Disusun Oleh :
i
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
PRARANCANGAN PABRIK KIMIA BIFENIL DARI BENZENA
DENGAN PROSES DEHIDROGENASI BENZENA KAPASITAS 45.000
TON/TAHUN
Dosen Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
PRARANCANGAN PABRIK KIMIA BIFENIL DARI BENZENA
DENGAN PROSES DEHIDROGENASI BENZENA KAPASITAS 45.000
TON/TAHUN
Disusun oleh:
Septia Riskillah Putri (1800020042)
Zienmy Ayu Salsabiella (1800020046)
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN SKRIPSI
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Skripsi ini hasil
karya jiplakan, maka kami bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, tak lupa pula shalawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW. Berkat
rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyusun dan menyelesaikan naskah
skripsi dengan judul “PRARANCANGAN PABRIK KIMIA BIFENIL DARI
BENZENA DENGAN PROSES DEHIDROGENASI BENZENA
KAPASITAS 45.000 TON/TAHUN”.
Tugas akhir prarancangan pabrik ini disusun untuk melengkapi salah satu
syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Teknik Kimia S-1 pada Fakultas
Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Dalam penyusunan
naskah ini penyusun banyak sekali mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik
yang secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini penyusun
mengucapkan terima kasih kepada:
v
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan naskah ini masih jauh dari
sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
naskah ini. Akhir kata penyusun berharap Laporan Skripsi ini bermanfaat dan
memberikan wawasan bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca serta semua
pihak pada umumnya.
Penyusun
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
PENULIS I
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah –Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Selanjutnya penulis dengan kerendahan hati mengucapkan terimakasih kepada
beberapa pihak diantaranya :
1. Allah SWT, atas rahmat dan ridho -Nya yang telah diberikan sehingga penulis
dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik.
2. Kepada kedua orang tua saya , Ayah dan Ibu Tuti Rosmayanti S.Si, Apt. serta
keluarga besar yang selalu memberikan dukungan baik dari segi material maupun
restu dan do’a sehingga saya dapat menyelesaikan kuliah dan skripsi dengan baik
dan lancar.
3. Kepada Bapak Dr. Ir. Zahrul Mufrodi, S.T., M.T., IPM. Yang selalu sabar
dalam memberikan bimbingan selama tugas akhir skripsi ini berlangsung,
sehingga penulis dan partner dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
4. Kepada Ibu Dr. Ir. Erna Astuti, S.T., M.T., IPM. dan Ibu Firda Mahira A. C.,
S.T., M.Eng. selaku dosen penguji pendadaran yang sabar dalam memberikan
arahan kepada penulis sehingga penulis dapat melakukan pendadaran dengan
baik.
5. Kepada Zienmy Ayu Salsabiella selaku partner penelitian, kerja praktek, dan
partner belajar terbaik selama masa perkuliahan berlangsung.
6. Kepada Ilman Maulana Yusuf yang selalu memberikan semangat dan motivasi
serta mendengarkan keluh kesah saya selama perkuliahan sehingga saya mampu
menghadapi perkuliahan dengan baik.
7. Kepada Amalia Novita dan Widya Diana Putri yang selalu mendengarkan
keluh kesah dan sabar menemani saya dalam proses belajar selama masa
perkuliahan.
8. Kepada Putri Nabila Thalia Vitho Habibah., S.IP., Ketrin Citra Septiani,
S.Farm, Sherlyn Tsuaebatul Aslamiyah, A.md.Si., dan Zahra Nurul Fatwa., S.IP.,
yang selalu mendengarkan keluh kesah saya, dan menjadi teman-teman yang
diandalkan disaat dibutuhkan.
9. Kepada Mba Astri Nur Wahyuni, S.T., Mba Yulinda Kurniasari, S.T., dan Kak
Mohammad Almer Shan, S.T. yang sudah bertukar pikiran selama pembuatan
skripsi ini berlangsung.
vii
10. Seluruh teman – teman Teknik Kimia angkatan 2018 yang telah membersamai
selama 4 tahun perkuliahan sehingga penulis dapat bersemangat selama
perkuliahan.
11. Last but not least I wanna thank me for believing in me, I wanna thank me for
doing all this hard work, I wanna thank me for never quitting for just being me at
all the time.
viii
PENULIS II
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah –Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Selanjutnya penulis dengan kerendahan hati mengucapkan terimakasih kepada
beberapa pihak diantaranya :
1. Allah SWT, atas rahmat dan ridho -Nya yang telah diberikan sehingga penulis
dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik.
2. Kedua orang tua, Bapak Turmono Idris dan Ibu Tati Herawati serta keluarga
besar yang selalu memberikan dukungan baik dari segi material maupun restu dan
do’a sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah dan skripsi dengan baik dan
lancar.
3. Kepada Bapak Dr. Ir. Zahrul Mufrodi, S.T., M.T., IPM. Yang selalu sabar
dalam memberikan bimbingan selama tugas akhir skripsi ini berlangsung,
sehingga penulis dan partner dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
4. Kepada Ibu Dr. Ir. Erna Astuti, S.T., M.T., IPM. dan Ibu Firda Mahira A. C.,
S.T., M.Eng. selaku dosen penguji pendadaran yang sabar dalam memberikan
arahan kepada penulis sehingga penulis dapat melakukan pendadaran dengan
baik.
5. Kepada Septia Riskillah Putri, S.T. selaku partner penelitian, kerja praktek, dan
partner belajar terbaik selama perkuliahan berlangsung.
6. Kepada Mas Muhammad Eko Yunianto, S.T. yang selalu memberikan
semangat dan motivasi serta mendengarkan keluh kesah penulis selama
perkuliahan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
7. Kepada Amalia Novita Nur Islami, Widya Diana Putri, dan Nurul Wulandari,
S.T. yang sudah bertukar pikiran selama pembuatan skripsi ini berlangsung.
8. Kepada Grisselia Rizky Sevina, Sulistiya Nur Safitri, S.P., dan Susanti yang
selalu memberi dukungan dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan baik.
9. Seluruh teman – teman Teknik Kimia angkatan 2018 yang telah membersamai
selama 4 tahun perkuliahan sehingga penulis dapat bersemangat selama
perkuliahan.
Yogyakarta, 25 Juli 2022
ix
HALAMAN MOTTO
PENULIS I
x
PENULIS II
xi
DAFTAR ISI
xii
II.6. Diagram Alir Kuantitatif ................................................................................ 18
BAB III SPESIFIKASI BAHAN .......................................................................... 21
III.1. Spesifikasi Bahan Baku ................................................................................ 21
III.2. Spesifikasi Bahan Pembantu ......................................................................... 21
III.3. Spesifikasi Produk ......................................................................................... 22
BAB IV NERACA MASSA ................................................................................... 23
IV.1. Neraca Massa Alat ........................................................................................ 23
IV.1.1. Neraca Massa Evaporator (Ev) ............................................................. 23
IV.1.2. Neraca Massa Separator (SP-01) .......................................................... 23
IV.1.3. Neraca Massa Reaktor........................................................................... 23
IV.1.4. Neraca Massa Separator 02 (SP-02) .................................................... 24
IV.1.5. Neraca Massa Menara Distilasi 01 (MD-01) ...................................... 24
IV.1.6. Neraca Massa Menara Distilasi 02 (MD-02) ...................................... 24
IV.1.7. Neraca Massa Prilling Tower (PT) ...................................................... 25
IV.1.8. Neraca Massa Total ............................................................................... 25
BAB V NERACA PANAS ..................................................................................... 26
V.1. Neraca Panas Alat ........................................................................................... 26
V.1.1. Neraca Panas Evaporator (EV-01) ....................................................... 26
V.1.2. Neraca Panas Reaktor (R-01) ................................................................. 26
V.1.3. Neraca Panas Cooler (CL-01) ................................................................ 26
V.1.4. Neraca Panas Condensor Parsial (CDP) .............................................. 26
V.1.5. Neraca Panas Menara Distilasi (MD-01) ............................................. 26
V.1.6. Neraca Panas Menara Distilasi (MD-02) ............................................. 27
V.1.7. Neraca Panas Condensor (CD-01) ........................................................ 27
V.1.8. Neraca Panas Condensor (CD-02) ........................................................ 27
V.1.9. Neraca Panas Prilling Tower (PT) ......................................................... 27
BAB VI SPESIFIKASI ALAT ............................................................................. 29
VI.I. Tangki (T) ....................................................................................................... 29
VI.2. Silo (SL) ......................................................................................................... 29
VI.3. Reaktor (R) ..................................................................................................... 29
VI.4. Evaporator (EV)............................................................................................. 30
xiii
VI.5. Separator ........................................................................................................ 31
VI.6. Furnace (F) ..................................................................................................... 31
VI.7. Waste Heat Boiler (WHB) ............................................................................ 32
VI.8. Kondensor Parsial (CDP) ............................................................................. 32
VI.9. Heater (H)....................................................................................................... 33
VI.10. Menara Distilasi ........................................................................................... 34
VI.11. Kondensor .................................................................................................... 35
VI.12. Reboiler ........................................................................................................ 35
VI.13. Accumulator ................................................................................................ 36
VI.14. Prilling Tower (PT) ..................................................................................... 37
VI.15. Screw Conveyor (SC).................................................................................. 37
VI.16. Bucket Elevator (BE) .................................................................................. 38
VI.17. Expansion Valve.......................................................................................... 38
VI.18. Kompresor (K) ............................................................................................. 38
VI.19. Pompa ........................................................................................................... 39
BAB VII UTILITAS .............................................................................................. 41
VII.1. Unit Penyediaan dan Pengolahan Air ......................................................... 41
VII.1.1. Proses Pengolahan Air dari Sungai ..................................................... 43
VII.2. Unit Pembangkit Steam ............................................................................... 47
VII.3. Unit Penyedia Udara Tekan ........................................................................ 50
VII.4. Unit Pembangkit dan Penyaluran Listrik ................................................... 50
VII.5. Unit Penyediaan Bahan Bakar..................................................................... 50
VII.6. Unit Laboratorium ....................................................................................... 50
VI.6.1. Alat Utama Laboratorium..................................................................... 53
BAB VIII LAY OUT PABRIK DAN PERALATAN PROSES ....................... 53
VIII.1. Lokasi Pabrik .............................................................................................. 55
VIII.1.1 Tersedianya bahan baku ...................................................................... 55
VIII.1.2. Fasilitas Transportasi .......................................................................... 55
VIII.1.3. Utilitas ................................................................................................. 56
VIII.1.4. Tersedianya tenaga kerja .................................................................... 56
VIII.2. Tata Letak Pabrik ........................................................................................ 56
xiv
BAB IX STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN ................................... 61
IX.1. Bentuk Perusahaan ........................................................................................ 61
IX.2 Struktur Oganisasi .......................................................................................... 62
IX.3. Tugas dan Wewenang ................................................................................... 65
IX.3.1. Pemegang Saham ................................................................................... 65
IX.3.2. Dewan Komisaris .................................................................................. 65
IX.3.3. Direktur Utama ...................................................................................... 65
IX.3.4. Kepala Bagian ........................................................................................ 66
IX.3.5. Sekretaris ................................................................................................ 68
IX.4. Jam Kerja Karyawan ..................................................................................... 69
IX.4.1. Karyawan Non Shift .............................................................................. 69
IX.4.2. Karyawan Shift....................................................................................... 70
IX.5 Perincian Tugas Dan Keahlian ...................................................................... 71
IX.6. Sistem Gaji Karyawan .................................................................................. 72
IX.7 Kesejahteraan Sosial Karyawan .................................................................... 74
IX.8 Manajemen Produksi ...................................................................................... 75
BAB X EVALUASI EKONOMI ........................................................................... 76
X.1. Penaksiran Harga Peralatan ............................................................................ 77
X.2. Dasar Perhitungan ........................................................................................... 81
X.3. Perhitungan Biaya ........................................................................................... 81
X.3.1. Capital Invesment ................................................................................... 81
X.3.2. Manufacturing Cost ................................................................................ 81
X.3.3. General Expense ..................................................................................... 82
X.4. Analisa Kelayakan .......................................................................................... 82
X.4.1. Percent Return Of Invesment ................................................................. 82
X.4.2. Pay Out Time (POT) ............................................................................... 82
X.4.3. Break Event Point (BEP) ........................................................................ 83
X.4.4. Shut Down Point (SDP) .......................................................................... 83
X.4.5. Discounted Cash Flow Rate Of Return (DCFR) ................................... 84
X.4.6. Hasil Perhitungan .................................................................................... 84
X.5. Analisa Keuntungan ....................................................................................... 85
xv
X.6. Hasil Kelayakan Ekonomi .............................................................................. 86
BAB XI KESIMPULAN ......................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 90
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
Tabel VI. 6. Spesifikasi Alat Expansion Valve ....................................................... 38
Tabel VI. 7. Spesifikasi Alat Pompa-01 sampai Pompa-04 ................................... 39
Tabel VI. 8. Spesifikasi Alat Pompa-05 sampai Pompa-08 ................................... 40
Tabel VIII. 1. Perincian Luas Tanah dan Bangunan Pabrik ................................... 57
Tabel IX. 1. Jumlah Karyawan Non Shift ................................................................ 69
Tabel IX. 2. Pembagian Kerja Karyawan Shift ....................................................... 71
Tabel IX. 3. Jumlah Karyawan Shift ........................................................................ 71
Tabel IX. 4. Jabatan dan Prasyarat ........................................................................... 71
Tabel IX. 5. Gaji Karyawan ...................................................................................... 72
Tabel X. 1. Harga Indeks .......................................................................................... 77
Tabel X. 2. Harga Indeks Pada Tahun Perancangan ............................................... 78
Tabel X 3. Daftar Harga Alat Pada Tahun Referensi & Tahun Pendirian Pabrik 79
Tabel X. 4. Fixed Capital Invesment........................................................................ 85
Tabel X. 5. Working Capital Invesment ................................................................... 85
Tabel X. 6. Manufacturing Cost ............................................................................... 85
Tabel X. 7. General Expense .................................................................................... 85
Tabel X. 8. Total Production Cost ........................................................................... 85
Tabel X. 9. Fixed Cost (Fa) ...................................................................................... 86
Tabel X. 10. Regulated Cost (Ra) ............................................................................ 86
Tabel X. 11. Variabel Cost (Va) ............................................................................... 87
Tabel X. 12. Trial and Error Nilai i .......................................................................... 87
xviii
DAFTAR GAMBAR
xix
DAFTAR LAMBANG
C = Faktor korosi, in
CA = Konsentrasi zat A, Kmol/L
CL = Cooler
Cp = Kapasitas panas, Btu/lb°F, Kkal/kg°C
D = Diameter, in, m
DCFR = Discounted Cash Flow Rate
xx
f = Faktor friksi
Fa = Fixed Cost
FC = Flow Control
GE = General Expense
gc = Gravitasi, m2 /s
L = Tinggi, m, in, ft
LC = Level control
Le = Panjang elbow, ft
LI = Level indicator
NRe = Reynold number
Nt = Jumlah Tube
xxi
r = Jari-jari, m
R = Reaktor
ROI = Return Of Investment
Ra = Regulated Cost
SC = Screw Conveyor
SDP = Shut Down Point
Sa = Sales Expense
Sch = Schedule
WC = Weight Control
X = Konversi
µ = Viskositas, Cp
∑ = Jumlah
ȵ = Efisiensi pompa
ρ = Densitas, kg/m3
xxii
ABSTRAK
Pabrik Biphenyl dirancang dengan kapasitas produksi 45.000 ton/tahun. Bahan baku
untuk pembuatan biphenyl adalah benzene yang diperoleh dari PT. Pertamina Cilacap. Pabrik ini
direncanakan didirikan di kawasan industri Cilacap, dengan badan hukum berbentuk Perseroan
Terbatas (PT). Luas tanah yang diperlukan adalah 41.035 m2 dengan total tenaga kerja sebanyak
153 orang. Pabrik beroperasi kontinyu selama 24 jam/hari dan 330 hari efektif dalam setahun.
Pembuatan biphenyl menggunakan proses dehidrogenasi. Reaksi dijalankan di dalam
reactor fixed bed multi tube yang beroperasi pada suhu 650 0C dimana suhu dipertahankan tidak
melebihi suhu 650 0C pada tekanan 5,5 atm. Produk keluar dari reaktor masih berupa fase gas,
sehingga untuk mengembunkan hasil keluaran reaktor maka harus dilakukan berbagai proses yaitu
penurunan tekanan menggunakan expansion valve (EV-1) dan pendinginan menggunakan waste
heat boiler (WHB), kemudian dilanjutkan dengan alat kondensor parsial (CDP), disini hasil
keluaran reaktor berubah menjadi fase cair dan sedikit fase gasnya, sehingga untuk memisahkan
kedua fase tersebut, dipilih separator (SP-2). Adapun hasil keluaran separator tersebut terbagi
menjadi dua bagian, dimana bagian gas yang tidak terembunkan dialirkan langsung ke udara,
sedangkan gas yang terembunkan dialirkan ke heater (H) sebelum diumpankan ke menara distilasi
(MD-1). Hal ini bertujuan agar umpan masuk menara distilasi (MD-1) pada kondisi cair jenuh.
Pada alat menara distilasi (MD-1), umpan akan dimurnikan berdasarkan perbedaan titik didihnya,
dan didapatkan produk biphenyl dengan kemurnian 76,4% pada bagian bawah menara distilasi
(MD-1). Sedangkan hasil atas menara distilasi (MD-1) diembunkan dengan alat kondensor (CD-1)
dan dialirkan kembali ke Evaporator (EVA) sebagai recycle dan sebagian dikembalikan ke menara
distilasi (MD-1) sebagai refluks. Karena diinginkan produk dengan kemurnian tinggi maka
perancang mengumpankan hasil bawah menara distilasi pertama (MD-1) menuju ke menara
distilasi ke dua (MD-2) pada kondisi cair jenuh. Sehingga pada proses distilasi kedua ini diperoleh
hasil keluaran menara distilasi (MD-2) bagian bawah yaitu produk biphenyl dengan kemurnian
99,98%. Produk biphenyl tersebut memiliki kekentalan relatif besar yaitu 4,4 cP pada kondisi
lingkungan, sehingga hasil bawah menara distilasi kedua (MD-2) pada kondisi cair jenuh
(viskositas larutan sebesar 0,25 Cp) dialirkan ke prilling tower (PT) untuk membentuk produk
biphenyl menjadi prill dengan ukuran diameter rata-rata 2 mm. Kemudian prill biphenyl diangkut
menggunakan srew conveyor (SC) dan dimasukkan ke silo menggunkan bucket elevator (BE).
Untuk mendukung jalannya proses diperlukan layanan utilitas meliputi air, listrik, bahan
bakar, steam dan udara tekan. Kebutuhan air total yang diperlukan pada pabrik ini sebesar
512.689,0497 kg/jam yang diambil dari sungai Donan, Cilacap, Jawa Tengah, yang mana
digunakan untuk mencukupi kebutuhan air servis, air kebutuhan rumah tangga dan perkantoran,
air pendingin dan air umpan boiler. Kebutuhan listrik sebesar 1.279,3303 kW, digunakan
generator ketika terjadi pemadaman listrik. Digunakan bahan bakar solar sebesar 227.583,325
liter/tahun dan kebutuhan total udara tekan adalah 12.304,94 kg/jam.
Berdasarkan perhitungan evaluasi ekonomi diperoleh modal tetap yang diperlukan
sebesar $46.771.920,9795 dan Rp 698.024.148.697,7580 serta modal kerja sebesar Rp
166.345.627.440,8840 Return on Invesment (ROI) sebelum pajak 41,0846 % dan setelah pajak
28,7592 %. Pay Out Time (POT) sebelum pajak 1,96 tahun dan setelah pajak 2,58 tahun. Break
Even Point (BEP) 41,14 % , Shut Down Point (SDP) 24,28 %, dan Discounted Cash Flow Rate
(DCFR) 49,81 %. Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi, pabrik biphenyl kapasitas 45.000 ton/tahun
ini menarik untuk dikaji lebih lanjut.
xxiii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik
Perkembangan industri di Indonesia relatif berkembang, khususnya
industri kimia. Industri kimia terus mengalami peningkatan, baik industri yang
menghasilkan bahan jadi, bahan setengah jadi, bahkan bahan baku untuk industri
lain. Dalam industri kimia biphenyl merupakan salah satu produk intermediet
yang potensial untuk dikembangkan karena memiliki kegunaan yang cukup luas,
antara lain yaitu sebagai bahan baku pembuatan polimer, emulsifiers, sebagai
pendingin (dowtherm). Mengingat banyaknya kebutuhan akan bahan kimia
tersebut, sementara negara kita masih mengimpor, maka pendirian pabrik
biphenyl ini akan dapat menguntungkan dan memberi manfaat bagi industri
lainnya. Kapasitas pabrik dipilih berdasarkan data impor biphenyl di Indonesia
dan dihitung menggunakan regreasi linear sehingga diperoleh kapasitas pabrik
sebesar 45.000 ton/tahun, dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan dalam
negeri sehingga dapat menekan angka impor dan menambah devisa negara
dengan mengekspor produk biphenyl ke luar negeri.
I.2. Penentuan Kapasitas Pabrik
Dalam menentukan kapasitas perancangan pabrik, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan sebelumnya, antara lain : perkembangan konsumsi Biphenyl
atau data impor Biphenyl di dalam negeri itu sendiri dan kapasitas pabrik yang
sudah ada.
1
Tahun Impor (Ton)
2019 25.732,5
(Sumber: Badan Pusat Statistik, 2014-2019)
Dari data impor dan ekspor dapat dilihat bahwa kecenderungan impor tiap
tahun mengalami ketidakstabilan jumlah konsumsi (naik turun) sedangkan ekspor
terhadap biphenil tidak ada. Hal ini mengartikan bahwa konsumsi kondensat di
Indonesia sangat besar namun tidak diimbangi dengan ketersediaan produk
kondensat. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan, Indonesia harus mengimpor
bahan tersebut dari berbagai negara.
Secara umum, kapasitas perancangan pabrik ini melihat dari jumlah impor
kondensat yang dikonsumsi Indonesia dalam lima tahun belakangan yang
mengalami ketidakstabilan jumlah konsumsi, dapat dilihat pada Tabel 1. Namun
jika dilihat secara khusus yaitu pada tahun 2013, 2015, dan 2017, jumlah impor
kondensat cenderung mengalami kenaikan jumlah konsumsi.
Dari data tersebut didapat grafik sebagai berikut :
50000
Kapasitas (Ton/Tahun)
y = 791.61x - 2E+06
40000 R² = 0.9
30000
Series1
20000 Linear (Series1)
10000
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Tahun
2
x= Tahun
a= Gradien garis lurus
b= Intercept
Maka didapat persamaan garis lurus y= 791,61 x – 1.563.916,83
ton/tahun. Kebutuhan biphenyl di Indonesia pada tahun 2028 dapat diketahui
dengan adanya persamaan tersebut.
y = 791,61 . x – 1.563.916,83
= (791,61 . 2028) – 1.563.916,83
= 41.468,25 𝑇𝑜𝑛
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
3
3. Dalian Richfortune chemicals (China) 17.000
4. Anshan Huifeny (China) 25.000
5. Schultz (Kanada) 36.000
6. Omkar (India) 40.000
7. Qingdao QY (China) 120.000
(Gmdu, 2008)
Cara ini dilakukan karena tidak tersedia data industri biphenyl di Indonesia
yang menunjukkan besarnya kapasitas produksi. Ketidaktersediaan data
dikarenakan industri biphenyl belum ada di Indonesia. Sehingga untuk memenuhi
kebutuhan fluida perpindahan panas atau kondensat, Indonesia harus mengimpor
bahan tersebut melalui distributor atau supplier fluida perpindahan panas atau
kondensat khususnya biphenyl yang tersedia di Indonesia.
4
No. Nama Perusahaan Lokasi Kapasitas Sumber
Produksi
(ton/tahun)
1. PT. Polychem Taman Niaga 216.000 www.polyc
Indonesia Tbk Karawang Prima, hemindo.c
Ds.Wanasari, om
Kec.Teluk Jambe
Barat, Wanasari,
Teluk Jambe Barat,
Kabupaten
Karawang, Jawa
Barat
2. PT. Nippon JL. Raya Anyer, 140.000 www.shok
Shokubai KM. 122, ubai.co.jp
Indonesia Gunungsugih,
Cilegon, Kota
Cilegon, Banten
42446
3. PT. Petrokimia Ciwandan, Cilegon 100.000 www.chan
Butadiene dan Puloampel, draasri.
Indonesia Serang di Provinsi com
Banten
4. PT. Lautan Gunungsugih, 17.000 www.lauta
Otsuka Chemical Ciwandan, Cilegon notsuka.co
City, Banten 42447 m
5. PT. Paradic Jaya JL. Jend Gatot 40.000 www.pard
Chemicals Subroto Km 2, ic.co.id
Cimone,Karawaci,
Tangerang, 15114
5
tersebut, maka untuk penentuan planning pendirian pabrik biphenyl dengan
kapasitas 45.000 ton/tahun ini akan didirikan di pinggiran sungai Donan, kawasan
industri Cilacap, Cilacap, Jawa Tengah.
2. Transportasi
Transportasi di Cilacap, Jawa Tengah melalui darat dan laut dimana
tersedia jalan raya yang memadai dan dekat dengan pelabuhan Tanjung Intan
Cilacap (±7 km). Lokasi pabrik di Cilacap, Jawa Tengah sangat strategis karena
dekat dengan Bandara Tunggul Wulung (±8 km), Pelabuhan Tanjung Intan
6
Cilacap (±7 km), dan stasiun kereta api Wijayakusuma sehingga memudahkan
pendistribusian bahan baku dan produk dari dalam dan luar negeri.
7
penunjang yang sangat penting dan diperlukan dalam industri kimia, antara lain
adalah sebagai bahan intermediet. Biphenyl pertama kali di temukan pada tahun
1862, kemudian di identifikasi pada tahun 1867. (Kirk Othmer – Encyclopedia of
Chemical Technology).
Reaksi :
Reaksi beroperasi pada kondisi endotermis dengan nilai k1 dan K pada reaksi
di atas berturut-turut sebesar 7,05 x 10-5 kmol/m3 .s.kPa2 dan 1,0956. Konversi
benzene yang dicapai dengan proses ini adalah 97%.
(Dasgupta,1986)
2. Kopling Oksidatif Benzene
Pembuatan Biphenyl menggunakan cara ini dapat dilakukan dengan reaksi
berikut :
Bahan baku yaitu benzene dan gas oksigen dipanaskan dan diumpankan ke
dalam reaktor bubble pada tekanan 1 atm dan suhu 90ºC. Waktu kontak di dalam
reactor 15 jam. Adapun yield yang diperoleh sebesar 10,9% dengan penggunaan
katalis acetic acid, dimana ratio benzene dan katalis acetic acid yaitu 3:1.
(Yokota,2002)
Di antara dua proses diatas Adapun hal yang menjadi suatu pertimbangan
untuk memilih suatu proses tersebut dapat dilihat pada table I.5.
8
Tabel I. 4. Perbandingan Proses Pembuatan Biphenyl
Proses Dehidrogenasi Proses Kopling Oksidatif
Parameter
Benzene Benzene
Fase operasi Gas-gas (****) Cair-gas (*)
Suhu 622-721°C (*) 90°C (****)
Tekanan 5,5 atm (****) 1 atm (****)
Reaktor Reaktor Fixed Bed (**) Reaktor Bubble (**)
Katalis Padat (****) Cair (*)
Yield 97% (****) 10,9% (*)
Jumlah 19 12
Keterangan :
*** = baik
** = cukup
* = kurang
(-rBE) = k1 (p 2 𝑃𝐵𝐼.𝑃𝐻
BE - )
𝐾
9
A (frequency factor) : 4,986 x 1015 kmol / (m3 )(jam)(kPa2 )
E ( activation energy) : 287,9 kJ/mol = 287.900 kJ/kmol
R (konstanta gas) : 8,314 J/mol.K = 8,314 kJ/kmol.K
T : suhu mutlak dalam Kelvin
Adapun konstanta kecepatan reaksi dapat dituliskan:
−287,900 𝑘𝑚𝑜𝑙𝑒 𝑏𝑒𝑛𝑧𝑒𝑛𝑒 𝑟𝑒𝑎𝑐𝑡𝑒𝑑
k1 = 4,986 x 1015 exp
𝑅.𝑇 𝑗𝑎𝑚 . 𝑚3 (𝑘𝑃𝑎2)
sehingga,
−287,900 𝑃𝐵𝐼.𝑃𝐻 𝑘𝑚𝑜𝑙𝑒 𝑏𝑒𝑛𝑧𝑒𝑛𝑒 𝑟𝑒𝑎𝑐𝑡𝑒𝑑
(-rBE) = 4,986 x 1015 exp (pBE2 - )( )
𝑅.𝑇 𝐾 𝑗𝑎𝑚 . 𝑚3
K : konstanta kesetimbangan
pBE : tekanan parsial dari benzene, kPa
𝑝BI : tekanan parsial dari biphenyl, kPa
𝑝H : tekanan parsial dari hydrogen, kPa
(Dasgupta, 1986)
Berdasarkan Brown (1975) pada temperatur di atas 6500 C, benzene
memiliki kecenderungan untuk terdekomposisi menjadi karbon dan endapan tar
yang dapat melapisi permukaan pertukaran panas. Sehingga untuk mengantisipasi
terjadinya hal tersebut, suhu operasi dibatasi sampai suhu 650 0 C. Adapun pada
suhu 6500 C konversi benzene yang dicapai dengan proses ini adalah 97%.
Nilai K pada suhu operasi 6500 C (923 K) adalah:
-log K = (7,35/T) +8,58 – (3,13 log T) + (7,08x10-4T) – (8,52x10-8T-2)
= (7,35/923) +8,58 –(3,13 log 923) +(7,08 x10-4 x 923) – (8,52 x10-8 x
923-2)
= - 0,0396
10
K = 100,0396
= 1,0956
11
(Dasgupta, 1986)
Maka didapatkan :
● Panas reaksi standar (∆H r0 )
∆H r0 = 𝛴ΔHf 0 produk – 𝛴ΔH f0 reaktan
∆H r0 = (ΔH f0 C 6H 5C6H 5+ ΔH 0f H 2) – (2 x ΔH 0f C 6H 6)
∆H r0 = (181,89 + 0) – (2 x 82,83)
∆H r0 = 16,23 kJ/mol
∆H923 pada suhu reaksi 6500C adalah :
923𝐾
∫298𝐾 𝑣𝑖 𝐶𝑝𝑖 𝑑𝑇 = [∑ vi Cpi produk - ∑ vi Cpi reaktan] dT
923𝐾 923𝐾
∫298𝐾 𝑣𝑖 𝐶𝑝𝑖 𝑑𝑇 = ∫298𝐾 (( -29,153 +7,6716 x10-1 T –3,4341 x10-4 T2 -
12
Karena ∆H bernilai positif maka reaksi bersifat endotermis
● Mencari Konstanta kesetimbangan (K) pada keadaan standar :
∆Gr = - RT ln K
Dimana :
∆Gr = energi Gibbs reaksi, kJ/mol
K = konstanta kesetimbangan
T = suhu, Kelvin
R = Tetapan Gas Ideal = 8,314 J/mol.K
Sehingga ∆Gr 0 dari reaksi tersebut adalah :
∆Gr0 = ∆Gr 0 produk - ∑∆G r0 reaktan
∆Gr0 = (∆ Gf0 C6H5 C6H5+ ∆G 0f H 2) – (2 x ∆G 0f C 6H 6)
= (279,67 + 0) – (2 x 129,41)
= 20,85 kJ/mol
= 20850 J/mol
𝐽
∆𝐺𝑟0 −20850
𝑚𝑜𝑙
ln K1 =- = 𝐽
298 𝐾
= - 8,4155
𝑅𝑇 8,314
𝑚𝑜𝑙.𝐾
K1 = 2,2141 x 10-4
Mencari konstanta kesetimbangan (K) pada T=650 0 C
𝐾2 − ∆𝐻𝑟 1 1
ln = ( - )
𝐾1 𝑅 𝑇2 𝑇1
Dimana :
K1 = Konstanta kesetimbangan pada 250 C
K2 = Konstanta kesetimbangan pada suhu operasi
T1 = Suhu standar (250 C)
T2 = Suhu operasi (6500 C)
R = Tetapan Gas Ideal = 8,314 J/mol.K
ΔHr = Panas reaksi pada 6500 C, kJ/mol
𝐽
𝐾2 −26998,1 1 1
ln = 𝐽𝑚𝑜𝑙 ( - )
2,2141 𝑥 10⁻⁴ 8,314 923 𝐾 298 𝐾
𝑚𝑜𝑙.𝐾
𝐾2
ln = 7,3788
2,2141 𝑥 10⁻⁴
1.601,6666 = 𝐾2
2,2141 𝑥 10⁻⁴
13
K2 = 0,3546
Karena harga konstanta kesetimbangan K2 relatif kecil, maka reaksi berlangsung
bolak balik (reversible).
● Mencari ΔG923
ΔG923 = - RT ln K2
ΔG923 = - 8,314 𝐽
x 923 K ln 0,3546
𝑚𝑜𝑙 𝐾
ΔG923 = +7,955,95
𝐽
𝑚𝑜𝑙
∆G923 = -699,9361 𝐽
𝑚𝑜𝑙 𝐾
14
0 < ΔGr < 50 kJoule/mol (reaction possibly favorable)
ΔGr > 50 kJoule/mol (reaction not favorable)
Dari perhitungan termodinamika didapatkan ΔH bernilai positif maka
reaksi bersifat endotermis, harga konstanta kesetimbangan K2 relatif kecil, maka
reaksi berlangsung bolak balik (reversible), dan harga energi Gibbs sebesar -
0,6999361 kJ/mol maka reaksi sangat layak berlangsung. Selain itu, nilai negatif
menunjukkan reaksi dapat terjadi sendiri (spontan).
15
BAB II
URAIAN PROSES
16
yaitu penurunan tekanan menggunakan expansion valve dari tekanan 5,5 atm
dengan suhu 645,20℃ menjadi tekanan 1,8 atm dengan suhu 609,27℃ dan
dilanjutkan pendinginan dari suhu 608,0℃ turun menjadi 219℃ menggunakan
waste heat boiler. Pemilihan waste heat boiler didasarkan pada pemanfaatan
panas gas keluaran reaktor untuk membangkitkan saturated steam yang nantinya
digunakan sebagai pemanas di reaktor setelah diproses menjadi superheated
steam di furnace. Di samping itu juga, suhu gas keluaran reaktor menjadi lebih
rendah atau dingin. Kemudian proses dilanjutkan dengan alat kondensor parsial.
Dimana dew point gas campuran tersebut di suhu 218,6℃. Pada kondisi tersebut,
gas hidrogen tidak dapat terkondensasi, sedangkan gas benzene tidak
terkondensasi dengan sempurna. Dengan kata lain gas campuran tersebut
terembunkan sebagian, sehingga untuk memisahkan kedua fase tersebut, dipilih
separator. Adapun hasil keluaran separator tersebut terbagi menjadi dua bagian,
dimana bagian gas yang tidak terembunkan hidrogen dialirkan ke udara
sedangkan gas yang terembunkan (benzene, toluene, dan biphenyl) dialirkan ke
heater sebelum diumpankan ke menara distilasi. Hal ini terkait dengan umpan
masuk menara distilasi yang dirancang pada kondisi cair jenuh. Pada alat menara
distilasi, umpan akan dimurnikan berdasarkan perbedaan titik didihnya, dan
didapatkan produk biphenyl dengan kemurnian 73% pada bagian bawah menara
distilasi. Sedangkan hasil atas menara distilasi diembunkan dengan alat kondensor
dan dialirkan kembali ke evaporator sebagai recycle dan sebagian dikembalikan
ke menara distilasi sebagai refluks. Karena diinginkan produk dengan kemurnian
tinggi maka perancang mengumpankan hasil bawah menara distilasi pertama
menuju ke menara distilasi kedua pada kondisi cair jenuh. Sehingga pada proses
distilasi kedua ini diperoleh hasil keluaran menara distilasi bagian bawah berupa
produk biphenyl dengan kemurnian 99,98%
17
oleh prilling bucket hingga terbentuk tetes-tetes yang kemudian jatuh ke bawah.
Tetes-tetes ini akan membentuk prill dengan bantuan udara yang dihembuskan
dari bagian bawah prilling tower. Prill biphenyl diangkut dengan menggunakan
screw conveyor dan bucket elevator untuk selanjutnya disimpan di dalam silo
pada suhu 300 C dan tekanan 1 atm.
18
Arus 5
Gas
H2
19
Arus 5
H2 : 73,8021
Arus 7
CDP SP-2
C6H6 : 1,1515
C7H8 : 148,0732
C6H6 : 7197,1482 water
WHB water C6H 14 : 309,1832 +
C7H8 : 1699,3269
furnace Total : 458,4079 C6H14 : 37,7928
H2 : 73,8021
C6H 14 : 433,7199 +
Arus 4 C6H6 :1,1515 H C7H8 : 1211,1460
Total : 9330,1951
C7H8 : 1359,4615 (C6H5)2 : 1,1366 +
C6H14 : 346,9759 Udara
Reaktor
Arus 6 Total : 1250,0754
Multi Tube
(range T:
evaporator 3 645,20C–
C6H6 : 1439,4269 PT
Arus 8 MD-2
C7H8 : 339,8654
Total : 7646,1561
20
BAB III
SPESIFIKASI BAHAN
21
Bulk density 769 kg/m3
Porositas 0,5
Impurities 0,002% -
22
BAB IV
NERACA MASSA
23
Tabel IV. 3. Neraca Massa Reaktor
Massa Masuk Massa Keluar
Komponen (kg/jam) (kg/jam)
Keluaran Furnace Arus 4
H2 - 73,8021
C6 H 6 5.757,7186 1,1515
C6H14 346,9759 346,9759
C7 H 8 1.359,4615 1.359,4615
(C6 H5 )2 - 5.682,7649
Total 7.464,1561 7.464,1561
24
Komponen Massa Masuk Massa Keluar
(kg/jam) (kg/jam)
Arus 8 Arus 9 Arus 10
H2 - - -
C6 H6 - - -
C6H14 37,7928 37,7928 -
C7 H8 1.211,3883 1.211,3883 0,2423
(C6 H5 )2 5.682,7649 1,1366 5.681,6283
Sub Total 6.931,9460 1.250,0754 6.931,8076
Total 6.931,9460 6.931,9460
25
BAB V
NERACA PANAS
26
Komponen Masuk (kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
Qmasuk 1.747.157,988 -
Qkeluar - 4.606.842,576
Qcondenser - 168.202,645
Qreboiler 3.027.887,233
Total 4.775.045,221 4.775.045,221
27
Penguapan - 2.237,7792
Total 659.451,97 659.451,97
28
BAB VI
SPESIFIKASI ALAT
VI.I. Tangki (T)
Fungsi : Menyimpan bahan baku C6 H6 (benzene) selama 14
hari
Jenis Alat : Tangki silinder vertikal dengan elliptical dished
head
Kondisi operasi : T = 30 0C dan P = 1 atm
Volume : 805,0756 m3
Diameter : 6,9940 m
Tinggi : 20,9820 m
Jumlah : 1 buah
Harga/unit : $27.268,6853
29
T in : 650 0 C
T out : 650 0 C
IDt : 0,0267 m
ODt : 0,0335 m
Jumlah tube : 712 buah
Jenis pemanas : Superheated Steam
T in : 700 0 C
T out : 660 0 C
30
Harga/unit : $18.000,00
VI.5. Separator
Tabel VI. 1. Spesifikasi Alat Separator
Keterangan Separator-01 Separator-02
Kode SP-01 SP-02
Fungsi Memisahkan C6 H6 uap Memisahkan fase uap
dan cairan hasil yaitu H 2 dan fase cair
keluaran evaporator yaitu C6 H14, C6 H6 ,
C7 H8, dan C12 H10
Jenis alat Vertikal gas liquid Horizontal separator
separator
Kondisi operasi T = 86,96 0C T = 105,040 0C
P = 1 atm P = 1,053 atm
Diameter 1,200 m 0,500 m
Tinggi 3,0167 m 10,1423 m
Tebal shell 0,0587 m 0,0032 m
Tebal head 0,0032 m 0,0032 m
Volume 0,3542 m3 1,7028 m3
Tinggi penutup 0,2231 m 0,1293 m
Bahan Stainless steel grade Stainless steel grade
213 213
Jumlah 1 buah 1 buah
Harga/unit $14.466,4856 $8.065,3858
31
Jumlah : 1 buah
Harga/unit : $1.216,2090
32
Kebutuhan air : 192.322,5109 kg/jam
Layout :
Shell side Tube side
IDs : 37 in Nt 1044
B : 2 in OD : 3/4 in
Pass : 1 in ID : 0,620 in
n 2 BWG : 16
c : 0,25 in n 2
Bahan konstruksi : Stainless steel grade 213
Jumlah : 1 buah
Harga/unit : $25.348,3553
33
VI.10. Cooler (CL)
Fungsi : Mendinginkan hasil keluaran bawah Reboiler-02
Jenis alat : Shell and tube
Kondisi operasi : T masuk : 315,5 0 C
T keluar : 80 0 C
Tekanan : 1,206 atm
Luas transfer panas : 68,5145 m2
Jumlah pendingin : -2.570.182,4859 Btu/jam
Kebutuhan air : 32,4209 kg/jam
Layout :
Shell side Tube side
IDs : 21,25 in Nt 316
B : 4,3 in OD : 3/4 in
Pass : 1 in Pt : 1 in2
BWG : 16
IDt : 0,62 in
Bahan konstruksi : Stainless steel grade 213
Jumlah : 1 buah
Harga/unit : $49.416,4907
34
Dasar menara P = 1,15 atm P = 1,206 atm
Tembun = 296,7745 0 C Tembun = 315,4967 0 C
Tdidih = 167,5770 0 C Tdidih = 275,8759 0 C
Effisiensi plate 61% 70%
Tray spacing 0,4 m 0,4 m
Tinggi Menara 8,5669 m 9,4979 m
Diameter Menara 0,3382 m 0,6352 m
Jumlah stage 1 stage 4 stage
Harga/unit $12.290,1117 $13.954,3976
VI.12. Kondensor
Tabel VI. 3. Spesifikasi Alat Kondensor
Keterangan Kondensor-01 Kondensor-02
Kode CD-01 CD-02
Fungsi Mengembunkan uap Mengembunkan uap
yang keluar dari yang keluar dari
puncak MD-01 puncak MD-02
Jenis alat Double pipe Double pipe
Kondisi operasi T masuk = 89,7662 0 C T masuk = 119,2847 0 C
T keluar = 78,6425 0 C T keluar = 113,1530 0 C
Tekanan = 1,046 atm Tekanan = 1,147 atm
Luas transfer panas 1,3138 m2 2,2986 m2
Beban panas 11.970,4923 kJ/jam 63.434,5576 kJ/jam
Annulus (Steam) IPS = 3 in IPS = 3 in
D1 = 0,2917 in D1 = 0,2917 in
OD = 3,5 in OD = 3,5 in
D2 = 0,3492 ft D2 = 0,3492 ft
Inner pipe (Water) IPS = 1,5 in IPS = 1,5 in
D = 0,1342 ft D = 0,1342 ft
ID = 1,61 in ID = 1,61 in
Bahan Stainless steel grade Stainless steel grade
213 213
Jumlah 1 buah 1 buah
Harga/unit $1.536,2640 $2.432,4179
VI.13. Reboiler
Tabel VI. 4. Spesifikasi Alat Reboiler
Keterangan Reboiler-01 Reboiler-02
Kode RB-01 RB-02
Fungsi Menguapkan cairan Menguapkan cairan
yang keluar dari MD- yang keluar dari MD-
01 sebagai hasil bawah 02 sebagai hasil
bawah
35
Jenis alat Shell and tube Shell and tube
Kondisi operasi Tmasuk = 167,5770 0 C Tmasuk = 275,876 0 C
Tkeluar = 296,7745 0 C T keluar = 315,50 0 C
P = 1,15 atm P = 1,206 atm
Luas transfer panas 15,6911 m2 15,6911 m2
Beban panas 723.691,2873 kkal/jam 3.269.655,229
kkal/jam
Shell side IDs = 10 in IDs = 10 in
B = 2 in B = 2 in
c = 0,25 in c = 0,25 in
Tube side Nt = 61 Nt = 203
OD = ¾ in OD = ¾ in
ID = 0,532 in ID = 0,532 in
BWG = 12 BWG = 12
N=1 N=1
c = 0,25 in c = 0,25 in
PT = 1 in PT = 1 in
L = 18 ft L = 20 ft
Bahan Stainless steel grade Stainless steel grade
213 213
Jumlah 1 buah 1 buah
Harga/unit $8.065,3858 $16.514,8376
VI.14. Accumulator
Tabel VI. 5. Spesifikasi Alat Accumulator
Keterangan Accumulator-01 Accumulator-02 Accumulator-03
Kode Acc-01 Acc-02 Acc-03
Fungsi Menyimpan hasil Menampung arus Menampung arus
recycle Menara keluaran keluaran
Distilasi 01 dan kondensor pada kondensor pada
umpan segar Menara Distilasi Menara Distilasi
01 01
Jenis alat Tangki silinder Tangki silinder Tangki silinder
horizontal horizontal horizontal
Waktu tinggal 5 menit 5 menit 5 menit
Kondisi operasi T = 78,6425 0 C T = 78,6425 0 C T = 113,153 0 C
P = 1 atm P = 1,011 atm P = 1,097 atm
Diameter 0,7753 m 0,7753 m 0,7799 m
Panjang 5,0017 m 5,0017 m 5,0309 m
Tebal 0,0048 m 0,0048 m 0,0048 m
Bahan Plate steel SA 283 Plate steel SA 283 Plate steel SA 283
Grade C Grade C Grade C
Jumlah 1 buah 1 buah 1 buah
Harga/unit $40.454,9509 $40.454,9509 $40.454,9509
36
VI.15. Prilling Tower (PT)
Fungsi : Membentuk prill biphenyl dari hasil bawah
Menara Distilasi 02
Jenis alat : Silinder tegak
Kondisi operasi : T masuk : 80 0 C
T keluar : 30 0 C
Tekanan : 1 atm
Beban panas : 970.911,0653 kJ/jam
Kebutuhan udara : 9.749,3 kg/jam
Diameter kristal : 2 mm
Massa kristal : 5.681,8706 kg/jam
Kemurnian Produk : 99,98%
Diameter PT : 2,1321 m
Tinggi total PT : 12,0170 m
Bahan konstruksi : Stainless steel grade 213
Jumlah : 1 buah
Harga/unit : $2.944,5059
37
VI.17. Bucket Elevator (BE)
Fungsi : Mengangkut bahan berupa prill biphenyl dari
prilling tower menuju silo
Jenis alat : Centrifugal discharge bucket elevator
Kondisi operasi : P = 1 atm dan T = 30 0 C
Panjang belt total : 15,056 m
Lebar belt : 0,1778 m
Daya : 5 hp
Jumlah : 1 buah
Harga/unit : $262.445,0929
38
VI.20. Pompa
Tabel VI. 7. Spesifikasi Alat Pompa-01 sampai Pompa-04
Keterangan Pompa-01 Pompa-02 Pompa-03 Pompa-04
Kode P-01 P-02 P-03 P-04
Fungsi mengalirkan mengalirkan mengalirkan mengalirkan
C6 H 6 dari C6 H6 dari cairan dari acc hasil bawah
tangki tangki 01 01 menuju SP-02 ke
pembelian menuju acc 01 evaporator MD-01
menuju tangki
01
Jenis alat Single stage Single stage Single stage Single stage
centrifugal centrifugal centrifugal centrifugal
pump pump pump pump
Kapasitas 36,297 gpm 36,282 gpm 40,001 gpm 36,624 gpm
Head 0,4416 m 1,4066 m 1,5132 m 12,9768 m
Ukuran Sch = 40 Sch = 40 Sch = 40 Sch = 40
ID = 2,469 in ID = 2,469 in ID = 2,469 in ID = 2,469 in
Flow area = Flow area = Flow area = Flow area =
4,7900 in2 4,7900 in2 4,7900 in2 4,7900 in2
Daya pompa 0,5 Hp 0,5 Hp 0,5 Hp 1 Hp
Daya motor 0,5 Hp 0,5 Hp 0,5 Hp 1 Hp
Jumlah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
Harga/unit $4.416,7589 $4.416,7589 $4.416,7589 $4.416,7589
39
Tabel VI. 8. Spesifikasi Alat Pompa-05 sampai Pompa-08
Keterangan Pompa-05 Pompa-06 Pompa-07 Pompa-08
Kode P-05 P-06 P-07 P-08
Fungsi mengalirkan mengalirkan mengalirkan mengalirkan
bahan dari C6 H6 dari cairan dari acc hasil bawah
MD-01 tangki 01 01 menuju SP-02 ke
menuju ke menuju acc 01 evaporator MD-01
acc-01
Jenis alat Single stage Single stage Single stage Single stage
centrifugal centrifugal centrifugal centrifugal
pump pump pump pump
Kapasitas 40,001 gpm 34,534 gpm 40,252 gpm 27,289 gpm
Head 2,5675 m 1,4453 m 2,5370 m 2,5783 m
Ukuran Sch = 40 Sch = 40 Sch = 40 Sch = 40
ID = 2,469 in ID = 2,469 in ID = 2,469 in ID = 2,469 in
Flow area = Flow area = Flow area = Flow area =
4,7900 in2 4,7900 in2 4,7900 in2 4,7900 in2
Daya pompa 0,5 Hp 0,5 Hp 0,5 Hp 0,5 Hp
Daya motor 0,5 Hp 0,5 Hp 0,5 Hp 0,5 Hp
Jumlah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
Harga/unit $4.416,7589 $4.416,7589 $4.416,7589 $4.416,7589
40
BAB VII
UTILITAS
Unit utilitas merupakan bagian dari pabrik kimia yang memiliki fungsi
sebagai unit penunjang atau pendukung untuk menyediakan bahan pembantu
maupun bahan penggerak (misalnya: udara, air, steam, bahan bakar, dan
sebagainya) untuk keseluruhan proses utama pabrik. Unit-unit yang termasuk
dalam unit utilitas adalah sebagai berikut:
a. Unit penyediaan dan pengolahan air
b. Unit pembangkit steam
c. Unit penyediaan udara tekan
d. Unit pembangkit listrik
e. Unit penyediaan bahan bakar
f. Unit Laboratorium
g. Unit Pengolahan Limbah
VII.1. Unit Penyediaan dan Pengolahan Air
Untuk memenuhi kebutuhan air suatu pabrik pada umumnya
menggunakan air sumur, air sungai, air danau maupun air laut sebagai sumber
penyediaan air. Dalam perancangan pabrik biphenyl ini, sumber air yang
digunakan berasal dari sungai yaitu sungai Donan. Penggunaan air sungai
sebagai sumber air dengan pertimbangan :
• Air sungai merupakan sumber air yang kontinuitasnya relatif tinggi,
sehingga kekuranganair dapat dihindari.
• Pengolahan air sungai relatif mudah dan sederhana serta biaya
pengolahannya relatif murah. Air yang diperlukan di lingkungan pabrik
yang berasal dari air tawar digunakan untuk :
a. Air Servis
Air ini digunakan sebagai air pemadam kebakaran dan air untuk taman.
Adapun syarat air yaitu:
• Tidak mengandung padatan
b. Air Pendingin
41
Pada umumnya air digunakan sebagai media pendingin karena faktor-
faktor berikut :
• Air merupakan materi yang dapat diperoleh dalam jumlah besar.
• Mudah dalam pengolahan dan pengaturannya.
• Dapat menyerap jumlah panas yang relatif tinggi persatuan volume.
• Tidak mudah menyusut secara berarti dalam batasan dengan
adanya perubahantemperature pendingin.
• Tidak terdekomposisi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada air pendingin :
1. Kesadahan, yang dapat menyebabkan kerak.
2. Oksigen terlarut, yang dapat menimbulkan korosi.
3. Minyak, penyebab terganggunya film corrosion inhibitor, menurunkan
heat transfer coefficient, dapat menjadi makanan mikroba sehingga
menimbulkan endapan.
c. Air Umpan Boiler
Air ini digunakan sebagai umpan boiler yang akan memproduksi steam.
Adapun syarat air yaitu:
Bebas dari partikel padatan
Bebas dari garam-garam terlarut
Bebas mineral
Bebas gas-gas terlarut
Bebas dari mikroba dan zat-zat organik
Sedangkan proses pengolahan air umpan boiler yaitu dengan
menghilangkan gas-gas terlarut terutama oksigen dan CO2 melalui proses
deaerasi. Pada proses deaerasi terdapat dua tahapan yaitu secara mekanis dengan
proses stripping dengan steam saturated (menghilangkan oksigen sampai 0,007
ppm) dan secara kimia dengan N2 H4 (hydrazine) (menghilangkan sisa oksigen)
N 2 H4 + O 2 → N 2 + H2 O
Jika bereaksi dengan besi:
N2 H4 + 6Fe2 O3 → 3Fe3 O4 + 2H2 O + N2
d. Air Rumah Tangga, Perkantoran dan Layanan Umum
42
Air ini berfungsi sebagai sarana kebutuhan pegawai seperti untuk mandi,
cuci, kakus (MCK), baik di lingkungan kantor maupun rumah tangga. Adapun
syarat air yaitu:
Tidak mengandung padatan
Jernih dan tidak berbau
Tidak berasa
Kesadahan rendah
Bebas dari bakteri patogen maupun non patogen
Tidak mengandung zat organik
43
a. Kesadahan sementara, yaitu air mengandung senyawa Ca(HCO 3 )2 .Untuk
menghilangkan kesadahan sementara, digunakan larutan kapur Ca(OH) 2
yang diperoleh dari CaO yang larut dalam air. Reaksi yang terjadi adalah :
CaO + H2 O Ca(OH)2
Ca(OH)2 ditambahkan ke dalam air sadah dengan tujuan menghilangkan
kesadahan sementara, menurut reaksi :
Dari reaksi di atas terlihat larutan kapur Ca(OH) 2 selain berfungsi untuk
menghilangkan kesadahan sementara, juga berfungsi untuk menciptakan
suasana basa pada air sehingga dapat membantu proses koagulasi oleh alum
menjadi lebih efektif.
MgCO 3 .
44
Pada tahapan ini air dilewatkan melalui penyaring yang berbentuk
semacam bed yang berisi pasir dan kerikil. Air yang keluar dari sand filter
ditampung di dalam bak penampungair bersih. Setelah melalui bagian ini, air siap
didistribusikan ke setiap bagian unit sesuai dengan keperluannya. Untuk keperluan
kantor, perumahan, poliklinik maka air bersih yangada dalam bak penampung unit
air minum ditambahkan gas chlorine untuk membunuh kuman. Sedangkan air
yang digunakan untuk air proses dan air pendingin reaktor dapat langsung
dialirkan dari bak penampung menuju proses.
d. Demineralisasi
Untuk umpan ketel (boiler) dibutuhkan air murni yang memenuhi persyaratan
bebas dari garam - garam murni yang terlarut. Proses demineralisasi dimaksudkan
untuk menghilangkan ion - ion yang terkandung pada filtered water sehingga
konduktivitasnya dibawah 0,3 Ohm dan kandungan silika lebih kecil dari 0,02
ppm. Adapun tahap-tahap proses pengolahan air untuk umpan ketel adalah
sebagai berikut :
a. Kation Exchanger
Kation exchanger ini berisi resin pengganti kation dimana pengganti
kation-kation yang dikandung di dalam air diganti dengan ion H+ sehingga air
yang akan keluar dari Kation exchanger adalah air yang mengandung anion dan
ion H+.
Sehingga air yang keluar dari Kation tower adalah air yang mengandung anion
dan ion H+.
Reaksi:
45
b. Anion Exchanger
Anion exchanger berfungsi untuk mengikat ion-ion negative (anion) yang
terlarut dalam air, dengan resin yang bersifat basa, sehingga anion-anion seperti
CO32-, Cl- dan SO42- akan membantu garam resin tersebut.
Reaksi:
CO3 - → CO3
46
b. air untuk poliklinik 37,5
c. air untuk masjid 20,8333
Total
3 Air service
a. pertamanan 41,6667
b. pemadam kebakaran (hidran) 97,2222
Total
4 Air umpan boiler
Boiler 19199
Total 19199
Adapun sisa panas keluaran reactor
dimanfaatkan untuk :
a.waste heat boiler 7464
b. heater 3827
c. reboiler 1 1433
d. reboiler 2 6475
Total 19199
Sisa HTS
5 Air pendingin
a. Kondensor parsial (CDP) 192.322,5109
b. Kondensor 1 (CD-01) 27,0101
c. Kondensor 2 (CD-02) 200,8459
d. Cooler 26,4061
Total 192.576,773
6 Backwash dari bak air bersih 13.267,3945
7 Blowdown
Blowdon bak pengendap awal 14.936,7361
Blowdon flokulator 14.497,6402
Blowdon saringan pasir 13.665,4164
Blowdon cooling tower 58.816,0095
Blowdon boiler 1.151,9601
Blowdon WHB 447,8494
Total 117.290,9905
47
menit. Larutan hidrazin diinjeksikan ke dalam deaerator untuk menghilangkan
oksigen terlarut dalam air. Reaksinya:
N2H4 + O2 → N2 + 2 H2O
Kandungan oksigen keluar dari deaerator dirancang tidak lebih dari 0,007
ppm. Pembentukan steam terjadi di dalam boiler dan waste heat boiler (WHB).
48
Gambar VII. 1. Diagram Alir Unit Proses Utilitas
Keterangan :
BU-1 : Bak pengendap awal TU-2 : Tangki klorin ANE : Anion Exchanger
TU-6 : Premix tank BU-3 : Bak air rumah tangga D : Deaerator
49
VII.3. Unit Penyedia Udara Tekan
Unit ini digunakan untuk menjalankan instrumentasi seperti
menggerakkan control valve serta untuk pembersihan peralatan pabrik. Selain itu
unit ini digunakan untuk menyediakan udara kering untuk kebutuhan prilling
tower. Udara instrumen bersumber dari udara di lingkungan pabrik dengan
menaikkan tekanannya dengan menggunakan compressor dan didistribusikan
melalui pipa-pipa.
50
kerja untuk menganalisa arus-arus disetiap unit yang dianggap penting dan
berpengaruh
• Kegunaan laboratorium
Laboratorium merupakan bagian yang sangat penting dalam menunjang
kelancaran proses produksi dan menjaga mutu produk. Sedangkan fungsinya yang
lain adalah untuk pengendalian terhadap pencemaran lingkungan baik
pencemaran udara maupun pencemaran air. Laboratorium kimia merupakan
sarana untuk mengadakan penelitian mengenai bahan baku, proses maupun
produksi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan dan menjaga kualitas atas mutu
produksi perusahaan. Analisa yang dilakukan dalam rangka pengendalian mutu
meliputi analisa bahan baku dan bahan pembantu, analisa proses dan analisa
kualitas produk.
Tugas Laboratorium antara lain :
1. Memeriksa bahan baku dan bahan pembantu yang akan digunakan
2. Menganalisa dan meneliti produk yang akan di pasarkan
3. Melakukan percobaan yang ada kaitannya dengan proses produksi
4. Memeriksa kadar zat-zat pada buangan pabrik yang dapat menyebabkan
pencemaran agar sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan
• Program kerja laboratorium
1. Analisa bahan baku dan produk
Dalam upaya pengendalian mutu produk pabrik ini, maka akan
dioptimalkan aktivitas laboratorium untuk pengujian mutu. Adapun analisa pada
proses pembuatan Nitrogliserin meliputi : kemurnian, warna, densitas, viskositas,
titik didih, specific gravity dan impurities.
2. Analisa untuk keperluan utilitas
Adapun analisa untuk keperluan utilitas meliputi :
a. Analisa Feed Water, yang di analisa meliputi Dissolved Oxygen, PH,
Hardness,total solid, suspended solid serta oil organic matter.
1. Syarat kualitas feed water
2. DO: lebih baik 0 < 0,007 ppm ( < 0,005 cc/lt )
3. pH: > 7
51
4. Hardness: 0 (temporary hardness maksimum : ppm CaCO3)
5. Total solid: <200 ppm (0,006 Psi), <10 ppm (600-700 Psi)
6. Suspended Solid: 0
7. Oil dan Organic matter : 0
8. Penukar ion, yang dianalisa adalah kesadahan CaCO 3 dan Silika
sebagai SiO2
9. Air bebas mineral, analisanya sama dengan penukar ion.
10. Analisa Cooling water, yang dianalisa PH jenuh CaCO 3 dan
indeks Langelier.
11. Syarat kualitas air pada cooling water
12. PH jenuh CaCO 3 : 11,207 – 0,916 log Ca + log Mg – 0,991
log total alkalinitas + 0,032 log SC4
13. Indeks Langlier : PH jenuh CaCO 3 (0,6-10)
b. Analisa air umpan boiler, yang di analisa meliputi alkalinitas total,
natriumphosphate, chloride, PH, oil and organic matter, total solid serta
konsentrasi silika.
c. Air minum yang di hasilkan dianalisa meliputi pH, kadar chlor dan
kekeruhan.
d. Air bebas mineral, yang dianalisa meliputi pH, kesadahan, jumlah O2
terlarut dan kadar Fe.
3. Laboratorium pengamatan
Kerja dan tugas-tugas dari laboratorium ini adalah melakukan analisa
secara fisikasemua stream yang berasal dari proses produksi maupun tangki, serta
mengeluarkan “Certificate of Quality” untuk menjelaskan spesifikasi hasil
pengamatan. Jadi pemeriksaan dan pengamatan dilakukan terhadap bahan baku,
produk intermediat dan produk akhir.
4. Laboratorium Analisa/Analitik
Kerja dan tugas dari laboratorium ini adalah melakukan analisa terhadap
sifat-sifatdan kandungan kimiawi terhadap bahan baku, bahan penunjang, produk
akhir, analisa air dan bahan kimia yang digunakan (additive, katalis, bahan
52
injeksi,dll.)
5. Laboratorium Penelitian, Pengembangan, dan Perlindungan Lingkungan
Kerja dan tugas dari laboratorium ini adalah melakukan penelitian dan
pengembangan terhadap permasalahan yang berhubungan dengan kualitas material
terkait. Dalam proses untuk meningkatkan hasil akhir. Sifat dari laboratorium ini
tidak rutin dan cenderung melakukan penelitian hal-hal yang baru untuk
keperluan pengembangan, termasuk di dalamnya adalah kemungkinan pergantian,
penambahan dan pengurangan alatproses.
53
Limbah Gas Flare
54
BAB VIII
LAY OUT PABRIK DAN PERALATAN PROSES
55
meningkatkan produktifitas pabrik tersebut, oleh sebab itu lokasi pabrik yang
akan dibangun harus memiliki jaringan telepon agar hubungan dari luar kedalam
pabrik dan dari dalam keluar dapat berjalan lancar. Daerah Cilacap, Jaw a tengah
dekat dengan pelabuhan serta memiliki jalur kereta api dan jalan raya yang
menghubungkan berbagai kota di pulau Jawa sehingga memudahkan
pengangkutan bahan baku dan produk.
VIII.1.3. Utilitas
Utilitas yang diperlukan meliputi tenaga listrik, air dan bahan bakar.
Kebutuhan listrik dapat dipenuhi dari PLN. Lokasi pabrik berdekatan dengan
PLN sehingga sumber listrik dapat diperoleh dari listrik PLN maupun pembangkit
listrik swasta yang sudah ada di kawasan industri Cilacap. Pertamina merupakan
penyuplai bahan bakar yang berada dekat sekali dengan pabrik sehingga
persediaan bahan bakar untuk operasional pabrik amat terjamin. Sumber air di
Cilacap juga melimpah dan terjamin di Kawasan industri Cilacap karena dekat
dengan sumber air yaitu sungai Donan.
56
1. Letak peralatan berada dalam lokasi yang memadai sehingga memberikan
ruang gerak yang cukup dalam pemasangan, perawatan, ataupun perbaikan
alat-alat proses.
2. Tata letak peralatan dilakukan berdasarkan urutan prosesnya, sehingga
diperoleh efisiensi secara teknis dan ekonomis serta memudahkan dalam
kontrol, pengawasan, dan keleluasaan gerak operator.
3. Peralatan pabrik disusun sedemikian rupa, terutama untuk alat-alat yang
beresiko tinggi diberi jarak yang cukup sehingga memudahkan dalam
penanggulangan bahaya baik berupa kecelakaan maupun kebakaran.
4. Unit utilitas dan sumber tenaga ditempatkan terpisah dari area proses
sehingga dapat menjamin operasi berjalan dengan lancar dan aman.
5. Penempatan peralatan pabrik harus mempertimbangkan adanya
penambahan unit baru sehingga tidak menimbulkan kesulitan di masa
yang akan datang jika dilakukan perluasan.
6. Jalan-jalan yang berada dalam pabrik harus besar atau cukup lebar dan
mempertimbangkan faktor keselamatan manusia sehingga lalu lintas
dalam pabrik dapat berjalan dengan baik. Perlu dipertimbangkan juga
adanya jalan pintas jika terjadi keadaan darurat.
7. Letak kantor dan tangki produk, bahan baku, dan bahan penunjang harus
mudah dijangkau dari jalan utama.
Adapun perincian luas tana sebagai bangunan pabrik dapat dilihat pada
Tabel VIII.1 :
Tabel VIII. 1. Perincian Luas Tanah dan Bangunan Pabrik
Nama Panjang Lebar Luas
bangunan (m) (m) (m2 )
Kantor utama 50 20 1000
Pos satpam 10 5 50
Mess 50 15 750
Parkir tamu 20 20 400
Parkir truk 20 20 400
Ruang timbang truk 15 10 150
Kantor Teknik & 50 20 1000
produksi
Poliklinik 20 10 200
57
Masjid 15 15 225
Kantin 15 15 225
Bengkel 15 24 360
Unit pemadam 15 15 225
kebakaran
Gudang 35 30 1050
Laboratorium 20 15 300
Utilitas 100 65 6500
Area proses 100 65 6500
Control room 20 10 200
Control utilitas 20 10 200
Jalan dan taman 200 4 800
Area pengembangan 200 100 20000
Parkir karyawan 20 25 500
Luas tanah 41.035
Luas bangunan 19.735
Adapun letak pabrik biphenyl ini berada di pinggir sungai Donan, Cilacap,
Jawa Tengah (dapat dilihat pada gambar 1, halaman 5 ). Sehingga denah pabrik
biphenyl dapat dilihat pada gambar 5. Pada layout di bawah menunjukkan skala
1:100 yang artinya jarak 1 centimeter di layout menunjukkan jarak 100 centimeter
sesungguhnya.
58
3. Masjid 10. Kantin 17. Area proses
4. Kantor utama 11. Mess 18. Area pengembangan
5. Klinik 12. Unit pemadam 19. Area proses
kebakaran
6. Kantor teknik & produksi 13. Bengkel 20. Area utilitas
7. Parkir karyawan 14. Parkir truk 21. Area penimbangan truk
Pada tata letak alat proses, beberapa pertimbangan dalam pengaturannya
sebagai berikut:
1. Ekonomi
Letak alat-alat proses harus sebaik mungkin sehingga memberikan biaya
konstruksi dan operasi yang minimal.
2. Operasional
Letak alat proses dan alat-alat kontrolnya harus mudah dijangkau serta
tersedia ruang kerja yang cukup untuk keperluan proses, perawatan dan
perbaikan.
3. Keamanan
Letak alat-alat proses disusun agar jika terjadi keadaan darurat mudah
dijangkau oleh kendaraan atau alat pemadam kebakaran.
4. Perluasan dan pengembangan pabrik
Susunan peralatan memungkinkan adanya perluasan dan pengembangan
59
v
60
BAB IX
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
61
3. Dapat memperluas lapangan usaha karena lebih mudah memperoleh
tambahan modal dengan menjual saham-saham baru.
4. Mudah memindahkan hak pemilik dengan menjual saham kepada orang
lain.
5. Manajemen dan sosialisasi yang baik memungkinkan pengelolaan
sumbersumber modal secara effisien.
6. Pemegang saham melalui rapat umum dapat memilih Dewan Direksi yang
cakap dan berkualitas untuk menjalankan perusahaan.
62
dan kemudian ke kepala bagian, ke kepala shift, diteruskan ke karyawan-
karyawan di bawahnya yang bertugas memberi saran kepada direktur.
63
Gambar IX. 1. Struktur Organisai di Pabrik Biphenyl
64
IX.3. Tugas dan Wewenang
IX.3.1. Pemegang Saham
Pemegang saham (pemilik perusahaan) adalah sejumlah orang yang
mengumpulkan modal untuk kepentingan pendirian dan berjalannya operasi
perusahaan tersebut. Kekuasaan tertinggi pada perusahaan yang mempunyai
bentuk perseroan terbatas adalah rapat umum pemegang saham. Pada rapat umum
tersebut para pemegang saham :
1. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris
2. Mengangkat dan memberhentikan Direktur Utama
3. Mengesahkan hasil-hasil usaha serta neraca perhitungan untung rugi
tahunan dari perusahaan
65
Tugas Direktur Teknik dan Produksi adalah memimpin pelaksanaan
kegiatan pabrik yang berhubungan dengan bidang produksi dan operasi,
teknik, pengembangan, pemeliharaan peralatan, pengadaan, dan laboratorium.
2. Direktur Keuangan dan Umum
Tugas Direktur Keuangan dan Umum adalah bertanggung jawab terhadap
masalah-masalah yang berhubungan dengan administrasi, personalia,
keuangan, pemasaran, humas, keamanan, dan keselamatan kerja.
66
g) Kepala Bagian Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Tugas : Bertanggung jawab terhadap keamanan pabrik dan kesehatan dan
keselamatan kerja karyawan.
h) Kepala seksi
Kepala seksi adalah pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungan bagiannya
sesuai dengan rencana yang telah diatur oleh para Kepala Bagian
masing97 masing. Setiap kepala seksi bertanggung jawab terhadap kepala
bagian masing-masing sesuai dengan seksinya.
Kepala Seksi Proses
Tugas : Memimpin langsung serta memantau kelancaran proses
produksi.
Kepala Seksi Bahan Baku dan Produk
Tugas : Bertanggung jawab terhadap penyediaan bahan baku dan
menjaga kemurnian bahan baku, serta megontrol produk yang
dihasilkan.
i) Kepala Seksi Utilitas
Tugas : Bertanggung jawab terhadap penyediaan air, steam, bahan bakar,
dan udara tekan baik untuk proses maupun instrumentasi.
j) Kepala Seksi Pemeliharaan dan Bengkel
Tugas : Bertanggung jawab atas kegiatan perawatan dan penggantian alat-
alat serta fasilitas pendukungnya.
k) Kepala Seksi Listrik dan Instrumentasi
Tugas : Bertanggung jawab terhadap penyediaan listrik serta kelancaran
alat-alat instrumentasi.
l) Kepala Seksi Bagian Penelitian dan Pengembangan
Tugas : Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
peningkatan produksi dan efisiensi proses secara keseluruhan.
m) Kepala Seksi Laboratorium dan pengendalian mutu
Tugas : Menyelenggarakan pengendalian mutu untuk bahan baku, bahan
pembantu, produk dan limbah.
n) Kepala Seksi Keuangan
67
Tugas : Bertanggung jawab terhadap pembukuan serta hal-hal yang
berkaitan dengan keuangan perusahaan.
o) Kepala Seksi Pemasaran
Tugas : Mengkoordinasikan kegiatan pemasaran produk dan pengadaan
bahan baku pabrik.
p) Kepala Seksi Tata Usaha
Tugas : Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang berhubungan dengan
rumah tangga perusahaan serta tata usaha kantor.
q) Kepala Seksi Personalia
Tugas : Mengkoordinasikan kegiatan yang berhubungan dengan
kepegawaian.
r) Kepala Seksi Humas
Tugas : Menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan relasi
perusahaan, pemerintah, dan masyarakat.
s) Kepala Seksi Keamanan
Tugas : Menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan mengawasi
langsung masalah keamanan perusahaan.
t) Kepala Seksi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Tugas : Mengurus masalah kesehatan karyawan dan keluarga, serta
menangani masalah keselamatan kerja di perusahaan.
u) Kepala Seksi Unit Pengolahan Limbah
Tugas : Bertanggung jawab terhadap limbah pabrik agar sesuai dengan
baku mutu limbah.
IX.3.5. Sekretaris
Sekretaris adalah karyawan perusahaan yang menjalankan fungsi
pelayanan (asisten) khususnya kepada manajer direktur dan manajer-manajer
fungsional. Tugas-tugasnya adalah :
1. Melaksanakan kegiatan produksi dengan jalan memimpin dan
mengkoordinasi para bawahannya dalam rangka pencapaian tujuan
produksi yang telah ditetapkan.
68
2. Memelihara kelancaran proses produksi dan mengembangkan rencana-
rencana teknik produksi untuk produksi yang dijual.
3. Mengendalikan kegiatan operasial produksi dengan mengadakan evaluasi
terhadap hasil kegiatan produksi diikuti dengan pengambilan tindakan
perbaikan yang diperlukan.
4. Ikut melaksanakan dan memupuk kelompok diantara para manajer
fungsional.
5. Melayani hubungan (komunikasi) baik yang melalui surat maupun
komunikasi langsung
Jam kerja yang berlaku untuk karyawan non shift diatur dalam Undang-
Undang Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 13 Tahun 2013, dengan
ketentuan sebagai berikut: dalam seminggu ada 5 hari kerja dengan waktu kerja
69
40 jam dimana dalam sehari waktu kerja sebanyak 8 jam (belum termasuk jam
istrahat). Jika perusahaan mempekerjakan karyawan melebihi waktu kerja,
perusahaan wajib membayar upah kerja lembur. Dimana lembur untuk hari-hari
biasa adalah 1,5 kali jam kerja sedangkan pada harihari besar (hari libur nasional)
adalah 2 kali jam kerja.
Adapun jam kerja untuk karyawan non shift dapat diatur dengan perincian
sebagai berikut:
Hari Senin – Jumat : Jam 08.00 – 17.00 WIB
Hari Sabtu : Libur
Sedangkan untuk jam istrahat diatur sebagai berikut:
Selain hari Jumat : Jam 12.00 – 13.00 WIB
Hari Jumat : Jam 11.30 – 12.30 WIB
Hari Minggu dan hari libur nasional semua karyawan non produksi
libur.
70
yang diatur dalam pembagian shift seperti yang telah diatur di atas dan seluruh
karyawan mendapat cuti selama 12 hari tiap tahunnya.
Tabel IX. 2. Pembagian Kerja Karyawan Shift
Hari ke-
Regu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A I I I * II II II * III III III *
B * II II II * III III III * I I I
C II * III III III * I I I * II II
D III III * I I I * II II II * III
Keterangan :
A,B,C,D : regu
1,2,3,... : hari ke-
(*) : libur
I : pkl. 07.00 – 15.00
II : pkl. 15.00 – 23.00
III : pkl. 23.00 – 07.00
71
Direktur keuangan dan umum S-1/S-2 Ekonomi
Kepala bagian proses dan utilitas S1 Teknik Kimia
Kepala bagian pemeliharaan, listrik dan S-1 Teknik Industri
instrumentasi
Kepala bagian penelitian, pengembangan S-1 Teknik Kimia
dan pengendalian mutu
Kepala bagian keuangan dan pemasaran S-1 Ekonomi
Kepala bagian administrasi S-1 Ekonomi
Kepala bagian umum dan keamanan S-1/SMA
Kepala bagian Kesehatan, keselamatan kerja S-1 Teknik Kimia
dan lingkungan
Kepala seksi proses S-1 Teknik Kimia
Kepala seksi bahan baku dan proses S-1 Teknik Kimia
Kepala seksi utilitas S-1 Teknik Kimia
Kepala seksi pemeliharaan dan bengkel S-1 Teknik Mesin
Kepala seksi listrik dan instrumentasi S-1 Teknik Elektro
Kepala seksi penelitian dan pengembangan S-1 Teknik Kimia
Kepala seksi laboratorium dan pengendalian S-1 Teknik Kimia
mutu
Kepala seksi keuangan S-1 Ekonomi
Kepala seksi pemasaran S-1 Ekonomi
Kepala seksi tata usaha S-1/SMA/Smea
Kepala seksi personalia S-1 Hukum
Kepala seksi humas S-1 Fisip
Kepala seksi keamanan S-1/SMU
Kepala seksi K3 S-1 Teknik Kimia
Kepala seksi unit pengolahan limbah S-1 Teknik Kimia
Karyawan lain SMU
Satpam SMU
Sekretaris S-1 / SMU
Medis Dokter
Paramedis D3 Perawat
Driver SMU
72
Sekretaris dikrektur utama 1 6.000.000 6.000.000
Direktur Teknik dan Produksi 1 25.000.000 20.000.000
Direktur Umum 1 25.000.000 20.000.000
Manajer produksi dan utilitas 1 15.000.000 15.000.000
Manajer pengembangan 1 15.000.000 15.000.000
Manajer K3LH 1 15.000.000 15.000.000
Manajer administrasi dan SDM 1 15.000.000 15.000.000
Manajer umum 1 15.000.000 15.000.000
Manajer keuangan dan pemasaran 1 15.000.000 15.000.000
Kabag proses produksi 1 10.000.000 10.000.000
Kabag utilitas 1 10.000.000 10.000.000
Kabag bengkel, pemeliharaan dan 1 10.000.000 10.000.000
instrumentasi
Kabag lab dan pengolahan mutu 1 10.000.000 10.000.000
Kabag penelitian dan 1 10.000.000 10.000.000
pengembangan
Kabag Kesehatan kerja 1 10.000.000 10.000.000
Kabag keselamatan pabrik 1 10.000.000 10.000.000
Kabag pengolahan limbah 1 10.000.000 10.000.000
Kabag tata usaha 1 10.000.000 10.000.000
Kabag personalia 1 10.000.000 10.000.000
Kabag training and development 1 10.000.000 10.000.000
Kabag hukum dan keamanan 1 10.000.000 10.000.000
Kabag hubungan masyarakat 1 10.000.000 10.000.000
Kabag keuangan 1 10.000.000 10.000.000
Kabag pemasaran 1 10.000.000 10.000.000
Engineer proses 4 8.000.000 32.000.000
Engineer utilitas 4 8.000.000 32.000.000
Kepala shift proses 4 7.000.000 28.000.000
Kepala shift utilitas 4 7.000.000 28.000.000
Kepala shift instrumentasi 4 7.000.000 28.000.000
Operator lapangan proses 20 4.000.000 80.000.000
Operator lapangan utilitas 20 4.000.000 80.000.000
Operator control room proses 4 4.000.000 16.000.000
Operator control room utilitas 4 4.000.000 16.000.000
Teknisi instrumentasi 4 4.000.000 16.000.000
Laboran 4 4.000.000 16.000.000
Staff lab dan pengolahan mutu 4 3.000.000 12.000.000
Staff penelitian dan pengembangan 4 3.000.000 12.000.000
Staff keselamatan pabrik 2 3.000.000 6.000.000
Staff pengolahan limbah 2 3.000.000 6.000.000
Staff tata usaha 2 3.000.000 6.000.000
Staff personalia 2 3.000.000 6.000.000
Staff training and development 2 3.000.000 6.000.000
Staff hukum dan keamanan 2 3.000.000 6.000.000
73
Staff hubungan masyarakat 2 3.000.000 6.000.000
Staff keuangan 2 3.000.000 6.000.000
Staff pemasaran 2 3.000.000 6.000.000
Dokter 2 5.000.000 10.000.000
Suster 2 3.000.000 6.000.000
Driver 6 3.000.000 18.000.000
Satpam 16 2.500.000 40.000.000
Total 153 855.000.000 10.260.000.000
74
b. Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit tidak
disebabkan oleh kecelakaan kerja diatur kebijakan perusahaan.
6. Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK)
ASTEK diberikan oleh perusahaan bila jumlah karyawan lebih dari
10 orang.
75
BAB X
EVALUASI EKONOMI
76
c. Biaya mengambang ( Regulated Cost )
77
2007 525,40
2008 575,40
2009 521,90
2010 550,80
2011 585,70
2012 584,60
2013 567,30
2014 576,10
2015 556,80
2016 541,70
2017 567,50
2018 599,414
Total 14.501,21
Sumber : (Harga indeks didapat dari Chemical Engineering Plan Cost Index)
(CEPCI, 2014)
400
Indeks
300 Series1
100
0
1980 1990 2000 2010 2020
Tahun
78
2020 618,2200
2021 627,6310
2022 637,0420
2023 646,4530
2024 655,8640
2025 665,2750
2026 674,6860
2027 684,0970
2028 693,5080
Tabel X. 3. Daftar Harga Alat Pada Tahun Referensi & Tahun Pendirian Pabrik
79
Luas
Condensor Parsial Perpindahan
- 01 CDP - 01 1 Panas (ft2) 19,800 25,348.3553
Luas
Perpindahan
Kondensor - 01 CD - 01 1 Panas (ft2) 1,200 1,536.2640
Luas
Perpindahan
Kondensor - 02 CD - 02 1 Panas (ft2) 1,900 2,432.4179
Luas
Perpindahan
Reboiler - 01 Rb - 01 1 Panas (ft2) 6,300 8,065.3858
Luas
Perpindahan
Reboiler - 02 Rb - 02 1 Panas (ft2) 12,900 16,514.8376
Akumulator - 01 Acc - 01 1 L (m) 31,600 40,454.9509
Akumulator - 02 Acc - 02 1 L (m) 31,600 40,454.9509
Akumulator - 03 Acc - 03 1 L (m) 31,600 40,454.9509
Tangki Bahan
Baku T - 01 1 Volume (m3) 21,300 27,268.6853
Silo - 01 SL - 01 1 Tinggi (m) 432,500 553,695.1351
Luas
Perpindahan
Cooler - 01 CL - 01 1 Panas (ft2) 38,600 49,416.4907
Prilling Tower -
01 PT - 01 1 Diameter (m) 2,300 2,944.5059
Screw Conveyor -
01 SC - 01 1 Panjang (m) 4,300 5,504.9459
Bucket Elevator -
01 BE - 01 1 Panjang (m) 205,000 262,445.0929
Pompa - 01 P - 01 1 Diameter (in) 3,450 4,416.7589
Pompa - 02 P - 02 1 Diameter (in) 3,450 4,416.7589
Pompa - 03 P - 03 1 Diameter (in) 3,450 4,416.7589
Pompa - 04 P - 04 1 Diameter (in) 3,450 4,416.7589
Pompa - 05 P - 05 1 Diameter (in) 3,450 4,416.7589
Pompa - 06 P - 06 1 Diameter (in) 3,450 4,416.7589
Pompa - 07 P - 07 1 Diameter (in) 3,450 4,416.7589
Pompa - 08 P - 08 1 Diameter (in) 3,250 4,160.7149
Kompresor - 01 K - 01 1 P (kW) 870 1,113.7914
Expansion Valve
- 01 EV - 01 1 P (kW) 4,800 6,145.0558
Expansion Valve
- 02 EV - 02 1 P (kW) 1,900 2,432.4179
80
Luas
Waste Heat Perpindahan
Boiler WHB-01 1 Panas (ft2) 1,400 1,792.3080
Total 34 2,146,080.000 2,747,454.463
Sumber: http://www.matche.com/
X.2. Dasar Perhitungan
Pabrik biphenyl akan didirikan pada tahun 2028
Kapasitas produksi Bipenil = 45.000 ton/tahun
Satu tahun operasi = 330 hari
Umur pabrik = 10 tahun
Nilai Kurs 1 US$ = Rp 14.924,- (Data Bank Indonesia 15 Juli
2022)
Harga bahan baku ( Benzena ) = Rp 255,044,321,266.2580,-
Harga bahan pembantu :
Katalis (Al2 CO3 ) = Rp 106,035,597,177.8630,-
81
Menurut Aries & Newton (Tabel 23), Manufacturing Cost meliputi :
a. Direct Cost
Direct Cost adalah pengeluaran yang berkaitan langsung dengan
pembuatan produk.
b. Indirect Cost
Indirect Cost adalah pengeluaran - pengeluaran sebagai akibat
tidak langsung karena operasi pabrik.
c. Fixed Cost
Fixed Cost adalah biaya - biaya tertentu yang selalu dikeluarkan
baik pada saat pabrik beroperasi maupun tidak atau pengeluaran
yang bersifat tetap tidak tergantung waktu dan tingkat produksi.
X.3.3. General Expense
Genaral Expense atau pengeluaran umum meliputi pengeluaran-
pengeluaran yang berkaitan dengan fungsi perusahaan yang tidak termasuk
Manufacturing Cost.
𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
ROI = x 100 %
𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙
82
kembalinya Capital Investment dengan profit sebelum dikurangi
depresiasi.
2. Waktu minimum teoritis yang dibutuhkan untuk pengembalian modal
tetap yang ditanamkan atas dasar keuntungan setiap tahun ditambah
dengan penyusutan.
3. Waktu pengembalian modal yang dihasilkan berdasarkan keuntungan
yang diperoleh. Perhitungan ini diperlukan untuk mengetahui dalam
berapa tahun investasi yang telah dilakukan akan kembali.
(𝐹𝑎+0,3 𝑅𝑎)
BEP = x 100%
(𝑆𝑎−𝑉𝑎−0,7 𝑅𝑎)
83
1. Suatu titik atau saat penentuan suatu aktivitas produksi dihentikan.
Penyebabnya antara lain Variable Cost yang terlalu tinggi, atau bisa juga
karena keputusan manajemen akibat tidak ekonomisnya suatu aktivitas
produksi ( tidak menghasilkan profit ).
2. Persen kapasitas minimal suatu pabrik dapat mancapai kapasitas produk
yang diharapkan dalam setahun. Apabila tidak mampu mencapai persen
minimal kapasitas tersebut dalam satu tahun maka pabrik harus berhenti
beroperasi atau tutup.
3. Level produksi di mana biaya untuk melanjutkan operasi pabrik akan lebih
mahal daripada biaya untuk menutup pabrik dan membayar Fixed Cost.
4. Merupakan titik produksi dimana pabrik mengalami kebangkrutan
sehingga pabrik harus berhenti atau tutup.
(0,3 𝑅𝑎)
SDP = x 100 %
(𝑆𝑎−𝑉𝑎−0,7 𝑅𝑎)
84
Tabel X. 4. Fixed Capital Invesment
85
Total Production Cost = Rp 1,079,213,004,695.8700
Keuntungan sebelum pajak = Rp 286,780,715,304.1250
Pajak (30% dari Keuntungan) = Rp 86,034,214,519.2376
86
6 Maintenance 48,861,690,409
7 Plant Supplies 7,329,253,561
Total 402,252,659,000
BEP = 41,14 %
5. Shut Down Point (SDP)
(0,3𝑅𝑎)
SDP = 𝑥 100%
(𝑆𝑎−𝑉𝑎−0,7𝑅𝑎)
SDP = 24,28 %
6. Discounted Cash Flow Rate Of Return (DCFTR)
Umur Pabrik = 10 tahun
Salvage Valve = Rp 69,802,414,869.7758
Cash Flow = Annual profit + Depresiasai + Finance
= Rp 436,116,212,934.0720
Working Capital = Rp 166,345,627,440.8840
Fixed Capital Investment = Rp 698,024,148,697.7580
Persamaan DCFRR
𝑛=𝑁−1(1 + 𝑖) N + WC + SV
(FC+WC)(1+i) N = CF∑𝑛=0
DCFRR dihitung dengan cara trial and error
Tabel X. 12. Trial and Error Nilai i
Nilai i R S R-S
1,0000 8.8511.E+14 4.4638.E+14 4.3873.E+14
0,9000 5.2995.E+14 2.9685.E+14 2.3310.E+14
0,8000 3.0862.E+14 1.9433.E+14 1.1429.E+14
87
0,7000 1.7426.E+14 1.2521.E+14 4.9042.E+13
0,6000 9.5038.E+13 7.9428.E+13 1.5610.E+13
0,5000 4.9844.E+13 4.9661.E+13 1.8268.E+11
0,4981 4.9208.E+13 4.9208.E+13 0.0000.E+00
Keterangan :
Fa = Biaya Tetap (Fixed Cost)
Va = Biaya Variabel (Variable Cost)
Ra = Biaya Mengambang (Regulated Cost)
Sa = Penjualan (Sales)
BEP = Titik Impas (Break Even Point)
SDP = Shut Down Point
88
BAB XI
KESIMPULAN
89
DAFTAR PUSTAKA
Brown, J. L.; Beli, J. T., Monsanto Chemical Co. U.S. Patent, 3 876 7 19, April 8,
1975.
Yaws, Carl L., 1999. Chemical Properties Handbook. p. 1-29. 185-211. 288-313.
90
LAMPIRAN
91
REAKTOR
Reaksi : Endotermis
Konversi : 97 %
(Dasgupta, 1986)
Diameter : 0,635 cm
Porositas : 0,5
(www.catalysts.basf.com/adsobents)
Tujuan :
92
Reaksi yang terjadi didalam reaktor:
d. pengendalian suhu relatif mudah karena menggunakan tipe shell and tube
93
Input – Output – Yang bereaksi = 0
FA | Z
∆z
z + ∆z
FA | z + ∆z
FA Z - ( FA Z+ΔZ + (-ra) Δv = 0
∆v = 𝜋𝐷𝑖 ε Δz
4
Dimana F A = - F Ao (1 – XA)
ΔF A = - FAo. ΔX A
∆𝑋𝐴 −(𝑟𝐴)𝜋Di2
FAo . = ε
∆𝑍 4
∆𝑋𝐴 −(𝑟𝐴)𝜋Di2
= ε
∆𝑍 4𝐹𝐴𝑜
Lim ΔZ 0
𝑑𝑋𝐴 −(𝑟𝐴)𝜋Di2 𝗌
=
𝑑𝑍 4𝐹𝐴𝑜
Dimana :
𝑑𝑋𝐴
= perubahan konversi persatuan Panjang
𝑑𝑍
ε = porositas
94
(-rA) = kecepatan reaksi = k CA . CB
(1−𝗌)𝜌𝑐𝑎𝑡(∆𝐻𝑅)+𝑈𝐷𝜋𝑂𝐷((𝑇−𝑇𝑠)𝑁𝑡
∑ 𝐹𝑖𝐶𝑝
𝜋𝐼𝐷2
= −(−𝑟𝐴) [ ] (1 − 𝜀)𝜌𝑐𝑎𝑡(−∆𝐻𝑅) + 𝑈𝐷𝜋𝑂𝐷(𝑇 − 𝑇𝑠)𝑁𝑡
4
Sehingga
- 𝐹𝐴𝑜.𝑑𝑋 = - rA . ρB . Nt . π/4 (ID 2 . (1 – ε)
)
𝑑𝑍
𝜋 2
𝑑𝑋 −𝑟𝐴 .𝜌𝐵.𝑁𝑡.4(𝐼𝐷 ).(1−𝗌)
𝑑𝑍 = 𝐹𝐴𝑜
95
Tabel 2. Umpan Yi Masuk Reaktor
Tr = T/Tc = 1,6353
Pr = P/Pc = 0,1173
Pr/Tr = 0,071710907
96
PVg = ZnRT
Z = 0,9939
n = 25,7301 mol/dtk
P = 5,5 atm
T = 923,15 K
ZnRT
Vg = = 352.194,6236 cm2 /detik
P
Komponen A B C
H2 27.758 2.1200E-01 -3.2800E-05
C6H6 -0.1509 2.5710E-01 -8.9797E-06
C6H14 -8.2223 2.6230E-01 -5.7366E-05
C7H8 1.787 2.3570E-01 -9.3508E-06
C12H10 -0.4349 2.0270E-01 -4.2353E-06
(Chemical properties handbook,Mc Graw-hill Carl L.yaws)
Tabel 5. Perhitungan Viskositas Umpan Masuk Reaktor
97
Komponen yi.μgas yi.μgas yi.μgas Ƞ gas
(kg/s.m) (kg/jam.m) lb/ft.jam mikropoise
H2 0.0000000 0.000000 0.000000 0.0000
C6H6 0.0000183 0.065852 0.000016 182.9227
C6H14 0.0000008 0.002901 0.000001 8.0594
C7H8 0.0000034 0.012141 0.000003 33.7249
C12H10 0.0000000 0.000000 0.000000 0.0000
Total 0.0000225 0.080895 0.000020 224.7070
= 0,000224707 gr/cm.s
A B C
H2 0.03951 4.5918E-05 -6.4933E-08
C6H6 -0.00565 3.4493E-05 6.9298E-08
C6H14 -0.002 7.7788E-05 1.3824E-07
C7H8 -0.00776 4.4905E-05 6.4514E-08
C12H10 -0.00788 4.2910E-05 3.4569E-08
Total 0.01622 2.4601E-04 2.4169E-07
(Chemical properties handbook,Mc Graw-hill Carl L.yaws)
Tabel 8. Perhitungan Konduktivitas Umpan Reaktor
yi kgas yi.kgas
Komponen
W/m.K W/m.K
H2 0.0000 2.6563E-02 0.0000E+00
C6H6 0.7969 8.5248E-02 6.7936E-02
C6H14 0.0436 1.8762E-01 8.1721E-03
C7H8 0.1595 8.8673E-02 1.4146E-02
C12H10 0.0000 6.1192E-02 0.0000E+00
Total 1.0000 4.4930E-01 9.0254E-02
= 0,3249 Kj/jam.m.K
98
= 0,0776 kkal/jam.m.K
= 0,00022 kal/dtk.cm.K
Komponen A B C D E
H2 25.399 2.0178E-02 -3.8549E-05 3.1880E-08 -8.759E-12
C6H6 -31.368 4.7460E-01 -3.1137E-04 8.5237E-08 -5.052E-12
C6H14 25.924 4.19E-01 -1.25E-04 -1.52E-08 5.88E-11
C7H8 -24.097 5.22E-01 -2.98E-04 6.12E-08 1.26E-12
C12H10 -29.153 7.67E-01 -3.43E-04 3.77E-08 4.62E-11
Total -33.295 2.203E+00 -1.117E-03 2.009E-07 9.241E-11
(Chemical properties handbook,Mc Graw-hill Carl L.yaws)
Tabel 10. Perhitungan Kapasitas Panas Campuran Gas Reaktor
BM Cp Cp Cp Cpi = yi.Cp
Komponen yi
(kg/kmol) joule/mol.K kjoule/kmol.K kjoule/kg.K kjoule/kg.K
H2 0.0000 2 29.8942 29.8942 14.9471 0.0000
C6H6 0.7969 78 204.7954 204.7954 2.6256 2.0924
C6H14 0.0436 86 337.2613 337.2613 3.9216 0.1708
C7H8 0.1595 92 252.5558 252.5558 2.7452 0.4379
C12H10 0.0000 154 449.6104 449.6104 2.9195 0.0000
Total 1.0000 412 1274.1172 1274.1172 27.1590 2.7011
= 12.701,8814 kJ/jam.K
99
= 22,7011 kJ/kg.K
dw/FAo = dXa/(-rA)
dw = ρB.Nt.π/4.(IDt)2.(1-ɛ) dZ
w = ρB.Nt.π/4.(IDt)2.(1-ɛ) Z
Komponen A B C D E
H2 25.399 2.02E-02 -3.85E-05 3.19E-08 -8.76E-12
C6H6 -31.368 4.75E-01 -3.11E-04 8.52E-08 -5.05E-12
C6H14 25.924 4.19E-01 -1.25E-04 -1.52E-08 5.88E-11
C7H8 -24.097 5.22E-01 -2.98E-04 6.12E-08 1.26E-12
C12H10 -29.153 7.67E-01 -3.43E-04 3.77E-08 4.62E-11
Total -33.295 2.20E+00 -1.12E-03 2.01E-07 9.24E-11
(Chemical properties handbook,Mc Graw-hill Carl L.yaws)
100
ΔHR 298 = ΔHf produk - ΔHf reaktan
= 99160 Kj/kmol
= 23.777,35428 kkal/kmol
dimana
Dp = diameter katalisator
101
Dt = diameter tube
Sehingga :
Dp/Dt = 0,15
Dp = 0,635 cm
Dari hasil perhitungan tersebut, maka diambil ukuran pipa standar agar
koefisien perpindahan panasnnya baik.
Schedule number = 40
𝐺𝑔𝐷𝑡 𝜇𝑔𝑁𝑅𝑒
NRe = Gt =
𝜇𝑔 𝐷𝑡
G = 7.464,1561 kg/jam
0,000225 . 3100
Gt = = 0,2614 gr/cm2 .detik
2,6645
0,2614
At = = 7.930,6552 cm2
7.464,1561
102
Luas penampang pipa = 𝜋 ID2 = 3,14 (2,66452)
4 4
= 5,5730 cm2
ρs = 3,9500 g/cm3
P = 5,5 Atm
BM = 80,0109 g/gmol
R = 82,05 K
T udara = 303 K
ρg = 0,0075462 g/cm3
C
PT
o
60
o o
A 60 D 60 B
C
Pt = 1,25 x ODt
C’ = PT – OD
4.𝑁𝑡.𝑃𝑇2.0,866
IDs =√
𝜋
= 117,4187 cm
103
Jadi diameter dalam reaktor = 117,4187 cm = 46,2278 in = 1,1742 m
ts = tebal shell, in
E = efisiensi pengelasan
C = faktor korosi, in
E = 0,80
f = 1200 psi
C = 0,125
P = 97,0200 psi
= 2,6117 in
Ukuran standar ts = 3 in
104
Bahan yang digunakan : Stainless steel SA 213
OD
OA b=depth
of dish
Icr
A
sf B
t
ID
a r
C
Keterangan gambar :
t = tebal head
b = tinggi head
sf = straight flange
𝑃.𝐼𝐷𝑠
th = +C
2.𝑓.𝐸−0,2.𝑃
(Brownell, 1979)
105
P = tekanan design, psi = 97,0200 psi
= 2,4848 in
a = IDs/2 = 23,1139 in
AB = a – irc = 12,1139 in
BC = r – irc = 159,0000 in
b = r – AC = 11,4621 in
OA = b+sf+th = 18,0059 in
perancangan digunakan sf = 6 in
106
Tinggi reaktor = Panjang tube + top tinggi head
Tinggi reaktor = 331,4859 in
= 8,4197 m
d. Volume reactor
Volume head = volume shell + Volume top head
= 8,5501 m3
4. Spesifikasi Nozzle
Dipilih jenis pipa = Stainless Steel (karena harganya lebih murah dan
komponen yang melewati pipa tidak bersifat korosif)
a. Diameter saluran gas umpan
D opt = 293 G0,53 ρ-0,37
Dimana :
𝑃 .𝐵𝑀
ρ =
𝑅.𝑇
Komponen yi BM BM.Yi
H2 0.0000 2 0.0000
C6H6 0.7969 78 62.1594
C6H14 0.0436 86 3.7459
C7H8 0.1595 92 14.6765
C12H10 0.0000 154 0.0000
Total 1.0000 412 80.5818
107
rho p = 0,4217 gr/cm3
= 421,7341 kg/cm3
Dimana :
T3 T4
T2
q1 q2 q3 q4 Tu
T1
r1
r2
r3
Keterangan :
r1 = jari-jari dalam reactor = 1,9262 ft
r2 = jari-jari luar reactor = 2,0000 ft
r3 = jari-jari isolator luar
QA = Perp. Konveksi dari gas ke dinding dalam reaktor
QB = Perp. Konduksi melalui dinding reaktor
QC = Perp. Konduksi melalui isolator
108
QD = Perp. konveksi dari permukaan luar isolator
QR = Perp. Panas radiasi
T1 = Suhu dinding dalam reaktor
T2 = Suhu dinding luar reaktor
T3 = Suhu isolator luar
Tu = Suhu udara luar
Bahan penyekat yang digunakan adalah asbestos yang memiliki sifat :
Ka = 0,129 lb/ft3
ρa = 36
εa = 0,96
( kern, 1956 )
Ks = 21 lb/ft3
ρs = 490
εs = 0,81
( kern, 1956 )
Ln (r3) = 7,06E-01
r3 = 2,0262 ft
109
Tabel 15. Perhitungan Hasil Simulasi Panjang Reaktor Menggunakan Metode
Range Kutta
∫ ∆CP.dT
∆z (∆HR)
0.1000 (j/mol) (-rA)
T (K) Ts (K) P (atm)
Kmol/ m3
z(m) x kJ/mol kj/mol jam
0 0 923.15 973.15 585502.4087 585601.57 5.500000000000 0.2873732709
0.10 0.0123 923.15 972.19 585502.4087 585601.57 5.499999998461 0.2873732707
0.20 0.0246 923.15 971.25 585502.4087 585601.57 5.499999996921 0.2873732705
0.30 0.0369 923.15 970.32 585502.4087 585601.57 5.499999995382 0.2873732704
0.40 0.0492 923.15 969.41 585502.4087 585601.57 5.499999993843 0.2873732702
0.50 0.0615 923.15 968.52 585502.4087 585601.57 5.499999992303 0.2873732701
0.60 0.0738 923.15 967.65 585502.4087 585601.57 5.499999990764 0.2873732699
0.70 0.0861 923.15 966.80 585502.4087 585601.57 5.499999989224 0.2873732697
0.80 0.0984 923.15 965.96 585502.4087 585601.57 5.499999987685 0.2873732696
0.90 0.1107 923.15 965.13 585502.4087 585601.57 5.499999986146 0.2873732694
1.00 0.1230 923.15 964.33 585502.4087 585601.57 5.499999984606 0.2873732693
1.10 0.1353 923.15 963.54 585502.4087 585601.57 5.499999983067 0.2873732691
1.20 0.1476 923.15 962.76 585502.4087 585601.57 5.499999981528 0.2873732689
1.30 0.1599 923.15 962.00 585502.4087 585601.57 5.499999979988 0.2873732688
1.40 0.1722 923.15 961.25 585502.4087 585601.57 5.499999978449 0.2873732686
1.50 0.1845 923.15 960.52 585502.4087 585601.57 5.499999976910 0.2873732684
1.60 0.1968 923.15 959.80 585502.4087 585601.57 5.499999975370 0.2873732683
1.70 0.2091 923.15 959.09 585502.4087 585601.57 5.499999973831 0.2873732681
1.80 0.2214 923.15 958.40 585502.4087 585601.57 5.499999972291 0.2873732680
1.90 0.2337 923.15 957.73 585502.4087 585601.57 5.499999970752 0.2873732678
2.00 0.2460 923.15 957.06 585502.4087 585601.57 5.499999969213 0.2873732676
2.10 0.2583 923.15 956.41 585502.4087 585601.57 5.499999967673 0.2873732675
2.20 0.2706 923.15 955.77 585502.4087 585601.57 5.499999966134 0.2873732673
2.30 0.2830 923.15 955.14 585502.4087 585601.57 5.499999964595 0.2873732672
2.40 0.2953 923.15 954.53 585502.4087 585601.57 5.499999963055 0.2873732670
2.50 0.3076 923.15 953.92 585502.4087 585601.57 5.499999961516 0.2873732668
2.60 0.3199 923.15 953.33 585502.4087 585601.57 5.499999959977 0.2873732667
2.70 0.3322 923.15 952.75 585502.4087 585601.57 5.499999958437 0.2873732665
2.80 0.3445 923.15 952.18 585502.4087 585601.57 5.499999956898 0.2873732664
2.90 0.3568 923.15 951.62 585502.4087 585601.57 5.499999955358 0.2873732662
3.00 0.3691 923.15 951.08 585502.4087 585601.57 5.499999953819 0.2873732660
3.10 0.3814 923.15 950.54 585502.4087 585601.57 5.499999952280 0.2873732659
3.20 0.3937 923.15 950.01 585502.4087 585601.57 5.499999950740 0.2873732657
3.30 0.4060 923.15 949.50 585502.4087 585601.57 5.499999949201 0.2873732656
3.40 0.4183 923.15 948.99 585502.4087 585601.57 5.499999947662 0.2873732654
110
3.50 0.4306 923.15 948.49 585502.4087 585601.57 5.499999946122 0.2873732652
3.60 0.4429 923.15 948.01 585502.4087 585601.57 5.499999944583 0.2873732651
3.70 0.4552 923.15 947.53 585502.4087 585601.57 5.499999943044 0.2873732649
3.80 0.4675 923.15 947.06 585502.4087 585601.57 5.499999941504 0.2873732647
3.90 0.4798 923.15 946.60 585502.4087 585601.57 5.499999939965 0.2873732646
4.00 0.4921 923.15 946.15 585502.4087 585601.57 5.499999938426 0.2873732644
4.10 0.5044 923.15 945.71 585502.4087 585601.57 5.499999936886 0.2873732643
4.20 0.5167 923.15 945.27 585502.4087 585601.57 5.499999935347 0.2873732641
4.30 0.5290 923.15 944.85 585502.4087 585601.57 5.499999933807 0.2873732639
4.40 0.5413 923.15 944.43 585502.4087 585601.57 5.499999932268 0.2873732638
4.50 0.5536 923.15 944.02 585502.4087 585601.57 5.499999930729 0.2873732636
4.60 0.5659 923.15 943.62 585502.4087 585601.57 5.499999929189 0.2873732635
4.70 0.5782 923.15 943.23 585502.4087 585601.57 5.499999927650 0.2873732633
4.80 0.5905 923.15 942.84 585502.4087 585601.57 5.499999926111 0.2873732631
4.90 0.6028 923.15 942.46 585502.4087 585601.57 5.499999924571 0.2873732630
5.00 0.6151 923.15 942.09 585502.4087 585601.57 5.499999923032 0.2873732628
5.10 0.6274 923.15 941.73 585502.4087 585601.57 5.499999921493 0.2873732627
5.20 0.6397 923.15 941.37 585502.4087 585601.57 5.499999919953 0.2873732625
5.30 0.6520 923.15 941.02 585502.4087 585601.57 5.499999918414 0.2873732623
5.40 0.6643 923.15 940.68 585502.4087 585601.57 5.499999916874 0.2873732622
5.50 0.6766 923.15 940.34 585502.4087 585601.57 5.499999915335 0.2873732620
5.60 0.6889 923.15 940.01 585502.4087 585601.57 5.499999913796 0.2873732619
5.70 0.7012 923.15 939.68 585502.4087 585601.57 5.499999912256 0.2873732617
5.80 0.7135 923.15 939.37 585502.4087 585601.57 5.499999910717 0.2873732615
5.90 0.7258 923.15 939.05 585502.4087 585601.57 5.499999909178 0.2873732614
6.00 0.7381 923.15 938.75 585502.4087 585601.57 5.499999907638 0.2873732612
6.10 0.7504 923.15 938.45 585502.4087 585601.57 5.499999906099 0.2873732610
6.20 0.7627 923.15 938.15 585502.4087 585601.57 5.499999904560 0.2873732609
6.30 0.7750 923.15 937.87 585502.4087 585601.57 5.499999903020 0.2873732607
6.40 0.7873 923.15 937.58 585502.4087 585601.57 5.499999901481 0.2873732606
6.50 0.7996 923.15 937.31 585502.4087 585601.57 5.499999899941 0.2873732604
6.60 0.8119 923.15 937.03 585502.4087 585601.57 5.499999898402 0.2873732602
6.70 0.8242 923.15 936.77 585502.4087 585601.57 5.499999896863 0.2873732601
6.80 0.8365 923.15 936.50 585502.4087 585601.57 5.499999895323 0.2873732599
6.90 0.8489 923.15 936.25 585502.4087 585601.57 5.499999893784 0.2873732598
7.00 0.8612 923.15 936.00 585502.4087 585601.57 5.499999892245 0.2873732596
7.10 0.8735 923.15 935.75 585502.4087 585601.57 5.499999890705 0.2873732594
7.20 0.8858 923.15 935.51 585502.4087 585601.57 5.499999889166 0.2873732593
7.30 0.8981 923.15 935.27 585502.4087 585601.57 5.499999887627 0.2873732591
7.40 0.9104 923.15 935.04 585502.4087 585601.57 5.499999886087 0.2873732590
7.50 0.9227 923.15 934.81 585502.4087 585601.57 5.499999884548 0.2873732588
111
7.60 0.9350 923.15 934.58 585502.4087 585601.57 5.499999883008 0.2873732586
7.70 0.9473 923.15 934.36 585502.4087 585601.57 5.499999881469 0.2873732585
7.80 0.9596 923.15 934.15 585502.4087 585601.57 5.499999879930 0.2873732583
7.90 0.9719 923.15 933.94 585502.4087 585601.57 5.499999878390 0.2873732582
8.00 0.9842 923.15 933.73 585502.4087 585601.57 5.499999876851 0.2873732580
8.10 0.9965 923.15 933.53 585502.4087 585601.57 5.499999875312 0.2873732578
Resume :
112
Hubungan Panjang Tube dengan Konversi
1.2
1 y = 0.123x + 4E-09
R² = 1
0.8
Konversi
0.6
x
0.4 Linear (x)
0.2
0
0 2 4 6 8 10
Panjang Tube
5.499999960000
5.499999940000
P (atm)
5.499999920000
Linear (P (atm))
5.499999900000
5.499999880000
5.499999860000
0 20 40 60 80 100
Panjang Tube
113
Hubungan Panjang Tube dengan Suhu Umpan
dan Suhu Pemanas
980.00
970.00
960.00
Suhu (K)
T (K)
950.00
Ts (K)
940.00
Linear (T (K))
930.00 Linear (Ts (K))
920.00
0 20 40 60 80 100
Panjang Tube
Grafik 3. Hubungan Antara Panjang Tube dengan Suhu Umpan dan Suhu
Pemanas
114
MENARA DISTILASI - 01
C 6 H6
C6H14
C 7 H8
01
MD-1
C 6H6
C6H14
C 7 H8
C12H10
C6H14
C 7 H8
C12H10
115
T = 141.4986 °C = 414.6486 K
116
Kondisi operasi bawah Menara terjadi pada keadaan bubble point (titik didih), ∑
𝑦𝑖 = ∑(𝑘𝑖. 𝑥𝑖) = 1
Kondisi operasi: P = 1.046 atm = 794.96 mmHg
T = 163.0512164 °C = 436.2012164 K
117
• Relative volatilitas dan konstan sepanjang menara.
• Terjadi kesetimbangan di tiap plate.
Neraca Massa
Total : F =D+B
Kesetimbangan : yi = Ki.xi
Ki = Pio/P
Dimana :
118
2. Menentukan Jumlah Plate dan Feed Plate
Dengan :
Trial 𝜃 = 2,9381
119
xLK
log xHK
xHK d xLK b
Nm
logαLK
(Coulson and Richardson, 1983 P.420)
Dengan :
𝑎𝑙𝑘 = Volatilitas relative rata-rata kompone LK
Nr B xf , HK xb, LK 2
log 0,206 log
s
N D xf , LK xd, HK
Dengan :
120
Ns = Jumlah plate umpan dihitung dari bawah (bottom)
Diperoleh :
(Nr/Ns) = 0,3004
Nr = Np – Ns = 4,9274
Diambil :
Jumlah plate di enriching section (Nr) = 4,9274 =5
v
t (pers 11.79, P.557)
4Vw
Dc
vuv
(pers 11.89, P.557)
(Coulson and Richardson, 1983)
Dimana :
Uv : Kecepatan uap masuk yang diijinkan berdasarkan luas tamping
total menara
121
Is : plate spacing
Dc : Diameter kolom
Diperoleh :
Vw : 0,1286 kg/s
Dc : 0,3412 m
Tinggi menara
Ruang kosong diatas plate pertama = 5% x tinggi kolom
= 0,34 m
Ruang kosong dibawah plate terakhir= 10% x tinggi kolom
= 0,68 m
Tinggi packing keseluruhan = HETP x n
= 7,2 m
Tinggi head atas = th + b + sf
= 0,12026 m
Jenis : HETP
Jenis isian : Metal (Pall rings)
Ukuran : 1 in = 24,5 mm
Tinggi : 8,5669 m
Diameter : 0.3412 m
Bahan : Stainless Steal Grade 321
Kondisi Operasi
122
Dasar Menara : T = 163,0512 °C dan P = 1,046 atm
Jumlah stage 1
123
MENARA DISTILASI - 02
C6H14
C 7 H8
C12H10
MD-1
C6H14
C 7 H8
C12H10
11
C 7 H8
C12H10
124
Kondisi operasi : P = 1.15 atm = 874 mmHg
T = 167.576987 °C = 440.7269487 K
Komponen Xif Fraksi berat Po Ki Yi
C6H14 0.00870 0.00545 7740.05029 8.85589 0.07705
C7 H 8 0.26070 0.17475 3021.57528 3.45718 0.90128
C12H10 0.73060 0.81979 25.92093 0.02966 0.02167
Total 1.00000 1.00000 10787.54650 12.34273 1.00000
Kondisi operasi atas Menara terjadi pada keadaan dew Point (titik embun),
∑ 𝑋𝑖 = ∑(𝑦𝑖/𝑘𝑖) = 1
Kondisi operasi : P = 1.147 atm = 871.72 mmHg
T = 119.2847142°C = 392.4347142 K
125
T = 313.6318152 °C = 586.7818152 K
Komponen xb Fraksi berat Po Ki xb*ki
C6H14 0.00000 0.00000 50140.45571 57.51899 0.00000
C7 H 8 0.00007 0.00004 27046.48975 31.02658 0.00000
C12H10 0.99993 0.99996 871.65979 0.99993 1.00000
Total 1.00000 1.00000 78058.60525 89.54550 1.00000
Asumsi :
• Tekanan sepanjang menara tetap.
• Aliran cairan dan uap sepanjang Menara dianggap tetap (equimolar
overflow)
• Relative volatilitas dan konstan sepanjang menara.
• Terjadi kesetimbangan di tiap plate.
Neraca Massa
Total : F=D+B
Komponen : zfi.F = xdi.D + xbi.B
126
Kesetimbangan : yi = Ki.xi
Ki = Pio/P
Komponen F(kmol/jam) V(kmol/jam) L(kmol/jam) yd xb
C6H14 0.43945 0.43945 0.00000 0.03229 0.00000
C7 H 8 13.16726 13.16463 0.00263 0.96717 0.00007
C12H10 36.90107 0.00738 36.89369 0.00054 0.99993
Total 50.50779 13.61146 36.89632 1.00000 1.00000
127
(Coulson and Richardson, 1983 P.421)
Dengan :
Zif = konsentrasi komponen i di umpan.
Q = thermal characteristic umpan, untuk xair jenuh q=1 Tabulasi
perhitungan
Trial 𝜃 = 3.58829461
Komponen Zf Ai, rata-rata xd Rm + 1
C6H14 0.00870 0.00891 0.03229 0.03307
C7 H8 0.26070 0.27534 0.96717 1.02149
C12H10 0.73060 -0.28447 0.00054 -0.00021
Total 1 -0.00022 1 1.05435
xLK
log xHK
xHK d xLK b
Nm
logαLK
(Coulson and Richardson, 1983 P.420)
Dengan :
𝑎𝑙𝑘 = Volatilitas relative rata-rata kompone LK
128
N N m
Y X 1
1 exp 1 54,4X
N 1 11117,2X X 0,5
(Walas, S.M., P 397)
Nr B xf , HK xb, LK 2
log 0,206 log
s
N D xf , LK xd, HK
Dengan :
Nr = Jumlah plate umpan dihitung dari atas (top)
Ns = Jumlah plate umpan dihitung dari bawah (bottom)
Diperoleh :
(Nr/Ns) = 0,5363
Ns = Np / ((Nr / Ns) +1) = 12,36767
Nr = Np – Ns = 7,6323
Diambil :
Jumlah plate di enriching section (Nr) = 7,6323 = 8
Jumlah plate di stripping section (Ns) = 12,3677
Karena 1 buah plate di stripping section adalah reboiler maka jumlah
internal plate adalah :
Np = Nr + Ns – 1 = 19
Dan feed plate adalah plate ke-8 dihitung dari plate paling atas.
Column Diameter
129
Untuk menentukan nilai column diameter dicari berdasarkan kecepatan
uap maksimum dan dibutuhkan beberapapersamaan yaitu:
1/ 2
Uv 0,17l 0,27l t 0,047 L v
2
v
t
(pers 11.79, P.557)
4Vw
Dc
vuv (pers 11.89, P.557)
Dimana :
130
Fungsi : Memisahkan C7H8, C6H14 dengan C12H10 sebagai hasil
bawah Menara distilasi - 02
Jenis : HETP
Jenis isian : Metal (Pall rings)
Ukuran : 1 in = 24,5 mm
Tinggi : 9,4979 m
Diameter : 0.6352 m
Bahan : Stainless steal grade 321
Kondisi Operasi
Puncak Menara : T = 119.2847 °C dan P = 1,147 atm
Umpan : T = 167.5769 °C dan P = 1,15 atm
Dasar Menara : T = 313.6318 °C dan P = 1,147 atm
Jumlah stage : 4
131