Anda di halaman 1dari 104

PANDANGAN JAMAAH MASJID ATAS TRADISI

PEMBACAAN SURAH YĀSĪN PADA MALAM JUMAT DI


KELURAHAN PORIS PLAWAD UTARA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin Untuk Memenuhi Persyaratan


MemperolehGelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

Nidaaul Husna
11150340000056

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1442H/2021
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PANDANGAN JAMAAH MASJID ATAS TRADISI PEMBACAAN


SURAH YĀSĪN PADA MALAM JUMAT DI KELURAHAN PORIS
PLAWAD UTARA

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:
Nidaaul Husna
11150340000056

PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYRAIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1442 H /2021

i
PENGESAHAN SIDANG MUNAQASYAH

Skripsi yang berjudul PANDANGAN JAMAAH MASJID ATAS


TRADISI PEMBACAAN SURAH YĀSĪN PADA MALAM
JUMAT DI
KELURAHAN PORIS PLAWAD UTARA telah diujikan dalam
Sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 12 Januari 2021.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Agama (S.Ag) pada Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan
Tafsir.
Jakarta, 25 Maret 2021
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

Dr. Eva Nugraha, M.Ag Fahrizal Mahdi, Lc., MIRKH


NIP. 19710217 199803 1 002 NIP. 19820816 201503 1 004

Anggota,
Penguji I, Penguji II,

Drs. Ahamd Rifqi Muchtar, M.A Hasanuddin Sinaga, M.A


NIP. 19690822 199703 1 002 NIP. 19701115 199703 1 002
Pembimbing,

Prof. Dr. Hamdani Anwar,M.A


NIP. 19530107 198303 1 01

ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nidaaul Husna

NIM : 150340000056

Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 22 Agustus 1996

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “PANDANGAN JAMAAH


MASJID ATAS TRADISI PEMBACAAN SURAH YĀSĪN PADA
MALAM JUMAT DI KELURAHAN PORIS PLAWAD UTARA”
adalah benar-benar asli karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, terkecuali kutipan-kutipan yang telah
disebutkan sumbernya. Kesalahan dan kekurangan dalam skripsi ini
sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya. Jika dikemudian hari terbukti
bahw karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan
dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku
di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tangerang, 10 Oktober 2020

Nidaaul Husna

iii
ABSTRAK
NIDAAUL HUSNA, NIM: 11150340000056
PANDANGAN JAMAAH MASJID ATAS TRADISI PEMBACAAN
SURAH YĀSĪN PADA MALAM JUMAT DI KELURAHAN PORIS
PLAWAD UTARA
Fenomena kegiatan pembacaan surah Yāsīn pada malam Jumat sangat
familiar di telinga masyarakat Indonesia, kegiatan ini seperti sudah
menjadi rutinitas. Seperti yang dilakukan oleh jamaah masjid-masjid
Kelurahan Poris Plawad Utara. Apa yang menjadikan surah Yāsīn dan
malam Jumat ini saling berhubungan sehingga mewujudkan sebagai
sebuah tradisi. Dalam sebuah tradisi ini adanya fungsi lain dari al-Quran
selain dari huddan linnas.
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Prosedur pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Wawancara yang peneliti lakukan kepada pemimpin
Yāsīn dan beberapa jamaah Yāsīnan yang mengikuti rutin pengajian Yāsīn
pada malam Jumat.
Hasil penelitian ini ditemukan bahwa kegiatan pembacaan surah Yāsīn
pada malam Jumat yang terdapat di masjid-masjid Kelurahan Poris
Plawad Utara merupakan suatu bentuk ibadah rutinitas yang sudah
menjadi tradisi yang turun temurun dan begitupun salah satu cara untuk
menghidupkan al-Quran di malam Jumat yang bertujuan supaya jamaah
semakin cinta terhadap al-Qur‟an. Kemudian terdapat manfaat dari
kegiatan pembacaan surah Yāsīn di malam Jumat tersebut, sebagian besar
jamaah masjid Kelurahan Poris Plawad Utara mendapatkan manfaat yang
luar biasa dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya mendapatkan rasa
ketenangan dalam hatinya, meningkatkan keimanan, mempermudah segala
urusan begitu pun dapat berinteraksi baik dengan jamaah lainnya dan
menjaga silaturahim dengan sesama.

Kata Kunci: Tradisi, Manfaat, Yāsīn.

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT, pencipta alam semesta. Dialah yang Maha Esa tiada sekutu bagi-
Nya. Berkah rahmat. Taufik dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa
terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, beserta
keluarga dan para sahabatnya. Sungguh beliau dan merekalah yang sangat
berjasa dalam menyampaikan pesan itu sampai kepada kita semua saat ini.
Dalam perjalanan penelitian ini, penulis menyadari bahwa skripsi yang
berjudul “PANDANGAN JAMAAH MASJID ATAS TRADISI
PEMBACAAN SURAH YĀSĪN PADA MALAM JUMAT DI
KELURAHAN PORIS PLAWAD UTARA” ini tidak akan selesai dengan
daya upaya penulis sendiri, tetapi dari berbagai pihak yang secara
langsung maupun tidak langsung telah banyak membantu penulis,
akhirnya tulisan ini selesai. Maka, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, MA., Selaku Rektor
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Bapak Dr. Yusuf Rahman, MA., selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Bapak Eva Nugraha, MA., Selaku Ketua Program Studi Ilmu
Quran dan Tasir dan bapak Fahrizal Mahdi, Lc. MIRKH Selaku
Sekretaris Jurusan Ilmu Quran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Prof. Dr. Hamdani Anwar, MA., Selaku Dosen Penasihat
Akademik sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dan
mengarahkan serta mengkoreksi dalam skripsi ini.

v
5. Seluruh Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan serta
pengalaman kepada penulis. Serta para staf dan para karyawan
Ushuluddin yang sudah memberikan kemudahan dalam mengurus
administrasi dan berkaitan dengan skripsi penulis.
6. Teruntuk kedua orang tuaku Abi Achyar dan Umi Nurjanah yang
penulis sayangi, terimakasih atas the power of doanya sehingga
penulis bisa menyelesaikan skripsi ini, termakasih juga atas
dukungan dan perhatiannya, kasih sayang dan doa yang tak pernah
putus selama ini. Terimakasih banyak atas segalnya semoga kalian
selalu dalam lindungan Allah SWT.
7. Teruntuk kakakku Dhiyaaul Haq dan kedua adik ku Rifdatul
Husna dan Hilyatunnisa yang selalu memberikan dukungan dan
doanya kepada penulis sehingga penulis menyelesaikan skripsi ini
8. Teruntuk my best partner perskripsianku Ifatuddiyanah dan Iwan
Hidayat terima kasih sudah setia dan menemani suka dukanya
selama ini dan selalu ada disaat penulis butuhkan dalam proses
pengerjaan Skripsi. Dan terimakasih juga atas dukungan penuh dan
doa-doa baik dari kalian hingga penulis menyelesaikan skripsi ini
9. Teruntuk teman-teman seperjuangan selama perkuliahan, Afiyanti
Harirah Jamil, Haipat fitriani Bahar, Intan Diniyatul Azizah, Asep
Muhamad Nasrudin, Luthfi Sobahi, Abdullah Savii dan temen-
temen lainnya angkatan 2015 Ilmu Quran dan Tafsir dan IQTAF
B serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu,
semoga Allah membalas kebaikan kalian semua, Aamiin.
10. Teruntuk girls squad pelan-pelan Nabillah Zahra, Uswatun
Hasanah, Rosyiana Putri, Hana Muaslimah Ash-Sholihah, dan
Firdus Jannah thanks a lot buat kalian yang sudah memberikan

vi
dukungan penuh dan doa-doa terbaik dari kalian sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.

Hanya harapan dan doa semoga Allah SWT. Memberikan balasan yang
berlipat ganda kepada semua pihak yang telah berjasa dalam membantu
penulis menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT, Penulis serahkan segalanya dalam


mengharapkan keridhaan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah
Khazanah keilmuan bagi siapa pun yang membacanya.

Tangerang, 10 Oktober 2020

Nidaaul Husna

vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Pedoman Transliterasi Arab Latin yang merupakan hasil keputusan


bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
RI. Nomor: 158 Tahun 1987 dan Nomor: 0543/U/1987

1. Konsonan
Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf latin
dapat dilihat pada tabel berikut:

No Huruf Huruf
Keterangan
Arab Latin
1. ‫ا‬ Tidak dilambangkan
2. ‫ب‬ b Be
3. ‫خ‬ t Te
4. ‫ث‬ ṡ Es dengan titik atas
5. ‫ج‬ j Je
6. ‫ح‬ ḥ h dengan titik bawah
7. ‫ر‬ kh ka dan ha
8. ‫د‬ d De
9. ‫ذ‬ ż Z dengan titik atas
10. ‫ر‬ r Er
11. ‫ز‬ z Zet
12. ‫س‬ s Es
13. ‫ش‬ sy es dan ya
14. ‫ص‬ ṣ es dengan titik di bawah
15. ‫ض‬ ḍ de dengan titik di bawah
16. ‫ط‬ ṭ te dengan titik di bawah

viii
ix

17. ‫ظ‬ ż zet dengan titik di bawah

18. ‫ع‬ koma terbalik di atas hadap kanan


19. ‫غ‬ g Ge
20. ‫ف‬ f Ef
21. ‫ق‬ q Ki
22. ‫ك‬ k Ka
23. ‫ل‬ l El
24. ‫م‬ m Em
25. ‫ى‬ n En
26. ‫و‬ w We
27. ‫ه‬ h Ha
28. ‫ء‬ ˋ Apostrof
29. ‫ي‬ y Ye

Hamzah (‫ )ء‬yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa


diberi tanda apapun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis
dengan tanda (‟).

a. Vokal
Vokal dalam bahasa Arab, seperti dalam vokal bahasa Indonesia,
terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.
Untuk vokal tunggal, ketentuan alih aksaranya adalah sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan


َ a Fatḥah
َ i Kasrah
َ u Ḍammah
x

Adapun untuk vokal rangkap bahasa Arab, yang lambangnya berupa


gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
huruf yaitu:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

‫اي‬ ai Fatḥah dan ya


‫او‬ au Fatḥah dan wau

b. Vokal Panjang
Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam bahasa Arab
dilambangkan dengan harakat dan huruf, yaitu:

Tanda Vokal Tanda Vokal Latin Keterangan


Arab
‫تا‬ ā a dengan garis di atas
‫تي‬ ī i dengan garis di atas
‫تى‬ ū u dengan garis di atas

c. Kata Sandang
Kata sandang, yang dalam sistem aksara Arab dilambangkan dengan
huruf, yaitu dialihaksarakan menjadi huruf /l/, baik diikuti huruf syamsiah
maupun huruf kamariah. Contoh: al-rijāl bukan ar-rijāl, al-dīwān bukan
ad- dāwān.

d. Syaddah (Tasydîd)
Syaddah atau tasydìd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan
dengan sebuah tanda tasydìd )َ) dalam alih aksara ini dilambangkan
dengan huruf, yaitu dengan menggandakan huruf yang diberi tanda
xi

syaddah itu. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku jika huruf yang menerima
tanda syaddah itu terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-
huruf syamsiyah. Misalnya, kata (‫ )الضرورج‬tidak ditulis ad-ḍarūrah
melainkan al-ḏarūrah, demikian seterusnya.

e. Ta Marbūṯah
Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta marbûṯah terdapat pada
kata yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut di alih aksarakan menjadi
huruf /h/ (lihat contoh 1 di bawah). Hal yang sama juga berlaku jika ta
marbûah tersebut diikuti oleh kata sifat (na’t) (lihat contoh 2). Namun,
jika huruf ta marbûṯah tersebut diikuti kata benda (ism), maka huruf
tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /t/ (lihat contoh 3).
No Kata Arab Alih Aksara
1 ‫طريقح‬ Ṭarīqah
2 ‫الجاهعح اإلسالهيح‬ al-Jāmi„ah al-Islāmiyyah
3 ‫وددج الىجىد‬ Waḥdat al-wujūd

f. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf tidak dikenal, dalam alih
aksara ini huruf kapital tersebut juga digunakan, dengan mengikuti
ketentuan yang berlaku dalam Ejan Bahasa Indonesia (EBI), antara lain
untuk menuliskan permulaan kalimat, huruf awal nama tempat, nama
bulan, nama diri, dan lain-lain. Jika nama diri didahului oleh kata sandang,
maka yang ditulis dengan huruf capital tetap huruf awal nama diri
tersebut, bukan huruf awal atau kata sandangnya. Contoh: Abū Hāmid al-
Ghazālī bukan Abū Hāmid Al-Ghazālī, al-Kindi bukan Al-Kindi.
Beberapa ketentuan lain dalam EBI sebetulnya juga dapat diterapkan
dalam alih aksara ini, misalnya ketentuan mengenai huruf cetak miring
xii

(italic) atau cetak tebal (bold). Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis
dengan cetak miring, maka demikian halnya dalam alih aksaranya,
demikian seterusnya.
Berkaitan dengan penulisan nama, untuk nama-nama tokoh yang
berasal dari dunia Nusantara sendiri, disarankan tidak dialihaksarakan
meskipun akar katanya berasal dari bahasa Arab. Misalnya ditulis
Abdussamad al-Palimbani, tidak „Abd al-Samad al-Palimbani: Nuruddin
al-Raniri, tidak Nūr al-Dīn al-Rānīrī.

g. Cara Penulisan Kata


Setiap kata, baik kata kerja (fi’l) , kata benda (ism), maupun huruf
(harf) ditulis secara terpisah. Berikut adalah beberapa contoh alih aksara
atas kalimat-kalimat dalam Bahasa Arab, dengan berpedoman pada
ketentuan di atas.

Kata Arab Alih Aksara


‫األستاذ ذهة‬ dzahaba al-ustādzu
‫األجر ثثد‬ tsabata al-ajru
‫العصريد الذرمد‬ al-ḥarakah al-„asriyyah
‫هللا إال إله ال اى أشهد‬ asyhadu an lā ilāha illā Allāh
‫الصالخ هلل هىالنا‬ maulāna Malik al-sāliẖ
‫هللا يؤثرمن‬ yu‟atstsirukum Allāh
‫العقليد الوظاهر‬ Al-maẓāhir al-„aqliyyah

Penulisan nama orang harus sesuai dengan tulisan nama diri mereka.
Nama orang berbahasa Arab tetapi bukan asli orang Arab tidak perlu di
alih aksarakan. Contoh: Nurcholish Madjid, bukan Nūr Khālis Majīd;
xiii

Mohamad Roem, bukan Muhammad Rūm; Fazlur Rahman, bukan Fadl al-
Rahmān.
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................ i


LEMBAR PENGESAHAN PANITIA PENGUJI...........................ii
LEMBAR PERNYATAAN .............................................................. iii
ABSTRAK ......................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ...................................................................... v
PEDOMAN TRANSLITERASI ...................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................. xvi
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah................................................................ 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................... 5
D. Perumusan Masalah ................................................................ 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 6
F. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 7
G. Metodologi Penelitian............................................................. 12
H. Sistematika Penulisan ............................................................. 15
BAB II : GAMBARAN UMUM SURAH YĀSĪN .......................... 17
A. Penamaan Surah Yāsīn ........................................................... 17
B. Posisi Surah dalam al-Quran................................................... 19
C. Kandungan Surah Yāsīn ......................................................... 22
D. Fadhilah Suah Yāsīn .............................................................. 27

BAB III : GAMBARAN UMUM KELURAHAN PORIS PLAWAD


UTARA .............................................................................................. 31
A. Kondisi Geografis ................................................................... 31

xiv
xv

B. Kondisi Demografis................................................................ 32
C. Kondisi Sosial, Ekonomi, Dan Keagamaan ........................... 32
D. Profil Masjid Darul Ihsan ....................................................... 35
E. Profil Masjid Nurul Islam ....................................................... 36
F. Biodata Informan .................................................................... 38
BAB IV : ANALISIS TRADISI PEMBACAAN SURAH YĀSĪN .... 41
A. Proses Praktik Pembacaan surah Yāsīn .................................. 41
1. Praktik Pembacaan Surah Yāsīn di Masjid Darul Ihsan .... 41
2. Praktik Pembacaan Surah Yāsīn di Masjid Nurul Islam ..... 43
B. Kaitan Pembacaan Surah Yāsīn dan Malam Jumat. ............... 46
C. Manfaat Pembacaan Surah Yāsīn pada Malam Jumat ............ 49
BAB V : PENUTUP .......................................................................... 55
A. Kesimpulan............................................................................. 55
B. Saran ....................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 57
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Mata Pencaharian Masyarakat Poris Plawad Utara........32
Tabel 3.2 Data Lembaga Pendidikan Masyarakat Poris Plawad Utara...33
Tabel 3.3 Data Sarana dan Prasarana Poris Plawad Utara......................34
Tabel 3.4 Biograf Responden..................................................................39

xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagaimana diketahui bahwa al-Qur‟an merupakan kitab suci bagi
umat Islam, dan menjadi petunjuk1 atau pedoman bagi kehidupan umat
Muslim dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat,
serta sumber hukum utama dalam ajaran agama Islam2. Di dalam al-
Qur‟an terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang- orang yang
beriman, dan memiliki suatu kedudukan yang sangat tinggi.
Al-Qur‟an merupakan bekal bagi setiap Muslim dan sebaik-baiknya
bekal. Dengan al-Qur‟an hati akan menjadi tenang dan lapang. Semua ayat
yang di dalam al-Qur‟an mengandung makna begitupun mukjizat yang
Agung, dengan membacanya merupakan bentuk ibadah dan mampu
memberikan ketenangan, ketentraman bagi jiwa orang yang membacanya.
Fenomena pembacaan al-Qur‟an kini telah terjadi di tengah-tengah
kehidupan masyarakat sebagai sebuah apresiasi dan respons umat Islam
yang ternyata sangat beragam3. Ada berbagai cara pembacaan al-Qur‟an,
mulai berorientasi pada pemahaman dan pendalam maknanya. seperti
banyak yang dilakukan oleh para ahli tafsir, sampai yang sekedar
membaca al-Qur‟an sebagai ibadah ritual atau untuk memperoleh
ketenangan jiwa. Bahkan ada yang membaca al-Qur‟an bertujuan untuk
mendatangkan kekuatan magic atau supranatural atau terapi pengobatan

1
Amin Sumawija, Biarkan Al- Quran Menjawab (Jakarta: Zaman, 2013), 28.
2
Taufik Abdullah, Cakrawala Ilmu dalam Al- Quran (Jakarta: Pustaka Firdaus,
2002), 2.
3
Luthfi Shobahah, Praktik Pembacaan Yāsīn Fadilah di Masyarakat Perspektif
Living Quran dan Analisi Perubahan Sosial (Studi Kasus di Majelis Taklim Al-
Muthmainnag Desa Lemahabang Kulon, Kec. Lemahabang, Kab. Cirebon) (Diya al-
Afkar Vol. 5, No. 2, Desember 2017), 316.

1
2

dan sebagainya.4 Di dalam al-Qur‟an terdapat 114 surah dan Allah SWT
memberi keuatamaan (fadhilah) pada beberapa ayat baik dalam khasiatnya
maupun kekhususannya dalam maksud dan pengaruhnya. Sebagaimana
yang dicatat oleh imam al- nawawi dalam kitab al- Ażkar dan terdapat di
kitab Majmu’ Syarif yang diterjamahkan oleh Prof. Drs. KH. Masdar
Helmy dan yang lainnya.5
Dalam perkembangan pengetahuan ilmu tafsir yang semakin
berkembang, kajian Living Qur’an bermula dari fenomena Qur’an in
everyday life. Yang berarti makna dan fungsi yang riil, nyata dan
dipahami, dialami dan dirasakan oleh masyarakat Muslim. Living Qur’an
dapat juga diartikan sebagai model studi tentang beragam fenomena atau
fakta sosial yang berhubungan dengan kehadiran al-Qur‟an dalam sebuah
kelompok masyarakat tertentu yang diaplikasikannya dalam kehidupan
sehari- hari6. Penerapan teks-teks al-Qur‟an tersebut kemudian menjadi
tradisi yang melembaga dalam kehidupan sehari- hari masyarakat.
Termasuk dalam pengertian Living Quran di atas bahwa al-Qur‟an
yang hidup dan bersanding dengan realitas sosial, baik dari segi teks
(tulisan), pemikiran, ucapan maupun tindakan yang di lakukan.
Manusia selain sebagai makhluk pribadi juga sebagai makhluk
sosial. Manusia memerlukan berbagai kegiatan dan hubungan alat
komunikasi yaitu yang berhubungan dengan Allah (hablum minallah),
seperti halnya shalat, membaca al-Qur‟an dan lainnya. Kemudian
Hubungan antara manusia dengan manusia atau disebut hablum minannas,
seperti silaturahmi dan kegiatan kemasyarakatan lainnya.
Manusia sejatinya tidak lepas dari al-Qur‟an, seperti yang telah kita

4
Abdul Mustaqim, Metodologi Penelitian Living Quran dan Hadis (Yogyakarta:
Teras, 2007), 65.
5
Adam cholil, Dahsyatnya Al- Quran (Jakarta: AMP Press, 2014), 175.
6
Muhamad Yusuf, dkk., Pendekatan Sosiologi dalam Penelitian Living Quran
(Yogyakarta: TH-Press, 2007), 35.
3

ketahui, bahwa salah satu ibadah yang diyakini sebagian besar umat Islam
ialah membaca al-Qur‟an, menghafal dan menjadikannya sebagai zikir di
dalam ayat-ayat tertentu serta yang utama ialah mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Banyak sekali praktik-praktik yang terjadi di
masyarakat yang menggunakan al-Qur‟an sebagai alat untuk mendapatkan
suatu manfaat di luar dari isi kandungan al-Qur‟an tersebut salah satu yang
paling banyak dilakukan di masyarakat saat ini adalah pembacaan surah
Yāsīn pada malam Jumat
Pembacaan surah Yāsīn pada malam Jumat sudah sangat familiar di
telinga masyarakat kita. Sebagian masyarakat Indonesia menggelar
kegiatan pembacaan surah Yāsīn di setiap malam Jumat. Kegiatan tersebut
merupakan salah satu dari sekian banyak fenomena Umat Islam dalam
menghidupkan malam Jumat dengan mengahadirkan al-Qur‟an dalam
kehidupan sehari-hari. Pembacaan surah Yāsīn ini sebagai suatu proses
ritual keagamaan yang dipandang sebagai kehendak untuk memperoleh
berkah, restu dan pengharapan tentang suatu kondisi yang lebih baik.7
Kegiatan Yāsīnan ini diawali dengan bertawasul, pembacaan surah Yāsīn,
setelah itu disertai dengan pembacaan zikir- zikir tertentu dan ditutup
dengan doa. Tradisi Yāsīnan ini telah mengakar dalam kehidupan
masyarakat kita dalam acara- acara ritual Islam seperti Ta‟ziyah,
syukuran, dan selamatan. Selain itu pembacaan surah Yāsīn ini juga
dilakukan dalam acara-acara pengajian rutin di masyarakat, yaitu
pengajian malam Jumat8, seperti yang dilakukan masyarakat Kelurahan
Poris Plawad Utara yang mana masyarakatnya mengadakan kegiatan
pembacaan surah Yāsīn pada Malam Jum‟at yang sering disebut

7
Mulyono, “Peran Jamaah Yāsīnan sebagai Pusat Pemberdayaan Masyarakat”.
Kontekstualita, vol.25, no.1 (Juli 2009): 114.
8
Abdul Syukur, “Memberdayakan Umat Islam Mentradisikan Baca Yāsīn dan
Menjaga Keasliannya: Studi Kasus Masyarakat Islam Kota Bandarlampung”.
Ijitimaiyyah, vol. 6, no. 1 (Febuari 2013): 41-42.
4

“Yāsīnan”. Dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat sudah menjadi


sebuah budaya yang mendarah daging dari generasi ke generasi yang
dilakukan di masjid-masjid, mushala, atau di suatu majlis maupun rumah-
rumah. Pembacaan Surah Yāsīn pada Malam Jumat merupakan tradisi
lama yang sudah ada sejak zaman dulu.
Tradisi kegiatan pembacaan surah Yāsīn ini bagi masyarakat Poris
Plawad Utara merupakan suatu bentuk kegiatan Ibadah rutinitas
masyarakat yang berupa zikir dan doa-doa lainnya. Dipilihnya surah Yāsīn
karena surah Yāsīn ini memiliki fadilah atau keutamaan yang luar biasa
didalamnya, begitupun makna kandungannya terdapat nasihat-nasihat
yang mengingatkan adanya kehidupan setelah mati.9 Dengan dibacanya
pada malam Jumat bahwa mereka memahami malam Jumat merupakan
malam Sayyidul Ayyam(rajanya hari) yang mana malam ini memiliki
keistimewaan yang lebih di banding malam hari lainnya dan mengandung
nilai lebih dalam meraih pahala serta malam yang waktu mustajab doa-
doanya Dan pembacaan surah Yāsīn ini selain menghidupkan al-Qur‟an di
malam Jumat yang sebagai sebuah tradisi juga memperkuat silaturrahmi
antar warga khususnya para jamaah Yāsīnan10. Hal seperti inilah yang
menjadikan al-Qur‟an bukan saja berfungsi sebagai huddan linnas, tetapi
juga sebagai Tradisi yang lebih memfungsikan aspek zikir atau
menjadikan al-Qur‟an sebagai asupan rohani.
Salah satu tradisi yang berjalan di masjid-masjid Kelurahan Poris
Plawad Utara ini, dalam ranah studi living Qur‟an. Seperti yang telah
dipaparkan di atas, posisi al-Qura‟n sebenarnya yang hidup di masyarakat
itu Hudan Linnās, jamaah masjid memposisikan al-Qur‟an bukan sebagai

9
Maqum (tokoh masyarakat kelurahan poris plawad utara), diwawancarai oleh
Nidaaul Husna, 21 Agustus 2020, Banten.
10
Rahmat (Imam masjid Darul Ihsan kelurahan poris Plawad utara), diwawancarai
oleh Nidaaul Husna, 21 Agustus 2020, Banten.
5

Huddan Linnās akan tetapi menjadikan al-Quran sebagai tradisi yang lebih
memfungsikan zikir, doa-doa dan menjadikannya al-Qur‟an sebagai
asupan rohani.
Mengacu pada latar belakang diatas, maka penulis tertarik
mengambil penelitian skrispi ini dengan judul “PANDANGAN JAMAAH
MASJID ATAS TRADISI PEMBACAAN SURAH YĀSĪN PADA
MALAM JUMAT DI KELURAHAN PORIS PLAWAD UTARA”
B. Identifikasi Masalah
1. Fenomena pembacaan al-Qur‟an kini telah terjadi di tengah-tengah
kehidupan masyarakat sebagai sebuah apresiasi dan respons umat
Islam ternyata sangat beragam
2. Ada berbagai cara pembacaan al-Qur‟an
3. Banyak sekali praktik-praktik yang terjadi di masyarakat yang
menggunakan al-Qur‟an khususnya surah Yāsīn yang sebagai alat
untuk mendapatkan suatu manfaat di luar dari isi kandungan al-
Qur‟an tersebut
4. Al-Qur‟an bukan saja berfungsi sebagai huddan linnas, tetapi juga
sebagai Tradisi
5. Bagaimana pandangan dan tujuan para jamaah masjid Kelurahan
Poris Plawad Utara terkait tradisi pembacaan surah Yāsīn pada malam
Jumat.
Dari kelima poin di atas, penulis hanya memfokuskan pada poin
terakhir yaitu mengenai pandangan dan tujuan pembacaan surah Yāsīn
pada malam jumat yang kemudian dijadikan sebagai tradisi dan doa.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
agar dalam pembahasan skripsi ini tidak keluar dari pokok pembahasan,
maka penulis membatasi hanya fokus pada tradisi, manfaat, dan tujuan
6

pembacaan surah Yāsīn pada malam Jumat sebagai surah pilihan yang
dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Poris Plawad Utara.

D. Perumusan Masalah
Dari pembatasan tersebut, adapun rumusan dalam penelitian ini
yaitu Bagaimana tradisi dan manfaat pembacaan surah Yāsīn pada malam
Jumat di masyarakat Kelurahan Poris Plawad Utara?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dan manfaat penelitian ini secara garis besar, sebagai
berikut:
1. Tujuan Penelitian
a) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tradisi dan manfaat dari
pembacaan surah Yāsīn di malam Jumat pada jamaah Masjid
Kelurahan Poris Plawad Utara.
b) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses atau praktik jamaah
masjid yang ada di Kelurahan Poris Plawad Utara terhadap
pembacaan surah Yāsin
c) Untuk memenuhi syarat dalam mendapatkan gelar (S1) pada jurusan
Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
a.) Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu
pengetahuan dalam bidang Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir khususnya
kajian Living Quran
b.) Manfaat Praktis
7

penelitian ini juga dimaksudkan untuk membantu meningkatkan


kesadaran masyarakat dalam berinteraksi dengan al-Qur‟an.
Khususnya bagi para masyarakat Kelurahan Poris Plawad Utara agar
semakin menumbuhkan cinta terhadap al-Qur‟an, seperti
membacanya, memahami dan mengaplikasikannya dalam kehidupan.
c.) Manfaat Akademik

Penelitian ini dilakukan agar dapat memberikan tambahan ilmu


pengetahuan dan referensi serta informasi yang dibutuhkan bagi dunia
akademik.

F. Tinjaun Pustaka
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggali informasi dari
penelitian-penelitian atau karya ilmiah sebelumnya untuk dijadikan bahan
perbandingan, baik mengenai kekurangan atau kelebihan yang sudah ada
dan menggali informasi dari buku-buku dalam rangka mendapatkan suatu
informasi yang ada sebelumnya tentang teori yang berkaitan dengan judul
yang digunakan untuk memperoleh landasan teori ilmiah.
Asep Mohamad Rahman Ajis11 (2018) Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir
UIN Sunan Gunung Djati dalam skripsi yang berjudul “Menghidupkan
Nilai- Nilai Qurani Melalui Tradisi Pembacaan Surah Yāsīn Pada Malam
Jumat (Studi Kasus di Masjid Al- Maghfiroh, At- Taqwa dan Masjid
Raudhatul Jannah Kelurahan Cipadung Kecamatan Cibiru Kota
Bandung)” dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa peneliti
menemukan perbedaan dalam proses pembacaannya. Dan peneliti
menyimpulkan bahwa dengan adanya tradisi pembacaan Yāsīn di malam

11
Asep Mohamad Rahman Ajis, “Menghidupkan Nilai- Nilai Qurani Melalui Tradisi
Pembacaan Surah Yāsīn Pada Malam Jumat (Studi Kasus di Masjid Al- Maghfirah, At-
Taqwa dan Masjid Raudhatul Jannah Kelurahan Cipadung Kecamatan Cibiru Kota
Bandung)” (Skrispi S1., UIN Sunan Gunung Djati).
8

jumat mendapatkan dampak yang positif yaitu sebagai ajang mempererat


silaturahmi, saling tolong- menolong, kebersamaan yang kuat dan sikap
toleransi (itu terlihat dari dihadirinya oleh orang yang notabennya bukan
NU secara kultural dalam pembacaan surat Yāsīn)Kemudian dampak dari
tradisi pembacaan surah Yāsīn pada malam Jumat itu tercermin dalam
kehidupannya.
Arif Abdurrahman12 (2018) Ilmu Al-Quran dan Tafsir UIN Sunan
Gunung Djati dalam skripsi yang berjudul “Korelasi Surah Yāsīn dengan
Ritual Keagamaan (Studi Living Quran di Kampung Sawah Lega Desa
Cihanjuang)” dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa peneliti
menemukan berbagai keutamaan dari pembacaan surah Yāsīn. Dan juga
menemukan adanya kaitan tersendiri dari dibacakannya Surah Yāsin
dengan ritual Keagamaan. Begitupun peneliti menemukan bahwa
masyarakan yang diteliti tergolong pada masyarakat yang netral dan tidak
terlalu fanatik pada ormas yang dianut. Dengan memahami sesuatu yang
dibaca, akan menimbulkan semangat tersendiri bagi yang membacanya.
Siti Muniroh13 (2019) Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir UIN Sunan
Gunung Djati dalam skripsi yang berjudul “Tradisi Pembacaan Surat
Yāsīn dan al- Kahfi (Studi living Quran di PPA Cileunyi, Bandung)” dari
hasil penelitian ini menunjukan bahwa peneliti menemukan dampak dari
tradisi pembacaan surat Yāsīn dan al- Kahfi di PPA Cileunyi yaitu
mendapatkan barokah, menciptakan kehidupan yang tenang, tentram dan
menjalin silaturahmi antar santri dan warga sekitar dalam kehidupan
bermasyarakat dari bacaan tersebut

12
Arif Abdurrahman, “Korelasi Surah Yāsīn dengan Ritual Keagamaan (Studi
Living Quran di Kampung Sawah Lega Desa Cihanjuang)” (Skripsi S1., UIN Sunan
Gunung Djati Bandung).
13
Siti muniroh, “Tradisi Pembacaan Surat Yāsīn dan Al- Kahfi (Studi Living
Quran di PPAA Cileunyi, Bandung)” (Skripsi S1., UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
9

Luthfiatus Shobahah14 (2017) Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir IAIN


Syekh Nurjati dalam jurnal yang berjudul “Praktik Pembacaan Yāsīn
Faḍilah di Masyarakat Perspektif Living Quran dan Analisis Perubahan
Sosial (Studi Kasus di Majelis Taklim al- Muṭmainnah Desa Lemahabang
Kulon, Kec. Lemahabang, Kab. Cirebon)” Jurnal tersebut mengungkapkan
bahwa membaca surah Yāsīn Faḍilah salah satu zikir yang dilakukan di
Majelis taklim al- Mutmainnah. Dengan membaca surah Yāsīn para
pembaca merasakan hikmah dan keistimewaannya.
Rini Rofalia15(2016) Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir UIN Sunan Kalijaga
dalam skripsi yang berjudul “Pembacaan Yāsīn Fadhilah di Asrama Al-
Hikmah Pondok Pesantren Wahid Hasyim, Yogyakarta (Studi Analisis
Praktik dan Makna)” dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa peneliti
menemukan makna dari pembacaan Surat Yāsīn Fadhilah dan bagaimana
mengamalkannya pembacaan surat Yāsīn di asrama al- Hikmah Pondok
Pesantren Wahid Hasyim.
Andi Firman16(2016) Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir UIN Syarif
Hidayatullah dalam skripsi yang berjudul “Pemahaman Umat Islam
terhadap Surah Yāsīn (Studi Living Quran di Desa Nyiur Permai
Kabupaten Tumbilahan Riau)” dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa
peneliti menemukan pemahaman dan praktik masyarakat di Desa Nyiur
pada Surah Yāsīn, dan mereka memahami bahwa surah Yāsīn memiliki
keistimewaan dan fadhilah-fadhilah yang luar biasa dan mepraktikannya

14
Luthfiatus Shobahah, “Praktik Pembacaan Yāsīn Fadilah di Masyarakat
Perspektif Living Quran dan Analisis Perubahan Sosial (Studi Kasus di Majelis Taklim
Al- Muthmainnah Desa Lemahabang Kulon, Kec. Lemahabang, Kab. Cirebon)”. Ilmu
Quran dan Tafsir, vol.5, no.2 (Desember 2017).
15
Rini Rofalia, “Pembacaan Yāsīn Fadhilah di Asrama Al- Hikmah Pondok
Pesantren Wahid Hasyim, Yogyakarta (Studi Analisis Praktik dan Makna)” (Skripsi S1.,
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).
16
Andi Fiman, “Pemahaman Umat Islam terhadap Surah Yāsīn (Studi Living
Quran di Desa nyiur Permai Kab. Tembilahan, Riau)” (Skripsi S1.,UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta)
10

dengan berbagai macam. Dengan tujuan yang berbeda- beda, dengan


membaca surah Yāsīn ada yang bertujuan untuk mengirimkan doa untuk
orang yang telah meninggal, sebagai perisai keselamatan, untuk orang
yang sakit, untuk membalas kezaliman. Dan semua fenomena diatas
menunjukan bagaimana Surah Yāsīn diadopsi sebagai bagian dari tradisi
hidup (living tradition) dalam masyrakat Desa Nyiur Permai, Tembilahan,
Riau.
Indra Wiantoro17(2020) Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir IAIN
Tulungagung dalam skripsi yang berjudul “Tradisi Pembacaan Surah
Yāsīn di Pondok Pesantren Panggung Putra Karangwaru Tamanan
Tuungagung” dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa peneliti
menemukan awal tradisi pembacaan surah Yāsīn yang sudah dilakukannya
sejak mula berdirinya Pondok Pesantren Panggung pada Tahun 1953.
Tradisi ini dilakukannya setiap hari setelah melaksanakan shalat subuh
berjama‟ah, kemudian dalam proses tardisi ini di awali dengan bertawasul
kepada Allah, Rasulullah terlebih kepada pengasuh dan keluarga Pondok
Pesantren terdahulu dan dilajutkan dengan pembacaan Yāsīn. Pada ayat 58
dibacakan sebanyak 7x dan di ayat 59 dibaca sebanyak 3x dan dilanjutkan
hingga selesai. Dan hasil dari skripsi ini peneliti menggunakan teori
sosiologi pengetahuan yang dikemukakan oleh karl mannheim yang
meliputi tiga poin yaitu makna obyektif yang berupa sebuah kegiatan rutin
setiap harinya setelah melakukan shalat subuh berjamaah, kemudian
makna ekspresif yaitu adanya rasa ketenangan,diberikan kelapangan
rezeki dan berupa bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan yang
terakhir dokumenter yaitu ketika para pelaku yang mengamalkan surah

17
Indra Wiantoro, “Tradisi Pembacaan Surah Yāsīn di Pondok Pesantren
Panggung Putra Karangwaru Tamanan Tulungagung” (Skripsi S1., IAIN Tulungagung).
11

Yāsīn setelah shalat subuh berjamaah sadar maupun tidak sadar tradisi ini
memunculkan rasa solideritas.

Agus Roiawan18(2019) Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir IAIN Ponorogo


dalam skripsi yang berjudul “Tradisi Pembacaan Surah Yāsīn (Studi
Living Quran di Pondok Pesantren Kedung Kenong Madiun)” dari hasil
penelitian ini menunjukan bahwa peneliti menemukan dua poin
permasalahan utama yaitu proses Pembacaan Yāsīn yang diawali dengan
bertawasul kemudian membaca Yāsīn yang pada ayat ke 9 dan ke 59
dibaca sebanyak 113 kali dan 40 kali kemudian membaca surah al-Ikhlas,
muawidatain, ayat kursi, al- Imran ayat 9 sebanyak 7 kali, al- Imran ayat
200 dibaca sebanyak 200 kali dan dibaca 60 kali kemudian ditutup dengan
doa. Kemudian peneliti menemukan makna yang terdapat dari tradisi
pembacaan Yāsīn yaitu meliputi makna objektif yaitu bahwa tradisi ini di
pandang sebagai suatu kewajiban, kemudian terdapat makna ekspresif
yaitu tradisi ini merupakan sarana untuk peningkatan kualitas diri dalam
hal beribadah mengahrap ridha Allah SWT di Dunia dan di Akhirat. Dan
terakhir berupa makna dokumenter yaitu tradisi ini ialah suatu kebiasaan
yang menjadi rutinitas sehingga kegiatan tradisi ini sudah mendarah
daging hingga sekarang.

Neneng Semaroji19(2018) Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir UIN Ar-Raniry


dalam skripsi yang berjudul “Kegiatan Living Quran Surah Yāsīn dalam
masyarakat Kecamatan Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah” dari hasil
penelitian ini menunjukan bahwa peneliti menemukan terdapat beberapa
alasan masyarakat mengistimewakan surah Yāsī n, karena surah Yāsīn

18
Agus Roiawan, “Tradisi Pembacaan Yāsīn (Studi Living Quran di Pondok
Pesantren Kedung Kenong Madiun)” (Skripsi S1., IAIN Ponorogo).
19
Neneng Semaroji, “Kegiatan Living Quran Surah Yāsīn dalam Masyarakat
Kecamatan Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah” (Skripsi S1., IAIN AR-Raniry).
12

merupakan jantung al-Qur‟an , membacanya seperti membaca sepuluh kali


khatam al-Qur‟an, menjadi doa buat orang meninggal, dan karena surah
Yāsīn sudah menjadi tradisi di masyarakat. Kemudian peneliti
menemukan pengaruh dalam kegiatan Living Quran surah Yāsīn yang
terjadi terhadap kehidupan masyarakat yaitu merasakan ketenangan jiwa,
menjadi obat, dan diyakini bisa memberi kemudahan dalm rezeki,
melawan mara bahaya, dapat meringankan beban mayat, saling menjaga
silaturahmi, memperbanyak Ibadah dan saling mendoakan sesama Muslim
serta jauh dari maksiat.

Nur Fatku Rahman20(2018) Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir IAIN


Tulungagug dalam skripsi yang berjudul “Pembacaan Surah Yāsīn dalam
Tradisi Tahlilan: Kajian Living Quran di Desa Pelem Kecamatan
Campurdarat” dari hasil penelitian ini menujukan bahwa peneliti
menemukan awal mula tradisi ini dilakukan, permulaan tahlilan di desa
tersebut tidak ada kepastian sejarah kapan kegiatan dimulai karena tidak
ada catatan tertulis, akan tetapi banyak dari para tokoh agama hanya bisa
menjelaskan perkembangan tahlilan mulai sejak kapan diterima dengan
baik di masyarakat setempat. Kemudian, terdapat praktik tradisi
pembacaan surah Yāsīn di desa setempat dilakukannya setelah meninggal
seseorang mulai di hari pertama berturut-turut hingga hari ketujuh, hari ke
40, hari ke 100, setelah itu hari ke 350 yang mana biasanya disebut
mendak pisan. Kemudian peneliti menemukan makna pembacaan surah
Yāsīn yaitu terdapat tiga makna, makna bagi tuan rumah, masyarakat, dan
imam jamaah

G. Metodologi Penelitian

20
Nur Fatku Rahman, “Pembacaan Surah Yāsīn Dalam Tradisi Tahlilan: Kajian
Living Quran di Desa Pelem Kecamatan Campurdarat” (Skripsi S1.,IAIN Tulungagung).
13

1. Jenis penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis merupakan jenis penelitian
kualitatif yang bersifat deskriptif dalam penulisannya mengumpulkan data
dan fakta yang dihimpun berbentuk kata atau gambar bukan angka.
Penelitian kualitatif ialah penelitian penelitian yang menggunakan latar
ilmiah, dengan maksud untuk menafsirkan fenomena yang terjadi dan
dilakukan dengan melibatkan berbagai metode yang ada.21
2. Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
a. Sumber data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung
berkaitan dengan masalah yang akan diteliti yaitu mengenai pembacaan
surah Yāsīn pada malam Jumat di jamaah Masjid Kelurahan Poris
Plawad Utara, yang mana sumber data primer ini terdapat dari
narasumber dan informan yaitu para Ustadz atau DKM (Dewan
Kemakmuran Masjid) di masing-masing Masjid dan masyarakat yang
mengikuti pembacaan surah Yāsīn pada malam Jumat yang ditunjuk
penulis sebagai informan lainnya.
b. Sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung
yang sudah tersusun dalam dokumen-dokumen. Di antara sumbernya
yaitu berupa kitab-kitab Tafsir, kitab-kitab Hadis, buku keIslaman yang
relevan dengan penelitian, dan jurnal yan berkaitan dengan tema
skripsi.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam hal ini untuk memperoleh data-data yang diperlukan, penulis
menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu sebagai berikut:

21
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011), 17.
14

a. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengumpulan data melalui pengamatan
atas gejala, fenomena dan fakta empiris yang terkait dengan masalah
penelitian22. jenis observasi penelitian yang penulis gunakan adalah
observasi partisipatif yaitu penulis menjadi bagian dari objek penelitian
serta ikut terlibat dalam mengikuti kegiatan yang sedang berlangsung.
b. Wawancara (interview)
Wawancara merupakan percakapan dua orang atau lebih dan
berlangsung antara narasumber (responden) dan pewawancara. Dalam hal
ini peneliti mewawancarai 16 orang di antaranya ialah 3 Pemimpin Yāsīn
yang memiliki pemahaman terhadap surah Yāsīn dan jamaah masjid yang
mengikuti rutin pengajian Yāsīn di malam Jumat.
c. Dokumentasi
Dalam penelitian ini terdapat Dokumentasi sebagai suatu cara
pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-
dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini Penulis Mengambil Lokasi Penelitian di
masjid-masjid yang berada di Kelurahan Poris Plawad Utara. Dalam hal
ini penulis memfokuskan jumlah Masjid yang akan diteliti sebagai subjek
dalam penelitian, yaitu berjumlah dua masjid diantaranya:
a. Masjid Darul Ihsan, berada di Jln. KH. Mustofa No 35,
RT/RW:001/005, Poris Plawad Utara.
b. Masjid Nurul Islam, berada di sekitar Komplek Puri Dewata Indah
Jln. Panglima Polim, RT/RW:003/006, Poris Plawad Utara.
Dalam penelitian ini, penulis tidak menggunakan semua Masjid

22
H.M. Musfiqon, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Prestasi Pustaka,
2012), 120.
15

yang berada di Kelurahan Poris Plawad Utara sebagai subjek penelitian


dikarenakan dari kedua Masjid inilah yang selalu rutin menggelar
Pengajian Yāsīn pada setiap malam Jumatnya.
waktu penelitian untuk pengumpulan data dilakukan setiap malam
Jumat yang merupakan kegiatan rutinan dan juga hari-hari biasa sebagai
tambahan informasi dalam menunjang askpek-aspek yang berkaitan
dengan penelitian tersebut.
5. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengumpulan sampel dalam penelitian ini ialah purposive
sampling yaitu mempertimbangkan hal-hal tertentu dalam menentukan
pengambilan sampel yaitu penulis mempertimbangkan informan yang
sesuai dengan penelitian ini yaitu memilih jamaah yang ada di kegiatan
pembacaan surah Yāsīn pada malam Jumat.
6. Teknik Analisis Data
Analisi data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-
bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain. Analisis yang penulis gunakan dimulai
dengan menelaah seluruh data yang tersedia yaitu dari hasil wawancara
7. Teknik Penulisan
Adapun tehnik penulisan yang digunakan dalam skripsi ini mengacu
kepada “Pedoman Penulisan Skripsi” yang diterbitkan oleh Fakultas
Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2017
H. Sistematika penulisan
Skripsi ini terbagi menjadi lima bab, setiap bab terdiri dari beberapa
sub- sub bab yang dimaksudkan untuk mempermudah dalam penyusunan
serta mempelajarinya, dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, batasan
16

dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi


penelitian, tinjauan pustaka dan diakhiri dengan sistematika penulisan.
Bab II terdapat pemaparan mengenai teori- teori yang berkaitan
dengan penelitian yang dilakukan peneliti. Dalam hal ini ada teori yang
akan diangkat dalam penelitian. Yaitu mengenai pengertian Tradisi Islam,
pengertian surah Yāsin, Keutaaman Surah Yāsin, pandangan mufassir
tentang surah Yāsin dan keistimewaan Hari Jumat.
Bab III terdapat bab yang mendeskripsikan hal-hal yang terkait
dengan gambaran umum Kelurahah Poris Plawad Utara akan
menggambarkan letak geografis, keadaan demografis, keadaan sosial
ekonomi, keadaan Agama masyarakat Kelurahan Poris Plawad Utara dan
profil masjid Darul Ihsan dan Masjid Nurul Islam. Gambaran umum
Kelurahan perlu diletakkan dibagian awal karena untuk membantu peneliti
dalam memahami kondisi masyarakat yang akan diteliti.
Bab IV merupakan isi pokok dalam pembahasan penelitian ini, yang
mana berkaitan dengan tradisi dan manfaat pembacaan surah Yāsin di
tempat yang sudah di paparkan.
Bab V Penutup yang berisi tentang Kesimpulan hasil Penelitian
yang telah dilakukan, saran- saran dan diakhiri dengan penutup.
BAB II
GAMBARAN UMUM SURAH YĀSĪN
A. Penamaan Surah Yāsīn
Nama Yāsīn berasal dari rangkaian huruf abjad (muqatha’ah) yang
menjadi pembukaan surah tersebut. Ini merupakan salah satu keunikan dalam
penamaan surah-surah al-Qur‟an, yang biasanya diambil dari kata kunci
dalam surah itu sendiri. Tidak selalu diambil dari kata kunci yang mengawali
surah, tapi terkadang diambil dari kata yang berada di tengah seperti surah
lain yaitu surah al-Baqarah, ataupun dapat juga diambil dari bentuk turunana
kata tertentu yang terdapat di dalamnya, seperti surah al-Takwir yang
diambil dari "ْ
ْ ‫ " ُكو رَِّر‬dalam kalimat "ْ
ْ ‫ُ ُكو رَِّر‬ َّ ‫"أِذَا‬. Yang jelas, nama surah pasti
ُ ْ‫الش ْو‬
diambil dari kata kunci yang berada di dalam surah tersebut.1 Akan tetapi
berbeda dengan surah Yāsīn, bahwasannya Nama Yāsīn sendiri yang berasal
dari rangkaian huruf yang terputus-putus (muqatha’ah) yang menjadi
pembuka surah yang mana huruf muqatha’ah ini mengandung pesan Allah
SWT.
Makna dari kata Yāsīn tidak pernah di terangkan oleh Allah SWT.
maupun Rasulullah Saw. Hal ini menyebabkan ada sebagian tafsir dari para
ulama tidak menjelaskan maknanya dan mengembalikannya kepada Allah
SWT. akan tetapi, ada sebagian kitab tafsir untuk kata Yāsīn (ُ‫ )يو‬ditemukan

berbagai pemaknaan, yaitu kata Yāsīn (ُ‫ )يو‬berasal dari kata ya insan (wahai

manusia) maksudnya bahwa Allah menyerukan kepada manusia untuk


memperhatikan ayat-ayat setelahnya yang banyak menyinggung tentang
masalah-masalah keimanan kepada Allah SWT., Rasulullah Saw., al-Qur‟an,
dan akhirat. Pendapat lain pun memaknai kata Yāsīn sebagai suatu kode
antara pencipta dan yang dicintainya yaitu antara Allah SWT. dengan
1
Amir Faishol Fath, “Tafsir Fath Surah Yāsīn” (Jakarta: Fath Institute,2017), 7-8.

17
18

utusannya. Ada sebagian ahli tafisr juga mengatakan bahwa yang dimaksud
dengan kata Yāsīn ialah ya sayyidal mursalin (wahai pemimpin rasul-rasul).
Sebagian lainnya ada yang mengatakan bahwa Yāsīn ialah nama dari surah
penafsiran lainnya mengatakan ayat tersebut sebagian huruf dari Asma Allah
SWT.2
Surah Yāsīn ialah inti al-Qur‟an (Qalb al-Qur’an) dalam arti
jantungnya al-Quran. Yang mana jantunglah yang menggerakan kehidupan
seorang manusia. Oleh sebab itu, Rasulullah Saw. mengatakan bahwa
Rasulullah Saw. ingin agar surah Yāsīn ada di dalam hati atau jantung para
umat pengikutnya, artinya beliau ingin agar umat beriman digerakan oleh isi
surah Yāsīn. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw . pada hadis Abū Bakar
yang diriwayatkan oleh al-Hakim al-Turmuzi di dalam kitabnya Nawaridul
Usul, sedangkan hadis Abū Hurairah r.a., diriwayatkan oleh Abū Bakar al-
Bazzar ia mengatakan:

َِّ‫ ََ ْو‬,ُّ, ِّ‫ ُى َوِّالْ َْ ر‬-‫ َح َّودثوَنَا ُْحَْيود‬- ِ ‫اُُبَوا‬ ْ ‫الر ْْحَ ِن بْ ِن ال َف‬
ْ ‫ ُى َوِّ ابْ ُون‬-‫ َح َّدثوَنَا َزيْ ُود‬,‫ض ِل‬ َّ ‫َح َّدثوَنَا َعْب ُد‬

‫اولَُّ اللَّووُ َعلَْي ِوو‬ ِ ُ ُ‫وال ر‬ ٍ َ‫عن عط‬-‫ِآل ع ْلقْة‬


َ ‫وِّل اللَّوو‬ َ َ‫واح – َع ْون أَِي ُىَريْو َورَ ا‬
ُ َ َ َ‫والَ ا‬ ٍ َ‫واٍ – ُى َوِّابْ ُن أَِي َرب‬ َ ْ َ َََ َ
ِ ‫ واَو ْلب الْ ُقر‬,‫وُلَّمَ" أِ َّن لِ ُِّ رل َشُّ ٍٍ اَو ْلبا‬
."ُٰ‫آن ي‬ْ ُ َ ً ْ َ ََ
“Telah menceritakan kepada kami Abd al-Rahman ibn al-Fadl, telah
menceritakan kepada kami Zaid ibn al-Hubbab, telah menceritakan
kepada kami Humaid, al-Makki, Maula keluarga „Alqamah, dari „Aṭā ibn
Abī Rabāh, dari Abū Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah
Saw. pernah bersabda: “sesungguhnya segala sesuatu itu mempunyai
kalbu, dan kalbu al-Qur‟an adalah surah Yāsīn”3

Terkait dari paparan di atas dapat disimpulkan, bahwa penamaan

2
Muhammad Said, “Pesona Surah Yāsīn” (Jakarta: Gema Insani, 2008), 8.
3
Imam Ibnu Katsir, “Tafsir Ibnu Katsir Surah Yāsīn” (Jakarta: Shahih,2015), 2-3.
https://books.google.co.id/books?id=o0DOCgAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&sourc
e=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=true
19

surah Yāsīn ini diambil dari rangkaian huruf abjad yang terputus-putus
(muqathaah), maka dalam hal ini yang menjadikannya keunikan dalam
penamaan surah yang mana pembukaan surah ini mengandung pesan Allah
SWT. dan surah Yāsīn merupakan Qalb Qur’an (jantungnya al-Qur‟an)
disebut demikian karena di dalamnya mengandung banyak nasihat dan
pelajaran yang mencerminkan keseluruhan isi al-Qur‟an.

B. Posisi Surah Yāsīn dalam Al-Qur’an


Surah Yāsīn merupakan surah ke-36 dalam al-Qur‟an. Surah ini terdiri
dari 83 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyah dan diturunkan
setelah surah al-Jinn. Surah Yāsīn tergolong surah Makkiyah, atau surah
yang diturunkan di kota Makkah. Oleh sebab itulah tema yang dibahas
didalamnya merupakan seputar akidah sama seperti surah-surah Makkiyah
yang lainnya seperti, membahas iman kepada al-Qur‟an sebagai wahyu Allah
SWT., iman kepada Nabi Muhammad Saw sebagai utusan Allah, dan iman
kepada hari Kiamat sebagai tempat kehidupan abadi di mana manusia akan
menerima balasan atas semua perbuatannya selama hidup di dunia.
Asbabun Nuzul yang terdapat pada Surah Yāsīn ini hanya sedikit ahli
tafsir yang menceritakan tentang sebab-sebab diturunkannya surah ini
kepada Nabi Muhammad Saw. Menurut Syekh Hamami Zadah bahwa Surah
ini diturunkan berkenaan dengan penolakan kerasulan oleh orang-orang kafir
Quraisy, yaitu beberapa orang kafir menghina, mencela, dan memaki Nabi
Muhammad Saw lalu mereka berkata “sesungguhnya Muhammad bukanlah
seorang Nabi dan bukanlah seorang rasul dia hanyalah yatim yang diasuh
oleh Abī Ṫālib dia hanyalah seorang penganggur, dia yang tidak memiliki
pekerjaan begitupun dia tidak pernah menuntut ilmu dimanapun Bagaimana
Muhammad bisa menjadi seorang nabi dan Rasul. Mereka terus menerus
mengingkari Nabi Muhammad. Disaat itu tentu saja Nabi mengalami
kesedihan ketika tugas yang diembannya itu ditolak oleh kaumnya. Dan
20

akhirnya Allah mengeluarkan bantahan dengan diturunkannya surah Yāsīn.4


Terdapat dalam suatu riwayat Rasulullah Saw. membaca surah al-
Sajadah dengan suara yang nyaring, orang-orang Quraisy merasa tidak
nyaman dan terganggu kemudian mereka bersiap-siap untuk menyiksa
Rasulullah Saw. akan tetapi tiba-tiba tangan mereka terbelenggu dipundak-
pundaknya, dan mereka menjadi buta sama sekali. Kemudian kaum Quraisy
mengharapkan pertolongan dari Nabi Saw. dan berkata: “kami sangat
berharap atas bantuanmu atas nama Allah dan atas nama keluarga”. Dan di
saat itu Rasulllah Saw. berdoa dan mereka pun sembuh, setelah itu terjadi
akan tetapi tidak ada seorangpun dari mereka yang beriman. Berkenaan
dengan peristiwa itu turunlan surah Yāsīn ayat 1-10.
Adapun dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Abū Jahal berkata:
“sekiranya aku bertemu Muhammad, pasti aku akan menghasutnya.” Ketika
Nabi Muhammad berada di sekitarnya, orang-orang menunjukan bahwa
Muhammad berada di sisinya. Tetapi Abū Jahal bertanya-tanya: “mana dia”,
karena dia tidak melihatnya. Surah Yāsīn 8-9 turun sebagai penjelasan
bahwa pandangan Abu Jahal di saat itu ditutup oleh Allah untuk melihat
Muhammad.
Allah SWT berfirman:
ٍ ِ‫َب‬, ‫صْيونَاهُ ِِف إََِ ٍام‬ ٍ ِ
)ٕٔ( ‫ي‬ ْ ‫ب ََااَّ ُدَِّا َوٍَاثَا َرُى ْم َوُك َّل َش ٍُْ أ‬
َ ‫َح‬ ُ ُ‫إنَّا ََْن ُن َُْن ُِ الْ َْ ِّْتَُ َونَِّْت‬

“sesungguhnya kami menghidupkan orang-orang mati dan kami


menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang
mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu kami kumpulkan dalam kitab
induk yang nyata (Lauh Mahfuz).” (Q.S. Yāsīn/36: 12).5

Terdapat suatu riwayat dikemukakan bahwasannya Banu Salamah

4
Achmad Chodjim, Misteri Surah Yāsīn, 16.
5
Kementrian Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan
Pembinaan Syariah, Al-Quran dan Terjemahannya, 440
21

bertempat tinggal di pinggir kota madinah dan ingin pindah di dekat masjid
maka turunlah surah Yāsīn ayat 12 yang menegaskan bahwa sebuah ucapan
langkah seseorang dicatat oleh Allah SWT.
Setelah turunnya ayat tersebut Nabi Saw, menasihati Banu Salamah
pindah dari tempat tinggalnya dengan sabdanya: “sesungguhnya bekas
telapak kaki kalian menuju masjid akan dicatat oleh Allah SWT. sebaiknya
kalian jangan pindah dari tempat itu”. Diriwayatkan oleh al- Tirmizi dengan
sanad hasan dan al-Hakim dengan sanad shahih yang bersumber dari Abi
Said al-Khudri. Diriwayatkan pula oleh al-Tibrani yang bersumber dari Ibn
Abbas.6
Allah SWT berfirman:
ِ ِ ِ ٍ ِ
ُ‫ضَر َ لَنَا ََوًََا َونَس َوُّ َخ ْل َقوو‬ ٌ ِ‫يم َُب‬
َ ‫) َو‬ٚٚ( ‫ي‬ ِْ ‫أ ََوََلْ يوَر‬
ٌ ‫اْلنْ َسا ُن أَنَّا َخلَ ْقنَاهُ َ ْن نُطْ َفة فَإ َذا ُى َِّ َخص‬ َ
ِ ٍ ِ ٍ ِ َّ ِ ِ ِ ِ ِ
ٌ ‫)اُ ْول ُُْيي َيَوا الو ي أَنْ َشوا ََىا أ ََّو َل ََ َّور َوُى َوِّ ب ُِّ رول َخ ْلوم َعل‬ٚٛ( ‫يم‬
‫ويم‬ ٌ َ‫ال ََ ْن ُُْييُّ الْعظَ َام َوى َُّ َر‬
َ َ‫ا‬
7
)ٛٓ( ‫ض ِر نَ ًارا فَِإ َذا أَنْوتُ ْم َِْنوُ تُِّاِ ُدو َن‬ ِ ِ
َ ‫)الَّ ي َج َع َل لَ ُِّ ْم َ َن الش‬ٜٚ(
َ ‫َّج ِر ْالَ ْخ‬
“dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa kami menciptakannya
dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang [77] dan ia
membuat perumpamaan bagi kami: Dan dia lupa kepada kejadian: ia
berkata: “siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah
hancur luluh?” [78] katakanlah: ia akan dihidupkan oleh tuhan yang
menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia maha mengetahui tentang
segala makhluk [79] Yaitu tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu
yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu.[80]” (Q.S.
Yāsīn/36: 77-80).

Terdapat suatu riwayat dikemukakan bahwa al-Ash bin Wa‟il


menghadap kepada Rasulullah Saw. dengan membawa tulang yang sudah
rusak dengan mematah-matahkannya ia berkata: “Hai Muhammad apakah

6
Qamaruddin Saleh, Asbabun Nuzul (Bandung: CV. Diponrogo, 1992), 418-419.
7
Kementrian Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan
Pembinaan Syariah, Al-Quran dan Terjemahannya, 445.
22

Allah akan membangkitkan tulang yang sudah rapuh ini?” Nabi Saw.
menjawab: “Benar! Allah akan membangkitkan ini dan akan mematikan
kamu dan menghidupkan kamu kembali serta memasukan kamu ke neraka
jahanam”, surah Yāsīn ayat 77-83 turun berkenaan dengan peristiwa tersebut
yang menegaskan kekuasaan Allah SWT. untuk membangkitkan manusia di
hari kiamat.8

C. Kandungan Surah Yāsīn


Al-Qur‟an merupakan kitab suci umat muslim yang tidak ada lagi
keraguan di dalamnya, al-Qur‟an berkedudukan sebagai petunjuk9 atau
pedoman hidup bagi umat muslim dalam mencapai kebahagiaan hidup di
dunia maupun di akhirat, serta memiliki dan memperlihatkan wawasan yang
luas10. Diturunkannya al-Qur‟an yang sebagai pedoman hidup manusia, tidak
hanya sebagai bacaan saja, akan tetapi turunnya al-Qur‟an juga untuk
dijadikan perintah atau pedoman manusia dalam menjalankan kehidupan
sehari-hari.
Al-Qur'an mempunyai kandungan surah yang terdapat di dalamnya.
begitu juga dengan surah Yāsīn, yang merupakan salah satu surah al-Qur'an
yang di dalamnya mempunyai pokok-pokok kandungan. seperti adanya
berbagai peringatan bagi manusia, pelajaran serta amalan yang terkandung
dalam surah Yāsīn mempunyai kesan tertentu bagi mereka yang
membacanya. surah Yāsīn menyentuh hati nurani bagi orang yang
memahami isi kandungannya.
Dalam surah Yāsīn terdapat kandungan yang meliputi berbagai pokok
pembahasan yaitu penjelasan tetang keberadaan Allah SWT., hari
kebangkitan, balasan atas keimanan kepada Allah SWT dan para nabi-Nya,
8
Jalaludin al-Suyuthi, Tafsir Jalalain, Teerjemahan Tafsir Jalalain Berikut Asbabun
Nuzul, terj. Bahrun Abu Bakar (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2014), 604-605.
9
Amin Sumawija, “Biarkan Al-Quran menjawab”, 28.
10
Taufik Abdullah, “Cakrawala Ilmu dalam Al-Quran”, 2.
23

bantahan dan pernyataan perang terhadap orang-orang kafir dan musyrik.11


Untuk lebih jelasnya terkait pokok-pokok isi kandungan Yāsīn
disebutkan dalam pemaparan berikut ini:12
a. Pokok-Pokok Keimanan
Pada bagian ini disebutkan bahwa pokok keimanan yang menjadikan
kandungan surah Yāsīn mencakup 8 hal, yaitu:
1. Kebenaran al-Quran sebagai kitab yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw. sebagai seorang rasul yang Allah utus untuk
menyampaikan peringatan dari-Nya.
Allah SWT berfirman:

)ٗ( ‫اط َُ ْستَ ِقي ٍم‬


ٍ ‫َّك لَ ِْن الْْرُلِي (ٖ) علَُ ِار‬
َ َ
ِ ْ ‫آن‬
َ َ ْ ُ َ َ ‫اَُِّي ِم (ٕ) إِن‬
ِ ‫ٰيُ (ٔ) والْ ُقر‬
ْ َ
)ٙ( ‫الرِحي ِم (٘) لِتُوْن ِ َر اَو ًَِّْا ََا أُنْ ِ َر آبَ ُاؤُى ْم فَو َُ ْم َغافِلُِّ َن‬
َّ ‫يل الْ َع ِزي ِز‬ِ
َ ‫تَوْنز‬
“Yāsīn[1]Demi al-Qura‟an yang penuh dengan hikma[2]sungguh,
engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari rasul-rasul[3] Yang
berada di atas jalan yang lurus[4].(sebagai wahyu) yang diturunkan
oleh (Allah) yang maha perkasa, maha penyayang[5]Agar engkau
memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyangnya
belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.[6]” (Q.S.
Yāsīn/36: 1-5) 13

2. Menjaga keimanan akidah dari semua hal bentuk syirik, seperti tidak
menyekutukan Allah SWT. dengan setan karena setan merupakan
musuh yang Nyata. Dalam arti tidak ada yang disembah selain Allah.
Allah SWT berfirman:

11
Dasteghib, “Tafsir Surah Yāsīn, terj. Ibnu Fauzi al-Muhdhar, cet. I” (Jakarta:
Cahaya,2005), 11.
12
Zikri Darussamin dan Rahman, “Merayakan Khilafiah Menuai Rahmat Ilahiah
(Jawaban-jawaban atas Persoalan Seputar Penyelenggaraan Upacara Kematian
Berdasarkan Al-Quran dan Hadis)” (Yogyakarta: Percetakan LKIS, 2017), 208.
13
Kementrian Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan
Pembinaan Syariah, Al-Quran dan Terjemahannya, 440.
24

‫) َوأ َِن‬ٙ.( ‫ي‬


ٌْ ِ‫َب‬, ‫أَ ََلْ أ َْع ََ ْد إِلَْي ُِّ ْم يٰوبَِ ِْن اٰ َد َم أَ ْن َّّل تَو ْعبُ ُدوا الشَّْي ٰط َن إِنَّوُ لَ ُِّ ْم َع ُدو‬

‫َض َّل َِْن ُِّ ْم ِجبِ اا َكَِْيوًرا أَفَولَ ْم تَ ُِّ ِّْنوُ ِّْا‬ ِ ٌ ‫اعبدوِِن ٰى َ ا ِارا‬
َ ‫) َولََق ْد أ‬ٙٔ( ‫َ ْستَقْي ٌم‬, ‫ط‬ َ ْ ْ ُ ُْ
)ٕٙ( ‫تَو ْع ِقلُ ِّْ َن‬

“Bukankah aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu


Adam agar kamu tidak menyembah setan? sunggu, setan itu musuh
yang nyata bagi kamu[60] Dan hendaklah kamu menyembah-Ku.
inilah jalan yang lurus[61] Dan sungguh, ia (setan itu) telah
menyesatkan sebagian besar di antara kamu. maka apakah kamu
tidak mengerti? [62].” (Q.S. Yāsīn/36: 60-62)14

3. Hari Kiamat, terkait hal ini disebutkan sebagaimana firman Allah SWT.
ِ ‫ٗ) َا يوْنظُرو َن إِّلَّ ايح ًة َّو‬ٛ( ‫ويو ُقِّلُِّ َن ََت ى َ ا الِّْ ْع ُد إِ ْن ُكْنتُم ا ِاداِي‬
ً ‫اح َد‬ َ َْ ُ َ َ َ َ ْ َ َ ََ ََ
)٘ٓ( ‫ٗ) فَاَ يَ ْستَ ِطيعُِّ َن تَو ِّْ ِايَةً َّوّلَ إِ َ أ َْىلِ َِ ْم يوَ ْرِجعُِّ َن‬ٜ( ‫ص ُِّْ َن‬
‫تَاْ ُخ ُ ُى ْم َوُى ْم ََِي ر‬
“Dan mereka (orang-orang kafir) berkata, “kapan janji (hari
berbangkit) itu (terjadi) jika kamu orang-orang yang benar?”[48]
mereka hanya menunggu satu teriakan, yang akan membinasakan
mereka ketika mereka sedang bertengkar.[49] sehingga mereka
tidak mampu membuat suatu wasiat dan mereka (juga) tidak dapat
kembali kepada keluarganya[50]. ” (Q.S. Yāsīn/36: 48-50)15

4. Hari Kebangkitan,dalam hal ini disebutkan sebagaimana firman Allah


SWT.

‫اث إِ َ َررِّبِ ْم يوَْن ِسلُِّ َن (ٔ٘) اَالُِّا يَا َويْولَنَا ََ ْن‬ ْ َ ُْ , ‫َونُِف َخ ِِف ال‬
ِ ‫صِِّر فَِإ َذا ىم َِن الج َد‬

َ َّ‫ت إِّل‬
‫اْي َح ًة‬ ْ َ‫ا َد َق الْ ُْ ْر َُلُِّ َن (ٕ٘) إِ ْن َكان‬ َّ ‫بوَ َعََونَا َِ ْن ََّ ْراَ ِدنَا َى َ ا ََا َو َع َد‬
َ ‫الر ْْحَ ُن َو‬

14
Kementrian Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan
Pembinaan Syariah, Al-Quran dan Terjemahannya, 444.
15
Kementrian Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan
Pembinaan Syariah, Al-Quran dan Terjemahannya, 443.
25

ِ ِ
‫ُ َشْيئًا َوّلَ ُُْتَزْو َن‬
ٌ ‫ض ُرو َن (ٖ٘) فَالْيَو َِّْم ّلَ تُظْلَ ُم نَو ْف‬ ٌ ‫َواح َد ً فَِإ َذا ُى ْم ََج‬
َ ‫يع لَّ َديْونَا ُُْم‬
)٘ٗ( ‫إِّلَّ ََا ُكْنتُ ْم تَو ْع َْلُِّ َن‬
“lalu ditiuplah sangkakala, maka seketika itu mereka keluar dari
kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada tuhannya.[51]
Mereka berkata, “celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan
kami dari tempat tidur kami (kubur)?”inilah yang dijanjikan (Allah)
yang maha pengasih dan benarlah rasul-rasul(-Nya).[52] Teriakan
itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua di hadapkan
kepada kami (untuk dihisab).[53] Maka pada hari itu seseorang
tidak akan dirugikan sedikit pun dan kamu tidak akan diberi
balasan, kecuali sesuai dengan apa yang telah kamu kerjakan [54].
(Q.S. Yāsīn/36: 51-54)”16

5. Kondisi Manusia di hari kebangkitan, dalam hal ini disebutkan


sebagaimana firman Allah SWT.

)ٙٛ( ‫ٱْلَْل ِم أَفَ َا يوَ ْع ِقلُِّ َن‬


ْ ‫ع رْ ْرهُ نوُنَ رِّ ْسوُ ِِف‬,َ ‫َوََن نو‬
"Dan barangsiapa kami panjangkan umurnya niscaya kami
kembalikan dia kepada awal kejadian(nya). maka mengapa mereka
tidak mengerti?[68]” (Q.S. Yāsīn/36: 68)17

6. Penghuni Surga, dalam hal ini disebutkan sebagaimana firman Allah


SWT.

)٘ٛ( ‫َُاٌَم اَو ِّّْل َِ ْن َر ٍّ َرِحي ٍم‬


“(kepada mereka dikatakan), “salam”, sebagai ucapan selamat dari
tuhan yang maha penyayang[58].” (Q.S. Yāsīn/36: 58)18

16
Kementrian Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan
Pembinaan Syariah, Al-Quran dan Terjemahannya, 443.
17
Kementrian Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan
Pembinaan Syariah, Al-Quran dan Terjemahannya, 444.
18
Kementrian Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan
Pembinaan Syariah, Al-Quran dan Terjemahannya, 444.
26

7. Penghuni Neraka, dalam hal ini disebutkan sebagaimana firman Allah


SWT

َ ‫٘) أَ ََلْ أ َْع ََ ْد إِلَْي ُِّ ْم يَا بَِِن‬ٜ( ‫ ََا الْ ُْ ْج ِرَُِّ َن‬,‫َو ْاَتَ ُازوا الْيَو َِّْم أَيو‬
‫آد َم أَ ْن ّلَّ تَو ْعبُ ُدوا الشَّْيطَا َن‬

‫َض َّل َِْن ُِّ ْم‬ ِ ٌ ‫) وأ َِن اعبد ِوِن ى َ ا ِارا‬ٙ.(‫إِنَّو لَ ُِّم عدو َبِي‬
َ ‫) َولََق ْد أ‬ٙٔ(‫يم‬
ٌ ‫ط َُ ْستَق‬ َ َ ُ ُْ َ ٌ ُ َُ ْ ُ

)ٖٙ( ‫َّم الَِّ ْت ُكْنتُ ْم تُو ِّْ َع ُد ْو َن‬ ِ ِ ِ ِِ


ُ ‫) ٰى ه َج ََن‬ٕٙ( ‫جبا َكَ ًريا أَفَولَ ْم تَ ُِِّّنُِّا تَو ْعقلُِّ َن‬
“Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir), “berpisahlah kamu (dari
orang-orang mukmin) pada hari ini, wahai orang-orang yang
berdosa! [59] Bukankan Aku telah memerintahkan kepadamu wahai
anak cucu adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan
itu musuh yang nyata bagi kamu,[60] Dan hendaklah kamu
menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.[61] Dan sungguh, ia (setan
itu) telah menyesatkan sebagian besar di antara kamu. Maka apakah
kamu tidak mengerti? [62] inilah (neraka) jahanam yang dahulu telah
diperingatkan kepadamu63]. (Q.S. Yāsīn/36: 59-63)”19

8. Kekuasaan Allah Meliputi segala sesuatu dan tanpa batas

‫) فَ ُسْب ٰح َن الَّ ِ ْي بِيَ ِد ِه‬ٕٛ( ‫ِّل لَوۥُ ُكن فَويَ ُِِّّ ُن‬
َ ‫إََِّّنَا أ ََْ ُرهۥُ إِ َذا أ ََر َاد َشْيوًا أَن يوَ ُق‬
)ٖٛ( ‫ْ ُك رل َش ُّْ ٍٍ َّواِلَْي ِو توُ ْر َجعُ ِّْ َن‬
ُ ِّْ ُِّ َ‫ََل‬
“sesungguhnya urusan-Nya apabila dia menghendaki sesuatu dia
hanya berkata kepadanya, “jadilah!” maka jadilah sesuatu itu.[82]
Maka mahasuci (Allah) yang ditangan-Nya kekuasaan atas segala
sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan[83].” (Q.S. Yāsīn/36:
82-83)20

b. Mengingat Kematian
Kematian ialah suatu hal yang pasti akan terjadi dan dialami oleh
setiap manusia, tidak memandang itu laki-laki ataupun perempuan, tidak
memandang usia baik itu tua ataupun muda pasti akan menglami kematian,

19
Kementrian Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan
Pembinaan Syariah, Al-Quran dan Terjemahannya, 444.
20
Kementrian Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan
Pembinaan Syariah, Al-Quran dan Terjemahannya, 445.
27

tanpa mengetahui kapan kematian itu akan kita alami. Banyak manusia yang
lalai dengan segala hal perintah sang pencipta, dan lupa akan datangnya
kematian. Mengingat hal kematian ialah salah satu kandungan dari surah
Yāsīn sebagai suatu peringatan kepada manusia.
Berdasarkan dari paparan di atas, bahwasannya kandungan yang
terdapat pada surah Yāsīn merupakan tentang perintah dan peringatan bagi
manusia, yang berhubungan dengan akidah dan gambaran bentuk kehidupan
di hari akhir nanti.
D. Fadhilah Surah Yāsīn
Terdapat beberapa Hadis Rasulullah Saw yang menerangkan tentang
Keutamaan (fadhilah) surah Yāsīn, hal ini dapat kita lihat pada hadis-hadis
sebagai berikut:

‫ َع ْن‬،‫ َع ْن أَبِ ِيو‬،‫ َع ْن َر ُج ٍل‬،‫ َع ْن أَبِ ِيو‬،‫ َحدَّثنا َعا ِرٌم َحدَّثنا َُ ْعتَ ٌِْر‬،‫ َح َّدثَِِن أَِي‬،ِ‫َحدَّثنا َعْب ُد اهلل‬
ِ ‫ال الْبو َقرُ ُنَام الْ ُقر‬ ِ َ ُ‫َن ر‬ ِ
‫آن َوذُ ْرَوتُوُ نوََزَل ََ َع ُك رل‬ ْ ُ َ َ َ َ َ‫وُلم ا‬ َ ‫الُ اهلل َعليو‬ َ ‫ِّل اهلل‬ ُ َ َّ ‫ََ ْعق ِل بْ ِن يَ َسا ٍر أ‬
،‫ت ِِّبَا‬ ِ ِ
ْ َ‫ِّم َ ْن ََْتت الْ َع ْر ِش فَو ُِّال‬
ِ ,‫اُُّ الْ َقي‬
ُ , َْ َِّ ‫ت اهللُ ّلَ إِلَوَ إِّلَّ ُى‬ ْ ‫اُتُ ْخ ِر َج‬
ٍِ
ْ ‫آيَة َْنو ََا ََثَانُِّ َن ََلَ ًِّا َو‬
َّ ‫يد اهللَ تَوبَ َارَك َوتَو َعا َ َو‬
‫الد َار‬ ِ ‫ت بِسِّرِ الْبو َقرِ و يُ اَو ْلب الْ ُقر‬
ُ ‫آن ّلَ يَو ْقَرُؤَىا َر ُج ٌل يُِر‬ ِ
ْ ُ َ َ َ َ ُ ْ َ‫أ َْو فَو ُِّال‬
ِ ِ
.‫وىا َعلَُ ََ ِّْتَا ُك ْم‬ َ ‫اآلخَرَ إِّلَّ غُفَر لَوُ َوااْوَرُؤ‬
“Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepada
kami Abī, telah menceritakan kepada kami „Ārim, telah menceritakan
kepada kami Mu‟tamir, dari Ayahnya, dari seorang laki-laki, dari
ayahnya, dari Ma‟qal ibn Yāsar r.a. yang mengatakan bahwa
sesungguhnya Rasulullah Saw. pernah bersabda: al-Baqarah adalah
punuk al-Quran dan merupakan puncaknya, diturunkan bersamaan
dengan tiap ayatnya sebanyak delapan puluh malaikat, dan ayat yang
mengatakan, “ Allah tidak ada tuhan melainkan Dia yang hidup kekal
lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya)” (al-Baqarah:255)
dikeluarkan dari bawah Arasy maka aku hubungkan atau aku gabungkan
dengan Surah al-Baqarah ayat tersebut.
Yāsīn adalah kalbu al-Quran; tidak sekali-kali seseorang membacanya
karena mengharapkan pahala Allah dan hari kemudian, melainkan
diberikan ampunan baginya, dan bacakanlah surah Yāsīn buat orang-
orang mati kalian.”
28

Kemudian, hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Nasai di


dalam kitab al-„Yaum wa Lailah melalui Muhammad ibn Abd al-A‟la, dari
Mu‟tamir ibn Sulaiman dengan sanadnya yang sama.

ِ ْ ‫ال ِل ََ ُام أ‬
‫ َح َّد ثوَنَا ُُلَْي َْا َن التوَّْي ر‬,‫ َح َّد ثوَنَا ابْ ُن املُبَ َارك‬,‫َْحَ ُدَ َح ّدَ ثوَنَا َعا ِرٌم‬
‫ َع ْن أَِي‬,ُّْ َ َ‫ُُثَّ ا‬
ُ‫الَُّ اللَّو‬
ِ َ َ‫ َع ْن ََ ْع ِقل بْ ِن يَ َسار ا‬,‫ َع ْن أَبِْي ِو‬-‫ي‬
َ ‫الَ اَ َل َر ُُ ِّْ ُل اللَّو‬ َّ ‫ََّ ِد‬ْ ‫ُ بِاالنو‬َ ‫عَُْ َْا َن – َولَْي‬
21 ِ
.ُٰ‫ يوَ ْع ِِنَ ي‬-"‫وىا َعلَُ ََ ِّْتَ ُِّ ْم‬ َ ‫َعلَْيو َو َُلَّ َمَ "ااْوَرُؤ‬
“Kemudian Imām Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami
„Ārim, telah menceritakan kapada kami Ibn al-Mubarak, telah
menceritakan kepada kami Sulaiman al-Tamimi, dari Abū Uṡman, tetapi
bukan al-Nahdi, dari ayahnya, dari Ma‟qal ibn Yasār r.a. yang
mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Bacakanlah ia
untuk orang mati kalian. Yakni surah Yāsīn tersebut.”

Dalam hadis diatas menjelaskan bahwasannya, ketika seseorang


sedang mendapatkan kesulitan, lalu dia membaca surah Yāsīn, maka Allah
akan memberikan kemudahan. dan akan mendapatkan jalan keluar atas
ragam persoalan yang dihadapi. Sedangkan jika dibaca untuk orang yang
sudah meninggal, maka Allah akan meringankan siksa bagi orang yang
sudah meninggal.
Surah Yāsīn, selain dibaca untuk orang yang sudah meninggal, terdapat
juga dalil yang menjadikan malam hari sebagai malam yang khusus yang
berkaitan dengan bacaan surah Yāsīn yaitu,

‫ َع ْن ِى َش ِام‬,‫اج بْ ُن ُُمَ َّْ ٍد‬ ِ ِ‫اق بن أَِي أ‬ ِ ُ ِ‫اَُاف‬


ُ ‫ َح َّدثوَنَا َح َّج‬,‫يل‬
َ ‫ُرائ‬
َ ُ ْ ُ ‫ظ اَبُِّ يوَ ْعلََُ َح َّدثوَنَا أ ُْ َح‬ ْ ‫ال‬َ َ‫ا‬
" َ‫الَُّ اللَّوُ َعلَْي ِو َو َُلَّ َم‬ ِ ِ َ َ‫ ع ِن اُس ِن ا‬,‫ب ِن ِزي ٍاد‬
َ ‫ال َر ُُ ِّْ ُل اللَّو‬
َ َ‫ت أَبَا ُىَريْوَرَ يوَ ُق ِّْ ُلَ ا‬
ُ ‫الَ ََس ْع‬ ََ َ َ ْ
ِ ِ ٍ
ْ ‫د َخان أ‬, ‫ َو ََ ْن اَوَراَ ٰحم الت يَ ْ ُكَر ف َيَا ال‬,ُ‫َابَ َح ََ ْغفَرا لَو‬
‫َابَ َح ََ ْغ ُف ًِّْرا‬ ْ ‫ََ ْن اَوَرأَ يُٰ ِِف لَْيولَة أ‬
."ُ‫لَو‬

21
Imam Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir Surah Yāsīn (Jakarta: Shahih,2015), 4-6,
https://books.google.co.id/books?id=o0DOCgAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&sourc
e=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=true
29

“al-Hāfiż Abū Ya‟la mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ishāq


ibn Abū Isrāīl, telah menceritakan kepada kami Hajjāj ibn Muhammad,
dari Hisyām ibnu Ziyād, dari al-Hasan yang mengatakan bahwa ia pernah
mendengar Abū Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah Saw. pernah
bersabda: Barang siapa yang membaca surah Yāsīn di malam hari, pada
keesokan harinya ia ampuni. dan barang siapa yang membaca Ha Mim
yang di dalamnya disebutkan Dukhan (surah al-Dukhan), pada pagi
harinya diampuni dosanya.”
ٍ ‫ََِّ ثَِقْي‬-‫اق بْ ِن أِبْور ِاىيم‬
‫ َح َّدثوَنَا الْ َِّلِْي ُد‬-‫ف‬ ِ
َ ‫ا ِحْي ِح ِوَ َح َّدثوَنَا ُُمَ َّْ ُد بْ ُن أ ُْ َح‬ ِ
َْ َ َ َ ‫ال ابْ ُن حبَّا َن ِِف‬ َ َ‫ا‬
ِ ِ‫بن شج ِاع ب ِن الِّْل‬
, ‫ َح َّدثوَنَا ُُمَ َّْ ُد بْن ُج َحاد‬,‫اد بْ ُن َخْيََْة‬ ُ َ‫ َح َّدثوَنَا ِزي‬,‫ َح َّدثوَنَا أَِي‬,,‫الس ُِّ ِِِّن‬
َّ ‫يد‬ َ ْ َ ُ ُْ
َ‫"َ ْن اَوَرأ‬ ِ
َ َ‫الَُّ اللَّوُ َعلَْيو َو َُلَّ َم‬
ِ
َ ‫ال َر ُُ ِّْ ُل اللَّو‬
َ َ‫الَ ا‬ َ َ‫ َع ْن ُجْن َد بْ ِن َعْب ِد اللَّ ِو ا‬,‫اَُ َس ِن‬ ْ ‫َع ِن‬
."ُ‫ غُ ِفَرلَو‬,‫يُٰ ِِف لَْيولَ ٍة ْالبتِغَاٍَ َو ْج ِو اللَّ ِو‬
“Ibnu Hibbān di dalam kitab sahihnya mengatakan, telah menceritakan
kepada kami Muhammad ibnu Ishāq ibnu Ibrāhīm Maulā Ṡaqīf, telah
menceritakan kepada kami al-Walid ibnu Syujā‟ ibn al-Walīd al-Sakūniy,
telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami
Ziyād ibn Khaiṡamah, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibn
Juhūdah, dari al-Hasan, dari Jundab ibn Abdullah r.a yang mengatakan
bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: “Barang siapa yang membaca
surah Yāsīn di malam hari karena mengharap rida Allah SWT., maka
diberikan ampunan baginya (dari dosa-dosanya)”.22

Berdasarkan Hadis di atas menjelaskan bahwasannya barang siapa


saja yang membaca surah Yāsīn pada malam hari dengan mengharap
keridaan Allah semata, maka Allah hendak mengampuni dosanya malam itu
sampai pagi hari.

Surah Yāsīn, sebagaimana sabda Rasulullah Saw. adalah inti al-


Qur‟an (Qalbul Qur’an), disebut demikian karena di dalamnya mengandung
banyak nasihat dan pelajaran yang mencerminkan keseluruhan isi al-Qur‟an.

,ُّ, ِّ‫ ُى َِّالْ َْ ر‬-‫ َح َّدثوَنَا ُْحَْيد‬- ِ ‫اُُبَا‬ ْ ‫ ُى َِّ ابْ ُن‬-‫ َح َّدثوَنَا َزيْ ُد‬,‫ض ِل‬ْ ‫الر ْْحَ ِن بْ ِن ال َف‬
َّ ‫َح َّدثوَنَا َعْب ُد‬
‫ِّل اللَّ ِو‬
ُ ُُ ‫ال َر‬
َ َ‫الَ ا‬ َ َ‫اح – َع ْن أَِي ُىَريْوَرَ ا‬ ٍ َ‫ َع ْن َعطَ ٍاٍ – ُى َِّابْ ُن أَِي َرب‬-َ‫ََ َِّْ ِآل َع ْل َق َْة‬

22
Imam Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir Surah Yāsīn (Jakarta: Shahih,2015), 3-4,
https://books.google.co.id/books?id=o0DOCgAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&sourc
e=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=true
30

ِ ‫ واَو ْلب الْ ُقر‬,‫الَُّ اللَّو علَي ِو وُلَّمَ" أِ َّن لِ ُِّ رل َشُّ ٍٍ اَو ْلبا‬
."ُ‫آن ٰي‬ْ ُ َ ً ْ َ ََ َْ ُ َ
“Telah menceritakan kepada kami Abd al-Rahman ibn al-Faḍl, telah
menceritakan kepada kami Zayd ibn al-Habbab, telah menceritakan
kepada kami Humayd al-Makki Maula keluarga „Alqamah, dari „Aṭā
ibnu Abū Rābah, dari Abū Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa
Rasulullah Saw. pernah bersabda: “sesungguhnya segala sesuatu itu
mempunyai kalbu, dan kalbu al-Qur‟an adalah surah Yāsīn.”23

Berdasarkan hadis di atas menjelaskan bahwa surah Yāsīn merupakan


Qalbul Qur’an dalam arti jantungnya al-Qur‟an, yang mana jantunglah yang
menggerakan kehidupan seorang manusia.
Selain sebagai jantung hati al-Qur‟an, bahwa dengan membacanya surah
Yāsīn dapat mengimbanginya seperti membaca al-Quran sepuluh kali.
sebagaimana sabda Rasulullah Saw.

َ ٍَ‫ب اللّوُ لَووُ بِِقَراٍَ ِِتَوا اِ َورا‬ ِ ٍ ِ ِ


ُ ‫ َواَو ْل‬,‫إ َّن ل ُِّ رل َش ٍُّْ اَو ْلبًا‬
َ َ‫ َو ََ ْن اَوَراَ ٰيُ َكت‬,ُ‫ب الْ ُق ْراّن ٰي‬
24 ٍ
.ْ‫الْ ُقراّ ِن َع ْشَر َََّرا‬
“Tiap sesuatu memiliki hati, dan hatinya al-Qur‟an adalah surah Yāsīn.
Barangsiapa membaca surah Yāsīn, maka Allah akan mencatat baginya
pahala membaca al-Qur‟an sepuluh kali ”25

Terkait adanya keutamaan- keutamaan yang dimiliki pada surah Yāsīn


dan Allah SWT. akan memberikannya keistimewaan bagi seorang yang
membaca surah Yāsīn dengan ikhlas, khusyu dan penuh pengharapan
keriḍaan Allah SWT. maka dari itu para jamaah Masjid di Kelurahan Poris
Plawad Utara menjadikannya tradisi pembacaan surah Yāsīn pada malam
Jumat

23
Imam Ibnu Katsir, “Tafsir Ibnu Katsir Surah Yāsīn”, 2-3.
https://books.google.co.id/books?id=o0DOCgAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&sourc
e=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=true
24
Sunan al-Tirmidzi, “Kitab Sunan al-Tirmidzi, Juz 4”, 237.
25
Imam al-Qurthubi, “Kedahsyatan Fadhilah al-Quran”, 551
BAB III
GAMBARAN UMUM KELURAHAN PORIS PLAWAD
UTARA

A. Kondisi Geografis
Kelurahan Poris Plawad Utara ialah Kelurahan yang terdapat di
Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang. Kelurahan ini berada di Jl.
Perumahan Puri Dewata No.4, Cipondoh Kota Tangerang dan Jarak
kelurahan ke pusat kecamatan berjarak 3 km, jarak kelurahan ke ibu Kota
Kelurahan 18 km, sedangkan jarak kelurahan ke ibukota Provinsi 94 km dan
jarak kelurahan ke ibukota negara berjarak 20km. Kelurahan Poris Plawad
Utara terdapat 9 RW dan 48 RT.
Kelurahan Poris Plawad Utara yang merupakan bagian dari Kecamatan
Cipondoh Kota Tangerang merupakan unsur pendukung tugas yang dipimpin
oleh Lurah yang berkududukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
camat sebagaimana diamanatkan dalam PP No. 71 tetang Kelurahan.
1. Secara administrasi kelurahan ini dibatasi oleh:
 Sebelah Utara: Poris Plwad
 Sebelah Selatan: Poris Plawad indah
 Sebelah Timur: Cipondoh Makmur
 Sebelah Barat: Tanah Tinggi
2. Susunan struktur pengurus Kelurahan Poris Plawad Utara:
a. Lurah : Tonny, S.Sos
b. Sekretaris Lurah : Ressy Nurlijayanti, S. IP
c. Seksi Tata Pemerintahan : H. Mardawih, S. Sos
d. Seksi Ekonomi dan Pembangunan : Aselih Yahada, SE

31
32

B. Kondisi Demografis
Penduduk merupakan seluruh orang yang berdomisili di wilayah
geografis republik indonesia selama 6 bulan ataupun lebih dan ataupun
mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan namun bertujuan menetap.
Jumlah Penduduk Kelurahan Poris Plawad Utara seluruhnya ada
29.040 Jiwa, yang terdiri dari:1
1) Jenis Kelamin
Jenis Kelamin : Jumlah
Laki-laki : 7866 orang
Perempuan : 7897 orang

C. Kondisi Sosial, Ekonomi, Dan Keagamaan


Keadaan social ekonomi masyarakat kelurahan Poris Plawad Utara
sangat berkaitan dengan satu sama lain. Dengan mata pencaharian utama
yang terbilang cukup memumpumi, yaitu Pegai Negeri Sipil(PNS), karyawan
swasta, dan pengusaha dll. Di sisi lain, pendidikan memiliki pengaruh baik
secara social dan ekonomi masyarakat Kelurahan Poris Plawad Utara dapat
terbilang cukup baik. Tercatat perekonomian yang terdata di Kelurahan Poris
Plawad Utara sebagai berikut:
Mata pencaharian Penduduk:2
Tabel 3.1
Data Mata Pencaharian Masyarakat Poris Palwad Utara
No Pekerjaan Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Petani 34 9
2 Buruh Tani 19 8
3 Pegawai Negri Sipil 80 45
4 Pengrajin 2 0
5 Pedagang Barang Kelontong 67 14
6 Montir 17 0
7 Dokter Swasta 4 2

1
Arsip Kelurahan Poris Plawad Utara, 2019/2020.
2
Arsip Kelurahan Poris Plawad Utara, 2019/2020.
33

8 Perawat Swasta 2 13
9 Bidan Swasta 6 6
10 TNI 15 3
11 POLRI 25 4
12 Pengusaha kecil, menengah dan 689 39
besar
13 Guru Swasta 86 102
14 Dosen Swasta 21 6
15 Karyawan Perusahaan Swasta 3121 1674
16 Karyawan Perusahaan Pemerintah 16 7
17 Wiraswasta 8 0

Pendidikan merupakan satu hal penting dalam kehidupan masyarakat.


Melalui proses pendidikan, segala bentuk kehidupan masyarakat akan
memajukan tingkat kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian
pada khususnya. Maka dari itu Poris Plawad Utara telah memiliki sarana
untuk menunjang masyarakatnya terutama untuk para generasi selanjutnya
agar mendapatkan pendidikan yang layak dengan melakukan pembangunan
sekolah-sekolah baik negri maupun swasta.
Adapun data sarana pendidikan yang terdapat di Poris Plawad utara,
sebagai berikut3:
Tabel 3.2
Data Lembaga Pendidikan Masyarakat Poris Palwad Utara
Status
No Tingkat
Negri Swasta
1 TK - 6
2 SD 3 -
3 SMP - 3
4 SMU - -
5 SMK - 5
6 PERGURUAN - -
TINGGI
JUMLAH 3 14

Keadaan keagamaan Poris Plawad Utara sagat kental sekali. Terliahat

3
Arsip Kelurahan Poris Plawad Utara 2019/2020.
34

dari gotong royong yang terdapat di kelurahan Poris plawad utara, apabila
mengadakan rutinitas kegiatan-kegiatan kegamaan seperti halnya
mengadakan: pengajian, tahlilan, maulid Nabi, Isra‟ Mi‟raj, menyabut tahun
baru Islam, dll. Warga kelurahan poris Plawad Utara sangat bersemangat
untuk saling tolong-menolong satu sama lain buat meramaikan aktivitas
tersebut.
Masyarakat kelurahan Poris Plawad Utara bermayoritas Islam, yang
senantiasa mengadakan rutinitas pengajian malam Jumat. Pengajian tersebut
dilaksanakan di masjid-masjid yang ada di kelurahan Poris Plawad Utara.
Dengan tujuan untuk menjalin silaturrahim terhadap warga sekitar serta
mengenal satu sama lain dan juga memperkuat ukhuwah Islamiah sesama
masyarakat kelurahan Poris Plawad Utara. Pengajian yang dilaksanakan tiap
malam Jumat tepatnya dilaksanakan di masjid setelah sholat maghrib
berjamaah hingga menjelang sholat Isya.
Adapun data-data yang tercatat di Kelurahan Poris Plawad Utara
jumlah prasarana peribadatan sesuai dengan sosial keagamaan penduduk
sebagai berikut:
Tabel 3.3
Data Sarana dan Prasarana Poris Palwad Utara
Tempat Ibadah Jumlah
Masjid 7
Mushola 13
Gereja -
Pura -
Vihara -

D. Profil Masjid Darul Ihsan


Masjid Darul Ihsan, yang berada di Jl. KH. Mustofa No. 35,
RT.001/RW. 005, Poris Plawad Utara, Kecamatan Cipondoh Kota
Tangerang. Masjid ini mulai berdiri 3 tahun 5 bulan. Masjid ini awalnya
hanya sebuah mushola yang di wakafkan dari salah satu anggota keluarga
35

imam masjid yaitu ayah dari ust Rahmat. Ayah beliau juga sebelum
almarhum seorang imam mushola dan sekaligus guru ngaji di mushola
tersebut. Pada awal mulanya mushola ini tidak hanya dipergunakan untuk
shalat berjamaah saja akan tetapi dipergunakan buat pengajian anak-anak
saja. kemudian seiring berjalannya waktu, mushola ini di renovasi lagi serta
dapat dipergunakan pengajian bulanan untuk ibu-ibu serta bapak-bapak. Dan
seiring berjalannya waktu mushola ini direncanakan untuk diperbesar lagi
dan dijadikannya masjid karna permintaan dari warga sekitar agar bisa
dipergunakannya untuk shalat jumat. Dan akhirnya dengan kesepakatan
bersama dari pihak masyarakat dan pengurus mushola akhirnya mushola ini
diperbesar dan dijadikannya masjid. Masjid ini dapat dipergunakan shalat
jumat serta dapat diadakannya shalat idul fitri, idul adha dan juga dapat
dipergunakan kegiatan keagamaan untuk warga tersebut.4
Adapun struktur Kepengurusan Masjid Darul Ihsan terdapat beberapa
bagian, yaitu:
1. Dewan Penasehat : Drs. H. Sachrudin
2. Ketua : H. A.Rahmat HS,.S.Pd
3. Sekretaris : Sugiyanto
4. Bendahara : Makum Mustofa
5. Bidang Peribadahan : Muhadi
Idris
6. Bidang pendidikan dan Dakwah : M. Safei, S.Pdi
Drs. HJ. Nuriah
7. Bidang usaha dan Pengembangan : Noor Ahmad
Gugun Gunawan
8. Bidang Pelayanan dan Kegiatan Keagamaan : Aan

4
Rahmat (Imam Masjid Darul Ihsan Kelurahan Poris Plawad Utara), Diwawancarai
oleh Nidaaul husna, 21 Agustus 2020, Banten.
36

Ade Lesmana
Hifzulloh
Saprudin
9. Bidang Peralatan dan Maintance : Mukmin
Wibowo
10. Bidang Humas : Aan
Ade Lesmana
Hifzullah
Saprudin
E. Profil Masjid Nurul Islam
Masjid Nurul Islam yang berada di sekitar komplek Puri Dewata Indah
Jl. Panglima Polim, RT.003/RW. 006, Poris Plawad Utara, Kec. Cipondoh,
Kota Tangerang. Masjid Nurul Islam awal mulanya hanya masjid biasa yang
tidak terlalu begitu besar dan hanya satu lantai saja. masjid ini dibangun oleh
salah satu pengembang untuk dijadikannya fasilitas umum. Kemudian masjid
ini diresmikan langsung oleh bapak Wali Kota Tangerang pada tanggal 28
Januari 1997. Seiring berjalannya waktu masjid ini diperlebar lagi dan
diperbagus lagi oleh masyarakat sekitar komplek Puri Dewata Indah karna
banyak permintaan dari masyarakat untuk di perlebar dan diperbagus lagi
begitupun ada beberapa fasilitasnya memang sudah tak terurus maka dari itu
masyarakat sekitar insiatif dan menyepakatinya untuk merenovasi masjid
tersebut, dan masjid tersebut direnovasi dari hasil bantuan-bantuan dana
masyarakat sekitar dan dibantu juga oleh pemda. Setelah masjid ini
direnovasi masjid ini terbangun menjadi dua lantai, lantai pertama
dijadikannya tempat yang sering digunakan untuk salat berjamaah setiap
harinya. Sedangkan lantai dua digunakan ketika jamaah telah memenuhi
lantai pertama, seperti disaat pelaksanannya salat Jumat, salat tarawih, salat
Idul Fitri maupun Idul Adha. Dan masjid ini tidak hanya digunakan untuk
37

salat berjamaah saja akan tetapi dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan


keagamaan seperti acara Maulid Nabi, Isra‟ Miraj, pengajian bapak-bapak
ibu-ibu dll.5
Adapun Struktur kepeunguran Masjid Nurul Islam terdapat beberapa
bagian, yaitu:
1. Penasehat : H. Dr. K Guntarico
Amirudin
2. Pembina : Lurah
RW
3. Ketua : H. Sudir
4. Wakil Ketua : H. Sambudi
5. Sekretaris : Widiantok
Fatoni
6. Bendahara : Gunadi
Tedi. S
7. Bidang Takmir : H. M. Hudri
8. Bidang Ubudiah : H. Abdul Rauf
Kasno
9. Bidang PHBI : H. Dedi
H. Sapriyanto
10. Bidang Taklim : H. Jamin
Hj. Budi Pertiwi
11. Bidang KBIHU : KH. Jajang
12. Bidang Pendidikan : H. Nurdin
13. Bidang Sarana/ Prasarana : H. Tugono
14. Bidang Perenc. Pembangunan : Suharmanto

5
Sudir (Anggota Yāsīnan Masjid Nurul Islam Kelurahan Poris Plawad Utara),
diwawancarai oleh Nidaaul Husna, 29 Agustus 2020, Banten.
38

Bambang S
15. Bidang UNIT I. T : H. Nuril
Joko Sulistiyono
16. Bidang Perawatan : Panca Riyanto
H. Sukri
17. Bidang Keamanan : Tasmini
Jumadi
18. Bidang Sosial : H. Syahnurul
19. Bidang Humas : Ian Sofyan
Djoko
Hakim
20. Bidang Pendanaan : Sakidi
H. Supangat
21. Bidang Kesejahteraan : Abd. Rahman S
Sujalmo Giman
Riyanto
Kusnadi
22. Bidang Kewanitaan : Hj. Nurjanah
Hj. Eka Hartoyo

F. Biodata Informan
Untuk melihat background dari para jamaah masjid-masjid Kelurahan
Poris Plawad Utara, penulis akan menampilkan data narasumber dan
responden yang dapat dibedakan berdasarkan jenis kelamis, usia, pekerjaan,
tingkat pendidikan dan kemampuan mengaji.
39

Tabel 3.4
Biografi Responden
No Nama L/P Umur Pekerjaan Tingkat Kema
Pendidikan mpuan
Mengaj
i
1 H. Rahmat L 58 Dai S1 Mampu
Tahun mengaj
i
2 Maqum L 45 Guru D3 Mampu
Mustofa Tahun mengaj
i
3 Muhammad L 50 Dosem S2 Mampu
Nurdin Karim Tahun mengaj
i
4 Sudir L 58 PNS S1 Mampu
Tahun mengaj
i
5 Sugianto L 53 Karyawan D3 Mampu
Tahun Swasta mengaj
i
6 H.Mahmud L 60 Wirausaha S1 Mampu
Panen Tahun mengaj
i
7 Zaida P 49 Guru S1 Mampu
Tahun mengaj
i
8 Yulina P 42 IRT SMA Mampu
40

Tahun mengaj
i
9 Syarofah P 30 IRT S1 Mampu
Tahun mengaj
i
10 Siti Zulaekha P 51 IRT SMA Mampu
Tahun mengaj
i
11 Tedi L 45 Pedagang SMA Mampu
Tahun mengaj
i
12 Suhartoyo L 47 Wiraswasta S1 Mampu
Tahun mengaj
i
13 Ahmad L 56 PNS S1 Mampu
Syauqi Tahun mengaj
i
14 Muhammad L 41 PNS S1 Mampu
Ridwaan Tahun mengaj
i
15 Syahnurul L 49 Karyawan S1 Mampu
Tahun Swasta mengaj
i
16 Khairul Adam L 54 PNS S1 Mampu
Tahun mengaj
i
BAB IV
ANALISIS TRADISI PEMBACAAN SURAH YĀSĪN
A. Prosesi Praktik Pembacaan Surah Yāsīn
1. Praktik Pembacaan Surah Yāsīn di Masjid Darul Ihsan
Pelaksanaan pembacaan Surah Yāsīn di Masjid Jami‟ Darul Ihsan
dilakukan sepekan sekali setiap malam Jumat setalah salat maghrib.
Setelah salat maghrib, para jamaah tetap dalam keadaan safnya. Akan
tetapi, para jamaah diperbolehkan mencari tempat ternyaman. Ada
beberapa jamaah yang membagikan buku Yāsīn untuk jamaah lainnya.
Pembacaan ini dipimpin langsung oleh ketua DKM yaitu Ustadz Rahmat.
Para Jamaahnya kegiatan ini terdiri dari bapak-bapak, ibu-ibu dan remaja.
Tata cara pembacaan surah Yāsīn pada malam Jumat dilaksanakan sebagai
berikut.
Prosesi pembacaan Yāsīn ini pertama, diawali dengan niat membaca
ta‟awuz dan basmalah. kedua,dilanjut dengan pembacaan tawasul yang
dipimpin oleh pemimpin Yāsīn yang bertujuan untuk berwasilah supaya
doa atau pun ibadahnya diterima dan diijabah atau dikabulkan oleh Allah
SWT. Ketiga, setelah bertawasul lanjut pembacaan Yāsīn dari ayat 1
sampai ayat 83. Keempat, selesai pembacaan surah Yāsīn dilanjut dengan
pembacaan Tahlil. Kelima, setelah tahlil ditutup dengan doa yang
dipimpin oleh pemimpin Yāsīn yaitu imam masjid.1

‫الَُّ اهللُ َعلَ ِيو َو َُلَّ َم َواَلِِو َواَْزَو ِاج ِو َواَْوّلَ ِدهِ َوذُريَّاتِِو‬ ِ ْ ‫ اِ َ ح‬
‫ضَرا النِ ر‬
َ ‫َِّب‬ َ
.‫الْ ِف ِاَتَ ِة‬
ٍ‫َ َد ِا‬, ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ْ ‫ ُُثَّ اِ َ ح‬
َ ‫ي َوال َْوليَاٍ َوالش‬ َ ْ ‫ضَرا إِ ْخ َِّانو َ َن الَنْبِيَاٍ َواملُْر َُل‬ َ
‫ي‬ ِِ َّ ‫و‬
َ ْ ُ‫الصا‬ َ
1
Catatan Observasi Lapangan Langsung pada 1 Oktober 2020.

41
‫‪42‬‬

‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬


‫ي‬‫ي َواملُ ْسل َْاْ َواملُْؤَن ْ َ‬ ‫ُُثَّ ا َ ََجْي ِع أ َْى ِل ال ُقبُو ِِّْر َ َن املُ ْسلْ ْ َ‬ ‫‪‬‬
‫اا إِ َ‬ ‫اْ َِ ْن ََ َشا ِرِق ال َْر ِ‬ ‫واملؤَِنَ ِ‬
‫ص ِّْ ً‬‫ض إِ َ ََغَا ِرِِّبَا بوَرَىا َوََْب ِرَىا ُخ ُ‬ ‫َ ْ‬
‫اَينَا‬‫اَينَا وَ َشايِ ِخ َ َش ِِ‬ ‫آب ُائِنَا وأ َََُّاتِنَا وأَج َد ِادنَا وجدَّاتِنَا وَ َش ِِ‬
‫َ‬ ‫ََ‬ ‫ََ‬ ‫ََ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ َ َ‬
‫ِ‬ ‫وأَُاتِ َ تِنا وأَُاتِ َ ِ أ ِ ِ ِ‬
‫اجتَ َْ ْعنَا َى َُنَا‬ ‫َح َس َن إِلَْيونَا َول َْ ْن ْ‬ ‫َُات َ تنَا َول َْ ْن أ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َ َ‬
‫ِ‬
‫بِ َسبَبِ ِو َش ٌٍُّْ لِ ِلو ََلُ ُم الْ َفاَتَةُ‬
‫َُ ٔ‪ٖٛ-‬‬ ‫ُُ َِّْرُ يۤ ٰ‬ ‫‪‬‬
‫الرِحْي ِم‬
‫الر ْْح ِن َّ‬ ‫بِ ْس ِم اهللِ َّ‬ ‫‪‬‬
‫الص َْ ُود‪ََ .‬لْ يَلِو ْد َوََلْ يوٌ ِّْلَو ْد‪َ .‬وََلْ يَ ُِّون لَّوُ ُك ُف ًوِّا‬ ‫َحو ٌد‪ .‬اَهللُ َّ‬ ‫اُ ْل ُى َِّ اهللُ أ َ‬ ‫‪‬‬
‫ص) ‪7x‬‬ ‫ِ‬
‫َحو ٌد‪َِّْ ُُ ( .‬رُ ال ْخ َا ْ‬ ‫أَ‬
‫الرِحْي ِم‬
‫الر ْْح ِن َّ‬ ‫بِ ْس ِم اهللِ َّ‬ ‫‪‬‬
‫ب‪.‬‬ ‫ٍِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫اُ ْل أَعُ ِّْذُ بَر ر الْ َفلَم‪ْ َ .‬ن َشر َاَ َخلَ َم‪َ .‬وَ ْن َشر َغاُم إذَا َواَ َ‬
‫اُ ٍد إِذَا َح َس َد‪َِّْ ُُ ( .‬رُ‬ ‫اْ ِِف الْع َق ِد‪ .‬وَِن َشر ح ِ‬
‫َ‬ ‫ُ َ ْ‬
‫وَِن َشر النوَّفَّاثَ ِ‬
‫َ ْ‬
‫الْ َفلَ ِم) ‪7x‬‬
‫الرِحْي ِم‬
‫الر ْْح ِن َّ‬ ‫بِ ْسم اهللِ َّ‬ ‫‪‬‬
‫َّاس‪ْ َِ .‬ن َشر الْ َِّ ُْ َِّ ِ‬ ‫َّاس‪ .‬إِلَ ِو الن ِ‬ ‫ك الن ِ‬ ‫َّاس‪َ .‬لِ ِ‬ ‫ِ‬
‫اس‬ ‫اُ ْل أَعُ ِّْذُ بَر ر الن ِ َ‬ ‫‪‬‬
‫اْلِن َِّة َوالن ِ‬‫َّاس‪َ َِ .‬ن ْ‬ ‫ا ُد ْوِر الن ِ‬ ‫اْلن ِ َّ ِ‬
‫َّاس‪َِّْ ُُ ( .‬رُ‬ ‫س ِِف ُ‬ ‫ِ‬
‫َّاس‪ .‬اَل ْي يوُ َِّ ُِّْ ُ‬ ‫َْ‬
‫َّاس) ‪7x‬‬ ‫الن ِ‬
‫الرِحْي ِم‬
‫الر ْْح ِن َّ‬ ‫بِ ْسم اهللِ َّ‬ ‫‪‬‬
‫ي‪ .‬الَّ ِيْ َن يوُ ْؤَِنُو ِّْ َن‬ ‫ِ‬
‫ب فْيو ُى ًدى لرْل ُْتَّق ْ َ‬
‫ك الْ ِِّتٰب َّل ري ِ ِ‬
‫َْ َ‬ ‫ُ‬
‫ِ‬
‫ا َۤلّۤ‪ٰ .‬ذل َ‬
‫الص ٰلَِّ َوِِمَّا َرَزاْوٰنو َُ ْم يوُْن ِف ُق ِّْ َن‪َ .‬والَّ ِيْ َن يوُ ْؤَِنُو ِّْ َن ِِبَاۤ‬
‫ب َويُِقْي ُْ ِّْ َن َّ‬ ‫بِالْغَْي ِ‬
‫ۤ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك َع ٰلُ‬ ‫اّل ِخَرِ ُى ْم يوُ ِّْانُو ِّْ َن ‪ .‬اُوٰل ِٕى َ‬‫ك َوبِ ْ ٰ‬ ‫ك َوََاۤ اُنْ ِزَل َِ ْن اَوْبل َ‬ ‫اُنْ ِزَل الَْي َ‬
‫ك ُى ُم الْ ُْ ْفلِ ُح ِّْ َن‪َِّْ ُُ ( .‬رُ البَو َقَرَِ ٘‪)ٔ-‬‬ ‫ۤ‬
‫ُى ًدى رَ ْن َّررِّبِ ْم َواُوٰل ِٕى َ‬
‫الرِحْي ُم‪َِّْ ُُ ( .‬رُ البَو َقَرَِ ٖ‪)ٔٙ‬‬ ‫الر ْْحَ ُن َّ‬ ‫اح ٌدّلَ إِلَ َو إِّلَّ ُى َِّ َّ‬‫وإِ ََل ُِّم إِلَو و ِ‬
‫َ ُ ْ ٌَ‬ ‫‪‬‬
‫‪43‬‬

‫اَُ ‪ ُّ,‬الْ َقي‪,‬و ُِّْم ّلَ تَاْ ُخ ُ هُ ُِنَةٌ َوّلَ نوَ ٌِّْم لَوُ ََا ِِف‬ ‫اهللُ ّلَ إِلَ َو إِّلَّ ُى َِّ ْ‬ ‫‪‬‬
‫ض ََ ْن َذاالَّ ِ ْي يَ ْش َف ُع ِعْن َدهُ إِّلَّ بِِإ ْذنِِو يوَ ْعلَ ُم ََا‬ ‫اْ َوََا ِِف ال َْر ِ‬ ‫السِّْ ِ‬
‫َّ َ َ‬
‫ِ ِ ِ ِِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫بوَ ْ َ ِ ِ‬
‫ي أَيْديَْ ْم َوََا َخ ْل َف َُ ْم َوّلَ ُُيْيطُِّْ َن ب َش ٍئ َ ْن ع ْلْو إّلَّ ِبَا َشاٍَ‬
‫العلِ ‪ُّ,‬‬ ‫ِ‬
‫ض َوّلَ يوَ ُؤ ُدهُ ح ْفظُ َُ َْا َوُى َِّ َ‬
‫و ُِع ُكرُِي‪,‬و َّ ِ‬
‫الس َْ َِّاْ َوال َْر َ‬ ‫َ َ ْ ُ‬
‫الع ِظْي ُم‪َِّْ ُُ ( .‬رُ البَو َقَرَِ ٕ٘٘)‬ ‫َ‬
‫ض َوإِ ْن توُْب ُدو َاَا ِِف أَنْو ُف ِس ُِّ ْم أ َْو‬ ‫اْ َوََ ِاِف ال َْر ِ‬ ‫السَِّْ ِ‬ ‫ِٰ ِ ِ‬ ‫‪‬‬
‫للّو ََاِف َّ َ َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫ُُتْ ُفِّهُ ُُيَا ُْب ُِّ ْم بو اهللُ فَويَو ْغف ُر ل َْ ْن يَ َشاٍُ َويوُ َع ر ُ ََ ْن يَ َشاٍُ َواهللُ‬
‫َعلَُ ُك رل َشْي ٍئ اَ ِديْوٌر‪َ ٍ .‬اَ َن َّ‬
‫الر ُُ ِّْ ُل ِِبَا أُنْ ِزَل إِلَْي ِو َِ ْن َربرِو َوالْ ُْ ْؤَِنُو ِّْ َن‬
‫ي أَ َح ٍد َِ ْن ُر ُُلِ ِو‬ ‫ِ ِ ِِ ِ ِِ‬
‫ُكل ٍَ َاَ َن بِاهلل َوََاَئ َِّتو َوُكتُبِو َوُر ُُلو ّلَ نوُ َفر ُق بوَ ْ َ‬
‫ف اهللُ‬
‫ِ‬
‫ك الْ َْصْيو ُر‪ّ .‬لَ يُ َِّلر ُ‬ ‫ك َربوَّنَا َوإِلَْي َ‬ ‫َواَالُِّا ََِس ْعناَ َوأَطَ ْعناَ غُ ْفَرانَ َ‬
‫اخ ْ نَا‬ ‫نوَ ْفسا إِّلَّ وُعَا ََلا َا َكسبت وعلَيوَا َا ْكتَسبت ربوَّنَا ّلَ توُؤ ِ‬
‫َ‬ ‫ُ ْ َ َ َ َ ََ ْ َ َ ْ َ َ ََ ْ َ‬ ‫ً‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اًرا َك َْا َْحَْلتَوُ َعلَُ‬ ‫َخطَاْنَا َربوَّنَا َوّلَ ََْتْ ْل َعلَْيونَا إ ْ‬ ‫إِ ْن نَسْيونَا أ َْو أ ْ‬
‫ف َعنَّا َوا ْغ ِف ْر لَنَا‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫الَّ يْ َن َ ْن اَوْبلنَا َربوَّنَا َوّلَ َُتَ رْ ْلنَا ََاّلَ طَااَ َة لَنَا بِو َو ْاع ُ‬
‫ص ْرناَ َعلَُ الْ َق ِِّْم الْ َِّافِ ِريْ َن‪َِّْ ُُ ( .‬رُ البَو َقَرَِ‬ ‫ت ََ ِّّْلَنَا فَانْ ُ‬ ‫َو ْارْحَْنا أَنْ َ‬
‫‪) ٕٛٗ-ٕٛٙ‬‬
‫الع ِظْي َم‪)ٖ( .‬‬ ‫أ ِ ٰ‬ ‫‪‬‬
‫َُتَو ْغف ُراللّوَ َ‬
‫ْ‬
‫ّلَاِٰلوَ اّلَّ ال ٰلّوُ‪)ٔ..( .‬‬ ‫‪‬‬

‫‪2. Praktik Pembacaan Surah Yāsīn di Masjid Nurul Islam‬‬


‫‪Pelaksanaan pembacaan Surah Yāsīn di Masjid Nurul Islam yang‬‬
‫‪diagendakan sepekan sekali setiap malam Jumat setelah salat maghrib‬‬
‫‪hingga mejelang salat Isya. Kegiatan ini dipimpin oleh salah satu imam‬‬
‫‪masjid yaitu Ustadz Nurdin. Para Jamaah kegiatan ini dari bapak-bapak‬‬
‫‪saja. Sebelum pembacaan Yāsīn di mulai Ustadz Nurdin meyampaikan‬‬
‫‪pengantar terlebih dahulu mengenai tujuan dan maksud dari Pembacaan‬‬
44

surah Yāsīn, seperti untuk mendapatkan keberkahan dari Allah SWT,


mendoakan salah satu yang sedang sakit, ataupun mendoakan yang sudah
meninggal.
Prosesi Pembacaan surah Yāsīn ini pertama, diawali dengan niat
membaca ta‟awuz dan basmalah kemudian dilanjut dengan memuji kepada
Allah SWT. dan bersalawat salam kepada Rasulullah SAW. Karena
salawat dan salam kepada Rasulullah merupakan bagian dari doa supaya
Allah meningkatkan belas kasih serta keagungangan kepada Rasul dan
meningkatkan kehormatan baginya untuk mendapatkan derajat yang
sangat tinggi. Kedua, setelah bersalawat kemudian bertawasul, Hal itu
dimaksudkan untuk berwasilah supaya mendapatkan rida dari Allah SWT.
mendapatkan syafa‟at dari Rasulullah Saw. mendapatkan berkah, serta
agar doa dan ibadah bisa diterima, diijabah ataupun dikabulkan oleh Allah
SWT. Ketiga, setelah bertawasul dilanjut pembacaan Yāsīn ayat 1 sampai
83. Keempat, selesai pembacaan Yāsīn dilanjut dengan tahlil. Kelima,
setelah tahlil selesai kemudian ditutup dengan doa yang di pimpim oleh
imam Masjid yaitu Ustadz Nurdin.2

‫َواَْزَو ِاج ِو َواَْوّلَ ِدهِ َوذُريَّاتِِو‬


‫الَُّ اهللُ َعلَ ِيو َو َُلَّ َم َواَلِِو‬ ِ ْ ‫ اِ َ ح‬
َ ‫َِّب‬‫ضَرا النِ ر‬ َ
ِ.‫الْ ِف ِاَتة‬
َ
ٍ‫َ َد ِا‬, ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ْ ‫ ُُثَّ اِ َ ح‬
َ ‫ي َوال َْوليَاٍ َوالش‬ َ ْ ‫ضَرا إِ ْخ َِّانو َ َن الَنْبِيَاٍ َواملُْر َُل‬ َ
ِ.‫الصاُِِي الْ ِف ِاَتة‬
َ َ ْ َّ ‫َو‬
ْ‫ا‬ ِ َ‫اْ واملؤَِنِي واملؤَِن‬ ِ ِ
ْ َ َ ْ ْ َ َْ ‫ي َوامل ْسل‬ ِْ ِ‫َجْي ِع أ َْى ِل ال ُقبُو ِِّْر َِ َن امل ْسل‬َِ َ ِ‫ ُُثَّ ا‬
ُ ُ ُ َ ْ ُ
‫اا إِ َ آبَائِنَا َوأ ََُّ ََاتِنَا‬
ً ْ ُ ُ َ َْ َ َ َ ‫ض إِ َ ََغَا ِرِِّبَا‬
ِّ ‫ص‬ ‫خ‬ ‫ا‬‫ى‬ِ
‫ر‬ ‫َب‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ى‬ ‫ر‬ ‫و‬‫ب‬ ِ ‫َِ ْن ََ َشا ِرِق ال َْر‬
ِ َ ِ‫اَينَا وأَُاتِ َ تِنَا وأَُات‬ ِِ ‫اَينَا وَ َشايِ ِخ َ َش‬ ِِ ‫وأَج َد ِادنَا وجدَّاتِنَا وَ َش‬
َ َ َ َ َ ََ ََ ََ ْ َ

2
Catatan Observasi Lapangan Langsung pada 8 oktober 2020.
‫‪45‬‬

‫اجتَ َْ ْعنَا َى َُنَا بِ َسبَبِ ِو َش ٌٍُّْ لِ ِلو ََلُ ُم‬ ‫ِ‬ ‫أ ِِ ِ‬


‫َح َس َن إِلَْيونَا َول َْ ْن ْ‬‫َُات َ تنَا َول َْ ْن أ ْ‬‫َ‬
‫ِ‬
‫الْ َفاَتَةُ‪.‬‬
‫َُ ٔ‪ٖٛ-‬‬ ‫‪َِّْ ُُ ‬رُ يۤ ٰ‬
‫الرِحْي ِم‬ ‫‪ ‬بِ ْس ِم اهللِ َّ‬
‫الر ْْح ِن َّ‬
‫الص َْ ُود‪ََ .‬لْ يَلِو ْد َوََلْ يوٌ ِّْلَو ْد‪َ .‬وََلْ يَ ُِّون لَّوُ ُك ُف ًوِّا‬
‫َحو ٌد‪ .‬اَهللُ َّ‬
‫اُ ْل ُى َِّ اهللُ أ َ‬
‫ص)‬ ‫ِ‬
‫اَ َح ٌد‪َِّْ ُُ ( .‬رُال ْخ َا ْ‬
‫الرِحْي ِم‬ ‫‪ ‬بِ ْس ِم اهللِ َّ‬
‫الر ْْح ِن َّ‬
‫ب‪.‬‬ ‫ٍِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫اُ ْل أَعُ ِّْذُ بَر ر الْ َفلَم‪ْ َ .‬ن َشر َاَ َخلَ َم‪َ .‬وَ ْن َشر َغاُم إ َذا َواَ َ‬

‫اُ ٍد إِ َذا َح َس َد‪َِّْ ُُ ( .‬رُ‬


‫اْ ِِف الْع َق ِد‪ .‬وَِن َشر ح ِ‬
‫َ‬ ‫ُ َ ْ‬
‫وَِن َشر النوَّفَّاثَ ِ‬
‫َ ْ‬
‫الْ َفلَ ِم)‬

‫الرِحْي ِم‬
‫الر ْْح ِن َّ‬ ‫بِ ْسم اهللِ َّ‬ ‫‪‬‬
‫َّاس‪ْ َِ .‬ن َشر الْ َِّ ُْ َِّ ِ‬ ‫َّاس‪ .‬إِلَِو الن ِ‬ ‫ك الن ِ‬ ‫َّاس‪َ .‬لِ ِ‬ ‫ِ‬
‫اس‬ ‫اُ ْل أَعُ ِّْذُ بَر ر الن ِ َ‬
‫اْلِن َِّة َوالن ِ‬ ‫َّاس‪َ َِ .‬ن ْ‬ ‫ا ُد ْوِر الن ِ‬ ‫اْلن ِ َّ ِ‬
‫َّاس‪.‬‬ ‫س ِِف ُ‬ ‫ِ‬
‫َّاس‪ .‬اَل ْي يوُ َِّ ُِّْ ُ‬ ‫َْ‬
‫َّاس)‬‫( ُُ َِّْرُالن ِ‬
‫الرِحْي ِم‬
‫الر ْْح ِن َّ‬ ‫بِ ْسم اهللِ َّ‬ ‫‪‬‬
‫ي‪ .‬الَّ ِيْ َن يوُ ْؤَِنُو ِّْ َن‬ ‫ِ‬
‫ب فْيو ُى ًدى لرْل ُْتَّق ْ َ‬
‫ك الْ ِِّتٰب َّل ري ِ ِ‬
‫َْ َ‬ ‫ُ‬
‫ِ‬
‫ا َۤلّۤ‪ٰ .‬ذل َ‬
‫الص ٰلَِّ َوِِمَّا َرَزاْوٰنو َُ ْم يوُْن ِف ُق ِّْ َن‪َ .‬والَّ ِيْ َن يوُ ْؤَِنُو ِّْ َن ِِبَاۤ‬
‫ب َويُِقْي ُْ ِّْ َن َّ‬ ‫بِالْغَْي ِ‬
‫ۤ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك َع ٰلُ‬ ‫اّل ِخَرِ ُى ْم يوُ ِّْانُو ِّْ َن ‪ .‬اُوٰل ِٕى َ‬‫ك َوبِ ْ ٰ‬ ‫ك َوََاۤ اُنْ ِزَل َِ ْن اَوْبل َ‬ ‫اُنْ ِزَل الَْي َ‬
‫ك ُى ُم الْ ُْ ْفلِ ُح ِّْ َن‪)ٔ-٘( .‬‬ ‫ۤ‬
‫ُى ًدى رَ ْن َّررِّبِ ْم َواُوٰل ِٕى َ‬
‫الرِحْي ُم‪َِّْ ُُ ( .‬رُ البَو َقَرَِ ٖ‪)ٔٙ‬‬ ‫الر ْْحَ ُن َّ‬ ‫اح ٌدّلَ إِلَ َو إِّلَّ ُى َِّ َّ‬‫وإِ ََل ُِّم إِلَو و ِ‬
‫َ ُ ْ ٌَ‬ ‫‪‬‬
‫اَُ ‪ ُّ,‬الْ َقي‪,‬و ُِّْم ّلَ تَاْ ُخ ُ هُ ُِنَةٌ َوّلَ نوَ ٌِّْم لَوُ ََا ِِف‬ ‫اهللُ ّلَ إِلَ َو إِّلَّ ُى َِّ ْ‬ ‫‪‬‬
‫ض ََ ْن َذاالَّ ِ ْي يَ ْش َف ُع ِعْن َدهُ إِّلَّ بِِإ ْذنِِو يوَ ْعلَ ُم ََا‬ ‫اْ َوََا ِِف ال َْر ِ‬ ‫السِّْ ِ‬
‫َّ َ َ‬
46

ِ ِ
ٍَ‫إّلَّ ِبَا َشا‬ ‫ي أَيْ ِديْ َِ ْم َوََا َخ ْل َف َُ ْم َوّلَ ُُِيْيطُِّْ َن بِ َش ٍئ َِ ْن ِع ْل ِْ ِو‬ َ ْ َ‫بو‬
ُّ, ِ‫العل‬
َ َِّ ‫َوُى‬ ‫ض َوّلَ يوَ ُؤ ُدهُ ِح ْفظُ َُ َْا‬ ِ َّ ‫و‬,‫و ُِع ُكرُِي‬
َ ‫الس َْ َِّاْ َوال َْر‬ ُ ْ َ َ
)ٕ٘٘ َِ‫ ( ُُ َِّْرُ البَو َقَر‬.‫الع ِظْي ُم‬ َ
ِ
ُ‫ض َوإِ ْن توُْب ُدو َاَا ِِف أَنْو ُفس ُِّ ْم أ َْو ُُتْ ُفِّه‬ ِ ‫اْ َوََ ِاِف ال َْر‬ ِ َِّْ‫الس‬ ِ ِ ِٰ 
َ َ َّ ‫للّو ََاِف‬
‫ُُيَا ُِْب ُِّ ْم بِِو اهللُ فَويَو ْغ ِف ُر لِ َْ ْن يَ َشاٍُ َويوُ َع ر ُ ََ ْن يَ َشاٍُ َواهللُ َعلَُ ُك رل‬
ِ ِ‫الرُِّ ُل ِِبَا أُنْ ِزَل إِلَي ِو َِن ربرِو والْْ ْؤَِنُوِّ َن ُكل ٍاَن ب‬ ِ
‫اهلل‬ َََ ْ ُ َ َْ ْ ْ ُ َّ ‫ ٍ َاَ َن‬.‫َشْي ٍئ اَديْوٌر‬
َ‫َح ٍد َِ ْن ُر ُُلِ ِو َواَالُِّا ََِس ْعناَ َوأَطَ ْعنا‬ َ‫يأ‬
ِِ ِ ِِ ِ
َ ْ َ‫َوََاَئ َِّتو َوُكتُبِو َوُر ُُلو ّلَ نوُ َفر ُق بو‬
‫ف اهللُ نَو ْف ًسا إِّلَّ ُو ُْ َع ََا ََلَا ََا‬ ِ َ ‫ك َربوَّنَا َوإِلَْي‬
ُ ‫ ّلَ يُ َِّلر‬.‫ك الْ َْصْيو ُر‬ َ َ‫غُ ْفَران‬
ِ ِ
‫َخطَاْنَا َربوَّنَا‬ْ ‫ت َربوَّنَا ّلَ توُ َؤاخ ْ نَا إِ ْن نَسْيونَا أ َْو أ‬ ْ َ‫ت َو َعلَْيو ََا ََا ْكتَ َسب‬ ْ َ‫َك َسب‬
‫اًرا َك َْا َْحَْلتَوُ َعلَُ الَّ ِيْ َن َِ ْن اَوْبلِنَا َربوَّنَا َوّلَ َُتَ رْ ْلنَا‬ ِ
ْ ِ‫َوّلَ ََْتْ ْل َعلَْيونَا إ‬
ِ ِ
َُ‫ص ْرناَ َعل‬ ُ ْ‫ت ََ ِّّْلَنَا فَان‬ َ ْ‫ف َعنَّا َوا ْغف ْر لَنَا َو ْارْحَْنا أَن‬ ُ ‫ََاّلَ طَااَةَ لَنَا بِو َو ْاع‬
) ٕٛٗ-ٕٛٙ َِ‫ ( ُُ َِّْرُ البَو َقَر‬.‫الْ َق ِِّْم الْ َِّافِ ِريْ َن‬
)ٖ( .‫الع ِظْي َم‬ ٰ ِ ‫أ‬ 
َ َ‫َُتَو ْغف ُراللّو‬ْ
)ٔ.( .ُ‫ّلَاِٰلوَ اّلَّ ال ٰلّو‬ 
)ٖ(.‫ا ْحبِ ِو َو َُلرم‬ ِِ ٍ ِ
َ ‫ا رل َع ٰلُ َُيردنَا ُُمَ َّْد َواٰلو َو‬ َ ‫اَللَّ َُ َّم‬ 
)ٔ.( .‫َُتَو ْغ ِف ُرال ٰلّو‬ ِ ِٰ ِِ ِ ِٰ
ْ ‫ُُْب َحا َن اللّو َو َبَ ْْده ُُْب َحا َن اللّو الْ َعظْي ِم أ‬ 
Dari hasil pengamatan bahwa dari segi proses pelaksanaan dan cara
pembacaan surah Yāsīn pada malam Jumat yang dilakukan oleh jamaah
Yāsīn Kelurahan Poris Plawad Utara di Masjid Darul Ihsan dan Nurul
Islam memiliki banyak kesamaan, namun demikian mereka juga memiliki
perbedaan, seperti ada beberapa surah yang di baca ulang, kemudian di
masjid Nurul Islam adanya bacaan shalawat sedangkan di masjid Darul
Ihsan tidak membacanya akan tetapi dalam hal itu tidak dapat
menghilangkan esensi dari pembacaan surah Yāsīn itu sendiri.
B. Kaitan Pembacaan Surah Yāsīn Pada Malam Jumat
Pada dasarnya, pembacaan surah Yāsīn pada malam Jumat tentunya
47

sudah sangat familiar di tengah masyarakat Indonesia. Sebagain


masyarakat di Indonesia menggelar pengajian surah Yāsīn di setiap malam
Jumatnya. Begitu pula dengan jamaah Yāsīnan Kelurahan Poris Plawad
Utara yang menggelar pengajian Yāsīn pada malam Jumat yang dilakukan
di masjid-masjid. Berikut ini peneliti akan menguraikan hasil wawancara
yang didapat dari beberapa jamaah mengenai pembacaan surah Yāsīn pada
malam Jumat.
Menurut ustadz Rahmat, “pembacaan surah Yāsīn pada malam
Jumat memang sudah menjadi kebiasaan masyarakat di sini karena
mayoritas masyarakat mengambil pemahaman Ahl al-sunnah wa al-
jama’āh. Maka kegiatan Yāsīnan ini lazim bahkan bisa dikatakan wajib
setiap malam Jumat setelah sholat maghrib. Hal tersebut mengacu pada
hadis Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Abū Hurairah, Rasulullah
Saw bersabda:“Orang yang membaca surah Yāsīn pada malam hari, akan
diampuni dosa-dosanya. Dan orang yang membaca surah Haa‟Mim (surah
al-Dukhan), juga akan diampuni dosa-dosanya dan keesokannya akan
mendapatkan ampunan Oleh Allah SWT.”3
Selain mengharapkan ampunan dari Allah SWT, dengan membaca
surah Yāsīn Allah akan memberikan kemudahan ketika seorang
mendapatkan kesulitan. Ia akan mendapatkan jalan keluar atas ragam
persoalan yang dihadapinya. Serta dengan membaca surah Yāsīn untuk
orang yang sudah meninggal, Allah akan menurunkan rahmat dan berkah-
Nya. Bahkan Allah senantiasa akan meringankan siksaan bagi orang yang
sudah meninggal tersebut. Maka dari itu jamah Masjid Jami‟ darul Ihsan
membudayakan Yāsīn itu setiap malam Jumat setelah sholat Maghrib.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ustadz Maqum selaku tokoh

3
Rahmat (Imam Masjid Darul Ihsan Kelurahan Poris Plawad Utara),
Diwawancarai oleh Nidaaul husna, 21 Agustus 2020, Banten.
48

masyarakat sekaligus pemimpin pembacaan surah Yāsīn pada malam


Jumat. Menurutnya surah Yāsīn merupakan jantungngnya al-Qur‟an dan
inti dari segala inti yang terdapat keistimewaan di dalam surah tersebut. Di
dalam surah Yāsīn, terdapat pula nasihat-nasihat salah satunya mengenai
hal kematian dan kehidupan setelah mati. Selain itu, surah Yāsīn ini
memiliki keutamaan dan teguran untuk manusia mengenai terjadinya
kehidupan setelah kematian, bisa mendoakan seorang yang telah
meninggal, dan dapat mengabulkan hajat-hajat.
Selain itu, kegiatan pembacaan surah Yāsīn pada malam Jumat ini
merupakan suatu bentuk kegiatan ibadah rutin jamaah masjid untuk
menambah pendekatan diri kepada Allah SWT. baik secara langsung
maupun dengan wasila. Kegiatan ini juga merupakan kebiasan jamaah
masjid Kelurahan Poris Plawad Utara bahkan menjadi sebuah tradisi.
Dengan adanya kegiatan ini pula diharapkan dapat menjadi salah satu cara
untuk menghidupkan al-Qur‟an, mengamalkan surah dalam al-Qur‟an
untuk senantiasa dibaca dalam kehidupan sehari-hari dan dapat
menciptakan kehidupan yang tenang dan tentram serta saling
bersilaturrahmi antar masyarakat khusunya jamaah Yāsīnan. Selain itu,
dari kegiatan pembacaan surah Yāsīn secara berjamaah diharapkan
mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. dan berharap doa-doa yang
dipanjatkannya terijabah oleh Allah SWT.4
Ustadz Nurdin berpendapat bahwa kegiatan pembacaan surah Yāsīn
pada malam Jumat ini tidak hanya sebagai tradisi saja tapi memang sudah
menjadi keharusan dan kewajiban. Jika tidak dilakukan masyarakat
merasa ada hal yang kurang maka dari itu membaca Yāsīn ini adalah
keharusan masyarakat kita lebih khususnya di kelurahan Poris Plawad

4
Maqum (Tokoh masyarakat kelurahan Poris Plawad Utara), diwawancarai oleh
Nidaaul Husna, 21 Agustus 2020, Banten.
49

Utara. Sebenarnya, membaca Yāsīn ini bukan hanya di malam Jumat saja
akan tetapi boleh dilakukan di malam yang lain. Namun, hal ini sudah
menjadi kebiasaan masyarakat yang sudah dilakukan dari ulama terdahulu
supaya masyarakat terbiasa membaca al-Qur‟an terutama surah Yāsīn.
Dan dengan adanya kegiatan pengajian juga dapat menjadi kebiasaan baik
agar masyarakat Poris Plawad Utara semakin cinta dengan al-Qur‟an.
Dari apa yang telah disampaikan jamaah masjid Kelurahan Poris
Plawad Utara mengenai pembacaan surah Yāsīn pada malam Jumat, dapat
disimpulkan bahwa kegiatan ini merupakan suatu bentuk ibadah rutinitas
yang biasa dilakukan pada malam Jumat. Hal tersebut bertujuan supaya
masyarakat semakin cinta terhadap al-Qur‟an.
Tradisi pembacaan Yāsīn pada malam Jumat ini merupakan salah
satu cara menghidupkan al-Qur‟an karena malam Jumat merupakan
malam Sayyidul Ayyām (tuannya hari) dalam arti malam Jumat ini
memiliki keistimewaan yang lebih dari pada malam hari lainnya serta
mengandung nilai lebih pahalanya dan malam yang doa-doanya mustajab.
Selain menghidupan al-Qur‟an kegiatan pembacaan surah Yāsīn ini salah
satunya menghidupkan silaturrahmi sesama masyarakat khususnya jamaah
Yāsīn. Kemudian dengan pembacan Yāsīn pada malam Jumat secara
berjamaah di masjid, masyarakat berharap mendapatkan keberkahan oleh
Allah SWT. Serta berharap dengan doa-doa yang dipanjatkan untuk orang
yang sudah meningal tersampaikan dan mendapatkan ampunan dari Allah
SWT.
C. Manfaat Pembacaan Surah Yāsīn pada Malam Jumat Bagi
Masyarakat.
Membaca al-Quran merupakan salah satu ibadah yang sangat mulia
dan sangat dianjurkan bagi umat muslim, karena al-Quran sendiri ialah
kalamullah yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw. Secara
50

berangsur-angsur melaluli perantara malaikat Jibril. Merutinkan membaca


al-Quran dan salah satunya surah Yāsīn sudah jelas memberikan banyak
manfaatnya bagi para pembacanya.
Adanya manfaat dalam menjalankan kegiatan pembacaan surah
Yāsīn ini baik secara batin dan baik secara sosial, karena kegiatan ini
secara langsung merupakan bentuk mengingatkan kita kepada Allah SWT,
adapun manfaat yang dapat di ambil dari kegiatan pembacaan surah Yāsīn
pada malam Jumat antara lain :
1. Mendapatkan ketenangan Hati

Membaca al-Quran sama halnya dengan berdzikir. Dan seseorang


yang memperbanyak zikir maka hatinya akan tenang. Begitulah orang-
orang yang rajin membaca surah Yāsīn atau surah-surah lainnya.
Sebagaimana firman Allah taala dalam Q.S. al-Rad/13:28

‫ن‬, ِ‫أَّل بِ ِ ْك رِ ال لَّ وِ تَطْ َْ ئ‬


َ ِ‫ن اوُ لُِّبوُ َُ ْم بِ ِ ْك رِ ال لَّو‬, ِ‫ين آََ نُِّا َوتَطْ َْ ئ‬
َ ‫ال‬
ِ َّ

ُ ُِّ‫ا لْ قُ ل‬
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi
tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingat Allah-lah hati akan menjadi tentram.” 5

Dalam hal ini Pak Sugianto mengutarakan bahwa,


“manfaat yang saya rasa sel ama ini setalah saya membacanya
saya merasakan hati tuh lebih tenang, merasa dapat
keberkahan dalam hidup saya sendiri.” 6

Kemudian Pak Adam pun mengatakan bahwa,


“saya merasakan ketenangan dalam hati saya seperti apa yang pernah
saya alami yaitu saya pernah di waktu merasa galau, hati saya
bawaanya resah aja, kemudia di saat itu saya mencoba membaca al-

5
Kementrian Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan
Pembinaan Syariah, Al-Quran dan Terjemahannya, 252.
6
sugianto (Anggota Yāsīnan Masjid Darul Ihsan Kelurahan Poris Plawad Utara),
diwawancarai oleh Nidaaul Husna, 21 Agustus 2020, Banten
51

Quran dan salah satunya yang saya baca itu surah yasin dan saya
bacanya benar-benar khusu‟ dan apa yang telah terjadi setelahnya saya
sangat merasakan sekali tenang, damai, tentram, dan rasa resah dan
galau saya mereda bahkan menghilang dan saya pun merasa pikiran
saya lebih fresh lagi.”7

Terkait hal yang disampaikan dari beberapa jamaah sangat


terlihat jelas bahwa setelah melakukan kebiasaan membaca
surah Yāsīn yang mereka rasakan ialah ketenangan, ketentraman dari
dalam jiwanya dan kenyamanan dalam hatinya. Bahkan tidak hanya itu
saja, setelah mengamalkan kebiasaan tersebut rasa kegelisahan,
kegalauan atau pun kesedihan, seketika berubah menjadi lebih tenang,
ceria dan bahagia.

2. Meningkatkan keimanan

Apabila kita membaca surah Yāsīn dengan memahim artinya, maka


kita akan memahami betapa mengerikannya kematian dan bagaimana
perjuangan para pendakwah di masa lalu demi membela Islam. Maka
dengan hal ini kita dapat membuat keimanan kita semakin bertambah.

3. Memperoleh Pahala

Memperoleh pahala sebanyak-banyaknya merupakan tujuan yang


harus dicapai dari sebuah ibadah, seperti halnya melakukan ibadah yang
merutinkan membaca surah Yāsīn di malam hari, dengan melakukannya
akan memperoleh pahala yang diberikan Allah SWT.

Seperti halnya yang dikatakan oleh Pak Mahmud dan Pak Ahmad
bahwa dengan membaca surah Yāsīn akan memperoleh pahala.
“membaca surah Yāsīn selain mendapatkan kemuliaan akan juga
memperoleh pahala yang berlipat ganda, jadi ketika kita membaca
surah Yāsīn maka akan diberikan pahala sama seperti 10 kali membaca
al-Quran.”8
7
Khairul Adam (Anggota Yāsīnan Masjid Nurul Islam Kelurahan Poris Plawad
Utara), Diwawancarai oleh Nidaaul Husna, 29 Agustus 2020, Banten
8
Mahmud Panen (Anggota Yāsīn Masjid Sarul Ihsan Kelurahan Poris Plawad
Utara), Diwawancarai oleh Nidaaul Husna, 21 Agustus 2020, Banten
52

Dalam hal ini apa yang telah disampaikan oleh beberapa jamaah
bahwa membaca surah Yāsīn akan tercatat pahalanya sama seperti
membaca al-Quran sebanyak 10 kali. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw.

‫ب اللّوُ لَوُ بِِقَراٍَ ِِتَا‬ ِ ٍ ِ ِ


ُ ‫ َواَو ْل‬,‫إ َّن ل ُِّ رل َش ٍُّْ اَو ْلبًا‬
َ َ‫ َو ََ ْن اَوَراَ ٰيُٓ َكت‬,ُٓ‫ب الْ ُق ْراّن ٰي‬

ْ‫اَِراٍَ َ الْ ُقراّ ِن َع ْشَر َََّرا‬
“Tiap sesuatu memiliki hati, dan hatinya al-Quran adalah surah
Yāsīn. Barangsiapa membaca surah Yāsīn, maka Allah akan
mencatat baginya pahala membaca al-Quran sebanyak sepuluh
kali.”10
4. Dikabulnya Doa-Doa

Dengan rutin membaca surah Yāsīn akan membuat keberkahan


dalam hidupnya. Ini karena Allah SWT. senantiasa mengabulkan doa-doa
orang yang membaca surah Yāsīn dengan sepenuhnya dan secara khusu‟

5. Mempermudah segala Urusan

Dengan membaca al-Quran atau surah Yāsīn akan terasa manfaatnya


dalam kehidupan, bisa mempermudah segala urusan dan menjadi
penolong kita di akhirat kelak.

6. Mempererat Silaturahmi

Yāsīnan merupakan suatu kegiatan keagamaan yang


ditransformasikan ke dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dalam
berbagai aspek kehidupan, yaitu aspek kebersamaan, gotong-royong,
kepedulian, saling menghargai antar sesama masyaraka Muslim. Yāsīnan
ini menjadi suatu sarana bagi masyarakat untuk menjungjung tinggi nilai-
nilai silaturahmi antar masyarakat. Dengan pola pertemuan setiap sepekan

9
Sunan al-Tirmidzi, “Kitab Sunan al-Tirmizi, Juz 4”, 237.
10
Imam al-Qurthubi, “Kedahsyatan Fadhilah al-Quran”, 551.
53

sekali pada malam Jumat mempererat hubungan antar masyarakat dan


meningkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap situasi dan kondisi sosial
masyarakat sekitar.

Berikut ini diuangkapkan oleh bu Zaidah, bahwa


“dalam kegiatan ini juga dapat menyatukan masyarakat dengan menjalin
silaturahmi baik dengan masyarakat tentunya dengan jamaah yang
mengikuti langsung dalam kegiatan pembacaan Yāsīn di setiap malam
Jumatnya.”11

Hal ini senada apa yang dikatakan oleh bu Zaida dengan jamaah
lainnya, sementara bu Yuli mengatakan bahwa,
“dari kegiatan ini menciptakan suasana damai dan saling bersilaturahmi
antar masyarakat, dan juga saling mendoakan dalam kebaikan dan
dijauhkan dari hal-hal perbuatan yang negatif”12

Bu Zulaikha juga mengungkapkan, bahwa


“dengan kegiatan pembacaan Yāsīn di malam Jumat dapat saling
berinteraksi dengan masyarakat salah satunya dengan jamaah yang
mengikuti pengajian Yāsīn dan juga dapat saling membantu untuk
merealisasikan sedikit demi sedikit dalam kehidupan
13
bermasyarakat.”

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, terdapat berbagai macam


manfaat yang dirasakan oleh para jamaah pada saat membaca surah Yāsīn
di malam Jumat. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi kehidupan
mereka sehingga akan meningkatkan ketertarikan mereka dalam kualitas
beribadah, khususnya membaca al-Quran yang salah satunya surah Yāsīn.

11
Zaida (Anggota Yāsīnan Masjid Darul Ihsan Kelurahan Poris Plawad Utara),
diwawancarai oleh Nidaaul Husna, 14 Agustus 2020, Banten
12
Yuliana (Anggota Yāsīnan Masjid Darul Ihsan Kelurahan Poris Plawad Utara),
diwawancarai oleh Nidaaul Husna, 27 Agustus 2020, Banten
13
Siti Zulaikha (Anggota Yāsīnan Masjid Darul Ihsan Kelurahan Poris Plawad
Utara), Diwawancarai oleh Nidaaul Husna, 20 Agustus 2020, Banten
54
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai tradisi
pembacaan surah Yāsīn pada malam Jumat di masyarakat kelurahan Poris
Plawad Utara, maka dapat dikemukakan kesimpulan dan saran-saran
sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Pertama, Kegiatan pembacaan surah Yāsīn pada malam Jumat di
masjid-masjid Kelurahan Poris Plawad Utara merupakan suatu bentuk
ibadah rutinitas yang sudah menjadi tradisi yang turun temurun yang
sampai saat ini tetap di laksanakan oleh masyarakat. Masyarakat
Kelurahan Poris Pawad Utara mempercayai bahwa surah Yāsīn itu sendiri
ialah salah satu surah yang memiliki banyak fadilah dan di dalam surah
Yāsīn terdapat banyak ayat-ayat yang mengandung nilai-nilai yang sangat
berharga bagi kehidupan manusia. Di baca pada malam Jumat karna
malam Jumat merupakan malam Sayyidul Ayyam (rajanya hari) yang mana
satu malam dari satu pekannya yang sangat bisa mendapatkan nilai utama
dalam melakukan ibadah untuk umat Muslim. Seperti yang dilakukan oleh
jamaah masjid Kelurahan Poris Plawad Utara. Apa yang menjadikan surah
Yāsīn dan malam Jumat ini saling berhubungan sehingga mewujud
sebagai sebuah tradisi.
Kedua, dari segi Proses pelaksanaan dan cara pembacaan surah
Yāsīn pada malam Jumat yang dilakukan oleh jamaah Yāsīn Kelurahan
Poris Plawad Utara di Masjid Darul Ihsan dan Nurul Islam memiliki
banyak kesamaan, namun demikian mereka juga memiliki perbedaan,
seperti ada beberapa surah yang di baca ulang akan tetapi dalam hal itu
tidak dapat menghilangkan esensi dari pembacaan surah Yāsīn itu sendiri.

55
56

Ketiga, terdapat adanya manfaat dari kegiatan pembacaan surah


Yāsīn di malam Jumat tersebut sebagian besar jamaah masjid Kelurahan
Poris Plawad Utara mendapatkan manfaat yang luar biasa dan
berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya mendapatkan
rasa ketenangan dalam hatinya, meningkatkan keimanan, mempermudah
segala urusan begitu pun dapat berinteraksi baik dengan jamaah lainnya
dan menjaga silaturahim dengan sesama.
B. Saran-saran
Adapun saran yang penulis kemukakan ialah bagi tokoh Agama
Kelurahan Poris Plawad Utara, kegiatan pembacaan surah Yāsīn pada
malam Jumat di masyarakat Poris Plawad Utara adalah salah satu upaya
masyarakat muslim berinteraksi dengan Alquran. selain kegiatan
pembacaan surah Yāsīn di malam Jumat ini masyarakat perlu diberikan
pemhaman tentang kedudukan surah Yāsīn yang sebenarnya dan dapat
diberikan arahan yang lebih produktif. Misalnya, masyarakan diberikan
juga muatan tentang tafsir dan fadhilahnya sehingga masyarakat dapat
memahami pesan-pesan yang terkandung dalam surah Yāsīn.
DAFTAR PUSTAKA
Artikel, Buku dan Jurnal

Abdullah, Taufik. Cakrawala Ilmu dalam Al- Quran , (Jakarta: Pustaka


Firdaus, 2002)

Anggito, Albi dan Johan Setiawan. Metodologi Penelitian Kualitatif


(Sukabumi: CV Jejak, 2018)

Arifin M, Zaenal. Khazanah Ilmu Al- Quran (Tangerang: Yayasan Masjid


At- Taqwa, 2018)

Chirzin, Muhammad. Mengungkap Pengalaman Muslim Berinteraksi dengan


Al- Quran dalam Metodologi Penelitian Living Quran dan Hadis
(Yogyakarta: Teras, 2007)

Chodjim, Ahmad. Menerapkan Keajaiban Surah Yasin dalam Kehidupan


Sehari- hari. (Jakarta: Serambi, 2011)

Chodjim, Ahmad. Misteri Surah Yasin. (jakarta: Serambi, 2013)

Cholil, Adam. Dahsyatnya Al- Quran (Jakarta: AMP Press, 2014)

Faishol Fath, Amir. Tafsir Fath Surah Yasin (Jakarta: Fath Institute, 2017)

Helmy, Masdar. Terj Majmu’ Syarief Doa- Doa dan Fadhilahnya (Bandung:
Pustaka Media Utama, 2002)

Junaedi, Didi. Living Quran: sebuah Pendekatan Baru dalam Kajian Al-
Quran, (Journal of Quran and Hadis Studies Vol. 4, No. 2 2015),

Mansur, Muhammad. Living Quran dalam Lintasan Sejarah Al- Quran,


dalam metodologi Penelitian Living Quran, Syahiron
Syamsuddin (ed) ( Yogyakarta: TH Press, 2007)

Muhaimin. Islam dalambingkai Budaya Lokal Potret dari Cirebon (Jakarta:


Logos Wacana Ilmu, 2001)

Mulyono, Peran Jamaah Yasinan sebagai Pusat Pemberdayaan Masyarakat,


Jurnal Kontekstualita, Vol 25, No. 1, Juli 2009)
Musfion, M. Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Prestasi Pustaka,
2012)
57
58

Nawawi, Hadawi. Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gadja


Mada University Press, 1998)

Qadir, Abdul al-Jaelani. Rahasia Yasin: Makna dan Khasiat Jantung


Alquran cet I (PT Qaf Media Kreatif, 2016)

Quraish, M Shihab. al-Lubab Makna Tujuan dan Pelajaran dari surah-surah


Alquran (Tangerang: Lentera Hati)

Quraish, M Shihab. Tafsir Al-Misbah (Jakarta: Lentera Hati,2002)

al Qurthubi, Imam. Kedahsyatan Fadhilah Alquran (Jakarta: Pustaka Azzam,


2014)

Quthb, Sayyid. Tafsir Fii Zhilalil Quran Jilid 9 (Jakarta: Gema Insani, 2004)

Rusdi, Muchtar. Harmonisasi Agama dan Budaya di Indonesia (Jakarta:


Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2009)

Said, Muhamma. Pesona Surah Yaasin (Jakarta, Gema Insani, 2008)

Shobaha, Luthfi. Praktik Pembacaan Yasin Fadilah di Masyarakat


Perspektif Living Quran dan Analisis Perubahan Sosial (Studi
Kasus di Majelis Taklim Al- Muthmainnah Desa Lemahabang
Kulon, Kec. Lemahabang, Kab. Cirebon), Jurnal Ilmu Quran dan
Tafsir Vol. 5, No. 2 Desember 2017
Sumawija, Amin. Biarkan Al- Quran Menjawab (Jakarta: Zaman, 2013)

Syamsuddin, Sahiron. “Ranah- Ranah Penelitian dalam Studi Al- Quran dan
Hadis” dalam metodologi Living Quran dan Hadis.
(Yogyakarta: teras, 2007)
Skripsi
Abdurrahman, Arif. Korelasi Surah Yasin dengan Ritual Keagamaan (Studi
Living Quran di Kampung Sawah Lega Desa Cihanjuang
(Bandung: Skrispi UIN Sunan Gunung Djati 2018)

Fatku, Nur Rahman. “Pembacaan Surah Yāsin dalam Tradisi Tahlilan:


Kajian Living Quran di Desa Pelem Kecamatan Campurdarat”
(Tulungagung: Skripsi IAIN Tulungagung, 2018)

Nur, Rochman Azizah. Tradisi Pembacaan Surah Al-Fatihah dan Al-


Baqarah Kajian Living Quran PPTQ Aisyiah Ponorogo
59

(Ponorogo: Skripsi STAIN Ponorogo,2016)

Reissyaf, Muhammad. Studi Surah Yasin (Analisis Stiliska) (Yogyakarta:


Tesis UIN Sunan Kalijaga, 2015)

Roiawan, Agus. Tradisi Pembacaan Surah Yasin (Studi Living Quran di


Pondok Pesantren Kedung Kenong Madiun) (Ponorogo: Skripsi
IAIN Ponorogo, 2019)

Rukiah. Penafsiran Surah Yasin Abdurrauf al-Singkili (Kajian atas Kitab


Tarjuman al-Mustafid) (Yogyakarta: Skripsi UIN Sunan Kalijaga
2015)

Semaroji, Neneng. “Kegiatan Living Quran surah Yāsin dalam Masyarakat


Kecamatan Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah” (Aceh: Skripsi
IAIN Ar-Raniry, 2018)

Wiantoro, indra. “Tradisi Pembacaan Surah Yāsin di Pondok Pesantren


Panggung Putra Karangwaru Taman Tulungagung” (Ponorogo:
Skripsi S1 IAIN Ponorogo,2020)

Wawancara
Adama, Khairul, (Anggota Yasinan Masjid Nurul Islam Kelurahan Poris
Plawad Utara), diwawancarai oleh Nidaaul Husna, Tangerang, 29
Agustustu 2020
Maqum, (Tokoh masyarakat Kelurahan Poris Plawad Utara), diwawancarai
oleh Nidaaul Husna, Tangerang, 21 Agustus 2020
Nurdin, Muhammad Karim, (Imam Masjid Nurul Islam Kelurahan Poris
Plawad Utara), diwawancarai oleh Nidaaul Husna, Tangerang, 28
Agustus 2020
Panen, Mahmud, (Anggota Yasinan Masjid Darul Ihsan Kelurahan Poris
Plawad Utara), diwawancarai oleh Nidaaul Husna, Tangerang, 21
Agustus 2020
Rahmat, (Imam Masjid Darul Ihsan Kelurahan Poris Plawad Utara),
diwawancarai oleh Nidaaul Husna, Tangerang, 21 Agustus 2020
Ridwan, Muhammad, (Anggota Yasinan Masjid Nurul Islam Kelurahan
Poris Plawad Utara), Tangerang, 12 September 2020
60

Syahnurul, (Anggota Yasinan Masjid Nurul Islam Kelurahan Poris Plawad


Utara), diwawancarai oleh Nidaaul Husna, Tangerang, 26
Agustus 2020
Sudir, (Anggota Yasinan Masjid Nurul Islam Kelurahan Poris Plawad
Utara), diwawancarai oleh Nidaaul Husna, Tangerang, 5
September 2020
Sugianto, (Anggota Yasinan Masjid Darul Ihsan Kelurahan Poris Plawad
Utara), diwawancarai oleh Nidaaul Husna, Tangerang, 21
Agustus 2020
Suhartoyo, (Anggota Yasinan Masjid Nurul Islam Kelurahan Poris Plawad
Utara), diwawancarai oleh Nidaaul Husna, Tangerang, 29
Agustus 2020
Syarofah, (Anggota Yasinan Masjid Darul Ihsan Kelurahan Poris Plawad
Utara), diwawancarai oleh Nidaaul Husna, Tangerang, 14
Agustus 2020
Syauqi, Ahmad, (Anggota Yasinan Masjid Darul Ihsan Kelurahan Poris
Plawad Utara), diwawancarai oleh Nidaaul Husna, Tangerang, 5
September 2020
Tedi, (Anggota Yasinan Masjid Darul Ihsan Kelurahan Poris Plawad Utara),
diwawancarai oleh Nidaaul Husna, Tangerang, 21 Agustus 2020

Yuliana, (Anggota Yasinan Masjid Darul Ihsan Kelurahan Poris Plawad


Utara), diwawancarai oleh Nidaaul Husna, Tangerang, 27
Agustus 2020
Zaida, (Anggota Yasinan Masjid Darul Ihsan Kelurahan Poris Plaad Utara),
diwawancarai oleh Nidaaul Husna, Tangerang, 14 Agustus 2020
Zulaikha, Siti, (Anggota Yasinan Masjid Daru Ihsan Kelurahan Poris Plawad
Utara), diwawancarai oleh Nidaaul Husna, Tangerang, 20
Agustus 2020
61

LAMPIRAN 1
PEDOMAN WAWANCARA
A. Pertanyaan wawancara untuk Ustadz
1. Sejak kapan awal mulanya diadakan kegiatan pembacaan
surah Yasin pada malam Jumat di masjid ini?
2. Apa tujuan dari pembacaan surah Yasin dalam kegiatan
yasinan ini?
3. Bagaimana proses pelaksanaan kegiatan pembacaan surah
Yasin pada malam Jumat di masjid ini?
4. Apa yang anda ketahui tentang surah Yasin?
5. Menurut anda apa kelebihan surah Yasin di banding
dengan surah lain?
6. Apa fadhilah atau keutamaan surah Yasin yang anda
ketahui?
7. Apakah ada waktu lain yang dibaca selain di malam
Jumat?
8. Apakah ada surah lain yang dibaca selain surah Yasin?
9. Apakah ada manfaat langsung yang dirasakan oleh anda
dari pembacaan surah Yasin dalam kegiatan yasinan pada
setiap malam Jumat?
B. Pertanyaan wawancara untuk jama’ah Yasinan
1. Apakah anda selalu melakukan pembacaan surah Yasin
dalam kegiatan Yasinan malam Jumat di masjid ini?
2. Bagaimana menurut anda dengan adanya kegiatan
pengajian Yasin pada malam Jumat ini di masjid ini?
3. Apakah ada manfaat langsung yang dirasakan oleh anda
dari pembacaan surah Yasin dalam kegiatan yasinan pada
setiap malam Jumat?
62

4. Apakah ada waktu lain yang di baca selain di malam


Jumat?
63

LAMPIRAN 2

Identitas Informan
No. Nama Status Pendidikan
Terakhir
1. H. Rahmat Dai S1

2. Maqum Mustofa Guru D3

3. Muhammad Nurdin Karim Dosen S2

4. Sudir PNS S1

5. Sugianto Karyawan Swasta D3

6. H. Mahmud Panen Wirausaha S1

7. Zaida Guru S1

8. Yuliana IRT SMA

9. Syarofah IRT S1

10. Siti Zulaekha IRT SMA

11 Tedi Pedagang SMA

12. Suhartoyo Wiraswasta S1

13. Ahmad Syauqi PNS S1

14. Muhammad Ridwan PNS S1

15. Syahnurul Karyawan Swasta S1

16 Khairul Adam PNS S1


64

TRANSKIP WAWANCARA 1
Nama Informan : H. Rahmat
Sebagai Informan : Imam Masjid
Hari/Tanggal : Jumat, 21 Agustus 2020
Keterangan
P: Pewawancara
N: Narasumber
P: Sejak kapan awal mulanya diadakannya kegiatan Pembacaan
Yasin pada malam Jumat di masjid ini?
N: awal mula diadakannya kegiatan pembacaan yasin di masjid ini kurang
tau tepatnya kapan kegiatan ini dimulai karena tidak ada catatan tertulis,
akan tetapi yang setahu saya, seinget saya dengan adanya kegiatan ini
sudah ada sejak sebelum masjid ini dibangun yang sebelumnya masih
menjadi mushala, dan di sini saya meneruskan almarhum bapak saya yang
menjadi pimpinan yasin setiap kegiatannya yasinan di setiap malam
Jumatnya.
P: Bagaimana proses pelaksaan kegiatan Pembacaan Yasin pada
malam Jumat di masjid ini?
N: pembacaan surah Yasin yang sudah menjadi kegiatan rutin pada malam
jumat di masjid ini proses pelakasanaannya yaitu dilakukan setelah shalat
maghrib, kemudian diawali dengan ta‟awuz dan baca basmalah secara
berjamah, dilanjutkan dengan bertawasul kemudian membaca surah Yasin,
setelah itu dilanjut dengan membaca tahlil dan diakhiri dengan doa yang
dipimpin langsung oleh saya sendiri.
P: Apa tujuan dari pembacaan surah Yasin pada malam Jumat
dalam kegiatan yasinan?
N: Tujuan dari pembacaan surah Yasin ini yaitu salah satunya untuk
mendekatkan diri kepada Allah begitupun mengharap keberkahan dari
65

Allah SWT dan meminta untuk diberikan keselamatan di dunia maupun di


akhirat nanti.
P: Apa yang anda ketahui tentang surah Yasin?
N: surah yasin itu kan salah satu surah yang terdapat di dalam al-Qur‟an
yang man surah ini paling istimimewa karna surah yang memiliki banyak
fadhilahnya dan surah itu juga disebut dengan jantungnya al-Qur‟an
P: Menurut anda apa kelebihan surah Yasin di banding dengan surah
Yasin?
N: untuk kelebihan surah yasin dibanding dengan surah lain itu karna
surah yasin sendiri itu sangat banyak sekali keistimewaannya terutama
dari fadilah-fadilah surah yasin ya.
P: Apa fadhilah atau Keutamaan surah Yasin yang anda ketahui?
N: fadhilah atau keutaaman yang ada pada surah Yasin itu banyak sekali,
seperti apa yang saya sampaikan di beberapa diawal tadi bahwa dengan
membaca Yasin akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
sebagaimana Hadis Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh imam baihaqi,
beliau berkata: “Barang siapa yang membaca surah Yasin di malam Jumat
maka keesokan paginya akan mendapatkan ampunan oeh Allah SWT”.
P: Apakah ada surah lain yang dibaca selain surah Yasin?
N: ada. Surah al-Kahfi untuk malam Jumatnya, kalo hari-hari biasanya
saya juga membaca surah al-Mulk, al-Waqi‟ah, al-Rahman.
P: Apakah ada waktu lain yang dibaca selain malam Jumat?
N: ada. seperti di waktu-waktu acara tasyakuran, di saat tahlil, di waktu
orang yang sedang sakaratul maut.
P: Apakah ada manfaat langsung yang dirasakan oleh anda dari
pembacaan surah Yasin dalam kegiatan yasinan pada setiap malam
Jumat?
N: jelas banyak sekali manfaat yang didapat dari pembacaan surah Yasin
66

ini yaitu mendapatkan ketenangan hati dan manfaat dalam kegiatan


yasinan yang di masjid ini dapatnya bersilaturahim dengan masyarakat
khususnya dengan jamaah yasinan disini, menyatukan masyarakat, dan
tolong menolong
TRANSKIP WAWANCARA 2
Nama Informan : Maqum Mustofa
Sebagai Informan : Tokoh Masyarakat
Hari/Tanggal : Jumat, 21 Agustus 2020
Keterangan
P: Pewawancara
N: Narasumber
P: Apa tujuan dari pembacaan surah Yasin dalam kegiatan Yasinan
ini?
N: salah satunya tujuan dari pembacaan yasin ini merupakan bagian dari
dzikrullah (mengingat Allah), dalam arti dengan kita membaca yasin ini
merupakan bentuk kita mengingat kepada Allah SWT. dan meningkatkan
keimanan kita sehingga kita merasakan keberkahan dalam hidup.
P: Apa yang anda ketahui tentang surah Yasin?
N: Surah Yasin itu merupakan jantungnya al-Qur‟an dan inti dari segala
inti yang terdapat keistimewaan di dalam surah tersebut. Di dalam surah
yasin, terdapat pula nasihat-nasihat yang salah satunya itu mengenal hal
kematian dan kehidupan setelah mati. Selain itu, surah yasin ini memiliki
keutamaan dan teguran untuk manusia mengenai terjadinya kehidupan
setelah kematian, bisa mendoakan seorang yang telah meninggal, dan
dapat mengabulkan hajat-hajat.
P: Menurut anda apa kelebihan dari surah Yasin di banding dengan
surah lain?
N: mengenai kelebihannya sebenernya semua surah ataupun ayat yang di
67

dalam al-Qur‟an itu semua istimewa ya akan tetapi hanya dari fadilahnya
saja yang berbeda-beda.
P: Apa Fadhilah atau keutamaan surah Yasin yang anda ketahui?
N: yang saya ketahui bahwa fadhilah yang terdapat di surah yasin itu
diantaranya tentang kebanyakan tentang menegur diri kita tentang hal
kematian, kemudian mendoakan untuk yang sudah almarhum
P: Apakah ada waktu lain yang dibaca selain di malam Jumat?
N: ada, saya tidak hanya membaca di malam jumat saja akan tetapi di
waktu-waktu lain juga.
P: Apakah ada surah lain yang dibaca selain surah Yasin?
N: ada, seperti surah al-Kahfi, al-Mulk.
P: Apakah ada manfaat langsung yang dirasakan oleh anda dari
pembacaan surah Yasin dalam kegiatan Yasinan pada setiap malam
Jumat?
N: manfaat yang dirasakan pertama yaitu salah satunya mendapatkan
ketenangan, hati merasa lebih lapang ketika setelah membacanya. Dan
manfaat lainnya dari kegiatan yasinan ini sangat luar biasa manfaatnya
artinya di sini kita mengutamakan toleransi dalam arti silaturahimnya
sangat dapat sekali.

TRANSKIP WAWANCARA 3
Nama Informan : Muhammad Nurdin Karim
Sebagai Informan : Imam Masjid
Hari/Tanggal : Jumat, 28 Agustus 2020
Keterangan
P: Pewawancara
N: Narasumber
P: Sejak kapan awal mulanya diadakannya kegiatan Pembacaan
68

Yasin pada malam Jumat di masjid ini?


N: awal mula adanya kegiatan pembacaan Yasin pada malam Jumat di
masjid ini lebih tepat kapannya saya kurang tahu menahu karna saya disini
sendiri pun diamanahkan untuk menggantikan dan melanjutkan almarhum
ust kastolani yang sebelumnya sebagai pemimpin yasin di masjid ini.
Akan tetapi setahu saya kalo ga salah adanya kegiatan pembacaan Yasin
pada malam Jumat ini sudah mulai disaat masjid ini sudah dibangun dan
diresmikan pada tahun 1997an.
P: Bagaimana proses pelaksaan kegiatan Pembacaan Yasin pada
malam Jumat di masjid ini?

N: jadi prosesi pembacaan surah Yasin di Masjid Nurul Islam itu


dilakukan Setelah salat magrib hingga menjelang salat Isya. yang
pertama memuji Allah, bersholawat kepada Rasulullah kemudian kita
bertawasul, bertawasul kepada siapa? kepada Rasulullah, Khulafaur
Rasyidin, malaikat Muqorrobin(karena di sekeliling kita ini banyak
sekali malaikat seperti malaikat hafadzoh, malaikat Raqib Atid,
malaikat-malaikat yang suka di masjid) Jadi pertama niatnya
Dzikrullah yang kedua kita menghidupkan Alquran yaitu dengan cara
membacanya Surah Yasin dengan berjamaah.

Apa sih itu tawasul? tawassul itu berwasilah. kemudian bertawasul


kepada arwah para aulia yaitu wali Allah, Mengapa? karena mereka ini
orang-orang yang dekat kepada Allah. jadi kita hargai arwah mereka
dengan bertawasul. kemudian kepada sohibul Karomah yaitu orang
yang diberikan kemuliaan oleh Allah jadi di masa hidupnya jadi orang
yang soleh solehah, jadi ustadz ustadzah yang membimbing masyarakat
dengan ikhlas sehingga masyarakat itu menjadi Paham agama mengerti
agama dan jadi taat kepada Allah bisa ngaji bisa salat. kemudian
kepada shohibul wilayah yaitu yang punya kawasan orang-orang yang
69

beriman yang bertakwa yang memiliki kawasan siapa itu? yaitu


pemimpin yang Saleh salehah terus juga kepada Mujahid fisabilillah
kepada para pejuang Allah yaitu tentara militer yang Saleh. kemudian
bertawasul kepada Syuhada karena para Syahid di jalan Allah para
syuhada ini mereka tidak mati mereka hidup disisi Allah SWT dan juga
mereka orang-orang yang mendapat kemuliaan dari Allah SWT dan
yang terakhir bertawasul kepada arwah kaum muslimin muslimat
mukminin dan mukminat jadi kita mendoakan supaya kubur kubur
mereka itu menjadi taman-taman surganya Allah SWT dan doa-doa
dari putra-putrinya yang soleh dan soleha itu bisa sampai bisa menjadi
makanan minuman pakaian dan juga kehidupan yang lapang bagi
mereka di alam sana. Kemudian Setalah bertawasul membaca yasin,
tasbih, tahlil, tahmid, shalawat kepada Nabi dan ditutup dengan Doa

P: Apa tujuan dari pembacaan surah Yasin pada malam Jumat


dalam kegiatan yasinan?

N: tujuannya dari pembacaan surah Yasin ini salah satunya merupakan


pembinaan iman dan taqwa. dan pembacaan yasin dalam kegiatan
yasinan ini agar masyarakat kita itu gemar membaca Alquran
memahami Alquran dan mengamalkan Alquran dalam kehidupan
sehari-hari. sehingga hidup ini tidak melenceng dan hidup ini
lurus karena nilai nilai akhlak Alquran itu sangat dibutuhkan oleh
setiap manusia Apalagi kita ya masyarakat yang memang menjunjung
tinggi moral menjunjung tinggi akhlak sesuai dengan Moto Kota
Tangerang yaitu akhlakul karimah. maka dengan memotivasi
masyarakat untuk gemar membaca Alquran ditambah yaitu membina
akhlakul karimah Akhlak Yang Mulia jadi kita kerja sama dan
membantu program pemerintah kota Tangerang untuk mewujudkan
masyarakat yang memiliki akhlaqul karimah.
70

P: Apa yang anda ketahui tentang surah Yasin?


N: yang saya ketahui mengenai surah Yasin itu surah yang merupakan
salah satu yang ada di dalam al-Qur‟an yang paling sering di baca dalam
setiap kegiatan. Karna surah ini merupakan jantungnya al-Quran dalam
arti intinya al-Quran, dan merupakan surah yang memiliki keistimewaan
tersendiri maka dari itu surah ini sangat di gemari untuk dibacanya karna
di dalam surah ini pula banyak makna-makna yang tersirat salah satunya
mengingatkan hal kematian dan kehidupan setelah mati.
P: Menurut anda apa kelebihan surah Yasin di banding dengan surah
Yasin?
N: mengenai dari kelebihannya sebenernya semua surah yang didalam al-
Qur‟an itu sama-sama memiliki kelebihan masing- masing ya.
P: Apa fadhilah atau Keutamaan surah Yasin yang anda ketahui?
N: untuk fadhilah surah yasin banyak sekali ya fadilahnya ,disini saya
kasih contoh beberapa saja selebihnya kamu bisa lihat di google karna
sudah banyak sekali pembahasan mengenai fadhilah yang terdapat di
dalam surah Yasin itu sendiri. Salah satu dari fadhilahnya yaitu ketika
membaca surah Yasin akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT,
kemudian dengan membaca surah yasin akan mempermudah untuk orang
yang sedang dalam keadaan sakaratul maut seperti hadis Rasullah Saw
bersabda: “bacakanlah untuk orang yang akan mati maka akan
mempermudah dan mempercepat keluarnya roh.”
P: Apakah ada surah lain yang dibaca selain surah Yasin?
N: ya ada, karna tidak hanya surah yasin saja yang harus dibaca tetapi
surah-surah lainnya juga seperti al-mulk, al-Kahfi, al-Ramhan, al-Waqiah,
al-sajadah dan kalo bisa semua surah juga dibaca.
P: Apakah ada waktu lain yang dibaca selain malam Jumat?
N: untuk waktu dibaca selain di malam jumat ada, seperti di waktu-waktu
71

ketika memohon hajat, dibaca di saat orang yang sedang sakaratul maut,
untuk orang sakit agar diberi kesembuhan dari Allah SWT, dan di waktu-
waktu lainnya.
P: Apakah ada manfaat langsung yang dirasakan oleh anda dari
pembacaan surah Yasin dalam kegiatan yasinan pada setiap malam
Jumat?
N: ada sekali manfaatnya dari kegiatan ini yaitu bahwa
masyarakatnya menjadi lebih baik, sopan, memiliki tata krama dan juga
masyarakat kita itu mengerti dan kita harapkan ke depan jadi Alquran itu
ada pengamalannya, jadi luas, karena di dalam Alquran itu juga
membicarakan mengenai pendidikan, ekonomi, sosial masyarakat. dan
bagaimana kami terutama saya sebagai pembimbing Yasinan dan juga
pembimbing materi pengajian Ulumul Quran yang kita dikasih jatah
waktu itu sebulan sekali di masjid ini. bagaimana supaya masyarakat kita
itu merasakan manfaat yang besar untuk pengamalan Alquran minimal
Surah Yasin saja, Subhanallah Kalau ngerti saja itu Yasin dari ayat 1
sampai ayat 83 itu luar biasa itu banyak ilmu yang diserap banyak manfaat
yang didapatkan,Nah jadi Kan Quran ini teori ya tulisan tekstual nah ini
bagaimana untuk bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga
terasa manfaatnya. dalam mengajar, muamalah, dalam muasyarah, dan
juga dalam aktivitas kehidupan sehari-hari baik berbangsa maupun
bernegara sehingga akhlak Alquran itu terasa manfaatnya karena Quran ini
kan Wahyu Allah. jadi Jangan cuma bacaan saja tetapi juga selain bacaan
harus ada pengamalannya supaya bacaannya manfaat dan pengamalannya
juga lebih manfaat .
72

TRANSKIP WAWANCARA 4
Nama Informan : Sudir
Sebagai Informan : Anggota Yasinan
Hari/Tanggal : Sabtu, 29 Agustus 2020
Keterangan
P: Pewawancara
N: Narasumber
P: Apakah anda selalu melakukan pembacaan surah Yasin dalam
kegiatan yasinan malam Jumat di masjid ini?
N: untuk membaca yasinnya saya selalu membacanya di saat malam Jumat
akan tetapi untuk mengikuti berjamaah di masjid saya jarang ikut karena
waktu yang tidak pas untuk ikut berjaamah dengan jamaah lainnya di
masjid maka dari itu saya biasanya kalo ga sempet ikut berjamaah saya
suka baca sendiri.
P: Bagaimana menurut anda dengan adanya kegiatan pembacaan
surah Yasin pada malam Jumat di masjid ini?
N: saya senang sekali dengan adanya pembacaan yasin di masjid yang di
bacanya secara berjamaah, karna dengan di bacanya secara berjamaah
merasa ada semangat-semangatnya, ya walaupun saya jarang mengikuti
secara berjamaah karna masalah di waktu yang tidak pas.
P: Apakah ada manfaat langsung yang dirasakan oleh anda dari
pembacaan surah Yasin dalam kegiatan yasinan pada setiap malam
Jumat?
N: untuk manfaat yang dirasakan sendiri itu jelas ada seperti yang apa
saya rasa yaitu hati terasa lebih tenang dan tentram setelah membacanya,
dan merasa dapat keberkahan dalam hidup saya dan keluarga saya. Selain
itu dengan adanya kegiatan yasinan ini di masjid bisa dapat saling
bersilaturahim antar warga atau masyarakat sekitar lebih khusunya dengan
73

yasinan yang ikut di masjid ini.


P: Apakah ada waktu lain yang dibaca selain malam Jumat?
N: ada, saya membacannya untuk orang yang meninggal dunia.

TRANSKIP WAWANCARA 5
Nama Informan :Sugianto
Sebagai Informan : Anggota yasinan
Hari/Tanggal : Jumat, 21 Agustus 2020
Keterangan
P: Pewawancara
N: Narasumber
P: Apakah anda selalu melakukan pembacaan surah Yasin dalam
kegiatan yasinan malam Jumat di masjid ini?
N: Ya, selalu.
P: Bagaimana menurut anda dengan adanya kegiatan pembacaan
surah Yasin pada malam Jumat di masjid ini?
N: dengan adanya kegiatan pembacaan yasin di masjid itu sangat bagus
yah, sangat positiflah karna dengan membaca surah yasin itukan
merupakan salah satu pendekatan diri kepada Allah SWT, kemudian suatu
hal yang dilakukan juga untuk mendapatkan keberkahan dari doa-doa
yang telah kita panjatkan dan memohon untuk terijabahnya doa-doa.
P: Apakah ada manfaat langsung yang dirasakan oleh anda dari
pembacaan surah Yasin dalam kegiatan yasinan pada setiap malam
Jumat?
N: manfaat yang saya rasa selama ini ketika setelah membacanya saya
merasakan hati tuh lebih tenang, merasa dapat keberkahan dalam hidup
saya sendiri.
P: Apakah ada waktu lain yang dibaca selain malam Jumat?
74

N: saya untuk waktu lainnya paling di saat waktu acara tasyakuran,


tahlilan, dan selain itu udah di waktu malam Jumat saja saya selalu
rutinnya.

TRANSKIP WAWANCARA 6
Nama Informan : H. Mahmud panen
Sebagai Informan : Anggota Yasinan
Hari/Tanggal : Jumat, 21 Agustus 2020
Keterangan
P: Pewawancara
N: Narasumber
P: Apakah anda selalu melakukan pembacaan surah Yasin dalam
kegiatan yasinan malam Jumat di masjid ini?
N: tidak selalu saya ikut baca yasin bareng di masjid, karna biasanya saya
baca yasin bareng bersama keluarga saya di rumah.
P: Bagaimana menurut anda dengan adanya kegiatan pembacaan
surah Yasin pada malam Jumat di masjid ini?
N: menurut saya dengan adanya kegiatan ini kan merupakan sarana
mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan mengirimkan doa-doa kepada
orang yang sudah meninggal. Begitupun dengan membaca surah yasin ini
juga merupakan sebagai wasilah kita untuk mengamalkan al-Qur‟an.
P: Apakah ada manfaat langsung yang dirasakan oleh anda dari
pembacaan surah Yasin dalam kegiatan yasinan pada setiap malam
Jumat?
N: mendapatkan kebersamaannya di saat kalo baca yasin berjamaah di
masjid, dapat pahala juga yang berlipat ganda di banding kalo baca
sendiri. Berasa juga kalo setelah baca yasin tuh hati berasa adem aja,
bawaannya tenang lapang.
75

P: Apakah ada waktu lain yang dibaca selain malam Jumat?


N: ada, disaat lagi memohon hajat jadi ketika disaat lagi memohon sesuatu
ke Allah itu selain berdoa dibaca juga Yasinnya. Kemudian di baca di saat
orang yang sedang sakit, sedang sakaratul maut dll.

TRANSKIP WAWANCARA 7
Nama Informan : Zaida
Sebagai Informan : Anggota Yasinan
Hari/Tanggal : Jumat, 14 Agustus 2020
Keterangan
P: Pewawancara
N: Narasumber
P: Apakah anda selalu melakukan pembacaan surah Yasin dalam
kegiatan yasinan malam Jumat di masjid ini?
N: untuk ikut baca yasin berjamaah di masjid tidak begitu sering, jadi
sesempetnya saja kalo ada waktu yang bisa untuk baca berjamaah di
masjid selebihnya saya baca di rumah.
P: Bagaimana menurut anda dengan adanya kegiatan pembacaan
surah Yasin pada malam Jumat di masjid ini?
N: bagi saya dengan adanya kegiatan pembacaan yasin pada malam jumat
di masjid ini secara ini memang kan sudah menjadi sebuah tradisi akan
tetapi kegiatan ini merupakan salah satu menghidupkan al-Quran dan juga
menghidupkan silaturahin dengan sesama.
P: Apakah ada manfaat langsung yang dirasakan oleh anda dari
pembacaan surah Yasin dalam kegiatan yasinan pada setiap malam
Jumat?
N: manfaat yang dirasakannya itu salah satunya jelas ngerasa dapat
ketenangan dalam hati saya sendiri dan juga selama ini saya rutin
76

membaca Yasin ya alhamdullilah saya merasa dapat kemudahan dalam


segala urusan saya, kemudian selain itu manfaat dalam kegiatan ini juga
dapat menyatukan masyarakat dengan menjalin silaturrahim baik dengan
masyarakat tentunya dengan jamaah yang mengikuti langsung dalam
kegiatan pembacaan Yasin di setiap malam Jumatnya.
P: Apakah ada waktu lain yang dibaca selain malam Jumat?
N: ada, di waktu pengajian rutin mingguan bersama ibu-ibu majelis ta‟lim.

TRANSKIP WAWANCARA 8
Nama Informan : Yuliana
Sebagai Informan : Anggota Yasinan
Hari/Tanggal : Kamis, 27 Agustus 2020
Keterangan
P: Pewawancara
N: Narasumber
P: Apakah anda selalu melakukan pembacaan surah Yasin dalam
kegiatan yasinan malam Jumat di masjid ini?
N: iya saya sering sekali ikut baca yasin berjamaah di masjid ini kebetulan
saya disini juga selalu ikut shalat maghrib berjamah jadi sekalian yasinan
berjamah sampai menjelang isya.

P: Bagaimana menurut anda dengan adanya kegiatan pembacaan


surah Yasin pada malam Jumat di masjid ini?
N: dengan adanya kegiatan ini menciptakan suasana damai dan saling
bersilaturahim dengan masyarakat
P: Apakah ada manfaat langsung yang dirasakan oleh anda dari
pembacaan surah Yasin dalam kegiatan yasinan pada setiap malam
Jumat?
77

N: manfaat yang saya rasakan selama ini saya mendapatkan keberkahan


dalam hidup saya dan juga keluarga saya, salah satunya saya merasakan
kemudahan dalam rezeki dan merasa diberikan kemudahan juga dalam
segala urusan saya.
P: Apakah ada waktu lain yang dibaca selain malam Jumat?
N: ada, jadi saya ga hanya baca yasin di malam Jumat saja tapi di hari-hari
lainnya saya juga rutin membacanya, biasanya saya baca setelah shalat
maghrib.

TRANSKIP WAWANCARA 9
Nama Informan : Syarofah
Sebagai Informan : Anggota Yasinan
Hari/Tanggal : Jumat, 14 Agustus 2020
Keterangan
P: Pewawancara
N: Narasumber
P: Apakah anda selalu melakukan pembacaan surah Yasin dalam
kegiatan yasinan malam Jumat di masjid ini?
N: baca yasin di malam jumat alhamdulillah saya rutin, karna kalo ga
ngelakuinnya berasa ada yang kurang aja.
P: Bagaimana menurut anda dengan adanya kegiatan pembacaan
surah Yasin pada malam Jumat di masjid ini?
N: dengan kegiatan pembacaan yasin malam jumat di masjid menurut saya
suatu kegiatan yang bernilai positif ya, karena baca yasin merupakan
bagian dari membaca al-Qur‟an. Dan dengan kita membaca yasin juga
akan mendapatkan pahala yang seperti menghatamkan al-Quran 10 kali.
P: Apakah ada manfaat langsung yang dirasakan oleh anda dari
pembacaan surah Yasin dalam kegiatan yasinan pada setiap malam
78

Jumat?
N: saya merasa selama ini dengan saya merutinin baca yasin hidup saya
merasa lebih berkah, urusan saya selalu dipermudah,terus juga mendapat
pahala juga.
P: Apakah ada waktu lain yang dibaca selain malam Jumat?
N: ada, biasanya saya baca juga di saat ada orang yang sedang sakit agar
setelah kita bacain diberikan kesembuhan oleh Allah SWT, terus juga saya
biasanya baca di saat tahlilan,

TRANSKIP WAWANCARA 10
Nama Informan : Siti Zulaekha
Sebagai Informan : Anggota Yasinan
Hari/Tanggal : Kamis,20 Agustus 2020
Keterangan
P: Pewawancara
N: Narasumber
P: Apakah anda selalu melakukan pembacaan surah Yasin dalam
kegiatan yasinan malam Jumat di masjid ini?
N: Iya setiap malam jumatnya saya selalu baca Yasin berjamaah di masjid.
P: Bagaimana menurut anda dengan adanya kegiatan pembacaan
surah Yasin pada malam Jumat di masjid ini?
N: Kalo menurut saya kegiatan seperti ini pasti baik ya, setidaknya
mendapat pahala.

P: Apakah ada manfaat langsung yang dirasakan oleh anda dari


pembacaan surah Yasin dalam kegiatan yasinan pada setiap malam
Jumat?
N: merasakan keberkahan dalam hidup saya selama ini ketika saya
79

merutinin ngaji yasin, begitupun serasa selalu mendapatkan kemudahan


dalam segala urusan terutama urusan dalam keluarga. Di sisi lain manfaat
dari kegiatan yasinan yang di adakan di masjid merupakan kegiatan Yāsīn
ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena dapat menjaga silaturrahin
dengan baik antar sesama
P: Apakah ada waktu lain yang dibaca selain malam Jumat?
N: ada.

TRANSKIP WAWANCARA 11
Nama Informan : Tedi
Sebagai Informan : Anggota Yasinan
Hari/Tanggal : Jumat, 21 Agustus 2020
Keterangan
P: Pewawancara
N: Narasumber
P: Apakah anda selalu melakukan pembacaan surah Yasin dalam
kegiatan yasinan malam Jumat di masjid ini?
N: iya
P: Bagaimana menurut anda dengan adanya kegiatan pembacaan
surah Yasin pada malam Jumat di masjid ini?
N: menurut saya dengan adanya kegiatan ini salah satunya memamng
sudah menjadi tradisi tiap malam jumatnya, dan juga suatu kegiatan yang
merupakan salah satu bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT

P: Apakah ada manfaat langsung yang dirasakan oleh anda dari


pembacaan surah Yasin dalam kegiatan yasinan pada setiap malam
Jumat?
N: manfaatnya itu menurut saya pasti mendapatkan pahala ya salah
80

satunya karna bentuk merupakan bentuk ibadah juga, dan juga menjalin
silaturahim dengan sesama.
P: Apakah ada waktu lain yang dibaca selain malam Jumat?
N: tidak ada

TRANSKIP WAWANCARA 12
Nama Informan : Suhartoyo
Sebagai Informan : Anggota Yasinan
Hari/Tanggal : Sabtu, 29 Agustus 2020
Keterangan
P: Pewawancara
N: Narasumber
P: Apakah anda selalu melakukan pembacaan surah Yasin dalam
kegiatan yasinan malam Jumat di masjid ini?
N: tidak selalu.
P: Bagaimana menurut anda dengan adanya kegiatan pembacaan
surah Yasin pada malam Jumat di masjid ini?
N: kegiatan ini sangat bernilai postif ya, suatu kegiatan yang mana
menciptakan kehidupan yang tenang, tentram dan bersilaturahim antar
kehidupan masyarakat.
P: Apakah ada manfaat langsung yang dirasakan oleh anda dari
pembacaan surah Yasin dalam kegiatan yasinan pada setiap malam
Jumat?
N: sangat terasa manfaat yang saya rasakan selama ini ketika saya telah
membaca al-Qur‟an yaitu salah satunya surah yasin yang saya baca bahwa
yang saya rasakan setelahnya hati tuh terasa tenang begitupunn lega.
P: Apakah ada waktu lain yang dibaca selain malam Jumat?
N: tidak ada
81

TRANSKIP WAWANCARA 13
Nama Informan : Ahmad Syauqi
Sebagai Informan : Anggota Yasinan
Hari/Tanggal : Sabtu, 5 September 2020
Keterangan
P: Pewawancara
N: Narasumber
P: Apakah anda selalu melakukan pembacaan surah Yasin dalam
kegiatan yasinan malam Jumat di masjid ini?
N: ya selalu
P: Bagaimana menurut anda dengan adanya kegiatan pembacaan
surah Yasin pada malam Jumat di masjid ini?
N: dengan adanya kegiatan ini yang ada di masjid dengan melakukan baca
yasin dan doa-doa ataupun zikir secara berjamaah suatu yang mudah-
mudahan bisa menjadi doanya terkabul, karena doa seorang muslim
terhadap sesama muslim lainnya itu kan diyakini akan sampai akan
terijabah, karna doa yang dilakukan secara berjamaah akan lebih mustajab.
P: Apakah ada manfaat langsung yang dirasakan oleh anda dari
pembacaan surah Yasin dalam kegiatan yasinan pada setiap malam
Jumat?
N: dengan membaca yasin begitu banyak manfaatnya karna dari
keutamaan-keutamaannya pun sangat luar biasa. Seperti apa yang saya
rasakan sendiri pun selama ini dengan saya abis baca yasin saya
merasakan ketenangan dalam hati saya, hidup saya lebih terasa berkah,
dan juga selama ini saya mengikuti baca yasin di masjid berjamaah
dengan jamaah lain saya merasa lebih dekat lagi dengan jamaah masjid
yang juga mengikut yasinan.
82

P: Apakah ada waktu lain yang dibaca selain malam Jumat?


N: ada, di hari-hari lainnya saya pun rutin baca yasin

TRANSKIP WAWANCARA 14
Nama Informan : Muhammad Ridwan
Sebagai Informan : Anggota Yasinan
Hari/Tanggal : Sabtu, 12 September 2020
Keterangan
P: Pewawancara
N: Narasumber
P: Apakah anda selalu melakukan pembacaan surah Yasin dalam
kegiatan yasinan malam Jumat di masjid ini?
N: iya
P: Bagaimana menurut anda dengan adanya kegiatan pembacaan
surah Yasin pada malam Jumat di masjid ini?
N: kegiatan rutinitas yang dilakukan tiap malam Jumat suatu bentuk
sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan menhidupkan al-Qur‟an
di malam jumat itu sendiri.
P: Apakah ada manfaat langsung yang dirasakan oleh anda dari
pembacaan surah Yasin dalam kegiatan yasinan pada setiap malam
Jumat?
N: saya merasakan sekali ya manfaat dari pembacaan yasin itu, bahwa
dengan yang membacanya setelah itu saya merasakan ketenangan dalam
hati saya dan merasakan lebih berkah lagi dalam menjalani hidup saya
selama ini dan di sisi lain pun saya mendapat kemudahan dalam segala
urusan saya.
P: Apakah ada waktu lain yang dibaca selain malam Jumat?
N: ada, biasanya di acara-acara tahlilan, tasyakuran
83

TRANSKIP WAWANCARA 15
Nama Informan : Syahnurul
Sebagai Informan : Anggota Yasinan
Hari/Tanggal : Sabtu, 5 September 2020
Keterangan
P: Pewawancara
N: Narasumber
P: Apakah anda selalu melakukan pembacaan surah Yasin dalam
kegiatan yasinan malam Jumat di masjid ini?
N: ya rutin saya membaca yasin di malam jumat secara berjamaah
bersama jamaah lainnya di masjid ini.
P: Bagaimana menurut anda dengan adanya kegiatan pembacaan
surah Yasin pada malam Jumat di masjid ini?
N: dengan adanya kegiatan ini di masjid suatu hal yang positif jadi akan
terhindar dari hal yang negatif, kemudian dengan membaca yasin secara
berjamaah akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda beda dengan
dibaca disaat sendiri.
P: Apakah ada manfaat langsung yang dirasakan oleh anda dari
pembacaan surah Yasin dalam kegiatan yasinan pada setiap malam
Jumat?
N: manfaatnya dari pembacaan yasin itu terasa sekali efeknya ke diri saya
sendiri seperti mendapatkan kenyamanan dan ketenangan dalam hati saya,
merasa piiran jadi jernih di saat saya telah membacanya
P: Apakah ada waktu lain yang dibaca selain malam Jumat?
N: ada, saya membacanya biasanya di waktu orang yang sedang sakaratul
maut maupun yang sudah meninggal, dan di waktu-waktu saat tahlilan.
84

TRANSKIP WAWANCARA 16
Nama Informan : Khairul Adam
Sebagai Informan : Anggota Yasinan
Hari/Tanggal : Sabtu, 29 Agustus 2020
Keterangan
P: Pewawancara
N: Narasumber
P: Apakah anda selalu melakukan pembacaan surah Yasin dalam
kegiatan yasinan malam Jumat di masjid ini?
N: ya selalu saya mengikutinya di masjid ini.
P: Bagaimana menurut anda dengan adanya kegiatan pembacaan
surah Yasin pada malam Jumat di masjid ini?
N: terkait hal ini bahwa kegiatan ini merupakan hal yang sangat baik
sangat postiflah, dan kegiatan ini juga merupakan salah satu
menghidupkan al-Quran di malam Jumat.
P: Apakah ada manfaat langsung yang dirasakan oleh anda dari
pembacaan surah Yasin dalam kegiatan yasinan pada setiap malam
Jumat?
N: saya merasakan ketenangan dalam hati saya seperti apa yang pernah
saya alami yaitu saya pernah di waktu merasa galau, hati saya bawaanya
resah aja, kemudia di saat itu saya mencoba membaca al-Quran dan salah
satunya yang saya baca itu surah yasin dan saya bacanya benar-benar
khusu‟ dan apa yang telah terjadi setelahnya saya sangat merasakan sekali
tenang, damai, tentram, dan rasa resah dan galau saya mereda bahkan
menghilang dan saya pun merasa pikiran saya lebih fresh lagi.
P: Apakah ada waktu lain yang dibaca selain malam Jumat?
N: ada, setiap hari saya selalu membacanya, karna sudah menjadi
kebiasaan saya membaca yasin. Dan biasanya saya baca setelah shalat
85

subuh atau tidak setelah shalat maghrib.


LAMPIRAN 3

SURAT PENELITIAN SKRIPSI


86

LAMPIRAN 4
SURAT KETERANGAN TELAH MENYELESAIKAN
PENELITIAN
87

LAMPIRAN 5
DOKUMENTASI INFORMAN
Kegiatan pengajian yasinan di Masjid Darul Ihsan

Kegiatan pengajian Yasin di Masjid Nurul Islam

Foto bersama dengan para Ustadz

Anda mungkin juga menyukai