(STUPPADATA) YOGYAKARTA
LAPORAN MAGANG
Disusun oleh
OKTAFFAQQUR HIDAYAT (5180911034)
PENGESAHAN PERUSAHAAN
Menyatakan bahwa
(Oktaffaqqur Hidayat-5180911034)
Dan
ii
MAGANG KERJA DI PT DUA TIGA EMPAT
(STUPPADATA) YOGYAKARTA
KODE MATAKULIAH
MAGANG
Menyetujui,
Pembimbing Magang
Mengetahui,
Ketua Program Studi Arsitektur,
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
JUDUL LAPORAN MAGANG
Peserta Magang
(Oktaffaqqur Hidayat-5180911034)
Catatan :
Menyetujui,
Yogyakarta,
Dosen Pembimbing
(…………………)
iv
ABSTRAK
Laporan Magang Kerja di PT Dua Tiga Empat Konsultan (STUPPADATA). Laporan Magang
Kerja ini dibuat sebagai gambaran sebagai hasil yang telah dilakukan selama magang kerja
dengan tujuan memperoleh pengalaman di dunia kerja serta dalam rangka menunjang aspek
keahlian profesional Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta pada
tahun 2021. PT Dua Tiga Empat Konsultan (STUPPADATA) beralamat di Jl. Jogja Ring Road
Utara No.234, Manggung, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55281.
Magang Kerja dilaksanakan selama hampir tiga bulan yang mulai Februari 2021 sampai Juni
2021. Kegiatan yang dilakukan selama Magang Kerja yang dilakukan praktikan adalah
membuat gambar DED, Merevisi gambar DED, dan mengupdate gambar DED.
v
ABSTARCT
Intern reports at PT Dua Tiga Empat Consultant (STUPPADATA). The report on this internship
provides an overview of what has been done during an internship with a view to gaining
experience in the workforce and in support of professional expertise, at the Technology
Yogyakarta University’s of Science and Technology Departement by 2021. PT Dua Tiga Empat
Consultant (STUPPADATA) based on Jl. Jogja Ring Road north no.234 ,
Manggung,Condongcatur, Depok District , Sleman City , Daerah Istimewa Yogyakarta 55281.
The internship ran for almost three months from February 2021 to June 2021. The activity
carried out during a practice internship was to draw the picture DED, to revise the picture DED,
and to update the picture DED.
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan ini. Adapun judul yang penulis gunakan
dalam laporan ini adalah MAGANG KERJA DI PT DUA TIGA EMPAT (STUPPADATA)
YOGYAKARTA yang dibuat sesuai Praktik Kerja Lapangan yang telah dilakukan oleh
penulis di PT. Dua Tiga Empat (STUPPADATA) selama tiga bulan.
Penulisan laporan ini bertujuan menunjang aspek keahlian profesional Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Teknologi Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih
memiliki banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak
sangat diharapkan untuk penyempurnaan laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis berharap agar dapat bermanfaat dan memberikan
ilmu baru bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis sendiri pada khususnya. Penulisan
laporan ini, bukanlah hal yang mudah untuk penulis selesaikan sendiri. Namun, berkat ridha
dan karunia Allah SWT disertai dengan dukungan dan motivasi dari orang-orang sekitar
penulis, akhirnya laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati, penulis ingin menghanturkan terimakasih
kepada :
1. Allah SWT atas limpahan kesempata, nikmat, rahmat dan berkah-Nya,
2. Ibu Dr. Ir. Endang setyawati, M.T selaku Pembimbing Magang dan Kaprodi
Arsitektur,
3. Bapak Wiliarto Wirasmoyo, S.T,. M.Sc selaku koordinator mata kuliah Praktik
Kerja Profesi Arsitek,
4. Bapak Fredi Yanwar, S.T,. IAI selaku Pembimbing di PT Dua Tiga Empat
(STUPPADATA)
5. Seluruh pegawai di PT Dua Tiga Empat (STUPPADATA)
6. Teman-teman satu kontrakan yang selalu memberi masukan dan motivasi
7. Orangtua yang senantiasa memberikan dukungan dalam melaksanakan dan
penyusunan laporan Magang
vii
Terimakasih Penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung
Penulis. Semoga segala kebaikan yang telah dilakukan tersebut mendapat balasan dan amal
dari Allah SWT. Permohonan maaf pun Penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang terlibat
khususnya pihak sekolah dan industri, apabila selama praktik kerja lapangan dan Proses
penyusunan laporan ini terdapat kesalahan dan kekurangan. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca, Penulis dan mampu menginspirasi yang lainnya untuk
menghasilkan karya tulis yang lebih baik
Oktaffaqqur Hidayat
(5180911034)
viii
DAFTAR ISI
x
DAFTAR GAMBAR
xi
Gambar 3.19 Tampak A-A Sendang Truno ..................................................... 32
Gambar 3.20 Tampak B-B Sendang Truno ...................................................... 33
Gambar 3.21 Potongan A-A Sendang Truno ................................................... 33
Gambar 3.22 Potongan B-B Sendang Truno .................................................... 33
Gambar 3.23 Detail Parkiran Mobil Sendang Truno ....................................... 34
Gambar 3.24 Detail RTH 1 Sendang Truno ..................................................... 34
Gambar 3.25 Detail RTH 2 Sendang Truno ..................................................... 35
Gambar 3.26 Detail Tangga Tipe-1 Sendang Truno ........................................ 35
Gambar 3.27 Detail Tangga Tipe-2 Sendang Truno ........................................ 36
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
Magang Kerja merupakan bentuk perkuliahan melalui kegiatan bekerja secara langsung
di dunia kerja. Magang Kerja ini merupakan suatu kegiatan praktik bagi mahasiswa dengan
tujuan mendapatkan pengalaman dari kegiatan tersebut, yang nantinya dapat digunakan untuk
pengembangan profesi. Kegiatan magang kerja ini dilaksanakan di PT DUA TIGA EMPAT.
PT DUA TIGA EMPAT adalah salah satu PT yang bergerak dibidang konsultan arsitektur.
Pemilihan lokasi magang kerja di PT Dua Tiga Empat dengan alasan karena PT Dua Tiga
Empat merupakan perusahaan besar yang memiliki prospek dalam bidang Pengembangan
Kawasan Pariwisata.
Pelaksanaan magang kerja di PT DUA TIGA EMPAT yang merupakan salah satu
perusahaan salah satu PT yang bergerak dibidang konsultan arsitektur. Pada pelaksanaan
magang kerja ini penulis memilih PT DUA TIGA EMPAT karena saya tertarik untuk
mempelajari Arsitektur Urbane. Dengan melakukan kegiatan magang kerja di PT DUA TIGA
EMPAT, diharapkan penulis mendapatkan pengetahuan yang terkait dengan topik, yaitu
Pengembangan Kawasan Pariwisata.
1
koleksi data dan informasi di bidang pariwisata, budaya dan pembangunan dalam arti luas,
secara sistematis dan professional.
Lokasi Perusahaan : - Jl. Jogja Ring Road Utara No.234, Manggung, Condongcatur, Kec.
Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
Jenis Layanan : pengembangan koleksi data dan informasi di bidang pariwisata, budaya
dan pembangunan dalam arti luas, secara sistematis dan professional
2
b. Bagimana proses perancangan proyek Kios Kuliner Dermaga dan RTHP
Sumberlawang.
1.4.2 Asumsi
Pada laporan ini mencakup pembahasan semua aspek-aspek yang berkaitan dengan
proses perancangan di PT Dua Tiga Empat Konsultan (STUPPADATA)
3
Kec. Sumberlawang Gunung Kemukus Kabupaten Seragen dan Kios Kuliner Dermaga
dan RTHP Sumberlawang
2. Menambah pengalaman dan wawasan mengenai dunia kerja di perusahaan profesional
yang bergerak di bidang Konsultan Arsitektur.
3. Melatih mahasiswa di lapangan dalam aspek konsultan arsitektur yang tidak tercakup
di proses perkuliahan.
Metode pertama yang dilakukan adalah mendaftar dan memilih biro arsitek untuk
melaksanakan Praktik Kerja Profesi Arsitek. Penulis tertarik dengan praktik kerja yang
berfokus pada perancangan dan perencanaan arsitektur kemudian penulis mengirim CV dan
portofolio melalui email ke PT Dua Tiga Empat Konsultan (STUPPADATA) yang kemudian
mendapat balasan dan dinyatakan diterima untuk melakukan magang kerja selama jangka
waktu yang telah ditentukan.
4
a. Pembimbing memberi arahan kerja yang harus dilakukan oleh praktikan,
termasuk apa saja yang harus dikerjakan serta berupa produk apa yang
dihasilkan.
b. Penulis mengerjakan tugas yang diberikan oleh pembimbing.
c. Penulis menyampaikan progresya dan diskusikan bersama pembimbing.
d. Pembimbing memberikan revisi jika diperlukan.
5
Shealter Shuttle Service Dermaga dan RTHP Kec. Sumberlawang, dan Proyek
Revitalisasi Sendang Truno.
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
7
2.2 Lansekap
2.2.1 Pengertian Lanskap
Lansekap sering diartikan sebagai taman atau pertamanan. Dalam KBBI
lansekap diartikan sebagai tata ruang di luar gedung (untuk mengatur pemandangan
alam). Menurut Simonds (1983), lansekap merupakan suatu bentang alam dengan
karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indera manusia, dengan
karakter menyatu secara alami dan harmonis unutk memperkuat karakter lansekap
tersebut. Menurut Suharto (1994) lansekap mencakup semua elemen pada tapak,
baik elemen alami (natural landscape), elemen buatan (artificial landscape) dan
penghuni atau makhluk hidup yang ada di dalamnya. Dapat disimpulkan, pengertian
lansekap adalah suatu lahan atau tata ruang luar dengan elemen alami dan elemen
buatan yang dapat dinikmati oleh indera manusia
2.2.2 Elemen-elemen Lanskap
Secara umum Booth (1988) mengkategorikan elemen-elemen lansekap tersebut
kedalam 6 (enam) elemen dasar, yaitu :
1. Landfrom – bentukan lahan yang merupakan elemen sangat penting sebagai
tempat dimana elemen-elemen lainnya ditempatkan.
2. Tanaman – semua jenis tanamana yang dibudidayakan ataupun alami dari
penutup tanah sampai pohon, memerlukan pertimbangan khusus dalam
peletakkan menyesuaikan pertumbuhannya.
3. Bangunan – elemen lansekap yang membangun dan membatsi ruang luar,
mempengaruhi pemandangan, memodifikasi iklim mikro, dan mempengaruhi
organisasi fungsional lansekap.
4. Site structure – elemen-elemen yang dibangun dalam lansekap tertentu seperti
ramp, pagar, pergola, gazebo, kursi, dan lain sebagainya
5. Pavement – perkerasan merupakan elemen lanskap untuk mengakomodasi
penggunaan yang intensif di atas permukaan tanah.
6. 6. Air – elemen yang bergerak, menghasilkan suara, dan bersifat reflektif
8
2. Berdasarkan kesan yang ditimbulkan, elemen lunak atau soft material (tanaman,
air, satwa) dan elemen keras atau hard material (paving, pagar, patung, pergola,
bangku taman, kolam, dan lampu taman)
3. Berdasarkan kemungkinan perubahan, elemen mayor (sulit diubah) seperti
sungai, gunung, pantai, suhu, kelembaban, radiasi matahari, angin, petir dan
elemen minor (dapat diubah) seperti sungai kecil, bukit kecil, tanaman dan
buatan manusia.
9
a. Warna (batang, daun, dan bunga)
b. Bentuk (batang, percabangan, tajuk)
c. Tekstur
d. Skala
e. Komposisi Tanaman
10
Garis adalah susuna dari beribu ribu titik yang berhimpitan membentuk
suatu coretan. Ada beberapa tipe garis, diantaranya:
a. Garis Vertikal
Garis horizontal memiliki kesan yang lebih santai, rilek, san tenang. Garis
ini memberikan aksentuasi terhadap dimensi lebarnya. Ruang yang
didominasi oleh garis horizontal akan terasa lebih lebar, besar, luas, dan
lapang.
c. Garis Diagonal
11
Garis diagonal sering diaplikasikan untuk suatu maksud meminta perhatian
atau sebagai daya tarik visual. Tipe garis ini dapat dilihat pada pagar besi
halaman yang dibuat miring berjajar. Sifat garis diagonal diantaranya
adalah:
Dinamis,
Tidak tenang
Mendekatkan jarak dan sensasional
d. Garis Lengkung
12
tanah padang rumput rata. Dalam skala mikro dapat berupa muka
tanah berpasir, tanah rata.
b. Bidang Pembatas/Dinding
Bidang pembatas/dinding dalam skala makro berupa dinding
susunan punggung bukit, dinding batuan terjal, dan susunan
bangunan tinggi. Dalam skala mikro, dinding pembatas dapat berupa
tanaman pohon atau semak, susunan pasangan batu bata, dan
retaining wall.
c. Bidang Atap/Penutup
Bidang atap/penutup dalam skala makro berupa hamparan awan dan
cakrawala. Dalam skala mikro berupa susunan tajuuk pohon, atap
pergola, dan atap.
3. Ruang
Ruang merupakan suatu wadah tidak nyata, tetapi firasat dan keberadannya
dapat dirasakan oleh manusia
a. Hubungan Ruang dan Manusia
Hubungan Dimensional: menyangkut dimensi-dimensi yang
berhubungan dengan tubuh dan pergerakan kegiatan manusia
Hubungan psikologis dan emosional: hubungan ini menentukan
ukuran-ukuran kebutuhan ruang untuk kegiatan manusia
b. Pembatas Ruang/Komponen Pembentuk Ruang
Lantai
Pengaruh lantai sebagai bidang alas sangat besar karena erat
hubungannya dengan fungsi ruang. Permukaan lantai dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu lantai dengan bahan keras dan bahan
lunak. Kedua bahan tersebut memiliki kesan tersendiri dan berbeda
satu sama lain. Selain perbedaan bahan, ketinggian lantai pun dapat
memberikan kesan dan fungsi ruang yang baru.
Dinding
Sebagai pembatas ruang, dinding dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu dinding massif berupa tembok, tanah yang miring, 22 pasangan
batu bata dan kayu, dinding transparan berupa pagar bamboo, kayu,
13
logam yang tidak padat, dan dinding semu yang terbentuk oleh
perasaan pengamat setelah mengamati suatu objek atau keadaan.
4. Bentuk
Bentuk adalah rangkaian dari titik dan garis. Bentuk dapat berupa bentuk dua
dimensi atau bentuk tiga dimensi. Bentuk dua dimensi dibuat dalam bidang
datar dengan batas garis. Sedangkan bentuk tiga dimensi dibatasi oleh ruang
yang mengelilinginya. Secara umum bentuk dibagi menjadi tiga yaotu bentuk
lurus, bentuk bersudut, dan bentuk lengkung. Suatu komposisi dalam lanskap
dapat merupakan gabungan dari ketiga bentuk di atas. Variasi bentuk dapat
timbul akibat dari kondisi topografi, cuaca, komunikasi modern dan juga
tergantung pada bentuk-bentuk lama. Adapun bentuk-bentuk baru dihasilkan
dari inspirasi atau gagasan-gagasan tiba-tiba yang disesuaikan dengan keadaan
lokal dan juga mungkin sebagai perwujudan atau pemecahan masalah yang ada.
5. Warna
Warna dalam arsitektur dipergunakan untuk menekankan atau memperjelas
karakter suatu objek atau memberikan aksen pada bentuk dan bahannya
6. Tekstur
Tektsur adalah kumpulan titik-titik kasar atau halus yang tidak beraturan pada
suatu permukaan benda atau objek. Titik titik ini dapat berbeda dalam ukuran
warna, bentuk, atau sifat dan karakternnya seperti ukuran besar dan kecil, gelap
terang, bentuk bulat persegi, atau tak beraturan sama sekali.
14
Sebagai penghasil bayang bayang keteduhan
Sebagai aksentuasi
Sebagai keindahan lingkungan
2. Material Keras (Hard Materials)
Material keras adalah unsur-unsur material buatan atau elemen selain
vegetasi yang dimaksudkan adalah benda-benda pembentuk taman, terdiri
dari bangunan, gazebo, kursi taman, kolam ikan, pagar, 24 pergola, air
mancur, lampu taman, batu, kayu, dan lain sebagainya. Material keras
dibagi menjadi:
Material keras alami, material ini berasal dari bahan alami seperti
kayu
Material keras alami potensi geologi, material ini berupa batubatuan,
pasir, dan batu ba
Material keras buatan bahan metal, material ini berupa alumunium,
besi, perunggu, tembaga, dan baja
Material keras buatan sintetis, material ini berupa bahan plastic dan
fiberglass
Material keras buatan kombinasi, material ini berupa beton dan
plywood
b. Skala
Skala dalam arsitektur menunjukkan perbandingan antara elemen bangunan
atau ruang dengan suatu elemen tertentu yang ukurannya sesuai dengan
manusia. Skala dibagi menjadi tiga, yaitu
1. Skala Manusia: skala ini merupakan penekanan pada penggunaan ukuran
dimensi manusia atau gerak ruang manusia terhadap objek atau benda yang
dirancang.
2. Skala Generik: skala ini merupakan perbandingan pada penggunaan suatu
elemen atau ruang terhadap elemen lain yang berhubungan di sekitarnya
3. Skala Gambar/Peta: skala ini merupakan perbesaran atau perkecilan antara
gambar atau peta yang dikerjakan dengan satuan angka
c. Sirkulasi
Pergerakan dalam lintasan sirkulasi dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
15
Gambar 2.5 Sirkulasi
Sumber: (Hakim & Utomo, 2003)
d. Tata Hijau
Fungsi tanaman sebagai pembentuk tata hijau dalam lanskap diantaranya:
1. Kontrol Pandangan: untuk menahan silaui yang ditimbulkan oleh sinar
matahari, lampu jalan, dan lampu kendaraan
2. Pembatas Fisik: sebagai penghalang dan mengarahkan pergerakan manusia
dan hewan
3. Pengendali Iklim: sebagai factor kenyamanan manusia
4. Pencegah Erosi: akar tanaman dapat mengikat tanah sehingga tanah
menjadi kokoh dan tanaman juga dapat menahan air hujan yang jatuh
5. Habitat Satwa: sebagai sumber makanan bagi hewan serta tempat
berlindung
16
6. Nilai Estetis: tanaman sebagai elemen untuk meningkatkan kualitas
lingkungan
e. Fasilitas Parkir
1. Jenis dan pola area parker menurut Neufert:
Parkir pararel pada jalur kendaraan
17
Gambar 2.9 Parkir 60° satu arah
Sumber: (Hakim & Utomo, 2003)
f. Pencahayaan
Aplikasi pencahayaan dalam perancangan lanskap dibagi menjadi:
1. Penerangan cahaya sebagai aksentuasi: untuk memperjelas elemen atau
benda yang akan dijadikan aksentuasi
18
2. Penerangan cahaya sebagai pembentuk bayang-bayang: sebagai kesan
visual yang aktraktif
3. Penerangan cahaya sebagai refleksi
4. Penerangan cahaya sebagai pengarah sirkulasi
g. Pattern/Pola Lantai
Pembentukan pola lantai berkaitan dengan perkerasan lantai tersebut dan
tergantung pada bahan atau material yang diaplikasikan. Dalam arsitektur
lanskap, perkerasan merupakan bagian dari material yang digunakan dalam
penyelesaian desain lanskap terutama pada tempat yang mempunyai intensitas
ketinggian yang tinggi. Material yang biasa digunakan untuk perkerasan adalah
kerikil, batu lempeng, semen, aspal, beton, batu koral, ubin keramik, dan batu
bata. Dalam pembentukan perkerasan perlu memperhatikan dua hal, yaitu segi
fungsional dan estetika
1. Segi Fungsional, antara lain:
Kegunaan dan pemanfaatan lantai perkerasan
Waktu pemakaian kagiatan
2. Segi Estetika, antara lain:
Bentuk desain perkerasan
Ukuran dan patokan umum
Penggunaan bahan
Keamanan knstruksi
Pola lantai
h. Kenyamanan
Kenyamanan adalah segala sesuatu yang memperlihatkan penggunaan ruang
secara harmonis, yang diartikan sebagai keteraturan, dynamin, keragaman yang
saling mendukung terhadap penciptaan ruang bagi manusia. Kenyamanan dapat
pula dikatakan sebagai kenikmatan atau kepuasan manusia dalam melaksanakan
kegiatannya (Albert Rutlegde, Anatomy of Park)
Faktor yang mempengaruhi kenyamanan, diantaranya:
Sirkulasi
Iklim atau kekuatan alam
Kebisingan
Aroma
Bentuk
Keamanan
Kebersihan
Keindahan
19
1. Keseimbangan – perasaan sama berat, perhatian atau daya tarik dari berbagai
komponen atau unsur dalam komposisi sebagai saran mencapai kesatuan.
Bentuk-bentuk keseimbangan yaitu, bentuk simetris (bersifat kaku, agung,
impresif dan formal), bentuk asimetris (memberikan kesan gerak dan bersifat
santai), dan bentuk memusat (kesan gerakan memusat ke satu titik) .
2. Irama dan pengulangan – tindakan pengulangan suatu komponen atau unsur
secara teratur atau tidak teratur sehingga menghasikan irama berulang.
3. Penekanan dan aksentuasi – penempatan titik poin pada satu tapak dengan tema
visual pemersatu sebagai pusat perhatian .
4. Kesederhanaan – penghapusan semua konponen atau unsur lansekap yang tidak
penting yang tidak memberi kontribusi terhadap esensi dari komposisi
rancangan keseluruhan.
5. Kontras – perbedaan antara komponen atau unsur lansekap dapat memberi daya
tarik visual.
6. Proporsi – hubungan anatara ukuran luas tapak, jenis kegiatan, dan jumlah
elemen lansekap.
7. Space atau ruang – jarak interval atau terukur antara objek atau bentuk (dua
dimensi atau tiga dimensi).
8. Kesatuan – komposisi dari hubungan antara seluruh bagian individu.
20
Tahap ini merupakan tahap akhir dari pemecahan masalah desain. Hasil dari
tahap ini diantaranya:
1. Gambar Planing in Design
2. Gambar Detailed Landscape Design
3. Maket presentasi
4. Laporan perancangan
5. Rencana anggaran biaya dan dokumen spesifikasi
21
BAB 3
Pada Peraturan menteri tentang Penataan Ruang terbuka Hijau terdapat beberapa
lingkup pengendalian RTH meliputi:
a. Target pencapaian luas minimum
b. Fungsi dan manfaat
c. Luas dan lokasi
d. Kesesuaian spesifikasi konstruksi dengan desain teknis
22
3.2.1.1 SitePlan Overlay Sendang Ortowulan
SitePlan Overlay memperlihatkan gambar penataan Kawasan Wisata Gunung
Kemukus.
23
Gambar 3.3 Tampak Kawasan B-B Sendang Ortowulan
Sumber: Dok. PT Dua TIga Empat (StuppaData)
Pada gambar potongan kawasan B-B memotong bagian toilet, area bilas putra-
putri, halaman, dan pergola+plaza.
24
Fungsi dan klasifikasi bangunan gedung meliputi persyaratan mengenai:
a. Fungsi dan penetapan fungsi bangunan gedung baik sebagai hunian, keagamaan,
usaha, social dan budaya;
b. Klasifikasi bangunan gedung; dan
c. Perubagan fungsi dan/atau klasifikasi bangunan gedung.
Proyek ini merupakan proyek kios kuliner dermaga dan RTHP kec. Sumberlawang
yang difungsikan sebagai tempat wisata kuliner.
25
Gambar 3.7 Denah Kios Kuliner Sumberlawang
Sumber: Dok. PT Dua TIga Empat (StuppaData)
Gambar 3.9 Tampak B-B dan Tampak C-C Kios Kuliner Sumberlawang
Sumber: Dok. PT Dua TIga Empat (StuppaData)
26
3.2.2.4 Potongan Bangunan Kios Kuliner Sumberlawang
Pada potongan bangunan ini memperlihatkan bagian struktur Landasan, tegakan
dan naungan pada bangunan, dapat dilihat bangunan menggunakan pondasi
footplat dan menerus, kolom dan struktur atap memnggunakan struktur Baja
WF.
Gambar 3.11 Potongan B-B dan Potongan C-C Kios Kuliner Sumberlawang
Sumber: Dok. PT Dua TIga Empat (StuppaData)
3.2.3 Proyek Shealter Shuttle Service Dermaga dan RTHP Kec. Sumberlawang
Pada Proyek Shealter Shuttle Service Dermaga dan RTHP Kec. Sumberlawang,
Penulis mendapat bagian pekerjaan berupa menggambar DED ARS dan STR Bagian
Shealter Shuttle Service. Pada tahap awal dilakukan mencari data acuan standar
bangunan untuk bangunan gedung yang telah diatur dalam peraturan menteri pekerjaan
umum Nomor : 29/PTR/M/2006 tentang pedoman persyaratan Teknis bangunan
gedung.
27
Fungsi dan klasifikasi bangunan gedung meliputi persyaratan mengenai:
a. Fungsi dan penetapan fungsi bangunan gedung baik sebagai hunian, keagamaan,
usaha, social dan budaya;
b. Klasifikasi bangunan gedung; dan
c. Perubagan fungsi dan/atau klasifikasi bangunan gedung.
Proyek ini merupakan proyek Shealter Shuttle Service dermaga dan RTHP kec.
Sumberlawang yang difungsikan sebagai tempat wisata kuliner.
28
Gambar 3.13 Tampak A-A Shealter Shuttle Service Sumberlawang
Sumber: Dok. PT Dua TIga Empat (StuppaData)
29
Gambar 3.15 Potongan A-A Shealter Shuttle Service Sumberlawang
Sumber: Dok. PT Dua TIga Empat (StuppaData)
30
Proyek ini merupakan proyek Revitalisasi sendang Truno yang difungsikan sebagai
tempat wisata budaya.
31
Gambar 3.18 Denah Sendang Truno
Sumber: Dok. PT Dua TIga Empat (StuppaData)
32
Gambar 3.19 Tampak B-B Sendang Truno
Sumber: Dok. PT Dua TIga Empat (StuppaData)
33
3.2.4.5 Detail RTH Revitalisasi Sendang Truno
Gambar dibawah memperlihatkan gambar detail RTH/bagian dari lanskap area
Revitalisasi Sendang Truno
34
Gambar 3.25 Detail RTH 2 Sendang Truno
Sumber: Dok. PT Dua TIga Empat (StuppaData)
35
Gambar 3.27 Detail Tangga Tipe-2 Sendang Truno
Sumber: Dok. PT Dua TIga Empat (StuppaData)
36
BAB 4
Selama melakukan kegiatan magang di PT Dua Tiga Empat Konsultan (Stuppa Data)
yang dilakukan pada masa Pandemi Covid-19 sehingga kantor tempat magang saya lebih
banyak menyelenggarakan WFH (Work From Home) sehingga kegiatan magang pun lebih
banyak dilakukan dari rumah saja, dampaknya kita sebagai peserta magang kurang dapat dalam
mengkomunikasikan dan memahami proyek yang akan dikerjakan, kita dalam berkomunikasi
hanya menggunakan aplikasi pesan singkat seperti WhatsApp dan Gmail.
37
Update pekerjaan setiap harinya, hal ini juga dapat mempermudah kita dalam
mengetahui dan memahami pekerjaan yang akan kita kerjaan seperti hal nya kita rapat
dikantor yang membedakan ini meggunakan situs online.
38
BAB 5
5.1 Kesimpulan
Pada proyek Penataan RTHP Sendang Ontrowulan Kec. Sumberlawang pekerjaan yang
dilakukan adalah membuat gambar DED kawasan ARS dan STR kawasan yaitu, merevisi pada
bagian gambar tampak kawasan dan potongan kawasan yang disesuaikan dengan gambar denah
kawasan. mengUpdate gambar ARS yaitu Tampak, potongan, rencana pola lantai bangunan
pendopo dan mengUpdate gambar STR yaitu rencana pondasi, pondasi rolag. Balok sloof,
peletakan titik kolom beton, peletakan titik kolom baja, balok baja, dan kuda-kuda atap.
Pada Proyek Proyek Kios Kuliner Dermaga dan RTHP Kec. Sumberlawang dan Proyek
Shealter Shuttle Service Dermaga dan RTHP Kec. Sumberlawang pekerjaan yang dilakukan
adalah membuat gambar DED ARS dan STR bangunan kios kulier dan Shealter Shuttle Service
yaitu, merevisi pada bagian gambar ARS Tampak bangunan, Potongan bangunan dan STR
Rencana Kolom, Rencana Balok, Rencana Pondasi, Rencana Plat lantai dan Rencana Atap.
Pada Proyek Revitalisasi Sendang Truno pekerjaan yang dilakukan adalah membuat
seluruh gambar DED bangunan sendang mulai dari gambar ARS denah, tampak, potongan
hingga STR seluruh rencana bangunan sendang truno hingga gambar detail kawasan sendang.
39
Pembuatan gambar DED bangunan sendang hanya berpaku dari 3D bangunan sendang truno
lalu dibuat ke gambar kerja.
Dari beberapa proyek yang telah dibuat oleh praktikan/penulis, praktikan/penulis dapat
menambah skill nya dalam membuat gambar DED yang memenuhi standard dan baik serta
dapat mengetahui apa saja yang belum diketahui pada standar menggambar suatu gambar DED
seperti notasi-notasi yang dapat mempermudah kontraktor dan pekerja dalam membaca dan
memahami gambar DED sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam pembangunan suatu
bangunan.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, berikut saran yang dapat diberikan peraktikan/penulis berikan
dalam pelaksanaan magang untuk mahasiswa, program studi Arsitektur UTY, dan PT Dua Tiga
Empat Konsultan (STUPPADATA)
5.2.1 Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa perlu mengetahui dan memperdalam notasi-notasi yang mememnuhi
standar gambar DED
b. Mahasiswa perlu meningkatkan skill dalam mengoprasikan software Autocad untuk
mempermudah dalam menyelesaikan suatu gambar DED
c. Mahasiswa perlu mengetahui apa-apa saja mengenai perancangan dan perencanaan
lanskap
d. Ketika menghadapi suatu permasalahan dalam peraktik magang mahasiswa dapat
mencoba terlebih dahulu untuk menyelesaikannya, namun jika tidak mampu
sebaiknya mahasiswa meminta bantuan dari pihak universitas atau pihak tempat
dilakukannya magang
e. Mahasiswa harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik agar mudah
bersosialisasi dengan rekan satu kantor dan memahami pekerjaan yang diberikan.
Juga dapat mempertahankan serta meningkatkan kedisiplinan dan ketekunan dalam
pekerjaan yang dilakukan
40
5.2.2 Bagi Program Studi Arsitektur UTY
a. Pihak program studi Arsitektur UTY diharapkan dapat memberikan pembekalan
dan bimbingan terkait program praktik magang agar mahasiswanya memiliki
persiapan dalam melaksanakan praktik magang nantinya
b. Pihak program studi Arsitektur UTY diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan
hubungan yang baik dengan perusahaan atau isntansi agar mempermudah
mahasiswa dalam mendapatkan tempat magang
c. Program studi Arsitektur UTY diharapkan dapat menyelenggarakan mata kuliah
arsitektur lanskap sebelum kegiatan praktik magang dilaksanakan
d. Program studi Arsitektur UTY diharapkan dapat mengenalkan secara langsung
detail dan spesifikasi material-material yang biasa digunakan pada lanskap dan
bangunan
41
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Terbuka Hijau.
42
DAFTAR LAMPIRAN
43
Lampiran 2 Laporan Mingguan Pelaksanaan Praktik Magang
44
45
46
47
48
49
50
Lampiran 3 Lembar Penilaian Perusahaan
51