Anda di halaman 1dari 80

PENGECATAN ULANG

DAIHATSU HIJET 1000 TAHUN 1984 AB1236RB


BAGIAN DEPAN

PROYEK AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta


Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

Oleh
PUGUH SEPTYO UTOMO
Nim : 07509134084

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
APRIL 2010/2011
LEMBAR PENGESAHAN

PROYEK AKHIR
PENGECATAN ULANG DAIHATSU HIJET 1000 TAHUN 1984
AB1236RB BAGIAN DEPAN

Dipersiapkan dan disusun oleh :


PUGUH SEPTYO UTOMO
NIM. 07509134084
Telah dipertahankan di depan panitia penguji Proyek Akhir
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Pada Tanggal : 30 Desember 2011
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat guna memperoleh gelar
AHLI MADYA DIPLOMA III

Susunan Panitia Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Penguji Noto Widodo, M.Pd. ......................................

Sekretaris Penguji Martubi, M.Pd. ......................................

Penguji Utama Bambang Sulistyo, M.Eng. ......................................

Yogyakarta, Februari 2012

Dr. Mochammad Bruri Triyono, M.Pd.


NIP. 19560216 198603 1 003

ii
PERSETUJUAN

Proyek Akhir ini yang berjudul PERBAIKAN CAT DAIHATSU HIJET


1000 TAHUN 1984 AB1236RB BAGIAN DEPAN ini telah disetujui oleh
pembimbing untuk diujikan.

Yogyakarta, Desember 2011


Dosen Pembimbing,

Noto Widodo, M.Pd.

iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Proyek Akhir ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya atau gelar lain

disuatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat

karya atau pendapat yang ditulis orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, Desember 2011


Yang Menyatakan,

Puguh Septyo Utomo


NIM. 07509134084

iv
PERBAIKAN CAT DAIHATSU HIJET 1000 TAHUN 1984 AB1236RB
BAGIAN DEPAN

Oleh:

Puguh Septyo Utomo


NIM.07509134084

ABSTRAK

Tujuan dari pengecatan ulang bodi bagian depan mobil Daihatsu Hijet
adalah mengetahui proses persiapan pemukaan bodi mobil HIJET sebelum dicat,
mengetahui teknik dan prosedur pengecatan mobil HIJET yang baik dan benar,
mengetahui proses pengeringan mobil HIJET yang baik dan benar, mengetahui
proses penyelesaian cat mobil HIJET yang baik dan benar, mampu memperbaiki
bodi dan mengecat kendaraan sesuai prosedur yang benar.
Proses memperbaiki kerusakan pada cat mobil Daihatsu Hijet bagian
depan meliputi menilai perluasan permukaan yang mengalami kerusakan,
mengupas lapisan cat pada bodi yang mengalami kerusakan, pendempulan,
pengamplasan, proses masking, proses pengaplikasian epoxy, proses pengecatan
cat dasar, proses pengecatan cat akhir, proses pengaplikasian clear, pengkilapan
dan pemolesan. Alat-alat yang dibutuhkan untuk perbaikan dan pengecatan bodi
mobil Daihatsu Hijet bagian depan antara lain: seperangkat amplas, kompresor,
blok tangan, sander, polisher, spraygun, batang pengaduk, kape, air duster gun,
mixing plate, masking paper dan buffer. Sedangkan bahan yang diperlukan untuk
perbaikan dan pengecatan body mobil Daihatsu Hijet bagian depan antara lain:
amplas dari grit #80-#2000, cat dasar drasso silver crystal metalic, cat utama
drasso biru curacao metalic, thinner merk triring, epoxy Alfagloss, spot putty,
compound Alf,kain lap, mata sander, sikat kawat dan mangkok, sealer, dempul
Alfagloss, isolasi kertas,dan kape.
Setelah dilakukan pengujian dengan cara manual/visual yaitu dengan
cara meraba dengan telapak tangan pada bagian permukaan cat dan memandang
dari sudut pandang yang berbeda-beda dapat diperoleh hasil sebagai berikut,
kerataan permukaan sudah sama (tidak ada permukaan yang bergelombang), hasil
pengecatan sudah cukup halus hanya saja ditemukan adanya bagian kendaraan
yang mengalami meleleh sehingga dikategorikan baik

v
MOTTO

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena

didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan

untuk berhasil. (Mario Teguh)

Dimana ada kemauan, disana pasti ada jalan.

Kehidupan ini begitu indah jika kita senantiasa optimis dan selalu bersyukur

kepadaNya.

vi
PERSEMBAHAN

Laporan Proyek Akhir ini kupersembahkan kepada:

 Bapak, ibu tercinta dan saudara-saudaraku yang telah melimpahkan


bimbingan, doa dan segala dukungannya.

 Buat kekasihku Niken Permatasari yang telah mensuport aku dan


mendorong untuk menyelesaikan laporanku.

 Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif UNY yang telah memberikan


ilmu serta bimbingannya.

 Teman-teman Kelas B Pendidikan Teknik Otomotif Angkatan 2007 terima

kasih atas semangat dan dukungan yang telah kalian berikan.

 Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan semangat dan motivasi, serta


selalu menemani dan menghibur saat kita kumpul bersama.

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLOH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga dapat menyelesaikan proyek akhir dengan judul PENGECATAN

ULANG DAIHATSU HIJET TAHUN 1984 BAGIAN DEPAN. Proyek Akhir ini

disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Ahli

Madya Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

Penyusun menyadari Proyek Akhir ini tidak dapat tersusun dengan baik

tanpa bimbingan, dukungan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dr. Mochammad Bruri Triyono, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Martubi, M.T, M.Pd. Selaku Kajur Diknik Otomotif Fakultas Teknik

Universitas Negeri Yogyakarta dan.

3. Sudiyanto, M.Pd. Selaku Kaprodi Teknik Otomotif Fakultas Teknik

Universitas Negeri Yogyakarta.

4. Sudarwanto, S.Pd.T., M,Eng Selaku Pembimbing Akademik atas segala

bantuan dan bimbingannya yang telah diberikan demi tercapainya penyelesaian

Tugas Akhir ini.

5. Noto Widodo, M.Pd. Selaku pembimbing Proyek Akhir atas segala bantuan

dan bimbingannya yang telah diberikan demi tercapainya penyelesaian Tugas

Akhir ini

viii
6. Segenap Dosen dan Karyawan Program Studi Teknik Otomotif Fakultas

Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

7. Kedua Orang tuaku tercinta dan kakakku yang telah banyak mendukung

kuliahku serta berkat segala doa kalian semua tercapainya kesuksesan setiap

gerak langkahku.

8. Rekan – rekan Otomotif dan rekan - rakanku kelas B angkatan 2007 yang telah

memberikan motivasi, doa dan dukungannya.

9. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya penulisan karya

ini, yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Dalam laporan Pengecatan Mobil Daihatsu Hijet Tahun 1984 Bagian

Depan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu diharapkan para pembaca

memakluminya. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang

memerlukannya.

Yogyakarta, Desember 2011

Penyusun

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
MOTTO .......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN........................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 2
C. Batasan Masalah................................................................................... 3
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
E. Tujuan .................................................................................................. 4
F. Manfaat ................................................................................................ 4
G. Keaslian ................................................................................................ 5

BAB II. PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH .............................. 6


A. Pengertian Cat dan Pengecatan ............................................................ 6
B. Peralatan Pengecatan............................................................................ 7
C. Bahan-Bahan Pengecatan ..................................................................... 17
D. Metode Persiapan Permukaan .............................................................. 23
E. Metode Pengoprasian Alat Penyemprot Cat (Spray Gun) ................... 26
F. Metode Pengecatan Top Coat .............................................................. 30
G. Metode Polishing ................................................................................. 32

x
H. Permasalahan Dalam Pengecatan......................................................... 33
I. Indikator Pengecatan Yang Baik.......................................................... 36

BAB III. KONSEP RANCANGAN .............................................................. 37


A. Rancangan Proses Pengerjaan .............................................................. 37
B. Analisis Kebutuhan Bahan dan Alat .................................................... 41
C. Rencana Anggaran ............................................................................... 44
D. Jadwal Pembuatan ................................................................................ 45
E. Rancangan Pengujian ........................................................................... 46

BAB IV. PROSES, HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................... 47


A. Proses Pengecatan Ulang Bodi Mobil Daihatsu Hijet Bagian Depan .. 47
B. Hasil ..................................................................................................... 56
C. Pembahasan .......................................................................................... 58

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 63


A. Simpulan .............................................................................................. 63
B. Keterbatasan ......................................................................................... 64
C. Saran dan Rekomendasi ....................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 66
LAMPIRAN ................................................................................................... 67

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Hand Blok....................................................................................... 8


Gambar 2. Sander Elektrik dan Sander Pneumatik.......................................... 8
Gambar 3. Air Duster Gun ............................................................................... 9
Gambar 4. Mixing Plate ................................................................................... 10
Gambar 5. Spatula/Kape .................................................................................. 10
Gambar 6. Tipe Spray Gun .............................................................................. 11
Gambar 7. Prinsip Spray Painting ................................................................... 12
Gambar 8. Konstruksi Spray Gun .................................................................... 12
Gambar 9. Sekrup penyetel Fluida ................................................................... 13
Gambar 10. Sekrup penyetel Fan Spreader ..................................................... 14
Gambar 11. Sekrup penyetel udara .................................................................. 14
Gambar 12. Fluid Tip ....................................................................................... 15
Gambar 13. Air Cap ......................................................................................... 16
Gambar 14. Arah pola semprotan .................................................................... 16
Gambar 15. Trigger.......................................................................................... 17
Gambar 16. Tipe Amplas ................................................................................. 17
Gambar 17. Masking Paper ............................................................................. 19
Gambar 18. Mengidentifikasi Cat .................................................................... 24
Gambar 19. Cara memegang spray gun ........................................................... 26
Gambar 20. Jarak Pengecatan Ideal ................................................................. 27
Gambar 21. Pengecatan dengan arah horizontal .............................................. 27
Gambar 22. Pengecatan dengan arah vertikal .................................................. 28
Gambar 23. Kecepatan Konstan....................................................................... 28
Gambar 24. Keluaran cat dari spray gun.......................................................... 29
Gambar 25. Overlapping.................................................................................. 29
Gambar 26. Pengupasan Lapisan Cat............................................................... 49
Gambar 27. Proses Pendempulan..................................................................... 50
Gambar 28. Proses Penutupan (masking)......................................................... 51
Gambar 29. Proses Epoxy ................................................................................ 52

xii
Gambar 30. Proses Pengecatan Dasar .............................................................. 53
Gambar 31. Proses Cat Akhir .......................................................................... 54
Gambar 32. Proses Gloss ................................................................................. 55
Gambar 33. Hasil Jadi ...................................................................................... 56
Gambar 34. Grafik penilaian ............................................................................ 57

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. No Grit Amplas .................................................................................. 18


Tabel 2. Tipe permukaan yang membutuhkan polishing ................................. 33
Tabel 3. Kebutuhan Alat .................................................................................. 44
Tabel 4. Rencana Anggaran ............................................................................. 45
Tabel 5. Jadwal Pembuatan .............................................................................. 46
Tabel 6. Penggunaan Anggaran ....................................................................... 59

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Permohonan Pembimbing Proyek Akhir ..................................... 67


Lampiran 2. Kartu Bimbingan Proyek Akhir .................................................. 68
Lampiran 2. Surat Keterangan Bebas Pinjam ................................................. 70
Lampiran 4. Lembar Penilaian ........................................................................ 71
Lampiran 5. Bukti Selesai Revisi Proyek Akhir ............................................. 82

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menuntut

kita untuk selalu siap menghadapi kemajuan teknologi, termasuk di bidang

otomotif. Perubahan dan perkembangan yang semakin cepat ini kita dituntut

untuk menguasai berbagai macam teknologi di bidang otomotif, termasuk

body repair dan pengecatan.

Semakin banyaknya produsen kendaraan yang meluncurkan mobil

dengan desain dan warna baru ini akan memberi dampak kepada masyarakat

pengguna kendaraan yang telah lama mereka gunakan, mereka menginginkan

mobil mereka selalu terlihat baik. Namun lambat laun pasti kendaraan yang

telah lama dipakai kondisi bodi dan catnya akan rusak/pudar akibat dari

korosi, perubahan cuaca, kurangnya perawatan atau kerusakan cat karena

goresan, sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut perbaikan dan

pengecatan ulang adalah langkah yang perlu dilakukan agar kendaraan

kembali terlihat baik.

Perubahan warna cat dan kerusakan bodi juga terjadi pada mobil

Daihatsu Hijet 1000 tahun 1984 Ab1236RB dengan kapasitas mesin 1000 cc

yang digunakan untuk proyek akhir. Kondisi bodi dan cat sudah banyak yang

mengalami kerusakan seperti cat pada pintu depan yang sudah kusam/pudar,

terdapat dempul dan cat yang retak, banyak goresan dan keropos pada bagian

1
2

pintu depan dan bodi belakang sebelah kanan. Bagian atap tidak rata antara

bagian atap bagian kanan dengan bagian atap bagian kiri dan terdapat dempul

yang berongga udara. Pada bagian pintu belakang sebelah kiri garis bodi

sudah tidak tampak dan dan terdapat dempul yang terkelupas. Pada pintu

bagasi bagian dalam sudah mengalami korosi.

Melihat kondisi di atas, maka mobil tersebut perlu mendapat

perhatian dan tindak lanjut berupa rekondisi (perbaikan dan pengecatan).

Dengan rekondisi ini diharapkan kondisi bodi dan cat mobil Daihatsu Hijet

dapat kembali ke kondisi seperti semula/awal.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan

dapat diidentifikasi, yaitu perubahan warna cat dan goresan pada bodi mobil

Daihatsu Hijet AB1236RB akibat dari kotoran yang menempel, perubahan

cuaca, kerusakan cat karena goresan. Bagian bodi depan terdapat bagian yang

mengalami korosi dan keropos. Bagian bodi samping kanan terdapat dempul

yang berongga udara sehingga bodi mobil menggembung dan tidak rata. Pintu

kanan depan terdapat dempul yang retak. Apabila dibiarkan air akan masuk

dan bisa menimbulkan korosi. Garis lekukan bodi samping kanan tidak lurus

dan rata sehingga perlu diperbaiki untuk menambah kerapian bodi. Bagian

atap terdapat dempul yang terkelupas dan permukaan atap tidak rata antara

atap bagian kanan dengan atap bagian kiri.


3

C. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, dapat diketahui permasalahan yang

terjadi pada mobil Daihatsu Hijet tahun 1984 AB1236RB. Mengingat

keterbatasan waktu, tenaga, biaya dan bagian yang paling banyak mengalami

kerusakan adalah bagian depan maka pada laporan proyek akhir ini yaitu

rekondisi (pengecatan) mobil Daihatsu Hijet dibatasi pada pembahasan

perbaikan pengecatan bodi mobil bagian depan karena bagian ini

memerlukan pemikiran dan tenaga yang lebih dalam proses rekondisi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka

dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah analisis kebutuhan alat dan bahan yang diperlukan untuk

pengecatan ulang pada mobil Daihatsu Hijet bagian depan?

2. Bagaimana proses pengecatan ulang mobil Daihatsu Hijet bagian depan

yang benar?

3. Bagaimana prosedur dan teknik pengecatan ulang Daihatsu Hijet bagian

depan yang benar?

4. Bagaimana menguji hasil setelah dilakukan perbaikan cat dan pengecatan

ulang?
4

E. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan pengecatan ulang

mobil Daihatsu Hijet bagian depan adalah:

1. Mengetahui kebutuhan bahan dan alat yang diperlukan untuk memperbaiki

dan mengecat mobil Daihatsu Hijet bagian depan.

2. Mampu melakukan proses pengecatan ulang mobil Daihatsu Hijet bagian

depan dengan benar.

3. Mampu melakukan prosedur dan teknik pengecatan ulang Daihatsu Hijet

bagian depan dengan benar.

4. Mengetahui hasil setelah dilakukan perbaikan cat dan pengecatan ulang

dengan cara pengujian cat terhadap responden.

F. Manfaat

Manfaat dari pengecatan ulang mobil Daihatsu Hijet ini

dimaksudkan agar:

1. Dapat dijadikan pengalaman berharga untuk menambah wawasan dan

pengetahuan yang lebih berharga bagi penulis.

2. Menambah pengetahuan dan wawasan serta ketrampilan tentang body

repair dan sistem pengecatan.

3. Melatih kreatifitas mahasiswa dalam bidang teknologi otomotif, khususnya

tentang body repair.


5

4. Dapat memperbaiki dan mengecat bodi kendaraan tanpa harus

mengeluarkan biaya yang mahal, karena sudah mengetahui teknik dan cara

yang benar.

G. Keaslian

Gagasan dalam rekondisi (pengecatan ulang bodi bagian depan)

mobil Daihatsu Hijet 1000 tahun 1984 AB1236RB ini diajukan atas diskusi

dengan dosen pembimbing, yang bermula karena adanya mobil Daihatsu

Hijet yang kondisi bodinya mengalami kerusakan dan cat yang sudah pudar

serta untuk memperbaiki membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga

mobil ini layak untuk dilakukan perbaikan dan pengecatan bodi agar fungsi

dan bentuk kembali seperti semula/awal.


BAB II
PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

Untuk memperoleh hasil pengecatan yang maksimal dibutuhkan

pemahaman mengenai teori dasar pengecatan. Dengan memahami teori tersebut

dapat dikenali berbagai jenis kerusakan yang terjadi pada mobil dan cara

mengatasinya. Pemahaman ini sangat diperlukan karena setiap jenis kerusakan

membutuhkan cara penanganan yang berbeda-beda. Demikian juga dalam proses

pengerjaannya. Pemahaman mengenai metode persiapan permukaan, metode

spraying, polishing hingga jenis cat yang akan dipergunakan sangat penting untuk

diperhatikan. Apabila proses-proses ini tidak diperhatikan maka hasil yang

diperoleh tidak maksimal.

Oleh karena itu, berikut ini akan disajikan tinjauan tentang konsep dan

teori yang mendasari proses pengecatan ulang pada mobil DAIHATSU HIJET

tahun 1984. Tahap-tahap ini meliputi : peralatan pengecatan, bahan-bahan

pengecatan, metode persiapan permukaan, metode pengoprasian spraygun,

metode pengecatan top coat, dan metode pemolesan.

A. Pengertian Cat dan Pengecatan

Pengecatan (painting) adalah suatu proses aplikasi cat dalam bentuk

cair pada suatu obyek, untuk membuat lapisan tipis yang kemudian

dikeringkan, untuk membentuk lapisan yang keras atau lapisan cat (Team

Toyota, Tth: 1) Ada 2 fungsi dari pengecatan yaitu fungsi perlindungan dan

fungsi estetika. Fungsi proteksi adalah memberikan perlindungan dari karat,

6
7

korosi serta peneroposan sehingga daya tahan suatu material bisa lebih lama.

Sedangkan fungsi estetika adalah berfungsi memberikan keindahan pada suatu

obyek yang telah dicat sehingga terlihat lebih indah dan menarik.

Cat adalah cairan yang kental, cat terdiri dari komponen resin, pigment,

solvent dan additive yang apabila dicampurkan bersama akan membentuk suatu

lapisan yang merata (Herminanto Sofyan, Tth). Cat terdiri dari pigment, resin,

solvent dan additive. Pigment adalah partikel kecil yang tidak bercampur

dengan air, oli atau solvent. Sehingga pigment ini membutuhkan zat perekat

(resin) sebagai campuran agar dapat melekat pada obyek yang akan dicat.

Solvent (thinner) berfungsi untuk mengencerkan campuran antara pigment

dengan resin sehingga campuran tersebut menjadi agak encer dan dapat

disemprotkan pada saat proses pengecatan. Sedangkan zat additive adalah

bahan tambah yang ditambahkan pada cat dalam jumlah yang kecil untuk

meningkatkan kemampuan cat sesuai tujuan atau aplikasi cat.

B. Peralatan Pengecatan

Peralatan pengecatan yang diperlukan antara lain:

1. Blok Tangan (Hand Block)

Blok Tangan merupakan alat yang digunakan sebagai tempat untuk

menempelkan amplas. Amplas yang telah menempel pada hand block siap

digunakan utuk menghaluskan/meratakan permukaan suatu benda secara

manual. Bentuk benda yang akan diamplas tentunya tidak selamanya datar,

ada yang miring, ada yang melengkung sehingga dibutuhkan bentuk hand
8

block yang sesuai dengan bentuk benda yang akan diamplas. Maka hand

block tersedia dalam berbagai macam bentuk dan ukuran.

Gambar 1.Hand Blok Tangan ( Team Toyota, Tth: 13)

2. Alat Pengamplas(Sander)

Sander juga merupakan tempat dipasangnya amplas, sander

berfungsi untuk menghaluskan/meratakan suatu permukaan kerja. Hal

yang membedakan antara sander dengan hand block adalah power yang

digunakan untuk mengamplas. Jika hand block secara manual dengan

tenaga manusia sedangkan sander secara otomatis dengan menggunakan

power elektrik atau power pneumatic.Sander biasanya digunakan untuk

mengamplas lapisan cat, putty/surfacer.

Gambar 2.Sander Elektrik dan Sander Pneumatik (Gunadi, 2008: 460)


9

3. Pistol udara (Air Duster Gun)

Pistol udara atau yang sering disebut dengan Air duster gun,

digunakan untuk membersihkan permukaan kerja dari kotoran dan debu-

debu.Pistol udara ini membersihkan debu-debu tersebut dengan

meniupkan udara bertekan yang diperoleh/bersumber dari kompresor.

Gambar 3.Air Duster Gun

http://www.google.co.id/imglanding?q=air+duster+gun

4. Batang Pengaduk (Agitating Rod)

Agitating rod adalah batang pengaduk yang terbuat dari metal atau

plastik. Batang pengaduk berfungsi untuk mencampur cat agar campuran

dan kekentalannya merata.Selain berfungsi untuk mencampur, batang

pengaduk juga digunakan untuk mengeluarkan putty/surfacer dari kaleng.

5. Papan Pencampur (Mixing Plate)

Mixing plate adalah papan yang digunakan untuk mencampur

dempul (Team Toyota, Tth: 16). Biasanya mixing plate terbuat dari metal

atau plastik.Keramik lantai yang cukup lebar pun dapat digunakan sebagai

mixing plate. Mixing plate setelah digunakan sebaiknya langsung


10

dibersihkan agar sisa dempul yang menempel tidak menjadi keras dan

susah untuk dibersihkan.

Gambar 4.Mixing Plate ( Team Toyota, Tth: 16)

6. Kape (Spatula)

Kape adalah alat yang digunakan untuk mencampur dan

mengoleskan dempulpada bagian yang akan tidak rata/penyok (Team

Toyota, Tth: 16). Kape biasanya terbuat dari plastik, kayu dan karet. Kape

yang telah digunakan baik untuk mencampur maupun untuk mengoleskan

dempul harus segera dibersihkan karena sisa-sisa dempul yang tertinggal

bila tidak dibersihkan maka dempul akan mengeras dan kape tidak dapat

digunakan lagi.

Gambar 5.Spatula/Kape (Gunadi, 2008: 461)


11

7. Kompresor

Kompresor adalah alat untuk menghasilkan udara bertekanan.

Udara bertekanan inilah yang digunakan dalam proses pengecatan. Udara

bertekanan yang dihasilkan dari kompresor harus bersih dari kotoran-

kotoran dan tidak boleh mengandung uap air, karena akan berpengaruh

pada hasil akhir pengecatan. Maka perlu dilakukan pengecekan pada

kompresor secara berkala untuk menjaga kwalitas dari udara bertekanan

yang dihasilkan. Penempatan kompresor sebaiknya jangan terlalu jauh dari

ruangan penyemprotan karena akan mengakibatkan berkurangnya tekanan

apabila pipa udara terlalu panjang.

8. Air Spray Gun

Spraygun adalah suatu peralatan pengecatan yang menggunakan

udara kompresor untuk mengaplikasi cat yang diatomisasikan pada

permukaan benda kerja (Team Toyota, Tth: 16). Prinsip kerja dari spray

gun adalah menggunakan udara bertekanan, untuk mengatomisasi cat

pada suatu permukaan. Spray gun menurut letak paint cupnya dibagi

menjadi tiga jenis yaitu tipe umpan berat (gravity feed), umpan hisap

(suction feed), dan tipe kompresi (compression).

Gambar 6. Tipe Spray Gun (Team Toyota, Tth: 2)


12

Sedangkan untuk prinsip dari spray-painting adalah udara

bertekanan yang dikeluarkan dari lubang udara pada air cap, maka suatu

tekanan negative akan timbul pada ujung fluida, yang selanjutnya

menghisap cat pada cup. Kemudian cat yang dihisap ini disemprotkan

sebagai cat yang telah dikabutkan.

Gambar 7. Prinsip Spray Painting (Team Toyota, Tth: 1)

a. Konstruksi alat Penyemprot Udara (Spray Gun)

Gambar 8. Konstruksi Spray Gun (Team Toyota, Tth: 3)


13

1) Sekrup penyetel Fluida (Fluid adjustment screw)

Sekrup penyetel fluida adalah sekrup yang digunakan untuk

mengatur jumlah keluaran cat. Jika mengendorkan sekrup penyetel

maka jarum akan mundur sehingga jumlah cat yang dikeluarkan

bertambah, begitu pula sebaliknya. Sedangkan untuk menghentikan

aliran cat cukup kencangkan sekrup penyetel hingga

mentok/sepenuh langkah.

Gambar 9.Sekrup penyetel Fluida (Team Toyota, Tth: 3)

2) Sekrup penyetel Fan Spreader

Sekrup penyetel fan spreader adalah sekrup yang digunakan

untuk mengatur lebar pola semprotan cat. Jika mengendorkan

sekrup penyetel maka jarum akan mundur sehingga pola semprotan

membuat pola lonjong/oval. Jika mengencangkan sekrup penyetel

maka jarum akan maju sehingga pola semprotan membuat bulat.

Penyemprotan untuk area kerja yang luas sebaiknya menggunakan

pola semprotan yang lonjong sedangakan untuk area kerja yang

kecil sebaiknya menggunakan pola semprotan yang bulat.


14

Gambar 10. Sekrup penyetel Fan Spreader (Team Toyota, Tth: 4)

3) Sekrup penyetel udara

Sekrup penyetel udara adalah sekrup yang digunakan untuk

mengatur besarnya tekanan udara.Jika mengendorkan sekrup

penyetel maka jumlah tekanan udara bertambah.Jika

mengencangkan sekrup penyetel maka jumlah tekanan udara

berkurang.Sedangkan untuk menghentikan tekanan udara cukup

kencangkan sekrup penyetel hingga mentok/sepenuh langkah.

Tekanan udara yang digunakan pada saat proses pengecatan harus

bisa mencukupi/pas untuk menghasilkan atomisasi cat yang baik.

Gambar 11. Sekrup penyetel udara (Team Toyota, Tth: 4)


15

4) Fluid Tip

Fluid tip adalah salah satu komponen dari spray gun yang

berfungsi mengatur dan mengarahkan jumlah cat dari spray gun ke

dalam air steam (Team Toyota, Tth: 4). Jumlah keluaran cat yang

dikeluarkan tergantung pada ukuran pembukaan fluid tip disaat

needle (jarum) menjauhi fluid tip. Pada fluid tip terdapat suatu

taper (ketirusan), saat needle (jarum) menyentuh taper ini maka

aliran akan cat dihentikan.

Gambar 12.Fluid Tip (Team Toyota, Tth: 4)

5) Saluran Pengeluar Udara (Air Cap)

Air cap berfungsi mengeluarkan udara untuk membantu

atomisasi/pengkabutan cat (Team Toyota, Tth: 5). Air cap memiliki

lubang-lubang udara sebagai berikut lubang udara atomisasi

berfungsi menyebarkan atomoisasi dari pada cat, lubang udara

tengah berfungsi membuat kevakuman pada fluid tip dan

menyemprotkan cat, dan lubang udara control fan berfungsi

menentukan bentuk pola semprotan yang berasal dari tenaga udara

kompresor.
16

Gambar 13.Air Cap (Team Toyota, Tth: 5)

Air Cap juga mempunyai fungsi lain yaitu berfungsi untuk

mengubah arah pola semprotan, yaitu dengan cara memutar Air

Cap.

Gambar 14. Arah pola semprotan (Team Toyota, Tth: 5)

6) tuas Pengatur (Trigger)

Trigger bekerja dalam dua tahap. Tahap pertama saat

menarik trigger pada permulaan akan membuka katup udara,

sehingga hanya udara saja yang menyemprot. Tahap kedua menarik

trigger lebih lanjut, akan menyebabakan jarum terbuka, sehingga

cat menyemprot bersama dengan udara.


17

Gambar 15.Trigger (Team Toyota, Tth: 6)

C. Bahan-Bahan Pengecatan

Bahan-bahan yang diperlukan dalam proses pengecatan antara lain :

1. Sandpaper (Amplas)

Amplas atau yang biasa disebut dengan kertas pasir adalah kertas

yang telah ditambahkan bahan kasar (partikel abrasif). Amplas digunakan

untuk menghaluskan permukaan dengan cara digosokkan. Amplas

digunakan untuk mengamplas lapisan cat, dempul atau surfacer.

Gambar 16. Tipe Amplas (Team Toyota, Tth: 10)

Amplas tersedia dalam berbagai macam bentuk, material seta

kekasarannya. Amplas ada yang berbentuk roll dan tipe lembaran. Amplas
18

terdiri dari partikel abrasif yang diletakkan pada material backing. Material

backing (belakang) ada yang terbuat dari kertas, kertas tahan air, kain juga

fiberglass.

Ada dua jenis partikel abrasif yang digunakan yaitu terbuat dari

silicon carbide dan oxidized alumunium. Amplas yang partikel abrasifnya

terbuat dari silicon carbide digunakan untuk mengamplas cat yang relatif

lunak karena mempunyai sifat memunculkan tepian yang baru dan tajam

secara konstan. Amplas yang partikel abrasifnya terbuat dari oxidized

alumunium digunakan untuk mengamplas cat yang relatif keras kareana

partikel alumunium oxide yang sangat kuat dan tahan aus.

Halus dan kasarnya kertas amplas ditunjukkan oleh angka yang

tercantum dibalik kertas amplas. Semakin besar nomor tingkatannya maka

semakin halus partikel abrasifnya.

Tabel 1. No Grit Amplas

No. Nomor Grit Tipe Pekerjaan

1. #60 - #80 Mengupas cat

2. #80 - #180 Featheredging

3. #180 - #320 Mengampalas Polyester Putty

4. #320 - #1000 Mengamplas Surfacer

5. #1000 - #2000 Mengampalas cepat setelah Top Coat

(Team Toyota, Tth: 12)


19

2. Kertas Masking (Masking Paper)

Kertas masking atau masking paper adalah kertas yang digunakan

untuk menutup area yang tidak boleh terkena cat saat melakukan pengecatan

(Team Toyota, Tth: 17). Koran bekas bisa saja digunakan sebagai masking

paper.

Gambar 17.Masking Paper (Team Toyota, Tth: 17)

3. Cat Primer

Cat primer berfungsi untuk mencegah karat dan merata daya lekat

diantara lapisan dasar dengan lapisan berikutnya. Cat primer tidak

memerlukan pengamplasan karena pengaplikasiannya tipis-tipis.

Dalam teknik pengecatan cat primer ada 4 jenis, yaitu :

a. Wash primer merupakan primer tipe dua komponen. Bahan utamanya

adalah vynil butyral resin dan zinchromate pigment anti karat.

Hardenernya terbuat dari phosphoric acid.Primer ini mampu mencegah

karat pada metal dasar dan meratakan adhesi pada lapisan (coat)

berikutnya.
20

b. Lacquer primer, terbuat dari bahan nitrocellulose dan alkyd resin. Cat

primer ini mudah dalam penggunaan dan cepat kering. Tetapi

pencegahan karat dan daya adhesinya tidak sekuat primer dua

komponen.

c. Urethane primer merupakan primer tipe dua komponen. Bahan

utamanya adalah alkyd resin. Hardenernya terbuat dari polyisociate. Cat

primer jenis ini memberikan ketahanan karat dan mempunyai daya lekat

(adhesi) yang kuat.

d. Epoxy primer merupakan primer tipe dua komponen. Bahan utamanya

adalah epoxy resin. Hardenernya terbuat dari amine. Epoxy primer

memberikan ketahanan terhadap karat dan mempunyai daya lekat yang

sangat baik. Tetapi untuk pengeringannya tidak terlampau bagus.

4. Dempul (Putty)

Dempul atau putty digunakan untuk mengisi bagian yang penyok

dalam dan besar. Dempul juga berfungsi untuk memberikan bentuk dari

benda kerja.Pengamplasan dempul untuk mendapatkan bentuk yang

diinginkan dilakukan setelah dempul mengering.

Dempul mempunyai tiga jenis tipe yaitu:

a. Polyester putty (dempul plastik) merupakan dempul tipe dua komponen.

Bahan utamanya adalah polyester resin. Hardenernya terbuat dari

organic peroxide. Dempul ini mengandung extender pigment. Dempul

ini digunakan untuk membentuk lapisan (coat) yang tebal dan mudah

mengamplasnya, tetapi menghasilkan tekstur kasar.


21

b. Epoxy putty merupakan dempul tipe dua komponen. Bahan utamanya

adalah epoxy resin. Hardenernya terbuat dari amine.Dempul ini

memiliki ketahanan karat dan adhesi yang baik terhadap berbagai

material dasar sehingga digunakan untuk memperbaiki resin parts tetapi

kemampuan pengeringan, pembentukan, pengamplasan lebih buruk dari

polyster putty. Dempul ini dapat diulaskan atau disemprotkan.

c. Lacquer putty merupakan dempul satu komponen. Bahan utamanya

adalah nitrocellullose dan alkyd atau acrylicresin. Dempul ini digunakan

untuk mengisi goresan, lubang kecil atau penyok kecil yang masih

tertinggal setelah penggunaan surfacer.

5. Sufacer

Surfacer adalah lapisan cat kedua yang disemprotkan diatas primer,

dempul atau lapisan dasar lainnya. Surfacer berfungsi untuk mencegah

penyerapan top coat, mengisi penyok kecil atau goresan, meratakan adhesi

antara under coat dengan top coat.

Jenis-jenis surfacer yaitu:

a. Lacquersurfacer merupakan tipe surfacer satu komponen. Bahan

utamnya adalah nitrocellulose dan alkyd atau acrylic resin. Surfacer ini

memiliki sifat cepat kering sehingga dapat digunakan secara luas tetapi

dalam hal pelapisan permukaan kerja kwalitasnya lebih rendah dari

surfacer yang lain.

b. Urethenesurfacer merupakan tipe surfacer dua komponen. Bahan

utamnya adalah polyester, acrylic, dan alkyd resin. Hardenernya terbuat


22

dari polyisocyanate. Surfacer ini memberikan pelapisan sangat baik tetapi

pengeringannya lambat, memerlukan pengeringan paksa pada temperatur

60 oC (140 oF).

c. Thermosetting amino alkyd surfacer merupakan tipe surfacer dua

komponen. Bahan utamnya adalah melamine dan alkyd resin. Surfacer

ini digunakan sebagai primer sebelum penggunaan bake finish.

Memerlukan pemanasan antara 90º sampai 120oC, memberikan

kemampuan pelapisan yang baik sama dengan yang digunakan pada

pengecatan mobil baru.

6. Hardener

Hardener adalah suatu bahan yang membantu mengikat molekul di

dalam resin sehingga membentuk lapisan yang kuat dan padat. Hardener

digunakan hanya pada cat tipe dua komponen.

7. Top Coat (Cat Warna)

Cat warna atau topcoat adalah cat akhir yang diaplikasikan setelah

permukaan kerja telah siap untuk dilakukan pengecatan warna.Top coat

mempunyai peranan penting selain memberikan warna juga dapat

meningkatkan nilai jual kembali suatu kendaraan.

Menurut metode pengeringannya ada tiga jenis cat, yaitu:

a. Cat Bakar(Cat HeatPolymerization)

Cat bakar adalah tipe cat onecomponent yang mengeras apabila

dipanaskan pada temperatur tinggi kira-kira 1400C (2840F). Tipe ini

digunakan untuk pengecatan pertama kali pada saat kendaraan


23

masihdalam keadaan plat. Cat ini menghasilkan kilap memberikan dan

kemampuan coating yang sangat baik.

b. Cat TwoComponent (Cat Urethane)

Cat ini disebut urethane karena alkohol (OH) yang terkandung di

dalam komponen utama dan isocyanate yang terkandung di dalam

hardener bereaksi membentuk struktur hubungan menyilang

(crosslinking) yang disebut tingkatan urethane. Cat ini menghasilkan

kilap memberikan dan kemampuan coating yang sangat baik. Tetapi cat

ini mengeringnya lambat sehingga diperlukan dryingequipment untuk

membantu proses pengeringan.

c. Cat SolventEvaporation (Cat Lacquer)

Cat lacquer adalah tipe cat one component. Cat ini mudah dalam

pengaplikasiannya karena proses pemgeringannya cepat. Tetapi cat ini

tidak banyak digunakan karena tidak sekuat cat jenis two component.

8. Clear (Gloss)

Clear adalah lapisan cat yang diaplikasikan setelah top coat. Clear

berfungsi untuk memberikan daya kilap dan daya tahan gores terhadap cat

warna dasar metalik. Clear juga dapat menambah life time cat suatu

kendaraan.

D. Metode Persiapan Permukaan

Persiapan permukaan adalah tahap awal sebelum dilakuakan

pengecatan top-coating. Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil yang


24

maksimal dalam pengecatan karena walaupun menggunakan cara pengecatan

yang benar, cat yang bagus, thinner yang baik tetapi pada tahapan persiapan

permukaan bodi tidak baik maka hasil yang didapat tidak dapat maksimal.

Selain untuk mendapatkan hasil yang maksimal, tujuan lain dari

persiapan permukaan diantaranaya melindungi dasar metal dari karat,

memperbaiki daya lekat (adhesi) antar lapisan, memulihkan bentuk aslinya

dan merapatkan permukaan untuk mencegah penyerapan material cat yang

digunakan pada top-coating.

Sebelum mengaplikasikan dempul dan surfacer terlebih dahulu

melakukan identifikasi cat. Cara mengidentifikasi cat adalah dengan

menggosok permukaan yang dicat dengan kain lap yang telah di basahi

dengan thinner lacquer. Bila cat tidak luntur maka catnya tipe bake atau

urethane sedangakan bila luntur maka catnya tipe lacquer.

Gambar 18. Mengidentifikasi Cat (Team Toyota, Tth: 18)

1. Aplikasi Dempul

Sebelum melakukan pengaplikasian dempul, terlebih dahulu

dilakukan penilaian perluasan kerusakan (secara visual, sentuhan atau

menggunakan penggaris), memperbaiki tonjolan pada panel, mengupas


25

cat, membuat area tepi yang landai pada area yang akan didempul

(featheredging). Aplikasi dempul bertujuan untuk mengisi bagian yang

tidak rata atau penyok dalam, membentuk suatu bentuk dan membuat

permukaan halus.

Langkah-langkah pengaplikasian dempul adalah sebagi berikut:

a. Bersihkan permukaan area yang akan didempul, kemudian mencampur

dempul dengan 2% hardener dengan menggunakan kape sampai

campuran merata.

b. Oleskan dempul tipis-tipis secara merata pada area yang tidak rata.

Biarkan kering di udara selama 30 menit atau dikeringkan dengan

lampu inframerah pada suhu ± 50 ° C selama 10 menit.

c. Setelah dempul kering kemudian diamplas untuk mendapatkan

permukaan yang rata dan halus. Amplas permukaan putty dengan

amplas kering no. 80 dilanjutkan dengan no. 180 dan no. 280 atau

amplas basah no. 240 dilanjutkan dengan no. 320 dan no. 400.

d. Bersihkan permukaan dari debu amplas dengan multithiner dan

dikeringkan.

2. Aplikasi Surfacer

Aplikasi surfacer bertujuan untuk mencegah penyerapan top coat

dan meratakan adhesi diantara under coat dan top coat. Berikut ini adalah

langkah-langkah pengaplikasian surfacer:

a. Campurlah surfacer, hardener dan thinner sesuai dengan spesifikasi

pabrik.
26

b. Semprotkan 1-2 lapis surfacer dengan selang waktu antara lapisan 5-10

menit.

c. Setelah lapisan surfacer kering dapat diamplas dengan amplas kering

no. 400 atau amplas basah no. 600 agar diperoleh permukaan yang baik

untuk menjamin hasil pengecatan yang memuaskan pada cat warna.

E. Metode Pengoprasian Alat Penyemprot Cat (Spray Gun)

1. Cara memegang Spray Gun

Cara memegang Spray Gun harus diperhatikan agar dalam proses

pengecatan tidak mudah lelah karena cara memegang Spray Gun yang salah.

Cara yang benar yaitu, Spray Gun ditahan dengan ibu jari, telunjuk dan

kelingking, sedangkan Trigger ditarik dengan jari tengah dan jari manis.

Menjaga sikap relaks pada saat mengecat bertujuan agar tidak mudah lelah

yaitu tanpa memegang bahu, pundak atau lengan yang menahan Spray Gun.

Gambar 19. Cara memegang spray gun (Team Toyota, Tth: 7)

2. Cara menggerakan Spray Gun

Ada empat hal penting dalam menggerakkan Spray Gun,yaitu :


27

a. Jarak Spray Gun

Jarak ideal ditentukan oleh tipe cat, Spray Gun, dan metode

pengecatan yang digunakan. Pada umumnya jarak 100 sampai 200 mm

digunakan untuk pengecatan warna solid. Jika jaraknya terlalu dekat

menyababkan cat meleleh sedangkan jika jaraknya terlalu jauh

menyebabkan cat menjadi kasar.

Gambar 20. Jarak Pengecatan Ideal (Team Totota, Tth: 8)

b. Sudut Spray Gun

Sudut spray adalah merupakan orientasi (arah) daripada spray gun

terhadap permukaan panel. Spray gun harus dipegang tegak lurus/90º

secara konsisten terhadap permukaan panel, baik pada arah vertical

maupun horizontal. Hal ini dilakukan agar ketebalan cat yang dihasilkan

sama rata.

Gambar 21. Pengecatan dengan arah horizontal (Team Toyota: Tth: 9)


28

Gambar 22. Pengecatan dengan arah vertikal (Team Toyota: Tth: 9)

c. Kecepatan Langkah

Kecepatan langkah adalah kecepatan spray gun saat digerakkan.

Jika kecepatannya terlalu lambat menyababkan cat meleleh sedangkan

jika kecepatannya terlalu cepat menyebabkan tebalnya cat menjadi tidak

rata.

Untuk pengecatan kembali, kecepatan langkah yang sesuai adalah antara

900 sampai 1.200 mm/detik.

Gambar 23. Kecepatan Konstan (Gunadi, 2008: 492)

d. Pola Tumpang Tindih (Overlapping)

Overlapping adalah suatu teknik pengecatan pada permukaan

benda kerja, sehingga penyemprotan yang pertama dan berikutnya akan


29

menyambung. Overlapping dibutuhkan karena cat yang keluar dari spry

gun tidak memiliki ketebalan yang sama, seperti gambar dibawah ini:

Gambar 24. Keluaran cat dari spray gun (Team Toyota, Tth: 10)

Overlapping bertujuan untuk mendapatkan ketebalan lapisan cat

yang merata, menghindarkan adanya perbedaan warna dan mencegah

tidak adanya cat pada lapisan pertama dan berikutnya.

Gambar 25. Overlapping (Team Toyota, Tth: 10)

3. Cara membersihkan spray gun

Setelah menggunakan spray gun, baik itu untuk pengaplikasian

surfacer maupun cat warna harus segera dibersihkan. Hal ini dilakukan agar

saluran cat tidak tersumbat. Caranya membersihkannya adalah sebagi

berikut:
30

a. Keluarkan sisa cat yang masih tertinggal di dalam paint cup dengan cara

menarik trigger.

b. Kuras paint cup dengan menuangkan thinner ke dalamnya kemudian

semprotkan.

c. Bilas spray gun menggunakan udara kompresor agar saluran cat bener-

benar dalam keadaan bersih dan kering.

d. Bersihkan air cap dan fluid tip menggunakan sikat bulu.

F. Metode Pengecatan Top Coat

Berikut ini adalah langkah pengecatan top coat :

1. Pengaturan alat semprot (Spray gun)

Pengaturan spray gun meliputi besar kecilnya tekanan kerja

angin/udara yang keluar, besar kecilnya tekanan aliran cat yang keluar, dan

besar kecilnya pola penyemprotan/pattern agar diperolah hasil pengecatan

yang maksimal.Tekanan kerja angin/udara sebesar 50 - 60 Psi atau 4 - 4,5

kg/cm2. Tekanan aliran cat sebesar 1,5 - 2,0 kg/cm2. Lebar penyebaran

cat/pattern sebesar 25 - 30 cm.

2. Gerakan alat semprot.

Gerakan alat semprot (spray gun) harus tegak lurus/90º dan sejajar

dengan permukaan yang akan disemprot. Hal ini dilakukan agar cat yang

dihasilkan mempunyai ketebalan yang sama rata. Ketebalan cat yang sama

dapat dicapai dengan melakukan overlapping sebesar 50 % (1/2).


31

3. Kecepatan gerak alat semprot (spray gun)

Kecepatan gerak alat semprot hendaknya stabil, baik dengan arah

horizontal maupun vertikal agar cat yang dihasilkan mempunyai ketebalan

yang sama rata. Kecepatan gerak spray gun harus konstan yaitu sebesar 12

feet/detik.

4. Jarak penyemprotan

Jarak penyemprotan pada masing-masing cat berbeda, tergantung dari

proses obyek yang akan dicat. Jarak spray gun secara umum sebesar 15-20

cm, untuk jenis acrylic lacquer : 10-20 cm dan enamel : 15 – 25 cm.

5. Aplikasi Cat Utama (Top Coat)

Top coat adalah cat yang memberikan keindahan dalam penampilan

corak (performance) kendaraan dan melindungi permukaan. Pengecatan

akhir dilakukan dengan hati-hati, sehingga dapat diperoleh hasil yang

maksimal. Top coat atau cat warna mempunyai dua tipe yaitu top coat

metalic dan top coat solid, karena jenisnya berbeda tentunya sedikit banyak

ada perbedaan dalam proses pengaplikasiannya.

Berikut ini akan dijelaskan cara pengecatan cat solid dan metallic:

a. Aplikasi cat solid

1) Semprotkan 3-5 lapis topcoatsolid yang sudah diencerkan dengan

selang waktu antara lapisan 2-5 menit.

2) Biarkan kering di udara selama 30 menit atau dengan pengeringan

menggunakan sinarinframerah pada suhu ± 40 ° C selama 15 menit.

3) Pemolesan dapat dilakukan selama 6 jam.


32

b. Aplikasi cat metallic

1) Semprotkan 3 lapis topcoatmetalic yang sudah diencerkan dengan

selang waktu antara lapisan 3-5 menit.

2) Biarkan kering diudara selama 15 menit atau dengan pengeringan

menggunakan sinarinframerah pada suhu ± 55 ° C selama 15 menit.

3) Bersihkan permukaan topcoat dengan kain lap penarik debu.

4) Semprotkan 2-3 lapis clear atau gloss yang telah dicampur hardener

dengan selang waktu antara lapisan 3-5 menit. Biarkan kering selama

1 jam.

5) Pemolesan dapat dilakukan selama 6 jam.

G. Metode Polishing

Pemolesan adalah metode untuk menyamakan antara permukaan yang

dicat kembali dengan permukaan aslinya, sehingga akan membentuk suatu

sambungan yang kontinyu dengan permukaan yang tidak dicat

kembali.Perbedaan dalam hal ini bisa saja berbeda dalam hal kilapan atau

teksturnya.

Caranya adalah dengan menggosok bagian yang ingin disamakan (telah

dicat ulang) dengan menggunakan amplas atau langsung menggunakan

compound. Pemolesan ini dapat menggunakan sander atau secara manual.

Mekanisme polishing dilakukan apabila tekstur dari permukaan yang

dicat kembali setelah pengecatan dan pengeringan berbeda dengan permukaan


33

asli coat, maka tonjolan pada permukaan yang dicat harus dihilangkan untuk

mendapatkan permukaan yang mirip dengan asli coat.

Tabel 2. Tipe permukaan yang membutuhkan polishing

1 Perbedaan tekstur diantara permukaan yang dicat kembali pada

permukaan aslinya.

Bagian yang dicat kembali Bagian asli

2 Timbul bintik pada permukaan cat karena menempelnya debu dan

kotoran.

Debu

3 Cat Meleleh

Meleleh

4 Sedikit buram karena penguapan solvent atau thinner selama proses

pengeringan (drying) setelah shanding.

(Herminanto Sofyan, Tth)

H. Permasalahan Dalam Pengecatan

Permasalahan pengecatan yang terjadi selama painting atau setelah driying

/waktu pengeringan adalah sebagai berikut :


34

1. Bintik (Seeds)

Bintik/seeds disebabkan menempelnya debu atau partikel asing

lainnya pada cat selama atau sesaat setelah painting. Selain berasal dari

sumber luar, pertikel ini dapat pula berasal dari catnya sendiri.

2. Butiran menyerupai kawah, mata ikan ( Beads/ cratering, fish eyes )

Beads disebabkan ada oli atau air yang mendorong lapisan cat, atau

suatu kekosongan yang terbentuk karena cat tidak dapat membentuk

lapisan diatas oli atau air.

3. Kulit Jeruk (OrangePeel )

Kulit jeruk adalah suatu lapisan yang tidak rata menyerupai kulit

jeruk. Cacat ini disebabkan oleh proses pengeringan cat yang terlampau

cepat sebelum selesainya perataan (pergerakan permukaan cat untuk

meratakan dirinya sendiri). Hal ini juga dipengaruhi oleh kondisi aplikasi

serta tebal lapisan cat. Cara untuk mengatasinya adalah dengan amplas rata

kemudian ulangi penyemprotan cat pada tempat yang rusak.

4. Meleleh (Runs)

Meleleh disebabkan oleh kelebihan cat yang mengalir ke bawah dan

mengering. Kelebihan cat ini karena jarak penyemprotan terlalu dekat.

5. Mengkerut atau Terangkat (Shrinkage)

Shringkage ada dua tipe yang dapat terjadi. Yang pertama disebabkan

oleh solvent di dalam top coatsegar yang menembus cat lama,

menyebabkan cat lama berubah secara internal, sehingga menimbulkan

kerutan pada top coat. Yang kedua disebabkan top coat melunak dan
35

mengembangkan di bawah panas, dan kemudian mengkerut pada saat

dingin.

6. Lubang Kecil/kerak kecil (Pinholes/Scales)

Pinholes adalah kumpulan dari beberapa lubang atau kerak kecil yang

yangterjadi apabila cat dipanaskan dengan terlampau cepat. Apabila

permukaan cat mengering dan keras sebelum solvent didalam coat

menguap, maka solvent yang terperangkap dipaksa untuk meletup melalui

lapisan, dan meninggalkan lubang kecil (pinhole).

7. Tanda dempul (PuttyMarks)

Tanda dempul terjadi apabila dempul nampak pada permukaan cat

utama. Apabila penambahan antara cat asli dan putty berbeda, maka top

coat-solvent mengakibatkan penyusutan disepanjang featheredges,

sehingga timbul tanda putty.

8. Goresan Amplas (SandengScratches)

Goresan amplas dalam lapisan cat asli berkembang dan nampak pada

permukaan topcoat pada saat top coat solvent berpenetrasi ke dalam coat

di bawahnya.

9. Memudar (Fade)

Kehilangan warna terjadi apabila topcoat kehilangan gloss atau

kilapnya dengan berlalunya waktu. Apabila undercoat bersifat porous,

maka ia cenderung menyerap cat, sehingga terjadi perubahan warna.

Demikian pula, kehilangan warna dapat terjadi apabila buffing compaund

diaplikasi sebelum lapisan cat mengering sempurna.


36

I. Indikator Pengecatan Yang Baik

Indikator atau kriteria suatu hasil/kwalitas pengecatan dikatakan

baik/berhasil dinilai dari:

1. Kerataan Lapisan Cat / Top Coat

Kerataan lapisan cat meliputi ketebalan lapisan cat, kehalusan

permukaan cat, dan tidak timbul cacat pengecatan.

2. Daya Kilap Cat

Daya kilap cat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kwalitas

bahan yang digunakan yaitu thinner, topcoat, clear, dan proses pengeringan

serta teknik pengecatan.

3. Daya Tahan Cat

Lapisan cat / topcoat harus memiliki sifat daya tahan terhadap zat cair

antara lain minyak solar, bensin, oli mesin dan lain-lain. Disamping itu cat

harus tahan terhadap segala cuaca terutama panas sinar matahari dalam

jangka waktu lama.

4. Tekstur Cat

Tekstur dari kendaraan baru biasanya lebih halus pada permukaan

horisontal dibandingkan pada permukaan vertical.

Cara untuk menilai kwalitas pengecatan dilakukan dengan cara yaitu

dengan cara visual dan sentuhan. Cara visual adalah dengan cara

memandang dengan beberapa sudut pandang yang berbeda-beda. Sedangkan

cara sentuhan adalah dengan meraba dengan telapak tangan pada bagian

permukaan cat.
BAB III
KONSEP RANCANGAN

Sebelum melaksanakan pengecatan ulang pada mobil Daihatsu Hijet 1000,

diperlukan perencanaan langkah-langkah/konsep yang akan dikerjakan pada

proses pengecatan. Pembuatan konsep rancangan pengecatandimulai dari proses

awal hingga akhir sangatlah perlu diperhatikan. Pembuatan konsep rancangan

bertujuan untuk mendapatkan hasil pengecatan yang maksimal dan tidak adanya

hambatan/kendala dalam proses pengecatan.

Keuntungan dari pembuatan konsep rancangan terlebih dahulu, dapat

menghemat waktu dan biaya. Keuntungan ini didapat karena pekerjaan yang akan

dilakukan, waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan, kebutuhan alat dan bahan

yang dibutuhkan sudah diperhitungkan terlebih dahulu.

A. Rancangan Proses Pengerjaan

Sebelum melakukan pengerjaan, terlebih dahulu dilakukan

penyusunan langkah kerja proses pengerjaan. Rancangan langkah kerja akan

memudahkan dan memberikan gambaran tentang pekerjaan yang akan

dilakukan.

1. Mengidentifikasi Kerusakan pada Mobil Daihatsu Hijet 1000.

Identifikasi kerusakan dilakukan pada mobilDaihatsu Hijet 1000

bagian depan. Setelah dilakukan pengamatan diketahui beberapa bagian

yang mengalami kerusakan yaitu sebagai berikut:

a. Pada bagian depan terdapat goresan pada cat mobil.

b. Pada bagian bumper depan catnya mengalami retak-retak.

37
38

c. Pada bagian grill depan kondisi cat mengalami retak-retak.

Setelah identifikasi kerusakan diketahui, selanjutnya dilakukan

perhitungan luas bidang yang akan dilakukan pengecatan yaitu:

5
c

a. Bagian Depan

(1,36𝑚 × 0,84𝑚) − (2 × (0,15𝑚 × 0,07)) = 1,121 𝑚2

b. Bagian Bumper

1,29𝑚 × 0,20𝑚 = 0,258 𝑚2

c. Bagian Fender-fender Depan

(2 × (0,06𝑚 × 0,62𝑚)) = 0,074𝑚2

d. Bagian Grill Depan

(0,30𝑚 × 1,3𝑚) − (2 × 0,02𝑚2 ) = 0,35𝑚2

Jadi luas total bidang yang akan dicat

1,121𝑚2 + 0,258𝑚2 + 0,074𝑚2 + 0,35𝑚2 = 1,803𝑚2


39

2. Mempersiapkan Alat dan Bahan yang Dibutuhkan

Peralatan yang dibutuhkan dalam proses pengecatan ulang akan

diperoleh dengan cara meminjam pada bengkel otomotif, membeli dan

juga membawa milik sendiri. Sedangkan bahan-bahan akan diperoleh

dengan membeli.

3. Proses Pengecatan Ulang

Berdasarkan pada identifikasi kerusakan di atas dan mengingat

usianya yang sudah tua, maka pengecatan ulang dianggap sebagai

penyelesaian masalah yang tepat. Proses pengecatan ulang pada mobil ini

tidak hanya dilakukan pada bagian yang mengalami kerusakan tetapi

pada seluruh bagian mobil. Warna cat mobil Daihatsu Hijet dipilih biru

agar sama persis dengan aslinya dan sesuai dengan warna yang tertera

pada STNK mobil tersebut. Warna silver yang akan digunakan untuk cat

dasar adalah silver dan untuk cat utama adalah biru curacao. Keduanya

diambil dari merk yang sama yaitu Drasso. Pemilihan warna tersebut atas

dasar permintaan dari pemilik kendaraan agar tetap sesuai dengan

keterangan warna pada surat-suratkendaraan.

Metode pengecatan ulangMobil Daihatsu Hijet :

a. Langkah pertama dalam proses pengecatan ulang diawali dengan

melepas komponen. Komponen yang dilepas merupakan komponen

yang mengganggu atau kurang bermanfaat pada waktu proses

pengecatan. Pelepasan komponen juga bertujuan untuk melindungi

komponen dari kotoran pada proses pengecatan.


40

b. Selanjutnya adalah proses mengupas cat. Proses pengupasan cat

dilakukan menggunakan amplas dengan grit #120 menggunakan

hand block dan air. Pengamplasan dilakukan pada seluruh

permukaan mobil hingga lapisan cat warnanya hilang tetapi jangan

sampai menampakkan plat.

c. Setelah pengupasan cat selesai langkah selanjutnya adalah aplikasi

surfacer. Aplikasi surfacer bertujuan untuk menghilangkan goresan

amplas, dan member adhesi yang lebih baik pada top coat. Langkah

selanjutnya yaitu melakukan pendempulan untuk meratakan

permukaan. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan apabila terdapat

kerusakan berupa lubang kecil dan masiht erdapat goresan amplas

pada bodi, diperbaiki terlebih dahulu menggunakan spot putty.

Kemudian kembali mengaplikasikan surface pada area yang telah

diperbaiki menggunakanspot putty.

d. Setelah dipastikan rata dan spot putty telah ditutup surfacer, langkah

berikutnya adalah aplikasi cat warna. Selanjutnya memastikan

lapisan bawah tertutup semuanya. Apabila setelah memberikan flash

time secukupnya, perlu diulangi menyemprotkan cat. Kemudian

memeriksa terhadap cacat pengecatan, jika terdapat cacat maka

diperbaiki terlebih dahulu sebelum dilanjutkan ketahap berikutnya.

e. Langkah selanjutnya adalah aplikasi clear. Selanjutnya adalah

melakukan pengecekan terhadap cacat yang mungkin terjadi.

Apabila ada cacat maka diatasi dengan mengamplas bagian tersebut


41

kemudian diperbaiki. Pengamplasan juga dilakukan untuk

menghaluskan tekstur yang kasar.

f. Setelah itu melakukan proses finishing berupa polishing

menggunakan buffing compound yang bertujuan memperbaiki cacat

misalnya bintik yang terjadi saat pengecatan.

B. AnalisisKebutuhanBahandanAlat

1. Analisa Kebutuhan Bahan

Pengecatan ulang bodi mobil Daihatsu Hijet1000 dibuat dengan

tujuan untuk meningkatkan efek estetika, harga jual, daya tarik,

identifikasi warna untuk membedakan dengan kendaraan lain, juga

memproteksi permukaan material dari korosi dan meningkatkan

penggunaannya dalam waktu yang lebih lama. Hasil perbaikan dan

pengecatan bodi mobil harus awet dan tahan lama.

Warna cat mobil Daihatsu Hijet dipilih biru agar sama persis

dengan aslinya dan sesuai dengan warna yang tertera pada STNK mobil

tersebut. Warna silver yang akan digunakan untuk cat dasar adalah silver

danuntuk cat utama adalah biru curacao. Keduanya diambil dari merk

yang sama yaitu Drasso. Alasan memilih merk Drasso selain dari kualitas

yang baik juga pertimbangan ekonomis, yaitu harganya yang relative

terjangkau. Jenis cat yang digunakan adalah jenis cat two

component/urethane, alasan memilih cat jenis ini adalah karena cat jenis
42

ini mempunyai kemampuan coating yang sangat baik, termasuk

ketahanan kilap, cuaca, thinner, serta tekstur yang halus.

Kebutuhan cat permukaan jika jumlah luasan kendaraan yang

akan dicat 1,803m2 dan pola tumpang tindihnya menggunakan 0,5. Maka

kebutuhan cat tersebut adalah:

𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑡 1,803 𝑚2


=
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 𝐶𝑎𝑡 × 0,5 17,5 × 0,5 𝑚/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟

= 0,21 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟

Karena dilakukan 2 kali pengecatan maka dibutuhkan masing-

masing untuk cat surface dan cat warna sebanyak 0,21 x 2 = 0,42 liter.

Jadi kebutuhan masing-masing cat sebanyak 0,5 liter.

Proses aplikasi cat permukaan menggunakan campuran cat dan

thinner dengan perbandingan 1:1,5. Jadi dibutuhkan thinner sebanyak

0,375 liter atau menjadi 0,5 liter dengan merek ND Triring dan sisanya

digunakan untuk membersihkan alat.

Proses persiapan permukaan bodi untuk bagian depan dilakukan

dengan cara mengelupas seluruh lapisan cat dan dempul untuk

selanjutnya dilakukan proses pendempulan dan penyemprotan cat

permukaan, sedangkan pada bagian depan, bumper dan pengelupasan

dempul dilakukan hanya pada bagian-bagian yang terdapat kerusakan

saja.

Untuk proses pendempulan dilakukan menggunakan dempul

plastik merek Alfagloss dengan alat kape dan papan penyampur.

Pemilihan jenis ini dengan pertimbangan memiliki daya rekat yang cukup
43

baik dan mudah dalam pengamplasan sehingga memudahkan dalam

perataan permukaan dan membantu membentuk bodi pada bagian yang

membutuhkan aplikasi dempul. Untuk kebutuhan dempul yaitu:

𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑑𝑒𝑚𝑝𝑢𝑙


𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑑𝑒𝑚𝑝𝑢𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑘𝑔

(0.88 𝑚2 × 0.001 𝑚)
�22�7 × (7𝑐𝑚)2 × 7𝑐𝑚�/1𝑘𝑔

1.5 𝑑𝑚3
= 1.39 𝑘𝑔
1.078 𝑑𝑚3 ⁄𝑘𝑔

Jadi, dempul yang dibutuhkan sebanyak 1,39 = 1,39 kg dempul.

Proses pengamplasan dilakukan untuk membentuk pendempulan

bodi dan penghalusan cat permukaan yang di lakukan dengan

menggunakan alat blok tangan. 1 lembar amplas dapat digunakan untuk

mengupas cat sebesar 100𝑐𝑚 × 100𝑐𝑚 = 10.000𝑐𝑚² = 1𝑚².

Kebutuhan amplas untuk mengamplas dempul dan cat permukaan adalah

sebagai berikut:

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑝𝑙𝑎𝑠 1,803 𝑚²


= = 1.803
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑘𝑢𝑝𝑎𝑠 𝑎𝑚𝑝𝑙𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 1𝑚²/𝑙𝑚𝑏𝑟

= 2 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟

Jadi kebutuhan amplas untuk mengamplas dempul dan cat

permukaan adalah amplas #240, #400, #600 dan #800 sebanyak masing-

masing 4 lembar dan untuk mengamplas dalam aplikasilainya yaitu

amplas #80, #1000 dan #1500 sebanyak masing-masing 2 lembar.


44

2. Kebutuhan Alat

Dalam proses pengecatan ulang bagian depan mobil Daihatsu

Hijet 1000 diperlukan alat-alat sebagai berikut :

Table 3. Kebutuhan Alat

No Alat-alat yang diperlukan


1 Seperangkatlasasetilen
2 Gerindatangan
3 Amplas/sand paper
4 Kompresor
5 Blok tangan
6 Sander
7 Polisher
8 Spray gun
9 Batangpengaduk
10 Spatula/kape
11 Semprotanudara
12 Papanpengaduk
13 Masking paper

C. RencanaAnggaran

Perancangan pengecatan dengan perhitungan yang benar dan teliti akan

menghasilkan kulitas pengecatan yang baik. Dengan demikian kesalahan dan

kegagalan dapat diminimalisir, sehingga pengecatan tersebut tidak memakan

biaya yang banyak. Rencana anggaran untuk pengecatan ulang bodi mobil

Daihatsu Hijet bagian depan dapat dilihat sebagai berikut:


45

Tabel4.RencanaAnggaran

Harga
No NamaBarang Jumlah
(dalam Rupiah)
1 Amplas grit 80 2lembar 4.000
2 Amplas grit 240 4lembar 8.000
3 Amplas grit 400 4lembar 8.000
4 Amplas grit 600 4lembar 8.000
5 Amplas grit 800 4 lembar 8.000
6 Amplas grit 1000 2lembar 4.000
7 Amplas grit 1500 2lembar 4.000
8 Cat Silver crystal metalic 0,5 liter 45.000
9 Cat Blue curacaometalik 0,5 liter 45.000
10 Clear PCR + thinner+hardener 0,5 liter 75.000
11 Thinner Tri ring 0,5 liter 10.000
12 Epoxy Alf 0,5 liter 30.000
13 Spot Putty 1 Tube 24.000
14 Compound ALF 1 kg 26.000
15 Kain lap 0,5 kg 10.000
16 Sikatmangkok 1 buah 11.000
17 Sikatkawat 1 buah 7.500
18 Kuas 1 buah 6.000
19 Dempul / PuttyAlfagloss + hardener 2 kg 25.000
20 Isolasikertas 2 buah 8.000
21 SewaKompressor 1 buah 20.000
22 Kape 1 set 16.000
Jumlah total Rp 402.500

Jadi total pengeluaran biaya uituk pengecatan mobil Daihatsu Hijet untuk

bagian depan adalahRp402.500.

D. Jadwal Pembuatan

Penjadwalan kegiatan merupakan rencana waktu yang akan ditempuh

dalam proses perbaikan dan pengecatan bodi mobil Daihatsu Hijet, dari mulai

proses pengamatan, perancangan, persiapan bahan, proses pengerjaan dan

proses pengujian. Pengamatan dilakukan untuk mendapatkan data-data

tentang luasan bidang yang mengalami kerusakan, luas permukaan yang akan
46

dicat dan jumlah bahan yang akan digunakan untuk perbaikan dan pengecatan

bodi mobil Daihatsu Hijet.

Hasil dari pengamatan dituangkan dalam sebuah rancangan yang

nantinya diwujudkan untuk nencapai tujuan yang diharapkan. Proses

pembuatan yang dilakukan mencakup persiapan permukaan, pendempulan

dan pengamplasan. Selanjutnya dilanjutkan dengan proses pengujian untuk

mengetahui kualitas pengecatan pada bodi mobil Daihatsu Hijet bagian depan

tersebut. Berikut adalah tabel yang memuat waktu kegiatan dalam rangka

pengecatan bodi mobil Daihatsu Hijet .

Tabel5. JadwalPembuatan
No Oktober November Desember Januari Februari Maret April
Kegiatan
Pengamatan
KlarifikasiK
ebutuhanKo
mponen
Proses
PengerjaanP
engerjaan
Penilaian
Laporan
Ujian

E. RancanganPengujian

Penilaian dilakukan dengan mengisi lembar penilaian. Perencanaan

pengujian pengecatan ulang mobil Daihatsu Hijet akan dinilai oleh 10

(sepuluh) penilai yang terdiri oleh 1 dosen penilai dari FT UNY yang

berkompeten dalam bidang pengecatan, 1 (satu) penilai dari bengkel body

repair dan 8 (delapan) mahasiswa FT UNY jurusan pendidikan teknik otomotif

yang sudah menempuh mata kuliah teknologi pengecatan dengan nilai minimal

B dengan cara mengisi lembar penilaian.


47

Instrumen penilaian ini terdiri dari dua kategori yaitu kualitas hasil

pengecatan dan ketiadaan cacat pengecatan. Kategori kualitas hasil pengecatan

terdiri dari empat item pengujian sedangkan kategori ketiadaan cacat

pengecatan lima item. Item yang dinilai pada kategori kualitas hasil pengecatan

yaitu kehalusan permukaan cat, kerataan permukaan cat, daya kilap cat, dan

tekstur cat. Sedangkan pada kategori ketiadaan cacat pengecatan yaitu cacat-

cacat bintik, mata ikan, kulit jeruk, meleleh, dan mengkerut. Pengisian lembar

penilaian dilakukan dengan cara memberikan nilai berupa angka pada kolom

penilaian yang sesuai.


BAB IV
PROSES, HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Proses Pengecatan Ulang Bodi Mobil Daihatsu Hijet Bagian Depan

Pengecatan bodi mobil Daihatsu Hijet bagian depan dilakukan setelah

proses rancangan dan menilai perluasan kerusakan selesai yang selanjutnya

dilakukan proses pengujian untuk mengetahui hasil dan kualitas dari

perbaikan dan pengecatan bodi kendaraan tersebut. Proses pengecatan bodi

kendaraan ini terdiri dari perbaikan permukaan bodi dan pengecatan bodi

mobil itu sendiri. Untuk menghasilkan suatu cat yang mampu meningkatkan

nilai estetika, harga jual, daya tarik, identifikasi warna untuk membedakan

dengan kendaraan lain, juga memproteksi permukaan material dari korosi dan

meningkatkan penggunaannya dalam waktu yang lebih lama memerlukan

beberapa tahapan. Proses tahapan tersebut antara lain:

1. Menilai perluasan permukaan yang mengalami kerusakan

Menilai perluasan permukaan yang rusak sangat berguna untuk

memperkirakan biaya dan bahan yang dibutuhkan untuk memperbaiki

bodi kendaraan tersebut, agar biaya yang dikeluarkan dapat

diminimalisasi. Setelah dilakukan pengamatan diperoleh bagian-bagian

mobil Daihatsu Hijet yang mengalami kerusakan yaitu cat pada bagian

bawah kaca depan yang sudah kusam/pudar dan banyak goresan.

2. Mengupas lapisan cat pada bodi yang mengalami kerusakan

Setelah mengetahui bagian-bagian mana saja yang mengalami

kerusakan dilanjutkan ke proses selanjutnya yaitu mengupas lapisan cat


48
49

pada bagian yang mengalami kerusakan. Mengupas lapisan cat dapat

dilakukan menggunakan beberapa alat, misalnya sikat kawat, gerinda

tangan, sander ataupun amplas kasar ukuran #80. Mengupas lapisan cat

pada bodi yang mengalami kerusakan bertujuan untuk mengetahui

sampai mana atau seluas apa bodi yang rusak. Selain itu untuk

membersihkan permukaan dari kotoran-kotoran yang menempel pada

permukaan dan yang utama untuk memproteksi permukaan material dari

korosi dan meningkatkan penggunaannya dalam waktu yang lebih lama.

Gambar 30. Pengupasan Lapisan cat

3. Proses Pendempulan

Proses pendempulan adalah untuk meratakan dan mengembalikan

bentuk bodi setelah proses pengelasan yang belum rata maka dilakukan

proses pendempulan, ini bertujuan untuk mengisi bagian yang tidak rata

atau penyok ke dalam, membentuk suatu bentuk dan membuat

permukaan halus. Bagian yang didempul yaitu pintu belakang dan bodi

mobil kiri sebelah belakang. Cara pengulasan dempul adalah dengan cara
50

membersihkan permukaan dari debu, gemuk minyak, air dan kotoran

lainnya terlebih dahulu, selanjutnya mencampur dempul merk Alfagloss

dengan 2 % hardener, kemudian mengulaskan tipis-tipis secara merata

dan selanjutnya mengeringkan pada udara biasa kurang lebih selama 30

menit. Setelah dempul kering maka dapat dilanjutkan dengan proses

pengamplasan.

Gambar 31. Proses Pendempulan

4. Proses Pengamplasan

Setelah lapisan dempul kering maka dilanjutkan proses

pengamplasan, pengamplasan bertujuan untuk meratakan dan

menghaluskan permukaan terutama pada bagian yang didempul,

pengamplasan dapat dilakukan secara manual dengan tangan dapat pula

menggunakan sander, setelah dempul kering kemudian dilanjutkan proses

pengamplas permukaan dempul dengan amplas kering #80 dilanjutkan

dengan #180 dan #280 atau amplas basah #240 dilanjutkan dengan #320

dan #400 untuk mendapatkan permukaan yang rata dan halus, yang
51

penting untuk dilakukan adalah berganti pada tingkatan yang lebih halus

secara bertahap, sehingga dapat menghilangkan goresan yang ditiggalkan

oleh amplas terdahulu.

5. Proses masking

Fungsi dilakukannya proses Masking adalah menutup bidang-

bidang yang tidak boleh terkena cat, yaitu pada bagian kaca pintu depan,

samping, belakang dan roda sebelah kiri. Proses masking dilakukan

menggunakan kertas koran bekas dan isolasi kertas, selain

mendapatkannya mudah fungsi dan kualitasnya tidak kalah dengan

masking paper.

Gambar 32. Proses penutupan (masking)

6. Proses Pengaplikasian Epoxy

Epoxy adalah lapisan cat kedua yang disemprotkan diatas dempul

atau lapisan dasar lainnya. Epoxy yang digunakan pada mobil ini diambil

dari merk Alfagloss, karena kualitasnya yang baik dan harga yang relatif

terjangkau. Karena kondisi cat lama yang masih lumayan bagus dan

hanya sedikit bagian yang mengalami pendempulan, maka campuran


52

epoxy agak encer yaitu dengan perbandingan 1:0,25:2, artinya 0,5 kg

epoxy dicampur dengan 0,125 kg pengeras dan 1 liter thinner (digunakan

angka perbandingan 0,5 kg karena luas permukaan bodi bagian kiri dan

depan hanya 1,803 m2 dan perkiraan cat yang dibutuhkan hanya sekitar

0,5 liter) Epoxy memiliki sifat-sifat dapat mengisi lubang kecil (pori) atau

goresan, mencegah penyerapan cat utama, meratakan daya rekat antara

cat dasar dan cat utama. Hal yang perlu diperhatikan bahwa semakin

cepat epoxy mengering, maka semakin rendah kemampuan pelapisannya.

Setelah lapisan epoxy kering diamplas dengan amplas kering #400 atau

amplas basah #600 agar diperoleh permukaan yang baik dan hasil

pengecatan yang memuaskan pada cat warna.

Gambar 33. Proses Epoxy

7. Proses pengecatan cat dasar

Warna silver yang digunakan untuk cat dasar adalah silver crystal

dari merk Drasso. Tujuan dari pengaplikasian cat dasar ini adalah supaya

warna cepat menutup dengan rata, warna lebih jelas dan terang serta

menghemat pemakaian cat utama. Campuran yang digunakan pada cat

dasar ini adalah campuran yang relatif encer karena perbandingan yang

digunakan 1:2 artinya 0,5 liter cat dasar dicampur dengan 1 liter thinner
53

(digunakan angka perbandingan 0,5 liter karena luas permukaan bodi

bagian kiri hanya 1,803 m2 dan perkiraan cat yang dibutuhkan hanya

sekitar 0,5 liter). Setelah cat dasar dicampur dengan perbandingan 1:2,

kemudian menyeprotkan 3-5 lapis cat dasar metalik yang sudah

diencerkan dengan selang waktu antara lapisan 2-5 menit, lalu

membiarkan kering di udara selama 30 menit.

Gambar 34. Proses Pengecatan Dasar

8. Proses pengecatan cat utama (top coat)

Cat akhir merupakan cat yang memberikan perlindungan

permukaan sekaligus untuk menciptakan keindahan dalam penampilan

kendaraan. Oleh karena itu pengecatan akhir harus hati-hati, sehingga

dapat diperoleh hasil cat yang maksimal dan melapisi permukaan dengan

daya tahan yang lebih lama. Warna biru yang digunakan untuk cat akhir

adalah biru curacao dari merk Drasso, dengan perbandingan campuran

1:1 dan tumpang tindih ½, artinya 0,5 liter cat dicampur dengan 0,5 liter

thinner (digunakan angka perbandingan 0,5 liter karena luas permukaan


54

bodi bagian kiri hanya 2,7 m2 dan perkiraan cat yang dibutuhkan hanya

sekitar 0,5 liter) dan menggunakan pola tumpang tindih ½. Setelah cat

dicampur, kemudian langkah selanjutnya menyemprotkan 3 lapis cat

utama metalik yang sudah diencerkan dengan selang waktu antara lapisan

3-5 menit, lalu membiarkan cat kering di udara selama 15 menit.

Gambar 35. Proses Cat Akhir

9. Proses pengaplikasian cat pernis (clear)

Cat pernis (clear) digunakan sebagai cat pernis akhir pada

pengecatan sistem dua lapis untuk memberikan daya kilap dan daya

tahan gores terhadap cat jenis metalik ataupun solid. Pernis yang

digunakan diambil dari merk PCR dengan perbandingan campuran

1:0,25:1, artinya 0,5 liter pernis dicampur dengan 0,125 liter pengeras
55

dan 0,5 liter thinner (saya menggunakan angka perbandingan 0,5 liter

karena luas permukaan bodi bagian kiri hanya 1,803 m2 dan perkiraan cat

yang dibutuhkan hanya sekitar 0,5 liter) dan menggunakan tumpang

tindih ½.

Gambar 36. Proses Gloss

10. Pengkilapan dan pemolesan (polishing)

Pemolesan bertujuan untuk menghilangkan perbedaan antara

permukaan yang dicat dan permukaan aslinya agar membentuk suatu

sambungan yang kontinyu dengan permukaan yang tidak dicat. Selain itu

pemolesan juga dapat menghaluskan, meratakan dan mengkilapkan cat

baru, proses pemolesan dapat dilakukan menggunakan cara manual

dengan kain lap dan tangan dan dapat pula menggunakan polisher dan

buffer. Untuk mengurangi lamanya waktu pemolesan maka sebelum

dipoles bisa dilakukan dahulu proses pengamplasan menggunakan

amplas 1500-2000 dengan air, karena lapisan clear hasil pengamplasan


56

keras, bisa menggores cat akhir dan menempel pada permukaan amplas.

Pada mobil daihatsu hijet ini dipoles menggunakan compound merk

ALF, dan dipoles menggunakan polisher.

B. Hasil

Setelah Daihatsu Hijet 1000 dilakukan perbaikan dan pengecatan ulang

hasilnya sebagai berikut ini:

1. Hasil pengecatan pada bagian depan yang sebelumnya mengalami goresan,

catnya retak-retak, serta cat yang sudah memudar. Kini keadaannya telah

mengalami perubahan dengan hasil yang baik.

Sebelum Sesudah
Gambar 37. Hasil Jadi

2. Hasil pengujian dan analisis

Pengujian hasil pengecatan dilakukan untuk mengetahui seberapa

tingkat keberhasilan perbaikan dan kualitas pengecatan yang dihasilkan.

Pengujian meliputi ketebalan cat, daya rekat cat terhadap permukaan,

kerataan permukaan dan daya kilap cat. Untuk menguji kualitas cat yang
57

dihasilkan telah ditemukan alat-alat canggih yang cukup akurat dalam

pengujiannya yaitu alat yang digunakan untuk mengukur ketebalan cat,

daya rekat cat, kerataan permukaan dan daya kilap cat.

78
77
76
RENTANG NILAI

75
74
73
72
71
70
69

KRITERIA YANG DINILAI

Gambar 38. Grafik penilaian


Dari grafik penilaian di atas dapat dilihat hasil penilaian dari 10

responden bahwa terdapat nilai tertinggi dan nilai terendah. Nilai

tertinggi diperoleh dari kriteria penilaian kerataan dempul dan kerataan

warna cat. Hasil ini diperoleh karena pada persiapan permukaan yang

baik dan penyemprotan cat yang merata. Nilai yang terendah diperoleh

dari kriteria penilaian tampilan karena terjadi keretakan pada saat

penilaian yang disebabkan lamanya rentang waktu dilakukannya

penilaian setelah pengecatan ulang karena mobil lama berada di bengkel

karena perbaikan mesin.

Setelah dilakukan pengujian dengan cara meraba dengan telapak

tangan pada bagian permukaan cat dan memandang dari sudut pandang
58

yang berbeda-beda dapat diperoleh hasil sebagai berikut: kerataan

permukaan sudah sama (tidak ada permukaan yang bergelombang), hasil

pengecatan sudah cukup halus (tidak ada bagian yang mengalami kulit

jeruk dan tidak ada debu/kotoran lain yang menempel pada lapisan

clear), dan tidak ditemukan adanya bagian kendaraan yang mengalami

cacat pengecatan (tidak ada bagian yang mengalami kulit jeruk dan

mengangkat). Dari hasil pengujian tersebut, maka hasil perbaikan dan

pengecatan bodi mobil Daihatsu Hijet 1000 bagian depan dapat

dikategorikan baik dan berhasil.

C. Pembahasan

Pengecatan adalah sebuah proses aplikasi cat dalam bentuk cair pada

suatu obyek, untuk membuat lapisan tipis kemudian dikeringkan dan

menghasilkan cat yang keras (lapisan cat). Tujuan pokok dari pengecatan

adalah memberikan perlindungan pada suatu obyek dari kerusakan karena

pengaruh dari luar (panas, hujan, karat dan lain-lain). Proses pengecatan

ulang bodi mobil Daihatsu Hijet ini bertujuan untuk meningkatkan nilai

estetika, harga jual, daya tarik, identifikasi warna untuk membedakan dengan

kendaraan lain, juga memproteksi permukaan material dari korosi dan

meningkatkan penggunaannya dalam waktu yang lebih lama.

Dalam proses pengecatan memerlukan banyak peralatan yang

dipergunakan diantaranya: kompresor, selang udara, spray gun, blok tangan,


59

sender, pengaduk, kapi, papan pencampur, kertas masking, dan masker. Dari

semua alat tersebut tentunya kehati-hatian dalam setiap pekerjaan menjadi hal

wajib dikarenakan dalam pengecatan banyak bahan kimia yang bersifat

racun, maka keselamatan dan kesahatan kerja wajib diterapkan.

Pelaksanaan pengecatan dan perbaikan bodi ini terdapat

ketidaksesuaian material yang dibutuhkan sehingga biayapun juga tidak

sesuai dengan analisis kebutuhan bahan dan rencana anggaran. Bahan yang

dibutuhkan ternyata melebihi dari perhitungan analisis kebutuhan bahan.

Tabel 6. Penggunaan Anggaran


Harga
No Nama Barang Jumlah
(Rupiah)
1 Amplas grit 80 4 lembar 8.000
2 Amplas grit 240 4 lembar 8.000
3 Amplas grit 400 4 lembar 8.000
4 Amplas grit 600 6 lembar 12.000
5 Amplas grit 800 6 lembar 12.000
6 Amplas grit 1000 4 lembar 8.000
7 Amplas grit 1500 4 lembar 8.000
8 Cat Silver crystal metallic 0,5 liter 45.000
9 Cat Blue curacaometalik 0,5 liter 45.000
10 Clear PCR + thinner+hardener 0,5 liter 75.000
11 Thinner Tri ring 2 liter 32.000
12 Epoxy Alf 0,5 liter 30.000
13 Spot Putty 1 Tube 24.000
14 Compound ALF 1 kg 26.000
15 Kain lap 0,5 kg 10.000
16 Sikat mangkok 1 buah 11.000
17 Sikat kawat 1 buah 7.500
18 Kuas 1 buah 6.000
19 Dempul / Putty Alfagloss + hardener 2 kg 25.000
20 Isolasi kertas 4 buah 16.000
21 Sewa Kompressor 1 buah 20.000
22 Kape 1 set 16.000
Jumlah total Rp 452.500
60

Pengerjaan proyek akhir ini tidak selancar apa yang telah direncanakan,

karena ada faktor kendala yang menghambat. Faktor tersebut antara lain:

keterbatasan alat pendukung dalam proses pengerjaan. Adapun alat yang ada

dipakai secara bergantian dengan kelompok lain yang juga mengerjakan

proyek akhir, sehingga timbul egoisme diantara masing-masing kelompok

dalam pemakaian alat tersebut. Anggaran dana yang direncanakan juga

mengalami perubahan dari yang direncanakan, karena dalam anggaran terjadi

kenaikan harga bahan cat yang dugunakan dan untuk membeli alat yang

diperlukan. Dalam peminjaman alat pun dibatasi waktunya sehingga kurang

maksimal penggunaan alat yang dipakai dalam proses pengecatan ulang

Daihatsu Hijet 1000 bagian depan.

Selain keterbatasan alat, cuaca pun tidak selalu mendukung karena

keadaan cuaca terus berubah-ubah tidak selalu cerah. Hal ini menyebabkan

beberapa kelompok tetap mengerjakan proyek akhir dalam keadaan hujan deras

disebabkan karena waktu yang direncanakan terbatas. Tempatpun juga menjadi

kendala yang sangat berarti, karena sudah beberapa kali berpindah tempat

dalam mengerjakan proyek akhir ini. Dari mulai mengerjakan di bawah pohon,

lalu diminta jurusan untuk berpindah karena jurusan mendapat aduan dari

jurusan lain bahwa tempat tersebut dipakai untuk area penghijauan jurusan

lain. Dalam pengerjaan proyek akhir ini dapat diselesaikan selama 4 bulan

dikarenakan ada beberapa faktor kendala tersebut.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah melakukan perancangan, perbaikan dan pengecatan serta

dilakukan pengujian maka perbaikan dan pengecatan bodi mobil Daihatsu

bagian depan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Proses persiapan perbaikan bodi mobil Daihatsu Hijet 1000 sebelum dicat,

karena terdapat beberapa bagian yang berlubang dan rusak karena korosi

maka dilakukan pengelasan.

2. Proses persiapan permukaan bodi mobil Daihatsu Hijet 1000 meliputi

pendempulan dan pengamplasan yang bertujuan untuk mendapatkan bentuk

permukaan yang rata.

3. Proses pengecatan bodi mobil Daihatsu Hijet 1000 diawali dengan

membersihkan permukaan yang akan dicat dengan menggunakan air sabun

agar bersih dari kotoran debu dan minyak. Setelah dilakukan pembersihan

permukaan dan telah dikeringkan kemudian mulai dilakukan penyemprotan

epoxy filler untuk menutup bagian permukaan yang masih terdapat lubang-

lubang kecil. Proses selanjutnya barulah dilakukan penyemprotan cat warna

yang setelah selesai langkah ini akan dilanjutkan penyemprotan clear.

Setelah clear benar-benar kering dilakukanlah finishing dengan kompon

agar diperoleh permukaan yang benar-benar halus dan mengkilap.

63
64

4. Kualitas hasil pengecatan mobil Daihatsu Hijet 1000 bagian depan ini akan

dinilai oleh beberapa responden. Kriteria penilaian ini meliputi : kehalusan

permukaan cat, kerataan permukaan cat, daya kilap cat, tekstur cat, cacat-

cacat bintik, mata ikan, kulit jeruk, meleleh, dan mengkerut.

B. Keterbatasan

Keterbatasan dalam perbaikan dan pengecatan bodi mobil Daihatsu

Hijet bagian depan serta saat melakukan pengujian, antara lain:

1. Alat dan Fasilitas pendukung pengecatan yang ada dikampus kurang

mendukung, misalnya tidak adanya mesin poles.

2. Proses persiapan permukaan yang kurang maksimal dapat mengakibatkan

hasil pengecatan mengalami cacat pengecatan.

3. Tidak adanya alat uji yang dimiliki bengkel otomotif UNY, tidak

mempunyai alat adhesion tester defelsko, Surface Profile Gauge dan Gloss

meter, maka pengujian dilakukan dengan cara manual/visual yaitu dengan

cara meraba dengan telapak tangan pada bagian permukaan cat dan

memandang dari sudut pandang yang berbeda-beda.

C. Saran dan Rekomendasi

Adapun saran dan rekomendasi yang dapat disampaikan, sebagai berikut:

1. Peralatan dan fasilitas pengecatan dikampus perlu dilengkapi dan diperbaiki,

jadi dapat dipergunakan dengan semaksimal mungkin untuk mendapatkan

hasil pengecatan yang diinginkan.


65

2. Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik, proses persiapan

permukaan sebelum pengecatan harus dilakukan secara maksimal karena

persiapan permukaan sangat mempengaruhi hasil pengecatan.

3. Perlu adanya alat untuk menguji hasil dan kualitas pengecatan yaitu untuk

pengujian daya rekat cat, kerataan, dan daya kilap, jadi data yang diperoleh

lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Andarmadi. (Tth). Perbaikan Bodi Kendaraan. Didownload dari:


(http://www.berkahmotor.com/body.html, pada tanggal 10 September
2010)

Anonim. (Tth). Proses Bodi Repair. Didownload dari:


(http://www.nasmocobodyrepair.com/repair.asp, pada tanggal 10
September 2010)

Anonim. (2004). Technical Data Sheet Indanapaints. Didownload


dari:(http://www.indanapaint.com/decofresh/Katalog/Produk_Info.pdf,
pada tanggal 10 September 2010).

Anonim.(1988). Nippon Paint Automobile Refinishing System Manual. Jakarta.


PT. Nippon Paint Indonesia.

Gunadi. (2008). Teknik Bodi Otomotif Jilid 3 untuk SMK. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.

Herminanto, S. (t.th). Persiapan Permukaan untuk pengecatan dasar.


Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Kir Haryana. (1997). Teknik Pengecatan. Yogyakarta: Institut Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan.

Team - B&P. (1995). Pedoman Pelatihan Pengecatan. Jakarta: PT. Toyota Astra
Motor.

Team - B&P. (1999). Manual Training Pengecatan. Jakarta: PT. Toyota Astra
Motor.

Tim FT UNY. (2003). Pedoman Proyek Akhir. Yogyakarta: Tim Penysun Proyek
Akhir Universitas Negeri Yogyakarta.

66
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai