Anda di halaman 1dari 71

UJI PERFORMA DAN EMISI GAS BUANG MESIN BENSIN

150 CC BERBAHAN BAKAR PERTAMAX DAN ETANOL 5%

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


jenjang Program Diploma Tiga

Disusun oleh :

Nama : Mohamad Feri Ardiyansyah


NIM : 19020025

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN POLITEKNIK


HARAPAN BERSAMA TEGAL
2022

i
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN TUGAS AKHIR

UJI PERFORMA DAN EMISI GAS BUANG MESIN BENSIN 150 CC


BERBAHAN BAKAR PERTAMAX DAN ETANOL 5%

Sebagai salah satu syarat untuk Mengikuti sidang Tugas Akhir

Disusun oleh :
Nama : Mohamad Feri Ardiyansyah
NIM : 19020025

Telah diperiksa dan dikoreksi dengan baik dan cermat karena itu pembimbing
Menyetujui mahasiswa tersebut untuk diuji

Tegal, 18 Juli 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Faqih Fathurrozak, M.T Firman Lukman Sanjaya, M.T


NIDN. 0616079002 NIDN. 0630069202

Mengetahui
Ketua Program Studi DIII Teknik Mesin
Politeknik Harapan Bersama

M. Taufik Qurohman, M.Pd


NIPY. 08.015.256

ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Judul : UJI PERFORMA DAN EMISI GAS BUANG MESIN


BENSIN 150 CC BERBAHAN BAKAR PERTAMAX
DAN ETANOL 5%
Nama : Mohamad Feri Ardiyansyah
NIM : 19020025
Program Studi : DIII Teknik Mesin
Jenjang : Diploma Tiga (D-3)

Dinyatakan LULUS setelah dipertahankan di depan Tim Penguji Sidang Tugas


Akhir Program Studi DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal.

1 Penguji I Tanda Tangan

Faqih fatkhurrozak, M. T
NIDN. 09016297

2 Penguji II Tanda Tangan

Firman Lukman Sanjaya, M. T


NIDN. 0630069202

3 Penguji III Tanda Tangan

Mukhamad Khumaidi Usman, M. Eng


NIDN. 0608058601

Mengetahui
Ketua Program Studi DIII Teknik Mesin
Politeknik Harapan Bersama

M. Taufik Qurohman, M.Pd


NIPY. 08.015.256

iii
HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini


Nama : Mohamad Feri Ardiyansyah
Nim : 19020025
Judul Tugas Akhir : UJI PERFORMA DAN EMISI GAS BUANG MESIN
BENSIN 150 CC BERBAHAN BAKAR PERTAMAX
DAN ETANOL 5%

menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir ini merupakan karya ilmiah hasil
pemikiran sendiri secara orisinil dan saya susun secara mandiri dengan tidak
melanggar kode etik hak karya cipta. kode etik hak karya cipta. Laporan Tugas
Akhir ini juga bukan merupakan karya yang pernah di ajukan untuk memperoleh
gelar akademik tertentu suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya
juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain, kecuali yang secara tertulis di acu dalam naskah ini dan disebutkan
dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari ternyata Laporan Tugas Akhir ini terbukti


melanggar kode etik karya cipta atau merupakan karya yang dikategorikan
mengandung unsur plagiarisme, maka saya bersedia untuk melakukan penelitian
baru dan menyusun laporan sebagai Laporan Tugas Akhir sesuai ketentuan yang
berlaku.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan sesungguhnya

iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKAASI
KARYA TULIS ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
________________________________________________________

Sebagai sivitas akademika Politeknik Harapan Bersama Tegal, saya yang bertanda

Tangan di bawah ini.

Nama : Mohamad Feri Ardiyansyah

NIM : 19020025

Jurusan Program Studi : DIII Teknik Mesin

Jenis Karya : Karya Tulis Ilmiah

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Politeknik Harapan Bersama Tegal Hak Bebas Royalti Noneksklusif (None-
exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
UJI PERFORMA DAN EMISI GAS BUANG MESIN BENSIN 150 CC
BERBAHAN BAKAR PERTAMAX DAN ETANOL 5%
Beserta Perangkat yang ada (jika diperlukan), Dengan Hak Bebas
Royalti/Noneksklusif ini Politeknik Harapan Bersama Tegal berhak menyimpan ,
mengalihmesdia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat dan mempublikasikan karya ilmiah saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis/pencipta dan pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
1. Kegagalan adalah kesempatan untuk memulai kembali.
2. Kesalahan akan membuat orang belajar dan menjadi lebih baik.
3. Jawaban sebuah keberhasilan adalah terus belajar dan tanpa putus asa.
4. Ilmu adalah harta yang tak akan pernah habis
5. Apabila kita rela pada sesuatu yang mengecewakan hati kita, maka percayalah
ALLAH SWT menggantiakn kekecewaan itu dengan sesuatu yang tidak
terjangka

PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan rasa syukur, karya ini dipersembahkan kepada :
1. Ibu dan Ayah atas kasih sayang, dukungan, dan do`a beliau berdua.
2. Bapak dan Ibu Dosen DIII Teknik Mesin yang telah membimbing selama
Melaksanakan studi kuliah di Politeknik Harapan Bersama Tegal.
3. Dosen pembimbing yang telah membantu dalam pembuatan laporan
4. Saudara – saudara yang selalu dekat di hati

vi
ABSTRAK

UJI PERFORMA DAN EMISI GAS BUANG MESIN BENSIN 150 CC


BERBAHAN BAKAR PERTAMAX DAN ETANOL 5%
Disusun oleh :

MOHAMAD FERI ARDIYANSYAH


NIM : 19020025
Kebutuhan konsumsi bahan bakar kendaraan bermotor di indonesia
Bersumber dari bahan bakar fosil seperti premium, pertalite, pertamax dan solar
masalah yang terjadi dengan bertambahnya volume kendaraan bermotor adalah
Kendaraan berupa CO, CO2, HC, Dan O2. Oleh karena itu perlu adanya bahan
bakar alternatif seperti. Etanol ini bersifat terbarukan karena memiliki propertis
viskositsas yang rendah dan angka oktan serta kandungan oksigen lebih besar dari
pertamax. Penelitian ini bertujuan untuk menegtahui pengaruh penambahan etanol
5 (E5) pada bahan bakar pertamax murni (P100) terhadap emisi dan performa mesin
vixion 150 cc. Pengujian ini menghasilkan emisi mesin vixion 150 cc yang lebih
baik dari pada keti menggunakan (P100) . Hal ini terlihat dari tingginya emisi CO2
dan O2 serta rendahnya emisi CO dan HC. Selain itu (P95E5) lebih tinggi
dibandingakn pertamax murni (P100). Hal ini terlihat dari tingginya torsi dan daya
(P95E5)

Kata Kunci : volume, pertamax, etanol, emisi, performa

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada Penulis, sehingga penulis dapat
melewati masa studi dan menyelesaikan Tugas Akhir yang merupakan tahap
akhir dari proses untuk memperoleh gelar Ahli Madya Teknik Mesin di Program
Studi DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak lepas
dari bantuan orang-orang yang dengan segenap hati memberikan bantuan,
bimbingan dan dukungan, baik moral maupun material. Dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. M, Taufik Qurohman, M. Pd selaku dosen Ketua Program Studi DIII Teknik
Mesin Politeknik Harapan Bersama .
2. Faqih fatkhurrozak, M. T selaku dosen pembimbing I.
3. Firman Lukman Sanjaya, M. T selaku dosen pembimbing II.
4. Bapak, Ibu, Keluarga dan teman yang telah memberikan dorongan, do’a dan
Semangat
Penulis menyadari bahwa dalam menulis Tugas Akhir ini terdapat
kekurangan dan keterbatsan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan dan kemajuan penulis dimasa yang akan datang
sangat diharapkan. Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Tegal,................2022

Mohamad Feri Ardiyansyah


NIM. 19020025

viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKAASI KARYA
TULIS ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................... v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................ vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x
DAFTAR TABLE................................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah ......................................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian........................................................................................ 4
1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4
1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................ 4
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 6
2.1 Motor Bensin ............................................................................................. 6
2.2 Prinsip Kerja Motor Bensin ..................................................................... 7
2.2.1 Langkah Isap ............................................................................. 8
2.2.2 Langkah Kompresi .................................................................... 8
2.2.3 Langkah Kerja ........................................................................... 9
2.2.4 Langkah Pembuangan ............................................................. 10
2.2.5 Klasifikasi Motor Bakar .......................................................... 10
2.3 Emisi Gas Buang .................................................................................... 11
2.3.1 Karbon Monoksida (CO)......................................................... 11
2.3.2 Karbon Dioksida (CO2)........................................................... 12
2.3.3 Hidro Karbon (HC) ................................................................. 12

ix
2.3.4 Oksigen (O2) ........................................................................... 12
2.4 Performa ................................................................................................. 12
2.4.1 Torsi ......................................................................................... 12
2.4.2 Daya ........................................................................................ 13
2.4.3 Konsumsi Bahan Bakar ........................................................... 13
2.5 Bahan Bakar .............................................................................................. 14
2.5.1 Pertamax.................................................................................. 14
2.5.2 Spesifikasi Pertamax ............................................................... 14
2.6 Bahan Bakar Alternatif ............................................................................28
2.6.1 Etanol ...................................................................................... 28
2.6.2 Spesifikasi Etanol .................................................................... 28
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN .......................................................... 29
3.1 Diagram Alur Penelitian ...........................................................................29
3.2 Alat dan Bahan Penelitian ........................................................................31
3.2.1 Alat Penelitian........................................................................ 31
3.2.3 Bahan Penelitian .................................................................... 37
3.3 Metode Pengumpulan Data .....................................................................39
3.3.1 Pencampuran Bahan Bakar ..................................................... 39
3.3.2 Kalibrasi Pembebanan ............................................................. 40
3.4 Metode Analisa Data ..............................................................................44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 46
4.1 Hasil Uji Performa mesin Bensin 150 CC dengan Bahan bakar
Pertamax Dicampur Etanol 5%..................................................................46
4.1.1 Torsi Mesin ............................................................................... 46
4.1.2 Daya Mesin ............................................................................... 48
4.1.3 Konsumsi Bahan Bakar ............................................................. 49
4.1.4 Exhaust Gas Temperature (EGT) .............................................. 51
4.1.5 Karbon Monoksida (CO) ........................................................... 53
4.1.6 Hidro Karbon (HC) ................................................................... 55
4.1.7 Karbon Dioksida 𝐂𝐎𝟐 ............................................................... 57
4.1.8 Oksigen 𝐎𝟐 ............................................................................... 58

x
4.2 Pembahasan Pengujian Performa dan Emisi Gas Buang pada Mesin
Bensin 150 CC .............................................................................................60
4.2.1 Torsi (Nm) ................................................................................. 60
4.2.2 Daya (Kw) ................................................................................. 61
4.2.3 Konsumsi Bahan Bakar ............................................................. 62
4.2.4 Exhaust Gas Temperature ......................................................... 63
4.2.5 Karbon Monoksida (CO) ........................................................... 64
4.2.6 Hidro Karbon (HC) ................................................................... 65
4.2.7 Karbon Dioksida 𝐂𝐎𝟐 ................................................................ 66
4.2.8 Oksigen 𝐎𝟐 ................................................................................ 67
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 68
5.1 Kesimpulan....................................................................................... 68
5.2 Saran ................................................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 69

xii
DAFTAR GAMBAR

xiii
DAFTAR TABLE

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan penduduk indonesia akan transportasi sepeda motor sangat

meningkat untuk mobilitas masyarakat juga meningkat, menurut badan pusat

statiska (BPS). sepeda motor mengalami pertumbuhan yang sangat pesat Dari tahun

2015 sampai 2018 mengalami pertumbuhan kendaraan sebesar 45 %, Semakin

meningkatnya kendaraan maka konsumsi bahan bakar meningkat terutama

konsumsi bahan bakar yaitu pertamax (Badan Pusat Statiska, 2022). Pertamax

merupakan bahan bakar minyak yang diproduksi oleh pertamina dengan nilai oktan

92 yang diluncurkan pertama kali pada tahun 1999 sebagai pengganti premix 98

karena unsure MTBE (Methyl Tertiary Buthyl Ether) yang berbahaya bagi

lingkungan (Mulyono & Budha, 2012).

Di indonesia sedang gencar pengembangan bahan bakar alternatif, salah

satunya yaitu etanol karena bahan baku pembuatan etanol tidaklah susah. Pada

dasarnya etanol merupakan suatu alkohol yang terdiri dari hidrogen, oksigen, dan

karbon. etanol dapat dibuat dari proses pemasakan, fermentasi dan pemurnian dari

berbagai sumber bahan baku, etanol dapat berupa singkong, ubi jalar, tebu, jagung,

biji-bijian, kelapa dan padi. Dari sekian banyak bahan baku yang dapat digunakan

dalam pembuatan bioetanol adalah cempedak salah satunya yang dimanfaatkan

bijinya.Cempedak (Artocarpus Chempeden) merupakan salah satu jenis tanaman

buah yang banyak ditanam di daerah tropis terutama Indonsia. Pemanfaatan yang

1
2

utama buah cempedak adalah daging buahnya yang dikonsumsi baik secara

langsung ataupun dijadikan makanan olahan (Prasetya & Yusuf, 2019).

Menurut Sudarmanta. B, et. al, (2014), melakukan penelitian Influence of

ethanol-gasoline blended fuel on performance and emissions characteristics from

port injection Sinjai Engine 650cc, pada penambahan etanol 15% diperoleh

peningkatan daya sebesar 10,29% dibanding bensin, Sedangkan pada prosentase

etanol yang lebih besar (E20) cenderung menurunkan daya 8,96% dibanding

bensin. Pemakaian etanol sebagai campuran bahan bakar bensin dengan kadar

rendah (Etanol 5% dan bensin 95% - E5 atau disebut juga gasohol) pada saat ini

Sudah diterapkan di banyak negara seperti: Brazil, USA, dan ada beberapa negara

eropa dengan kecenderungan dari banyak negara lainnya untuk mengikuti

penggunaan gasohol seperti; China, Indonesia, Jepang dan lain-lain. Pada motor

bensin tidak perlu dilakukan perubahan atau modifikasi pada motor dalam

pemakain E10 karena masih kompatibel dengan bahan bakar bensin, sedangkan

untuk pemakaian etanol murni (dedicated fuel) atau pencampuran etanol dengan

bensin dalam presentase yang besar masih dalam penelitian yang dilakukan terus

menerus karena modifikasi tertentu. Research Octan Number yang dimiliki etanol

yaitu (RON) 108,6 dan (MON) 89,7 angka tersebut, terutama Research Octan

Number sudah melampaui nilai maksimum yang dicapai oleh bensin walaupun

sudah ditambah zat aditif (Wisanggeni et al., 2018).


3

Berdasarkan uraian latar belakang diatas penilitian ini membahas tentang

performa (daya, torsi, konsumsi bahan bakar) dan emisi gas buang (CO, CO2 HC,

O2 ). Mesin bensin 150 cc berbahan bakar campurn pertamax dan etanol sebesar 5%

berbasis volume pada putaran mesin: 1000, 2000, 3000 rpm

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana emisi gas buang (CO, CO2 HC, O2 ). Mesin vixion 150 cc tahun

2007 Berbahan bakar campuran pertamax dan etanol sebesar 5%

2. Bagaimana performa (torsi, daya dan konsumsi bahan bakar) mesin

Bensin vixion 150 cc berbahan bakar pertamax campuran etanol 5%

1.3 Batasan Masalah

Berikut batasan masalah penelitian tugas akhir ini:

1. Mesin sepeda motor yang dipakai hanya berkapasitas 150 cc tahun 2007

2. Bahan bakar yang dipakai saat pengujian adalah campuran pertamax dan

Etanol.

3. Presentase campuran bahan bakar yaitu kandungan etanol 5%

4. Pengambilan data dilakukan di putaran mesin yang digunakan 1000, 2000,

dan 3000 RPM

5. Pengujian kinerja dilakukan dengan chasis kendaraan bermotor yang dalam

Keadaan diam untuk uji torsi dan uji emisi

6. Pengujian yang dilakukan tidak menghitung berat kendaraan .


4

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diambil tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui emisi gas buang (CO, CO2 HC, O2 ) dengan berbahan

Bakar campuran etanol.

2. Untuk mengetahui performa (torsi, daya, dan konsumsi bahan bakar) dengan

Berbahan bakar campuran etanol

1.5 Manfaat Penelitian

1. Dapat mengetahui emisi gas buang (CO, CO2 HC, O2 ) dengan berbahan bakar

Campuarn etanol

2. Dapat mengetahui performa (torsi, daya, dan konsumsi bahan bakar) dengan

Berbahan bakar campuran etanol

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dalam laporan ini meliputi:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang uraian dasar mengenai permasalahan yang

Mencangkup latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,

Tujuan, manfaat, dan sistematia penulisan laporan

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tetang pengertian dasar motor bakar, prinsip kerja

motor bensin, performa, emisi gas buang, smokemeter dynamometer,

dan bahan bakar


5

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang diagram alur penelitian, metode

Pengumpulan data, metode analisis data serta alat dan bahan yang

digunakan dalam proses penelitian.

BAB IV HASIL PEMBAHASAN

Pada bab ini memaparkan dari hasil yang diperoleh saat penelitian dan

Dilengkapi dengan pembahasannya

BAB V PENUTUP

Pada bab ini merupakan esimpulan dan saran dari penelitian yang telah

Dilakukan

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka berisi tentang daftar buku yang berkaitan dengan

penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Motor Bensin

Motor bensin atau spark ignition adalah salah satu jenis motor pembakaran

dalam yang banyak digunakan untuk menggerakkan atau sebagai sumber tenaga

dari kendaraan darat, baik itu motor bensin empat tak maupun motor bensin dua

tak. Motor bensin menghasilkan tenaga dari perubahan energi panas yaitu bahan

bakar menjadi energi mekanik berupa daya poros pada putaran poros engkol. Energi

panas diperoleh dari pembakaran bahan bakar dengan udara yang terjadi pada ruang

bakar atau combustion chamber dengan bantuan percikan bunga api yang berasal

dari busi untuk menghasilkan gas pembakaran (Wisanggeni et al., 2018)

Berdasarkan siklus kerjanya motor bensin dapat dibedakan menjadi dua jenis

yaitu motor bensin dua langkah atau yang lebih sering disebut motor dua tak dan

motor bensin empat langkah atau motor empat tak. Motor bensin dua langkah

adalah motor bensin yang memerlukan dua kali langkah torak, untuk menghasilkan

satu kali daya. Sedangkan motor bensin empat langkah adalah motor bensin yang

memerlukan empat kali langkah torak, dua kali putaran poros engkol untuk

menghasilkan satu kali daya (Wisanggeni et al., 2018)

Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motor

bensin adalah salah satu jenis motor pembakaran dalam (internal combustion

chamber), yang menghasilkan tenaga dari perubahan energi panas yaitu bahan

bakar menjadi energi mekanik berupa daya poros pada putaran poros engkol. Motor

6
7

bensin terbagi menjadi dua berdasarkan siklus kerjanya, yaitu motor bensin dua tak

dan motor bensin empat tak.

2.2 Prinsip Kerja Motor Bensin

(1). Langkah Isap (2). Langkah Kompresi (3). LangkahUsaha (4). Langkah
Buang
Gambar 2.1 Siklus Kerja Motor Bensin 4 Langkah
(Wisanggeni et al., 2018)

Motor empat tak atau empat langkah adalah motor yang setiap siklus kerjanya

diselesaikan dalam empat kali gerak bolak balik langkah piston atau dua kali

putaran poros engkol (crank shaft). Langkah piston adalah gerak piston tertinggi,

disebut titik mati atas (TMA) sampai yang terendah disebut titik mati bawah

(TMB). Sedangkan siklus kerja ialah rangkaian proses yang dilakukan oleh gerak

bolak balik piston yang membentuk rangkaian siklus tertutup. Lebih jelasnya dapat

diuraikan sebagai berikut:


8

2.2.1 Langkah Isap

Langakh isap terjadi ketika piston bergerak dari titik mati atas (TMA) menuju

titik mati bawah (TMB). Katup isap terbuka dan katup buang tertutup, karena

terjaditekanann negatif atau kevakuman dalam silinder, selanjutnya campuran

udara dan bahan bakar terisap masuk melalui katup isap untuk mengisi ruang

silinder.

Gambar 2.2 Langkah Hisap


(Wisanggeni et al., 2018)

2.2.2 Langkah Kompresi

Langkah kompresi dimulai piston bergerak dari titik mati bawah (TMB)

menuju titik mati atas (TMA). Katup isap dan katup buang tertutup. Pada proses ini

campuran bahan bakar dan udara ditekan atau dikompres, akibatnya tekanan dan

temperaturnya naik sehingga akan memudahkan proses pembakaran


9

Gambar 2.3 Langkah Kompresi


(Wisanggeni et al., 2018)

2.2.3 Langkah Kerja

Langkah kerja dimulai ketika piston bergerak dari titik mati atas (TMA) menujutitik

mati bawah (TMB). Katup isap dan katup buang masih tertutup sesaat piston

menjelang titik mati atas, busi pijar menyalakan percikan api seketika campuran

bahan bakar dan udara terbakar secara cepat berupa ledakan. Dengan terjadinya

ledakan.

Gambar 2.4 Langkah Kerja


(Wisanggeni et al., 2018)
10

2.2.4 Langkah Pembuangan

Langkah terakhir adalah langkah pembuangan, piston bergerak dari titik mati

bawah (TMB) menuju titik mati atas (TMA). Katup isap tertutup dan katup buang

terbuka. Pada proses ini gas yang telah terbakar dibuang oleh dorongan pston ke

atas dan selanjutnya mengalir melalui katup buang. Pada posisi ininporos engkol

telah berputar dua kali putaran penuh dalam satu siklus empat langkah.

Gambar 2.5 Langkah Pembuangan


(Wisanggeni et al., 2018)

2.2.5 Klasifikasi Motor Bakar

Motor bakar dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam. Aadapun

pengklasifikasian motor bakar adalah sebagai berikut :

1. Motor Pembakaran Luar (External Combustion Engine)

Mesin pembakaran luar adalah dimana proses pembakaran terjadi diluar

mesin itu sendiri panas dari bahan bakar itu tidak diubah menjadi tenaga gerak

tetapi melebihi dahulu media perantara baru kemudian diubah menjadi tenaga

mekanik. Secara umum mesin uap dan turbin memiliki karakter yang hanya dapat
11

dipergunakan sebagai penggerak mula ukuran besar misalnya, lokomotif, kapal,

dan power plant dan tidak baik apa bila digunakan sebagai penggerak generator

serbaguna, sepeda motor dan kendaraan mobil (Aprizal, 2016).

2. Motor Pembakaran Dalam (Internal Combustion)

Mesin pembakaran dalam adalah bahan bakarnya terjadi didalam mesin itu

sendii sehingga panas dari hasil pembakaran langsung bisa diubah menjadi tenaga

mekanik kontruksi dan perencanaan mesin menjadi lebih kecil dan sederhana,

seperti mesin diesel yang dpat beroperasi dalam keadaan suhu tinggi dengan siklus

berulang – ulang dan pemanfaatan motor bakar ini telah menyebar luas karena

memiliki tenaga yang kuat dan handala disamping itu pemakaian bahan vbakara

menjadi lebih irit dan efisien (Aprizal, 2016).

2.3 Emisi Gas Buang

Emisi Gas Buang merupakan polutan yang berasal dari proses pembakaran

pada kendaraan bermotor. Gas buang mengandung polutan yang berbahaya bagi

manusia, yang menyebabkan kandungan nilai gas buang menjadi tinggi karena ada

beberapa faktor yaitu jenis kendaraan, bahan bakar yang digunakan, umur

kendaraan dan kondisi mesin pada kendaraan (Abidin et al., 2018)

2.3.1 Karbon Monoksida (CO)

Karbon Monoksida (CO) adalah gas beracun tidak berbau, tidak berasa yang

dihasilkan dari pembakaran karbonyang tidak lengkap, karbon monoksida adalah

senyawa satu karbon diamana karbon bergabung hanya dengan satu oksigen

(Abidin et al., 2018)


12

2.3.2 Karbon Dioksida (𝐂𝐎𝟐 )

Merupakan gas yang tidak berwarna dan maupun berbau, gas ini terjadi

akibat pembakaran yang sempurna antara bahan bakara dan udara dalam hal ini

oksigen (Sudarwanto et al., 2020)

2.3.3 Hidro Karbon (HC)

Hidro Karbon (HC) terjadi karena pembakaran yang berlangsung tidak

sempurna pada ruang bakar. Aroma yang dihasilkan dari gas tersebut sangat tajam

dan berwarna hitam (Sudarwanto et al., 2020)

2.3.4 Oksigen (𝐎𝟐 )

Pembakaran yang tidak sempurna dalam mesin menyisakan oksigen

keudara. Oksigen yang tersisa ini semakin kecil bila mana pembakaran terjadi

makin sempurna (Syahrani ,2006).

2.4 Performa

Performa mesin antara lain adalah laju konsumsi bahan bakar, emisi gas

buang, torsi dan daya mesin.

2.4.1 Torsi

Torsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk melakukan kerja. Besaran torsi

adalah besaran turuann yang bisa digunakan untuk menghitung energi yang

dihasilkan dari benda yang berputar pada porosnya (Prasetya & Yusuf, 2019)

T = F x b (N.m).......................................( 1 )

T = Torsi benda berputar (N.m)


F = Gaya sentrifugal dari benda yang berputar (N)
b = Jarak benda ke pusat rotasi ( m )
13

2.4.2 Daya

Daya dapat diartikan sebagai laju kerja dan sama dengan perkalian antara

gayadengan kecepatan linear atau torsi dengan kecepatan angular. Sehingga dalam

pengukuran daya melibatkan pengukuran gaya atau torsi dan kecepatan. Untuk

mendapatkan data daya pengujian dilakukan mengacu pada power ( P ), Data torsi

( T ) harus didaoatkan terlebih dahulu dan dikali 2 phi dikali lagi dengan Rpm (n),

Setelah itu dibagi dengan 60000 yang didapatkan dari 1 menit dikali KW = 1000

Watt. Berikut rumus yang digunakan untuk mengetahui daya (Wiratmaja, 2010)

2 πnT
P= (KW).............. (2)
60000
P = Daya mesin ( KW)

T = Torsi

N = Putaran Mesin

II = Jari- Jari

2.4.3 Konsumsi Bahan Bakar

Konsumsi bahan bakar merupakan ukuran bahan bakara yang dikonsumsi

motor untuk menghasilkan tenaga mekanis, Untuk mendapatkan data konsumsi

bahan bakar pengujian mengacu pada volume bahan bakar 100 ml. Waktu yang

dibutuhkan untuk menghabiskan 100 ml dicatat sebagai pembagi. Berikut rumus

yang digunakan untuk mengetahui data konsumsi bahan bakar (Mudiarto, 2016)

Konsumsi bahan bakar= Volume bahan bakar........................(3)


Waktu yang dibutuhkan
14

2.5 Bahan Bakar

Bahan bakar adalah bahan bakar yang berbentuk cair dan merupakan bahan

bakar yang paling banyak digunakan untuk kendaraan bermotor

2.5.1 Pertamax

Pertamax adalah bahan bakar minyak (BBM) jenis baru yang diproduksi

pertamina. Jika dibandingkan dengan premium, pertamax memiliki kualitas bahan

bakar yang lebih sebab memiliki kadar Research Oktan Number (RON) 92 di atas

premium yang hanya RON 88.

Keunggulan pertamax bebas timbal karena memiliki oktan tinggi, maka

pertamax bisa menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi, sehingga dapat

bekerja dengan optimal pada gerakan piston. Hasilnya, tenaga mesin yang

menggunakan pertamax lebih maksimal karena BBM digunakan secara optimal

(Mangguluang et al., 2018)

2.5.2 Spesifikasi Pertamax

Research octane number (RON) 92,0

Kandungan oksigen maksimal 27% m/m

Berat jenis pada suhu 15 derajat minimal 715kg/m³ maksimal

770kg/m³

Berwarna biru

Gambar 2.6 Tabel spesifikasi pertamax


(Documentasi, 2022)
15

2.6 Bahan Bakar Alternatif

Bahan bakar alternatif adalah bahan bakar yang dapat digunakan untuk

menggantikan bahan bakar konvensional yang paling banyak digunakan kendraan

bermotor (Haryanto dkk, 2013)

2.6.1 Etanol

Etanol adalah salah satu bahan bakar alternatif yang memiliki rumus C2H5OH

Serta Etanol ini adalah bahan kimia dalam bentuk cairan, yang bening, tidak

berwarna mudah menguap, memiliki aroma yang tajam mempunyai keunggulan

seperti ramah lingkungan serta gas emisi karbon yang rendah dibandingkan dengan

bensin atau sejenisnya (sampai 85% lebih rendah). Etanol dapat dibuat dari etilen

atau dari fermentasi (peragian) biji padi-padian dan gula. Banyak diantaranya

dibuat dari jagung, gula, tebu, dan bahkan cellulose bahan kimia untuk cat kayu dan

kertas (Wisanggeni et al., 2018)

2.6.2 Spesifikasi Etanol

Research octane number (RON) 108,6

Kadar air 0,3%

Kandungan oksigen 35%

Viskositas 1200 CP (20ºC)

Kandungan alkohol 99,7%

Gambar 2.7 Spesifikasi Etanol


(Documentasi. 2022)
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alur Penelitian

Diagram dalam alur penelitian sebagai berikut :

Mulai

Studi Pustaka

Persiapan Alat & Bahan

Setting Alat Blending bahan bakar


Etanol 5%

Pengujian emisi (CO, CO2 HC,O2 )


Performa, (torsi, daya, konsumsi bahan
bakar)

Emisi Gas Buang dan Performa ?

Hasil & pembahasan

Kesimpulan dan saran

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian


(Documentasi, 2022).

16
17

Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah metode penelitian

eksperimen yaitu pengujian motor bensin berbahan bakar campuran bensin dan

pertamax dengan etanol pada mesin.

Dalam penelitian dan studi ini yang akan diteliti adalah pengujian performa

mesin bensin berbahan bakar pertamax dan etanol. Metode- metode yang akan

digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Studi pustaka/ Literatur

Studi pustaka digunakan sebagai landasan teori dari permasalahan yang

dihadapi sehingga peneliti tidak menyimpang dari permasalahan. Studi pustaka ini

mempelajari beberapa buku, paper dan sumber acuan yang memuat tentang

permasalahan yang akan diteliti:

2. Persiapan Alat dan Bahan

Bahan dan alat yang diperlukan pada penelitian ini meliputi: mesin dinotes

dan smokemeter , bahan bakar pertamax dan etanol serta motor bensi 150 CC.

3. Setting Alat

Mengkalibrasi mesin dinotes, smokemeter dan setting mesin bensin 150 CC

4. Blending Bahan Bakar.

Dalam pengujian ini, bahan bakar yang digunakan adalah etanol dengan

kemurnian 99% dan bensin jenis pertamax. Pada penelitian ini sampel yang

digunakan ada tiga sampel yaitu: sampel satu E5 ( etanol 5% dan pertamax 95% )
18

5. Pengujian

Dalam tahapan ini penulis melakukan pengujian baik dari sifat fisik E5%

serta performa motor bensin berbahan bakar pertamax dan etanol pada mesin bensin

150 CC Vixion Tahun 2007 seperti performa dan emisi gas buang.

6. Hasil dan Pembahasan

Hasil data penelitian dilakukan guna mengetahui apakah penelitian yang

telah dilakukan dapat diterima atau tidak sesuai dengan kajian literatur yang telah

dipaparkan sebelumnya.

7. Kesimpulan

Menyimpulkan hasil dari pengujian yang telah dilakukan, dilihat dari segi

parameter kinerja performa dan emisi gas buang dengan menggunakan campuran

etanol dengan bensin pertamax lalu membandingkannya dengan parameter kinerja

Performa dan emisi gas buang yang menggunakan bensin murni. Maka dapat ditarik

kesimpulan apakah kinerja mesin 150 CC dengan menggunakan campuran etanol

dan pertamax lebih baik dibanding dengan mesin 150 CC yang menggunakan

bensin yaitu pertamax:

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

Untuk mempermudah dan mempercepat proses penelitian pada baiknya

untuk mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan, agar proses penelitian

berjalan dengan baik dan lancar.

3.2.1 Alat Penelitian

Alat penelitian adalah perangkat alat yang digunakan dalam melakukan

proses penelitian.
19

1. Spesifikasi Motor Vixion 150 CC tahun 2007

Gambar 3.2 Mesin Sepeda Motor Vixion tahun 2007


(Dokumentasi, 2022).

Tabel 3.1 Spesifikasi Mesin Bensin Motor Vixion tahun 2007


Tipe Mesin 4 Valve SOHC- Fuel Injection
Volume Silinder 149,8 CC
Daya Maksimum 11,1 Kw / 8500 rpm
Torsi Maksimum 13,1 Nm / 7500 rpm
Transmisi 5-speed (1-N-2-3-4-5)
Sistem Suplai Bahan Bakar Fuel Injection
Sistem Stater Electric dan kick stater
Bore x Stroke 57,0 mm x 58,7mm
Kapasitas Oli 1,15 / Liter

2. Dynotes / Dinamometer

Dynotes adalah alat yang digunakan untuk performa, daya, dan torsi mobil

maupun sepeda motor


20

Gambar 3.3 Dynotes / Dinamometer


(Dokumentasi, 2022).

3. Gas Analyzer

Smokemeter adalah suatu alat instrumen yang bermanfaat untuk mengukur

proposi dan komposisi dari gabungan gas. Gas yang bisa diukur oleh perangkat ini

adalah gas karbon dioksida (CO2 ), Oksigen (O2 ) dan karbonmonoksida (CO)

Gambar 3.4 Gas Analyzer


(Dokumentasi, 2022).
21

Tabel 3.2 Spesifikasi Gas AnalyzerTypeBrainbee AGS-688

kketwNo Uraian Keterangan

1. Merek BrainBee

2. Type AGS-688

3. Jumlah 1

4. Deskripsi AGS-688 adalah penganalisis gas yang digunakan


Untuk mengukur emsi gas buang kendaraan
dalam pengujian wajib berkala, untuk operasi
service dan perawatan biasa pada mesin bensin.
5. Mode Perangkat sampel gas melalui probe, disediakan
Pengoperasian Sebagai standard, Dengan tombolnya yang
sederhana, dimungkinkan untuk melakukan
semua fungsi analyser, dan dengan mudah beralih
dari mode pngukuran ke tes buang resmi. AGS-
688 hadir dengan 6 unit LCD backlighted, tempat
data uji ditampilkan. Di akhir pengujian,
dimungkian untuk langsung mencetak hasil
pengujian, denan menghubungkan dari pc ke gas
analyser
6. Rentang - CO dari 0 hingga 9,99% vol, 0,01
Pengukuran - CO2 dari 0 hingga 19,9% vol. Res, 0,01
- HC dari 0 hingga 9999 ppm vol Res, 0,01
- O2 dari 0 hingga 25% vol Res, 0,01
- NOX DARI 0 hingga 5000 ppm vol Res, 1
- Lambda dari 0,5 hingga 5 Res, 0,01
- (Iductive/Capacitive Clamp) dari 300 hingga
9990 RPM Res, 10
- Temperatur Oli dari 20 hingga 150ºC Res, 1
22

7. Fitur - Mengukur bench : Sensor AMB2


- Mengukur hisap gas : 4 L/,Min
- Kontrol aliran : Otomatis dengan alarm aliran
minimum
- Kontrol sensor O2 ynag dihabiskan : Otomatis
(<5MV)
- Filter pelindung untuk kepala pompa gas/air :
Dipasang secara eksternaluntuk memudahkan
Service tanpa melepas segel
- Kompensasi otomatis tekanan sekitar : 850
hingga 1060 KPA
- Kalibrasi : Dengan botol gas sampel
- Autozero : Otomatis
- Waktu pemanasan hingga 20ºC : Maks. 10
menit
- Waktu respon CO, CO2 , O2 , Dan HC : <10
Detik
- Printer : Printer ethernal 24-kolom terintegrasi
- Layar : 6 unit LCD dengan lampu latar
- Catu daya : 12 VDC TYP 911-15VDC)
- Konsumsi daya : 1,5 A DDC (3A saat
mencetak)
- Suhu pengoperasian : 5 hingga 40ºC
- Dimensi : 434 x 190 x 291 mm
- Berat : 5 kg
23

4. Tachometer

Tachometer adalah sebuah alat pengujian yang dirancang untuk mengukur

kecepatan rotasi dari objek, seperti alat pengukur dalam sebuah sepeda motor,

mobilyang mengukur putaran mesin per menit dari poros engkol mesin.

Gambar 3.5 Tachometer


(Dokumentasi, 2022)

5. Gelas ukur

Gelas ukur adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur campuran

bahan bakar yang akan digunakan dalam pengujian

Gambar 3.6 Gelas Ukur


(Dokumentasi, 2022)

6. Kunci 1 Set

Alat yang digunakan untuk memudahkan dalam memudahkan

pembongkaran, perbaikan hingga pemasangan kembali komponen mesin.


24

Gambar 3.7 Kunci 1 Set


(Dokumentasi, 2022)

7. Stopwatch

Stopwatch adalah sebuah alat arloji genggam yang dirancang untuk mengukur

jumlah waktu yang telah berlalu dan waktu tertentu.

Gambar 3.9 Stopwatch


(Dokumentasi, 2022)

3.2.3 Bahan Penelitian

Bahan penelitian adalah bahan yang digunakan dalam penelitian, berikut

adalah yang digunakan dalam penelitian :


25

1. Pertamax RON 92

Pertamax RON 92 adalah bahan bakar minyak (BBM) jenis baru yang diproduksi

Pertamina, jika dibandingkan dengan premium Pertamax memiliki kwalitas bahan

bakar lebih sebab memiliki kadar Research Oktan Number (RON) 92.

Gambar 3.10 Pertamax


(Dokumentasi, 2022)

Tabel 3.2 Spesifikasi Pertamax


NO Spesifikasi Pertamax

1 Research Octane Number (RON) 92,0

2 Kandungan oksigen maksimal 2,7% m/m

3 Berat jenis pada suhu 15 derajat Minimal 715 kg/m³ Maksimal 770

kg/m³

4 Berwarna biru
26

2. Etanol Pure Analysis

Etanol adalah salah satu bahan bakar alternativ yang memiliki keunggulan

seperti ramah lingkungan serta gas emisi karbon yang rendah dibandingkan dengan

bensin atau sejenisnya (sampai 85% lebih rendah).

Gambar 3.11 Etanol


(Dokumentasi, 2022)

Tabel 3.3. Spesifikasi Etanol


No Spesifikasi Etanol
1. Research octane number (RON) 108,6
2. Kadar Air 0,3%
3. Kandungan Air 35%
4. Viskositas 1200 CP pada suhu (20º)
5. Kandungan Alkohol 99,7%

3.3 Metode Pengumpulan Data

3.3.1 Pencampuran Bahan Bakar

Sebelum melakukan pengumpulan data langkah pertama adalah

mempersiapkan bahan bakar pertamax murni (P100) dan bahan bakar campuran

pertamax-etanol sebesar 5% (P95E5) dengan volume sebesar 1 liter. Jumlah bahan

bakar tersebut disiapkan dengan jumlah pengujian setiap rpmnya yaitu rpm 1000
27

sebanyak 3 kali, rpm 2000 sebanyak 3 kali, dan rpm 3000 sebanyak 3 kali.Sehingga

bahan bakar yang disiapkan sebanyak 18 kali uji.

3.3.2 Kalibrasi Pembebanan

Sebelum melakukan pengujian, mesin dynotesdikalibrasi terlebih dahulu

untuk menemukan satuan (kg) yang digunakan sebagai satuan massa yang tertera

pada display. Proses kalibrasi dengan cara memberikan pembebanan sebesar 1 kg

yang diletakan di ujung lengan dynotes. Angka yang muncul di display digunakan

sebagai komponen menghitung massa pembebanan.

m = m1
m2

m : massa pembebanan

m1 : massa beban yang terbaca di display

m2 : massa hasil kalibrasi yang terbaca di display pada saat kalibrasi

Berdasarkan hasil kalibrasi yang telah dilakukan diperoleh komponen untuk

menghitung massa pembebanan sebesar 0,70 kg. Sehingga untuk mendapatkan

massa pembebanan digunakan rumus m = m1

4,13
28

Berikut kalibrasi perhitungan massa pembebanan dynotest :

Tabel 3.4 Masa Pembebanan Etanol 5%


Putaran Mesin Beban Display Beban Kalibrasi Massa (Kg)
(RPM)
8,13 4,13 1,96
1000 17,46 4,13 4,22
37,36 4,13 9.04
RATA-RATA 40,98 5,07
19,81 4,13 4,79
2000 18,40 4,13 4,45
13,25 4,13 3,20
RATA-RATA 16,94 4,14
5,47 4,13 1,32
3000 10,1 4,13 2,44
5,13 4,13 1,24
RATA-RATA 6,9 1,66

Tabel 3.5 Massa Pembebanan P100


Putaran mesin Beban Beban Massa Rata-Rata
(Rpm) Display kalibrasi (kg) Massa
3,97 4,13 0,96
1000 4,08 4,13 0,99 0,96
3,90 4,13 0,94
4,25 4,13 1.03
2000 4,34 4,13 1,05 1,04
4,29 4,13 1,04
4,43 4,13 1,07
3000 4,38 4,13 1,06 1,07
4,44 4,13 1,08
29

Gambar 3.12 Eksperimental Set-Up


(Dokumentasi, 2022)

Keterangan :

1. Tempat bahan bakar 10. Gas Analyzer

2. Gelas ukur 1 liter 11. Tachometer

3. Pipa bahan bakar 12. Display Beban

4. Intake Manifold 13. Katup Pembebanan

5. Throttle body 14. Katup masuk cairan pendingin

6. Mesin bensin 15. Katup keluar cairan pendingin

7. Busi 16. Pompa cairan pendingin

8. Exhaust Manifold 17. Wadah cairan pendingin

9. Sensor Smokemeter 18. Dynotest


30

Berikut teknis pengumpulan data yang dilakukan :

1. Peralatan percobaan disusun pada Gambar 3.12

2. Campuran bahan bakar dimasukan ke dalam gelas ukur 1 liter

3. Mesin bensin dinyalakan dan diatur pada gigi 2, masukan beban pada putaran

Mesin 1000, 2000, dan 3000 secara konstan

4. Siapakan stopwatch, untuk menghitung konsumsi bahan bakar setiap 50ml.

5. Pada saat bahan bakar mencapai angka 50ml pada gelas ukur, maka stopwatch

Dinyalakan dan smokemeter dimasukan kedalam knalpot.

6. Catat angka yang sering keluar pada display dinamometer untuk digunakan

Menghitung torsi

7. Apabila bahan bakar di dalam gelas ukur mencapai 0ml maka stopwatch

Dimatikan di Smokemeter di print.

8. Waktu yang didapat di stopwatch di catat dan digunakan untuk menghitung

Konsumsi bahan bakar.

9. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kai setiap rpm 1000, 2000, dan 3000.

Mesin akan menggerrakan dinamometer kemudian akan menghasilkan gaya.

Gaya yang ditampilkan pada display dinamometer dibagi dengan hasil kalibrasi,

hasilnya dijadikan sebagai variabel untuk menghitung torsi dan daya. Untuk

mengetahui konsumsi bahan bakar, dilakukan pengukuran konsumsi setiap 50ml

bahan bakar. Pada saat bahan bakar mencapai angka 50ml pada gelas ukur. Maka

stopwatch dinyalakan untuk mengukur waktu yang dibutuhkan dan dimatikan pada

saat bahan bakar ddalam gelas ukur mencapai angka 0ml. Waktu yang tertulis di

stopwatch digunakan untuk menghitung konsumsi bahan bakar.Di display


31

smokemeter akan menunjukan angka kandungan emisi gas buang yang dihasilkan

3.4 Metode Analisa Data

Pengolahan data merupakan suatu proses untuk memperoleh data ringkasan

berdasarkan kelompok data mentah dan bagian yang amat penting dalam metode

ilmiah. Dengan pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang

berguna dalam pemecahan masalah penelitian. Data mentah yang telah

dikumpulkan perlu dipecah-pecahkan dalam kelompok-kelompok, di kategorisasi

sedemikian rupa sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab

masalah dan bermanfaat untuk menguji pernyataan penelitian atau pengujian.

Dari data pengukuran dilanjutkan dengan memasukan ke rumus sehingga data

pengujian dapat dihasilan. Berikut format yang digunakan untuk mendapatkan hasil

pengujian performa mesin.

Perhitungan Torsi

T=Fxb

Ket :

T = Torsi Benda Berputar (N.m)

F = Besar Gaya Putaran (N atau Kg)

b = Panjang Lengan Dynotes


32

Perhitungan Daya

P = 2π n T ( KW )
60000

Ket :

P = Daya atau Power (kW)

T = Torsi (N . m)

n = Putaran Mesin rpm

Perhitungan Konsumsi Bahan Bakar

FC v ( ml / dt )
t

Ket :

FC = Konsumsi Bahan Bakar ( ml. dt)

V = Volume Bahan Bakar ( ml )

t = Waktu Konsumsi Bahan Bakar ( detik )


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Uji Performa mesin Bensin 150 CC dengan Bahan bakar Pertamax

Dicampur Etanol 5%

4.1.1 Torsi Mesin

Hasil pengambilan data pada mesin bensin 150cc ditunjukan pada table 4.1

dibawah ini :

Tabel 4.1 Hasil pengambilan data beban yang diterima mesin (P100)
NO Massa Massa P95E5 Gravitasi Panjang Lengan
RPM Beban
P100 (kg) (kg) (m/s²) Dynotest (m)
1 1000 0,96 3,98 40,98 9,8 0,326
2 2000 1,04 4,29 16,94 9,8 0,326
3 3000 1,07 4,38 6,7 9,8 0,326
Pengambilan data diatas diolah ke dalam rumus Torsi sehingga nilai torsi

mesin diketahui pada setiap bebannya. Berikut perhitungannya :

Rumus : T=F xb

Atau

T = m.g x b

Keterangan : T = Torsi (N.m)

m= Massa (Kg)

g= Gravitasi (m/s²)

b= Panjang Lengan(m)

33
34

P100 P95E5

1. Torsi mesin pada rpm 1000

T = m.g.b T = m.g.b

T = 0,96 x 9,8 x 0,326 T = 3.98 x 9,8 x 0,326

T = 3,06 Nm T = 4,23 Nm

b. Torsi mesin pada rpm 2000

T = m.g.b T = m.g.b

T = 1,04 x 9,8 x 0,326 T = 4,29 x 9,8 x 0,326

T = 3,32 Nm T = 13,70 Nm

c. Torsi mesin pada rpm 3000

T = m.g.b T = m.g.b

T = 1,07 x 9,8 x 0,326 T = 4,38 x 9,8 x 0,326

T = 3,41 Nm T = 13,99 Nm

Dari hasil perhitungan diatas, torsi mesin pada setiap bebannya dapat

dirangkum kedalam table 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2 Hasil perhitungan Torsi Mesin Bensin (P95E5)


Torsi (Nm)
NO RPM Pengujian
P100 P95E5
1 1000 P1 3,06 4,23
2 2000 P2 3,32 13,70
3 3000 P3 3,41 13,99
35

4.1.2 Daya Mesin

Hasil perhitungan rumus torsi dimasukan ke dalam rumus perhitungan daya,

sehingga didapatkan nilai daya mesin pada setiap bebannya. Berikut

perhitungannya :
2.𝜋.𝑁.𝑇
Rumus : P= 60.000

Keterangan : P = Daya (Kw)

N = Putaran Mesin (rpm)

T = Torsi(N.m)

P100 P95E5
1. Daya pada mesin rpm 1000
2.𝜋.𝑁.𝑇 2.𝜋.𝑁.𝑇
P= P=
60.000 60.000
2 𝑥 3,14 𝑥 1000 𝑥 3,06 2 𝑥 3,14 𝑥 1000 𝑥 4,23
P= P=
60.000 60.000

P = 0,31 Kw P = 0,44 Kw

2. Daya pada mesin rpm 2000


2.𝜋.𝑁.𝑇 2.𝜋.𝑁.𝑇
P= 60.000
P= 60.000
2 𝑥 3,14 𝑥 2000 𝑥 3,32 2 𝑥 3,14 𝑥 2000 𝑥 13,70
P= 60.000
P= 60.000

P = 0,69 Kw P = 2,86 Kw

3. Daya pada mesin rpm 3000


2.𝜋.𝑁.𝑇 2.𝜋.𝑁.𝑇
P= P=
60.000 60.000
2 𝑥 3,14 𝑥 3000 𝑥 3,41 2 𝑥 3,14 𝑥 3000 𝑥 13,99
P= P=
60.000 60.000

P = 1,07 Kw p = 4,39 Kw
36

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Daya Mesin Bensin (P95E5)


Daya (Kw)
NO RPM Pengujian
P100 P95E5
1 1000 P1 0,31 0,44
2 2000 P2 0,69 2,86
3 3000 P3 1,07 4,39

4.1.3 Konsumsi Bahan Bakar

Hasil pengambilan data konsumsi bahan bakar pada mesin bensin 150CC

menggunakan campuran bahan bakar pertamax dan etanol 5% ditunjukan pada

tabel berikut ini

Tabel 4.4 Hasil pengambilan data konsumsi bahan bakar mesin bensin (P100)
Volume Waktu Waktu
NO RPM Pengujian
(ml) P100 (s) P95E5 (s)

1 1000 P1 50 207,3 177,6

2 2000 P2 50 91,33 116,3

3 3000 P3 50 80,66 101,3

Hasil data tersebut dimasukan ke dalam rumus sehingga nilai konsumsi bahan bakar

diketahui pada setiap bebannya. Berikut perhitungannya


37

P100 P95E5

1. Konsumsi bahan bakar mesin pada rpm 1000


𝑉 𝑉
FC = FC =
𝑡 𝑡

50 50
FC = 207,3 FC = 177,6

FC = 0,24 ml/s FC = 0, 28 ml/s

2. Konsumsi bahan bakar mesin pada beban 2000


𝑉 𝑉
FC = FC =
𝑡 𝑡

50 50
FC = 91,33 FC = 116,3

FC = 0,54 ml/s FC = 0,42

3. Konsumsi bahan bakar mesin pada beban 3000


𝑉 𝑉
FC = FC =
𝑡 𝑡

50 50
FC = 80,66 FC = 101,3

FC = 0,61 ml/s FC = 0,49 ml/s

Dari hasil perhitungan diatas dapat dirangkum konsumsi bahan bakar mesin diesel

pada setiap bebannya yang ditunjukan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5 Hasil perhitungan konsumsi bahan bakar mesin (P95E5)


Konsumsi Bahan Bakar
NO RPM Pengujian (ml/s)
P100 P95E5
1 1000 P1 0,24 0,28
2 2000 P2 0,54 0,42
3 3000 P3 0,61 0,49
38

4.1.4 Exhaust Gas Temperature (EGT)

Hasil pengambilan data Exhaust Gas Temperature (EGT) pada mesin bensin

150CC menggunakan campuran bahan bakar pertamax dan etanol 5% ditunjukan

pada tabel berikut ini

Tabel 4.6 Hasil pengambilan data konsumsi bahan bakar mesin bensin (P100)
EGT P100
NO RPM Pengujian EGT P95E5 (oC)
(oC)
1 1000 P1 225 178
P2 207 200
P3 190 206
2 2000 P1 331 278
P2 311 283
P3 311 285
3 3000 P1 299 378
P2 312 370
P3 310 315
Hasil data tersebut dimasukan ke dalam rumus sehingga diketahui rata-rata nilai

EGT pada setiap kecepatan mesin. Berikut perhitungannya

P100 P95E5
39

1. pada rpm 1000

= P1+P2+P3 = P1+P2+P3

3 3

= 207,3 + 205 + 190 = 194,6 + 178 + 206

3 3

= 207,3 oC = 578.6 oC

2. pada rpm 2000

= 311 + 331 + 311 = 282 + 278 + 283

3 3

= 95 oC = 843 oC

3. Pada rpm 3000

= 307 + 299 + 312 = 354,3 + 378 + 370

3 3

= 918 oC = 1,102 oC

Tabel 4.7 Hasil perhitungan Exhaust Gas Temperatur (EGT)


EGT (oC)
NO RPM Pengujian
P100 P95E5
1 1000 P1 207,3 578,6
2 2000 P2 317,7 843
3 3000 P3 307 1,102
40

4.1.5 Karbon Monoksida (CO)

Karbon Monoksida
Putaran Mesin (CO) %
(RPM) Pengujian P100 P95E5
No

P1 9,99 7,94
1. 1000 P2 9,99 9,99
P3 9,99 1,99
RATA-RATA 9,99 6,64
P1 6,13 9,99
2. 2000 P2 5,75 2,03
P3 3,97 4,09
RATA-RATA 5,28 5,37
P1 3,79 5,10
3. 3000 P2 4,92 5,25
P3 4,03 5,49
RATA-RATA 4,25 5,28
Berikut rata – rata perhitungan CO pada tabel 4.8 adalah :

P100 P95E5
1. Pada rpm 1000
= P1+P2+P3 = P1+P2+P3
3 3
= 9,99 + 9,99 + 9,99 = 7,94 + 9,99 + 1,99
3 3
= 9,99 % = 6,64 %
41

2. Pada rpm 2000

= 6,13 + 5,75 + 3,97 = 9,99 + 2,03 + 4,09


3 3
= 5,28 % = 5,37 %

3. Pada rpm 3000

= 3,79 + 4,92 + 4,03 = 5,10 + 5,25 + 5,49


3 3
= 4,25 % = 5,28 %

Tabel 4.9 Hasil perhitungan gas emisi CO


Karbon Monoksida CO %
NO RPM Pengujian
P100 P95E5
1 1000 P1 9,99 6,64
2 2000 P2 5,28 5,37
3 3000 P3 4,25 5,28
42

4.1.6. Hidro Karbon (HC)

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Emisi Hidro Karbon


Tabel Putaran Mesin Hidro (HC) %
Karbon
(RPM) Pengujian P100 P95E5
No

P1 425 243
1. 1000 P2 268 220
P3 330 218
RATA-RATA 341 227
P1 89 110
2. 2000 P2 82 270
P3 156 85
RATA-RATA 109 155
P1 87 64
3. 3000 P2 79 77
P3 74 65
RATA-RATA 80 68,66
Berikut rata-rata hasil pada pengujian berikut ini :

P100 P95E5

1. Pada rpm 1000


= P1+P2+P3
= P1+P2+P3
3
3
= 425 + 268 + 330
= 243 + 220 + 218
3
3
= 341 %
= 227 %
43

2. Pada rpm 2000

= 89 + 82 + 156 = 110 + 270 + 85

3 3

= 109 % = 155 %

3. Pada rpm 2000

= 64 + 77 + 65
= 87 + 79 + 74 3
3 = 68,66 %
= 80 %

Tabel 4.11 Hasil perhitungan gas emisi HC


Hidro Karbon HC %
NO RPM Pengujian
P100 P95E5
1 1000 P1 341 227
2 2000 P2 109 155
3 3000 P3 80 68,66
44

4.1.7. Karbon Dioksida 𝐂𝐎𝟐

Tabel 4.12 Hasil Pengujian Emisi CO2


Tabel Putaran Mesin Karbon Dioksida
𝐂𝐎𝟐 %
(RPM) Pengujian P100 P95E5
No

P1 5,5 8,2
1. 1000 P2 7,0 6,7
P3 7,3 6,7
RATA-RATA 6,6 7,2
P1 5,9 6,9
2. 2000 P2 6,3 9,1
P3 6,2 6,1
RATA-RATA 6,13 7,3
P1 10,6 9,6
3. 3000 P2 9,5 10,2
P3 11,0 8,8
RATA-RATA 10,36 9,53
Berikut rata-rata hasil pada pengujian berikut ini :

P100 P95E5
1. Pada rpm 1000
= P1+P2+P3 = P1+P2+P3
3 3
= 5,5 + 7,0 + 7,3 = 8,2 + 6,7 + 6,7
3 3
= 6,6 % = 7,2 %

2. Pada rpm 2000


= 5,9 + 6,3 + 6,2 = 6,9 + 9,1 + 6,1
3 3
= 6,13 % = 7,3 %
45

3. Pada rpm 3000


= 10,6 + 9,5 + 11,0 = 9,6 + 10,2 + 8,8
3 3
= 10,36 % = 9,53%

Tabel 4.13 Hasil perhitungan gas emisi CO2


Karbon Dioksida 𝐂𝐎𝟐 %
NO RPM Pengujian
P100 P95E5
1 1000 P1 6,6 7,2
2 2000 P2 6,13 7,3
3 3000 P3 10,36 9,53

4.1.8 Oksigen 𝐎𝟐

Tabel 4.14 Hasil Pengujian Emisi O2


Tabel Putaran Mesin Oksigen 𝐎𝟐 %
(RPM) Pengujian P100 P95E5
No

P1 2,68 2,22
1. 1000 P2 2,29 2,48
P3 1,69 2,19
RATA-RATA 2,22 2,29
P1 7,13 7,69
2. 2000 P2 6,91 5,98
P3 8,54 8,51
RATA-RATA 7,52 7,39
P1 2,56 2,73
3. 3000 P2 3,21 1,57
P3 1,83 3,69
RATA-RATA 2,53 2,66
46

P100 P95E5
1. Pada rpm 1000
= P1+P2+P3 = P1+P2+P3
3 3
= 2,68 + 2,29 + 1,69 = 2,22 + 2,48 + 2,19
3 3
= 2,22 % = 2,29 %

2. Pada rpm 2000


= 7,13 + 6,91 + 8,54 = 7,69 + 5,98 + 8,51

3 3

= 7,52 % = 7,39 %

3. Pada rpm 3000


= 2,73 + 1,57 + 3,69
= 2,56 + 3,21 + 1,83
3
3
= 2,66 %
= 2,53 %

Tabel 4.15Hasil perhitungan gas emisi O2


Oksigen 𝐎𝟐 %
NO RPM Pengujian
P100 P95E5
1 1000 P1 2,22 2,29
2 2000 P2 7,52 7,39
3 3000 P3 2,53 2,66
47

4.2 Pembahasan Pengujian Performa dan Emisi Gas Buang pada Mesin

Bensin 150 CC

4.2.1 Torsi (Nm)

P100
P95E5
14

12
Torsi (Nm)

10

1000 1500 2000 2500 3000


Putaran Mesin

Gambar 4.1 Grafik hasil pengujian torsi yang menggunakan bahan bakar pertamax dan
campuran pertamax-etanol 5%

Gambar 4.1 menunjukan hasil pengujian torsi mesin bensin berbahan bakar

pertamax dan 5% etanol (P95E5) dengan variasi putaran rpm 1000 rpm sampai 3000 rpm.

Torsi mesin berban bakar P95E5 mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya

putaran mesin. Penambahan etanol 5% (P95E5) pada bahan bakar pertamax meningkatkan

torsi mesin dibanding dengan pertamax murni. Peningkatan torsi mesin tertinggi sebesar

13,99 % pada rpm 3000 dibanding pertamax murni (P100). Hal tersebut dikarenakan

penambana etanol pada bahan bakar dapat meningkatkan angka oktan. Sehingga ledakan

yang dihasilkan dari langkah kompresi lebih besar dan menghasilkan torsi yang lebih tinggi

(Winoko, 2021)
48

4.2.2 Daya (Kw)

P100
5 P95E5

Daya (Kw) 4

0
1000 1500 2000 2500 3000
Putaran Mesin

Gambar 4.2 Grafik hasil pengujian daya yang menggunakan bahan bakar pertamax dan
campuran pertamax-etanol 5%
Gambar 4.2 menunjukan hasil pengujian daya mesin bensin berbahan bakar

pertamax dan 5% etanol (P95E5) dengan variasi putaran rpm 1000 rpm sampai 3000 rpm.

Daya mesin berban bakar P95E5 mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya

putaran mesin. Dengan menggunakan campuran bahan bakar etanol 5% (P95E5)

Peningkatan daya mesin tertinggi terjadi pada putaran mesin 1000 dan rpm 3000 sebesar

4,39 % dibanding pertamax murni (P100). Hal tersebut dikarenakan penambahan etanol

pada bahan bakar dapat meningkatkan konsentrasi oksigen. Sehingga proses pembakaran

dalam silinder lebih sempurna dan daya mesin meningkat (Lewerissa, n.d 2018.)
49

4.2.3 Konsumsi Bahan Bakar

P100
0,65 P95E5

0,60
Konsumsi Bahan Bakar ml.dt
0,55

0,50

0,45

0,40

0,35

0,30

0,25

0,20
1000 1500 2000 2500 3000
Putaran Mesin

Gambar 4.3 Grafik hasil pengujian Konsumsi Bahan bakar yang menggunakan bahan
bakar pertamax dan campuran pertamax-etanol 5%
Gambar 4.3 menunjukan hasil pengujian konsumsi bahan bakar dengan

menggunakan bahan bakar pertamax dan campuran bahan bakar pertmax-etanol (P95E5)

Dengan variasi puran mesin 1000 rpm, 2000 rpm, 3000 rpm. Campuran bahan bakar P95E5

meningkatkan konsumsi bahan bakar seiring dengan menngkatnya putaran mesin.

Penggunaan campuran bahan bakar pertmax-etanol (P95E5) menghemat konsumsi bahan

bakar terendah terjadi pada putaran mesin 1000 rpm sebesar 0,28 % dibanding pertamax

murni (P100). Penghematan konsumsi bahan bakar disebabkan karena etanol memiliki

kandungan oksigen tinggi sehingga meskipun jumlah bahan bakar yang amsuk keruang

bakar sedikit akan menghasilkan power yang besar (Lewerissa, n.d 2018.)
50

4.2.4 Exhaust Gas Temperature

P100
P95E5
Exhaust Gas Temperature 1000

800

600

400

200

1000 1500 2000 2500 3000


Putaran Mesin

Gambar 4.4 Grafik hasil pengujian Exhaust gas temperature yang menggunakan bahan
bakar pertamax dan campuran pertamax-etanol 5%
Gambar 4.4 menunjukan hasil pengujian EGT dengan menggunakan bahan bakar

pertamax murni (P100) dan campuran bahan bakar pertamax-etanol (P95E5) menggunan

variasi putaran mesin 1000 rpm, 2000 rpm, 3000 rpm. Secara umum penggunaan campuran

bahan bakar pertamax-etanol (P95E5) semakin meningkat seiring meningkatnya putaran

mesin. Namun penngunaan campuran bahan bakar pertamax-etanol (P95E5) Meningkatkan

emisi EGT dibandingkan pertamax murni (P100). Kenaikan tertinngi pada putaran mesin

3000 rpm sebesar 1,102 dibanding pertamax murni. Karena jika suhu mesin tinggi akibat

putaran mesin maka EGT pun meningkat


51

4.2.5 Karbon Monoksida (CO)

P100
P95E5
10

9
Karbon Monoksida (CO)

1000 1500 2000 2500 3000


Putaran Mesin

Gambar 4.5 Grafik hasil pengujian Karbon Monoksida (CO) yang menggunakan bahan
bakar pertamax dan campuran pertamax-etanol 5%
Gambar 4.5 menunjukan hasil pengujian CO dengan menggunakan bahan bakar

pertamax murni (P100) dan campuran bahan bakar pertamax-etanol (P95E5) menggunan

variasi putaran mesin 1000 rpm, 2000 rpm, 3000 rpm. Secara umum penggunaan campuran

bahan bakar pertamax-etanol (P95E5) semakin meningkat seiring meningkatnya putaran

mesin. Namun penngunaan campuran bahan bakar pertamax-etanol (P95E5) menurunkan

emisi CO dibandingkan pertamax murni (P100). Penurunan emisi CO tertinngi pada

putaran mesin 3000 rpm sebesar 5,28% dibanding pertamax murni. Penurunan emisi CO

dikarenakan kandungan oksigen dalam etanol lebih banyak dan berperan aktif dalam proses

pembakaran, sehingga proses pembakaran lebih sempurna (Mukhamad fauzi, 2015)


52

4.2.6 Hidro Karbon (HC)

P100
P95E5
350

300
Hidro Karbon (HC)

250

200

150

100

50
1000 1500 2000 2500 3000
Putaran Mesin

Gambar 4.6 Grafik hasil pengujian Hidro Karbon (HC) yang menggunakan bahan bakar
pertamax dan campuran pertamax-etanol 5%
Gambar 4.6 menunjukan hasil pengujian emisi HC dengan menggunakan bahan

bakar pertamax dan campuran pertmax-etanol (P95E5) menggunan variasi putaran mesin

1000 rpm, 2000 rpm, 3000 rpm. Penggunaan campuran bahan bakar P95E5 Emisi HC

semakin menurun seiring meningkatnya putaran mesin. Penggunaan campuran bahan bakar

P95E5 dapat menurunkan emisi HC. Penurunan emisi HC tertinggi pada putaran mesin

3000 rpm sebesar 68,66 % dibanding pertamax murni. Ketika etanol dicampurkan ke dalam

bahan bakar bensin, campuran bahan bakar memiliki kadar oksigen yang lebih tinggi,

dimana hal itu menyebabkan proses pembakaran lebih sempurna dan emisi HC menurun

(Mukhamad fauzi, 2015)


53

4.2.7 Karbon Dioksida 𝐂𝐎𝟐

P100
11 P95E5

10
Karbon Dioksida (CO2)

1000 1500 2000 2500 3000


Putaran Mesin

Gambar 4.7 Grafik hasil pengujian Karbon Dioksida (CO 2) yang menggunakan bahan
bakar pertamax dan campuran pertamax-etanol 5%
Gambar 4.7 menunjukan hasil pengujian emisi CO 2 dengan menggunakan bahan

bakar pertamax dan campuran pertmax-etanol (P95E5) menggunan variasi putaran mesin

1000 rpm, 2000 rpm, 3000 rpm. Penggunaan campuran bahn bakar P95E5 menurunkan

emisi CO2 seiring dengan meningkatnay putaran mesin. Namun secara umum, campuran

bahan bakar E5 meningkatkan emisi CO2 Dibanding pertamax murni (P100) peningkatan

emisi CO2 tertinggi terjadi pada putaran mesin 3000 rpm sebesar 9,53 % dibanding

pertamax murni. Hal ini karena metanol memiliki kandungan oksigen lebih tinggi dari

pertamax sehingga proses pembakaran dalam silinder lebih sempurna (Harijono et al.,

2021)
54

4.2.8 Oksigen 𝐎𝟐

P100
8 P95E5

6
O2 (%)

1000 1500 2000 2500 3000


Putaran Mesin

Gambar 4.8 Grafik hasil pengujian Karbon Dioksida (O2) yang menggunakan bahan
bakar pertamax dan campuran pertamax-etanol 5%

Gambar 4.8 menunjukan hasil pengujian kandungan oksigen O 2 denan menggunakan

bahna bakar pertamax dan bahan bakar pertamax etanol (P95E5) menggunakan variasi

putaran mesin 1000 rpm, 2000 rpm, 3000 rpm. Penggunaan campuran bahan bakar

pertamax-etanol (P95E5) dapat meningkatkan kandungan oksigen seiring bertambahnya

putaran mesin, Namun secara umum penggunaan campuran bahna bakar pertamax-etanol

dapat menurunkan kandungan O2 Dibanding pertamax murni. Penurunan kandungan

oksigen tertinggi pada putaran mesin 2000 rpm sebesar 7,39 % dibanding pertamax murni
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Berikut kesimulan yang diambil dari penelitian tugas akhir “Uji performa dan

emisi gas buang mesin bensin 150 CC berbahan bakar pertamax dan etanol 5%” :

1. Performa mesin bensin 150 CC dengan bahan bakar campuran pertamax (P95

)-etanol (E5) lebih tinggi dibandingkan ketika menggunakan bahan Bakar

Pertamax murni (P100). Hal ini terlihat dari tingginya torsidan daya P95E5 di

bandingkan P100

2. Emisi gas buang dengan bahan bakar campuran pertamax (P95)- etanol (E5)

juga terlihat lebih baik dari pada ketika mengguankan bahan bakar pertamax

murni. Hal ini terlihat dari tingginya emisi CO2 dan O2 serta rendahnya emisi

CO dan HC.

5.2 Saran

Untuk itu, perlu penelitian lebih lanjut tentang penambahan etanol (E5) pada

bahan bakar pertamax terhadap performa dan emisi gas buang, penunjang penelitian

seperti dynamometer agar menghasilkan data performa dan emisi yang dihasilkan

lebih baik untuk kedepannya.Serta dalam pengujian jangan sampai lupa untuk

memperhatikan hal-hal kecil seperti membersihkan busi, membersihaknnfilter

udara, membersihkan throttle body dan smokemeter

55
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z., Mesin, T., Teknik, F., Bandar, U., Jl, K. A., Abidin, Z., Alam, P.,

Gedung, N., Lampung, L. B., Teknik, J., & Vol, M. (2018). EMISI GAS

BUANG UNTUK SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH 6 Najamudin ; Analisa

Pengaruh Penambahan Zat Aditif Alami Pada Bensin Terhadap Emisi Gas

Buang Untuk Sepeda Motor 4 Langkah 7 Najamudin ; Analisa Pengaruh

Penambahan Zat Aditif Alami Pada Bensin Terhadap Emisi. 4(1), 6–13.

Harijono, A., Hertomo, B., & Otto, P. M. (2021). Penggunaan Bioetanol Sebagai

Alternatif Campuran Bahan Bakar. 01(02), 54–64.

Lewerissa, Y. J. 2018. (n.d.). TERHADAP PRESTASI MESIN BENSIN.

Mangguluang, Z., Purnomo, A., & Jamali, L. (2018). ANALISIS CAMPURAN

ETANOL DENGAN BAHAN BAKAR PERTAMAX TERHADAP KINERJA

MESIN ENDURO XL TYPE TQ 110-115. 13.

Mudiarto, I. (2016). Jurusan teknik mesin fakultas teknik universitas negeri

semarang 2016.

Mukhamad fauzi 2015Mesin, J. T., & Teknik, F. (2015). PENGARUH

BIOETANOL TERHADAP LAMBDA DAN EMISI GAS BUANG PADA

SEPEDA MOTOR.

Mulyono, S., & Budha, G. (2012). Pengaruh Penggunaan dan Perhitungan

Efisiensi Bahan Bakar Premium dan Pertamax Terhadap Unjuk Kerja Motor

Bakar Bensin. 2(1), 28–35.

Prasetya, A., & Yusuf, M. D. (2019). Pengaruh Penggunaan Campuran Bioetanol

dari Biji Cempedak dalam Pertamax terhadap Kinerja Motor Matik. 4(2502),
44–58. https://doi.org/10.22236/teknoka.v

Sudarwanto, W., Utami, I. W., Asmoro, R., & Wulandari, A. A. (2020). BAHAYA

EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERBAHAN BAKAR DI PERKOTAAN.

101–105.

setiadi DRIM, Haryanto H, Yusianto R, 2013. Pengembangan model system

pengendali dan pengawasan regulasi bahanbakar minyak (BBM) bersubsidi

dengan teknologi RFID pada surat ijin mengemudi (SIM), Seminar Nasional

Informasi & komunikasi Terapan, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang

Winoko, Y. A. (2021). Eksperimental Campuran Etanol 96 persen dengan

Premium terhadap Kinerja Mesin. 7(2), 93–99.

Wiratmaja, I. G. (2010). Analisa Unjuk Kerja Motor Bensin Akibat Pemakaian

Biogasoline. 4(1).

Wisanggeni, F. H., Studi, P., Vokasional, P., Mesin, T., Teknik, F., & Jakarta, U.

N. (2018). ETANOL ( E60 , E70 , & E80 ) TERHADAP PERFORMA MESIN

PADA MOTOR JENIS “ X .”

Anda mungkin juga menyukai