Anda di halaman 1dari 86

MANUFAKTUR ALAT PAKAN IKAN OTOMATIS

MENGGUNAKAN SOLAR CELL

Proyek Akhir ini ditulis untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar


Ahli Madya Teknik

Oleh :
Muhammad Farras Ash Shiddiq
NIM. 10205020

PROGRAM STUDI D3 PEMELIHARAAN MESIN


JURUSAN TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
POLITEKNIK NEGERI SUBANG
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

MANUFAKTUR ALAT PAKAN IKAN OTOMATIS MENGGUNAKAN


SOLAR CELL

Oleh :

Muhammad Farras Ash Shiddiq

NIM : 10205020

Proyek Akhir ini ditulis untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Ahli
Madya Teknik

Menyetujui untuk diajukan pada sidang proyek akhir

Disetujui,

Pembimbing 1, Pembimbing 2,

Susilawati, S.Pd., M.Pd. Aditya Nugraha, S.Pd., M.Sc.


NIP. 1986008172018032001 NIP. 199107032019031011

Mengetahui,
Ketua Jurusan
Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin

Aditya Nugraha, S.Pd., M.Sc.


NIP. 199107032019031011

ii
LEMBAR PENGESAHAN

MANUFAKTUR ALAT PAKAN IKAN OTOMATIS MENGGUNAKAN


SOLAR CELL

Oleh :

Muhammad Farras Ash Shiddiq

NIM : 10205020

Proyek Akhir ini ditulis untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Ahli
Madya Teknik

Dipertahankan didepan Tim penuji Proyek Akhir

Program Studi Pemeliharaan Mesin Politeknik Negeri Subang


Tanggal: Juni 2022

Disetujui,

Pembimbing 1, Pembimbing 2,

Susilawati, S.Pd., M.Pd. Aditya Nugraha, S.Pd., M.Sc.


NIP. 1986008172018032001 NIP. 199107032019031011

Mengetahui,
Ketua Jurusan
Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin

Aditya Nugraha, S.Pd., M.Sc.


NIP. 199107032019031011

iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tanga di bawah ini :

NAMA : Muhammad Farras Ash Shiddiq

NIM : 10205020

Program Studi : Pemeliharaan Mesin

Dengan ini menyatakan bahwa proyek akhir ini yang berjudul Manufaktur Alat
Pakan Ikan Otomatis Menggunakan Solar Cell ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Teknik di
suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam Proyek Akhir ini
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain kecuali yang secara tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka.

Subang, 05 Januari 2022


Yang membuat pernyataan

Materai
10.000

Muhammad Farras Ash Shiddiq

NIM. 10205024

iv
ABSTRAK

MUHAMMAD FARRAS ASH SHIDDIQ : Manufaktur Alat Pakan Ikan


Otomatis Menggunakan Solar Cell. Proyek Akhir. Subang : Program Studi
Pemeliharaan Mesin, Politeknik Negeri Subang, 2022.

Tujuan penelitian alat pakan ikan otomatis menggunakan solar cell ini
digunakan untuk pemberian pakan ikan biasanya masih banyak peternak ikan
menggunakan manual, khususnya di Desa Cijambe Kabupaten Subang, Provinsi
Jawa Barat. Melihat kondisi tersebut perlu dilakukannya inovasi baru di bidang
peternakan, yang dimana bisa membantu meringankan pekerjaan dan
mempercepat proses pemberian pakan yaitu dengan di ciptakannya sebuah alat
pakan ikan otomatis menggunakan solar cell.

Metode dari proses manufaktur rangka utama. Lagkah-langkah penelitan


yang digunakan yaitu Studi literatur, dan observasi menjadi metode pengumpulan
data, pembacaan rancangan alat, work Preparations, identifikasi alat dan bahan,
proses manufaktur alat, uji kinerja pada alat pakan ikan otomatis menggunakan
solar cell.

Hasil dari proses manufaktur alat pakan ikan otomatis menggunakan


solar cell, rangka utama yang memiliki tinggi 1615mm dan lebar 445mm, plat
corong yang memiliki diameter atas 150mm, diameter alas 100mm dan tinggi
corong 50mm dengan ukuran panjang keseluruhan 300mm dan lebar 300mm, plat
penyaluran memiliki dua pengeluaran pakan dengan ukuran 642mm dan lebar
569mm dengan setiap pengeluaranya disiku 40º, penyangga panel surya ukuran
besi siku 600mm dan ukuran panjang besi hollow 580mm , serta ukuran pada
tiang penyangga memiliki ukuran panjang 150mm dengan tiga buah lubang
dengan diameter 10mm.

Kata kunci : Alat Pakan Ikan Otomatis Menggunakan Solar cell, Proses
Manufaktur, Preventive Maintanance.

v
ABSTRACT

MUHAMMAD FARRAS ASH SHIDDIQ : Manufacturing and Maintenance of


Automatic Fish Feed Equipment Using Solar Cells. Final project. Subang :
Mechanical Maintenance Study Program, Subang State Polytechnic, 2022.
Automatic fish feed equipment using solar cells used to provide fish feed
is usually still a lot of fish farmers use manual, especially in Cijambe Village,
Subang Regency, West Java Province. Seeing these conditions, new innovations
are needed in the field of www, which can help ease the work and speed up the
giving process, namely by creating a fish feed tool using a solar cell.
The method of manufacturing the upper frame, middle frame and lower
frame. The research steps used are literature studies, and observations into data
collection, reading tool designs, preparation work, viewing tools and materials,
manufacturing processes, testing the performance of automatic fish feed tools
using solar cells. Components carried out maintenance on the mechanical system
which includes the frame manufacturing system, electrical system, drive system.
The result of the main frame manufacturing process which has a height
of 1615mm and a width of 445mm, a funnel plate with an upper diameter of
150mm, a base diameter of 100mm and a funnel height of 50mm with an overall
length of 300mm and a width of 300mm, the distribution plate has two feed
dispenses with a size of 642mm and a width of 569mm with each 40º elbow, solar
panel support with 600mm angled iron and 580mm hollow iron length, and the
size of the support pole has a length of 150mm with three holes with a diameter of
10mm. The results of the preparation of this report can be concluded that the
preventive schedule plan for automatic fish feed equipment using a solar cell
includes a monthly schedule using the inspection method of 456 minutes and small
repair of 105 minutes. The maintenance schedule has been validated with the
agreed results.

Keywords : Automatic Fish Feed Equipment Using Solar cell, Manufacturing


Process, Preventive Maintanance.

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur mari kita panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat serta kasih sayang, khususnya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan proyek akhir, yang berjudul “Manufaktur alat pakan
ikan otomatis menggunakan solar cell” sehingga penulis dapat menyelesaikannya
dengan baik. Oleh karenanya pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada:

1. Orang tua yang telah mendoakan dan mendukung selama kegiatan ini
Berlangsung.
2. Ir. Ridwan Baharta, M.Sc. selaku Direktur Politeknik Negeri Subang.
3. Oyok Yudiyanto, S.T., M.T. selaku Wakil Direktur I Politeknik Negeri Subang
4. Yohanes Sinung Nugroho, Dipl.Ing., M.T. selaku Wakil Direktur II Politeknik
Negeri Subang
5. Aditya Nugraha, S.Pd., M.Sc., selaku Ketua Jurusan Teknik Perawatan dan
Perbaikan Mesin Politeknik Negeri Subang.
6. Susilawati, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing 1.
7. Aditya Nugraha, S.Pd., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing 2.
8. Teman satu team Proyek Akhir.

Penulis menyadari bahwa proyek akhir ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu penulis berharap adanya masukan maupun kritikan yang
membangun guna melengkapi kekurangan proyek akhir ini, sehingga kesalahan
dan kekurangan tersebut dapat diperbaiki pada penyusunan berikutnya, semoga
Penulis berharap proyek akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya
Penulis.

Subang, 15 Juli 2022

Muhammad Farras Ash Shiddiq

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... ii


LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................ v
ABSTRACT ............................................................................................. vi
DAFTAR ISI .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 14
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 14
1.2 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah .............................................. 15
1.3 Rumusan Masalah ........................................................................... 16
1.4 Tujuan ............................................................................................. 16
1.5 Manfaat ........................................................................................... 16
1.6 Sistematika penulisan ...................................................................... 17
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................. 19
2.1 Pengertian Manufaktur .................................................................... 19
2.2 Work Preparation ............................................................................ 19
2.3 Pengukuran...................................................................................... 20
2.4 Pemotongan ..................................................................................... 20
2.5 Pengelasan....................................................................................... 20
2.6 Cacat Pengelasan ............................................................................. 21
2.7 Elektroda ......................................................................................... 21
2.8 Alat Pakan Ikan Otomatis ................................................................ 23
2.9 Penelitian Relavan ........................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN......................................................... 25
3.1 Flow Chart....................................................................................... 25
3.2 Keterangan Flowchart ...................................................................... 26
3.3 Kegiatan dan Alokasi ....................................................................... 27

viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 28
4.1 Pengumpulan Data........................................................................... 28
4.1.1 Observasi lapangan .................................................................... 28
4.1.2 Studi literatur............................................................................. 29
4.2 Pembacaan Rancangan Alat ............................................................. 29
4.3 Pembuatan Work Preparation .......................................................... 31
4.4 Identifikasi Alat dan Bahan.............................................................. 32
4.5 Proses Pengerjaan Manufaktur Pembuatan Rangka Utama ............... 34
4.5.1 Proses Pembuatan Rangka Utama .............................................. 34
4.5.2 Proses Pembuatan Penyaluran Pakan Ikan ................................. 40
4.5.3 Proses Pembuatan Dudukan Solar Cell ...................................... 43
4.5.4 Proses Pembuatan Plat Corong Pakan Ikan ................................ 47
4.6 Uji Kinerja....................................................................................... 49
4.7 Proses Finishing .............................................................................. 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................... 52
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 52
5.2 Saran ............................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 53
LAMPIRAN ............................................................................................ 64

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Flow Chart ..................................................................................... 25


Gambar 4.1 Observasi Lapangan ........................................................................ 28
Gambar 4. 2 Studi Literatur................................................................................ 29
Gambar 4.3 Gambar Kerja Rangka Utama ......................................................... 29
Gambar 4.4 Gambar Kerja Penyaluran Pakan Ikan ............................................. 30
Gambar 4.5 Gambar Kerja Dudukan Solar Cell .................................................. 30
Gambar 4.6 Gambar Kerja Plat Corong Pakan Ikan ............................................ 31
Gambar 4.7 Desain 2D Rangka Utama ............................................................... 34
Gambar 4.8 Persiapan Alat, Bahan APD ............................................................ 35
Gambar 4.9 Pengukuran Rangka Utama ............................................................. 36
Gambar 4.10 Pengukuran Rangka Atas .............................................................. 37
Gambar 4.11 Pengukuran Penopang Panel Surya ............................................... 37
Gambar 4.12 Pemotongan Rangka Bawah .......................................................... 38
Gambar 4.13 Pengelasan Rangka Bawah............................................................ 38
Gambar 4.14 Pengelasan Rangka Tengah ........................................................... 39
Gambar 4.15 (a) Pengelasan Rangka Atas dan (b) Hasil Proses Manufaktur
Rangka Utama ............................................................................... 39
Gambar 4.16 Desain 2D Penyaluran Pakan Ikan ................................................ 40
Gambar 4.17 Pengukuran Penyaluran Pakan Ikan .............................................. 41
Gambar 4.18 Pemotongan Penyaluran Pakan Ikan.............................................. 41
Gambar 4.19 Drilling Penyaluran pakan ikan ..................................................... 42
Gambar 4.20 (a) Pengelasan penyaluran Pakan Ikan dan (b) Hasil Proses
Manufaktur Penyaluran Pakan Ikan ............................................... 43
Gambar 4.21 Desain 2D Dudukan Solar Cell ..................................................... 43
Gambar 4.22 Pengukuran Dudukan Solar Cell ................................................... 44
Gambar 4.23 Pemotongan Dudukan Solar Cell .................................................. 45
Gambar 4.24 (a) Pengelasan Dudukan Solar Cell dan (b) Hasil Proses Manufaktur
Dudukan Solar Cell ....................................................................... 46
Gambar 4.25 Desain 2D Plat Corong Pakan Ikan ............................................... 47

x
Gambar 4.26 Pengukuran Plat Corong Pakan Ikan ............................................ 48
Gambar 4.27 Pemotongan Penyaluran Pakan Ikan.............................................. 48
Gambar 4.28 (a) Pengelasan Plat Corong Pakan Ikan dan (b) Hasil Proses
Manufaktur Plat Corong Pakan Ikan ............................................. 49
Gambar 4.29 Pengujian Pertama ........................................................................ 50

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Alokasi .................................................................. 27


Tabel 4.1 Identifikasi Alat Manufaktur............................................................... 32
Tabel 4.2 Identifikasi Alat Ukur ......................................................................... 32
Tabel 4.3 Identifikasi Alat Pelindung Diri .......................................................... 33
Tabel 4.4 Identifikasi Bahan .............................................................................. 33
Tabel 4.5 Identifikasi Bahan Pendukung ............................................................ 33
Tabel 4.6 Bahan Material Pembuatan Rangka Utama ......................................... 35
Tabel 4.7 Bahan Material Pembuatan Penyaluran Pakan Ikan ............................ 40

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Curriculum Vitae ............................................................................ 56


Lampiran 2 Alat ................................................................................................. 57
Lampiran 3 Alat Ukur ........................................................................................ 58
Lampiran 4 Alat Pelindung Diri ......................................................................... 59
Lampiran 5 Material Yang Digunakan ............................................................... 61
Lampiran 6 Bahan Pendukung ........................................................................... 62
Lampiran 7 Work Preparation ........................................................................... 65

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budidaya ikan nila dan emas menggunakan kolam buatan telah diminati
oleh banyak kalangan masyarakat khususnya di Desa Cijambe Kec. Subang, Jawa
Barat. Masyarakat yang terjun dalam bidang ini tidak hanya peternak saja, akan
tetapi banyak juga masyarakat yang berprofesi selain peternak memilih pekerjaan
ini untuk mendapatkan penghasilan yang lebih. Dalam meningkatkan produksi
ikan nila dan emas, budidaya secara intensif perlu dilakukan dengan pemberian
pakan yang tepat, pemberian pakan tanpa terjadwal dan tidak seimbang akan
menyebabkan kerugian atau pemborosan secara materil dan akan mempengaruhi
kualitas air yang dapat mengganggu kelangsungan hidup ikan yang dipelihara.
Pemberian pakan dalam jumlah yang seimbang merupakan hal yang penting untuk
keberhasilan suatu budidaya ikan Intan sari (2018) dalam skripsi Gusti Randa
Marpaung (2020).
Penduduk disana terdapat 6914 jiwa dengan jumlah kepala keluarga
1548 dan 285 penduduk yang berprofesi sebagai peternak ikan. Melihat dari total
luas kolam rata-rata peternak ikan di Desa Cijambe Kec. Subang, Jawa Barat
mempunyai 10-12 kolam dengan luas perkolamnya memiliki panjang 6 meter dan
lebar 2 meter 60 cm berdasarkan survei secara langsung pada hari kamis 02
Desember 2021 kepada peternak ikan tersebut tidak diimbangi dengan alat atau
mesin yang lebih modern, para peternak ikan di Desa Cijambe memiliki alat yang
terbatas dan masih sederhana seperti alat pakan ikan, dan metode pemberian
pakan menggunakan tangan, dengan menggunakan metode tersebut para peternak
ikan membutuhkan waktu 3 kali sehari dalam proses pemberian pakan ikan. BKD,
(2018).

14
Adanya terobosan baru alat pakan ikan otomatis menggunakan solar cell,
diharapkan kedepannya bisa membantu peternak ikan untuk bisa mengefisienkan
waktu dalam proses pemberian makan dan menghasilkan kualitas produk yang
maksimal, khususnya pada peternak yang berada di Desa Cijambe Kec. Cijambe,
Kab. Subang, Jawa Barat. Sehingga setelah menggunakan alat tersebut, mampu
mendapatkan kualitas hasil yang lebih baik dengan waktu yang efisien untuk
meyeimbangkan permintaan dengan produksinya.
Manufaktur itu penting dalam membuat alat. Langkah-langkah pekerjaan
dan tindakan yang terlibat dalam mengkonversi input menjadi output. Input bisa
berupa bahan baku, barang setengah jadi atau komponen. Sedangkan, output bisa
jadi barang jadi atau setengah jadi. Selain bahan baku yang digunakan, proses
memerlukan berbagai input lainnya seperti tenaga kerja, mesin, peralatan, dan
bahan kimia atau pengolahan biologis. Seberapa besar input lainnya berkontribusi
terhadap proses, itu tergantung pada sifat dasar proses manufaktur.
Penulis membuat laporan proyek akhir dengan judul “Manufaktur alat
pakan ikan otomatis menggunakan solar cell” yang bertujuan untuk
mengembangkan alat yang sudah ada dan digunakan pada peternak ikan yang
sebelumnya menggunakan manual dalam pemberian pakan ikan. Pada alat
sebelumnya sumber tenaga menggunakan listrik dan pengeluaran pakan ikan
hanya satu titik. Melakukan pengembangan menjadi lebih baik lagi sesuai dengan
yang dibutuhkan pada peternak ikan di Desa Cijambe Kec. Cijambe, Kab. Subang,
Jawa Barat.

1.2 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah


Adapun ruang lingkup yang diambil pada proyek akhir mengenai
“Manufaktur alat pakan ikan otomatis menggunakan solar cell” Adapun batasan
masalah pada proses manufaktur alat yaitu berupa proses pembuatan alat dan uji
kinerja alat.

15
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembuatan alat pakan ikan otomatis menggunakan


solar cell ?
2. Bagaimana uji kinerja pada alat pakan ikan otomatis menggunakan solar
cell ?
1.4 Tujuan
Tujuan dari pembahasn topik proyek akhir sebagai berikut:

1. Mengetahui proses pembuatan alat pakan ikan otomatis dengan


menggunakan solar cell.
2. Mengetahui uji kinerja alat pakan ikan otomatis dengan menggunakan
solar cell.

1.5 Manfaat
Berikut ini manfaat dari pembahasan laporan proyek akhir di antaranya
sebagai berikut:

1.5.1 Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dan keterampilan dari


pembuatan proyek akhir ini, khususnya yang berkaitan dengan bidang
manufaktur dan pemeliharan pada alat pakan ikan otomatis menggunakan
solar cell.
b. Mahasiswa lebih profesional dalam melakukan suatu pekerjaan di bidang
manufaktur dan pemeliharanserta dapat menerapkannya pada alatpakan
ikan otomatis menggunakan solar cell.
c. Menambah keterampilan mahasiswa dalam berkomunikasi dengan sesama
anggota tim proyek akhir pembuatan alat pakan ikan otomatis
menggunakan solar cell.

16
1.5.2 Bagi Institusi

a. Dapat menambah nilai plus bagi jurusan Teknik perawatan dan perbaikan
mesin Politeknik Negeri Subang.
b. Bisa menjadi contoh kedepannya untuk membuat sebuah terobosan
terbarukan di bidang teknologi tepat guna.
c. Bisa menjadi sebuah bahan ajar untuk para mahasiswa yang ingin
menambah pengetahuannya seputar manufaktur dan pemeliharaan.
1.5.3 Bagi Masyarakat

a. Sebagai ajang pengabdian kepada masyarakat, khususnya para peternak


ikan yang ada di Desa Cijambe Kec. Subang, Jawa Barat.
b. Dapat membantu masyarakat serta meningkatkan hasil produksi pemberian
pakan ikan dengan menggunanakan solar cell.
c. Dapat menerapkan ilmu serta pengalaman yang di dapat dari kampus
untuk di terapkan ke masyarakat.

1.6 Sistematika penulisan


Laporan proyek akhir ini terdiri dari 5 bab, yaitu sebagai berikut :
1.6.1 Bab 1 Pendahuluan
Pada bab pendahuluan ini menjelaskan mengenai latar belakang, ruang
lingkup dan batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat
penulisan, dan sistematika penulisan.
1.6.2 Bab 2 Kajian Pustaka
Pada bab kajian pustaka ini menjelaskan mengenai kajian teori, meliputi ;
pengertian manufaktur dan pemeliharaan, langkah-langkah manufaktur kemudian
menjelaskan suatu penelitian yang relavan.
1.6.3 Bab 3 Metode Penelitian
Pada bab metode penelitian ini menjelaskan mengenai metode
penyelesaian masalah, jadwal PA, dan rencana anggaran biaya.

17
1.6.4 Bab 4 Hasil dan Pembahasan
Pada bab hasil dan pembahasan ini menjelaskan mengenai hasil dan
pembahasan utama dari pekerjaan yang telah dilakukan. Pembahasan ini didukung
berupa bentuk tabel, grafik, foto/gambar.
1.6.5 Bab 5 Simpulan dan Saran
Pada bab simpulan dan saran ini menjelaskan mengenai kesimpulan akhir
hasil pekerjaan yang dilakukan dan saran-saran yang direkomendasikan
berdasarkan dalam proses pengerjaan untuk perbaikan proses kerja selanjutnya

18
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manufaktur


Menurut Agustanti, S (2017) Manufaktur adalah kegiatan mengolah
bahan baku menjadi produk yang lebih bernilai untuk dipasarkan dan
menghasilkan keuntungan (profit). Proses pengolahan ini disebut dengan proses
produksi. Sistem manufaktur adalah kumpulan peralatan yang terpadu dengan
sumber daya manusia, berfungsi untuk melakukan satu atau lebih pemprosesan
dan atau perakitan pada mulai dari bahan baku, sebagian, atau rangkaian bagian.

Menurut Sebastian, E. (2014) proses manufaktur ialah penambahan dan


pengaplikasian bahan fisik maupun kimia untuk merubah bentuk geometri bahan
atau penampilan permukaan dalam pembuatan komponen suatu produk. Misalnya
komponen seperti baut, mur, plat besi lain-lain yang merupakan komponen dasar
yang dapat dirakit menjadi komponen lebih rumit dan mempunyai nilai yang lebih
besar dan berguna.

Berdasarkan pengertian manufaktur yang diuraikan di atas, dapat


disimpulkan proses manufaktur merupakan proses merubah bahan sebagai produk.
pada perubahan tersebut ada beberapa proses yang harus dilakukan supaya
menjadi sebuah produk. Jadi manufaktur artinya proses pembuatan suatu alat
berasal bahan mentah sebagai sebuah produk yang melalui proses pengukuran,
pemotongan, serta penyambungan bahan.

2.2 Work Preparation


Menurut Susilawati, dkk, (2020), setelah melakukan proses desain, dan
pembacaan gambar langkah selanjutnya dalam melakukan proses manufaktur
yaitu membuat Work Preparation (WP). Work Preparation merupakan lembar
atau rencana kerja yang harus disiapkan sebelum melakukan praktik
menggunakan mesin, tujuannya untuk meminimalisir kesalahan, maka dari itu
penulis membuat Work Preparation sebelum melakukan proses manufaktur.

19
2.3 Pengukuran
Menurut Antika, dkk (2012) Measurement (pengukuran) merupakan
suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur. Artinya memberi angka terhadap
sesuatu yang disebut objek pengukuran atau objek ukur.

Berdasarkan pengertian pengukuran yang diuraikan di atas, dapat


disimpulkan pengukuran merupakan suatu kegiatan mengukur yang dilakukan
pada suatu objek menggunakan alat ukur. Pengukuran yang dilakukan saat
membuat suatu alat, dapat membantu buat memudahkan dan mengetahui dimensi
alat yang akan didesain. Proses manufaktur pengukuran sangat penting, buat
membantu pelaksana ketika memberi ukuran bahan yang akan dipotong.

2.4 Pemotongan
Menurut Abdulah, A (2020) Memotong adalah pekerjaan yang dilakukan
untuk mengecilkan ukuran suatu bahan baik dengan pisau atau dengan alat
pemotong lainnya pada arah melintang panjang serat bahan. Ukuran dari bahan
yang terbentuk relatif panjang atau tebal. Mengiris adalah mengecilkan ukuran
suatu bahan dengan menggunakan pisau untuk mendapatkan ukuran panjang lebih
kecil dan tipis dengan arah melintang atau sejajar panjang bahan yang dipotong.

Dapat disimpulkan bahwa pemotongan adalah suatu pekerjaan yang


dilakuan untuk mengecilkan dimensi bahan yang dibutuhkan, menggunakan alat
pemotong yang sesuai. Proses pemotongan dalam manufaktur dilaksanakan ketika
membutuhkan material dengan dimensi kecil. Pemotongan yang dilakukan pada
material yang dibutuhkan untuk membuat suatu alat yang menggunakan alat
pemotong seperti gerinda dan batu.

2.5 Pengelasan
Menurut Santoso, dkk (2018) Menjelaskan Secara sederhana pengelasan
(Welding) dapat didefinisikan sebagai teknik penyambungan logam secara
permanen dari dua buah komponen atau lebih dengan mencairkan logam induk
dan logam pengisi. Pengelasan dilakukan dengan atau tanpa tekanan serta
menggunakan atau tanpa menggunakan logam penambah.

20
Berdasarkan pengertian pegelasan yang diuraikan di atas, dapat
disimpulkan pengelasan yaitu menyambungkan dua buah material atau lebih
dengan cara mencairkan logam induk dan bahan tambah sehingga keduanya
menyatu seperti benda utuh. Dalam pengelasan ada beberapa jenis metode yang
dapat dilakukan untuk proses pengelasan. Secara umum, jenis pengelasan ada
beberapa macam seperti Shield Metal Arc Welding (SMAW), Gas Metal Arc
Welding (GMAW), Gas Tungsten Arc Welding (GTAW), dan sebagainya.

2.5.1 Shielded Metal Arc Welding (SMAW)

Menurut Budi, Solichin, Prihanto, (2016) menjelaskan bahwa shielded


metal arc welding atau las elektroda terbungkus merupakan metode
penyambungan dua buah logam atau lebih menjadi suatu sambungan yang tetap,
dengan menggunakan sumber panas listrik, dan bahan tambahan atau pengisi
berupa elektroda yang terbungkus. Pada metode ini, busur api listrik yang terjadi
antara ujung elektroda dan logam induk akan menghasilkan panas. Panas tersebut
yang mencairkan ujung elektroda dan benda kerja secara sehingga menempel
menjadi satu. Busur listrik dihasilkan dari mesin las. Elektroda yang dipakai
berupa kawat yang terbungkus dengan pelindung atau fluks. Dengan pencairan
tersebut, kampus las terisi oleh logam cair dari elektroda dan logam induk,
terbentuklah kawah cair yang membeku,maka terciptalah logam lasan dan terak.

2.6 Cacat Pengelasan


Menurut Ranu Yudistira Pratama dkk.,(2022) Cacat pengelasan yaitu dari
suatu proses pengelasan yang tidak memenuhi syarat yang sudah ditetapkan di
dalam standar (ASME IX, AWS, API, ASTM). Penyebab cacat las dapat
dikarenakan adanya prosedur pengelasan yang salah, persiapan yang kurang dan
juga dapat disebabkan oleh peralatan serta consumable yang tidak sesuai standart.

2.7 Elektroda
Menurut Tarkono, dkk (2012) Elektroda dibedakan menjadi lima bagaian
besar yaitu, baja lunak, baja karbon tinggi, baja paduan, besi tuang, dan logam
non ferro. Karena filler metal harus mempunyai Kesamaan sifat dengan logam

21
induk, maka sekaligus ini berarti bahwa tidak ada elektroda yang dapat dipakai
untuk semua jenis dari pengelasan. Demikian pula ukuran diameternya. Pemilihan
ukuran parameter tergantung dari perencanaan, ukuran las, posisi pengelasan,
input panas, serta keahlian dalam pengelasan. Ini berarti bahwa tiap ukuran
diameter elektroda mempunyai kaitan dengan besarnya kuat arus yang harus lewat
pada elektroda tersebut. Dimana elektroda tersebut. Mempunyai selubung atau
coating Dilihat dari fungsinya, maka untuk pemilihan jenis elektroda yang
digunakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

Jenis logam yang akan dilas.


a. Tebal bahan yang akan dilas.
b. Kekuatan mekanis yang diharapkan dari hasil pengelasan.
c. Posisi pengelasan.
d. Bentuk kampuh benda kerja.
Dari kriteria di atas dapat dilihat kode elektroda yang sesuai dengan
keperluan yang dinginkan.Kode elektroda yang berupa huruf, dan angka
mempunyai arti khusus yang berguna untuk pemilihan elektroda. Kode Elektroda
sudah distandarkan oleh badan standarisasi kode elektroda yaitu American
Welding Society (AWS) dan American Society For Testing Materials (ASTM).
Simbol atau kode yang diberikan yaitu satu Huruf E yang diikuti oleh
empat atau lima angka dibelakangnya, contoh E7016. Sedangkan simbol
standarisasi JIS (Japan Industrial Standard), kode yang diberikan yaitu Satu huruf
D yang diikuti oleh empat atau lima Angka dibelakangnya, contoh D5016. Fluks
dari elektroda ini mengandung serbuk besi untuk memperbaiki effisiensi las dan
bentuk Riginya. Elektroda ini menghasilkan logam las Yang hampir sama sifat
mekanisnya dengan D4316. Meskipun demikian pembersihan teraknya lebih
bagus dan permukaan riginya Lebih halus. Penggunaan elektroda ini terbatas
untuk pengelasan posisi datar dan datar sudut (Horizontal Fillet). Elektroda
dengan kode E7016, untuk setiap huruf dan setiap angka mempunyai arti Masing-
masing, yaitu:

E : elektroda untuk las busur listrik.

22
70 : menyatakan nilai tegangan tarik minimum hasil pengelasan dikalikan dengan
1000 psi, jadi 70.000 psi atau 483 Mpa.

1 : menyatakan posisi pengelasan, Angka 1 berarti dapat digunakan untuk


pengelasan semua posisi.

6 : komposisi kimia basic hydrogen rendah + garam potasium.


2.8 Alat Pakan Ikan Otomatis
Menurut Prijatna dkk, (2018) Salah satu faktor yang mempengaruhi
Budidaya ikan adalah pemberian pakan. Pemberian pakan yang baik adalah
dilakukan secara teratur dan sesuai dengan kebutuhan. Pakan yang diberikan
terlalu sedikit akan menghasilkan pertumbuhan ikan yang kurang optimal karena
ikan akan kekurangan gizi. Sebaliknya, pakan yang diberikan terlalu Banyak
maka dapat menyebabkan pencemaran dari sisa-sisa makanan yang terbuang.
Dengan Pemberian pakan yang cukup, maka masalah Tersebut dapat dicegah.Pada
umumnya, pemberian pakan dalam budidaya ikan dilakukan secara manual, yaitu
Dengan menaburkan sendiri makanan ikan berupa pelet pada waktu yang
ditentukan setiap harinya. Pemberian pakan dengan cara Ini biasanya
membutuhkan kedisiplinan dari Peternak ikan. Selain itu, pemberian pakan
Dengan cara manual umumnya tidak dilakukan penimbangan pakan terlebih
dahulu sehingga. Dapat menyebabkan ketidaksesuaian banyak Pakan yang
diberikan terhadap kebutuhan makan ikan tersebut.
2.9 Penelitian Relavan
Menurut Supriyanto, E. (2020). Dalam Penelitiannya yang berjudul
“MANUFACTURE DALAM DUNIA TEKNIK INDUSTRI”. Bahwa definisi
manufaktur, Keilmuan teknik manufaktur mempelajari perancangan produk
manufaktur dan perancangan proses pembuatannya serta Pengelolaan sistem
produksinya (sistem Manufaktur). Meskipun teknik manufaktur pada Berbagai
perguruan tinggi memiliki ke-khas-an sendiri-sendiri namun selalu ada bagian
yang Sama pada jurusan-jurusan tersebut.Keilmuan Teknik manufaktur selalu
berbasis kepada Aktifitas pembuatan produk manufaktur yangMelibatkan
berbagai aktifitas dan sumberdaya seperti yang telah diuraikan di atas.

23
Menurut (Pratisca dkk, 2020) pada jurnalnya yang berjudul “Alat Pemberi
Pakan Ikan Otomatis Berbasis Suhu Air Pada Kolam Ikan” Perikanan di Indonesia
merupakan salah satu penunjang pemasukan negara yang cukup signifikan. Salah
satu faktor pendukung meningkatnya produksi ikan adalah ketersediaan pakan.
Biaya produksi pakan yang terkadang terlalu mahal dapat menjadi kendala dalam
budidaya ikan. Untuk mengurangi biaya tersebut sebaiknya penggunaan pakan
dilakukan secara efisien. Namun kondisi yang dihadapi dilapangan, sistem
pemberian pakan masih dilakukan secara manual. Sehingga takaran pemberian
pakan tidak menentu dan juga menyebabkan lamanya pemberian pakan pada ikan
jika peternak memiliki kolam yang banyak. Menabur pakan dengan rata dan
tersebar diseluruh kolam merupakan metode pemberian pakan terbaik yang bisa
dilakukan dalam mengatasi hal ini. Adapun salah satu faktor penting yang
mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan adalah suhu. Karena
suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan dan nafsu makan ikan.

24
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Flow Chart
Dalam proses pembuatan suatu produk sangatlah memerlukan studi literatur,
bahan, peralatan, dan proses pemesinan. Dalam pemilihan alat, bahan, haruslah
tetap dan sesuai dengan kebutuhan, hal ini sangat menentukan hasil akhir dari
suatu produk yang dibuat. Berikut proses Manufaktur pada alat pakan ikan
otomatis menggunakan solar cell.

Mulai

Pengumpulan Data:
1. Studi Literatur
2. Observasi

Pembacaan Rancangan Alat

Penyusunan Work Preparation

Identifikasi Alat dan Bahan

Tidak
Proses Manufaktur

Uji Kinerja

Ya

Finishing

Selesai
Gambar 3.1 Flow Chart
(Sumber: Dokumentasi pribadi)

25
3.2 Keterangan Flowchart
3.2.1. Pengumpulan Data
Penulis melakukan pengumpulan data dengan studi literatur pada tahap ini
dilakukan pengumpulan data dari berbagai sumber informasi yang dapat
dipercaya. Data yang didapat bisa bersumber mulai dari buku dan beberapa
sumber dari internet berupa jurnal yang telah diuiji dan juga artikel yang
kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan. Observasi di lapangan ke Desa
Cijambe Kec. Subang, Jawa Barat. Observasi dilaksanakan untuk menjadi acuan
dan perbandingan dalam membuat alat pakan ikan otomatis menggunakan solar
cell.

3.2.2. Pembacaan Rancangan Alat

Dalam tahap ini, penulis melakukan pembacaan gambar rancangan alat yang
telah dibuat oleh drafter. Membaca gambar rancangan alat sebelum proses
manufaktur dapat membantu mempermudah pengerjaan dan agar tidak terjadi
kesalahan.

3.2.3. Penyusunan Work Preparation

Dalam tahap ini, penulis membuat work preparation sebagai lembar rencana
kerja yang bertujuan untuk mempermudah proses manufaktur dan meminimalisir
kesalahan saat melakukan pekerjaan pembuatan alat.

3.2.4. Identifikasi Alat dan Bahan

Dalam tahap ini, penulis melakukan identifikasi alat dan bahan apa saja
yang dibutuhkan untuk pembuatan alat pakan ikan otomatis menggunakan solar
cell. Pengumpulan bahan, seperti membeli besi hollow untuk rangka, plat untuk
penampung rangka alat pakan ikan otomatis menggunakan solar cell.

3.2.5. Proses Manufaktur

Dalam tahap ini, penulis melakukan proses manufaktur alat pakan ikan
otomatis menggunakan solar cell. Proses ini diawali dengan pengukuran besi
hollow untuk membuat rangka, serta penyambungan dengan pengelasan.

26
3.2.6. Uji Kinerja

Dalam tahap ini, penulis melakukan uji kinerja alat yang telah dibuat,
dengan menguji jalan alat pakan ikan otomatis menggunakan solar sell apakah
sesuai yang diharapkan atau tidak, serta menguji kekuatan rangka sebagai
penopangnya. Uji kinerja ini untuk mengetahui kelayakan alat yang telah dibuat.

3.2.7. Finishing

Setelah lolos dari proses uji kinerja dan sesuai dengan apa yang diharapkan,
maka dilakukannya proses finishing berupa pengecetan dan pendempulan pada
alat pakan ikan otomatis menggunakan solar cell dan pengecekan ulang terhadap
kelengkapan keseluruhan alat pakan ikan otomatis menggunakan solar cell.

3.3 Kegiatan dan Alokasi


Adapun jadwal proyek akhir berisikan tahapan-tahapan kegiatan dimulai
dari awal pembuatan sampai akhir proses. Adapun rincian mengenai jadwal
proyek akhir yaitu :

Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Alokasi


No Kegiatan 2022
Desember Januari Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengumpulan
Data Observasi
dan Studi
Literatur
2. Pembacaan
Rancangan Alat
3. Penyusunan
Work
Prepation
4. Identifikasi
Alat dan Bahan
5. Proses
Manufaktur
6. Uji Kinerja
7. Finishing

(Sumber : Dokumentasi pribadi)

27
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dilakukan untuk melakukan kegiatan pencarian


terhadap referensi yang diperlukan dalam pembuatan alat pakan ikan otomatis
menggunakan solar cell. Tahapan yang dilakukan dalam proses pengambilan data
meliputi observasi dan studi literatur.

4.1.1 Observasi lapangan

Gambar 4.1 Observasi Lapangan


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Pengumpulan data yang dilakukan untuk mencari data secara realtime atau
fakta berupa alat pakan ikan otomatis yang sudah ada, yaitu tahapan observasi
secara langsung ke peternak ikan tersebut. Tahapan ini bertujuan untuk
memberikan gambaran terkait komponen-komponen yang akan diperlukan dan
bahan yang akan digunakan, proses pembuatan, hingga uji kinerja pada alat pakan
ikan otomatis.

28
4.1.2 Studi literatur

Gambar 4. 2 Studi Literatur


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Pengumpulan data berupa studi literatur dilakukan guna mencari data
terkait alat pakan ikan otomatis dan memperkuat data-data yang didapatkan dari
beberapa jurnal dan buku terkait pembuatan alat pakan ikan otomatis. Data yang
didapat dari studi literatur yaitu mengetahui alat pakan ikan otomatis jurnal yang
diambil salah satunya dengan judul “Alat Pemberi Pakan Ikan Otomatis Berbasis
Suhu Air Pada Kolam Ikan” oleh (Pratisca dkk, 2020).
4.2 Pembacaan Rancangan Alat

Gambar 4.3 Gambar Kerja Rangka Utama


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

29
Pada gambar 4.3 merupakan gambar kerja dari pembuatan rangka utama
berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui informasi terkait ukuran tinggi
rangka 1615 mm dengan lebar 445 mm dan panjang 560 mm. Pada rangka utama
yang akan dikerjakan, serta proses pengelasan yang digunakan yaitu las SMAW
dan elektroda RD 460.

Gambar 4.4 Gambar Kerja Penyaluran Pakan Ikan


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pada gambar 4.4 merupakan gambar kerja dari pembuatan penyaluran


pakan ikn berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui informasi terkait ukuran
tinggi penyaluran 286 mm dengan lebar 642 mm dan panjang 150 mm. Pada
penyaluran pakan ikan yang akan dikerjakan, serta proses pengelasan yang
digunakan yaitu las SMAW dan elektroda RD 460.

Gambar 4.5 Gambar Kerja Dudukan Solar Cell


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

30
Pada gambar 4.3 merupakan gambar kerja dari pembuatan dudukan solar
cell berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui informasi terkait ukuran tinggi
dudukan solar cell 438 mm dengan lebar 600 mm dan panjang 569 mm. Pada
dudukan solar cell yang akan dikerjakan, serta proses pengelasan yang digunakan
yaitu las SMAW dan elektroda RD 460.

Gambar 4.6 Gambar Kerja Plat Corong Pakan Ikan


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pada gambar 4.6 merupakan gambar kerja dari pembuatan plat corong
pakan ikan berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui informasi terkait ukuran
plat corong pakan ikan dengan lebar 300 mm dan panjang 300 mm. Pada plat
corong pakan ikan yang akan dikerjakan, serta proses pengelasan yang digunakan
yaitu las SMAW dan elektroda RD 460.
4.3 Pembuatan Work Preparation
Pembuatan work preparation ini bertujuan untuk mengetahui proses
manufaktur pembuatan rangka, pembuatan dudukan solar cell, pembuatan
penyaluran pakan ikan, pembuatan corong pakan ikan, dengan rinci dan jelas
sehingga ketika pembuatan proses manufaktur dilakukan tidak memakan waktu
banyak dan meminimalisir terjadinya kesalahan pada saat saat proses manufaktur,
work preparation memuat nama komponen yang akan dibuat, gambar kerja,

31
langkah kerja, spesifikasi material, serta peralatan baik itu peralatan utama,
peralatan pendukung hingga peralatan keselamatan kerja. Adapun pembuatan
work preparation Terlampir.

4.4 Identifikasi Alat dan Bahan

Identifikasi alat dan bahan merupakan tahapan untuk mempersiapkan


kebutuhan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan sebelum melakukan
proses manufaktur alat pakain ikan otomatis memggunakan solar cell. Adapun
alat dan bahan yang akan digunkan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Identifikasi Alat Manufaktur

No Alat

1. Mesin Las SMAW

2. Mesin Bor Tangan

3. Mesin Gerinda Tangan

4. Palu Terak

5. Sikat kawat

6. Kunci 12 mm

7. Palu

8. Obeng
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Tabel 4.2 Identifikasi Alat Ukur

NO Alat

1. Roll Mete

2. Mistar Siku

3. Jangka Sorong

4. Jangka

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

32
Tabel 4.3 Identifikasi Alat Pelindung Diri

No Alat Pelindung Diri (APD)

1. Kacamata Sefety

2. Wear Pack

3. Kacamata Las

4. Sepatu Safety

5. Sarung tangan las

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Tabel 4.4 Identifikasi Bahan

No Bahan

1. - Besi hollow 30 mm×30 mm dengan Ketebalan 2 mm.


- Besi hollow 40 mm×40 mm dengan Ketebalan 1,5 mm.

2. - Plat Stainless Steel dengan Ketebalan 0,8 mm.


- Plat dengan Ketebalan 2 mm.

3. - Besi Siku 30 mm×30 mm dengan ketebalan 3 mm

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Tabel 4.5 Identifikasi Bahan Pendukung

NO Alat
1. Elektroda RD 460
2. Mata gerinda potong
3. Mata gerinda asah
4. Spidol
5. Mata bor
6. Mata gerinda ampelas
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

33
4.5 Proses Pengerjaan Manufaktur Pembuatan Rangka Utama

Pembuatan alat pakan ikan otomatis menggunakan solar cell dilakukan


dengan tahap pengerjaan secara berurut disesuaikan dengan pembacaan gambar
atau desain alat tersebut, tujuanya agar mendapatkan gambaran pada saat proses
manufaktur berlangsung meliputi Pembacaan gambar, pengukuran bahan,
pemotongan bahan, pengeboran bahan dan penyambungan bahan dengan
pengelasan. Pembagian proses manufaktur alat pakan ikan otomatis menggunakan
solar cell yaitu:
1. Proses manufaktur rangka utama
2. Proses manufaktur plat penyaluran pakan ikan
3. Poses manufaktur penyangga solar cell
4. Proses manufaktur plat corong

4.5.1 Proses Pembuatan Rangka Utama

Gambar 4.7 Desain 2D Rangka Utama


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

A. Persiapan
Proses pengerjaan dimulai dari mempersiapakan alat dan bahan yang
akan digunakan. Bahan yang digunakan dalam pembuatan rangka utama, yaitu
besi hollow 30 mm x 30 mm dengan ketebalan 2 mm, setelah alat dan bahan

34
disiapkan, kemudian pengukuran pada bahan yang dilakukan sesuai dengan
gambar desain menggunakan roll meter dan mistar siku.

Gambar 4.8 Persiapan Alat, Bahan APD


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

B. Pengukuran
Proses pengukuran pada besi hollow 30 mm x 30 mm dengan ketebalan 2
mm menggunakan roll meter dan mistar siku. Tahap pengukuran disertai dengan
penanda terhadap dimensi masing-masing part berupa garisan menggunakan
spidol sebagai patokan pada saat proses pengukuran, adapun kebutuhan untuk
pembuatan rangka utama dari alat pakan ikan otomatis menggungunakan solar
cell, yaitu :

Tabel 4.6 Bahan Material Pembuatan Rangka Utama

No Material Ukuran Jumlah


1. Besi hollow 30 mm x 30 mm dengan Panjang 445 mm 3
ketebalan 2 mm Panjang 380 mm 4
Panjang 470 mm 4
Panjang 320 mm 2
Panjang 178 mm 2
Panjang 385 mm 1
Panjang 85 mm 4
Panjang 208 mm 2

35
Panjang 1585 1
mm
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Pengukuran pada besi hollow menggunakan meteran dan mistar siku, spidol
dengan ukuran panjang 445 mm sebanyak (2 batang) dengan sudut 45º, ukuran
panjang 380 mm (2 batang) dengan sudut 45º untuk rangka bawah dan 320 mm (2
batang), 178 mm (2 batang) dan 383 mm (1 batang) untuk rangka tengah.

Gambar 4.9 Pengukuran Rangka Utama


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Pengukuran pada besi hollow, menggunakan meteran dan mistar siku,
spidol dengan ukuran panjang 445 mm sebanyak (1 batang) dengan sudut 45º,
ukuran panjang 380 mm (2 batang) dengan sudut 45º, ukuran panjang 208 mm (2
batang) dengan sudut 45º untuk rangka atas dan 85 mm (4 batang) untuk
penyangga wadah pakan ikan, 180 mm (2 batang) untuk tiang box panel

36
Gambar 4.10 Pengukuran Rangka Atas
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Selanjutnya lakukan pengukuran pada besi hollow menggunakan meteran


dan mistar siku, spidol setelah itu tandai dengan menggunakan spidol dengan
ukuran panjang 470 mm sebanyak (4 batang), untuk penopang rangka dan 1585
mm (1 batang) untuk tiang penopang panel surya.

Gambar 4.11 Pengukuran Penopang Panel Surya


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
C. Pemotongan
Setelah Proses pengukuran, dilakukan proses pemotongan material untuk
membentuk part-part menggunakan gerinda tangan dan mata gerinda potong,
pemotongan berdasarkan garis dimensi yang telah dibuat. Setelah material
dipotong sesuai ukuran, kemudian melakukan pembuatan sudut 45º. Hasil
pemotongan kemudian dihaluskan dengan mata gerinda asah pada bagian sisi
tajam.

37
Gambar 4.12 Pemotongan Rangka Bawah
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
D. Proses Pengelasan
Proses selanjunya adalah penyambungan material dengan cara
melakukan pengelasan. Pengelasan dilakukan dengan menggunakan mesin las
SMAW, dan elektroda RD 460. Sebelum pengelasan dilakukan, mengatur arus 50
ampre pada mesin las terlebih dahulu sesuai diameter elektroda yang dipakai,
kemudian lakukan tack weld sebagaian sambungan sementara sebelum dilakukan
proses pengelasan panjang. Pengelasan hollow panjang 445 mm dan hollow
panjang 380 mm yang telah dibuat sudut 45º pada ujungnya agar berbentuk 90º.

Gambar 4.13 Pengelasan Rangka Bawah


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Proses selanjunya adalah penyambungan rangka bawah dengan rangka
tengah yaitu dengan cara melakukan pengelasan. Pengelasan Dilakukan dengan
menggunakan mesin las SMAW, dan elektroda RD 460. Sebelum pengelasan
dilakukan, mengatur arus mesin las terlebih dahulu sesuai diameter elektroda yang

38
dipakai, kemudian lakukan tack weld sebagaian sambungan sementara sebelum
dilakukan proses pengelasan panjang.

Gambar 4.14 Pengelasan Rangka Tengah


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kemudian yaitu pengelasan pada bagian rangka atas dengan ukuran panjang 208
mm.

(a) (b)

Gambar 4.15 (a) Pengelasan Rangka Atas dan (b) Hasil Proses Manufaktur
Rangka Utama
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

39
4.5.2 Proses Pembuatan Penyaluran Pakan Ikan

Gambar 4.16 Desain 2D Penyaluran Pakan Ikan


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
A. Persiapan
Proses pengerjaan dimulai dari mempersiapakan alat dan bahan yang
akan digunakan. Material yang digunakan dalam pembuatan penyaluran pakan
ikan, yaitu plat dengan ketebalan 0,8 mm. Setelah alat dan bahan dipersiapkan,
kemudian dilakukan pengukuran pada bahan dilakukan sesuai gambar desain
menggunakan roll meter dan mistar siku.
B. Pengukuran
Proses pengukuran pada plat 0,8 mm menggunakan roll meter dan mistar
siku. Tahap pengukuran disertai dengan penandaan terhadap dimensi masing-
masing part berupa garisan menggunakan spidol sebagai patokan pada saat
pemotongan.

Tabel 4.7 Bahan Material Pembuatan Penyaluran Pakan Ikan

No Material Ukuran Jumlah


1. Plat dengan ketebalan 0,8 Diameter 100 1
mm
Panjang 150 mm 1
Panjang 150 mm 1
Panjang 150 1
mmx 61 x 0,8

40
mm
Panjang 392 x 2
225x 0,8 mm

Gambar 4.17 Pengukuran Penyaluran Pakan Ikan


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
C. Pemotongan
Setelah melakukan Proses pengukuran dan penanadaan selesai, dilakukan
proses pemotongan material tersebut utuk membentuk part-part baru dengan
sesuai gambar, pemotongan berdasarkan garis dimensi yang telah dibuat.
Pemotongan dilakukan pada plat 321mm x 225mm dengan ketebalan 0,8 mm.

Gambar 4.18 Pemotongan Penyaluran Pakan Ikan


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
D. Drilling
Lakukan penandaan part-part baru yang telah dibuat, dengan membuat
titik sebagai patokan pengeboran. Setelah itu, pelaksanaan melakukan drilling

41
terhadap material-material tersebut pada posisi yang sesuai patokan. Driling
dilakukan dengan mata bor diameter 4 mm, yang dilanjukan dengan mata bor
diameter 10 mm setelah itu besarkan dengan mata bor piramid dengan ukuran
diameter 30mm.

Gambar 4.19 Drilling Penyaluran pakan ikan


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
E. Pengelasan
Proses selanjutnya adalah penyambungan material dengan cara
melakukan pengelasan. Pengelasan dilakukan menggunakan mesin las SMAW.
Sebelum Pengelasan dilakukan, mengatur arus mesin las terlebih dahulu sesuai
dengan diameter elektroda yang dipakai. Kemudian melakukan tack weld sebagai
sambungan sementara sebelum melakukan proses pengelasan panjang. Pengelasan
dilakukan dengan titik yang sesuai pada gambar. Pengelasan pada plat dengan
ketebalan 0,8 mm harus menggunakan arus pengelasan dengan ampere kecil.

42
(a) (b)
Gambar 4.20 (a) Pengelasan penyaluran Pakan Ikan dan (b) Hasil Proses
Manufaktur Penyaluran Pakan Ikan
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
4.5.3 Proses Pembuatan Dudukan Solar Cell

Gambar 4.21 Desain 2D Dudukan Solar Cell


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

A. Persiapan
Proses pengerjaan dimulai dari mempersiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan. Material yang digunakan dalam pembuatan dudukan Solar cell, yaitu

43
Hollow 30 mm x 30 mm dengan ketebalan 2 mm, hollow 40 mm x 40 mm dengan
ketebalan 1,5 mm, besi siku 30 mm x 30 mm dengan ketebalan 3 mm. Setelah
alat dan bahan dipersiapakan, kemudian dilakukan pengukuran pada bahan
dilakukan sesuai gambar desain menggunakan roll meter.

B. Pengukuran

Gambar 4.22 Pengukuran Dudukan Solar Cell


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Pengukuran dilakukan pada besi hollow 30 mm x 30 mm dengan
ketebalan 2 mm dengan ukuran 500 mm sebanyak 2 buah, besi hollow 40 mm x
40 mm dengan ketebalan 1,5 mm dengan ukuran 300 mm sebanyak 1 buah, besi
siku 30 mm x 30 mm dengan ukuran 600 mm sebanyak 2 buah. Tahap
pengukuran disertai penandaan terhadap dimensi masing-masing part berupa
garisan menggunakaan spidol sebagai patokan pada saat melakukan pemotongan
part.

44
C. pemotongan

Gambar 4.23 Pemotongan Dudukan Solar Cell


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Setelah proses pengukuran dan penandaan selesai, lakukan pemotongan
material tersebut untuk membentuk part-part baru sesuai dengan desain.
Pemotongan berdasarkan garis demensi yang telah dibuat. Pemotongan dilakukan
pada hollow 30 mm x 30 mm dengan ketebalan 2 mm dengan panjang 500 mm,
hollow 40 mm x 40 mm dengan ketebalan 2 mm dengan panjang 300 mm, besi
siku 30 mm x 30 mm dengan ketebalan 3 mm dengan panjang 600 mm, dilakukan
menggunakan gerinda tangan. Hasil pemotongan kemudian dihaluskan pada
bagian sisi yang tajam agar tidak membahayakan. Adapun kebutuhan untuk
pembuatan penopang solar cell dari alat pakan ikan otomatis menggunakan solar
cell, yaitu :
D. Driling

Lakukan penandaan part-part baru yang telah dibuat, dengan membuat


titik sebagai patokan pengeboran. Setelah itu, pelaksanaan melakukan pengeboran
terhadap material-material tersebut pada posisi yang sesuai patokan. Driling
dilakukan dengan mata bor diameter 4 mm, yang dilanjukan dengan mata bor
diameter 12 mm.

45
E. Pengelasan

(a) (b)
Gambar 4.24 (a) Pengelasan Dudukan Solar Cell dan (b) Hasil Proses Manufaktur
Dudukan Solar Cell
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Proses selanjutnya ialah penyambungan materia-material dengan cara
melakukan pengelasan. Pengelasan dilakukan mesin las SMAW. Sebelum
melakukan pengelasan mengatur arus mesin las terlebih dahulu sesuai dimensi
elektroda yang dipakai, kemudian lakukan tack weld sebagai sambungan
sementara sebelum melakukan pengelasan panjang.pengelsan dilakukan dengan
titik yang sesuai pada gambar desain. Penyambungan material diawali dengan
mengelas besi hollow 30 mm x 30 mm dengan ketebalan 2 mm panjang 500 mm,
besi hollow 40 mm x 40 mm dengan ketebalan 1,5 mm panjang 300 mm besi siku
30 mm x 30 mm dengan ketebalan 3 mm panjang 600 mm. Setelah dilakukan
pengelasan , bersihkan dan periksa hasil pengelasan yang telah dilakukan.

46
4.5.4 Proses Pembuatan Plat Corong Pakan Ikan

Gambar 4.25 Desain 2D Plat Corong Pakan Ikan


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
A. Persiapan
Proses pengerjaan dimulai dari mempersiapakan alat dan bahan yang
akan digunakan. Material yang digunakan dalam pembuatan penyaluran pakan
ikan, yaitu plat 300mm x 300mm dengan ketebalan 0,8 mm. Setelah alat dan
bahan dipersiapkan, kemudian dilakukan pengukuran pada bahan dilakukan sesuai
gambar desain menggunakan roll meter dan mistar siku.
.
B. Pengukuran
Proses pengukuran pada plat 300mm x 300mm dengan ketebalan 0,8
mm menggunakan roll meter dan mistar siku. Tahap pengukuran disertai dengan
penandaan terhadap dimensi masing- masing part berupa garisan menggunakan
spidol sebagai patokan pada saat pemotongan.

47
Gambar 4.26 Pengukuran Plat Corong Pakan Ikan
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
C. Pemotongan
Setelah melakukan Proses pengukuran dan penanadaan selesai, dilakukan
proses pemotongan material tersebut utuk membentuk part-part baru dengan
sesuai gambar, pemotongan berdasarkan garis dimensi yang telah dibuat.
Pemotongan dilakukan pada plat 300mm x 300mm dengan ketebalan 0,8 mm.

Gambar 4.27 Pemotongan Penyaluran Pakan Ikan


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
D. Driling
Lakukan penandaan part-part baru yang telah dibuat, dengan membuat
titik sebagai patokan pengeboran. Setelah itu, pelaksanaan melakukan pengeboran
terhadap material-material tersebut pada posisi yang sesuai patokan. Driling
dilakukan dengan mata bor diameter 4 mm, yang dilanjukan dengan mata bor

48
diameter 10 mm setelah itu menggunakan mata bor piramid dengan ukuran
diameter 30mm.
E. Pengelasan
Proses selanjutnya adalah penyambungan material dengan cara
melakukan pengelasan. Pengelasan dilakukan menggunakan mesin las SMAW.
Sebelum Pengelasan dilakukan, mengatur arus mesin las terlebih dahulu sesuai
dengan diameter elektroda yang dipakai. Kemudian melakukan tack weld.
Pengelasan dilakukan dengan titik yang sesuai pada gambar. Pengelasan pada plat
dengan ketebalan 0,8 mm harus menggunakan arus pengelasan dengan ampere
kecil.

(a) (b)

Gambar 4.28 (a) Pengelasan Plat Corong Pakan Ikan dan (b) Hasil Proses
Manufaktur Plat Corong Pakan Ikan
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

4.6 Uji Kinerja


Uji kinerja ini sangat penting dilakukan pada alat yang telah dibuat. Uji
kinerja alat ini untuk mengetahui apakah alat yang dibuat bisa berfungsi dengan
baik atau tidak. Alat pakan ikan otomatis menggunakan solar cell. Diuji dengan
beberapa tahap, yaitu pengujian alat menggunakan pakan ikan. Pengujian
dilakukan untuk menghasil fungsi dari alat tersebut serta mencari kekurangan dari
kinerja alat tersebut. Tahap pengujian alat pakan ikan otomatis menggunakan
solar cell diantaranya:

49
Pengujian pertama dilakukan menggunakan pakan ikan. Pertama-tama
ambil pakan ikan sekitar 2kg. Sebelum dilakukannya uji kinerja, pastikan baut
penyaluran tersebut sudah dikencangkan dengan kunci pass 12. Setelah semuanya
selesai, baru lakukan menyalakan sistem kelistrikan, dengan menghidupkan
akumulator. Dari pengujian menggunakan pakan ikan, hasil dari pemberian pakan
ikan pun dengan mudah keluar, namun hasilnya keluar pada pakan ikan masih
terlalu banyak Hal ini disebabkan pada lubang motor servo masing kurang
simestri.

Gambar 4.29 Pengujian Pertama


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Hasil dari pengujian kedua plat motor servo yang berfungsi sebagai
pembuka tutup pakan ikan yaitu pada waktu buka motor servo selama 1 detik dan
waktu tutup motor servo selama 1 detik dengan 3 periode putaran 180˚ dengan
hasil dapat berkerja dan bisa mengeluaran pakan ikan dengan lancar sebanyak 176
gram .

Gambar 4. 30 Pengujian Kedua


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

50
4.7 Proses Finishing
Pada proses finishing setelah di uji kinerja alat pakan ikan otomatis
menggunakan solar cell, maka dilakukan pendempulan dan pengecatan pada
keseluruhan bagian rangka utama serta mengecek kelengkapan keseluruhan pada
alat pakan ikan otomatis menggunakan solar cell agar memastikan alat selesai dan
sesuai yang diharapkan.

Gambar 4. 31 Pendempulan Rangka


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Tahap akhir pengerjaan yaitu pengecatan pada rangka yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya karat.

Gambar 4. 32 Pengecatan Rangka


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Hasil kesimpulan yang bisa diambil dari penulisan laporan ini adalah :
1. Proses pembuatan rangka utama, plat corong, plat penyaluran, penyangga
dudukan solar cell, adapun proses manufaktur rangka utama alat pakan
ikan otomatis menggunakan solar cell. Terdiri dari proses persiapan,
proses pengukuran, proses pemotongan bahan, proses driling, dan terakhir
yaitu proses pengelasan
2. Hasil dari proses manufaktur rangka utama yang memiliki tinggi 1615mm
dan lebar 445mm, plat corong yang memiliki diameter atas 150mm,
diameter alas 100mm dan tinggi corong 50mm dengan ukuran panjang
keseluruhan 300mm dan lebar 300mm, plat penyaluran memiliki dua
pengeluaran pakan dengan ukuran 642mm dan lebar 569mm dengan setiap
pengeluaranya disiku 40º, penyangga panel surya ukuran besi siku 600mm
dan ukuran panjang besi hollow 580mm , serta ukuran pada tiang
penyangga memiliki ukuran panjang 150mm dengan tiga buah lubang
dengan diameter 10mm.

5.2 Saran
Alat pakan ikan otomatis menggunakan solar cell memerlukan saran dan
masukan agar alat yang akan digunakan ini bisa memenuhi kebutuhan, laporan ini
berikut masukan dan saran untuk alat pakan ikan otomatis mengggunakan solar
cell :

a. Bahan Penggunaan pada rangka utama seharusnya menggunakan bahan


hollow galvanis karena di pergunakan alat ini diluar ruangan untuk
mengurangi karatan pada rangka utama

52
DAFTAR PUSTAKA

Agustanti, S. P. (2017). PENERAPAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN


PADA SISTEM MANUFAKTUR. Sigmata: Jurnal Manajemen dan
Informatika, 6(1), 11-17.
Ahmadi, N. dan N. Y. Hidayah. (2017). Analisis pemeliharaan mesin blowmould
dengan metode rcm di pt. ccai. Jurnal Optimasi Sistem Industri.
Ahuja, I. P. S., & Kumar, P. (2009). A Case Study of Total Productive
Maintenance Implementation at Precision Tube Mills. Journal of Quality
in Maintenance Engineering, 15(3), 241–258.
Antika, L., Julianty, E., Miroah, A. N., & Hapsari, F. (2012). Pengukuran
(Kalibrasi) Volume Dan Massa Jenis Alumunium. Spektra: Jurnal Fisika
dan Aplikasinya, 13(1), 24-28.
Antony Corder, alih bahasa Kusnul Hadi. (1998). Teknik Manajemen
Pemeliharaan. Jakarta : Erlangga.
Pratisca, S., & Sardi, J. (2020). Alat Pemberi Pakan Ikan Otomatis Berbasis Suhu
Air pada Kolam Ikan. JTEIN: Jurnal Teknik Elektro Indonesia, 1(2), 193-
200.
Ranu Yudistira Pratama, Minto Basuki, & Erifive Pranatal. (2022). PENGARUH
VARIASI ARUS PENGELASAN SMAW UNTUK POSISI
PENGELASAN 1G PADA MATERIAL BAJA KAPAL SS 400
TERHADAP CACAT PENGELASAN. Prosiding Seminar Teknologi
Kebumian Dan Kelautan (SEMITAN), 2(1), 203–209.
Santoso, A., Sirajuddin, A. S., Mustafa, M., & Idhan, A. (2018). Analisis
kekuatan tarik, kekerasan dan struktur mikro pada pengelasan SMAW
yang menggunakan elektroda E 6013 dengan variasi gerakan elektroda.
Jurnal MEKANIKAL, 9(2).
Santoso, T. B., Solichin, S., & Trihutomo, P. (2016). Pengaruh kuat arus listrik
pengelasan terhadap kekuatan tarik dan struktur mikro las SMAW dengan
elektroda E7016. Jurnal Teknik Mesin, 23(1).
Sebastian, E. 2014. Pengertian Proses Manifaktur. Retrieved fromAcademia.Edu:

53
https://www.academia.edu/37632698/Pengertian_Proses_Manufaktur
(Diaskes Pada 3 Januari 2022).
Supriyanto, E. (2020). "MANUFACTURE" DALAM DUNIA TEKNIK
INDUSTRI. Jurnal Industri Elektro dan Penerbangan , 3 (3).
Susilawati, S., Rezani, R., Mutaqim, I., & Sutaryat, S. (2020). Rancang Bangun
Mesin Pengupas Kulit Lada Menggunakan Cutter Rubber Pad. Jurnal
Dinamika Vokasional Teknik Mesin, 5(1), 11-19.
Tarkono, T. Studi Penggunaan Jenis Elektroda Las Yang Berbeda Terhadap Sifat
Mekanik Pengelasan SMAW Baja AISI 1045. Mechanical: Jurnal Ilmiah
.Teknik Mesin, 3(2), 151319

54
LAMPIRAN

55
Lampiran 1 Curriculum Vitae

CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI :

 Nama : M. Farras Ash Shiddiq


 Tempat,Tanggal Lahir : Jakarta,18 Maret 2021
 Alamat : Rusunawa Tambora I TWR B LT.ll/09
:RT004/011
: Kel. Angke Kec.Tambora Jakarta barat

 E-mail : mfarrasashshiddiq12@gmail.com
 No. Telp : +62 95135507984
 Jenis Kelamin : Laki-Laki
 Agama : Islam
 Status : Belum Menikah
 Kewarganegaraan : Indonesia

RIWAYAT PENDIDIKAN :

 2007 – 2009 : SDN ANGKE 05 PAGI


 2009 – 2012 : SDN NEGERI BALARAJA III
 2013 – 2016 : MTS MIFTAHUL HUDA PASIRNANGKA
 2016 – 2019 : MA MIFTAHUL HUDA PASIRNANGKA
 2019 – Sekarang : POLITEKNIK NEGERI SUBANG

PENGALAMAN ORGANISASI :

 2019-2020 : PENGURUS HMPPM DIVISI AGAMA


 2020-2021 : PENGURUS HMPPM DIVISI BENDAHARA

56
Lampiran 2 Alat

NO FOTO ALAT NAMA ALAT


1. Mesin Las.

2. Mesin GerindaTangan.

3. Mesin Bor Tangan.

4. Kunci 12 mm dan 13 mm.

5. Palu.

57
6. Palu Terak.

7. Obeng.

8. Sikat Kawat.

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Lampiran 3 Alat Ukur


NO FOTO ALAT NAMA ALAT
1. Roll Meter.

58
2. Jangka Sorong.

3. Mistar Siku.

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Lampiran 4 Alat Pelindung Diri


NO FOTO ALAT PELINDUNG DIRI NAMA ALAT
1. Wear Pack.

2. Sepatu Safety.

59
3. Kacamata Safety.

4. Kacamata Safety.

5. Sarung Tangan.

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

60
Lampiran 5 Material Yang Digunakan
NO FOTO BAHAN NAMA BAHAN
1. Besi Hollow 30 mm x 30 mm
ketebalan 3 mm.

2. Besi Hollow 40 mm x 40 mm
ketebalan 1,5 mm.

3. Plat dengan Ketebalan 2 mm.

4. Plat stainless Steel dengan


Ketebalan 0,8 mm.

5. Besi Siku 30 mm x 30 mm
ketebalan 3 mm.

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

61
Lampiran 6 Bahan Pendukung
NO FOTO BAHAN PENDUKUNG NAMA BAHAN
Mata Gerinda Potong

Mata Gerinda Amplas

Mata Gerinda Asah

Elektroda RD 460 ( E6013)

62
Mata Bor

Spidol

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

63
LAMPIRAN WORK PREPARATION

64
Work Preparation
Lampiran 7 Work Preparation
Pelaksana: Muhammad Farras Ash Shiddiq
Nama Job: Proses Pembuatan Rangka Utama Alat Pakan Ikan Otomatis Menggunakan Solar Cell
Tabel 4.15 Work Preparation Proses Manufaktur Rangka
NO. Gambar Proses Pengerjaan Alat dan bahan Parameter Langkah kerja K3

Cs D n
1. Pemotongan Rangka Utama Alat: - - - Proses Pengerjaan Rangka Utama 1. Wear Pack.
1.Meteran. 2. Sepatu Safety.
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Gerinda 3. Sarung Tangan.
2. Ukur panjang benda kerja yang akan
Tangan.
dipotong dengan meteran sesuai 4. Kaca Mata.
3. Penyiku.
4. Mata ukuran.

Gerinda Potong. 3. Setelah pengukuran benda kerja

5. Spidol. sesuai ukuran, tandai dengan spidol.

Bahan: 4. Potong benda kerja menggunakan

1. Besi Hollow gerinda dengan mata gerinda potong.

30mm x30mm 5. Bentuk kemiringan 45º dengan

x 2mm. menggunakan penyiku pada ujung


1. Pemotongan Bagian benda kerja.
Rangka Rangka Utama 6. Tandai bentuk kemirangan dengan
menggunakan spidol.
a. 1585mm x 30mm x
1,8mm. 7. Potong benda kerja yang sudah di

65
Jumlah = 1 batang. beri penanda bentuk kemiringan
menggunakan gerinda dengan mata
gerinda potong.

b. 208mm x 30mm x
1,8mm.
Jumlah = 2 batang.

c. 380mm x 30 mm x
1,8mm.
Jumlah = 4 batang.

66
d. 470mm x 30mm x
1,8mm.
Jumlah = 4 batang.

e. 320mm x 30mm 1,8 mm.


Jumlah = 2 batang

f. 178mm x 30mm 1,8 mm.


Jumlah = 2 batang.

g. 85mm x 30mm x 1,8mm.


Jumlah = 4 batang

67
h. 180mm x 30mm x
1,8mm.
Jumlah = 2 batang.

i. 385mm x 30mm x
1,8mm.
Jumlah =1 batang.

j. 445mm x 30mm x
1,8mm.
Jumlah = 3 batang.

Proses Pengeboran Pada Bagian


penopang solar cell

68
2. Alat: Proses Pengerjaan 1. Wear Pack.
1. Bor Tangan 1.Siapkan alat dan bahan yang akan di 2. Sepatu Safety.
Bor. 3. Sarung Tangan.
2.Pahami gambar kerja yang dibuat 4. Kaca Mata.
oleh perancang untuk sebagai panduan
pengerjaan.
Bahan: 3.Lakukan pemasangan mata bor
1.Mata Bor diameter 5mm dengan kunci chuck.
diameter 5mm. 4.Untuk langkah awal Setelah Mata
2.Mata Bor bor ukuran 5mm terpasang, lakukan
diameter 10mm. pengeboran pada benda kerja bagian
3.Coolant penopang panel surya.
4.Kunci Chuck 5.Setiap saat proses pengeboran
dimulai barengi dengan coolant
sebagai pendingin menjaga agar tidak
terjadinya keausan/patah pada mata
bor yang disebabkan dari panasnya
gesekan mata bor dengan benda kerja.
6. Setelah benda kerja terlubangi
dengan mata bor diameter 5mm lalu
ganti mata bor dengan ukuran diameter
10mm agar mendapatkan lubang pada

69
benda kerja yang sesuai dengan
gambar di perancangan.
7. Adapun jarak antara lubang pada
penopang panel surya yaitu 125mm.

70
3. Pengelasan Rangka Utama Alat: Proses Pengerjaan
1. Wear Pack.
1. Mesin Las Listrik 1.Siapkan alat dan bahan yang akan
2. Sepatu Safety.
SMAW. disambungkan atau di Las. 3. Kacamata Safety
2. Gerinda Tangan. 2.Pahami gambar kerja yang dibuat 4. Sarung Tangan
3. Palu Terak. oleh perancang untuk sebagai panduan
4. Sikat Kawat. pengerjaan.
5. Meteran. 3.Lakukan proses penyambungan atau
6. Penyiku pengelasan untuk bagian rangka utama
. Bahan: dengan menggabungkan benda kerja
1. Elektroda RD460 yang sudah di potong dengan ukuran:
2. Besi hollow 2 batang tiang bawah ukuran 445mm
yang sudah disambungkan pada 2 batang Tiang
dipotong. bawah ukuran 380 mm dengan
3. Mata Gurinda tambahan Penyangga ukuran 470 mm 4
Asah.
4. Mata Gurinda batang.
potong 4.Proses Pengelasan atau
Penyambungan menggunakan
Elektroda RD 460
5.Gunakan palu terak untuk
membersihkan terak pada benda kerja .
pada saat selesai proses pengelasan.
6.Setelah selesai membersihkan

71
menggunakan palu terak maka dilanjut
membersihkan menggunakan Sikat
kawat agar pembersihan lebih maximal
karena sikat kawat membersihkan
hingga ke celah-celah yang tidak dapat
di jangkau oleh palu terak.
7.Selalu gunakan Penyiku setiap akan
melakukan pengelasan agar
mendapatkan sudut yang sesuai dengan
ketentuan pada gambar.
8.Gunakan meteran untuk mengukur
Rangka utama agar memastikan
ukuran rangka sesuai pada Gambar
Kerja.
9. Jika dirasa gagal dalam proses
pengelasan atau terdapat cacat
pengelasan maka gunakan gerinda
tangan dengan mata gerinda asah atau
mata gerinda potong sesuai apa yang
diperlukan untuk proses perbaikannya
lalu lakukan pengelasan ulang.

72
Pengelasan Rangka Utama Alat: Proses Pengerjaan 1. Wear Pack.

1.Mesin Las Listrik 2. Sepatu Safety.


1.Siapkan alat dan bahan yang akan
3. Kacamata Safety
SMAW. disambungkan atau di Las.
4. Sarung Tangan
2.Gerinda Tangan. 2.Pahami gambar kerja yang dibuat
3.Palu Terak. oleh perancang untuk sebagai panduan

4.Sikat Kawat. pengerjaan.


3.Lakukan proses penyambungan atau
5.Meteran.
pengelasan untuk bagian rangka utama
6.Penyiku.
dengan menggabungkan benda kerja
Bahan:
yang sudah di potong dengan ukuran:
1.Elektroda RD460
2 batang tiang tengah ukuran 320mm,
2.Besi hollow yang 1 batang tiang tengah ukuran 385, 2
sudah dipotong.
batang ukuran 178 disambungkan pada
3.Mata Gurinda
Asah. tiang bawah ukuran 470mm.
4. Proses Pengelasan atau
4.Mata Gurinda
potong penyambungan menggunakan
elektroda RD 460
5. Gunakan palu terak untuk
membersihkan terak pada benda kerja
pada saat selesai proses pengelasan.
6. Setelah selesai membersihkan
menggunakan palu terak maka dilanjut

73
membersihkan menggunakan Sikat
kawat agar pembersihan lebih maximal
karena sikat kawat membersihkan
hingga ke celah-celah yang tidak dapat
di jangkau oleh palu terak.
7. Selalu gunakan Penyiku setiap akan
melakukan pengelasan agar
mendapatkan sudut yang sesuai dengan
ketentuan pada gambar.
8.Gunakan meteran untuk mengukur
rangka utama agar memastikan
ukuran rangka sesuai pada gambar
kerja.
9.Jika dirasa gagal dalam proses
pengelasan atau terdapat cacat
pengelasan maka gunakan gerinda
tangan dengan mata gerinda asah atau
mata gerinda potong sesuai apa yang
diperlukan untuk proses perbaikannya
lalu lakukan pengelasan ulang.

74
Pengelasan Rangka Utama Alat: Proses Pengerjaan
1. Wear Pack.
1.Mesin Las Listrik 1.Siapkan alat dan bahan yang akan
2. Sepatu Safety.
SMAW. disambungkan atau di Las. 3. Kacamata Safety
2.Pahami gambar kerja yang dibuat 4. Sarung Tangan
2.Gerinda Tangan.
oleh perancang untuk sebagai panduan
3.Palu Terak.
pengerjaan.
4.Sikat Kawat.
3. Lakukan proses penyambungan atau
5.Meteran.
pengelasan untuk bagian rangka utama
6.Penyiku. dengan menggabungkan benda kerja
Bahan: yang sudah di potong dengan ukuran:
1.Elektroda RD460 1batang tiang atas ukuran 445 mm, 2
2.Besi hollow yang batang tiang atas ukuran 380, 2 batang
sudah dipotong. ukuran 208 mm disambungkan pada
3.Mata Gurinda tiang bawah ukuran 470mm, 1 tiang
Asah.
penopang panel surya ukuran 1585mm.
4.Mata Gurinda 4. Proses Pengelasan atau
potong
Penyambungan menggunakan
Elektroda RD 460
5. Gunakan palu terak untuk
membersihkan terak pada benda kerja
pada saat selesai proses pengelasan.
6. Setelah selesai membersihkan

75
menggunakan palu terak maka dilanjut
membersihkan menggunakan Sikat
kawat agar pembersihan lebih maximal
karena sikat kawat membersihkan
hingga ke celah-celah yang tidak dapat
di jangkau oleh palu terak.
7. Selalu gunakan Penyiku setiap akan
melakukan pengelasan agar
mendapatkan sudut yang sesuai dengan
ketentuan pada gambar.
8.Gunakan meteran untuk mengukur
rangka utama agar memastikan ukuran
rangka sesuai pada gambar kerja.
9.Jika dirasa gagal dalam proses
pengelasan atau terdapat cacat
pengelasan maka gunakan gerinda
tangan dengan mata gerinda asah atau
mata gerinda potong sesuai apa yang
diperlukan untuk proses perbaikannya
lalu lakukan pengelasan ulang.

(Sumber: Data Pribadi)


76
Work Preparation
Pelaksana: Muhammad Farras Ash Shiddiq
Nama Job: Proses Pembuatan Penyaluran Pakan Ikan
NO. Gambar Proses Pengerjaan Alat dan bahan Parameter Langkah kerja K3

Cs D n
1. Proses Pembuatan Penyaluran Alat: - - - Proses Pengerjaan Rangka Utama 1. Wear Pack.
Pakan Ikan
1. Mesin las 2. Sepatu Safety.
Pengukuran,Pemotongan, 1.Siapkan alat dan bahan.
Pengeboran, pengelasan 2. Gerinda Tangan. 3. Sarung Tangan.
2.Ukur panjang benda kerja yang
3. Palu Terak. akan dipotong dengan meteran sesuai 4. Kaca Mata.
4. Sikat Kawat. ukuran.
5. Meteran. 3.Setelah pengukuran benda kerja
6. Penyiku sesuai, tandai dengan spidol.
. Bahan: 4.Potong benda kerja yang sudah di
1. Elektroda RD460 beri penanda menggunakan gerinda
2. Besi plat yang dengan mata gerinda potong
sudah dipotong. 5. Lakukan proses pengeboran dengan
3. Mata Gurinda melakukan pemasangan mata bor
Asah.
4. Mata Gurinda Piramid dengan kunci chuck.
potong 6.Langkah awal setelah mata mor
piramid, lakukan pengeboran pada
benda kerja bagian plat motor servo.

77
7.Setiap saat proses pengeboran
dimulai barengi dengan coolant
sebagai pendingin menjaga agar tidak
terjadinya keausan/patah pada mata
bor yang disebabkan dari panasnya
gesekan mata bor dengan benda kerja.
6.Adapun jarak antara lubang yaitu
28 mm.
8. Setelah melakukan pemotongan
selanjutnya melakukan penekukan
pada Plat penyalur dengan
kemiringan temu 40°, dan kemiringan
bawah yaitu 140° atau dibaca dengan
50°.
9. Lakukan proses penyambungan
atau pengelasan untuk bagian plat
penyaluran dengan menggabungkan
benda kerja yang sudah di potong
dengan ukuran:
Plat kotak penyaluran ukuran 107 mm
disambungkan pada plat penyaluran
ukuran 392 mm.

78
10. Proses Pengelasan atau
Penyambungan menggunakan
Elektroda RD 460
11. Gunakan palu terak untuk
membersihkan terak pada benda kerja
pada saat selesai proses pengelasan.
12. Selalu gunakan Penyiku setiap
akan melakukan pengelasan agar
mendapatkan sudut yang sesuai
dengan ketentuan pada gambar.
13.Gunakan meteran untuk mengukur
agar memastikan ukuran sesuai pada
gambar kerja.
14.Jika dirasa gagal dalam proses
pengelasan atau terdapat cacat
pengelasan maka gunakan gerinda
tangan dengan mata gerinda asah atau
mata gerinda potong sesuai apa yang
diperlukan untuk proses perbaikannya
lalu lakukan pengelasan ulang.

(Sumber: Data Pribadi)


79
Work Preparation
Pelaksana: Muhammad Farras Ash Shiddiq
Nama Job: Proses Pembuatan Dudukan Solar Cell
NO. Gambar Proses Pengerjaan Alat dan bahan Parameter Langkah kerja K3

Cs D n
1. Proses Pembuatan Dudukan Alat: - - - Proses Pengerjaan Rangka Utama 1. Wear Pack.
Solar Cell
1.Meteran. 2. Sepatu Safety.
1. Siapkan alat dan bahan.
Pengukuran,Pemotongan, 2. Gerinda Tangan. 3. Sarung Tangan.
Pengeboran, pengelasan 2. Ukur panjang benda kerja yang akan
3. Penyiku. 4. Kaca Mata.
dipotong dengan meteran sesuai
4. Mata Gerinda
ukuran.
Potong.
3. Setelah pengukuran benda kerja
5. Mesin Bor sesuai ukuran panjang 600 mm, ukuran

6. Mesin Las
panjang 580 mm, 300 mm tandai

7. Spidol. dengan spidol.


4. Potong benda kerja menggunakan

Bahan: gerinda dengan mata gerinda potong.

1. Besi Hollow 5. Lakukan pemasangan mata bor

30mm x30mm x diameter 5mm dengan kunci chuck.

1. Pemotongan Bagian 2mm. Dan Besi 6. Untuk langkah awal setelah mata bor
Penyangga solar cell ukuran 5mm terpasang, lakukan
Hollow 40mm x
a. 600 mm x 51 mm x 2 mm 40mm 1,5 mm pengeboran pada benda kerja bagian
Jumlah = 2 Batang penopang panel surya.
2. Besi Siku 30mm x
80
30mm x 2mm. 7. Setiap saat proses pengeboran
3. Mata Bor 5 mm dimulai barengi dengan Coolant
4. Mata Bor 10 mm sebagai pendingin menjaga agar tidak
terjadinya keausan/patah pada mata bor
yang disebabkan dari panasnya gesekan
mata bor dengan Benda Kerja.
Setelah benda kerja terlubangi dengan
mata bor diameter 5mm lalu ganti mata
bor dengan ukuran diameter 10mm
agar mendapatkan lubang pada benda
kerja yang sesuai dengan gambar
b. 580 mm x 30 mm x 2mm diperancangan.
Jumlah = 2 batang
8. Adapun jarak antara lubang yaitu
125mm.
9. Lakukan proses penyambungan atau
pengelasan untuk bagian plat
penyaluran dengan menggabungkan
benda kerja yang sudah di potong
c. 300mm x 300 mm x 2
mm dengan ukuran:
Jumlah = 1 batang 10.Penyangga panel surya ukuran 600
mm disambungkan pada besi hollow
ukuran 580 mm.

81
11. Proses Pengelasan atau
Penyambungan menggunakan
Elektroda RD 460
12. Gunakan palu terak untuk
Proses Pengeboran penyangga
panel surya membersihkan terak pada benda kerja
pada saat selesai proses pengelasan.
13.Setelah selesai membersihkan
menggunakan palu terak maka dilanjut
membersihkan menggunakan Sikat
kawat agar pembersihan lebih maximal
karena sikat kawat membersihkan
hingga ke celah-celah yang tidak dapat
di jangkau oleh palu terak.
14. Gunakan meteran untuk mengukur
agar memastikan ukuran sesuai pada
gambar kerja.

(Sumber: Data Pribadi)


82
Work Preparation
Pelaksana: Muhammad Farras Ash Shiddiq
Nama Job: Proses Pembuatan Plat Corong Pakan Ikan
NO. Gambar Proses Pengerjaan Alat dan bahan Parameter Langkah kerja K3

Cs D n
1. Proses Pembuatan Plat Corong Alat: 1.Siapkan Alat dan Bahan.
Pakan 2.Ukur panjang benda kerja yang akan
1.Meteran.
Penguuran Pemotongan, 2.Gerinda Tangan. dipotong dengan meteran sesuai ukuran.
Pengeboran, Pengelasan
3.Penyiku. 3.Setelah pengukuran benda kerja sesuai,
4.Mata Gerinda tandai dengan spidol.
Potong. 4.Potong benda kerja menggunakan

5,Mesin Bor gerinda dengan mata gerinda potong.


5.Untuk langkah awal setelah mata bor
6.Mesin Las
ukuran 5mm terpasang, lakukan
Proses Pengeboran Plat Corong 7.Spidol.
pengeboran pada benda kerja bagian
penopang panel surya.
Bahan:
6.Setiap saat proses pengeboran dimulai
1.Plat
barengi dengan Coolant
2. Mata Bor 5 mm

83
3. Mata Bor 10 mm sebagai pendingin menjaga agar tidak
terjadinya keausan/patah pada Mata Bor
yang disebabkan dari panasnya gesekan
Mata Bor dengan benda kerja.
7.Setelah benda kerja terlubangi dengan
Mata Bor diameter 5mm lalu ganti Mata
Bor dengan ukuran diameter 10mm agar
mendapatkan lubang pada benda kerja
yang sesuai dengan gambar
diperancangan.
8.Setelah itu benda kerja terlubangi
dengan mata bor diameter 10mm lalu
melubangi perlahan-lahan agar
mendapatkan hasil pengeboran 12mm
pada benda kerja.
9.Lakukan proses penyambungan atau
pengelasan untuk bagian plat penyaluran
dengan menggabungkan benda kerja
yang sudah di potong dengan ukuran:

84
corong ukuran diameter 100 mm
disambungkan pada plat ukuran 150
mm, corong ukuran diameter 150 mm
disambungkan pada plat ukuran 300
mm..
10. Proses Pengelasan atau
Penyambungan menggunakan Elektroda
RD 460
11. Gunakan Palu Terak untuk
membersihkan terak pada benda kerja
pada saat selesai proses pengelasan.
12. Setelah selesai membersihkan
menggunakan palu terak maka dilanjut
membersihkan menggunakan Sikat
kawat agar pembersihan lebih maximal
karena sikat kawat membersihkan
hingga ke celah-celah yang tidak dapat
di jangkau oleh palu terak.
13.Gunakan meteran untuk mengukur

85
agar memastikan ukuran sesuai pada
Gambar Kerja.
14.Jika dirasa gagal dalam proses
pengelasan atau terdapat cacat
pengelasan maka gunakan gerinda
tangan dengan mata gerinda asah atau
mata gerinda potong sesuai apa yang
diperlukan untuk proses perbaikannya
lalu lakukan pengelasan ulang.

(Sumber: Data Pribadi)

86

Anda mungkin juga menyukai