Anda di halaman 1dari 59

PERANCANGAN FRAME SEPEDA MTB

MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR 2015

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


jenjang Program Diploma Tiga

Disusun Oleh :
Nama : Dendi Andika
NIM : 16020046

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN


POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL
2019

i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Judul : Perancangan Frame Sepeda MTB Menggunakan


Software Autodesk Inventor 2015
Nama : Dendi Andika
NIM : 16020046
Program Studi : D III Teknik Mesin
Jenjang : Diploma III

Dinyatakan LULUS Setelah Dipertahankan di Depan Tim Penguji laporan Tugas


Akhir Program Studi DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal.

Tegal, 3 Agustus 2019

1. Penguji I Tanda Tangan

Syarifudin, M.T
NIDN. 0627068803 ………………..
2. Penguji II Tanda Tangan

Drs. Agus Suprihadi, M.T


NIPY. 07.010.054 ……………….
3. Penguji III Tanda Tangan

Amin Nur Akhmadi, M.T


NIDN. 0622048302 ………………..

Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Teknik Mesin
Politeknik Harapan Bersama

Drs. Agus Suprihadi, M.T


NIPY. 07.010.054

ii
HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Dendi Andika
NIM : 16020046
Judul Tugas Akhir : Perancangan Frame Sepeda MTB Menggunakan
Software Autodesk Inventor 2015

Menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir ini merupakan karya ilmiah hasil
pemikiran sendiri secara orisinil dan saya susun secara mandiri dengan tidak
melanggar kode etik hak karya cipta. Laporan Tugas Akhir ini juga bukan
merupakan karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik
tertentu suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
Apabila di kemudian hari ternyata Laporan Tugas Akhir ini terbukti
melanggar kode etik karya cipta atau merupakan karya yang dikategorikan
mengandung unsur plagiarisme, maka saya bersedia untuk melakukan penelitian
baru dan menyusun laporan sebagai Laporan Tugas Akhir sesuai ketentuan yang
berlaku.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan sesungguhnya.

Tegal, 25 Juli 2019


Yang membuat Pernyataan,

Dendi Andika
NIM. 16020046

iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
1. Mulai saja dulu, lalu buat yang lebih baik.
2. Sedikit lebih beda, lebih baik daripada sedikit lebih baik.

PERSEMBAHAN
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini penyusun telah banyak mendapatkan
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun
mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Agus Suprihadi, M.T selaku K.A Prodi Teknik Mesin.
2. Bapak Syarifudin, M.T selaku dosen pembimbing 1. Terima kasih atas
bimbingan dan arahan selama bimbingan, masukan ide serta penjelasanya.
3. Bapak Syaefani Arif Romadhon, M.Pd selaku dosen pembimbing 2. Terima
kasih atas saran dan masukan serta bimbingan tata bahasanya.
4. Bapak Andre Budhi Hendrawan, S.T selaku dosen penguji. Terima kasih
atas masukan-masukannya utuk membuat tugas akhir ini lebih baik.
5. Seluruh staf dan karyawan prodi Teknik Mesin.
6. Ayah dan ibu serta keluarga besar, terima kasih atas kebersamaan selama
menjalani pendidikan.
7. Teman kelompok tugas akhir yang saling bekerja keras bersama dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan penyusunan tugas
akhir ini.

iv
ABSTRAK

PERANCANGAN FRAME SEPEDA MTB MENGGUNAKAN


SOFTWARE AUTODESK INVENTOR 2015

Dendi Andika1, Syarifudin2, Syaefani Arif Romadhon 3


Email : dendiandika22@gmail.com
D3 Teknik Mesin, Politeknik Harapan Bersama Tegal, JL. Dewi Sartika No. 71 Kota Tegal

Sepeda mountain bike banyak diminati masyarakat karena memiliki


tampilan yang menarik. Sepeda mountain bike sering digunakan pada jalan yang
terjal dan curam. Oleh karena itu, sepeda mountain bike menuntut frame yang
kuat, yang mampu menopang beban dalam segala medan. Atas dasar tersebut,
penelitian ini melakukan perancangan frame dengan memberikan pembebanan
yang bervariatif sesuai beban rata-rata manusia. Frame dirancang dengan dimensi
928 x 399 mm dibantu dengan Software Autodesk Inventor 2015. Adapun hasil
analisis kekuatan frame yang diperoleh ya itu tegangan von mises maksimal yang
terjadi sebesar 74.62 MPa, displacement maksimal yang terjadi sebesar 0.3081
mm, tegangan safety factor minimal yang terjadi sebesar 3.35. Sedangkan Nilai
safety factor pada titik terkumpulnya tegangan masih jauh di atas tegangan izin
desain sehingga dapat disimpulkan bahwa desain aman untuk digunakan.

Kata Kunci: Frame, Autodesk Inventor, Von mises stress, displacement, safety
factor

v
ABSTRACK

DESIGN OF MTB BICYCLE FRAME USING THE AUTODESK


INVENTOR 2015 SOFTWARE

Dendi Andika1, Syarifudin2, Syaefani Arif Romadhon 3


Email : dendiandika22@gmail.com
D3 Teknik Mesin, Politeknik Harapan Bersama Tegal, JL. Dewi Sartika No. 71 Kota Tegal

Mountain bike now in demand by the society because having an attractive


appearance. Mountain bike is often used in the craggy and steep road, therefore,
mountain bike are required to have strong framework, who is a able to support
loads in all fields. On this basis, this study designs the frame by giving varied
loads according to the average human load, workframe are designed with
dimensions 928 x 399 mm helped with Autodesk inventor software 2015. The
results of the frame strength analysis was maximum von mises stress is a number
of 74.62 MPa, maximum displacement that occurs ist 0.3081 mm, minimum safety
factor that occurs is 3.35, while the value of the safety factor at the point
accumulation stress is still far from stress limit design so it can be concluded that
the design is safe to use.

Keyword: Frame, Autodesk Inventor, Von mises stress, displacement, safety


factor

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada Penulis, sehingga penulis dapat
melewati masa studi dan menyelesaikan Tugas Akhir yang merupakan tahap akhir
dari proses untuk memperoleh gelar Ahli Madya Teknik Mesin di Program Studi
DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak lepas
dari bantuan orang-orang yang dengan segenap hati memberikan bantuan,
bimbingan dan dukungan, baik moral maupun material. Dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam penyusunan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menulis Tugas Akhir ini terdapat
kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan dan kemajuan penulis dimasa yang akan
datang sangat diharapkan. Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini
dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Tegal, 25 Juli 2019

Penulis

vii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................... v
HALAMAN ABSTRAK ....................................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiv
DAFTAR RUMUS ................................................................................ xvi
DAFTAR TABEL ................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 2
1.3 Batasan Masalah ................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................. 3
1.5 Manfaat Penelitian................................................................. 3
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................ 4
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 5
2.1 Sepeda Gunung ..................................................................... 5
2.1.1 Rangka Sepeda .............................................................. 6
2.1.2 Geometri Rangka Sepeda .............................................. 7
2.2 Gambar Teknik .................................................................... 7
2.2.1 Garis Gambar ................................................................ 8
2.2.2 Proyeksi Sistem Amerika .............................................. 9
2.2.3 Proyeksi Sistem Eropa .................................................. 9
2.3 Software Alat Bantu Gambar ................................................ 10

viii
2.4 Autodesk Inventor 2015 ........................................................ 11
2.4.1 Template Pada Autodesk Inventor 2015 ......................... 13
2.4.2 Sketch Pada Autodesk Inventor 2015 ............................. 14
2.5 Gambar Kerja ..................................................................... 15
2.6 Konsep Tegangan Dan Regangan ....................................... 17
2.6.1 Tegangan (Stress) .......................................................... 17
2.6.2 Regangan (Strain) ......................................................... 17
2.7 Teori Kegagalan Statis Dan Tegangan Von Mises .................. 18
2.7.1 Teori Kegagalan Energi Distorsi ................................... 19
2.7.2 Faktor Keamanan .......................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 20
3.1 Diagram Alur Penelitian ....................................................... 20
3.2 Alat Dan Bahan .................................................................... 21
3.2.1 Alat .............................................................................. 21
3.2.2 Bahan ........................................................................... 21
3.3 Metode Pengumpulan Data .................................................... 22
3.4 Metode Analisa Data ............................................................. 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 23
4.1 Geometri Sepeda Acuan ....................................................... 23
4.2 Perancangan Frame Sepeda ................................................... 25
4.2.1 Pembuatan Sketch ......................................................... 25
4.2.2 Pembuatan Gambar Solid .............................................. 26
4.3 Analisis Tegangan ................................................................. 30
4.3.1 Penentuan Titik Tumpuan ............................................ 30
4.3.2 Penentuan Titik Pembebanan ........................................ 30
4.3.3 Simulasi Beban Statis .................................................... 31
4.4 Analisa Beban Maksimum Dan Tegangan Maksimum ............. 37
BAB V PENUTUP ................................................................................. 39
5.1 Kesimpulan ............................................................................ 39
5.2 Saran ....................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 40

ix
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Sepeda Gunung .......................................................................... 5
Gambar 2.2 Rangka Sepeda .......................................................................... 6
Gambar 2.3 Jenis – Jenis Garis Dan Penggunaannya ..................................... 8
Gambar 2.4 Proyeksi Amerika ...................................................................... 9
Gambar 2.5 Proyeksi Eropa.......................................................................... 10
Gambar 2.6 Logo Autodesk Inventor 2015 .................................................... 12
Gambar 2.7 Template Autodesk Inventor 2015 ............................................. 13
Gambar 2.8 Sketch Pada Autodesk Inventor 2015 ......................................... 15
Gambar 2.9 Grafik Hubungan Tegangan-Regangan ...................................... 19
Gambar 3.2 Diagram Alur Penelitian ........................................................... 20
Gambar 4.1 Sepeda Exotic Et 2635 ............................................................... 23
Gambar 4.2 Geometri Sepeda Exotic Xt 2635 ............................................... 24
Gambar 4.3 Geometri Sepeda........................................................................ 25
Gambar 4.4 Part Bottom Bracket .................................................................. 26
Gambar 4.5 Part Head Tube ......................................................................... 26
Gambar 4.6 Part Down Tube........................................................................ 27
Gambar 4.7 Part Top Tube ........................................................................... 27
Gambar 4.8 Part Chain Stay ......................................................................... 27
Gambar 4.9 Part Seat Stay ............................................................................ 28
Gambar 4.10 Part Seat Tube ......................................................................... 28
Gambar 4.11 Part Rear End .......................................................................... 28
Gambar 4.12 Aseembly Part .......................................................................... 29
Gambar 4.13 Letak Pemberian Tumpuan ...................................................... 30
Gambar 4.14 Letak Pemberian Beban ........................................................... 31
Gambar 4.15 Hasil Tegangan Von Misses ..................................................... 31
Gambar 4.16 Hasil Displacement .................................................................. 32
Gambar 4.17 Hasil Factor Safety .................................................................. 32
Gambar 4.18 Hasil Tegangan Von Misses .................................................... 33

xiv
Gambar 4.19 Hasil Displacement .................................................................. 34
Gambar 4.20 Hasil Safety Factor .................................................................. 34
Gambar 4.21 Hasil Tegangan Von Mises ....................................................... 35
Gambar 4.22 Hasil Displacement .................................................................. 35
Gambar 4.23 Hasil Safety Factor .................................................................. 36

xv
DAFTAR RUMUS

Halaman
Rumus 2.1 Tegangan ................................................................................... 18
Rumus 2.2 Regangan ................................................................................. 18
Rumus 2.3 Tegangan Normal ........................................................................ 19

xvi
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 4.1 Ukuran Panjang Acuan ................................................................. 25
Tabel 4.2 Ukuran Panjang ............................................................................. 26
Tabel 4.3 Rekapitulsi Simulasi Tegangan ...................................................... 38

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Kesediaan Pembimbing ............................................................. A-1
Lampiran 2. Buku Bimbingan TA ................................................................. A-2

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sepeda adalah alat untuk melakukan aktivitas yang digunakan masyarakat

umum. Kini sepeda banyak diminati masyarakat umum terutama lansia (40 tahun

ke atas), karena sepeda adalah alat olahraga low impact yang tidak memberikan

tekanan berat pada bagian tubuh terutama bagian lutut. Kini sepeda didesain lebih

ringan ketika dikayuh sehingga saat digunakan pengguna lansia yang sudah

melemah kekuatan otot dan fungsi persendiannya (Pribadi, 2015).

Dengan adanya sepeda para penderita penyakit sendi kini masih tetap bisa

melakukan olahraga. Dengan melakukan aktivitas menggunakan sepeda seseorang

dapat mengurangi risiko penyakit sendi, jantung, diabetes, dan mengurangi stres.

Dengan melakukan aktivitas menggunakan sepeda dapat meningkatkan kekuatan,

keseimbangan dan koordinasi otot tubuh, membantu melancarkan sirkulasi darah

dan meningkatkan perlindungan bagi tubuh dari berbagai macam penyakit.

Olahraga dengan sepeda banyak diminati oleh para lansia terutama yang

memiliki penyakit nyeri persendian. Selain itu, kini melakukan aktivitas dengan

menggunakan sepeda juga banyak diminati kalangan para pemuda. Mereka

menjadikannya sebuah hobi karena sekarang banyak lintasan yang memacu

adrenalin yang menantang untuk dijelajahi menggunakan Mountain Bike sehingga

banyak kalangan tertarik terutama kalangan pemuda. Rintangan yang memacu

adrenalin membuat para peminat menginginkan sepeda yang memiliki kekuatan

1
2

yang mampu untuk melintas dilintasan yang ekstrem. Dengan semakin pesatnya

peminat Mountain Bike maka dari itu dibutuhkan frame yang berkualitas

(Wijaya , 2015).

Frame ini merupakan penyangga dari keseluruhan konstruksi sepeda. Untuk

itu kekuatan frame merupakan sesuatu sangat penting. Analisis desain konstruksi

frame sepeda pada prinsipnya dapat dilakukan secara manual maupun melalui

simulasi program. Mengingat konstruksi yang kompleks, maka analisis kontruksi

secara manual memiliki berbagai keterbatasan, karena harus melakukan beberapa

asumsi yang menyebabkan adanya penyimpangan terhadap hasil yang diperoleh,

oleh karena itu untuk meningkatkan akurasi hasil analisis, maka analisis

perancangan konstruksi frame sepeda MTB dilakukan menggunakan simulasi

program pada Software Autodesk Inventor 2015. Karena di dalam software

tersebut dilengkapi fitur-fitur yang mendukung untuk menganalisa distribusi

tegangan, displacement, dan safety factor dengan mudah dan cepat.

Dalam penelitian ini yang pertama kali diperhatikan adalah perencanaan

sebuah desain yang nyaman untuk dikendarai dan sebagai awal proses

perencananaan gambar kerja suatu perancangan frame sepeda, Kemudian

penghitungan kekuatan frame.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan rumusan masalah pada

penelitian ini adalah “Bagaimana merancang frame sepeda MTB dengan nyaman

dan aman?”
3

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka batasan masalah pada tugas

akhir ini yaitu:

1. Membuat desain dan simulasi beban statis pada frame sepeda MTB

menggunakan Software Autodesk Invetor 2015.

2. Jenis sepeda adalah Mountain Bike (MTB) dan perhitungan yang terbatas

pada analisa tegangan dan faktor keamanan.

3. Analisis pada frame mengabaikan kekuatan sambungan las.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari peneitian dan perancangan ini adalah :

1. Untuk mengetahui cara merancang desain frame sepeda Mountain Bike

(MTB).

2. Untuk mengetahui kekuatan tegangan dan faktor keamanan pada desain

frame sepeda MTB menggunakan Software Autodesk Invetor 2015.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian dan perancangan ini adalah :

1. Dapat mengetahui cara merancang desain frame sepeda Mountain Bike

(MTB).

2. Dapat mengetahui kekuatan tegangan dan faktor keamanan pada desain

frame sepeda MTB menggunakan Software Autodesk Invetor 2015.


4

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan garis besar gambaran pembahasan Tugas Akhir

maka disusun sistematika laporan seperti sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab Pendahuluan dalam tugas akhir akan diuraikan mengenai latar

belakang, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta

sistematika pembahasan secara garis besar.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang teori-teori yang digunakan sebagai landasan

pemecahan masalah yang berkaitan dengan masalah pokok yang ditemukan

dalam penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisikan tentang alur penelitian, alat dan bahan penelitian

yang mendukung dalam penyelesaian Tugas Akhir.

BAB IV : HASIL dan PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang hasil dan juga analisis penelitian Tugas Akhir.

BAB V : KESIMPULAN dan SARAN

Bab akhir ini merupakan simpulan, saran-saran yang diusulkan sebagai

bahan masukan bagi penelitian selanjutnya.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sepeda Gunung

Gambar 2.1 Sepeda Gunung


(Fedianto, 2017)

Sepeda gunung adalah sepeda yang digunakan dalam medan yang berat.

Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1970, oleh pengguna sepeda di perbukitan

San Fransisco. Ketika pertama kali dipamerkan pada New York Bike Show pada

tahun 1981, penemu sepeda gunung mengatakan bahwa sepeda jenis ini tidak

akan pernah populer. Kenyataannya 80% sepeda yang terjual di Amerika Serikat

adalah jenis ini.

Sejak saat itu dunia mengenal sepeda gunung ini. Ciri-cirinya adalah ringan,

bentuk kerangka yang terbuat dari baja, aluminium dan yang terbaru

menggunakan bahan komposit serat karbon (carbon fiber reinforced plastic) dan

menggunakan shock breaker (peredam goncangan). Sedangkan ban yang dipakai

adalah yang memiliki kemampuan untuk mencengkeram tanah dengan kuat

(Fedianto,2017).

5
6

2.1.1 Rangka Sepeda Sepeda Gunung

Gambar 2.2 Rangka Sepeda

Rangka sepeda berguna sebagai penyangga utama menjadi tempat

berpusatnya semua resultasi gaya dari komponen. Pada kondisi jalan yang rata

gaya aksi reaksi didefinisikan sebagai beban minimum. Sedangkan pada kondisi

jalan yang bergelombang atau sedang terjadi benturan kondisi beban didefinisikan

sebagai beban maksimum. Kondisi pembebanan seperti ini berlangsung secra

berulang, hingga material rangka sepeda mengalami kelelahan (fatique) kemudian

terjadi kegagalan (failure).

Kegagalan yang disebabkan kelelahan material sangat membahayakan,

karena kelelahan mengakibatkan patah yang terjadi tanpa diawali deformasi pada

material tersebut. Beberapa hal yang menyebabkan kelelahan terjadi lebih cepat,

yaitu beban maksimum yang lebih tinggi, variasi atau fluktuasi tegangan yang

cukup besar. Selain itu variabel lain yang menyebabkan terlalu cepat terjadi

kelelahan seperti konsentrasi tegangan, korosi, suhu, tegangan sisa dan geometri

dari rangka itu sendiri. Namun pada kondisi sebenarnya bentuk geometri dari

rangka sepeda sangatlah penting, karena geometri sepeda menentukan

kenyamanan dari sepeda itu sendiri. Sehingga untuk melakukan optimasi fatigue
7

dari rangka sepeda tidak bisa dilakukan dengan mengubah geometri. Optimasi

banyak dapat dilakukan dengan optimasi pada daerah tengangan kritis pada

rangka sepeda (Hedapratama, 2016).

2.1.2 Geometri Rangka Sepeda Gunung

Geometri merupakan cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang

hubungan antara titik-titik, garis-garis, bidang-bidang serta bangun datar dan

bangun ruang solid. Jadi geometri rangka sepeda adalah suatu titik-titik, garis-

garis dalam bangun ruang bidang solid yang menentukan ukuran pada rangka

sepeda yang berfungsi sebagai gambar rangka dalam sebuah perancangan untuk

menentukan ukuran gaya penggunaan jenis rangka sepeda, dan mengetahui

ukuran yang akan digunakan oleh si pengendara sepeda. Ukuran sepeda yang

tepat akan menentukan kenyamanan pengendara.

2.2 Gambar Teknik

Apabila akan dibuat suatu benda kerja di dalam industri permesinan, maka

pemesan atau perencana cukup memberikan gambar kerja pada pelaksana atau

teknisi, tidak perlu membawa contoh benda aslinya yang akan dibuat. Hal seperti

ini dapat terjadi mengingat gambar dalam teknik dipakai sebagai sarana untuk

mengemukakan gagasan tentang konstruksi pekerjaan jadi. Dengan demikian

secara ringkas dapat dikatakan bahwa gambar berfungsi sebagai bahasa teknik di

industri permesinan (Khumaedi, 2015).

Untuk dapat melakukan fungsinya sebagai bahasa di industri, maka gambar

teknik mesin harus menjadi alat komunikasi utama di antara orang-orang di dalam
8

membuat desain dan komponen industri. Gambar teknik harus cukup memberikan

informasi untuk meneruskan maksud apa yang diinginkan oleh perencana kepada

pelaksana, demikian juga pelaksana harus mampu mengimajinasikan apa yang

terdapat dalam gambar kerja untuk dibuat menjadi benda kerja yang sebenarnya

sesuai dengan keinginan perencana atau pemesan. Untuk itu standar-standar,

sebagai tata bahasa teknik, sangat diperlukan.

Dengan adanya standar-standar yang telah baku ini akan lebih memudahkan

suatu pekerjaan untuk dikerjakan di industri pada daerah atau negara lain yang

kemudian hasil akhirnya akan dirakit pada industri di daerah atau negara yang

berbeda hanya dengan menggunakan gambar kerja (Sutikno, 2016).

2.2.1 Garis Gambar

Gambar 2.3 Jenis – Jenis Garis Dan Penggunaannya


(Khumaedi, 2015)

Dalam gambar teknik mesin dipergunakan beberapa macam garis yang

mempunyai fungsi berbeda-beda sesuai dengan tujuannya. Masing-masing garis


9

tersebut dibuat dengan fungsi, bentuk dan tebal yang berbeda sesuai dengan

aturan yang ada.

2.2.2 Proyeksi Sistem Amerika

Pada proyeksi sistem Amerika (Third Angle Projection = Proyeksi Sudut

Ketiga), bidang proyeksi terletak diantara benda dengan penglihat yang berada di

luar. Untuk memproyeksikan benda pada bidang proyeksi, seolah-olah benda

ditarik ke bidang proyeksi. Dengan demikian kalau bidang-bidang proyeksi

dibuka, maka pandangan depan akan terletak di depan, pandangan atas terletak di

atas, pandangan samping kanan terletak di samping kanan, pandangan samping

kiri terletak di samping kiri, pandangan bawah terletak di bawah, dan pandangan

belakang terletak di sebelah kanan samping kanan.

Gambar 2.4 Proyeksi Amerika


(Khumaedi, 2015)

2.2.3 Proyeksi Sistem Eropa

Pada proyeksi sistem Eropa (First Angle Projection = Proyeksi Sudut

Pertama), benda terletak di dalam kubus diantara bidang proyeksi dan penglihat.
10

Untuk memproyeksikan benda seolah-olah benda tersebut didorong menuju

bidang proyeksi. Dengan demikian jika bidang proyeksi dibuka, maka pandangan

depan tetap, pandangan samping kanan terletak di sebelah kiri, pandangan

samping kiri terletak di sebelah kanan, pandangan atas terletak di sebelah bawah,

pandangan bawah terletak di atas, dan pandangan belakang terletak di sebelah

kanan pandangan samping kiri.

Gambar 2.5 Proyeksi Eropa


(Khumaedi, 2015)

2.3 Software Alat Bantu Pembuatan Gambar

Industri manufaktur dunia berusaha untuk mengurangi biaya produk secara

berkelanjutan, agar tetap kompetitif dalam menghadapi persaingan global. Selain

itu, ada kebutuhan untuk meningkatkan kualitas dan kinerja secara berkelanjutan.
11

Seorang insinyur diharuskan memiliki kemampuan yang baik untuk

meningkatkan efektifitas kerja serta penekanan biaya produksi.

Untuk meningkatkan kerja serta penekanan biaya produksi salah satunya di

bagian design atau perancangan suatu mesin dibutuhkan bantuan sebuah

Software atau perangkat lunak. Mengingat konstruksi yang kompleks serta untuk

meningkatkan akurasi gambar serta hasil analisis, maka diperlukan alat bantu

pembuatan gambar yang berupa Software, karena di dalam Software tersebut

dilengkapi fitur-fitur yang mendukung pembuatan gambar secara rinci dan jelas

serta untuk menganalisa distribusi tegangan, displacement, dan safety factor serta

melakukan perakitan per komponen dengan mudah dan cepat. Banyak Software

pembuatan gambar teknik yang dapat digunakan contohnya Solidwork, Autocad,

Autodesk Inventor ( Radhakrishnan P, dkk., 2008).

2.4 Autodesk Inventor 2015

Gambar 2.6 Logo Autodesk Inventor 2015

Autodesk Inventor merupakan sebuah program CAD (Computer Aided

Design) dengan kemampuan pemodelan tiga dimensi solid untuk proses


12

pembuatan objek prototipe 3D secara visual, simulasi dan drafting beserta

dokumentasi data-datanya. Dalam Inventor, seorang desainer bisa membuat sketsa

2D produk, memodelkannya menjadi 3D untuk dilanjutkan dengan proses

pembuatan prototipe visual atau bahkan yang lebih kompleks lagi, yaitu simulasi.

Pengukuran tegangan daya maupun pembebanan juga dapat dilakukan dengan

bantuan Stress Analysis Environment, selain itu dapat pula dilakukan pengukuran

dari keefektifan, kekuatan dan daya tahan produk yang telah didesain.

Sebagai sebuah program pemodelan khusus pemodelan 3D, Autodesk

Inventor memiliki kemampuan parametric solid modelling, yaitu kemampuan

untuk melakukan design serta pengeditan dalam bentuk solid model dengan data

yang telah tersimpan dalam data base. Dengan adanya kemampuan tersebut

designer atau engineer dapat merevisi atau memodifikasi design yang ada tanpa

harus mendesain ulang sebagian atau secara keseluruhan. Tahap pemodelan

menggunakan program Autodesk Inventor dibagi menjadi lima bagian yaitu

sketching, 3D modelling, assembling, presenting dan drafting. Masing-masing

tahap pemodelan tersebut memiliki file extension yang berbeda-beda, kecuali

proses pembuatan sketsa dan pemodelan 3D sebuah Part tergabung dalam sebuah

extension yang sama ( Jahidin S dan Manfaat D, 2013).


13

2.4.1Template Pada Autodesk Inventor 2015

Gambar 2.7 Template Autodesk Inventor 2015

Dalam Autodesk Inventor 2015 terdapat pilihan template yang ingin kita

gunakan. Masing–masing template mempunyai kegunaan dan fungsi sesuai

pekerjaan yang kita inginkan. Berikut adalah penjelasan pada masing-masing

template, yaitu:

1. Sheet Metal.ipt

Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen berjenis metal seperti

benda-benda yang terbuat dari plat besi yang ditekuk-tekuk.

2. Standard.dwg

Membuat bidang kerja baru untuk gambar assembly yang terdiri atas beberapa

part atau komponen.


14

3. Standard.idw

Membuat bidang kerja baru untuk animasi urutan perakitan dari gambar

assembly yang telah dirakit. Kita dapat memanfaatkannya untuk membuat

gambar Explode View.

4. Standard.ipt

Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen secara umum tanpa

spesifikasi khusus seperti dalam pembuatan part pada Sheet Metal.

5. Weldment.iam

Membuat bidang kerja baru untuk assembly yang memiliki tool untuk teknik

pengelasan.

2.4.2 Sketch Pada Autodesk Inventor 2015

Gambar 2.8 Sketch Pada Autodesk Inventor 2015

Sketch memiliki peranan penting karena merupakan cikal bakal dalam

membuat gambar 3D Model atau Part. Sketch hanya terdiri dari gambar geometri.

Sketch dibuat sesederhana mungkin karena akan mempermudah proses desain.

Untuk finishing detail, gunakan seperti Fillet, Chamfers, & Face Draft pada 3D
15

model atau Part. Untuk membuat gambar solid, pastikan sketch dalam keadaan

tertutup atau tersambung dengan menggunakan Coincident Constraint atau Trim,

Extend Curve. Setelah Sketch selesai, terlebih dahulu lakukan Constraint sebelum

dimension. Selanjutnya pada bidang kerja kita bisa langsung membuat Sketch

seperti Line, Circle, Arc, dan lain-lain. Untuk Sketch Default, sketch terdapat pada

bidang XY Plane. Kita dapat membuat sketch di Work Plane dan Planar Face

(permukaan datar). Setelah selesai Sketch tekan tombol Finish Sketch. Sketch di

Autodesk Inventor dibagi 2 jenis, yaitu 2D sketch dan 3D sketch.

1. Sketch 2D

Sketch pada Autodesk Inventor hampir mirip saat kita menggambar 2D pada

Autodesk Autocad. Oleh karena itu, seseorang yang telah menguasai Autodesk

Autocad tidak akan kesulitan dalam mempelajarinya.

2. Sketch 3D

Fungsinya untuk membat sketch pada 3 sumbu (X,Y,Z), sedangkan 2D

sketch hanya pada 2 sumbu (X,Y). Dengan 3D sketch kita dapat membat sketch

yang tidak hanya 2 sumbu, misalnya jalur pipa yang berkelok-kelok, membuat

desain sudu turbin, dll. Pada Autodesk Inventor, 2D sketch merupakan Default

Sketch. Untuk mengaktifkan 3D sketch kita harus Finish Sketch pada 2D sketch

lalu tekan 3D Sketch.

2.5 Gambar Kerja (Drawing)

Setelah membuat gambar 3D, kita akan membuat gambar kerja berupa 2D.

Gambar kerja merupakan perantara yang tidak dapat dipisahkan antara perancang
16

dengan pelaksana. Oleh karena itu, gambar kerja harus mampu memberi

gambaran yang jelas dan lengkap meliputi bentuk dan ukuran benda yang akan

dibuat. Autodesk Inventor 2015 menerapkan beberapa standar gambar kerja,

seperti ISO, JIS, DIN, dan ANSI. Kemudian, teknik gambar kerja seperti tebal

tipis garis, proyeksi, dan satuan, akan diatur secara otomatis setelah kita memilih

salah satu jenis standar gambar kerja yang akan dipakai. Kita masih dapat

mengubah beberapa hasil setting otomatis untuk disesuaikan dengan kebutuhan.

Beberapa tool yang digunakan untuk membuat gambar kerja yaitu:

1. Base View, berfungsi untuk mengambil pandangan dasar.

2. Projected View, berfungsi mengambil view dari atas, bawah, dan samping.

Syaratnya, harus memiliki Base View terlebih dahulu.

3. Auxiliary View, fungsinya untuk mengambil view dengan bantuan salah satu

garis pada view yang telah kita ambil.

4. Section View, fungsinya untuk membuat gambar potongan agar dapat

memperjelas bagian-bagian yang tersembunyi.

5. Detail View, fungsinya untuk memperbesar bagian tertentu yang kelihatan

kecil dan rumit agar menjadi lebih besar.

6. Broken View, digunakan untuk menyederhanakan gambar apabila benda terlalu

panjang bila dibuat gambarnya.

7. Break Out View, menghilangkan sebagian benda untuk memperlihatkan fitur

atau komponen yang terhalang. Setelah bisa menampilkan bentuk 2D dari

berbagai pandangan maka kita membutuhkan beberapa Tool pada Menu Bar

Annotate untuk memperlengkap dan memperjelas apa yang akan kita tampilkan.
17

2.6 Konsep Tegangan dan Regangan

2.6.1 Tegangan (Stress)

Menurut (Popov, 1984) dalam bukunya gaya dalam yang bekerja pada luas

yang kecil tak berhingga sebuah potongan, akan terdiri dari bermacam-macam

besaran dan arah. Pada suatu bidang yang dikenai suatu gaya akan terdapat dua

jenis tegangan yang mempengaruhi bidang tersebut, yaitu tegangan normal dan

tegangan geser. Tegangan normal adalah tegangan yang tegak lurus terhadap

permukaan benda yang ditimbulkan oleh gaya aksial dan momen lentur.

Sedangkan tegangan geser adalah tegangan yang sejajar terhadap permukaan

benda yang ditimbulkan oleh gaya geser, gaya puntir dan torsi. Bila benda

tersebut mendapat gaya tersebut maka akan menghasilkan tegangan pada

material benda tersebut.

Tegangan (𝜎) = 𝐹/𝐴 ………………………………………………………… (2.1)

Dimana : 𝜎 : tegangan (N/m2)

F : gaya yang bekerja (N)

A : luas bidang (m2)

2.6.2 Regangan

Perpanjangan per satuan panjang ini disebut sebagai regangan (strain). Regangan

adalah besaran yang tidak berdimensi, tetapi lebih baik kita memberinya memiliki

dimensi m/m. Kadang-kadang regangan diberikan dalam bentuk prosen. Besaran

regangan e sangat kecil, kecuali Untuk beberapa bahan seperti karet. Secara

sistematis regangan dapat ditulis sebagai berikut :


18

Regangan (𝜀) =𝛿/L ………………………………………………………… (2.2)

Dimana : ε : regangan

δ : pertambahan panjang total (m)

L : panjang mula – mula (m)

Hubungan tegangan dan regangan dapat ditulis sebagai :

𝜎 = 𝐸.𝜀 …………………………………………………………….

(2.3)

Dimana : 𝜎 : tegangan normal (N/m2)

E : modulus elastisitas (N/m2)

ε : regangan

Gambar 2.9 Grafik Hubungan Tegangan-Regangan


(Popov, 1984)

2.7 Teori Kegagalan Statis dan Tegangan Von Mises

Kegagalan pada suatu elemen mesin dapat terjadi dalam berbagai wujud

seperti misalnya yielding, retak, patah, korosi, aus, dan lain-lain. Penyebab

kegagalan juga bermacam-macam seperti misalnya salah desain, beban operasion

al, kesalahan maintenance, cacat material, temperatur, lingkungan, waktu, dan


19

lain-lain. Dalam beberapa kasus kegagalan juga dapat diakibatkan oleh beban

mekanis yaitu yang berhubungan dengan jenis tegangan yang terjadi pada

komponen mesin. Dengan pengetahuan yang lengkap tentang kegagalan, maka

para insinyur dapat mempertimbangkan berbagai aspek penyebab kegagalan

dalam perancangan sehingga diharapkan kegagalan tidak akan terjadi selama

umur teknisnya.

2.7.1 Teori Energi Distorsi

Teori ini menyatakan bahwa kegagalan diprediksi terjadi pada keadaan

tegangan multiaksial bilamana energi distorsi per unit volume sama atau lebih

besar dari energi distorsi per unit volume pada saat terjadinya kegagalan dalam

pengujian tegangan uniaksial sederhana terhadap spesimen dari material yang

sama.

2.7.2 Faktor Keamanan

Secara umum menurut (Popov, 1984) faktor keamanan adalah rasio dari

kekuatan ultimate dan tegangan izin. Ada beberapa rumusan lain yang

menjelaskan faktor keamanan, salah satunya menggunakan kekuatan luluh atau

yield streng, secara bawaan software Autodesk menggunakan kekuatan luluh,

faktor keamanan dibuat untuk berjaga-jaga dari hal yang nilai faktor keamanan

harus lebih dari 1, faktor keamanan yang kurang dari 1 berarti desain tidak aman,

atau kekuatan desain terlalu kecil dibanding yang diperlukan. Akan tetapi nilai

yang terlalu tinggi juga tidak baik karena biaya yang dikeluarkan untuk material

desain.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Diagram Alur Penelitian

Mulai

Studi Pustaka

Perancangan Frame sepeda dengan software


Autodesk Inventor 2015

Proses pengujian frame sepeda untuk mengetahui distribusi


Tegangan Utama, displacement, dan safety factor

Tidak
Konstruksi Aman?

Ya

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan saran

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

20
21

3.2 Alat dan Bahan

Alat merupakan sesuatu yang digunakan untuk membuat sesuatu berupa

benda, sedangkan benda adalah sesuatu yang diperlukan dan merupakan sesuatu

yang akan dibuat. Disini untuk membuat perancangan Frame sepeda MTB

memerlukan alat–alat dan bahan–bahan agar alat bisa dibuat tanpa adanya kendala

oleh karena itu alat dan bahan harus dipersiapkan terlebih dahulu dan pemilihan

alat dan bahan harus di pikirkan dengan pertimbangan yang matang.

3.2.1 Alat

Alat yang digunakan untuk Perancangan Frame Sepeda MTB menggunakan

Software Autodesk Inventor 2015 membutuhkan alat sebagai berikut :

1. Pensil berfungsi untuk membuat garis skecth pada kertas A4.

2. Busur derajat berfungsi untuk membantu membuat perhitungan sudut.

3. Penghapus berfungsi untuk membersihkan atau menghilangkan garis yang

Salah.

4. Laptop yang berfungsi untuk mengaplikasikan sketch yang sudah dibuat

secara manual ke dalam aplikasi Inventor (komputerisasi).

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan untuk Perancangan Frame Sepeda MTB

Menggunakan Software Autodesk Inventor membutuhkan alat sebagai berikut :

1. Aplikasi Autodesk Inventor 2015

2. Kertas Gambar
22

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara mencari studi literatur,

yaitu mengumpulkan data-data dari internet, buku referensi dan jurnal-jurnal yang

relevan/terkait dengan topik penelitian.

3.4 Metode Analisa Data

Untuk melakukan Perancangan frame sepeda MTB Menggunakan Software

Autodesk Inventor dengah kontruksi yang aman digunakan maka metode analisa

data di awali dengan membuat model rangka atau frame 2D dan 3D,

memverifikasi material atau mengisi tabel material properties, menentukan

constrains dilakukan dengan acuan posisi dari tumpuan yang ada pada produk

desain yang telah dimodelkan, kemudian beban dimasukkan dan dibuat

bervariasi. Kemudian mulai program simulasi dan akan memuat hasil simulasi

berupa distribusi tegangan, displacement, dan angka keamanan diseluruh elemen

frame.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Geometri Sepeda Acuan

Pada penelitian ini digunakan jenis pendekatan eksperimen desain dengan

menggunakan bantuan Software Autodesk Inventor geometri sepeda

menggunakan geometri sepeda merek Exotic ET 2635. Geometri yang digunakan

pada desain rangka sepeda yaitu geometri Seat tube angel, Chain stay & seat stay

length, head tube angel, seat tube length.

Geometri tersebut kemudian dipelajari untuk didesain ulang menggunakan

Software Autodesk Inventor dan dengan modifikasi sesuai dengan bentuk untuk

diproduksi.

39 cm

Gambar 4.1 Sepeda Exotic ET 2635

23
24

Gambar 4.2 Geometri sepeda Exotic XT 2635

Tabel 4.1 Tabel ukuran Panjang

No Keterangan Panjang (mm)

1 Top tube 521,13

2 Down tube 593,00

3 Seat tube 410,00

4 Chain stay 390,00

5 Seat stay 390,00

6 Head tube 135,50


25

4.2 Perancangan frame sepeda

4.2.1 Pembuatan Sketch

Gambar 4.3 Geometri sepeda

Tabel 4.2 Tabel ukuran Panjang

No Keterangan Panjang (mm)

1 Top tube 550,00

2 Down tube 600,00

3 Seat tube 410,00

4 Chain stay 390,00

5 Seat stay 390,00

6 Head tube 120,00


26

4.2.2 Pembuatan Gambar Solid

1. Pembuatan Part

Setelah didapatkan desain rangka sepeda secara utuh kemudian dilakukan

pembuatan desain rangka sepeda menjadi bagian atau part sesuai dengan acuan

desain rangka sepeda yang telah dibuat. Pembuatan part yang dibuat diantaranya

sebagai berikut:

a. Bottom Bracket

Gambar 4.4 Part Bottom Bracket

b. Head Tube

Gambar 4.5 Part Head Tube


27

c. Down Tube

Gambar 4.6 Part Down Tube

d. Top Tube

Gambar 4.7 Part Top Tube

e. Chain stay

Gambar 4.8 Part Chain Stay


28

f. Seat Stay

Gambar 4.9 Part Seat Stay

g. Seat Tube

Gambar 4.10 Part Seat Tube

h. Rear End

Gambar 4.11 Part Rear End


29

2. Assembly

Assembly atau perakitan merupakan suatu tahapan yang menggabungkan

bagian komponen yang telah dibuat.

Gambar 4.12 Assembly Part


30

4.3 Analisis Tegangan

4.3.1 Penentuan titik tumpuan

Penentuan titik tumpuan pada rangka sepeda adalah hal yang sangat

penting sebelum melakukan simulasi pembebanan, penentuan titik tumpuan data

dilihat pada gambar 4.13 di bawah.

T
1

T
3

T
4

Gambar 4.13 Letak Pemberian Tumpuan

Letak tumpuan ini terdapat pada 4 permukaan yang berada di rangka

bagian utama yaitu Head Tube, dan Rear End. Dikarenakan pada Head Tube dan

kedua poros roda belakang ada titik tumpuan rangka sepeda ketika mendapatkan

beban dari si pengendara atau pada saat berjalan.

4.3.2 Penentuan Titik pembebanan

Pada rangka sepeda, asumsi beban pengendara yaitu sebesar 0 kg - 95 kg.

Penentuan titik pembebanan diasumsikan diletakkan pada bagian Head Tube

atas, bagian atas Seat Tube dan pada bagian atas Bottom Bracket yang dapat

dilihat pada gambar 4.14 dibawah.


31

4.3.3 Simulasi Beban Statis

Gambar 4.14 Letak Pemberian Beban

1. Pembebanan 65 kg

Tegangan von mises yang terjadi pada rangka sepeda dapat dilihat pada

Gambar 4.15 di bawah ini:

Gambar 4.15 Hasil tegangan von mises


Pembebanan merata pada rangka sepeda sebesar 65 kg mampu

menghasilkan tegangan von mises minimum 9.99 MPa dan tegangan maksimum

yang terjadi sebesar 49.95 MPa.


32

Gambar 4.16 Hasil Displacement

Dengan adanya pembebanan merata yang disebabkan oleh pengemudi

maka besaran displacement minimum yaitu sebesar 0.0412 mm dan nilai

maksimum pada rangka sebesar 0.2059 mm. Peralihan maksimum ditandai oleh

daerah yang berwarna merah dan peralihan minimum ditandai daerah berwarna

biru.

Gambar 4.17 Hasil Factor safety

Dari hasil simulasi statik didapatkan nilai factor safety sebesar minimal 5

dan maksimal sebesar 15 dengan pembebanan sebesar 65 kg pada rangka sepeda.

2. Pembebanan 80 kg

Tegangan von mises yang terjadi pada rangka sepeda dapat dilihat pada

gambar 4.18 di bawah.


33

Gambar 4.18 Hasil Tegangan Von mises

Pembebanan merata pada rangka sepeda sebesar 80 kg mampu

menghasilkan tegangan von misses minimum 12.49 MPa dan tegangan maksimum

yang terjadi sebesar 62.47 MPa.

Gambar 4.19 Hasil Displacement

Dengan adanya pembebanan merata yang disebabkan oleh pengemudi

maka besaran displacement minimum yaitu sebesar 0.0516 mm dan nilai

maksimum pada rangka sebesar 0.2581 mm. Peralihan maksimum ditandai oleh
34

daerah yang berwarna merah dan peralihan minimum ditandai daerah berwarna

biru.

Gambar 4.20 Hasil Safety factor

Dari hasil simulasi statik didapatkan nilai factor safety sebesar minimal 4

dan maksimal sebesar 15 dengan pembebanan sebesar 80 kg pada rangka sepeda

3. Pembebanan 95 kg

Tegangan von mises yang terjadi pada rangka sepeda dapat dilihat pada

Gambar 4.21 di bawah.

Gambar 4.21 Hasil Tegangan Von Mises


35

Pembebanan merata pada rangka sepeda sebesar 95 kg mampu

menghasilkan tegangan von mises minimum 14.92 MPa dan tegangan maksimum

yang terjadi sebesar 74.62 MPa.

Gambar 4.22 Hasil Displacement

Dengan adanya pembebanan merata yang disebabkan oleh pengemudi

maka besaran displacement minimum yaitu sebesar 0.0616 mm dan nilai

maksimum pada rangka sebesar 0.3081 mm. Peralihan maksimum ditandai oleh

daerah yang berwarna merah dan peralihan minimum ditandai daerah berwarna

biru.

Gambar 4.23 Hasil safety factor


36

Dari hasil simulasi statik didapatkan nilai factor safety sebesar minimal

3.35 dan maksimal sebesar 15 dengan pembebanan sebesar 95 kg pada rangka

sepeda.
37

4.3 Analisa Beban Maksimum dan Tegangan Maksimum

Tabel 4.3 Rekapitulasi Simulasi Tegangan


Beban Pengendara (Kg)
Hasil Simulasi
65 80 95

Maksimum 49.95 MPa 62.47 MPa 74.62 MPa


Von Mises
stress
Minimum 9.99 MPa 12.49 MPa 14.92 MPa

Maksimum 0.2059 mm 0.2581 mm 0.3081 mm


Displacement
Minimum 0.0412 mm 0.0516 mm 0.0616 mm

Maksimum 15 15 15
Safety Factor
Minimum 5 4 3,35

Dari hasil simulasi untuk semua desain dengan beban 65 kg, 80 kg, 95 kg

diperoleh tegangan von mises minum terjadi yaitu sebesar 9.99 MPa pada

pembebanan 65 kg, sedangkan tegangan von mises maksimum yaitu sebesar 74.62

MPa pada pembebanan 95 kg, Hasil von mises stress untuk semua frame masih

aman, karena nilainya tidak lebih besar dari yield strength alumunium yaitu

sebesar 25.00039 MPa.

Displacement minimum terjadi pada beban 65 kg yaitu sebesar 0.0412

mm, sedangkan displacement maksimum terjadi pada beban 95 kg yaitu sebesar

0.3081mm, hasil displacement untuk semua frame sepeda dapat dilihat tidak

menimbulkan perubahan pada struktur yang signifikan sehingga frame sepeda

dianggap mampu menahan beban yang terjadi.

Safety factor (SF) merupakan parameter penting dalam penentuan sebuah

konstruksi. Konstruksi dikatakan aman jika nilai dari SF ≥ 1. Hasil nilai safety
38

factor dari simulasi frame sepeda dan semua beban pengendara ditampilkan pada

Tabel 4.3. Jika dilihat nilai safety factor dari semua jenis variasi pembebanan

frame nilai SF ≥ 1, sehingga frame sepeda dinyatakan aman.


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari perancangan frame sepeda MTB menggunakan software

autodesk inventor 2015 adalah desain dinyatakan aman berdasarkan hasil dari

simulasi statik. Cara merancang frame sepeda MTB dengan nyaman dan aman

langkah-langkah nya meliputi pengumpulan geometri rangka sepeda, melakukan

permodelan mulai dari pembuatan part sampai assembly, kemudian melakukan

simulasi beban dengan variasi asumsi pembebanan dari 65 kg, 80 kg dan 95 kg.

Berdasarkan hasil simulasi analisis kekuatan konstruksi frame sepeda dapat

disimpulkan bahwa konstruksi frame sepeda aman untuk digunakan, karena jika

dilihat dari nilai Safety Factor semua frame simulasi beban sepeda nilai SF ≥ 1,

sehingga frame sepeda dinyatakan aman.

5.2 Saran

Beberapa hal perlu diperhatikan dalam perancangan frame sepeda MTB

menggunakan Software Autodesk Inventor 2015, maka dari itu perlu diperhatikan

seperti:

1. Perancangan frame sepeda yang dilakukan mengutamakan kekuatan

frame. Kekurangannya ada pada estetika bentuk dari desain, penelitian

selanjutnya dapat melengkapi kekurangan tersebut agar desain lebih baik.

39
40

2. Perancangan frame sepeda yang dilakukan hanya mengetahui hasil dari

analisis tegangan statis. Untuk perancangan yang selanjutnya dapat

ditambahkan analisis beban dinamis.

3. Hasil akhir perancangan ini hanya sebuah desain. Pada penelitian

selanjutnya, dapat dilakukan manufaktur desain menjadi produk jadi serta

pengujian kekuatannya secara aktual.


DAFTAR PUSTAKA

Fedianto Arif, 2017. Perancangan Rangka Sepeda Bambu Menggunakan Software


Solidworks 2017. Tugas Akhir, Jurusan Teknik Mesin Program Vokasi,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Hedapratama Irvan, 2016. Simulasi Fatigue Frame Mountain Bike Dengan


Variasi Bahan Dan Ketebalan Menggunakan Standar Cen 14766. Tugas
Akhir, Jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya, Surabaya.

Jahidin S Dan Manfaat D, 2013. Rancang Bangun 3D Konstruksi Kapal Berbasis


Autodesk Inventor Untuk Menganalisa Berat Konstruksi. Jurnal Teknik
Pomits Vol. 2, No. 1, Hal 2.

Khumaedi Muhammad, 2015. Buku Ajar Gambar Teknik. Fakultas Teknik


Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Nugraha G, A, 2018. Perancangan Dan Analisis Kekuatan Frame Sepeda Lipat


Menggunakan Software Autodesk Inventor. Skripsi, Jurusan Teknik Mesin,
Univrsitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Popov E, P, 1984. Mekanika Teknik. Pt. Erlangga, Jakarta.

Pribadi Agus, 2015. Pelatihan Aerobik Untuk Kebugaran Paru Jantung Bagi
Lansia. Jurnal olahraga Prestasi, Vol. 11 Nomor 2, Hal 64-74.

Radhakrishnan P, Dkk, 2008. CAD/CAM/CIM. New Age International, New


Delhi.

Setyono B, Dkk., 2016. Perancangan Dan Analisis Kekuatan Frame Sepeda


Hibrid “Trisona” Menggunakan Software Autodesk Inventor. Jurnal Iptek,
Vol. 20 No. 2, Hal 37-38.

Sunardi, 2017. Optimalisasi Desain Frame Sepeda Menggunakan Software


Autodesk Inventor 2015. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, Vol. 20, No.2,
187-192 Hal. 187.

Sutikno Endi, 2016. Modul Tugas Besar Menggambar Teknik. Asisten Studio
Gambar Teknik Dan Mesin Universitas Brawijaya. Malang.

Wijaya J, I, 2015. Perancangan Dan Pemilihan Komponen Sistem Penggerak


Sepeda Listrik Dengan Frame Bahan Komposit. Tugas Akhir, Jurusan
Teknik Mesin, Universitas Pasundan, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai