TUGAS AKHIR
Oleh:
Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
PRA RANCANGAN PABRIK UREA
DARI AMONIA DAN KARBON DIOKSIDA DENGAN PROSES
ACES 21 KAPASITAS 125.000 TON/ TAHUN
Oleh:
ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN HASIL
karya sendiri. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa ada beberapa bagian
dari karya ini adalah bukan hail karya sendiri, maka saya siap menanggung
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr., Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang mana telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga tugas akhir yang berjudul “Pra Rancangan Pabrik Urea dari
Amonia dan Carbon Dioksida dengan Proses ACES 21 Kapasitas 125.000 Ton/
Tahun” dapat diselesaikan dengan baik pada waktu yang telah ditentukan. Shalawat
dan salam semoga selalu tercurahkan atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat yang wajib ditempuh untuk
oleh Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri universitas Islam
Indonesia, Yogyakarta.
kepada:
2. Orang tua dan keluarga atas kasih sayang, perhatian, doa serta dukungan
iv
5. Bapak Ir. Agus Taufiq, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing I atas
6. Ibu Dr. Ifa Puspasari, S.T., M.Eng. selaku Dosen Pembimbing II atas
tugas akhir ini. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis
Penyusun
v
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................vi
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
BAB II............................................................................................................................... 12
vi
2.3 Pengendalian Kualitas ................................................................................................. 15
vii
4.3 Alir Proses dan Material ....................................................................................... 47
viii
DAFTAR TABEL
ix
Tabel 4. 11 Neraca Panas Partial Condensor (E-104) ........................................... 53
x
Tabel 4.33 Maufacturing cost…………………………………………………..115
DAFTAR GAMBAR
xi
ABSTRAK
Pabrik Urea dari amonia dan karbon dioksida menggunakan Aces 21 dirancang
atas tanah seluas 18,000 m2 dengan jumlah karyawan sebanyak 150 orang.
karbondioksida sejumlah 11413 kg/jam. Proses produksi dilakukan pada suhu 180
Kebutuhan utilitas meliputi total kebutuhan air pembangit steam sebanyak 48833
kg/jam, total kebutuhan air proses sebanyak 138586 kg/jam dan air make up
sebanyak 19533,3650 kg/jam, listrik untuk alat proses dan utilitas sebanyak 500
kW.
On Investment (ROI) sebelum pajak 44,1 % dan setelah pajak 37,5 %. Pay Out
Time (POT) sebelum pajak selama 1,8 tahun dan setelah pajak 2,1 tahun. Break
Even Point (BEP) sebesar 30 %, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 20,9 %.
Discounted Cash Flow Rate (DCF) terhitung sebesar 46,4 %. Dari data analisis
kelayakan di atas disimpulkan bahwa pabrik ini menguntungkan dan layak untuk
didirikan.
xii
ABSTRACT
Urea plant from ammonia and carbon dioxide using Aces 21 is designed with a
capacity of 125,000 tons / year. The Plant will be established in Central Sulawesi,
Ammonia raw material needed is 96021 kg / hour while carbon dioxide is 11413
Utility requirements include total steam generator water needs 48833 kg / hour,
total process water needs 138586 kg / hour and make up water needs 19533 kg /
hour, electricity for process equipment and utilities needs 500 kW.
(ROI) before tax is 44.1 % and after tax is 37.5 %. Pay Out Time (POT) before tax
for 1.8 years and after tax 2.1 years. Break Even Point (BEP) by 30%, and Shut
Down Point (SDP) by 21.9 %. Discounted Cash Flow Rate (DCF) is calculated at
46.4 %. From the feasibility analysis data above it can be concluded that this plant
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
sebagai petani, Indonesia membutuhkan banyak pupuk agar kualitas dan kuantitas
pangan.
sehingga tanaman dapat menjadi tumbuh lebih produktif. Sebagian besar pupuk
yang digunakan di dunia untuk pertanian adalah pupuk nitrogen. Pupuk urea
disebut sebagai pupuk nitrogen karena memiliki kandungan nitrogen yang tinggi.
Urea juga dapat digunakan sebagai bahan industri kimia, seperti industri
Urea dihasilkan dari reaksi antara amonia dan karbondioksida. Urea juga
mempunyai nilai jual yang tidak sedikit jika diekspor ke luar negeri. Bahan baku
urea merupakan hasil dari pengolahan gas alam yang ketersediannya melimpah di
1
2
1.2.1 Amonia
Amonia adalah bahan kimia dengan formula kimia NH3. Molekul amonia
mempnyai bentuk segi tiga. Amonia biasa dijumpai di dalam tanah, dan di tempat
berdekatan dengan gunung berapi. Pada suhu dan tekanan normal, amonia adalah
gas yang tidak mempunyai warna dan lebih ringan daripada udara. Titik leburnya
ialah -75 oC dan titik didih -33.7 oC. Larutan amonia 10% dalam air mempunyai
pH 12. Amonia cair terkenal dengan sifat kelarutanntya dan mampu melarutkan
logam alkali dengan mudah untuk membentuk larutan yang berwarna dan bisa
mengalirkan listrik dengan baik. Selain itu, amonia dapat larut dalam air dan
Senyawa ini ada secara alami di lingkungan bumi dan diproduksi dalam
berbagai cara, sedangkan CO2 komersial biasanya berasal dari produk samping
industri. Senyawa ini tediri dari dua molekul oksigen yang terikat secara kovalen
dengan sebuah molekul karbon. Gas ini dihasilkan melalui dekomposisi bahan
organik serta melalui respirasi dan pembakaran. Pada suhu kamar, karbon
dioksida tidak berbau, tidak berwarna dan tidak dapat terbakar. Gas ini juga bisa
direkayasa menjadi padat, dan dalam hal ini dikenal sebagai es kering. Pada
konsentrasi tinggi, karbon dioksida bersifat racun pada hewan dan manusia.
(Efendi, 2003).
3
1.2.3 Urea
Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen,
oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H2 atau (NH2)2CO. Urea juga dikenal
dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain
yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourena, carbonyl diamide dan
carbonyl diamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang
vitalisme.
higroskopis. Pupuk urea adalah pupuk yang mengandung nitrogen paling tinggi
(46%) diantara semua pupuk padat. Urea dapat larut dalam air dan tidak
mempunyai residu garam setelah dipakai untuk tanaman. Jika urea dipanaskan
maka dapat terurai menjadi biuret, amonia, dan asam sianitrat (Austin, 1997).
Urea dibuat dari reaksi antara amonia cair dengan gas CO2. Reaksi
Reaksi tersebut berlangsung pada suhu sekitar 190 oC dan tekanan tinggi
sekitar 175 bar ke atas dengan reaktan NH3 dalam bentuk cair dan CO2 dalam
bentuk gas. Jika suhu turun maka dapat menyebabkan konversi amonium
karbamat menjadi urea menurun. Tekanan juga dijaga tinggi karena konversi
amonium karbamat hanya berlangsung pada fase cair. NH3 dipilih dalam fase cair
karena NH3 yang dibutuhkan besar agar CO2 banyak yang terkonversi, sehingga
jika NH3 dirubah menjadi fase gas maka ukuran tangki penyimpanan dan reaktor
yang dibutuhkan akan sangat besar. Pada reaksi (1) bersifat sangat eksotermis.
Sedangkan pada reaksi (2) bersifat endotermik. Panas dari reaksi (1) bisa
Agar produksi urea dapat maksimal, maka biaya untuk recycle CO2 dan
dikelompokan menjadi tiga, yaitu proses sekali lewat (once through process),
CO2 dan NH3 dikeluarkan ke plant lain seperti plant amonium sulfat atau plant
memiliki ciri-ciri yaitu semua amonia dan CO2 yang tidak terkonversi
pertama dilakukan pada tekanan 18 – 25 bar dan yang kedua dilakukan pada
tekanan rendah (2-5 bar). Kedua proses ini sudah lama ditinggalkan karena pada
5
proses sekali lewat banyak bahan yang terbuang, sedangkan pada proses
agent zat yang tidak terkonversi di dalam larutan urea yang keluar dari reaktor.
Stripping process merupakan proses yang saat ini paling banyak digunakan karena
memiliki keunggulan antara lain energi yang dibutuhkan lebih kecil dan
perbandingan reaktan yang lebih rendah. Pada Stripping process, pengolahan urea
dengan memanfaatkan CO2 sebagai media stripping, karena kelarutan CO2 yang
relatif kecil dalam aliran, sehingga cocok digunakan untuk media stripper.
Rekatan yang tidak bereaksi dan hasil samping berupa karbamat di umpankan
kembali pada reaktor. Kondisi operasi reaktor pada tekanan 140 bar, suhu 180 oC
dengan perbandingan molar NH3 : CO2 3:1 dan menghasilkan konversi sebesar
kelarutan amonia yang besar pada aliran, mengakibatkan efluen yang dihasilkan
untuk media stripping, yang menyebabkan suhu yang relatif tinggi unntuk
mencapai hasil yang optimum. Karena suhu tinggi ini, bahan stainless stell tidak
Kondisi operasi reaktor pada tekanan 150 bar dan suhu 185 oC dengan
rasio perbandingan umpan molar NH3 : CO2 3,5 dan menghasilkan konversi 64%
(Ullmann, 2002).
Kondisi operasi reaktor yaitu pada tekanan 175 bar, suhu 190 oC dengan
perbandingan molar mpan NH3 : CO2 4:1 dan menghasilkan konversi 68%
(Ullmann, 2002).
Parameter Proses
Konversi CO2, % 60 64 68
7
3. Suhu yang digunakan tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan dua metode
signifikan.
4. Karena bahan baku yang digunakan pada setiap proses sama, yaitu ammonia
sama. Namun dalam hal ini konversi yang dihasilkan lebih tinggi sehingga
produk yang dihasilkan setiap waktu lebih banyak, hal ini dapat meningkatkan
optomasi terhadap waktu proses atau menghasilkan laju alir produk yang lebih
tinggi.
Kekuragan proses ini yaitu menggunakan tekanan yang cukup tinggi jika
konstruksi yang sesuai dan juga ketebalan bahan yang mumpuni terhadap keadaan
mengetahui data impor, ekspor, produksi dalam negeri dan konsumsi dalam
produk. Selain peluang pemasaran, hal yang juga harus diperhatikan yaitu
6,600,000
6,400,000
y = 54,893.0727x - 103,811,426.3273
6,200,000 R² = 0.3077
6,000,000
5,800,000
2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020
Tahun
meramalkan produksi urea pada tahun 2024. Proyeksi data dilakukan dengan
proyeksi, jumlah estimasi produksi urea pada tahun 2024 dapat diketahui, yaitu
R² = 0.0293
5,700,000
5,600,000
5,500,000
5,400,000
5,300,000
5,200,000
5,100,000
2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020
Tahun
urea pada tahun 2024 dapat diketahui, yaitu sebesar 6,088,476.26 ton.
jumlah impor urea Indonesia pada tahun 2024 yaitu sebesar 356,029.12 ton.
1,000,000
800,000
600,000
y = 58,310.3818x - 116,464,472.5818
400,000
R² = 0.3534
200,000
0
2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020
Tahun
jumlah ekspor urea Indonesia pada tahun 2024 yaitu sebesar 1,331,324.41 ton.
= 7,293,938.90 ton
11
= 7,419,800.67 ton
= 125,861.77 ton
yang dipilih masih relevan apabila dibandingkan dengan kapasitas terpasang pada
PT. Petrokimia Gresik dan PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara.
BAB II
PERANCANGAN PRODUK
2.1 Spesifikasi Produk
sifat fisis :
Produk Urea
Fase Padat
Nama IUPAC Diaminomethanal
Rumus molekul CO(NH2)2
Titik leleh 132,7 °C
Kelarutan dalam air 108 g/100 ml (20 °C )
167 g/100 ml (40°C )
251 g/100 ml (60 °C )
Berat Molekul 60,06 g/mol
Bulk Density 0,74 g/ml
Specific gravity
1,335
Kemurnian 98%
(Ullmann’s, 2002)
Sifat kimia :
1. Dengan Pemanasan
(CONH2)2NH.
12
13
2. Hidrolisa
dipercepat dengan menggunakan basa atau asam, juga terjadi bila ada
(Ullmann’s, 2002)
sifat fisis :
(Wikipedia.com)
14
Sifat Kimia :
NH3 (Amonia)
CuO + CO Cu + CO2
akan dihasilkan, dan ini sudah harus dilakukan mulai dari bahan baku sampai
menjadi produk. Pengendalian kualitas (Quality Control) pada pabrik Urea ini
dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan
kualitas bahan baku yang akan digunakan, apakah sudah sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan untuk proses. Oleh karena itu sebelum dilakukan
proses produksi, perlu dilakukan pengujian terhadap bahan baku CO2 dan
dalam pabrik.
16
menggunakan controller.
sudah di tetapkan baik itu dari level control, temperature control, maupun
flow rate bahan baku atau produk dapat diketahui dari sinyal yang diberikan
ke kondisi awal yang sudah ditetapkan baik secara otomatis atau manual.
1. Level Control
tersebut akan memeberikan isyarat yang berupa suara atau nyala lampu
3. Temperature Control
akan ada isyarat berupa nyala lampu atau suara yang pada saat itu juga
memperkecil aliran steam hingga suhu yang keluar dari alat memenuhi
syarat.
ini perlu diperhatikan beberapa langkah yang akan diambil untuk bisa
dengan cara system control sehingga produk yang sesuai standar kualitas
dapat dipasarkan.
BAB III
PERANCANGAN PROSES
3.1 Uraian Proses
kompresor sampai 175 bar dengan dicampur arus hasil recycle dari sesi recovery
dan dinaikan suhunya untuk di alirkan ke reaktor. Umpan segar amonia cair
ditekan dengan pompa sampai tekanan 175 bar dan dicampur dengan ammonia
hasil recycle dari sesi recovery , dinaikan suhunya untuk kemudian di alirkan ke
reaktor.
Sintesa terjadi pada reaktor utama yang beroperasi pada suhu190 oC dan
tekanan 175 bar dengan perbandingan rasio NH3/CO2 yaitu 4 dihasilkan konversi
sebesar 68%. Reaksi yang terjadi yaitu reaksi (1) pembentukan amonium
karbamat dengan konversi 99% dan reaksi (2) pembentukan urea dari amonium
panas.
18
19
dekomposisi menjadi NH3 dan CO2 pada Medium Pressure Decomposer . Selain
proses dekomposisi, terjadi juga proses evaporasi NH3. Proses ini berlangsung
pada tekanan 21 atm dan suhu 160 oC dan reaksi yang terjadi didalam stripper
yaitu :
dan evaporasi NH3 dalam larutan mengikuti reaksi 3 dan 4. Proses dekomposisi
dilakukan dengan penambahan panas yang berjalan pada suhu 152 oC dan tekanan
16 atm. Dengan kondisi operasi tersebut, sebagian kecil urea akan berubah
menjadi biuret mengikuti reaksi hidrolisa sebagai reaksi samping, sebagai berikut
dikirim ke sesi recovery dan hasil bawah dialirkan menuju Low Pressure
Decomposer.
20
pada tekanan 3 atm dan suhu 140 oC. Gas-gas amonia dan karbon dioksida yang
terbentuk di alirkan menuju sesi recovery dan hasil bawah dialirkan menuju sesi
konsentrasi.
kondensor parsial dialirkan ke separator untuk di pisahkan antara fase gas dan
cairnya. Hasil bawah separator beupa amonia cair di campur dengan aliran segar
amonia masuk reaktor. Sedangkan hasil atas gas karbon dioksida di alirkan dan
dicampur dengan aliran segar karbon dioksida menuju reaktor dan separator.
menggunakan vacuum evaporator. Kondisi operasi pada 0,17 atm dan 140 oC.
larutan urea pekat dan udara untuk membentuk butir-butir urea padat. Padatan
Harga alat yang digunakan berdasarkana referesi buku Plant Design and
Kode : E-103
Tube side : - OD : 1 in
- BWG 18
- Panjang : 20 ft
- Pass 2
- hio : 270818,1
Shell side : - ID : 18 in
- ho 1000
- Uc 996
- UD 250
- Rd Hitung : 0,01
- Pass 1
22
Harga :$ 10.410,00
2. Partial Condensor (E-104)
Kode : E-104
Tube side :
- OD : 1 in
- BWG 18
- Panjang : 16 ft
- Pass 2
- hio : 2200
Shell side :
- ID : 18 in
- ho 1000
- Uc 665
- UD 250
- Rd Hitung : 0,003463
23
- Rd min : 0,003
- Pass 1
Harga : $ 52.051,00
Kode : E-105
Tube side :
- OD : 1 in
- BWG 18
- Panjang : 16 ft
- Pass 2
- hio : 2200
Shell side :
- ID : 18 in
- ho 1000
- Uc 665
- UD 250
- Rd Hitung : 0,003
- Rd min : 0,003
- Pass 2
Harga : $ 1.349,00
Kode : EV-101
Tube side :
- OD : 1 in
- BWG 18
- Panjang : 16 ft
- Pass : 1 pass
- hio : 2000
Shell side :
- ID : 25 in
- ho 1500
25
- Uc 857
- UD 200
- Rd Hitung : 0,007
- Rd min : 0,003
Harga : $ 306.616,00
Kode : MPD-101
Harga : $ 112.835,00
Kode : LPD-101
Harga : $ 31.397,00
7. Reaktor (R-101)
Kode : R-101
Tinggi : 11,5797 m
Harga : $ 614.948,00
8. Separator (S-101)
Kode : S-101
Diameter : 1,5 m
Volume : 196830648,1 m3
Harga : $ 18.397,00
9. Separator (S-102)
Kode : S-102
Volume : 244263949,11 m3
Diameter :1m
Harga : $ 12.265,00
Kode : T-101
Tekanan : 1 atm
Diameter : 1,94 m
Tinggi : 7,76 m
Harga : $ 257.557,04
1. Belt Conveyor
Kode : BC-101
Tekanan : 1 atm
Daya : 1 HP
Harga : $ 55.191,00
2. Blower (BL-101)
Kode : BL-101
prilling tower
Tekanan : 1 atm
Harga : $ 6.132,00
Kode : TK-101
. . satu bulan.
Diameter : 18 m
Harga : $ 250.000,00
Kode : TK-102
Tekanan : 80 atm
Diameter : 14,9 m
Harga : $ 735.887,00
5. Silo (S-01)
Kode : TK-103
Tekanan : 1 atm
Diameter : 7,4 m
Harga : $ 42.926,00
32
6. Kompresor
Nama Alat Jenis stage (atm) (atm) (K) T keluar (K) Power (Hp) ($)
Sentrifugal
Sentrifugal
Sentrifugal
7. Pompa
Nama Jumlah power pompa power efisiensi efisiensi kapasitas Harga ($)
Alat Fungsi Stage (HP) motor (HP) pompa motor pompa (gpm)
(P-101)
38.634,00
5 21.500
Menaikan tekanan
Menaikan tekanan
(P-102) 1.000 1.500
keluaran vacuum 2.576,00
Menaikkan tekanan
8. Heat Exchanger
masuk reaktor
Heat Shell & Menguapkan CO2 27 0.028 0.062 0.25 20 305 0.0062
Exchanger Tube
(E102) Vaporizer
35
dipertimbangkan, yaitu :
a. Dapat menghemat devisa negara karena laju import Urea bisa ditekan
seminimal mungkin.
kapasita produksi 2000 ton/hari, dan CO2 dapat diperoleh dari P.T
Krakatau Stell
1. Kemampuan Pasar
2. Kemampuan Pabrik
diinginkan.
37
memaksimalkan kinerjanya.
c. Mesin (peralatan)
mesin. Jam kerja efektif mesin adalah kemampuan suatu alat untuk
➢ POT sebelum pajak 1,85 tahun dan sesudah pajak 2,1 tahun
Agustus 2019.
121
122
5.2 Saran
waktu membaca buku referensi sejak dini, sehingga terbiasa dan dapat
dalam perancangan.
123
DAFTAR PUSTAKA
Dente, M., dkk., ”Gas-Liquid Reactor in the Synthesis of Urea”, Permagon Press
Efendi, “Telaah kualitas air bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan
Evans, F.I., “Equipment Design Hand Book for Refineries and Chemical Plants”,
Froment, G.F., and Bischoff, K. B., “ Chemical Reactor Analysis and Design ” ,
Kirk, R.E and Othmer, D.F., “Ensyclopedia of Chemical Technologi”, volume 21,
Kirk, R.E and Othmer, D.F., “Ensyclopedia of Chemical Technologi”, John Wiley
Kirk, R.E and Othmer, D.F., “Ensyclopedia of Chemical Technologi”, John Wiley
Kirk, R.E and Othmer, D.F., “Ensyclopedia of Chemical Technologi”, John Wiley
Kern, D.Q., “Process Heat Transfer”, Mc.Graw Hill, Kogakusha. Ltd, Tokyo,
1950
Livenspiel, O., “Chemical Reaction Engineering”, 2nd Ed, John Wiley and Sons.
Ludwig, E.E., “Applied Process Design for Chemical and Petrochemical Plant”,
Perry, R.H and Chilton, C.H., “Chemical Engineering Hand Book”, 6th Ed, Mc
Peter, M.S and Timmerhous, K.D., “Plants Design and Economics for Chemical
Rase, H.F., “Chemical Reactor Design for Process Plants”, volume I, John Wiley
USA, 1999