Skripsi
Oleh:
Umdatul Banat
NIM. 11140340000085
FAKULTAS USHULUDDIN
1439 H/ 2018 M
KRITIK SANAD HADIS YANG DISAMPAIKAN PARA PENCERAMAH
PADA ACARA DAMAI INDONESIAKU DI TVONE
Skripsi
Disusun oleh:
Umdatul Banat
NIM. 11140340000085
Pembimbing:
FAKULTAS USHULUDDIN
1439 H/ 2018 M
i
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Sidang Munaqasyah
Penguji 1 Penguji 2
Pembimbing
ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
NIM: 11140340000085
Judul Skripsi: Kritik Sanad Hadis yang Disampaikan Para Penceramah Pada
Acara Damai Indonesiaku di Tvone
1. Skripsi ini adalah hasil karya peneliti sendiri yang merupakan hasil
penelitian, pengolahan dan analisis sendiri serta bukan merupakan
plagiarisme maupun replikasi dari hasil penelitian atau karya orang lain.
2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini telah
peneliti cantumkan sesuai ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil penelitian
sendiri atau hasil plagiarisme dari karya orang lain, maka peneliti bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian surat pernyataan ini dibuat, dengan segala akibat yang timbul
dikemudian hari menjadi tanggung jawab peneliti.
Umdatul Banat
NIM : 11140340000085
iii
Abstrak
Umdatul Banat
Kritik Sanad Hadis Yang Disampaikan Para Penceramah Pada Acara Damai
Indonesiaku di Tvone
Penelitian ini menunjukan bahwa teori beragama harus berlandaskan pada
sumber yang otoritatif yaitu al-Qur‟an dan hadis. Hadis yang merupakan
ungkapan dan tutur kata Nabi Saw dalam perkembangannya terkadang umat islam
merasa kesulitan untuk memahami karena adanya keganjalan-keganjalan dalam
sanad dan matan hadis. Hal ini sangat mungkin saja terjadi mengingat perbedaan
masa yang sangat jauh antara kita dengan masa Nabi Saw. Dengan demikian
hadis-hadis yang digunakan oleh para penceramah tersebut perlu dikaji lebih
lanjut untuk mengetahui kualitas hadis baik dari segi sanad maupun matan hadis.
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah Swt penulis panjatkan atas segala karunia,
Shalawat serta salam semoga tetap dicurahkan kepada baginda Nabi Muhammad
Saw rasul pilihan yang membawa cahaya penerang dengan ilmu pengetahuan.
Semoga untaian doa tetap tersurahkan kepada keluarga, sahabat serta seluruh
skripsi ini tidaklah semata atas usaha sendiri, namun berkat bantuan motivasi dan
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah
2. Prof. Dr. Masti Mansoer, MA, selaku dekan Fakultas Ushuluddin UIN
selaku ketua jurusan dan sekretaris jurusan Ilmu al-Qur‟an dan Tafsir
v
terselesaikannya skripsi ini. Semoga bapak dan keluarga sehat selalu,
akhirat.
6. Teruntuk orangtuaku ayahanda KH. Iip Sarip Bustomi SE. M.Si dan
materil tak lupa pula doa yang tiada henti. Sehingga penulis dapat
kakak serta adik-adik penulis Dr. Ibnu Ibni Rijal S.Ked, Malik Ibni
Rabbal’alamin.
vi
9. Dan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan serta crew Tvone Damai
10. Teman-teman jurusan Ilmu al-Qur‟an dan Tafsir angkatan 2014 yang
bilamana tulisan ini masih terdapat kekeliruan mohon dimaafkan. Akan tetapi
peneliti sudah berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan yang ada untuk
Peneliti tulisan ini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi kepada para
pembaca, sehingga bisa memotivasi untuk mengamalkan Sunah Nabi Muhammad
Saw.
Wasalamu’alaikum Wr.Wb
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI
pada buku “Pedoman Penullisan Kaya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)” yang
diterbitkan oleh Tim CeQDA (Center For Quality Development dan Assurance)
A. Konsonan
ب Ba‟ B Be
ت Ta‟ T Te
ث Tsa‟ Ts Te dan es
ج Jim J Je
ح Ḥa‟ Ḥ Ha dengan titik di bawah
خ Kha‟ Kh Ka dan Ha
د Dal D De
ذ Dzal Dz De dan zet
ر Ra‟ R Er
ز Zai Z Zet
س Sin S Es
ش Syin Sy Es dan ye
ص Ṣad Ṣ Es dengan titik di bawah
ض Ḍad Ḍ De dengan titik di bawah
ط Ṭa Ṭ Te dengan titik di bawah
ظ Ẓa Ẓ Zet dengan titik di bawah
ع „Ain „ Koma terbalik
غ Ghain Gh Ge dan ha
ف Fa F Fa
ق Qaf Q Qi
viii
ك Kaf K Ka
ل Lam L El
م Mim M Em
ن Nun N En
و Wau W We
ه Ha‟ H Ha
ء Hamzah „ Apstrof
ي Ya‟ Y Ye
B. Vokal
Vokal dalam bahasa Arab, terdiri dari vocal tunggal atau monoftong, vocal
rangkap atau diftong dan vocal panjang. Ketiganya adalah sebagai berikut:
1. Vokal Tunggal
2. Vokal rangkap
ix
3. Vokal panjang
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
G. Sistematika Penulisan........................................................................... 15
xi
C. Akurasi Hadis ....................................................................................... 194
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
Harol Laswell bahwa media massa menyediakan stimuli perkasa yang mampu
Atas dasar temuan ini, maka keperkasaan media informasi yang memiliki
Dakwah dengan metode ceramah ini tidak hanya disampaikan secara langsung
dari rumah ke rumah, namun disajikan diberbagai media massa salah satunya
televisi.
1
Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: Remaja Rosda Karya), h. 197
1
2
suatu keharusan bagi umat islam, seperti dalam firman Allah Swt dalam Surah
yaitu Tvone dengan acara Damai Indonesiaku. salah satu program acara
3
keagamaan bagi umat islam. Acara ini ditanyangkan setiap hari sabtu dan
minggu pada pukul 13.00-15.00 WIB. Acara tersebut adalah program acara
audien dalam sebuah masjid. Biasanya dari satu masjid ke masjid yang lain.
Acara ini dikemas hampir mirip dengan acara-acara dakwah islamiah yang
pesan agama menggunakan berbagai referensi berupa hadis, tafsir, kisah para
sahabat Nabi Saw, pendapat para ulama, maupun opini yang disampaikan oleh
yang digunakan berkualitas Ṣaḥiḥ, Ḥasan atau Ḍaif karena pada umumnya
itu sudah tersebar luar dan didengar oleh banyak masyarakat tentu
bertambah jumlah periwayatan hadis dari Nabi Saw. Hal itu menimbulkan
2
M. Alfatih Suryadilaga, Aplikasipenelitian hadis dari teks ke konteks (Yogyakarta:
Teras, 2009) h. 1
4
sebagai dalil dan argumen yang kuat (ḥūjjah) apabila memenuhi syarat-syarat
Hadis Nabi Saw akan tetapi ucapan seorang ahli dokter dari sudan. Kemudian
buku yang ditulis oleh Prof. Dr. Kh. Musthafa Ya‟qub. Bahwa ia tidak
menyebutkan bahwa hal tersebut bukanlah sebuah Hadis Nabi Saw, melainkan
ungkapan yang diduga sebuah hadis. Bisa jadi hal tersebut kerap terjadi
Oleh karena itu, Kajian ini penting karena situasi yang demikian
Ṣaḥiḥ, Ḥasan atau Ḍaif suatu hadis sangat diperlukan, mengingat bahwa
3
Zufran rahman, Kajian Sunah Nabi Sebagai Sumber Hukum Islam (Jakarta: pedoman
ilmu jaya, 1995), cet. Ke 1 h. 20
4
Acara Damai Indonesiaku pada Bulan Ramadhan 1435 H
5
Al-Suyuti, al-Rahmah Fi al-Tibb Wa al- Hikmah (Beirut: al-Maktabah Sya’biyah tth ), h.
19
6
Prof. Dr. KH. Musthafa Ya‟qub. Hadis-Hadis Palsu Seoutar Ramadhan (Pejaten: PT.
Pustaka Firdaus, 2013 ), h. 23
5
hadis adalah salah satu sumber hukum islam yang kedua setelah al-Qur‟an
hadis yang digunakan oleh para penceramah pada acara Damai Indonesiaku
Tvone dan akan dituangkan dalam bentuk karya ilmiah yang berjudul
B. Identifikasi Masalah7
7
Mengidentifikasi masalah yang paling relevan dan menarik untuk diteliti lebih lanjut.
Lihat: Suryana, Metodologi penelitian: Model Praktis Kuantitatif dan Kualitatif (Bandung: Pend.
Indonesia Press, 2010), h.22
6
Tvone?9.
program acara ini terus menerus setiap minggunya, maka penulis akan
memberikan batasan materi yang akan dianalisis hadisnya yaitu pada bulan
Februari 2018.11
1. Tujuan Penelitian
lain, yaitu:
penceramah.
8
Rumusan masalah merupakan tema sentral masalah atas problem isu sebagai gambaran
ringkas secara kondisional dan situasional fenomena yang dihadapi sehingga menggugah untuk
dilakukan penelitian. Lihat: Ardianto Elvinaro, Metodologi Penelitian (Bandung: Rekatama
Media, 2011), h. 17
9
Program acara Damai Indonesiaku memiliki perbedaan dengan program keagamaan
yang lain, jika di Damai Indonesiaku mendatangkan para penceramah yang berbeda dari setiap
minggunya, tema yang diangkat sesuai dengan masalah yang sedang viral dan tayangan ini pun
ditayangkan secara live.
10
Alasan penulis memilih televisi yang dijadikan objek penelitian karena televisi menjadi
salah satu kebutuhan untuk mendapatkan pendidikan, hiburan, dan lain-lain. ketika manusia sibuk
dengan pekerjaannya tidak bisa mendatangi masjid maka dia menggunakan televisi untuk
mendapatkan siraman rohani.
11
Alasan penulis memulai perekaman yaitu bulan yang akan datang, dan media yang
digunakan penulis yaitu televisi. Tema yang didatangkan pada bulan Februari menarik karena
sesuai dengan masalah yang sedang Booming.
7
2. Manfaat Penelitian
masyarakat luas.
E. Metodologi Penelitian
1. Subjek dan Objek Penelitian
12
Karena tidak semua hadis yang digunakan oleh para penceramah berkualitas Saḥīḥ,
ḥasan ada pula yang kualitasnya Daif .
8
membahas seputar ilmu hadis, antara lain: Kutub al- Sittah dan kamus
2. Sumber Data
13
Sumber primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, diamati
dan dicatat untuk pertama kalinya, serta menjadi sumber acuan utama dalam penelitian. Untuk
memperoleh data yang relevan. Lihat Marzuki, Metodologi Riset, (Yogyakarta: PT. Hamidita,
1997), h. 55
14
Sumber sekunder adalah data yang pengumpulannya diusahakan sendiri oleh peneliti
dan data ini berfungsi sebagai pelengkap dari data primer. Marzuki, ibid, h. 56
15
Penyusunan kitab Muʻjām Mufahrās li Alfādz al- Ḥadīts al-Nabawī adalah tim dari
kalangan orientalis. Salah seorang dari tim sangat aktif dalam kegiatan, mulai dari proses
penyusunan jilid satu hingga jilid akhir. Ia bernama Dr. Arnold John Wensinck, seorang orientalis
dan guru besar Bahasa Arab di Universitas Leiden, negeri Belanda. Kitab ini merupakan kumpulan
hadis-hadis yang terdapat dalam sembilan kitab induk hadis, yakni kutub al-tisʿah: Ṣaẖīẖ al-
Bukharī, Ṣaḥīḥ Muslim, Sunan Turmudzī, Sunan Abū Dāwud, Sunan al-Nasā‟ī, Sunan Ibn Mājaḥ,
Sunan al-Darimī, Mutawaṭa‟ Imām Malik, dan Musnad Imām Aḥmad, maka dalam penelusuran
hadis hanya bisa diakses melaluui kitab 9 tersebut. Kitab ini disususun melalui huruf hijaiyah
dengan mengambil unsur dasar dari lafal tersebut dan pada setiap lafal diawali dari bnetuk fiʿil
maḍi, fiʿil muḍariʿ, fiʿil „amr, ism faʿil, ism mafʿul. Berbagai lafal yang disajikan tidak dibatasi
hanya lafal-lafal yang bera da di awal matan saja, tetapi juga berbagai lafal yang berada di tengah,
dan bagian lain dari matan hadis. Lihat: Abu Muhammad Abdul Mahdi, Metode Takhrij Hadis
(Semarang: Toha Putra Grup,t.t), h. 61-65, lihat juga Syuhudi Ismail, Cara Praktis Mencari Hadis
(Jakarta: Bulan Ibntang, 1991), h. 49. Lihat juga Hasan Asy‟ari Ulamaʿi, Melacak Hadis Nabi Saw
(Semarang: Walisogo Press, 2006), h.11
16
Alasan penulis mengunkaan kitab Tahdzīb al-Tahzīb untuk menentukan kredibilitas ke-
Dhabit-an perawi. Karena kitab ini meringkas pendapat para kritikus hadis tentang kredibilitas
perawi tersebut.
9
2018.
yaitu mencari kata-kata yang menjadi kata kunci dalam indeks hadis, yang
dimaksud dengan kata kunci hadis adalah kata yang terdapat dalam matan
hadis baik fi‟il maupun Isim, metode ini menggunakan kitab Muʻjām
17
Analisis data adalah proses penyerdahanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah
dibaca dan diinterpretasikan secara mudah. Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitas
(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), h. 190
18
Takhrij menurut bahasa mengeluarkan atau mengumpulkan dua perkara yang saling
berlawanan dalam satu masalah. Sedangkan menurut istilah menunjukan tempat hadis pada
sumber-sumber aslinya, dimana hadis tersebut telah diriwayatkan lengkap dengan sanadnya,
kemudian menjelaskan dejaratnya jika diperlukan. Metode Takhrij Dan Penelitian Sanad Hadis
(Surabaya: PT. Bina Ilmu 1995), h. 2-5. Dengan cara mengetahui sahabat yang meriwayatkan
hadis, mengetahui lafal pertama dari matan hadis, mengetahui dari lafal hadis yang jarang
diketahui lafal hadisnya, dengan mengetahui pokok bahasan hadis. Dengan cara meneliti keadaan-
keadaan hadis, baik sanad maupun matannya, h. 25.
19
Metode Maḥmūd Ṭaḥḥān terbagi menjadi lima bagian, yakni: takhrīj dengan jalan
mengetahui sahabat perawi hadis contoh kitab Musnad Aḥmad ibn Ḥambal, lafal pertama pada
matan hadis, contoh: Mausūʻah al-Aṭrāf al-Ḥadīts al-Nabawī al-Syarīf kata-kata yang sering atau
jarang digunakan di suatu bagian matan hadis, contoh: kitab19 dan Muʻjām Mufahrās li Alfādz al-
Ḥadīts al-Nabawī, melalui topik hadis, contoh: Miftāh al- Kunūz al-Sunnah, dan melalui sifat-sifat
spesifik pada matan dan sanad hadis. Yang dimaksud kata-kata khusus adalah seperti: hadis qudsi,
maka dapat dicari dalam kitab-kitab yang menghimpun hadis-hadis tersebut. Lihat: Maḥmūd
Ṭaḥḥān, Dasar-Dasar Ilmu Tarikh dan Studi Hadis,h. 39
10
Mufahrās li Alfādz al- Ḥadīts al-Nabawī 20. Setelah itu penulis merujuk
yaitu:
a. ʻAun al- Maʻbūd Syarh Sunan Abī Dāwud karya: Abū al-Ṭayyib
20
penelusuran hadis dengan menggunakan kitab Muʻjām Mufahrās li Alfādz al- Ḥadīts
al-Nabawī merupakan metode yang sangat cocok dalam penelitian ilmiah ini, karena hadis-hadis
yang disampaikan khatib Jum‟at dan penceramah tidak semuanya lengkap, bahkan ada yang
dipotong. Dengan demikian, untuk mengambil jalan tengahnya, maka penulis mendahulukan
menggunakan kitab ini.
21
Maktabah Syamilah: size: 14.2 GB, contains: 12.519 files, 37 folder, dan created 12
Maret 2014.
22
Abū al-Ḥasan Nadzām al-Dīn „Alī ibn Muḥammad ibn „Alī ibn Kharūf al-Andalusī wafat
pada tahun 609 H/1212M. Ia adalah seorang ulama di bidang bahasa Arab dan Nahwu. Ia dikenal
sebagai muhaqiq yang teliti dan cerdas. Karya beliau Syarh Kitab Sibawaih, Syarh al-Jumal, Kitab
al-Farāid. Lihat: http://id.m.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Kharuf.
23
Muḥammad Fuad ibn „Abd al-Baqī ibn Ṣalih ibn Muḥammad wafat pada tahun
1388H/1968M). Beliau merupakan penyusun indeks di dalam lapangan sunnah Nabawiyah dan
juga ayat-ayat Qur‟an. Beliau berasal dari negara Mesir dan pernah mengajar di sekolah-sekolah
sekitar kota Kaherah dan menjadi penerjemah Bahasa Arab dari Bahasa Prancis. Setelah itu, beliau
berhenti dari kerjanya dan mulai bergiat dalam bidang penulisan secara langsung. Penglihatannya
kabur dan menjadi buta sebelum beliau menghembuskan nafasnya yang terakhir di kota Kaherah
karena terlalu banyak membaca dan menelaah buku dan kitab. Karyanya adalah Kitab Miftah al-
Kunūz al-Sunnah yang telah diterjemahkan dari bahasa Inggris ke Bahasa Arab adalah satu
sumbangan beliau di samping usahanya untuk mempelajari bahasa tersebut, kitab Mu‟jam al-
Mufaḥrās li alfadz al-Qur‟an, indeks Muwaṭa‟ Imām Mālik, indeks untuk Sunan Ibn Mājah, indeks
11
Arnaūṭ25.
diriwayatkan oleh al- Bukhārī dan Muslim yang terdapat dalam kitab Sahih-
nya. Maka tidak perlu dikaji ulang karena sudah dianggap Ṣahīh27. Setelah
yang daif saja. Sebagaimana dalam ulum al-Hadis bahwa kualitas hadis
tergantung pada kualitas sanad, maka penulis akan mengkritik sanad hadis
dengan menggunakan metode Maḥmȗd Taḥḥan dalam kitab Uṣȗl al- Takhrīj
jarah wa ta‟dil-nya.
oleh para penceramah yaitu dalam tiga kelompok: jika suatu hadis tersebut
bisa dikatakan akurat apabila hadis tersebut disampaikan dengan lengkap dan
sesuai dengan teks asli hadis. Adapun kurang akurat yaitu lafadz hadis yang
sama, dan tidak akurat apabila para penceramah mengatakan riwayat yang
pada buku “Pedoman Penullisan Kaya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)”
yang diterbitkan oleh Tim CeQDA (Center For Quality Development dan
F. Kajian Pustaka
hadis-hadis yang digunakan oleh para penceramah pada program acara Damai
yang terkait dengan tema pembahasan yang telah dilakukan peneliti terdahulu
Jurusan Tafsir Hadis tahun 2011, karya Muhammad Mukhlis yang berjudul
observasi, dan interview atau wawancara. Teknik dan analisis data adalah
deskriptif analitis29.
Jurusan Tafsir Hadis tahun 2017. Karya Muhammad Hafiz yang berjudul
(field research)30.
Jurusan Tafsir Hadis tahun 2007, karya Joni Perindra yang berjudul „‟Kritik
29
Muhammad Mukhlis, Telaah Hadis-Hadis yang Digunakan Sebagai Hujjah Jama‟ah
Tabligh Masjid Jami‟ Kebon Jeruk Jakarta Barat, (Skripsi S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir Hadis, 2011).
30
Muhammad Hafiz, Hadis-Hadis Populer di Masyarakat BSD, (Skripsi S1 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir Hadis, 2017).
14
Jurusan Tafsir Hadis tahun 2018, karya Reza Syaukani yang berjudul „‟Kritik
oleh para khatib di tiga masjid jami‟ Semarang, Jawa Tengah. Metode yang
digunakan adalah metode kualitatif. Teknik dan analisis data adalah deskriptif
analisis32.
tafsir hadis karya Setiawan Doni Kusuma yang berjudul Kualitas Hadis Di
Media Massa Kajian Sanad Dan Matan Dalam Kolom “HIkmah Ramadhan”
31
Joni Perindra, Kritik Hadis-Hadis yang Disampaikan Para Khatib di Khutbah
Jum‟at Masyarakat Berau Kalimantan (Skripsi S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir Hadis, 2018), h. 83.
32
Reza Syaukani, Kritik Hadis-Hadis yang Disampaikan oleh Para Khatib di
Semarang (Skripsi S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir
Hadis, 2018).
33
Setiawan Doni Kusuma, Kualitas Hadis Di Media Massa Kajian Sanad Dan Matan
Dalam Kolom “HIkmah Ramadhan” Harian Republika Edisi 1435 H, (UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta fakultas ushuluddin jurusan tafsir hadis: 2012)
15
masyarakat.34
G. Sistematika Penulisan
menjadi lima bab, masing-masing bab dirinci lagi ke dalam sub-sub bab
pemahaman.
penulisan.
Bab Kedua dalam bab ini penulis akan memberikan gambaran umum
dakwah, hal ini perlu dibahas guna untuk mengetahui dan mengerti akan
melalui media cetak, radio dan televisi. Penulis juga akan membahas seberapa
34
Nurul Syobah, Kontrksi Media Massa Dalam Pengembangan Dakwah, (STAIN
Samarinda), Jurnal Dakwah Tabligh. Vol. 4. No. 2, Desember 2013 h. 153
16
(jikalau ada hadis yang disampaikan tidak jelas dan tidak menggunakan
riwayat oleh siapa atau hanya potongan matannya saja). Kemudian penulis
akan meneliti akurasi yang tertera dalam kitab induk hadis tersebut. Hal ini
berisikan tentang kesimpulan penelitian hadis, berikut dengan kritik dan saran-
saran yang bermanfaat. Disamping itu juga akan disertakan lampiran berupa
data-data hasil penelitian serta beberapa lampiran lainnya yang dianggap perlu
dan penting.
BAB II
Sejarah acara ini berawal dari pemili legisatif, yang pada waktu itu
pemilihan calon wakil rakyat (pemilu legislatif). Pada hari itu semua
siapa saja yang maju menjadi wakil rakyat, maka banyak sekali isu-isu
persoalan, bahkan tidak sedikit orang yang berseteru antar partai politik.
menimbulkan reaksi yang sama oleh partai politik yang lain. Dan banyak
wakil yang dicalonkan tidak lolos dalam pemilihannya. Hal inilah yang
acara ini dibuat adalah untuk meredam situasi politik yang memanas pada
lainnya Karena kita bisa melihat dari namanya saja “Damai Indonesiaku”
1
Iin Sukriawati, Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Acara “Damai Indonesiaku” Tv one
(Skripsi S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 50
17
18
narasumber tidak hanya satu Ustadz saja akan tetapi mendatangkan ustadz
yang tentunya berkenaan dengan tema yang diangkat. Dalam acara ini pula
disiarkan secara Live (siaran langsung), di mana acara yang lain tidak.
Tentu saja pasti kerja tim juga akan berbeda dengan yang tidak live, jika
siaran tersebut ditayangkan tidak secara live jika ada kesalahan bisa
120 menit dari jam 13.00-15.00 WIB setiap hari sabtu dan minggu. Acara
jam 13.00-15.00 WIB yang biasanya pada jam tersebut setiap hari sabtu
19
maupun minggu adalah dimana jam untuk hiburan, seperti: FTV, sinetron,
tabligh akbar pada siang hari. Tidak seperti acara keagamaan di stasiun
beberapa varian. Pada acara ini tidak hanya monoton tausiah agama semua
kelompok yang didatangkan dan juga ada pula sesi pertanyaan. Dimana
diskusi keagamaan.
Format acara:
1. SEGMEN 1
2. OPENING TEASER
4. OPENING MC
5. Tausiah # 1
a. Sub tema
rumah.
7. SEGMEN 2
8. Bumper In
9. Tausiah # 2
10. HOOKERS
12. SEGMEN 3
13. Bumper In
14. Tausiah # 3
15. HOOKERS
21
17. SEGMEN 4
18. Bumper In
19. Song
20. Tausiah # 4
21. HOOKERS
23. SEGMEN 5
24. Bumper In
25. Tausiah # 5
26. HOOKERS
28. SEGMEN 6
29. Bumper In
30. Tausiah # 6
32. HOOKERS
34. SEGMEN 7
35. Bumper In
37. HOOKERS
break.
39. SEGMEN 8
23
40. Bumper In
41. Kesimpulan
seluruh jamaah.
44. Song
penghubung atau alat yang digunakan. Media juga bisa di sebut “media is the
extensions of man” yakni media adalah perluasan dari ide, gagasan dan pikiran
terhadap kenyataan sosial. Jadi, media adalah suatu wahana yang digunakan
Media massa terdiri atas dua kelompok besar yakni media cetak dan
2
Farid Hamid dan Heri Budianto, Ilmu Komunikasi dan Tantangan Masa Depan
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011)
24
heterogen dan anonim. Melalui media massa sajian pesan yang sama secara
mengatur segala kehidupan manusia. Artinya setiap pesan dakwah tidak akan
terlepas dari sumber pokok ajaran islam tersebut. Sesuai dengan pesan Nabi
Muhammad Saw: “Kutinggalkan untuk kalian dua perkara kalian tidak akan
Ketiga, objek dakwah yaitu seperti yang telah dijelaskan dalam al-Quran surah
„‟Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia
seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui” (28).
Keempat, materi dakwah. Materi dakwah adalah sesuatu yang
dan Hadis. Adapun materi yang dakwah secara global yang dalam
Kelima, pesan dakwah adalah semua pernyataan yang bersumber dari al-
Qur’an dan hadis. Baik tertulis maupun lisan, dengan pesan-pesan risalah
dengan melihat media-media yang telah tersedia tentu saja merupakan langkah
yang tepat dan bijak. Sekarang sudah saatnya para pemikir, mubaligh, ulama
meningkatkan dakwah.
populasi umat manusia, dan dengan semakin tuanya dunia, maka bertambah
masalah sosial. Dengan muncunya masalah yang dihadapi oleh umat manusia,
4
Encep Dulwahab, Rebranding Dakwah di Media Televisi, Volume 15 nomor 2,
desember 2016, h. 303
26
terus menerus tanpa mengenal lelah, hari-hari mereka gunakan untuk bekerja
Bahkan saking sibuknya mereka tidak sempat lagi mengingat atau memikirkan
asal usul dirinya, bahkan untuk ibadah pun mereka seolah-olah tidak ada
waktu.
adanya media massa. Oleh karena itu sudah seharusnya bagi para penceramah
agama islam di radio, televisi, koran dan internet. Hadirnya nilai-nilai agama
5
Japarudin, Media Massa dan Dakwah, jurnal dakwah, vol. XIII, No. 1 Tahun 2012, h. 2
27
1. Dakwah Di Televisi
menggunakan televisi.
secara audio visual, dilihat dari sisi aktualitas peristiwa, televisi bisa lebih
cepat memberi informasi lebih dulu kepada pemirsa dari pada surat kabar,
radio majalah, bahkan efek kultural televisi lebih besar dari pada efek yang
Dilihat dari sisi dakwah pastilah medium televisi jauh lebih efektif
dibanding jenis media lainnya, selain itu dakwah di media televisi lebih
6
Awadl Mansyur, TELEVISI: Manfaat dan Mudhorot (Jakarta: Fikahati Anesta, 1993).
Cet. Ke-1, h. 65
28
beragama islam. dan para penceramah dituntut agar peka terhadap setiap
tingkat penyebaran nilai-nilai agama menjadi lebih luas dan dengan waktu
melalui televisi dapat dilakukan dengan berbagai cara baik dalam bentuk
besar.
berupa gambar.
semata, akan tetapi lebih luas lagi dapat memberi impian, harapan, dan
dijelaskan di atas bahwa tidak hanya mampu menarik penonton akan tetapi
7
Ahmad Atabik, Prospek Melalui Media Televisi, Al-Tabsyir, Jurnal Komunikasi
Penyiaran Islam, h. 199
30
2. Dakwah Di Radio
disebut khalayak, radio adalah sebuah benda atau pesawat yang bisa
dalam berbagai bidang, salah satunya adalah bidang dakwah.8 Yang sangat
penyampai pesan yang cepat, lintas batas, lintas waktu, akurat, jeli dan
jelas. Sehingga orang selalu tertarik dan membutuhkan media ini. Dan kini
radio sudah menjadi kebutuhan dari asfek hiburan dan informasi. Oleh
karena itu radio disebut salah satu media komunikasi yang efektif dan
komunikatif.
8
Irzum Farihah, Radio Sebagai Solusi Problema Keagamaan Muslimah, at-Tabysir:
Jurnal Komunikasi Penyairan Islam, vol 2. No. 2 juli-Desember 2014, h. 142
31
Tetapi radio juga masih dibutuhkan oleh masyarakat. karena radio dapat
lainnya. Meskipun radio hanya bisa didengar tidak dapat dilihat yang
radio.9
mereka.11
Pada dasarnya dakwah juga tidak hanya dalam bentuk lisan. Akan
islam yang dilakukan oleh nabi Muhammad Saw. Maka akan ditemukan
sejarah islam telah mendapat legitimasi dari al-Qur’an dan tradisi yang
dilakukan oleh Rasulullah Saw. Bahkan sebelum islam datang tradisi tulis-
Dakwah di media cetak ini masih tetap bisa dilakukan pada era
globalisasi saat ini. Karena cukup efektif dan memiliki kelebihan. Adapun
11
Masduki, Jurnalistik Radio (Yogyakarta: LKiS, 2001), h. 2
12
Ahmad Zaini, Dakwah Melalui Media Cetak, al-Tabsyir, Jurnal Komunikasi Penyiaran
Islam, Vol.2. No. 2. Juli-Desember 2014, h. 73
33
saja, dan kapan saja. Seperti surat kabar, majalah, relative lebih mampu
yang disuguhkan. Kedua, media cetak tidak tidak terikat oleh waktu dalam
dakwah yang akan disampaikan. Jadi, pemilahan dan pemilikan atas semua
kelemahannya.
34
BAB III
Assalamu‟alaikum Wr.Wb
melaksanakn amanah yang telah diberikan kepada mereka. Karna bagaimana pun
suka atau tidak suka, proses pemilihan itu sebagai cara aja. Pada hakikatnya mereka
menjadi pemimpin atas restu dari Allah Swt. Maka itulah kemudian Allah anjurkan
kita untuk berbuat ketaatan kepada Allah dan berbuat ketaatan kepda Rasullulah dan
berbuat ketaatan kepada Ulil Amri yaitu pemimpin-pemimpin yang telah Allah
percayakan kepada kehiduan kita. Dalam penutup surah al-An‟am Allah jelaskan:
34
35
„‟Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia
meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk
mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu
Amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (165)”
Apa tujuan Allah? Mengangkat sebagian manusia dari sebagian lainnya?
Untuk dijadikan sebagai pemimpin yaitu untuk menguji kalian wahai para pemimpin
yang telah Allah karuniakan kepada kalian. Allah mau liat? Bagaimana engkau
kedamaian untuk orang yang dipimpin? Atau justru engkau mengkhianati amanah.
Allah berfirman:
pemimpin. Tatkala mati Allah ganti dengan Nabi yang baru. Terus Bani israin
Nabinya paling banyak, separo mereka dustai dan separo merekaa potong. Itu bahasa
Al-qur‟an fariku kajjabȗ wa farikȗ yaqtulȗn separo mereka dustakan separuh lagi
mereka sembelin itu orang bani israil. Makanya kalau ketemu Bani israin Nabinya aja
dibunuh.
ِ
َ َِّوأَنَا َخاِتُ النَّبِي
1
ي
Setelah aku untuk umatku tidak ada Nabi lagi, akulah pemimpinnya dan nanti
setelahku akan ada khalifah pemimpin-pemimpin baru yang sangat banyak. Nabi
kemudian ditanya oleh para sahabat. Apa yang engkau perintahkan? Nabi Saw
mengingatkan:
ِ ِ ِ
ُ ُال فُوا بِبَ ْي َعة ْاْل ََّول فَ ْاْل ََّول أ َْعط
2
َّه ْم
ُ وى ْم َحق َ َق
saat engkau meminta suaranya yang harus kau utamakan dan setelahnya. Artinya
dipercaya oleh Allah akan dipertanggung jawabkan karna itu amanah harus
yang patut dibanggakan. Tetapi justru itu adalah amanah yang amat sangat berat.
Karna sesungguhnya semua manusia itu adalah pemimpin diri kita telah memimpin
diri kita sendiri dan yang berat adalah memimpin di sebuah Negara. Bahwa kita harus
berhati-hati dalam memilih seorang pemimpin. Kita akan kembali lagi setelah pesan-
1
Hadis Ke-1, Rekaman ceramah di Masjid al-Busyro pada tanggal 03 Februari 2018.
2
Hadis ke-2, Rekaman ceramah di Masjid al-Busyro pada tanggal 03 Februari 2018.
37
Assalamu‟alaikum Wr.Wb
Segenap jamah pemirsa Damai Indonesiaku dimana pun anda berada yang
sama-sama dirahmati oleh Allah Swt. Setiap diantara kita Allah berikan kesempatan
untuk melakukan kebajikan tapi tidak semua diantara kita memiliki kebijaakn untuk
semua. Ini kebajikan dan kebijakan. Hanya orang yang dapat amanat dan mandataris
dari semua itu yang mempunyai kebijakan. Karna itu bagaimana kebijkaan ini
menjadi kebajikan? Karna sumber dari kebaikan itu berasal dari kebijakan. Analog
yang indah yang sering kita lakukan salat jamaah. Ini contoh bagaimana menyatukan,
Saw memberikan satu nilai filosofi dalam jamaah untuk mewujudkan pemimin yang
Kalau kita punya kebijakan jangan ngukur diri sendiri, biar si imam hafal
Qur‟an 30 juz, tapi liat orang yang dibelakang punya kepentingan tidak? Jangan
ngukur diri kita. Jangan nanti dibalik kebaikan timbul yang namanya gerutu dalam
hati.
Tapi kalau bijak mengerti maunya istri, insyaAllah istri lebih mengerti dari
pada mauanya suami. Maksud Rosul jangan jadi pemimpin yang memiliki sifat yang
arogan. Kadang-kadang sifat arogan ini hadir hanya mengukur diri kita, yang pada
3
Hadis ke-3, Rekaman ceramah di Masjid al-Busyro pada tanggal 03 Februari 2018.
38
melahirkan kebajikan. Bila kebijakan ini bisa menimbulkan kebiakan maka akan lahir
sifat bijak.
dalam kebijakan itu bermusyawarah, bertanya kiri dan kanan, tengok depan belakang,
jangan ukur dengan kehendak diri sendiri. Kemauan boleh tinggi, tapi jangan hanya
Na‟udzubillahimindzalik.
Inilah yang akan melahirkan gesekan sosial. Walau pun dalam bentuk
kebaikan tapi bisa melahirkan kemudharatan. Makanya betul kata Rasul jika jadi
Baik, terima kasih pemirsa, ternyata bukanlah pekerjaan yang mudah untuk
sangat sulit. Karna bisa jadi dia menguntungkan dirinya sendiri, kelompoknya atau
anda berada. Kalau kebijakan itu adalah pilar dari kemaslahatan umat maka kebiajkan
pemimpin ini persis seperti pisol. Pistol ini tergantung apakah bisa membunuh lawan
atau membunuh diri sendiri. Inilah kebijakan pemimpin. Bila kebijakannya benar itu
Alhamdulilah. Kalau umat ini hanya dijadikan alat untuk power kepemimpinan?
39
Maka ini hanya rakyat dikorbankan. Maka begitu penting nilai kebijakan. Maka betul
baginda Rasul memberikan peringatan kepada kita, kita memiliki kebijakan diri kita.
Nabi bersabda:
4
ُكلُّ ُك ْم َر ٍاع َوُكلُّ ُك ْم َع ْن َر ِعيَّتِ ِو
manusia dari pada berhadapan dengan Allah. Intropeksi diri mari perbaiki langkah,
Pertanyaan-pertanyaan:
pelayanan. Kita bisa menyampaikan aspirasi, tapi jika tidak ditanggapi, tugas
selanjutnya yaitu jangan memilih kembali pemimpin yang kurang baik. Tetap harus
mengikuti mekanismenya.
Bagi kita yang hidup di Indonesia kita ada UUD 1945, Pancasila. Karena
4
Hadis ke-4, Rekaman ceramah di Masjid al-Busyro pada tanggal 03 Februari 2018.
40
3. Jika disebuah tempat memilih seorang pemimpin yang tidak seiman, bukanlah
Dia mengkhianati perintah Allah, kita sebagi orang yang diatur oleh al-
Kita mempunyai pemimpin, walau bagaimana pun kita tidak boleh menghujat,
Assalamu‟alaikum Wr.Wb
zaman akhir yang berbeda kondisinya dengan zaman Rasulullah Saw. Sahabat dulu
menganggap kesalahan kecil itu sebuah dosa besar. Mereka ketinggalan takbiratul
ihram saja merasa dosa besar. Sekarang tidak shalat berjamaah biasa saja. Bahkan
tidak kebagian takbir mereka menangis dan menunggu sampai ketemu kembali
dengan shalat yang tadi ketinggalan berjamaah. Sekarang mengaggap dosa kecil biasa
dan dosa besar biasa juga. Bagaimana al-Qur‟an menjelaskan maksiat? Diambil dari
kisah Nabi Adam yang melanggar makan kayu khuldi, ketika itu Allah menghukum
Nabi Adam dengan menurunkannya dari surga. Turunlah kalian dari surga, Adam
telah berbuat maksiat. Lalu setelah iitu Allah Swt menceritakan lebih jauh tentang
Ketika Allah menyebut iblis, Allah berkata dia sombong. Berarti penyakit yang
ِ ِ ِ ِ
َََ َم ْن َس َّن ُسنَّ ًة َسيِّئَةً فَعُم َل ِبَا َكا َن َعلَْيو ِوْزُرَىا َوِوْزُر َم ْن َعم َل بِو
5
As wafat, maka terputuslah wahyu. Maka di sinilah ada muncul orang-orang sholeh.
Iblis tidak berhenti disitu, iblis meminta kepada Allah untuk dipanjangkan
umurnya sampai hari kiamat, dan Allah mengabulkannya. Iblis mengajak teman-
teman masuk neraka supaya dia tidak masuk neraka sendiri. Makanya di ajak manusia
melakukan kemaksiatan. Dia tau iblis kalangan jin karnanya dia terbatas
kemampuannya, dia harus menggoda manusia. Banyak manusia tergoda. Dari sinilah
terwujud pengikut iblis yaitu setan (perbuatan buruk). Bahwa setan yaitu iblis dari
kalangan jin dan manusia. Jin hanya mampu menggoda, dan manusia inilah yang
melakukan dosa-dosa.
Manusia selanjutnya mengira bahwa inilah Tuhan, makanya mereka beri nama-nama.
Dari sini kita belajar betapa setan tidak berhenti. Pertama, mengajak jauh dari Allah
dengan berbagai caranya. Akibat dari maksiat? Saudaraku dalam diri kita ada satu
perangkat penting yaitu hati, disebut dengan al-Qalb. Inilah yang menentukan diri
5
Hadis ke-5, Rekaman Ceramah di Masjid az-Zikra pada tanggal 04 Februari 2018.
43
Dan ketahuilah pada setiap tubuh ada segumpal darah yang apabila baik maka
baiklah tubuh tersebut dan apabila rusak maka rusaklah tubuh tersebut.
Bayangan kalau yang rusak hati seorang rumah tangga, maka akan rusak
rumah tangga itu. Istri akan didzolimi, anak akan ditelantarkan. Mengapa? Rusak
sang pemimin hatinya. Asalnya dari mana hati bisa rusak? Dari tumpukan dosa-dosa.
Kita sering mudah meremehkan dosa kecil. Kalau dosa ini dibiarkan menumpuk-
menumpuk, dan akan menutupi hati. Ketika hati dibiarkan tertutup, maka akan
tertutup semuanya. Ketika hati tertutup, hati itu keras, lebih keras dari batu. Tidak ada
Assalamu‟alaikum Wr.Wb
Mengapa manusia bermaksiat? Bukan tidak punya iman, bukan tidak tau, dia
percaya kepada hari akhirat, inikan yang terjadi? Padahal dia tau.karna nafsunya lebih
kuat dari pada imannya, karna jasmaninya lebih kuat dari para rohaninya, karna
dunianya lebih kuat dari pada akhiratnya. Dua keinginan antara keinginan taqwa atau
menguasai nafsu. Orang beriman yang meninggalkan maksiat, bukan karena tidak ada
keinginan untuk bermaksiat, ada hanya saja imannya lebih kuat dari pada nafsunya.
Maka dia melakukan maksiat dalam kesaksian Allah dan dia maksiat
menggunakan nikmat-nikmat Allah. Jangan begitu manusia.
6
Hadis ke-6, Rekaman Ceramah di Masjid az-Zikra pada tanggal 04 Februari 2018.
44
menggunakan kelemahan kita. Karna kecintaan kita kepada dunia lebih kuat. Setan
datang karna hobi kita, dia masuk pada hobi kita. Setan tidak ada kekuatan buat orang
kepada Allah, dan hadirilah majlis ilmu, cara paling baik, kemudian bergaullah
dengan Allah. Dia akan membimbing kita. Kemudian ilmu yang kita dapat langsung
amalkan. Maka dengan mengamalkan iman kita meningkat. Karna iman sesuatu bisa
Pertanyaan-pertanyaan:
Memang masalah foto itu banyak ikhtilaf. Dengan kamera itu sebagai memori
saja. Namun ulama fikih membolehkan sebatas itu keperluan. Tetapi kalau sampai
Ada dua macam peperangan, peperangan dengan jasmani dan rohani. Perang
tempur yaitu perang jasmani, adapun rohani yaitau Jihadun Nafsi. Mengendalikan
hawa nafsu itu dengan puasa. Jangan sekali-kali seseorang maka dipimpin nafsunya
Ada sholat khusu inilah yang membuat perubahan besar. kedua, sholatnya
lalai. Kalo orang maksiat sholatnya lalai. Maka hati yang terjaga dia selalu merasa
bersama Allah.
7 ِ
َ آد َم َخطَّاءٌ َو َخْي ُر ا ْْلَطَّائ
ي الت ََّّوابُو َن َ ُك ُّل ابْ ِن
7
Hadis ke-7, Rekaman Ceramah di Masjid az-Zikra pada tanggal 04 Februari 2018.
46
Semua anak cucu Adam banyak salah dan sebaik-baik orang yang bersalah
Tabiat manusia dari keturunan Nabi Adam dia akan selalu berbuat dosa.
Tetapi sebaik-baik berbuat yaitu tobat. Tobat itu ada dua, dosa besar, dosa kecil. Dosa
kecil bisa dihapus dengan amal sholeh. Ada dosa besar itu harus dihapus dengan
tobat. Dia tinggalkan dosa itu, harus menyesal, dia bertekad melakukan kebaikan.
10 Februari 2018
Assalamu‟alaikum. Wr. Wb
Pemirsa Tvone dimana pun kalian berada hadirin wal hadirot yang mudah-
Allah menceritakan dan pasti kami akan menguji kamu orang-orang beriman dengan
pasti ini ada dua kali pastinya () laa nya pasti taukid Nun nya juga taukid
pasti lagi. Hanya kalau diterjemahkan beginikan jelek dan pasti Allah akan menguji
kamu dengan pasti, pastinya dibuat sekali padahal harusnya dua kali. Pasti Allah akan
menguji kamu dengan pasti dengan apa? Sedikit rasa takut tidak selamanya kita
48
ketakutan terus tidak, paling takut dikit-dikit. Anak muda happy pas mau nikah hanya
takut dikit. Nah, apakah setelah nikah bisa memberi makan istri takut sedikit, begitu
sudah kawin rejeki tambah maju, Alhamdulillah malah berani kawin dua Masya
Allah. Itu ujian aja takut itu sebenarnya takut itu sedikit saja ( ) Cuma
kita berani tidak meghadapinya, ada Allah Swt yang maha perkasa tempat kita
bergantung yang maha pengasih kepada hambanya yang merintih datang malam-
malam kehadapan Allah merintih, ya Allah hamba orang yang lemah, ya Allah
manusia ini ketakutan berjumpa dengan Allah kalau pun belum talut beraninya
sendirian aja, saya hebat saya pemberani. Allah senang yang seperti ini, nanti Allah
Ada orang takut hidup malah bunuh diri, ada orang takut mati. Takut mati
mabok.kenapa kamu mabok? Takut mati? Segala sesuatu itu takdir Allah Swt. Kita
boleh saja mati terbunuh boleh saja mati di tabrak kereta api, boleh saja mati sakit,
boleh saja mati habis makan, orang islam tidak masalah mau mati yang penting mati
beriman kepada Allah Swt. Kalau kita mati dibunuh orang jadi lebih bagus kenapa?
Karena dosa kita di ambil sama yang bunuh, semua pahala yang bunuh sama kita, kan
enak itu tapi yang bunuh orang gila. Waduh orang gila pula yang bunuh ini. Tidak
ada rugi orang yang beriman ketika dia sakit dia sabar, ketika dia sehat dia bersyukur,
ketika dia senang dia bersyukur, ketika dia susah dia bersabar. Kita berdiri antara
sabar dan syukur. Imam Ghazali Ra dalam kitab Ihya „Ulumuddin dia berkata ulama
49
tidak bisa memutuskan mana yang dulu masuk surga. Orang bersabar atau orang
masuk surga? Orang bersaabar atau orang yang bersyukur? Dua-duanya masuk surge,
tapi Imam Ghozali sampai zamannya tidak ada yang memutuskan mana orang yang
masuk surga duluan orang bersabar atau orang bersyukur. Kadang-kadang orang di
uji lolos sabar, di uji dengan musibah, ketika di uji dengan nikmat lepas tidak lolos
waktu miskin dia ke masjid tiap waktu. Dzikirnya khusu, begitu kaya naik mersi
pindah dzikirnya ke diskotik. Tidak lolos ketika diberi kenikmatan ( )
rasa lapar. Hari ini orang takut lapar mencuri menipu. Padahal sudah berapa umur
kita sampe sekarang, pernahkah kita lapar? Tidak. Terjadi krisis moneter tahun 1998
orang sampe merampok gudang beras saking takutnya tidak makan, nenek-nenek
sanggu mencuri kulkas dipikul dibelakang, kita aja ngangkat kulkas sendiri tidak
kuat kenapa bisa begini takut lapar, karena berlalu krisis moneter, ditanya bapak-
bapak, bapak ketika krisis moneter pernah makan rumput? Tidak, belum ada yang
Apa makna dari muhasabah diri? ( ) rasa lapar setelah usia segi
tidak pernah meraskan lapar-lapar amat, apa lagi di Indonesia tidak punya makanan
datanglah ke rumah teman makan, dan gratis, tidak bayar datang aja ke rumah teman.
( ) kadang-kadang kekurangan harta. Nah, ini penting supaya kita tau,
bahwa harta bukan kita punya. Kalo kita punya nanti kita punya ego yang besar
timbul takabbur, saya yang punya, tiba-tiba ajalah gempa bumi. Habis semua rata
dengan tanah, setelah itu ngungsi dan makan indomie antri. Oh benar ternyata Allah,
( ) dan dapat hidayah dari Allah. () kadang-kadang mati
kekasih kita, istri yang kita cintai mati, suami yang kita cintai mati. Tidak ada
8
ٍ ت َوَزْو ُج َها َعْن َها َر ٍ
اْلَنَّة
ْ ت ْ َاض َد َخل ْ َأَُُّّيَا ْامَرأَة َمات
Wanita mana pun jika meninggal dunia dan suaminya ridho kepadanya, maka
Minimal mati itu bisa dapet tiket masuk surga, asal di ridhoi suami. Ibu-ibu
mau masuk surga? Mati di ridhoi suami. Kira-kira kalo besok pagi ibu-ibu wafat
meninggal dunia, kira-kira suami ibu ridho tidak? Ridho apa tidak? Kalo ridho ibu
8
Hadis ke-8, Rekaman Ceramah di Masjid al-Furqon pada tanggal 10 Februari 2018.
51
masuk surga, tapi kalo ibu mati suami senang bahaya itu, yang bilang Nabi, maka
Apabila seorang suaminya wafat, sang istri bertahan tidak kawin lagi
menanam padi dikit lagi mau panen, tia-tiba malamnya datang banjir, tidak tersisa
satu keping pun padi, nangis dia. Kata tetangganya sabar. Dan berilah kabar gembira
kepadanya musibah lalu dia berkata Innalillahi wa inna ilaihi Raji‟un. Kita ini milik
Allah suatu hari kita dipanggil Allah mau tidak mau. Ditutup ayat ini mereka inilah
orang-orang yang kepada mereka diberikan Allah barokah dan kasih sayang, mereka
52
mendapat hidayah petunjuk dari Allah. Ternyata hidayah datangnya lewat musibah,
meminta jalan yang lurus di bantu dengan doa duduk diantara dua sujud (rabig firli
dapat dengan berdoa, dan hidayah di dapat dengan bersabar atas musibah, dan ketiga
hidayah di dapat dengan berjuang bersusah payah. Semoga kita termasuk bagi orang
yang mendapatkan musibah di tilep, dimakan. Memang manusia kalo sudah bejat
kadang-kadang lebih parah dari binatang. Binatang tidak pernah makan semen, besi,
tetapi manusia istri di jual semen, besi dimakan. Sabar Allah akan memuliakan kita
dunia dan akhirat, singkatnya begini saudara-saudara, bencana itu ada tiga jenih:
Pertama, Kalo kena kepada orang beriman itu ujian, kalo dia sabat dia dapet barokah
dapet rahmat, dan mendapat hidayah. Terkenal namanya dilangit, ketika dia mendapat
bencana dia berkata inna lillahi wa inna ilaihi rajiu‟un Allah berfirman pada
malaikatnya: dan semua istana untuk hambaku ini, dan beri merekanya baitul hamdi
(rumah pujian). Karna dia mendapat ujian dia memujiku dengan berkata inna lillahi
wa inna ilaihi rajiu‟un. Kedua, Musibah bisa berarti tamparan dikasih ingat tidak
ingat, dikasih ingat tidak berubah, dikasih ingat juga tidak berubah, akhirnya
manusia di Negri itu, yang halal di haramkan, yang haram di halalkan. Sekarang
orang berani merasa tidak bersalah hubungan seks sesama jenis itu tidak salah, asal
suka sama suka boleh, itukan hak asasi inna lillahi wa inna ilaihi rajiu‟un itu bukan
hak asasi itu pelanggaran norma agama, pelanggaran hukum agama dan pelanggaran
Saya tidak mau sholat, itu hak asasi saya? Bukan anda mengaku islam anda
tidak mau sholat, itu melanggar hukum agama anda disebut fasik. Karena sudah
durhaka kepada Allah Swt anda ngaku islam tapi anda berzina? Berzina itu suka sama
Jangan kau dekati zina zina itu fahsya, dosa besar yang merugikan diri
sendiri, kalo zina itu mau sama mau namanya zina, kalo satu tidak mau satunya mau
itu namanya pemerkosaan bukan zina, munkar dalam bahasa arabnya, dikasih tau
tidak mau, maka telah rusak kedudukan benda-benda di laut dan di bumi oleh tangan-
tangan manusia. Maka Allah berkata: kami tamparkan kepada mereka, akibat dari
54
pada ulah mereka. Banjir datang, di pangkas semua lobang-lobang air, sawah-sawah,
rawa-rawa. Berzina meraja lela datang penyakit aids, tidak mau membayar zakat
ditampar dengan kemarau panjang, supaya mereka mau bertobat. Tapi kalo mereka
sudah ditampat beberapa kali tidak mau tobat, datanglah yang ketiga, pemusnahan
sebenarnya terjadi, berapa banyak negri yang kami kiamatkan, kaum Samud dia
membuat istana di gunung, gunung dipahat dan terbang oleh angin, mereka lupa
ketika angin ribut datang pintunya jebol, karena pintunya dari kayu. Mereka disedot
diangkat kelangit 7 hari 8 malam dalam keadaan busuk, mati, dimusnahkan. Mari kita
kita termasuk orang-orang yang bertobat dan Allah mencitai orang yang bertobat.
bahkan bahagia disetiap kesempatan yang akan di jelaskan oleh KH. Muhammad
Arifin Ilham.
55
Assalamu‟alaikum Wr.Wb
Orang beriman itu orang yang selalu bahagia belum di akhirat di dunia Allah
sudah bahagiakan. Karna dia tahu bahwa hidup ini adalah ujian dari Allah, yang
memiliki sifat dominan ar-Rahman dan Ar-Rahim. Apakah segala peristiwa yang
sambut dengan doa: Ya Allah ya Rabb kami bukan menolak takdirmu, takdirmu
adalah takdirmu siapa yang bisa menolak setelah takdirnya datang? Seperti apa pun
kita berjuang untuk sehat ada saatnya sakit, berjuang untuk senang ada saatnya datang
musibah, berjuang untuk selalu hidup pada akhirnya semua mati. Siapa yang menolak
takdirnya? Kami tidak menolak takdirmu, takdirmu adalah takdirmu. Tapi beri
Allah menciptakan kalian dan segala peristiwa yang terjadi menimpa kalian
mana ada yang kebetulan, begini begitu kisahnya saja, sebabnya semuanya iradahnya
peristiwa. Senyum bahagia, musibah membuat dia dekat dengan Allah, lulusan SD
dia mau naik SMP ujian dulu, terpuji karna teruji. Lagi pula tidak lama menghadapi
ujian, kalau memang ujian itu membuat dia semakin sekat kepada Allah, sehingga
dibersihkan dosanya, sampai duri yang menusuk orang beriman itu adalah ampunan
dari Allah. Sakit satu malam orang beriman membersihkan dosa setahun baginya.
56
segala peristiwa yang terjadi yang ada rahmatnya. Allah mempunyai sifat ar-Rahim
segala peristiwa ada kebijakannya. Allah al-„Alim maha mengetahui segala peristiwa
ada ilmunya. Makanya segala kejadian ada rahmatnya, ada kebijakaannya, ada
ilmunya. Rahmat selalu Allah sembunyikan di balik musibah, hanya hati yang bersih
yang mengenal Allah Ma‟rifatullah. Malik, Kholiq alam semesta ini tidak mungkin
tiba-tiba mati, apa yang kita ucapkan astaghfirullah al‟adzim innalillahi wa inna
ilaihi raji‟un kemudian, setelah gelap tiba-tiba menyala, apa yang kita ucapkan?
istighfar tidak ada tahmid, beginilah cara Allah menyadarkan agar kita tahu, bahwa
Allahlah maha kuasa agar kita sadar bahwa dialah pemilik alam semesta, agar kita
Nabi berkata:
Siapa yang membangun rumah Allah, walau sekecil sarang burung disurga
Orang yang beriman adalah orang yang cerdas menangkap segala peristiwa
yang dihadirkan oleh Allah, lantas bagaimanakah kita menjadi sosok seperti itu?
9
Hadis ke-9, Rekaman Ceramah di Masjid al-Furqon pada tanggal 10 Februari 2018.
57
„‟Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah",
kemudian mereka tetap istiqamah[1388] Maka tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. (13)10”.
Mereka tidak takut apa yang akan terjadi dan mereka tidak bersedih apa yang
„‟Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang
diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda
(kekuasaan-Nya) bagi orang- orang yang bertakwa.(6)”.
Karna ia tahu semuanya ujian dari Allah, setiap yang berjiwa pasti merasakan
mati, kami uji mereka dengan musibah dan kesenangan, dengan sakit dengan senang,
diputar-putar ujian itu. Sampai Rosul Saw menjawab berita gembira untuk orang
mukmin, ajaib orang beriman, orang beriman selalu senang, kalau dikasih nikmat dia
sadar itu ujian maka ia hadapi dengan bersyukur, karna syukur Allah tambah lagi
nikmatnya, nikmat orang bersyukur itu bukan hanya nikmat sehat, kaya, bukan hanya
itu tapi nikmat syukur itulah yang harus di syukuri, nikmat syukur, sifat syukur, kalau
di timpa musibah mereka sabar, karna sabar, hanya untuk orang yang sabar Allah
berikan jalan, yang tidak terhingga, tidak ada hitungan pahalanya lagi.
10
Istiqamah ialah teguh pendirian dalam tauhid dan tetap beramal yang saleh.
58
Tatkala aku melihat hambaku lambat mendekatimu, kalaupun dia ahli ibadah,
maka aku pecut ku datangkan musibah kepadanya, agar dia lebih cepat menekat
kepadaku. Allahu akbar wa lillahilham. Maka semuanya rahmat Allah. Karna itu
qonaah bukan hanya puas dalam menikmatinya, tapi puas dalam segala musibah,
karna itulah setiap kita sholat lima waktu 17 rakaat selalu membaca surah al-fatihah
karena rabbil‟alamin. Bukan maunya kita maunya Allah. Maka boleh jadi kematian
itu rahmat Allah, maka musibah itu ampunan dosa, sakit itu cara mendekatkan diri
kepada Allah masalah tarbiyah rabbani bisa mendekatkan kita kepada Allah.
Nabi bersabda:
11
الس َق ُم ُُثَّ أ َْع َفاهُ اللَّوُ ِمْنو ِ
َ إِ َّن الْ ُم ْؤم َن إِ َذا أ
َّ َُصابَو
hamba Allah melanggar hukum Allah, tentu Allah murka. Ada saja tamu tinggal
dirumah kita, terus melanggar aturan kita, naik kakinya. Allah begitu yang tinggal
dibumi Allah harus patuhi aturan Allah. Tidak boleh ini hak asasi karna ini aturan
Allah. Tidak ada pesta pernikahan laki-laki dengan laki-laki dari dulu sampai
sekarang. Kenapa adat kita langgar? Budaya kita langgar? Budaya itukan sesuatu
11
Hadis ke-10, Rekaman Ceramah di Masjid al-Furqon pada tanggal 10 Februari 2018.
59
Berbudaya tidak beradat istiadat tidak? Beragama tidak? Tidak ada hukum LGBT ini
Hijrah belum nikah? Nikah itu sebetulkan hukum asal al-Aslu fi nikah mubah
nikah itu hukum asalnya mubah. Mau nikah silahkan, tidak nikah silahkan, asal
12
س ِم ِّّن ِ
َ ب َع ْن ُسنَّيت فَلَْي
ِ
َ النكاح سنيت فَ َم ْن َرغ
Kata Rasul nikah itu sunahku, barang siapa yang melakukan hubungan suami
istri tanpa nikah, bukan umatku. Bukan karna bujangan tidak menikah. Banyak
sahabat Nabi tidak menikah, tapi jika sudah ada nafsu dan bisa menafkahi maka itu
sunat baginya nikah, dan dia sudah ada nafsu dan hampir-hampir jatuh ke lembah
perzinahan maka wajib menikah. Ada orang yang nafsunya tidak ada tapi sudah bida
menafkahi maka makruh menikah ada orang yang nafsunya ada tapi memukuli
istrinya maka haram menikahahinya. Jadi nikah itu taklifiyah bertukar-tukar menurut
keadaan orangnya dan aslinya hukumnya yaitu mubah. Kalau hijrahnya itu menunggu
12
Hadis ke-11, Rekaman Ceramah di Masjid al-Furqon pada tanggal 10 Februari 2018.
60
Assalamu‟alaikum Wr.Wb
Para hadirin hadirot jamaah masjid al-Furqon dan seluruh pemirsa Damai
Indonesiaku dimana pun kalian berada. Kali ini kita akan membicarakan bagaimana
dimulai dengan itu? Karena syiar harus berkiblat kepada orang yang pertama
melakukan syiar, siapa dia? Rasullulah Saw yang memberi contoh segala sesuatu,
kehidupan Rasul termasuk cara bergaul dengan masyarakat itu menjadi sumber
ajaran.
ketika fase di mekkah itu kita belajar bagaimana cara hidup bersama dengan
majemuk, masyarakat yang justru bukan hanya menolak ajaran Nabi Muhammad Saw
bahkan lebih jauh, memberikan terror mental dan fisik kepada Rasul Saw. Makanya
kalau tadi di televisi ada teror-teror seperti itu, ada kyai di gebukin, ada kyai di
todong, ada kyai di tolak, ada kyai di isolasi, itu terjadi pada jaman Rasullaulah, kita
tahu bagaimana Rasul Saw di pukul kepalanya dilempari dengan usus unta ketika
61
sholat, kita tahu bagaimana rumah Rasul dilempari dengan kotoran dilempari dengan
pasir, dilempari dengan batu, kita tahu ketika Rasul dijadikan tarohan. Yang siapa
saja bisa membunuh Rasul maka akan diberikan hadiah. Bayangkan, bahkan yang
paling parah diuji mental begitu, bagaimana kalau kita yang merasakannya. Kalau
saya yang merasakannya saya bisa marah besar. Rasul diludahi malah menjenguk
orang yang sakit, disini ada yang begitu tidak? Diludahi malah sakit terus jenguk, ada
tidak? Ada, bawa temen tahu sedang sakit bawa teman 40 orang. Bawa bensin serigen
dibakar rumahnya. Rasul dengan apa membalasnya, dengan tersenyum. Karna Rasul
itulah sifat Nabi Muhammad Saw dan sifat para Nabi utusan Allah yang ingin
membawa manusia dari kedzoliman kepada manusia yang cerah terhadap agama.
Begitulah sifat dan karakter Nabi, Nabi datang karena manusia. Rahmatan lil‟alamin.
„‟Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat
terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan)
bagimu, Amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin (128)”.
Telah datang Rasul dari sebangsamu dari kaummu, sungguh berita
mereka juga dan dia juga sangat berkasih sayang kepada orang-orang mukmin. Kata
ahli tafsir itu dua kalimatnya, yang pertama, berat penderitaan. Jadi Rasul itu liat
orang yang mengingkari itu bukan malah marah. Tapi Rasul berat sakit hatinya bukan
62
karena sakit hinaan mereka, tapi ya Allah kenapa mereka dalam kemaksiatan, kenapa
kafir itu tetap mengikuti ajarannya. Begitu kalau Rasullullah mah bu. Makanya kalau
kita mencerca menghina, bagaimana mungkin mereka mau cinta kepada kita, kepada
ajaran kita. yang ada orang menghina kita balas dengan marah, kita balas dengan
bakar-bakaran, kita mau menyampaikan islam tapi tidak representative yang kita
tampilkan.
Islam selamat, islam berserah diri. Islam rahmat, tampilkan pula hal itu seperti
Cukup Allah saja, maka hinaan dan cercaan, jangan dipikirkan, maka dia tidak akan
dimasukan ke dalam hati, karna berdakwah kita karena Allah Swt. Tugas kita hanya
menyampaikan hadirin. Orang mau masuk mau tidak, mau suka mau tidak, lihat
Rasul. Datanglah padahal bakal di caci, datang lagi padahal tau bakal di caci. Kata
Umar bin khattab ya Rasullulah sekarang kan kita sudah kuat, sudah banyak teman.
Lawan dong. Tuh ada desa namanya desa Daus menolak ajaran kita. Kita kutuk aja,
kita kuat. Rasul tersenyum, kata Rosul ya Allah dekatkan mereka dengan kami,
63
lindungilah mereka dengan hidayah. Umar kaget, begitulah berlakunya seperti itu.
Dia itu pemaaf sabar, disetiap kebenciannya ada rasa kekaguman. Makanya beliau
Rasulullah Saw.
Pemirsa begitulah cara Rasullulah berdakwah dan cara ini diajarkan kepada
dan sampaikan kepada para ulama yang telah menyebarkan di negri yang kita cintai.
Lantas bagaimanakah para ulama mencintai Negara yang kita cintai Negara
indonesia.
Kamu lebih hebat dari pada Nabi Musa? Tidak kenapa Nabi Musa itu kan
Nabiyullah saya ini apa gitu loh. Ya makanya, apakah Negara ini pemerintah ini
seperti firaun? Belum tidak pernah ada yag dibakar hidup hidup seperti fir‟aun baca
surat thoha oleh kamu anakku. Kata ulama itu surat Thoha musa harun, pergi engkau
berdua ke fir‟aun karena fir‟aun itu thoguth tapi ngomonglah engkau berdua pada
fir‟aun itu (bahasa arab) dengan bahasa yang lemah lembut. Mudah-mudahan saja
engkau ingat pada Allah atau mungkin dia menolaknya bagaimana engkau takut pada
Allah mungkin saja dia menerima ingat kepada Allah dan dia takut pada Allah. Tuh
tertunduk disajadah karena malu oleh akhlak rasul yang tadi tapi beliau bergerak
mana kala beliau melihat NKRI ini diusik tapi beliau tunduk manakala beliau bicara
pembicaraan beliau merusak ukhuwah beliau bergerarak manakala ada yang akan
merusak ukhuwa. Begitu sikapnya. Gitu ulama-ulama kita, ga percaya? Coba lihat
bagaimana krisis moneter waktu itu zaman pak harto merajalela merana melanda
bukan merajalela datang ulama besar jawa barat alm. KH. Ilyas Ruhyat datang
emasnya untuk membantu Negara dalam rangka krisis luar biasa. Coba liat
Allahuakbar coba lihat Buya Hamka ketika dia bersebrangan dengan pak Soekarno
tapi saat pak Soekarno mau meninggal dunia ada pesan pada keluarganya jika aku
mati maka aku ingin solat jenazahnya diimami oleh hamka, apa yang terjadi buya
hamka tidak menolak beliau datang menjadi imam buat jenazah bung karno padahal
muhammah yamin karena buya hamka ingin dasar islam muhammadiyyah ingin
Negara ini Negara yang bukan islam maka apa yang terjadi? Yang terjadi ketika itu
hayatnya lailahaillallah dituntun oleh buya hamka. lihat dengan ananda pramudia
anantatur bersebrangan juga tapi disaat anaknya mau menikah dititipkannya untuk
dididik nasihat pernikahan kepada buya hamka begitulah ulama kita bahkan apa
pernyataan buya hamka tatkala disuruh mengimami mau mengimami solat jenazah.
Buya hamka ngomong saya tidak mendendam karena pendendam itu adalah pendosa
saya justru bersyukur saya dipenjara dua tahun empat bulan itu adalah anugrah
terbesar dari Allah karena kalau tidak dihukum seperti itu oleh bung karno saya tidak
akan bisa menyelesaikan tafsir al-azhar tiga puluh juz begitulah ulama-ulama dulu.
ulama-ulama dulu rela menghilangkan tujuh kata demi ukhuwah sila pertama
ketuhanan yang maha Esa dengan menjalankan syariat islam itu dihilangkan demi
apa? Demi ukhuwah sekarang kita kadang-kadang suka ribut jangankan yang lain,
ustadz dengan ustadz ribut. Yang diributinnya perasaannya kebenaran makanya saya
sering ngomong di masyarakat kalau orang rebutan bener biasanya suka salah pak,
kalau orang rebutan salah biasanya suka bener orang rebutan bener mah salah. Ini
ngakunya bener ngaku bener. Benernya kabur ga tau ke Tanjung Priuk ke mana tau
benernya. Yang ada salah taraweh yang satu 23 yang satu 11 rakaat ribut aja yang ga
taraweh dibiarkan. Ceritanya ada orang berantem nih bakbekbakbek. Saya pisahin
heh kenapa kau berantem, sebel pak jujun masa nagrek turunan kan nagrek mah
tanjakan kata yang satu turunan kamu mah ga tau. Eeh tanjakan kamu yang bloon.
Mau berantem lagi saya pisahin lu orang mana? orang bandung. Lu? Orang garut,
pantesan saya Tanya nagrek kata orang garut tanjakan apa turunan? Bapak suka ke
garut ga? Sekali-kali dong dateng ke pesantren saya. Kata orang garut mah mas jujun
66
nagrek mah tanjakan karena dari garut menuju bandung mah nagrek nanjak .Kata
orang bandung mah nagrek teh turunan karena dari bandung ke garut lewat nagrek
teh turun. Jadi kalau beitu Siapa yang salah? Tadi yang bilang nagreg tanjakan bener.
Yang bilang nagreg turunan bener. Yang salah yang berantem rebutan nagrek nah
Maka ukhuwah ini terancam kalau begitu, ustadz dengan ustadz saling jelek-
jelekin yang ini bilang ini sunah ini ga ada disononya yang ini bilang begitu. Umat
bingung yang mana yang bener ini. Maksud saya lihat ulama-ulama terdahulu bagai
manapun mereka bersebrangan pendapat tapi mereka tunjukan ukhuwah dengan baik
tali Allah Ta‟ala. Begitu kata bang haji roma irama fi dangdutiyah. Fi dang-duti pada
dangdutnya ya. Saya nanti nyanyi tapi bukan itu lagunya nanti siap aja nanti.
Begitu ya, jadi para ulama ini apa ukhuwah diutamakan ketika ada perkataan-
perkataan yang akan disinyalir akan menghancurkan ukhuwah. Lebih baik diam,
bener ga? Ini mah ribut melulu ya. Ini begini itu begini masjid ini teriak masjid ono
teriak. Malu. Ya.masuk masjid yang satu gini telunjuknya yang satu gini. Gak apa
apa. Yang ga punya telunjuk buntung gimana? Kok ga ribut sih? Bener ga? Sama
kemasjidnya bareng dalam hal yang sama yuk bekerja bersama-sama Allahu akbarr
67
2x. Adzan siapa tuh. Adzan saya. Allahuakbar 2x mekah. Harapan baru ini?.
ini madzhabnya ini. Dalam hal yang berbeda mari kita sama-sama berkerja bapak
pake usholi sok usholinya yang bener atuh. Yang satu langsung Allahu akbar
gapapa. Da solat mah dimulai dengan Allahuakbar dan salam. Yah ga usah ribut
dengan urusan itu. Liat Contoh para ulama kita contoh rasulullah.
Para ulama terdahulu kita bagaimana menjadi ukhuwah lebih diutamakan dari
pada kita berebut kebenaran. Berebut benar biasanya suka salah. Tapi berebut salah
suka bener. Bapak-bapak ibu-ibu nanti dilebaran buktikan. Saya banyak salah kata
adenya, kata kakaknya saya yang banyak salah. Saya, saya, saya ,saya. Akhirnya pada
Masya Allah baik pemirsa yang dirahmati Allah setiap daerah tentusaja ulama
memiliki cara yang berbeda dalam berdakwah dan Alhamdulillah kita hidup di era
tekhnologi media lantas bagaimanakah para ulama memanfaatkan media ini untuk
berdakwah itulah yang akan dijelaskan KH. Jujun selepas pesan-pesan berikut.
menemani selama 9 tahun, kalau orang yang setia, terus kemana-mana damai dia. Ya
baik ini yang namanya media ini barang mati. Televisi barang mati bu, mau di
lempar, mau di gadein, barang matikan. Terus siapa rihnya? Ya pelaku yang ada,
68
yang mengisi media itu. Sekarang pertanyaannya, media inikan kekuatan ke empat
Makanya dengan media orang bisa terbawa dan cara berfikirnya terbawa,
ketika ada tayangan perang kita ikut tegang, ada yang terguling-guling di bus kita ikut
tegang. Ada yang ikut bencaana kita ikut tegang. Sedih. Semuanya dibentuk. Nah,
sekarang ada atau tidak adanya yang langsung menyinggung tentang pers. Tadi kita
degar dari kang abik di awal, media cetak itu sebagai sumber dakwah. Kita teringat
dari ayat al-Qur‟an ketika sulaiman menulis surat kemudian di bawa oleh burung
Hud-hud untuk menemui bilqis, sampai akhirnya kemudian tunduk dan patuh kepada
satu kerajaan kepada satu ratunya kepada Allah. terbayang jadi artinya hati-hati
media. Kalau kamu jadi Rasul itu jadinya Suwaro, penyair-penyair, penyair yang
kerjanya masuk ke dalam goa. Dia cerita tentang hal-hal yang tidak ada, tapi
kenyataannya hoak, itu hoak. Maknaya hati-hati orang yang memanfaatkan media,
ruh mu itu ada di media itu. Ketika ruh mu itu di bombing Allah, maka media
Bu, bu, bu ibu kumpul arisan media. Tapi awas loh pulang arisan malah benci
ke suami. Karna ibu lihat tetangga tasnya baru-baru. Ibu cincinnya begini, tetangga
begini juga, maaf ya bu saya lagi flu akhirnya dai minder, besoknya dia repot dating
ke suaminya jad marah, medianya jadi disalah gunakan. Hati-hati. Berita hoak yang
tidak jelas kebenarannya. Maka engkau yang menyebarkan berita hoak dan kemudian
orang mengikuti yang tidak benar maka, anda sama dengan menyebarkan
Makanya kalo berbicara bagaimana media menjadi alat dakwah saya ingat
satu ayat saja ( )اشهاد بان مسلمitu adalah pernyataan orang yang bersyahadat.
Saksikanlah bahwa aku ini adalah orang muslim artinya bagi muslim representasi
islam bagaimana melihat Nabi Muhammad yang baik tergantung umatnya, apkaah
meniru Nabi Muhammad atau tidak, bagaimana islam dibenarkan jadi rahmatan
lil‟alamin? Tergantung bisa menampilakn rahmat atau kemudhorotan. ()اشهاد بان مسلم
saksikanlah saya muslim, seorang media bertanya, mas agung muslim bukan?
Muslim. Saksikanlah bahwa mulut mas agung akan di pertanggung jawabkan, apa
bila dia berbicara di dalam media. Jadi ruh dari pada media adalah agung, masalah
saya, adalah mas fais, adalah Tvone serta semua yang bekerja di dalamnya.
Ketika media bertanya, maukah engkau jadi pekerja Allah? Berdoalah bahwa
semua dimedia itu menjadi pekerja Allah. jika Allah menghendari kebaikan oleh
ini? Sekarang tinggal medianya? Mau membawa kepada pertengkaran? Atau kepada
70
ukhuwah? Apakah media ini senang melihat Negara ini masyarakat Indonesia ancur
Makanya saya tadi di awal dengan mas agung Damai Indonesiaku adalah juga
suku bangsa yang ada. Ada jawa tuh, sunda, batak, ambon dan yang lainnya. Dan
disatukan dengan Damai Indonesia. Saya diajarkan dengan hormat kepada guru. Kita
diajarkan yang satu mau cium tangan yang satu mengindar, yang satu ingin sama-
sama mencium tangannya, diadu kepalanya. Itukan akhlak itu akhlak. Bukannya
belagu guakan selebritis. Mana airnya? Empat dong airnya kalau gua minum. Satu
susu, dua madu, tiga kopi, empat the, siapkan kamarnya, aku tidak mau bertemu
dengan orang sebelum naik panggung, ini orang mahal, orang hebat,
guru. Apa yang terjadi? Saya kepada habib al-musawwa saya cium tangannya, beliau
menolak, ketika beliau mau cium tangan kepada saya, saya lari. Ketika di cium
tangannya nih makan nih, jadi inilah Damai Indonesiaku, saya berharap damai
Amin amin amin baik pemirsa yang di rahmati Allah sangat jelas pesan yang
disampaikan oleh guru kita bahwa sesungguhnya media adalah barang mati yang
menjadkannya hidup adalah manusia yang ada dibelakang media itu sendiri. Ada
yang menjadikan sebagi bahan riba, sebagaian yang lain menjadi bahan untuk
menasehati diri sendiri. Lantas bagiamana kan rasulullah mengajarkan kepada kita,
71
bahwa al-Qur‟an telah masuk kedalm dirinya serta rasulullah pun di panggil sebagai
al-Qur‟an berjalan untuk berdakwah. Itulah yang akan disampaikan oleh kang abik,
Assalamu‟alaikum Wr.Wb
Bapak-bapak dan ibu-ibu pemirsa TvOne dimana pun anda berada. Marilah
kita berssyukur kepada Allah atas segala nikmat untuk kita semua di antara nikmat
besar yang Allah berikan kepada kita adlah nikmat Indonesia, jadi Indonesia ini
nikmat bapak ibu rahimakumullah dan kita menjadi orang Indonesia salah satu
Marilah bapak ibu sebelum saya mengulas apa yang diminta oleh mas agung,
kita baca fatihah sekali, kita niatkan Indonesia ini menjadi negri yang makmur aman
sentosa:
acaranya bermanfaat untuk bangsa dan Negara dan bermanfaat untuk umat. Amin
Bapak ibu Rahimakumullah, teladan kita yang paling utama adalah baginda
Rasulullah Saw. Dalam semua asfek kehidupan kita. Baginda Rasulullah Saw sudah
sampaikan adalah teladan dalam berdakwah, teladan dalam ukhuwah, teladan dalam
13
يَ ِّس ُروا َوََل تُ َع ِّس ُروا َوبَش ُِّروا َوََل تُنَ ف ُِّروا
Ini menjadi salah satu kaidah dalam berdakwah. Termasuk dalam berdakwah
adalah berdakwah lewat media. Permudahlah jangan kamu persulit, islam itu mudah,
islam itu sesuai dengan seluruh umat manusia. Tidak ada yang tidak cocok dengan
manusia, tidak ada yang tidak cocok dengan manusia, semuanya cocok dengan islam.
Ketika seseorang kuat sholat dengan berdiri, maka memag dia wajib sholat dengan
berdiri. Suatu ketika ada orang yang mungkin karena berbagai macam hal, mungkin
asam urat misalnya, sehingga untuk berdiri tegak kemudian rukuk akan menjadi
susah, maka islam memberikan kemudahan, kalau ada orang yang bisanya sholat
dengan duduk, dia boleh sholat dengan duduk. Intinya permudahlah jangan kau
persulit dan berilah kabar gembira. Islam itu menggembirakan, islam itu membuat
bahagia. Dan jangan kalian buat orang itu lari dari islam.
apa yang disampaikan oleh baginda Rasullulah Saw. Media semestinya memberikan
kabar gembira. Memberikan hal-hal membuat orang itu hidup optimis. Menjadi orang
13
Hadis ke-12, Rekaman Ceramah di Masjid al-Furqon pada tanggal 11Februari 2018.
73
Indonesia itu optimis. Kita optimis bahwa negri ini adalah kokoh, kita optimis bahwa
negri ini adalah negri yang aman. Satu orang dengan orang yang lain saling
orang itu optimis baik. Membuat orang itu optimis menjadi bahagia. Cuma kadang-
kadang ada yang kurang tepat. Mungkin belum membaca hadis ini. Dikita itu mohon
maaf, ada berita yang negatif itu boleh diberitakan, supaya apa? Supaya tidak di
contoh oleh orang lain. Supaya menjadi ibroh jangan lakukan itu. Al-Qur‟an juga
kalau kita lihat di dalam al-Quran juga, jga di dalam hadis-hadis rasulillah Saw.
Kalau terkait dengan hal-hal yang negatif dan terkait degan sunah-sunah Rasulillah,
itu tidak membahas dengan sangat-sangat detail. Contoh ketika yusuf sudah berduaan
dengan imraatul aziz istrinya pembesar mesir, yang sebagian mufasir mesir
mengatakan namana Zulaikho. Satu kamar, dan zulaikho ini sudah sangat-sangat
mencintainya yusuf dan menginginkan itu, tidak ada yang lain. Maka pintu-pintu di
tutup jendela di tutup. Lihat bahasa al-Qur‟an supaya ditiru oleh media, al-Qur‟an
andaikata Dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya14. Demikianlah, agar Kami
memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu
Termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih (24)”.
Sungguh perempuan itu sudah sangat menginginkan yusuf dan meginginkan
juga, yusuf juga pasti menginginkan karna dia lelaki normal. Seandainya tidak tau
ada teguran dari Allah, dan taqwa kepada Allah. Artinya kalo ada yang negatif, itu
cukup pake isyarat-isyarat, jangan diumbar-umbar. Ini salah satu kode etik yang
MasyaAllah pemirsa yang dirahmati Allah pelajaran penting bagi kita yaitu
kita dapat dari guru-guru kita, bahwa Rasulullah Saw adalah al-Qur‟an yang berjalan.
Syarat dakwah Rasulullah adalah al-Qur‟an itu sendiri. Nah, satu hal yang sangat
menarik sekali, ada kesengajaan Allah untuk menciptakan perbedaan tapi di lain sisi
Allah memerintahkan kita untuk menyatukan perbedaan itu, lantas bagaimana yang
dicontohkan oleh Rasulullah Saw selepas pesan-pesan berikut ini, tetap di Damai
Indonesiaku.
Tetapi secukupnya saja, bahkan di dalam al-Qur‟an tadi saya jelaskan pake
bahasa yang tetap santun. Karna kejelekan ini sesuatu yang harus dihindari, bukan
sesuatu yang untuk di contoh. Karna untuk tidak di contoh. Maka tidak perlu di
detail-detailkan. Kita mohon maaf hamper setiap hari berita yang ada dihadapan kita
itu sesuatu yang negative dan kadang terus dikorek-korek sampai kita bosan. Sampai
kita dipaksa untuk mengkonsumsi berita itu. Padahal kita sudah mengetahuinya. Ini
14
Ayat ini tidaklah menunjukkan bahwa Nabi Yusuf a.s. punya keinginan yang buruk
terhadap wanita itu (Zulaikha), akan tetapi godaan itu demikian besanya sehingga andaikata Dia tidak
dikuatkan dengan keimanan kepada Allah s.w.t tentu Dia jatuh ke dalam kemaksiatan
75
berbeda dengan berita yang ada diluar negri sana, korea misalnya, di korea itu kalau
berita-berita bagus itu disampaikan, dan kalau beritanya negative itu tetap
disampaikan biasa saja, kalau prestasi itu selalu disampaikan, memotivasi bangsa ini
Bapak ibu Rahimakumullah. Kita ingin bangsa ini menjadi bangsa yang besar,
umat ini menajdi umat yang khoiro ummah umat ynag terbaik, dan cara menuju
kesana yang terbaik adalah mengikuti tuntunan baginda Nabi Muhammad Saw. Salah
satu yang sangat ditekankan oleh baginda Rasulullah Saw adalah persatuan, begitu
baginda Nabi Saw hijrah ke madinah diantara yang pertama kali beliau lakukan
„‟Dan
berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika
kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara;
dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari
padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu
mendapat petunjuk (103)”.
76
Berpegang teguhlah kalian dengan tali Allah dan janganlah terpecah belah.
Bahkan di dalam ayat yang kalau kita tidak baca, akan sah sholat kita. Di situ sudah
ada syarat tentang pentingnya persatuan. Bahkan ibadah kita tidak akan sempurna
tanpa persatuan, kita berbangsa, bernegara tidak akan kokoh tidak akan sempurna
tanpa persatuan. Maka kita ikrarkan dalam al-Fatihah kepadamu ya Allah kami
menyembah, bukan sendirian, tapi kami beribadah, kita beribadah kepada Allah akan
sempurna kalau bersama-sama bersatu, masjid ini tidak akan berdiri kalau hanya
didirikan satu orang, tidak mungkin syiar ini tidak akan terjadi kalau hanya sendiri
mislanya mas agung saja sendirian, atau nggk room kyai jujun saja sendirian siapa
Maka perlu kesatuan, republik ini tidak akan bersatu kalau para pendahulu
kita tidak bersatu. Maka kita diminta untuk bersatu dan persatuan ukhuwah itu
antaranya:
Siapa yang bersatu, siapa yang ukhuwahnya kokoh, akan selalu di tolong oleh
Allah. Ada hadisnya jelas sekali, saya yakin jamaah semua telah hafal para santri
15 ِ
اعة ْ يَ ُد اللَّ ِو َم َع
َ اْلَ َم
Pertolongan Allah taufiq Allah bersama jamaah, jamaah itu berarti ada
persatuan di sana, ada kokohnya ukhuwah di sana, jamaah kita di Indonesia yang
15
Hadis ke-13, Rekaman Ceramah di Masjid al-Furqon pada tanggal 11Februari 2018.
77
bernama negara kesatuan republik Indonesia, negara ini akan terus ditolong oleh
Allah Swt kalo kita semuanya kaum muslimin Rahimakumullah, kokoh bersatu
dalam ikatan ukhuwah yang kuat. Ini salah satu keutamaan yang ada di dunia.
Keutamaan di akhirat masya Allah di antara hadis yang sangat-sangat saya cintai
adalah hadis-hadis tentang ukhuwah ini. Ada hadis qudsi yang shohih:
Kelak dihari kiamat Allah akan mencari orang-orang yang saling cinta
mencintai karena Allah. Dicari oleh Allah Allah berfirman di dalam hadis qudsi,
Mana orang-orang yang saling cinta mencintai murni karna aku karna
keagunganku dasarnya karna Allah Swt, maka jiwa yang saling cinta kepada Allah
ini bertemu saling mencintai karna Allah. Mana yang saling mencintai karna Allah
dicari oleh Allah. Pada hari ini aku akan beri perlindungan, ketika tidak ada
Mari bapak ibu Rahimakumullah, kita ikhlaskan niat kita untuk saudara, kita
niatkan niat kita untuk berukhuwah karena Allah Swt. Semoga kita semua dirahmati
Baik pemirsa yang dirahmati Allah, kita ketahui bahwa Tvone berulang tahun
yang ke 10 yang insya Allah memberi keberkahan bagi negri yang kita cintai ini. Dan
salah satu keberkahannya adalah guru-guru kita mengahadiahkan, KH. Jujun akan
16
Hadis ke-14, Rekaman Ceramah di Masjid al-Furqon pada tanggal 11 Februari 2018.
78
membawakan lagu yang ditulis oleh Ade masih ada waktu, kemudian kang abik telah
menyiapkan puisi khusus pemirsa TvOne, tetaplah bersama kami Damai Indonesiaku.
Puisi ini masih fresh baru saya tulis. Tulisan tangan saya sendiri. Judulnya:
Dari ratusan ribu menara masjid, dia tak henti bersenandung menebar barokah
Bersama barokah bacaan jutaan fatihah yang setiap saat dihembuskan keudaramu,
dengan penuh cinta dan jutaan tasbih yang dibisikan ke bumimu dalam rukuk, sujud
Bersama rintik hujan sholawat yang terus sambung menyabung tiada henti dalam
sholat bacaan barjanji, dzikir khofi para wali, dan beragam tradisi rabbani yang
Bersama cahaya barokah, ratusan ribu penghafal al-Qur‟an yang tiada lelah siang
malam membaca kalam ilahi membuat para malaikat kerasan berumah dinegri ini
Bersama air mata para wali, ulama dan kyai yang setiap malam terisak-isak
Bersama barokah harum darah para syuhada dan pahlawan yang membasahi seluruh
bumimu, demi demi membela kemerdekaan. Dalam niat suci jihad fi sabilillah
Bersamaan yang suci patiunus sulthan agung, sulthan hasanudin, syekh yusuf al-
diponegoro, tuanku imam bonjol, panhlima teuku umar, cut nyak dien, dan ratusan
kehormatanmu indonesiaku.
Bersama bismillah yang diucapkan dengan penuh khusu oleh sukarno dan hatta,
Bersama peluk para petani, para buruh, para nelayan, dan jutaan rakyat kecil, yang
tiada henti tersenyum bersyukur kepada Allah, dalam segala cuaca hidup yang tidak
menentu. Namun mereka tidak hilang keyakinan akan mendapatkan rahmat Allah
Bersama Sayahadat yang telah melahirkan Indonesia raya merdeka merdeka, tanahku
Bersama Tvone dan seluruh media massa yang menjunjung dan memperjuangkan
indnesia
Aminn alfatihah
Assalamu‟alaikum Wr.Wb
Ini kita harus belajar banyak tentang bagaimana kita merekat NKRI dengan
syiar ukhuwah, pertama, ada pesan buat saya serta untuk seluruh jamaah pecinta
dakwah, Rasulullah Saw seorang pendakwah. Karna bagi kita gerakan diri kita,
penampilan diri kita adalah dakwah, anda berucap itulah dakwah kita. Anda
beraktifitas itulah dakwah kita, setiap seorang muslim beraktivitas itulah dakwah,
maka semua yang kita lakukan adalah dakwah. Saksikanlah bahwa aku adalah
81
seorang muslim. Apalagi kalau dia seorang mubaligh, seorang penceramah, seorang
yang selalu mengsyiarkan ajaran agama langsung melalui dakwahnya, mari kita
Mengajak manusia kepada ajaran islam. Yang kedua, dalam rangka ulang
tahun Tvone sebagai salah satu bagian dari pada media Indonesia, saya berpesan
kebaikan itu, maka pahalanya untuk yang memberikan contoh, sampai hari kiamat.
َج ِر َم ْن َع ِم َل ِِبَا َوَم ْن َس َّن ُسنَّةً َسيِّئَةً فَعُ ِم َل ِِبَا َكا َن ِ ِ ِ
ْ َم ْن َس َّن ُسنَّةً َح َسنَةً فَعُم َل ِبَا َكا َن لَوُ أ
ْ َج ُرَىا َومثْ ُل أ
17
َعلَْي ِو ِوْزُرَىا َوِوْزُر َم ْن َع ِم َل ِِبَا
Pers bisa jadi dicontoh oleh umat yang melihatnya, jadilah umat yang
menyebarkan kebaikan.
Terima kasih kang Abik, kyai Jujun yang telah memberikan kebaikan kepada
kita semua dalam rangka ulang tahun Tvone yang ke 10. Pemirsa damai indonesiaku
Wassalamu‟alaikum wr.wb
17
Hadis ke-15, Rekaman Ceramah di Masjid al-Furqon pada tanggal 11 Februari 2018.
82
2. Ustadz. Jumharuddin
Assalamu‟alaikum Wr.Wb
„‟Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan18 dan mensucikan19 mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah
Maha mendengar lagi Maha mengetahui (103)”.
Jamaah masjid al-Hidayah dan pemirsa Tvone dimana pun anda berada. Tema
kita hari ini peran zakat dalam kesejahteraan umat. Adakah kita pernah melihat orang
yang kelaparan di Indonesia ada? Ada? Dimana? Di Asmat sana. Bahkan mungkin
tetangga kita ada yang kelaparan, ada tidak kita temukan orang yang tidak berpakaian
telanjang begitu? Ada? Ada orang yang kelaparan, ada orang yang telanjang, tidak
18
Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan
kepada harta benda
19
Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan
memperkembangkan harta benda mereka
83
orang-orang kuat yang tidak menunaikan zakatnya. Maka ibadah di dalam islam itu
ada yang ibadah berefek sosial ada juga ibadah yang langusng berefek ekonomi dan
Saya yakin di sini, masjid ini kalo jamaah penuh ya. Saya yakin di sini ada
yang di uji matanya, tapi bisa bangun malam. Tapi banyak tidak lulus ujian
kantongnya. Betul? Pernah tidak, kita ngajak makan tapi lama mengeluarkan
dompetnya pernah? Subhanallah. Karena itu bahasa lain selain zakat adalah
shodaqoh. Dalam “Surah at-Taubah ayat 103” tadi Allah menampak zakat dengan
shodaqoh/ kenapa shodaqoh? Karena shodaqoh itu terambil dari kata jujur. Jujur
bahasa arabnya apa? Abu bakar siddiq, kenapa kok zakat, pemberian kok
menggunakan kata shodaqo yang seakar dengan kata jujur? Yang seakar dengan kata
benar. Seolah-olah ingin mengatakan bahwa kamu jujur imanmu, benar iman mu
tergantung kamu sedekah atau tidak. Makanya kata shodaqo yang seakar dengan kata
jujur. Siddiq- shodiq, sidkun. Karna bukti kejujuran imanmu, bukti benarnya
islammu, adalah engkau memberi. Makanya kenapa zakat itu bagian dari rukun islam.
Selain di gandengan dengan sering kemana-kemana bagaikan mata uang yang tidak
bisa dipisah-pisah.
Sholat adalah hubungan kita dengan Allah. Zakat adalah hubungan kita
seseorang yang tidak zakat, tidak diterima zakatnya orang yang tidak sholat.
84
„‟dan Adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup20 (8)”.
Mengapa Allah menghubungkan memberi dengan kata membenarkan dalam
surah al-lain, karna iman itu paradigmanaya iman itu adalah perilakunya semua orang
yang memberi belum tentu beriman tapi semua orang yang beriman pasti dia akan
20
Yang dimaksud dengan merasa dirinya cukup ialah tidak memerlukan lagi pertolongan
Allah dan tidak bertakwa kepada-Nya.
85
Apakah engkau tau orang yang bohong beragama, apa yang dia dustakan?
Agama. Beragama tapi bohong. Siapa mereka yang rajin sholat, rajin sujud, rajin ke
masjid tapi pelit, medit. Kalo kita beriman pasti memberi, tapi kalo memberi belum
tentu beriman.
Pemirsa yang dirahmati Allah sangat jelas yang telah dijelaskan tadi semua
orang yang memberi belum tentu beriman, akan tetapi, semua orang beriman pasti
memberi. Ini adalah patut kita pertanyakan kepada diri kita sendiri. Salah satu bukti
keimanan kita adalah Syahadat, kemudian Sholat, itu juga belum cukup bagi Allah
sebelum kita belum mampu mengeluarkan apa-apa yang kita punya. Pertanyaan
besarnya, kenapa Allah mewajibkan zakat untuk kemanusiaan. insyaAllah itulah yang
serta pemirsa Tvone dimana pun anda berada. Kenapa kita perlu berzakat? Banyak
orang mungkin jawabannya karena banyak orang miskin. Padahal kebutuhan untuk
berzakat itu sebenarnya bukan hanya kebutuhan orang miskin. Padahal berzakat itu
kebutuhan kita yang memiliki. Mana yang lebih bahagia? Yang memberi atau yang
menerima? Saya kasih contoh, ibu ngasih hadiahsepeda kepada anak, anak bahagia
tidak? Ibu bahagia tidak? Lebih bahagia mana? ibu atau anak ? dua duanya bahagia,
tapi lebih bahagia mana? Ibu. Betul atau tidak? Coba sekarang ikuti instruksi saya,
tarik nafas semuanya. Lepaskan pelan-pelan, sekali lagi. Lepaskan pelan-pelan, kalau
saya belum bilang lepas jangan lepas, tarik nafas. Tarik terus-tarik terus. Apa yang
akan terjadi? Di kuburin massal. Kalau orang yang Cuma narik-narik, narik. Apa
86
yang akan terjadi maka oksigen akan habis. Orang itu sehat bukan hanya ketika dia
bernafas, tetapi orang itu sehat ketika dia mengeluarkan nafas. Mana yang lebih
plong, waktu melepas atau narik? Melepas, maka melepas itu membuat jiwa kita
plong, jiwa kita bahagia. Dan ketika kita bahagia, kita sedang meneladani sifat Allah
kenapa? Kalau orang memberi itu bahagia ustadz? Karena dia naik level, dia
Maka ketika kita meneladani sifat-sifat Allah, sifat-sifat Allah itu sesuai
dengan fitrah kita, sesuai dengan nurani kita. Maka kita akan bahagia. Kalo darah
tertahan rasanya bagaimana? Maka darah itu harus mengalir. Uang itu tidak mengalir
maka akan struk, dan rata-rata orang yang sering penyakitan yaitu kurang sedekah,
karna dia tertahan-tertahan, sehingga sirkulasi dalam tubuhnya itu tidak lancer, dan
ketika orang memberi sesungguhnya dia sedang melancarkan sistem tubuhnya itu.
Jadi kitalah yang membutuhkan sedekah itu, bukan orang lain. Makanya ada kata
bijak seperti ini: memberi sama dengan menerima, tapai menerima tidak pernah sama
dengan memberi. Saya memberi senyum siapa yang bahagia duluan? Waktu saya
tersenym ke ibu-ibu siapa yang bahagia duluan? Kemudian ibu bahagia? kemudian
Orang kalau sekedar dalam beragama ini, dia meninggalkan larangan Allah,
ada larangan Allah dia tinggalkan itu dia selamat. Tapi orang tidak bisa bahagia
sampai dia berzakat. Orang tidak bisa bahagia sampai dia memberi, karna itu
kebutuhan untuk berzakat, kenapa? Kita perlu berzakat. Karna kita butuh bahagia.
Kenapa bahagia? Orang yang tidak pernah berfikir untuk membahagiakan orang lain.
87
Makanya orang kaya jatuhnya ke narkoba ada tidak? Ada tidak? Banyak tidak orang-
orang kaya kemudian cari kesenangan lewat LGBT ada tidak? Lewat narkoba ada
tidak? Kenapa demikian? Karena mereka tidak menggunakan harta mereka untuk
membahagiakan orang lain, untuk kemudian memudahkan orang lain, padahal dengan
pension? Sudah pensiun. Kenapa orang yang sudah pensiun terkena penyakit power
sindrum? Jawabannya satu, karena dia merasa tidak berbunga lagi, tidak bermanfaat
lagi. Saat kita berzakat kita memenuhi kebutuhan diri kita. Apa itu kebutuhan diri
Sesungguhnya ketika kita sedang memberi itu, kita sedang memberi diri kita.
Memberi apa? Memberi diri kita perasaan bahwa diri kita ini bermanfaat. Saya ini
berguna, denagn demikian perasaan itu semakin membuat kita menjadi tambah sehat.
Setuju? Sepakat.
Jamaah sekalian yang dirahmati oleh Allah Swt. Alasan yang lain kepana kita
perlu berzakat? Karena di dalam (surah at-Taubah ayat 103) tadi Allah menyuruh
ambillah harta orang kaya. Bukan mintalah, ambillah. Itu sebabnya ketika kita sedang
memberi zakat kita bukan sedang memberi bantuan, tetapi waktu berzakat kita sedang
memberikan harta mereka. Makanya. Hai petugas zakat ambillah harta orang-orang
kaya itu bukan mintalah redaksinya. Makanya lembaga-lembaga zakat ketika datang
orang kaya tidak perlu merasa hina. Karena sesungguhnya anda tidak sedang
88
meminta tetapi anda sedang menyuruh orang kaya itu untuk mengemablikan hartanya
orang fakir miskin. Maka Allahlah yang memberikan rejeki, salah satu cara Allah
Pemirsa yang dirahmati Allah sebuah mekanisme yang sangat sempurna, yang
diberikan Allah dimuka bumi ini, Allah titipkan kepada manusia-manusia yang
dilebihkan hartanya maka sesungguhnya itu bukanlah harta mutlak yang menag
dimiliki sesungguhnya, tetapi sebagian adalah kewajiban kita untuk memberi, bukan
berbagi. Karna memberi itu adlah kewajiban kita. Selanjutnya dalam segmentasi
selanjutnya akan mencoba untuk menjawab, zakat adalah bentuk ketundukan kepada
Allah.
Assalamu‟alaium Wr.Wb
Mudah-mudahan I‟tikap kita dimasjid ini yang disertai rahmat karena Allah
Swt. Para alim ulama, para asatij, wabilkhusus. Bapak Dr. Didin Hafihuddin. dan
guru kami juga Ustd Jumharuddin tadi sudah menyampaikan tausihnya yang sangat
shodaqoh atau pun yang namanya infak. Ini membuktikan karna sebenarnya dia telah
dikatakan shodaqo? Karena saking dia percayanya apa yang dikeluarkannya itu akan
didapatinya kelak di akhirat, masyaAllah ingat ya ketika ibu bapak bersedekah, ketika
89
ibu bapak mengeluarkan zakat, yang menerimanya bahagia. Ketika bahagia orang
yang menerima zakat pintu surga terbuka. Bukankah kebahagiaan orang itukah
membukakan pintu surga? Ini ada hablu minannass dimana letaknya? Kebahagiaan
adalah pintu surga bagi yang membahagiakannya. Bukankah ada orang ketika ada
„‟Orang itu rajin, sholatnya rajin, puasanya rajin, tapi nyakitin hati
perasaannya”21.
Kalau ada orang lalu kesulitan terus dia seakan-akan mau minta bantuan, kita
mampu memberikannya, tapi kita tidak memberikannya maka sakit hati tidak orang
itu kira-kira? Ketika ibu melihat bencana dimana-mana, kesulitan dimana-mana, baik
di negri indonesia yang kekurangan mungkin kekurangan atau di negri luar ketika dia
sedekahnya melalui infaqnya dalam hal itu kita cuekkan, apakah mereka tidak sakit
hati? Hati-hati dengan sakit hati mereka, karna perasaan mereka. Pintu surga yang
awalnya dekat dengan kita jadi tertutup. Lalu kenapa dengan zakat? Zakat itu
keindahan keindahan antara manusia yang Allah berikan untuk diseragamkan untuk
mendapat kenikmatan, Ḥablu Minannass jelas. Makanya wajar kalau dikatakan yang
mengeluarkan zakat, yang mengeluarkan sedekah hakikatnya dia percaya apa yang
teah dikeluarkannya akan jumpa kelak di akhirat. Ayah, bunda uang yang dizakatkan,
21
Hadis ke- 16, Rekaman Ceramah di Masjid al-Hidayah pada tanggal 17 Februari 2018.
90
uang yang disedekahkan, dia telah nunggu di pintu surga nanti. Itu adalah jadi
صالِ ٍح يَ ْدعُو ٍ ِِ ِ ٍ ٍ اْلنْسا ُن انْ َقطَع عْنو عملُو إََِّل ِمن ثَََلثٍَة
َ ص َدقَة َجا ِريَة أ َْو ع ْل ٍم يُْنتَ َف ُع بو أ َْو َولَد
َ ْ ُ ََ ُ َ َ ِ َ ال إِ َذا َم
َ ْ ات َ َق
22
ُلَو
ada ilmu yang bermanfaat, ada shodaqoh jariah, ada doa anak yang sholeh. Nah
shodaqoh jariah zakat yang dikeluarkan ada di situ, kata zakat aku yang akan
Subhanallah, kebahagiaan seseorang mukmin, pintu surga untuk ayah bunda. Maka
wajar, bentuk rasa syukur yang kita dapatkan dari Allah yaitu berupa rejeki.
Tidak ada Allah memerintahkan satu ibadah kecuali di dalam masalah infak
di ingatkan kalau itu dari aku dan rejeki yang aku berikan infakkan, makanya ketika
Allah memerintahkan sholat tidak Allah katakan dari kesehatan yang aku berikan,
maka gunakan sholat dari harta yang aku berikan, maka gunakanlah haji, tapi untuk
zakat, infak, shodaqoh, maka Allah tegasnkan. kenapa? Karena benar-benar itu harta
dari Allah bentuk dari pada syukur kita keluarkan zakat denagn baik mudah-
22
Hadis ke-17, Rekaman Ceramah di Masjid al-Hidayah pada tanggal 17 Februari 2018.
91
Pemirsa yang dirahmati Allah seperti yang telah kita ketahui bahwa Allah
bagaimanakah kita mampu untuk saling menyelaraskan. Nah itulah yang akan
dijelaskan pada segmen selanjutnya. Oleh Ustdz. Abbi makki zakat sebagai
yang sangat-sangat indah ini. Seperti ini juga kelak Allah akan megumpulkan kita di
Subhanallah kalo kita lihat dari zakat, shodaqoh, atau infak apa saja
Karena keseimbangan hidup di dalam masyarakat ini adalah benar zakat ini salah
satunya, karena ketika mengeluarkan zakat, shodaqoh, atau infaknya sebenarnya ada
rasa cinta yang ada, ketika ada rasa cinta atau mahabbah, maka tidak adanya sifat
bakhil. Tau bakhil? Apa bakhil itu? Pelit, koret, medit, merki, saking banyaknya
orang yanng ditemukan seperti itu. Namanya jadi banyak. Nah ini dia kalo orang
sudah bakhil ini na‟udzubillah tidak ada keseimbangan dalam hidup, dalam
keseimbangan masyaraka. Ada yang bakhil aja satu tidak seimbang kehidupan itu.
Kalo ada dalam masyarakat, lalu dia mampu masyaAllah dengan cintanya dia berbagi
disenangi atau tidak dengan masyarakat? Bukankah itu menjadi kedamaian, dan
keindahan dalam bermasyarakat. Contoh dalam satu kampung, satu tempat ada yang
kaya dan orang kaya tersebut zakatnya mengalir, shodaqohnya mengalir, begitu ynag
92
kaya ini ada kesulitan misalnya da maling, yang sholeh teriakmaling, kira-kira
keseimbangan dalm menjaga ukhuwah, kalau ada orang na‟udzubillah pelit lalu apa
yang terjadi? Suatu saat yang pelit ini ada kebakaran misalnya di rumahnya atau pun
ada kemalingan lalu dia teriak maling. Ada yang bantu tidak? Tuh ibu sama bapak
yang jawab juga saya tidak jawab. Bahkan ketika malingnya lari, kata ibu sama bapak
yang maling di rumah sana ya? Lewat sini pak biar aman astaghfirullah, kenapa?
karena tidak ada keseimbangan cinta yang ada. Ingat semakin bnayak oranga yang
bakhil dalam artian tidak mengeluarkan zakatnya pastikan tidak akan ada
keseimbangan dalam cinta kehidupan. Lantas kalau semua ibadah yang ada untuk
menghubungkan cinta.
Pasti tujuannya untuk Allah Swt. Coba kita lihat, kalau seandaikan para ulama
dengan mengatakan bahwa bakhil ini adalah pohon yang ada di neraka.
Astahgfirullah.
Demi Allah tidak ada yang datang mengunjungiku wahai orang-orang yang
bakhil. Astahgfirullah. Orang yang bakhil tidak boleh datang, bahkan maaf bakhil ini
adalah, para ulama mengatakan ba‟idun minallah jauh dari Allah, kalau jauh dengan
Allah orang bakhil tidak akan pernah merasakan nikmatnya ibadah, kenapa? Ini
perkataan hikmah disampaikan oleh para ulama, albakhil ba‟idun minallah. Jauh dari
Allah. Yang kedua, ba‟idun minan nass jauh dari manusia. Kenapa orang tidak suka
dengan yang bakhil. Tidak ada yang suka dengan yang bakhil. Na‟udzubillah kalau
kesejahteraan tidak akan terjadi, kekhusuan dalam beribadah juga tidak akan
23
ِ اْلَن َِّة بَعِي ٌد ِم ْن الن
َّاس ْ البخيل بَعِي ٌد ِم ْن اللَّ ِو بَعِي ٌد ِم ْن
Jauh dari surga. Ibu bapak punten, kalo orang pas memberi bahagia, kita
bahagia atau tidak? Enakkan mana? Dibahagiakan atau membahagiakan orang lain.
Berarti siap untuk zakat semuanya. Membahagiakan orang lain double nikmatnya dari
Ibu, bapak tau ketika ibu bapak menerima zakat, bahagia tapi yang
memberinya jauh dari bahagia. Selanjutnya orang yang bakhil itu dekat dengan api
neraka. Aslinya orang bakhil adalah pohon yang ada di neraka. Ngeri orang bakhil
itu. Oh berarti zakat itu ada keindahannya? Benar. Keseimbangan antara manusia
engkau kufur aku akan kurangi. Apabila engkau bersyukur aku tambah akan tetapi
jika engkau kufur akan aku berikan azab yang pedih. Kalau masih ada yang pelit
tidak mau berbagi dengan siapa pun yang masih membutuhkannya maka ini
23
Hadis ke-18, Rekaman Ceramah di Masjid al-Hidayah pada tanggal 17 Februari 2018.
94
masalahnya, ingin membebaskan dari bencana kecil, bencana besar maka tunaikan
24 ٍ
ص َدقَة ِ ٍ ُ ما نَ َقص م
َ ال َعْبد م ْن َ َ َ
Dulu di zaman Nabi Musa ada yang minta kepada Nabi Musa, Musa saya
ingin kaya. Lalu meminta kepada Allah, ya Allah kaya kan dia mau kaya waktu tua
atau muda? Aku mau kaya waktu muda saja. Kalau tua miskin, begitu dikasih
kekayaan di waktu muda, terus kaya, terus kaya dan berjumpa di waktu tua ternyata
orang tersebut masih kaya. Ya rabb kok sudah tua masih kaya Allah mennjawab:
bagaimana mungkin aku miskinkan dia sementara begitu aku kasih dia bersyukur,
maka aku akan selalu tambahkan kenikmatannya sampai tua masyaAllah. Syukur
bukti untuk menjadikan cinta kita kepada Allah dan menjadikan cinta kita kepada
manusia.
Pemirsa yang dirahmati Allah begitu banyak orang-orang yang bakhil, maka
selanjutnya yaitu apa sesungguhnya makna dari orang lalai bahkan enggan untuk
menunaikan zakat, prof Dr. Didin Hafihuddin akan menjelaskan. Tetap di Damai
Indonesiaku.
24
Hadis ke-19, Rekaman Ceramah di Masjid al-Hidayah pada tanggal 17 Februari 2018.
95
Assalamu‟alaikum Wr.Wb
yang berbahagia. Alhamduilah kita bersyukur kepada Allah Swt baru saja
mendengarkan tausiah yang sangat bagus sekali yang telah disampaikan oleh Ustadz
Jumhuruddin dan Ustadz Abbi Makki. Yang telah menjelaskan kepada kita,
bagaimana dampak positif bagi orang-orang yang menunaikan zakat, kalau melihat
wajah-wajah orang yang hadis di masjid al-Hidayah ini, saya yakin wajah-wajah
orang yang suka berzakat. insyaAllah. Walau wajah orang yang suka berzakat dan
berinfak itu kelihatannya optimis. Ini wajah-wajah yang optimis walaupun banyak
masalah. Jadi, memang ada wajah yang gembira jika orang suka berzakat, tidak ada
dikeluarkan atas harta yang telah engkau zakatkan dan infakkan, mudah-mudahan
Dulu saya pernah mendapatkan amanah dari ketua Baznas. Itu ada seorang
direktur sebuah perusahaan swasta tiap bulan berzakat 250 juta, dia dating langsung
tidak mau diwakilkan oleh stapnya waktu saya Tanya kenapa anda selalu berzakat
setiap bulannya? Ternyata harta saya tidak pernah berkurang, harta saya memberikan
ketenangan, kebaikan, keluarga saya tenang, rumah tangga saya tenang, perusahaan
saya juga tenang, itu dampak positif dari orang yang suka berzakat berinfak.
96
Sekarang bagaimana kalau dia enggan berzakat, berinfak bahkan bersodaqoh pun
tidak mau, maka ada beberapa resiko yang dapat, padahal ia sudah tau wajib berzakat
tapi tidak ditunaikan. Mari kita tengok Qur‟an Allah. Dalam (Surat Fussilat ayat 5-6)
pada ayat itu Allah menjelaskan kecelakaan untuk orang-orang yang musyrik. Siapa
Orang musyrik yang akan celaka nanti di akhirat yaitu orang-orang yang tidak
mau berzakat, tidak mau beinfak tidak mau bersodaqoh, inikan harta saya, usaha saya
ngapain di serahkan kepada orang lain. Padahal pada setiap harta yang kita miliki ada
hak siapa? Ada hak orang lain bias 2,5% bisa 2% bisa 10% bisa 20% ini tidak mau
diberikan, tidak mau disedekahkan.
„‟(yaitu)
orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan
adanya (kehidupan) akhirat (7)”.
Di akhirat termasuk orang-orang yang tidak yakin terhadap pembalasan Allah
Swt di akhirat nanti, jadi luar biasa dampaknya, meruginya orang yang tidak
berdampak, hidupnya akan penuh dengan masalah yang tidak pernah terselesaikan.
Walaupun banyak duitnya, tapi selalu berbicara rugi kepada orang lain. Karena
saking takut diminta, coba kalo ada orang yang susah memberikan sodaqoh, ketemu
kita belum apa-apa sudah bilang perusahaan saya rugi, padahal tidak bertanya tidak
apa, karena saking takutnya di pinta. Bahwa dia tidak sadar bahwa tidak berzakat
namanya musyrik itu bukan hanya menyembah berhala. Tapi kalo orang menjadikan
97
uang sebagai tujuan hidupnya, betul-betul menjadi beruang hidupnya itu, apa saya
beruang, apa saja harus kelihatan, orang tersebut dikatakan musyirik, karena tidak
percaya kepada Allah. Tidak percaya kepada pembalasan Allah Swt. Pembalasan di
dunia apa lagi di dunia, di dunia dia akan dijadikan orang yang diisolasi dari orang-
orang yang beriman. Mudah-mudahan kita tidak termasuk kepada kelompok orang
yang enggan berzakat. Tetapi kita semuanya termasuk kepada kelompok orang-orang
yang suka berzakat, berinfak dan bersodaqoh. Amin amin amin ya Rabbal‟alamin.
Pemirsa yang dirahmati Allah, Allah memberikan kepada kita bahkan Allah
melebihkan harta kita maka itu adalah kewajiban bagi kita untuk memberi dengan
zakat, ketika kita menahannya maka Allah akan menghancurkan kehisupan kita.
Pemirsa yang dirahmati Allah dalam segmen selanjutnya kita akan mencoba
mencermati pemanfaatan dari pada zakat. Menurut penelitian dari baznas bahwa
ketika orang islam di Indonesia ini dalam setahun mampu mengumpulkan zakat,
akan mencapai 200 triliun lebih, bayangkan saja, ketika kita menyadari bahwa ada
hak di dalam harta kita, dan ketika kita kumpulkan potensinya mampu mencapai 200
Triliun lebih. Maka bagaimana pemanfaatan dari pada zakat ini? Sesaat lagi tetap di
Damai Indonesiaku.
Para pemirsa Tvone yang berbahagia, jamaah masjid kaum muslimin wal
muslimat yang dirahmati Allah. Tadi sudah di singgung bahwa potensi zakat dinegara
kita, yang mayoritas beragama islam. Itu sekitar 200 triliun lebih besar tidak itu?
Besar. Pernah melihat tidak bu uang segitu? Besar sungguh. Dan itu pada tahun 2011.
Mungkin kalau sekarang sudah meningkat sekitar 270 Triliun. Nah uang yang besar
98
ini untuk apa? Kalau umat islam semuanya berzakat untuk apa? Zakat itu ada
mustahiqnya ada orang yang berhak menerimanya. Yaitu jumlahnya ada 8 golongan.
Di ungkapkan oleh Allah pada (surah at-Taubah ayat 60). Jadi yang namanya zakat
tidak boleh keluar dari yang delapan golongan ini. Secara umum dana yang
terkumpul ini untuk dua hal pertama, zakat yang sifatnya personal. Ada orang yang
sudah tua, sakit-sakitan dan tinggalnya di pati jompo maka diberikan dana untuk
makannya.
Maka para ulama bersepakat kalau orangnya seperti itu maka tanggunglah
sepanjang hayatnya. Kalau sudah tidak mampu bekerja. Tetapi yang kedua, dana
zakat itu yang disebut dana produktif, apa tujuannya? Untuk memotong mata rantai
kemiskinan. Kita lihat nih kalau ibu bapakmorang tuanya miskin. Kenapa dia miskin?
Oh tidak punya pendidikan. Maka kemudian kita potong mata rantai kemiskinannya.
beasiswa dari dana apa itu? Dana zakat. Dana zakat untuk beasiswa anak-anak supaya
anak-anak orang miskin itu jangan jadi miskin lagi gara-gara tidak punya pensisikan,
katanya keiskinan itu ada angka penurunan, bukan angkanya yang diturunkan bukan
itu. Bu kalau kita melihat orang yang tidak mampu untuk bersekolah, berikanlah dana
zakat itu, sekolah-sekolah yang gratis untuk fakir miskin. masyaAllah jika hal ini
terjadi. Tidak akan ada anak-anak yangs miskin yang tiak bisa sekolah. Pernah saya
kumpulkan pengurus Baznas tahun 2014 saya sangat gembira, karna ada dua orang
anak miskin, orang tuanya masih miskin, tetapi anaknya dengan kesungguhannya
menjadi dokter. Apa lagi manfaatnya setelah jadi dokter, dia bergerak menjadi dana
zakat di puskesnya di kliniknya dia gerakan untuk diberikan kepada orang miskin
yang lain, ini namanya dari mustahiq menjadi muzakki. Itu yang pertama. Yang
kedua, kalau ada orang miskin dia tidak bias bekerja karna sakit-sakitan akn ada juga
yang begitu, karna skait tidak bias memikul barang-barang yang berat, karna dana
zakat dipergunakan untuk mendirikan rumah sakit gratis, siapa yang tidak mampu,
orang miskin, kaum dhuafa yang tidak punya, silahkan berobat ke rumah sakit itu.
Dirumah sakit itu tidak boleh ada orang kaya yang sakit, hanya orang miskin. Ada 8
namanya rumah sehat, dengan harapan begitu masuk langsung sehat. Makanya
Dan hal itu terjadi pada zaman sahabat pada zaman Umat bin „Abdul Aziz
ketika disebut The golden abad keemasan islam luar biasa, rumah-rumah sakit gratis
didirikan, dan diobati dengan sebaik-baiknya. Seketika ada orang miskin yang tidak
bis bekerja, maka denngan dana zakat dipergunakan untuk membangun lapangan
pekerjaan. Ada pengalaman di daerah Kalimantan ada suami istri yang dia miskin
tetapi tidak punya mesin jahit yang bagus, yang baik. Dan badan zakat membrikan 4
mesin jahit yang bagus untuk mereka, ternyata dalam waktu dua tahun karyawannya
bertambah 49 orang. Ini maknanya apa? Ternyata dengan zakat yang pada awalnya
penerima kemudian dijadikan dalam waktu setahun atau dua tahun tangannya sudah
di atas.
Perkataan Nabi:
100
pendidikan, gaji-gaji guru dan para guru ngaji yang kurang. Kalau punya proyek
untuk umat masalahnya ada 3, pertama, anggaran. Kedua, biaya dan yang ketiga
dana.padahal kita punya potensi dana zakat alhamdulilah kita bersyukur walaupun
lambat sekali, tapi ada dana-dana zakat yang bias dipercaya. Dengan harapan itu bias
menuntaskan angka kemiskinan, dan satu lagi dari orang miskin menjadi pemberi.
dikurangi. Dan dipersedikit. Dengan cara mereka diberikan dana zakat produktif.
MasyaAllah, pemirsa yang dirahmati Allah ternyata begitu banyak asfek yang
bisa kita lakukan terkumpulnya zakat. insyaAllah kita yang sedang menyaksikan
acara ini kembali menata cara berfikir kita, karna harta yang ada pada diri kita,
Karena Allah memberikan kita harta bukan hanya harta kita, tetapi ada hak orang lain
yang wajib kita keluarkan. Kepada pemirsa yang telah pemberikan pertanyaan-
pertanyaan insyaAllah kami akan menjawabnya selepas pesan-pesan berikut ini tetap
di Damai Indonesiaku.
Baik terima kasih pemirsa yang masih setia, kami akan mulai menjawab
pertanyaannya. Pertanyaan pertama, untuk Kh. Didin sering kali orang memahami
25
Hadis ke-20, Rekaman Ceramah di Masjid al-Hidayah pada tanggal 17 Februari 2018
101
bahwa membayar zakat batasan waktunya dalah di bulan suci ramadhan, mohon
dijelakan kembali.
Ini adalah kebiasaan yang salah kebiasaan yang keliru, karna di bulan puasa
Rasulullah Saw yang dicontohkan itu bukan zakat tetapi apa? Infak atau sodaqoh.
Jadi yang namanya zakat ia tergantung. Kalau zakatnya ia zakat pertanian ya kapan
panennya, karna dalam al-Qur‟an dijelaskan, zakat yang dikeluarkannya pada saat
panennya, kalau misalnya perdagangan juga seperti itu ada haulnya, tidak mesti di
bulan ramadhan saja. Tapi bulan ramadhan itu syahrul infak, zakat yang terbaik pada
1. Hikmah zakat dibatasi 2,5% sedangkan sodaqoh tidak dibatasi? Apa makna
Subhannallah, ini kita ada air tidak boleh tayamum sebenarnya. Kebetulan
ada pakarnya sebelah kanan saya ini kelihatannya akan lebih baik jika beliau yang
menjawabnya. Memang yang namanya wajib itu ada ketentuannya, seperti sholat
fardhu ada rakaat-rakaatnya, tetapi sholat sunnah? Tidak ada batasannya berapa
rakaat kita. Terserah. Tapi kalau sholat subuh 2 rakaat harus, jangan skaing
nikmatnya shalat subuh ditambah jadi 4 rakaat jangan, sudah ada ketentuannya. Oleh
karena itu zakat juga ada ketentuannya karena wajib. Semakin besar usaha manusia,
maka semakin kecil zakatnya. Semakin besar usaha, tenaga yang digunakan untuk
102
mendapatkan harta, maka semakin kecil zakatnya, tapi semakin besar rahmat Allah
yang diberikannya maka semakin besar juga yang harus dizakatkannya. Misalnya
begini: ketika sawah kita dikelola dengan biaya yang cukup mahal misalnya irigasi,
maka zakatnya hanya 5%. Tetapi ketika pertanian itu hanya diairi dengan air hujan
maka zakatnya 10%. Jika kita semuanya pake tenaga manusia maka zakatnya hanya
2,5%.
adalah sunatullah ?
Kemiskinan itu tidak mungkin dihilangkan tapi diminimalisir bisa, karena jika
kemiskinan dihilangkan nanti tidak ada kesempatan bagi orang kaya untuk mewakili
langsung kepada fakir miskin, padahal Allah ar-Razzak, maha pemberi rejeki, Allah
mampu memberikan kaya kepada semua orang. Tapi tidak Allah lakukan. Karena itu
adalah menjadi peluang pahala bagi orang-orang yang kaya. Kalaupun dikurangi atau
dihilangkan itu tidak mungkin, ada pada zaman Umar Bin „Abdul Aziz pernah terjadi
orang itu jadi muzakki semua, tidak ditemukan mustahiq, sampai mencari jauh kekota
lain, tidak ditemukan orang miskin. Kalau kita insyAllah keluar dari sini, sebelah
kanan sebelah kiri banyak. Sampai terkesan tidak ada lagi orang yang miskin.
3. Saya sering terikat dengan apa yang saya berikan, baik zakat, infak ataupun
sodaqoh, apakah ini bentuk ketidak ikhlasan diri saya, maka saya harus belajar
ikhlas?
103
saja tidak masalah, kalauseandainya timbul riya di dalam hatinya itulah yang menjadi
yang diberikan kepada ibu dan bapak. Saya bilang biar mereka tau. Itu adalah
disebut-sebut maka bias batal sodaqohnya. Akan tetapi jika diingat-ingat bagaimana
cara meremnya, istighfar saja sebanyak-banyaknya karna ini adalah hal yang sangat
berat sekali kenapa? Karena setan ini menginginkan kita melakukan satu perbuatan
yang awal nya niat baik agar tidak jadi, kedua ketika berniat baik pun langsung
diajarkan bagaimana caranya riya untuk disebiutkan. Ikhlas itu yang tau hanya kita
26
Mereka ini tidak mendapat manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan tidak pula
mendapat pahala di akhirat.
104
dan Allah Swt. Ibu bapak tidak perlu bilang maaf ya maaf ya bukan riya, itu tetap
riya. Jadi, ikhlas itu dilatih seperti ilmu pun didapat dengan belajar.
4. Jika saya sedang bekerja disebuah bank konvensional bukan syariah bahkan
Prinsipnya begini zakat itu dikeluarkan dari pendapatan dengan cara yang
baik. Atau dengan kerja. Hasil pekerjaan kita misalnya gaji kita 50 juta, kita
keluarkan zakatnya 2,5% tapi jangan sekedar zakat karn azakat itu batas dari bakhil.
Orang bias keluar dari kewajiban itu bukan hanya zakat tapi jga mengeluarkan infak
atau sodaqoh, yang penting hasil dari kerja kita, hasil keringat kita kita keluarkan.
Dengan demikian bias jadi dengan begitu bias membersihkan harta-harta kita yang
kotor. Tapi jika jelas-jelas kotor kemudian kita zakatkan agar bersih. Jangan. Kalau
5. Mana yang harus didahulukan membayar zakat atau memberi orang tua?
Orang tua itu memang tanggungan kita, kita bayar dulu tanggungan kita
setelah itu jika memang ada kewajiban untuk berzakat sudah sampai kepada nisabnya
maka wajib untuk membayar zakat. Kalau ke 8 golongan, itu kewajiban harta sifatnya
sudah mencapai nisab dan syarat-syarat membayar zakat sudah cukup. Wajib.
Adapun kepada orang tua itu kewajiban kita seorang anak untuk berbakti kepada
orang tua.
Zakat itu tidak boleh diberikan kepada orang yang menjadi tanggung jawab
kita anak tidak boleh zakat kepada orang tua, orang tua tidak boleh zakat kepada
105
anak. Suami zakat sama suami, suami zakat pada istri tidak boleh namanya zakat-
zakatan.
Pemirsa yang dirahmati Allah sungguh jelas Allah menciptakan tatanan yang
amat sangat semurna di muka bumi Allah. Hanya manusia yang merusaknya, satu
cara Allah yang dimuka bumi ini adlah dengan zakat. Maka kita yang menyaksikan
acara ini, mudah-mudahan terketuk hati kita dan memberikan kesadaran kepada kita
bahwa apa yang diberikan kepada kita ada hak orang lain di dalamnya.
Wasalamu‟alaikum Wr.Wb
106
Assalamu‟alaikum Wr.wb
Duhai yang maha pengasih duhai yang maha penyayang sayangilah kami ya
Allah, berkahi majlis ini, mudah-mudahan saat ini saat engkau buka hati yang
tertutup, engkau cahayai hati yang gelap gulita, engkau lapangkan hati yang sempit,
engkau sembuhkan hati yang berpenyakit, bahkan engkau hidupkan hati yang mati.
Hadirin hadirat ibu, apakah ibu ingin disayang oleh suami? Mengapa? Karena
disayang itu membuat ibu merasa bahagia, disayang itu membuat ibu merasa mulia.
Disayang itu membuat ibu meras aman. masyaAllah apakah ibu menyayangi suami?
Dari wajahnya kurang seimbang, aneh tapi nyata semua orang merindukan kasih
sayang, anak merindukan kasih syang orang tua, orang tua merindukan kasih sayang
anak, banyak orang tua yang sedih. Karna anaknya sangat sibuk, sibuk dengan
sedikit sekali orang tua yang rindu kasih syang seorang anak. Saat yang sama tidak
sedikit anak yang rindu akan kasih syang orang tuanya, Karena orang tudanya sibuk
dengan pekerjannya. Bahkan polisi pun ingin di sayang oleh polisi, ketika di
107
introgasi. Karna kasih sayang itu menjadi kebutuhan yang Allah tanamkan dalam diri
kita. Sayangnya kita berharap dari makhluk. Padahal dari makhluk itu terbatas.
Kata Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajḥah “Semua kepahitan sudah
kurasakan dan tidak ada yang lebih pahit dalam hidup selain berharapnya hati kepada
manusia”. Jadi ibu tuh kalo ingin di sayang sama suami, sering sakit hati. Sama suami
juga. Suami pedih, istri pedih, anak pedih karna berharapnya dari makhluk. Salah ini
yang harusnya kita cari kasih syang itu dari Allah ya Arhamarrahimin irhamna
untuk kami, jadi masalh kita itu, kita terlalu banyak mencari kasih syang dari
manusia. Padahal makhluk tidak bisa memberikan manfaat. Tidak bisa memberikan
mudharat tanpa ijin Allah. Oleh karena itulah bapak ibu sekalian, hisup ini akan indah
kalau kegigihan kita ini mencari kasih sayang Allah. Mau tau rahasianya? Ayat al-
27 ِ
َّ ض يَ ْرَحَْ ُك ْم َم ْن ِِف
الس َماء ِ ْار ََحُوا َم ْن ِِف ْاْل َْر
27
Hadis ke- 21, Rekaman Ceramah di Masid Umaamah pada tanggal 18 Februari 2018.
108
Makanya bapak ibu insyaAllah dalam pertemuan kali ini kita akan gimana
caranya disayang sama Allah? Karena kebahagiaan itu jika disayang sama Allah dan
kemuliaan itu jika disayang oleh Allah. Keselamatan itu jika disayang oleh Allah.
Jika kita hanya mengandalkan amal tidak akan selamat kita ini, tapi jika
mengandalkan rahmat Allah itulah yang membuat kita selamat. insyaAllah jika kita
ada umur dalam beberapa waktu kedepan, gimana nih caranya menyayangi yang
dibumi agar disyaang sma yang dilangit. Allah Swt menyayangi kita.
Baik, pemirsa yang dirahmati Allah itulah tadi sebuah muqodimah yang
memberikan pemahaman dan seklaigus peringatan kembali kepada kita bahwa selama
ini kita lebih banyak mengejar kasih sayang makhluk, kita ingin di puji oleh manusia.
Tetapi jika kita di puji justru Allah sedang menghukum kita dengan pujian itu. Yang
jelas tadi bahwa pujian yang paling utama adalah kasih sayang dari Allah Swt, lantas
Damai Indonesiaku.
Bapak ibu kalau kasih sayang itu tidak dapat benih, kalau pun dapat, kita
kehilangan keikhlasan. Tapi kalau kita mencarinya kasih syang Allah semua yang
kita lakukan jadi kebaikan. Orang sayang ke kita terbatas, walaupun kita bahagia
terbatas, kalau kasih syang Allah nih kaya kita nih rahmat Allah kita jadi muslim,
kalau Allah tidak memberikan hidayah kita tidak tau apa itu iman, nah itu yang
dinamakan rahmat Allah. Sesudah itu diberikan ilmu, kita seperti ini kan karna
rahmat Allah, karna kemurahan Allah. Makanya pada waktu yang sama lagi lupa
sama Allah ada yang lagi berbuat maksiat. Kalau tidak di tolong oleh Allah kita
109
sedang maksiat. Kasih ilmu berangkat dari sini satu langkah menggugurkan dosa.
Langkah lain mengangkat derajat. Ada malaikat rahmat yang mendoakan kita, supaya
ditambah rahmat dari Allah, dan diampuni. Belum lagi ibadah kita yang belum benar
ini jujurlah ya, kenapa habsi sholat dianjurkan untuk istighfar, karna Allah tau bahwa
sholat kita juga banyak maksiatnya. Tidak ingat ke Allah, bahkan banyak yang salah
lagi tapi Allah tutupi dengan rahmat Allah. Kita ini dengan rahmat Allah ditutupi bu.
Kenapa ibu-ibu disayang anak? Karena anak-anak tidak tau sifat ibu yang asli.
Kenapa bapak masih dihargai istri? Karena istri tidak tau yang sebenarnya. Kenapa
saya diundang ke sini? Karna Allah masih menutupi aib, dosa saya. Itu tuh rahmat
Allah. Kalo aib kita kebuka saja habis kita, selama ini kita tenggelam dalam rahmat
Allah tapi tanpa kita sadari. Betul tidak? Jarang kita menyadari karunia Allah yang
tiada bertepi.
Nah, supaya di sayang Allah, sebetulnya dengan patuh kepada Allah, kita tuh
sudah mendapat rahmat Allah. Kali ini yang lebih sederhananya, coba kita buktikan
sebagai hamba rohmatan lil‟alamin. Islam itu dinu rohmah, agama itu pembawa
rohmat. Rasulullah itu nabi pembawa rahmat, oleh karena itu agar kita dapat
Pertama, bahwa rahmat Allah itu rahmatan lil‟alamin, bukan lil muslimin,
rahmat Allah itu bukan hanya kepada orang islam, tapi kepada seisi alam baik
manusia, binatang, alam, pohon semua yang ada di muka bumi ini, mendapatkan
keberkahan rahmat dari hadirnya islam. Yang islam bagaimana? Mau tau caranya
itu saudara, karna kalau saudara yang dilihat itu beda. Anggap saja saudara. Lah kan
yang ada di muka bumi ini tidak hanya orang islam, bagaimana cara menebar rahmat
kepada orang non muslim? Caranya adalah jadilah seorang muslim yang
islam tau bahwa indahnya islam, lewat akhlak kita, lewat kebiasaan kita. Sampaikan
islam perkara hidayah itu Allah. Orang yang mau masuk islam itu karena Allah. Tapi
rahmatnya islam kepada orang non islam, tampilkan akhlakul karimah. Indahnya
Pemirsa yang dirahmati Allah itulah tadi bukti-bukti nyata, bahwa kita hanya
memikirkan amal-amal yang besar tetapi justru dengan amal-amal yang kecil itulah
kita bisa memberikan kasih sayng kita sesame manusia, dengn kita mencintai mereka.
Bahwa ternyata Allah bisa memberikan pahala dari amal-amal kecil kita dari pada
amal-amal yang besar yang sudah direncanakan yang hanya memanggil pujian dari
pada orang lain. Kami akan kembali setelah pesan-pesan berikut ini tetap di Damai
Indonesiaku.
111
Ada satu tehnik lainnya supaya hati kita menjadi lembut. Mau tau? Namanya
empati bu. Rasulullah itu berat sekali merasakan derita orang lain, nah kita tuh harus
belajar, kita punya pembantu dirumah, nah kita berpikir bagaimana kalau saya yang
jadi pembantu? Bangun dari awal nyuruhnya juga ada yang kurang enak, makan
terbatas, ibadah terbatas, terus same malam baru istirahat. Gaji tidak naik-naik. Kalau
kita berani merasakan itu akan jauh lebih berakhlakul karimah. Liat funk rock
suaminya bung rock, bukan itu ade-ade yang pake anting, bayangkan coba ibunya,
ibunya sudah hamil sudah melahirkan, pasti ingin anak yang sholeh, dia juga ingin
bahagia, ingin sukses, lalu kalian mau menghina? Mau meremehkan? Mereka itu
belum ketemu dengan jalannya. Doakan ya Allah kasian anak-anak itu pasti ibunya
ngarep-ngarep punya anak yang mulia. Akhlaknya beri hidayah beri taufiq, itu kita
sayang ke dia itu. Kita sayang kepada orangnya, tapi tidak boleh suka ke perilakunya.
Ini benar. Kalau hidup seperti itu keluar doa. Boleh jadi dia berubah karna syariatnya
doa kita, dan itu berarti kita menambah kasih sayang kita, dengan kita menambahnya.
Hayu jika kita melihat orang yang susah pindahkan hati kita, bagaimana jika kita
Ada lagi tebarkan salam, salam itu beda dengan sembarang salam.
Assalamu‟alaikum itu doa, doa itu bisa merubah takdir. Semoga Allah memberikan
keselamatan bagimu. Hebat nih yang tadinya mau digigit anjing tidak jadi, berkah
dari salm kita, makanya kalau ngucap salam itu dari hati. Besar harapan kita.
mencurahkan kasih sayang, nah ini preman tadi bisa bertaubat, tebarkan salam,
112
jangan ragu kita sudah menyebarkan kebaikan baik dikenal maupun tidak dikenal.
Siapa tau dengan rahmmat Allah, orang dapet petunjuk. Ada tetangga yang
Rahmat itu bisa barokah rumah tangga. Wabarokatuh semoga Allah mengaruniakan
keberkahan. Berkah itu adalah membuat kita semakin dekat dengan Allah. Dan
semakin langgeng kebaikannya. Rejeki yang berkah, rejeki yang mendekatkan kita
kepada Allah. Hayu tebarkan salam, sing ikhlas, jangan sampai salamnya itu hanya di
Ibu bapak ada yang yatim piatu di sini? Namanya nenek yatim piatu. Pak bu
percayalah jika kita sering bergaul dengan yang hidupnya pait, itu bisa melembutkan
hati, dengan oarng yang ekonominya terbatas, dengan yang disabilitas, dengan oarng
yang hidupnya teraniaya. Itu bisa melembutkan hati. Dibanding gaul dengan yang
kaya-kaya, cakep-cakep. Bayangkan jika ibu gaul dengan artis-artis langsung serasa
pesek. Makanya jika ingin melembutkan hati maka bergaullah dengan yang memang
memiliki keterbatasan. Yang oleh Allah dibatasi rasakan lembutnya hati karna kita
dimuka bumi ini yang mampu menyatukan adalah kasih sayang. Lantas bagaimana
islam mengajarkan kasih sayang terhadap sesame manusia insyaAllah pertanyaan ini
akan dibahas oleh kyai sumarno Syafi‟I. selepas pesan-pesan berikut ini, tetap di
Damai Indonesiaku.
113
Assalamu‟alaikum Wr.Wb
Bapak ibu , para hadirin para jamaah damai indonesiaku dimanapun anda
berada yang insyaAllah dimuliakan oleh Allah Swt. Hidup dalam kehidupan yang
sudah Allah ciptakan begitu lengkap. Rasanya akan menjadi satu keganjalan jika kita
tidak pandai untuk menjadi hamba yang bersyukur. Bersyukur dengan yang allah
ciptakan, adanya keragaman. Dan keragaman yang Allah cipatakan di alam jagat raya
ini adalah justru akan membawa nilai keseimbangan di dalam hidup. Saya dengan A
Gym beda, a Gym bukan saya, saya bukan A Gym. Walau pun sama profesinya harus
beda dong. Perbedaan yang Allah cipatakn ini tidak bisa kita nafikan dlam hidup ini,
menciptakan, dan Allah tunjukan kegagahannya, belum tentu yang gagah bisa
menciptakan. Tapi orang yang bisa menciptakan pasti gagah bu, bu pasti melahirkan.
Ibu perempuan. Kenapa perempuan melahirkan? Karena Allah berikan rahim, kalau
Hidup disuruh berpikir tapi jangan mikirin hidup. Pak kenapa kita hidup tidak
harus dipikirin? Yang namanya hidup itu sudah tugasnya Allah yang memberikan
kehidupan kepada kita. Ikhlas memberi, ridho menerima. Kalau kita menerima apa
Ketika ada perbedaan bahasa, ada perbedaan bicara, tentu ada perbedaan
warna, perbedaan suku, bangsa, keyakinan, jika kita mau memikirkan dengan akal
kita, itu adalah keindahan dan keistimewaan. Paham? Yang diantara istimewa yang
ada di alam jagat itu di Indonesia. Negara yang banyak suku, warna, memiliki
cipatakan di satu tempat. Inilah yang mestinya yang kita pikirkan. Ini adalah
merupakan power yang positif. Hanya aja di antara kita yang belum bisa menerima
keragaman. Justru taman yang paling indah itu yang warnanya bermacam-macam.
Baik bagus sekali, pemirsa yang dirahmati Allah bahwa itulah bukti Allah
Jamaah yang berbahagia dan insyaAllah sama dierikan rahmat oleh Allah Swt.
Kalau keragaman tadi itu adalah rahmat, jadi tidak sedikit orang yang mendapatkan
kelompok atau personal. Isu beredar di kalangan masyarakat ya bu, berita ramai di
media sosial. Ada ustadz yang lagi di terror ya? Betul? Ada juga guru ngaji di uber-
uber mau dibunuh. Ini adalah orang yang belum mendapatkan rahmat, dan ini adalah
PR untuk para polisi. Tugas kita kedepannya banyak, Negara kita nih bangsa dan
115
Negara kita mau maju, kita ini juga pengen kaya orang-orang. Perbedaan ini kadang
di salah artikan, bertikai, berantem sesama kita, menghantam di antara kita, kapan
dong kita bisa ngegendong? Kapan dong kita bisa menggendong? Masa kita mau
„‟Hai
manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (13)”.
Masya Allah indah kalimat Allah ini, bukan tarafan kita bisa membuat kalimat
Kalau kita kaji ayat ini bercucuran air mata, kenapa diujung ayat ini hidup ini
Baik pemirsa yang dirahmati Allah dalam segmentasi selanjutnya nanti, kita
akan jawab pertanyaan yang telah anda kirimkan melalui instagram dan tweeter,
Pertanyaan-Petanyaan:
1. Sering kali kita di uji yaitu bentuk kasih sayang Allah, justru kita semakin
Hadirin bahwa tidak ada yang lebih menyayangi kita selian pencipta kita.
Orang tua kita sayang kepada kita, tetapi kasih sayangnya tidak bisa dibandingkan
dengan kasih sayangnya Allah. Kita mengkhianati Allah setiap hari tetap saja diurus.
Di cukupi, dilindungi, di cukup rejeki, bahkan kita diampuni kalau kita bertaubat,
taubat pun bimbingan Allah. Nah, kita juga kurang sayang terhadap diri kita sendiri.
Kita menderita itu buatan kita sendiri. Karna yang Allah tetapkan untuk kita itu
kebaikan. Nah bagaimana nih jika Allah menampilkan sesuatu yang kurang baik
dengan keinginan kita. Mau tau rahasianya sabar? kalau terjadi sesuatu yang pait itu
yang pertama adalah atas ijinnya Allah. Pokoknya apapun yang terjadi kepada kita
pasti dengan ijinnya Allah. Yang kedua, pasti baik. Karna Allah tidak pernah
melakukan sesuatu yang buruk. Kepada orang yang beriman semuanya kalau benar
memnyikapinya. Jadi walaupun di uji pasti baik, karna Allah tidak pernah berbuat
buruk. Kepada hamba yang beriman. Yang membuat buruk itu adalah tidak ridho
terhadap takdir, buru sangka kepada Allah, tidak sabar dan yang terakhir tidak
syukur. Karna diballik kepahitan itu tersimpan karunia besar. Yang ke tiga bahwa ini
Dalam semua ujian Allah maha adil. Semuanya Allah tau. Lalu bersama ada
kesulitan itu Allah nyiapkan kemudahan, kalau ditimpa kepahitan harus segera sadar
bahwa ini diundang oleh dosa kita. Pasti ini dari diri kita, kalau kita berlinang air
mata taubat Allah tau nih, ini semua diundang karna dosa saya, datanglah pertolongan
tidak disangka-sangka.
117
hingga dewasa, bentuk yang nyata itu seperti apa? Apakah ketikas sudah
dewasa?
Bapak ibu yang dirahmati Allah kasih syang seorang ibu sepanjang masa.
Tapi kalau kasih sayang anak sepanjang ? kalau yang namanya kita memberikan
kasih sayang tentu kepada siapa pun Allah perintahkan. Tadi sudah di bahas tentang
kasih sayang, kepada binatng pun kita harus memberikan kasih sayang. Didalam
kasih sayang yang akan menjadi empati yang paling baik. Ketika adanya ketulusan,
keikhlasan. Kemudian tahapan dan batasannya, apakah ada? Jelas ada jangan kita
samakan menyayangi binatang seperti menyayangi binatang. Dan jangan kita sayangi
orang seperti menyayangi binatang. Dan kemudian diantara anak pun kita
memberikan kasih sayang juga harus berbeda. Apa bedanya? Ini adil bu janagn di
anggap berbeda itu tidak adil bu, justru adanya perbedaan itulah adanya keadilan.
Berbeda bukan artinya porsinya berlainan, tapi ada sama dalam arti memberikan pola
pandang.
3. Ketika kita akan melakukan maksiat tetapi tidak sampai terjadi, apakah
Pokoknya jenis apa pun karunia, sehalus apa pun sebesar apa pun pasti dari
Allah. Pokoknya orang-orang yang disayang Allah itu adalah yang dilimpahkan
rahmat 1. Dipersulit untuk berbuat maksiat. 2. Kalau pun males ta‟at sama Allah
dibuat ta‟at.
118
Kalau kita ingin mendapatkan kasih sayang Allah yaitu buka apa yang telah
Allah berikan sama kita selama ini, makin sering kita mengingat Allah makin sadar,
bahwa hidup ini adalah kasih sayang Allah. Itu bisa menyelamatkan. Makasibuklah
untuk mengenang kasih sayang Allah. Dan itulah kasih syang Allah, kita selamat
bukan karna amal-amal kita tapi kita semangat karna rahmat Allah.
4. Ketika seorang pezina berniat ingin bertaubat, tapi masih tergoda untuk
Setiap diantara kita, allah berikan kesempatan hidup dan Allah berikan ujian, dan
Allah juga memberikan kita jalan. Harusnya kita berpikir ketika orang sedang
melakukan maksiat. Barang kali didalam hatinya memang dia mau bertobat.
Husnidzon dulu. Hanya saja kapan dia mau bertobat tergantung rahmat dan hidayah
Allah. Lalu dia tidak mampu bertobat. Baginda Rasullulah Saw memberikan kita
28
peringatan. Ketika manusia engkau berikan kesempatan kepada manusia حىت يغرغر
orang itu diberikan kesempatan bertaubat, mohon ampun kepada Allah. Ketika
Betapa rahmatnya Allah betapa sayangnya Allah kepada hambanya, tetapi kita
berpikir apakah saat roh kita mau berakhir, mampukah kita mengucapkan istighfar,
apakah kita sudah tau jadwal kematian kita?
28
Hadis ke- 22, Rekaman Ceramah di Masid Umaamah pada tanggal 18 Februari 2018.
119
29
صالِ ٍح قَ ْب َل الْ َم ْوت ِ
َ ال يُ َوفِّ ُقوُ ل َع َم ٍل
َ َق
Meskipuna ada media untuk bertaubat apakah kita mampu untuk bertaubat.
5. Istri yang di uji oleh seorang suami yang tidak penurut suka menyakiti,
kemudian anak durhaka kepadanya, apakah ini juga bisa dikatakan kasih
sayang Allah?
Kalau ada kepahitan langsung bawa ke taubat, karna boleh jadi di undang oleh
dosa. Mungkin bukan dosa ke suami atau anak bisa juga ke orang lain. Mungkin
bukan dosa sekarang, tapi dosa-dosa dahulu. Dan ingat yang bisa membulak balik
hati suami, hati istri, yaitu Allah. Jadi kita tidak bisa membulak balikan hati, hanya
Allah saja yang bisa. Jangan pernah berputus asa dalam memperbaiki diri. Saran saya
si PDLP namanya perbaiki diri dan lakukan yang terbaik lilahi ta‟ala. Rasulullah
bersabda:
ب ِ ُ َم ْن لَ ِزَم ِاَل ْستِ ْغ َف َار ِم ْن ُك ِّل َى ٍّم فَ َر ًجا فَ َر ًجا َوَرَزقَوُ ِم ْن َحْي
ُ ث ََل ََْيتَس
29
Hadis ke-23, Rekaman Ceramah di Masid Umaamah pada tanggal 18 Februari 2018.
120
Makanya kepahitan seperti apa pun segera bawa kepada taubat InsyaAllah
akan menolong.
30
أَنَا ِعْن َد ظَ ِّن َعْب ِدي ِب
Kalau allah memberikan kasih sayang yang besar kepada kita, sekarang
bagaimana bisa kita memberi sifat husnudzon kepada Allah? Berbaik sangka saja
kepada Allah. Apa pun yang dating kepada kita walaupun sepahit apa pun pasti ada
obat. Yuk belajar kita Husnudzon kepada Allah kalau sudah sanggup Husnudzon
kepada Allah akan jadi indah, enak. Hidup yang pahit itu kalau kita selalu Suudzon
kepada Allah.setelah kita Suudzon kepada pencipta maka aka nada kehidupan yang
pahit. Kalau kita ingin hidup damai, mampukah kita hidup damai dengan diri kita
sendiri. Jangankan yang manis yang pahit pun kita ridho. Yang paling berat bukan
memberi tap menerima, tentunya dengan lapang dada. insyaAllah kita mampu dan
yang belum diberikan oleh Allah. Bisa jadi itu adalah ujian dari Allah untuk kita.
30
Hadis ke-24, Rekaman Ceramah di Masid Umaamah pada tanggal 18 Februari 2018.
121
Assalamu‟alaikum Wr.Wb
Pemirsa dalami indonesiaku Tvone diaman saja anda berada, dan kita semua
dunia dan akhirat. Nanti kita kumpul di surga bersama dengan Nabi Muhammad Saw.
Sekarang di Indonesia, tanpa terasa, tanpa disadari kita sedang dijajah. Terlalu
banyak penjajahan yang tidak kita rasakan, termasuk penajajahan lewat narkoba. Ini
indonesia sudah darurat narkoba, gendang perang sudah di tabuh. Jangan sampai
persoalan ini seperti persoalan yang dialami oleh negara-negara latin, makin kuat tuh
bandar, makin kuat tuh pengedar, bukan hanya perang narkoba akan tetapi mavia
dengan aparat angkat senjata. Yang kena narkoba kita liat, anak pejabat ada yang
kena narkoba? Ada. Oknum pejabar, oknum hakim, oknum jaksa, banyak. Ini bukan
cerita bohong ini nyata. Dengan berbagai alasan orang menggunakan narkoba.
Narkoba itu barang yang menjijikan, barang haram yang membahayakan. Nanti kita
Baik, terima kasih bahwa sudah jelas sekali, bahwa ketika perang
peperangan menggunakan senjata narkoba ini adalah biaya murah. Lantas bagaimana
jika akal kita kemasukan barang yang haram, apa yang terjadi jika akal kita
Dulu tradisi budaya, adatarab jahiliah doyan mabok, kalo kita seloki dua loki,
orang-orang dulu itu bisa sedrum mabok, kalo sekarang mabok masih itung-itungan,
mandi diarak masih itung-itungan. Orang-orang dulu. Saat itu sahabat juga ada yang
mabuk. Bertanyalah kepada Allah tentang khomer dan judi.
31
Al Azlaam artinya: anak panah yang belum pakai bulu. orang Arab Jahiliyah menggunakan
anak panah yang belum pakai bulu untuk menentukan Apakah mereka akan melakukan suatu
perbuatan atau tidak. Caranya Ialah: mereka ambil tiga buah anak panah yang belum pakai bulu.
setelah ditulis masing-masing Yaitu dengan: lakukanlah, jangan lakukan, sedang yang ketiga tidak
ditulis apa-apa, diletakkan dalam sebuah tempat dan disimpan dalam Ka'bah. bila mereka hendak
melakukan sesuatu Maka mereka meminta supaya juru kunci ka'bah mengambil sebuah anak panah itu.
Terserahlah nanti Apakah mereka akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu, sesuai dengan tulisan
anak panah yang diambil itu. kalau yang terambil anak panah yang tidak ada tulisannya, Maka undian
diulang sekali lagi.
123
Ini bertanya kepada Rasul Saw. Dosa Cuma masih ada manfaatnya, tapi
dosanya lebih besar daripada manfaatnya. Berbagai orang jika sudah nenggak
minuman dia punya alasan, alasannya apa? Ngilangin puyeng, ngilangin setres, lupa
sama persoalan. Kalo memang mau mencari pusing tidak usah nenggak narkoba. Saat
itu masih banyak yang minum minuman keras, saat itu bolem ada sabu-sabu, perasan
kurma, perasan anggur, perasan gandum, ini yang dijadikan alat untuk bermabuk-
mabukkan.
minum minuman keras, begitu masuk waktu sholat jadi imam deh, nyasar tuh ayat.
Turun ayat:
32
Menurut sebahagian ahli tafsir dalam ayat ini termuat juga larangan untuk bersembahyang
bagi orang junub yang belum mandi
124
atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian
kamu tidak mendapat air, Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik
(suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi
Maha Pengampun (43)”.
Kalo lagi sholat jangan mabok dulu. Habis sholat baru mabok, saatlah turun
suatu hari ayat yang mengharamkan untuk meminum khomer, diantaranya minuman
keras, yang Allah sebut najis, jijik, kotor itu bahasa Allah, dari pekerjaan kotor
janganlan make, ngedeket jauhin kata Allah Swt, barulah setelah Allah turunkan ayat
orang yang muslim yang mukmin yang dulunya pemabuk, khomernya dibuang,
makanya pada saat itu bukan banjir bandang tapi banjir khomer dimadinah.
masyaAllah artinya saudara orang kalo sudah kecanduan, bini mau masak LPG kaga
ada, ternyata udah dijual sama anaknya. Buat apa? Beli ganja beli sabu-sabu, orang
tuanya dibunuh, karena anaknya mau jual tanah rumah bapak emaknya, buat apa?
Buat beli sabu-sabu. Ini biang keroknya kejahatan kaya khomer, kunci semua
kejahatan ada di khomer. Suatau waktu ada orang alim, namanya Barsisoh di jaman
bani isroil. Saking alimnya luar biasa, itu iblis kepengen menggoda, diguru kalo
sedang wirid satu hari, ini iblis yang menyamar jadi manusia, tidak bangun-bangun,
tidak makan-makan. Barsisoh, nyoba dua hari, si iblis nyoba 4 hari pokoknya dua kali
lipat terus kalo dibandingkan. Barsisoh penasaran, hai anak muda ente hebat banget
ibadahnya, saya dzikir dua hari anda empat hari. Apa kunci dan resepnya, dulu saya
ini ahli maksiat, tukang buat maksiat, karna saya ingat dosa, akhirnya saya istighfar
keingetan dosa, akhirnya saya dzikir terus-terusan. Jadi kalo guru mau dzikirnya awet
125
buatlah dosa. Dosa apa yang meski saya buat? zina? Waduh jangan deh jangan, kalo
zina saya bisa ketahuan. Kalo begitu membunuh, lebih parah lagi membunuh. Saya
tidak sanggup. Mabuk aja deh secangkir karena kalo mabuk urusannya diri sendiri,
tidak ada orang yang dirugikan. Diujung sana, jauh dari sini ada orang yang jual
minuman keras. Kalo mabok urusannya diri sendiri tidak ada yang dirugikan, begitu
dibunuh tuh wanita itu, jadi berapa dosanya? Lalu berapa perkara yang dia kerjakan?
Mabuk, perkosa dan membunuh. Akhir hayatnya Suul Khotimah , digantung ditiang
gantungan. Saat itu iblis memberikan attention, kalo kamu mau selamat, minta tolong
kepadaku, caranya bagaimana? Tundukin saja kau punya kepala, menjadi isyarat
engkau minta tolong kepadaku. Dia tundukin kepalanya, mati dia dalam keadaan
minta tolong dengan iblis. Empat sudah dosanya. Sebab apa? Sebab narkoba.
Meneguk minuman keras, akal pun hilang, tidak mampu lagi berfikir dengan baik dan
cerdas.
Baik pemirsa yang dirahmati Allah salah satunya adalah peristiwa yang
tercatat dalam sejarah islam, kesadaran warga madinah, bahwa khomer adalah amat
Allah menyadarkan kepada kita bahwa Allah menganjurkan kepada untuk menjaga
akal? Itulah yang akan dijelaskan untuk segmen selanjutnya, tetaplah di Damai
Indonesiaku.
126
Jadi begitu besar bahaya narkoba bagi kesehatan. Makanya presiden sudah
pernah diterapkan, mudah-mudahan akan terus diterapkan, cuman kadang kala ada
bandar yang tertangkap narkoba, berkilo-kilo narkoba yang diedarkan, vonis sudah
kadang-kadang ada di eskekusinya. Inilah yang jadi masalah, makanya liat peredaran
narkoba bandarnya bukan dikampung, tapi dipenjara tuh bandar ngedarkan. Kenapa
tuh bandar berani mengedarkan narkoba, karena bandar sudah berpikir, gua pasti
mati. Maka cobalah buat undang-undang yang dikhususkan. Coba buatlah undang-
undang kepada bandar narkoba vonis dijatuhkan maka langsung eksekusi agara
supaya peredaran narkoba mampu dituntaskan dan ini bukan karangan berapa bandar
yang sudah divonis tetapi dia masih mengedarkan dia sudah tidak takut mati divonis
mati dia tidak takut yang dia takutkan dieksekusi mati. Berapa banyak polisi yang
mati ditangan bandar narkoba kalau polisi aja berani mengkonsumsi apalagi rakyat.
Saudara-saudara yang dirahmati Allah saya berpesan ini yang kena narkoba
orang berduit padahal hidupnya senang bahagia alasan apa ya membuat dia kena
narkoba karena dia tiddak mendapatkan perhatian orang tua ibunya arisan mulu
bapaknya ngayap entah kemana mungkin anak kita kena narkoba. Sekolahin anak kita
didik ajarkan agama dari sekarang sebelum menyesal. Tidak menutup kemungkinan
anak kita kena narkoba bahkan orang-orang yang kita anggap tidak terkena narkoba
malah menggunakan narkoba. Ternyata adalah dia penikmat narkoba setiap tahunnya.
Pemirsa yang dirahmati Allah itulah tadi paparan kepada kita realitas yang
kita hadapi kita sedang diuji dengan ujian yang berat kita termasuk negara yang
pengedarannya tertinggi di dunia. Kita juga termasuk negara yang darurat narkoba.
Apa yang membuat narkoba masuk ke negara kita. Insya Allah kkita akan bertemu
Mengapa negeri ini sangat mudah dimasuki barang haram yang biasa kita
sebut narkoba? Hari ini yang namanya narkoba bukan hanya ditempat preman saja.
narkoba bahkan kemaren keluarga habib terkena narkoba. Innalillahi wainna ilaihi
bahkan masuk kantong ust dan kerumah habaib disebabkan karna tanggul keamanan
Hamba Allah yang dirahmati Allah kita tidak boleh menudiang siapa pun, tapi
ada fakta. Ada iknum yang seharusnya mengamankan rakyat lengah dia. Kemapa?
kekuasaan. Iya atau tidak? Sebab kalau tanggulnya sudah jebol, maka hancurlah
rakyat bu satu aja. Jelas apa jelas? Jadi hari ini bukan hanya artis yang kena narkoba,
bukan hanya pelawak yang kena narkoba akan tetapi, gurunya artis, kyainya artis
128
yang kena narkoba. Kenapa? Ada petugas yang sibuk ngurusin rakyat malah ikut-
ikutan kesana. Jebollah. Lantas mau kemaan rakyat mau berlindung, jika tanggulnya
sudah jebol.
Baik pemirsa yang dirahmati Allah, sebuah analogi yang sungguh luar biasa,
ini adalah cara Allah untuk memberikan pengertian kepada kita, tanggul yang jebol
adalah keimanan kita yang jebol di dalam diri kita. Lantas bagaimana kalau tanggul
tanggul yang jebol tentu saja membuat kita takut, lantas bagaimanakah dengan
tanggul yang jebol, apakah kita akan membiarkan tanggul-tanggul yang lain jebol?
Lantas apa yang kita lakukan memperbaikinya? dari kawasan bumi itu kami buat
sebagian gunung-gunung yang jadi pakunya bumi supaya tidak goncang buminya.
Tapi orang tidak suka membaca ayat ini. Lebih senang memanfaatkan gunung untuk
yang berbatu diangkutin batunya. Dia memang terhormat diguanakan untuk diibu
kota. Dan setelah itu tanahnya merorot. Kan tidak semua orang bernasib baik, dari
gununglah bisa terbuat sungai-ssungai, kalau sudah jadi sungai masya Allah
kompanye sana sini rubuh ulamanya. Rubuh gunungnya. Sekarang banjir kena
longsoran siapa? Umat islamnya. Inilah barang kali zaman yang dilukiskan oleh al-
banjirnya narkoba dinegara kita ini ada tiga. Pertama, rusaknya keyakinan kalo kita
ini akan mati. Orang kehilangan kepercayaan bahka ada siksa neraka, orang tidak
menyedari bahwa ada surga bagi orang yang bertaqwa. Hilang itu. Pengaruh akidah
dalam kehidupan hamper tidak ada. Saya Tanya ibu-ibu ngomongin orang dosa tidak?
Yakin tidak gegara ngomongin orang bisa masuk neraka? Yakinkah? Doyan atau
tidak? Keyakinan itu tidak berpengaruh kepada perilaku. Satu. Yang kedua karena
narkoba tidak membuat pengedar narkoba itu jera. Tidak bikin orang kapok.
Termasuk hukum yang lain. Yang ketiga, diakui atau tidak adanya sejumlah orang
ditempat rehabilitasi dijadikan tempat pengedaran narkoba. Ini bukan rahasia, dan
bukan rahasia adanya oknum yang ditugaskan untuk menangkap Bandar narkoba,
malah membiarkan membeberkan Bandar narkoba. Doa kita untuk mereka yang
maka disadarkan oleh Allah. Tapi kalau tidak sadar moga-moga cepet mati. Rasul
130
sendiri, alquran sendiri telah meramalkan bahwa pada akhir zaman nanti ada zaman
sukaro:
„‟Hai
manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; Sesungguhnya kegoncangan
hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat) (1)”.
„‟(ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua
wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan
segala wanita yang hamil, dan kamu Lihat manusia dalam Keadaan mabuk, Padahal
sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya (2)”.
Akan ada suatu zaman dimana, banyaak oarng yang menyusukan anaknya
kepada ibu susuannya. Dulu orang itu goncangan kiamat. Adaa makna yang kedua
payudaranya, cengenga anaknya. Digantilah susunya dengan susu sapi. Makanya dia
kalo liat bapaknya tidak sopan kalo liat sapi seneng dia. Kedua, banyak yang hamil
kiamat sangat dahsyat, banyak yang melahirkan belum pada waktunya tidak ini
makna yang lain goncangan hidup manusia, goncangan hidup yang lain, yang
narkoba, dia berzina karna narkoba, hamil diluar nikah dia gugurkan kandungannya,
dan yang ketiga kamu saksikan manusia dalam keadaan mabuk. Padahal tidak mabuk
131
padahal apa problem hidup yang sangat sulit. Mabuk dia sudah tidak jelas. Yuk kita
Baik pemirsa yang dirahmati Allah insyaAllah kami akan kembali setelah
Pertanyaan-pertanyaan:
1. Saya termasuk orang yang sering mengingatkan terhadap kerabat dekat saya,
Inilah tingkat narkoba yang dialami oleh masyarakat kita, kalau saja sudah
berani mengancam apa lagi pengedarnya. Lebih berani lagi mengancam, apa lagi
bandarnya, apa lagi produsennya, makanya harus ada keseriusan. Perangkat dinegri
ini untuk untuk berjuang keras. Tapi bahasa Negara ini sudah perang. Berarti apapun
caranya, bagaimanapun. Jangan sampai nasib dimasa depan tidak memiliki kekuatan,
dari mulai tingkat rakyathancur otaknya, orang error jadi pemimpin tidak mungkin,
yang kedua karna nyandu dia gila, ketiga penjara, ke empat mati. Kalo liat ada yang
mengkonsumsi narkoba adukan, tapi tolong pak jangan diberi tahu kalau saya yang
pemabuk, yang minum arak. Kenapa? Karena Nass yang menyebut memang tidak
ada, akan tetapi sahabat pernah menyaksikan Rosul mencambuknya dengan sandal.
132
Penglihatan mereka ada yang 80 kali, 4o kali. Tapi masalahnya pada zaman Rosul itu
adanya consumer, peminum khomernya, makanya ada hukuman ta‟jir tidak pake
Nass tapi kebijakan pemerintah sekira-kira memberikan efek jera terhadap semua
jaringannya. Jika dia telah menimbulkan pada generasi, banyak menghancurkan anak
bangsa ini, maka selamatkan anak bangsa. Dengan cara mengorbankan satu orang.
3. Apakah peredaran dipenjara, justru mereka dipenjara maunya jadi orang yang
Bandar ketika mengedarkan, hukuman yang paling keras, vonis mati belum tentu
eksekusi mati, artinya kalau Cuma vonis mati artinya dipenjara masih hidup. Karna
berpikir apapun ceritanya pasti mati dan hidup dipenjara kalau tidak punya uang,
terhina saudara. Untuk memenuhi kebutuhan itu semua, jaringan yang masih ada di
luar akhirnya di aktifkan sekaligus untuk regenasi. Yang pada akhirnya kalau dia di
eksekusi mati, generasinya sudah ada. Cobalah tolong abang-abang kita di DPR
membuat khusus kepada Bandar narkoba, supaya tidak berlarut-larut, dan jangan
4. Lantas bagaimanakah hokum yang paling pantas bagi pengedar narkoba dari
pandangan islam?
Pertama, saya ingin menyampaikan lewat media ini, bahwa tiga tahun yang
lalu ketika saya menyampaikan ceramah dirutan pondok pinang, kemudian Allah
133
ijinkan saya berbicara dengan pak Dirjen kemasyarakatan. Saya saya dan sunan kali
jaga dan para Da‟I akan menjadikan penjara menjadi pondok pesantren, dan saya
orang pertama yang siap mengajar. Kaget mereka, siap. Walau pun belum berjalan
sedemikian rupa, tapi Alhamdulilah di cipinang diam-diam ada yang sudah hafal 10
juz. Sebelum eksekusi yang lain saya punya target, tamat dari penjara lebih alim dari
Kalau kita mau melihat dari kaca mata agama, setiap yang memabukkan itu
khomer dan setiap yang memabukkan itu haram sudah. Mau banyak mau dikit tetap
haram. Kalau bicara pandangan agama, bisnis minuman keras bukan bisnis yang baik.
Secara dzohir menguntungkan, akan tetapi secara lahir apalah guna gedung yang
bagus, jalan yang mulus, tapi pengguna jalannya rusak. Gara-gara mabuk dijalan
korban nyawa, belasan meninggal dunia. Dilaknat semua yang terlibat dalam
dilaknat yang jualin, minta tuangin, dan yang mmembuatnya dilaknat, semua yang
terlibat dilaknat Nabi Saw. Maka apapun yang didapat tidak berkah. Maka apapun
6. Apakah bahaya rokok bisa disetarakan dengan narkoba, Karena melihat dari
dampaknya ?
Meskipun saya tidak merokok, tapi saya nyiapin rokok buat yang merokok.
Ini masalah sudah cukup lama, sampai syekh ihsan jampes Kediri itu menulis satu
134
kitab tentang kopi dan rokok, karna kopi dan rokok itu nyambung. Makanya yang
nama NU itu ngopi Udud secara Nass tidak ada yang mengatakan bahwa tembakau
itu haram. MUI mengatakan bahwa rokok itu makruh tapi pada orang-orang yang
membahayakan itu menjadi haram. Jadi, saya tidak akan berfatwa ngeri saya.
Kata Rosul:
صلَّى ِ ُ ب فَِإََّّنَا ىو استِ ْدراج ُُثَّ تَََل رس ُّ اص ِيو َما َُِي
ِ ال إِ َذا رأَيت اللَّو ي ع ِطي الْعب َد ِمن الدُّنْيا علَى مع
َ ول اللَّو َُ ٌ َ ْ َُ َ َ َ َ ْ َْ ْ ُ َ َ ْ َ َ َق
ِ ٍ ِِ ِ
اى ْم َ اب ُك ِّل َش ْيء َح َّىت إِ َذا فَ ِر ُحوا ِبَا أُوتُوا أ
ُ ََخ ْذن َ اللَّوُ َعلَْيو َو َسلَّ َم فَلَ َّما نَ ُسوا َما ذُ ِّك ُروا بو فَتَ ْحنَا َعلَْي ِه ْم أَبْ َو
33
بَ ْغتَةً فَِإ َذا ُى ْم ُمْبلِ ُسو َن.
Kata Rasul jika engkau saksikan seorang hamba yang diberikan anugerah oleh
Allah atas maksiatnya, bukan Allah mencintainya, itu hanya umpan sebelum dia di
cemes lalu Rasul bacakan firman Allah, ketika mereka lupa tentang apa yang telah
mereka semua sektor kebutuhan dipenuhi, ketika sudah sampai ujung sekaligus kami
hancurkan sehancur-hancurnya.
Saya butuh pemimpin yang rajin puasa, rajin ibadah. Kita doakan pemimpin hidup
33
Hadis ke-26, Rekaman Ceramah di Masjid Khodamuttaqwa pada tanggal 24 Februari 2018.
135
Pahala seseorang karna dosa tidak hilang tapi dosanya bertambah, bahkan
kalau kita mainum-minuman yang keras. 40 hari, 40 malam sholat kita tidak diterima
leh Allah Saw, bahkan kalau ada sisa sedikit saja, di manapun dari minuman keras
yang kita mainuma, maka sepanjang itu amal kita ditolak) dan kemudian mati dalam
keadaan jahiliyyah.
Banyak hal yang sudah Allah sediakan untu kemaslahatan ummat. Yang halal
34
ب َوُى َو ُم ْؤِم ٌن
ُ ي يَ ْشَر
ِ ْ ََل ي ْشرب
َ اْلَ ْمَر ح َُ َ
Tidaklah seorang mukmin itu menenggak minuman keras kalau dia saat
minum tidak ada imannya, jadi pada saat minum itu lepas kaya burung terbang,
8. Ketika dia mabuk kemudian mati, maka tidak boleh disholatkan kyai?
mati dalam keadaan fasiq, ada yang mengatakan dia boleh disholatkan, ada juga yang
mengatakan tidak boleh disholatkan pas imannya kufur. Kita mengambil tengah-
Memang benar Allah akan memberikan ujian-demi ujian kepada kita sesuatu
yang sangat mengenakan itu adaah surga dunia, dimana kita menelannya,
34
Hadis ke-27, Rekaman Ceramah di Masjid Khodamuttaqwa pada tanggal 24 Februari 2018.
136
meninumnya bahkan pada saat itu waktu kita dicabut nyawa kita, kita jelas mati
dalam keadaan suul khotimah. Yang jelas sisa waktu yang diberikan Allah ini marilah
kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dan kita yang sedang menyaksikan acara ini.
137
Assalamu‟alaikum
Ikhlas diambil dari tiga huruf ( )خلصikhlas, Allah Swt bercerita tentang air
susu kambing, onta, sapi dikatakan putih bersih tidak bercampur dengan apapun.
Padahal prosesnya diantara kotoran dan darah. Tapi dia bisa keluar warnyanya putih
bersih tidak tercampur dengan kotoran. Maka kita simpukan makna ikhlas adalah
murni tidak terkontaminasi dengan apa pun, begitulah ikhlas kepada Allah, tidak
tercampur dengan apapun. Kita datang ke masjid ini karna Allah Swt. Maka Allah
tidak menerima amal yang terkontaminasi dengan yang lainnya. Murni karna Allah
Swt.
Pemirsa yang dirahmati Allah itulah tadi sebagai muqodimah apa makna
mengaplikasikan ikhlas dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita melihat orang ikhlas
itu hati tenang, wajahnya ikhlas, tulus. Diantara keutamaan ikhlas adalah doanya
35
واَّنا لكل امرئ ما نوى,اَّنا اَلعمال بالنيات
Hijrah dari kota makkah ke yasrib. Yasrib tanah busuk, tanah mati. Diganti
oleh Nabi namanya jadi al-Madinah munawwaroh. Ternyata yang pindah itu tidak
semua hatinya ikhlas. Mudah-mudahan pemuda-pemuda kita yang hijrah itu karna
Maka dijanjikan oleh aku akan goda mereka dari depan, dari belakang, dari
kanan, dari kiri, tidak akan dapai mereka bersyukur. Siapa yang terbebas dari syetan?
Aku akan goda mereka, aku akan bengkokan jalanmu yang lurus kecuali hambamu
yang ikhlas karna Allah Swt. Maka mari kita tuluskan hati kita. Sampai kapan
manusia akan digoda? Selama ruh ada didalam jasad mereka, selama ruh ada di
dalam jasad setan masih menggoda mereka. Maka orang-orang yang ada dalam
hatinya bisikan dia mengucapkan Astaghfirullah. Maknya orang tidak ada angina
Ada amalan dibagi menjadi tiga: pertama, sholat amal badan. Dzikir amal
badan. Zakat, infaq shodaqoh, hibah itu amal harta bercampur badan. Ada amal hati,
hati yang senantiasa ikhlas, dan Allah akan memandang hati. Allah tidak melihat
badannya, Allah tidak melihat wajah kamu. Akan tetapi, Allah melihat hati kau dan
amal kamu. Itulah yang akan kita bawa, mudah-mudahan itu yang bisa kita bawa hati
yang ikhlas. Amin-amin ya rabbal‟alamin pemirsa yang dirahmati Allah. Kami akan
35
Hadis ke-28, Rekaman Ceramah di Masjid al-Muhajirin pada tanggal 25 Februari 2018.
139
Kita sedang sholat tiba-tiba lewat kotak infak. Orang-orang yang meninfakkan
َ ك ِِف َو ْج ِو أ َِخ
36
ٌص َدقَة
َ ك
َ َيك ل َ تَبَ ُّس ُم
Tidak punya duit, senyum saja. Itu sodaqoh. Tidak jadi sedekah riya jadi
sedekah syirik. Masukkan uangmu jaga hatimu. Kalau kamu masuk masjid
37 ِ
صلِّ َي َرْك َعتَ ْي ِ ِ ِ
َ ُس َح َّىت ي
ْ َح ُد ُك ْم الْ َم ْسج َد فَ ََل ََْيل
َ إذَا َد َخ َل أ
Nabi tidak memberikan nama sholat Tahiyatul Masjid tapi dari para ulama.
Beramal takut dibilang riya dan riya jatuhnya syirik, lalu bagaimana?
berbicara. Oleh karena itu jangan suka berkata lebih-lebih. Yang suka ngomong saya
itu ada empat: yang pertama. Syeitan, fir‟aun, qorun dan yang ke empat bapak.
38 ٍ
ال َذ َّرٍة ِم ْن كِ ْب
ُ اْلَنَّ َة َم ْن َكا َن ِِف قَ ْلبِ ِو ِمثْ َق
ْ ََل يَ ْد ُخ ُل
36
Hadis ke-29, Rekaman Ceramah di Masjid al-Muhajirin pada tanggal 25 Februari 2018
37
Hadis ke- 30, Rekaman Ceramah di Masjid al-Muhajirin pada tanggal 25 Februari 2018
38
Hadis ke- 31, Rekaman Ceramah di Masjid al-Muhajirin pada tanggal 25 Februari 2018
140
Tidak masuk surga didalam hatinya ada sombong sebesar biji sawid. Kalau
kita mati bawa daging atau bawa hati keikhlasan? Bawa keikhlasan bukan daging.
Baik pemirsa yang dirahmati Allah, itulah tadi paparan tentang makna ikhlas
ternyata ketika kita melakukan dalam sehari-hari bukanlah perjaan yang mudah
dalam mengerjakan dengan ikhlas. Lantas bagaimanakah balasan yang diterima bagi
orang-orang yang ikhlas didunia dan akhirat? Setelah pesan-pesan berikut ini Damai
Indonesiaku.
Orang yang ikhlas tidak inginkan balasan dan ucapan terima kasih, balsan
terima kasih saja kami tidak inginkan karena ada balasan yang lebih besar sudah
disediakan oleh Allah Amin amin ya Rabbal‟alamin. Aku sediakan untuk hambaku
belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga, belum pernah terlintas di
hati manusia. Yaitu Allah sediakan surga. Lalu apa balsannya yang ikhlas ini
didunia? Tidak setres, tidak depresi, kenapa? Karena dia serahkan semuanya kepada
Pemirsa yang dirahmati Allah satu hal yang patut kita sadari bahwa
pertolongan Allah dating itu karna factor keikhlasan. Dalam hadis riwayat an-Nasai :
39
ص ََلِتِِ ْم َوإِ ْخ ََل ِص ِه ْم ِِ ِ ِ ِ ِإََِّّنَا ي ْنصر اللَّو ى ِذ ِه ْاْل َُّمةَ ب
َ ضعيف َها ب َد ْع َوِت ْم َو
َ َ ُ ُُ َ
39
Hadis ke-32, Rekaman Ceramah di Masjid al-Muhajirin pada tanggal 25 Februari 2018.
141
Sesungguhnya Allah menolong umat ini dengan sebab doa, sholat keikhlasan
orang-orang yang lemah dari umat ini. insyaAllah kita lanjutkan setelah pesan-pesan
Dari belakang masjid Nabawi kita kaan temukan jabal rumat (para pasukan
pemanah) lalu kemudian di atas jabal ini ada 70 orang pemanah, kata Allah wahai
pemahan apapun yang terjadi kalian harus tetap diatas. Nanti saya perang dibawah.
Makanya kata Nabi: hay pasukan pemanah jangan kalian turun kebawah, andai aku
menang kalian jangan turun andai aku kalahpun kalian jangan turun. Ternyata apa
yang terjadi ketika pasukan menang, maka pasukan pemanah pun turun dari atas
untuk mengambil harta rampasan. Menyerang dari belakang dan akhirnya kalah pada
perang uhud pada tahun ke 3 hijriyyah. Makanya disana ada makam syahidu
syyuhada yaitu Hamzah. Kenapa? Karna hati itu tidak ikhlas, dan lalai. Tapi Allah
sekali saja. Hanya karna hati condong kepada harta. lalu apa yang diriwayatkan
dalam hadis an-Nasa‟I tadi dijelaskan bahwa Allah akan menolong umat ini
dengan keikhlasn. Ingat dengan keikhlasn kita menang, tanpa keikhlasan kita akan
kalah.
Maka kedepan kita akan menang insyaAllah. Maka berdoalah dengan hati
yang ikhlas. Karna ikhlas tidak karna perbuatan. Allah hanya memberkan ketika
mereka ikhlas.
Pertanyaan-pertanyaan:
Kapan Nabi marah ketika dia keluar rumah di melihat ada dua orang sahabat sedang
bertengkar karena Al-Qur‟an. Ketika ketika itu wajah Nabi merah, marah. Manusia
banyak bertengkar, berkelahi. Jadi islam tidak mengajarkan marah.tapi marahlah pada
tepatnya.
Ini tidak benar, karna yang menyuruh minta surga itu Allah dan Rasul Saw:
„‟Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga
yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa (133)”.
Bersegeralah kamu minta ampunan Allah dan akan mendapatkan Allah. Ada
yang lebi bagus dari air yang mengallir, lebih enak dari kurna, bidadari. Apa itu?
Ketika kita dapat memnadang Allah. Setelah diberikan nikmat , Allah bertanya apa
lagi? Ridhomu, karna orang yang bisa masuk surga belum tentu dapet ridhoNya. Tapi
Wahai engkau yang membolak balikkan hati, kokohkan hatiku. Dalam agama
mu dan dalam keta‟atan kepadamu. Doa jangan sendirian, tapi kita bersama.
ikhlas?
Adanya perubahan semua ibadah ada target dan visi misi. Setiap manusia
yang sudah mencapai keikhlasan maka adanya perubahan lebih mendekatkan kepada
Allah.
Nabi Saw dalam kehidupannya, kalau ada orang yang memuji-muji kamu
maka ambillah pasir lemparkan ke mukanya, kenapa? Karna pujian racun hati. Begitu
Nabi mengajarkan.
Tasawuf diambil dari makna shofa, yaitu hati suci bersih karna Allah Swt.
Nama lain dari tasawuf tadzkiyatun nafs mensucikan diri. Beruntung orang yang
hatinya bersih, setelah hatinya bersih, berdzikir karna Allah. Bersihkan hati dari
penyakit-penyakit hati.
Ikhlas tidak mengharapkan balsan hanya kecuali Allah Swt hanya karna
balasan Allah. Ridho menerima yang diberikan Allah tanpa keluh kesah.
144
Ayat paling panjang pada surah al-Baqarah ayat 282 tentang hutang. Tetapi
kalau sudah terhitung hutang dan diikhlaskan maka terhitung sodaqoh. Kalau kamu
sedekahkan itu lebih bagus dari kamu. Jadi kalau ada orang yang berhutang maka kita
sedekahkan.
BAB IV
ANALISIS TEMUAN HADIS-HADIS
A. Takhrīj Hadis
dari kitab induknya. Berikut ini saya tampilkan hasil takhrīj dari 32 hadis,
Hadis ke-1
berikut:
ِ وأَن
َ ّْاَخاتََُالنَّبِي
َي َ ََ
Berdasarkan ceramah yang disampaikan mubaligh. Saya mencari
hadis tersebut dengan penggalan kata yang ditelusiri adalah1 خبتمmelalui kitab
Muʻjam Mufahrās li Alfādz al- Ḥadīts al-Nabawī dipaparkan bahwa hadis
dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
periwayatan yang berbeda yaitu:
ِ
َ َّْوأَنَاَ َخاتَُالنَّبِي
َي
َ)ََََََََََََََََ(صحيحَالبخاري٨١َخََ–ََمناقب
َ)َ(َصحيحَمسلم ٢٢َمَََ–ََفضائل
)َ(َسننَالرتميذى ٣٤َتََ–ََفنت
َ)ََََََََََََََََََََََ(َسننَأبوَداود٨َدَ–َََفنت
َ)ََََََََََََََََََََ(َسننَالدارمى١َدىَ–َمقدمة
)ََََََََ(َامحدَبنَحنبل٣٨٢َ٬َ٤٢١َ:٤ََ–َحم
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 6 kitab yang
Muslim, Sunan Abī Dāwud, Sunan al-Tirmidzī, Sunan al-Dārimī dan Musnad
1
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 2, h. 9
145
146
Aḥmad ibn Hanbal. Hadis yang dikeluarkan oleh penceramah hanya potongan
saja. Adapun riwayat Ṣaḥīḥ al-Bukharī, Ṣaḥīḥ Muslim, dan Musnad Aḥmad
ibn Hanbal dengan jalur sahabat Abu Hurāirāh memiliki redaksi yang sama.
Adapun riwayat Sunan Abī Dāwud, Sunan al-Tirmidzī, Musnad Aḥmad ibn
Hanbal dengan jalur sahabat Tsaubān memiliki redaksi yang sama. Riwayat
al-Dārimī jalur sahabat Jābir bin ‘Abdullāḥ. Semua riwayat diatas memiliki
menggunakan lafal 2 من زاوية, dari riwayat Muslim jalur sahabat yang sama
3
menggunakan lafal من زوايبه, selain itu dengan riwayat Aḥmad ibn Hanbal
jalur sahabat yang sama menggunakan lafal 4 من زواية ومن زوايبه. Adapun
riwayat Abī Dāwud5 dengan jalur sahabat Tsaubān terdapat perbedaan lafal َإِ َّن
َك َأ َُّم ِِت ِ ت َم َشا ِرقَ َهاَومغَا ِرب َه ِ ال َإِ َّن ََرِّّْب ََزَو ِ اللَّوَ ََزَو
ُ اَوإ َّن
ََ َم أل َ َ ََ َ ُ ض َفَ َرأَيأ
َ َاْل أَر
ىَِل أ َ َض َأ أَو َق
َ َاْل أَر
ىَِل أ
َِ ت ََرِّّْب
ََْلَُّم ِِت َأَ أن َََل ُ َسأَلأ ِ َ َمحَر َو أاْلَبأي
َ ض ََوإ ِّّْنَ َ َ َاْل أ
ِ ِ
َ َسيَأب لُ ُغ ََما َُزِو
ُ ي َِِل َمأن َها ََوأ أُعط
يت َالأ َكأن َزيأ ِن أ
ِِ ِ ِ ٍ ٍ ِ
َ َضتَ ُه أم ََوإِ ََّن ََرِّّْب َق
َال َ يحَبَأيِ َ يُ أهل َك َهاَبِ َسنَةَبِ َع َّامة ََوََلَيُ َسلّْ َط
َ َعلَأي ِه أم
َ َع ُد ِّواَم أنَس َوىَأَنأ ُفسه أمَفَيَ أستَب
ٍ ٍِ ِ ِ ِ َ َت َق
َ َعلَأي ِه أم
ََع ُد ِّوا َ طُ ُّْسل
َ ضاءً َفَإنَّوُ َََل َيَُرُّد ََوََل َأ أُىل ُك ُه أم َب َسنَة ََب َع َّامة ََوََل َأ َ َاَُمَ َّم ُد َإِ ِّّْن َإِ َذاَق
ُ ضأي ُ َِِل َي
2
Abū ʻAbdullāh Muḥammad bin Ismāʻil, Ṣāẖīẖ al-Bukharī, nomor hadis: ٤٤٣٢, jld.٤, h.
٨٤11
3
Imām Abī al-Ḥusain Muslim ibn al-Ḥajjāj al- Qusyairī al- Naisābūrī, Ṣaẖīẖ Muslim,
nomor hadis:1٨1٨, jld 7, h. 64
4
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 9156, h. 398
5
Abī Dāwud Sulaimān ibn al-Asy’ts ibn Ishaq al-Sijistānī, Sunan Abū Dāwud, jld.2 ,
nomor hadis: 4252 , h. 499
147
َََاْلَئِ َّمة ِ
َعلَىَأ َُّم ِِت أ
َ اف َ اَوإََِّّنَاَأ
ُ َخ َ ض ً ض ُه أم َيَ أسِِب َبََ أع
ُ اَو َح ََّّ َيَ ُكو َن َبَ أع
َ ض ً ك َبَ أع
ُ ض ُه أم َيُ أهل
ُ يَ ُكو َن َبَ أع
ََسيَ ُكو ُن َِِف َأ َُّم ِِت َ َك َّذابُو َن ِ ي ََو َح ََّّ َتَ أعبُ َد َقََبَائِ ُل َِم أن َأ َُّم ِِت أ
َ َُاْل أَوثَا َن ََوإنَّو
ِ ِ ِ
َ قَبَائ ُل َم أن َأ َُّم ِِت َبِالأ ُم أش ِرك
ّّ ََِح َََّّيَأِِتََأ أَم ُرَاللَّو ثَََلثُو َنَ ُكلُّ ُه أمَيَ أزعُ ُمَأَنَّوَُن
َِب َ َخالََف ُه أم
َ َم أن, al-Tirmidzī dan Aḥmad ibn
6 7
Hanbal8, al-Dārimī9 memiliki tema yang berbeda akan tetapi potongan lafal
Riwayat al-Dārimī jalur sahabat Jābir bin ‘Abdullāḥ ََ َِأَنَا َقَائِ َُد َالأ ُم أر َسل
َي
10
َ َو ََلَفَ أخَر.
Dikarenakan hadis tersebut diriwayatkan dengan lafal yang sama,
Hadis ke-2
6
Lengkapnya lihat lampiran
7
Muḥammad ‘Īsā ibn Sūrah ibn Mūsā ibn al-Daḥḥāk Abū ‘Īsā al-Tirmidzī, Sunan al-
Tirmidzī, jld: 4 Nomor hadis: 2219, h. 499
8
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:٢٢٣٣ , h.٢7١
9
Imām al-Ḥāfidz Abū Muḥammad ʻAbdullāh ibn ʻAbd al-Raḥmān, Sunan al-Dārimī,
nomor hadis: 50, jld.1 , h. 59
10
Lengkapnya lihat lampiran
11
Lengkapnya lihat lampiran
148
hadis dengan matan diatas terdapat dikitab hadis dengan jalur periwayatan
yaitu:
ََّه أم
ُ َحق
َ وى أم
ُ ُأ أَعط
)خَ–َََانبياءَََََََََََََََََََََ(صحيحَالبخاري
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 1 kitab yang
meriwayatkan hadis tersebut, yaitu redaksi hadis pada kitab Ṣaḥīḥ al-Bukharī
dengan jalur riwayat sahabat Abu Hurāirāh. Redaksi tersebut sesuai dengan
Hadis ke-3
berikut:
dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur periwayatan
فمنَصلىَللناسَفليخفف
)ََََََََََََََََََ(َصحيخَالبخاري٤٣ََخَ–َاذان
َ)ََََََََََََََََََ(َصحيحَمسلم٤7َمَََ–ََصَلة
)َََََََََََََََََََ(َسننَالنسائ٤٣َنَََ–ََامامو
)ََََََََََََََََََََََََ(موطأ٨٤َطَ–َمجاعة
)ََََََََََََََََ(َامحدَبنَحنبل٣١1 :٢َ–َحم
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada ٣ kitab yang
meriwayatkan hadis tersebut, yaitu redaksi hadis pada kitab Ṣaḥīḥ al-Bukharī,
Ṣaḥīḥ Muslim, Sunan al-Nasā’i, Muwaṭa’ Imām Mālik dan Musnad Aḥmad
ibn Hanbal.
َ ِ َوالأ َكبmenjadi
dengan jalur sahabat Aba Hurāirāh ada penggantian kata dari 16ي
َ
َاج ِةاْل
َ َأ َ 17
َو َذا. Adapun riwayat Sunan al-Nasā’I, Muwaṭa’ Imām Mālik dan
Musnad Aḥmad ibn Hanbal dengan jalur sahabat Aba Hurāirāh ada
َيم ََوالأ َكبِ َي ِ َّ فَِإ َّن َِمأن هم َالضَّعِيف َوmenjadi َ يم
ََ الس ِق
َّ َ فَِإ ََّن َفِي ِه أَم
penggantian kata dari
َ السق َ َ ُأ
18
ََ ِ َوالضَّع.
َيفَ َوالأ َكبِ َي
16
Abū ʻAbdullāh Muḥammad bin Ismāʻil, Ṣāẖīẖ al-Bukharī, nomor hadis: 671, jld. 1, h.
248
17
Imām Abī al-Ḥusain Muslim ibn al-Ḥajjāj al- Qusyairī al- Naisābūrī, Ṣaẖīẖ Muslim,
nomor hadis٨171 , jld ٢, h .٣٤
18
Abī ʻAbd al- Raḥmān Aḥmad ibn Syuʻaib ibn ʻAlī al-Khurasanī, Sunan al-Nasā’ī,
nomor hadis: 822, jld. 2 , h. 429
150
Hadis ke- 4
berikut:
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
)َََََََََََََََ(صحيحَالبخاري٨٣٣َخَ–َمجعة
)ََََََََََََََََََََ(صحيحَمسلم7َمَ–َامارة
) ََََََََََََ(سننَالرتمذي٢1١َتَ–َجهاد
)ََََََََََََََ(َسننَأبوَداود٨٣٣َدَََ–َامارة
٣٬٣٣٬٨٨٨َ٬٨٢٨ :٢َ–َحم
19
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:10529 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 502
20
Lengkapnya lihat lampiran
21
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 2, h. 383
151
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 5 kitab yang
Muslim, Sunan al-Tirmidzī, Sunan Abī Dāwud dan Musnad Aḥmad ibn
Hanbal.
Musnad Aḥmad ibn Hanbal jalur sahabat Nāfi bin Ibn ‘Umar ada perbedaan
Dāwud dengan jalur sahabat Nāfi bin Ibn ‘Umar yaitu ada tambahan lafal
22
َأَل di depan matan. Potongan hadis yang digunakan penceramah sesuai
Hadis ke- 5
berikut:
َع ِم َل ََِّٔا
َ اَوِوأزُر ََم أن
ِ َمنَس َّنَسنَّةًَسيّْئةًَفَع ِمل َِّٔاَ َكا َن
َ َعلَأيوَ ِوأزَُرَى
َ َ َ ُ َ َ ُ َ ََ أ
Berdasarkan ceramah yang disampaikan mubaligh. Saya mencari hadis
tersebut dengan Penggalan kata yang ditelusiri adalah24 حسنmelalui kitab Muʻjam
Mufahrās li Alfādz al- Ḥadīts al-Nabawī dipaparkan bahwa hadis dengan matan
diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur periwayatan yang berbeda
yaitu:
22
Muḥammad ‘Īsā ibn Sūrah ibn Mūsā ibn al-Daḥḥāk Abū ‘Īsā al-Tirmidzī, Sunan al-
Tirmidzī, jld. 4 , nomor hadis: 1705 , h. 208
23
Lengkapnya lihat lampiran
24
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 1, h. 468
152
منَسنَِفَاَلسَلمَسنةَحسنة
)َََََََََََََََََََََََََََ(سننَابنَماجو٣٨َجوََ–ََمقدمة
َ)ََََََََََََََََََََََََََََََََََ(َسننَالدارمى٣٨٨َ-َدى
)َََََََََََََََ(َامحدَبنَحنبل٨١٣1٣٬٨١٣11ََ–َحم
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 3 kitab yang
meriwayatkan hadis tersebut, yaitu redaksi kitab Sunan Ibn Mājaḥ, Sunan al-
Riwayat Sunan Ibn Mājaḥ dengan jalur sahabat Abi Huzāifah25 َمنَسن
َ.سنة َحسنة َفعمل َّٔا َبعده َكان َلو َأجره َومثل َأجورىم َمن َغي َأن َينقص َمن َأجورىم َشيئا
َومنَسنَسنةَسيئةَفعملَّٔاَبعدهَكانَعليوَوزرهَومثلَأوزارىمَمنَغيَأنَينقصَمنَأوزارىم
شيئا berbeda dengan riwayat Sunan al-Dārimī jalur sahabat Jarīr26 yaitu َ َم أن
ََِج ِره ِ ِ ِ س َّن َسنَّةً َحسنَةً َع ِمل َِّٔاَب ع َدهََ َكا َن َلَو َِمثأل َأَج ِر َمن
ِ اَمن َ َغ ِي َأَ أن َي أن َق
ص َم أن َأ أ
َ ُ َعم َل ََّٔ أ أ
َ ُ ُ أ َأ ُ َ ُ َ َ ُ َ َ َأ
ََأوزارىمَشيءَومنَسنَسنةَىدىَفاتبعَعليهاَكانَلوَمثلَأجورىمَمنَغيَانَينقص27من
25
Abū ʻAbdullāh ibn Yazid ibn Mājaẖ, Sunan Ibn Mājaḥ, jil. 1, nomor hadis: ٢17, jld. 1 ,
h. 75
26
Imâm al-Hâfidz Abû Muẖammad ʻAbdillâh ibn ʻAbdurrahmân ibn Fadl ibn Bahramî
al- Darimî, Sunan al- Darimî, kitab: , jld. 2, nomor hadis: 523, (Riyadh: Dâr Mughnî, 2000), h. 68
27
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 10563 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 504
153
َمنَاْلعرابَجمتاِّبَالنمارَفحثَرسولَاهللَصلىَاهللَعليوَوَسلمَالناسَعلىَالصدقةَفابطؤا
َحََّرؤىَذلكَِفَوجهوَفجاءَرجلَمنَاْلنصارَبقطعةَتربَفطرحهاَفتتابعَالناسَحََّعرف
لكَِفَوجهوَفقالَمنَسنَسنةَحسنةَفعملَّٔاَمنَبعدهَكانَلوَأجرىاَومثلَأجرَمنَ ذ
َعملَّٔاَمنَغيَأنَينتقصَمنَأجورىمَشيءَوَمنَسنَسنةَسيئةَعملَّٔاَمنَبعدهَكان
عليو َوزرىا َووزر َمن َعمل َّٔا َوَل َينقص َذلك َمن َأوزارىم َشيئا. Matan hadis yang
kutip oleh penceramah sesuai dengan hadis yang tertera pada Kitab Musnad
makna 29.
Hadis ke- 6
berikut:
ِ َ َاْل
ََُ س ُدَ ُكلُّو
َ ََاْل َاْلَ َس ُدَ ُكلُّوُ ََوإِذَاَفَ َس َد أ
تَفَ َس َد أ َصلَ َح أ
َ ت َ َضغَةًَإِذ
اَصلَ َح أ َم أ
ُ سد ِ ِ
َ َأَََل ََوإ َّنَِف أ
Berdasarkan ceramah yang disampaikan mubaligh. Saya mencari hadis
tersebut dengan Penggalan kata yang ditelusiri adalah30 صهحmelalui kitab Muʻjam
28
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 19223 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 361
29
Selengkapnya lihat lampiran.
30
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 3, h. 334
154
Mufahrās li Alfādz al- Ḥadīts al-Nabawī dipaparkan bahwa hadis dengan matan
diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur periwayatan yang berbeda
yaitu:
انَصلحتَصلحَاْلسد
)ََََََََََََََََََََََََ(صحيحَالبخاري٧٤َخََ–ََاِيان
َ)َََََََََََََََََََََ(َصحيحَمسلم٠٢َمَََ–ََمساقاة
)َََََََََََََََََََََََََ(َسنَإبنَماجة٤٧َجوَ–َفنت
َ)َََََََََََََََََََََََََ(َسننَالدارمى٤َدىَ–َبيوع
َ)ََََََََََََََََََََ(َامحدَبنَحنبل٠٤٢َ:٧ََ–َحم
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 5 kitab
Ṣaḥīḥ Muslim, Sunan Ibn Mājaḥ, Sunan al-Dārimī dan Musnad Aḥmad ibn
Hanbal.
Muslim33 dengan jalur sahabat yang sama menggunakan lafal َ َوأ أَى َوىَالن أُّع َما ُن
31
Abū ʻAbdullāh Muḥammad bin Ismāʻil, Ṣāẖīẖ al-Bukharī, kitab halal, nomor hadis 52,
jld. 1, h. 28
32
Abū ʻAbdullāh ibn Yazid ibn Mājaẖ, Sunan Ibn Mājaḥ, kitab fatana , nomor hadis
3984, jld. 2, h. 3282
33
Imām Abī al-Ḥusain Muslim ibn al-Ḥajjāj al- Qusyairī al- Naisābūrī, Ṣaẖīẖ Muslim,
kitab halal , nomor hadis 4178, jld 5, h. 50
155
ِ الر
َّ َاْلََرِامَ َك ِ اتَاستب رأََلِ ِدينِ ِوَو ِعر ِض ِوَومنَوقَع َِِفَالشُّب ه
ات ََوقَ َع َِِف أ ِ َّاسَفَمنَاتَّ َقىَالشُّب ه
َاعي َُ َ َ َ أ ََ أ َ أ َأ َُ الن ِ َ أ
َكَأَ أنَيَ أرتَ َعَفِ ِيو ِ َاْلِمىَي
ُ وشُ َ ىَح أو َل أ
َ يَ أر َع.
Adapun Sunan al-Dārimī34 denngan jalur sahabat Nu’mān ibn Basyīr
ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
menggunakan lafal ََوقَ َع فَ َم أنَاتَّ َقىَالشُّبُ َهات أ
َ َاستَأب رأََلع أرضو ََودينو ََوَم أن ََوقَ َعَِفَالشُّبُ َهات
َ
ِ ِ َاْلِمىَفَي ِ َّ َاْلرِامَ َك ِ
ُكَأَ أنَيُ َواق َع َو
ُ وشُ َ ىَح أو َل أ
َ الراعيَيَ أر َع ََ ِف أpada tengah-tengah matannya.
Pada kitab Musnad Aḥmad ibn Hanbal35 ada penambahan lafal diawal
matan َمثلَاملؤمنيَِفَتوادىمَوتعاطفهمَوترامحهمَمثلَاْلسدَإذاَاشتكىَمنوَشيءَتداعى
لوَسائرَاْلسدَبالسهرَواْلمى.
Adapun hadis yang digunakan penceramah sesuai dengan matan
hadis pada kitab-kitab hadis meskipun mengutif hanya potongan hadisnya
saja.
Dikarenakan hadis tersebut diriwayatkan dengan lafal yang berbeda-
makna 36.
Hadis ke- 7
berikut:
34
Imâm al-Hâfidz Abû Muẖammad ʻAbdillâh ibn ʻAbdurrahmân ibn Fadl ibn Bahramî
al- Darimî, Sunan al- Darimî, jld. 8, nomor hadis 2586 , (Riyadh: Dâr Mughnî, 2000), h. 67
35
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis 18398, (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 270
36
Selengkapnya lihat lampiran.
37
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 2, h. 42
156
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
انَصلحتَصلحَاْلسد
)ََََََََََََََََََََََََ(َسننَالرتميذي٧٤َتَ–َقيامة
)َََََََََََََََََََََََ(َسننَإبنَماجو٠٢ََجوَ–َزىد
َ)ََرفاقََََََََََََََََََََََََََََ(َسننَالدارمى-َدى
)َََََََََََََََََََََََ(َمسندَأمحدَبنَحنبل٤٦٢َ:٠َ–َحم
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 4 kitab yang
38
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis 18398, (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 270
39
Abū ʻAbdullāh ibn Yazid ibn Mājaẖ, Sunan Ibn Mājaḥ, kitab juhud , nomor hadis
4251, h. 1430
40
Imâm al-Hâfidz Abû Muẖammad ʻAbdillâh ibn ʻAbdurrahmân ibn Fadl ibn Bahramî
al- Darimî, Sunan al- Darimî, pentahqiq: Husain Salîm Asad, kitab Rifāk, jld. 8, nomor hadis
2783, (Riyadh: Dâr Mughnî, 2000), h. 435
41
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 12576, (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 234
42
Lengkapnya lihat lampiran
157
Hadis ke- 8
berikut:
َاْلَنَّة
ت أ ٍ اَر ٍ أَُِّي
َد َخلَ أ
َ اض َ اَعأن َه
َ ت ََوَزأو ُج َه
اَامَرأَة ََماتَ أ
َ أ
Berdasarkan ceramah yang disampaikan mubaligh. Saya mencari
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
َاِياَمراةَماتتَوزوجهاَعنهاَرض
)َََََََََََََ(َسننَالرتميذى٤٢َتََ–ََرضاع
)جوَ–َالنكاحََََََََََََََََََ(سننَابنَماجو
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 2 kitab yang
Ibn Mājaḥ.
yang sama dengan yang digguankan oleh penceramah. Dan dari kedua
43
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 6, h. 188
44
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab: , nomor hadis:, jld. , h.
45
Abū ʻAbdullāh ibn Yazid ibn Mājaẖ, Sunan Ibn Mājaḥ, kitab: , nomor hadis: , h. 154
46
Lengkapnya lihat lampiran
158
Hadis ke- 9
berikut:
ََاْلَن َِّة
َالَيَأبتَغِيَبِِو ََو أج َوَاللَّ ِوَبَ ََنَاللَّوَُلَوُ َِمثأ لَوُ َِِف أ
َ َتَأَنَّوَُق ِ الَب َكي ر ِ
ُ َحسأب
َ ٌ َم أنَبَ ََن ََم أسج ًداَقَ َ ُ أ
Berdasarkan ceramah yang disampaikan mubaligh. Saya mencari
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
َبنَاهللَلوَبيتاَِفَاْلنة....َمنَبَنَمسجدَهلل
)ََََََََََََََََََََ(صحيحَالبخاري٦٦َخَ–ََصَلة
)َََََََََََََََ(صحيحَمسليم٠٧٬٠٦َمَ–َمسجد
َ)ََََََََََََََ(سننَالرتمذي٤٠٬٤٨٤َتَ–َصَلة
)ََََ(سننَالنسائ٦٦٬٦٤َََمساجدَقيامَالليل-َن
)ََََََََََََََََََََ(سننَابنَماجو٤٢٢ََجوَ–َإقامة
)ََََََََََََََََََََ(َسننَالدارمى٤٤٠َدىَ–َصَلة
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 6 kitab yang
Muslim, Sunan al-Tirmidzī, Sunan al-Nasā’ī, Sunan Ibn Mājaḥ,dan Sunan al-
Dārimī.
47
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 1, h. 221
48
Abū ʻAbdullāh Muḥammad bin Ismāʻil, Ṣāẖīẖ al-Bukharī, kitab shalat, nomor hadis:
437, jld. 1, h. 172
159
ال َيَأبتَغِي َبِِو ََو أج َو َاللَّ ِو َبَ ََن َاللَّوُ َلَوُ َِمثأ لَوُ َِِف أ
َاْلَنَّة َ َ ق. Riwayat Sunan al-Tirmidzī50
matan يذكرَفيوَاسمَاهلل.
hadis diatas.
makna 53.
Hadis ke- 10
berikut:
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
انَاملؤمنَاذاَاصابوَالسقم
)َََََََََََََََََََََََ(َسننَأبوَداود٨٨َدَ–َجنائر
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 1 kitab yang
Riwayat Sunan Abī Dāwud55 melalui jalur sahabat Abu Daȗd tidak
memiliki perbedaan dengan riwayat lain karena hanya ada pada satu kitab.
yang di kitab.
Hadis ke- 11
berikut:
54
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 2, h. 479
55
Abī Dāwud Sulaimān ibn al-Asy’ts ibn Ishaq al-Sijistānī, Sunan Abū Dāwud, kitab
Janāir , jld. 2, nomor hadis:3089 , h. 199
56
Lengkapnya lihat lampiran
57
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 6, h. 554
161
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
النكاحَمنَسنة
)خَ–ََالنكاحَََََََََََََََََََ(صحيحَالبخاري
)مَ–َالنكاحََََََََََََََََََََََ(صحيحَمسلم
)ََهنىَعنَالتبتلَََََََََََََََ(سننَالنسائ-َن
)َََهنىَعنَالتبتلََََََََََََ(َسننَالدارمى-َدى
َ٤٧٢٤٤٬َ٦٧٤٤٬٤٠٦٦٨٬٤٠٤٦٠َ:٠َ-َحم
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 5 kitab yang
Muslim, Sunan al-Nasā’ī, Sunan al-Dārimī dan Musnad Aḥmad ibn Hanbal.
ِ ٍ
menggunakan lafal diawal matannya ََُصلَّىَاللَّو ّْ َِجاءََثَََلثَةُ ََرأىطَإِ ََلَبُيُوتَأ أَزَو ِاجَالن
َ َِّب
ََّْساء ِ
َ َآخ ُر َأَنَاَأ أَعتَزُل َالن
َ الَ ََّىَر ََوََل َأُفأ ِط ُر ََوق
وم َالد أ ُ َآخ ُر َأَنَاَأ
ُ َص َ الَ َاَوق َ أ ََّماَأَنَاَفَِإ ِّّْن َأ
َ ُصَلّْيَاللَّأي َل َأَبَ ًد
ِ َّ َ َعلَأي ِو ََو َسلَّ َم َإِلَأي ِه أم َفَ َق ِ ُ فَ ََل َأَتَزَّوج َأَب ًداَفَجاء َرس
َاَوَك َذا
َ ين َقُأَلتُ أم َ َك َذ
َ ال َأَنأتُ أم َالذ َ َُصلَّىَاللَّو
َ ول َاللَّو َُ َ َ َ ُ َ
58
Abū ʻAbdullāh Muḥammad bin Ismāʻil, Ṣāẖīẖ al-Bukharī, kitab Nikah, nomor
hadis:4776, jld.5, h. 1949
59
Imām Abī al-Ḥusain Muslim ibn al-Ḥajjāj al- Qusyairī al- Naisābūrī, Ṣaẖīẖ Muslim,
kitab Nikah, nomor hadis. 3419, jld. 4, h. 129
162
sahabat yang sama menggunakan lafal yang berbeda diawal matannya َسأَلُواَ
الَ
ّْساءَ ََوقَ َ
ض ُه أم َََل َأَتَ َزَّو ُج َالن َ
ال َبَ أع ُ َع َملِ ِو َِِف َ ّْ
السّْر َفَ َق َ َع أن َ
أ أَزواج َالنَِِّب َصلَّى َاللَّو ِ
َعلَأيو ََو َسلَّ َم َ
ُ َ َ َ ّْ َ
اَوَك َذا
َ .ك َذ َ
ال َياَعثأما ُن َإِ ِّّْن َ ََل َأُومر َبِ َّ ِ ِ ِ ول َاللَّ ِو َصلَّىَاللَّو ِ
ث َإِلَأي ِو ََر ُس ُ
َع أنَ
ت َالرأىبَانَيَّة َأ ََرغأب َ أ َأ َعلَأيو ََو َسلَّ َم َفَ َق َ َ ُ َ
ُ َ َ بَ َع َ
وم ََوأَطأ َع َم ََوأَنأ ِك َح ََوأُطَلّْ َقَفَ َم أنَ ُصلّْ َي ََوأَنَ َام ََوأ ُ
َص َ َسن َِِّتَأَ أنَأ َ
ولَاللَّ ِوَقَ َ ِ ِ
الَإ َّنََم أن ُ اَر ُس َ ُسن َِِّتَقَ َ
ال َََلَيَ َ
ر ِغب َعن َسن َِِّت َفَلَيس َِم ّّْنََياَعثما ُن َإِ َّن َِْلَىلِك َعلَيك َحق ِ
َس أع ٌدَ
ال َ
َحقِّاَقَ َ
ك ََعلَأي َ
ك َِّاَول َعأينِ َ
أ َ َأ َ َ َ َ ُأ َ أ َ َ َ َأ ُ
60
Abī ʻAbd al- Raḥmān Aḥmad ibn Syuʻaib ibn ʻAlī al-Khurasanī, Sunan al-Nasā’ī, kitab:
larangan membujang , nomor hadis: 3217, jld. 6, h. 368
61
Imâm al-Hâfidz Abû Muẖammad ʻAbdillâh ibn ʻAbdurrahmân ibn Fadl ibn Bahramî
al- Darimî, Sunan al- Darimî, kitab: , jld. 6, nomor hadis:222٣ , (Riyadh: Dâr Mughnî, 2000), h.
٣٣1
163
زَّوج ِّنَأَِِّبَامرأًَة ِ
َم أنَ ‘Abdullah ibn ‘Amrȗ menggunakan lafal pada awal matannya أ َ َ َ
َعَل َّي َفَ َع َذ َم ِّنَ الرج ِال َأَو َ َكخ ِي َالأب عولَِة َِمن َرج ٍل َ ََل َي َفتّْش َلَناَ َكن ًفاَوََل َي ع ِر أ ِ
اشاَفَأَقأ بَ َل َ
ف َلَنَاَفَر ً أ َ ُ أ ُ أ َ َ َ أ َأ ّْ َ أ َ أ ُ ُ
َُثََّ
ت ُت ََوفَ َع أل َ
ض ألتَ َها ََوفَ َع أل َ َحس ٍ
ب َفَ َع َ ات َ َ َامَرأًَة َِم أن َقَُريأ ٍ
ش َ َذ َ ك أ حتُ َ َو َعض َِّّن َبِلِ َسانِِو َفَ َق َ
ال َأَنأ َك أَ
ُصلّْيَ ِ ال َوتَ ُقوم َاللَّيل َقُ ألت َنَعم َقَ َ ِ
وم ََوأُفأط ُر ََوأ َ
َص ُ
ال َلَك ّّْن َأ ُ ت َنَ َع أم َقَ َ َ ُ أ َ ُ َ أ َّه َار َقُ أل ُ
وم َالن َ
صُ ال َِِل َأَتَ ُ
فَ َق َ
اءَ
ّْس َ تَ َ dan lafal pada akhir matannyaوأَنَ ُام ََوأ ََم ُّ
سَالن َ ِم ّّْنََقَ َ
الَاقأ َرإَِالأ ُق أرآ َن َِِفَ ُك ّْل َ
َش أه ٍرَقُ أل ُ
ِ ِ
َص أم َيَ أوًما ََوأَفأط أر َيَ أوًما َفَِإنَّوُ َأََفأ َ
ضلَُ ال ُ ال َفَلَ أم َيََزأل َيَ أرفَ ُع ِّن َ
َح ََّّ َقَ َ ت َإِ ِّّْن َأَقأ َوى َِم أن َ َذل َ
ك َقَ َ قُ أل ُ
62
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 1٣77 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 158
164
ِ
َك
َ ََىل َ ت َفَ أت َرتُوُ َإِ ََل َ َغ أَِي َذَل
َ ك َفَ َق أد َوَم أن َ َكانَ أ. Redaksi hadis yang digunakan oleh
makna 63.
Hadis ke- 12
berikut:
اَوََلَتُنَ ف ُّْروا
َ اَوبَش ُّْرو
َ اَوََلَتُ َع ّْس ُرو
َ يَ ّْس ُرو
Berdasarkan ceramah yang disampaikan mubaligh. Saya mencari
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
َتنفر,يسرواَوَلَتعسروا
)َََ(صحيحَالبخاري٦٤َخََ–َمغازي
63
Selengkapnya lihat lampiran.
64
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 1, h. 181
165
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 1 kitab yang
Riwayat Ṣaḥīḥ al-Bukharī65 melalui jalur sahabat Anas bin Malik tidak
memiliki perbedaan dengan riwayat yang lain karna hanya satu yang
Hadis ke- 13
berikut:
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
65
Abū ʻAbdullāh Muḥammad bin Ismāʻil, Ṣāẖīẖ al-Bukharī,kitab Maghaji, nomor hadis:
69, jld.1, h. 38
66
Lengkapnya lihat lampiran
67
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 1, h. 371
166
Hadis ke- 14
berikut:
ِ َظ َّلَإََِّل
َظلّْي ِ َظلّْيَي وم َََل
ِ ُظلُّهم َِِف
ِ ِ ِ ِ ُ إِ َّنَاللَّوََيَ ُق
َ َأ ولَيَ أوَمَالأقيَ َامةَأَيأ َنَالأ ُمتَ َحابُّو َنَِبَ ََلِِلَالأيَ أوَمَأ ُ أ
Berdasarkan ceramah yang disampaikan mubaligh. Saya mencari
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
اظلوَِفَطلىَيومََلَظلَاَلَظلى
)َََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََ(َصحيحَمسلم٤7َمَََ–ََبر
َ)ََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََ(َاملواطا٨٤َطََ–َشعر
َ)َََََََََََََََََََََََََََََََََََََََ(َسننَالدارمى٣٣َََفرقاق-َدى
)َََََََ(َامحدَبنَحنبل٤٤١٬َ٤71٬٣٢٤٬٣٤٣٬٢٢7:٤ََ–َحم
68
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab Fatana , nomor hadis:2166, jld.4 , h. 466
69
Lengkapnya lihat lampiran
70
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 4, h. 77
167
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 4 kitab yang
Mālik72, Sunan al-Dārimī73, dan Musnad Aḥmad ibn Hanbal74 dengan jalur
sahabat Abi Hȗrairāh memiliki redaksi yang sama dengan apa yang
penceramah sampaikan. Dari dari setiap periwayatan tidak ada yang berbeda.
Hadis ke- 15
berikut:
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
71
Imām Abī al-Ḥusain Muslim ibn al-Ḥajjāj al- Qusyairī al- Naisābūrī, Ṣaẖīẖ Muslim,
kitab Barā , nomor hadis 6713, jld 8, h. 12
72
Mālik ibn Anas ibn Mālik ibn ʻĀmar al- ʻȂṣbaẖī al- Madanī, Muwaṭa’ Ȋmām Mālik, jil:
5, h. 1389
73
Imâm al-Hâfidz Abû Muẖammad ʻAbdillâh ibn ʻAbdurrahmân ibn Fadl ibn Bahramî
al- Darimî, Sunan al- Darimî, kitab: Firqāq , jil. 8, nomor hadis: ٢١٨٤, (Riyadh: Dâr Mughnî,
2000), h. ٣9٨
74
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:7٤٢1 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 237
75
Lengkapnya lihat lampiran
76
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 1, h. 468
168
منَسنَِفَاَلسَلمَسنةَحسنة
)َََََََََََََََََََََََََََ(سننَابنَماجو٣٨َجوََ–ََمقدمة
َ)ََََََََََََََََََََََََََََََََََ(َسننَالدارمى٣٨٨َ-َدى
)َََََََََََََََ(َامحدَبنَحنبل٨١٣1٣٬٨١٣11ََ–َحم
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 3 kitab yang
meriwayatkan hadis tersebut, yaitu redaksi kitab Sunan Ibn Mājaḥ, Sunan al-
Riwayat Sunan Ibn Mājaḥ dengan jalur sahabat Abi Huzāifah77 َمنَسن
َ.سنة َحسنة َفعمل َّٔا َبعده َكان َلو َأجره َومثل َأجورىم َمن َغي َأن َينقص َمن َأجورىم َشيئا
َومنَسنَسنةَسيئةَفعملَّٔاَبعدهَكانَعليوَوزرهَومثلَأوزارىمَمنَغيَأنَينقصَمنَأوزارىم
شيئا berbeda dengan riwayat Sunan al-Dārimī jalur sahabat Jarīr78 yaitu َ َم أن
ََِجَِره ِ ِ ِ س َّن َسنَّةً َحسنَةً َع ِمل َِّٔاَب ع َده َ َكا َن َلَو َِمثأل َأَج ِر َمن
ِ اَمن َ َغ ِي َأَ أن َي أن َق
ص َم أن َأ أ
َ ُ َعم َل ََّٔ أ أ
َ ُ ُ أ َأ ُ َ ُ َ َ ُ َ َ َأ
َ ص َِم أنَأ أَوَزا ِرِه ِ ِ ِ َشيءَومنَس َّنَسنَّةًَسيّْئةًَ َكا َنَعلَي َِوَ ِمثألَ ِوأزِرَمن.
ٌَش أي َء َ َعم َلََّٔاَم أنَ َغ أِيَأَ أنَيُأن َق
َ َأ ُ َأ َ َ ُ َ أ ٌ ََ أ
Abi Hurāirāh َ من َسن َسنة َضَلل َفاتبع َعليها َكان َعليو َمثل َأوزارىم َمن َغي َان َينقص
77
Abū ʻAbdullāh ibn Yazid ibn Mājaẖ, Sunan Ibn Mājaḥ, jil. 1, nomor hadis: ٢17, jld. 1 ,
h. 75
78
Imâm al-Hâfidz Abû Muẖammad ʻAbdillâh ibn ʻAbdurrahmân ibn Fadl ibn Bahramî
al- Darimî, Sunan al- Darimî, kitab: , jld. 2, nomor hadis: 523, (Riyadh: Dâr Mughnî, 2000), h. 68
79
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 10563 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 504
169
َمن َاْلعراب َجمتاِّب َالنمار َفحث َرسول َاهلل َصلى َاهلل َعليو َو َسلم َالناس َعلى َالصدقة َفابطؤا
َحَّ َرؤى َذلك َِف َوجهو َفجاء َرجل َمن َاْلنصار َبقطعة َترب َفطرحها َفتتابع َالناس َحَّ َعرف
َلكَِفَوجهوَفقالَمنَسنَسنةَحسنةَفعملَّٔاَمنَبعدهَكانَلوَأجرىاَومثلَأجرَمنَعمل
َّٔا َمن َغي َأن َينتقص َمن َأجورىم َشيء َومن َسن َسنة َسيئة َعمل َّٔا َمن َبعده َكان َعليو
penceramah sesuai dengan hadis yang tertera pada Kitab Musnad Aḥmad ibn
Hanbal..
makna 81.
Hadis ke- 16
berikut:
َص َدقَتِ َهاَ َغأي َرَأَن ََّهاَتُ أؤِذي ِ ِ َولَاللَّ ِوَإِ َّنَفََُلنَةََي أذ َكر َِمنَ َكثأ رِةَص ََل ِِت
َ اَو
َ اَوصيَام َه
َ َ َ ُ ُ أ َ اَر ُس
َ َي
ِ ال
ََى َي َِِفَالنَّا ِر َ َِج َيانَ َهاَبِلِ َس ِاهنَاَق
Berdasarkan ceramah yang disampaikan mubaligh. Saya mencari
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
َصيامهاَوصدقتها
)َ(َمسندَأمحدَبنَحنبل ٣٣1َ:٢َ–َحم
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 1 kitab yang
meriwayatkan hadis tersebut, yaitu redaksi kitab Musnad Aḥmad ibn Hanbal.
Hadis ke- 17
berikut:
82
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. ٤, h. ٢١9
83
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 917٤ (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.٣٣1
84
Lengkapnya lihat lampiran
85
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 5, h. 380
171
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
َاذاَماتَانقطعَعملوَاَل
)َََََََََََََََََََََ(َصحيحَمسلم٣٨َمَََ–ََوصية
)ََََََََََََََََََََ(َسننَأبوَداود٣٨َدَََ–ََوصايا
)َََََََََََََََََََ(َسننَالرتميذى٤1َتََ–َىحكام
)َََََََََََََََََََََََ(َسننَالنسائ١َنَََ–ََوصايا
)ََََََََََََََََ(َامحدَبنَحنبل ٤٢7 :٢ََ–َحم
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 5 kitab yang
meriwayatkan hadis tersebut, yaitu redaksi kitab Ṣaḥīḥ Muslim, Sunan Abī
Dāwud, Sunan al-Tirmidzī, Sunan al-Nasā’ī dan Musnad Aḥmad ibn Hanbal.
Aḥmad ibn Hanbal89 dengan jalur sahabat Abȗ Hurāirāh sesuai dengan yang
memiliki pengubahan lafal pada awal matannya َ إَل َمن َثَلثة َأشياء َمنن َصدقة
جارية.
86
Imām Abī al-Ḥusain Muslim ibn al-Ḥajjāj al- Qusyairī al- Naisābūrī, Ṣaẖīẖ Muslim,
kitab , nomor hadis ٣٤٨1, jld ٣, h. 7٤
87
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab: Hikām, nomor hadis:, jld. 3, h. 660
88
Abī ʻAbd al- Raḥmān Aḥmad ibn Syuʻaib ibn ʻAlī al-Khurasanī, Sunan al-Nasā’ī,
kitab:Wasiyāh , nomor hadis:٤1٣٤, jld. 1, h.٣1٨
89
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: ١١٤٨(t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.٤7٢
90
Abī Dāwud Sulaimān ibn al-Asy’ts ibn Ishaq al-Sijistānī, Sunan Abū Dāwud, kitab
wasiyāh, jld.2 , nomor hadis: ٢١١1 , h.131
91
Lengkapnya lihat lampiran
172
Hadis ke- 18
berikut:
hadis tersebut dengan Penggalan kata yang ditelusiri adalah92 بؼدmelalui kitab
َالبخيلَبعيدَمنَاهللَبعيدَمنَاْلنة
)ََََََََََََََََََ(سننَالرتمذي٣1َتَ–َبر
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 1 kitab yang
sesuai dengan potongan hadis yang disampaikan oleh penceramah. Dan hadis
ini tidak memiliki perbedaan periwayatan karna hanya ada satu kitab yang
meriwayatkan.
Hadis ke- 19
92
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 1, h. 197
93
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab:Barā , nomor hadis:191٨, jld.٣, h.٤٣٢
94
Lengkapnya lihat lampiran
173
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
ماَنقصَمالَعبدَمنَصدقة
)ََََََََ(سننَالرتمذي٣1٢َتَ–َبر
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 1 kitab yang
dengan potongan hadis yang disampaikan oleh penceramah. Dan riwayat ini
Hadis ke- 20
berikut:
95
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 6, h. 536
96
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab:Barā , nomor hadis:2325, jld. 4, h. 562
97
Lengkapnya lihat lampiran
174
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
َيدَالعليَخيَمنَيدالسفل
)(صحيحَالبخاري ٨7ََخَ–َََرفاق
)َََََََََََََََََََََََََ(صحيحَمسلم٤٤َمَ–َزكاة
)َََََََََََََََََََََََ(َسننَأبوَداود٢١ََدَََ–َزكاة
َ)ََََََََََََََََََََََََََ(سننَالرتمذي71ََتَ–َبر
)ََََََََََََََََََََََََ(سننَالنسائ1٨َََزكاة-َن
)ََََََََََََََََََََََََََََََ(موطأ٣َطَ–َصدقو
َ)َََََََََََََََََََََََََََ(َسننَالدارمى٣َدىَ–َزكاة
)ََ(َامحدَبنَحنبل9١٬17٬َ٢٣٤٬٨٢٢:٢َََ–َحم
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 8 kitab yang
98
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 4, h. 282
99
Abū ʻAbdullāh Muḥammad bin Ismāʻil, Ṣāẖīẖ al-Bukharī, kitab Zakat, nomor
hadis:1362, jld.2 , h. 518
100
Imām Abī al-Ḥusain Muslim ibn al-Ḥajjāj al- Qusyairī al- Naisābūrī, Ṣaẖīẖ Muslim,
kitab Zakat , nomor hadis 2432, jld 3, h. 94
101
Abī ʻAbd al- Raḥmān Aḥmad ibn Syuʻaib ibn ʻAlī al-Khurasanī, Sunan al-Nasā’ī,
kitab: Zakat, nomor hadis:2532 , jld. 5, h. 65
102
Abī Dāwud Sulaimān ibn al-Asy’ts ibn Ishaq al-Sijistānī, Sunan Abū Dāwud, kitab
Zakat, jld.1, nomor hadis: 1648 , h. 518
175
jalur sahabat Ibn ‘Umar sesuai dengan yang disampaikan oleh penceramah.
lafal matan. Riwayat Sunan al-Tirmidzī105 dengan jalur sahabat Aba Umāmāḥ
memiliki penambahan lafal diawal matannya ََخأي ٌر َّكََإِ أنَتَأب ُذ ألَالأ َف أ
َ ضل َ َ َآد َمَإِن
َ يَاَابأ َن
ٍ َشّّرَلَكَوََلَتََُلمَعلَىَ َك َف
ُ ُاف ََوابأ َد أ َِِبَ أنَتَع ِ
َول َ ُ َ َ َ ُك ََوإِ أنَُتُأسكأو
َ َ ل.
وَل َأرد َرزقا َرزقنيو َاهلل َمنك. Riwayat Musnad Aḥmad ibn Hanbal107 dengan jalur
sahabat Abi Hurāirāh memiliki penambahan lafal di awal matan َ ْلن َيأخذ
َأحدكمَحبَلَفيحتطبَفيحملوَعلىَظهرهَفيأكل َأوَيتصدقَخياَلوَمنَأنَيأِتَرجَلَأغناه
اهلل َمن َفضلو َفيسألو َأعطاه َأو َمنعو َذلك. Riwayat Musnad Aḥmad ibn Hanbal108
dengan jalur sahabat Abi Hurāirāh ada penambahan lafal pada awal matan َ:
َصحبت َرسول َاهلل َصلى َاهلل َعليو َو َسلم َثَلث َسني َما َكنت َسنوات َقط َأعقل َمّن َفيهن
َوَل َأحب َإَل َان َأعي َما َيقول َرسول َاهلل َصلى َاهلل َعليو َو َسلم َفيهن َوأِّن َرأيتو َيقول َبيده
103
Mālik ibn Anas ibn Mālik ibn ʻĀmar al- ʻȂṣbaẖī al- Madanī, Muwaṭa’ Ȋmām Mālik,
jil: ٣, h.٨٣٣٤
104
Imâm al-Hâfidz Abû Muẖammad ʻAbdillâh ibn ʻAbdurrahmân ibn Fadl ibn Bahramî
al- Darimî, Sunan al- Darimî, kitab: , jil. 5, nomor hadis:1705 , (Riyadh: Dâr Mughnî, 2000), h.
177
105
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab:Barā , nomor hadis:2265, jld. , h.
106
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:٣٣7٣ (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.٣
107
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 7٤٨٣(t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.٢٣٤
108
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:10155 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 475
176
َقريب َبي َيدي َالساعة َتقاتلون َقوما َنعالم َالشعر َوتقاتلون َقوما َصغار َاْلعي َمحر َالوجوه
َكأهنا َآّان َاملطرقة َواهلل َْلن َيغدو َأحدكم َفيحتطب َعلى َظهره َفيبيعو َويستغّن َبو َويتصدق
منو َخي َلو َمن َان َيأِت َرجَل َفيسألو َيؤتيو َأو َِينعو َوذلك. Dan pada akhir matan َ وابدأ
ِبنَتعولَوخلوفَفمَالصائمَأطيبَعندَاهللَمنَريحَاملسك.
Dikarenakan hadis tersebut diriwayatkan dengan lafal yang sama,
Hadis ke- 21
berikut:
ََالس َم ِاء
َّ ضَيَ أرمحَأ ُك أم ََم أن َِِف اَم أن َِِف أ
ِ َاْل أَر َ أار َمحُو
Berdasarkan ceramah yang disampaikan mubaligh. Saya mencari
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
ارمحواَمنَِفَاَلرضَيرمحكمَمنَِفَالسماء
)تَ–َرمحةَاملسلميَََََ(سننَالرتمذي
)َدَََ–َرمحةَََََََََََََََ(َسننَأبوَداود
)َََََََََََََََ(َمسندَأمحدَبنَحنبل:٧َ–ََحم
109
Lengkapnya lihat lampiran
110
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 2, h. 236
177
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada ٤ kitab yang
meriwayatkan hadis tersebut, yaitu redaksi kitab Sunan Abī Dāwud, Sunan al-
ibn Hanbal113 dengan jalur sahabat ‘Abdullāh bin ‘amrȗ sesuai dengan yang
Hadis ke- 22
berikut:
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
انَاهللَيقبلَالتوبةَالعبدََلَيغرغر
)َََََََََََََََََََََََََََََََََََََََ(سننَالرتمذي٣٣7َتَ–ََتوبة
111
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab:Rahmāh , nomor hadis:٨9٢٣, jld.٣, h. 323
112
Abī Dāwud Sulaimān ibn al-Asy’ts ibn Ishaq al-Sijistānī, Sunan Abū Dāwud, kitab
Rahmat , jld. 2, nomor hadis: 4941 , h. 703
113
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 1٣9٣(t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.٨11
114
Lengkapnya lihat lampiran
115
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 4, h. 155
178
)ََََََََََََ(َمسندَأمحدَبنَحنبل٨7٣َ:٣َ٣٢٣َ:٤َ٨٤٢َ:٢ََ–ََحم
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 2 kitab yang
dengan jalur sahabat Ibn ‘Umar sesuai dengan potongan hadis yang
sahabat yang sedang berkumpul adanya penambahan lafal pada awal matan َأن
َاهللَتباركَوتعاَلَيقبلَتوبةَالعبدَقبلَأنَِيوتَبيومَفقالَالثاِّنَأأنتَمسعتَىذاَمنَرسولَاهلل
َتبارك َوتعاَل َيقبل َتوبة َالعبد َقبل َأن َِيوت َبنصف َيوم َفقال َالثالث َأأنت َمسعت َىذا َمن
َرسول َاهلل َصلى َاهلل َعليو َو َسلم َقال َنعم َقال َوأنا َمسعت َرسول َاهلل َصلى َاهلل َعليو َو َسلم
َيقول َأن َاهلل َتبارك َوتعاَل َيقبل َتوبة َالعبد َقبل َأن َِيوت َبضحوة َقال َالرابع َأأنت َمسعت َىذا
َمنَرسولَاهللَصلىَاهللَعليوَوَسلمَقالَنعم.
Dikarenakan hadis tersebut diriwayatkan dengan lafal yang sama,
Hadis ke- 23
116
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab: Taubat , nomor hadis:٤٣٤7, jld.٣ , h.٣٣7
117
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:1٨11 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.٨٤٢
118
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:1٨11 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.٨٤٢
119
Lengkapnya lihat lampiran
179
berikut:
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
َيوَفقوَلعملَصاحلَقبلَاملوت
)َََََََََََََََ(سننَالرتمذي٧٦٢َتَ–ََاىلَجنوَوَاىلَالنار
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 1 kitab yang
sesuai dengan potongan hadis yang disampaikan oleh penceramah dan tidak
Hadis ke- 24
berikut:
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
َمنَلزمَاَلستغفار
)ََََََََََََََََََََََََ(َسننَابوَداود٠٦٤َدََ–َاستغفر
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 1 kitab yang
Riwayat Sunan Abī Dāwud124 dengan jalur sahabat Ibn Abbas sesuai
Hadis ke- 25
berikut:
ِ َعأب ِد
َيَِّب ِ
َ أَنَاَعأن َدَظَ ّْن
Berdasarkan ceramah yang disampaikan mubaligh. Saya mencari
123
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 4, h. 539
124
Abī Dāwud Sulaimān ibn al-Asy’ts ibn Ishaq al-Sijistānī, Sunan Abū Dāwud, kitab
Isthigfār , jld. 1, nomor hadis:1518 , h. 475
125
Lengkapnya lihat lampiran
181
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
اناَعندَظَنَعبدَِّب
)ََََََََََََََََََََََََ(َصحيخَالبخاري٤٦َخََ–َتوحيد
َ)َََََََََََََََََََََََََََََ(َصحيحَمسلم٤َمَََ–َتوبة
)ََََََََََََََََََََََََََََََ(َسننَالرتميذي٦َتَ–زىد
)ََََََََََََََََََََََََََ(َسننَإبنَماجو٦٨َجوَ–َاداب
)َََََََََََََََََ(َمسندَأمحدَبنَحنبل٠٦٤٬٬٠٤٤َ:٠َ–َحم
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 5 kitab yang
Muslim, Sunan al-Tirmidzi, Sunan Ibn Mājaḥ dan Musnad Aḥmad ibn
jalur sahabat Abu Hurāirāh tidak ada penambahan lafal. Riwayat Ṣaḥīḥ
ِِ ِ ِ نَ أَف ِسيَوإِ أنَذَ َكرِِّن َِِف َم ٍََلَذَ َكرتُو َِِفَم ٍََلَىمَخي ر َِمأن همَوإِ أن َتَ َقَّر
ً تَإِلَأَيوَذ َر
َاعا ُ بَم ّّْنَشأب ًراَتَ َقَّربأ
َ َ أ ُ َ ُ أ َأٌ ُ أ َ َ َ
Ibn Mājaḥ131, Musnad Aḥmad ibn Hanbal132 adanya perubahan lafal َوأنا َمعو
َحي َيذكرِّن َفإن َذكرِّن َِف َنفسو َذكرتو َِف َنفسي َوإن َذكرِّن َِف َمَل َذكرتو َِف َمَل َخي َمنهم
َوإن َاقرتب َإِل َشربا َاقرتبت َمنو َذراعا َوإن َاقرتب َمّن َذراعا َاقرتبت َإليو َباعا َوإن َأتاِّن َِيشي
أتيتوَىرولة.
شرا َفلو. Adapun potongan hadis yang digunakan penceramah sesuai dengan
makna 134.
Hadis ke- 26
berikut:
131
Abū ʻAbdullāh ibn Yazid ibn Mājaẖ, Sunan Ibn Mājaḥ, kitab:Adab , nomor hadis:3822
, h. 1255
132
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥambal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥambal, nomor hadis:7٣٨1 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 251
133
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥambal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥambal, nomor hadis: 911٣ (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 391
134
Lengkapnya lihat lampiran.
183
ََُثََّتَََل
ُ اج ِ بَفَِإََّّنَاَىو ُِ اص ِيوَم
ِ الَإِذَاَرأَيتَاللَّوَي ع ِطيَالأعب َد َِمنَالدُّنأياَعلَىَمع
ٌ َاست أد َر
َُ أ ُّ اََي َ َ َ َ َ َأ أ قَ َ َ أ َ َ ُ أ
ََح َََّّإِذَا ٍ ولَاللَّ ِوَصلَّىَاللَّوَعلَي ِوَوسلَّ َمَفَلَ َّماَنسواَماَذُ ّْكرواَبِِوَفَتحناَعلَي ِهمَأَب وابَ ُكل
َ َش أيء
َ ّْ َ َ َ أ َ َ أ أ أ ُ َ َُ َ ََ ُ َأ َ ُ َر ُس
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
َفاَّناَىوَاستدراج
)َََََََ(َمسندَأمحدَبنَحنبل٨٣٣َ:٣َ–َحم
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 1 kitab yang
meriwayatkan hadis tersebut, yaitu redaksi kitab Musnad Aḥmad ibn Hanbal.
bin ‘Amīr sesuai dengan yang disampaikan oleh penceramah dan tidak ada
Hadis ke- 27
berikut:
135
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 2, h. 118
136
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:٨7٤٣9 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.٨٣٣
137
Lengkapnya lihat lampiran
184
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
ََلَيشربَاْلمر
)َََََََََََََََََََََََََََََََََََََ(صحيحَالبخاري٨ََخَ–َحدود
)مَ–ََاِيانََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََ(صحيحَمسليم
)َََتؼظيم انسرقةََََََََََََََََََََََََََََََََََََ(سننَالنسائ-َن
)جوَ–َهنىَعنَمهبَََََََََََََََََََََََََََََََََ(سننَابنَماجو
َ)ََََتغليظَملنَشربَاْلمرََََََََََََََََََََ(َسننَالدارمى-َدى
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 1 kitab yang
dengan jalur sahabat Abi Hurāirāh tidak ada penambahan atau pengurangan
lafal.
yang sama ada penambahan lafal pada akhir matan َوض َةٌ َبَ أع ُد
َ َوالت أَّوبََةُ َ َم أع ُر. Masih
138
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 3, h. 86
139
Abū ʻAbdullāh Muḥammad bin Ismāʻil, Ṣāẖīẖ al-Bukharī, kitab. Hudud, nomor hadis:
1٤91, jld. 1, h. ٢٣١7
140
Abī ʻAbd al- Raḥmān Aḥmad ibn Syuʻaib ibn ʻAlī al-Khurasanī, Sunan al-Nasā’ī,
nomor hadis: ٣171, jld.١ , h.7٨1
141
Abū ʻAbdullāh ibn Yazid ibn Mājaẖ, Sunan Ibn Mājaḥ, kitab: Nuhbah , nomor hadis:
3936, h. 1298
185
dengan riwayat Ṣaḥīḥ Muslim143 adanya penghapusan pada akhir matan َََوَل
diatas.
Hadis ke- 28
َواَّناَلكلَامرئَماَنوى,اَّناَاَلعمالَبالنيات
Berdasarkan ceramah yang disampaikan mubaligh. Saya mencari
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
العملَبالنيات
َ)ََََََََََََََََ(صحيحَالبخاري٨َخََ–ََبدءَالوحي
َ)َََََََََََََََََََََ(َسننَابوَداود٨٨َدََ–َالطَلق
)ََََََََََََََََ(َسننَإبنَماجة1َجوَ–َالبابَالنبات
142
Imām Abī al-Ḥusain Muslim ibn al-Ḥajjāj al- Qusyairī al- Naisābūrī, Ṣaẖīẖ Muslim,
kitab Iman , nomor hadis 2٨7, jld 1, h. ٣٣
143
Imām Abī al-Ḥusain Muslim ibn al-Ḥajjāj al- Qusyairī al- Naisābūrī, Ṣaẖīẖ Muslim,
kitab Iman , nomor hadis 211, jld 1, h. 54
144
Lengkapnya lihat lampiran
145
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-
Da’wah, 1988), jld. 4, h. 380
186
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 3 kitab yang
meriwayatkan hadis tersebut, yaitu redaksi kitab Ṣaḥīḥ al-Bukharī, Sunan Abī
Dāwud148 dengan jalur sahabat ‘Umar Ibn Khattāb sesuai dengan yang
Hadis ke- 29
ص َدقَة
َ َك َ ك َِِف ََو أج ِوَأ َِخ
ََ َيكَل َ تَبَ ُّس ُم
Berdasarkan ceramah yang disampaikan mubaligh. Saya mencari
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
َتبسمكَِفَوجوَاخيكَصدقة
َ)ََََ(َسننَالرتميذى٤٤9َتَ–َصنائعَاملعروف
146
Abū ʻAbdullāh Muḥammad bin Ismāʻil, Ṣāẖīẖ al-Bukharī, kitab. Wahyu, nomor hadis:
1, jld.3 , h. 1
147
Abū ʻAbdullāh ibn Yazid ibn Mājaẖ, Sunan Ibn Mājaḥ, kitab: Niat , nomor hadis:4227
, h. 1413
148
Abī Dāwud Sulaimān ibn al-Asy’ts ibn Ishaq al-Sijistānī, Sunan Abū Dāwud, kitab
Thalaq, jld. 1, nomor hadis: 2201, h. 670
149
Lengkapnya lihat lampiran
150
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts, (Istanbul: Dar al-
Da’wah, 1988), jld. ٤, h. ٢١7
187
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 1 kitab yang
dengan potongan hadis yang dikeluarkan oleh penceramah dan tidak ada
Hadis ke- 30
berikut:
ِ صلّْيَرأك َعتَ أ
َي ِ َ إِذَاَدخلَأَح ُد ُكمَالأمس ِجدَفَ ََل
َ َ َ َُح َََّّي
َ سََيل أ
أ َ َََ َ أ َ أ
Berdasarkan ceramah yang disampaikan mubaligh. Saya mencari
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
َحََّيصليَركعتي.......َإذاَدخلَأحدكمَاملسجد
)ََََََََََََََََََََََ(َصحيحَالبخاري11َخََ–َََصَلة
) َََََََََََََََََََََََ(َامحدَبنَحنبل٤٨٨َ:٣َ–َحم
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada ٨ kitab yang
151
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab: Ṣana’al Ma’ruf, nomor hadis:1956, jld.4 , h.339
152
Lengkapnya lihat lampiran
153
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 2, h. 112
188
sesuai dengan yang disampaikan oleh penceramah dan tidak ada perbedaan
periwayatan.
Hadis ke- 31
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
154
Abū ʻAbdullāh Muḥammad bin Ismāʻil, Ṣāẖīẖ al-Bukharī, kitab: Shalat, nomor
hadis:1110, jld.1 , h. 391
155
Lengkapnya lihat lampiran
156
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 1, h. 407
189
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 3 kitab yang
meriwayatkan hadis tersebut, yaitu redaksi kitab Ṣaḥīḥ Muslim, Sunan al-
ط َالن ِ
َّاسَ ال َالأ ِكأب ُر َبَطَُر أ
َاْلَ ّْق ََو َغ أم ُ َاْلَ َم َ
ب أ َمجيل ُِ
ََي ُّ .ونَعلُو َحسنَةً َقَ َ ِ َّ ِ
ال َإ َّن َالل َو َ ٌ َأُ ََ Riwayat
Sunan al-Tirmidzī dengan jalur sahabat yang sama ada penambahan lafal
َُتَلّْ ُدَ
ال ََم أن ُ
َخَزيأتَوَُ َفَ َق َ
َّار َفَ َق أد َأ أ
ِ
َّك ََم أن َتُ أدخ أَل َالن َ ي َ َى ِذهِ أ
َاْليََة َ َربَّنَاَإِن َ اح ٍد َِم أَن َالتَّابِعِ ََ
فَ َّسر َ َغي ر َو ِ
َ أُ َ
ِِ.فَالنَّا ِرَ
157
Imām Abī al-Ḥusain Muslim ibn al-Ḥajjāj al- Qusyairī al- Naisābūrī, Ṣaẖīẖ Muslim,
kitab , nomor hadis 275, jld 1, h. 65
190
Adapun riwayat Sunan Ibn Mājaḥ158 dengan jalur sahabat yang sama
adanya penambahan lafal pada akhir matan َوَلَيدخلَالنار َمن َكانَِفَقلبو َمثقال
حبة َمن َخردل َمن َإِيان. Selanjutnya riwayat Musnad Aḥmad ibn Hanbal159
dengan jalur sahabat yang sama adanya hanya dengan matan ََلَيدخلَاْلنةَمن
كان َِف َقلبو َمثقال َحبة َمن َخردل َمن َكرب. Dengan demikian potongan hadis yang
hadis.
makna 160.
Hadis ke- 32
berikut:
158
Abū ʻAbdullāh ibn Yazid ibn Mājaẖ, Sunan Ibn Mājaḥ, kitab: Bara’atun , nomor
hadis:٣٨7٤ , h.٨٤97
159
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:٣٤٨1 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.٣٣٨
160
Lengkapnya lihat lampiran.
161
Aren Jhon Wensink, Mu’jam al-Mufahras li- Alfāz al-hadīts (Istanbul: Dar al-Da’wah,
1988), jld. 6, h. 460
191
hadis dengan matan diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur
َص ََلِتِِ أم ََوإِ أخ ََل ِص ِه أم ََ ضعِ ِيف َهاَبِ َد أع َوِتِِ أم
َ َو َى ِذ ِه أ
َ َِاْل َُّمةََب ُ إََِّّنَاَيَأن
َ ُص ُرَاللَّو
) ( سنن النسائ ٥٤ ن – جهاد
Dari hasil Takhrīj hadis di atas, maka dapat diketahui ada 1 kitab yang
ibn Ṣa’ad memiliki redaksi yang sama dengan hadis yang disampaikan oleh
B. Kualitas Hadis
hadis yang berkualitas Ṣaḥiḥ, Ḥaṣan dan Ḍaif . Hadis yang saya dapatkan ada
32 hadis. Kemudian jika dihitung dari setiap jalur periwayatan menjadi 10٣
Ṣaḥiḥ 84 Hadis
Ḥasan 11 Hadis
Ḍaif 7 ٣ Hadis
162
Abī ʻAbd al- Raḥmān Aḥmad ibn Syuʻaib ibn ʻAlī al-Khurasanī, Sunan al-Nasā’ī,
kitab: Jihād, nomor hadis: 3178, jld.6 , h. 352
163
Lengkapnya lihat lampiran
192
6%
15%
Sahih
Hasan
Daif
84%
ََصالِحٍََ َع أنَأَِِّب
َ َع أنَأَِِّب
ِ ِ ِ اعيلَبنَجع َف ٍرَعن ِ
َ َحدَّثَنَاَإِ أمسَ ُ أ ُ َ أ َ أ
َ َعأبدَاللَّوَبأ ِنَدينَا ٍر
ٍ ِ حدَّثَناَقُت يبةَُبن
َ َسعيد
َ ُ َ َ َ أَ أ
َ ِيَوَمثَ َلَاأْلَنأبِيَ ِاء َِم أنَقَ أبل
َي ِ ِ َ َولَاللَّ ِوَصلَّىَاللَّوَعلَي ِوَوسلَّمَق
َ الَإ َّن ََمثَل َ ََ ُ َأ َ َّ َعأنوَُأ
َ َن ََر ُس ِ
َ ُُىَريأ َرةَ ََرض َيَاللَّو
ََُّاسَيَطُوفُو َنَبِِو ََويَ أع َجبُو َنَلَو ٍ ِ ِ ٍ ِ ِ َِّ َكمثَ ِلَرج ٍلَب َنَب يتًاَفَأَحسنَوَوأ أ
ُ َمجَلَوَُإَل ََم أوض َعَلَبنَةَم أن ََزاويَةَفَ َج َع َلَالن َ ُ َ َ َ ُ َ َ َأ أ
ِ الَفأَناَاللَّبِنةَوأََن ِ ِ وي ُقولُو َنَى ََّلَو ِضعت
َ ّْاَخاتَُالنَّبِي
َ َ َ ُ َ َ َ َ ََىذهَاللَّبِنَةَُق
٤٦٦
َي َ َ ُ َأ ََ
164
Alasan hadis ini dikatakan Shahih karena memenuhi syarat kesahihan suatu hadis.
Sanadnya bersambung, perawi ‘Udul, perawi dabt, tidak ada Syaz dan ‘ilat. Lihat: Muhammad
Subhi al- Shalih, ‘Ulum al-Hadis wa Musthalahu (Beirut: Dar al-Fikr, 1989), h. 4-5.
165
Abū ʻAbdullāh Muḥammad bin Ismāʻil, Ṣāẖīẖ al-Bukharī, nomor hadis: ٤٤٣٢, jld.٤, h.
٨٤11
193
ِِ ِ ابَحدَّثَن ِ
ٍَ ََع أنَأَن
َس َ َُحدَّثَنَاَقَتَ َادة َ َ َ ٍ ََحب
َ اَعل ُّيَبأ ُن ََم أس َع َد َةَالأبَاىل ُّي ُ اَزيأ ُدَبأ ُن
َ ََحدَّثَن
َ َمحَ ُدَبأ ُن ََمني ٍع
َحدَّثَنَاَأ أ
ِ الََ ُك ُّلَاب ِنَآدمَخطَّاءَوخي ر أ
َ ََعلَأي ِو ََو َسلَّ َمَق
َ َاْلَطَّائ
َ.َََ يَالت ََّّوابُو َن ُأ َ َ َ ٌ َ َأ َ َُصلَّىَاللَّو َّ أ
َّ َِنَالن
َ َِّب
3. Hadis yang berkualitas Ḍaif168
ََّاسَبَعِي ٌد
ِ يب َِم أنَالن ِ َالس ِخيَقَ ِريب َِمنَاللَّ ِوَقَ ِريب َِمن أ
ٌ َاْلَنَّةَقَ ِر ٌ أ ال َّ ُّ ٌ أ َ ََعلَأي ِو ََو َسلَّ َمَق
َ َُصلَّىَاللَّو ّْ َِع أنَالن
َ َِّب
ِ
ِ اىل ِ َّاسَقَ ِر ِ ِ ِ ِمنَالنَّا ِرَوالأب ِخيلَبعِي ٌد َِمنَاللَّ ِوَبعِي ٌد َِمن أ
َب
ُّ َح َ ٌ َيبَم أنَالنَّا ِر ََو َْل
َ َسخ ّّيَأ ٌ ِ َاْلَنَّةَبَعي ٌدَم أنَالن أ َ أ َُ ََ أ
َََب ٍيل ٍِ َع
َِ اَل ِ
َ َعَّز ََو َج َّلَم أن
ِ
َ إِ ََلَاللَّو
166
Alasan hadis ini dikatakan Hasan, karena salah satu perawi yaitu ‘Alī bin Mus’adaḥ
rendah kekuatan daya hafalnya.
167
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab qiyamat , nomor hadis. 2499 , jld. 4, h. 659
168
Alasan hadis ini di katakan Daif, akan dibahas pada bab selanjutnya.
169
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab:Barā , nomor hadis:191٨, jld.٣, h.٤٣٢
194
C. Akurasi Hadis
Diagram 2. Akurasi Hadis
1%
8%
Akurat
Kurang
Akurat
98%
1. Hadis Akurat
Kata Rosul:170
َولَاللَّ ِو
ُ َل ََر ُس
ََََُثََّت
ُ اج ِ بَفَِإََّّنَاَىو
ٌ َاست أد َر
َُ أ
ُِ اص ِيوَم
ُّ اََي َ
ِ الَإِذَاَرأَيتَاللَّوَي ع ِطيَالأعب َد َِمنَالدُّنأياَعلَىَمع
َ َ َ َ َأ أ قَ َ َ أ َ َ ُ أ
Nabi bersabda:171
َس َِم ّّْن ِ ُ َع أن
َ َسنَِّتَفَلَأي َ ب
ِ
َ النكاحَسنِتَفَ َم أن ََرغ
‘’Nikah itu sunahku, barang siapa yang melakukan hubungan
170
Rekaman Ceramah di Masjid Khodamuttaqwa pada tanggal 24 Februari 2018
171
Rekaman Ceramah di Masjid al-Furqon pada tanggal 10 Februari 2018
195
hanya menganalisis sanad-sanad hadis yang Ḍaif saja, hadis-hadis yang Ḍaif
ini dapat diketahui melalui kitab yanng sudah di-tahqīk oleh para ulama. Ada
Hadis ke 10
Redaksi dalam kitab Sunan Abī Dāwud173
َالَ َح َّدثَِّن ََر ُج ٌل ََ ََُمَ َّم ِدَبأ ِنَإِ أس َح َقَق ُ َع أن َ َسلَ َم َةَ اَُمَ َّم ُدَبأ ُن
ُ ََحدَّثَن ِ ٍ ُ حدَّثَناَعبدَاللَّ ِوَبن
َ َُمَ َّمدَالنُّ َفأيل ُّي ُ َ َ َأ ُ أ
َ َض ِرَق
َال ِ َيَاْل
َخ أ َِ َالرِامَأ
َّ َع ِام ٍرَ يَع أنَ َع ّْم َ َح َّدثَِّن َ الَ ََع ّْم ِوَق
َ َع أن َ وَمأنظُوٍرَ ُالَلَوَُأَب
ِ ِمنَأ أَى ِلَالش
ُ َّامَيُ َق أ
ِ ِ َ َض ُر ََولَ ِك أنَ َك َذاَق ِ َ َأَبوَداودَق
ٌَات ََوأَلأ ِويَةٌ َاَراي
َ َتَلَن الَإِ ِّّْنَلَبِبِ ََلدنَاَإِ أذ َُرف َع أََ َالَق َاْلُ أ
َى َو أ ُ الَالنُّ َفأيل ُّي َُ ُ
َ َش َجَرٍةَقَ أدَبُ ِس ِ فَ ُق ألتَماَى َذاَقَالُو
َط َ ت َ َحت َعلَأي ِو ََو َسلَّ َمَفَأَتَأيتُوُ ََوُى َو َأ
َ َُصلَّىَاللَّو
ِ ِ
َ اَى َذاَل َواءُ ََر ُسولَاللَّو َ َ َ ُ
ََُصَلَّىَاللَّو ِ ُ لَوَكِساءَوىوَجالِسَعلَي ِوَوقَ أدَاجتَمعَإِلَي ِوَأَصحابوَفَجلَستَإِلَي ِهمَفَ َذ َكرَرس
َ ولَاللَّو ُ َ َ ُ َ ٌ َ ُ َ َ ٌ َ أ َ أ َ َ أ أ َ ُُ َ أ ُ أ أ
ِ ِ ِ ِ
َضى َ َُثََّأ أَع َفاهَُاللَّوَُمأنوَُ َكا َنَ َك ََّف َارةًَل َم
َ اَم ُ َالس َق ُمََّ َُصابَوَ الَإِ َّنَالأ ُم أؤم َنَإِذَاَأ َعلَأيو ََو َسلَّ َمَ أاْل أ
َ َس َق َامَفَ َق
ِ ِ ُ ِمنَذُنُوبِِوَومو ِعظَةًَلَوَفِيماَيست أقبِلَوإِ َّنَالأمنافِقَإِذَاَم ِرض
َََُّث َ َُثََّأ أُعف َيَ َكا َنَ َكالأبَع ِي
ُ َُع َقلَوَُأ أَىلُو َ َ َ َُ َ ُ َ ُ َ َ أ ََأ أ
ولَاللَّ ِو ََوَم أ ِ ِ ََلَعقلُوهَوََلَيد ِر ِ
ََس َق ُاماَاْل أ َ اَر ُس
َ ََح أولَوَُي َ ال ََر ُج ٌلَِم أَّن َ ََلََأ أَر َسلُوهَُفَ َق أ أَر َسلُوهَُفَلَ أمَيَ أد ِر َ َ َ ُ َ أ َ أ
ِ ولَاللَّ ِوَصلَّىَاللَّوَعلَي ِوَوسلَّمَقُمَعنَّاَفَلَست َِمنَّاَفَب ي نَاَ َأَنن ُّ َتَق ِ
ََُعأن َده ُ َأ َ ُ َأ ََ َ أ َ أ َ ُ ال ََر ُس َ طَفَ َق ُض َ َواللَّو ََم
اَم ِر أ
ِ
َك َ ُاَرأَيأت ِ ِ َ الَياَرس
َ ولَاللَّوَإ ِّّْنَلَ َّم ُ َ َ َ َعلَأيوَفَ َق
ِ ف
َ َّ ََش أيءٌَقَ أدَالأت َ َعلَأي ِوَكِ َساءٌ ََوِِفَيَد ِه َ إِ أذَأَقأ بَ َل َََر ُج ٌل
172
Alasan saya hanya menganalisis hadis Daif saja, karena untuk mengupas penyebab
ke-Daifan perawinya untuk lebih menguatkan lagi yang telah diteliti. Karena Hadis Daif itu
terindikasi sebagai hadis yang mardud (tertolak). Sedangkan hadis Shahih dan Hasan termasuk
kedalam hadis yang maqbul ( diterima) dan bisa dijadikan Hujjah. Lihat: Abȗ ‘Abdurrahmān
Ṣalaḥ, Muqadimah Ibn Ṣalaḥ (Bairut: Dar al- Kotob al-‘ilmiyah, 1995 ), h. 39
173
Abī Dāwud Sulaimān ibn al-Asy’ts ibn Ishaq al-Sijistānī, Sunan Abū Dāwud, kitab
Janāir , jld. 2, nomor hadis:3089 , h. 199
196
يب َِم أنَ َالس ِخيَقَ ِريب َِمنَاللَّ ِوَقَ ِريب َِمن أ ِ
َاْلَن ََّةَقَ ِر ٌ ٌ أ ال َّ ُّ ٌ أ َعلَأي ِو ََو َسلَّ َمَقَ َ
َصلَّىَاللَّوُ َ َع أنَالنِ ّْ
َِّب َ ُىَريأ َرَة َ
يب َِم أنَالنَّا ِرَ َاْلَن َِّةَبَعِي ٌد َِم أنَالن ِ
َّاسَقَ ِر ٌ يلَبَعِي ٌد َِم أنَاللَّ ِوَبَعِي ٌد َِم أن أ ِ ِ ِ ِ ِ
النَّاسَبَعي ٌدَم أنَالنَّار ََوالأبَخ ُ
ََب ٍيلَ َع ٍِ
اَل َِ ِ ِ
بَإِ ََلَاللَّو َ
َعَّز ََو َج َّلَم أن َ َح ُّ
َسخ ّّيَأ َ
ِ
اىل ِ
َو َْلَ ٌ َ
Hadis ke 22
Redaksi dalm kitab Musnad Aḥmad ibn Hanbal175
َعأب ِد َّ
َالر أمحَ ِنَبأ َِنَالأبَ أي لَ َم ِ َ
اِّنَّْ َع أن َ
َسلَ َم َ
ِ
َع أن ََزيأدَبأ ِنَأ أ
ٍ
َمطَّْرف َ
اَُمَ َّم ُدَبأ ُن ُ
َخبَ َرنَ ُ حدَّثَناَحسيَبن ُ ٍ
َُمَ َّمدَأ أ َ َ ُ َأُ أ ُ
الَأَح ُدىم َِ ولَاللَّ ِوَصلَّىَاللَّو ِ اجتَمعَأَرب عةٌ َِمنَأ أ ِ
ابَرس ِ
ولَ
ت ََر ُس َ
َمس أع ُ َعلَأيوَ َو َسلَّ َمَفَ َق َ َ ُ أ
َُ َ َص َح َ ُ الَ أ َ َ أ َ َ أ قَ ََ
وتَبِيَ أوٍَمَفَ َق َ
الَ ِ َعلَأي ِو ََو َسلَّ َمَيَ ُق ُ
ولَإِ َّنَاللَّ َوَتَبَ َارَك ََوتَ َع َاَلَيَ أقبَ ُلَتَ أوبَةََالأ َعأبدَقَ أب َلَأَ أنََِيُ َ َصلَّىَاللَّوُ َ
ِ
اللَّو َ
الَوأَنَ َِ َعلَأي ِو ََو َسلَّ َمَقَ َ ِ ِ َمسعت ِ َّاِّنَأَأَنأ ِ
الث ِ
ولَ
ت ََر ُس َ
اَمس أع ُ الَنَ َع أمَقَ َ َ َصَلَّىَاللَّوُ َ
َى َذاَم أن ََر ُسولَاللَّو َ
ت َأ َ َ
َ
صِ ولَإِ َّنَاللَّوَتَبارَكَوتَع َاَلَي أقبلَتَوبةََالأعب ِدَقَبلَأَ أنََِيُ ِ
َعلَأي ِو ََو َسلَّ َمَيَ ُق ُ ِ
فَ وتَبِن أ
َ َ َ َ َ َ َ َ ُ أ َ َأ أ َ َصلَّىَاللَّوُ َ
اللَّو َ
174
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab:Barā , nomor hadis:191٨, jld.٣, h.٤٣٢
175
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥambal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥambal, nomor hadis:٨٣٣٤١ (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.٣٢٣
197
حدثّنَأِّبَثناََيَيَبنَغيَلنَقالَثناَرشدينَيعّنَبنَسعدَأبوَاْلجاجَاملهريَعنَحرملةَبنَ
عمرانَالتجيِبَعنَعقبةَبنَمسلمَعنَعقبةَبنَعامرَعنَالنِبَصلىَاهللَعليوَوَسلمَقالََ:
إذاَرأيتَاهللَيعطيَالعبدَمنَالدنياَعلىَمعاصيوَماََيبَفإَّناَىوَاستدراجَُثَتَلَرسولَاهللَ
صلىَاهللَعليوَوَسلمََفلماَنسواَماَذكرواَبوَفتحناَعليهمَأبوابَكلَشيءَحََّإذاَفرحواَِباَ
أوتواَأخذناىمَبغتةَفإذاَىمَمبلسون
Hadis ke 10
Redaksi dalam kitab Sunan Abī Dāwud178
176
Abī Dāwud Sulaimān ibn al-Asy’ts ibn Ishaq al-Sijistānī, Sunan Abū Dāwud, kitab
Isthigfār , jld. 1, nomor hadis:1518 , h. 475
177
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥambal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥambal, nomor hadis:٨7٤٣9 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.٨٣٣
198
178
Abī Dāwud Sulaimān ibn al-Asy’ts ibn Ishaq al-Sijistānī, Sunan Abū Dāwud, kitab
Janāir , jld. 2, nomor hadis:3089 , h. 199
199
isḥaq182 wafat pada tahun 150 H. Abȗ Manzhur183 . Biografi yang tidak
179
Nama lengkapnya adalah Abȗ Dawȗd bin Sulaimān al-Asy’ats bin Isḥaq bin Sijistanī.
Beliau lahir pada tahun 202 H dan meninggal pada tahun 275 H. Lihat: Fatchur Rahman, Ikhtisar
Musthalahul Hadits (Bandung: al-Ma’arif), h. 380-382
180
Nama lengkapnya adalah ‘Abdullāḥ bin Muḥammād bin ‘Alī bin Nufaīl al-Qadā’ī.
Kuniyahnya Abȗ Ja’far. Berguru kepada: Muḥammad bin Salamāh al-Ḥaranī. Adapun
muridnya antara lain: Abȗ Dawȗd. Lihat: Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 6, h. 18.
181
Nama lengkapnya adalah Muḥammad bin Salamaḥ bin ‘Abdullāḥ al-Baḥīlī. Wafat
pada tahun 191 H. Kuniyahnya Abȗ ‘Abdullāh. Berguru kepada: Muḥammād bin Isḥaq.
Muridnya beliau antara lain: ‘Abdullāḥ bin Muḥammād bin ‘Alī bin Nufaīl. Lihat: Ibn Ḥajar al-
‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 9, h.٨9٣.
182
Nama lengkapnya adalah Muḥammād Ishaq al-Madanī. Kuniyahnya Abȗ Bakar.
Berguru kepada: Abȗ Manzhur . Adapun muridnya antara lain: Muḥammād bin Salamaḥ.
Lihat: Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. , h.
183
Nama lengkapnya adalah Abȗ Manzhur al- Syamī. berguru kepada: Pamannya.
Muridnya hanya Muḥammād Ishaq. Lihat: Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. , h.
184
Tidak diketahui identitasnya.
185
Nama lengkapnya Amir al-Ramī. Gurunya: Nabi Muhammad Saw. Muridnya antara
lain: Paman Abī Manjur. Lihat: Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. ٣, h.١٣
186
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 6, h. 18
187
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 9, h.٨9٣
188
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. , h.
189
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. , h.
200
mengatakan Sahabat190.
Setelah saya menjelaskan tentang ittiṣal al-sanad, berikut ini saya akan
Muḥammād Isḥaq, Pamannya Abȗ Manzhur, dan Amir adalah ‘An191 yang
rentan akan tadlis. Akan tetapi, tidak ada indikasi yang mengarah kepada
Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang hadis ini: Pertama,
dilihat dari segi kuantitas hadis ini masuk kedalam hadis Ahad dengan jenis
Hadis Gharib. Kedua, dari segi penyandaran hadisnya hadis itu masuk
kategori hadis Marfu’ karena disandarkan kepada Nabi Saw. Ketiga, dilihat
190
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 5, h. 84
191
‘An merupakan lambing yang menjelaskan bahwa perawi yang belum pasti diketahui
tentang pertemuannya antara guru dengan murid, mungkin mendengar sendiri dengan langsung,
atau tidak mendengar sendiri. Lihat: Endang Soetari, Ilmu Hadis Kajian Riwayah dan Dirayah
(Bandung: Amal Bakti Press, 2000), h. 147
192
Haddatsana merupakan lambing periwayatan yang menjelaskan bahwa seorang
perawi mendengar langsung drai gurunya dengan demikian murid bertemu dengan gurunyadan
diketahui betul tentang pertemuannya itu. Lihat: Endang Soetari, Ilmu Hadis, h. 147.
201
رسول اهلل
أَبُو َم ْنظُور
َع ِامر
أَبُو َد ُاود
202
Hadis ke 19
َيب َِم أن ِ َالس ِخيَقَ ِريب َِمنَاللَّ ِوَقَ ِريب َِمن أ
ٌ َاْلَنَّةَقَ ِر ٌ أ ال َّ ُّ ٌ أ َ ََعلَأي ِو ََو َسلَّ َمََق
َ َُصلَّىَاللَّو ّْ َِع أنَالن
َ َِّب َ ُىَريأ َرَة
َيب َِم أنَالنَّا ِر ِ َاْلَن َِّةَبَعِي ٌد َِم أنَالن
ٌ َّاسَقَ ِر يلَبَعِي ٌد َِم أنَاللَّ ِوَبَعِي ٌد َِم أن أ ِ ِ ِ ِ ِ
ُ النَّاسَبَعي ٌدَم أَنَالنَّار ََوالأبَخ
َََب ٍيل ٍِ َع
َِ اَل ِ ِ
َ بَإِ ََلَاللَّو
َ َعَّز ََو َج َّلَم أن ُّ َح
َ َسخ ّّيَأ
ِ
ِ اىل
َ ٌ ََو َْل
Perawi di atas ada 6 orang, Berikut biografi para perawi tersebut:
Yaḥya bin Sa’īd197 wafat pada tahun 144 H. Menerima hadis dari gurunya:
Al-A’raj198 wafat pada tahun 117 H. Abȗ Ḥurairāḥ199 wafat pada tahun 57
H.
193
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab:Barā , nomor hadis:191٨, jld.٣, h.٤٣٢
194
Nama lengkapnya adalah Abȗ ‘Isā bin Ṣuraḥ. Beliau seorang Muhaddits yang
dilahirkan dikota Turmuz pada tahun 200 dan wafat pada 279 H. Lihat: Fatchur Rahman, Ikhtisar
Musthalahul Hadits (Bandung: al-Ma’arif), h. 382
195
Nama lengkapnya adalah Ḥasan bin’Arafah bin Yazīd al-‘Abdī. Kuniahnya Abȗ ‘Alī.
Berguru kepada: Sa’īd bin Muḥammād. Muridnya antara lain: al-Tirmidzī. Lihat: 195 Ibn Ḥajar
al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. ٢ , h. 293.
196
Nama lengkapnya adalah Sa’īd bin Muḥammad al-Waraqī al-Tsaqafī. Kuniyahnya
Abȗ Ḥasan. Beliau berguru kepada: Yahya bin Sa’īd. Adapun muridnya antara lain: Ḥasan
bin’Arafah. Lihat: Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 2, h. 40.
197
Nama lengkapnya adalah Yaḥya bin Sa’īd bin Qayīs bin al-Anṣorī. Kuniyahnya Abȗ
Sa’id. Beliau berguru kepada: ‘Abdurrahmān bin Hurmuz. Muridnya antara lain: Sa’īd bin
Muḥammad. Lihat: Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. ٨٨ , h. 223
198
Nama lengkapnya adalah ‘Abdurrahmān bin Ḥurmuz al-‘Araj. Wafat pada tahun 117
H. Kuniyahnya Abu Dawȗd. Beliau berguru kepada: Abȗ Ḥȗrairāḥ. Muridnya antara lain: Yaḥya
bin Sa’īd. Lihat: Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 6, h. 291.
199
Nama lengkapnya adalah Abdurrahmān bin Shakr . wafatnya pada tahun 57 H.
Kuniyahnya Abȗ Ḥurairāḥ. Beliau berguru kepada: Nabi Muhammad Saw. Muridnya antara lain:
203
Ibn Ḥajar Ṣadȗq200. Sa’īd bin Muḥammad, Komentar pada kritikus hadis
bin Sa’īd, Komentar pada kritikus hadis terhadapnya, Abī Ḥātim, an-Nasa’ī,
Setelah saya menjelaskan tentang ittiṣal al-sanad, berikut ini saya akan
dan Sa’īd bin Muḥammad kualitasnya Ḍaif. Term periwayatan yang Yaḥya
bin Sa’īd, Al-A’raj, Abȗ Ḥurairāḥ ‘An206 yang rentan akan tadlis. Akan tetapi,
tidak ada indikasi yang mengarah kepada tadlis. Sementara dari Mukharij
Abdurrahmān bin Ḥurmuz al-‘Araj. Lihat: Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. ٨٢ ,
h.٢11 .
200
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. ٢ , h.٢9٤
201
Penyebab Daif yaitu menunjukan bahwa ia berdusta. Lihat: Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī,
Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 2, h. 40
202
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 2, h. 40
203
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. ٨٨ , h.٢٢٤
204
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 6, h. 291
205
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. ٨٢ , h.٢11
206
‘An merupakan lambing yang menjelaskan bahwa perawi yang belum pasti diketahui
tentang pertemuannya antara guru dengan murid, mungkin mendengar sendiri dengan langsung,
atau tidak mendengar sendiri. Lihat: Endang Soetari, Ilmu Hadis Kajian Riwayah dan Dirayah
(Bandung: Amal Bakti Press, 2000), h. 147
207
Haddatsana merupakan lambing periwayatan yang menjelaskan bahwa seorang
perawi mendengar langsung drai gurunya dengan demikian murid bertemu dengan gurunyadan
diketahui betul tentang pertemuannya itu. Lihat: Endang Soetari, Ilmu Hadis, h. 147.
204
Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang hadis ini: Pertama,
dilihat dari segi kuantitas hadis ini masuk kedalam hadis Ahad dengan jenis
Hadis Munkar. Kedua, dari segi penyandaran hadisnya hadis itu masuk
dilihat dari segi kualitasnya hadis ini masuk kategori hadis Daif.
رسول اهلل
ََ
ْاْلَ ْع َر ِج
Hadis ke 22
َّ َعأب ِد
ََالر أمحَ ِن َبأ ِن َ َع أن
َ َسلَ َم
ِ
َع أن ََزيأد َبأ ِن َأ أ
ٍ
َ َمطَّْرف
ُ اَُمَ َّم ُد َبأ ُن
ُ ََخبَ َرن ٍ ُ حدَّثَناَحسي َبن
َُمَ َّمد َأ أ ُ َ َ ُ َأُ أ
َِ الَأَح ُدىم ِ ولَاللَّ ِوَصلَّىَاللَّو ِ ََاجتَمعَأَرب عةٌ َِمنَأ أ
ِ ابَرس َ َالأبَ أي لَ َم ِاِّنََّْق
َت
ُ َمس أع َعلَأيو ََو َسلَّ َمَفَ َق َ َ ُ أ
َُ َ ُ َ َص َح ال أ َ َ أ َ َ أ
َوتَبِيَ أوٍَم ِ ُ َعلَأي ِو ََو َسلَّ َمَيَ َُق
َ ُولَإِ َّنَاللَّ َوَتَبَ َارَك ََوتَ َع َاَلَيَ أقبَ ُلَتَ أوبَةََالأ َعأبدَقَ أب َلَأَ أنََِي َ َُصلَّىَاللَّو
ِ َ رس
َ ولَاللَّو َُ
َت ََِ َال ََوأَن
ُ اَمس أع َ ََعلَأي ِو ََو َسلَّ َم َق
َ َال َنَ َع أم َق َ َُصلَّىَاللَّو
ِ ِ ِ
َ َى َذاَم أن ََر ُسول َاللَّو
َ ت
َِ َّاِّن َأَأَنأت
َ َمس أع َ ِ ال َالث
َ فَ َق
ِ ُ َعلَأي ِو ََو َسلَّ َم َيَ ُق ِ َ رس
َ ُول َإِ َّن َاللَّ َو َتَبَ َارَك ََوتَ َع َاَل َيَ أقبَ ُل َتَ أوبَةَ َالأ َعأبد َقَ أب َل َأَ أن ََِي
َوت َ َُصلَّىَاللَّو
َ ول َاللَّو َُ
َ ََعلَأي ِو ََو َسلَّ َم َق ِ ِ ِ َِ ث َأَأَنأتِ َ ف َي وٍم َفَ َق
ِ بِنِ أ
َال
َ َال َنَ َع أَم َق َ َُصلَّىَاللَّو
َ َى َذاَم أن ََر ُسول َاللَّو
َت َ َمس أع َ ُ ال َالثَّال ص َأ
َول َإِ َّن َاللَّوَ َتَبَ َارَك ََوتَ َع َاَل َيَ أقبَ ُل َتَ أوبَةَ َاَلأ َعأب ِد َقَ أب َل
ُ َعلَأي ِو ََو َسلَّ َم َيَ ُق
َ َُصلَّىَاللَّو
ِ َ اَمسعت َرس
َ ول َاللَّو
ِ
ُ َ ُ َوأََنَ َ أ
َ ََعلَأي ِو ََو َسَلَّ َم َق
َال َنَ َع أم َ َُصلَّىَاللَّو
ِ ِ ِ
َ َى َذاَم أن ََر ُسول َاللَّو
َ ت
َِ َالرابِع َأَأَنأت
َ َمس أع َ ُ َّ ال َ َض أح َوةٍ َق
َ ِوت َب
َ ُأَ أن ََِي
َولَإِ َّنَاللَّوََيَ أقبَ ُلَتَ أوبَةََالأ َعأب ِد ََماَ ََلأَيُغَأر ِغ أرَبِنَ َف ِس ِو
ُ َعلَأي ِو ََو َسلَّ َمَيَ ُق
َ َُصلَّىَاللَّو
ِ َ اَمسعتَرس
َ ولَاللَّو
ِ
ُ َ ُ َوأَنَ َ أ
Perawi di atas ada 5 orang, Berikut biografi para perawi tersebut:
Muḥammād bin Muthorrīf211 wafat pada tahun 160 H. Menerima hadis dari
208
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥambal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥambal, nomor hadis:٨٣٣٤١ (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.٣٢٣
209
Nama lengkapnya adalah Abu ‘Abdullāḥ bin Muḥammād bin Ḥanbal al-Mawarzī.
Beliau dilahirkan pada tahun 164 H dan wafat pada tahun 270 H. Lihat: Fatchur Rahman, Ikhtisar
Musthalahul Hadits (Bandung: al-Ma’arif), h. 373-375
210
Nama lengkapnya adalah Ḥusaīn bin Muḥammād bin Baḥrām al-Tamīmī. Wafat pada
tahun 213 H. Kiniyahnya Abȗ Ahmad. Beliau berguru kepada: Muḥammād bin Muthorrīf.
Muridnya antara lain: Aḥmad bin Ḥanbal. Lihat: Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid.
2, h. 367 .
211
Nama lengkapnya adalah Muḥammād bin Muthorrīf. Kuniyahnya Abī Gassan. Beliau
berguru kepada: Zaīd bin Aslam. Muridnya antara lain: Ḥȗsaīn bin Muḥammād. Lihat: Ibn
Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. , h.
206
gurunya: Zaīd bin Aslam212 wafat pada tahun 136 H. Menerima hadis dari
Setelah saya menjelaskan tentang ittiṣal al-sanad, berikut ini saya akan
Mu’īn, Ibn Ḥajar Tsiqaḥ215. Zaīd bin Aslam, komentar kritikus hadis
terdapat sanad yang terputus dari kalangan tabi’in yaitu Zaīd bin Aslam tidak
mempunyai murid Abdurrāḥman bin Abī al- Bāīlamānī, berikut ini saya akan
212
Nama lengkapnya adalah Zaīd bin Aslam al-Qurāsī al-‘Adwī. kuniyahnya Abȗ
Usāmaḥ. Beliau berguru kepada, Anas bin Malik. Muridnya antara lain: Muḥammād bin
Muthorrīf. Lihat: Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. ٤, h.٤91.
213
Nama lengkapnya adalah ‘Abdurrāḥman bin Abī al- Bāīlamānī. Berguru kepada
bapaknya. Muridnya yaitu ankanya Muḥammād. Lihat: Darul Qatnī, Sunan Dar-alQatnī, jilid.٨ ,
h.9٢.
214
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 2, h. 367
215
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. , h.
216
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. ٤, h.٤91
217
Nama lengkapnya adalah ‘Abdurrāḥman bin Abī al- Bāīlamānī. Berguru kepada
bapaknya. Muridnya yaitu ankanya Muḥammād. Lihat: Darul Qatnī, Sunan Dar-alQatnī, jilid.٨ ,
h.9٢.
218
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid.2 , h.493
219
Darul Qatnī, Sunan Dar-alQatnī, jilid.٨ , h.9٢
207
lā ba’tsa biḥi dan Abdurrāḥman bin Abī al- Bāīlamānī kualitasnya Ḍaif. Term
periwayatan yang Zaīd bin Aslam, ‘Abdurrāḥman al- Bāīlamānī ‘An220 yang
rentan akan tadlis. Akan tetapi, tidak ada indikasi yang mengarah kepada
Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang hadis ini: Pertama,
dilihat dari segi kuantitas hadis ini masuk kedalam hadis Ahad dengan jenis
Hadis Garib. Kedua, dari segi penyandaran hadisnya hadis itu masuk kategori
dilihat dari segi kualitasnya hadis ini masuk kategori hadis Daif.
رسول اهلل
220
‘An merupakan lambing yang menjelaskan bahwa perawi yang belum pasti diketahui
tentang pertemuannya antara guru dengan murid, mungkin mendengar sendiri dengan langsung,
atau tidak mendengar sendiri. Lihat: Endang Soetari, Ilmu Hadis Kajian Riwayah dan Dirayah
(Bandung: Amal Bakti Press, 2000), h. 147
221
Haddatsana merupakan lambing periwayatan yang menjelaskan bahwa seorang
perawi mendengar langsung drai gurunya dengan demikian murid bertemu dengan gurunyadan
diketahui betul tentang pertemuannya itu. Lihat: Endang Soetari, Ilmu Hadis, h. 147.
208
اب ر ُس ِ ِ
ول َص َح ِ َ
أ َْربَ َعةٌ م ْن أ ْ
َع ْب ِد َّ
الر ْح َم ِن بْ ِن الْبَ ْي لَ َمانِ ِّي
ِ
َزيْد بْ ِن أ ْ
َسلَ َم
س ْي ُن بْ ُن ُم َح َّمد
ُح َ
احمد بن حنبل
Hadis ke 24
209
Walid bin Muslim225 wafat pada tahun 195 H. Menerima hadis dari
Muḥammād bin ‘Alī227 wafat pada tahun 124 h. Mendapatkan hadis dari
222
Abī Dāwud Sulaimān ibn al-Asy’ts ibn Ishaq al-Sijistānī, Sunan Abū Dāwud, kitab
Isthigfār , jld. 1, nomor hadis:1518 , h. 475
223
Nama lengkapnya adalah Abȗ Dawȗd bin Sulaimān al-Asy’ats bin Isḥaq bin Sijistanī.
Beliau lahir pada tahun 202 H dan meninggal pada tahun 275 H. Lihat: Fatchur Rahman, Ikhtisar
Musthalahul Hadits (Bandung: al-Ma’arif), h. 380-382
224
Nama lengkapnnya adalah Hisyām bin ‘Ammār bin Nasīr bin Maīsaroh bin Abbān al-
Silmī. Kuniyahnya Abȗ al-Qalid. Beliau berguru kepada: Walid bin Muslim. Muridnya antara
lain: Bukharī, Abȗ Dawȗd. Lihat: Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 11, h. 54.
225
Nama lengkapnya adalah Walid bin Muslim al-Qurasī. Kuniyahnya Abȗ al-Abbas.
Beliau berguru kepada: Ḥakam bim Muṣ’ab. Muridnya antara lain: Hisyām bin ‘Ammār. Lihat:
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. ٨٨, h. ٨٣٣.
226
Nama lengkapnnya adalah Ḥakam bim Muṣ’ab al-Qurasī al –Makhjumī al-Damsyakī.
Beliau berguru kepada: Muḥammād bin ‘Alī bin ‘Abdullāḥ bin Abbas. Muridnya antara lain:
Walid bin Muslim. Lihat: Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 2, h. 439.
227
Nama lengkapnya adalah Muḥammād bin ‘Alī bin ‘Abdullāḥ bin Abbas al-qurasī.
Wafat pada tahun 124 h. Kuniyahnya Abȗ ‘Abdullāḥ. Beliau berguru kepada: ‘Alī bin ‘Abdullāḥ.
Muridnya antara lain: Ḥakam bim Muṣ’ab. Lihat: Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb,
jilid. 9, h. 355.
210
gururnya: ‘Abdullāḥ bin Abbas bin Abdul Muthālib228 wafat pada tahun 68
H.
Setelah saya menjelaskan tentang ittiṣal al-sanad bahwa hadis ini sanad
bersambung karena adanya hubungan guru dengan murid, berikut ini saya
perawinya dapat dilihat bahwa perawi Hisyām bin ‘Ammār kualitasnya Ṣaduq
digunakan ‘Abdullāḥ bin Abbas ‘An234 yang rentan akan tadlis. Akan tetapi,
tidak ada indikasi yang mengarah kepada tadlis. Sementara dari Mukharij
228
Nama lengkapnya adalah ‘Abdullāḥ bin Abbas bin Abdul Muthālib bin Ḥasyim bin
‘abdil Manaf al-Qurasī. Kuniyahnya Abȗ al-Abbas. Beliau berguru kepada: Nabi Muhammād
Saw. Muridnya antara lain: Ali bin ‘Abdullāḥ. Lihat: Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb,
jilid. 5, h. 278.
229
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 11, h. 54
230
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. ٨٨, h. ٨٣٣
231
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 2, h. 439
232
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 9, h. 355
233
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 5, h. 278
234
‘An merupakan lambing yang menjelaskan bahwa perawi yang belum pasti diketahui
tentang pertemuannya antara guru dengan murid, mungkin mendengar sendiri dengan langsung,
atau tidak mendengar sendiri. Lihat: Endang Soetari, Ilmu Hadis Kajian Riwayah dan Dirayah
(Bandung: Amal Bakti Press, 2000), h. 147
211
Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang hadis ini: Pertama,
dilihat dari segi kuantitas hadis ini masuk kedalam hadis Ahad dengan jenis
Hadis Gharib. Kedua, dari segi penyandaran hadisnya hadis itu masuk
dilihat dari segi kualitasnya hadis ini masuk kategori hadis Daif.
235
Haddatsana merupakan lambing periwayatan yang menjelaskan bahwa seorang
perawi mendengar langsung drai gurunya dengan demikian murid bertemu dengan gurunyadan
diketahui betul tentang pertemuannya itu. Lihat: Endang Soetari, Ilmu Hadis, h. 147.
212
رسول اهلل
ص َعب
ْح َك ُم بْ ُن ُم ْ
ال َ
ام بْ ُن َع َّمار
شُ ِه َ
أَبُو َد ُاود
213
Hadis ke 26
Redaksi dalm kitab Musnad Aḥmad ibn Hanbal236
َثناََيَيَبنَغيَلنَقالَثناَرشدينَيعّنَبنَسعدَأبوَاْلجاجَاملهريَعنَحرملةَبنَعمران
ََإذاَرأيت:َالتجيِبَعنَعقبةَبنَمسلمَعنَعقبةَبنَعامرَعنَالنِبَصلىَاهللَعليوَوَسلمَقال
َاهلل َيعطي َالعبد َمن َالدنيا َعلى َمعاصيو َما ََيب َفإَّنا َىو َاستدراج َُث َتَل َرسول َاهلل َصلى َاهلل
َعليو َو َسلم ََفلما َنسوا َما َذكروا َبو َفتحنا َعليهم َأبواب َكل َشيء َحَّ َإذا َفرحوا َِبا َأوتوا
أخذناىمَبغتةَفإذاَىمَمبلسون
Perawi di atas ada 6 orang, Berikut biografi para perawi tersebut:
Rasyidīn bin Sa’ad239 wafat pada tahun 188 H. Menerima hadis dari
gurunya: Ḥarmalah bin ‘Imran240 wafat pada tahun 160 H. ‘Uqbah bin
Muslim241 wafat pada tahun 120 H. ‘Uqbah bin ‘Amir bin Abbas242 wafat
pada tahun 60 H.
236
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥambal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥambal, nomor hadis:٨7٤٣9 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.٨٣٣
237
Nama lengkapnya adalah Abu ‘Abdullāḥ bin Muḥammād bin Ḥanbal al-Mawarzī.
Beliau dilahirkan pada tahun 164 H dan wafat pada tahun 270 H. Lihat: Fatchur Rahman, Ikhtisar
Musthalahul Hadits (Bandung: al-Ma’arif), h. 373-375.
238
Nama lengkapnya adalah Yaḥya bin Ghailān bin ‘Abdullāḥ bin ‘Asma bin Ḥāritsaḥ
bin al-Khadzaī. Wafat pada tahu 220 H. Kuniyahnya Abȗ al- Fadhal. Berguru kepada: Rasyidīn
bin Sa’ad. Muridnya antara lain: Aḥmad bin Ḥanbal. Lihat: Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-
Tahzīb, jilid. 11, h. 264.
239
Nama lengkapnya adalah Rasyidīn bin Sa’ad bin Miflāḥ bin Ḥalāl al-Maḥrī. Wafat
pada tahun 188 H. Kuniyahnya Abu al-Ḥajjaj. Berguru kepada: Ḥarmalah bin ‘Imran. Muridnya
antara lain: Yaḥya bin Ghailān. Lihat: Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 3, h. 278.
240
Nama lengkapnya adalah Ḥarmalaḥ bin ‘Imran bin al-Qirḍ al-Tajīdī. Wafat pada
tahun 160 H. Kuniyahnya Abȗ al-Hafsh. Berguru kepada: ‘Uqbaḥ bin Muslih. Muridnya antara
lain: Rasyidīn bin Sa’ad. Lihat: Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 2, h. 229.
241
Nama lengkapnya adalah ‘Uqbah bin Musliḥ al-Tajibī. Kuniayahnya Abȗ Muhammad.
Beliau berguru kepada: ‘Uqbah bin ‘Amir bin Abbas. Muridnya antara lain: Ḥarmalaḥ bin
‘Imrān. Lihat: Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 7, h. 250.
214
bin Sa’ad, komentar kritikus hadis terhadapnya, Abȗ Ḥātim, Abȗ Jar’aḥ
Setelah saya menjelaskan tentang ittiṣal al-sanad bahwa hadis ini sanad
bersambung karena adanya hubungan guru dengan murid, berikut ini saya
perawinya dapat dilihat bahwa perawi Rasyidīn bin Sa’ad kualitasnya Ḍaif,
Suul Hifz. Term periwayatan yang digunakan Ḥarmalah bin ‘imran, ‘Uqbah
bin Muslim, ‘Uqbah bin ‘Amir bin Abbas ‘An249 yang rentan akan tadlis.
242
Nama lengkapnya adalah ‘Uqbah bin ‘Amir bin Abbas al-Juḥnī. Wafat pada tahun 60
H. Kuniyahnya Abȗ Ḥammad. Berguru kepada Nabi Muhammad Saw. Muridnya antara lain:
‘Uqbah bin Musliḥ. Lihat: Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 7, h. 243 .
243
Nama lengkapnya adalah Yaḥya bin Ghailān bin ‘Abdullāḥ bin ‘Asma bin Ḥāritsaḥ
bin al-Khadzaī. Wafat pada tahu 220 H. Kuniyahnya Abȗ al- Fadhal. Berguru kepada: Rasyidīn
bin Sa’ad. Muridnya antara lain: Aḥmad bin Ḥanbal. Lihat: Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-
Tahzīb, jilid. 11, h. 264.
244
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 11, h. 264
245
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 3, h. 278
246
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 2, h. 229
247
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 7, h. 250
248
Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, jilid. 7, h. 243
249
‘An merupakan lambing yang menjelaskan bahwa perawi yang belum pasti diketahui
tentang pertemuannya antara guru dengan murid, mungkin mendengar sendiri dengan langsung,
215
Akan tetapi, tidak ada indikasi yang mengarah kepada tadlis. Sementara dari
berkualitas Ḍaif.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang hadis ini: Pertama,
dilihat dari segi kuantitas hadis ini masuk kedalam hadis Ahad dengan jenis
Hadis Gharib. Kedua, dari segi penyandaran hadisnya hadis itu masuk
Ketiga, dilihat dari segi kualitasnya hadis ini masuk kategori hadis Daif.
atau tidak mendengar sendiri. Lihat: Endang Soetari, Ilmu Hadis Kajian Riwayah dan Dirayah
(Bandung: Amal Bakti Press, 2000), h. 147
250
Haddatsana merupakan lambing periwayatan yang menjelaskan bahwa seorang
perawi mendengar langsung drai gurunya dengan demikian murid bertemu dengan gurunyadan
diketahui betul tentang pertemuannya itu. Lihat: Endang Soetari, Ilmu Hadis, h. 147.
216
رسول اهلل
عقبة بن مسلم
حرملة بن عمران
يحيى بن غيالن
احمد بن حنبل
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
1. Dari lima hadis yang diteliti tersebut hadis tersebut mencapai kualitas
Ḍaif, 84 hadis merupakan hadis Ṣaḥīḥ karena tidak terdapat perawi yang
B. Saran-saran.
2. Penulis berharap agar para penceramah lebih teliti lagi dalam mengutip
hadis. Karna ini merupakan tugas kita sebagai mahasiswa Tafsir Hadis
untuk melakukan penelitian yang lebih luas cakupannya dan lebih dalam
pembahasannya.
217
218
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an al-Karīm
Ābūdī, Abū al-Ṭayyib Muḥammad Syamsu al-Ḥaq al- ʻAdzīm. ʻAunu al-
Maʻbūd Syarh Sunan Abī Dāwud, pentahqiq: ‘Iṣūm al- Dīn al-
Ṣabūbuṭī. Kairo: Dūr al-Ḥadīts, 2001.
Al- Asqalūnī, Aḥmad ibn ‘Alī ibn Hajar. Tahdzīb al- Tahdzīb. Kairo: Al-
Maktabah al-Taufqiyyah, 856 H.
Al- Darimī, Imām al-Hūfidz Abū Muḥammad ʻAbdillūh ibn ʻAbdurrahmūn ibn
Fadl ibn Bahramī. Sunan al- Darimī, pentahqiq: Husain Salīm Asad.
Riyadh: Dūr Mughnī, 2000.
Farid Hamid dan Heri Budianto, Ilmu Komunikasi dan Tantangan Masa Depan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.
Isa Salam, dan Bustamin. Metodologi Kritik Hadis, (Jakarta: Raja Grapindo
Persada), 2004.
Kusuma, Setiawan Doni . Kualitas Hadis Di Media Massa Kajian Sanad Dan
Matan Dalam Kolom “HIkmah Ramadhan” Harian Republika Edisi
1435 H, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta fakultas ushuluddin jurusan
tafsir hadis, 2012.
Madanī, Mūlik ibn Anas ibn Mūlik ibn ʻĀmar al- ʻĀṣbaḥī. Muwaṭa‟ Ȋmūm
Mālik. t.t: Muassasah al-Risūlah, 1412 H.
Naisūbūrī, Imām Abī al-Ḥusain Muslim ibn al-Ḥajjūj al- Qusyairī. Ṣaḥīḥ
Muslim. Libanon: Dūr al-Kutūb al- ʻAlamiyah, 1991.
Rahman, Zufran. Kajian sunah nabi sebagai sumber hukum islam, (jakarta:
pedoman ilmu jaya), 1995.
Setiawan Doni Kusuma. Kualitas Hadis Di Media Massa Kajian Sanad Dan
Matan Dalam Kolom “HIkmah Ramadhan” Harian Republika Edisi
1435 H, (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta fakultas ushuluddin jurusan
tafsir hadis), 2012.
Sijistūnī, Abī Dāwud Sulaimūn ibn al- Asy’ts ibn Ishaq. Sunan Abū Dāwud.
Beirut: Dūr al-Fikr, 1994.
Sukriawati, Iin. Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Acara “Damai Indonesiaku”
Tv one Skrips S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.
Syaibūnī, Abū ‘Abdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilūl ibn
Asad. Musnad Imām Ibn Hanbal, pentahqiq: Syuʻaib al- Arana’ūṭ. t,t:
Muassasah al- Risūlah, 2001.
Syaibūnī, Abū ʻAbdullūh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilūl ibn
Asad. Musnad Aḥmad ibn Ḥanbal. t.t: Muassasah al-Risūlah, 2001.
Thahan, Mahmud. Metode Takhrīj dan Penelitian Sanad Hadis. Surabaya: PT.
Ibna Ilmu, 1995.
Tirmidzī, Abī Īsū Muḥammad ibn ʻĪsū ibn Saurah. Jūmiʻ al- Tirmidzī. Riyadh:
Bait al- Afkūr al- Dauliyyah, 1999.
221
Nasū’ī, Imām. Ṣunan al-Nasā‟ī bi Syarh al- Imāmaini lisuyūṭī wa al- Sindī,
pentahqiq: ‘Abdul Fatāh Kairo: Dūr al-Ḥadits, 1431.
Qazwīnī, Abū ‘Abdillāh Muḥammad ibn Yazīd Sunan Ibn Mājaḥ, Pentahqiq:
Muḥammad Fuūd ʻAbd al-Būqī. Kairo: Dūr al- Hadist, 1998.
Wahid, Nur Rohman. Proses Produksi Pada Program Tabligh Akbar “Damai
Indonesiaku” di TvOne, (Univ. Sunan kalijaga Yogyakarta fakultas
dakwah dan komunikasi jurusan komunikasi penyiaran islam), 2014.
Yūsuf, Yūsuf ibn ‘Abd al- Raḥmūn ibn. Tadzhīb al- Kamūl fī Asmū‟ al-Rijūl.
Bairut: Muassasah al-Risūlah, 1980.
Hadis ke 1
Redaksi dalam Kitab Ṣaḥīḥ al-Bukharī
1
Abū ʻAbdullāh Muḥammad bin Ismāʻil, Ṣāẖīẖ al-Bukharī, nomor hadis: 4453, jld.4, h.0411
2
Imām Abī al-Ḥusain Muslim ibn al-Ḥajjāj al- Qusyairī al- Naisābūrī, Ṣaẖīẖ Muslim, nomor
hadis:7010, jld 7, h. 64
223
حدثنا قتيبة حدثنا َحاد بن زيد عن أيوب عن اِب قَّلبة عن أِب أْساء الرحِب عن ثوبان قال :قال
رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم َّل تقوم الساعة حَّت تلق قبائل من أمِت باملشركي وحَّت يعبدوا
اْلوثان وأنو سيَكون ِف أمِت ثَّلثون كذابون كلهم يَعم أنو نِب وأنا خاِت النبيي َّل نِب بعدي ابو
4
عيسى ىذا حديث حسن صقيح
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا سليمان بن داود قال أنا إْساعيل عن بن دينار يعين عبد اهلل عن أِب
صاحل السمان عن أِب ىريرة ان النِب صلى اهلل عليو و سلم قال :مثلي ومثل اْلنبياء من قبلي كمثل
رجل بَن بنيانا فأحسنو وأْجلو اَّل موضع لبنة من زاوية من زواياه فجعل الناس يطوفون بو ويعجبون لو
ويقولون ىَّل وضعت ىذه اللبنة قال فأنا تلك اللبنة وأنا خاِت النبيي تعلي شعيب اْلرنؤوط :إسناده
5
صقيح
3
Abī Dāwud Sulaimān ibn al-Asy’ts ibn Ishaq al-Sijistānī, Sunan Abū Dāwud, jld.2 , nomor
hadis: 4252 , h. 499
4
Muḥammad ‘Īsā ibn Sūrah ibn Mūsā ibn al-Daḥḥāk Abū ‘Īsā al-Tirmidzī, Sunan al-Tirmidzī,
jld: 4 Nomor hadis: 2219, h. 499
5
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī, Musnad
Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 9156, h. 398
224
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا سليمان بن حرب ثنا َحاد عن أيوب عن أِب قَّلبة عن أِب أْساء عن
ثوبان قال قال رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم :إَّنا أخاف على أمِت اْلئمة املضلي وبو قال قال
رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم ان اهلل عَ و جل زوى ِل اْلرض أو قال ان رِب زوى ِل اْلرض
فرأيت مشارقها ومغارّٔا وان ملك أمِت سيبلغ ما زوى ِل منها وأىن أعطيت الَكنَين اْلَحر واْلبيض
وإِّن سألت رِب ْلمِت ان َّل يهلَكوا بسنة بعامة وَّل يسلط عليهم عدوا من سوى أنفسهم يستبيح
بيضتهم وان رِب عَ و جل قال يا ُممد اىن إذا قضيت قضاء فإنو َّل يرد وقال يونس َّل يرد وإِّن
أعطيتك َّلمتك ان َّل أىلَكهم بسنة بعامة وَّل أسلط عليهم عدوا من سوى أنفسهم يستبيح بيضتهم
ولو اجتمع عليهم من بي أقطارىا أو قال من بأقطارىا حَّت يَكون بعضهم يسىب بعضا وإَّنا أخاف
على أمِت اْلئمة املضلي وإذا وضع ِف أمِت السيف َل يرفع عنهم إَل يوم القيامة وَّل تقوم الساعة حَّت
يلق قبائل من أمِت باملشركي حَّت تعبد قبائل من أمِت اْلوثان وانو سيَكون ِف أمِت كذابون ثَّلثون
كلهم يَعم انو نِب وأنا خاِت النبيي َّل نِب بعدي وَّل تَال طائفة من أمِت على اْل ظاىرين َّل يضرىم
6
من خالفهم حَّت يأِت أمر اهلل عَ و جل .تعلي شعيب اْلرنؤوط :إسناده صقيح على شرط مسلم
صالِ ٍح ُ -ى َو ابْ ُن ضَر َع ْن َج ْع َف ِر بْ ِن َربِ َيعةَ َع ْن َ ى َحدَّثَنَا بََك ُْر بْ ُن ُم َ
ِ َخبَ َرنَا َعْب ُد اللَّ ِو بْ ُن َعْب ِد ْ
اْلَ ََك ِم الْم ْ
ص ِر ُّ أْ
َّىب صلى اهلل عليو َن النِ َّ اح َع ْن َجابِ ِر بْ ِن َعْب ِد اللَّ ِو أ َّاب َم ْوََل بََِن الدُّئِ ِل َ -ع ْن َعطَ ِاء بْ ِن أَِب َربَ ٍ َعطَ ِاء بْ ِن َخبَّ ٍ
ي َوَّلَ فَ ْخَر َ ،وأَنَا أ ََّو ُل َشافِ ٍع َوأ ََّو ُل ُم َش َّف ٍع َوَّلَي َوَّلَ فَ ْخَر َ ،وأَنَا َخ َاِتُ النَّبِيّْ َ
ِ ِ
ال :أَنَا قَائ ُد الْ ُم ْر َسل َوسلم قَ َ
7
فَ ْخَر
6
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī, Musnad
Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:3355 , h.372
7
Imām al-Ḥāfidz Abū Muḥammad ʻAbdullāh ibn ʻAbd al-Raḥmān, Sunan al-Dārimī, nomor
hadis: 50, jld.1 , h. 59
225
Hadis ke 2
الَنَ ِاد َع ْن ْاْل َْعَرِج َع ْن أَِِب ُىَريْ َرَة َخبَ َرنَا َمالِ ٌ
ك َع ْن أَِِب ّْ ال أ ْ
ف قَ َ
وس َ
ِ
َحدَّثَنَا َعْب ُد اللَّو بْ ُن يُ ُ
َّاس فَ ْليخفّْف فَِإ َّن ِمْن هم الضَّعِيف و َّ ِ ِ صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم قَ َ َن رس َ ِ
يم
السق َ َ َ ُْ صلَّى أ َ
َح ُد ُك ْم للن ِ ُ َ ْ ال إِ َذا َ ول اللَّو َ أ َّ َ ُ
ِ ِِ
َوالْ ََكبِ َري َوإِ َذا َ
9
َح ُد ُك ْم لنَ ْفسو فَ ْليُطَّْو ْل َما َشاءَ صلَّى أ َ
Redaksi dalam Kitab Ṣaḥīḥ Muslim
8
Abū ʻAbdullāh Muḥammad bin Ismāʻil, Ṣāẖīẖ al-Bukharī, nomor hadis: 3268, jld. 3, h.
1273
9
Abū ʻAbdullāh Muḥammad bin Ismāʻil, Ṣāẖīẖ al-Bukharī, nomor hadis: 671, jld. 1, h. 248
10
Imām Abī al-Ḥusain Muslim ibn al-Ḥajjāj al- Qusyairī al- Naisābūrī, Ṣaẖīẖ Muslim, nomor
hadis0177 , jld 3, h .54
226
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب قال قرأت على عبد الرَحن مالك وثنا إسقاق قال أنا مالك عن أِب الَناد
عن اْلعرج عن أِب ىريرة أن رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم قال :إذا صلى أحدكم للناس فليخفف
فان فيهم الضعيف والسقيم والَكبري وإذا صلى أحدكم لنفسو فليطول ما شاء تعلي شعيب اْلرنؤوط :
إسناده صقيح على شرط الشيخي من جهة عبد الرَحن بن مهدي أما متابعة إسق فعلى شرط
13
مسلم وحده
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا يَيد أنا ُممد عن أِب سلمة عن أِب ىريرة قال قال رسول اهلل صلى اهلل
عليو و سلم إذا كان أحدكم إماما فليخفف فإنو يقوم وراءه الضعيف والَكبري وذو اْلاجة وإذا صلى
لنفسو فليطول ما شاء تعلي شعيب اْلرنؤوط :صقيح وىذا إسناد حس.
11
Abī ʻAbd al- Raḥmān Aḥmad ibn Syuʻaib ibn ʻAlī al-Khurasanī, Sunan al-Nasā’ī, nomor
hadis: 822, jld. 2 , h. 429
12
Mālik ibn Anas ibn Mālik ibn ʻȂmir al-Ȃṣbahī al- Madani, Muwaṭa’ Mālik, jld. 2, nomor
hadis 442, h. 184
13
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:01400 , h. 527
14
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:10529 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 502
227
Hadis ke4
حدثنا مسدد حدثنا َيي عن عبيد اهلل قال حدثين نافع عن عبد اهلل رضي اهلل عنو
أن رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم قال كلَكم راع فمسؤول عن رعيتو فاْلمري الذي على الناس راع
وىو مسؤول عنهم والرجل راع على أىل بيتو وىو مسؤول عنهم واملرأة راعية على بيت بعلها وولده وىي
15
مسؤولة عنهم والعبد راع على مال سيده وىو مسؤول عنو أَّل فَكلَكم راع وكلَكم مسؤول عن رعيتو
ث َع ْن نَافِ ٍع َع ِن ابْ ِن عُ َمَر َع ِن ث ح َو َحدَّثَنَا ُُمَ َّم ُد بْ ُن ُرْم ٍح َحدَّثَنَا اللَّْي ُ يد َحدَّثَنَا لَْي ٌحدَّثَنا قُت يبةُ بن سعِ ٍ
َ َ َ َْ ْ ُ َ
ول َع ْن َر ِعيَّتِ ِو فَاْل َِمريُ الَّ ِذى َعلَى الن ِ
َّاس َر ٍاع ال أََّلَ ُكلُّ َُك ْم َر ٍاع َوُكلُّ َُك ْم َم ْسئُ ٌ
َّىب صلى اهلل عليو وسلم أَنَّوُ قَ َ النِ ّْ
ت ب علِها وولَ ِدهِ ِ ِ الر ُج ُل َر ٍاع َعلَى أ َْى ِل بَْيتِ ِو َوُى َو َم ْسئُ ٌ ول َع ْن َر ِعيَّتِ ِو َو َّ
ول َعْن ُه ْم َوالْ َم ْرأَةُ َراعيَةٌ َعلَى بَْي َ ْ َ َ َ َوُى َو َم ْسئُ ٌ
َوِى َى َم ْسئُولَةٌ َعْن ُه ْم َوالْ َعْب ُد َر ٍاع َعلَى َم ِال َسيّْ ِدهِ َوُى َو َم ْسئُ ٌ
ول َعْنوُ أََّلَ فَ َُكلُّ َُك ْم َر ٍاع َوُكلُّ َُك ْم َم ْسئُ ٌ
ول َع ْن
ِ ِ 16
َرعيَّتو
حدثنا عبد اهلل بن مسلمة عن مالك عن عبد اهلل بن دينار عن عبد اهلل بن عمر
أن رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم قال أَّل كلَكم راع وكلَكم مسئول عن رعيتو فاْلمري الذي على
الناس راع عليهم وىو مسئول عنهم والرجل راع على أىل بيتو وىو مسئول عنهم واملرأة راعية على بيت
بعلها وولده وىي مسئولة عنهم والعبد راع على مال سيده وىو مسئول عنو فَكلَكم راع وكلَكم مسئول
17
عن رعيتو .قال الشيخ اْللباِّن :صقيح
15
Abū ʻAbdullāh Muḥammad bin Ismāʻil, Ṣāẖīẖ al-Bukharī, nomor hadis:3507 , jld. 3, h.
110
16
Imām Abī al-Ḥusain Muslim ibn al-Ḥajjāj al- Qusyairī al- Naisābūrī, Ṣaẖīẖ Muslim, nomor
hadis 482, jld 7, h. 7
17
Abī Dāwud Sulaimān ibn al-Asy’ts ibn Ishaq al-Sijistānī, Sunan Abū Dāwud, jld.2 , nomor
hadis: 2928 , h. 145
228
حدثنا قتيبة حدثنا الليث عن نافع عن ابن عمر عن النِب صلى اهلل عليو و سلم قال أَّل كلَكم راع
وكلَكم مسؤول عن رعيتو فاْلمري الذي على الناس راع ومسئول عن رعيتو والرجل راع على أىل بيتو
وىو مسؤول عنهم واملرأة راعية على بيت بعلها وىي مسئولة عنو والعبد راع على مال سيده وىو
18
مسئول عنو أَّل فَكلَكم راع وكلَكم مسئول عن رعيتو
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا إْساعيل أنا أيوب عن نافع عن بن عمر أن النِب صلى اهلل عليو و سلم
قال كلَكم راع وكلَكم مسؤول فاْلمري الذي على الناس راع وىو مسؤول عن رعيتو والرجل راع على
أىل بيتو وىو مسؤول واملرأة راعية على بيت زوجها وىي مسئولة والعبد راع على مال سيده وىو
19
مسؤول أَّل فَكلَكم راع وكلَكم مسؤول .تعلي شعيب اْلرنؤوط :إسناده صقيح على شرط الشيخي
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا َيي عن عبيد اهلل أخربِّن نافع عن بن عمر قال قال رسول اهلل صلى اهلل
عليو و سلم كلَكم راع وكلَكم مسؤول عن رعيتو فاْلمري الذي على الناس راع عليهم وىو مسؤول
عنهم والرجل راع على أىل بيتو وىو مسؤول عنهم واملرأة راعية على بيت بعلها وولده وىى مسئولة
20
عنهم وعبد الرجل راع على بيت سيده وىو مسؤول عنو أَّل فَكلَكم راع وكلَكم مسؤول عن رعيتو.
حدثنا عبد اهلل ثنا أِب ثنا مؤمل بن إْساعيل حدثنا سفيان عن عبد اهلل بن دينار ْسعت بن عمر يقول
قال رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم كلَكم راع وكلَكم مسؤل عن رعيتو فاْلمري راع على رعيتو وىو
18
Muḥammad ‘Īsā ibn Sūrah ibn Mūsā ibn al-Daḥḥāk Abū ‘Īsā al-Tirmidzī, Sunan al-
Tirmidzī, jld. 4 , nomor hadis: 1705 , h. 208
19
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 4495, h. 5
20
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī, Musnad
Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 5167, h 54
229
مسؤل عنهم والرجل راع على أىل بيتو وىو مسؤل عنهم والعبد راع على مال سيده وىو مسؤل عنو
21
واملرأة راعية على بيت زوجها ومسئولة عنو.
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا أبو اليمان أنا شعيب عن الَىري أخربِّن ساَل بن عبد اهلل عن عبد اهلل بن
عمر أنو ْسع النِب صلى اهلل عليو و سلم يقول كلَكم راع ومسئول عن رعيتو اإلمام راع وىو مسؤل عن
رعيتو والرجل ِف أىلو راع وىو مسؤل عن رعيتو واملرأة راعية ِف بيت زوجها وىي مسئولة عن رعيتها
واخلادم ِف مال سيده راع وىو مسؤل عن رعيتو قال ْسعت ىؤَّلء من النِب صلى اهلل عليو و سلم
وأحسب النِب صلى اهلل عليو و سلم قال والرجل ِف مال أبيو راع وىو مسؤل عن رعيتو فَكلَكم راع
22
وكلَكم مسؤل عن رعيتو.
Hadis ke 5
حدثنا ُممد بن َيي .حدثنا أبو نعيم .حدثنا إسرائيل عن اْلَكم عن أِب جقيفة قال قال رسول اهلل
صلى اهلل عليو و سلم من سن سنة حسنة فعمل ّٔا بعده كان لو أجره ومثل أجورىم من غري أن ينقص
من أجورىم شيئا .ومن سن سنة سيئة فعمل ّٔا بعده كان عليو وزره ومثل أوزارىم من غري أن ينقص
من أوزارىم شيئا قال الشيخ اْللباِّن :حسن صقيح.
Redaksi dalam kitab Sunan al-Dārimī24
ول
ال َر ُس ُ اص ٌم َع ْن َش ِقي ٍ َع ْن َج ِري ٍر قَ َ
ال قَ َ ال حدَّثَنَاه ع ِ ِ
يد بْ ُن ُش َج ٍاع َحدَّثَنَا ُس ْفيَا ُن بْ ُن عُيَ ْي نَةَ قَ َ َ ُ َ َخبَ َرنَا الْ َول ُ
أْ
َج ِر َم ْن َع ِم َل َِّٔا ِم ْن َغ ِْري أَ ْن ِ ِ ِ ِ
صلَّى اللَّوُ َعلَْيو َو َسلَّ َم َم ْن َس َّن ُسنَّةً َح َسنَةً عُم َل َّٔا بَ ْع َدهُ َكا َن لَوُ مثْ ُل أ ْ
ِ
اللَّو َ
21
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥambal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥambal, nomor hadis: 5901, h. 111
22
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 6026, h. 121
23
Abū ʻAbdullāh ibn Yazid ibn Mājaẖ, Sunan Ibn Mājaḥ, jil. 1, nomor hadis: 317, jld. 1 , h.
75
24
Imâm al-Hâfidz Abû Muẖammad ʻAbdillâh ibn ʻAbdurrahmân ibn Fadl ibn Bahramî al-
Darimî, Sunan al- Darimî, kitab: , jld. 2, nomor hadis: 523, (Riyadh: Dâr Mughnî, 2000), h. 68
230
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا يَيد أنا سفيان قال ْسعت اْلسن َيدث عن أِب ىريرة قال قال رسول اهلل
صلى اهلل عليو و سلم من سن سنة ضَّلل فاتبع عليها كان عليو مثل أوزارىم من غري ان ينقص من
أوزارىم شيء ومن سن سنة ىدى فاتبع عليها كان لو مثل أجورىم من غري ان ينقص من أجورىم
شيء .تعلي شعيب اْلرنؤوط :صقيح
Redaksi dalam kitab Musnad Aḥmad ibn Hanbal26
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا سفيان عن عاصم بن أِب النجود عن أِب وائل عن جرير :ان قوما أتوا
النِب صلى اهلل عليو و سلم من اْلعراب جمتاِب النمار فقث رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم الناس
على الصدقة فابطؤا حَّت رؤى ذلك ِف وجهو فجاء رجل من اْلنصار بقطعة ترب فطرحها فتتابع الناس
حَّت عرف لك ِف وجهو فقال من سن سنة حسنة فعمل ّٔا من بعده كان لو أجرىا ومثل أجر من
عمل ّٔا من غري أن ينتقص من أجورىم شيء ومن سن سنة سيئة عمل ّٔا من بعده كان عليو وزرىا
ووزر من عمل ّٔا وَّل ينقص ذلك من أوزارىم شيئا
Hadis ke 6
ول َِْسعت رس َ ِ ِ حدَّثَنَا أَبو نُعي ٍم حدَّثَنَا َزَك ِريَّاء عن ع ِام ٍر قَ َ ِ
صلَّى اللَّوُ ول اللَّو َ ت الن ُّْع َما َن بْ َن بَش ٍري يَ ُق ُ ْ ُ َ ُ ال َْس ْع ُ ُ َْ َ ُ َْ َ َ
ات ََّل يَ ْعلَ ُم َها َكثِ ٌري ِم ْن الن ِ
َّاس فَ َم ْن اتَّ َقى ي َوبَْي نَ ُه َما ُم َشبَّ َه ٌ
اْلََر ُام بَ ّْ ٌ
ي َو ْ
اْلَ ََّل ُل بَ ّْ ٌ
ول َْعلَْي ِو َو َسلَّ َم يَ ُق ُ
ك أَ ْن يُ َواقِ َعوُ أَََّل
وش ُاْلِمى ي ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ
استَْب َرأَ لدينو َوع ْرضو َوَم ْن َوقَ َع ِِف الشُّبُ َهات َكَر ٍاع يَ ْر َعى َح ْو َل ْ َ ُ
ِ
الْ ُم َشبَّ َهات ْ
25
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥambal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥambal, nomor hadis: 10563 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 504
26
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 19223 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 361
27
Abū ʻAbdullāh Muḥammad bin Ismāʻil, Ṣāẖīẖ al-Bukharī, kitab halal, nomor hadis 52,
jld. 1, h. 28
231
ك َِحى أَََّل إِ َّن َِحى اللَّ ِو ِِف أَر ِض ِو َُما ِرمو أَََّل وإِ َّن ِِف ْ ِ ِ ِ
اْلَ َس ُد
صلَ َح ْ
ت َ ضغَةً إِذَا َ
صلَ َق ْ اْلَ َسد ُم ْ ْ َ ُُ َ َ َوإِ َّن ل َُك ّْل َمل ٍ ً
ِ
ب ُّ
اْلَ َس ُد ُكلوُ أَََّل َوى َي الْ َق ْل ُ
ت فَ َس َد ُْكلُّوُ َوإِذَا فَ َس َد ْ
Redaksi dalam Kitab Ṣaḥīḥ Muslim28
ان بْ ِن بَ ِش ٍري قَ َ
ال حدَّثَنَا ُُم َّم ُد بن عب ِد اللَّ ِو ب ِن َُّنَ ٍري ا ْْلم َد ِاِّنُّ حدَّثَنَا أَِِب حدَّثَنَا َزَك ِريَّاء عن الشَّعِِب عن النُّعم ِ
ُ َ ْ ْ ّْ َ ْ ْ َ َ َ ْ ْ َْ َ ْ ُ َْ َ
صبَ َعْي ِو إِ ََل أُذُنَْي ِو إِ َّن ْ
اْلَ ََّل َل صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم يَ ُق ُ
ول َوأ َْى َوى الن ُّْع َما ُن بِِإ ْ
ول َِْسعت رس َ ِ
ول اللَّو َ َْس ْعتُوُ يَ ُق ُ ْ ُ َ ُ
ِ
استَْب َرأَ لِ ِدينِ ِو ِ
َّاس فَ َم ْن اتَّ َقى الشُّبُ َهات ْ ات ََّل يَ ْعلَ ُم ُه َّن َكثِ ٌري ِم ْن الن ِ ي َوبَْي نَ ُه َما ُم ْشتَبِ َه ٌ ي َوإِ َّن ْ
اْلََر َام بَ ّْ ٌ بَ ّْ ٌ
ك أَ ْن يَ ْرتَ َع فِي ِو أَََّل َوإِ َّن
وش ُاْلِمى ي ِ
الراعي يَ ْر َعى َح ْو َل ْ َ ُ
اْلرِام َك َّ ِ ِ ِ ِ
َوع ْرضو َوَم ْن َوقَ َع ِف الشُّبُ َهات َوقَ َع ِف ََْ
ِ ِِ
ك َِحى أَََّل وإِ َّن َِحى اللَّ ِو َُما ِرمو أَََّل وإِ َّن ِِف ْ ِ ِ ِ
اْلَ َس ُد ُكلُّوُ َوإِ َذا صلَ َح ْ ت َ صلَ َق ْ ضغَ ًة إِ َذا َاْلَ َسد ُم ْ َ ُُ َ َ َ ل َُك ّْل َمل ٍ ً
ب ِ ُّ
اْلَ َس ُد ُكلوُ أَََّل َوى َي الْ َق ْل ُ ت فَ َس َد ْ فَ َس َد ْ
Redaksi dalam kitab Sunan Ibn Mājaḥ29
حدثنا عمرو بن رافع حدثنا عبد اهلل بن املبارك عن زكريا بن أِب زائدة عن الشعِب قال ْسعت النعمان
بن بشري يقول على املنرب وأىوى بإصبعيو إَل أذنيو ْسعت رسول باهلل صلى اهلل عليو و سلم يقول
اْلَّلل بي واْلرام بي وبينهما مشتبهات َّل يعلمها كثري من الناس .فمن اتقى الشبهات واستربأ لدينو
وعرضو .ومن وقع ِف الشبهات وقع ِف اْلرم كالراعي حول اْلمى يوشك أن يرتع فيو .أَّل وإن لَكل
ملك َحى .أَّل وإن َحى اهلل ُمارمو .أَّل وإن ِف اْلسد مضغة إذا صلقت صلح اْلسد كلو .وإذا
فسدت فسد اْلسد كلو أَّل وىي القلب .قال الشيخ اْللباِّن :صقيح.
28
Imām Abī al-Ḥusain Muslim ibn al-Ḥajjāj al- Qusyairī al- Naisābūrī, Ṣaẖīẖ Muslim, kitab
halal , nomor hadis 4178, jld 5, h. 50
29
Abū ʻAbdullāh ibn Yazid ibn Mājaẖ, Sunan Ibn Mājaḥ, kitab fatana , nomor hadis 3984,
jld. 2, h. 3282
232
ول َِْسعت رس َ ِ ِ أَخب رنَا أَبو نُعي ٍم حدَّثَنَا َزَك ِريَّا عن الشَّعِِب قَ َ ِ
صلَّى اللَّوُ
ول اللَّو َ ت الن ُّْع َما َن بْ َن بَش ٍري يَ ُق ُ ْ ُ َ ُ
ال َْس ْع ُ َ ْ ْ ّْ ْ َ َ ُ َْ َ
ات ََّل يَ ْعلَ ُم َها َكثِ ٌري ِم ْن الن ِ
َّاس فَ َم ْن اتَّ َقى ِ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم يَ ُق ُ
ي َوبَْي نَ ُه َما ُمتَ َشأَّ ٌ
اْلََر ُام بَ ّْ ٌ
ي َو ْ
اْلَ ََّل ُل بَ ّْ ٌ
ول ْ
اْلِمى فَي ِ اْلرِام َك َّ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ
ك
وش ُالراعي يَ ْر َعى َح ْو َل ْ َ ُ استَْب َرأَ لع ْرضو َودينو َوَم ْن َوقَ َع ِف الشُّبُ َهات َوقَ َع ِف ََْ
الشُّبُ َهات ْ
ك َِحى أَََّل وإِ َّن َِحى اللَّ ِو َُما ِرمو أَََّل وإِ َّن ِِف ْ ِِ ِ ِ
صلَ َح
ت َ ضغَ ًة إِ َذا َ
صلَ َق ْ اْلَ َسد ُم ْ َ ُُ َ َ َ أَ ْن يُ َواق َعوُ َوإِ َّن ل َُك ّْل َمل ٍ ً
ِ
ب ُّ
اْلَ َس ُد ُكلوُ أَََّل َوى َي الْ َق ْل ُ اْلَ َس ُد ُكلُّوُ َوإِ َذا فَ َس َد ْ
ت فَ َس َد ْ ْ
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا َيي بن سعيد عن زكريا قال ثنا عامر قال ْسعت النعمان بن بشري خيطب
يقول ْسعت رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم يقول :مثل املؤمني ِف توادىم وتعاطفهم وتراَحهم مثل
اْلسد إذا اشتَكى منو شيء تداعى لو سائر اْلسد بالسهر واْلمى وْسعت رسول اهلل صلى اهلل عليو و
سلم يقول ان اْلَّلل بي واْلرام بي وبينهما مشتبهات َّل يعلمها كثري من الناس فمن اتقى الشبهات
استربأ فيو لدينو وعرضو ومن واقعها واقع اْلرام كالراعي يرعى حول اْلمى يوشك أن يرتع فيو أَّل وان
لَكل ملك َحى وان َحى اهلل ما حرم أَّل وان ِف اإلنسان مضغة إذا صلقت صلح اْلسد كلو وإذا
فسدت فسد اْلسد كلو أَّل وىى القلب تعلي شعيب اْلرنؤوط :إسنادمها صقيح على شرط
الشيخي
30
Imâm al-Hâfidz Abû Muẖammad ʻAbdillâh ibn ʻAbdurrahmân ibn Fadl ibn Bahramî al-
Darimî, Sunan al- Darimî, jld. 8, nomor hadis 2586 , (Riyadh: Dâr Mughnî, 2000), h. 67
31
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis 18398, (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 270
233
Hadis ke 7
حدثنا أَحد بن منيع .حدثنا وزيد بن اْلباب .حدثنا علي بن مسعد عن قتادة عن أنس قال قال
رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم كل بين آدم خطاء وخري اخلطائي التوابون.
32
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab qiyamat , nomor hadis. 2499 , jld. 4, h. 659
33
Abū ʻAbdullāh ibn Yazid ibn Mājaẖ, Sunan Ibn Mājaḥ, kitab juhud , nomor hadis 4251, h.
1430
34
Imâm al-Hâfidz Abû Muẖammad ʻAbdillâh ibn ʻAbdurrahmân ibn Fadl ibn Bahramî al-
Darimî, Sunan al- Darimî, pentahqiq: Husain Salîm Asad, kitab Rifāk, jld. 8, nomor hadis 2783,
(Riyadh: Dâr Mughnî, 2000), h. 435
35
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 12576, (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 234
234
Hadis ke 8
َن ع ِ
اص َم بْ َن ُع َمَر بْ ِن قَتَ َادةَ َخبَ َرِِّن َع ْمٌرو أ َّ َحدَّثَنَا ََْيي بْن ُسلَْيما َن َح َّدثَِين ابْن وْى ٍ
َن بُ ََكْي ًرا َح َّدثَوُ أ َّ َ بأْ َُ َ ُ َ
ي بَ ََن َم ْس ِج َد ول ِعْن َد قَوِل الن ِ ِ ِ ِ
َّاس فيو ح َ ْ اخلَْوََّلِِّنَّ أَنَّوُ َِْس َع عُثْ َما َن بْ َن َعفَّا َن يَ ُق ُ َح َّدثَوُ أَنَّوُ َِْس َع عُبَ ْي َد اللَّ ِو ْ
ول َم ْن بَ ََن َم ْس ِج ًدا صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم يَ ُق ُ
َِّب َت النِ َّ
ِ ِ
صلَّى اللَّوُ َعلَْيو َو َسلَّ َم إِنَّ َُك ْم أَ ْكثَ ْرُِْت َوإِ ِّّْن َْس ْع ُ
َّ ِ
الر ُسول َ
ال يَْبتَغِي بِِو َو ْجوَ اللَّ ِو بَ ََن اللَّوُ لَوُ ِمثْ لَوُ ِِف ْ
اْلَنَّة ت أَنَّوُ قَ َ ِ
ال بُ ََكْي ٌر َحسْب ُ قَ َ
Redaksi dalam Kitab Ṣaḥīḥ Muslim39
اْلَا ِر ِث أ َّ
َخبَ َرِِّن َع ْمٌرو َوُى َو ابْ ُن ْ ََحَ ُد بْن ِعيسى قَ َاَّل َحدَّثَنَا ابْن وْى ٍ ٍِ ِ
َن بأْ َُ َح َّدثَِين َى ُارو ُن بْ ُن َسعيد ْاْلَيْل ُّي َوأ ْ ُ َ
اص َم بْ َن عُ َمَر بْ ِن قَتَ َاد َة َح َّدثَوُ أَنَّوُ َِْس َع عُبَ ْي َد اللَّ ِو ْ
اخلَْوََّلِِّنَّ يَ ْذ ُك ُر َن ع ِ
بُ ََكْي ًرا َح َّدثَوُ أ َّ َ
36
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab: Haq Jaȗz , nomor hadis:1161, jld 3, h. 466
37
Abū ʻAbdullāh ibn Yazid ibn Mājaẖ, Sunan Ibn Mājaḥ, kitab: Haq Jaȗz , nomor hadis:
0255
38
Abū ʻAbdullāh Muḥammad bin Ismāʻil, Ṣāẖīẖ al-Bukharī, kitab shalat, nomor hadis: 437,
jld. 1, h. 172
39
Imām Abī al-Ḥusain Muslim ibn al-Ḥajjāj al- Qusyairī al- Naisābūrī, Ṣaẖīẖ Muslim, kitab
Masjid , nomor hadis. 7661, jld 8, h. 221
235
صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم إِنَّ َُك ْم قَ ْد ي ب َن مس ِج َد َّ ِ أَنَّو َِْسع عثْما َن بن عفَّا َن ِعْن َد قَوِل الن ِ ِ ِ ِ
الر ُسول َ َّاس فيو ح َ َ َ َ ْ ْ ُ َ ُ َ َْ َ
الت أَنَّوُ قَ َ ِ
ال بُ ََكْي ٌر َحسْب ُ ول َم ْن بَ ََن َم ْس ِج ًدا قَ َ صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم يَ ُق ُ أَ ْكثَرُِت وإِ ِّّْن َِْسعت رس َ ِ
ول اللَّو َ ْ ُ َُ َْْ
اْلَن َِّة
اْلَن َِّةَ .وِِف ِرَوايَِة َى ُارو َن بَ ََن اللَّوُ لَوُ بَْيتًا ِِف ْ
يَْبتَغِي بِِو َو ْجوَ اللَّ ِو بَ ََن اللَّوُ لَوُ ِمثْ لَوُ ِِف ْ
Redaksi dalam kitab Sunan al-Tirmidzī40
حدثنا بندار حدثنا أبو بَكر اْلنفي حدثنا عبد اْلميد بن جعفر عن أبيو عن ُممود بن لبيد عن عثمان
بن عفان قال ْسعت النِب صلى اهلل عليو سوَل يقول من بَن مسجدا بَن اهلل لو مثلو ِف اْلنة .قال أبو
عيسى حديث عثمان حديث حسن صقيح.
Redaksi dalam Kitab Sunan al-Nasā’ī41
ال َحدَّثَنَا بَِقيَّةُ َع ْن ََِب ٍري َع ْن َخالِ ِد بْ ِن َم ْع َدا َن َع ْن َكثِ ِري بْ ِن ُمَّرَة َع ْن َع ْم ِرو بْ ِن َخبَ َرنَا َع ْم ُرو بْ ُن عُثْ َما َن قَ َ
أْ
ال َم ْن بَ ََن َم ْس ِج ًدا يُ ْذ َك ُر اللَّوُ فِ ِيو بَ ََن اللَّوُ َعََّ َو َج َّل لَوُ بَْيتًا
صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم قَ َ َن رس َ ِ
ول اللَّو َ َعبَ َسةَ أ َّ َ ُ
اْلَن َِّة .قال الشيخ اْللباِّن :صقيح ِِف ْ
حدثنا أبو بَكر بن أِب شيبة .حدثنا يونس بن ُممد .حدثنا ليث بن سعد .ح وحدثنا أبو بَكر بن
أِب شيبة .حدثنا داود بن عبد اهلل اْلعفري عن عبد العَيَ بن ُممد ْجيعا عن يَيد بن عبد اهلل بن
أسامة بن اْلاد عن الوليد بن أِب الوليد عن عثمان بن عبد اهلل ابن سراقة العدوي عن عمر بن اخلطاب
قال ْسعت رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم يقول من بَن مسجدا يذكر فيو اسم اهلل بَن اهلل لو بيتا ِف
اْلنة .قال الشيخ اْللباِّن :صقيح
40
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab Shalat , nomor hadis: 318, jld. 2, h. 134
41
Abī ʻAbd al- Raḥmān Aḥmad ibn Syuʻaib ibn ʻAlī al-Khurasanī, Sunan al-Nasā’ī, kitab
Masjid , nomor hadis: 688 , jld.2 , h. 31
42
Abū ʻAbdullāh ibn Yazid ibn Mājaẖ, Sunan Ibn Mājaḥ, kitab:Qiyām , nomor hadis:735, h.
243
236
Hadis ke 10
ال َح َّدثَِين َر ُج ٌل ِم ْن أ َْى ِل َحدَّثَنَا َعْب ُد اللَّ ِو بْ ُن ُُمَ َّم ٍد النُّ َفْيلِ ُّي َحدَّثَنَا ُُمَ َّم ُد بْ ُن َسلَ َمةَ َع ْن ُُمَ َّم ِد بْ ِن إِ ْس َق َ قَ َ
ال
ال أَبُو َد ُاود قَ َ ض ِر قَ َ اخلَ ِ
َخي ْ الرِام أ ِ
ال َح َّدثَِين َع ّْمي َع ْن َع ِام ٍر َّ ال لَوُ أَبُو َمْنظُوٍر َع ْن َع ّْم ِو قَ َ الش ِ
َّام يُ َق ُ
ِ ِ ض ُر َولَ َِك ْن َك َذا قَ َ النُّ َفْيلِ ُّي ُى َو ْ
ت َما َى َذا قَالُوا َى َذا ات َوأَلْ ِويَةٌ فَ ُق ْل ُ
ت لَنَا َرايَ ٌ ال إِ ِّّْن لَبِبِ ََّلدنَا إِ ْذ ُرف َع ْ
ال قَ َ اخلُ ْ
س َعلَْي ِو َوقَ ْد ِ ول اللَّ ِو صلَّى اللَّو علَي ِو وسلَّم فَأَتَيتُو وىو ََْتت َشجرٍة قَ ْد ب ِس َ ِ لِواء رس ِ
ط لَوُ ك َساءٌ َوُى َو َجال ٌ ُ َ ْ َ َ َ ْ ُ َ َُ َ ََ ُ َ َ َُُ
ال إِ َّن الْ ُم ْؤِم َن إِ َذا َس َق َام فَ َق َ ِ
صلَّى اللَّوُ َعلَْيو َو َسلَّ َم ْاْل ْ
اجتَمع إِلَي ِو أَصقابو فَجلَست إِلَي ِهم فَ َذ َكر رس ُ ِ
ول اللَّو َ ْ َ َ ْ ْ َ ُُ َ ْ ُ ْ ْ َ َ ُ
يما يَ ْستَ ْقبِ ُل َوإِ َّن الْ ُمنَافِ َ إِ َذا ِ ِ ِ
ضى م ْن ذُنُوبِو َوَم ْوعظَةً لَوُ ف َ
الس َقم ُُثَّ أ َْع َفاه اللَّو ِمْنو َكا َن َكفَّارًة لِما م ِ
َ َ َ َ ُ ُ ُ َصابَوُ َّ ُ أَ
ال َر ُج ٌل ِِم َّْن ض ُُثَّ أ ُْع ِف َي َكا َن َكالْبَعِ ِري َع َقلَوُ أ َْىلُوُ ُُثَّ أ َْر َسلُوهُ فَلَ ْم يَ ْد ِر َِلَ َع َقلُوهُ َوََلْ يَ ْد ِر َِلَ أ َْر َسلُوهُ فَ َق ََم ِر َ
صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم قُ ْم َعنَّا ال رس ُ ِ
ول اللَّو َ ط فَ َق َ َ ُ ت قَ ُّ ضُ َس َق ُام َواللَّ ِو َما َم ِر ْ حولَو يا رس َ ِ
ول اللَّو َوَما ْاْل ْ َْ ُ َ َ ُ
ول اللَّ ِو ال يَا َر ُس َ ف َعلَْي ِو فَ َق َ ت ِمنَّا فَبَ ْي نَا ََْن ُن ِعْن َدهُ إِ ْذ أَقْ بَ َل َر ُج ٌل َعلَْي ِو كِ َساءٌ َوِِف يَ ِد ِه َش ْيءٌ قَ ْد الْتَ َّ فَلَ ْس َ
ِ إِ ِّّْن لَ َّما رأَي تك أَقْ ب ْلت إِلَيك فَمررت بِغيض ِة شج ٍر فَس ِمعت فِيها أَصو ِ
ض ْعتُ ُه َّن َخ ْذتُ ُه َّن فَ َو َ ات فَر ِاخ طَائ ٍر فَأ َ َ ْ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ ْ ُ َْ َ َ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ
ت َعلَْي ِه َّن َم َع ُه َّن فَلَ َف ْفتُ ُه َّن ِ ِ ِ
ت َْلَا َعْن ُه َّن فَ َوقَ َع ْ ت َعلَى َرأْسي فَ ََك َش ْف ُ استَ َد َار ْ ِِف ك َسائي فَ َجاءَ ْ
ت أ ُُّم ُه َّن فَ ْ
صلَّى ال رس ُ ِ
ول اللَّو َ وم ُه َّن فَ َق َ َ ُ
ِ
ت أ ُُّم ُه َّن إََّّل لَُُ َض ْعتُ ُه َّن َوأَبَ ْ
ك فَ َو َ ض ْع ُه َّن َعْن َ ال َ بِ َِك َسائِي فَ ُه َّن أُوََّل ِء َمعِي قَ َ
صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم اللَّو علَي ِو وسلَّم ِْلَصقابِِو أَتَعجبو َن لِرح ِم أ ُّْم ْاْلَفْ ر ِاخ فِراخها قَالُوا نَعم يا رس َ ِ
ول اللَّو َ َْ َ َُ َ َ ََ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َُ ُ ْ
ض َع ُه َّن ِم ْن َحْي ُ ِ ِ ِ ِِ ِ ِِ ِ ال فَ َوالَّ ِذي بَ َعثَِين بِ ْ
ث اْلَ ّْ لَلَّوُ أ َْر َح ُم بِعبَاده م ْن أ ُّْم ْاْلَفْ َر ِاخ بِفَراخ َها ْارج ْع ّٔ َّن َح ََّّت تَ َ قَ َ
َخ ْذتَ ُه َّن َوأ ُُّم ُه َّن َم َع ُه َّن فَ َر َج َع ِِّٔ َّن .قال الشيخ اْللباِّن :ضعيف أَ
43
Abī Dāwud Sulaimān ibn al-Asy’ts ibn Ishaq al-Sijistānī, Sunan Abū Dāwud, kitab Janāir ,
jld. 2, nomor hadis:3089 , h. 199
237
Hadis ke 11
َن نَ َفًرا ِم ْن ي حدَّثَنَا ب هَ حدَّثَنَا ََحَّاد بن سلَم َة عن ثَابِ ٍ ِ ِ
ت َع ْن أَنَ ٍ
س أ َّ ُ ُْ َ َ َْ َح َّدثَِين أَبُو بَ َْك ِر بْ ُن نَاف ٍع الْ َعْبد ُّ َ َ ْ ٌ َ
ال صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم َع ْن َع َملِ ِو ِِف ّْ
السّْر فَ َق َ َِّب َ
ِ
صلَّى اللَّوُ َعلَْيو َو َسلَّ َم َسأَلُوا أ َْزَو َ
اج النِ ّْ َِّب َ اب النِ ّْ َصق ِ
أَْ
ض ُه ْم ََّل أَنَ ُام َعلَى فَِر ٍ
اش فَ َق ِم َد اللَّ َو َوأَثْ ََن ض ُه ْم ََّل آ ُك ُل اللَّ ْق َم َوقَ َ
ال بَ ْع ُ ال بَ ْع ُ ّْساءَ َوقَ َض ُه ْم ََّل أَتَ َََّو ُج الن َ
بَ ْع ُ
ِ ِ ِ ال ما ب ُ ٍ ِ
ب َع ْن ّْساءَ فَ َم ْن َرغ َوم َوأُفْط ُر َوأَتَ َََّو ُج الن َ
َص ُ ُصلّْي َوأَنَ ُام َوأ ُ
ال أَقْ َوام قَالُوا َك َذا َوَك َذا لََك ّْين أ َ َعلَْيو فَ َق َ َ َ
س ِم ّْين ِ
ُسنَِّت فَلَْي َ
Redaksi dalam Kitab Sunan al-Nasā’ī46
ال َزَّو َج ِين أَِِب اى ٍد َع ْن َعْب ِد اللَّ ِو بْ ِن َع ْم ٍرو قَ َ َِّب عن ُجم ِ ِ
الر َْحَ ِن َوُمغ َريَة الض ّّْْ َ ْ َ ي بْ ِن َعْب ِد َّ صْ َِحدَّثَنَا ُى َشْي ٌم َع ْن ُح َ
الص ْوِم َو َّ
الص ََّل ِة اش َْلَا ِِمَّا ِِب ِم ْن الْ ُق َّوِة َعلَى الْعِبَ َاد ِة ِم ْن َّ ت ََّل أ ََْنَ ُ ت َعلَ َّي َج َع ْل ُ ش فَلَ َّما َد َخلَ ْ ْامَرأًَة ِم ْن قَُريْ ٍ
ت َخْي َر ا ّْلر َج ِال أ َْو ت ب علَ ِ ِ اص إِ ََل َكنَّتِ ِو َح ََّّت َد َخ َل َعلَْي َها فَ َق َفَ َجاءَ َع ْم ُرو بْ ُن الْ َع ِ
ك قَالَ ْ ف َو َج ْد َ ْ ال َْلَا َكْي َ
اشا فَأَقْ بَ َل َعلَ َّي فَ َع َذ َم ِين َو َعض َِّين بِلِ َسانِِو فَ َق َ
ال َكخ ِري الْب عولَِة ِمن رج ٍل ََل ي َفتّْش لَنا َكن ًفا وََل ي ع ِر ْ ِ
ف لَنَا فَر ً َ ْ ُُ ْ َ ُ ْ ُ ْ َ َ َ ْ َْ
صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َِّب َت ُُثَّ انْطَلَ َ إِ ََل النِ ّْ ت َوفَ َع ْل َض ْلتَ َها َوفَ َع ْل َب فَ َع َ ات َحس ٍ
ش َذ َ َ ك ْامَرأًَة ِم ْن قَُريْ ٍ أَنْ ََك ْقتُ َ
وم
ال َوتَ ُق ُ وم النَّ َه َار قُ ْل ُ
ت نَ َع ْم قَ َ صُ ال ِِل أَتَ ُ صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم فَأَتَْيتُوُ فَ َق ََِّب َ َو َسلَّ َم فَ َش ََك ِاِّن فَأ َْر َس َل إِ ََّ
ِل النِ ُّ
ال س ِم ّْين قَ َ ِ
ب َع ْن ُسنَِّت فَلَْي َ
ِ
ّْساءَ فَ َم ْن َرغ َ س الن َ ُصلّْي َوأَنَ ُام َوأ ََم ُّ ِ
وم َوأُفْط ُر َوأ َ
َص ُ
اللَّيل قُ ْلت نَعم قَ َ ِ
ال لََك ّْين أ ُ ْ َ ُ َْ
ت إِ ِّّْن أ َِج ُدِِّن ال فَاقْ َرأْهُ ِِف ُك ّْل َع َشَرِة أَيَّ ٍام قُ ْل ُك قَ َ ِ ِ
ت إِ ِّّْن أَج ُدِِّن أَقْ َوى ِم ْن َذل َ اقْ َرإِ الْ ُق ْرآ َن ِِف ُك ّْل َش ْه ٍر قُ ْل ُ
47
Imâm al-Hâfidz Abû Muẖammad ʻAbdillâh ibn ʻAbdurrahmân ibn Fadl ibn Bahramî al-
Darimî, Sunan al- Darimî, kitab: , jld. 6, nomor hadis:2225 , (Riyadh: Dâr Mughnî, 2000), h. 557
48
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 7577 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 158
239
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا أسود بن عامر ثنا َحاد عن ثابت عن أنس :أن ناسا سألوا أزواج النِب
صلى اهلل عليو و سلم عن عبادتو ِف السر قال فقمد اهلل وأثَن عليو ُث قال ما بال أقوام يسألون عما
أصنع أما أنا فأصلي وأنام وأصوم وأفطر وأتَوج النساء فمن رغب عن سنِت فليس مين .تعلي شعيب
00اْلرنؤوط :حديث صقيح وىذا إسناد ضعيف لسوء حفظ مؤمل :وىو ابن إْساعيل
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا عفان ثنا َحاد عن ثابت عن أنس :أن نفرا من أصقاب النِب صلى اهلل
عليو و سلم سألوا أزواج النِب صلى اهلل عليو و سلم عن عملو ِف السر فقال بعضهم َّل أتَوج النساء
وقال بعضهم َّل آكل اللقم وقال بعضهم َّل أنام على فراش وقال بعضهم أصوم وَّل أفطر فقام فقمد
49
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:13753 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 259
50
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:14077 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.285
240
اهلل وأثَن عليو ُث قال ما بال أقوام قالوا كذا وكذا لَكن أصلي وأنام وأصوم وأفطر وأتَوج النساء فمن
رغب عن سنِت فليس مين . .تعلي شعيب اْلرنؤوط :إسناده صقيح على شرط مسلم رجالو ثقات
رجال الشيخي غري َحاد وىو ابن سلمة فمن رجال مسلم
Hadis ke 12
51
Abū ʻAbdullāh Muḥammad bin Ismāʻil, Ṣāẖīẖ al-Bukharī,kitab Maghaji, nomor hadis: 69,
jld.1, h. 38
52
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab Fatana , nomor hadis:2166, jld.4 , h. 466
53
Imām Abī al-Ḥusain Muslim ibn al-Ḥajjāj al- Qusyairī al- Naisābūrī, Ṣaẖīẖ Muslim, kitab
Barā , nomor hadis 6713, jld 8, h. 12
241
يد بْ ِن يَ َسا ٍر َع ْن أَِِب ُىَريْ َرَة اب سعِ ِ الر َْحَ ِن بْ ِن م ْعم ٍر َعن أَِِب ْ ِ َح َّدثَِين َع ْن َمالِك َع ْن َعْب ِد اللَّ ِو بْ ِن َعْب ِد َّ
اْلُبَ َ َ َ ْ
ول يَ ْوَم الْ ِقيَ َام ِة أَيْ َن الْ ُمتَ َقابُّو َن
صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم إِ َّن اللَّ َو تَبَ َارَك َوتَ َع َاَل يَ ُق ُ ال رس ُ ِ
ول اللَّو َ ال قَ َ َ ُ أَنَّوُ قَ َ
ُظلُّ ُه ْم ِِف ِظلّْي يَ ْوَم ََّل ِظ َّل إََِّّل ِظلّْي
ِْل ََّلِِل الْي وم أ ِ
ََْ َ
Redaksi dalam kitab Sunan al-Dārimī55
سعِ ِ اْلب ِ ك َع ْن َعْب ِد اللَّ ِو بْ ِن َعْب ِد َّ َخبَ َرنَا َمالِ ٌ ِ
يد بْ ِن َ اب الر َْحَ ِن بْ ِن َم ْع َم ٍر َع ْن أَِب َُْ اْلَ ََك ُم بْ ُن الْ ُمبَ َارك أ ْ
َخبَ َرنَا ْ
أْ
أَيْ َن ول يَ ْوَم الْ ِقيَ َام ِة
ول اللَّ ِو صلى اهلل عليو وسلم إِ َّن اللَّ َو تَ َع َاَل يَ ُق ُ ال َر ُس ُ يَ َسا ٍر َع ْن أَِب ُىَريْ َرةَ قَ َ
ال قَ َ
ُظلُّ ُه ْم ِف ِظلّْى يَ ْوَم َّلَ ِظ َّل إَِّلَّ ِظلّْى
الْمتَقابُّو َن ِِبَّلََِل؟ الْي وم أ ِ
ََْ َ ُ َ
Redaksi dalm kitab Musnad Aḥmad ibn Hanbal56
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا عبد الرَحن عن مالك وروح عن مالك عن عبد اهلل بن عبد الرَحن قال
روح بن معمر عن سعيد بن يسار قال روح أبو اْلباب عن أِب ىريرة عن النِب صلى اهلل عليو و سلم
قال ان اهلل تبارك وتعاَل يقول قال روح يوم القيامة أين املتقابون ِبَّلِل اليوم أظلهم ِف ظلي يوم َّل
ظل اَّل ظلي .تعلي شعيب اْلرنؤوط :إسناده صقيح على شرط الشيخي
Redaksi dalm kitab Musnad Aḥmad ibn Hanbal57
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا فليح عن عبد اهلل بن عبد الرَحن عن سعيد بن يسار عن أِب ىريرة قال
قال رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم ان اهلل عَ و جل يقول أين املتقابون ِبَّلِل اليوم أظلهم ِف ظلي
يوم َّل ظل اَّل ظلي .علي شعيب اْلرنؤوط :صقيح وىذا إسناد حسن رجالو ثقات رجال الشيخي
54
Mālik ibn Anas ibn Mālik ibn ʻĀmar al- ʻȂṣbaẖī al- Madanī, Muwaṭa’ Ȋmām Mālik, jil: 5,
h. 1389
55
Imâm al-Hâfidz Abû Muẖammad ʻAbdillâh ibn ʻAbdurrahmân ibn Fadl ibn Bahramî al-
Darimî, Sunan al- Darimî, kitab: Firqāq , jil. 8, nomor hadis: 3204, (Riyadh: Dâr Mughnî, 2000), h.
510
56
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:7431 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 237
57
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 8436 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 338
242
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب حدثنا موسى بن داود قال ثنا فليح عن عبد اهلل بن عبد الرَحن عن سعيد بن
يسار عن أِب ىريرة عن النِب صلى اهلل عليو و سلم ان اهلل عَ و جل يقول يوم القيامة أين املتقابون
ِبَّلِل اليوم أظلهم ِف ظلي يوم َّل ظل إَّل ظلي .تعلي شعيب اْلرنؤوط :صقيح وىذا إسناد حسن
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا عبد امللك بن عمرو وسريج قاَّل ثنا فليح عن عبد اهلل بن عبد الرَحن يعين
بن معمر أبو طوالة عن سعيد بن يسار عن أِب ىريرة عن النِب صلى اهلل عليو و سلم قال ان اهلل عَ و
جل يقول أين املتقابون ِبَّلِل اليوم أظلهم ِف ظلي يوم َّل ظل اَّل ظلي
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا روح ثنا مالك عن عبد اهلل بن عبد الرَحن بن معمر عن أِب اْلباب عن
أِب ىريرة أن رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم قال ان اهلل عَ و جل يقول يوم القيامة أين املتقابون
ِبَّلِل اليوم أظلهم ِف ظلي يوم َّل ظل إَّل ظلي .علي شعيب اْلرنؤوط :صقيح وىذا إسناد حسن
Hadis ke 15
حدثنا ُممد بن َيي .حدثنا أبو نعيم .حدثنا إسرائيل عن اْلَكم عن أِب جقيفة قال قال رسول اهلل
صلى اهلل عليو و سلم من سن سنة حسنة فعمل ّٔا بعده كان لو أجره ومثل أجورىم من غري أن ينقص
من أجورىم شيئا .ومن سن سنة سيئة فعمل ّٔا بعده كان عليو وزره ومثل أوزارىم من غري أن ينقص
من أوزارىم شيئا ِف الَوائد
58
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:8818 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 370
59
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 10790 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 523
60
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 10923 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 535
61
Abū ʻAbdullāh ibn Yazid ibn Mājaẖ, Sunan Ibn Mājaḥ, jil. 1, nomor hadis: 317, jld. 1 , h.
75
243
ول
ال َر ُس ُ اص ٌم َع ْن َش ِقي ٍ َع ْن َج ِري ٍر قَ َ
ال قَ َ ال حدَّثَنَاه ع ِ ِ
يد بْ ُن ُش َج ٍاع َحدَّثَنَا ُس ْفيَا ُن بْ ُن عُيَ ْي نَةَ قَ َ َ ُ َ َخبَ َرنَا الْ َول ُ
أْ
َج ِر َم ْن َع ِم َل َِّٔا ِم ْن َغ ِْري أَ ْن ِ ِ ِ ِ
صلَّى اللَّوُ َعلَْيو َو َسلَّ َم َم ْن َس َّن ُسنَّةً َح َسنَةً عُم َل َّٔا بَ ْع َدهُ َكا َن لَوُ مثْ ُل أ ْ
ِ
اللَّو َ
ص ِم ْن أ َْوَزا ِرهِ ِ ِ ِ ِِ ي ْن َق ِ
َج ِرهِ َش ْيءٌ َوَم ْن َس َّن ُسنَّةً َسيّْئَةً َكا َن َعلَْيو مثْ ُل ِوْزِر َم ْن َعم َل َّٔا م ْن َغ ِْري أَ ْن يُْن َق َص م ْن أ ْ ُ َ
َش ْيءٌ
Redaksi dalam kitab Musnad Aḥmad ibn Hanbal63
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا يَيد أنا سفيان قال ْسعت اْلسن َيدث عن أِب ىريرة قال قال رسول اهلل
صلى اهلل عليو و سلم من سن سنة ضَّلل فاتبع عليها كان عليو مثل أوزارىم من غري ان ينقص من
أوزارىم شيء ومن سن سنة ىدى فاتبع عليها كان لو مثل أجورىم من غري ان ينقص من أجورىم
شيء .
Redaksi dalam kitab Musnad Aḥmad ibn Hanbal64
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا سفيان عن عاصم بن أِب النجود عن أِب وائل عن جرير :ان قوما أتوا
النِب صلى اهلل عليو و سلم من اْلعراب جمتاِب النمار فقث رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم الناس
على الصدقة فابطؤا حَّت رؤى ذلك ِف وجهو فجاء رجل من اْلنصار بقطعة ترب فطرحها فتتابع الناس
حَّت عرف ذلك ِف وجهو فقال من سن سنة حسنة فعمل ّٔا من بعده كان لو أجرىا ومثل أجر من
عمل ّٔا من غري أن ينتقص من أجورىم شيء ومن سن سنة سيئة عمل ّٔا من بعده كان عليو وزرىا
ووزر من عمل ّٔا وَّل ينقص ذلك من أوزارىم شيئا
62
Imâm al-Hâfidz Abû Muẖammad ʻAbdillâh ibn ʻAbdurrahmân ibn Fadl ibn Bahramî al-
Darimî, Sunan al- Darimî, kitab: , jld. 2, nomor hadis: 523, (Riyadh: Dâr Mughnî, 2000), h. 68
63
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥambal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥambal, nomor hadis: 10563 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 504
64
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 19223 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 361
244
Hadis ke 16
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب قال أخربِّن اْلعمش عن أِب َيي موَل جعدة عن أِب ىريرة قال قال رجل يا
رسول اهلل ان فَّلنة يذكر من كثرة صَّلهتا وصيامها وصدقتها غري أهنا تؤذي جرياهنا بلساهنا قال ىي ِف
النار قال يا رسول اهلل فان فَّلنة يذكر من قلة صيامها وصدقتها وصَّلهتا وإهنا تصدق باْلتوار من
اْلقط وَّل تؤذي جرياهنا بلساهنا قال ىي ِف اْلنة .تعلي شعيب اْلرنؤوط :إسناده حسن
Hadis ke 17
حدثنا علي بن حجر أخربنا إْساعيل بن جعفر عن العَّلء بن عبد الرَحن عن أِب ىريرة رضي اهلل عنو :
أن النِب صلى اهلل عليو و سلم قال إذا مات اإلنسان انقطع عملو إَّل من ثَّلث صدقة جارية وعلم
ينتفع بو وولد صاحل يدعو لو .قال أبو عيسى ىذا حديث حسن صقيح
Redaksi dalam Kitab Sunan al-Nasā’ī68
صلَّى َن رس َ ِ
ول اللَّو َ
ِِ
ال َحدَّثَنَا الْ َع ََّلءُ َع ْن أَبيو َع ْن أَِِب ُىَريْ َرةَ أ َّ َ ُيل قَ َ ِ ِ َخبَ َرنَا َعلِ ُّي بْ ُن ُح ْج ٍر قَ َ
ال َحدَّثَنَا إ ْْسَع ُ أْ
ص َدقٍَة َجا ِريٍَة َو ِع ْل ٍم يُْنتَ َف ُع بِِو َوَولَ ٍد ٍِ ِ
اإلنْ َسا ُن انْ َقطَ َع َع َملُوُ إََِّّل م ْن ثَََّلثَة م ْن َ
ات ِْ اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم قَ َ
ال إِذَا َم َ
صالِ ٍح يَ ْدعُو لَوُ .قال الشيخ اْللباِّن :صقيح َ
65
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 1774 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.551
66
Imām Abī al-Ḥusain Muslim ibn al-Ḥajjāj al- Qusyairī al- Naisābūrī, Ṣaẖīẖ Muslim, kitab
Wasiyah , nomor hadis 5401, jld 6, h. 74
67
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab: Hikām, nomor hadis:, jld. 3, h. 660
68
Abī ʻAbd al- Raḥmān Aḥmad ibn Syuʻaib ibn ʻAlī al-Khurasanī, Sunan al-Nasā’ī,
kitab:Wasiyāh , nomor hadis:4764, jld. 7, h.670
245
حدثنا الربيع بن سليمان املؤذن قال ثنا ابن وىب عن سليمان يعين ابن بَّلل عن العَّلء بن عبد الرَحن
أراه عن أبيو عن أِب ىريرة أن رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم قال إذا مات اإلنسان انقطع عنو عملو
إَّل من ثَّلثة أشياء منن صدقة جارية أو علم ينتفع بو أو ولد صاحل يدعو لو .قال الشيخ اْللباِّن :
صقيح
Redaksi dalm kitab Musnad Aḥmad ibn Hanbal70
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب حدثنا سليمان بن داود حدثنا إْساعيل أنبأنا العَّلء عن أبيو عن أِب ىريرة ان
النِب صلى اهلل عليو و سلم قال إذا مات اإلنسان انقطع عنو عملو اَّل من ثَّلثة صدقة جارية أو علم
ينتفع بو أو ولد صاحل يدعو لو تعلي شعيب اْلرنؤوط :إسناده صقيح
Hadis ke 18
69
Abī Dāwud Sulaimān ibn al-Asy’ts ibn Ishaq al-Sijistānī, Sunan Abū Dāwud, kitab
wasiyāh, jld.2 , nomor hadis: 3221 , h.131
70
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 2240(t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.473
71
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab:Barā , nomor hadis:1170, jld.5, h.453
246
Hadis ke 19
72
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab:Barā , nomor hadis:2325, jld. 4, h. 562
73
Abū ʻAbdullāh Muḥammad bin Ismāʻil, Ṣāẖīẖ al-Bukharī, kitab Zakat, nomor hadis:1362,
jld.2 , h. 518
247
74
Imām Abī al-Ḥusain Muslim ibn al-Ḥajjāj al- Qusyairī al- Naisābūrī, Ṣaẖīẖ Muslim, kitab
Zakat , nomor hadis 2432, jld 3, h. 94
75
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab:Barā , nomor hadis:2265, jld. , h.
76
Abī ʻAbd al- Raḥmān Aḥmad ibn Syuʻaib ibn ʻAlī al-Khurasanī, Sunan al-Nasā’ī, kitab:
Zakat, nomor hadis:2532 , jld. 5, h. 65
77
Abī Dāwud Sulaimān ibn al-Asy’ts ibn Ishaq al-Sijistānī, Sunan Abū Dāwud, kitab Zakat,
jld.1, nomor hadis: 1648 , h. 518
248
قال أبو داود اختلف على أيوب عن نافع ِف ىذا اْلديث فقال عبد الوارث اليد العليا املتعففة وقال
أكثرىم عن َحاد بن زيد عن أيوب اليد العليا املنفقة وقال واحد عن َحاد املتعففة .قال الشيخ اْللباِّن
:صقيح
حدثنا عبد اهلل حدثين أب ثنا إسقاق بن يوسف عن سفيان عن بن عجَّلن عن القعقاع بن حَكيم
قال :كتب عبد العَيَ بن مروان إَل بن عمر أن ارفع إَل حاجتك قال فَكتب إليو بن عمر ان رسول
اهلل صلى اهلل عليو و سلم كان يقول ان اليد العليا خري من اليد السفلى وابدأ ِبن تعول ولست أسألك
شيئا وَّل أرد رزقا رزقنيو اهلل منك.
78
Mālik ibn Anas ibn Mālik ibn ʻĀmar al- ʻȂṣbaẖī al- Madanī, Muwaṭa’ Ȋmām Mālik, jil: 6,
h.0564
79
Imâm al-Hâfidz Abû Muẖammad ʻAbdillâh ibn ʻAbdurrahmân ibn Fadl ibn Bahramî al-
Darimî, Sunan al- Darimî, kitab: , jil. 5, nomor hadis:1705 , (Riyadh: Dâr Mughnî, 2000), h.
80
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:5575 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.5
81
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 6455(t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.77
249
حدثنا عبد اهلل حدثنا أِب ثنا عتاب ثنا عبد اهلل انا موسى بن عقبة عن نافع عن بن عمر قال قال
رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم اليد العليا خري من اليد السفلى اليد العليا املنفقة واليد السفلى
السائلة .تعلي شعيب اْلرنؤوط :إسناده صقيح رجالو ثقات رجال الشيخي غري عتاب
Redaksi dalm kitab Musnad Aḥmad ibn Hanbal82
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب حدثنا يونس ثنا َحاد يعَن بن زيد ثنا أيوب عن نافع عن عبد اهلل بن عمر
أن رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم قال وىو خيطب اليد العليا خري من اليد السفلى اليد العليا املعطية
واليد السفلى يد السائل .تعلي شعيب اْلرنؤوط إسناده صقيح على شرط الشيخي
Redaksi dalm kitab Musnad Aḥmad ibn Hanbal83
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا ىاشم ثنا إسقاق بن سعيد عن عمرو بن سعيد بن العاص عن أبيو سعيد
بن عمرو عن بن عمر قال ْسعت رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم يقول اليد العليا خري من اليد
السفلى قال بن عمر فلم أسأل عمر فمن سواه من الناس .تعلي شعيب اْلرنؤوط :إسناده صقيح
على شرط الشيخي
Redaksi dalm kitab Musnad Aḥmad ibn Hanbal84
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا سفيان عن أِب الَناد عن اْلعرج عن أِب ىريرة عن النِب صلى اهلل عليو و
سلم واهلل ْلن يأخذ أحدكم حبَّل فيقتطب فيقملو على ظهره فيأكل أو يتصدق خريا لو من أن يأِت
رجَّل أغناه اهلل من فضلو فيسألو أعطاه أو منعو ذلك بأن اليد العليا خري من اليد السفلى ..تعلي
شعيب اْلرنؤوط :إسناده صقيح على شرط الشيخي
82
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 5728 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 98
83
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:7141 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.033
84
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 7406(t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.354
250
دثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا زيد بن اْلباب حدثين حسي بن واقد حدثين ُممد بن زياد أن أبا ىريرة
حدثو قال قال رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم اليد العليا خري من اليد السفلى وابدأ ِبن تعول .تعلي
شعيب اْلرنؤوط :إسناده قوي
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا َيي عن إْساعيل يعين بن أِب خالد قال حدثين قيس بن أِب حازم قال
أتينا أبا ىريرة نسلم عليو قال قلنا حدثنا فقال :صقبت رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم ثَّلث سني
ما كنت سنوات قط أعقل مين فيهن وَّل أحب إَل ان أعي ما يقول رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم
فيهن وأِّن رأيتو يقول بيده قريب بي يدي الساعة تقاتلون قوما نعاْلم الشعر وتقاتلون قوما صغار
اْلعي َحر الوجوه كأهنا آّان املطرقة واهلل ْلن يغدو أحدكم فيقتطب على ظهره فيبيعو ويستغين بو
ويتصدق منو خري لو من ان يأِت رجَّل فيسألو يؤتيو أو َينعو وذلك ان اليد العليا خري من اليد السفلى
وابدأ ِبن تعول وخلوف فم الصائم أطيب عند اهلل من ريح املسك .تعلي شعيب اْلرنؤوط :إسناده
صقيح على شرط الشيخي
Redaksi dalm kitab Musnad Aḥmad ibn Hanbal87
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا وكيع قال ْسعت ىشام بن عروة عن أبيو عن حَكيم بن حَام قال قال
رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم اليد العليا خري من اليد السفلى وابدأ ِبن تعول من يستغن يغنو اهلل
ومن يستعفف يعفو اهلل . .تعلي شعيب اْلرنؤوط :إسناده صقيح على شرط الشيخي
85
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:7265 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.322
86
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:10155 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 475
87
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:06470 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.514
251
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب قال ثنا بن َّنري أنا ىشام عن حَكيم بن حَام قال ْسعت رسول اهلل صلى اهلل
عليو و سلم يقول اليد العليا خري من اليد السفلى وليبدأ أحدكم ِبن يعول وخري الصدقة ما كان عن
ظهر غين ومن يستغن يغنو اهلل ومن يستعفف يعفو اهلل فقلت ومنك يا رسول اهلل قال ومين قال حَكيم
قلت َّل تَكون يدي َتت يد رجل من العرب أبدا .تعلي شعيب اْلرنؤوط :إسناده صقيح على شرط
الشيخي
Hadis ke 21
حدثنا ابن أِب عمر حدثنا سفيان عن عمرو بن دينار عن أِب قابوس عن عبد اهلل بن عمرو قال قال
رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم الراَحون يرَحهم الرَحن ارَحوا من ِف اْلرض يرَحَكم من ِف السماء
الرحم شجنة من الرَحن فمن وصلها وصلو اهلل ومن قطعها قطعو اهلل .قال أبو عيسى ىذا حديث
حسن صقيح
Redaksi dalam kitab Sunan Abī Dāwud90
حدثنا مسدد وأبو بَكر بن أِب شيبة املعَن قاَّل ثنا سفيان عن عمرو عن أِب قابوس موَل لعبد اهلل بن
عمرو عن عبد اهلل بن عمرو يبلغ بو النِب صلى اهلل عليو و سلم " الراَحون يرَحهم الرَحن ارَحوا أىل
اْلرض يرَحَكم من ِف السماء َ .ل يقل مسدد موَل عبد اهلل بن عمرو وقال قال النِب صلى اهلل عليو و
سلم .قال الشيخ اْللباِّن :صقيح
88
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:06707 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.545
89
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab:Rahmāh , nomor hadis:0135, jld.5, h. 323
90
Abī Dāwud Sulaimān ibn al-Asy’ts ibn Ishaq al-Sijistānī, Sunan Abū Dāwud, kitab Rahmat
, jld. 2, nomor hadis: 4941 , h. 703
252
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا سفيان عن عمرو عن أِب قابوس عن عبد اهلل بن عمرو بن العاصي يبلغ
بو النِب صلى اهلل عليو و سلم قال الراَحون يرَحهم الرَحن ارَحوا أىل اْلرض يرَحَكم أىل السماء
والرحم شجنة من الرَحن من وصلها وصلتو ومن قطعها بتتو .تعلي شعيب اْلرنؤوط :صقيح لغريه
Hadis ke 22
حدثنا إبراىيم بن يعقوب حدثنا علي بن عياش حدثنا عبد الرَحن بن ثابت بن ثوبان عن أبيو عن
مَكقول عن جبري بن نفري عن ابن عمر :عن النِب صلى اهلل عليو و سلم قال إن اهلل يقبل توبة العبد
ماَل يغرغر .قال الشيخ اْللباِّن :حسن
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا علي بن عياش وعصام بن خالد قاَّل ثنا بن ثوبان عن أبيو عن مَكقول
عن جبري بن نفري عن بن عمر عن النِب صلى اهلل عليو و سلم قال :ان اهلل يقبل توبة العبد ما َل
91
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis: 7515(t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.071
92
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab: Taubat , nomor hadis:4647, jld.6 , h.657
93
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:7071 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.043
253
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا حسي بن ُممد أنا ُممد بن مطرف عن زيد بن أسلم عن عبد الرَحن بن
البيلماِّن قال اجتمع أربعة من أصقاب رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم فقال أحدىم ْسعت رسول اهلل
صلى اهلل عليو و سلم يقول أن اهلل تبارك وتعاَل يقبل توبة العبد قبل أن َيوت بيوم فقال الثاِّن أأنت
ْسعت ىذا من رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم قال نعم قال وأنا ْسعت رسول اهلل صلى اهلل عليو و
سلم يقول أن اهلل تبارك وتعاَل يقبل توبة العبد قبل أن َيوت بنصف يوم فقال الثالث أأنت ْسعت ىذا
من رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم قال نعم قال وأنا ْسعت رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم يقول أن
اهلل تبارك وتعاَل يقبل توبة العبد قبل أن َيوت بضقوة قال الرابع أأنت ْسعت ىذا من رسول اهلل صلى
اهلل عليو و سلم قال نعم وأنا ْسعت رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم يقول أن اهلل يقبل توبة العبد ما َل
يغرغر بنفسو .تعلي شعيب اْلرنؤوط :إسناده ضعيف لضعف عبد الرَحن بن البيلماِّن وبقية رجالو
Hadis ke 23
94
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:06642 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.636
95
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab: ahli surga dan ahli Neraka, nomor hadis: 2142, jld.4, h. 450
254
Hadis ke 24
ب َحدَّثَنَا ُُمَ َّم ُد بْ ُن َعلِ ّْي بْ ِن َعْب ِدص َع ٍ يد بْ ُن ُم ْسلِ ٍم َحدَّثَنَا ْ ِ ِ
اْلَ ََك ُم بْ ُن ُم ْ َحدَّثَنَا ى َش ُام بْ ُن َع َّما ٍر َحدَّثَنَا الْ َول ُ
صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم َم ْن ال رس ُ ِ
ول اللَّو َ ال قَ َ َ ُ اس َع ْن أَبِ ِيو أَنَّوُ َح َّدثَوُ َع ْن ابْ ِن َعبَّ ٍ
اس أَنَّوُ َح َّدثَوُ قَ َ اللَّ ِو بْ ِن َعبَّ ٍ
ث ََّل ََْيتَ ِسب .قال لَ ََِم ِاَّل ْستِ ْغ َف َار َج َع َل اللَّوُ لَوُ ِم ْن ُك ّْل ِضي ٍ َمََْر ًجا َوِم ْن ُك ّْل َى ٍّم فَ َر ًجا َوَرَزقَوُ ِم ْن َحْي ُ
الشيخ اْللباِّن :ضعيف
ُُ
Hadis ke 25
حدثنا أبو اليمان أخربنا شعيب حدثنا أبو الَناد عن اْلعرج عن أِب ىريرة أن رسول اهلل صلى اهلل عليو
و سلم قال قال اهلل أنا عند ظن عبدي ِب
اعا َوإِ ْن أَتَ ِاِّن َيَْ ِشي أَتَْيتُوُ َى ْرَولَةً ِل ِذراعا تَ َقَّرب ِ ت إِلَْي ِو ِذر ً ِ تَ َقَّر ِ ِ
ت مْنوُ بَ ً ب إِ ََّ َ ً ْ ُ اعا َوإ ْن تَ َقَّر َ َ ب م ّْين شْب ًرا تَ َقَّربْ ُ َ
اإل ْسنَ ِاد َوََلْ يَ ْذ ُك ْر َوإِ ْن
ش َِّٔ َذا ِْ ب قَ َاَّل َحدَّثَنَا أَبُو ُم َعا ِويَةَ َع ْن ْاْل َْع َم ِ َحدَّثَنَا أَبُو بَ َْك ِر بْن أَِِب َشْيبَةَ وأَبُو ُكريْ ٍ
َ َ ُ
ِل ِذراعا تَ َقَّرب ِ
اعا
ت مْنوُ بَ ًب إِ ََّ َ ً ْ ُ تَ َقَّر َ
96
Abī Dāwud Sulaimān ibn al-Asy’ts ibn Ishaq al-Sijistānī, Sunan Abū Dāwud, kitab Isthigfār
, jld. 1, nomor hadis:1518 , h. 475
97
Abū ʻAbdullāh Muḥammad bin Ismāʻil, Ṣāẖīẖ al-Bukharī, kitab. Tauhid, nomor
hadis:7066, jld. 6, h. 3736
98
Imām Abī al-Ḥusain Muslim ibn al-Ḥajjāj al- Qusyairī al- Naisābūrī, Ṣaẖīẖ Muslim, kitab
Taubat , nomor hadis 7128, jld 8, h. 91
255
حدثنا أبو كريب حدثنا ابن َّنري و أبو معاوية عن اْلعمش عن أِب صاحل عن أِب ىريرة قال :قال
رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم يقول اهلل عَ و جل أنا عند ظن عبدي ِب وأنا معو حي يذكرِّن فإن
ذكرِّن ِف نفسو ذكرتو ِف نفسي وإن ذكرِّن ِف مَل ذكرتو ِف مَل خري منهم وإن اقَتب إِل شربا اقَتبت
منو ذراعا وإن اقَتب مين ذراعا اقَتبت إليو باعا وإن أتاِّن َيشي أتيتو ىرولة .قال أبو عيسى ىذا
حديث حسن صقيح
حدثنا أبو بَكر بءن أِب شيبة وعلي بن ُممد قاَّل حدثنا أبو معاوية عن اْلعمش عن أِب صاحل عن
أِب ىريرة قال :قال رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم يقول اهلل سبقانو أنا عند ظن عبدي ِب .وأنا معو
حي يذكرِّن .فإن ذكرِّن ِف نفسو ذكرتو ِف نفسي .وإن ذكرِّن ِف مَل ذكرتو مَل خري منهم .وإن
اقَتب إَل شربا اقَتبت إليو ذراعا .وإن أتاِّن َيشي أتيتو ىرولة .قال الشيخ اْللباِّن :صقيح
Redaksi dalm kitab Musnad Aḥmad ibn Hanbal101
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا أبو معاوية وبن َّنري قاَّل حدثنا اْلعمش عن أِب صاحل عن أِب ىريرة قال
قال رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم يقول اهلل عَ و جل أنا مع عبدي حي يذكرِّن فإن ذكرِّن ِف
نفسو ذكرتو ِف نفسي وان ذكرِّن ِف مَل ذكرتو ِف مَل ىم خري منهم وان اقَتب إَل شربا اقَتبت إليو
ذراعا وان اقَتب إَل ذراعا اقَتبت إليو باعا فإن أتاِّن َيشى أتيتو ىرولة وقال بن َّنري ِف حديثو أنا عند
ظن عبدي ِب وأنا معو حيث يذكرِّن تعلي شعيب اْلرنؤوط :إسناده صقيح على شرط الشيخي
99
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab:Zuhud, nomor hadis:3603, jld. 5, h. 581
100
Abū ʻAbdullāh ibn Yazid ibn Mājaẖ, Sunan Ibn Mājaḥ, kitab:Adab , nomor hadis:3822 , h.
1255
101
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:7507 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 251
256
وقال رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم :قال اهلل عَ و جل أنا عند ظن عبدي ِب .تعلي شعيب
اْلرنؤوط :إسناده صقيح على شرط الشيخي
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا عفان قال ثنا عبد الواحد قال ثنا سليمان اْلعمش قال ثنا أبو صاحل قال
ْسعت أبا ىريرة يقول قال رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم :قال اهلل عَ و جل أنا عند ظن عبدي ِب
وأنا معو حي يذكرِّن ان ذكرِّن ِف نفسو ذكرتو ِف نفسي وان ذكرِّن ِف مَل ذكرتو ِف مَل خري منهم
ومن تقرب إِل شربا تقربت إليو ذراعا ومن تقرب إِل ذراعا تقربت إليو باعا ومن جاءِّن َيشى جئتو
مهروَّل .تعلي شعيب اْلرنؤوط :إسناده صقيح على شرط الشيخي
Hadis ke 26
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا َيي بن غيَّلن قال ثنا رشدين يعين بن سعد أبو اْلجاج املهري عن
حرملة بن عمران التجيِب عن عقبة بن مسلم عن عقبة بن عامر عن النِب صلى اهلل عليو و سلم قال :
إذا رأيت اهلل يعطي العبد من الدنيا على معاصيو ما َيب فإَّنا ىو استدراج ُث تَّل رسول اهلل صلى اهلل
عليو و سلم فلما نسوا ما ذكروا بو فتقنا عليهم أبواب كل شيء حَّت إذا فرحوا ِبا أوتوا أخذناىم بغتة
فإذا ىم مبلسون .تعلي شعيب اْلرنؤوط :حديث حسن وىذا إسناد ضعيف لضعف رشدين بن سعد
وباقي رجال اإلسناد ثقات
102
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:2074 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 406
103
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:1451 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h. 504
104
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥanbal, nomor hadis:07451 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.056
257
Hadis ke 27
حدثين َيي بن بَكري حدثنا الليث عن عقيل عن ابن شهاب عن أِب بَكر بن عبد الرَحن عن أِب ىريرة
أن رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم قال َّل يَِّن الَاِّن حي يَِّن وىو مؤمن وَّل يشرب اخلمر حي
يشرب وىو مؤمن وَّل يسرق حي يسرق وىو مؤمن وَّل ينتهب هنبة يرفع الناس إليو فيها أبصارىم وىو
مؤمن
Redaksi dalam Kitab Ṣaḥīḥ Muslim106
105
Abū ʻAbdullāh Muḥammad bin Ismāʻil, Ṣāẖīẖ al-Bukharī, kitab. Hudud, nomor hadis:
7411, jld. 7, h. 3527
106
Imām Abī al-Ḥusain Muslim ibn al-Ḥajjāj al- Qusyairī al- Naisābūrī, Ṣaẖīẖ Muslim, kitab
Iman , nomor hadis 211, jld 1, h. 54
107
Imām Abī al-Ḥusain Muslim ibn al-Ḥajjāj al- Qusyairī al- Naisābūrī, Ṣaẖīẖ Muslim, kitab
Iman , nomor hadis 207, jld 1, h. 66
258
حدثنا عيسى بن َحاد .أنبأنا الليث بن سعد عن عقيل عن ابن شهاب عن أِب بَكر بن عبد
الرَحن بن اْلرث بن ىشام عن أِب ىريرة أن رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم قال َّل يَِّن الَاِّن حي
يَِّن وىو وؤمن .وَّل يشرب اخلمر حي يشرّٔا وىو مؤمن .وَّل يسرق السارق حي يسرق وىو مؤمن .
وَّل ينتهب هنبة يرفع الناس إليو أبصارىم حي ينتهبها وىو مؤمن .قال الشيخ اْللباِّن :صقيح
Redaksi dalam kitab Sunan Ibn Mājaḥ110
حدثنا عيسى بن َحاد .أنبأنا الليث بن سعد عن عقيل عن ابن شهاب عن أِب بَكر بن عبد الرَحن بن
اْلرث بن ىشام عن أِب ىريرة أن رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم
قال َّل يَِّن الَاِّن حي يَِّن وىو وؤمن .وَّل يشرب اخلمر حي يشرّٔا وىو مؤمن .وَّل يسرق السارق
حي يسرق وىو مؤمن .وَّل ينتهب هنبة يرفع الناس إليو أبصارىم حي ينتهبها وىو مؤمن َّل يَِّن الَاِّن
حي يَِّن وىو مؤمن ىذا وأمثالو َحلو العلماء على التغليظ أو على كمال اإلَيان .قال الشيخ اْللباِّن :
صقيح
108
Abī ʻAbd al- Raḥmān Aḥmad ibn Syuʻaib ibn ʻAlī al-Khurasanī, Sunan al-Nasā’ī, nomor
hadis: 6777, jld.2 , h.707
109
Abū ʻAbdullāh ibn Yazid ibn Mājaẖ, Sunan Ibn Mājaḥ, kitab: Nahā an- nuḥba , nomor
hadis:3936 , h. 1292
110
Abū ʻAbdullāh ibn Yazid ibn Mājaẖ, Sunan Ibn Mājaḥ, kitab: Nuhbah , nomor hadis:
3936, h. 1298
259
حدثنا اْلميدي عبد اهلل بن الَبري قال حدثنا سفيان قال حدثنا َيي بن سعيد اْلنصاري قال أخربِّن
ُممد بن إبراىيم التيمي أنو ْسع علقمة بن وقاص الليثي يقول ْسعت عمر بن اخلطاب رضي اهلل عنو
على املنرب قال ْسعت رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم يقول إَّنا اْلعمال بالنيات وإَّنا لَكل امرىء ما
نوى فمن كانت ىجرتو إَل دنيا يصيبها أو إَل امرأة ينَكقها فهجرتو إَل ما ىاجر إِل
حدثنا أبو بَكر بن أِب شيبة .حدثنا يَيد بن ىارون ح وحدثنا ُممد بن رمح أنيأنا الليث بن سعد قاَّل
أنيأنا َيي بن سعيد بن إبراىيم التيمي أخربه أنو ْسع علقمة بن وقاص أنو ْسع عمر بن اخلطاب وىو
خيطب الناس فقال ْسعت رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم يقول إَّنا اْلعمال بالنيات .ولَكل امري ما
نوى فمن كانت ىجرتو إَل اهلل وإَل رسولو فهجرتو إَل اهلل وإَل رسولو .ومن كانت ىجرتو لدينا
يصيبها أو امرأة يَتوجثها فخجرتو إَل ما ىاجر إليو .قال الشيخ اْللباِّن :صقيح
111
Imâm al-Hâfidz Abû Muẖammad ʻAbdillâh ibn ʻAbdurrahmân ibn Fadl ibn Bahramî al-
Darimî, Sunan al- Darimî, jil. 7, nomor hadis:3061 , (Riyadh: Dâr Mughnî, 2000), h.457
112
Abū ʻAbdullāh Muḥammad bin Ismāʻil, Ṣāẖīẖ al-Bukharī, kitab. Wahyu, nomor hadis: 1,
jld.3 , h. 1
113
Abū ʻAbdullāh ibn Yazid ibn Mājaẖ, Sunan Ibn Mājaḥ, kitab: Niat , nomor hadis:4227 , h.
1413
260
حدثنا ُممد بن كثري أخربنا سفيان قال حدثين َيي بن سعيد عن ُممد بن إبراىيم التيمي عن علقمة
بن وقاص الليثي قال ْسعت عمر بن اخلطاب يقول قال رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم إَّنا اْلعمال
بالنيات وإَّنا َّلمرىء ما نوى فمن كانت ىجرتو إَل اهلل ورسولو فهجرتو إَل اهلل ورسولو ومن كانت
ىجرتو لدنيا يصيبها أو امرأة يتَوجها فهجرتو إَل ما ىاجر إليو .قال الشيخ اْللباِّن :صقيح
Hadis ke 29
114
Abī Dāwud Sulaimān ibn al-Asy’ts ibn Ishaq al-Sijistānī, Sunan Abū Dāwud, kitab Thalaq,
jld. 1, nomor hadis: 2201, h. 670
115
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab: Ṣana’al Ma’ruf, nomor hadis:1956, jld.4 , h.339
261
Hadis ke 30
حدثنا املَكي بن ابراىيم عن عبد اهلل بن سعيد عن عامر بن عبد اهلل بن الَبري عن عمرو بن سليم
الَرقي ْسع أبا قتادة بن ربعي اْلنصاري رضي اهلل عنو قال قال النِب صلى اهلل عليو و سلم إذا دخل
أحدكم املسجد فَّل جيلس حَّت يصلي ركعتي
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا وكيع عن أِب العميس عن عامر بن عبد اهلل بن الَبري عن الَرقي عن أِب
قتادة قال قال رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم إذا دخل أحدكم املسجد فَّل جيلس حَّت يصلي ركعتي.
تعلي شعيب اْلرنؤوط :إسناده صقيح على شرط الشيخي
Hadis ke 31
حدَّثَنَا ُُم َّم ُد بن الْمثَ ََّن وُُم َّم ُد بن بشَّا ٍر وإِب ر ِاىيم بن ِدينَا ٍر َِ
ْج ًيعا َع ْن ََْي َي بْ ِن ََحَّ ٍاد قَ َ
ال ابْ ُن الْ ُمثَ ََّن َ ْ ُ ُ َ َ ْ ُ َ َ َْ ُ ْ ُ َ
َّخعِ ّْي َع ْن ِ ِ ِ ِ ٍ
ضْي ٍل الْ ُف َقْيم ّْي َع ْن إبْ َراى َ
يم الن َ ب َع ْن فُ َ َخبَ َرنَا ُش ْعبَةُ َع ْن أَبَا َن بْ ِن تَ ْغل َ
َح َّدثَِين ََْي َي بْ ُن ََحَّاد أ ْ
اْلَنَّةَ َم ْن َكا َن ِِف قَ ْلبِ ِو صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم قَ َ ٍ ِ ِ
ال ََّل يَ ْد ُخ ُل ْ َِّب ََع ْل َق َمةَ َع ْن َعْبد اللَّو بْ ِن َم ْسعُود َع ْن النِ ّْ
يل َُِي ُّ
ب ب أَ ْن ي َُكو َن ثَوبو حسنًا ونَعلُو حسنَةً قَ َ ِ َّ ِ
ال إ َّن الل َو َْج ٌ ْ ُُ َ َ َ ْ ُ َ َ
ال رجل إِ َّن َّ ِ
الر ُج َل َُي ُّ َ ِمثْ َق ُ ٍ ِ ِ ٍ
ال َذ َّرة م ْن ك ْرب قَ َ َ ُ ٌ
ط الن ِ
َّاس ال الْ َِكْب ُر بَطَُر ْ
اْلَ ّْ َو َغ ْم ُ اْلَ َم َْ
116
Abū ʻAbdullāh Muḥammad bin Ismāʻil, Ṣāẖīẖ al-Bukharī, kitab: Shalat, nomor
hadis:1110, jld.1 , h. 391
117
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥambal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥambal, nomor hadis:33716 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.400
118
Imām Abī al-Ḥusain Muslim ibn al-Ḥajjāj al- Qusyairī al- Naisābūrī, Ṣaẖīẖ Muslim, kitab ,
nomor hadis 275, jld 1, h. 65
262
حدَّثَنَا ُُمَ َّم ُد بْ ُن الْ ُمثَ ََّن َو َعْب ُد اللَّ ِو بْ ُن َعْب ِد َّ
الر َْحَ ِن قَ َاَّل َحدَّثَنَا ََْي َي بْ ُن ََحَّ ٍاد َحدَّثَنَا ُش ْعبَةُ َع ْن أَبَا َن بْ ِن
صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم قَ َ ِ ِ ِ ِ تَ ْغلِ ٍ
ال ََّل يم َع ْن َع ْل َق َمةَ َع ْن َعْبد اللَّو َع ْن النِ ّْ
َِّب َ ٍ
ضْي ِل بْ ِن َع ْمرو َع ْن إبْ َراى َ ب َع ْن فُ َ
ال َذ َّرةٍ ِم ْن َّار يَ ْع ِين َم ْن َكا َن ِِف قَ ْلبِ ِو ِمثْ َق ُ اْلَنَّةَ َم ْن َكا َن ِِف قَ ْلبِ ِو ِمثْ َق ُ ٍ ِ ِ ٍ
ال َذ َّرة م ْن ك ْرب َوََّل يَ ْد ُخ ُل الن َ يَ ْد ُخ ُل ْ
ال َولَ َِك َّن اْلَ َم َ ب ْ ال لَوُ َر ُج ٌل إِنَّوُ يُ ْع ِجبُِين أَ ْن يَ َُكو َن ثَ ْوِِب َح َسنًا َونَ ْعلِي َح َسنَةً قَ َ
ال إِ َّن اللَّوَ َُِي ُّ ال فَ َق َ ان قَ َإَِيَ ٍ
َّار َم ْن ال ب عض أَى ِل الْعِْل ِم ِِف تَ ْف ِس ِري ى َذا ْ ِ ِ الْ َِكْب َر َم ْن بَطََر ْ
اْلَديث ََّل يَ ْد ُخ ُل الن َ َ َّاس و قَ َ َ ْ ُ ْ ص الن َ اْلَ َّ َو َغ َم َ
ان إََِّّنَا معناه ََّل ُخيلَّد ِِف النَّا ِر وى ََك َذا رِوي عن أَِِب سعِ ٍ
ي َع ْن النِ ّْ
َِّب اخلُ ْد ِر ّْ
يد ْ َ ََ ُ َ َ ْ ال َذ َّرٍة ِم ْن إَِيَ ٍ َ ْ َ ُ َ ُ َكا َن ِِف قَ ْلبِ ِو ِمثْ َق ُ
اح ٍد ِم ْن ان وقَ ْد فَ َّسر َغي ر و ِ
َ ُْ َ
ال َخيْرج ِمن النَّا ِر من َكا َن ِِف قَ ْلبِ ِو ِمثْ َق ُ ٍ ِ ِ ٍ
ال َذ َّرة م ْن إَيَ َ َْ
ِ
صلَّى اللَّوُ َعلَْيو َو َسلَّ َم قَ َ ُ ُ ْ َ
ِ التَّابِعِ ِ ِ
ال أَبُوَخََيْتَوُ قَ َ ال َم ْن ُُتَلّْ ُد ِِف النَّا ِر فَ َق ْد أ ْ
َخََيْتَوُ فَ َق َ
َّار فَ َق ْد أ ْ
َّك َم ْن تُ ْدخ ْل الن َ ي َىذه ْاْليَةَ َربَّنَا إِن َ َ
يث حسن ِ ِ ِ
يح َغ ِر ٌ
يب صق ٌ يسى َى َذا َحد ٌ َ َ ٌ َ ع َ
Redaksi dalam kitab Sunan Ibn Mājaḥ120
حدثنا سويد بن سعيد .حدثنا علي بن مسهر ح وحدثنا علي بن ميمون الرقي حدثنا سعيد بن
مسلمة ْجيعا عن اْلعمش عن إبراىيم عن علقمة عن عبد اهلل قال قال رسول اهلل صلى اهلل عليو و
سلم َّل يدخل اْلنة من كان ِف قلبو مثقال حبة من خردل من كرب .وَّل يدخل النار من كان ِف قلبو
مثقال حبة من خردل من إَيان . .قال الشيخ اْللباِّن :صقيح
Redaksi dalm kitab Musnad Aḥmad ibn Hanbal121
حدثنا عبد اهلل حدثين أِب ثنا يَيد أنا حجاج عن فضيل عن إبراىيم عن علقمة عن عبد اهلل قال قال
رسول اهلل صلى اهلل عليو و سلم َّل يدخل اْلنة من كان ِف قلبو مثقال حبة من خردل من كرب .تعلي
شعيب اْلرنؤوط :صقيح
119
Muẖammad ‘Ȋsâ ibn Sûrah ibn Mûsâ ibn al-Daẖẖâk Abû ‘Ȋsâ al-Tirmidzî, Sunan al-
Tirmidzî, kitab: , nomor hadis:, jld. , h.
120
Abū ʻAbdullāh ibn Yazid ibn Mājaẖ, Sunan Ibn Mājaḥ, kitab: Bara’atun , nomor
hadis:5074 , h.0417
121
Abū ʻAbdullāh Aḥmad ibn Muḥammad ibn Ḥambal ibn Ḥilāl ibn Asad al- Syaibānī,
Musnad Aẖmad ibn Ḥambal, nomor hadis:5401 (t.t: Muassasah al-Risālah, 2001), h.560
263
Hadis ke 32
اث عن أَبِ ِيو عن ِمسع ٍر عن طَْلقةَ ب ِن مصّْر ٍ ال حدَّثَنَا عمر بن ح ْف ِ ِ ٍ ِِ
ف َْ َْ َْ َ ْ ُ َ ص بْ ِن غيَ َ ْ يس قَ َ َ ُ َ ُ ْ ُ َ َخبَ َرنَا ُُمَ َّم ُد بْ ُن إ ْدر َ
أْ
صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َصق ِ
اب النِ ّْ
َِّب َ
ِ
ض ًَّل َعلَى َم ْن ُدونَوُ م ْن أ ْ َ ب بْ ِن َس ْع ٍد َع ْن أَبِ ِيو أَنَّوُ ظَ َّن أ َّ
َن لَوُ فَ ْ ص َع ِ َع ْن ُم ْ
ص ََّلهتِِ ْم ال نَِِب اللَّ ِو صلَّى اللَّو علَي ِو وسلَّم إََِّّنَا ي ْنصر اللَّو ى ِذ ِه ْاْل َُّم َة بِ ِ ِ ِ ِِ
ضعيف َها ب َد ْع َوهت ْم َو َ
َ ُ َ ْ َ َ َ َ ُُ ُ َ َ َو َسلَّ َم فَ َق َ ُّ
َوإِ ْخ ََّل ِص ِه ْم .قال الشيخ اْللباِّن :صقيح
122
Abī ʻAbd al- Raḥmān Aḥmad ibn Syuʻaib ibn ʻAlī al-Khurasanī, Sunan al-Nasā’ī, kitab:
Jihād, nomor hadis: 3178, jld.6 , h. 352
264
Tanggal 14 Februari 2008, pukul 19.30 WIB, merupaak saat bersejarah karena
One, Info One, dan Reality One, TvOne membuktikan keseriusannya dalam
1. Kebijakan mutu
Sebagai salah satu wujud komitmen PT. Lativi Mediakarya dalam berupaya
Visi:
memajukan bangsa.
Misi:
c. Memilih program News dan Sport yang infrmatif dan inovatif dalam
123
http://www.tvonenews.tv/tentangkami/. Diakses pada tanggal 25 Februari 2018 jam.
13.00
266