2. Keterampilan
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan lingkup kajian Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor. Menampilkan
kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
ii
Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.1 Memahami prinsip kerja mekanisme katup
2. KD pada KI keterampilan
4.1 Merawat secara berkala mekanisme katup
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menelaah komponen komponen katup dengan santun
2. Peserta didik dapat mempresentasikan mekanisme katup dengan sopan
3. Peserta didik dapat menyetel celah katup sesuai dengan SOP
4. Peserta didik dapat merawat katup sesuai dengan SOP
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
MEKANISME KATUP
A. Deskripsi Singkat
Kemajuan Teknologi dibidang otomotif selalu berkembang dan
berkelanjutan, baik model maupun kinerja mesin agar motor memenuhi syarat
layak jalan (berjalan, berbelok, berhenti) dengan sempurna dan aman. Kinerja
motor sangat ditentukan oleh: a) kecepatan dimana kemampuan kendaraan
melaju dengan jarak tempuh dan waktu tertentu, b) akselarasi dimana
kemampuan kendaraan melaju dengan mendahului kecepatan optimum pada
awal dan variasi putaran, c) kebutuhan bahan bakar, dimana kebutuhan bahan
bakar kendaraan pada kecepatan tetap atau bervariasi, d) jarak pengeraman,
dimana kemampuan kendaraan mampu berhenti pada jarak pengereman
tertentu, e) climbing ability adalah kemampuan kendaraan melaju dengan
mennanjak dengan kecepatan optimum pada variasi kondisi, f) radius belok,
dimana kemampuan kendaraan membelok pada radius terkecil roda depan.
Motor merupakan tenaga penggerak yang konstan dan stabil untuk berjalan
pada berbagai kondisi : kecepatan tinggi dan menanjak dalam jangka yang
lama. Untuk memenuhi hal tersebut mesin (engine) harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut: 1). Bahan bakar yang baik, dimana campuran bahan
bakar yang tepat dan dipasok dengan tepat, 2) Kompresi yang tepat tanpa
kebocoran, 3) Pengapian yang baik dan kuat dengan saat pengapian yang
tepat.
B. Tujuan Pembelajaran
3. Peserta didik mampu menelaah komponen komponen katup dengan
santun
4. Peserta didik dapat memahami mekanisme katup sesuai SOP
1
C. Mekanisme Katup
I. Komponen-komponen katup
Stuktur kerja mekanisme katup dan urutan kerja dimulai saat poros engkol
berputar, maka akan mengakibatkan berputarnya camshaft yang dihubungkan
melalui timing chain dan roda gigi/sprocket. Camshaft akan menggerakan
rocker arm dan rocker arm akan menekan batang katup sehingga terjadi
pergerakan katup.
Keterangan:
1. Katup
2. Dudukan katup
3. Pengantar katup
4. Pegas katup
5. Penjamin pegas
6. Pengunci
7. Sil katup
1. Katup
Katup berfungsi sebagai pintu gerbang pemasukan bahan bakar dan
pembuangan gas sisa pembakaran, yang mana waktu pembukaan dan
2
penutupan katup-katup tersebut diatur sesuai dengan prinsip kerja
mesin. Kontruksi katup terdiri dari kepala katup (valve
head), batang katup (valve stem) berbentuk seperti jamur. Bagian
katup yang berhimpit disebut permukaan katup (valve face) yang
dibuat miring sesuai dengan kemiringan permukaan dudukan katup.
Kepala katup atau daun katup, pada katup hisap berdiameter lebih
besar dibandingkan dengan katup buang, karena perbedaan tekanan
antara gas yang masuk kedalam silinder dan gas yang keluar dari
dalam silinder. Katup hisap mengandalkan perbedaan tekanan udara
luar dengan penurunan tekanan dalam silinder yang disebabkan oleh
hisapan torak, sedangkan pada katup buang gas bekas pembakaran
akan keluar dari silinder dengan tekanan sisa pembakaran sehingga
cukup kuat untuk mendorong gas bekas pembakaran keluar dari
silinder. Disamping itu juga dimaksudkan agar pemasukan bahan
bakar udara lebih sempurna.
Gambar 2. katup
3
2. Dudukan katup
Dudukan katup berfungsi sebagai tempat dudukan kepala katup.
Antara kepala katup dengan dudukan katup harus membuat
persinggungan yang rapat agar tidak terjadi kebocoran gas pada saat
kompresi atau kerja. Sudut kemiringan persinggungan katup dengan
dudukan katup untuk katup masuk dan katup buang adalah 45º, lebar
persinggungan katup dengan dudukan katup dimaksudkan agar
tekanan katup dan dudukan katup dapat sebesar mungkin, agar
persinggungan katup dengan dudukan katup tidak mudah terbakar dan
tidak mudah terselip kotoran yang menyebabkan kebocoran gas pada
langkah kompresi atau kerja.
Keterangan:
1. Pegas katup
2. Mur pengunci
3. Penyetel katup
4. Rocker arm
5. Katup
6. Bos katup
7. Dudukan katup
4. Pegas katup
Fungsi d rapat-rapat dalam kedudukannya. Telah diketahui bahwa
kerja katup adalah membuka dan menutup disesuaikan dengan
4
langkah torak. Pada saat membuka, katup digerakan oleh sumbu nok
dan pada saat menutup katup digerakan oleh pegas katup. Jumlah
pegas yang dipasang pada sebuah katup ada yang satu katup dan ada
yang dua buah.
5. Penjamin pegas
5
Berikut gambar dari masing-masing inovasi penempatan katup pada sepeda
motor:
6
rocker arm menyebabkan gerakan balik lebih besar dan juga jarak klep dan
cam yang jauh menyebabkan kurang stabilnya ia pada putaran tinggi
DOHC adalah sistem poros ganda di kepala silinder. Fungsi DOHC sama
dengna SOHC, bedanya terletak pada banyaknya poros cam tersebut. Pada
DOHC jumlah poros camnya dua, sedangkan pada SOHC hanya satu. Pada
tipe ini ada yang memakai rocker arm ada juga yang tidak.ada. Klep masuk
dan klep buang dioperasikan tersendiri oleh dua buah cam. Tipe DOHC yang
memakai rocker arm alasannya untuk mempermudah penyetelan kelonggaran
klep dan merubah langkah buka klep. Tipe ini perawatannya rumit biaya
pembuatannya tinggi dan mesin lebih berat. Biasanya dipakai pada mesin-
mesin sport kecepatan tinggi
7
Gambar 9. penempatan katup DOHC
8
BAB II
PERAWATAN MEKANISME KATUP
A. Deskripsi Singkat
Sebuah sepeda motor terkecilpun dibuat lebih dari 1000
komponen. Pada umumnya sepeda motor dikendarai untuk jangka
panjang, karenanya besar kemungkinan, “performance/unjuk
kerjanya “ akan menurun dan kerusakan terjadi lambat atau cepat,
meskipun hal ini tergantung dari pemeliharaan si empunya dan
kebiasaannya mengendarai sepeda motor.
Tetapi pada umumnya sebuah sepeda motor tidak akan rusak
dengan tiba tiba bila digunakan secara normal, kecuali tentunya bila
terjadi kecelakaan. Sebelum kerusakan terjadi, motor tersebut
memperlihatkan gejala gejala operasional yang tidak normal,
misal : suara bunyi yang agak keras dari tumbukan antara
klep/katup (valve) dengan tuas katup (rocker arm) pada kepala
silinder. Dan untuk memperpanjang umur kendaraan sepeda motor
sesuai ketentuan pabrik, maka perlu perawatan secara
berkala/periodik.
B. Tujuan Pembelajaran
3. Peserta didik dapat merawat katup sesuai dengan SOP
4. Peserta didik dapat menyetel celah katup sesuai dengan SOP
9
C. Merawat mekanisme katup
1. Jadwal perawatan
Yang lebih
DILAKUKAN dulu tercapai
PEMBACAAN ODOMETER (Km.)**
PADA
PG
BAGIAN PG I PG II
III
YANG DISERVIS
500 2000 4000 8000 12000
Busi P P G G G
Renggang klep P P P P P
Saringan udara * B B G
Karburator P
Putaran stasioner P P P P P
Saringan minyak
B
pelumas
Kopling P P P P P
10
km
Keausan sepatu
P P P
rem
Suspensi depan/
P P P&L P&L P&L
belakang
11
membuka dan cepat menutup. Apabila hal ini terjadi pada katup masuk
maka pemasukan campuran bahan bakar udara berlangsung cepat sehingga
jumlah campuran yang masuk sedikit. Tekanan kompresi menjadi rendah
karena jumlah campuran bensin dan udara yang dikompresikan sedikit.
Jika tekanan kompresi rendah maka akan berakibat tenaga motor menjadi
berkurang. Akibat selanjutnya adalah mesin sulit dihidupkan. Setelah
hidup maka suara mesinpun berisik sekali. Karena pemasukan gasnya
kurang, mesin akan tersendatsendat pada putaran tinggi. Sementara itu
mesin tidak dapat berputar stasioner. Itulah sebabnya celah katup harus
disetel dengan tepat. Biasanya besar kerenggangan celah katup masuk dan
katup buang sekitar 0,04 – 0,07 mm.
Gambar 10. Celah katup yang terlalu kecil dan celah katup terlalu
besar
12
a) Penggerak katup berisik (ada suara pukulan-pukulan)
b) Bagian penggerak katup bisa patah ( pukulan dan kejutan )
2) Celah katup terlalu kecil
13
Agar supaya katup-katup dapat menutup dengan sempurna pada
semua keadaan temperatur.
SPESIFIKASI KATUP
14
c. Tahapan-tahapan menyetel celah katup
1. Melepas tutup penyetel katup, tutup lubang pemeriksaan tanda pengapian dan tutup
lubang poros engkol
2. Memutar poros engkol berlawanan arah jarum jam sampai tanda “T” tepat
dengan tanda penyesuai pada tutup bak mesin kiri (piston akhir kompresi).
3. Menyetel celah katup menggunakan lidah pengukur (feeler gauge) dan valve
adjusting wrench. Celah katup (dingin) : 0,05 mm (IN & EX sama)
15
Daftar Pustaka
Sujarwo. 2013. Pemeliharaa Mesin Sepeda Motor. Malang: Direktorat Jendral Guru
Dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan & Kebudayaan.
New step 1
16