Oleh :
NIM : 16020094
2019
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Disusun Oleh :
NIM : 16020094
Telah diperiksa dan dikoreksi dengan baik dan cermat karena itu pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Teknik Mesin,
Politeknik Harapan Bersama Tegal
ii
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 16020094
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Teknik Mesin,
Politeknik Harapan Bersama Tegal
iii
HALAMAN PERNYATAAN
Adalah mahasiswa Progam Studi DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama,
dengan ini saya menyatakan bahawa laporan tugas akhir yang berjudul
:”Pengaruh Kecepatan Potong Terhadap Hasil Pembubutan Bertingkat Pada
Baja ST 41 Mesin Bubut Konvensional”. Merupakan hasil pemikiran sendiri
secara orisinel dan saya susun secara mandiri dengan baik tidak melanggar kode
etik hak cipta. Laporan tugas akhir ini juga bukan merupakan karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar akademik tertentu disuatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis di rujuk dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari ternyata laporan tugas akhir ini terbukti melanggar kode
etik karya cipta atau merupakan karya yang dikategorikan mengandung unsur
plagiarisme, maka saya bersedia melakukan penelitian baru dan menyusun
laporan tugas akhir sesuai ketentuan yang berlaku.
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
Persembahan :
1. Terimakasih untuk Bapak, Ibu, dan Adik saya atas doa, kasih sayang,
dan dukungannya. Doa yang saya panjatkan tak pernah berhenti untuk
Bapak dan Ibu. Semoga saya bisa menjadi anak yang Bapak dan Ibu
banggakan, membuat Bapak dan Ibu senang dan tersenyum dengan
keberhasilan saya ini.
2. Terimakasih untuk rekan-rekan Politeknik Harapan Bersama atas doa
dan dukungannya. Terimakasih sudah banyak membantu sehingga
saya bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.
3. Terimakasih kepada pak M. Wawan Junaidi U. selaku dosen
pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk mencurahkan
ilmunya kepada saya.
4. Terimakasih kepada pak Ahmad Faoji ST. selaku dosen pembimbing II
membantu dalam proses penulisan.
5. Tak lupa juga saya berterimakasih kepada dosen Politeknik Harapan
Bersama Tegal.
v
PENGARUH KECEPATAN POTONG TERHADAP HASIL
PEMBUBUTAN BERTINGKAT PADA BAJA ST 41 MESIN BUBUT
KONVENSIONAL
Disusun oleh :
NIM: 16020094
ABSTRAK
vi
THE INFLUENCE SPEED ABOUT THE RESULTS OF MULTILEVEL
TURNING WITH STEEL ST 41 ON CONVENSIONAL LATHE
ABSTRACK
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah yang maha Esa atas segala limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga saya bisa menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
Tak lupa saya mengucapkan beribu-ribu terimakasih kepada dosen pembimbing
yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini, dan
juga teman-teman yang selalu mendukung dalam pembuatan laporan tugas akhir
ini. Serta kedua orang tua saya yang selalu mendoakan yang terbaik dan
mendukung penuh dalam pembuatan laporan tugas akhir ini. Saya juga
mengucapkan terimakasih kepada seluruh dosen dan karyawan Politeknik
Harapan Bersama Tegal yang membantu dalam menyelesaikan laporan tugas
akhir ini yang berjudul ’PENGARUH KECEPATAN POTONG TERHADAP
HASIL PEMBUBUTAN BERTINGKAT PADA BAJA ST 41 MESIN BUBUT
KONVENSIONAL’.
Harapan saya semoga laporan tugas akhir ini bisa bermanfaat bagi
pembaca, baik untuk dijadikan rujukan atau referensi dalam pembuatan laporan
kedepannya. Saya menyadari betul dalam laporan tugas akhir ini banyak
kekurangan baik dalam penyusunan kata maupun yang lainnya. Segala saran dan
kritik tentunya akan sangat bermanfaat untuk membuat laporan Tugas akhir ini
berikutnya akan lebih baik.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN.................................................................. iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................... v
ABSTRAK..................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR.................................................................................. viii
DAFTAR ISI................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xi
DAFTAR TABEL........................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xiv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................ 2
1.3 Batasan Masalah.................................................................. 2
1.4 Tujuan.................................................................................. 2
1.5 Manfaat................................................................................ 3
1.6 Sistematika Penulisan........................................................... 3
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 Mesin Bubut......................................................................... 4
2.1.1 Bagian-bagian Mesin Bubut.................................... 5
2.2 Macam-macam Teknik Pembubutan.................................... 5
2.2.1 Pembubutan Silindris............................................... 6
2.2.2 Pembubutan Muka (facing)...................................... 6
2.2.3 Cutting Off................................................................ 7
2.2.4 Recessing.................................................................. 8
2.2.5 Parting...................................................................... 8
2.2.6 Biting........................................................................ 9
ix
2.2.7 Pembubutan Bentuk (Form Turning)...................... 9
2.2.8 Pembubutan Tirus..................................................... 10
2.2.9 Pembubutan Copy..................................................... 10
2.2.10 Pembubutan Ulir....................................................... 10
2.2.11 Chamfering............................................................... 11
2.2.12 Boring...................................................................... 12
2.2.13 Drilling.................................................................... 12
2.2.14 Reaming................................................................... 13
2.2.15 Knurling.................................................................... 13
2.3 Elemen-elemen Dasar pemotongan...................................... 14
2.4 Kecepatan Pemotongan........................................................ 14
2.5 Pembubutan Bertingkat........................................................ 16
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Diagram Alur Penelitian....................................................... 17
3.2 Alat dan Bahan..................................................................... 18
3.2.1 Alat........................................................................... 18
3.2.2 Bahan........................................................................ 20
3.3 Metode Pengambilan Data................................................... 21
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian..................................................................... 23
4.1.1 Perhitungan Kecepatan potong................................ 23
4.2 Pembahasan.......................................................................... 28
4.2.1 Hasil dan Proses Pembubutan.................................. 28
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.......................................................................... 38
5.2 Saran.................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 39
LAMPIRAN.................................................................................................. 40
x
DAFTAR GAMBAR
xi
Gambar 4.11 Hasil pembubutan diameter 25 mm dengan 840 rpm............... 34
Gambar 4.12 Chip pembubutan diameter 25 dengan 840 rpm..................... 34
Gambar 4.13 Hasil pembubutan diameter 28 mm dengan 300 rpm............... 35
Gambar 4.14 Chip pembubutan diameter 28 dengan 300 rpm...................... 35
Gambar 4.15 Hasil pembubutan diameter 28 mm dengan 550 rpm.............. 36
Gambar 4.16 Chip pembubutan diameter 28 dengan 550 rpm...................... 36
Gambar 4.17 Hasil pembubutan diameter 28 mm dengan 840 rpm.............. 37
Gambar 4.18 Chip pembubutan diameter 28 dengan 840 rpm...................... 37
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
kedalam proses permesinan dengan menggunakan alat potong atau pahat sebagai
pembentuknya. Mesin bubut (turning machine) adalah salah satu jenis mesin
perkakas yang dalam prinsip kerjanya benda kerja dicekam dan benda kerja
bergerak memutar sedangkan mata potong atau pahat tetap. Pada proses
membubut benda kerja terlebih dahulu dipasang pada cekam bubut (chuck) yang
terpasang pada spindel mesin, kemudian spindel dan benda kerja diputar dengan
yang sangat penting. Kualitas permukaan benda kerja hasil pemakanan tergantung
oleh jenis pahat yang digunakan seperti misalnya pahat bubut HSS (high speed
steel). (Syamsir,1989).
Oleh karena itu berdasarkan latar belakang diatas maka Tugas Akhir ini
1
2
Pada rumusan masalah kali ini berdasarkan latar belakang maka peneliti
5. Material ST 41.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan yang diperoleh dari laporan Tugas Akhir ini yaitu untuk
mengetahui hasil terbaik dari perbedaan kecepatan potong pada permukaan baja
1.5 Manfaat
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
Pada bab ini berisi tentang teori mesin bubut, macam-macam teknik bubut,
Pada bab ini berisi tentang diagram alur penelitian, alat dan bahan yang
Pada bab ini berisi tentang saran dari penulis dan kesimpulan yang diambil
dari mesin bubut adalah melibatkan benda kerja yang berputar dan cutting tool-
nya bergerak linier. Kekhususan operasi mesin bubut adalah digunakan untuk
memproses benda kerja dengan hasil atau bentuk penampang lingkaran atau
4
5
diantaranya :
3. Tailstock : bagian yang berfungsi untuk mengatur center atau pusat atau
titik tengah yang dapat diatur untuk proses bubut parallel maupun taper.
terpasang pada tool post) bergerak sepanjang meja bubut saat operasi
pembubutan berlangsung.
5. Bed : meja dimana headstock, tailstock, dan bagian lainnya terpasang kuat
dimeja ini.
bubut sejajar dengan sumbu benda kerja. Metode pembubutan ini digunakan
bubut tegak lurus dengan sumbu putar benda kerja (radial). Metode pembubutan
muka digunakan untuk menyayat permukaan ujung benda kerja serta mengurangi
pahat dari luar ke dalam lebih disukai. Sebaliknya ketika melakukan finishing
Cutting off merupakan pemotongan benda kerja dengan pahat bubut. Pada
proses cutting off, pahat bubut yang digunakan memiliki ujung potong yang
miring menuju sumbu benda kerja. Oleh karena itu pahat bubut ini memiliki sudut
kurang dari 90°. Dengan bentuk ujung potong yang miring, akan diperoleh
permukaan pemotongan tanpa sisa (permukaan yang rata) pada ujung benda kerja.
2.2.4 Recessing
membentuk sebuah alur. Ujung potong pahat yang digunakan biasanya sejajar
dengan sumbu benda kerja (sudut pahat 90°). Recessing mirip dengan cutting off.
Perbedaan keduanya hanya terletak pada bentuk atau sudut pahat saja. Recessing
2.2.5 Parting
maupun tegak lurus terhadap sumbu benda kerja. Sesuai dengan namanya, parting
2.2.6 Biting
ujung pahat sejajar dengan sumbu benda kerja. Metode biting biasanya digunakan
untuk membuat alur atau lubang besar pada permukaan ujung benda kerja.
recessing namun perbedaannya terdapat pada bentuk pahat yang unik pada
pembubutan bentuk. Bentuk pahat yang unik ini dapat disebut dengan istilah pahat
bubut bentuk.
benda kerja sesuai dengan geometri benda replika yang telah ada. Replika tersebut
Pembubutan ulir terdiri dari pembubutan ulir luar dan ulir dalam. Pembubutan ulir
11
2.2.11 Chamfering
2.2.12 Boring
sumbu benda kerja. Menurut arah pemakanan boring mirip dengan pembubutan
silindris. Namun perbedaaanya adalah boring dilakukan pada bagian dalam benda
kerja. Boring bertujuan untuk memperbesar diameter lubang pada benda kerja.
pengeboran pada mesin bor, pengeboran dengan mesin bubut menggunakan mata
2.2.14 Reaming
diameter lubang hasil pengeboran. Selain itu reaming juga digunakan untuk
2.2.15 Knurling
produk komponen mesin yang di gambar. Setelah itu harus dipilih suatu proses
atau urutan proses yang digunakan untuk membuatnya. Salah satu cara atau
prosesnya adalah dengan bubut, pengerjaan produk, komponen mesin, dan alat –
alat menggunakan mesin bubut akan ditemui dalam setiap perencanaan proses
permesinan.
kerja atau dapat juga disamakan dengan panjang tatal yang terpotong dalam
ukuran meter yang diperkirakan apabila benda kerja berputar selama satu menit.
Sebagai contoh, baja lunak dapat dipotong sepanjang 30 meter tiap menit. Hal ini
berarti spindel mesin perlu berputar supaya ukuran mata lilitan pahat terhadap
15
benda kerja (panjang tatal) sepanjang 30 meter dalam waktu putaran satu menit.
గǤǤௗ
Cs ൌ
ଵ
d = diameter (mm)
dalam meter, maka x d atau keliling benda kerja dibagi dengan 1000.
saja pada pembubutan bertingkat ada variasi diameter yang berbeda. Berikut ini
METODE PENELITIAN
Mulai
Studi Pustaka
20 mm 25 mm 28 mm
Selesai
17
18
3.2.1 Alat
1. Jangka sorong
seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian
· untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
· untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang
2. Pahat HSS
Pahat HSS (High Speed Steel) adalah pahat yang digunakan dalam proses
3. Kamera/smartphone
melakukan penelitian.
20
3.2.2 Bahan
yang akan diujicobakan yaitu menggunakan Baja ST 41. Dengan variasi diameter
buku referensi, artikel, jurnal-jurnal yang sesuai dengan topik penelitian dan juga
data-data dari internet. Data penelitian tersebut dijadikan sebagai bahan analisa
untuk melakukan penelitian ini. Setelah itu melakukan interview kepada dosen
Setelah semua itu selesai kami melakukan penelitian sesuai judul diatas. Berikut
VOLTASE 220V/50Hz
DAYA LISTRIK 550 WATT
MOTOR 3/4 HP
SPINDEL TRAVEL 85 mm
SWING 410
JENIS PAHAT HSS
SPINDEL TAPER MT#2
UKURAN ALAS 300 MM
TINGGI 960 mm
pemakanan terhadap benda kerja material ST 41 pada mesin bubut yang pertama
dengan cara melakukan hitungan teoritis pada setiap kecepatan dan diameter
benda, kemudian hasil dari perhitungan teoritis dibuat dalam bentuk tabel.
putaran 400 rpm, 550 rpm,dan 840 rpm dengan diameter benda kerja 20 mm, 25
pemakanan. kemudian difoto hasil dari penyayatan benda kerja tersebut pada
setiap diameter benda kerjanya dan dijelaskan secara bertahap setiap gambarnya.
BAB IV
yaitu 300 rpm, 550 rpm, dan 840 rpm dan kedalaman pemakanan 05 mm dapat
Diketahui : d1 : 20 mm
d2 : 25 mm
d3 : 28 mm
n : 400 rpm
π : 3,14
Ditanya : Cs...?
23
24
గǤǤௗଵ
Jawab : Cs ൌ
ଵ
ଷǡଵସǤଷǤଶ
Cs ൌ
ଵ
Cs = 18,84 meter/menit
గǤǤௗଶ
Cs ൌ
ଵ
ଷǡଵସǤଷǤଶହ
Cs ൌ
ଵ
Cs = 23,55 meter/menit
గǤǤௗଷ
Cs ൌ
ଵ
ଷǡଵସǤଷǤଶ଼
Cs ൌ
ଵ
Cs = 26,38 meter/menit
Diketahui : d1 : 20 mm
25
d2 : 25 mm
d3 : 28 mm
n : 550 rpm
π : 3,14
Ditanya : CS...?
గǤǤௗଵ
Jawab : Cs ൌ
ଵ
ଷǡଵସǤହହǤଶ
Cs ൌ
ଵ
Cs = 34,54 meter/menit
గǤǤௗଶ
Cs ൌ
ଵ
ଷǡଵସǤହହǤଶହ
Cs ൌ
ଵ
Cs = 43,17 meter/menit
గǤǤௗଷ
Cs ൌ
ଵ
ଷǡଵସǤହହǤଶ଼
Cs ൌ
ଵ
Cs = 48,36 meter/menit
26
Diketahui : d1 : 20 mm
d2 : 25 mm
d3 : 28 mm
n : 840 rpm
π : 3,14
Ditanya : Cs...?
గǤǤௗଵ
Jawab : Cs ൌ
ଵ
ଷǡଵସǤ଼ସǤଶ
Cs ൌ
ଵ
Cs = 52,75 meter/menit
గǤǤௗଶ
Cs ൌ
ଵ
ଷǡଵସǤ଼ସǤଶହ
Cs ൌ
ଵ
Cs = 65,94 meter/menit
27
గǤǤௗଷ
Cs ൌ
ଵ
ଷǡଵସǤ଼ସǤଶ଼
Cs ൌ
ଵ
Cs = 73,85 meter/menit
Dari tabel diatas peneliti sudah menemukan hasil dari proses pembubutan
yang berbeda-beda. Pada pembubutan di putaran 300 rpm gram yang dihasilkan
halus disemua diameter bahan yang diujikan. Kemudian pada kecepatan 550 rpm
gram yang dihasilkan pada disemua diameter hasilnya kasar. Selanjutnya pada
putaran 840 rpm gram yang dihasilkan pada diameter 20 mm hasilnya sangat
80
70
60
50
Diameter 20mm
40
Diameter 25mm
30
Diameter 28 mm
20
10
0
300 rpm 550 rpm 840 rpm
4.2 Pembahasan
pengaruh kecepatan putaran mesin dan juga perbedaan diameter benda kerja
gambar 4.1 dan 4.2. Chip hasil penyayatan terlihat halus, kemudian setelah selesai
melakukan pembubutan hasil serat dari hasil pembubutan tersebut juga terlihat
gambar 4.3 dan 4.4 Chip hasil penyayatan terlihat kasar , kemudian setelah
selesai melakukan pembubutan hasil serat dari hasil pembubutan tersebut juga
gambar 4.5 dan 4.6. Chip hasil penyayatan terlihat sangat halus, kemudian setelah
selesai melakukan pembubutan hasil serat dari hasil pembubutan tersebut juga
gambar 4.7 dan 4.8. Chip hasil penyayatan terlihat halus, kemudian setelah
selesai melakukan pembubutan hasil serat dari hasil pembubutan tersebut juga
gambar 4.9 dan 4.10. Chip hasil penyayatan terlihat lebih kasar, kemudian setelah
selesai melakukan pembubutan hasil serat dari hasil pembubutan tersebut juga
gambar 4.11 dan 4.12. Chip hasil penyayatan terlihat halus, kemudian setelah
selesai melakukan pembubutan hasil serat dari hasil pembubutan tersebut juga
terlihat sangat halus, dan kecepatan pemakanannya adalah 65,94 meter/ menit.
gambar 4.13 dan 4.14. Chip hasil penyayatan terlihat halus, kemudian setelah
selesai melakukan pembubutan hasil serat dari hasil pembubutan tersebut juga
gambar 4.15 dan 4.16. Chip hasil penyayatan terlihat kasar, kemudian setelah
selesai melakukan pembubutan hasil serat dari hasil pembubutan tersebut juga
gambar 4.17 dan 4.18. Chip hasil penyayatan terlihat sangat halus, kemudian
setelah selesai melakukan pembubutan hasil serat dari hasil pembubutan tersebut
meter/menit.
5.1 Kesimpulan
41 dengan putaran mesin yang berbeda dan diameter yang berbeda-beda diperoleh
840 rpm. Selanjutnya pada diameter 25 mm hasil terbaik pada putaran 840 rpm .
kemudian pada diameter 28 hasil terbaik pada kecepatan 840 rpm. Dengan
5.2 Saran
maksimal pada baja ST 41. Untuk lebih lanjut penelitian ini dapat dilanjutkan
dengan menggunakan bahan dan atau jenis pahat yang berbeda. Dengan
38
DAFTAR PUSTAKA
39
LAMPIRAN
40
41
42
43
44
45