Anda di halaman 1dari 59

PEMBUATAN RANGKA TRAINER TRANSMISI MANUAL

TOYOTA KIJANG 4 SPEED

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Jenjang


Diploma III Teknik Mesin

Disusun Oleh:

Nama : Adi Surya Prakoso

NIM : 19021060

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK MESIN

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

2022
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN TUGAS AKHIR

PEMBUATAN RANGKA TRAINER TRANSMISI MANUAL


TOYOTA KIJANG 4 SPEED

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Laporan Tugas Akhir

Oleh:
Nama : Adi Surya Prakoso
NIM : 19021060

Telah diperiksa dan dikoreksi dengan baik dan cermat karena itu pembimbing
menyetujui mahasiswa tersebut untuk diuji

Tegal, 1 Juli 2022


Pembimbing 1 Pembimbing 2

Amin Nur Akhmadi, M.T Sigit Setijo Budi, M.T


NIDN: 0622048302 NIDN: 0629107903

Mengetahui
Ketua Program Studi DIII Teknik Mesin
Politeknik Harapan Bersama

M. Taufik Qurohman, M.Pd


NIPY. 08.015.265
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Judul : PEMBUATAN RANGKA TRAINER TRANSMISI

MANUAL TOYOTA KIJANG 4 SPEED


Nama : Adi Surya Prakoso
NIM : 19021060
Program studi : DIII Teknik Mesin
Jenjang : Diploma Tiga (DIII)

Dinyatakan LULUS setelah dipertahankan didepan Tim Penguji Laporan Tugas


Akhir Program Studi DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal.
1. Penguji I Tanda Tangan

Syarifudin, M.T
NIDN. 0627068803
2. Penguji II Tanda Tangan

Andre Budhi Hendrawan, M.T


NIDN. 0607128303

Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Teknik Mesin,
Politeknik Harapan Bersama Tegal

M. Taufik Qurohman, M.Pd


NIPY. 08.015.265
HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Adi Surya Prakoso
NIM : 19021060
Judul Tugas Akhir : Pembuatan Rangka Trainer Transmisi Manual Toyota
Kijang 4 Speed

Menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini merupakan karya ilmiah hasil
pemikiran sendiri secara orisinil dan saya susun sendiri dengan tidak melanggar
kode etik hak karya cipta. Laporan tugas akhir ini juga bukan merupakan karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik tertentu suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari ternyata laporan tugas akhir ini terbukti
melanggar kode etik karya atau merupakan karya yang dikategorikan mengandung
unsur plagiarisme, maka saya bersedia melakukan penilitan baru dan menyusun
laporan sebagai laporan tugas akhir sesuai ketentuan yang berlaku. Demikian
pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan sesungguhnya.

Tegal, 2022

Adi Surya Prakoso


NIM: 19021053
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA TULIS ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS

Sebagai sivitas akademi Politeknik Harapan Bersama Tegal, saya yang bertanda
tangan dibawah ini :

Nama : Adi Surya Prakoso

NIM : 19021060

Jurusan / Program Studi : DIII Teknik Mesin

Jenis Karya : Karya Tulis Ilmiah

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Politeknik Harapan Bersama Tegal Hak Bebas Royalti Noneksklusif (None
Exlucive Royalty Free Right) atas karya tulis ilmiah saya yang berjudul:
PEMBUATAN RANGKA TRAINER TRANSMISI MANUAL TOYOTA
KIJANG 4 SPEED
Beserta prangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti /
Noneksklusif ini Politeknik Harapan Bersama Tegal berhak menyimpan,
mengalih media / formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat dan mempublikasikan karya ilmiah saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis / pencipta dan pemilik hak cipta. Demikian pernyataan
ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Tegal
Pada tanggal 2022

Adi Surya Prakoso


NIM: 19021053
ABSTRAK

PEMBUATAN RANGKA TRAINER TRANSMISI MANUAL


TOYOTA KIJANG 4 SPEED

Disusun Oleh :

ADI SURYA PRAKOSO


NIM : 19021060
Rangka stand mesin trainer transmisi adalah sebagai tempat menempelnya
komponen seperti mesin dan perlengkapan kelistrikan, menahan goncangan,
melindungi komponen-komponen sensitif saat terjadi benturan. Besi hollow
Terbuat dari lembaran plat besi hitam yang dikenal dengan istilah hot rolled steel
sheet yaitu lempengan besi tipis berbahan dasar baja canai panas (hot rolled coil)
yang di press menjadi lembaran baja berwarna hitam. Besi ini umumnya memiliki
ukuran panjang 6 meter dengan penampang dan ketebalan yang bervariasi. Karena
terbuat dari plat besi hitam, besi ini memiliki karakteristik yang mirip yaitu tebal,
berwarna hitam keabu-abuan dan kuat sehingga besi ini tahan terhadap api serta
peredam panas yang baik. Adapun tujuan yang diperoleh dari tugas akhir ini yaitu
untuk mengetahui proses pembuatan rangka mesin trainer transmisi. Berdasarkan
dari proses pembuatan rangka mesin trainer transmisi, mulai dari persiapan alat
dan bahan, pengukuran dan pemotongan, pengelasan, pengcatan dan analisis hasil,
bahwa pembuatan rangka menggunakan besi hollow 30x30 mm dan
menggunakan alat mesin las listrik dengan besar arus 70-130 amper dan elektroda
2,6 mm. Dibutuhkan ketelitian pada saat pengukuran dan pemotongan bahan.
Ketidaksesuain pada ukuran dapat dilihat pada analisis hasil dengan
membandingkan dimensi rangka yang telah dibuat dan dimensi pada gambar.

Kata Kunci : Rangka, besi hollow, mesin tansmisi, dimensi.


ABSTRACT

PEMBUATAN RANGKA TRAINER TRANSMISI MANUAL


TOYOTA KIJANG 4 SPEED

Arranged By :

ADI SURYA PRAKOSO


NIM : 19021060
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala atas segala limpahan


rahmat dan hidayah- Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan tugas
akhir (TA) yang berjudul “Perancangan Produk”. Penyusunan laporan tugas
akhir yang merupakan tahap akhir dari proses untuk memperoleh gelar ahli
madya teknik mesin di Program Studi DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan
Bersama.
Penyusun sadar dengan sepenuh hati semua tidak akan terselesaikan tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penyusun mengucapkan
terimakasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang berperan penting dalam
penyelesaian laporan ini, yaitu :
1. Agung Hendart, S.E., M.A selaku direktur Politeknik Harapan
Bersama.
2. Bapak M.Taufik Qurrohman, M.Pd selaku Ketua Program Studi DIII
Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama.
3. Amin Nur Akhmadi, M.T selaku dosen pembimbing I.
4. Sigit Setijo Budi, M.T selaku dosen pembimbing II.
5. Bapak/Ibu dosen pengampu Program Studi DIII Teknik Mesin
Politeknik Harapan Bersama.
Besar harapan penyusun, semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat
bagi pembaca secara umum. Penyusun menyadari dalam penyusunan laporan ini
masih banyak kekurangan sehingga saran dan kriktik yang membangun
senantiasa penyusun harapkan guna penyempurnaan laporan tugas akhir ini.

Tegal,.............................

Adi Surya Prakoso


HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
“Suatu kegagalan sesungguhnya bukanlah akhir dari segalanya dan
membuat orang berputus asa, namun merupakan sebuah keberhasilan yang
tertunda dan bagaimana seseorang itu mau berusaha lagi untuk meraih
keberhasilan tersebut dengan doa dan usaha. Tidak ada yang tidak dapat kita
capai apabila kita berusaha. maka ingatlah kepadaKu, aku akan selalu ingat
kepadamu, bersyukurlah atas kenikmatanKu kepadamu dan janganlah
mengingkariKu”. (Al Baqarah:152)
Benarnya pemahaman dan niat ikhlas termasuk nikmat yang terbesar yang
Allah berikan kepada hamba-Nya.
(Ibnu Qoyyim, A’lamul Muwaqqin:1/87)

PERSEMBAHAN
Laporan ini saya persembahkan kepada
1. Allah Subhanallahu Wa Ta’ala, selaku pemilik alam semesta.
2. Orang tua yang telah menjadi motivasi, inspirasi dan tiada henti
memberikan dukungan do’anya buat saya.
3. Agung Hendart, S.E., M.A selaku direktur Politeknik Harapan
Bersama.
4. M. Taufik Qurohman, M.Pd selaku ketua program studi DIII Teknik Mesin.
5. Amin Nur Akhmadi, M.T selaku dosen pembimbing 1 terima kasih atas
bimbingan dan arahan selama ini, semoga ilmu yang telah diajarkan dapat
berharga di dunia dan bernilai di akhirat.
6. Sigit Setijo Budi, M.T selaku dosen pembimbing 2 terima kasih atas
bimbingan dan arahan selama ini, semoga ilmu yang telah diajarkan dapat
berharga di dunia dan bernilai di akhirat.
7. Teman kelompok tugas akhir yang saling berbagi ide kreatif dan bekerja
keras bersama dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan peserta didik dapat menerima

ilmu yang telah disampaikan oleh pendidik. Identifikasi bahwa peserta didik telah

menerima ilmu dan memahaminya dapat dilihat dari hasil belajar. Dalam

penyampaian sebuah materi akan lebih baik jika menggunakan sebuah media

pembelajaran sebagai perantara yang dikaitkan langsung dengan kehidupan

nyata,apalagi hal ini berhubungan dengan bidang teknik. Tentunya penggunaan

media pembelajaran sangat di butuhkan dan di anjurkan dalam penyampaian

materi oleh pendidik dengan harapan peserta didik akan lebih mudah menyerap

ilmu dan memahami dengan maksimal. Selain itu pembuatan media trainer ini

akan meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

Rangka merupakan salah satu bagian penting pada mobil yang harus

mempunyai kontruksi kuat untuk menahan atau memikul beban kendaraan. Semua

beban dalam kendaraan baik itu penumpang, mesin, sistem kemudi, dan segala

peralatan kenyamanan semuanya diletakan di atas rangka. Oleh karena itu setiap

kontruksi rangka harus mampu untuk menahan semua beban dari kendaran.

Dengan uraian di atas maka akan dibuat media pembelajaran dalam hal ini

adalah sistem pemindah tenaga toyota kijang dengan perancangan rangka yang di

buat sebaik mungkin. Rangka akan di rancang dengan ringkas dan kuat untuk

menopang beban yang akan di berikan. Rangka akan di gunakan untuk

penempatan dari sistem transmisi.


Material rangka akan menggunakan baja karbon renda jenis AISI 1020. Baja

AISI 1020 adalah baja karbon rendah yang memiliki harga jual murah

dibandingkan baja karbon sedang, baja karbon tinggi, dan baja paduan. Material

ini digunakan sebagai bahan kontruksi umum. Baja AISI 1020 mempunyai

keuletan tinggi dan mudah dibentuk, tetapi kekerasannya rendah. Produk baja ini

biasanya berbentuk pipa dengan permukaan halus (seamless steel) dan digunakan

dalam sistem boiler dalam suhu ≥ 300 °C, dan tenaga pembangkit pada pipa uap

panas. Dengan keterangan mengenai AISI 1020 tersebut, maka pembuatan rangka

akan menggunakan jenis baja karbon tersebut (Andika W,2016).

Melihat permasalahan diatas maka tugas akhir ini peneliti mengambil judul

“Pembuatan Rangka Trainer Transmisi Toyota Kijang 4 speed”. Tema tersebut

diambil agar mesin trainer transmisi ini mempunyai rangka yang aman untuk

digunakan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan di atas, maka dapat

dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pembuatan

rangka trainer transmisi manual toyota kijang 4 speed.

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak meluas maka batasan masalah penelitian ini adalah

sebagai berikut :
1. Hanya membuat dan mewujudkan rangka trainer transmisi manual

kijang 4 speed

2. Dimensi Rangka menyesuaikam dengan dimensi mesin dan

transmisi

3. Material yang digunakan dalam pembuatan rangka adalah besi

hollow ukuran 40x40 mm.

4. Pembuatan dengan cara menyatukan dengan bantuan mesin las

Listrik.

5. Pemeriksaan hasil pembuatan dengan cara membandingkan

ketidaksesuaian antara dimensi yang ada di gambar awal dengan

rangka yang sudh dibuat.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan yang di peroleh dari tugas akhir ini yaitu untuk membuat dan

mewujudkan rangka trainer transmisi kijang 4 speed

1.5 Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari pembahasan pembuatan rangka mesin trainer

transmisi yaitu mewujudkan dan membuat rangka trainer transmisi kijang 4 speed

sesuai dengan konsep rangka nya


1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dalam penyusunan laporan adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah ruang

lingkup penyusun, tujuan laporan, waktu pelaksanaan, dan

sistematika pelaksanaan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bagian bab ini yang dibahas adalah teori-teori tentang

kajian yang diteliti yang menunjang penulis dalam melakukan

penelitian

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

Bab ini berisi tentang alur atau urutan dalam metode penelitian

yang akan dilakukan pada pembuatan mesin Trainer Transmisi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi tentang hasil yang didapatkan melalui

penelitian dan penjelasan tentang hasil tersebut

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini menyajikan tentang simpulan dan saran penyusun.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Transmisi Manual Mobil

Transmisi adalah salah satu komponen dari sistem pemindahan daya dari

bagian mesin kepada diferensial yang kemudian dilanjutkan ke bagian poros

axle.Hal ini bisa membuat roda berputar dan menggerakkan kendaraan.Terjadinya

hal ini supaya bisa berguna untuk mendapatkan kecepatan sesuai dengan keadaan

jalan dan juga kondisi dari beban yang dimuat oleh kendaraan tersebut.

Serta pada umumnya transmisi ini digunakan untuk melakukan perbandingan roda

gigi agar melakukan putaran sehingga dapat diperoleh tenaga mesin yang

disesuaikan dengan beban yang dibawa oleh kendaraan.

Setelah membahas secara pengertian transmisi secara detail, mari kita

lanjutkan pembahasan selanjutnya. Yaitu membahas tentang sistem transmisi.


Jadi, sistem transmisi ini merupakan salah satu bagian dari sistem penyediaan air

bersih yang mempunyai fungsi untuk menyambung kan cairan dengan

mengalirkannya dari sumber air kepada reservoir air, instalasi pengolahan air, dan

juga dari reservoir air ke bagian reservoir air lainnya.

Setelah memahami Pengertian Transmisi, dan Sistem Transmisi alangkah

baiknya kamu juga harus memahami seperti apa fungsi transmisi pada kendaraan.

Jadi transmisi ini mempunyai fungsi untuk mengatur semua putaran dari

komponen mesin dan putaran poros yang keluar dari bagian transmisi.

Yang dimaksud dari pengaturan putaran ini adalah supaya kendaraan bisa melaju

sesuai dengan beban dan juga kecepatan dari kendaraan itu sendiri. Berikut

deretan fungsi transmisi yang perlu kamu ketahui:

1. Bisa membuat gigi pada kendaraan berada di dalam posisi netral (berhenti)

tapi mesin dari kendaraan tersebut masih tetap dalam keadaan menyala.

2. Bisa membuat kendaraan mobil berjalan maju mundur sesuai dengan

kebutuhan dari pengemudi.


3. Bisa merubah tenaga yang dihasilkan oleh bagian mesin sesuai dengan apa

yang dibutuhkan oleh pengendara.

4. Dan bisa melanjutkan tenaga yang disebabkan oleh putaran mesin dari

kopling ke bagian poros propeler.

Prinsip dasar dari transmisi ini adalah bagaimana caranya agar bisa merubah

kecepatan putaran pada suatu poros dirubah menjadi kecepatan yang diinginkan.

Serta, gigi transmisi ini mempunyai fungsi untuk mengatur bagian dari tingkat

kecepatan mesin sesuai dengan keadaan yang sedang dialami oleh kendaraan

tersebut.
Berikut bagian-bagian yang ada di dalam transmisi manual serta fungsinya:

1. Speedometer Gear: untuk penggerak kabel supaya dapat mengukur

kecepatan tenaga mobil yang sedang melaju.

2. Hub Slave: untuk mengunci gigi percepatan yang disesuaikan, sehingga

output shaft bisa berputar dan juga berhenti.

3. Reverse Gear: merupakan komponen yang akan merubah arah putaran

dari output shaft agar mobil dapat bergerak dalam posisi mundur ke

belakang.

4. Counter Gear: adalah salah satu komponen yang mempunyai peran

penting dalam transmisi, tugas dari Counter Gear ini untuk menghasilkan

melalui gigi input menuju gigi percepatan.

5. Bantalan: Untuk mengurangi terjadinya gesekan yang akan terjadi di

dalam bagian sistem transmisi.

6. Output Shaft: untuk mengalirkan torsi yang dihasilkan oleh sistem

transmisi ke gigi akhir.


7. Bak Transmisi: adalah komponen berupa tempat untuk menaruh bearing

transmisi beserta poros yang bersandar. Bukan hanya itu saja, komponen

ini pun mempunyai fungsi untuk tempat penampungan oli transmisi.

8. Tuas Pemindahan Gigi: Seperti yang sudah saya jelaskan pada bagian

pengertian transmisi di atas, ada salah satu komponen yang namanya

‘Tuas Pemindah’ yang mana komponen ini tugasnya sebagai alat

pemindah gigi transmisi sesuai dengan keadaan pengendara yang sedang

mengemudikan kendaraannya.

9. Tuas Penghubung: adalah komponen yang bentuknya berupa batang,

fungsi dari komponen ini adalah untuk menghubungkan semua tuas

persneling dan shift fork.

10. Garpu Pemindah: Fungsi dari komponen ini adalah untuk memindahkan

gigi pada porosnya, sehingga gigi tersebut akan gampang untuk

dimasukkan dan dipindahkan sesuai dari keinginan si pengemudi.

11. Gigi Penyesuaian: Tugas dari komponen ini adalah sebagai alat pemindah

gigi ketika kondisi mesin sedang bekerja, sehingga si pengemudi dapat

meletakkan posisi gigi sesaui dengan keinginan ketika sedang

menggunakan tuas persneling.

12. Gigi Transmisi: Sedangkan gigi transmisi ini kegunaannya untuk

merubah input tenaga yang dihasilkan oleh mesin supaya menjadi torsi

dengan kebutuhan yang diperlukan.

13. Poros Input Transmisi: Bagian ini akan bekerja sama dengan kopling

supaya bisa memutar gigi yang keberadaannya di dalam gear box.


Ada seseorang yang bertanya seperti ini, transmisi itu apa si? Jadi transmisi

adalah proses penghubung informasi dari satu titik kepada titik-titik lainnya yang

ada di dalam sebuah jaringan.

Jarak antar titik-titik tersebut bisa sangat berjauhan. Selain itu, ada banyak

bagian jaringan yang terhubung, seperti itu bagian ini dihubungkan menjadi satu

yang disebabkan oleh penghubung yang telah disediakan oleh sistem transmisi.
Biasanya transmisi manual ini untuk salah satu bagian dari sistem pemindah

tenaga yang memiliki beberapa fungsi. Lantas bagaimana cara kerja dari transmisi

manual ini? Jawabannya ada di bawah ini:

1. Melanjutkan putaran pada tenaga mesin yang mengalir dari mesin –

transmisi dan roda penggerak.

2. Mengubah tenaga kendaraan yang dihasilkan dari bagian mesin sesuai

dengan kebutuhan, beban kendaraan, dan kondisi pada jalanan.

3. Bisa membuat kendaraan berjalan mundur. Hal ini berlaku pada setiap

kendaraan yang memiliki roda lebih dari 2 biji, misal seperti mobil dan

lain sebagainya.

Setelah mengetahui pengertian transmisi, alangkah baiknya sahabat

otomotif mengetahui apa saja jenis-jenis dari transmisi.


1. Transmisi Semi Otomatis

Pengertian transmisi semi otomatis ialah sebuah sistem yang bekerja untuk

melakukan perpindahan gigi percepatan tanpa harus menginjak pedal kopling.

2. Transmisi Otomatis

Pengertian transmisi otomatis adalah transmisi yang bekerja untuk memindahkan

gigi percepatan secara otomatis. Biasanya transmisi seperti ini akan bekerja

dengan bantuan karet V-Belt.


Sedikit penjelasan mengenai bagian CVT, jadi komponen ini merupakan sistem

transmisi dari mesin yang bekerja menyalurkan tenaga dari dalam mesin menuju

ban belakang.Cara kerjanya adalah menghubungkan antara Primary Sliding Shave

dan Primary Vixed Shave dengan menggunakan sabuk atau bahasa lainnya V-

Belt.

3. Transmisi Manual

Pengertian Transmisi manual adalah transmisi yang bekerja untuk memindahkan

gigi percepatan dengan cara manual. Biasanya transmisi manual ini akan bekerja

bila dioperasikan oleh pengendara untuk mengatur perpindahan gigi cepat dan

lambat (sesuai dengan kebutuhan mesin dan kondisi jalan). Mekanisme transmisi

manual ini menggunakan organ tubuh si pengemudi, yaitu menggunakan tangan

dan kaki.

2.2 Pengertian Rangka


Rangka adalah struktur datar yang terdiri dari sejumlah batang-batang yang

disambung-sambung satu dengan yang lain pada ujungnya dengan pen-pen

luar atau las, sehingga membentuk suatu rangka kokoh. gaya luar serta

reaksinya dianggap terletak di bidang yang sama dan hanya bekerja pada

tempat-tempat pen. (Kusumo W,2017)

Gambar 2. 1 Rangka 3D
Sumber:( Dokumen Pribadi,2022 )

2.3 Fungsi Rangka

Fungsi dari frame atau rangka adalah sebagai tempat menempelnya

komponen seperti mesin dan perlengkapan kelistrikan,menahan goncangan,

melindungi komponen komponen sensitif saat terjadi benturan.

(WidyawatiK,2017)

2.4 Besi Hollow


Besi Hollow adalah salah satu jenis yang memiliki bentuk berongga

sehingga memiliki banyak kesesuaian jika digunakan untuk beberapa jenis

konstruksi. Lebih tepatnya bentuk dari besi ini adalah seperti penampang pipa

panjang yang memiliki rongga berbentuk segi empat, maka tak jarang jika banyak

orang menyebut besi ini dengan nama pipa kotak.

Besi Hollow Menjadi salah satu jenis besi yang cukup populer dikalangan

konstruksi, memang dikarenakan besi hollow memiliki beberapa spesifikasi

menarik. Saat ini memang tidak dapat di pungkiri jika peredaran besi tidak lagi

diikuti dengan kualitas yang mumpuni, oleh karena itu besi ini memang bisa

dikatakan lebih unggul spesifikasinya daripada jenis yang lainnya. Dari beberapa

jenis yang sudah dipaparkan, terlihat jika hollow mampu mengakomodasi

beberapa rancangan rangka yang berkaitan dengan dunia konstruksi

(Achmadi,2021).

Gambar 2. 2 Besi Hollow


Sumber: ( pengelasan.net, 2021 )
2.5 Kegunaan Besi Hollow
Orang-orang yang bekerja dalam bidang konstruksi kebanyakan

mengaplikasikan hollow ini menjadi beberapa kegunaan, diantaranya :

1. Sebagai rangka plafon dan railing.

Kebanyakan orang-orang kerap kali memilih besi ini untuk

bahan,pembuatan plafon maupun railing. Hal tersebut dikarenakan jenis

hollow ini memiliki penampang yang sangat cocok jika diaplikasikan pada

dua rangka tersebut.

2. Pagar.

Saat ini tidak trend lagi apabila membuat pagar menggunakan kayu,

meskipun sebenarnya hasilnya akan lebih estetik. Namun, saat ini demi

keamanan dan keawetan, banyak yang sudah beralih menggunakan bahan

besi, dan salah satu jenis yang paling cocok adalah hollow.

3. Furniture industrial.

Warna dari besi ini yang hitam keabu-abuan ini sangat cocok dengan konsep

furnitur industrial yang sedang marak akhir-akhir ini. Dengan warna-warna

tersebut maka akan menghasilkan kesan produk yang elegan. Biasanya

untuk produk ini dikombinasikan dengan besi siku agar mendapatkan

produk yang memuaskan.

2.6 Listrik SMAW

Pengelasan adalah proses penyambungan antara dua bagian logam atau

lebih dengan menggunakan energi panas, maka logam yang disekitar daerah las

mengalami perubahan struktur metalurgi, deformasi dan tegangan termal. Salah


satu cara untuk mengurangi pengaruh buruk tersebut, maka dalam proses

pengelasan perlu prosedur pengelasan yang benar dan tepat, atau dicari arus,

kecepatan pengelasan dan masukan panas yang optimal (Wiryosumarto, 2000).

Las busur listrik elektroda terlindung atau lebih dikenal dengan Shielded

Metal Arc Welding (SMAW) merupakan pengelasan menggunakan busur nyala

listrik sebagai panas pencair logam. Busur listrik terbentuk diantara elektroda

terlindung dan logam induk seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1 karena panas

dari busur listrik maka logam induk dan ujung elektroda mencair dan membeku

bersama (Wiryosumarto, 2000).

Proses pengelasan Shielded Metal Arc Welding (SMAW) dilakukan dengan

menggunakan energi listrik (AC/DC), energi listrik dikonversi menjadi energi

panas dengan membangkitkan busur listrik melalui sebuah elektroda. Jarak antara

ujung elektroda dengan benda kerja yang akan dilas sangat memengaruhi kualitas

pengelasan. Bila jarak begitu jauh, maka akan menimbulkan banyak sparter las,

yang berujung pada cacat penglasan. Bila jarak begitu dekat, api tidak menyala

dengan sempurna. Serta tidak ada jarak yang cukup untuk tempat lelehan

elektroda. Jarak yang baik yaitu seperdelapan dari tebal elektroda. Pada saat

melakukan pengelasan harus memakai masker pelindung,topeng las,sarung tangan

las,apron lengan dan apron dada (Wiryosumarto, 2000).

Klasifikasi kawat elektroda diatur berdasarkan standar American Welding

Society (AWS). Menurut standar AWS penomoran kawat elektroda dengan kode

EXXYZ adalah sebagai berikut :

E : Kawat elektroda untuk las busur listrik.


XX : Menyatakan nilai tegangan tarik minimum hasil pengelasan dikalikan

dengan 1000 Psi (60.000 Ib/in2) atau 42 kg/mm

Y : Menyatakan posisi pengelasan, 1 berarti dapat digunakan untuk

pengelasan semua posisi

Z : Jenis selaput elektroda Rutil-Kalium dan pengelasan arus AC Atau DC


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Diagram Alur Penelitian


Mulai

Studi Pustaka Bahan :


Alat :
1. Gambar Design
1. Las listrik,
Persiapan alat dan Rangka
2. Gerinda potong,
bahan 2. Besi Hollow
3. Mesin bor,
ukuran 40x40 mm
4. RollMeter,
3. Besi Plat tebal
5. penggaris siku
15 mm
Pembuatan Rangka
Trainer Transmisi
Toyota 4 speed

Pemeriksaan Dimensi Ketidaksesuaian

Hasil dan
Pembahasan

Kesimpulan dan
Saran

Selesai

Gambar 3. 1 Diagram Alur


Mulai : Menetukan prodak, judul dengan temn satu kelompok dan dosen

pembibing.

Studi Pustaka : Pengumpulan data dengan melakukan penelaahan pada buku,

internet, dan jurnal yang berkaitan.

Persiapan Alat dan Bahan : Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

Pembuatan Rangka Trainer Transmisi Toyota Kijang : Pembuatan rangka dari

awal sampe akhir

Pemeriksaan Ketidak Sesuaian Dimensi Rangka Mesin : Melakukan pengukuran

dimensi rangka yang telah dibuat.

Hasil dan Pembahasan : Sebuah teori yang dibuat sebagai pertimbangan atau

acuan laporan.

Kesimpulan dan Saran : Menyimpulkan laporan yang dibuat dan memberikan

saran untuk kemajuan teknologi yang lebih baik.

Selesei.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Pada saat melakukan pengujian ini, membutuhkan alat untuk membantu

melakukan pekerjaan, yaitu :

1. Las listrik

2. Gerinda potong

3. Mesin bor duduk

4. Roll Meter
5. Penggaris siku

3.2.2 Bahan

Pada saat melakukan pengujian ini, membuutuhkan bahan yang untuk di

ujikan agar mendapat data yang diinginkan, yaitu :

1. Gambar Design Rangka

2. Besi Hollow ukuran 40x40 mm

3. Besi Plat tebal 15 mm

3.3 Metode Pengambilan data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan mencari studi literature, yaitu

mengumpulkan data-data dari internet, buku referensi dan jurnal-jurnal yang

relevan terkait dengan topik penelitian yang di bahas.

3.4 Metode Analisis Data

Analisis data yang di lakukan dengan cara membandingkan dimensi rangka

yang dibuat dengan dimensi rangka yang dirancang. Angka yang dihasilkan,

dijadikan hasil ketidak seseuaian atau margin eror


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambar Acuan Pembuatan Rangka

Gambar 4. 1 Drawing 3D Rangka Trainer

4.2 Proses Pembuatan

4.2.1 Persiapan Alat dan Bahan

Pertama-tama mempersiapkan alat-alat dan bahan material yang akan di

gunakan sebelum proses pembuatan, bahan yang digunakan yaitu besi Hollow

ukuran 40x40 mm, besi plat ketebalan 15 mm dengan Panjang 180 mm lebar 140

mm,dan besi plat ketebalan 5 mm dengan lebar 60 mm. Meliputi :


1. Mesin Las Listrik, Topeng Las, Elektroda

Gambar 4. 2 Las Listrik


Sumber: Dokumen Pribadi,2022

2. Gerinda Tangan

Gambar 4. 3 Gerinda Potong


Sumber: Dokumen Pribadi,2022
3. Mesin Bor Duduk

Gambar 4. 4 Bor Duduk


Sumber: Dokumen Pribadi,2022

4. Roll Meter

Gambar 4. 5 Roll Meter


Sumber: Dokumen Pribadi,2022
5. Penggaris Siku

Gambar 4. 6 Penggaris Siku


Sumber: Dokumen Pribadi,2022

6. Kacamata, Masker, dan Sarung Tangan

Gambar 4. 7 Alat Pelindung Diri


Sumber: Dokumen Pribadi,2022
7. Besi Hollow dan Besi Plat

Gambar 4. 8 Besi Hollow


Sumber: Dokumen Pribadi,2022

Gambar 4. 9 Besi Plat


Sumber: Dokumen Pribadi,2022

4.2.2 Pengukuran dan Pemotongan Material

Setelah alat dan bahan sudah siap, selanjutnya melakukan proses

pengukuran dan pemotongan material. Pengukuran meliputi gambar yang

dirancang. Pemotongan menggunakan gerinda tangan. Proses ini memerlukan

ketelitian agar benda yang telah dipotong sesuai dengan ukuran gambar yang di

rancang.
Gambar 4. 10 Pengukuran Besi Hollow
Sumber: Dokumen Pribadi,2022

Setelah pengukuran, langkah selanjutnya yaitu pemotongan bahan sesuai

dengan ukuran. Pemotongan bahan menggunakan gerinda potong.

Gambar 4. 11 Pemotongan Besi Hollow


Sumber: Dokumen Pribadi,2022
Gambar 4. 12 Hasil pemotongan Material
Sumber: Dokumen Pribadi,2022

4.2.3 Pengelasan

Proses pengelasan besi hollow menjadi bentuk rangka yang sudah ada pada

acuan gambar dengan menggunakan las listrik dengan elektroda RD 260. Tidak

lupa dengan APD (Alat Pelindumg Diri) yaitu kacamata las dan sarung tangan.

Pertama mengelas membuat rangka dan selanjutnya membuat dudukan untuk

motor penggerak menggunakan bahan plat ukuran Panjang 180mm dan lebar

140mm dengan tebal 15mm.

Gambar 4. 13 Pengelasan Rangka


Sumber: Dokumen Pribadi,2022
Gambar 4. 14 Hasil Pengelasan
Sumber: Dokumen Pribadi,2022

Pengelasan kedua yaitu membuat dudukan untuk motor penggerak

menggunakan besi plat panjang 180mm dan lebar 140mm dengan tebal 15mm

180mm

140 mm

Gambar 4. 15 Pengukuran Besi Plat Dudukan Motor Penggerak


Sumber: Dokumen Pribadi,2022
Gambar 4. 16 Posisi Dudukan Motor Penggerak
Sumber: Dokumen Pribadi,2022

4.2.4 Finishing

Setelah proses pengelasan dan lainnya selesai, terakhir proses finishing yaitu

membersihkan kerak las, menggerinda permukan yang tidak rata dan korosi,

pengecatan seluruh bagian rangka dengan cat besi.

Gambar 4. 17 Finishing
Sumber: Dokumen Pribadi,2022
4.3 Proses Analisis Hasil

Proses analisis hasil ini adalah membandingkan dimensi rangka pada

gambar dengan dimensi rangka yang telah dibuat

4.3.1 Dimensi Acuan Pembuatan Rangka

Gambar 4. 18 Drawing 2D
Sumber: Dokumen Pribadi,2022

4.3.2 Pengecekan Rangka Yang Dibuat

1. Pengecekan dimensi ukuran besi hollow 40 mm


Gambar 4. 19 Dimensi Ukuran besi hollow
Sumber: Dokumen Pribadi,2022

2. Pengecekan dimensi keseluruhan panjang rangka dengan ukuran

Gambar 4. 20 Dimensi Panjang rangka


Sumber: Dokumen Pribadi,2022
3. Pengecekan dimensi keseluruhan lebar kaki rangka dengan ukuran

Gambar 4. 21 Dimensi lebar rangka keseluruhan


Sumber: Dokumen Pribadi,2022

4. Pengecekan dimensi keseluruhan tinggi rangka dengan ukuran

Gambar 4. 22 Dimensi Tinggi rangka keseluruhan


Sumber: Dokumen Pribadi,2022
5. Pengecekan dimensi jarak antara kaki depan dan belakang

Gambar 4. 23 Dimensi Jarak kaki depan dan belakang


Sumber: Dokumen Pribadi,2022

6. Pengecekan dimensi panjang dudukan block cylinder mesin

Gambar 4. 24 Dimensi Panjang dudukan block cylinder mesin


Sumber: Dokumen Pribadi,2022
7. Pengecekan dimensi lebar dudukan block cylinder mesin

Gambar 4. 25 Dimensi Lebar dudukan block cylinder mesin


Sumber: Dokumen Pribadi,2022

8. Pengecekan dimensi tinggi penyangga block cylinder mesin

Gambar 4. 26 Dimensi Tinggi penyangga block cylinder mesin


Sumber: Dokumen Pribadi,2022
9. Pengecekan dimensi panjang dudukan gear box transmisi

Gambar 4. 27 Dimensi Panjang dudukan transmisi


Sumber: Dokumen Pribadi,2022

10. Pengecekan dimensi lebar dudukan gear box transmisi

Gambar 4. 28 Dimensi Lebar dudukan transmisi


Sumber: Dokumen Pribadi,2022
11. Pengecekan dimensi tinggi penyangga gear box transmisi

Gambar 4. 29 Dimensi tinggi penyangga transmisi


Sumber: Dokumen Pribadi,2022

12. Pengecekan dimensi panjang dudukan motor penggerak

Gambar 4. 30 Dimensi Panjang dudukan motor penggerak


Sumber: Dokumen Pribadi,2022
13. Pengecekan dimensi lebar dudukan motor penggerak

Gambar 4. 31 Dimensi lebar dudukan motor penggerak


Sumber: Dokumen Pribadi,2022

14. Pengecekan dimensi lebar dudukan roda

Gambar 4. 32 Dimensi lebar dudukan roda


Sumber: Dokumen Pribadi,2022
15. Pengecekan dimensi panjang dudukan roda

Gambar 4. 33 Dimensi panjang dudukan roda


Sumber: Dokumen Pribadi,2022

16. Pengecekan dimensi jarak antara dudukan mesin dan dudukan motor

penggerak

Gambar 4. 34 Dimensi jarak antara dudukan mesin dan motor penggerak


Sumber: Dokumen Pribadi,2022
4.3.3 Cek Sheet Pembuatan Rangka

Perbandingan dimensi pada rangka ini bertujun untuk mengetahui ukuran

sebenarnya pada rangka mesin trainer transmisi toyota 4 speed. Hasil

perbandingan dimendi rangka bisaa diketahui ketidaksesuainya pada tabel check

sheet dimensi rangka berikut :

Gambar 4. 35 Tabel 1 check sheet dimensi rangka


DIMENSI DIMENSI
NO. NAMA BAGIAN YANG
ACUAN
DIBUAT

1. Ukuran besi hollow 40 mm

2. Panjang keseluruhan rangka 980 mm

3. Lebar keseluruhan rangka 500mm

4. Tinggi keseluruhan rangka 825 mm

5. jarak antara kaki depan dan belakang 930 mm

6. Panjang dudukan block cylinder mesin 500 mm

7. Lebar dudukan block cylinder mesin 405 mm

8. Tinggi penyangga block cylinder mesin 225 mm

9. Panjang dudukan gear box transmisi 445 mm

10. Lebar dudukan gear box transmisi 175 mm

11. Tinggi penyangga gear box transmisi 100 mm


12. Panjang dudukan motor penggerak 140 mm

13. Lebar dudukan motor penggerak 180 mm

14. Lebar dudukan roda 85 mm

15. Panjang dudukan roda 100 mm

16. Jarak antara dudukan mesin dan motor penggerak 300 mm

1. Dimensi besi hollow yang dibuat untuk bahan pembuatan rangka memiliki

ukuran 40 mm, sesuai pada acuan gambar

2. Dimensi panjang keseluruhan rangka yang dibuat memiliki ukuran 980 mm,

sesuai pada acuan gambar

3. Dimensi lebar keseluruhan rangka yang dibuat memiliki ukuran 500 mm,

sesuai pada acuan gambar

4. Dimensi tinggi keseluruhan rangka yang dibuat memiliki ukuran mm,

5. Dimensi jarak antar kaki depan dan belakang yang di buat memiliki ukuran

mm,

6. Dimensi panjang dudukan block cylinder mesin yang dibuat memiliki

ukuran 500 mm, sesuan pada acuan gambar

7. Dimensi lebar dudukan block cylinder mesin yang dibuat memiliki ukuran

mm,

8. Dimensi tinggi penyangga block cylinder mesin yang dibuat memiliki

ukuran 225 mm,


9. Dimensi panjang dudukan gear box transmisi yang dibuat memiliki ukuran

mm,

10. Dimensi lebar dudukan gear box transmisi yang dibuat memiliki ukuran 400

mm,

11. Dimensi tinggi penyangga gear box transmisi yang dibuat memiliki ukuran

100 mm,sesuai dengan acuan gambar

12. Dimensi panjang dudukan motor penggerak yang dibuat memiliki ukuran

140 mm, sesuai dengan acuan gambar

13. Dimensi lebar dudukan motor penggerak yang dibuat memiliki ukuran 180

mm, sesuai dengan acuan gambar

14. Dimensi lebar dudukan roda yang dibuat memiliki ukuran 80 mm, sesuai

pada acuan gambar

15. Dimensi panjang dudukan roda yang dibuat memiliki ukuran 100mm, sesuai

pada acuan gambar

16. Dimensi jarak antara dudukan mesin dan motor penggerak yang dibuat

memiliki ukuran 300 mm, sesuai pada acuan gambar


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat di peroleh dari tugas akhir ini yaitu :

1. Berdasarkan dari proses pembuatan rangka trainer transmisi, mulai dari

persiapan alat dan bahan, pengukuran dan pemotongan, pengelasan.

Pengecatan, dan analisa hasil. Bahwa pembuatan rangka menggunakan besi

hollow 40x40mm, dan menggunakan alat mesin las listrik dengan besar arus

70-170 ampere dan elektroda ukuran 2,6 mm

2. Dibutuhkan ketelitian pada saat pengukuran dan pemotongan bahan.

Ketidaksesuaian pada ukuran dapat dilihat pada analisa hail dengan

membandingkan dimensi rangka yang telah dibuat dan dimensi pada

gambar.

5.2 Saran

Agar menghasilkan rangka yang kuat dan presisi dibutuhkan ketelitian,

analisa, dan pengerjaan yang matang. Beberapa hal yang harus diperhatikan

sebelum proses pembuatan yaitu menentukan material yang akan digunakan,

menentukan bentuk dan dimensi yang diinginkan atau gambar rancangan,

dan saran yang memadai. Penulis berharap semoga proses pembuatan

rangka trainer transmisi ini bermanfaat pada pembaca.


DAFTAR PUSTAKA

Achmadi. 2021. Dipetik dari https://www.pengelasan.net/besi-hollow/

UDDP Penguji, ST Andika Wisnujati, M Eng - etd.umy.ac.id Naskah

Publikasi.pdf (umy.ac.id), 2016

Kusumo Widyawati. 2017. Bab II Dasar Teori 2-1 Pengertian Rangka.

https://docplayer.info/45997574-Bab-ii-dasar-teori-2-1-pengertian-

rangka.html. Diakses tanggal 14 juli 2021.

Wiryosumarto H., dan Okumura T. 2008, Teknologi Pengelasan Logam. PT.


Pradnya Paramitha, Jakarta
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai