Anda di halaman 1dari 86

DAMPAK COVID 19 TERHADAP

PENDAPATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH


(Studi Kasus BMT Nurul Yaqin Sengkang)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Persyaratan Guna MeraihGelar


Sarjana Hukum (S.H) Program Studi Hukum Ekonomi Syariah
Institut Agama Islam (IAI) As’adiyah Sengkang

Oleh
TENRI SOMPA
NIM.18420153

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM


INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) AS’ADIYAHSENGKANG
TAHUN 2022
DAMPAK COVID 19 TERHADAP
PENDAPATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
(Studi Kasus BMT Nurul Yaqin Sengkang)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Persyaratan Guna Meraih Gelar


Sarjana Hukum (S.H) Program Studi Hukum Ekonomi Syariah
Institut Agama Islam (IAI) As’adiyah Sengkang

Oleh
TENRI SOMPA
NIM. 18420153

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM


INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) AS’ADIYAH SENGKANG
TAHUN 2022
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

NAMA : TENRI SOMPA


NIM/NIMKO : 18420153/81810618029
PRODI : HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS : SYARIAH DAN HUKUM
JUDUL : DAMPAK COVID 19 TERHADAP PENDAPATAN
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi Kasus
BMT Nurul Yaqin Sengkang)

Dengan penuh kesadaran penulis yang bertanda tangan di bawah ini

menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri. Jika

dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan duplikat, plagiat, atau

dibuat dan dibantu orang lain secara keseluruhan maka skripsi ini dan gelar yang

diperoleh karenanya batal demi hukum.

Sengkang, 12 September 2022


Penulis

TENRI SOMPA
NIM.18420153

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing penulisan skripsi saudari Tenri Sompa, NIM: 18420153,

mahasiswa Fakultas Syariah Dan Hukum Program Studi Hukum Ekonomi Syariah

pada Institut Agama Islam (IAI) As’ adiyah Sengkangsetelah dengan seksama

meneliti dan mengoreksi skrispdi yang bersangkutan dengan judul, “Dampak

Covid 19 Terhadap Pendapatan Lembaga Keuangan Syariah (Studi Kasus

BMT Nurul Yaqin Sengkang)” memandang bahwa skripsi tersebut telah

memenuhi syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk diajukan ke sidang

munaqasyah.

Demikian persetujuan ini dibeikan kepada yang bersangkutan untuk

diproses lebih lanjut.

Sengkang,12 September 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. M. Jafar Aras, M.Ag. Ekawati Hamzah, S. Th.I., M.SI.

iii
KATA PENGANTAR

‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬

‫الحمد هلل ربّ العالمين ولصالة والسالم على اشرف األنبياء والمرسلين سيّدنا‬
‫ اما بعد‬،‫محمد وعلى اله وصحبه اجمعين‬.

Assalamualaikum Wr. Wb.


Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat hidayah serta karunia-Nya,

sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul Dampak Covid 19

Terhadap Pendapatan Lemabaga Keuangan Syariah (Studi Kasus BMT Nurul

Yakin Sengkang). Shalawat dan salam semoga selalu senantiasa dilimpahkan pada

manusia terbaik di muka bumi ini Nabi Muhammad SAW.

Penulisan ini untuk memenuhi salah satu syaratmeraih Gelar Sarjana

Hukum (S.H) pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan

Hukum. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mendapatbantuan,

bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak. Dengan demikian penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ayahanda Mansyur.T dan Ibunda Tenri Sau, yang senantiasa mencurahkan

cinta dan memberikan do’a, dukungan, motivasi, bimbingan, serta kasih

sayang yang tiada terhingga dalam setiap langkah kehidapan penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. AnreguruttaDr. K. H. Muh. Yunus Pasanreseng Andi Padi, M. Ag., selaku

Rektor Institut Agama Islam (IAI) As’adiyah Sengkang yang telah

melakukan terobosan perkembangan Sekolah Tinggi Islam (STAI)

iv
As’adiyah Sengkang menjadi Institut Agama Islam (IAI) As’adiyah

Sengkang.

3. Bapak Dr. Drs. H. Ahmad Muktamar Badruddin, MA., selaku Wakil

Rektor I Institut Agama Islam (IAI) As’adiyah Sengkang.

4. Dr. H. M. Jafar Aras, M.Ag., selaku Wakil Rektor II Institut Agama Islam

(IAI) As’adiyah Sengkang sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang

telah memberikan bimbingan, arahan, semangat dan motivasi dengan

penuh kesabaran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Hj. Fatmawati Latief, S.Pd., M.Si., selaku Wakil RektorIII Institut

Agama Islam (IAI) As’adiyah Sengkang

6. AnreguruttaDrs. H. M. Rafiy Rasyid, M. HI., Selaku Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum Institut Agama Islam (IAI) As’adiyah Sengkang.

7. Ibu Ekawati Hamzah, S. Th.I., M.S.I., selaku Wakil Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum Institut Agama Islam (IAI) As’adiyah Sengkang

sekaligus sebagai Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu

serta memberi dorongan, bimbingan, dan arahan kepada penulis dalam

penyelesaian studi.

8. Bapak Hasriadi, SE., MM., Selaku Ketua Program Studi Hukum Ekonomi

Syariah Institut Agama Islam (IAI) As’adiyah Sengkang

9. Bapak Erwin Sinring, S.Ag., M.Pd.I., selaku Sekertaris Institut Agama

Islam (IAI) As’adiyah Sengkang.

10. Ibu Andi Sakinah, S.Pd., selaku Kepala UPT Perpustakaan Institut Agama

Islam (IAI) As’adiyah Sengkang.

v
11. Segenap Dosen dan seluruh civitas akademik Institut Agama Islam (IAI)

As’adiyah Sengkang, khususnya kepada Bapak dan Ibu Dosen Fakultas

Syariah dan Hukum yang telah mengajar dan membimbing serta

memberikan ilmunya dengan penuh keikhlasan.

12. Bapak Drs. KH. Riyadhi Hamdah, MI., selaku Manajer Umum BMT

Nurul Yaqin Sengkang yang telah memberikan izin dan memperkenankan

serta menfasilitasi penulis untuk melakukan penelitian.

13. Segenap Mahasiswi/a seperjuangan Institut Agama Islam (IAI) As’adiyah

Sengkang angkatan 2018 atas dukungan, motivasi, dan semangat sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

14. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan tugas akhir ini yang

tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari akan banyak kelemahan dan kekurangan dari berbagai

sisi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangundemi kesempurnaan skripsi ini kedepan. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan juga penulis khususnya.

Waasalamualaikum Wr. Wb.

Sengkang, 12 September 2022


Penulis

TENRI SOMPA
NIM.18420153

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................ iii
KATA PENGANTAR................................................................................ iv
DAFTAR ISI............................................................................................... vii
DAFTAR TABEL...................................................................................... viii
ABSTRAK.................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1-18
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 8
C. Hipotesis.................................................................................... 8
D. Pengertian Judul........................................................................ 9
E. Tinjauan Pustaka....................................................................... 10
F. Metode Penelitian...................................................................... 12
G. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.............................................. 17

BAB II TINJAUAN TEORITIS............................................................... 19-37


A. Pengertian Covid 19.................................................................. 19
B. Kosep Dasar Pendapatan........................................................... 24
C. Baitul Maal Wat Tamwil........................................................... 27
D. Kebijakan Lembaga Keuangan Syariah di Masa Covid 19...... 37

BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN.................................... 38-52


A. Profil BMT Nurul Yaqin Sengkang.......................................... 38
B. Visi dan Misi............................................................................. 41
C. Strukrur Organisasi................................................................... 42
D. Prosedur dan Produk-produk BMT........................................... 45
BAB IV DAMPAK COVID 19 TERHADAP PENDAPATAN BMT... 53-64
A. Dampak Pendapatan BMT Nurul Yaqin Sebelum dan sesudah
Covid 19.................................................................................... 53
B. Langkah-langkah yang diterapkan BMT Nurul Yaqin dalam
Menghadapi Dampak Covid 19................................................. 60
BAB V PENUTUP...................................................................................... 65-66
A. Kesimpulan............................................................................... 65
B. Saran ......................................................................................... 66
DAFTAR PUSATAKA.............................................................................. 67
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................ 71
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Standar pengukuran ROI.............................................................. 16


Tabel 1. 2 Standar Pengukuran ROE........................................................... 17
Tabel 4. 3 Perhitungan Analisis ROI BMT Nurul Yaqin 2019-2021......... 54
Tabel 4. 4 Perhitungan Analisis ROE BMT Nurul Yaqin 2019-2021......... 54
Tabel 4. 5 Hasil Analasis ROI dan ROE BMT Nurul Yaqin 2019-2021..... 55

viii
ABSTRAK
Nama : Tenri Sompa
NIM/NIMKO : 18420153/81810618029
Prodi : Hukum Ekonomi Syariah
Fakultas : Syariah dan Hukum
Judul : DAMPAK COVID 19 TERHADAP PENDAPATAN
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi Kasus
BMT Nurul Yaqin Sengkang)

Terjadinya Covid 19 yang merambah ke berbagai wilayah khususnya


wilayah Indonesia menyebabkan terganggunya sistem kesehatan manusia dan
kesehatan ekonomi di seluruh dunia. Dalam situasi tersebut terpaksa banyak
kegiatan perekonomian harus dilakukan di rumah saja. Hal ini membuat sistem
perekonomian tidak stabil. Simpanan dan Pembiayaan dalam dunia perbankan
seakan ikut menjajaki ketidakstabilan.Oleh karena itu penulis akan mengangkat
judul permasalahan yaitu Dampak Covid 19 Terhadap Pendapatan Lembaga
Keuangan Syariah (Studi Kasus BMT Nurul Yaqin Sengkang).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar dampak covid
19 terhadap pendapatan lembaga keuangan syariah sebelum dan sesudah covid 19.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif
dan metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif berdasarkan
Neraca Keuangan BMT Nurul Yaqin mulai dari tahun 2019-2021.
Hasil penelitian menyatakan bahwaterjadi perbedaan pendapatan pada
lembaga keuangan syariah di BMT Nurul Yaqin Sengkang dimana sebelum covid
19 mengalami peningkatan sedangkan pada saat sesudah covid 19 mengalami
penurunan karena Berkurangnya setoran nasabah dan banyaknya penarikan dana
serta banyaknya permohonan pembiayaan yang ditangguhkan sementara kas yang
ada di BMT masih tergolong kecil. Hal ini sesuai dengan analisis rasio keuangan
rentabilitas, berdasarkan neraca keuangan BMT Nurul Yaqin Sengkang periode
2019-2021 menunjukkan bahwa kinerja keuangan BMT baik sebelum adanya
covid 19 ketimbang sesudah adanya covid 19 dan langkah-langkah yang diambil
BMT Nurul Yaqin yaitu adanya pengurangan nominal angsuran dan perpanjangan
angsuran pada nasabah.

Kata Kunci: Covid 19, Pendapatan, dan BMT.

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lembaga keuangan syariah merupakan suatu lembaga yang bergerak di

bidang penyaluran dana perekonomian masyarakat yang berkembang cukup baik

dan berlandaskan pada prinsip syariah Islam yang beroperasi sesuai dengan

ketentuan Al-Qur’an dan Hadis, khususnya yang menyangkut kegiatan

bermuamalat secara islami dimana praktik-praktiknya tidak mengandung unsur

riba dalam melakukan kegiatan pembiayaan. Allah berfirman dalam QS. Al-

Baqarah/2: 275.

‫الُ ْٓوا‬nnَ‫اَنَّهُ ْم ق‬n ِ‫كَ ب‬nnِ‫سِّ ٰذل‬ۗ ‫ي ْٰطنُ ِمنَ ْال َم‬n ‫الش‬
َّ ُ‫اَلَّ ِذ ْينَ يَْأ ُكلُوْ نَ الر ِّٰبوا اَل يَقُوْ ُموْ نَ اِاَّل َك َما يَقُوْ ُم الَّ ِذيْ يَتَخَ بَّطُه‬
ۗ ‫م الر ِّٰب‬nَ ‫وا َواَ َح َّل هّٰللا ُ ْالبَ ْي َع َو َح َّر‬
‫ا‬nn‫هٗ َم‬nnَ‫ فَل‬n‫ا ْنت َٰهى‬nnَ‫ةٌ ِّم ْن َّرب ِّٖه ف‬nَ‫ا َء ٗه َموْ ِعظ‬nۤ n‫وا فَ َم ْن َج‬ ۘ ‫اِنَّ َما ْالبَ ْي ُع ِم ْث ُل الرِّ ٰب‬
ۤ ٰ ُ ‫فَ َواَ ْمر ٗ ُٓه اِلَى هّٰللا ِ ۗ َو َم ْن عَا َد فَا‬
ۗ َ‫َسل‬
٢٧٥ َ‫ار ۚ هُ ْم فِ ْيهَا ٰخلِ ُدوْ ن‬ ِ َّ‫ك اَصْ ٰحبُ الن‬ nَ ‫ول ِٕى‬
Terjemahnya:

Orang-orang yang Makan (mengambil) ribatidak dapat berdiri melainkan


seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit
gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka
berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,
Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu
terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah dahulu
(sebelum datang larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang
yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni neraka,
mereka kekal di dalamnya.1

1
Kenmenterian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: CV.
Kathoda 2005), h. 69.

ix
Imam Ahmad meriwayatkan dari Aisyah Radiyallohu Anhu, ia

berkata, “setelah turunnya ayat-ayat tentang riba yang tercantum di akhir

surah al-Baqarah Rasulullah Saw pergi ke masjid lalu beliau

membicarakan ayat-ayat tersebut. Kemudian beliau mengharamkan

perdagangan khamr.2Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya masalah riba

ini harus segera disampaikan kepada ummat agar kaum muslimin tidak

terjebak kepada perkara tersebut dan riba itu mutlak diharamkan oleh

Allah SWT. Jadi, selama Allah SWT mengharamkan riba maka tidak ada

alasan lagi untuk membantah atau menolaknya.3

Menurut penulis sesuai dengan QS. al-Baqarah diatas disebutkan secara

jelas bahwa adanya larangan pemungutan riba dan bahkan ayat tersebut

menjelaskan tentang kecaman bahwa orang yang mengambil riba itu diserupakan

dengan orang yang sedang kerasukan setan. Ayat ini juga membantah adanya

kesamaan antara ribadengan jual beli padahal Allah telah menegaskan bahwa jual

beli itu halal dan riba itu haram.

Setiap lembaga keuangan syariah mempunyai falsafah dalam mencari

keridhaan Allah SWT untuk memperoleh kebaikan di dunia dan diakhirat. Oleh

karena itu, setiap kegiatan lembaga keuangan syariah yang dikhawatirkan

menyimpang dari tuntunan agama harus di hindari.Didalam al-Qur’an tidak

menyebutkan lembaga keuangan secara eksplisit akan tetapi penekanan

tentangkonsep organisasi keuangan terdapat dalam al-Qur’an Dalam sistem

2
Syaikh Shofiyurrahman Al-Mubarok Furi, Shahih Tafsir Ibnu Katsir, Darus Salam
Linnasyr wa Tauzi, (Bogor: Pustaka Ibnu Katsir 2009), h. 67.
3
Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Tafsir Al-Qur’an Al-Aisar, Darus Sunnah (Cet. VI; Press
Juni 2015), h. 470.

2
3

operasionallembaga keuangan syariah berpedoman pada QS. al-Baqarah ayat 275

yang telah
3

disebutkan diatas tentang sistem menjauhkan diri dari unsur riba dan menerapkan

sistem bagi hasil.4

Lembaga keuangan merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam

bidang jasa keuangan dengan fungsi menghimpun dana dari masyarakat kemudian

disalurkan kembali kepada masyarakat guna pendanaan kegiatan ekonomi.

Dengan kata lain, lembaga keuangan merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang keuangan, menghimpun dana, menyalurkan dana atau keduanya.

Perkembangan lembaga keuangan di Indonesia semakin pesat terutama dalam

dinamika keuangan syariah dengan sebutan lain yaitu Baitul Maal Wat

Tamwil(BMT).5

Secara bahasa Baitul Maal berarti rumah dana dan Baitul Tamwil berarti

rumah usaha.6Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Baitul Maal Wat

Tamwil(BMT) merupakan lembaga keuangan mikro yang beroperasi berdasarkan

prinsip-prinsip syariah yang menyelenggarakan simpan pinjam dalam bentuk

koperasi jasa keuangan syariah. Praktek usaha koperasi yang dikelola secara

syariah telah tumbuh dan berkembang pesat di lapisan masyarakat dan menjadi

bagian penting dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat. Di masyarakat awal

mula disebut BMT dikarenakan BMT masih menggunakakan payung hukum

koperasi.7Pada umumnya BMT memiliki dua latar belakang pendirian dan

4
Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi islam, (Cet. III; Jakarta: Sinar Grafika, 2004), h.
34.
5
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Cet.I; Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2002), h. 2.
6
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wat Tamwil, (Yogyakarta: UII Press
2004), h. 126.
7
Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, Koperasi Teori dan Praktek, (Jakarta: Erlangga
2001), h. 16.
kegiatan yang hampir sama kuatnya, yaitu sebagai lembaga keuangan mikro dan

sebagai lembaga keuangan syariah. Cakupan BMT sendiri masih hanya melayani

masyarakat, dimana nasabah BMT kebanyakan masih bergerak di bidang usaha

mikro dan usaha kecil, dengan cakupan usaha yang sangat luas mulai dari

pedagang sayur, penjahit rumahan, pedagang makanan dan lain sebagainya.

BMT yang cukup berkembang, di sengkang diantaranya BMT Nurul

Yaqin walaupun cakupannya masih kecil akan tetapi BMT Nurul Yaqin Sengkang

mampu bertahan hingga saat sekarang ini. BMT merupakan lembaga keuangan

mikro berbasis syariah yang didirikan dengan tujuan untuk menfasilitasi

masyarakat dengan ekonomi kebawah yang kemungkinan besar tidak terjangkau

oleh pelayanan bank atau BPRS syariah. BMT ini bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan anggota pada khususnya dan ummat pada umumnya, dengan sistem

bagi hasil, baik pada kegiatan simpanan harian maupun pada kegiatan pemberian

modal atau pembiayaan. Sistem pembiayaan di BMT Nurul Yaqin Sengkang

diperuntukkan bagi nasabah yang memenuhi persyaratan dengan tujuan untuk

mengembangkan usaha, sebelum memperoleh pembiayaan nasabah harus

memenuhi syarat atau ketentuan kerja (perjanjian) yang ada di BMT Nurul Yaqin

Sengkang. BMT Nurul Yaqin Sengkang melaksanakan dua jenis kegiatan yaitu

baitul maal dan baitul tamwil. Dalam baitul maal menerima titipan zakat, infaq

dan sedekah serta menjalankannya sesuai peraturan dan amanahnya. Adapun

dalam baitul tamwil merupakan pengembangan usaha-usaha produktif dan

4
5

investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan pengusaha kecil dan bawah

dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan ekonomi.8

Namun pada tahun 2019 terjadi fenomena yang sangat luar biasa yaitu

pandemi virus corona (COVID-19). Virus ini pertama kali muncul di China

tepatnya di Wuhan Tiongkok pada bulan November 2019 namun wabah Covid-19

pertama kali masuk ke Indonesia pada 02 maret 2020. Situasi seperti ini tidak

hanya mempengaruhi sektor kesehatan saja tetapi juga sangat mempengaruhi di

sektor perekonomian. Pandemi Covid-19 merupakan suatu peristiwa yang tidak

biasa dan penyebarannya pun sangat cepat yang menimbulkan dampak yangsangat

besar pada sektor ekonomi.9Banyak kegiatan ekonomi yang terpaksa harus

dilakukan di rumah. Hal ini membuat perekonomian menjadi semakin tidak stabil,

banyak masyarakat yang kehilangan mata pencahariannya sehingga Covid 19 ini

menjadi pusat perhatian besar Negara Indonesia karena permasalahan yang

ditimbulkannya.

Perkembangan ekonomi suatu negara bertujuan untuk mencapai

kesejahteraan masyarakat melalui poertumbuhan ekonomi yang cepat dan

distribusi pendapatan yang adil.10 Dalam situasi pandemi covid 19 ekonomi

terserang, semua bisnis mengalami perlambatan tidak terkecuali BMT Nurul

Yaqin. Sebagai institusi prantara bisnis, BMT Nurul Yaqin sangat bergantung

pada perputaran roda ekonomi yang digerakkan oleh masyarakat, sehingga apabila

8
Dokumen BMT Nurul Yaqin Sengkang 2018.
9
Bidari Ashinta Sekar,Stimulus Ekonomi Sektor Perbankan Dalam Menghadapi Pandemi
Coronavirus Disease 2019 di Indonesia,(legal Standing. Vol. 4 No. 1 Maret 2020),h. 29.
10
Silpa Hanoatubun, Dampak Covid 19 Terhadap Perekonomian Indonesia, (Journal Edu
Psy Couns. 2020. Vol.2, No. ), h. 97-113.
masyarakat dipaksa untuk tetap tinggal di rumah maka BMT juga terpaksa rela

kehilangan potensi pendapatan karena operasi perusahaan yang tidak efisien

sehingga mempengaruhi kinerja perusahaan.

Peraturan pemerintah tentang diberlakukannya PSBB membuat seluruh

kegiatan perkantoran dan industri di berhentikan untuk sementara waktu. Social

atau physical distancing ini akan sangat mempengaruhi pengurangan dalam

kegiatan ekonomi. Akibat dari pengurangan kegiatan ekonomi, hilangnya

pekerjaan karena adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang berskala besar

serta penurunan pendapatan di luar juga sangat berpengaruh. Kemudian

berdampak pada meningkatnya pengangguran, sulitnya mencari pekerjaan, dan

bertambahnya jumlah penduduk yang miskin. Kebijakan ini menimbulkan

kelemahan diberbagai sektor salah satunya sektor yang terdampak adalah sektor

ekonomi.11Kondisi ini memaksa masyarakat untuk tunduk dan patuhpada arahan

pemerintah daerah setempat agar covid 19 ini tidak menyebar semakin luas.

Dengan adanya pembatasan ini di berbagai bidang, yang sangat merasakan

dampak akibat pembatasan ini adalah pelaku usaha BMT. Para pelaku usaha

BMT ini tidak bisa melakukan kegiatan operasional sebagaimana biasanya, seperti

penggalangan dana, pemasaran dan penyaluran pembiayaan sebagaimana semasa

normal semenjak tersebarnya virus Covid 19 di wilayah sengkang dan sekitarnya

sehingga mempengaruhi pendapatan lembaga keuangan.

Persoalan ini tentunya menjadi tantangan yang lebih berat di situasi covid

19. Pada kondisi seperti ini bisa dipastikan terjadi penarikan dana anggota atau

11
Yamali Fakhrul Rozi, Ririn Noviyanti Putri,Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap
Ekonomi Indonesia, (Journal of Economics dan Business. Vol. 4 No. 2, September 2020). h. 386.

6
7

masyarakat dalam jumlah yang signifikan sehingga akan terjadi penurunan,

dimana anggota akan menarik simpanannya dan menghentikan kegiatan

menabung karena penghasilan terdampak. Hal inilah umumnya yang menjadi

fokus perhatian Lembaga Keuangan Syariah BMT dalam mengahadapi tekakan

yang besar di tengah-tengah pandemi, banyak orang turun pendapatan dan ini

berdampak pada pendapatan lembaga tersebut. Pada situasi seperti ini masyarakat

kelas bawah yang mempunyai usaha mikro membutuhkan modal kerja namun di

sisi lain si pemilik dana malah akan menarik dananya di BMT, sehingga ketika

masyarakat ini membutuhkan pembiayaan BMT kesulitan untuk memberikan

pembiayaan.

Pada situasi seperti ini BMT dituntut untuk lebih bijak dalam mengatur

pola pembiayaan karena memang tidak semua sektor usaha atau bisnis berjalan

normal akan tetapi tetap diperlukan strategi agar BMT bisa kuat dalam

menghadapi Covid 19. Kondisi ini sangat tidak menguntungkan untuk usaha

mikro dan kecil. Beberapa anggota BMT yang punya usaha, terkena dampak

Covid 19, sehingga berpengaruh pada pembiayaan dan bagi dananya yang

menipis, sementara dia mempunyai simpanan di BMT akan menariknya dan itu

berpengaruh terhadap pendapatan.

Berdasarkan dari beberapa uraian latar belakang tersebut maka penulis

menyimpulkan semenjak diberlakukan kebijakan yang dikeluarkanoleh

pemerintah maka ada pengaruh terhadap usaha mikro kecil menengah yang

dirasakan para pelaku usaha BMT dan pastinya memberikan dampak pada

pendapatan di lembaga keuangan syariah. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik
dan bertujuan untuk meneliti tentang “DAMPAK COVID-19 TERHADAP

PENDAPATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (STUDI KASUS BMT

NURUL YAQIN SENGKANG)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana dampak pendapatan BMT Nurul Yaqin sebelum dan

sesudahCovid-19?

2. Apa langkah-langkah yang diambil BMT Nurul Yaqin dalam menghadapi

dampak Covid-19?

C. Hipotesis

Untuk mendapatkan asumsi awal yang bersifat sementara dalam masalah

yang diuraikan di atas maka penulis mengungkapkan jawaban sementara untuk

menjawab rumusan masalah tersebut:

1. Adapun dampak pendapatan yang dirasakan BMT Nurul Yaqin akibat

Covid-19 yaitu diduga terjadi perbedaan pendapatan yang signifikan pada

BMT sebelum adanya covid meningkat dan sesudah terjadinya Covid 19

menurun.

2. Langkah-langkah yang diambil BMT dalam menghadapi dampak Covid-

19 yaitu diduga pihak BMT memberikan kebijakan kepada karyawan

untuk tetap menjalani pekerjaan yang ditekuni dengan baik dan harus

menjalani protokol kesehatan dan bagi nasabah pihak BMT dalam

menghadapi pembiayaan yang bermasalah akan melakukan observasi

8
9

terkait masalah yang terjadi dan mencarikan solusinya baik itu

pengurangan nominal angsuran ataupun perpanjangan masa angsuran

dimasa pandemi Covid-19.

D. Pengertian Judul

Skripsi ini berjudul “Dampak Covid-19 Terhadap Pendapatan Lembaga

Keuangan Syariah (Studi Kasus BMT Nurul yaqin Sengkang)” agar tidak terjadi

kekeliruan dan kesalahpahaman terkait judul skripsi serta untuk memenuhi salah

satu kriteria Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) sehingga penulis dan pembaca

dapat lebih mudah memahami isi skripsi ini. Oleh karena itu, penulis merasa perlu

menguraikan setiap kalimat yang dianggap penting yang terdapat didalam judul

skripsi tersebut sebagai berikut:

1. Arti “Dampak” menurutKamus Besar Bahasa Indonesiaadalah pengaruh

kuat yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif.12

2. Virus Corona adalah virus yang menyebabkan penyakit ringan sampai

berat. Virus ini menyebabkan penyakit inveksi saluran pernapasan dengan

berbagai gejala ringan seperti pilek, sakit tenggorokan, batuk dan

demam.13

3. Pengertian pendapatan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia“Pendapatan” adalah hasil kerja (usaha atau sebagiannya).14

12
Dendy Sugono, Kamus Bahsa Indonesia, (Jakarta:Pusat Bahasa 2008) h. 313.
13
Ririn Niviyanti, Indonesia dalam mengahadapi Pandemi Covid 19, (Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari: Jambi, Juli 2020), h. 9.
14
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka,1998), h. 185.
4. Menurut Siswanto Sujoto pendapatan adalah penghasilan bunga yang

diperoleh bank dari pinjaman yang diberikan dan investasi surat

berharga.15

5. Lembaga Keuangan Syariah merupakan lembaga keuangan yang

beroperasional dan berjalan sesuai dengan prinsip syariah Islam.16

6. Lembaga keuangan syariah merupakan suatu lembaga yang bergerak di

bidang penyaluran dana perekonomianmasyarakat dengan prinsip syariah

islam dan beroperasi dengan tata cara mengikuti ketentuan-ketentuan Al-

Qur’an dan Hadis, Khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalat

secara islami yang dimana cara muamalat tersebut jauh dari praktik-

praktik yang dikhawatirkan mengandung unsur riba dalam melakukan

kegiatan pembiayaan.

7. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)berasal dari bahasa Arab yang berarti

rumah harta atau kas negara, yaitu suatu lembagayang diadakan dalam

suatu pemerintah Islam untuk mengurus masalah keuangan negara atau

suatu keuangan negara yang bertugas untuk menerima, menyimpan, serta

mendistribusikan uang negara sesuai dengan syariat Islam.17

E. Tinjauan Pustaka

Kajian pustaka yang dimaksud dalam penulisan ini bertujuan untuk

memberikan penjelasan tentang masaklah pokok yang yang ditelitimempunyai

15
Siswanrto Sujoto, Manajemen Keuangan Modern, (Jakarta: Damar Mulia Pustaka
2010), h. 47.
16
Arief Budiono, Penerapan Prinsip Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah,(Journal
Law and JustieVol. 2 No. 1 April 2017). h. 54.
17
Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah Di Indonesia, (Jakarta: Kencana
2014), h. 1.

10
11

relevansidengan teori yang ditemukan penulis dalam buku dan karya ilmiah

yangada. Beberapa buku dan karya ilmiah rujukan yang dijadikan sebagai

pedoman yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang dikaji penulis dalam

menyusun skripsi ini, sebagai berikut:

1. Buku Lembaga Keuangan Syariah yang ditulis oleh M. Nur Rianto Al

Arif. Buku ini membahas tentang konsep dasar lembaga keuangan

syariah.18

2. Buku Sistem Lembaga Keuangan Ekonomi Syariah dalam Pemberdayaan

Ekonomi Rakyat yang ditulis oleh Didiek Ahmad Supadie yang

membahas tentang Baitul Maal Wat Tamwil.19

3. Buku Fiqh Muamalahdari Klasik Kontenporer yang ditulis oleh Ahmad

Farroh Hasan tentang dasar hukum fiqh muamalah.20

4. Dampak Covid-19 Terhadap Bank syariah yang ditulis oleh Ihsan Efendi

dan Prawidya Hariani RS. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui seberapa tahan bank syariah dan unit usaha syariah dalam

menghadapi badai Covid-19, dari hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa bank syariah dan unit usaha syariah mengalami penurunan ROA

yang cukup drastis dan NPF bank syariah tidak mengalami gangguan

begitupun dengan FDR bank syariah dikategorikan baik dan tidak

mengalami gangguan. Persamaan penelitian ini sma-sama membahas

18
M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah, (Cet. I; Bandung: CV Pustaka
Setia 2012).
19
Didiek Ahmad Supadie, Sistem Lembaga Keuangan Ekonomi Syariah dalam
Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (Cet. 1; Semarang: PT Pustaka Rizki Putra Maret 2013).
20
Ahmad Farroh Hasan, Fiqh Muamalah Dari Klasik Kontenporer, (Malang: UIN Maliki
Press 2018), h.
dampak Covid-19 sedangkan permasalahan yang diteliti dan lokasi

berbeda. Lokasi penelitian terdahulu di perbankan syariah sedangkan

lokasi penelitian ini di BMT Nurul Yaqin Sengkang.21

5. Karya Ilmiah yang berjudul “Dampak Covid-19 Terhadap Lembaga

Keuangan Syariah (Perbankan Syariah)” yang ditulis oleh M. Ja’far

Siddiq Sunariya dan Putri Raudhatul Itsnaini. Penelitian ini menjelaskan

dampak Covid-19 terhadap lembaga keuangan syariah, dimana dampak

yang dirasakan cukup luas terhadap kegiatan yang dilakukan didunia

perbankan, salah satunya adalah dampak dalam kegiatan perekonomian

dalam lembaga keuangan perbankan baik dalam konvensional maupun

bank syariah. Persamaan peneletian ini adalah sama-sama membahas

dampak Covid-19 sedangkan permasalahan yang diteliti dan lokasi

berbeda. Lokasi penelitian terdahulu di perbankan syariah sedangkan

lokasi penelitian ini di BMT Nurul Yaqin Sengkang.22

F. Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan penulis pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Jenis dan pendekatan penelitian

a. Jenis Penelitin ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatifyaitu

penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan normatif

terhadap objek studi kasus.

21
Ihsan Efendi dan Prawidya Hariani RS, Dampak Covid 19 Terhadap Bank Syariah
Desember 2020).
22
M. Jafar Siddiq Sunariya dan Putri Itsnaini, Dampak Covid 19 Terhadap Lembaga
Keuangan Syariah 2020.

12
13

b. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif yaitu penelitian

yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang berdasarkan data-

data yang jelas oleh pihak BMT Nurul Yaqin secara langsung saat

diwawancara untuk mengetahui dampak Covid-19 terhadap pendapatan

lembaga keuangan syariah (BMT Nurul Yaqin Sengkang)

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di BMT Nurul Yaqin Sengkang dan data

yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah dampak pandemi Covid 19 terhadap

pendapatan BMT Nurul Yaqin Sengkng serta langkah-langkah yang diterapkan

dalam menghadapi dampak Covid-19.

3. Sumber Data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah subyek darimana

data diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan dua jenis sumber

data yaitu:

a. Sumber data primer

Data primer pada penelitian ini adalah diperoleh secara langsung dengan

melakukan wawancara kepada beberapa karyawan BMT Nurul Yaqin

Sengkang.

b. Sumber data sekunder

Data sekunder diperoleh melalui telaah pustaka, dokumen, dan arsip yang

berkaitan dengan pokok masalah peneliti. Beberapa diantaranya berupa buku,

jurnal, penelitian, dokumen, dan foto-foto dokumentasi yang berkaitan.


4. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan

BMT Nurul Yaqin Sengkang. Penelitian ini menggunakan teknik nonprobbility

sampling dengan jenis purposive samplingkarena data yang dibutuhhkan hanya

sebatas sumber dari pendapatan. Kriteria data yang digunakan adalah data neraca

keuangan di BMT Nurul Yaqin Sengkang, sebelum adanya covid 19 dan setelah

adanya Covid 19 mulai tahun 2019 sampai dengan 2021.

5. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam

penelitian ini adalah:

a. Observasi adalah yaitu melakukan pengamatan, pencatatan secara

sistematikkejadian-kejadian, perilaku atau objek-objek yang dilihat dan hal-

hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitianyang sedang dilakukan.

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data dan informasi sebanyak

mungkin.23

b. Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung

secara lisan dimana dua orang atau lebih dengan cara bertatap muka

mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-

keterangan.24 Dengan pihak BMT Nurul Yaqin Sengkang baik dengan

pengurus, pimpinan ataupun para karyawan yang terlibat di dalamnya.

23
Narbuko Choli Dan Ahmadi Abu, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara 2013),
h. 83.
24
Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: GP Press 2009), h. 121.

14
15

c. Dokumentasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data

yang bersumber dari dokumen, baik yang berada di tempat penelitian ataupun

yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Data ini dapat bermanfaat bagi

peneliti untuk menguji, menafsirkan, bahkan meramalkan jawaban dari fokus

permasalahan penelitian.25 Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan

dokumen-dokumen data tentang BMT Nurul Yaqin Sengkang, sejarah awal

berdirinya, visi dan misinya serta tugas dan wewenang dan struktur

organisasinya.

6. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh pada penelitian ini berupa dan sekunder. Dalam

penelitian kualitatif, analisa data dilakukan secara bersamaan dengan

pengumpulan data. Proses analisis data bersifat induktif yaitu mengumpulkan

informasi-informasi khusus menjadi satu kesatuan dengan jalan mengumpulkan

data, menyusun atau mengkalsifikasikannya dan menganalisis kinerja keuangan

BMT Nurul Yaqin Sengkang sebelum dan sesudah covid 19.

7. Metode Analisis Data

Adapun metode analisis data yang digunakan penulis pada penelitian ini

adalah deskriptif kuantitatif prosentase. Deskriptif merupakan tulisan yang berisi

paparan uraian tentang suatu objek sebgaimana adanya pada waktu tertentu.

Kuantitatif merupakan data yang dapat diolah atau diukur. Sedangkan prosentase

merupakan data yang digunakan untuk menyajikan analisis mengenai objek

dengan prosentase. Jadi metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

25
Ibid, h. 134.
dengan menggunakan tulisan yang berisi paparan uraian tentang suatu ojek

sebagaimana adanya pada waktu tertentu dimana data yang digunakan dapat

diolah atau diukur dan hasil data yang telah dianalisis tersebut berbentuk

prosentase. Adapun rumus yang digunakan untuk mengkaji analisis

Rentabilitasadalah sebagai berikut:

1) Return Of Investment (ROI) yaitu membandingkan laba setelah bunga

dan pajak dengan jumlah aktiva yang bekerja. Jenis rasio ini dalam

koperasi sering disebut dengan rentabilitas ekonomi.

Sisa HasilUsaha Setelah Zakat


ROI= x 100 %
Total Aktiva

2) Return On Equity (ROE) yaitu membandingkan antara laba bersih (laba

setelah bunga dan pajak) dan jumlah modal pemilik. Dalam koperasi

biasa juga disebut dengan rentabilitas modal sendiri.26

Sisa HasilUsaha Setelah Zakat


ROE= x 100 %
Modal Sendiri

Standar yang digunakan dalam pengukuran kinerja keuangan koperasi dan

UKM RI sebagai berikut:

Tabel.1 standar pengukuran ROI


Jenis Standar Nilai Kriteria

Rasio >10% 100 Sangat Baik

Rentabilitas 7%-10% 75 Baik

(ROI) 3%-6% 50 Cukup Baik

1%-2% 25 Kurang Baik

26
Diah Prasita, Wakiyem, Penilaian Kinerja Keuangan Koperasi, (Jurnal Akuntansi dan
Ekonomi STIE YBPK Palangka Raya Vol.01 No. 01 Maret 2022), h. 1.

16
17

<1% 0 Buruk

Tabel.2 Standar Pengukuran ROE

Jenis Standar Nilai Kriteria

Sangat Baik
>21% 100
Rasio Baik
15%-20% 75
Rentabilitas Cukup Baik
10%-14% 50
(ROI dan Kurang
3%-9% 25
ROE) Baik
<3% 0
Buruk

G. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk Mengetahui dampak yang disebabkan covid-19 terhadappendapatan

BMT Nurul Yaqin Sengkang sesbelum dan sesudah covid 19.

b. Untuk mengetahui langkah-langkah yang diambil BMT dalam menghadapi

Covid-19 terhadap BMT Nurul Yaqin.

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti diharapkan dapat memiliki manfaat

sebagai berikut:

a. Kegunaan Ilmiah
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

ilmu pengetahuan yang lebih luas mengenai dampak pandemi Covid 19

terhadap pendapatan lembaga keuangan syariah serta sebagai referensi bagi

peneliti selanjutnya, terutama pada Prodi Hukum Ekonomi Syariah.

b. Kegunaan praktis

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:

1) Bagi peneliti sebagai duatu pengalaman belajar dalam kegiatan

penelitian, sehingga dapat melakukan komparasi antara teori dan

kenyataan.

2) Bagi lembaga keuangan sebagai masukan atau sumbangan pemikiran

bagi pihak-pihak di BMT Nurul Yaqin Sengkang khususnya dan pada

umumnya kepada masyarakat mengenai dampak Covid-19 terhadap

pendapatan BMT Nurul Yaqin Sengkang.

18
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Covid 19

Virus Corona adalah virus yang menyebabkan penyakit ringan

sampai berat. Virus menyebabkan penyakit inveksi saluran pernapasan

dengan berbagai gejala ringan seperti pilek, sakit tenggorokan, batuk dan

demam.27Covid 19 (Corona Disease 2019) adalah penyakit yang

disebabkan oleh sindrom pernapasan Corona Virus 2. Virus tersebut

pertama kali teridentifikasi di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.

Covid 19 kini menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di

seluruh dunia. Orang yang sudah terinfeksi virus ini dapat menular kepada

orang lain. Penyebaran Covid 19 ini dapat melalui percikan dari hidung

atau mulut saat orang yang terinfeksi Covid 19 batuk, bersin atau

berbicara. Percikan tersebut relatif berat sehingga lebih cepat jatuh ke

tanah. Oarntg dapat terinfeksi Covid 19 apabila menghirup percikan orang

yang terinfeksi virus tersebut. Percikan ini dapat menempel pada

permukaan benda, orang yang terinfeksi dengan menyentuh benda atau

permukaan tersebut, kemudian menyentuh mata, hidung atau mulut.28

WHO terus mengkaji perkembangan penelitian tentang cara

penyebaran Covid 19 dan akan menyampaikan temuan-temuan terbaru. 22

27
Ririn Niviyanti, Indonesia dalam mengahadapi Pandemi Covid 19, (Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari: Jambi, Juli 2020), h. 9.
28
DindaAzzahraSalsabila,https://yoursay.suara.com/news/2020/07/03/200710/dampak-
pandemi-covid-19terhadap-nasib-perbankan-dan-bank-pengkreditan. Diakses pada tanggal 30
Agustus 2022.

19
gejala orang yang berupa rasa nyeri dan sakit,hidung tersumbat, sakit

kepala, perubahanwarna jari,

20
tangan dan kaki. Gejala-gejala yang dialami biasanyabersifat ringan dan muncul

secara bertahap. Beberapa orang menjadi terinfeksi tetapi hanya mengalami gejala

ringan. Sekitar 80% orang yang sudah terinfeksi dapat pulih tanpa perlu

mendapatkan perawatan khusus. Sekitar 1 dari 5 orang yang terinfeksi menderita

sakit parang dan sulit bernapas. Orang lanjut usia dan orang dengan kondisi medis

penyerta seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan paru-paru, diabetes,

atau kanker memiliki kemungkinan lebih besar mengalami sakit lebih serius.

Tetapi siapapun itu dapat terinfeksi Covid 19 dan mengalami sakit yang serius.

Orang dari segala usia yang mengalami gejala Covid 19 seperti demam atau

batuk disertai dengan kesulitan bernapas, nyeri atau tekanan dada, atau kehilangan

kemampuan berbicaraatau bergerak harus mencari pertolongan medis. Pandemi

Covid 19 juga memberikan dampak yang besar pada perekonomian. Pertumbuhan

ekonomi berjalan lamban, aktivitas jual beli terhenti, kawasan wisata menjadi

sepi. Pandemi Covid 19 juga memberikan dampak mengkhawatirkan pada

perbankan dan perkreditan rakyatyang sama atau lebih parah dari krisis

ekonomi.29

Virus corona pada umumnya ditemukan pada hewa-hewan seperti

unta, ular, hewan ternak, kucing dan kelelawar. Manusia dapat tertular

apabila terdapat riwayat kontak dengan hewan tersebut. Namun dengan

meledaknya jumlah kasus yang terjadi di wuhan, menunjukkan bahwa

virus ini dapat ditularkan melalui dropetyaitu partikel air yang berukuran

29
Abdul Kadir, Dampak Covid 19 Terhadap Pendapatan BPRS, (Bengkulu: Skripsi
Institut Agama Islam Negeri, 2021), h. 12-13.

20
21

kecil yang biasanya keluar ketika sedang batuk atau bersin. Apabila cairan

tersebut terhirup maka seseorang akan beresiko tertular penyakit ini.30

1. Dampak Covid 19 terhadap Perekonomian di Indonesia

Covid 19 telah menjadi permasalahan yang serius hampir di

seluruh negara saat ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan

bahwa jumlah kematianterkait virus Corona di seluruh dunia telah

bertambah menjadi 30.105 orang hingga minggu (29/3) waktu setempat.

Menurut laporan situasi harianWHO seperti di lansir kantor berita

Xhinuha, Senin (30/3/2020), total 638.146 kasus Corona Virus telah

dilaporkan secara global. Berdasarkan hal tersebut terdapat beberapa

dampak yang di sebabkan oleh virus corona ini. Dampak dari virus ini

tidak hanya berdampak dari berbagai sektor, baik itu kesehatan, sosial,

budaya, pariwisata maupun juga ekonomi. Berikut beberapa dampak

akibat virus tersebut yaitu:

a. Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa pada kuartal pertama ekonomi di

Indonesia sudah merasakan dampak Covid 19 dimana pertumbuhan ekonomi

pada kuartal pertama adalah 2,97%. Hal ini menunjukkan bahwa Covid 19

yang diumumkan pada bulan maret telah mempengaruhi aktivitas ekonomi

nasional sedangkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua perekonomian

mengalami kontraksi sebesar -5,32% ini jauh lebih rendah dibandingkan

tahun lalu dimana kuartal kedua Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan

ekonomi sebesar 5,05%. Meskipun kegiatan ekonomi mengalami penurunan

30
Ririn Niviyanti, Op, Cit, h.10.
yang sangat tajam pada periode April dan Mei akan tetapi pada bulan juni

sudah terjadi adanya pembaikan atau pembalikan dari trend. Adapun

penurunan ekonomi pada bulan April dan Mei diakibatkan adanya

penerapann Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berjalan secara

cukup meluas pada akhir bulan Maret.31

b. Penurunan dalam sektor ekspor dan impor. Kegiatan ekspor diperkirakan

terkoreksi lebih dalam, mengingat sudah satu tahun belakangan ini

pertumbuhannya negatif begitu juga dengan impor juga akan tetap negatif

pertumbuhannya dimana penurunan nilai paling besar dialami pada tahun

2020, penurunan ini terjadi akibat banyak negara yang mengkonfirmasi

bahwa warga negaranya terinfeksi covid 19 shingga kegiatan ekspor maupun

impor dibatasi.32

c. Sektor UMKM adalah sektor yang juga terpukul dengan adanya Covid 19.

Padahal, selama inibiasanya menjadi safetynet. Sekarang mengalami pukulan

yang sangat besar karena adanya restriksi kegiatan ekonomi dan sosial yang

memengaruhi kemampuan UMKM, yang biasanya resilientbisa menghadapi

kondisi. Sekarang ini dalam Covid 19, UMKM terpukul paling depan karena

ketiadaan kegiatan di luar rumah oleh seluruh masyarakat.33

31
https:/www.dkjn.kemenku.go.id/berita/baca/21467/Pemerintah-Terus-Desain-
Kebijakan-Untuk-Meminimalkan-Dampak-Negatif-Pandemi-Terhadap-Perekonomian-
Nasional,html, (Diakses Pada Tanggal 16 Februari 2022).
32
Diva Permata Tri Putri, Eva Fina AprielyaDamayanti, Intan Sianturi, Pengaruh Covid
19 Terhadap Kegiatan Ekspor dan Impor di Indonesia, (Jurnal Dinamika Bahari Vol. 2. No. 2
Edisi 2021), h. 171.
33
Ibid. h. 19.

22
23

d. Dampak Covid 19 terhadap Sosial masyarakat

Efek ketakutan yang terjadi di lingkungan masyarakat

menimbulkan dampak, selain dari sektor ekonomi juga berdampak pada

kehidupan sosial masyarakat. Hal ini disebabkan karena pemerintah

menerapkan beberapa himbauan untuk memutus rantai penularanan Covid

19 sepereti physical distancing,social distancing dan masyarakat

dianjurkan untuk di rumah saja (stay at home). Hal-hal demikian bisa

menimbulkan renggangnya kehidupan sosial bermasyarakat, karena

kegiatan yang semula terjadi karena keseharian dalam menjalaankan

kehidupan sekarang harus dibatasi. Efek dari Covid 19 ini juga

menimbulkan kebiasaan-kebiasaan baru demi menjaga kesehatan bersama

agar tidak tertular dan bisa memutus rantai penyebaran Covid 19.

Kebiasaan tersebut meliputi wajib memakai masker pada saat melakukan

aktivitas di luar, sering mencuci tangan dengan memakai sabun, tata cara

bersalaman, menghindari kerumunan dan masih banyak lagi. Hal-hal yang

biasa kita lakukan dalam beraktivitas dan menjalankan kehidupan dalam

sosial bermasyarakat sangat di batasi.34

2. Dampak Covid 19 pada Lembaga Keuangan Syariah

Covid 19 ini diperkirakan akan melemahkan sektor perbankan di

Indonesia. Lembaga rating global, baru-baru ini telah merevisi peringkat

operasional bank-bank di Indonesia menjadi BB-. Revisi skor operational

fitch ini artinya mencerminkan adanya ketidakpastian seputar tingkat

34
Ahmad Fadli, Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap Pendapatan UMKM, (Mataram:
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Mataram 2021), h. 48.
keparahan dan durasi pandemi corona dan dampaknya terhadap

operasional bank-bank di Indonesia.

BMT Nurul Yaqin dalam melakukan kegiatan operasionalnya tidak

berbeda dengan perbankan syariah pada umumnya, yakni menjalankan

fungsinya sebagai lembaga perantara keuangan yang mempertemukan

antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat kekurangan

dana yang dituntut untuk dapat berinteraksi denganorang banyak. Namun

demikian di sisi lain, ancaman terhadap paparan virus covid 19 menjadi

tantangan bagi BMT Nurul Yaqin Sengkang. Berbagai kebijakan

dikeluarkan manajemen perusahaan untuk tetap dapat bertahan di tengah

covid 19.

B. Konsep Dasar Pendapatan

1. Pengertian Pendapatan

Pendapatan merupakan salah satu unsur yang paling utama dari

pembentukan laporan laba rugi dalam suatu perusahaan hal ini disebabkan

karena pendapatan dapat diartikan sebagai revenue dan dapat juga

diartikan sebagai income. Dalam kamus besar bahasa Indonesia

pendapatan adalah hasil kerja (usaha atau sebagiannya).35

Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum

yang dikonsumsi seorang dalam suatu periode dengan mengharapkan

keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan

35
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka 198), h. 185.

24
25

semula.36Sedangkan pendapatan dalam kamus manajemen adalah uang

yang diterima oleh perorangan, perusahaan dan organisasi lain dalam

bentuk upah, gaji, sewa, bunga, komisi, ongkos dan laba.37

Pendapatan adalah pendapatan uang yang diterima dan diberikan

kepada subyek ekonomi berdasarkan prestasi-prestasi yang diserahkan

yaitu berupa pendapatan dari profesi yang dilakukan sendiri atau usaha

perorangan dan pendapatan dari kekayaan. Besarnya pendapatan seseorang

bergantung pada jenis pekerjannya.38

Soekartawi menjelaskan pendapatan akan mempengaruhi

banyaknya barang yang dikonsumsikan, bahwa seringkali dijumpai dengan

bertambahnya pendapatan, maka barang yang dikonsumsi bukan hanya

bertambah akan tetapi juga kualitas barang tersebut ikut mrnjadi

perhatian.39Jadi pendapatan adalah uang yang diterima seseorang

sebagaihasil penjualan barang dan jasa.

2. Fungsi dan Sumber Pendapatan

Pendapatan pada lembaga keuangan bank, diperoleh dari

Pendapatan operasional dan Pendapatan non operasional. Pendapatan

operasional adalah penjualan barang atau jasa atau aktivitas lainnya yang

merupakan operasi pokok perusahaan atau pendapatan adalah aliran masuk

atau peningkatan harta suatu perusahaan atau penyelesaian atas kewajiban-

36
Nurul Huda, Ekonomi Mikro Islam (Jakarta: Prenada Nedia Group, 2009), h. 21
37
Marbun, Kamus Manajemen, (Jakarta: Sinar Harapan 2003), h. 230.
38
Sadono Sukirno, Teori Pengantar Mikro Ekonomi, (Jakarta: Raja Grafindo 2006), h. 46.
39
Soekarwati, Faktor-faktor Produksi, (Jakarta: Salemba Empat 2012), h. 132.
kewajibannya (gabungan atas kedua hal tersebut) selama suatu periode

dari penyerahan atau produksi barang, pelaksanaan pelayanan, atau

kegiatan-kegiatan lain yang merupakan operasi utama perusahaan

itu.Pendapatan atau penghasilan bank berasal dari hasil operasional bunga

pemberian kredit, agio saham dan lain-lain. Pendapatan non operasional

adalah pendapatan bank yang diperoleh bukan dari usaha pokok

bankMisalnya, jika bank mempunyai gedung yang disewakan kepada

pihak lain, maka

26
pendapatan sewa merupakan pendapatan non operasional. Pendapatan non

operasional adalah pendapatan yang diperoleh selain dari kegiatan utama

perusahaan yang tidak secara langsung berkaitandengan

kegiatanutamaperusahaan. Pendapatan ini biasa disebut dengan pendapatan lain-

lain dan untung.40

3. Indikator Pendapatan

Adapun indikator pendapatan antara lain sebagai berikut:

a. Penghasilan yang diterima perbulan. penghasilan adalah setiap tambahan

kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh yang dapat digunakan

untuk konsumsi dan menambah kekayaan, baik dari Indonesia maupun luar

Indonesia dalam bentuk nama dan bentuk apapun.

b. Anggaran biaya digunakan untuk mengetahui gambaran awal biaya yang

akan dikeluarkan untuk proyek bisnis tertentu. Dengan membuat anggaran

biaya, diharapkan semua proses berjalan sesuai dengan rencana termasuk

urusan biaya. Anggaran biaya digunakan sebagai barometer semua pihak

ketika melalukan perencanaan keuangan proyek berikutnya. Untuk

mengetahui seberapa besar biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan

untuk proyek tersebut dan dijadikan sebagai alat acuan bagi otoritas

keuangan.

c. Beban yang ditanggung. Beban adalah expired cost yaitu pengorbanan yang

diperlukan atau sesuatau yang dikeluarkan untuk merealisasi hasil, beban ini

dikaitkan dengan revenue pada periode yang berjalan. Beban adalah

40
Mulyadi, Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Biaya, (Cet. III; Yogyakarta:
Bagian Penerbit STIE YKPN, 2011) h. 59.

26
27

pengorbanan atau pengeluaran dari sumber-sumber ekonomi yang dapat

dinilai dengan nilai uang untuk merealisasikan jumlah pendapatan pada satu

periode akuntansi.41

C. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

1. Pengertian Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)

Secara bahasa baitul maal berarti rumah dana dan baitul tamwil

berarti rumah usaha.42Secara etimologis, istilahbaitul maalberarti rumah

uang, sedangkan baitul tamwil berarti rumah pembiayaan.43 Sehingga

dikatakan bahwa Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) merupakan suatu

lembaga yang terdiri dari dua istilah, yaitu baaitul maal dan baitul tamwil.

Baitul maal lebih kepada usaha-usaha non profit, seperti zakat infaq dan

sedekah. Adapun baitul tamwil sebagai usaha pengumpulan dan

penyaluran dana komersial.44

Sebelum dikenal sebagai Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) disebut

juga sebagai Balai Usaha Mandiri Terpadu yang isinya membahas tentang

konsep bait al-maal dan bait at-tamwil. Menurut Abdul Ghofur Baitul

Maal Wat Tamwilberasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata bait artinya

41
Abdul Kadir, Dampak Covid 19 Terhadap Pendapatan BPRS, Op. Cit., h. 25
42
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wat Tamwil, (Yogyakarta: UII Press
2004), h. 126
43
Dr. Jamal Lulai Yunus, Manajemen Bank Syariah Mikro, (Malang: UIN Malang Press
2009), h. 5
44
Nurul Huda dan Muhammad Heykal, Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoritis dan
Praktis (Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri 2013), h. 363.
rumah, dan Maal yang berarti harta. Baitul Maal berarti rumah untuk

mengumpulkan atau menyimpan Harta.45

Menurut Andri Soemitra Baitul Maal Wat Tamwil adalah balai

usaha mandiri terpadu yang berintikan bayt al-maal wa al-tamwil dengan

kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam

meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah dengan

kecil antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang

pembiayaan kegiatan ekonominya.46

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa BMT adalah

lembaga keuangan mikro non bank yang memiliki kegiatan utama yaitu

kegiatan sosial dan kegiatan bisnis sekaligus. Dalam kegiatan sosial BMT

memiliki kesamaan fungsi dengan badan atau lembaga amil zakat yang

melakukan kegiatan menerima dan mengumpulkan zakat, infak, sedekah

dan bantuan sosial lainnya untuk didistribusikan kepada yang berhak

menerima atau kepada pihak-pihak yang sangat membutuhkan.BMT

didirikan dan dikelola oleh sekelompok swadaya masyarakat bukan

dikelola oleh negara.

Jadi BMT adalah Lembaga Keuangan Mikro Syariah yang

kegiatannya mencakup bidang baitul maal yaitu mengelola dana zakat,

infak dan sedekah (ZIS) dan bidang baitul tamwil yaitu menerima

simpanantabungan anggota atau masyarakat calon anggota serta

45
Abdul Ghofur, Pengantar Ekonomi Syariah, (Cet. I; Depok: PT Raja Grafindo Persada
2017), h. 132.
46
Andri Soemitra, Hukum Ekonomi Syariah dan Fiqh Muamalah, (Cet. I; Jakarta:
Kencana. 2019), h. 228.

28
29

menyediakan pembiayaan usaha kecil dan mikro dengan dasar prinsip

syariah.

2. Landasan Hukum

Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) memiliki dasar hukum terhadap

status dan kinerjanya, beberapa dasar hukum yang menjadi landasan bagi

Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) adalah:

a. Menurut Al-qur’an

Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) dalam hukum Islam dapat

bersumber pada pengaturan terhadap konteks hukum bisnis dalam Islam.

Konsep Baitul Maal Wat Tamwil bersifat umum dan tidak secara khusus di

tegaskan di dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan harta bendayang

digunakan sesuai tuntutan agama. Penjelasan di dalam Al-Qur’an tersebut

diantaranya dapat ditemukan pada QS. Al-Baqarah/2: 261.

ْ ‫َمثَ ُل الَّ ِذ ْينَ يُ ْنفِقُوْ نَ اَ ْم َوالَهُ ْم فِ ْي َسبِي ِْل هّٰللا ِ َك َمثَ ِل َحبَّ ٍة اَ ۢ ْنبَت‬
‫ ِّل‬n‫َت َس ْب َع َسنَابِ َل فِ ْي ُك‬
٢٦١ ‫ف لِ َم ْن يَّ َش ۤا ُء ۗ َوهّٰللا ُ َوا ِس ٌع َعلِ ْي ٌم‬ ُ ‫ُض ِع‬ ٰ ‫ُس ۢ ْنبُلَ ٍة ِّماَئةُ َحبَّ ٍة ۗ َوهّٰللا ُ ي‬
:Terjemahanya

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang


menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah
melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki dan Allah
maha luas (karunianya) lagi maha mengetahui.47

47
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: CV.
Kathoda 2005). h. 65.
Sesuai dengan ayat diatas Baitul Maal Wat Tamwil digunakan

untuk kemaslahatan umat, yaitu dengan menjalin silaturahmi dalam

mengadakan kerja sama bagi hasil dengan cara membagi keuntungan yang

diperoleh.

b. Menurut Hadist

Sesuatu perbuatan atas dasar mencari ridho ilahi tentunya harus

berlandaskan hukum Islam sebagai umat muslim tentunya dasar hukum

dari perbuatan adalah Al-Quran dan sunnah, begitu halnya terhadap Baitul

Maal Wat Tamwilyang di dalamnya terdapat akad, suatu perjanjian untuk

berbuat bisnis harus didasarkan kepercayaan para pihaknya hal ini

ditegaskan dalam hadist qudsi:

َ ‫ث ال َّش ِر ْي َكي ِْن َما لَ ْم يَ ُخ ْن َأ َح ُدهُ َما‬


‫ فَِإ َذا َخان‬،ُ‫صا ِحبَه‬ ُ ِ‫ َأنَا ثَال‬:ُ‫ِإ َّن هللاَ تَ َعالَى يَقُوْ ل‬
‫ت ِم ْن بَ ْينِ ِه َما‬ ُ ْ‫خَرج‬َ ُ‫احبَه‬ َ ‫َأ َح ُدهُ َما‬
ِ ‫ص‬
Artinya:
Allah swt. berfirman: 'Aku adalah pihak ketiga dari dua orang yang
bersyarikat selama salah satu pihak tidak mengkhianati pihak yang lain.
Jika salah satu pihak telah berkhianat, Aku keluar dari mereka." (HR.
Abu Daud, yang dishahihkan oleh al-Hakim, dari Abu Hurairah).
3. Visi dan Misi Baitul Maal Wat Tamwil

a. Visi BMT harus mengarah pada upaya untuk mewujudkan BMT menjadi

lembaga yang mampu meningkatkan kualitas ibadah anggota, sehingga

mampu berperan sebagai wakil pengabdi Allah SWT, memakmurkan

kehidupan pada anggota khususnya dan dalam masyarakat umumnya.

Masing-masing BMT dapat saja merumuskan visinya sendiri, karena visi

sangat dipengaruhioleh lingkungan bisnisnya, latar belakang masyarakatnya

serta para pendirilembaga BMTnya. Namun, prinsip dalam perumusan visi

30
31

harus sama dan dipegang teguh. Karena visi siafatnya jangka panjang, maka

perumusannya harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.48

b. Misi BMT

Misi BMT adalah membangun dan mengembangkan tatanan perekonomian

dan struktur masyarakat madani yang adil, berkemakmuran, berkemajuan,

serta maju berkeadilan berlandaskan syariah dan ridho Ridho Allah. Oleh

karena itu BMT bukan semata-mata mencari keuntungan dan penumpukan

laba modal pada golongan orang kaya saja, akan tetapi lebih berorientasi pada

pendistribusian laba yang merata dan adilsesuai dengan prinsip-prinsip

ekonomi Islam.masyarakat ekonomi kelas bawah mikro harus di dorong

untuk berpartisipasi dalam modal melalui simpanan, penyertaan modal

sehingga mereka dapat menikmati hasil-hasil BMT.49

4. Ciri-ciri Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

Sebagai Lembaga Keuangan Mikro, BMT berbeda dengan lembaga

sejenisnya dimana BMT memiliki ciri-ciri utama sebagai berikut:

a. Berorientasi bisnis mencari laba bersama, meningkatkan pemanfaatan

ekonomi untuk anggota dan lingkungannya.

b. Bukan lembaga sosial tetapi di manfaatkan sebagai alat efektif penggunaan

zakat, infak, sedekah, wakaf dan dana-dana sosial lain bagi kesejahteraan

banyak orang serta dapat melakukan penyelenggaraan kegiatan pendidikan

48
Ibid, h.127.
49
Ibid, h. 128.
untuk memberdayakan anggotanya dalam rangka meningkatkan kegiatan

ekonomi.

c. Ditumbuhkan dari bawah berlandaskan peran serta masyarakat sekitarnya.

d. Milik bersanma masyarakat kecil dan bawah dari lingkungan BMT itu

sendiri, bukan milik orang seorang atau dari luar kelompok masyarakat yang

bersangkutan.

e. Pola hubungan BMT dengan anggotanya diatur dengan menggunakan sistem

bagi hasil.50

5. Tujuan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, BMT memainkan peran dan

fungsinya dalam beberapa hal sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi, memobilisasi, dan mengorganisasi, mendorong serta

mengembangkan potensi ekonomi anggota, kelompok anggota muamalat dan

daerah kerjanya.

b. Meningkatkan kualitas SDM anggota menjadi lebih profesional secara Islami

sehingga semakin utuh serta tangguhdalam menghadapi persaingan global.

c. Menggalang dan memobilisasi potensi masyarakat dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan anggota.

d. Menjadi perantara keuangan antara agniyah sebagai shahibul maal dengan

dhu’afa sebagai mudharib, terutama untuk dana-dana sosial seperti zakat,

infak, sedekah, dan wakaf.

50
Didik Ahmad Supadie, Sistem Lembaga Keuangan Ekonomi SyariahDalam
Pemberdayaan Ekonomi Rakyat, (Cet. I; Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2013), h. 25.

32
33

e. Menjadi perantara keuangan antara pemilik dana, baik sebagai pemodal

maupun menyimpan dengan pengguna dana untuk pengembangan usaha

produktif.51

6. Kegiatan Usaha Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

Sebagai lembaga keuangan syariah pada dasarnya Baitul Maal Wat

Tamwil(BMT) dapat memberikan jasa keuangan yang sama dengan bank-

bank umum syariah. Namun dalam melakukan kegiatan usahanya BMT

hanya dapat mencakup dalam dua bidang kegiatan antara lain sebagai

berikut:

a. Kegiatan bidang baitul maal meliputi:

1) Mobilisasi dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) yang berfungsi sebagai

salah satu operasional bagi BMT yaitu menerima zakat, infak, dan

sedekah (ZIS) dari masyarakat atau bisa juga dari Badan Amil Zakat

(BAZ), Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang memberi amanat untuk

menerima dan mendistribusikan ZIS tersebutkepada yang berhak

menerimanya.

2) Penyaluran dana ZIS dimana dana ini disalurkan kepada yang berhak

menerima, khususnya zakat yaitu kepada 8 golongan atau

asnafyaitufakir, miskin, amil (pengelola/petugas zakat), muallaf (mereka

yang diharap kecenderungan imannya dapat bertambah terhadap Islam),

riqab (pembebasan budak), garimin (orang yang dililit hutang untuk

memenuhi kebutuhan standar hidup minimal), sabilillah (jalan menuju

51
Zulkifli Rusby, Manajemen Perbankan Syariah, (Riau: Pusat Kajian Pendidikan Islam
FAI UIR 2017). h. 88-89.
keridhaan Allah) dan ibnu sabil (musyafir). Selain kepada delapan

golongan tesebut, amanah tersebut untukdisalurkan dalam bentuk

kegiatan misalanya beasiswa, biaya pengobatan gratis, bantuan sosial

lainnya seperti sedekah air bersih, dan pembiayaan qardul hasan

(pinjaman kebijakan) bagi usaha mikro yang kesulitan pendanaan atau

permodalan usahanya.

b. Kegiatan bidang bait at-Tamwil merupakan produk utama BMT yang

merupakan lembaga keuangan non bank. Bidang ini mencakup mobilisasi

simpanan dan pembiayaan antara lain sebagai berikut:

1. Mobilisasi simpanan adalah penggalangan tabungan atau simpanan

sukarela dari anggota atau masyarakat berbentuk simpanan mudharabah,

meliputi produk-produk antara lain: simpanan biasa, pendidikan, haji,

umrah, qurban, dan simpanan perumahan (pembangunan dan perbaikan

rumah).52

2. Pembiayaan meliputi produk-produk mudharabah, musyarakah,

murabahah dan bai bitsamanajil. Pembiayaanmudharabah yaitu

pembiayaan modal dengan menggunakan sistem bagi hasil. Pembiayaan

musyarakah adalah pembiayaan bersama dengan menggunakan

mekanisme bagai hasil. Pembiayaan murabahah yaitu pembiayaan

pemilikan suatu barang tertentu yang dibayar pada saat jatuh tempo. Bai

bisanam ajil yaitu pemilikan suatu barang tertentu dengan pembayaran

52
Ibid. h. 26.

34
35

cicilan. Pembiayaan qard al-hasan adalah pinjaman tanpa adanya

tambahan pengembalian kecuali sebatas biaya administrasi.53

7. Prinsip Utama Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

Dalam melakukan usahanya BMT berpegang teguh pada prinsip

utamanya sebagai berikut:

a. Keimanandan ketaqwaan kepada Allah SWT dengan

mengimplementasikannya pada prinsip-prinsip syariah dan muamalah Islam

ke dalam kehidupan nyata.

b. Keterpaduan, yaitu nilai-nilai spiritual serta moral menggerakkan dan

mengarahkan etika bisnis yang dinamis proaktif, adil, dan berakhlak mulia

c. Kekeluargaan yakni mengutamakan kepentingan bersama dan

mengesampingkan kepentingan pribadi. Semua pengelola pada setiap

tingkatan, pengurus, dengan seluruh anggota, dibangun rasa kekeluargaan,

sehingga akan menumbuhkan rasa saling melindungi dan menanggung.

d. Kebersamaan, kesatuan pola pikir, sikap dan cita-cita antar semua elemen

BMT, artinya antara pengelola dan pengurus harus memiliki satu visi

bersama-sama anggota untuk memperbaiki kondisi ekonomi dan sosial.

e. Kemandirian, yaitu mandiri diatas semua golongan politik. Mandiri tidak

bergantung pada dana-dana pinjaman dan bantuan, akan tetapi senantiasa

proaktif untuk menggalang dana masyarakat sebanyak-banyaknya.

53
M. Nur RiantoAl Arif, Lembaga Keuangan Syariah, (Cet. I; Bandung: CV Pustaka
Setia, 2012) h. 201.
f. Profesionalisme yaitu semangat kerja yang tinggi yang dilandasi dengan dasar

keimanan dimana bekerja dengan tidak hanya mementingkan kehidupan

dunia saja melainkan juga kenikmatan dan kepuasan rohani dan akhirat.

g. Istiqomah yaitu konsisten, konsekuen, berkelanjutan tanpa henti dan tak

pernah putus asa dan setelah mencapai suatu tahap berikutnya dan hanya

kepada Allah SWT kita berharap.54

8. Peran Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

Dalam pelaksanaan kegiatan bisnis BMT dituntut untuk mengambil

peran-peran strategis sebagai berikut:

a. Melaksanakan dakwah ekonomi Islam sehingga dapat menghindarkan

masyarakat dari kegiatan atau aktivitas perekonomian yang bertentangan

dengan syariah Islam.

b. Membina dan melayani UMKM anggota dimana BMT dengan proaktif

menjadi lembaga keuangan mikro syariah yang mampu memberikan

pemberdayaan dan pendampingan UMKM anggota agar dapat terus

berkembang sesuai dengan prinsip syariah.

c. Meminimalisir dampak negatif rentenir yang dalam prakteknya selalu

memanfaatkan keterbatasan masyarakat untuk menggunakan layanan

keuangan formal sehingga BMT dituntut untuk memberikan pelayanan

kepada masyarakat dengan lebih cepat, baik dan dapat diandalkan dalam

setiap keterbatasan kondisi masyarakat yang rentan menjadi sasaran pasar

rentenir.

54
Muhammad Ridwan, Op. Cit., h. 130.

36
37

d. Mendistribusikan keberadilan praktek perekonomian secara transparan dan

dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Dalam memberikan

layanan usahanya BMT selalu berhadapan langsung dengan respon

masyarakat yang beragam untuk itu itu BMT harus dapat mengambil posisi

dengan baik sehingga respon masyarakat yang beragam tersebut dapat

dipenuhi sesuai dengan prinsip keuangan yang hati-hati.55

D. Kebijakan Lembaga Keuangan Syariah

Respon Pemerintah sebagai upaya mengatasi krisis keuangan pada

kondisi pandemi dilakukan dengan cara mengeluarkan regulasi atas

pengaturan keuangan negara agar operasional lembaga keuangan mikro

syariah mendukung pertumbuhan ekonomi yang terkait dengan lagkah

meningkatkan layanan jasa keuangan dengan meneyediakan alternatif

sebagai penawaran kepada konsumen agar mengambil keputusannya

sebagai bisnis layanan keuangan dan meningkatkan kapasitas infrastruktur

layanan jasa keuangan antara lain akses pasar, layananpenagihan

danpembayaran, investasi, tabungan dengan tabungan operasional

transaksi perbankan, hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan

kemampuan entrepreneurship bagi bisnis UMKM.Serta meningkatkan

kemampuan tentang manajerial usaha, peguasaan terhadap teknologi,

mengembangkan produk, administrasi bisnis dan

kewirausahaan.Pemerintah berharap dengan adanya kebijakan tersebut

dapat mengembangkan sektor keuangan mikro syariah dan UMKM

55
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan
Ilustrasi(Yogyakarta: Ekonesia Yogyakarta, 2008), h. 104.
sehingga dapat meningkatkan potensi serta partisipasi masyarakat dalam

pembangunan nasional khususnya membangun ekonomi dalam rangka

memperluas kesempatan usaha dan kerja serta meningkatkan pendapatan56

56
Al-Urban, Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam 2020 Vol.4. No. 2, h. 146.

38
BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Profil BMT Nurul Yaqi Sengkang

Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Baitul Maal WatTamwil

(BMT) Nurul Yaqin Sengkang bertempat di Jalan Lasangkuru No. 77 Kelurahan

Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan.

Koperasi ini lahir berdasarkan tuntutan dan animo masyarakat yang ingin

menjadikan Kopsyar-BMT sebagai wadah untuk mengembangkan usahanya

dalam rangka mencapai kesejahteraan. Karena itu, Kopsyar BMT Nurul Yaqin

Sengkang merupakan badan usaha yang berbasis ekonomi kerakyatan yang

berpolakan syariah tumbuh dan berkembang dari arus bawah berdasarkan asas

bottom up dari bawah ke atas dan bukan top down plan atau dari atas ke bawah.

Koperasi Syariah Baitul Maal watTamwil (BMT) Nurul Yaqin Sengkang

senantiasa berupaya memperbaiki kinerja organisasi dan manajemen melalui

ekspansi usaha. Berbagai jenis usaha yang dirintis untuk dikembangkan dan

memiliki peluang atau potensi pasar yang cukup besar. Ekspansi usaha yang

potensial itu, diharapkan mampu menempatkan Kopsyar BMT Nurul Yaqin

Sengkang pada posisi strategis dan produktif, sehingga action plan Kopsyar BMT

Nurul Yaqin Sengkang mampu menjawab tuntutan kebutuhan anggota.57

Setelah melewati perjuangan yang cukup panjang, para pemprakarsa BMT

Nurul Yaqin Sengkang yang terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama,

57
Dokumen BMT Nurul Yaqin Sengkang 2019, h. 7.

38
39

dan pengusaha muslim melakukan rembutan dan rapat dari satu tempat ke tempat

yang lain dengan penuh harapan dan penuh kecemasan. Tetapi, karena kesabaran

dari para pemprakarsa dan keuletan yang dibantu dan dibimbing secara langsung

oleh PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil) Provinsi Sulawesi Selatan

akhirnya perjuangan itu membuahkan hasil yang nyata.

Kopsyar BMT Nurul Yaqin Sengkang yang didirikan pada 2 Muharram

1422 H/ 27 Maret 2001 M telah berada diambang pintu abad ke 21, senantiasa

berupaya membuka jaringan kerja kemitraan dengan berbagai pihak terutama bagi

lembaga keuangan perbankan dan non bank. Jaringan ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi berupa penguatan aspek manajerial, skill dan aspek

permodalan.58

Lahir untuk ada dan tetap ada. BMT Nurul Yaqin melakukan ekspansi

nyata agar tetap eksis di masa-masa yang akan datang. Pada awalnya, Koperasi

Syariah BMT Nurul Yaqin Sengkang lahir dan hadir dalam kondisi yang sangat

sederhana, baik dari segi finansial materi, fasilitas maupun manajerial.

Pada bulan-bulan pertama kehadiran BMT Nurul Yaqin Sengkang hanya

bermodalkan sebesar Rp 4.000.000,- dengan pembiayaan yang hanya melayani

harian dan mingguan. Jumlah pengelola awal BMT Nurul Yaqin Sengkang hanya

terdiri dari 3 orang yaitu manajer umum, kasir dan penggalangan dana. Dengan

perjuangan yang dimiliki oleh teman-teman pengelola dan stake holder BMT

Nurul Yaqin Sengkang bisa semakin berkembang setiap tahunnya.59

58
Ibid, h. 7.
59
Riyadhi Hamdah, Manajer Umum, Wawancara Pada Tanggal 18 September 2022.
Semua fasilitas yang digunakan oleh BMT Nurul Yaqin Sengkang pada

awalnya juga menggunakan fasilitas pinjaman termasuk kantor yang pada saat itu

menumpang di kantor lembaga kursus Bapak Drs. Hasanuddin Paddo, begitu pula

dengan fasilitas meja, kursi dan mesin ketik yang semuanya merupakan pinjaman

dari lembaga lain yang digunakan secara bergantian. Meskipun BMT Nurul

Yaqin berdiri dengan modal yang kecil, akan tetapi BMT Nurul Yaqin mampu

bertahan dan berkembang di tengah-tengah kuatnya persaingan lembaga keuangan

di wajo. Baituil Maal Wat-Tamwil (BMT) Nurul Yaqin Sengkang sebagai salah

satu Lembaga Keuangan Syari’ah pada Pusat Inkubasi Bisnis dan Usaha Kecil

(PINBUK), berupaya semaksimal mungkin memperbaiki kinerjanya sebaik

mungkin yang didirikan untuk menfasilitasi masyarakat ekonomi menengah ke

bawah yang tidak terjangkau oleh pelayanan bank syariah.

BMT Nurul Yaqin berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

memberantas kemiskinan dengan membangun kemandirian ekonomi masyarakat

melalui program pelayanan sosial dan kegiatan-kegiatan pelatihan usaha pada

sektor riil. BMT Nurul Yaqin menawarkan berbagai macam produk yang berbasis

syariah dengan bentuk kerjasama yang menggunakan sistem bagi hasil dan bebas

dari unsur riba sehingga terjalin kerjasama berdasarkan hubungan kemitraan

dengan para anggota atau nasabahnya. Dalam menjalankan aktivitas keseharian,

Kopsyar BMT Nurul Yaqin Sengkang memiliki legalitas usaha dan badan hukum

sebagai berikut:

a. Badan Hukum dengan Nomor 518/249/2BH/DK-PKM tanggal 14 April 2005

b. SITU dengan Nomor 503/808/KPT tanggal 01 November 2010

40
41

c. TDP dengan Nomor 201926500194 tanggal 18 November 2015

d. SIUP dengan Nomor 3047-1350/21-19/PK-KOP/XII/2010 tanggal 01

Desember 2010

e. NPWP dengan Nomor 02.477.422.6.803.000 tanggal 10 November 2005

Oleh karena itu, Kopsyar BMT Nurul Yaqin Sengkang telah dilengkapi

dengan peraturan-peraturan organisasi untuk mewujudkan tata tertib dan disiplin

organisasi yaitu:

a. Peraturan perusahaan

b. Uraian tugas baik pengurus, pengawas maupun pengelola

c. Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Operasional Manajemen

(SOM)

d. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Kopsyar BMT Nurul Yaqin

Sengkang

e. Mekanisme kerja organisasi60

B. Visi dan Misi

Berikut ini Visi dan Misi BMT Nurul Yaqin Sengkang:

Visi:

“Menjadikan Lembaga Keuangan Syariah No. 1 di Wajo”.

Misi:

a. Meningkatkan penghimpunan dana dengan anggota dan calon anggota untuk

menjadi dan ketersediaan dana bagi pengembangan bisnis anggota dan tetap

anggota layanan.

b. Memberdayakan ekonomi umat.


60
Dokumen BMT Nurul Yaqin Sengkang 2020, h. 8.
c. Membina mitra kerja dalam rangka menciptakan ekosistem dalam

pengelolaan bisnis yang bebas riba, berkeadilan dan sesuai syariah.

d. Mengorganisir keuangan umat berdasarkan prinsip syariah

Oleh karena itu, untuk mewujudkan visi dan misi tersebut diatas, Kopsyar

BMT Nurul Yaqin Sengkang berupaya melakukan kegiatan usaha dengan tujuan

untuk menerapkan dan memasyarakatkan syariat Islam dalam aktivitas ekonomi

secara jujur, komunikatif, peduli, terbuka, terpercaya, dan profesional dalam kerja

sama untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan mengarahkan potensi

keuangan umat agar dapat digunakan oleh pengusaha muslim pada khususnya dan

ummat pada umumnya. Selain itu, Kopsyar BMT Nurul Yaqin Sengkang ingin

menjadikan BMT yang produktif dan sesuai prinsip syariah dan menjadikan BMT

Nurul Yaqin Sengkang sebagai salah satu sumber pendanaan yang kuat dan

prospektif.61

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan sebuah sistem yang tersusun tentang

bagaimana pekerjaan itu dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara

formal. Setiap BMT memiliki bentuk struktur organisasi yang berbeda-beda

tergantung dari ruang lingkup atau wilayah operasi BMT tersebut. Adapun

Struktur organisasi BMT yang menunjukkan adanya garis wewenang dan

tanggung jawab, garis komando serta cakupan bidang pekerjaan masing-masing.

Sebagai berikut:

61
Ibid, h. 8.

42
43

DEWAN PENGAWAS DEWAN PENGURUS


KETUA KETUA

ANGGOTA WAKIL KETUA

SEKRETARIS

WAKIL SEKRETARIS
BADAN PENGELOLA
BENDAHARA

ANGGOTA
MANAJER UMUM

MANAJEROPERASIONAL

KASIR

MANAJER PEMBIAYAAN PENDANAAN MANAJERPEMBUKUAN

STAF STAF STAF

Adapun struktur organisasi Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan

Syariah Baitul Maal Wat-Tamwil (BMT) Nurul Yaqin Sengkang, Badan Hukum

Nomor 518/249/2/BH-DK-PKM, Tanggal 14 April 2005, sebagai berikut:

a. Dewan Pengawas Syariah

Ketua : Dr. H. Baharuddin Ballutaris, SH., M.Ag


Anggota : Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si

: H. Muhaemin Ali, Lc

b. Dewan Pengurus

Ketua : Drs. H. Jamaluddin A

Wakil Ketua : Drs. H. Sulaeman Abdullah

Sekretaris : H. Hamdani Halim, Lc

Wakil Sekretaris : Sulaeman Nyampo, S.Fil

Bendahara : Fatmawati Amin, S.Pd

Anggota : Drs. H. Murdaya, M.Si

: Drs. Hasanuddin Paddo

: H. Baso Panna

: H. Muh. Idrus

c. Badan Pengelola

Manajer Umum : Drs. KH. Riyadhi Hamdah, M.Hi

Manajer Operasional : Herwin Majid, SE

Kasir : Fatmawati Amin, S.Pd

Manajer Pembiayaan : Rusdin Sannur, S.Ag., M.Pd

Staf : Surman Laide

Pendanaan : Usman Husain, S.Ag., S.Pd., M.Pd

Staf : Besse Hamrina, A.Ma

Manajer Pembukuan : Hardiana, S.H

Staf : Hamriana. T, SE

44
45

D. Prosedur dan Produk-produk BMT Nurul Yaqin Sengkang

BMT Nurul Yaqin Sengkang sebagai lembaga non perbankan memiliki

berbagai macam produk yang dapat memberikan manfaat kepada anggota atau

nasabah. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, BMT Nurul Yaqin

Sengkang melakukan kegiatan berupa penghimpunan dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang

membutuhkan dana dalam bentuk pembiayaan.62

BMT Nurul Yaqin Sengkang menjalankan dua misi yaitu misi sosial

(tabarru’) dan misi untuk mendapatkan keuntungan atau pengembangan (tamwil).

Keduanya mampu dilaksanakan oleh BMT Nurul Yaqin Sengkang secara

proporsional dan berdasarkan ketentuan syariah. Secara garis besar, produk-

produk yang terdapat pada Kopsyar BMT Nurul Yaqin Sengkang terbagi dua

yaitu produk simpanan dan produk pembiayaan.

1. Produk Simpanan

Produk simpanan merupakan produk penitipan dana anggota kepada BMT

Nurul Yaqin Sengkang. BMT Nurul Yaqin Sengkang menghimpun dana dari

nasabah BMT kebanyakan berasal dari pengusaha muslim mikro kecil. Dalam

penghimpunan dana ini harus menggunakan akad titipan (wadiah), investasi

(mudharabah mutlaqah atau mudharabah muqayyadah) dan akad sosial dalam

bentuk zakat, infaq, sedekah, wakaf tunai serta hibah.

62
Dokumen, Op. Cit.
BMT Nurul Yaqin Sengkang dapat menggunakan dana yang disimpan

oleh nasabah untuk kegiatan produktif. Hal demikian akan mendatangkan

keuntungan bagi nasabah, yakni bahwa nasabah akan mendapatkan bagi hasil

yang besarnya tergantung pada kebijakan BMT berdasarkan banyaknya

keuntungan yang diperoleh dan tidak boleh diperjanjikan di muka. Pada buku

tabungan BMT Nurul Yaqin Sengkang memiliki sandi transaksi sebagai berikut:

01. Setoran tunai

02. Penarikan

03. Bagi hasil

04. Nota debet

05. Nota kredit

06. Koreksi debet

07. Koreksi kredit

08. Pajak

09. Zakat

10. Over booking

a. Ketentuan dalam simpanan yang ada di BMT Nurul Yaqin Sengkang sebagai

beirkut:

1) Simpanan yang penyetorannya dapat secara berangsur-angsur yang

besarnya ditetapkan berdasarkan kebijakan manajemen BMT Nurul

Yaqin Sengkang dan dapat diambil sewaktu-waktu.

2) Penyetoran dan pengambilan simpanan dapat dilakukan pada jam kantor

buka.

46
47

3) Setiap pengambilan tidak dibatasi besarnya hanya harus disisakan saldo

minimal yang besarnya ditentukan berdasarkan kebijakan manajer BMT

Nurul Yaqin Sengkang yaitu Rp 15.000,00

4) Penyetoran dapat dilakukan oleh siapapun. Sedangkan pengambilan

dapat dilakukan oleh pemilik rekening simpanan atau yang diberi kuasa

oleh pemilik rekening simpanan untuk mengambil simpanannya dengan

disertai identitas pada BMT Nurul Yaqin Sengkang.

5) BMT Nurul Yaqin Sengkang akan memberikan prestasi/imbalan kepada

mitra/anggota yang besarnya ditentukan berdasarkan nisbah bagi hasil

yang telah disepakati dan disesuaikan dengan jenis akad simpanan.

6) Penghitungan bagi hasil simpanan akan ditentukan dari laba kotor BMT

Nurul Yaqin Sengkang yang bersumber dan pendapatan bagi hasil

pembiayaan, mark up pembiayaan dan didasarkan pada saldo harian

setiap penyimpan serta dihitung dan dibukukan pada setiap akhir bulan.

7) Bagi hasil diperhitungkan setiap akhir bulan dan akan ditambahkan ke

rekening simpanan pada awal bulan berikutnya.63

b. Adapun macam-macam produk simpanan dalam BMT Nurul Yaqin Sengkang

adalah:

1) Simpanan Ikhwan

a) jenis simpanan yang penyetoran dan penarikandapat dilakukan setiap waktu

pada jam kerja.

63
Dokumen BMT Nurul Yaqin Sengkang 2021.
b) simpanan ini dapat dibuka dan diperuntukkan untuk perorangan, lembaga,

institusi, organisasi dan yang sejenisnya dengan sistem bagi hasil

berdasarkanketentuan dari BMT Nurul Yaqin Sengkang.

c) Setoran awalnya sebesar Rp 10.000,00

d) Setoran selanjutnya minimal Rp 5.000,00.

e) Saldo minimal 10.000,00.

1) Simpanan Pendidikan

a) Simpanan yang diperuntukkan bagi perorangan yang dimana dana yang

disimpan untuk kebutuhan pendidikan.

b) Penyetoran dapat dilakukan setiap waktu pada jam kerja, begitu pula dengan

penarikan yang dapat dilakukan kapan saja selama untuk keperluan

pendidikan.

c) Setoran awalnya sebesar Rp 10.000,00.

d) Setoran selanjutnya minimal Rp 5.000,00.

e) Saldo minimal 10.000,00.

2) Simpanan Qurban

a) Simpanan untuk menunaikan ibadah qurban yang dapat dilakukan untuk

setiap orang.

b) Penyetoran dapat dilakukan setiap waktu pada jam kerja dan penarikan hanya

dapat dilakukan pada saat menjelang Idul Adha (bulan Qurban yaitu pada

bulan Dzulhijjah penanggalan Hijriyah).

c) Setoran awalnya sebesar Rp 10.000,00.

d) Setoran selanjutnya minimal Rp 5.000,00.

48
49

3) Simpanan Haji/umrah

a) simpanan untuk menunaikan ibadah haji ataupun umrah.

b) Penyetoran dapat dilakukan setiap waktu pada jam kerja, begitu pula dengan

penarikan yang dapat dilakukan kapan saja selama untuk keperluan ibadah

haji/umrah.

c) Setoran awalnya sebesar Rp 10.000,00.

d) Setoran selanjutnya minimal Rp 5.000,00.

4) Simpanan al-Ashar (berjangka)

a) jenis simpanan dana yang hanya dapat ditarik kembali pada waktu-waktu

tertentu dan sesuai dengan kesepakatan antara nasabah dengan BMT Nurul

Yaqin Sengkang.

b) Simpanan ini memiliki jangka waktu 3,6,9,12 bulan.

c) Penyetoran dapat dilakukan kapan saja pada saat jam kerja.

Produk simpanan dari anggota untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan

yang diperjanjikan dan tidak boleh diambil sebelum jangka waktu berakhir.

a) Besarnya simpanan tidak dibatasi tapi ada pembatasan untuk simpanan

minimal yang ditentukan oleh kebijakan manajemen BMT yang didasarkan

pada pertimbangan kemampuan pasar.

b) Penyimpan simpanan berjangka akan mendapat imbalan yang dihitunga dari

pendapatan BMT yang ditentukan berdasarkan kesepakatan nisbah.64

64
Ibid.
2. Produk Pembiayaan

Pembiayaan merupakan suatu pemberian pinjaman berdasarkan prinsip

kepercayaan dan persetujuan pinjam meminjam antara pemilik modal dan nasabah

sebagai fungsi untuk menghasilkan usahanya dimana nasabah berkewajiban

mengembalikan utangnya sesuai dengan persetujuan yang disepakati. Produk

pembiayaan dalam BMT Nurul Yaqin Sengkang dapat digunakan sebagai modal

awal maupun sebagai modal tambahan untuk mengembangkan usaha, baik

menambah barang dagangan atau memperluas dan menambah tempat usaha.

Adapun macam-macam produk pembiayaan dalam BMT Nurul Yaqin Sengkang

adalah:

a. Mudharabah

Mudharabah adalah akad yang dilakukan antara pemilik modal dengan

mudharib (pengelola) dimana keuntungan disepakati diawal untuk dibagi bersama

dan kerugian ditanggung oleh pemilik modal. Mudharabah disebut juga trust

financing yang hanya diberikan kepada pengusaha yang sudah teruji memegang

amanah dengan bank, sehingga jika terjadi sesuatu dan lain hal yang merugikan

kedua belah pihak, hal itu tidak disebabkan oleh kesalahan pengelolaan si

pengusaha sehingga resiko dapat ditanggung bersama secara adil.

b. Musyarakah

Pembiayaan musyarakah merupakan akad kerjasama dari dua orang atau

lebih untuk menjalankan kegiatan usahanya dimana masing-masing pihak

berkontribusi dalam dana dan pembagian keuntungan ditentukan sesuai

50
51

kesepakatan bersama dan untuk pembagian kerugian ditentukan sesuai proporsi

modal atau sesuai dengan kesepakatan akad pertama kali.

c. Murabahah/BBA

Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu dimana penjual

menyebutkan dengan jelas barang yang diperjualbelikan termasuk harga

pembelian barang kepada pembeli kemudian ia mensyaratkan laba dalam jumlah

tertentu. Akad murabahah digunakan untuk menfasilitasi anggota BMT dalam

memenuhi kebutuhan hidup, seperti membeli rumah, kendaraan, barang-barang

elektronik, furnitur, barang dagangan, dan bahan baku.

Murabahah bai bitsaman ajil adalah kontrak jual beli dimana barang yang

diperjualbelikan tersebut diserahkan dengan segera sedangkan harga barang

tersebut dibayar dikemudian hari secara angsuran.

d. Al-Ijarah

Ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau

jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah tanpa diikuti dengan

pemindahan kepemilikan barang itu sendiri. Timbulnya ijarah karena adanya

kebutuhan barang atau manfaat barang oleh nasabah yang tidak memiliki

kemampuan keuangan. Pembayaran yang diterima dari transaksi ijarah disebut

ujrah. Ujrah ialah imbalan yang diperjanjikan dan dibayar oleh pengguna manfaat

sebagai imbalan atas manfaat yang diterimanya. Ujrah disyaratkan diketahui

jumlahnya oleh kedua belah pihak, baik dalam sewa-menyewa maupun upah-

mengupah.
e. Al-Qardhul Hasan

Qardul hasan adalah pinjaman tanpa dibebani biaya apapun. Nasabah

hanya diwajibkan mengembalikan pinjaman pokoknya saja pada waktu jatuh

tempo sesuai dengan kesepakatan dengan membayar biaya administrasi.

Pembiayaan qardhul hasan merupakan pembiayaan tanpa bebas murni bersifat

sosial, sumber dana untuk sosial berasal dari zakat, infaq, sedekah dan pendapatan

lainnya. Dengan tujuan untuk memberikan bantuan kepada pengusaha kecil tetapi

tentunya dengan melihat kualitas pribadinya terlebih dahulu yaitu kejujuran dan

amanah. Setelah pengusaha tersebut mengalami peningkatan usaha, barulah

pembiayaan yang dibeirkan tidak lagi bersifat Qardhul Hasan, tetapi menjadi

pembiayaan murobahah atau pembiayaan lainnya yang biasa dilakukan BMT.

f. Gadai Emas Syariah

Gadai emas syariah (rahn) adalah kegiatan transaksi utang piutang dengan

menggunakan jaminan emas sebagai bukti kepercayaan orang yang memberikan

utang dengan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Emas merupakan aset yang

mudah dicairkan dibandingkan barang bergerak lainnya.65

65
Dokumen, Op. Cit.

52
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Dampak Covid 19 Terhadap Pendapatan BMT Nurul Yaqin sebelum dan

sesudah Covid 19

Adapun dampak Covid 19 terhadap pendapatan secara umum

pada BMT Nurul Yaqin Sengkang yaitu Sisa Hasil Usaha (SHU) dari

yang ditargetkan oleh BMT tidak tercapai. SHU yang dicapai mengalami

penurunan dengan kata lain BMT Nurul Yaqin mengalami kerugian

yang sangat banyak pada situasi Covid 19. Selain itu, banyak kredit

macet yang diakibatkan oleh situasi covid 19 sangat besar yang meliputi

semua unit usaha di BMT Nurul Yaqin. Banyaknya anggota

mengeluhkan keterlambatan membayar pinjaman dikarenakan usaha

yang dijalankan mengalami penurunan yang sangat signifikan pada

situasi covid 19.

Sebelum dilakukan Analisis terlebih dahulu penulis akan

menjelaskan mengenai data-data yang akan menjadi bahan penelitian

yaitu menggunakan analisis Return Of Investment (Rentabilitas

Ekonomi) dan Return On Equity (ROE) berdasarkan neraca keuangan

BMT Nurul Yaqin periode 2019-2021.

1. Analisis

a. Return Of Investment (Rentabilitas Ekonomi)

Rumus yang digunakan:

53
Sisa HasilUsaha Setelah Zakat
ROI= x 100 %
Total Aktiva

54
Tabel.3 Daftar Perhitungan Analisis ROI (Rentabilitas Ekonomi) BMT Nurul

Yaqin Sengkang 2018-2021

Sisa Hasil Rasio


Tahun Total Aktiva Nilai Kriteria
Usaha (%)
2019 213.740.898 6.687.812.443 3,19% 50 Cukup Baik
2020 215.210.510 7.159.730.399 3,0% 50 Cukup Baik
2021 166.626.402 7.288.050.136 2,28% 25 Kurang Baik
Sumber: Data yang diolah

Pada tahun 2018 dihasilkan rasio sebesar 3,19%, ini menunjukkan bahwa setiap

Rp. 1,00- aktiva yang dimiliki dapat menghasilkan Rp. 3,19,- SHU.

Pada tahun 2020 dihasilkan rasio sebesar 3,0%, ini menunjukkan bahwa setiap

Rp. 1,00- aktiva yang dimiliki dapat menghasilkan Rp. 3,0- SHU.

Pada tahun 2021 dihasilkan rasio sebesar 2,28%, ini menunjukkan bahwa setiap

Rp.1,00- aktiva yang dimiliki dapat menghasilkan Rp. 2,28,- SHU.

b. Return On Equity (Rasio Modal Sendiri)

Rumus yang digunakan adalah:

Sisa HasilUsaha Setelah Zakat


ROE= x 100 %
Modal Sendiri

Tabel.4 Daftar Perhitungan Analisis ROE (Rentabilitas Modal Sendiri) BMT

Nurul Yaqin Sengkang 2018-2021

Sisa Hasil Rasio


Tahun Modal Sendiri Nilai Kriteria
Usaha (%)
2019 213.740.898 479.872.097 44,59% 100 Sangat Baik
2020 215.210.510 505.283.527 42,59 100 Sangat Baik
2021 166.626.402 522.346.443 31,89 100 Sangat Baik
Sumber: Data yang diolah

54
55

Pada tahun 2018 dihasilkan rasio sebesar 44,59%, ini menunjukkan bahwa setiap

Rp. 1,00- modal yang dimiliki dapat menghasilkan Rp. 44,59,- SHU.

Pada tahun 2020 dihasilkan rasio sebesar 42,59%, ini menunjukkan bahwa setiap

Rp. 1,00- modal yang dimiliki dapat menghasilkan Rp. 42,59- SHU.

Pada tahun 2021 dihasilkan rasio sebesar 31,89%, ini menunjukkan bahwa setiap

Rp.1,00- modal yang dimiliki dapat menghasilkan Rp. 31,89,- SHU.

Tabel.5Rasio ROI dan ROE BMT Nurul Yaqin

Periode 2019-2021

Rasio
Tahun
ROI ROE

2019 3,19% 44,54%

2020 3,00% 42,59%

2021 2,28% 31,89%

2. Pembahasan

Setelah penulis melakukan pengambilan data sekunder yang diperoleh dari

neraca keuangan BMT Nurul Yaqin kemudian peneliti mengolah data hasil dari

data laporan neraca keuangan mulai 2019-2021 sebelum dan sesudah terjadinya

covid 19 di BMT Nurul Yaqin Sengkang yang pengolahan data tersebut

menggunakan analisis Return Of Investment (ROI) dan Return On Equity (ROE).

ReturnOf Investment (ROI) Pada tahun 2019 sebelum terjadinya Covid 19

analisis rasio rentabilitas ekonomi menghasilkan angka rasio, yaitu 3,19% dengan

kriteria cukup baik, dan pada tahun 2020 pada saat terjadinya Covid 19 analissi
rasio rentabilitas ekonomi menghasilkan rasio sebesar 3,0% dengan kriteria cukup

baik hal ini disebabkan karena BMT mampu menggunakan aktivanya secara

produktif sehingga menghasilkan SHU (Sisa Hasil Usaha) dengan baik. Namun

pada tahun 2021 setelah terjadinya Covid 19 analisis rasio rentabilitas ekonomi

menghasilkan 2,28% dengan kriteria kurang baik hal ini disebabkan karena BMT

belum mampu menggunakan aktivanya secara produktif sehingga tidak mampu

menghasilkan SHU (Sisa Hasil Usaha) dengan baik.

Analisis Return On Equity (ROE) pada BMT Nurul Yaqin pada tahun

2019, 2020, dan 2021 menghasilkan angka rasio berturut turut sebesar 44,54%,

dengan kriteria sangat baik, 42,59% dengan kriteria sangat baik dan 31,89%

dengan kriteria sangat baik. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa modal

yang dimiliki BMT cukup rental dalam menghasilkan Sisa Hasil Usaha yang

maksimal baik sebelum maupun sesudah Covid 19 namun mengalami

perlambatan.

Berdasarkan analisis tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan pada rasio keuangan sebelum dan sesudah Covid 19. Dimana

sebelum terjadinya covid 19 rasio keuangan BMT yaitu sebesar 44,54% pada

tahun 2019 dan mengalami penurunan sebesar 42,59% dan 31,89% di tahun 2020

dan 2021 sesudah terjadinya covid 19. Oleh karena itu dapat di simpulkan bahwa

kinerja keunangan BMT baik sebelum adanya covid 19 ketimbang sesudah

adanya covid 19

Covid 19 telah menjadi fokus perhatian sebagian besar negara termasuk

Negara Indonesia karena permasalahn yang ditimbulkannya, ada banyak kerugian

56
57

yang dialami akibat Covid 19 yang berdampak terhadap perekonomian Indonesia.

Perkembangan ekonomi suatu negara pada dasarnya bertujuan untuk mencapai

kesejahteraan masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi yang cepat dan distribusi

pendapatan yang adil.

Pada saat covid 19 kondisi ekonomi terserang, semua bisnis mengalami

perlambatan tidak terkecuali BMT Nurul Yaqin Sengkang dimana BMT sangat

bergantung pada perputaran roda ekonomi melalui aktivitas masyarakat sehingga

ketika masyarakat dipaksa untuk di rumah maka BMT juga harus rela untuk

kehilangan potensi pendapatan dikarenakan kondisi usaha ekonomi nasabah pada

saat itu mengalami penurunan yang cukup drastis diakibatkan karena adanya

pembatasan pergerakan-pergerakan manusia untuk melakukan kegiatan ekonomi.

Tidak sebebas sebelum pandemi.66 Dengan adanya pembatasan tersebut sehingga

membuat perguliran ekonomi menjadi berpengaruhsementara rejeki itu adalah

hasil daripada hubungan kegiatan ekonomi sesama manusia, sedangkan hubungan

tersebut dibatasi maka semuanya akan berpengaruh.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada pihak BMT bersama ibu

Hamriana, sebagai staf pembukuan di BMT Nurul Yaqin Sengkang, dampak

Covid 19 terhadap BMT adanya penurunan pendapatan karena banyaknya

nasabah yang melakukan penarikan dan penyetoran yang tidak seperti biasanya

sebelum adanya covid 19 meskipun banyak nasabah yang mengajukan

permohonan akan tetapi BMT Nurul Yaqin Sengkang lebih selektif dalam

66
Tahliani, Tantangan Perbankan Syariah dalam Menghadapi Pandemi Covid 19 (Jurnal
Madani Syariah Vol.2 No. 2 2020), h. 65-67.
melakukan pencairan pembiayaan karena kas yang ada di BMT masih tergolong

kecil.67

Pada situasi Covid 19 kondisi jalannya operasional BMT terganggu

sehingga berdampak pada pendapatan yang diterima BMT. Hal tersebut

dikarenakan terlambatnya pembayaran pembiayaan dan banyaknya penarikan

dana di BMT sehingga kondisi ini sangat mempengaruhi kapasitas bagi hasil yang

dihasilkan.

Adanya pandemi covid 19 telah membuat pendapatan dari penyaluran

pembiayaan mengalami penurunan. Salah satu kerugian dari Covid 19 adalah

hilangnya pendapatan karena penjualan tidak ada, akan tetapi tetap melakukan

pengeluaran meskipun tidak sepenuhnya dan kerugian juga akan berbeda-beda.68

Pada saat covid 19 di Indonesia, covid 19 telah membuat kapasitas dan

kinerja bank syariah lemah terutama pada debitur. Lemahnya kinerja debitur

tersebut dapat meningkatkan resiko kredit yang akan mengganggu perbankan

syariah.

Berdasarkan hasil wawancara manajer operasional bersama dengan bapak

Erwin Majid, SE bahwa dampak dari lemahnya sektor UMKM dan industri

lainnya juga berpengaruh pada perolehan simpanan dana pihak ketiga dan

pembiayaan pada bank syariah awal penyebaran covid 19. Pandemi ini membawa

resiko operasional bank syariah menjadi dua bagian yaitu resiko ke nasabah dan

resiko ke bank seperti penurunan laba.69

67
Hamriana, Staf Pembukuan, Wawancara pada Tanggal 18 September 2022.
68
Wibowo Hadiwardoyo, Kerugian Ekonomi NasionalAkibat Pandemi Covid 19 (Jurnal
OF Business and Entrepreneuship UMJ Vol.2 No. 2 2020).
69
Erwin Majid, Manajer Operasional,Wawancara pada Tanggal 18 September 2022.

58
59

Sesuai dengan teori yang dipaparkan diatas, terbukti bahwa covid 19

banyak mempengaruhi keuangan pada lembaga keuangan syariah khususnya pada

pendapatan di BMT Nurul Yaqin Sengkang mengalami penurunan yang cukup

banyak sehingga terdapat perbedaan pendapatan sebelum dan sesudah covid 19.

Dari hasil penelitian diatas penulis memaparkan bahwa dampak Covid

terhadap pendapatan BMT Nurul Yaqin mengakibatkan hilangnya kemampuan

anggota BMT untuk membayar angsuran pembiayaannya dan juga kemampuan

anggota untuk menyimpan tabungannya di BMT. Oleh karena itu, sebelum adanya

covid 19 pendapatan BMT meningkat karena adanya keleluasan dalam melakukan

kegiatan ekonomi akan tetapi setelah adanya Covid BMT hilang pendapatan dan

adanya penurunan kualitas aset karena kurangnya setoran dari nasabah sementara

banyak nasabah yang melakukan penarikan dana karena terdesak oleh kebutuhan

ekonomi dan banyaknya permohonan pembiayaan yang ditangguhkan karena

pihak BMT membaca situasi dan kondisi pada saat itu sehingga timbul keraguan

dan lebih selektif untuk melakukan pencairan pembiayaan, dimana perekonomian

saat itu tidak stabil karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Adapun dampak covid 19 terhadap pendapatan lembaga keuangan syariah

yaitu adanya penurunan pembiayaan maupun penghimpunan dana pada lembaga

keuangan syariah khususnya pada BMT Nurul Yaqin Sengkang selama terjadinya

covid 19, hal tersebut tentunya akan mempengaruhi pendapatan yang

diperolehkarena semakin menurunnya pembiayaan dan penghimpunan dana maka

semakin menurun pula pendapatan yang diperoleh.


B. Langkah-langkah yang Diambil BMT Nurul Yaqin dalam menghadapi

dampak Covid 19

Untuk menghadapi dampak covid 19 Lembaga Keuangan Syariah BMT

Nurul Yaqin Sengkang secara intensif mengevaluasi bisnis anggotanya agar

pelaksanaan maupun keberlangsungan kegiatatan usaha anggota pada masa covid

19 tetap berjalan dengan baik, maka dibutuhkan langkah-langkah yang tepat

dengan cara yang tepat sehingga kegagalan pencapaian dapat diminimalisir.

Wawancara yang dilakukan kepada bapak Rusdi Sannur, S. Ag, M.Pd sebagai

manajer pembiayaan BMT Nurul Yaqin Sengkang beliau mengatakan bahwa:

“Keadaan pandemi memiliki dampak negatif yang dirasakan oleh BMT

yaitu banyaknya pembiayaan yang bermasalah meskipun tidak semua bermasalah.

Namun dalam menghadapi pembiayaan yang bermasalah ini pendekatan yang

dilakukan adalah layaknya orang tua ke anak. Artinya strategi yang mendasar

adalah kekeluargaan. Misalnyapada saat kondisi usaha nasabah baik, diharapkan

untuk menyetor sesuai dengan akad yang ada, akan tetapi apabila kondisi usaha

nasabah itu mengalami kerugian maka porsi bagi hasil yang disepakati diawal itu

tidak di tuntut untuk dikembalikan namun yang diharapkan adalah pokoknya

sajasesuai dengan pinjaman awalnya. Sekalipun ada limit waktu yang dipatenkan

waktu akad misalanya 6 bulan atau 10 bulan akan tetapi kondisi nasabah itu tidak

memungkinkan dia menyelesaikan kewajibannya sesuai dengan jadwal yang ada

maka pihak BMT memaklumi pergeseran-pergeseran yang ada”.70

70
Rusdi Sannur, Manajer Pembiayaan, Wawancara pada Tanggal 18 September 2022.

60
61

Wawancara kepada Ibu Hamrina, A. Ma , sebagai staf pendanaan BMT

Nurul Yaqin Sengkang beliau mengatakan Bahwa:

“Ketika ada sebuah pembiayaan yang bermasalah misalnya adanya

keterlambatan dalam memenuhi kewajibannya maka pihak BMT tidak memungut

denda akan tetapi mengaharapkan pergeseran waktu yang ada dengan menyetor

infaq, namun infaq ini tidak megikat itupun kalau nasabah ikhlas dan kondisi

nasabah memungkinkan. Namun pada kondisi Covid 19 semua nasabah merasa

kesulitan untuk itu sehingga yang dijalankan oleh pihak BMT hanya tetap

bersabar menunggu waktu dimana nasabah tersebut mampu atau memungkinkan

untuk menyelesaikan tanggung jawabnya sekalipun kondisi di masa pandemi

banyak berpengaruh pada ekonomi terutama pada nasabah BMT Nurul Yaqin

Sengkang”.71

Berdasarkan beberapa informasi informan diatas bahwa kebijakan masing-

masing lembaga keuangan berbeda-beda tergantung bagaimana situasi dan kondisi

yang dihadapi di lapangan, sehingga kebijakan yang dilakukan di atas bisa

dipahami bahwa adanya pengurangan nominal angsuran dan perpanjangan

angsuran kepada nasabah. Adapun kebijakan yang diterapkan BMT Nurul Yaqin

kepada seluruh Karyawan yaitu tetap menjalani pekerjaan yang ditekuni dengan

baik dan tetap menjalani protokol kesehatan.

Selain itu adapun langkah-langkah yang diambil BMT dalam menghadapi

dampak Covid 19 adalah sebagai berikut:

71
Hamrina, A. Ma, Staf Pendanaan, Wawancara Pada Tanggal 18 September 2022.
1. BMT Nurul Yaqin memberikan relaksasi kepada anggota pembiayaan

berupa penyesuaianpembayaran angsuran sesuai dengan kondisi dan

kebutuhan. Relaksasi ini bisa dilaksanakan dengan dua jalan yaitu anggota

mengajukan permohonan relaksasi kepada BMT atau pihak BMT

kemudian BMT memberikan penawaran kepada anggota yang usahanya

bena-benar terdampak serta tidak ada permasalahan dalam pembayaran

angsuran sebelumnya akan tetapi relakasasi ini tidak dipublikasikan secara

terbuka melainkan dilakukan secara personal ke anggota dengan cara

menanyakan kesanggupan atas pembayaran angsuran. Hal tersebut

dimaksudkan untuk mendapatkan potensi pembayaran angsuran dari

anggota yang memiliki kemampuan membayar. Karena apabila hal

tersebut dipublikasikan secara terbuka maka akan memicu bagi anggota-

anggota yang sebenarnya mampu untuk membayar angsuran menjadi

enggan.

2. Melakukan pendekatan komunikasi yang lebih efektif, BMT Nurul Yaqin

Sengkang merekomendasikan bantuan sembako dan dana qardul

hasan.72Untuk anggota pembiayaan yang mengalami kesulitan hidup pada

masa covid 19. Hal ini dilakukan sebagai komitmen BMT untuk

membantu menjaga kelangsungan hidup anggota melalui fungsi Baitul

Maal yang memang tujuannya adalah kemaslahatan ummat. BMT sebagai

lembaga keuangan yang berorientasi pada usaha mikro kecil dan

menengah ini tidak mengabaikan terhadap apa yang berdampak pada


72
Dana Qardul Hasan tersebut diberikan kepada anggota untuk kemudian diangsur.
Namun apabila sampai jatuh tempo anggota belum bisa membayar karena masih kesulitan
ekonomi, maka dana tersebut akan dihibahkan.

62
63

anggotanya, bahkan merekomendasikan bantuan-bantuan dari baitul maal

untuk disalurkan kepada anggota baik berupa sembako maupun uang tunai.

Rekomendasi dana qardul hasan tesebut selaras dengan prinsip

operasional BMT dengan sistem pembiayaan yang bersifat sosial dan non

komersial dimana anggota cukup mengembalikan pokok pinjamannya saja.

3. BMT Nurul Yaqin Sengkang menawarkan reschedulpembiayaan kepada

anggota sesuai dengan kondisi bisnisnya. Hal ini dilakukan untuk menjaga

keberlangsungan pembiayaan untuk mengurangi prosentase pembiayaan

tidak lancar di portofolio BMT Nurul Yaqin Sengkang.

Langkah-langkah tersebut di atas sesuai dengan prinsip bagi hasil dan

pendistribusian kerugian dimana BMT Nurul Yaqin pada prakteknya mengikuti

profit/loss sharing dimana pada masa covid 19 resiko pembiayaan meningkat

signifikan maka BMT Nurul Yaqin mengupayakan nilai-nilai kekeluargaan dan

koperasi melakukan komunikasi persuasif, analisa yang valid dan objektif

sehingga dapat merekomendasikan penyelesaian masalah pembiayaan di masa

covid 19.

Mengenai kerugian pada usaha anggota, sudah menjadi resiko bagi BMT

untuk menanggung kerugian bersama, apalagi kerugian tersebut bukan karena

faktor human errormelainkan karena faktor eksternal. Mayoritas ulama sepakat

bahwa pembagian kerugian adalah berdasarkan perkataan Sayyidin Ali Ibn Abi

Thalib r.a “ kerugian dibagi berdasarkanporsi investasi dan laba dibagi menurut

persetujuan para mitra anggota.73

73
Sugeng Widodo, Modal Pembiayaan Lembaga Keuangan Islam, (Yogyakarta: kaukaba
2014), h. 182.
Langkah-langkah tersebut diatas menunjukkan representasi pendistribusian

keberadilan praktek ekonomi secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan

kepada masyarakat yang beragam, untuk itu BMT harus dapat mengambil posisi

dengan baik sehingga respon masyarakat yang beragam tersebut dapat dipenuhi

sesuai dengan prinsip keuangan yang hati-hati sebagai salah satu peran dari

BMT.74

74
Heri Sudarsono, Op. Cit. h. 104.

64
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat dirangkum beberapa

bahwa simpulan bahwa:

1. Dampak Covid terhadap pendapatan BMT Nurul Yaqin sebelum dan

sesudah covid 19 adalah sebelum adanya covid 19 pendapatan BMT

meningkat karena adanya keleluasan dalam melakukan kegiatan ekonomi

akan tetapi setelah adanya Covid membuat BMThilang potensi

pendapatan, adanya penurunan kualitas aset serta banyaknya permohonan

pembiayaan yang ditangguhkan sehingga dapat diambil kesimpulan

bahwa terjadi perbedaan pendapatan pada lembaga keuangan syariah di

BMT Nurul Yaqin Sengkang dimana sebelum covid 19 mengalami

peningkatan sedangkan pada saat sesudah covid 19 mengalami

penurunan. Hal ini sesuai dengan hasilanalisis rasio-rasio keuangan

rentabilitas, berdasarkan neraca keuangan BMT Nurul Yaqin Sengkang

periode 2019-2021 menunjukkan bahwa kinerja keunangan BMT baik

sebelum adanya covid 19 ketimbang sesudah adanya covid 19.

2. Langkah-langkah yang diambil setiap lembaga keuangan dalam

menghadapi dampak Covid 19 berbeda-beda tergantung bagaimana

situasi dan kondisi yang dihadapi di lapangan, sehingga langkah-langkah

yang diambil BMT Nurul Yaqin yaitu adanya pengurangan nominal

angsuran dan perpanjangan angsuran pada nasabah. Adapun kebijakan

65
yang diterapkan BMT Nurul Yaqin kepada seluruh Karyawan yaitu tetap

menjalani pekerjaan yang ditekuni dengan baik dan tetap menjalani protokol

kesehatan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Lembaga BMT Nurul Yaqin Sengkang

Dengan kondisi seperti ini diharapkan pihak BMT bisa mencari

strategi baru agar jalannya operasional BMT dapat berjalan dengan

lancar dan yang pastinya pendapatan BMT tidak mengalami penurunan

secara drastis.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat diperluas, tidak terbatas pada BMT Nurul

Yaqin Sengkang akan tetapi dapat diperluas lagi pada lembaga keuangan

syariah lainnya. Penelitian ini juga dapat di tambah dengan variabel lain

yang berpengaruh terhadap jalannya operasional lembaga keuangan

lainnya.

66
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta:


CV. Kathoda 2005.

Abdul Ghofur, Pengantar Ekonomi Syariah, Cet. I; Depok: PT Raja Grafindo


Persada 2017.

Al Arif, M. Nur Rianto, Lembaga Keuangan Syariah, Cet. I; Bandung: CV


Pustaka Setia, 2012.

Al As-Qalani, Al-Hafizh Ibnu Hajar, Terjemah Bulugul Maram, Solo: Al-Tibyan


2013`

Ali, Mohammad Daud dan Habibah Daud, Lembaga-lembaga Islam di Indonesia,


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995.

Antonio, Syafi’i, Bank Syariah dari Teori Ulama dan Cendekiawan, Jakarta:
Tazkia Institut, 1999.

Choli, Narbuko Dan Ahmadi Abu, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara
2013.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,


Jakarta: Balai Pustaka,1998.

Huda, Nurul dan Muhammad Heykal,Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoritis


dan Praktis, Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri 2013.

Huda, Nurul, Ekonomi Mikro Islam, Jakarta: Prenada Nedia Group, 2009

Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: GP Press 2009.

K. Lubis, Suhrawardi, Hukum Ekonomi islam,Cet. III; Jakarta: Sinar Grafika


2004.

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Cet.I; Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2002.

Marbun, Kamus Manajemen, Jakarta: Sinar Harapan 2003.

Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah Di Indonesia, Jakarta:


Kencana 2014.

Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wat Tamwil, Yogyakarta: UII


Press, 2004

Mulyadi, Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Biaya, Cet. III;


Yogyakarta: Bagian Penerbit STIE YKPN, 2011.

67
Permana, Iwan, Hadist Ahkam Ekonomi, Jakarta: Amzah 2020.

Rusby, Zulkifli, Manajemen Perbankan Syariah, Riau: Pusat Kajian Pendidikan


Islam FAI UIR 2017.

Sekar, Bidari Ashinta, Stimulus Ekonomi SektorPerbankan Dalam Menghadapi


Pandemi Coronavirus Disease 2019 di Indonesia, legal Standing. Vol. 4
No. 1 Maret 2020.

Sukirno, Sadono, Teori Pengantar Mikro Ekonomi, Jakarta: Raja Grafindo 2006.

Soekarwati, Faktor-faktor Produksi, Jakarta: Salemba Empat 2012.

Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba, Koperasi Teori dan Praktek, Jakarta:
Erlangga 2001.

Soemitra, Andri, Hukum Ekonomi Syariah dan Fiqh Muamalah, Cet. I; Jakarta:
Kencana. 2019.

Sugiyono, Statistik Non Parametris Untuk Penelitian, Bandung: CV Alfabeta,


2013.

Sugono, Dendy, Kamus Bahsa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa 2008

Sujoto, Siswanto, Manajemen Keuangan Modern, Jakarta: Damar Mulia Pustaka


2010.

Supadie, Didiek Ahmad, Sistem Lembaga Keuangan Ekonomi Syariah dalam


Pemberdayaan Ekonomi Rakyat,Cet. I; Semarang: PT Pustaka Rizki Putra
Maret 2013.

Sudarsono, Heri, Bankdan Lembaga Keuangan Syariah, Deskripsi dan Ilustrasi,


Yogyakarta: Ekonesia Yogyakarta 2008.

Widodo, Sugeng, Modal Pembiayaan Lembaga Keuangan Islam, Yogyakarta:


kaukaba 2014.

Yunus, Jamal Lula, Manajemen Bank Syariah Mikro, Malang: UIN Malang Press
2009.

Dokumen BMT Nurul Yaqin Sengkang 2018.

Dokumen BMT Nurul Yaqin Sengkang 2019.

Dokumen BMT Nurul Yaqin Sengkang 2020.

Dokumen BMT Nurul Yaqin Sengkang 2021.

Tim Revisi, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Institut Agama Islam (IAI)
As’adiyah Sengkang, Sengkang 2019.

68
Al-Urban, Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam, 2020 Vol.4. No. 2,

Budiono, Arief, Penerapan Prinsip Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah,


Journal Law and Justie Vol. 2 No. 1 April 2017.

Diah Prasita, Wakiyem, Penilaian Kinerja Keuangan Koperasi, Jurnal Akuntansi


dan Ekonomi STIE YBPK Palangka Raya Vol.01 No. 01 Maret 2022

Diva Permata Tri Putri, Eva Fina AprielyaDamayanti, Intan Sianturi, Pengaruh
Covid 19 Terhadap Kegiatan Ekspor dan Impor di Indonesia, Jurnal
Dinamika Bahari Vol. 2. No. 2 Edisi 2021

Hadiwardoyo, Wibowo, Kerugian Ekonomi Nasional Akibat Pandemi Covid 19,


Jurnal OF Business and Entrepreneuship UMJ Vol.2 No. 2 2020.

Hanoatubun, Silpa, Dampak Covid 19 Terhadap Perekonomian Indonesia,


Journal Edu Psy Couns. 2020. Vol.2.

Niviyanti, Ririn, Indonesia dalam mengahadapi Pandemi Covid 19, Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi Juli 2020.

Tahliani, TantanganPerbankan Syariah dalam Menghadapi Pandemi Covid 19,


Jurnal Madani Syariah Vol.2 No. 2 2020.

Yamali Fakhrul Rozi, Ririn Noviyanti Putri, Dampak Pandemi Covid-19


Terhadap Ekonomi Indonesia, Journal of Economics dan Business. Vol. 4
No. 2, September 2020.

Abdul Kadir, Dampak Covid 19 Terhadap Pendapatan BPRS, Bengkulu: Skripsi


Institut Agama Islam Negeri, 2021.

Ahmad Fadli, Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap Pendapatan UMKM,


Mataram: Skripsi. Universitas Muhammadiyah Mataram 2021.

Efendi, Ihsan, dan Prawidya Hariani RS, Dampak Covid 19 Terhadap Bank
Syariah, Desember 2020.

Sunariya M. Jafar Siddiq, dan Putri Itsnaini, Dampak Covid 19 Terhadap


Lembaga Keuangan Syariah, 2020.

DindaAzzahraSalsabila,https://yoursay.suara.com/news/2020/07/03/200710/
dampak-pandemi-covid-19terhadap-nasib-perbankan-dan-bank-
pengkreditan.https:/www.dkjn.kemenku.go.id/berita/baca/21467/
Pemerintah-Terus-Desain-Kebijakan-Untuk-Meminimalkan-Dampak-
Negatif-Pandemi-Terhadap-Perekonomian-Nasional,html.

69
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
DAMPAK COVID 19 TERHADAP
PENDAPTAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
(Studi Kasus BMT Nurul Yaqin Sengkang)
A. Pertanyaan Wawancara

Pertanyaan ini diajukan pada saat penulis melakukan wawancara kepada

Manajer BMT, Karyawan dan Teller.

1. Apakah dampak covid 19 terhadap BMT Nurul Yaqin?

2. Apakah BMT tetap beroperasi setelah pemerintah menerapkan

pembatasan sosial berskala besar?

3. Apakah dampak Covid 19 bagi usaha dan Keuangan BMT Nurul Yaqin?

4. Pada masa covid 19 apakah anggota/ nasabah pada menarik

simpanannya? Mengapa?

5. Apa saja risiko yang dihadapi oleh penggalangan dana di masa covid 19?

6. Berapa jumlah nasabah simpanan baik sebelum maupun sesudah covid

19?

7. Apakah di masa covid 19 aktivitas pelayanan BMT terganggu?

8. Apa saja risiko operasional yang dihadapi pada unit teller dan

penggalangan dana di masa covid 19? Dan bagaimana mengatasinya?

9. Kebijakan apa yang diterapkan BMT dalam menghadapi Covid 19?

10. Bagaimana mekanisme pembiayaan BMT Nurul Yaqin di masa Covid

19?

11. Apakah ada pembiayaan yang macet jika ada bagaimana peran BMT?

70
12. Pada masa covid 19 apakah nasabah pembiayaan berkurang atau

bertambah?

13. Bagaimana cara menangani pembiayaan bermasalah pada masa covid

19?

14. Apa saja risiko operasional yang dihadapi oleh teller di masa covid 19?

15. Faktor apa yang menyebabkan risiko tersebut terjadi?

16. Berapa jumlah nasabah teller di masa covid 19?

B. Data Umum BMT Nurul Yaqin Sengkang

1. Gambaran Umum BMT Nurul Yaqin Sengkang

2. Struktur Organisasi BMT Nurul Yaqin Sengkang

3. Neraca Keuangan BMT Nurul Yaqin Sengkang

71

Anda mungkin juga menyukai