Oleh :
Muhammad Farras Ash Shiddiq
NIM. 10205020
Oleh :
NIM : 10205020
Proyek Akhir ini ditulis untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Ahli
Madya Teknik
Disetujui,
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
Mengetahui,
Ketua Jurusan
Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
NIM : 10205020
Proyek Akhir ini ditulis untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Ahli
Madya Teknik
Disetujui,
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
Mengetahui,
Ketua Jurusan
Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin
iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
NIM : 10205020
Dengan ini menyatakan bahwa proyek akhir ini yang berjudul Manufaktur Alat
Pakan Ikan Otomatis Menggunakan Solar Cell ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Teknik di
suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam Proyek Akhir ini
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain kecuali yang secara tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
Materai
10.000
NIM. 10205024
iv
ABSTRAK
Tujuan penelitian alat pakan ikan otomatis menggunakan solar cell ini
digunakan untuk pemberian pakan ikan biasanya masih banyak peternak ikan
menggunakan manual, khususnya di Desa Cijambe Kabupaten Subang, Provinsi
Jawa Barat. Melihat kondisi tersebut perlu dilakukannya inovasi baru di bidang
peternakan, yang dimana bisa membantu meringankan pekerjaan dan
mempercepat proses pemberian pakan yaitu dengan di ciptakannya sebuah alat
pakan ikan otomatis menggunakan solar cell.
Kata kunci : Alat Pakan Ikan Otomatis Menggunakan Solar cell, Proses
Manufaktur, Preventive Maintanance.
v
ABSTRACT
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur mari kita panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat serta kasih sayang, khususnya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan proyek akhir, yang berjudul “Manufaktur alat pakan
ikan otomatis menggunakan solar cell” sehingga penulis dapat menyelesaikannya
dengan baik. Oleh karenanya pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada:
1. Orang tua yang telah mendoakan dan mendukung selama kegiatan ini
Berlangsung.
2. Ir. Ridwan Baharta, M.Sc. selaku Direktur Politeknik Negeri Subang.
3. Oyok Yudiyanto, S.T., M.T. selaku Wakil Direktur I Politeknik Negeri Subang
4. Yohanes Sinung Nugroho, Dipl.Ing., M.T. selaku Wakil Direktur II Politeknik
Negeri Subang
5. Aditya Nugraha, S.Pd., M.Sc., selaku Ketua Jurusan Teknik Perawatan dan
Perbaikan Mesin Politeknik Negeri Subang.
6. Susilawati, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing 1.
7. Aditya Nugraha, S.Pd., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing 2.
8. Teman satu team Proyek Akhir.
Penulis menyadari bahwa proyek akhir ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu penulis berharap adanya masukan maupun kritikan yang
membangun guna melengkapi kekurangan proyek akhir ini, sehingga kesalahan
dan kekurangan tersebut dapat diperbaiki pada penyusunan berikutnya, semoga
Penulis berharap proyek akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya
Penulis.
vii
DAFTAR ISI
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 28
4.1 Pengumpulan Data........................................................................... 28
4.1.1 Observasi lapangan .................................................................... 28
4.1.2 Studi literatur............................................................................. 29
4.2 Pembacaan Rancangan Alat ............................................................. 29
4.3 Pembuatan Work Preparation .......................................................... 31
4.4 Identifikasi Alat dan Bahan.............................................................. 32
4.5 Proses Pengerjaan Manufaktur Pembuatan Rangka Utama ............... 34
4.5.1 Proses Pembuatan Rangka Utama .............................................. 34
4.5.2 Proses Pembuatan Penyaluran Pakan Ikan ................................. 40
4.5.3 Proses Pembuatan Dudukan Solar Cell ...................................... 43
4.5.4 Proses Pembuatan Plat Corong Pakan Ikan ................................ 47
4.6 Uji Kinerja....................................................................................... 49
4.7 Proses Finishing .............................................................................. 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................... 52
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 52
5.2 Saran ............................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 53
LAMPIRAN ............................................................................................ 64
ix
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar 4.26 Pengukuran Plat Corong Pakan Ikan ............................................ 48
Gambar 4.27 Pemotongan Penyaluran Pakan Ikan.............................................. 48
Gambar 4.28 (a) Pengelasan Plat Corong Pakan Ikan dan (b) Hasil Proses
Manufaktur Plat Corong Pakan Ikan ............................................. 49
Gambar 4.29 Pengujian Pertama ........................................................................ 50
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Budidaya ikan nila dan emas menggunakan kolam buatan telah diminati
oleh banyak kalangan masyarakat khususnya di Desa Cijambe Kec. Subang, Jawa
Barat. Masyarakat yang terjun dalam bidang ini tidak hanya peternak saja, akan
tetapi banyak juga masyarakat yang berprofesi selain peternak memilih pekerjaan
ini untuk mendapatkan penghasilan yang lebih. Dalam meningkatkan produksi
ikan nila dan emas, budidaya secara intensif perlu dilakukan dengan pemberian
pakan yang tepat, pemberian pakan tanpa terjadwal dan tidak seimbang akan
menyebabkan kerugian atau pemborosan secara materil dan akan mempengaruhi
kualitas air yang dapat mengganggu kelangsungan hidup ikan yang dipelihara.
Pemberian pakan dalam jumlah yang seimbang merupakan hal yang penting untuk
keberhasilan suatu budidaya ikan Intan sari (2018) dalam skripsi Gusti Randa
Marpaung (2020).
Penduduk disana terdapat 6914 jiwa dengan jumlah kepala keluarga
1548 dan 285 penduduk yang berprofesi sebagai peternak ikan. Melihat dari total
luas kolam rata-rata peternak ikan di Desa Cijambe Kec. Subang, Jawa Barat
mempunyai 10-12 kolam dengan luas perkolamnya memiliki panjang 6 meter dan
lebar 2 meter 60 cm berdasarkan survei secara langsung pada hari kamis 02
Desember 2021 kepada peternak ikan tersebut tidak diimbangi dengan alat atau
mesin yang lebih modern, para peternak ikan di Desa Cijambe memiliki alat yang
terbatas dan masih sederhana seperti alat pakan ikan, dan metode pemberian
pakan menggunakan tangan, dengan menggunakan metode tersebut para peternak
ikan membutuhkan waktu 3 kali sehari dalam proses pemberian pakan ikan. BKD,
(2018).
14
Adanya terobosan baru alat pakan ikan otomatis menggunakan solar cell,
diharapkan kedepannya bisa membantu peternak ikan untuk bisa mengefisienkan
waktu dalam proses pemberian makan dan menghasilkan kualitas produk yang
maksimal, khususnya pada peternak yang berada di Desa Cijambe Kec. Cijambe,
Kab. Subang, Jawa Barat. Sehingga setelah menggunakan alat tersebut, mampu
mendapatkan kualitas hasil yang lebih baik dengan waktu yang efisien untuk
meyeimbangkan permintaan dengan produksinya.
Manufaktur itu penting dalam membuat alat. Langkah-langkah pekerjaan
dan tindakan yang terlibat dalam mengkonversi input menjadi output. Input bisa
berupa bahan baku, barang setengah jadi atau komponen. Sedangkan, output bisa
jadi barang jadi atau setengah jadi. Selain bahan baku yang digunakan, proses
memerlukan berbagai input lainnya seperti tenaga kerja, mesin, peralatan, dan
bahan kimia atau pengolahan biologis. Seberapa besar input lainnya berkontribusi
terhadap proses, itu tergantung pada sifat dasar proses manufaktur.
Penulis membuat laporan proyek akhir dengan judul “Manufaktur alat
pakan ikan otomatis menggunakan solar cell” yang bertujuan untuk
mengembangkan alat yang sudah ada dan digunakan pada peternak ikan yang
sebelumnya menggunakan manual dalam pemberian pakan ikan. Pada alat
sebelumnya sumber tenaga menggunakan listrik dan pengeluaran pakan ikan
hanya satu titik. Melakukan pengembangan menjadi lebih baik lagi sesuai dengan
yang dibutuhkan pada peternak ikan di Desa Cijambe Kec. Cijambe, Kab. Subang,
Jawa Barat.
15
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dirumuskan sebagai berikut:
1.5 Manfaat
Berikut ini manfaat dari pembahasan laporan proyek akhir di antaranya
sebagai berikut:
16
1.5.2 Bagi Institusi
a. Dapat menambah nilai plus bagi jurusan Teknik perawatan dan perbaikan
mesin Politeknik Negeri Subang.
b. Bisa menjadi contoh kedepannya untuk membuat sebuah terobosan
terbarukan di bidang teknologi tepat guna.
c. Bisa menjadi sebuah bahan ajar untuk para mahasiswa yang ingin
menambah pengetahuannya seputar manufaktur dan pemeliharaan.
1.5.3 Bagi Masyarakat
17
1.6.4 Bab 4 Hasil dan Pembahasan
Pada bab hasil dan pembahasan ini menjelaskan mengenai hasil dan
pembahasan utama dari pekerjaan yang telah dilakukan. Pembahasan ini didukung
berupa bentuk tabel, grafik, foto/gambar.
1.6.5 Bab 5 Simpulan dan Saran
Pada bab simpulan dan saran ini menjelaskan mengenai kesimpulan akhir
hasil pekerjaan yang dilakukan dan saran-saran yang direkomendasikan
berdasarkan dalam proses pengerjaan untuk perbaikan proses kerja selanjutnya
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
19
2.3 Pengukuran
Menurut Antika, dkk (2012) Measurement (pengukuran) merupakan
suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur. Artinya memberi angka terhadap
sesuatu yang disebut objek pengukuran atau objek ukur.
2.4 Pemotongan
Menurut Abdulah, A (2020) Memotong adalah pekerjaan yang dilakukan
untuk mengecilkan ukuran suatu bahan baik dengan pisau atau dengan alat
pemotong lainnya pada arah melintang panjang serat bahan. Ukuran dari bahan
yang terbentuk relatif panjang atau tebal. Mengiris adalah mengecilkan ukuran
suatu bahan dengan menggunakan pisau untuk mendapatkan ukuran panjang lebih
kecil dan tipis dengan arah melintang atau sejajar panjang bahan yang dipotong.
2.5 Pengelasan
Menurut Santoso, dkk (2018) Menjelaskan Secara sederhana pengelasan
(Welding) dapat didefinisikan sebagai teknik penyambungan logam secara
permanen dari dua buah komponen atau lebih dengan mencairkan logam induk
dan logam pengisi. Pengelasan dilakukan dengan atau tanpa tekanan serta
menggunakan atau tanpa menggunakan logam penambah.
20
Berdasarkan pengertian pegelasan yang diuraikan di atas, dapat
disimpulkan pengelasan yaitu menyambungkan dua buah material atau lebih
dengan cara mencairkan logam induk dan bahan tambah sehingga keduanya
menyatu seperti benda utuh. Dalam pengelasan ada beberapa jenis metode yang
dapat dilakukan untuk proses pengelasan. Secara umum, jenis pengelasan ada
beberapa macam seperti Shield Metal Arc Welding (SMAW), Gas Metal Arc
Welding (GMAW), Gas Tungsten Arc Welding (GTAW), dan sebagainya.
2.7 Elektroda
Menurut Tarkono, dkk (2012) Elektroda dibedakan menjadi lima bagaian
besar yaitu, baja lunak, baja karbon tinggi, baja paduan, besi tuang, dan logam
non ferro. Karena filler metal harus mempunyai Kesamaan sifat dengan logam
21
induk, maka sekaligus ini berarti bahwa tidak ada elektroda yang dapat dipakai
untuk semua jenis dari pengelasan. Demikian pula ukuran diameternya. Pemilihan
ukuran parameter tergantung dari perencanaan, ukuran las, posisi pengelasan,
input panas, serta keahlian dalam pengelasan. Ini berarti bahwa tiap ukuran
diameter elektroda mempunyai kaitan dengan besarnya kuat arus yang harus lewat
pada elektroda tersebut. Dimana elektroda tersebut. Mempunyai selubung atau
coating Dilihat dari fungsinya, maka untuk pemilihan jenis elektroda yang
digunakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
22
70 : menyatakan nilai tegangan tarik minimum hasil pengelasan dikalikan dengan
1000 psi, jadi 70.000 psi atau 483 Mpa.
23
Menurut (Pratisca dkk, 2020) pada jurnalnya yang berjudul “Alat Pemberi
Pakan Ikan Otomatis Berbasis Suhu Air Pada Kolam Ikan” Perikanan di Indonesia
merupakan salah satu penunjang pemasukan negara yang cukup signifikan. Salah
satu faktor pendukung meningkatnya produksi ikan adalah ketersediaan pakan.
Biaya produksi pakan yang terkadang terlalu mahal dapat menjadi kendala dalam
budidaya ikan. Untuk mengurangi biaya tersebut sebaiknya penggunaan pakan
dilakukan secara efisien. Namun kondisi yang dihadapi dilapangan, sistem
pemberian pakan masih dilakukan secara manual. Sehingga takaran pemberian
pakan tidak menentu dan juga menyebabkan lamanya pemberian pakan pada ikan
jika peternak memiliki kolam yang banyak. Menabur pakan dengan rata dan
tersebar diseluruh kolam merupakan metode pemberian pakan terbaik yang bisa
dilakukan dalam mengatasi hal ini. Adapun salah satu faktor penting yang
mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan adalah suhu. Karena
suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan dan nafsu makan ikan.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Flow Chart
Dalam proses pembuatan suatu produk sangatlah memerlukan studi literatur,
bahan, peralatan, dan proses pemesinan. Dalam pemilihan alat, bahan, haruslah
tetap dan sesuai dengan kebutuhan, hal ini sangat menentukan hasil akhir dari
suatu produk yang dibuat. Berikut proses Manufaktur pada alat pakan ikan
otomatis menggunakan solar cell.
Mulai
Pengumpulan Data:
1. Studi Literatur
2. Observasi
Tidak
Proses Manufaktur
Uji Kinerja
Ya
Finishing
Selesai
Gambar 3.1 Flow Chart
(Sumber: Dokumentasi pribadi)
25
3.2 Keterangan Flowchart
3.2.1. Pengumpulan Data
Penulis melakukan pengumpulan data dengan studi literatur pada tahap ini
dilakukan pengumpulan data dari berbagai sumber informasi yang dapat
dipercaya. Data yang didapat bisa bersumber mulai dari buku dan beberapa
sumber dari internet berupa jurnal yang telah diuiji dan juga artikel yang
kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan. Observasi di lapangan ke Desa
Cijambe Kec. Subang, Jawa Barat. Observasi dilaksanakan untuk menjadi acuan
dan perbandingan dalam membuat alat pakan ikan otomatis menggunakan solar
cell.
Dalam tahap ini, penulis melakukan pembacaan gambar rancangan alat yang
telah dibuat oleh drafter. Membaca gambar rancangan alat sebelum proses
manufaktur dapat membantu mempermudah pengerjaan dan agar tidak terjadi
kesalahan.
Dalam tahap ini, penulis membuat work preparation sebagai lembar rencana
kerja yang bertujuan untuk mempermudah proses manufaktur dan meminimalisir
kesalahan saat melakukan pekerjaan pembuatan alat.
Dalam tahap ini, penulis melakukan identifikasi alat dan bahan apa saja
yang dibutuhkan untuk pembuatan alat pakan ikan otomatis menggunakan solar
cell. Pengumpulan bahan, seperti membeli besi hollow untuk rangka, plat untuk
penampung rangka alat pakan ikan otomatis menggunakan solar cell.
Dalam tahap ini, penulis melakukan proses manufaktur alat pakan ikan
otomatis menggunakan solar cell. Proses ini diawali dengan pengukuran besi
hollow untuk membuat rangka, serta penyambungan dengan pengelasan.
26
3.2.6. Uji Kinerja
Dalam tahap ini, penulis melakukan uji kinerja alat yang telah dibuat,
dengan menguji jalan alat pakan ikan otomatis menggunakan solar sell apakah
sesuai yang diharapkan atau tidak, serta menguji kekuatan rangka sebagai
penopangnya. Uji kinerja ini untuk mengetahui kelayakan alat yang telah dibuat.
3.2.7. Finishing
Setelah lolos dari proses uji kinerja dan sesuai dengan apa yang diharapkan,
maka dilakukannya proses finishing berupa pengecetan dan pendempulan pada
alat pakan ikan otomatis menggunakan solar cell dan pengecekan ulang terhadap
kelengkapan keseluruhan alat pakan ikan otomatis menggunakan solar cell.
27
BAB IV
28
4.1.2 Studi literatur
29
Pada gambar 4.3 merupakan gambar kerja dari pembuatan rangka utama
berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui informasi terkait ukuran tinggi
rangka 1615 mm dengan lebar 445 mm dan panjang 560 mm. Pada rangka utama
yang akan dikerjakan, serta proses pengelasan yang digunakan yaitu las SMAW
dan elektroda RD 460.
30
Pada gambar 4.3 merupakan gambar kerja dari pembuatan dudukan solar
cell berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui informasi terkait ukuran tinggi
dudukan solar cell 438 mm dengan lebar 600 mm dan panjang 569 mm. Pada
dudukan solar cell yang akan dikerjakan, serta proses pengelasan yang digunakan
yaitu las SMAW dan elektroda RD 460.
Pada gambar 4.6 merupakan gambar kerja dari pembuatan plat corong
pakan ikan berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui informasi terkait ukuran
plat corong pakan ikan dengan lebar 300 mm dan panjang 300 mm. Pada plat
corong pakan ikan yang akan dikerjakan, serta proses pengelasan yang digunakan
yaitu las SMAW dan elektroda RD 460.
4.3 Pembuatan Work Preparation
Pembuatan work preparation ini bertujuan untuk mengetahui proses
manufaktur pembuatan rangka, pembuatan dudukan solar cell, pembuatan
penyaluran pakan ikan, pembuatan corong pakan ikan, dengan rinci dan jelas
sehingga ketika pembuatan proses manufaktur dilakukan tidak memakan waktu
banyak dan meminimalisir terjadinya kesalahan pada saat saat proses manufaktur,
work preparation memuat nama komponen yang akan dibuat, gambar kerja,
31
langkah kerja, spesifikasi material, serta peralatan baik itu peralatan utama,
peralatan pendukung hingga peralatan keselamatan kerja. Adapun pembuatan
work preparation Terlampir.
No Alat
4. Palu Terak
5. Sikat kawat
6. Kunci 12 mm
7. Palu
8. Obeng
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
NO Alat
1. Roll Mete
2. Mistar Siku
3. Jangka Sorong
4. Jangka
32
Tabel 4.3 Identifikasi Alat Pelindung Diri
1. Kacamata Sefety
2. Wear Pack
3. Kacamata Las
4. Sepatu Safety
No Bahan
NO Alat
1. Elektroda RD 460
2. Mata gerinda potong
3. Mata gerinda asah
4. Spidol
5. Mata bor
6. Mata gerinda ampelas
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
33
4.5 Proses Pengerjaan Manufaktur Pembuatan Rangka Utama
A. Persiapan
Proses pengerjaan dimulai dari mempersiapakan alat dan bahan yang
akan digunakan. Bahan yang digunakan dalam pembuatan rangka utama, yaitu
besi hollow 30 mm x 30 mm dengan ketebalan 2 mm, setelah alat dan bahan
34
disiapkan, kemudian pengukuran pada bahan yang dilakukan sesuai dengan
gambar desain menggunakan roll meter dan mistar siku.
B. Pengukuran
Proses pengukuran pada besi hollow 30 mm x 30 mm dengan ketebalan 2
mm menggunakan roll meter dan mistar siku. Tahap pengukuran disertai dengan
penanda terhadap dimensi masing-masing part berupa garisan menggunakan
spidol sebagai patokan pada saat proses pengukuran, adapun kebutuhan untuk
pembuatan rangka utama dari alat pakan ikan otomatis menggungunakan solar
cell, yaitu :
35
Panjang 1585 1
mm
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Pengukuran pada besi hollow menggunakan meteran dan mistar siku, spidol
dengan ukuran panjang 445 mm sebanyak (2 batang) dengan sudut 45º, ukuran
panjang 380 mm (2 batang) dengan sudut 45º untuk rangka bawah dan 320 mm (2
batang), 178 mm (2 batang) dan 383 mm (1 batang) untuk rangka tengah.
36
Gambar 4.10 Pengukuran Rangka Atas
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
37
Gambar 4.12 Pemotongan Rangka Bawah
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
D. Proses Pengelasan
Proses selanjunya adalah penyambungan material dengan cara
melakukan pengelasan. Pengelasan dilakukan dengan menggunakan mesin las
SMAW, dan elektroda RD 460. Sebelum pengelasan dilakukan, mengatur arus 50
ampre pada mesin las terlebih dahulu sesuai diameter elektroda yang dipakai,
kemudian lakukan tack weld sebagaian sambungan sementara sebelum dilakukan
proses pengelasan panjang. Pengelasan hollow panjang 445 mm dan hollow
panjang 380 mm yang telah dibuat sudut 45º pada ujungnya agar berbentuk 90º.
38
dipakai, kemudian lakukan tack weld sebagaian sambungan sementara sebelum
dilakukan proses pengelasan panjang.
Kemudian yaitu pengelasan pada bagian rangka atas dengan ukuran panjang 208
mm.
(a) (b)
Gambar 4.15 (a) Pengelasan Rangka Atas dan (b) Hasil Proses Manufaktur
Rangka Utama
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
39
4.5.2 Proses Pembuatan Penyaluran Pakan Ikan
40
mm
Panjang 392 x 2
225x 0,8 mm
41
terhadap material-material tersebut pada posisi yang sesuai patokan. Driling
dilakukan dengan mata bor diameter 4 mm, yang dilanjukan dengan mata bor
diameter 10 mm setelah itu besarkan dengan mata bor piramid dengan ukuran
diameter 30mm.
42
(a) (b)
Gambar 4.20 (a) Pengelasan penyaluran Pakan Ikan dan (b) Hasil Proses
Manufaktur Penyaluran Pakan Ikan
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
4.5.3 Proses Pembuatan Dudukan Solar Cell
A. Persiapan
Proses pengerjaan dimulai dari mempersiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan. Material yang digunakan dalam pembuatan dudukan Solar cell, yaitu
43
Hollow 30 mm x 30 mm dengan ketebalan 2 mm, hollow 40 mm x 40 mm dengan
ketebalan 1,5 mm, besi siku 30 mm x 30 mm dengan ketebalan 3 mm. Setelah
alat dan bahan dipersiapakan, kemudian dilakukan pengukuran pada bahan
dilakukan sesuai gambar desain menggunakan roll meter.
B. Pengukuran
44
C. pemotongan
45
E. Pengelasan
(a) (b)
Gambar 4.24 (a) Pengelasan Dudukan Solar Cell dan (b) Hasil Proses Manufaktur
Dudukan Solar Cell
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Proses selanjutnya ialah penyambungan materia-material dengan cara
melakukan pengelasan. Pengelasan dilakukan mesin las SMAW. Sebelum
melakukan pengelasan mengatur arus mesin las terlebih dahulu sesuai dimensi
elektroda yang dipakai, kemudian lakukan tack weld sebagai sambungan
sementara sebelum melakukan pengelasan panjang.pengelsan dilakukan dengan
titik yang sesuai pada gambar desain. Penyambungan material diawali dengan
mengelas besi hollow 30 mm x 30 mm dengan ketebalan 2 mm panjang 500 mm,
besi hollow 40 mm x 40 mm dengan ketebalan 1,5 mm panjang 300 mm besi siku
30 mm x 30 mm dengan ketebalan 3 mm panjang 600 mm. Setelah dilakukan
pengelasan , bersihkan dan periksa hasil pengelasan yang telah dilakukan.
46
4.5.4 Proses Pembuatan Plat Corong Pakan Ikan
47
Gambar 4.26 Pengukuran Plat Corong Pakan Ikan
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
C. Pemotongan
Setelah melakukan Proses pengukuran dan penanadaan selesai, dilakukan
proses pemotongan material tersebut utuk membentuk part-part baru dengan
sesuai gambar, pemotongan berdasarkan garis dimensi yang telah dibuat.
Pemotongan dilakukan pada plat 300mm x 300mm dengan ketebalan 0,8 mm.
48
diameter 10 mm setelah itu menggunakan mata bor piramid dengan ukuran
diameter 30mm.
E. Pengelasan
Proses selanjutnya adalah penyambungan material dengan cara
melakukan pengelasan. Pengelasan dilakukan menggunakan mesin las SMAW.
Sebelum Pengelasan dilakukan, mengatur arus mesin las terlebih dahulu sesuai
dengan diameter elektroda yang dipakai. Kemudian melakukan tack weld.
Pengelasan dilakukan dengan titik yang sesuai pada gambar. Pengelasan pada plat
dengan ketebalan 0,8 mm harus menggunakan arus pengelasan dengan ampere
kecil.
(a) (b)
Gambar 4.28 (a) Pengelasan Plat Corong Pakan Ikan dan (b) Hasil Proses
Manufaktur Plat Corong Pakan Ikan
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
49
Pengujian pertama dilakukan menggunakan pakan ikan. Pertama-tama
ambil pakan ikan sekitar 2kg. Sebelum dilakukannya uji kinerja, pastikan baut
penyaluran tersebut sudah dikencangkan dengan kunci pass 12. Setelah semuanya
selesai, baru lakukan menyalakan sistem kelistrikan, dengan menghidupkan
akumulator. Dari pengujian menggunakan pakan ikan, hasil dari pemberian pakan
ikan pun dengan mudah keluar, namun hasilnya keluar pada pakan ikan masih
terlalu banyak Hal ini disebabkan pada lubang motor servo masing kurang
simestri.
Hasil dari pengujian kedua plat motor servo yang berfungsi sebagai
pembuka tutup pakan ikan yaitu pada waktu buka motor servo selama 1 detik dan
waktu tutup motor servo selama 1 detik dengan 3 periode putaran 180˚ dengan
hasil dapat berkerja dan bisa mengeluaran pakan ikan dengan lancar sebanyak 176
gram .
50
4.7 Proses Finishing
Pada proses finishing setelah di uji kinerja alat pakan ikan otomatis
menggunakan solar cell, maka dilakukan pendempulan dan pengecatan pada
keseluruhan bagian rangka utama serta mengecek kelengkapan keseluruhan pada
alat pakan ikan otomatis menggunakan solar cell agar memastikan alat selesai dan
sesuai yang diharapkan.
51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil kesimpulan yang bisa diambil dari penulisan laporan ini adalah :
1. Proses pembuatan rangka utama, plat corong, plat penyaluran, penyangga
dudukan solar cell, adapun proses manufaktur rangka utama alat pakan
ikan otomatis menggunakan solar cell. Terdiri dari proses persiapan,
proses pengukuran, proses pemotongan bahan, proses driling, dan terakhir
yaitu proses pengelasan
2. Hasil dari proses manufaktur rangka utama yang memiliki tinggi 1615mm
dan lebar 445mm, plat corong yang memiliki diameter atas 150mm,
diameter alas 100mm dan tinggi corong 50mm dengan ukuran panjang
keseluruhan 300mm dan lebar 300mm, plat penyaluran memiliki dua
pengeluaran pakan dengan ukuran 642mm dan lebar 569mm dengan setiap
pengeluaranya disiku 40º, penyangga panel surya ukuran besi siku 600mm
dan ukuran panjang besi hollow 580mm , serta ukuran pada tiang
penyangga memiliki ukuran panjang 150mm dengan tiga buah lubang
dengan diameter 10mm.
5.2 Saran
Alat pakan ikan otomatis menggunakan solar cell memerlukan saran dan
masukan agar alat yang akan digunakan ini bisa memenuhi kebutuhan, laporan ini
berikut masukan dan saran untuk alat pakan ikan otomatis mengggunakan solar
cell :
52
DAFTAR PUSTAKA
53
https://www.academia.edu/37632698/Pengertian_Proses_Manufaktur
(Diaskes Pada 3 Januari 2022).
Supriyanto, E. (2020). "MANUFACTURE" DALAM DUNIA TEKNIK
INDUSTRI. Jurnal Industri Elektro dan Penerbangan , 3 (3).
Susilawati, S., Rezani, R., Mutaqim, I., & Sutaryat, S. (2020). Rancang Bangun
Mesin Pengupas Kulit Lada Menggunakan Cutter Rubber Pad. Jurnal
Dinamika Vokasional Teknik Mesin, 5(1), 11-19.
Tarkono, T. Studi Penggunaan Jenis Elektroda Las Yang Berbeda Terhadap Sifat
Mekanik Pengelasan SMAW Baja AISI 1045. Mechanical: Jurnal Ilmiah
.Teknik Mesin, 3(2), 151319
54
LAMPIRAN
55
Lampiran 1 Curriculum Vitae
CURRICULUM VITAE
DATA PRIBADI :
E-mail : mfarrasashshiddiq12@gmail.com
No. Telp : +62 95135507984
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
RIWAYAT PENDIDIKAN :
PENGALAMAN ORGANISASI :
56
Lampiran 2 Alat
2. Mesin GerindaTangan.
5. Palu.
57
6. Palu Terak.
7. Obeng.
8. Sikat Kawat.
58
2. Jangka Sorong.
3. Mistar Siku.
2. Sepatu Safety.
59
3. Kacamata Safety.
4. Kacamata Safety.
5. Sarung Tangan.
60
Lampiran 5 Material Yang Digunakan
NO FOTO BAHAN NAMA BAHAN
1. Besi Hollow 30 mm x 30 mm
ketebalan 3 mm.
2. Besi Hollow 40 mm x 40 mm
ketebalan 1,5 mm.
5. Besi Siku 30 mm x 30 mm
ketebalan 3 mm.
61
Lampiran 6 Bahan Pendukung
NO FOTO BAHAN PENDUKUNG NAMA BAHAN
Mata Gerinda Potong
62
Mata Bor
Spidol
63
LAMPIRAN WORK PREPARATION
64
Work Preparation
Lampiran 7 Work Preparation
Pelaksana: Muhammad Farras Ash Shiddiq
Nama Job: Proses Pembuatan Rangka Utama Alat Pakan Ikan Otomatis Menggunakan Solar Cell
Tabel 4.15 Work Preparation Proses Manufaktur Rangka
NO. Gambar Proses Pengerjaan Alat dan bahan Parameter Langkah kerja K3
Cs D n
1. Pemotongan Rangka Utama Alat: - - - Proses Pengerjaan Rangka Utama 1. Wear Pack.
1.Meteran. 2. Sepatu Safety.
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Gerinda 3. Sarung Tangan.
2. Ukur panjang benda kerja yang akan
Tangan.
dipotong dengan meteran sesuai 4. Kaca Mata.
3. Penyiku.
4. Mata ukuran.
65
Jumlah = 1 batang. beri penanda bentuk kemiringan
menggunakan gerinda dengan mata
gerinda potong.
b. 208mm x 30mm x
1,8mm.
Jumlah = 2 batang.
c. 380mm x 30 mm x
1,8mm.
Jumlah = 4 batang.
66
d. 470mm x 30mm x
1,8mm.
Jumlah = 4 batang.
67
h. 180mm x 30mm x
1,8mm.
Jumlah = 2 batang.
i. 385mm x 30mm x
1,8mm.
Jumlah =1 batang.
j. 445mm x 30mm x
1,8mm.
Jumlah = 3 batang.
68
2. Alat: Proses Pengerjaan 1. Wear Pack.
1. Bor Tangan 1.Siapkan alat dan bahan yang akan di 2. Sepatu Safety.
Bor. 3. Sarung Tangan.
2.Pahami gambar kerja yang dibuat 4. Kaca Mata.
oleh perancang untuk sebagai panduan
pengerjaan.
Bahan: 3.Lakukan pemasangan mata bor
1.Mata Bor diameter 5mm dengan kunci chuck.
diameter 5mm. 4.Untuk langkah awal Setelah Mata
2.Mata Bor bor ukuran 5mm terpasang, lakukan
diameter 10mm. pengeboran pada benda kerja bagian
3.Coolant penopang panel surya.
4.Kunci Chuck 5.Setiap saat proses pengeboran
dimulai barengi dengan coolant
sebagai pendingin menjaga agar tidak
terjadinya keausan/patah pada mata
bor yang disebabkan dari panasnya
gesekan mata bor dengan benda kerja.
6. Setelah benda kerja terlubangi
dengan mata bor diameter 5mm lalu
ganti mata bor dengan ukuran diameter
10mm agar mendapatkan lubang pada
69
benda kerja yang sesuai dengan
gambar di perancangan.
7. Adapun jarak antara lubang pada
penopang panel surya yaitu 125mm.
70
3. Pengelasan Rangka Utama Alat: Proses Pengerjaan
1. Wear Pack.
1. Mesin Las Listrik 1.Siapkan alat dan bahan yang akan
2. Sepatu Safety.
SMAW. disambungkan atau di Las. 3. Kacamata Safety
2. Gerinda Tangan. 2.Pahami gambar kerja yang dibuat 4. Sarung Tangan
3. Palu Terak. oleh perancang untuk sebagai panduan
4. Sikat Kawat. pengerjaan.
5. Meteran. 3.Lakukan proses penyambungan atau
6. Penyiku pengelasan untuk bagian rangka utama
. Bahan: dengan menggabungkan benda kerja
1. Elektroda RD460 yang sudah di potong dengan ukuran:
2. Besi hollow 2 batang tiang bawah ukuran 445mm
yang sudah disambungkan pada 2 batang Tiang
dipotong. bawah ukuran 380 mm dengan
3. Mata Gurinda tambahan Penyangga ukuran 470 mm 4
Asah.
4. Mata Gurinda batang.
potong 4.Proses Pengelasan atau
Penyambungan menggunakan
Elektroda RD 460
5.Gunakan palu terak untuk
membersihkan terak pada benda kerja .
pada saat selesai proses pengelasan.
6.Setelah selesai membersihkan
71
menggunakan palu terak maka dilanjut
membersihkan menggunakan Sikat
kawat agar pembersihan lebih maximal
karena sikat kawat membersihkan
hingga ke celah-celah yang tidak dapat
di jangkau oleh palu terak.
7.Selalu gunakan Penyiku setiap akan
melakukan pengelasan agar
mendapatkan sudut yang sesuai dengan
ketentuan pada gambar.
8.Gunakan meteran untuk mengukur
Rangka utama agar memastikan
ukuran rangka sesuai pada Gambar
Kerja.
9. Jika dirasa gagal dalam proses
pengelasan atau terdapat cacat
pengelasan maka gunakan gerinda
tangan dengan mata gerinda asah atau
mata gerinda potong sesuai apa yang
diperlukan untuk proses perbaikannya
lalu lakukan pengelasan ulang.
72
Pengelasan Rangka Utama Alat: Proses Pengerjaan 1. Wear Pack.
73
membersihkan menggunakan Sikat
kawat agar pembersihan lebih maximal
karena sikat kawat membersihkan
hingga ke celah-celah yang tidak dapat
di jangkau oleh palu terak.
7. Selalu gunakan Penyiku setiap akan
melakukan pengelasan agar
mendapatkan sudut yang sesuai dengan
ketentuan pada gambar.
8.Gunakan meteran untuk mengukur
rangka utama agar memastikan
ukuran rangka sesuai pada gambar
kerja.
9.Jika dirasa gagal dalam proses
pengelasan atau terdapat cacat
pengelasan maka gunakan gerinda
tangan dengan mata gerinda asah atau
mata gerinda potong sesuai apa yang
diperlukan untuk proses perbaikannya
lalu lakukan pengelasan ulang.
74
Pengelasan Rangka Utama Alat: Proses Pengerjaan
1. Wear Pack.
1.Mesin Las Listrik 1.Siapkan alat dan bahan yang akan
2. Sepatu Safety.
SMAW. disambungkan atau di Las. 3. Kacamata Safety
2.Pahami gambar kerja yang dibuat 4. Sarung Tangan
2.Gerinda Tangan.
oleh perancang untuk sebagai panduan
3.Palu Terak.
pengerjaan.
4.Sikat Kawat.
3. Lakukan proses penyambungan atau
5.Meteran.
pengelasan untuk bagian rangka utama
6.Penyiku. dengan menggabungkan benda kerja
Bahan: yang sudah di potong dengan ukuran:
1.Elektroda RD460 1batang tiang atas ukuran 445 mm, 2
2.Besi hollow yang batang tiang atas ukuran 380, 2 batang
sudah dipotong. ukuran 208 mm disambungkan pada
3.Mata Gurinda tiang bawah ukuran 470mm, 1 tiang
Asah.
penopang panel surya ukuran 1585mm.
4.Mata Gurinda 4. Proses Pengelasan atau
potong
Penyambungan menggunakan
Elektroda RD 460
5. Gunakan palu terak untuk
membersihkan terak pada benda kerja
pada saat selesai proses pengelasan.
6. Setelah selesai membersihkan
75
menggunakan palu terak maka dilanjut
membersihkan menggunakan Sikat
kawat agar pembersihan lebih maximal
karena sikat kawat membersihkan
hingga ke celah-celah yang tidak dapat
di jangkau oleh palu terak.
7. Selalu gunakan Penyiku setiap akan
melakukan pengelasan agar
mendapatkan sudut yang sesuai dengan
ketentuan pada gambar.
8.Gunakan meteran untuk mengukur
rangka utama agar memastikan ukuran
rangka sesuai pada gambar kerja.
9.Jika dirasa gagal dalam proses
pengelasan atau terdapat cacat
pengelasan maka gunakan gerinda
tangan dengan mata gerinda asah atau
mata gerinda potong sesuai apa yang
diperlukan untuk proses perbaikannya
lalu lakukan pengelasan ulang.
Cs D n
1. Proses Pembuatan Penyaluran Alat: - - - Proses Pengerjaan Rangka Utama 1. Wear Pack.
Pakan Ikan
1. Mesin las 2. Sepatu Safety.
Pengukuran,Pemotongan, 1.Siapkan alat dan bahan.
Pengeboran, pengelasan 2. Gerinda Tangan. 3. Sarung Tangan.
2.Ukur panjang benda kerja yang
3. Palu Terak. akan dipotong dengan meteran sesuai 4. Kaca Mata.
4. Sikat Kawat. ukuran.
5. Meteran. 3.Setelah pengukuran benda kerja
6. Penyiku sesuai, tandai dengan spidol.
. Bahan: 4.Potong benda kerja yang sudah di
1. Elektroda RD460 beri penanda menggunakan gerinda
2. Besi plat yang dengan mata gerinda potong
sudah dipotong. 5. Lakukan proses pengeboran dengan
3. Mata Gurinda melakukan pemasangan mata bor
Asah.
4. Mata Gurinda Piramid dengan kunci chuck.
potong 6.Langkah awal setelah mata mor
piramid, lakukan pengeboran pada
benda kerja bagian plat motor servo.
77
7.Setiap saat proses pengeboran
dimulai barengi dengan coolant
sebagai pendingin menjaga agar tidak
terjadinya keausan/patah pada mata
bor yang disebabkan dari panasnya
gesekan mata bor dengan benda kerja.
6.Adapun jarak antara lubang yaitu
28 mm.
8. Setelah melakukan pemotongan
selanjutnya melakukan penekukan
pada Plat penyalur dengan
kemiringan temu 40°, dan kemiringan
bawah yaitu 140° atau dibaca dengan
50°.
9. Lakukan proses penyambungan
atau pengelasan untuk bagian plat
penyaluran dengan menggabungkan
benda kerja yang sudah di potong
dengan ukuran:
Plat kotak penyaluran ukuran 107 mm
disambungkan pada plat penyaluran
ukuran 392 mm.
78
10. Proses Pengelasan atau
Penyambungan menggunakan
Elektroda RD 460
11. Gunakan palu terak untuk
membersihkan terak pada benda kerja
pada saat selesai proses pengelasan.
12. Selalu gunakan Penyiku setiap
akan melakukan pengelasan agar
mendapatkan sudut yang sesuai
dengan ketentuan pada gambar.
13.Gunakan meteran untuk mengukur
agar memastikan ukuran sesuai pada
gambar kerja.
14.Jika dirasa gagal dalam proses
pengelasan atau terdapat cacat
pengelasan maka gunakan gerinda
tangan dengan mata gerinda asah atau
mata gerinda potong sesuai apa yang
diperlukan untuk proses perbaikannya
lalu lakukan pengelasan ulang.
Cs D n
1. Proses Pembuatan Dudukan Alat: - - - Proses Pengerjaan Rangka Utama 1. Wear Pack.
Solar Cell
1.Meteran. 2. Sepatu Safety.
1. Siapkan alat dan bahan.
Pengukuran,Pemotongan, 2. Gerinda Tangan. 3. Sarung Tangan.
Pengeboran, pengelasan 2. Ukur panjang benda kerja yang akan
3. Penyiku. 4. Kaca Mata.
dipotong dengan meteran sesuai
4. Mata Gerinda
ukuran.
Potong.
3. Setelah pengukuran benda kerja
5. Mesin Bor sesuai ukuran panjang 600 mm, ukuran
6. Mesin Las
panjang 580 mm, 300 mm tandai
1. Pemotongan Bagian 2mm. Dan Besi 6. Untuk langkah awal setelah mata bor
Penyangga solar cell ukuran 5mm terpasang, lakukan
Hollow 40mm x
a. 600 mm x 51 mm x 2 mm 40mm 1,5 mm pengeboran pada benda kerja bagian
Jumlah = 2 Batang penopang panel surya.
2. Besi Siku 30mm x
80
30mm x 2mm. 7. Setiap saat proses pengeboran
3. Mata Bor 5 mm dimulai barengi dengan Coolant
4. Mata Bor 10 mm sebagai pendingin menjaga agar tidak
terjadinya keausan/patah pada mata bor
yang disebabkan dari panasnya gesekan
mata bor dengan Benda Kerja.
Setelah benda kerja terlubangi dengan
mata bor diameter 5mm lalu ganti mata
bor dengan ukuran diameter 10mm
agar mendapatkan lubang pada benda
kerja yang sesuai dengan gambar
b. 580 mm x 30 mm x 2mm diperancangan.
Jumlah = 2 batang
8. Adapun jarak antara lubang yaitu
125mm.
9. Lakukan proses penyambungan atau
pengelasan untuk bagian plat
penyaluran dengan menggabungkan
benda kerja yang sudah di potong
c. 300mm x 300 mm x 2
mm dengan ukuran:
Jumlah = 1 batang 10.Penyangga panel surya ukuran 600
mm disambungkan pada besi hollow
ukuran 580 mm.
81
11. Proses Pengelasan atau
Penyambungan menggunakan
Elektroda RD 460
12. Gunakan palu terak untuk
Proses Pengeboran penyangga
panel surya membersihkan terak pada benda kerja
pada saat selesai proses pengelasan.
13.Setelah selesai membersihkan
menggunakan palu terak maka dilanjut
membersihkan menggunakan Sikat
kawat agar pembersihan lebih maximal
karena sikat kawat membersihkan
hingga ke celah-celah yang tidak dapat
di jangkau oleh palu terak.
14. Gunakan meteran untuk mengukur
agar memastikan ukuran sesuai pada
gambar kerja.
Cs D n
1. Proses Pembuatan Plat Corong Alat: 1.Siapkan Alat dan Bahan.
Pakan 2.Ukur panjang benda kerja yang akan
1.Meteran.
Penguuran Pemotongan, 2.Gerinda Tangan. dipotong dengan meteran sesuai ukuran.
Pengeboran, Pengelasan
3.Penyiku. 3.Setelah pengukuran benda kerja sesuai,
4.Mata Gerinda tandai dengan spidol.
Potong. 4.Potong benda kerja menggunakan
83
3. Mata Bor 10 mm sebagai pendingin menjaga agar tidak
terjadinya keausan/patah pada Mata Bor
yang disebabkan dari panasnya gesekan
Mata Bor dengan benda kerja.
7.Setelah benda kerja terlubangi dengan
Mata Bor diameter 5mm lalu ganti Mata
Bor dengan ukuran diameter 10mm agar
mendapatkan lubang pada benda kerja
yang sesuai dengan gambar
diperancangan.
8.Setelah itu benda kerja terlubangi
dengan mata bor diameter 10mm lalu
melubangi perlahan-lahan agar
mendapatkan hasil pengeboran 12mm
pada benda kerja.
9.Lakukan proses penyambungan atau
pengelasan untuk bagian plat penyaluran
dengan menggabungkan benda kerja
yang sudah di potong dengan ukuran:
84
corong ukuran diameter 100 mm
disambungkan pada plat ukuran 150
mm, corong ukuran diameter 150 mm
disambungkan pada plat ukuran 300
mm..
10. Proses Pengelasan atau
Penyambungan menggunakan Elektroda
RD 460
11. Gunakan Palu Terak untuk
membersihkan terak pada benda kerja
pada saat selesai proses pengelasan.
12. Setelah selesai membersihkan
menggunakan palu terak maka dilanjut
membersihkan menggunakan Sikat
kawat agar pembersihan lebih maximal
karena sikat kawat membersihkan
hingga ke celah-celah yang tidak dapat
di jangkau oleh palu terak.
13.Gunakan meteran untuk mengukur
85
agar memastikan ukuran sesuai pada
Gambar Kerja.
14.Jika dirasa gagal dalam proses
pengelasan atau terdapat cacat
pengelasan maka gunakan gerinda
tangan dengan mata gerinda asah atau
mata gerinda potong sesuai apa yang
diperlukan untuk proses perbaikannya
lalu lakukan pengelasan ulang.
86