWorks flow simulation merupakan salah satu fitur yang ditawarkan
solidworks untuk aplikasi Computational Fluid Dynamic (CFD). SolidWorks flow
simulation melakukan perhitungan dan pertimbangan dari semua faktor karena
perangkat lunak ini memahami bahwa geometri dan persamaan aliran berlaku pada
3 metode konservasi: massa, momentum, dan energi. Konservasi energi menjadi
bagian dari perhitungan termal. Dibutuhkan waktu lebih lama untuk menghitung
koefisien perpindahan panas secara manual pada setiap permukaan kontak dengan
fluida disekitarnya (Wiratama,2019).

Gambar 2. 8. Flow Simulation


(Sumber: Suanggana, D., Manta, F., & Ramadhan, G. 2021).

2.8. Pemilihan Material


2.8.1. Besi Plat
Besi plat atau pelat logam adalah bahan baku plat yang berupa lembaran
yang dalam pembuatannya digunakan sebagai bahan baku dalam membuat berbagai
macam perlatan dan perlengkapan dalam membuat kebutuhan industri seperti
mesin, badan kendaraan alat transportasi. Jenis bahan pelat atau pelat dapat
dikelompokan menajadi dua bagian yaitu, bahan pelat logam ferro dan non logam
ferro (Rangkuti, M. K. F. 2019).
2.8.1.1. Plat Galvanis
Plat galvanis merupakan material seng dengan tingkat komsentrasi
kemurnian tinggi yaitu 99,7%. Material ini sangat cocok digunakan di lingkungan
terbuka. Karena dapat bertahan dalam berbagai kondisi dan lingkungan sekitar.
(Yogi, H. P. 2022).

12
Plat galvanis merupakan plat besi (fe) yang telah dilapisi seng (Zinc)
dengan melalui proses galvanishing (zincking proccess) dengan tujuan
memperlambat efek korosi, logam ini meleleh pada suhu 419,4 celcius dan dapat
mencair pada suhu 1500 celcius. (Habib, A. R. 2016).

Gambar 2. 9. Plat Galvanis


(Sumber: Rangkuti, M. K. F. 2019

2.8.1.2. Plat Hitam


Plat hitam merupakan plat baja dengan kandungan unsur karbon dalam
struktur baja kurang dari 0,3% C. Plat hitam ini memiliki ketangguhan tinggi akan
tetapi memiliki sifat kekerasan dan ketahanan aus yang rendah jenis ini sangat
rekatif dan mudah sekali untuk berubah kembali ke bentuk betuk besi oksida
(berkarat) jika terkontaminasi air, oksigen dan ion. Plat baja hitam mempuyai sifat
mampu las yang dipengaruhi olek kekuatan takik dan kepekaan terhadap retak las.
(Arifin, J., Purwanto, H., & Syafa’at, I. 2017).
Plat Hitam merupakan jenis baja karbon rendah (mild steel) yang memiliki
sifat kekuatan yang baik dan bisa dirubah bentuk serta dilas. Plat baja hitam ini
biasa digunakan dalam industri perkapalan dan juga sebagai kontruksi anjungan
lepas pantai, seperti pembuatan deck, kaki jacket, dan lain-lain. (Baihaqi, R. A.,
Pratikno, H., & Hadiwidodo, Y. S. 2020).

Gambar 2. 10. Plat Hitam


(Sumber: Zulnas, L., Hasibuan, P., & Putra, R. 2019)

13
2.8.2. Besi Siku
Menurut Aprimal, T. (2018), besi siku terdiri dari dua kata secara
harfiah, besi berarti logam yang keras dan kuat serta banyak sekali gunanya.
Sedangkan siku berarti sudut yang terjadi dari pertemuan dua garis yang tegak
lurus satu sama lain. Jadi secara harfiah bisa kita artikan bahwa besi siku sendiri
berarti logam yang berbentuk dua garis tegak lurus sudut 90 derajat. Dalam
dunia bangunan, besi siku ini lazimnya diproduksi dengan panjang yang sama,
yaitu 6 meter.

Gambar 2. 11. Besi Siku


(Sumber: Zulnas, L., Hasibuan, P., & Putra, R. 2019)

2.8.3. Besi As
Material yang sering digunakan dalam proses bubut adalah besi as ST 41.
Material besi as ST 41 merupakan suatu campuran dari besi dan karbon, di mana
unsur C menjadi dasar pencampurannya. Di samping itu, mengandung unsur
campuran lainnya seperti Sulfur (S), fospor (P), silicon (Si), dan mangan (Mn) yang
jumlahnya dibatasi Kandungan karbon di dalam baja sekitar 0,1-1,7 % sedangkan
unsur lainnya dibatasi presentasinya itu. (Purnomo, P. D., Dika, J. W., & Mashudi,
M. 2021).

Gambar 2. 12. Besi As


(Sumber: Rangkuti, M. K. F. 2019).

14
2.8.4. Papan Kayu Melamin
Papan kayu melamin senantiasa menggunakan perekat dalam
pembuatannya. Perekat sintetis yang bersifat termoseting seperti Urea
Formaldehid, Melamin Formaldehid dan Phenol Formaldehid. Selain sebagai
perekat, khususnya Melamin Formaldehid banyak digunakan untuk membuat
peralatan rumah tangga. (Ruhendi, S., Febrianto, F., & Sahriawati, N. 2000).

Gambar 2. 13. Papan Kayu Melamin


(Sumber: Indrawati, D., & Cahyanti, D. N. 2018).

2.8.5. Fiber Plastik (Polypropylene fibre)


Polypropylene fibre merupakan salah satu serat plastik yang memiliki kuat
tarik tinggi, mudah didapat, harganya relatif murah, tahan terhadap serangan bahan
kimia, dan memiliki permukaan yang kering, (Apriyatno, H. 2009).
Serat Polypropylene merupakan bahan dasar yang umum digunakan dalam
memproduksi bahan – bahan yang terbuat dari plastik. Pertama kali fiber digunakan
dalam industri tekstil karena harganya murah dan dapat menghasilkan produk yang
berkualitas. (Kartini, W. 2007).

Gambar 2. 14. Polyprolylene Fibre


(Sumber: Apriyatno, H. 2009).

15
2.9. Penelitian Relevan
Menurut Zulfikar, P. H., dan Laksono, H. A. (2019), dalam jurnalnya yang
berjudul “Analisa Perbandingan Pengaruh Variasi Jumlah Sudu 4 Dan 8 Pada
Turbin Angin Savonius Terhadap Tegangan Dan Arus Generator DC”. Dapat
disimpulkan yaitu dengan variasi 4 sudu dan 8 sudu. Maka rata-Rata variasi 4
sudu dari hasil penelitian di atas didapatlah rata-rata dari daya angin sebesar 96,2
Watt dan daya turbin angin sebesar = 4,9 Watt. Rata-Rata variasi 8 sudu dari
hasil penelitian diatas didapatlah rata-rata dari daya angin sebesar 77,4 Watt dan
daya turbin angin sebesar = 2,78 Watt. Hasil perbandingan antara variasi 4 sudu
dan 8 sudu pada pembangkit listrik tenaga angin menunjukkan bahwa daya
angin dan daya turbin angin sangat besar pada variasi 4 sudu sedangkan pada
variasi 8 sudu daya angin dan daya turbin angin lebih kecil.
Menurut Jamal, J. (2019). Dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Jumlah
Sudu Terhadap Kinerja Turbin Savonius”. Berdasarkan hasil dan pembahasan
berikut:
1. Turbin 2 sudu menghasilkan putaran yang lebih besar dibandingkan turbin 3 dan
4 sudu, tetapi turbin 2 sudu memiliki momen torsi yang rendah dibandingkan
turbin 3 dan 4 sudu, hal ini terlihat pada rendahnya efisiensi turbin 2 sudu pada
kecepatan angin rendah dengan pembebanan tinggi.
2. Pada kecepatan angin 3,5 m/s turbin 2 sudu memiliki efisiensi yang cenderung
sama dengan turbin 3 dan 4 sudu hingga beban 0,5 N tetapi pada beban 0,6 – 1,2
N turbin 2 sudu memiliki efisiensi yang lebih rendah, sedangkan pada kecepatan
angin 4,5 – 6,5 m/s turbin 2 sudu memiliki efisiensi yang lebih besar dari turbin
3 dan 4 sudu hingga beban 1,2 N tetapi jika beban ditambah maka efisiensi turbin
2 sudu dapat lebih kecil dari efisiensi 3 dan 4 sudu.
3. Daya output berbanding lurus dengan beban (0,1 – 1,2 N) yang diberikan serta
berbanding lurus dengan kecepatan angin (3,5 – 6,5 m/s).
Dari beberapa penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa daya yang
dihasilkan oleh bilah 4 sudu itu lebih besar dan tidak memiliki beban yang besar di
putaran awalnya sehingga tidak memerlukan angin yang begitu kencang.

16
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Diagram Alir


Diagram alir perancangan trainer kit turbin model savonius sebagai berikut:

Mulai

Pengumpulan Data
1. Studi Literatur
2. Observasi

Perancangan 2 dimensi
dan 3 dimensi
Tra

Flow Simulation Tidak

Validasi
Tidak
Ya

Pengawasan Proses
Pembuatan Alat

Evaluasi

Ya

Selesai

Gambar 3. 1. Gambar Diagram Alir


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

17
3.2. Metode Pengerjaan
Dilihat dari diagram alir di atas didapatkan beberapa metode pengerjaan di
antaranya yaitu sebagai berikut:
3.2.1. Pengumpulan data
3.2.1.1. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk menambah referensi dan wawasan seputar
alat yang akan dibuat. Dengan mencari sumber dari berbagai jurnal, buku, dan
artikel yang memiliki data yang relevan serta sesuai dengan topik alat yang akan
dibuat.
3.2.1.2. Observasi Lapangan
Observasi lapangan dilakukan untuk mencari referensi atau data yang ada
di lapangan, seperti di Politeknik Negeri Bandung yang memiliki alat turbin model
savonius dan kebutuhan trainer kit tambahan sebagai media pembelajaran di
kampus Politeknik Negeri Subang. Nantinya hasil dari observasi yang ada di
lapangan akan di jadikan sebuah referensi tentang trainer kit ini yang akan dibuat
sesuai dengan data yang didapatkan.

3.2.2. Perancangan Gambar Dua Dimensi dan Tiga Dimensi


Proses perancangan yang dilakukan pada aplikasi Autodesk Inventor
Profesional 2021 bentuk sketsa yang dituangkan ke dalam bentuk desain dua dan
tiga dimensi dengan ukuran ukuran yang sudah ditentukan dan diserahkan kebagian
manufaktur sebagai acuan dalam proses pengerjaan.

3.2.3. Flow Simulation


Simulasi dilakukan untuk mengetahui arah aliran angin dari blower yang
efektif dan bisa maksimal untuk memutarkan turbin. Dengan cara mengukur
velocity dan pressure yang diterima oleh turbin dari blower.

18
3.2.4. Validasi
Validasi perancangan dilakukan oleh ahli dalam bidang ini untuk
mengetahui kebenaran dan kesesuaian suatu perancangan dengan melihat
kesesuaian standar apakah sudah memenuhi atau tidak dan menguji ukuran –
ukuran komponen, kekuatan bahan yang digunakan agar tidak terjadi kesalahan
pada proses perancangan.

3.2.5. Pengawasan Proses Pembuatan Alat


Pengawasan dilakukan untuk mengetahui apakah alat tersebut sudah sesuai
dengan rancangan yang telah dibuat atau masih terdapat beberapa kekurangan.
Apabila terdapat kesalahan dalam pengukuran ataupun kesalahan pemilihan bahan
material maka dilakukan pengarahan sesuai dengan desain rancangan.

3.2.6. Evaluasi
Langkah dilakukan untuk mengkoreksi hasil dari alat yang dibuat apakah
sudah sesuai. Proses ini dilakukan untuk menyamakan ukuran dan bahan yang
digunakan, apabila ada ukuran dan bahan yang kurang sesuai maka bisa dilakukan
penggantian ukuran maupun penggantian bahan material yang digunakan.

3.2.7. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Pembuatan dan pengerjaan proyek akhir ini akan dilaksanakan di kontrakan
Cristian Firdaus Simamora dan bengkel velg pak Sumarno di Kecamatan Padaasih.
Proyek akhir ini dilaksanakan terhitung dari perencanaan, pelaksanaan, sampai
pembuatan. Waktu pelaksanaan proyek akhir ini dilaksanakan pada semester 6,
dimulai dari bulan November 2022 sampai bulan Juni 2023.

19
Tabel 3. 1. Jadwal Alokasi Waktu

Alokasi Waktu

No Kegiatan 2022 2023

Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengumpulan
data, Studi
Literatur dan
Observasi

2. Perancangan
Gambar Dua
dan Tiga
Dimensi

3. Flow
Simulation

4. Validasi

5. Pengawasan
Proses
Pembuatan
Alat

6. Evaluasi

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Studi Literatur


Data didapatkan dari beberapa sumber ilmiah seperti jurnal, website dan
artikel yang memiliki topik pembahasan sesuai yaitu mengenai turbin savonius.
Pengambilan data dilakukan oleh penulis pada bulan Desember 2022. Adapun
beberapa sumber referensi yang menjadi bahan studi literatur pada pembuatan
trainer kit turbin model savonius sebagai berikut:

Gambar 4. 1. Contoh Jurnal Turbin Savonius


(Sumber: Tuapetel, J. V., Triprayoga, I. A., & Santika, P. M., 2019)

Dalam jurnal dengan judul “Analisis dan Pengujian Kinerja Turbin Angin
Savonius 4 Sudu” penulis mendapatkan studi literatur mengenai turbin savonius
dapat disimpulkan turbin angin savonius merupakan turbin angin yang cocok
dengan kecepatan angin yang rendah dikarenakan desain dan konstruksi turbin
angin savonius bisa menghambat angin lebih besar sehingga menghasilkan tarikan
putaran awal lebih ringan dan dapat menerima angin dari segala arah.

21
4.2. Observasi Lapangan
Observasi lapangan dilakukan untuk mengetahui bentuk, jenis, dan model
dari trainer kit turbin model savonius. Langkah ini juga dilakukan untuk
mengetahui jenis bilah turbin dan model turbin, ukuran turbin dan juga kebutuhan
trainer kit turbin model savonius di Politeknik Negeri Subang. Kegiatan ini
dilakukan pada tanggal 22 November 2022 dengan mengunjungi instansi
Politeknik Negeri Bandung dengan selaku kepala lab teknik mesin Pak Darno
S.Pd., M.Pd. dan pada tanggal 25 November 2022 dengan mengunjungi instansi
Politeknik negeri Subang dengan selaku dosen mata kuliah Perawatan dan
Pemeliharaan Mesin Pembangkit (PPMP) Ibu Susilawati, S.Pd., M.Pd. Data yang
didapatkan dari hasil observasi lapangan yaitu diantaranya sebagai berikut:
1. Model turbin yang digunakan pada observasi alat turbin di Politeknik Negeri
Bandung yaitu model turbin savonius.
2. Jenis bilah turbin savonius yang digunakan pada observasi alat turbin di
Politeknik Negeri Bandung yaitu bilah u dengan jumlah 2 bilah atau sudu.
3. Dimensi turbin savonius yang digunakan pada observasi alat turbin di Politeknik
Negeri Bandung yaitu memiliki panjang 250 mm, lebar 500 mm, dan tebal 0,3
mm.
4. Bahan bilah turbin savonius yang digunakan pada observasi alat turbin di
Politeknik Negeri Bandung yaitu menggunakan material besi plat ST37 tebal
0,3 mm.
5. Komponen daya listrik yang digunakan pada observasi alat turbin model
savonius di Politeknik Negeri Bandung yaitu menggunakan generator DC
24VDC, 150 Watt.
6. Komponen penggerak yang digunakan pada observasi alat turbin model
savonius di Politeknik Negeri Bandung yaitu menggunakan roda gigi dengan
rasio 1: 3, untuk gear roller yaitu sebanyak 30 gigi, dan untuk gear motor yaitu
sebanyak 10 gigi, dengan material baja ST 37.
7. Komponen kelistrikan yang digunakan pada alat turbin model savonius di
Politeknik Negeri Bandung yaitu menggunakan arus DC untuk semua
komponen yang digunakan.

22
8. Bentuk dudukan turbin yang digunakan pada observasi alat turbin model
savonius di Politeknik Negeri Bandung yaitu berbentuk kotak dengan 2 buah
pillow blok yang di tempatkan di atas dan dibawah dengan material besi hollow
20 x 20 x 2 mm
9. Dimensi rangka yang digunakan pada alat turbin model savonius di Politeknik
Negeri Bandung yaitu memiliki ukuran panjang 500 mm, lebar 500 mm dan
tinggi 1500 mm.
10. Bahan rangka yang digunakan pada observasi alat turbin model savonius di
Politeknik Negeri Bandung yaitu menggunakan besi hollow ukuran 20 x 20 x 2
mm.
11. Kebutuhan trainer kit turbin model savonius sebagai tambahan media
pembelajaran dari trainer kit lainnya yang ada di Politeknik Negeri Subang
seperti trainer kit turbin model blade yang sudah dimiliki Politeknik Negeri
Subang.
Setelah data didapatkan, proses selanjutnya yaitu pembuatan perancangan
trainer kit yang akan dilakukan pengembangan dari alat pembangkit listrik turbin
model savonius yang dimiliki Politeknik Negeri Bandung menjadi sebuah trainer
kit turbin model savonius untuk media pembelajaran di Politeknik Negeri Subang.

Gambar 4. 2. Observasi dan Gambar 4. 3. Observasi dan


Wawancara di Politeknik Negeri Wawancara di Politeknik Negeri
Bandung Subang
(Sumber: Dokumentasi Pribadi) (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

23
4.3. Hasil Rancangan Dua Dimensi dan Tiga Dimensi
4.3.1. Hasil Rancangan Dua Dimensi
Hasil dari rancangan dua dimensi trainer kit turbin model savonius ini
memiliki ukuran panjang 640 mm, lebar 640 mm dan tinggi 1305 mm. Pada tinggi
dari rangka atas memiliki ukuran panjang 640 mm, lebar 640 mm dan tinggi 420
mm dilengkapi lubang bor diameter 5 mm sebanyak 6 buah pada bagian untuk alas
blower. Pada rangka bawah memiliki ukuran panjang 640 mm, lebar 630 mm, dan
tinggi 570 mm, ada perbedaan ukuran antara bagian atas dan bagian bawah pada
rangka bawah dikarenakan penyusutan pada saat penyambungan tidak presisi tegak
lurus. Untuk bagian atas sekelilingnya memiliki ukuran lebar 640. Sedangkan
bagian bawah pada rangka bawah, bagian depan tetap memiliki ukuran lebar 640
mm, untuk lebar samping kiri dan kanan memiliki ukuran lebar 630 mm, dan untuk
bagian belakang memiliki ukuran lebar 630 mm. Pada bagian rangka bawah
dilengkapi dengan dudukan untuk generator setinggi 150 mm dan lebar 340 mm,
dan juga dilengkapi lubang bor dengan diameter 5 mm 6 buah pada bagian tersebut
untuk menyambungkan generator ke dudukan generator.

Gambar 4. 4. Hasil Perancangan Dua Dimensi Trainer Kit


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

24
4.3.2. Hasil Rancangan Tiga Dimensi

Gambar 4. 5. Hasil Perancangan Tiga Dimensi Trainer Kit


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Hasil desain 3 dimensi pada trainer kit turbin model savonius, komponen
yang dibuat di antaranya sebagai berikut:
Tabel 4. 1. Keterangan Gambar Komponen yang dibuat

Bag Jumlah Keterangan Material Spesifikasi


Besi Siku,
A 1 Rangka 1305 x 640 x 640 mm
Besi Plat
Plat Galvanis,
Polypropylene
B 1 Turbin Ø200 x 581 mm
fibre,
Besi As ST 41
Papan Alas Panel
C 1 Kayu Melamin 640 x 300 x 13 mm
Meter
D 1 Plat Alas Blower Besi Plat 330 x 235 x 3 mm
Dudukan
E 1 Plat Galvanis 105 x 30 x 0,3 mm
Anemometer
406 x 45 x 0,3 mm
F 1 Dudukan Blower Plat Galvanis dan 360 x 25 x 0,3
mm
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

25
4.4. Pembahasan Hasil Desain Komponen Trainer Kit
Perancangan trainer kit turbin model savonius dilakukan dengan
menggunakan sebuah Software Autodesk Inventor 2021 yang hasilnya nanti akan
diserahkan ke bagian manufaktur untuk dilakukan proses pembuatan alat. Secara
umum, material yang digunakan adalah besi siku, besi plat, besi as ST 41, plat
galvanis, papan kayu melamin, dan Polypropylene fibre. Material besi siku dengan
ukuran 40 x 40 x 3 mm dan besi plat ukuran 35 x 2 mm digunakan pada rangka
atas, rangka bawah, dudukan turbin dan alas blower. Sedangkan plat galvanis
digunakan pada dudukan anemometer, dudukan blower, piringan turbin, dan
dudukan bilah turbin, untuk papan kayu melamin digunakan pada alas panel meter,
untuk besi as ST 41 digunakan pada poros turbin dan Polypropylene fibre
digunakan pada bilah turbin. Hasil dari kegiatan perancangan menggunakan
aplikasi Autodesk Inventor 2021 tersebut di antaranya:
4.4.1. Rangka
Tabel 4. 2. Rangka

No.Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


A1 1 Rangka Atas Besi Siku 640 x 640 x 420 mm
A2 1 Rangka Bawah Besi Siku 640 x 640 x 570 mm
A3 1 Dudukan Turbin Besi Siku 455 x 335 x 125 mm
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

26
Lanjutan Tabel 4.2 Rangka

Assembly Rangka

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Rangka dibuat dengan ukuran 1305 x 640 x 640 mm dengan menggunakan


material besi siku dan besi plat, terdiri dari beberapa bagian yaitu A1, A2, dan A3.
Beberapa komponen pada rangka atas dilakukan pengeboran dengan diameter 5
mm yang berfungsi sebagai penyambungan rangka atas dengan plat alas panel
dengan menggunakan baut ukuran 8, dan juga pada rangka bawah ada beberapa
komponen dilakukan pengeboran dengan diameter 5 mm yang berfungsi sebagai
penyambungan generator ke dudukan generator. Untuk bagian dudukan turbin ada
beberapa komponen yang diakukan pengeboran dengan diameter 8 mm yang
berfungsi sebagai penyambungan pillow block dengan dudukan turbin
menggunakan baut ukuran 10. Proses Assembly pada Rangka trainer kit ini
dilakukan 2 tahap yaitu penyambungan rangka atas dan rangka bawah, dan juga
penyambungan dudukan turbin ke rangka atas, proses penyambungan ini semuanya
dilakukan menggunakan pengelasan jenis SMAW. Ada beberapa penyambungan
pada tiap sambungan menggunakan pengelasan but joint dan juga fillet.

27
4.4.1.1. Rangka Atas
Tabel 4. 3. Rangka Atas

No.Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


A1.a 1 Penyangga Depan Besi Siku 640 x 40 x 40 x 3 mm
A1.b 3 Kaki Depan Besi Siku 320 x 40 x 40 x 3 mm
Penyangga
A1.c 1 Besi Siku 640 x 40 x 40 x 3 mm
Samping Kiri
A1.d 1 Penyangga Tengah Besi Siku 150 x 40 x 40 x 3 mm
Penyangga
A1.e 1 Besi Siku 150 x 40 x 40 x 3 mm
Belakang
Penyangga
A1.f 2 Besi Siku 170 x 40 x 40 x 3 mm
Belakang Tengah
Penyangga
A1.g 2 Belakang Alas Besi Siku 240 x 40 x 40 x 3 mm
Blower
A1.h 1 Kaki Belakang Besi Siku 420 x 40 x 40 x 3 mm
Penyangga
A1.i 1 Samping Kanan Besi Siku 340 x 40 x 40 x 3 mm
Alas Blower
Penyangga
A1.j 1 Samping Kiri Alas Besi Siku 340 x 40 x 40 x 3 mm
Blower
A1.k 3 Kaki Alas Blower Besi Siku 140 x 40 x 40 x 3 mm
Penyangga
A1.l 1 Besi Siku 340 x 40 x 40 x 3 mm
Samping Kanan
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

28
Lanjutan Tabel 4.3 Rangka Atas

Assembly Rangka Atas

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Rangka atas dibuat dengan ukuran 640 x 640 x 420 mm dengan


menggunakan material besi siku, terdiri dari 11 komponen bagian yaitu A1.a, A1.b,
A1.c, A1.d, A1.e, A1.f, A1.g, A1.h, A1.i, A1.j, A1.k dan A1.l. Banyaknya part
dikarenakan banyaknya potongan pada besi siku dan juga banyaknya perbedaan
tata letak proses pengeboran pada tiap tiap besi siku. Pada rangka atas ada beberapa
komponen yang dilakukan proses pengeboran dengan diameter lubang 5 mm yang
berfungsi sebagai sambungan papan alas panel meter dan juga plat alas blower
menggunakan ukuran baut 8. Proses Assembly pada semua komponen rangka atas
dilakukan pengelasan jenis SMAW.

29
4.4.1.1.1. Rincian Rangka Atas
1. Penyangga Depan
Tabel 4. 4. Penyangga Depan Rangka Atas

No.Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


A1.a 1 Penyangga Depan Besi Siku 640 x 40 x 40 x 3 mm
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Penyangga depan (A1.a) dibuat dengan ukuran 640 x 40 x 40 x 3 mm


dengan menggunakan material besi siku, yang berfungsi sebagai penyangga bagian
atas depan rangka untuk alas dari panel meter dengan ujung kanan dan kiri kedua
sisinya dipotong 45 derajat, dan juga dilengkapi dengan satu buah lubang diameter
5 mm pada satu sisi dibagian tengah besi.

2. Kaki Depan
Tabel 4. 5. Kaki Depan Rangka Atas

No.Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


A1.b 3 Kaki Depan Besi Siku 320 x 40 x 40 x 3 mm
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kaki depan (A1.b) dibuat dengan ukuran 320 x 40 x 40 x 3 mm dengan


menggunakan material besi siku, yang berfungsi sebagai penopang kaki dari alas
panel meter dengan ujung kanan kedua sisinya dipotong 45 derajat.

30
3. Penyangga Samping Kiri
Tabel 4. 6. Penyangga Samping Kiri Rangka Atas

No.Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


Penyangga
A1.c 1 Besi Siku 640 x 40 x 40 x 3 mm
Samping Kiri
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Penyangga samping kiri (A1.c) dibuat dengan ukuran 640 x 40 x 40 x 3 mm


dengan menggunakan material besi siku, yang berfungsi sebagai penyangga
disamping kiri dari rangka dengan ujung kanan dan kiri kedua sisinya dipotong 45
derajat dan juga dilengkapi lubang diameter 5 mm pada satu sisi diujung kiri.

4. Penyangga Tengah
Tabel 4. 7. Penyangga Tengah Rangka Atas

No.Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


A1.d 1 Penyangga Tengah Besi Siku 150 x 40 x 40 x 3 mm
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Penyangga tengah (A1.d) dibuat dengan ukuran 150 x 40 x 40 x 3 mm


dengan menggunakan material besi siku, yang berfungsi sebagai penyangga tengah
untuk penyambungan pada dudukan turbin dengan ujung kanan satu sisi dipotong
90 derajat.

31
5. Penyangga Belakang
Tabel 4. 8. Penyangga Belakang Rangka Atas

No.Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


Penyangga
A1.e 1 Besi Siku 150 x 40 x 40 x 3 mm
Belakang
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Penyangga belakang (A1.e) dibuat dengan ukuran 150 x 40 x 40 x 3 mm


dengan menggunakan material besi siku, yang berfungsi sebagai penyangga
belakang untuk penyambungan dudukan turbin pada rangka dengan ujung kiri
kedua sisinya dipotong 45 derajat.

6. Penyangga Belakang Tengah


Tabel 4. 9. Penyangga Belakang Tengah Rangka Atas

No.Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


Penyangga
A1.f 2 Besi Siku 170 x 40 x 40 x 3 mm
Belakang Tengah
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Penyangga belakang tengah (A1.f) dibuat dengan ukuran 170 x 40 x 40 x 3


mm dengan menggunakan material besi siku, yang berfungsi sebagai penghubung
belakang tengah untuk penyambungan dudukan turbin ke rangka dengan ujung kiri
satu sisi dipotong 45 derajat dan sisi lainnya dipotong 90 derajat.

32
7. Penyangga Belakang Alas Blower
Tabel 4. 10. Penyangga Belakang Alas Blower Rangka Atas

No.Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


Penyangga
A1.g 2 Belakang Alas Besi Siku 240 x 40 x 40 x 3 mm
Blower
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Penyangga belakang alas blower (A1.g) dibuat dengan ukuran 240 x 40 x


40 x 3 mm dengan menggunakan material besi siku, yang berfungsi sebagai
penyangga dari alas blower dengan ujung kanan dan kiri kedua sisinya dipotong 45
derajat dan juga dilengkapi dengan satu buah lubang 5 mm.

8. Kaki Belakang
Tabel 4. 11. Kaki Belakang Rangka Atas

No.Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


A1.h 1 Kaki Belakang Besi Siku 420 x 40 x 40 x 3 mm
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kaki belakang (A1.h) dibuat dengan ukuran 420 x 40 x 40 x 3 mm dengan


menggunakan material besi siku, yang berfungsi sebagai kaki belakang untuk
rangka dengan ujung kiri kedua sisinya dipotong 45 derajat.

33
9. Penyangga Samping Kanan Alas Blower
Tabel 4. 12. Penyangga Samping Kanan Alas Blower Rangka Atas

No.Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


Penyangga
A1.i 1 Samping Kanan Besi Siku 340 x 40 x 40 x 3 mm
Alas Blower
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Penyangga samping kanan alas blower (A1.i) dibuat dengan ukuran 340 x
40 x 40 x 3 mm dengan menggunakan material besi siku, yang berfungsi sebagai
penyangga samping kanan pada alas blower pada rangka dengan ujung kanan dan
kiri kedua sisinya dipotong 45 derajat dan juga dilengkapi satu buah lubang 5 mm.

10. Penyangga Samping Kiri Alas Blower


Tabel 4. 13. Penyangga Samping Kiri Alas Blower Rangka Atas

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


Samping Kiri Alas
A1.j 1 Besi Siku 340 x 40 x 40 x 3 mm
Blower
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Penyangga samping kiri alas blower (A1.j) dibuat dengan ukuran 340 x 40
x 40 x 3 mm dengan menggunakan material besi siku, yang berfungsi sebagai
penyangga kiri alas blower pada rangka dengan ujung kanan dan kiri kedua sisinya
dipotong 45 derajat dan juga dilengkapi 3 buah lubang diameter 5 mm.

34
11. Kaki Alas Blower
Tabel 4. 14. Kaki Alas Blower Rangka Atas

No.Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


A1.k 3 Samping Kanan Besi Siku 140 x 40 x 40 x 3 mm
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Penyangga Alas Blower (A1.k) dibuat dengan ukuran 140 x 40 x 40 x 3 mm


dengan menggunakan material besi siku, yang berfungsi sebagai kaki pada bagian
alas blower pada rangka dengan ujung kanan kedua sisinya dipotong 45 derajat dan
ujung kiri satu sisi dipotong 45 derajat, satu sisi lainnya dipotong 90 derajat.

12. Penyangga Samping Kanan


Tabel 4. 15. Penyangga Samping Kanan Rangka Atas

No.Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


A1.l 1 Samping Kanan Besi Siku 340 x 40 x 40 x 3 mm
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Penyangga Samping Kanan (A1.l) dibuat dengan ukuran 340 x 40 x 40 x 3


mm dengan menggunakan material besi siku, yang berfungsi sebagai penyangga

35
bagian kanan rangka untuk penyambungan pada bagian kaki alas blower dengan
ujung kiri kedua sisinya dipotong 45 derajat dan ujung kanan satu sisi dipotong 45
derajat, sisi lainnya dipotong sebagian 90 derajat.

4.4.1.2. Rangka Bawah


Tabel 4. 16. Rangka Bawah

No.Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


A2.a 4 Kaki Besi Siku 570 x 40 x 40 x 3 mm
Penyangga
A2.b 4 Besi Siku 640 x 40 x 40 x 3 mm
Samping
A2.c 1 Penyangga Tengah Besi Siku 638 x 40 x 40 x 3 mm
Penyangga
A2.d 1 Dudukan Besi Siku 340 x 40 x 40 x 3 mm
Generator
Kaki Dudukan
A2.e 2 Besi Siku 150 x 40 x 40 x 3 mm
Generator
A2.f 4 Penyangga Kaki Besi Plat 615 x 35 x 2 mm
Dudukan
A2.g 2 Besi Plat 105 x 35 x 2 mm
Generator
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

36
Lanjutan Tabel 4.16 Rangka Bawah

Assembly Rangka Bawah

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Rangka bawah dibuat dengan ukuran 640 x 630 x 720 mm dengan


menggunakan material besi siku dan besi plat, terdiri dari beberapa bagian yaitu
A2.a, A2.b, A2.c, A2.d, A2.e, A2.f dan A2.g. Pada rangka bawah ada beberapa
komponen yang dilakukan proses pengeboran dengan diameter lubang 5 mm yang
berfungsi sebagai sambungan generator dengan dudukan generator menggunakan
baut ukuran 8. Proses Assembly pada semua komponen rangka bawah dilakukan
pengelasan jenis SMAW.

37
4.4.1.2.1. Rincian Rangka Bawah
1. Kaki
Tabel 4. 17. Kaki Rangka Bawah

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


A2.a 4 Kaki Besi Siku 570 x 40 x 40 x 3 mm
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kaki (A2.a) dibuat dengan ukuran 570 x 40 x 40 x 3 mm dengan


menggunakan material besi siku, yang berfungsi sebagai kaki dari rangka bawah
dengan ujung kiri kedua sisinya dipotong 45 derajat.

2. Penyangga Samping
Tabel 4. 18. Penyangga Samping Rangka Bawah

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


Penyangga
A2.b 4 Besi Siku 640 x 40 x 40 x 3 mm
Samping
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Penyangga samping (A2.b) dibuat dengan ukuran 640 x 40 x 40 x 3 mm


dengan menggunakan material besi siku, yang berfungsi sebagai Penyangga dari
semua kaki pada rangka bawah dengan ujung kiri dan ujung kanan kedua sisinya
dipotong 45 derajat.

38
3. Penyangga Tengah
Tabel 4. 19. Penyangga Tengah Rangka Bawah

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


A2.c 1 Penyangga Tengah Besi Siku 638 x 40 x 40 x 3 mm
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Penyangga tengah (A2.c) dibuat dengan ukuran 638 x 40 x 40 x 3 mm


dengan menggunakan material besi siku, yang berfungsi sebagai penyangga pada
tengah rangka bawah yang disambungkan pada kaki dudukan generator dengan
ujung kiri dan ujung kanan kedua sisinya dipotong 90 derajat.

4. Penyangga Dudukan Generator


Tabel 4. 20. Penyangga Dudukan Generator Rangka Bawah

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


Penyangga Dudukan Besi
A2.d 1 340 x 40 x 40 x 3 mm
Generator Siku
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Penyangga dudukan generator (A2.d) dibuat dengan ukuran 340 x 40 x 40


x 3 mm dengan menggunakan material besi siku, yang berfungsi sebagai

39
penyangga untuk dudukan generator dengan ujung kiri dan ujung kanan kedua
sisinya dipotong 45 derajat dan di sisi lainnya pada bagian tengah besi dipotong 2
potongan.

5. Kaki Dudukan Generator


Tabel 4. 21. Kaki Dudukan Generator Rangka Bawah

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


Kaki Dudukan
A2.e 2 Besi Siku 150 x 40 x 40 x 3 mm
Generator
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kaki dudukan generator (A2.e) dibuat dengan ukuran 150 x 40 x 40 x 3 mm


dengan menggunakan material besi siku, yang berfungsi sebagai kaki dari dudukan
generator yang disambungkan pada penyangga tengah dari rangka bawah dengan
ujung kiri dan ujung kanan kedua sisinya dipotong 45 derajat dan di sisi lainnya
pada bagian tengah besi dipotong 2 potongan.

6. Penyangga Kaki
Tabel 4. 22. Penyangga Kaki Rangka Bawah

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


A2.f 4 Penyangga Kaki Besi Plat 615 x 35 x 2 mm
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

40
Penyangga kaki (A2.f) dibuat dengan ukuran 615 x 35 x 2 mm dengan
menggunakan material besi plat, berfungsi sebagai penyangga kaki rangka bawah.

7. Dudukan Generator
Tabel 4. 23. Dudukan Generator Rangka Bawah

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


A2.g 2 Dudukan Generator Besi Plat 105 x 35 x 2 mm
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Dudukan generator (A2.g) dibuat dengan ukuran 105 x 35 x 2 mm dengan


menggunakan material besi plat, yang berfungsi sebagai dudukan generator dengan
satu sisi dilubangi diameter 5 mm sebanyak 3 buah.

4.4.1.3. Dudukan Turbin


Tabel 4. 24. Dudukan Turbin

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


A3.a 4 Kaki Dudukan Besi Siku 415 x 40 x 40 x 3 mm
Penyangga
A3.b 2 Besi Siku 125 x 40 x 40 x 3 mm
Samping Atas
A3.c 2 Dudukan Atas Besi Siku 335 x 40 x 40 x 3 mm
A3.d 2 Dudukan Bawah Besi Siku 335 x 40 x 40 x 3 mm
Penyangga
A3.e 2 Besi Siku 125 x 40 x 40 x 3 mm
Samping Bawah
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

41
Lanjutan Tabel 4. 24. Dudukan Turbin

Gambar 2D Gambar 3D

Assembly Dudukan Turbin

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Dudukan turbin dibuat dengan ukuran 355 x 125 x 455 mm dengan


menggunakan material besi siku. Terdiri dari beberapa bagian yaitu A3.a, A3.b,
A3.c, A3.d, A3.e. Pada dudukan turbin ada beberapa komponen yang dilakukan
proses pengeboran pada bagian atas dan juga bawah dengan diameter lubang 8 mm
yang berfungsi sebagai sambungan pillow block dengan dudukan turbin
menggunakan baut ukuran 10. Proses Assembly pada semua komponen dudukan
turbin pengelasan jenis SMAW.

42
4.4.1.3.1. Rincian Dudukan Turbin
1. Kaki Dudukan Turbin
Tabel 4. 25. Kaki Dudukan Turbin

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


Kaki Dudukan
A3.a 4 Besi Siku 415 x 40 x 40 x 3 mm
Turbin
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kaki dudukan turbin dibuat dengan ukuran 415 x 40 x 40 x 3 mm dengan


menggunakan material besi siku, yang berfungsi sebagai kaki dari dudukan tubin
pada bagian tengah, ujung kanan dua sisi dipotong 45 derajat.

2. Penyangga Samping Atas


Tabel 4. 26. Penyangga Samping Atas Turbin

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


Penyangga
A3.b 2 Besi Siku 125 x 40 x 40 x 3 mm
Samping Atas
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Penyangga samping atas dibuat dengan ukuran 125 x 40 x 40 x 3 mm


dengan menggunakan material besi siku, yang berfungsi sebagai penyangga pada
bagian dudukan turbin dan juga sebagai sambungan dari kaki dudukan turbin
dengan ujung kanan dan ujung kiri kedua sisinya dipotong 45 derajat.

43
3. Dudukan Atas
Tabel 4. 27. Dudukan Atas Turbin

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


A3.c 2 Dudukan Atas Besi Siku 335 x 40 x 40 x 3 mm
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Dudukan atas dibuat dengan ukuran 335 x 40 x 40 x 3 mm dengan


menggunakan material besi siku, yang berfungsi sebagai sambungan dari
penyangga samping atas dan kaki dudukan turbin dengan ujung kanan dan ujung
kiri kedua sisinya dipotong 45 derajat dan juga dilengkapi lubang diameter 5 mm
sebanyak 2 buah.

4. Dudukan Bawah
Tabel 4. 28. Dudukan Bawah Turbin

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


A3.d 2 Dudukan Bawah Besi Siku 335 x 40 x 40 x 3 mm
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Dudukan bawah dibuat dengan ukuran 335 x 40 x 40 x 3 mm dengan


menggunakan material besi siku, yang berfungsi sebagai sambungan dari

44
penyangga samping bawah dan kaki dudukan turbin dengan ujung kanan dan ujung
kiri satu sisi dipotong 45 derajat dan dilengkapi 2 buah lubang diameter 5 mm.

5. Penyangga Samping Bawah


Tabel 4. 29. Penyangga Samping Bawah Turbin

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


Penyangga
A3.e 2 Besi Siku 125 x 40 x 40 x 3 mm
Samping Bawah
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Penyangga samping bawah dibuat dengan ukuran 125 x 40 x 40 x 3 mm


dengan menggunakan material besi siku, yang berfungsi sebagai sambungan dari
penyangga samping bawah dan kaki dudukan turbin dengan ujung kanan dan ujung
kiri satu sisinya dipotong 45 derajat.

4.4.2. Turbin
Tabel 4. 30. Turbin

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


B1 1 Poros Atas Besi As ST 41 Ø20 x 100 mm
B2 1 Poros bawah Besi As ST 41 Ø20 x 180 mm
B3 2 Piringan Turbin Plat Galvanis Ø200 x 0,3 mm
Polypropylene
B4 4 Bilah Turbin 300 x 135 x 0,3 mm
fibre
B5 8 Dudukan Bilah Plat Galvanis 340 x 20 x 0,3 mm
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

45
Lanjutan Tabel 4. 30. Turbin

Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Turbin dibuat dengan ukuran Ø200 x 581 mm dengan menggunakan


material Besi As ST 41 untuk poros, plat galvanis untuk piringan turbin dan
dudukan bilah, dan juga bilah turbin menggunakan Polypropylene fibre. Terdiri
dari beberapa bagian yaitu B1, B2, B3, B4, B5. Pada turbin ada beberapa
komponen yang dilakukan proses pengeboran dengan diameter lubang 5 mm yang
berfungsi sebagai sambungan piringan turbin, bilah turbin dan dudukan bilah
menggunakan baut ukuran 8, dan juga dilakukan pengeboran pada poros turbin
dengan diameter 8 mm yang berfungsi sebagai penyambungan antara poros dan
piringan turbin. Proses Assembly pada semua komponen turbin dilakukan
menggunakan baut.

4.5.2.1. Rincian Turbin


1. Poros Atas
Tabel 4. 31. Poros Atas Turbin

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


B1 1 Poros Atas Besi As ST 41 Ø20 x 100 mm
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

46
Lanjutan Tabel 4. 31. Poros Atas Turbin

Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Poros Atas dibuat dengan ukuran Ø20 x 100 mm dengan menggunakan


material besi as ST 41, yang berfungsi sebagai poros atas dari pillow block atas
untuk turbin dengan bagian bawah satu sisi dilubangi juga di tap M8 x 1.25 sedalam
30 mm.

2. Poros Bawah
Tabel 4. 32. Poros Bawah Turbin

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


B2 1 Poros Bawah Besi As ST 41 Ø20 x 180 mm
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Poros bawah dibuat dengan ukuran Ø20 x 180 mm dengan menggunakan


material besi As ST 41, yang berfungsi sebagai poros bawah dari pillow block
bawah untuk turbin dengan bagian atas satu sisi dilubangi juga ditap M8 x 1.25
sedalam 30 mm

47
3. Piringan Turbin
Tabel 4. 33. Piringan Turbin

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


B3 2 Piringan Turbin Plat Galvanis Ø200 x 0,3 mm
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Piringan turbin dibuat dengan ukuran Ø200 x 0,3 mm dengan menggunakan


material plat galvanis, yang berfungsi sebagai bidang yang menahan bilah dan juga
sebagai dudukan antara poros atas dan bawah dengan satu sisi dilubangi diameter
5 mm sebanyak 8 buah dan diameter 8 mm sebanyak 1 buah.

4. Bilah Turbin
Tabel 4. 34. Bilah Turbin

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


Polyprpylene
B4 4 Bilah Turbin 300 x 135 x 0,3 mm
Fibre
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

48
Bilah turbin dibuat dengan ukuran 300 x 135 x 0,3 mm dengan
menggunakan material Polyprpylene Fibre, yang berfungsi sebagai bilah untuk
mendorongkan turbin dari angin yang dihembuskan dari blower. Dilengkapi
dengan 6 buah lubang diameter 5 mm yang berfungsi sebagai penyambung bilah
turbin ke dudukan bilah turbin, bilah turbin di roll 180 derajat.

5. Dudukan Bilah Turbin


Tabel 4. 35. Dudukan Bilah Turbin

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


Plat
B5 8 Dudukan Bilah Turbin 340 x 20 x 0,3 mm
Galvanis
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Dudukan bilah turbin dibuat dengan ukuran 340 x 20 x 0,3 mm dengan


menggunakan material plat galvanis, yang berfungsi sebagai dudukan dari bentuk
U dari bilah agar menekan kedalam dengan satu sisi dilubangi diameter 5 mm
sebanyak 5 buah.

4.4.3. Papan Alas Panel Meter


Tabel 4. 36. Papan Alas Panel Meter

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


Papan Alas Panel Kayu
C 1 640 x 300 x 13 mm
Meter Melamin
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

49
Lanjutan Tabel 4. 36. Papan Alas Panel Meter

Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Papan alas panel meter dibuat dengan ukuran 640 x 300 x 13 mm dengan
menggunakan material kayu melamin, yang berfungsi sebagai alas dari semua
panel meter yang digunakan, dengan satu sisi dilubangi diameter 5 mm sebanyak
4 buah, diameter 22 mm sebanyak 1 dan diameter 4 mm sebanyak 4 buah dan juga
melubangi bentuk persegi sebanyak 3 buah dengan gergaji.

4.4.4. Plat Alas Blower


Tabel 4. 37. Plat Alas Blower

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


D 1 Plat Alas Blower Besi Plat 330 x 235 x 3 mm
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

50
Plat alas blower dibuat dengan ukuran 330 x 235 x 3 mm dengan
menggunakan material besi plat, yang berfungsi sebagai alas dari blower tangan
dengan satu sisi dilubangi diameter 5 mm sebanyak 10 buah.

4.4.5. Dudukan Anemometer


Tabel 4. 38. Dudukan Anemometer

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


Plat
E 1 Dudukan Anemometer 105 x 30 x 0,3 mm
Galvanis
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Dudukan anemometer dibuat dengan ukuran 105 x 30 x 0,3 mm dengan


menggunakan material plat galvanis, yang berfungsi sebagai tempat dudukan dari
anemometer dengan satu sisi dilubangi diameter 5 mm sebanyak 1 buah dan ujung
kanan dan kiri ditekuk 90 derajat.

4.4.6. Dudukan Blower


Tabel 4. 39. Dudukan Blower

No. Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


Dudukan Depan Plat
F1 1 406 x 45 x 0,3 mm
Blower Galvanis
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

51
Lanjutan Tabel 4. 39. Dudukan Blower

Gambar 2D Gambar 3D

No.Bag Jumlah Nama Bagian Material Spesifikasi


Dudukan Belakang Plat
F2 1 360 x 25 x 0,3 mm
Blower Galvanis
Gambar 2D Gambar 3D

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Dudukan blower dibuat dengan ukuran 406 x 45 x 0,3 mm dan 360 x 25 x


0,3 mm dengan menggunakan material plat galvanis, yang berfungsi sebagai
dudukan dari blower agar tetap tegak dan tidak mudah bergerak dengan ujung
kanan dan kiri satu sisi dilubangi diameter 5 mm sebanyak 8 buah untuk F1 dan 4
buah untuk F2 dan juga ditekuk 90 derajat pada bagian ujung kanan dan kiri dari
plat galvanis dan juga di roll pada bagian tengah 360 derajat.

52
4.5. Flow Simulation
Pada flow simulation yang dilakukan pada turbin savonius, penelitian ini
dilakukan menggunakan aplikasi Solidworks 2020. Dengan data awal yaitu untuk
tekanan (pressure) yang dihasilkan oleh blower yaitu 8000 Pa, dan untuk kecepatan
aliran angin (velocity) yang dihasilkan blower menggunakan alat pengukur
kecepatan aliran angin atau anemometer menghasilkan 30,2 m/s. Dari kedua data
awal itu dimasukan ke dalam general setting aplikasi flow slimulation pada
Solidworks 2020.

Gambar 4. 6. Pressure dan Velocity dari Blower


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Data di atas digunakan sebagai parameter flow simulation seperti gambar berikut:

Gambar 4. 7. General Setting


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

53
4.5.1. Kecepatan Aliran Angin (Velocity)
Hasil dari percobaan simulasi dengan hasil data parameter velocity bisa
diamati pada gambar di bawah ini:

Gambar 4. 8. Hasil Parameter Velocity


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Dari percobaan simulasi parameter velocity pada daerah bilah turbin


didapatkan hasil kecepatan aliran angin (velocity) sebagai berikut:
Tabel 4. 40. Data dan Hasil Parameter Velocity

Data Awal Yang Diberikan


Pressure dari blower 8000 Pa
Kecepatan aliran dari blower 30,2 m/s
Parameter Velocity
Satuan Meter per sekon (m/s)
Hasil
Min 0.757 m/s
Maks 39.673 m/s
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kecepatan aliran angin (velocity) pada simulasi di atas menunjukan bahwa


pada daerah bilah turbin menghasilkan kecepatan paling rendah yaitu 0.757 m/s
dan paling tinggi 39.673 m/s,

54
4.5.2. Tekanan (Pressure)
Hasil dari percobaan simulasi dengan hasil data parameter pressure bisa
diamati pada gambar di bawah ini:

Gambar 4. 9. Hasil Parameter Pressure


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Dari percobaan simulasi parameter pressure pada bilah turbin didapatkan


hasil tekanan (pressure) sebagai berikut:
Tabel 4. 41. Data dan Hasil Parameter Pressure

Data Awal Yang Diberikan


Pressure dari blower 8000 Pa
Kecepatan aliran dari blower 30,2 m/s
Parameter Pressure
Satuan Pascal (Pa)
Hasil
Min 7971.82 Pa
Maks 8043.24 Pa
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Tekanan (pressure) pada simulasi di atas menunjukan bahwa pada daerah


bilah turbin menghasilkan tekanan paling rendah yaitu 7971.82 Pa dan paling
tinggi 8043.24 Pa.

55
Dari kedua simulasi yang penulis lakukan menggunakan parameter velocity
dan pressure, penulis menyimpulkan bahwa terjadi perbedaan ukuran kecepatan
aliran angin dan tekanan yang diterima pada bilah turbin, sehingga arah dari
hembusan blower dapat mempengaruhi putaran yang dihasilkan oleh turbin. Oleh
karena itu untuk menghasilkan gaya dorong pada bilah turbin yang dapat
memaksimalkan putaran turbin dari angin hembusan blower, maka dari itu arah
blower yang tepat untuk memutarkan turbin dengan maksimal bisa dilihat pada
Gambar 4. 9. Hasil Parameter Pressure, arah angin dari hembusan blower
diarahkan ke bagian tengah dinding bilah turbin dikarenakan untuk hasil velocity
dan pressure pada bagian tengah bilah turbin memiliki nilai parameter paling tinggi
diantara bagian lainnya.

4.6. Pengawasan Proses Pembuatan Trainer Kit


Pada proses ini penulis melakukan pengawasan terhadap pembuatan alat
yang dikerjakan, karena hal tersebut berkaitan dengan desain alat yang dikerjakan.
Meliputi pengawasan pengukuran, pemotongan, pengelasan, dan kesesuaian
gambar. Apabila gambar tidak dapat diterapkan maka bagian perancangan akan
melakukan perubahan pada desain perancangan.

Gambar 4. 10. Pengawasan Proses Pembuatan Trainer Kit


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

56
4.7. Evaluasi
Dalam proses pembuatan trainer ada beberapa komponen yang tidak dapat
diterapkan dikarenakan terdapat perubahan atau perbedaan ukuran pada proses
pembuatan alat diantaranya sebagai berikut:
4.7.1. Evaluasi Rangka Bawah
Tabel 4. 42. Evaluasi Rangka Bawah

Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pada rangka bawah (A2) terdapat perubahan dari segi ukuran rangka
bawah, hal tersebut dikarenakan dalam proses penyambungan tidak presisi tegak
lurus pada kaki rangka bawah dan untuk ukuran semua komponen rangka tetap
tidak ada yang berubah. Maka dari itu dilakukan perubahan dari ukuran 640 mm
untuk semua sisinya pada bagian bawah dari rangka bawah menjadi 630 mm pada
samping kiri, samping kanan dan belakang pada bagian bawah untuk komponen
rangka bawah.

4.7.2. Evaluasi Dudukan Turbin


Tabel 4. 43. Evaluasi Dudukan Turbin

Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

57
Pada dudukan turbin (A3) terdapat perubahan dari segi ukuran, hal tersebut
dikarenakan terlalu sempit untuk area poros turbin dan juga area pillow block.
Maka dari itu dilakukan perubahan ukuran untuk memperbesar area poros turbin
dan juga memperluas area dari pillow block, dari ukuran sebelumnya yaitu
memiliki panjang 340 mm, lebar 115 mm dan tinggi 460 mm dirubah ukurannya
menjadi panjang 335 mm, lebar 125 mm dan tinggi 455 mm.

4.7.2.1. Evaluasi Kaki Dudukan Turbin


Tabel 4. 44. Evaluasi Kaki Dudukan Turbin.

Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pada kaki dudukan turbin (A3.a) terdapat perubahan dari segi ukuran, hal
tersebut dikarenakan adanya kesalahan dalam proses pemotongan dan juga
penyambungannya kurang presisi sehingga ukurannya berkurang 5 mm. Maka dari
itu dilakukan perubahan ukuran untuk menyesuaikan gambar dengan hasil alat
yang sudah jadi, dari ukuran sebelumnya yaitu memiliki panjang 420 mm, menjadi
415 mm.

4.7.2.2. Evaluasi Penyangga Samping Atas Dudukan Turbin


Tabel 4. 45. Evaluasi Penyangga Samping Atas Dudukan Turbin

Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

58
Pada Penyangga samping atas (A3.b) terdapat perubahan dari segi ukuran,
hal tersebut dikarenakan area poros turbin dan juga area dari pillow block terlalu
sempit. Maka dari itu dilakukan perubahan ukuran untuk memperbesar area poros
turbin dan juga memperluas area dari pillow block, untuk ukuran sebelumnya dari
komponen dudukan turbin ini yaitu memiliki panjang 115 mm menjadi panjang
125 mm.

4.7.2.3. Evaluasi Dudukan Atas Dudukan Turbin


Tabel 4. 46. Evaluasi Dudukan Atas Dudukan Turbin

Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pada dudukan atas (A3.c) terdapat perubahan dari segi ukuran, hal tersebut
dikarenakan adanya kesalahan dalam proses pemotongan dan juga
penyambungannya kurang presisi sehingga ukurannya berkurang 5 mm. Maka dari
itu dilakukan perubahan ukuran untuk menyesuaikan gambar dengan hasil alat
yang sudah jadi, untuk ukuran sebelumnya dari komponen dudukan turbin ini yaitu
memiliki panjang 340 mm menjadi panjang 335 mm.

4.7.2.4. Evaluasi Dudukan Bawah Dudukan Turbin


Tabel 4. 47. Evaluasi Dudukan Bawah Dudukan Turbin

Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

59
Pada dudukan bawah (A3.d) terdapat perubahan dari segi ukuran, hal
tersebut dikarenakan adanya kesalahan dalam proses pemotongan dan juga
penyambungannya kurang presisi sehingga ukurannya berkurang 5 mm. Maka dari
itu dilakukan perubahan ukuran untuk menyesuaikan gambar dengan hasil alat
yang sudah jadi, untuk ukuran sebelumnya dari komponen dudukan turbin ini yaitu
memiliki panjang 340 mm menjadi panjang 335 mm.

4.7.2.5. Evaluasi Penyangga Samping Bawah Dudukan Turbin


Tabel 4. 48. Evaluasi Penyangga Samping Bawah Dudukan Turbin

Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pada penyangga samping bawah (A3.e) terdapat perubahan dari segi


ukuran, hal tersebut dikarenakan area poros turbin dan juga area dari pillow block
terlalu sempit. Maka dari itu dilakukan perubahan ukuran untuk memperbesar area
poros turbin dan juga memperluas area dari pillow block, untuk ukuran sebelumnya
dari komponen dudukan turbin ini yaitu memiliki panjang 115 mm menjadi
panjang 125 mm.

60
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dalam perancangan trainer kit turbin model savonius ini adalah
sebagai berikut:
1. Hasil dari pembuatan perancangan 2 dimensi dan 3 dimensi yang peneliti buat
yang terdiri dari rangka, dudukan turbin, turbin, alas panel meter, alas blower,
dudukan anemometer, dan dudukan blower.
2. Hasil dari flow simulation dari turbin savonius pada trainer kit ini yaitu:
diketahui nilai parameter kecepatan aliran angin (velocity) pada simulasi yang
peneliti lakukan, menunjukan bahwa pada daerah bilah turbin menghasilkan
kecepatan aliran angin paling rendah yaitu 0.757 m/s dan paling tinggi 39.673
m/s, dan Tekanan (pressure) pada simulasi yang peneliti lakukan, menunjukan
bahwa pada daerah bilah turbin menghasilkan tekanan paling rendah yaitu
7971.82 Pa dan paling tinggi 8043.24 Pa.

5.2. Saran
Hasil dari perancangan trainer kit turbin model savonius ini penulis merasa
masih banyak kekurangan baik dari segi penampilan, pemilihan bahan, tata letak,
dan tingkat presisi dari rangka trainer kit ini. Adapun saran dari penulis untuk
perancangan trainer kit turbin model savonius ini yaitu untuk kedepannya lebih
diperhatikan lagi dalam proses perancangan, material yang digunakan pada rangka
trainer kit ini agar memudahkan bagian manufaktur lebih bisa memahaminya.

61
DAFTAR PUSTAKA

Adlie, T. A., Rizal, T. A., & Arjuanda, A. (2015). Perancangan Turbin Angin
Sumbu Horizontal 3 Sudu Dengan Daya Output 1 KW. Jurutera-Jurnal
Umum Teknik Terapan, 2(02), 72-75. Program Studi Teknik Mesin,
Fakultas Teknik, Universitas Samudra, Langsa, Aceh.

Aghni, R. I. (2018). Fungsi dan jenis media pembelajaran dalam pembelajaran


Akuntansi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 16(1), 98-107.

Aprimal, T. (2018). Rancang Bangun Alat Bantu Penyemai Bibit Padi Otomatis
Skala Laboratorium (disertasi, Politeknik Negeri Sriwijaya).

Apriyatno, H. (2009). Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulang Dengan


Polypropylene Fiber Sebesar 6% Dari Berat Semen. Jurnal Teknik Sipil dan
Perencanaan, 11(2), 149-160.

Arifin, J., Purwanto, H., & Syafa’at, I. (2017). Pengaruh jenis elektroda terhadap
sifat mekanik hasil pengelasan smaw baja ASTM A36. Majalah Ilmiah
MOMENTUM, 13(1).

Aswardi, A., Mukhaiyar, R., Elfizon, E., & Nellitawati, N. (2019). Pengembangan
Trainer Programable Logic Gontroller Sebagai Media Pembelajaran Di
Smk Negeri Kota Payakumbuh. JTEV (Jurnal Teknik Elektro dan
Vokasional), 5(1), 51-56. Universitas Negeri Padang.

Baihaqi, R. A., Pratikno, H., & Hadiwidodo, Y. S. (2020). Analisis Sour Corrosion
pada Baja ASTM A36 Akibat Pengaruh Asam Sulfat dengan Variasi
Temperatur dan Waktu Perendaman di Lingkungan Laut. Jurnal Teknik ITS,
8(2), G237-G242.

62
Bijaksana, A. (2017). Perancangan Mesin Press Emboss Alumunium Di Umkm
Denaya Handycrafts (Doctoral Dissertation, UAJY).

Djuhana, D., Yulianto, A. D., & Mulyadi, M. (2020). Plate Mold dengan Software
Simulasi (Solidworks 3D). Piston, 3(2), 6-16.

Habib, A. R. (2016). Deder Keris Jawa Sebagai Acuan Penciptaan Karya Logam
(Doctoral dissertation, Institut Seni Indonesia Yogyakarta).

Hasan, O. D. S., Hantoro, R., & Nugroho, G. (2013). Studi Eksperimental Vertical
Axis Wind Turbine Tipe Savonius Dengan Variasi Jumlah Fin Pada Sudu.
Jurnal Teknik ITS, 2(2), B350-B355. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Hasan, S. (2006). Analisis Perakitan Trainer Unit Berdasarkan Aplikasi Konsep
Refrigerasi Pada Mata Kuliah Sistem Pendingin. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.

Indrawati, D., & Cahyanti, D. N. (2018). Alternatif Pembelajaran matematika


Menggunakan Media Papan Arsir pecahan. INVENTA: Jurnal Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, 2(2), 74-82.

Jamal, J. (2019). Pengaruh Jumlah Sudu Terhadap Kinerja Turbin Savonius.


INTEK: Jurnal Penelitian, 6(1), 64-68.

Kartini, W. (2007). Penggunaan serat polypropylene untuk meningkatkan kuat tarik


belah beton. Jurnal Rekayasa Perencanaan, 4(1).

Kirono, S., & Amri, A. (2011). Pengaruh Tempering Pada Baja St 37 Yang
Mengalami Karburasi Dengan Bahan Padat Terhadap Sifat Mekanis Dan
Struktur Mikro. SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 5(1).

Kurniawan, A. S., & Sulistyo, S. M. (2012). Penerapan Video CAD (Computer


Aided Design) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Proyeksi

63
Dengan Sistem Amerika Dan Sistem Eropa. Journal of Mechanical
Engineering Learning, 1(1).

Ladjamudin, A. B. B. (2005). Analisis Dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta:


Graha ilmu, 2005.

Latif, M. (2013). Efisiensi Prototipe Turbin Savonius pada Kecepatan Angin


Rendah. Jurnal Rekayasa Elektrika, 10(3), 147-152.

Madya, G. M. G. A., Petrus Galih Pramono R. (2012). Perancangan Mesin Penyiur


Daging Untuk Bahan Baku Abon. Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta.

Mulyadi, A. (2007). Perancangan Sistem Informasi Berbasis Web Di Sma Negeri I


Cimahi. Universitas Komputer Indonesia.

Muttaqin, Z. (2012). Desain Dan Implementasi Test Bench Turbin Angin Untuk
Mengetahui Karakteristik Turbin Angin. Jurnal Teknik Pomits, 1, 1-7.
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.

Nanang, R., Gunarto, G., & Sarwono, E. (2016). Study Eksperimental Berbagai
Macam Jenis Sudu Turbin Angin Sumbu Horisontal Skala Laboratorium.
Fakultas Teknik: Prodi Teknik Mesin. Universitas Muhammadiyah
Pontianak.

Purnomo, P. D., Dika, J. W., & Mashudi, M. (2021). Pengaruh Variasi Pendingin
Terhadap Kekasaran Dan Temperatur Permukaan Pada Proses Pembubutan
Baja Karbon Rendah ST 41. Journal of Science Nusantara, 1(2), 47-57.

64
Rangkuti, M. K. F. (2019). Perancangan Mesin Pres Sistem Hidrolik Dengan Sudut
Bervariasi Untuk Menekuk Pelat (Disertasi). Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara.

Ruhendi, S., Febrianto, F., & Sahriawati, N. (2000). Likuida kayu untuk perekat
kayu lapis eksterior.

Sanjaya, I. M. A., Lumenta, A. S., & Sugiarso, B. A. (2016). Rancang Bangun


Animasi 3 Dimensi Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas (Studi Kasus: Polres
Bolaang Mongondow). Jurnal Teknik Informatika, 9(1).
Santi, I. H. (2020). Analisa Perancangan Sistem. Penerbit NEM. PT. Nasya
Expanding Management.

Sanusi, A. (2017). Simulasi Aliran Fluida pada Blade Rotor Turbin Angin Savonius
dengan Computation Fluid Dynamics (CFD). LONTAR Jurnal Teknik Mesin
Undana (LJTMU), 4(1), 11-15.

Saputro, H. (2010). Model matematik untuk memprediksi kekasaran permukaan


hasil proses cnc bubut tanpa pendinginan. Traksi, 10(1).

Suanggana, D., Manta, F., & Ramadhan, G. (2021). Analisis Jumlah dan Sudut
Blade terhadap Kecepatan dan Tekanan Turbin Air Savonius dengan
Metode CFD. JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI), 5(3), 119-129.

Sukiman, B., Harbelubun, M. M., & Tjiroso, B. (2021). Pengantar Dasar & Tools
Dengan Menggunakan Autodesk Inventor 2021. Media Sains Indonesia.
Universitas Khairun.

Tafonao, T. (2018). Peranan media pembelajaran dalam meningkatkan minat


belajar mahasiswa. Jurnal komunikasi pendidikan, 2(2), 103-114.

65
Tamrin, A. G. (2008). Teknik Konstruksi Bangunan Gedung. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menegah Kejuruan.

Tuapetel, J. V., Triprayoga, I. A., & Santika, P. M. (2019). Analisis Dan Pengujian
Kinerja Turbin Angin Savonius 4 Sudu. J. Tek. Mesin Istitut Teknologi
Indonesia, 3(2), 46.

Wahyuningrum, S. H., & Sudarwanto, B. (2017). Peran Gambar Sketsa Arsitektur


untuk Menggali Karakter Disain Bangunan dalam Kerangka Pengembangan
Pelestarian Kawasan (Studi Kasus: Kawasan Kota Lama Semarang).
MODUL (17), 1.

Wibawa, L. A. N. (2018). Merancang Komponen Roket 3D dengan Autodesk


Inventor Professional 2017. Buku Katta. Solo.

Widyaningsih B.S. “Latihan Simbol Pengelasan”, Universitas indonesia.


https://academia.edu/.

Wipraja, M., Darwiyanto, E., & Bijaksana, M. (2017). Perancangan Sistem


Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Tujuan Wisata Di Bandung
Menggunakan Metode Case Based Reasoning. eProceedings of
Engineering, 4(3).

Wiratama, C. (2019). Dasar-Dasar Meshing pada Computational Fluid Dyanamics


(CFD).

Yoanita, Y. V., & Prodi, P. V. T. O. (2021). Gambar Teknik.

Yogi, H. P. (2022). Analisis Pengaruh Putaran Screw Terhadap Keluarnya Adonan


Dari Mesin Pencertak Bakso (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT).

66
Zain, R. M. (2019). Rancang Bangun Roller Bender Manual (Disertasi, Universitas
Pendidikan Indonesia).

Zulfikar, P. H., & Laksono, H. A. (2019). Analisa Perbandingan Pengaruh Variasi


Jumlah Sudu 4 Dan 8 Pada Turbin Angin Savonius Terhadap Tegangan
Dan Arus Generator Dc. RELE (Rekayasa Elektrikal Dan Energi) : Jurnal
Teknik Elektro.

Zulnas, L., Hasibuan, P., & Putra, R. (2019). Kapasitas Batang Tekan Baja Profil
Siku∟ 40× 40× 3, 5 Dengan Variasi Panjang Menggunakan Sambungan
Baut. Journal of The Civil Engineering Student, 1(2), 58-64.

67
LAMPIRAN

68
Lampiran 1. Curriculum Vitae Penulis

CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI

• Nama : Muhammad Akmal Alauddin Zein


• Tempat, Tanggal lahir : Karawang, 25 Januari 2002
• Alamat : Jl. Anggur IV Blok VII No. 65
Rt41/Rw12 Perumnas, Kec.
Sukamelang, Kab. Subang, Jawa
Barat, 41251
• Email : Akmalzein0101@gmail.com
• No. Telp : 085349356023
• Jenis Kelamin : Laki – Laki
• Agama : Islam
• Kewarganegaraan : Indonesia

RIWAYAT PENDIDIKAN

• 2008 – 2014 : SDN Perumnas 2 Subang


• 2014 – 2017 : MTSN 1 Subang
• 2017 – 2020 : SMAN 1 Telagasari Karawang
• 2020 – Sekarang : Politeknik Negeri Subang

PENGALAMAN ORGANISASI

• 2020 : Anggota Divisi Gokart UKMM


Politeknik Negeri Subang
• 2021 : Anggota Divisi Internal HMPPM
Politeknik Negersi Subang
• 2022 : Anggota Divisi Internal HMPPM
Politeknik Negeri Subang

69
Lampiran 2. Observasi Lapangan

70
Nama : Darno, S.Pd., M.Pd.

Jabatan : Kepala Laboratorium Teknik Mesin

Instansi : Politeknik Negeri Bandung

Observasi dan Wawancara dilakukan pada tanggal 22 Novenber 2022.


No. Kebutuhan Wawancara Hasil Yang Didapat
1. Model turbin yang Model turbin yang digunakan pada alat turbin
digunakan model savonius di Politeknik Negeri Bandung
yaitu model Savonius
2. Jenis bilah turbin yang Model turbin yang digunakan pada alat turbin
digunakan model savonius di Politeknik Negeri Bandung
yaitu jenis bilah U dengan sudu berjumlah 2.
3. Dimensi turbin yang Dimensi turbin yang digunakan pada alat turbin
digunakan model savonius di Politeknik Negeri Bandung
yaitu memiliki panjang 250 mm, lebar 500 mm,
dan tebal 0,3 mm.
4. Bahan bilah turbin yang Bahan bilah turbin yang digunakan pada alat
digunakan turbin model savonius di Politeknik Negeri
Bandung yaitu menggunakan besi plat ST37
tebal 0,3 mm.
5. Komponen daya listrik Komponen daya listrik yang digunakan pada
yang digunakan alat turbin model savonius di Politeknik Negeri
Bandung yaitu menggunakan generator DC
24VDC, 150 Watt.
6. Komponen penggerak Komponen penggerak yang digunakan pada alat
yang digunakan turbin model savonius di Politeknik Negeri
Bandung yaitu menggunakan roda gigi dengan
rasio 1: 3, untuk gear roller yaitu sebanyak 30
gigi, dan untuk gear motor yaitu sebanyak 10
gigi, dengan material besi.

71
7. Komponen kelistrikan Komponen kelitrikan yang digunakan pada alat
yang digunakan turbin model savonius di Politeknik Negeri
Bandung yaitu menggunakan arus DC untuk
semua komponen yang digunakan.
8. Bentuk dudukan turbin Bentuk dudukan turbin yang digunakan pada
yang digunakan alat turbin model savonius di Politeknik Negeri
Bandung yaitu berbentuk kotak dengan 2 buah
pillow blok yang di tempatkan di atas dan
dibawah dengan material besi hollow 20 x 20 x
2 mm.
9. Dimensi Rangka yang Dimensi rangka yang digunakan pada alat turbin
Digunakan model savonius di Politeknik Negeri Bandung
yaitu memiliki ukuran panjang 500 mm, lebar
500 mm dan tinggi 1500 mm.
10. Bahan rangka yang Bahan rangka yang digunakan pada alat turbin
digunakan model savonius di Politeknik Negeri Bandung
yaitu menggunakan besi hollow ukuran 20 x 20
x 2 mm.
Nama : Susilawati, S.Pd., M.Pd.

Jabatan : Dosen Perawatan dan Perbaikan Mesin Pembangkit (PPMP)

Instansi : Politeknik Negeri Subang

Observasi dan Wawancara dilakukan pada tanggal 25 Novenber 2022

No Kebutuhan Wawancara Hasil Yang Didapatkan

11. Kebutuhan Trainer Kit Kebutuhan trainer kit turbin model savonius
di Politeknik Negeri sebagai tambahan media pembelajaran dari
Subang trainer kit lainnya yang ada di Politeknik Negeri
Subang seperti trainer kit turbin model blade
yang sudah dimiliki Politeknik Negeri Subang.

72
73
Lampiran 3. Validasi Sebelum Proses Pembuatan Alat

74
75
76
77
78
79
80
81
Lampiran 4. Validasi Sesudah Proses Pembuatan Alat

82
83
84
85
86
87
88
89
Lampiran 5. Standar Proyeksi Amerika

(Sumber: Yoanita, Y. V., & Prodi, P. V. T. O. 2021).

90
Lampiran 6. Standar Simbol Proyeksi

(Sumber: Yoanita, Y. V., & Prodi, P. V. T. O. 2021).

91
Lampiran 7. Standar Ukuran Border

(Sumber: Yoanita, Y. V., & Prodi, P. V. T. O. 2021).

92
Lampiran 8. Standar Ukuran Etiket

(Sumber: Yoanita, Y. V., & Prodi, P. V. T. O. 2021)

93
Lampiran 9. Tanda Dasar Pengelasan

(Sumber: Widyaningsih B.S “Latihan Simbol Pengelasan” https://academia.edu/.)

94
Lampiran 10. Nilai Kekasaran Yang Dicapai Oleh Beberapa Pengerjaan

(Sumber: Saputro, H. 2010)

95
Lampiran 11. Simbol Diagram Alir

(Sumber: Bijaksana, A. 2017)

96
Lampiran 12. Hasil Desain

97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132

Anda mungkin juga menyukai