Anda di halaman 1dari 39

PROPOSAL

TUGAS AKHIR SEKOLAH

TUNE UP ENGINE EFI,DIFFERENTIAL

DAN ELECTRICAL BODY

DI SUSUN OLEH

NAMA : MUHAMMAD IMAM RISKY

Kelas : XII TOB

NISN : 0037115711

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TUNAS ETAM
TENGGARONG SEBERANG
TAHUN PELAJARAN
2021/2022

i
LEMBAGA PENGESAHAN

Nama Sekolah : SMK TUNAS ETAM


Program Keahlian : TEKNIK OTOMOTIF
Nama Peserta : Muhammad Imam Risky
NISN : 0037115711
Judul Proyek : Tune Up Engine EFI, Diferential dan Electrical
Body

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Bayu Pranoto,S,PD, Muhammad Nur,ST


NPY : 317326 NPY : 317469

Mengetahui
KepalaSekolah
SMK Tunas Etam

Drs. Sumarno, M. Pd

NPY:317307

KATA PENGANTAR

ii
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan hidayah, kesehatan, serta rahmatnya sehingga kami dapat
menyelesaikan proposal uji kompetensi ini. Pada dasarnya, tujuan dibuatnya proposal
ini adalah untuk kelulusan dan Ujian Akhir sekolah serta untuk melatih siswa/siswi
membiasakan diri untuk membaca dan memahami.

Ucapan terima kasih tak lupa kami sampaikan kepada kedua orang tua atas
doa serta dukungannya dalam bentuk materi maupun moral. Sekolah serta Bapak/Ibu
guru atas ilmu yang diberikan serta para pembimbing yang membantu kami dalam
mengerjakan proposal ini.

Kami berharap dengan terselesaikannya proposal ini dapat menjadi pemicu


semangat kami untuk menjadi lebih maju dan giat dalam mengerjakan suatu hal.
Kami juga berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam
menuju perubahan, Amin.

Dalam proposal ini masih ada kekurangan-kekurangan. Sehingga kami sangat


mengapresiasi dan menghargai setiap kritik dan saran agar terciptanya kesempurnaan
pada proposal ini.

Tenggarong Seberang, 17 Januari 2022

Muhammad Imam Risky

DAFTAR ISI

iii
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv

BAB I : PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar belakang...................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................... 2
C. Manfaat ................................................................................ 2
D. Metode Penulisan ................................................................ 2
E. Sistematika Penulisan .......................................................... 3

BAB II : LANDASAN TEORI................................................................. 4


A. Tune Up Engine EFI............................................................. 4
B. Diferential............................................................................. 13
C. Electrical Body..................................................................... 14

BAB III : SISTEMATIKA KERJA.......................................................... 18


A. Proses Kerja.......................................................................... 18
B. Analisis Kerusakan Dan Perbaikan...................................... 18
C. Alat dan Bahan..................................................................... 19
D. Anggaran Biaya.................................................................... 22

LAMPIRAN.................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................31

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di dalam perkembangan era globalisasi Saat ini dan perkembangan yang


semakin maju, tekhnologi yang semakin maju membuat kita di tuntut untuk
mengetahui perkembangan dalam dunia “OTOMOTIF”. Dalam perjalanan
konsumen dalam menggunakan kendaraan tersebut tentunya memerlukan
mentenence sebagai langkah untuk menjaga stabilitas penggunaan kendaraan
atau otomotif. Tidak semua pengguna dan pemilik kendaraan mampu melakukan
mentenence secara mandiri oleh pemilik yang bersangkutaan, oleh karena
semakin tinggi pengguna otomotif maka semakin tinggi pula jasa mentenence
yang diperlukan oleh konsumen. Jasa perbaikan mesin tersebut untuk sekarang
ini sangat diperlukan, karena semakin banyak masyarakat yang memerlukan
kendaraan-kendaraan untuk tujuan bekerja maupun pribadi. Perkembangan
dunia otomotif tentunya harus di imbangi dengan jasa maintenance yang
memadai yang mampu memberikan pelayanan kepada para konsumen produk
jasa otomotif secara maksimal.
Dengan ini di lakukan maintetance secara berkala maka di harapkan
kendaraan dalam kondisi prima, walaupun digunakan secara terus-menerus tidak
memper cepat kerusakan melalui perawatan dan perbaikan electrical system,
transmisi manual, dan engine efi dengan didasari skil dan kreatifitas baik bagi
para pengguna kendaraan maupun montir.
Sesuai dengan kapasitas dan masa berlakunya uji kendaraan,tidak di
pungkiri kendaraan yang semakin tua maka akan semakin rapuh dan akhirnya
menjadi rusak dan pada akhirnya kendaraan tersebut memerlukan perbaikan oleh
tenaga ahli agar kondisinya tetap baik dan tetap dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Dengan uraian diatas tentunya dapat dijadikan acuan bagi para penguna
dunia usaha yang bergerak dalam bidang otomotif maupun bagi pengguna

1
otomotif untuk dapat melakukan perawatan secara berkala untuk tetap
mempertahankan keadaan otomotif yang prima.

B. TUJUAN
Setiap jenjang pendidikan SMK yang akan mengakhiri masa studi di tingkat
SMK harus mengikuti program Uji Kopetensi yang yang menjadi program
wajib bagi SMK, hal ini bertujuan untuk:
1. Proposal adalahbertujuan untuk memperoleh dukungan atau sponsor dan
memperoleh perizinan. Unsur-unsur proposal yaitu nama/judul kegiatan,
pendahuluan, tujuan, waktu dan tempat, sasaran kegiatan, susunan
panitia, anggaran penutup, tanda tangan,dan nama terang.
2. Memberikan dan meningkatkan daya ssaning siswa dengan kopetensi
sebelum terjun kedunia industri .
3. Mengaplikasikan kemampuan dan keterampilan yang diberikan sekolah .
4. Meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab siswa terhadap tugas
yang telah diberikan.

C. MANFAAT
1. Menjadi acuan atau rencana kerja yang mengarahkan siswa dalam
melaksanakan kegiatan uji kompetensi.
2. Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin
mengetahui kegiatan tersebut.
3. Untuk meyakinkan para donatur/sponsor agar mereka memberikan
dukungan material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang
telah direncanakan.

D. METODE PENULISAN
Metodologi penulisan proposal ini terdiri dari:
1. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka adalah suatu metode yang dipengunakan dalam
penelitian ilmiah yang dilaukan dengan membaca dan mengelola data

2
yang diperoleh dari linteratur. Data yang dibaca dan diolah adalah data
yang berhubungan dengan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh para peneliti sebelumnya.
2. Desain dan Pembuatan Alat Uji ENGINE EFI ( Elektric Full Ingection)
Mendesain dan Membuat Alat Uji Untuk ENGINE EFI.
3. Peroses Pengujian dan Pengambilan Data.
Pada proses ini yang dilakukan adalah melakukan proses pengujian
mesin dan pengambilan data ENGINE EFI.
4. Pengolahan Dan Analisis Data
Data yang diperoleh dari proses pengujian mesin dikumpulkan, di
verifikasi dan data diolah yang diperoleh dari hasil pengujian dengan
data selanjutnya di padakukan dengan data pustaka untuk dilakukan
analisa dan membandingan data hasil uji dengan data yang bersumber
dari sumber ilmiah.
5. Penyusunan proposal
Proses Penyusunan mulai dilakukan dari langkah asistensi dengan
guru pembimbing proposal yang bertujuan untuk mendapatkan
bimbingan, pengetahuan dan masukan dari Guru pembimbing, serta
koreksi tahapan kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam penyusunan
proposal. Setelah mengadakan asistensi dengan pembimbing dan
berdasarkan data-data yang diperoleh, kemudian penulis menganalisa dan
mengambil kesimpulan serta saran mengenai Uji kopetnsi yang akan
dilakukan.

E. SISTEMATIKA PENULISAN
1. BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan, manfaat, metode penulisan,
dan sistematika penulisan.
2. BAB II LANDASAN TEORI
Berisi tentang landasan teori yang berkaitan dengan Tune Up
Engine EFI, Differential dan Electrical Body

3
3. BAB III SISTEMATIKA KERJA
Berisi tentang proses kerja, alat, bahan, analisis kerusakan dan
perbaikan, serta anggaran biaya..
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

4
BAB II

LANDASAN TEORI

A. TUNE UP ENGGINE EFI


    Tune up merupakan servis ringan pada mesin kendaraan yang
pekerjaannya berupa pemeriksaan, penyetelan, ganti komponen, dan
perawatan mesin. Pekerjaan tune up diperlukan, manakala sebuah kendaraan
mengalami gangguan pada mesinnya sewaktu berjalan, seperti ada bunyi
kasar, kurang tenaga, atau untuk perawatan berkala dan sebagainya.
Melakukan pemeriksaan atau tune-up berarti mencegah terjadinya kerusakan
yang lebih berat pada mesin. Pekerjaan tune up harus dilakukan sesuai
prosedur dari pabrik pembuatnya, baik urutan pengerjaannya,
pemeriksaannya, ukuran penyetelannya dan lain – lain. Alat dan bahan. Alat
dan bahan yang diperlukan dalam proses tune up Mesin  adalah:
Adapun resiko apabila kurangnya perawatan pada kendaran:

1. Umur kendaraan tidak bertahan lama;


2. Suara mesin kasar;
3. Kerusakan dari yang ringan hingga mesin tidak dapat hidup sama sekali
dan lain-lain.

Di harapakan setelah di susunnya prposal ini siswa dapat mengetahui dan


memahami pentingnya perawatan pada kendaraan.Semoga proosal ini dapat
menjadi acuan bagi para siswa untuk belajar “Engine Tune Up”.

a. Tujuan Kerja.
Untuk memperpanjang umur kendaraan agar kendaraan selalu pada
performa terbaiknya.

b. Persiapan Kerja.
Adapun sebelum melaksanakan prakerin hatus memperhatikan
persiapan yang harus di lakukan di antaranya:

5
1. Berdo’a terlebih dahulu;
2. Pakailah savety dan persiapkan alat-alat yang di butuhkan;
3. Amati komponen terlebih dahulu sebelum melakukan perbaikan;
4. Konsentrasi,jangan lalai,tidak bercanda,dan berhati-hati selalu.

     Sebelum melaksanakan tune-up pasang dahulu  cover di


antaranya Fender,Seat,Stearing,Foot,dan Porsneling Cover yang
berguna sebagai pelindung bertujuan agar bagian-bagian kendaraan
tidak tergores,dan tertumpahi oleh sesuatu yang merusak dan lain-
lain.Pemasangan cover di lakukan sebelum

c. Komponen yang ditune up

1. Busi 
Busi berfungsi untuk memercikan bunga api dan membakar
campuran bahan bakar yang sudah terkompresi di dalam ruang bakar
dengan spark arc karena tegangan tinggi yang dihasilkan dari
ignition coil. Busi terletak pada cilinder head dan terpasang pada
iginition coil Tegangan yang diterima busi untuk memercikan
bungan api 10KV lebih.

2. Radiator 
Radiator berfungsi untuk mendinginkan cairan pendingin yang telah
panas setelah melalui saluran water jacket. Bagian-bagian radiator
antara lain tangki air bagian atas (upper water tank), tangki air
bagian bawah (lower water tank) dan inti radiator (radiator core).
Cairan pendingin masuk ke tangki air bagian atas melalui selang
atas. Pada tangki air bagian atas dilengkapi dengan lubang pengisian
air dan saluran kecil yang menuju ke tangki cadangan. Pada tangki
air bagian bawah dilengkapi dengan lubang penguras untuk
mengeluarkan air pendingin pada saat mengganti cairan pendingin.
Inti radiator terdiri atas pipa-pipa (tube) yang dapat dilalui air dari
tangki atas ke tangki bawah. Disamping itu juga dilengkapi dengan

6
sirip-sirip pendingin (fin) yang fungsinya untuk menyerap panas dari
air pendingin. Radiator terletak di depan kendaraan radiator
didinginkan oleh kipas otomatis.

3. Baterai 
Baterai adalah alat elektrokimia yang dibuat untuk mensuplai
arus listrik ke sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu
dan sistem kelistrikan lainnya. Dalam baterai terdapat
terminal positif dan negatif dalam bentuk pint. Plat-plat
tersebut terbuat dari timbal dan timah. Ruang dalamnya
dibagi menjadi 6 dan dalam masing-masing sel terdapat
beberapa elemen yang terendam di dalam larutan elektrolit.
Baterai menyediakan arus listrik tegangan rendah 12 Volt.
Kutub negatif baterai dihubungkan dengan masa, sedangkan
kutub positif baterai dengan ignition coil melalui kunci
kontak.

4. Drivebelt 
Drive belt berfungsi untuk meneruskan putaran poros engkol
ke alternator untuk memutarkan alternator.

5. Filterbensin
Saringan bensin ditempatkan antara tangki dan pompa bahan
bakar yang berfungsi untuk menyaring kotoran atau air yang
mungkin terdapat di dalam bensin. Elemen saringan terdapat
di dalam rumah saringan, yang bisa menurunkan kecepatan
aliran bahan bakar, akibatnya air dan partikel kotoran yang
lebih berat dari bensin mengendap ke bawah, sedangkan
partikel kotoran yang lebih ringan disaring oleh elemen.

6. Filterudara 
Filter udara adalah komponen yang berfungsi untuk
menyaring udara dari debu, penghambat kecepatan udara dan

7
memperkecil suara “desis” suara. Fiter udara terletak pada
saluran intak sebelum masuk ke throttle body.

7. Filteroli 
Oil filter menyaring oil dari carbon atau partikel metal.
Didalam cleaner case dipasang folded filter paper. Ada dua
tipe untuk penggantiannya yaitu element type dan catridge
type. Pada cartridge type dalam melepas filternya dilakukan
bersamaan dengan case-nya, pada element type yang dilepas
hanya filter element ketika akan dikalukan penggantian.

d. Langkah-langkah tune up

1. Pemeriksaan sistem pendingin 

a. Pemeriksaan Radiator secara visual.

Secara visual, Periksa air radiator jika kurang tambahkan dan


periksakeadaan radiator kemungkinan terdapat kotoran, karat,
dan kerusakan pada sirip radiator. Usahakan periksa dengan
teliti.

b. Memeriksa selang-selang radiator dan persambunganya


Secara visual.

periksalah kondisi selang-selang sitem pendingin dan


persambungannya, jika terdapat kerusakan atau sobekan atau
keretakan pada selang maupun klem segeralah diganti dengan
yang baru.

 c. Memeriksa reservoir tank Secara visual.

periksa ketinggian coolant di dalam reservoir, yakinkan


bahwa posisinya berada di antara tanda maximum dan
minimum, jika ketinggian coolant dibawah tanda minimum,

8
maka harus tambahkan coolant sampe tanda max dan periksa
juga kondisi reservoir apakah ada kebocoran.

d. Periksa tutup radiator Secara visual periksa keadaan tutup


radiator, kemudian periksa kebocoran tutup radiator dengan cara
pasangkan tutup radiator pada alat ukur kebocoran (radiator tester).
Pompa alat ukur tersebut mencapai angka 0,9 bar, diamkan
beberapa detik jika angka menurun kurang dari 0,9 bar maka tutup
radiator bocor sebaliknya jika angka tetap maka tutup radiator tidak
bocor atau masih bag

e. Pemeriksaan kebocoran radiator Memeriksa kebocoran radiator


dengan menggunakan radiator tester, dengan cara buka buka tutup
radiator, kemudian pasangkan alat ukur pada dudukan tutup
radiator, di ushakan terpasang dengan baik dan kencang. Pompa
alat ukur tersebut dan liat jarum, ketika jarum berada pada angka
14 psi, diamkan beberapa detik. Jika jarum tidak turun dari angka
14 maka radiator tidak bocor, dan juga sebaliknya jika turun
radiator bocor

2. Pemeriksaan Baterai

    a. Periksa keadaan baterai Periksa keadaan baterai secara visual,


dengan memeriksa keadaan casing baterai, dan terminal positif,
negatif baterai. Jika terminal terssebut berkarat atau kotor,
bersihkan dengan menggunakan amplas dan kain majun

    b. Periksa ketinggian air accu, terminal positif dan negatif Lihat
secara visual ketingian air accu, dengan melihat tanda upper,lower.
Jika air accu kurang dari tanda upper atau bahkan lower,
tambahkan air accu biasa kedalam setiap sel sampai dengan posisi
upper. Bila selesai mengisi accu sebaiknya bersikan bekas
tumpahan dengan kain lap.

9
    c. Memeriksa tegangan baterai Dalam melakukan pemeriksaan
baterai pertama yang kita lakukan adalah mengkalibrasi alat ukur
pengukur tegangan baterai ( multi tester ), kita kalibrasi pada angka
50 pada bagian DC, kemudian kita lakukan pengukuran dengan
menempelkan kabel positif, negatif multi tester ke terminal positif,
negatif baterai.

    d. Memeriksa berat jenis baterai Lepas tutup tiap sel baterai,
kemudian ukur satu-persatu tiap sel tersebut dengan cara masukkan
pipet hydrometer dengan posisi tegak dan setelah itu tekan karet
pipet sehingga sebagian air accu pada batterai berpindah pada
hydrometer. Setelah itu lakukan pemeriksaan dengan melihat
angka dan warna yang ditunjukkan hydrometer.

3. Pemeriksaan oli mesin

    a. Memeriksa leveling atau ketinggian oli periksa leveling atau


ketinggian oli, dengan cara menarik batang pengukur oli mesin,
kemudian lap dengan majun dan masukan kembali batang
paengukur tersebut, tarik kembali pastikan oli berada diantara
tanda H/F dan L ( H= high/F=full /penuh dan L=low/rendah ),
keadaan minyak pelumas harus berada pada tanda F, bila
berkurang maka tambahkan minyak pelumas tersebut sampai
dengan tanda F.

    b. Memeriksa kualitas atau kekentalan oli periksa kekentalan oli


dengan visual, apa bila kekentalan oli sudah berkurang dan warna
sudah tidak sesuai dengan aslinya maka oli harus diganti.
Penggantian minyak pelumas biasanya setelah jarak tempuh
berkisar 2.500-5.000 kilometer.

10
4. Pemeriksaan saringan udara.

  Mesin yang kami gunakan sudah berbentuk stand, dan sudah


diganti dengan yang baru, jadi tidak perlu dilakukan pengantian
atau pemeriksaan saringan udara.

5. Pemeriksaan filter bensin

    Dalam pemeriksaan filter bensin, pertama yang kita lakukan


adalah lepas filter bensin dari dudukanya kemudian periksa secara
manual keadaan dan Bersihkan menggunakan kompresor dengan
menyemprotkan anggin dari arah fuel tank yang nantinya angin
akan masuk ke sirip-sirip elemen filter bensin dan keluar ke arah
fuel pump.

6. Pemeriksaan Drive belt.

    a. Pemeriksaan keadaan drive belt Secara visual cek drive belt
apakah terdapat kerusakan yang memungkinkan, retak dan rapuh.
Dengan cara kita lepas drive belt kemudian kita bengkokan seperti
pada gambar dibawah ini. Jika drive belt tidak retak atau patah
berarti keadaan masih baik. bila dalam pemeriksaan drive belt
terdapat hasil yang tidak sesuai dengan standar gantilah dengan
baru.

    b. Memeriksa kekencangan atau kerenggangan drive belt


Kekencangan drive belt perlu diperiksa dan disetel. Dengan cara
atas dan kemudian baru yang bawah, sehingga alternator dapat
dengan bebas bergerak. Setel ketegangan drive belt menggunakan
tekanan tangan atau timbangan pegas. spesifikasi : 7,5 – 10,5 mm.
Tapi kami disini penyetel dengan zxcvvmenggunkan tangan atau
manual

11
7. Pemeriksaan pengapian

    Pemeriksaan pengapian pada mesin,dilakukan dengan


menggunakan alat scan tool, dan jika pengapian mengalami gejala
atau trobel maka lakukan pengecekan dan penyetelan dengan
menggunakan scan tool

8. Pemeriksaan busi.

    Dalam proses pemeriksaan busi hal pertama yang harus


dilakukan adalah melepas koil yang menempel pada busi tiap
kepala silinder. Setelah dilepas maka lepaskan busi pada tiap
silinder dengan menggunakan kunci busi. Kemudian periksa secara
visual keadaan busi, periksa celah busi dengan menggunakan filler
gauge

9. Pemeriksaan tekanan kompresi.

    pemeriksaan tekanan kompresi pastikan oli mesin cukup dan aki
punya strum yang kuat, panaskan mesin sampai suhu kerja normal,
kemudian diamkan mesin 5-10 menit, lepas semua busi, pasangkan
alat pengukur kompresi pada busi no1, kemudian buka trotel penuh
dan start mesin hingga tekanan kopresi pada nilai tertinggi.
Selanjutnya lakukan tes yang sama pada silinder lainya, sandar
spesifikasi selisih tiap silinder 2,0 kg/cm² setiap kilometer 20.000.
penyatelan katup ini pada dasarnya sama dengan penyatelan katup
biasa yang terdapat pada mobil konvensional, dalam penyetelan
yang pertama kita lakuan dengan memutar puli poros engkol
pastikan silinder 1 pada posisi TMA, dan katup in ex bebas, ).
Kendorkan mur pengunci yang terdapat pada rocker arm dan
putarkan sekrup penyetelnya hingga diperoleh celah diantara
rocker arm dan ujung batang katub. kemudian setelah penyetelan
dilakukan kencangkan mur pengunci tadi dan periksa kembali
celah katubnya dengan menggunakan filler gauge, kemudian putar

12
kembali puli poros engkol satu putaran penuh (360°), periksa roker
arm katup in dan ex yang bebas, kemudian stel katup tersebut.

a. Penyetelen celah katup pada mesin dingin


Panaskan mesin pada suhu kerja kemudian diamkan 5-10
menit,kemudian setel katup dengan cara memutar puli poros
engkol pastikan silinder 1 pada posisi TMA, dan katup in ex bebas,
). Kendorkan mur pengunci yang terdapat pada rocker arm dan
putarkan sekrup penyetelnya hingga diperoleh celah diantara
rocker arm dan ujung batang katub. kemudian setelah penyetelan
dilakukan kencangkan mur pengunci tadi dan periksa kembali
celah katubnya dengan menggunakan filler gauge, kemudian putar
kembali puli poros engkol satu putaran penuh (360°), periksa roker
arm katup in dan ex yang bebas, kemudian stel katup tersebut.
Spesifikasi: katup IN : 0.15-0.19 mm Katup EX : 0.26-0.30 mm
b. Penyetelan celah katup pada mesin.
Kondisi panas yang kami teliti dalam penyetelan katup dilakukan
pada saat mesin dingin saja, jadi ketika mesin dalam kondisi panas
maka dinginkan mesin khususnya pada mekanisme katup tersebut
dengan kipas manual. Setelah mesin sudah dalam keadaan dingin
lakukan penyetelan katup. Prosedur tersebut dianjurkan dari Diller.

Pemeriksaan menggunakan scan tool

    Sistem EFI terdapat komponen-komponen elektronik seperti


sensor, aktuator dan ECU yang setiap waktu bisa terjadi kerusakan.
gejala lain yang memperburuk kondisi kerja mesin. Oleh sebab itu
perlu dilakukan langkah scan troubleshooting ketika melakukan
tune up pada EFI. Berikut langkah-langkah men-scan mesin EFI:

a. Menghubungkan Data Link Connector (DLC) dengan alat scan


tools sesuai dengan pin DLC.

13
b. Menghidupkan Mesin sehingga kondisi komponen mesin dapat
terdeteksi oleh scan tools.

c. Mengoperasikan program scan tools

1) Menekan tombol ON pada scan tools,

2) Memilih vehicle diagnosis tekan enter,

3) Memilih menu Japanese vehicle diagnosis tekan enter,

4) Memilih produk asal mesin diciptakan (Japan/Korea) Memilih


Produsen Mesin tekan enter,

5) Memilih menu general tekan enter,

6) Memilih model mesin (engine with A/T) tekan enter,

7) Memilih menu conektor enter.

8) Kemudian pilih diagnosis trouble codes untuk mengetahui


gejala pada mesin atau bisa juga Ketika terdapat trouble
code maka melakukan langkah erase yaitu langkah
menghapus troubel code yang ada pada sistem EFI
dengan menekan menu erase. Ketika langkah menghapus
troubel code tidak bisa maka yang dilakukan adalah
melakukan pemeriksaan langsung pada komponen sistem
EFI. Seperti memeriksa soket sensor yang longgar,
memeriksa tegangan sensor, memeriksa tahanan sensor
dan memeriksa kontinuitas sensor. Setelah melakukan
pemeriksaan komponen pada sistem EFI dan hasilnya
masih terdapat trouble code maka dilakukan langkah
penggantian sensor. Hasil : tidak ada trouble code pada
yang saya teliti.

14
B. DIFFERENTIAL

Diambil dari bahasa inggris "differential" yang memiliki arti


"beda", jadi arti dari gardan ini kurang lebih adalah komponen yang
berfungsi sebagai "pembeda". Pembeda dalam hal apa ? khusus di dunia
otomotif, pembeda yang dimaksud disini adalah untuk membedakan
gerakan putar antara poros ban kiri dan kanan kendaraan saat belok.
Selain berfungsi untuk meneruskan gaya gerak dari mesin ke poros
penggerak ternyata gardan juga memiliki fungsi lain yang mungkin saja
masih jarang orang yang tahu, oleh sebab itu pada tulisan kali ini selain
membagikan tentang pengertian gardan atau differential, kami juga akan
memberikan pejelasan singkat mengenai fungsi dari gardan mobil.

Fungsi Gardan atau Differential


Gardan sebagai pembeda putaran poros roda antara kiri dan kanan

Fungsi utama dari gardan atau differensial ini adalah sebagai


pembeda gerak putar antara poros atau as roda bagian kiri dan bagian
kanan kendaraan. Dengan adanya perbedaan putar inilah radius belok
mobil menjadi lebih pendek sehingga mobil tidak perlu berputar lebih
jauh ketika belok full. Selain mempermudahkan mobil pada saat belok,
dengan adanya perbedaan putaran antara roda kiri dan kanan mobil
membuat salah satu ban tidak mengalami selip yang hanya akan
membuatnya cepat aus dan rusak.

Gardan juga berfungsi sebagai penerus tenaga putar mesin menuju poros
penggerak

Gardan selain memiliki fungsi sebagai pembeda gerak antara poros roda
bagian kiri dan kanan juga memiliki fungsi lainnya yakni sebagai penerus
tenaga putar yang dihasilkan oleh mesin menuju poros roda penggerak,
dalam hal ini adalah ban kendaraan.

15
3. Gardan mengubah arah putar sebesar 90 derajat

Dengan adanya gardan pada kendaraan ini, maka tenaga putar yang
semula lurus dari mesin - transmisi - kopling akan diubah menjadi
sebesar 90 derajat sehingga dapat memutar poros roda penggerak. Coba
bayangkan tanpa adanya gardan ini, mungkin mobil jalannya tidak lagi
kedepan atau kebelakang melainkan menyamping ke kiri ataupun
kekanan layaknya kepiting :).

4. Meningkatkan tenaga putar / momen

Dengan adanya gardan ini maka tenaga ptar yang dihasilkan oleh
mesin bisa ditingkatkan lebih besar lagi dan selanjutnya tenaga ini akan
disalurkan ke poros poros roda penggerak. Hal ini bisa anda lihat dimana
gigi pinion gear yang ukurannya kecil ini memutar ring gear yang
ukurannya lebih besar.

C.ELECTRICAL BODY

Sistem kelistrikan bodi adalah instalasi dari berbagai rangkaian sistem

kelistrikan dari kendaraan. Rangkaian kelistrikan bodi tersebut, antara lain

sistem penerangan dan sistem peringatan.

Sistem penerangan terbagi dalam beberapa sistem antara lain sistem

lampu penerangan depan dan lampu peringatan. Lampu penerangan depan

terdiriatas lampu kepala/depan (head light) dan lampu kota. Sedangkan lampu

peringatan terdiri atas lampu rem (brake light), lampu tanda belok

(turn signal light), klakson (horn), lampu-lampu indikator dan instrumen.

Sistem kelistrikan bodi berfungsi sebagai penerangan pada kendaraan

dan memberikan tanda-tanda kepada pengendara lain pada saat membelok

ataupun akan berhenti sehingga pengendara akan aman dari kecelakaan.

16
Selain itu sistem kelistrikan bodi juga memberikan indikator pada si

pengendara .Contohnya lampu tanda belok ke kanan taupun kiri sudah

menyala kondisi bahan bakar masih banyak atau sudah habis. Selain itu juga

ada lampu indikator tanda belok, lampu indikator lampu jauh, dan lampu

check engine.

1. Komponen Sistem Kelistrikan Bodi

a. Baterai
Baterai adalah tempat penyimpanan tenaga listrik yang mengubah

tenaga listrik diubah menjadi tenaga kimia dan sebaliknya. Baterai

biasanya terdapat pada mesin yang mempunyai sistem kelistrikan di

mana baterai sebagai sumber tegangan sehingga mesin tidak dapat

dihidupkan tanpa baterai. Hampir semua baterai menyediakan arus

listrik tegangan rendah (12 V) untuk sistem pengapian, pengisian ,

stater dan kebutuhan lainnya pada kendaraan bermotor. Dengan

sumber tegangan baterai akan terhindar kemungkinan terjadi masalah

dalam menghidupkan awal mesin, selama baterai, rangkaian dan

komponen sistem pengapian lainnya dalam kondisi baik. Arus listrik

DC (Direct Current) dihasilkan dari baterai (Accumulator). Baterai

tidak dapat menciptakan arus listrik, tetapi dapat menyimpan arus

listrik melalui proses kimia. Di dalam baterai terdapat sel-sel yang

jumlahnya tergantung pada kapasitas baterai itu sendiri, untuk baterai

6 volt mempunyai tiga buah sel sedangkan baterai 12 volt mempunyai

17
enam buah sel yang berhubungan secara seri dan untuk setiap sel

baterai menghasilkan tegangan kurang lebih sebesar 2,1 volt.

b. Altenator

Altenator atau generator berfungsi berfungsi sebagai penyedia

tegangan yang digunakan untuk mengisi baterai dan mensuplai

kebutuhan sistem-sistem kelistrikan. Sumber tegangan pada sepeda

motor merupakan sumber tegangan AC yang sering disebut alternator.

Alternator terdiri atas Kumparan Pembangkit (Kumparan Stator) dan

Magnet permanen (Rotor), berfungsi untuk mengubah energi mekanis

yang didapatkan dari putaran mesin menjadi tenaga listrik arus AC.

c. Jaringan Kabel

Jaringan kabel (wiring harness) adalah sekelompok kabel-kabel

dan kabel yang masing-masing terisolasi, menghubungkan ke

komponen-komponen sirkuit, dan sebagainya. Semuanya disatukan

dalam satu unit untuk mempermudah dihubungkan antara

komponenkomponen kelistrikan dari suatu kendaraan.

Untuk kabel bergaris huruf di depan garis miring menunjukkan

warna dasar atau dominan, sedangkan yang dibelakang menunjukkan

warna garis.

d. Regulator

Merupakan serangkaian komponen elektronik, fungsi utama

rectifier adalah sebagai penyearah arus bolak-balik yang dihasilkan

18
alternator menjadi arus searah. Pada sistem pengisian sepeda

motor,rectifier juga berfungsi sebagai pengatur/pembatas (regulator)

arus dan tegangan pengisian yang masuk ke baterai maupun ke lampu

lampu pada saat tegangan baterai sudah penuh maupun pada putaran

tinggi.

e.Flasher

Berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus listrik secara

otomatis. Arus listrik tersebut dialirkan ke lampu tanda belok .Oleh

karenanya lampu tanda belok dapat berkedip.

19
BAB III

SISTEMATIKA KERJA

A. PROSES KERJA
Langkah-langkah kerja produk atau jasa antara lain:
1. Mengidentifikasi kerusakan system dan komponen.
2. Penyediaan alat dan bahan yang diperlukan.
3. Melakukan langkah-langkah kerja sebagai berikut.

B. ANALISIS KERUSAKAN DAN PERBAIKAN


1. PERAWATAN DAN PERBAIKAN TUNE UP ENGGINE EFI
a. Mengidentifikasi kerusakan pada engine efi.
b. Mempersiapkan alat dan bahan.
c. Membongkar komponen engine efi.
d. Membersihkan komponen-komponen engine efi.
e. Mengukur dan memeriksa engine efi.
f. Merakit kembali komponen engine efi.
g. Menyetel system engine efi.
h. Melakukan pengujian engine efi.
2. PERAWATAN DAN PERBAIKAN DIFFERENTIAL
a. Mengidentifikasi kerusakan pada differential.
b. Mempersiapkan alat dan bahan.
c. Membongkar komponen dufferential.
d. Memberishkan komponen-komponen differential.
e. Mengukur dan memeriksa differential.
f. Merakit kembali kompnen differential.
g. Melakukan pengujian differential.
3. PERAWATAN DAN PERBAIKAN ELECTRICAL BODY
a. Mengidentifikasi kerusakan pada electrical body.
b. Mempersiapkan alat dan bahan.

20
c. Membongkar komponen electrical body.
d. Membersihkan komponen-komponen electrical body.
e. Mengukur dan memeriksaelectrical body.
f. Merakit kembali komponen.electrical body.
g. Menyetel system.electrical body.
h. Melakukan pengujian starting electrical body.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Peralatan Dan Bahan System Engine Efi

No Nama alat Merek Spesifikasi Satuan Jumlah Pemilik

Engine stand EFI toyota


1 Standar Pcs 1 Sekolah
EFI soluna

2 Tool set TEKIRO Standar Pcs 1 Sekolah

3 AVO digital SANWA Standar Pcs 1 Sekolah


4 Tachometer GOYO Standar Pcs 1 Sekolah
5 Scanner FOXWELL Standar Pcs 1 Sekolah

6 Temperatur TEKIRO Standar Pcs 1 Sekolah


tester
7 Hidro meter TEKIRO Standar Pcs 1 Sekolah
8 Compresor TEKIRO Standar Pcs 1 Sekolah
presure
gauge

Tabel 1. Peralatan System Engine Efi

No Nama Bahan Merek Spesifikasi Satuan Jumlah

1 Bensin Pertamina Standar Liter 5

2 Majun - Standar Kg 1

21
3 Pipe - Standar Set 1

4 Sensor - Standar Set 1


Standar
5 ECU Standar Pcs 1
Pabrik
Ignition Standar
6 Standar Pcs 1
Swicth pabrik
7 Battery YUASA 12V 35Ah Pcs 1

8 Fuse DENSO 20 Ampere Set 1

9 Relay DENSO Standar Pcs 1


Toyota engine
10 TOYOTA Standar Unit 1
EFI soluna

Tabel 2. Bahan System Engine Efi

2. Peralatan Dan Bahan Differential

No Nama alat Merek Spesifikasi Satuan Jumlah Pemilik


SST
1 TEKIRO Standar Set 1 Sekolah
Differential
2 Jack Stand TEKIRO Standar Pcs 1 Sekolah
Kunci
3 TEKIRO Standar Pcs 1 Sekolah
Momen
4 Palu Besi TEKIRO Standar Pcs 1 Sekolah

5 Kunci Shock TEKIRO Standar Pcs 1 Sekolah


Kunci Pas
6 TEKIRO Standar Set 1 Sekolah
Ring
Kunci
7 TEKIRO Standar Pcs 1 Sekolah
Remove
Dial
8 TEKIRO Standar Pcs 1 Sekolah
Indikator
9 Senter Pen TEKIRO Standar Pcs 1 Sekolah

22
10 Obeng (-) (+) TEKIRO Standar Pcs 1 Sekolah

11 Palu Plastik TEKIRO Standar Pcs 1 Sekolah

Tabel 3. Peralatan Differential

No Nama Bahan Merek Spesifikasi Satuan Jumlah

1 Majun - Standar Kg 1
Oil RORED HDA
2 Standar Liter 2
Differential SAE 90
3 Bensin Pertamina Standar Liter 5

4 Differential Toyota 4K Standar Unit 1

5 Grease - Standar Kaleng 1

6 Three bond - Standar Pcs 1

7 Sabun - Standar Pcs 1


Seal Oil
8 Toyota 4K Standar Buah 1
Drive
Bearing
9 Toyota 4K Standar Buah 1
Drive Pinion
Bearing Side
10 Toyota 4K Standar Buah 1
Gear

Tabel 4. Bahan Differential

3. Peralatan dan Bahan Electrical Body

No Nama Alat Merek Spesifikasi Satuan Jumlah Pemilik

1 Testpen OKAWA Standar Pcs 1 Sekolah

23
2 Multitester SANWA Standar Pcs 1 Sekolah
Screw
3 TEKIRO Standar Pcs 1 Sekolah
driver
4 Solder DEKO Standar Pcs 1 Sekolah

5 Cutter KENKO Standar Pcs 1 Sekolah

6 Isolasi NACHI Standar Pcs 1 Sekolah

Tabel 5. Peralatan electrical body

No Nama Bahan Merek Spesifikasi Satuan Jumlah

1 Battrey YUASA 12v 35Ah Pcs 1

2 Isolasi NACHI Standar Pcs 1

3 Ignition Swicth Standar Pabrik Standar Pcs 1

4 Alternator Standar Pabrik Standar Pcs 1

5 Kabel Standar Pabrik Standar Set 1

6 Fuse 12V DENSO Standar Set 1

7 Relay 12V DENSO Standar pcs 1

8 Timah - Standar Pcs 1

9 Majun - Standar Kg 1

Tabel 6. Bahan Electrical body

24
D. Anggaran Biaya
1. TUNE UP ENGINE EFI

Harga
Jumlah Jumlah
satuan
No Nama alat Spesifikasi
Satuan (Rp.) Harga (Rp.)

1 Sensor Standar Set - -

2 Injektor Standar Set - -

3 Majun - 1 kg Rp.15.000 Rp.15.000

4 Battery Standar - - -
Saringan bahan
5 Standar 2 Pcs Rp.115.000 Rp.230.000
bakar
Pompa bahan
6 Standar 1 Pcs Rp.110.000 Rp.110.000
bakar
7 Selang Standar 1 Set Rp.100.000 Rp.100.000
Preesure
8 Standar Pcs - -
regulator
9 Ecu Standar Pcs - -

10 WD - 1 Pcs Rp.50.000 Rp.50.000

11 Bensin Pertamina 5 liter Rp.8.000 Rp.40.000

JUMLAH Rp.545.000

Tabel 7.biaya perbaikan engine EFI

a. Bahan Rp. 545,000


b. Ongkos kerja Rp. 500,000
c. PPN (10 % X a) Rp. 54,000
d. PPH (1,5 % X b) Rp. 75,000+
e. Biaya yang harus dibayar konsumen Rp. 1,174,000

2. DIFFERENTIAL

25
Harga
Jumlah Jumlah
satuan
No Nama alat Spesifikasi
Satuan (Rp.) Harga (Rp.)
Seal oil drive
1 4A-FE 1 buah Rp. 28.000 Rp. 28.000
pinion
Bearing drive
2 4A-FE 1 buah Rp.130.000 Rp.130.000
pinion
Bearing side
3 4A-FE 2 buah Rp.580.000 Rp.1.160.000
gear
For
4 Grease 1 kaleng Rp. 60.000 Rp. 60.000
automotive
Oil
5 SAE 90 2 Liter Rp. 40.000 Rp. 80.000
Differential
6 Solar - 1 Liter Rp. 8.000 Rp. 8.000

7 Sabun Rinso 1 buah Rp. 5.000 Rp. 5.000

8 Majun - 1 kg Rp. 15.000 Rp. 15.000

JUMLAH Rp.1.486.000

a. Bahan Rp. 1,486,000


b. Ongkos kerja Rp.1,000,000
c. PPN (10 % X a) Rp. 75,800
d. PPH (1,5% X b) Rp. 60,000+
e. Biaya yang harus dibayar konsumen Rp. 2,621,000

3. ELECTRICAL BODY

Jumlah Harga Satuan Jumlah


NO Nama Alat Spesifikasi
Satuan (RP) Harga (RP)

1 Lampu depan Standar 2 Rp.20.000 Rp.40.000

26
2 Flaser Standar 1 Rp.65.000 Rp.65.000

3 Sekring 20A 2 Rp.15.000 Rp.30.000

4 Relay Standar 1 Rp.55.000 Rp.55.000

5 Isolasi - 1 Rp.10.000 Rp.10.000

JUMLAH Rp.200.000

a. Bahan Rp. 300,000


b. Ongkos kerja Rp. 100,000
c. PPN (10 % X a) Rp. 20,000
d. PPH (1,5% X b) Rp. 15,000+
e. Biaya yang harus dibayar konsumen Rp. 435,000

LAMPIRAN

ENGINE EFI

1.FUEL PUMP

27
2. INJEKTOR

4. SENSOR

DIFFERENTIAL

28
ELECTRICAL SYSTEM

1. IGNITION SWITCH

29
2. LAMPU UTAMA

4. BATERAI

30
4.KUNCI KONTAK

5.FUSE

6.FLASER

31
6. KABEL

8.RELAY

32
9.SWITCH LAMPU REM

33
.DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2005,perhitungan dasar mesin pesawat angkat.15 halaman.

Abdullah 2005,alat angkat 2 bandung :balai pustaka.10 halaman.

Aninim 2012,cara membuat proposal ahkir sekolah dengan baik dan benar.10
halaman

Dwi Wahyu dkk,alat angkat 2.bandung:balai pustaka 20 halaman

Eksilopedia,2005,iptek untuk ana pelajar dan umum,bandung:lentera abadi


halaman.

34
35

Anda mungkin juga menyukai