Disusun oleh :
PERANCANGAN PABRIK
Pembimbing I Pembimbing II
ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Ketua
Anggota I
Anggota II
Mengetahui :
Ketua Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia
iii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Oleh :
Nama : Adji Maswiarso
Nim Mahasiswa : 14521275
Telah Dipertahankan di Depan Sidang Penguji sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Kimia Konsentrasi Teknik Kimia
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia
Ketua
Anggota I
Anggota II
Mengetahui :
Ketua Program Studi Teknik Kimia
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN HASIL
Menyatakan bahwa seluruh hasil Perancangan Pabrik ini adalah hasil karya
dari karya ini adalah bukan hasil karya sendiri, maka saya siap menanggung
sebagaimana mestinya.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
memegang teguh kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya hingga hari kiamat.
Alhamdulillah, atas taufik dan hidayah dari Allah SWT, penyusun dapat
melaksanakan dan menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Penyusunan tugas
akhir yang berjudul “Pra Rancangan Pabrik Kimia Kalsium Klorida Dari Asam
Klorida dan Batuan Kapur Dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun” adalah salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri,
Penyelesaian tugas akhir dapat berjalan dengan baik atas bantuan dan
kerjasama dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan, perhatian, dan
kesempatan kali ini penyusun ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Kedua Orang Tua dan Keluarga Besar Penulis atas semua doa yang tidak
2. Rektor Universitas Islam Indonesia, Bapak Fathul Wahid, S. T., M. Sc., Ph.D.
vi
3. Ketua Jurusan Teknik Kimia Dr. Suharno Rusdi
4. Ibu Dr. Ifa Puspasari, S.T. M,Eng yang telah memberikan banyak ilmu kepada
kami dan juga telah sabar dalam membimbing kami selama melaksanakan
5. Teman-teman yang kami sayangi Anti Wacana yang sering wacana, Keluarga
Besar Marching Band UII, Centris, Al-fath, Uam, Uni Cost Club terimakasih
kepada kami.
6. Semua pihak yang telah ikut membantu kelancaran dalam penyusunan tugas
akhir ini, yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu.
Semoga Allah SWT memberi keberkahan atas pertolongan dan kebaikan yang
Kami menyadari bahwa tugas akhir ini masih terdapat kesalahan dan
karena itu, dengan kerendahan hati kami mengharapkan adanya saran dan kritik
yang membangun demi perbaikan tugas akhir ini dan pembelajaran di masa
mendatang. Akhir kata, semoga tugas akhir ini memberikan manfaat yang baik bagi
Penyusun
vii
DAFTAR ISI
iii
2.2 Spesifikasi Bahan Baku ....................................................................... 10
3.1.2. Proses Reaksi Antara Batu Kapur dan Asam Klorida .................... 15
3.2.6 Centrifuge..................................................................................... 22
iv
3.2.9 Crusher ........................................................................................ 24
v
4.5.1 Unit Penyediaan dan Pengolahan Air (Water System) ................... 62
4.5.3 Unit Pembangkit dan Pendistribusian Listrik (Power Plant and Power
Distribution) .............................................................................................. 70
vi
5.1. Kesimpulan........................................................................................ 103
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Pabrik kalsium klorida di dunia dan jumlah kapasitasnya (ton/thn) ...... 3
viii
Tabel 3. 19 Spesifikasi gudang ........................................................................... 39
Tabel 4. 1 Rincian luas tanah dan bangunan pabrik kalsium klorida ................... 47
ix
Tabel 4. 22 Neraca panas crystallizer ................................................................. 58
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 3 Tata letak alat proses pabrik kimia kalsium klorida ........................ 51
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A
Lampiran B
xii
ABSTRAK
Pra rancangan pabrik kalsium klorida dari asam klorida dan batuan kapur
dengan kapasitas 10.000 ton/tahun direncanakan akan dibangun di Tuban, Jawa
Timur. Pabrik ini direncanakan akan beroprasi 24 jam dalam sehari selama 330 hari
dalam setahun dengan jumlah pekerja 197 orang.
Bahan baku asam klorida yang diperlukan asam klorida 37% sebanyak
1.733,88 kg/jam dan batu kapur sebanyak 715,88 kg/jam. Proses produksi
dilakukan pada suhu 32oC dan tekanan 1 atm di reaktor alir tangki berpengaduk
(RATB).
Kebutuhan utilitas air sebanyak 24.620,08 kg/jam, listrik untuk alat proses
sebanyak 605,17 kW, bahan bakar boiler berupa fuel oil sebanyak 4.330,8913
kg/jam, dan solar sebagai bahan bakar generator untuk sumber listrik cadangan
sebanyak 88,6210 kg/jam.
Hasil analisa ekonomi dari pabrik ini menunjukkan jumlah Fixed capital
investment sebesar Rp 240.268.831.324,- dan Working capital investment sebesar
Rp 164.291.890.924,-. Keuntungan sebelum pajak sebesar Rp
50.523.957.896/tahun dan keuntungan sebelum pajak (50%) sebesar Rp
50.523.957.896/tahun. Return On Investment sebelum pajak sebesar 42,06%, dan
ROI setelah pajak sebesar 21,03%. Pay Out Time sebelum pajak 2,4 tahun dan POT
setelah pajak selama 4,8 tahun. Break Event Point (BEP) pada 52,32% dan Shut
Down Point (SDP) pada 37,58%. Berdasarkan analisa ekonomi tersebut dapat
disimpulkan bahwa pabrik kalsium klorida ini layak untuk didirikan.
xiii
ABSTRACT
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara besar dengan wilayah laut & darat yang cukup luas
serta memiliki sumber daya alam yang melimpah. Saat ini Indonesia telah
pendidikan, kelautan, pertanian, energi dan industri. Pada sektor industri, Indonesia
sudah cukup banyak memiliki pabrik atau industri yang berperan untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri, seperti industri pupuk, minyak & gas, batu bara, semen,
memungkinkan suatu negara menjual jasa atau barang ke sesama negara Asia
Tenggara lainnya dengan mudah. Dalam hal ini, sektor industri dalam negeri
dituntut untuk bisa bersaing dengan industri luar yang akan memasarkan produk
kebutuhannya sendiri, namun ada beberapa kebutuhan yang sampai saat ini masih
impor dari negara lain bahkan dengan jumlah yang sangat besar. Salah satu dari
Kalsium klorida dengan rumus kimia CaCl2 adalah salah satu jenis garam
yang terdiri dari unsur kalsium (Ca) dan klorin (Cl2). Kalsium klorida memiliki
1
2
pencair es (de-icing) dan penekanan titik beku, sebagai sumber ion kalsium dan zat
sampai saat ini Indonesia harus mengimpor dari luar negeri. Berdasarkan data dari
Biro Pusat Statistika (BPS), untuk impor kalsium klorida dari tahun 2011-2017
18000
16000
14000
12000
Impor CaCl2 (Ton)
6000
4000
2000
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Tahun
Dilihat dari data impor kalsium klorida dari tahun 2011-2017 dapat
diprediksikan untuk kebutuhan kalsium klorida pada tahun 2023 dengan cara
y = 766,93x – 1.531.388,01
x = tahun
Jadi untuk kebutuhan Indonesia akan kalsium klorida pada tahun 2023 diprediksi
Jepang dan beberapa negara lainnya (Kementrian Perindustrian, 2018). Hal ini
klorida di Indonesia, selain bisa mengurangi biaya impor juga dapat menambah
Kapasitas Produksi
Nama Pabrik
(ton/thn)
General Chemical, Kanada 10.000
National Chloride (Kalifornia, USA) 20.000
Vulcan, Kansas 37.000
Wilkinson (Michigan,USA) 55.000
Untuk mencukupi kebutuhan kalsium klorida dalam negeri, maka pabrik yang
didirikan harus memiliki kapasitas produksi yang optimal yaitu jumlah dan jenis
produk yang dihasilkan harus dapat menghasilkan laba yang maksimal dengan biaya
yang minimal. Dapat dilihat pada Tabel 1.1, bahwa pabrik kalsium klorida yang telah
Berdasarkan data kebutuhan dan kapasitas produksi pabrik yang terdapat di beberapa
negara tersebut pabrik kalsium klorida ini direncanakan akan didirikan pada tahun
2023 dengan mengambil kapasitas ±50% dari prediksi kebutuhan akan kalsium klorida
mempunyai sifat higroskopis terhadap air dan memiliki kandungan panas yang
besar hingga dapat mengikat air dan larut di dalamnya. Kemampuan kalsium
klorida dalam mengikat air pun berbeda-beda tergantung jumlah mol hidrat yang
(dessicant), zat pencair es (de-icing), zat aditif dalam industri makanan, zat aditif
dalam pemrosesan plastik dan pipa, sebagai sumber ion kalsium dan dapat
adalah sebagai zat pencair es (de-icing), 20% untuk mengendalikan debu di jalanan
pada saat musim panas, 20% untuk proses industri, khususnya dalam industri
makanan, indutri pemrosesan plastik, pipa dan semen, 10% digunakan dalam
pengeboran minyak dan gas, 5% untuk pembuatan beton dan 5% untuk kegunaan-
Terdapat dua macam proses pembuatan kalsium klorida yaitu secara alami
dan sintetik. Secara sintetik terdiri dari proses asidifikasi dan solvay, sedangkan
secara alami disebut juga sebagai proses natural. Penjelasan mengenai pembuatan
Proses pembuatan kalsium klorida dari batu kapur dengan asam klorida
merupakan proses yang paling sering digunakan dalam proses industri, selain
ketersediaan bahan baku yang banyak dan murah, kemurnian produk yang
dihasilkan juga lumayan tinggi. Batu kapur yang direaksikan dengan asam klorida
meraksikan asam klorida yang masih terkandung dalam larutan kalsium klorida,
sehingga asam klorida akan bereaksi dengan kalsium hidroksida menjadi kalsium
klorida pada suhu 32oC dan tekana 1 atm dengan konversi 99% sehingga produk
kapur ada mineral lain selain kalsium, yaitu magnesium dan impuritis. Berdasarkan
data dari Bahan Galian Industri (BGI) komposisi batu kapur adalah
Di dalam tangki neutralizer, MgCl2 dan sisa HCl akan direaksikan dengan
Ca(OH)2 pada suhu 40oC dan tekana 1 atm dengan konversi 80% sehingga
Bahan baku dasar yang dipakai adalah batu kapur, natrium klorida, dan
soda abu dengan katalis amoniak (NH3). Metode ini cukup kompleks karena
dihasilkan sekitar 55%. Proses solvay juga menghasilkan larutan brine yang perlu
Pada proses solvay menggunakan bahan baku ammonia (NH3), soda abu,
ekstrak garam. Kandungan garam-garam pada proses ini perlu dimurnikan untuk
menghilangkan komponen kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan ion logam berat.
Komponen garam tersebut mampu menciptakan kerak (scaling) pada tower dan
7
dari atas pada suhu 20-25°C kemudian masuk dalam menara karbonat.
menghasilkan kalsium klorida (CaCl2). Produk utama dari proses solvay adalah
soda abu (Na2CO3) dengan CaCl2 sebagai produk samping, sehingga kemurnian
CaCl2 yang dihasilkan tidak cukup tinggi sekitar 14-55% (Faith, Keyes & Clark,
1955).
Proses pemurnian dalam menghasilkan kalsium klorida dilakukan karena air laut
juga mengandung ion kalsium, magnesium, klorida, natrium, bromida, dan ion
proses elektrolisis, larutan air laut kemudian ditambah kalsium oksida (CaO) yang
berasal dari batu kapur melalui pemanasan secara kalsinasi. Penambahan senyawa
dipekatkan lebih lanjut dalam proses evaporasi. Karena natrium klorida memiliki
nilai Ksp (hasil kelarutan) yang lebih kecil dari kalsium klorida, maka NaCl akan
8
mudah terendapkan sehingga dapat difiltrasi. Sedangkan ion Ca2+ dalam kalsium
klorida akan tetap terlarut sehingga kemudian akan dipekatkan dan dikeringkan.
Kemurnian CaCl2 yang diperoleh dari proses ini adalah sekitar 10-15% dari air laut
yang tersisa. Oleh karena itu, proses ini kurang disukai karena memiliki tingkat
kemurnian CaCl2 yang sangat rendah yakni dibawah 10% sehingga kurang efisien.
Keuntungan dan kerugian ketiga proses produksi CaCl2 dijeelaskan dalam Table
menghasilkan produk kalsium klorida dengan kemurnian yang tinggi, selain itu dari
segi proses cukup sederhana dan biaya investasi dan harga bahan baku cukup murah
dibandingkan dengan proses lainnya. Maka, proses tersebut layak untuk dijalankan.
BAB II
PERANCANGAN PRODUK
Bahan
Spesifikasi Kalsium
Batu Kapur Asam Klorida
Hidroksida
Wujud Padata Cair Padat
Ukuran (mm) 50-100 0,074
Rumus Molekul CaCO3 HCl Ca(OH)2
Berat Molekul, gr/mol 100 36,5 74
Specific Gravity 2,771 1.045 2,24
Melting Point (0C) 825 580
Densitas (g/cm3) 2,71 1,18 3,34
Kapasitas Panas
0.21 60.378 0,29
(kkal/kg0C)
Kemurnian 97.89 % 37% 96%
(Sumber : Pubchem, 2019)
10
11
pengendalian kualitas bahan baku, proses dan produk. Pengendalian kualitas adalah
suatu aktifitas untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk perusahaan
1990:239)
Baik dan buruknya kualitas suatu bahan baku akan mempengaruhi terhadap
kualitas produk akhir. Kualitas bahan baku yang akan digunakan untuk proses
kualitas bahan baku yang digunakan untuk proses produksi, apakah sudah sesuai
dengan spesifikasi yang diperlukan untuk proses produksi. Maka dari itu dilakukan
dengan pengujian terhadap kualitas bahan baku berupa batu kapur dan HCl sebelum
dilakukannya proses produksi dengan tujuan agar bahan baku yang akan digunakan
dapat diproses di dalam pabrik dan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
Pengendalian proses produksi pabrik ini meliputi aliran dan alat kontrol.
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya
12
sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk
variabel controller. Alat yang harus digunakan automatic control valve dan
a. Aliran pneumatis (aliran udara tekan) digunakan untuk valve dari controller
ke actuator
controller
adanya system control sehingga didapatkan produk yang berkualitas dan dapat
dipasarkan. Untuk mengetahui produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang
ada, maka akan diuji densitas, viskositas, volalitas, kemurnian produk dan
dengan standar dan jumlah produksi yang sesuai dengan rencana serta waktu yang
PERANCANGAN PROSES
Proses pembuatan kalsium klorida dari batu kapur dan asam klorida dengan
4. Penanganan produk
diangkut oleh belt conveyor menuju crusher (CRU-101) untuk dihaluskan. Batu
kapur selanjutnya diayak pada vibrating screen untuk mendapatkan batu kapur
dengan ukuran ±0,074 mm. Batu kapur yang tidak lolos ayakan akan dikembalikan
ke dalam crusher untuk dihaluskan kembali. Material yang lolos berukuran 0,074
hopper menuju reaktor asam (R-101). Asam klorida dari tangki penampung (TK-
102) dipompa ke dalam reaktor asam untuk direkasikan dengan batu kapur. Bahan
menggunakan air hingga mencapai konsentrasi 46% menggunakan alat mixer (M-
101).
14
15
Dalam reaktor (R-101), batu kapur dan asam klorida akan bereaksi
menghasilkan CaCl2, MgCl2, CO2 dan H2O dengan konversi reaksi 99% pada suhu
Aliran produk dari reaktor asam dan larutan kalsium hidroksida keluaran
101) untuk dikristalkan. Kristal basah yang keluar dari crystalizer kemudian
mother liquor nya dipompa menuju Unit Pengolahan Limbah (UPL) dan kristalnya
dialirkan melalui screw conveyor menuju rotary dryer (RD-101). Setelah itu
didinginkan oleh rotary cooler (RC-101). Kristal yang telah didinginkan kemudian
diangkut menggunakan belt conveyor menuju ball mill (BM-101) untuk dihaluskan,
lalu diayak pada vibrating screen untuk mendapatkan kristal dengan ukuran ±200
16
mesh. Kristal yang tidak lolos ayakan akan dikembalikan ke dalam ball mill untuk
dihaluskan kembali. Material yang lolos berukuran 200 mesh selanjutnya diangkut
menuju silo dengan menggunakan bucket elevator untuk dikemas dan siap
didistribusikan.
3.2.2 Reaktor
Simbol RDF-101
Fungsi Untuk memisahkan cake dan filtrat
keluaran reaktor neutralizer
Jenis Silinder horizontal dengan tutup datar
Jumlah 1
Kondisi Operasi
Suhu (oC) 32
Tekanan (atm) 1
Dimensi
Diameter (m) 2,27
Panjang (m) 4,55
Filter Area (m2) 13,31
Kecepatan Putar (rpm) 1,2
Bahan Kontruksi Carbon steel SA-285 grade C
Harga ($) 162.926,47
20
3.2.4 Evaporator
Simbol V-101
Fungsi Untuk meningkatkan konsentrasi kalsium
klorida dengan menguapkan air
Jenis Vertical-tube Evaporators
Jumlah 1
Kondisi Operasi
Suhu (oC) 110
Tekanan (atm) 1
Dimensi Vessel Evaporator
Diameter (m) 1,95
Tinggi (m) 2,92
Tebal Shell (in) 3/16
Tebal Head (in) 3/16
Tinggi Cairan (m) 1,05
Shell
Fluida Dingin Umpan campuran kalsium klorida,
kalsium hidroksida, magnesium klorida,
magnesium hidroksida dan air
ID (in) 12
Pitch (in) 1,56
Pass 1
Tube
Fluida Panas Steam
Jumlah 36
OD (in) 1,25
BWG 10
21
ID (in) 0,98
Tebal (in) 0,13
Panjang (ft) 6
Bahan Kontruksi Stainless steel SA-167 grade 3 type 304
Harga ($) 118.296,82
3.2.5 Crystallizer
Simbol CR-101
Fungsi Mengkristalkan larutan kalsium klorida
menjadi kristal kalsium klorida
Jenis Swenson-walker crystallizer
Jumlah 1
Kondisi Operasi
Suhu (oC) 70
Tekanan (atm) 1
Dimensi
Diameter (m) 0,73
Panjang (m) 3,05
Tinggi (m) 0,36
Tebal Dinding (in) 3/16
Pengaduk
Jenis Pengaduk Spiral agitator
Jumlah Pengaduk 1
Diameter Pengaduk 0,73
22
3.2.6 Centrifuge
Simbol CF-101
Fungsi Memisahkan kristal kalsium klorida
dengan mother liquor-nya
Jenis Continous decanter centrifuge
Jumlah 1
Kondisi Operasi
Suhu (oC) 70
Tekanan (atm) 1
Dimensi
Diameter (m) 0,15
Panjang (m) 0,61
Tebal Shell (in) 3/16
Daya Motor (HP) 5
Bahan Kontruksi Carbon steel SA-285 grade C
Harga ($) 53.894,54
23
Simbol RD-101
Fungsi Mengurangi kadar air kalsium klorida
Jenis Direct contact rotary dryer
Jumlah 1
Kondisi Operasi
Suhu (oC) 100
Tekanan (atm) 1
Dimensi
Diameter (m) 0,965
Panjang (m) 7,62
Tebal Shell (in) 3/16
Kemiringan (m/m) 0,08
Kecepatan Putar (rpm) 6
Waktu Tinggal (menit) 12,6
Daya Motor (HP) 3,7
Bahan Kontruksi Carbon steel SA-285 grade C
Harga ($) 205.861,33
Simbol RC-101
Fungsi Mendinginkan produk keluaran rotary
dryer
Jenis Direct contact rotary cooler
Jumlah 1
24
Kondisi Operasi
Suhu (oC) 20
Tekanan (atm) 1
Dimensi
Diameter (m) 0,965
Panjang (m) 7,62
Tebal Shell (in) 3/16
Kemiringan (m/m) 0,08
Kecepatan Putar (rpm) 6
Waktu Tinggal (menit) 21,73
Daya Motor (HP) 5
Bahan Kontruksi Carbon steel SA-285 grade C
Harga ($) 121.686,4182
3.2.9 Crusher
Simbol CRU-101
Fungsi Menghaluskan batu kapur
Jenis Roll crusher
Jumlah 1
Kondisi Operasi
Suhu (oC) 32
Tekanan (atm) 1
Dimensi
Diameter (in) 18
Panjang (in) 18
25
Simbol BM-101
Fungsi Menghaluskan kristal kalsium klorida
Jenis Marcy ball mill
Jumlah 1
Kondisi Operasi
Suhu (oC) 32
Tekanan (atm) 1
Dimensi
Diameter (in) 0,914
Panjang (in) 1,219
Kecepatan Putar (rpm) 20
Daya Motor (Hp) 24
Harga ($) 104.060.53
26
3.2.11 Screen
3.2.12 Silo
Simbol TK-03
Fungsi Menyimpan bahan baku padatan kalsium
hidroksida selama 7 hari
Jenis Tangki silinder tegak dengan conical
bottom head
Jumlah 1
27
Kondisi Operasi
Suhu (oC) 32
Tekanan (atm) 1
Dimensi
Diameter (m) 1,67
Tinggi(m) 4,16
Tebal Shell (in) 0,25
Tebal Conical (in) 0,3125
Diameter Bukaan Bawah (m) 0,029
Bahan Kontruksi Carbon steel SA-285 grade C
Harga ($) 35.589,34
Simbol TK-05
Fungsi Menyimpan produk padatan kalsium
klorida selama 7 hari
Jenis Tangki silinder tegak dengan conical
bottom head
Jumlah 2
Kondisi Operasi
Suhu (oC) 32
Tekanan (atm) 1
Dimensi
Diameter (m) 3,433
Tinggi(m) 8,57
Tebal Shell (in) 0,25
28
3.2.13 Hopper
Simbol TK-102
Fungsi Menyimpan sementara batu kapur selama
4 jam
Jenis Tangki silinder tegak dengan conical
bottom head
Jumlah 1
Kondisi Operasi
Suhu (oC) 32
Tekanan (atm) 1
Dimensi
Diameter (m) 2,149
Tinggi(m) 1,064
Tebal Conical (in) 0,25
Diameter Bukaan Bawah 0,02
Bahan Kontruksi Carbon steel SA-285 grade C
Harga ($) 12.428,51
29
Jumlah 1 1
Kondisi Operasi
Suhu (oC) 32 32
Tekanan (atm) 1 1
Dimensi
Lebar Belt (m) 0,35 0,35
Panjang Belt (m) 6,1 6,1
Luas Belt (m2) 0,01 0,01
Kecepatan Belt (m/menit) 91 91
Belt Plies 4 4
Daya Motor (HP) 2 2
Bahan Kontruksi Stainless steel SA-167 Stainless steel SA-167
grade 3 type 304 grade 3 type 304
Harga ($) 8.586,97 8.586,97
Simbol BC-102
Fungsi Mengangkut kalsium hidroksida menuju mixer
Jenis Close belt conveyor
Jumlah 1
Kondisi Operasi
Suhu (oC) 32
Tekanan (atm) 1
Dimensi
Lebar Belt (m) 0,35
Panjang Belt (m) 6,1
Luas Belt (m2) 0,01
Kecepatan Belt (m/menit) 91
Belt Plies 3
Daya Motor (Hp) 2
Bahan Kontruksi Stainless steel SA-167 grade 3 type 304
Harga ($) 8.586,97
32
3.2.16 Heater
Simbol HE-01
Fungsi Memanaskan udara menuju rotary dryer
Jenis Shell and tube heat exchanger
Jumlah 1
Luas Transfer Panas (ft2) 325,131
Panjang (ft) 12
Dimensi Shell
ID (in) 12
Baffle Space (in) 6,75
Passes 1
Dimensi Tube
Panjang (m) 4,876
Jumlah Tube 109
OD ¾
BWG 10
T in (oC) 32
T out (oC) 40
Rd 0,0196
Preasure Drop
Shell (psi) 0,0071
Tube (psi) 0,0288
Bahan Kontruksi Stainless steel SA-167 grade 3 type 304
Harga ($) 47.680,28
35
3.2.17 Pompa
Simbol SC-101
Fungsi Mengangkut produk keluaran crystallizer
menuju centrifuge
Jenis Helicoid screw conveyor
Jumlah 1
Dimensi
Diameter Shell (m) 0,25
Diameter Flight (m) 0,23
Diameter Pipe (m) 0,06
Diameter Shafts (m) 0,05
Panjang (m) 4,47
Kecepatan Pengaduk 40
(rpm)
Daya Motor (HP) 0,5
Bahan Kontruksi Stainless steel SA-167 grade 3 type 304
Harga ($) 15,479,15
3.2.19 Gudang
Simbol GD-101
Fungsi Menyimpan bahan baku batu kapur selama 7
hari
Jenis Gudang persegi empat, lantai rata, dan atap
runcing
40
Jumlah 1
Dimensi
Lebar (m) 8
Panjang (m) 10
Tinggi (m) 4,5
Bahan Kontruksi
Dasar Beton
Tiang Baja
Atap Asbestos
Harga ($) 19.659,64
3.2.20 Mixer
Simbol M-101
Fungsi Melarutkan kalsium hidroksida dalam air
Jenis Tangki silinder tegak dengan tutup torisperical
head dilengkapi dengan pengaduk dan jaket
pendingin
Jumlah 1
Kondisi Operasi
Suhu (oC) 32
Tekanan (atm) 1
Dimensi
ID (m) 1,362
OD (m) 1,372
Tinggi (m) 1,979
41
BAB IV
PERANCANGAN PABRIK
Ditinjau secara teknis dan ekonomis, lokasi pabrik harus strategis terhadap sektor
marketing (Coulson dan Richardson’s, 2005). Pabrik kalsium klorida rencana akan
didirikan dikawasan yang dekat dengan pasar perdagangan dan banyak ditemukan
bahan baku yang strategis yaitu kawasan Tuban, Jawa Timur. Faktor-faktor
Bahan baku salah satu kebutuhan utama bagi kelangsungan suatu pabrik
pabrik. Lokasi pabrik yang dipilih adalah kawasan yang jauh dari pemukiman
warga berada di daerah Tuban, Jawa Timur. Bahan baku asam klorida dan kalsium
hidroksida yang digunakan didapat dari PT. Petrokimia Gresik yang merupakan
Pemasaran Produk
Daerah Tuban sebagai salah satu kawasan yang membutuhkan kalsium klorida
prospek yang cukup bagus. Untuk melakukan kegiatan ekspor juga sangat mudah
Penyediaan Utilitas
merupakan salah satu kebutuhan bahan baku yang penting dalam industri kimia.
kedalam neutralizer dan kebutuhan lainnya. Sebagian air dapat diperoleh dari
waduk lodan dengan kapasitas air nya 889,124 m3. Berikut hal yang perlu
Jenis Transportasi
bahan baku dan pemasaran produk. Jenis tranportasi dipilih karena biaya operasi
yang sekecil mungkin. Tuban merupakan satu daerah yang strategis dalam
cukup baik jalannya jadi banyak terhubung dengan daerah lain dengan cukup bagus.
44
Keadaan Masyarakat
dalam bidang kuliner besar maupun kecil. Untuk sumber daya manusia sudah cukup
baik, hal ini diketahui dengan banyaknya akademi, perguruan tinggi, dan sekolah
menengah kejuruan.
Karakteristik Lokasi
Lokasi pemilihan pabrik memiliki iklim rata-rata yang cukup baik, yaitu
dengan suhu rata-rata 27,15°C dan curah hujan 1686 mm. Bencana alam seperti
gempa bumi, tanah longsor dan banjir sangat jarang terjadi di Tuban, sehinga
operasi pabrik berjalan dengan baik. Tuban sendiri merupakan kawasan yang
tanahnya mengandung batuan kapur, oleh karena itu untuk mendirikan pabrik baru
di kawasan tersebut akan lebih mudah dan bahan baku mudah didapat.
Tuban dirancang sebagai kawasan industri oleh Pemda Tk.I Jawa Timur.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 142 Tahun 2015 tentang kawasan
dan pengelolaan tenaga listrik untuk kebutuhan sendiri dan industri di dalam
kawasan. Untuk investor juga diberikan insentif pajak daerah berupa pengurangan,
keringanan, atau pembebasan pajak dan retribusi Bea Perolehan Hak Atas Tanah
dan/atau Bangunan (BPHTB) dan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) untuk jalan
khususnya pulau Jawa memiliki jumlah penduduk yang banyak. Selain itu,
terbukanya lapangan kerja juga akan menarik minat tenaga kerja dari daerah lain.
seperangkat fasilitas-fasilitas dalam pabrik. Tata letak yang tepat sangat penting
untuk mendapatkan efisiensi, keselamatan dan kelancaran kerja para pekerja serta
keselamatan proses. Menurut Vilbrant, 1959 untuk mencapai kondisi yang optimal,
maka hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tata letak pabrik adalah :
dattang.
46
2. Faktor keamanan sangat diperlukan untuk bahaya kebakaran dan ledakan, maka
perencanaan lay out selalu diusahakan jauh dari sumber api, bahan panas dan
dari bahan yang mudah meledak, juga jauh dari asap maupun gas beracun.
3. Sistem kontruksi pabrik akan direncanakan adalah out door untuk menekan
biaya bangunan dan gedung, juga karena iklim yang ada di Indonesia
4. Harga tanah sangat mahal sehingga diperlukan efisiensi dalam pemakaian dan
Secara garis besar lay out dibagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu:
pusat pengendalian proses, kualitas dan kuantitas bahan yang akan diproses
2. Daerah poses
Daerah untuk menampung bahan-bahan yang diperlukan oleh pabrik dan untuk
5. Daerah utilitas
dipusatkan.
Rincian luas area pabrik kalsium klorida ditunjukkan pada Tabel 4.1
1
2 3 4
5 13
2
23
8
6
7
10
14
9
14
12
16
15 17
20
18 19
21
U
22
24
Skala 1 : 1.000
Gambar 4. 2 Tata letak pabrik kalsium klorida
49
Keterangan :
tergantung pada tata letak pabrik dan spesifikasi alat. Faktor utama yang menjadi
2. Kebutuhan proses
Letak alat harus memberikan ruang yang cukup untuk masing–masing alat agar
dekat control room. Valve, tempat pengambilan sampel, dan instrumen harus
diletakkan pada posisi dan ketinggian yang mudah dijangkau oleh operator.
pada heat exchanger yang memerlukan ruangan yang cukup untuk pembersihan
tube.
5. Keselamatan
Letak alat-alat proses harus sebaik mungkin, agar jika terjadi kebakaran tidak
ada yang terperangkap di dalamnya serta mudah dijangkau oleh kendaraan atau
adanya perluasan.
8. Jalannya aliran bahan baku maupun produk yang tepat akan memberikan
9. Aliran udara
pada suatu tempat sehingga mengakibatkan akumulasi bahan kimia yang dapat
R
V-101- CR-101
1
RDF-101
CF-101
RC-101
R
R-101
Skala 1 : 10.000
Masuk Keluar
kj/jam kj/jam
Arus 5 dan 6 Arus 7
Q in 49.260,6489 Q out 43.435,6722
ΔH reaksi 4.804,9752 ΔH pendingin 10.629,9519
Total 54.065,6241 Total 54.065,6241
57
Masuk Keluar
kj/jam kj/jam
Arus 7a Arus 7b
Q in 41.500,3308 Q out 89.999,5196
ΔH pemanas 48.499,1888
Total 89.999,5196 Total 89.999,5196
Masuk Keluar
kj/jam kj/jam
Arus 7a Arus 7b
Q in 40.935,6388 Q out 37.098,3653
ΔH pendingin 23.837,2735
Total 40.935,6388 Total 40.935,6388
Masuk Keluar
kj/jam kj/jam
Arus 10a Arus 10b
Q in 1.333,1952 Q out 4.190,0420
ΔH pemanas 2.856,8468
Total 4.190,0420 Total 4.190,0420
Masuk Keluar
kj/jam kj/jam
Arus 7b Arus 10b
Q in 92.856,3664 Q out 92.053,5735
ΔH reaksi 972,4075 ΔH pendingin 1.775,2004
Total 93.828,7739 Total 93.828,7739
58
Masuk Keluar
kj/jam kj/jam
Arus 13 Arus 14 dan 15
Q in 90.920,0398 Q out 2.058.927,3723
ΔH pemanas 1.968.007,3324
Total 2.058.927,3723 Total 2.058.927,3723
Masuk Keluar
kj/jam kj/jam
Arus 15 Arus 16
Q in 107.341,7505 Q out 62.746,8550
ΔH reaksi 452.580,8126 ΔH pendingin 497.175,7081
Total 559.922,5631 Total 559.922,5631
Masuk Keluar
kj/jam kj/jam
Arus 18 Arus 19 dan 20
Q in 48.649,6544 Q out 85.727,0158
Q udara masuk 173.391,2364 Q udara keluar 136.313,8749
Total 222.040,8908 Total 222.040,8908
Masuk Keluar
kj/jam kj/jam
Arus a Arus b
Q in 18.900,1120 Q out 173.391,2364
ΔH pemanas 154.491,1244
Total 173.391,2364 Total 173.391,2364
59
Masuk Keluar
kj/jam kj/jam
Arus 20 Arus 21
Q in 79.955,6317 Q out 7.462,2293
ΔH pendingin 72.493,4024
Total 79.955,6317 Total 79.955,6317
60
CO2 CaCl2
CO2 CaCO3
MgCl2
MgCO3 CaCl2
H2 O
HCl MgCl2
Ca(OH)2
CaCl2 H2 O
Mg(OH)2
HCl MgCl2 Ca(OH)2
H2 O R
Reaktor-101 H2 O Neutralizer- Mg(OH)2 RD.Filter-101
T = 32 oC 101 T = 40 oC
P = 1 atm Ca(OH)2 T = 40 oC P = 1 atm
CaCO3
MgCO3
H2O CaCl2
CaCl2 CaCl2
MgCl2 CaCl2 MgCl2
MgCl2
H2O: MgCl2 H2 O
H2 O
Ca(OH)2 H2 O Ca(OH)2
Ca(OH)2
Mg(OH)2 Ca(OH)2 Mg(OH)2
H2 O
Mg(OH)2
CaCl2.H2O
penunjang merupakan sarana lain yang penting selain bahan baku dan bahan
Distribution)
Untuk memenuhi kebutuhan air suatu pabrik maupun rumah tangga pada
umumnya menggunakan air sumur, air sungai, air danau, air waduk, maupun air
laut sebagai sumbernya. Pada perancangan pabrik ini, sumber air yang digunakan
untuk keperluan untuk keperluan utilitas berasal dari sungai maupun waduk yang
tidak terlalu jauh dengan lokasi pabrik. Adapun penggunaan air tersebut akan
digunakan sebagai :
63
a) Air Pendingin
faktor berikut :
sangat besar.
volume.
Tidak terdekomposisi
c) Air Sanitasi
Air sanitasi adalah air yang akan digunakan untuk keperluan sanitasi.
yaitu:
Warna : Jernih
air
- Tidak beracun
Syarat bakteriologis
a) Clarifier
Kebutuhan air dalam suatu pabrik dapat diambil dari sumber air
yaitu:
sebagai pengatur pH. Air baku ini dimasukkan melalui bagian tengah
clarifier dan diaduk dengan agitator. Air bersih keluar dari pinggir clarifier
secara gravitasi dan di blowdown secara berkala dalam waktu yang telah
setelah keluar clarifier turbiditynya akan turun menjadi lebih kecil dari 10
ppm.
66
b) Penyaringan
menyaring partikel - partikel solid yang lolos atau yang terbawa bersama
air dari clarifier. Air keluar dari sand filter dengan turbidity kira-kira 2
Oleh karena itu perlu diregenerasi secara periodik dengan back washing.
c) Demineralisasi
Cation Exchanger
sehingga air yang akan keluar dari cation exchanger adalah air yang
mengandung anion dan ion H+. Sehingga air yang keluar dari cation
Reaksi:
Dalam jangka waktu tertentu, kation resin ini akan jenuh sehingga
Reaksi:
Anion Exchanger
yang terlarut dalam air, dengan resin yang bersifat basa, sehingga
anion-anion seperti CO32-, Cl- dan SO42- akan membantu garam resin
tersebut.
Reaksi:
CO3- CO3
Dalam waktu tertentu, anion resin ini akan jenuh, sehingga perlu
Reaksi:
d) Deaerasi
Reaksi:
Air yang keluar dari deaerator ini dialirkan dengan pompa sebagai air
pemanas pada heat exchanger maupun reboiler. Untuk mengubah air menjadi
steam jenuh dipilih boiler jenis water tube berkapasitas 42.123,18 kg/jam dengan
kondisi operasi :
Tavg = 107,5oC
Pada water tube boiler, air umpan boiler dialirkan melalui susunan pipa,
sedangkan pembakaran gas terjadi pada sisi barel. Karakteristik pada jenis ini ialah
yang besar, nilai efisiensi relatif tinggi, serta tungku pembakaran mudah untuk
4.5.3 Unit Pembangkit dan Pendistribusian Listrik (Power Plant and Power
Distribution)
Kebutuhan listrik pada pabrik ini dipenuhi oleh 2 sumber, yaitu PLN dan
dinilai penting antara lain boiler, kompresor, pompa, Spesifikasi diesel yang
digunakan adalah :
71
Kapasitas : 1.000 kW
Jumlah : 1 buah
Prinsip kerja dari diesel ini adalah solar dan udara yang terbakar secara
kompresi akan menghasilkan panas. Panas ini digunakan untuk memutar poros
listrik. Listrik ini didistribusikan ke panel yang selanjutnya akan dialirkan ke unit
pemakai. Pada operasi sehari-hari digunakan listrik PLN 100%. Tetapi apabila
listrik padam, operasinya akan menggunakan tenaga listrik dari diesel 100%.
Total Daya
Nama Alat Unit
Hp Watt
Reakrot 1 1 8,17 4.071,52
Reaktor Neutralizer 1 5,56 2.252,01
Rotary Drum Filter 1 15,73 11.729,86
Evaporator 1 9,35 6.972,30
Crystallizer 1 8 5.898,49
Centrifuge 1 12 8.948,87
Rotary Dryer 1 3,7 2.759,09
Rotary Cooler 1 5 3.728,49
Roller Mill 1 12 8.948,40
Ball Mill 1 24 17.896,80
Screen 2 3 2.237,10
Belt Conveyor 6 12 8.948,40
Screw Conveyor 1 1 745,58
Bucket Elevator 2 4 2.982,80
Pompa 7 7 5.219,91
Total 104,56 77.970,38
72
Total Daya
Nama Alat Unit
Hp Watt
Pengaduk tangki tawas 1 15,00 11.185,50
Pengaduk tangki kapur 1 10,00 7.457,00
Pengaduk flokulator 1 15,00 11.185,50
Fan cooling tower 1 1,00 745,70
Pompa 1 2 0,50 372,85
Pompa 2 2 0,50 372,85
Pompa 3 2 0,17 126,77
Pompa 4 2 0,50 372,85
Pompa 5 2 0,50 372,85
Pompa 6 2 0,17 126,77
Pompa 7 2 0,50 372,85
Pompa 8 2 0,80 596,56
Pompa 9 2 0,80 596,56
Pompa 10 2 0,75 559,28
Pompa 11 2 0,50 372,85
Pompa 12 2 0,50 372,85
Pompa 13 2 0,33 246,08
Pompa 14 2 0,50 372,85
Pompa 15 2 0,17 126,77
Pompa 16 2 0,33 246,08
Pompa 17 2 0,50 372,85
Pompa 18 2 0,50 372,85
Pompa 19 2 0,33 246,08
Pompa 20 2 0,33 246,08
Pompa 21 2 0,17 126,77
Total 50,35 37.546,00
73
Total Daya
Nama Alat
Hp (kW)
Instrumentasi (10% alat) 14,01 10,45
Penerangan & AC 214,56 150
Bengkel dan Laboratorium 134,11 100
Rumah Tngga 268,22 200
Total 617,47 460,45
Bahan bakar digunakan untuk keperluan pembakaran pada boiler dan diesel
untuk generator pembangkit listrik. Bahan bakar boiler menggunakan fuel oil
sebanyak 88,6210 kg/jam. Total kebutuhan bahan bakar sebesar 4.419,5123 kg/jam.
74
dihasilkan meliputi:
1. Air buangan sanitasi yang berasal dari toilet, dapur, dan pencucian. Limbah
lumpur aktif, aerasi, dan injeksi klorin. Klorin berfungsi sebagai desinfektan
Pemisahan antara air dan minyak didasarkan pada perbedaan berat jenis.
3. Air buangan utilitas yang berasal dari unit demineralisasi dan sisa regenerasi
resin. Air ini bersifat asam atau basa sehingga diperlukan penetralan (hingga
berikut :
keuntungan (profit) yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut harus ada
sistem yang mengatur dan mengarahkan kerja dan operasional seluruh pihak dalam
modalnya dari penjualan sahan dimana sebagian mengambil banyak satu saham
atau lebih. Salah satunya ialah suatu pabrik industri memiliki wadah atau tempat
yang jelas bagi pihak-pihak pemegang saham tersebut untuk melakukan aktivitas
klorida adalah Perseroan Terbatas (PT). Bentuk organisasi ini adalah suatu bentuk
usaha berbadan hukum yang dapat memiliki, mengatur, dan mengolah kekayaannya
1. Organisasi Garis
3. Organisasi Fungsional
Dari ketiga bentuk sistem organisasi diatas, dipilih bentuk sistem organisasi
Garis dan Staf (Line and Staff). Bentuk organisasi semacam ini mempunyai
b. Dapat menghasilkan keputusan yang logis dan sehat karena adanya staf
ahli.
jawaban.
Dalam rangka menjalankan suatu proses pabrik dengan baik dalam hal ini
pembagian tugas dan wewenang yang baik. Struktur organisasi dari suatu
sebagai berikut:
d. Direktur
Direktur Utama
Sekertaris Direktur
Utama
Kepala Sekertaris
Kepala Bagian
Sekertaris Kepala Bagian Direktur Kepala Sekertari Kepala
Direktur Pusat Kepala Kepala
Teknik Pemeliha Keuangan Bagian s Bagian
Teknik Penelitian Bagian bagain
dan raan dan dan Pemasara Direktur personali
dan dan keuangan umum
Produksi Pemeliha Pemasara n Umum a
Produksi Pengemba n
raan ngan
perseroan terbatas adalah rapat umum pemegang saham. Pada rapat umum tersebut
adalah orang atau badan hukum yang memiliki saham mayoritas atau memiliki
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan
perusahaan.
(RUPS).
Utama bertanggung jawab pada Dewan Komisaris atas segala tindakan dan
membawahi Direktur Produksi dan Teknik, serta Direktur Keuangan dan Umum.
Direktur Utama memiliki tanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan seluruh
pemegang saham.
sebagai berikut :
kegiatan pabrik yang berhubungan dengan bidang produksi dan operasi, teknik,
pendukung
bahan baku dan pemasaran hasil produksi. Kepala bagian ini membawahi seksi
1. Bagian Keuangan
2. Bagian Pemasaran
produksi.
membawahi :
1. Bagian Personalia
2. Bagian Umum
dibawahi oleh Direktur. Adapun tugas dan wewenang dari Kepala Bagian adalah
sebagai berikut :
tugas yang diberikan setelah menerima dan memerikan tugas yang telah
para karyawan.
4.6.3.9 Operator/Karyawan
Pabrik kalsium klorida akan beroperasi selama 330 hari dalam 1 tahun dan
24 jam dalam 1 hari. Untuk perbaikan, perawatan, dan shutdown dilakukan pada
sisa hari diluar hari libur. Karena proses produksi berlangsung secara continue,
maka karyawan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu karyawan shift dan non-shift.
Bagi karyawan non shift pada saat hari libur nasional tidak masuk kerja.
Berbeda dengan karyawan shift, pada saat hari libur harus tetap bekerja dengan
catatan hari tersebut dapat diperhitungkan sebagai jam lembur. Setiap karyawan
Karyawan non shift dalah karyawan yang tidak menangani proses produksi
secara langsung. Karyawan yang termasuk karyawan non-shift adalah direktur, staf
ahli, kepala bagian, kepala seksi serta seluruh yang tugasnya berada dikantor.
Hari Jum’at
kelompok ini adalah operator produksi, sebagian dari bagian teknik, bagian gudang
dalam satu hari kerja, hanya tiga kelompok masuk dam ada satu kelompok yang
86
Hari ke-
Shift
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Pagi D D D D D C C C C C B B B B B
Siang B A A A A A A D D D D D C C C
Malam C C C B B B B B A A A A A D D
Libur A B B C C D A A B B C D D A A
Hari ke-
Shift
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Pagi A A A A A D D D D D C C C C C
Siang C C B B B B B A A A A A D D D
Malam D D D C C C C C B B B B B A A
Libur B B C D D A A B C C D D A B B
dengan spesifikasi pendidikan yang sesuai dengan jabatan dan tanggung jawab.
Jenjang pendidikan karyawan yang diperlukan berkisar dari Sarjana S-1 sampai
No Jabatan Keahlian
1 Direktur Utama Magister Teknik Kimia
2 Direktur Teknik dan Produksi Sarjana Teknik Kimia
3 Direktur Keuangan dan Umun Sarjana Ekonomi
4 Staff Ahli Sarjana Teknik Kimia
5 Ka. Bag. Produksi Sarjana Teknik Kimia
6 Ka. Bag. Teknik Sarjana Teknik Mesin
7 Ka. Bag. Pemasaran Sarjana Ekonomi
87
No Jabatan Keahlian
Ka. Bag. Administrasi, Keuangan
8 Sarjana Ekonomi
dan Umum
9 Ka. Bag. Litbang Sarjana Teknik Kimia
10 Ka. Bag. Humas dan Keamanan Sarjana Sosial
11 Ka. Bag. K3 Sarjana K3
Ka. Bag. Pemeliharaan, Listrik,
12 Sarjana Teknik Elektro
dan Instrumentasi
13 Ka. Sek. Utilitas Sarjana Teknik Kimia
14 Ka. Sek. Proses Sarjana Teknik Kimia
15 Ka. Sek. Bahan baku dan Produk Sarjana Teknik Kimia
16 Ka. Sek. Pemeliharaan Sarjana Teknik Mesin
17 Ka. Sek. Listrik dan Instrumen Sarjana Teknik Elektro
18 Ka. Sek. Laboratorium Sarjana Teknik Kimia
19 Ka. Sek. Keuangan Sarjana Ekonomi
20 Ka. Sek. Pemasaran Sarjana Ekonomi
21 Ka. Sek. Personalia Sarjana Sosial
22 Ka. Sek. Humas Sarjana Sosial
23 Ka. Sek. Keamanan SMA/sederajat
24 Ka. Sek. K3 Sarjana K3
25 Karyawan Personalia Ahli Madya Sosial
26 Karyawan Humas Ahli Madya Sosial
27 Karyawan Litbang Ahli Madya Teknik Kimia
28 Karyawan Pembelian Ahli Madya Teknik Industri/ Ekonomi
29 Karyawan Pemasaran Ahli Madya Teknik Industri/ Ekonomi
30 Karyawan Administrasi Ahli Madya Ekonomi
31 Karyawan Kas/Anggaran Ahli Madya Ekonomi
32 Karyawan Proses Ahli Madya Teknik Kimia
33 Karyawan Pengendalian Ahli Madya Teknik Kimia
34 Karyawan Laboratorium Ahli Madya Teknik Kimia
35 Karyawan Pemeliharan Ahli Madya Teknik Mesin
36 Karyawan Utilitas Ahli Madya Teknik Kimia
37 Karyawan K3 Ahli Madya Hiperkes & Kesehatan Kerja
38 Operator proses Ahli Madya Teknik Kimia
39 Operator Utilitas Ahli Madya Teknik Kimia
41 Dokter Sarjana Kedokteran
42 Perawat Sarjana Keperawatan
43 Satpam/supir/ckeaning service SMP/sederajat
88
Gaji karyawan dibayarkan setiap bulan pada tanggal 1. Bila tanggal tersebut
merupakan hari libur, maka pembayaran gaji dilakukan sehari sebelumnya. Sistem
1. Gaji bulanan
Gaji ini diberikan kepada pegawai tetap. Besarnya sesuai dengan peraturan
perusahaan.
2. Gaji harian
Gaji ini diberikan kepada karyawan tidak tetap atau buruh harian.
3. Gaji lembur
Gaji ini diberikan kepada karyawan yang melebihi jam kerja yang telah
tentang kelayakan investasi modal dalam suatu kegiatan produksi suatu pabrik
dengan meninjau kebutuhan modal investasi, besarnya laba yang diperoleh,
lamanya modal investasi dapat dikembalikan dan terjadinya titik impas atau titik
dimana pabrik tidak untung dan tidak rugi. Dalam evaluasi ekonomi, ada beberapa
faktor yang dapat ditinjau, antara lain :
Ex = Ey x ( Nx / Ny )
91
Dimana :
700
600
500
Indeks harga
400
300 y = 9.605x - 18780
200 R² = 0.8848
100
0
1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020
Tahun
Untuk menghitung indeks harga pada beberapa tahun yang akan datang,
maka dapat digunakan persamaan garis lurus pada persamaan (1).
92
y = ax + b
Keterangan :
x = tahun b = intercept
= Rp 804.830.056.212/tahun
mengoperasikannya.
93
menjalankan usaha atau modal untuk menjalankan operasi dari suatu pabrik
a. Direct Cost
produk.
b. Indirect Cost
c. Fixed Cost
Fixed Cost adalah biaya-biaya tertentu yang selalu dikeluarkan baik pada
saat pabrik beroperasi maupun tidak atau pengeluaran yang bersifat tetap
Manufacturing Cost.
Studi kelayakan dari pabrik kalsium klorida dari batu kapur dan asam
dikategorikan sebagai pabrik dengan resiko rendah (low risk) dengan pertimbangan
bahwa teknologi yang digunakan sudah ada sebelumnya. Selain itu, temperatur
maksimum proses dalam pabrik ini sebesar 110oC dan tekanan yang digunakan
relatif rendah. Beberapa cara yang digunakan untuk menyatakan kelayakan adalah:
keuntungan.
𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
ROI = x 100 %
𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙
Keuntungan atau profit dihitung berdasarkan annual sales (Sa) dan total
terhadap cash flow dari pabrik ini. Pabrik dengan resiko rendah mempunyai nilai
minimum ROI before tax sebesar 11%, sedangkan pabrik dengan resiko tinggi
yang melebihi investasi awal atau jumlah tahun yang diperlukan untuk
penyusutan.
tahun.
jumlahnya sama. Dengan BEP kita dapat menetukan harga jual dan jumlah
96
unit yang dijual secara secara minimum dan berapa harga serta unit
c. Kapasitas produksi pada saat sales sama dengan total cost. Pabrik akan rugi
jika beroperasi dibawah BEP dan akan untung jika beroperasi diatas BEP.
(𝐹𝑎+ 0,3𝑅𝑎)
BEP = (𝑆𝑎−𝑉𝑎−0,7𝑅𝑎) x 100%
Penyebabnya antara lain Variable Cost yang terlalu tinggi, atau bisa juga
minimal kapasitas tersebut dalam satu tahun maka pabrik harus berhenti
c. Level produksi di mana biaya untuk melanjutkan operasi pabrik akan lebih
mahal daripada biaya untuk menutup pabrik dan membayar Fixed Cost.
(0,3𝑅𝑎)
SDP = (𝑆𝑎−𝑉𝑎−0,7𝑅𝑎) x 100%
menggunakan nilai uang yang berubah terhadap waktu dan dirasakan atau
investasi yang tidak kembali pada akhir tahun selama umur pabrik.
didasarkan atas investasi yang tidak kembali pada setiap akhir tahun selama
umur pabrik.
𝑛=𝑁−1
Dimana:
SDP 37,58%
DCF 15,63% > 9%
102
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pra rancangan kalsium klorida dari asam klorida dan batuan kapur
1. Pabrik kalsium klorida dari asam klorida dan batuan kapur dengan kapasitas
10.000 ton/tahun ini membutuhkan bahan baku asam klorida sebanyak 37%
2. Pabrik kalsium klorida dari asam klorida dan batuan kapur dengan kapasitas
10.000 ton/tahun direncanaka akan didirikan pada tahun 2023 di atas tanah
50.523.957.896/tahun
42,06%, dan ROI setelah pajak sebesar 21,03%. Sayarat ROI sebelum
pajak untuk pabrik kimia low risk adalah minimum 11% maksimum
c. Pay Out Time (POT) : POT sebelum pajak 2,4 tahun dan POT setelah
pajak selama 4,8 tahun. Syarat POT sebelum pajak untuk pabrik kimia
103
104
Newton, 1955)
d. Break Event Point (BEP) pada 52,32% dan Shut Down Point (SDP)
pada 37,58%. BEP untuk pabrik kimia pada umunya adalah 40-60%
e. Discount Cash Flow Rate of Return (DCFR) sebesar 15,63%. Dari data
klorida dan batuan kapur dengan kapasitas 10.000 ton/tahun ini layak
5.2. Saran
1. Optimasi pemilihan seperti alat proses atau alat penunjang dan bahan baku
yang diperoleh
lingkungan.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Aries, R.S., and Newton, R.D., 1955, “Chemical Engineering Cost Estimation”,
Brown, G.G., Donal Katz, Foust, A.S., and Schneidewind, R., 1978, “Unit
Operation”, Modern Asia Edition, John Wiley and Sons, Ic., New York
Brownell, L.E., and Young, E.H., 1959, “Process Equipment Design”, John Wiley
Coulson, J.M., and Richardson, J.F., 1983, “Chemical Engineering Design”, Vol 1-
Faith, W.L., and Keyes, D.B., 1961, “Industrial Chemical”, 3rd ed, John Wiley and
Faith, W.L., and Keyes, D.B., 1975, “Industrial Chemical”, 4th ed, John Wiley and
Holland, F. A. and Chapman, F. S., 1966, “Liquid Mixing and Processing in Stired
Tang”, 1st ed., Reinhold Publishing Co-Chapman & Hall, Ltd., London
Kern, D.Q., 1983, “Process Heat Transfer”, Mc Graw Hill Book Co., Inc., New
York
Levenspiel, O., 1972, “Chemical Reaction Engineering”, 2nd ed., John Wiely and
105
106
Engineering”, 4th ed., Mc Graw Hill Book Co., Inc., New York
Perry, R.H., and Green, D.W., 1984, “Perry’s Chemical Engineer’s Handbook”, 6th
Perry, R.H., and Green, D.W., 1997, “Perry’s Chemical Engineer’s Handbook”, 7th
Perry, R.H., and Green, D.W., 2008, “Perry’s Chemical Engineer’s Handbook”, 8th
Peters, M.S., and Timmerhaus, K.D., 1980, “Plant Design and Economics for
Chemical Engineers”, 3rd ed., Mc Graw Hill Book Co., Inc., New York
Powell, S.T., 1954, “Water Conditioning for Industry”, Mc.Graw Hill Kogakusha
Rase, H.F., 1977, “Chemical Reactor Design for Process Plants”, Wiley
Interscience, Canada
Rase, H.F., and Barrow, M.H., 1957, “Project of Process Plants”, Wiley, Inc., New
York
Saleh, Farham H.M., 2015, “Neraca Massa dan Neraca Panas”, Aswaja Pressindo,
Yogyakarta
Treyball, R.E., 1981, “Mass Transfer Operation”, 3th ed., McGraw – Hill Book
Stoneham USA
Yaws, C.L., 1999, “Chemical Properties Handbook”, McGraw Hill Company, New
York.
Website :
http://maps.google.com
http://www.bps.go.id
http://matche.com
http://tetrachemicalseurope.com
http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov
108
Lampiran
LAMPIRAN
REAKTOR
Tekanan = 1 atm
Konversi = 100%
A. Kinetika Reaksi
Reaksi :
dengan,
Ca = konsentrasi CaCO3
Cb = konsentrasi HCl
Input Reaktor
Konsentrasi Umpan
𝑛𝑎
𝐶𝑎𝑜 = ∑ 𝐹𝑣
= 0,00417
𝑛𝑎
𝐶𝑎𝑜 = ∑ 𝐹𝑣
= 0,01025
dengan,
Kecepatan Reaksi
Reaksi pembutan kalsium klorida dijalankan dengan konversi 99% dengan persamaan
sebagai berikut :
Reaksi :
A 2B D E F
m : Cao Cbo
r : Cao.X 2Cao.X
s : Ca Cb
𝐶𝑎𝑜 – 𝐶𝑎
𝐶𝑎 = 𝐶𝑎𝑜 – 𝐶𝑎𝑜 𝑋 = 𝐶𝑎𝑜 (1 − 𝑋) 𝑋 = 𝐶𝑎𝑜
𝐶𝑏𝑜
𝐶𝑏 = 𝐶𝑏𝑜 – 2 𝐶𝑎𝑜 𝑋 = 𝐶𝑎𝑜 ( − 2𝑋)
𝐶𝑎𝑜
𝐶𝑏𝑜
−𝑟𝑎 = 𝑘1. . 𝐶𝑎𝑜 (1 − 𝑋). 𝐶𝑎𝑜 ( − 2𝑋)
𝐶𝑎𝑜
𝐶𝑏𝑜 𝐶𝑏𝑜
−𝑟𝑎 = 𝑘1. . 𝐶𝑎𝑜 2 (1 − 𝑋). ( − 2𝑋) ( = 𝑀)
𝐶𝑎𝑜 𝐶𝑎𝑜
B. Perancangan Reaktor
Asumsi :
-
Menentuka volume cairan dalam reaktor
𝐹𝑣. 𝑋
𝑉=
𝑘1. . (1 − 𝑋). (𝑀 − 2𝑋)
V = 4,909 m3
= 4909 L
Perancangan reaktor dibuat over design sebesar 20%, sehingga volume reactor menjadi
= 5,89 m3
= 208,037 ft3
Dengan :
Sehingga :
1
Volume = ( 4 x 𝜋 x D2 x H ) + [(0,000049) x (D3)
Dipilih perbandingan D : H = 1 : 2
1
208,037 ft3 = ( x 𝜋 x D2 x H ) + [(0,000049) x (D3)
4
1
208,037 ft3 = ( 4 x 3,14 x D2 x 2D ) + [(0,000049) x (D3)
6,28
208,037 ft3 = D3( + 0,000049)
4
H = 2D
H = 2 x 5,09 ft
𝜋𝐷2
Volume cairan = hcairan x 4
4,909 𝑚 3
hcairan = 0,855 𝑚2
hcairan = 2,59 m
P hidrostatis = p x g x hcairan
= 36.571,77 N/m2
= 5,3 psia
P x di
ts = 2( f x E )–(0,6 x P ) + C
Dengan :
= 20 psia
Sehingga :
20 psia x 61,177 in
ts = ( 16250 psia x 85%)–(0,6 x 20 psia ) + 0,125 in
ts = 0,169 in
Berdasarkan tabel 5.6 (Brownell & Young, 1959), maka dipilih ts standar :
ts = 3/16 in
= 0,1875 in
ID shell = 61,177 in
OD shell = ID + 2ts
= 61,177 in + (2 x 0,1875 in )
= 65,625 in
Berdasarkan tabel 5.7 (Brownell & Young, 1959), untuk OD standar maka diambil
OD terdekat yaitu :
OD = 66 in
= 1,67 m
ID = OD - 2ts
= 66 in - (2 x 0,1875 in )
H =2xD
= 2 x 65,625 in
icr = 4 in
rc = 66 in
Dipilih head dengan bentuk Torispherical Flanged & Dish Head, dengan pertimbangan
a : jari-jari head
t : tebal head
b : deep of dish
sf : straight of flanged
OA : tinggi head
1 𝑟𝑐
W = 4 x (3 + √𝑖𝑐𝑟 )
1 66 𝑖𝑛
W = 4 x (3 + √ 4 𝑖𝑛 )
W = 1,765
Sehingga :
20 psia 𝑥 48 𝑖𝑛 𝑥1,765
th = ( 2 x 16250 psia x 85%)–(0,2 x 20 psia ) + 0.125 in
th = 0,209 in
Berdasarkan tabel 5.6 (Brownell & Young, 1959), maka dipilih th standar :
th = 1/4 in
= 0,25 in
2. Menghitung tinggi head
sf = 1 in
ID = OD - 2 th
= 66 in - (2 x 0,25 in )
= 66,5 in = 1,66 m
𝐼𝐷
A = 2
= 32,75 in
AB = A – icr
= 32,75 in – 3 in
= 28,75 in
BC = rc – icr
= 66 in – 4 in
= 62 in
AC = √𝐵𝐶 2 − 𝐴𝐵2
= √622 − 28,752
= 54,93 in
B = rc – AC
= 66 in – 54,93 in
= 12,069 in
AO = sf + B + th
= 3,64 m
E. Menghitung Dimensi Pengaduk
= 1296,8587 gallon
= 0,000436 lb/ft.s
Jenis pengaduk yang digunakan six pitched blade turbine karena dapat digunakan untuk
campuran berviskositas <10.000 cp ( Geankoplis 1993, hal 143 ) dan cocok untuk
model sesuai dengan referensi buku Brown pada Fig. 477 kurva no. 15 halaman 507 dan
tabelnya.
𝐷𝑡
=3
𝐷𝑖
𝑍𝑙
= 3,9
𝐷𝑖
𝑍𝑖
= 1,3
𝐷𝑖
Maka diperoleh :
Di = Dt/3
= 65,6250/3
= 21,875 in
= 0,5556 m
= 1,8229 ft
Zl = Di x 3,9
= 85,3125 in
= 2,1669 m
= 7,1094 ft
Zi = Di x 1,3
= 28,4375 in
= 0,7223 m
= 2,3698 ft
W = Di x (1/5)
= 4,38 in
= 0,111 m
= 0,3646 ft
L = Di x (1/4)
= 5,469 in
= 0,1389 m
= 0,4557 ft
B =Di x 0.17
=3,719 in
=0,0945 m
=0,3099 ft
Menghitung jumlah pengaduk (sesuai referensi wallas halaman 288)
= 101,96/65,63
= 1,5538 in
= 0,0394 m
= 0,129 ft
Pada reaksi dengan transfer panas nilai Hp/1000 gallon = 10 dan kecepatan pengaduk
= 3,494 rps
= 209,6451 rpm
Menghitung Re :
𝜌 𝑥 𝑁 𝑥 𝐷𝑖 2
Re = 𝜇
𝑙𝑏
89,67 3 𝑥 3,491𝑟𝑝𝑠 𝑥 1,82292
𝑓𝑡
Re = 𝑙𝑏
0,000436 .𝑠
𝑓𝑡
Re = 2396202,13
Tenaga Pengaduk
𝑃𝑜 = 𝑁𝑝 𝜌𝑙 𝑁 3 𝐷𝑖 5/gc
dengan hubungan :
Di = diameter pengaduk
N = kecepatan putaran
Np = bilangan daya
Po = daya penggerak
Bilangan daya diperoleh dari fig 10.6 Wallas " Chemical Process Equipment " hal 292 .
Re > 1.000.000 , dari fig 10.6 Wallas, dipilih curve 6 sehingga diperoleh NP = 1.5
Po = 3596,563 ft.lbf/s
6,538 HP
4,875 KW
Luas selimut (A) = Luas selimut reaktor + Luas penampang bawah reaktor
= (π x OD x H) + (1/4 x π x OD2)
= 212,636
=19,75 m2
∆Tlmtd = 2,59oF
Untuk fluida heavy organic dan fluida dingin air UD = 75-150 btu/ft2.F.Jam
𝑄
A = (Ud.∆T
lmtd )
A = 52,43 ft2
Luas selimut > A terhitung, maka luas selimut mencakupi sebagai luas transfer panas
∆T =1K
m air = 2524,5736 kg/jam
=5566,6849 lb/jam
mair
Qv
air
Q = 2,4678 m3/jam
Tinggi jaket :
hj = 3,33 m = 10,93 ft
= 0,0242 ft3/detik
Ditentukan :
= 14,52 ft3
= 1,722 m
Lj = 0,0758 ft
= 0,023 m
= 0,91 in
tj = 0,179 in = 0,00456 m
DO jaket = 2 x tj
DO jaket = 1,732
PROCESS ENGINEERING FLOW DIAGRAM
PRARANCANGAN PABRIK KIMIA KALSIUM KLORIDA DARI ASAM KLORIDA DAN BATUAN KAPUR
DENGAN KAPASITAS 10.000 TON / TAHUN
Kalsium Hidroksida 12
40
1
8 1
32
TK-103
TK-104 LI
32 BC-103 UPL
LI GD-101 1 2
1
32 Air
BC-101 1
UPL
P-103
Batu Kapur FC
BC-102 9
3
32
32 1
1 CRU-101 14
CW
OUT 110
4 LC KETERANGAN ALAT
1
32 CW
M-101
-
1
IN
13
S-101 10 BL-101
40 R REAKTOR
40
TK-101 1
1
V-101
N
M
NEUTRALIZER
MIXER
BE-101 TC STEAM V EVAPORATOR
CR CRYSTALIZER
TC
5 CRU CRUSHER
10 BM BALL MILL
32 7 P-104
40 E HEATER
1 RC ROTARY COOLER
40 1
1 RD ROTARY DRYER
RDF ROTARI DRUM FILTER
KONDENSAT
Kondensat CF CENTRIFUGE
TK TANGKI PENYIMPANAN
E-102 15 16 BC BELT CONVEYOR
KONDENSAT
110 70 BE BUCKET ELEVATOR
CW
TW OUT
E-101 OUT 1 1 SC SCREW CONVEYOR
LC 11 S SCREEN
STEAM
LC CW
40 BL BLOWER
6 IN -
32
FC TW IN -
R-101 N-102 1
P-107 P POMPA
LI TK-102 1
STEAM
P-106 16 CR-01
GD GUDANG
7
TC 32 TC 70
P-101 1 1 KETERANGAN SIMBOL
Larutan Asam Klorida
20 CW
in
FC FLOW CONTROLLER
100 Produk
1 21 TC TEMPERATURE CONTROLLER
C-105 32 BM-101 23 LC LEVEL CONTROLLER
1
32
C-106 1 BE-102
LI LEVER INDIKATOR
24 TK-105
CW 32
out
S-102 1
C-107
Arus (kg/jam)
Komponen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 JURUSAN TEKNIK KIMIA
CaCO 3 715,88 35,79 751,68 715,88 715,88 7,16 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
MgCO3 20,17 1,01 21,18 20,17 20,17 0,20 UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
HCl 641,66 106,94
H2 O 1.092,22 1.224,07 144,22 144,22 1.419,70 14,20 1.405,50 1004,48 401,02 71,02 67,47 3,55 1,03 2,52 2,52 0,13 2,65 2,52
Ca(OH)2 122,86 122,86 5,85 0,06 5,79 5,79 5,79 5,50 0,29 0,29 0,29 0,01 0,30 0,29 PROCESS ENGINEERING FLOW DIAGRAM
CaCl2 786,68 970,14 9,70 960,44 960,44 19,21 18,25 0,96 0,96 0,96 0,05 1,01 0,96 PABRIK KALSIUM KLORIDA DARI ASAM KLORIDA DAN BATUAN KAPUR
KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN
MgCl2 22,58 4,74 0,05 4,70 4,70 4,70 4,46 0,23 0,23 0,23 0,01 0,25 0,23
CO2 322,30 Disusun oleh:
Mg(OH)2 11,03 10,92 0,11 0,11 0,11 0,11 0,001 0,11 0,11 0,01 0,11 0,11 1. RIZQI KRIDHO UTOMO ( 14 521073)
2 . ADJI MASWIARSO ( 14 521 275)
CaCl2 .H2 O 1.271,22 1.271,22 12,71 1.258,51 1.258,51 62,93 1.321,44 1.258,51
Dosen pembimbing:
Total 736,05 36,80 772,85 736,05 736,05 1.733,88 2.469,93 122,86 144,22 267,08 2411,46 34,92 2.376,54 1004,48 1.372,05 100,83 95,69 1.276,37 13,74 1.262,63 1.262,63 63,13 1.325,76 1.262,63
Pembimbing I : Dr. SUHARNO RUSDI
Pembimbing II : Dr. IFA PUSPASARI, S.T . M.Eng