DisusunOleh:
Gunawan Anugrah Windartono
NIM 1512018023
KERJA PROFESI
DI
PT. ELENBEE DWI PANATA
CILANDAK, JAKARTA SELATAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan bimbingannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kuliah kerja profesi dengan baik.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam menempuh
program pendidikan Strata 1 (S1) di Program Studi Desain Interior, Jurusan Desain,
Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Mata kuliah Kerja Profesi
merupakan mata kuliah wajib, yakni dengan beban 5 SKS. Penulis melaksanakan
Kerja Profesi di PT. Elenbee Dwi Panata berlokasi di jalan Cilandak tengah IV no 9,
Cilandak, Jakarta Selatan, perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa konsultan
desain interior.
1. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan
demi kelancaran kerja profesi.
2. Ibu Lea Aviliani Aziz, selaku pimpinan PT. Elenbee Dwi Panata,
Sebagai pimpinan perusahaan yang telah memberikan kesempatan
untuk melaksanakan kerja profesi dan membimbing penulis dalam
pelaksanaannya, beserta banyak pelajaran yang diberikan oleh beliau
yang belum tentu dapat ditemukan di tempat lain dan segala
pengalaman yang telah beliau berikan.
3. Teman-teman Associate Designer dari PT. Elenbee Dwi Panata Mas
Dwi Anto, mbak Siti Umroh dan kang Asep dari PT. Elenbee Dwi
Panata, sebagai pembimbing serta pemberi tugas bagi penulis dalam
melaksanakan kerja profesi khususnya dalam bidang interior. ,Teman-
teman karyawan PT. Elenbee Dwi Panata Bu Lia, Mbak Isma dan pak
Ija, atas segala pelajaran dan bimbingan yang penulis dapatkan selama
bekerja profesi di PT. Elenbee Dwi Panata. Dan teman-teman peserta
iii
kerja profesi di PT. Elenbee Dwi Panata, Terima kasih kawan-kawan
atas berbagai moment yang membahagiakan dan pengalaman yang
bermanfaat.
4. Bapak Martino Dwi Nugroho, S.Sn., M.A selaku dosen pembimbing
matakuliah Kerja Profesi.
5. Dan semua pihak-pihak yang telah membantu penulis, yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari akan keterbatasan dan kekurangan laporan ini. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, penulis, dan mampu
menginspirasi penulis lainnya dalam membuat karya tulis yang lebih baik.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………...………………………………….…………………………….………………..i
v
6. Skematik Desain Interior kapal Portlink III dan KMP Siginjai .............................. 43
7. Annual Meetings IMF 2018 .................................................................................... 44
C. TABEL POSISI PRAKTIKAN DALAM PELAKSANAAN PROYEK ................... 47
D. TAHAPAN PELAKSANAAN DALAM PROYEK .................................................. 48
E. KENDALA DALAM PELAKSANAAN ................................................................... 48
BAB IV ................................................................................................................................... 51
PENUTUP .............................................................................................................................. 51
A. KESIMPULAN ........................................................................................................... 51
B. SARAN-SARAN ........................................................................................................ 51
1. Untuk Institusi ......................................................................................................... 52
2. Untuk Perusahaan ................................................................................................... 52
3. Untuk Praktikan ...................................................................................................... 52
LAMPIRAN............................................................................................................................ 54
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 41. Mock up seragam panitia penyelenggara ............................................................ 46
Gambar 42. Realisasi seragam panitia penyelenggara ............................................................ 47
DAFTAR BAGAN
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Tengah IV no. 9 Cilandak, Jakarta Selatan. Penulis memilih perusahaan ini
sebagai tempat pelaksanaan kerja profesi karena perusahaan ini dapat
tergolong perusahaan yang kecil dilihat dari jumlah pegawainya, namun
mampu mengerjakan banyak proyek interior di berbagai tempat berbeda
dengan sekala proyek yang cukup besar dan berhubungan dengan pemerintah,
sehingga pengalaman yang dapat diambil dari melaksanakan kerja profesi
disini sangatlah banyak, sekaligus menyadari bahwa peran desain interior
sangat besar dalam pengembangan Indonesia.
Mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu dari bidang interior saja,
tetapi juga ilmu – ilmu mengidentifikasi tapak bangunan, cara menyajikan
hasil desain (teknik presentasi) baik saat dalam meyakinkan klien maupun
teknik presentasi itu sendiri, serta cara membangun kepercayaan pada klien
juga penulis sempat pelajari dalam proses kerja profesi di perusahaan ini.
Banyak manfaat yang diperoleh dari Kerja Profesi ini, selain mahasiswa dapat
menerapkan segala ilmu yang di dapat dari proses belajar mengajar di
kampus, mahasiswa juga dapat mempelajari dan menambah pengalaman baru
tentang bagaimana menghadapi dunia kerja nyata dan menghadapi klien.
B. Ruang Lingkup
Selama melaksanakan kerja praktek, mahasiswa mendapatkan ilmu
pengetahuan yang tidak diperoleh pada kegiatan perkuliahan. Dalam laporan
ini penulis akan membahas tentang perusahaan yang dijadikan sebagai tempat
kerja profesi serta pekerjaan yang dilakukan dalam perusahaan tersebut,
meliputi :
1. Sebagai Asisten secara langsung dalam proses perancangan dan
eksekusi desain, Posisi Mahasiswa dalam perusahaan adalah
sebagai Internship Student / Internship Designer dibawah
bimbingan dari Principal Designer dan Associate Designer.
Dimana mahasiswa bertugas membantu Principal Designer dan
Associate Designer dalam suatu proyek yang sedang berlangsung.
2
2. Sebagai asisten perencana, pengamatan dalam suatu proyek
perancangan.
3. Sebagai Presentation team dan Graphic Editor. Dalam posisi ini
mahasiswa ditugaskan untuk membuat Presentasi dan melakukan
Finishing touch pada Karya desain perusahaan.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum :
a. Mempraktekkan apa yang dapat mengembangkan, serta
menerapkan ilmu yang didapat dari kegiatan perkuliahan
secara langsung pada pekerjaan yang sesuai dengan profesi dan
membuat mahasiswa memiliki sumber daya manusia yang
professional dalam bidangnya.
b. Mendapatkan pengalaman dan juga dapat menambah
pengetahuan dari pelaksanaan kerja profesi yang tidak didapat
dari kegiatan akademis.
c. Mahasiswa dapat mempelajari lebih banyak mengenai tugas
sebagai seorang Desainer Interior.
d. Mahasiswa dapat mengidentifikasi, meneliti , dan secara
kreatif menyelesaikan permasalahan dalam ruang dan
mengarahkan menuju perancangan yang lebih baik, sehat,
aman dan nyaman.
e. Mahasiswa mendapatkan pemahaman tentang bentuk, sekala,
tekstur, warna, cahaya, dan prinsip penyusunannya dalam
proses interior.
f. Memberikan kontribusi secara positif dengan berbagai bekal
akademik yang telah didapat di perkuliahan.
2. Tujuan Khusus:
3
a. Meningkatkan performa mahasiswa dalam kerjasama Tim dan
meningkatkan kecepatan kerja.
b. Keahlian Profesi dalam diri Pribadi dapat memberikan rasa
percaya diri yang lebih.
c. Mahasiswa memahami bahwa desainer interior memiliki peran
besar dalam pembangunan suatu Negara.
d. Mendapatkan pengalamn dunia kerja sebagai bagian dari
proses belajar.
e. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam proses
pendidikan yang menuju profesionalisme.
f. Sebagai Bahan dalam menyelesaikan Laporan mata kuliah
Kerja Praktek.
D. Manfaat
1. Bagi mahasiswa :
a. Sebagai usaha memantapkan sikap mental dan kemampuan /
keterampilan di bidang profesi.
b. Sebagai masa orientasi dan persiapan untuk menghadapi dunia
kerja nyata.
c. Dapat menjalin hubungan kerja yang saling menguntungkan
dengan pihak perusahaan.
d. Melatih kedisiplinan, kreatifitas, tanggung jawab, kerjasama,
bahkan perilaku, emosi dan etika pun bisa menjadi lebih
terkontrol.
2. Bagi institusi pendidikan :
a. Mendapatkan pengakuan publik atas kualitas mahasiswa.
b. Mengeratkan kerjasama dengan perusahaan dalam hal kerja
Profesi maupun dalam peluang kerja.
c. Menjadi salah satu cara dalam mengevaluasi kinerja akademik
program studi.
4
3. Bagi masyarakat industri / perusahaan :
a. Menambah Sumber daya manusia yang dapat membantu dalam
pelaksanaan memajukan perusahaan itu sendiri.
b. Sebagai sarana pertukaran informasi dan tolak ukur antara
dunia kerja dengan institusi akademik.
4. Bagi penulis :
a. Sebagai penambah pengalaman dan pengetahuan bagi penulis
tentang dunia kerja bidang interior maupun segala sesuatu yang
berkaitan dengan proses dalam mendesain.
b. Sebagai sarana untuk mempersiapkan sikap mental dan
kemampuan / keterampilan yang dimiliki dalam bidang profesi
yang ditekuni.
c. Menambah jaringan dalam dunia kerja yang bermanfaat baik
hubungan pertemanan maupun jaringan kerja.
d. Sebagai persiapan untuk menghadapi dunia kerja nyata setelah
menempuh pendidikan di kampus secara teoritis
e. Menambah wawasan mengenai ilmu yang ditekuni.
f. Menambah pengetahuan tentang perkembangan desain yang
terjadi pada masa sekarang.
g. Sebagai tolak ukur bagi diri sendiri dalam pencapaian kinerja
di masa mendatang.
5
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN
6
pendiri PT. Elenbee Dwi Panata, Beliau juga merupakan Ketua Umum HDII
periode 2015-2017 yang ditetapkan oleh Kongres XIV Himpunan Desainer
Interior Indonesia (HDII). Kantor PT. Elenbee Dwi Panata terletak di Jl.
Cilandak tengah IV nomor 09, Cilandak, Jakarta Selatan.
PT. Elenbee Dwi Panata secara profesional menangani berbagai
proyek desain interior, sebagian besar proyek yang ditangani juga merupakan
proyek-proyek besar milik pemerintah seperti hotel, mall, bandara, stasiun,
pelabuhan, serta retail dan residensial. Karakter desain yang dimiliki oleh PT.
Elenbee adalah desain yang selalu modern, exclusive, elegan dan
kontemporer. Gaya desain yang dihasilkan PT. Elenbee selalu tepat sasaran
dan membuat klien puas, sehingga banyak klien yang memesan desain secara
berkelanjutan.
PT. Elenbee Dwi Panata percaya bahwa desain interior yang baik
diciptakan melalui serangkaian proses yang membutuhkan artistic
appropriate dan keputusan teknis. Selain itu desain interior yang baik tidak
terikat pada gaya atau pandangan tertentu, tapi dirancang untuk
mencerminkan kebutuhan klien. Dengan pemahamannya melalui proporsi,
bentuk, warna, cahaya dan material, Dikombinasikan dengan pengetahuan
teknologi dan perhatian terhadap detail, memungkinkan kita untuk mengambil
yang terbaik dari niat klien dan menciptakan ruang yang baik dan dinamis.
7
Gambar 3. Salah satu proyek PT. Elenbee (Railink Terminal Soekarno- Hatta)
(Sumber : Difoto oleh Gunawan Anugrah W, 2018)
8
Gambar 4. Detail Interior kantor PT. Elenbee Dwi Panata
(Sumber : Difoto oleh Gunawan Anugrah W, 2018)
a. Suasana Fasad PT. Elenbee
9
Suasana fasad kantor PT. Elenbee lebih berkesan
seperti rumah tinggal, Pepohonan tinggi yang lebat juga
member efek sejuk, Perusahaan ini juga memiliki lahan parkir
yang luas, selain itu di bagian depan gerbang masuk juga
terdapat pos satpam serta dua anjing penjaga.
b. Suasana Ruang administrasi
10
melaporkan persiapan survey, agar peralatan survey dapat
dipersiapkan di hari sebelumnya.
c. Suasana Ruang tengah
11
d. Suasana Ruang Desain
12
kerja profesi tiap tahunnya. Suasana pada ruangan ini sangat
nyaman, tuntutan kerja yang harus mementingkan kerjasama
tim terdukung dari terfasilitasinya segala kegiatan pekerja
dalam kantor ini. Selain itu juga memudahkan berdiskusi
tentang material, cara mendesain yang baik, hingga belajar
mengenai software yang bagus untuk mendesain.
Ruangan ini merupakan ruang Pribadi ibu Lea Aziz, Selain itu
ruangan ini juga merupakan ruangan meeting alternatif, bila
ada klien yang menempati ruang tengah.
13
2. Visi dan Misi Perusahaan
14
Banyaknya hasil karya yang dihasilkan oleh PT. Elenbee Dwi Panata
yang selalu melalui proses pemikiran dan berbagai aspek disiplin ilmu
menjadi dasar awal proses mendesain. Untuk itu PT. Elenbee Dwi Panata
selalu mengedepankan kemauan klien sebagai acuan. Namun tak terlepas
peran PT. Elenbee Dwi Panata sebagai konsultan yang memberikan
keputusan desain yang terbaik. Ini tercermin dari visi PT. Elenbee Dwi
Panata.
B. STRUKTUR ORGANISASI
15
akan dikerjakan dan perkembangan terkini dari proyek – proyek yang sedang
dikerjakan. Setelah rapat koordinasi, dikembangkan lagi poin poin penting
yang sesuai dengan kemauan klien. Setelahmenghasilkan komsep dan
skematik proyek desain, terlebih dahulu akan dikoreksi oleh principal
designer, jika ada kekurangan, maka akan memasuki tahap revisi, jika sudah
sesuai dengan harapan dan ketentuan, maka akan dipresentasikan kepada klien
oleh principal designer dan tim presentasi.
Setelah konsep dan skematik proyek disetujui oleh klien, maka proyek
masuk ke tahap pengembangan desain dan gambar kerja. Pada tahap ini
komunikasi yang intensif sangat diperlukan agar proyek bisa berjalan dengan
efisien dan cepat karena dari setiap hal tersebut memiliki ketergantungan yang
sangat tinggi. Jika terjadi kesalahan dari salah satu pihak, maka akan sangat
mempengaruhi pihak lain dan dapat menghambat pekerjaan suatu proyek,
bahkan dalam kemungkinan terburuk, dapat menggagalkan proyek.
Setelah gambar kerja selesai diproduksi, tahap selanjutnya adalah
mempresentasikan kepada klien, jika klien belum menyetujui kasil rancangan,
maka hasil akan direvisi ulang terlebih dahulu,setelah disetujui oleh klien, tim
desain melakukan konfirmasi kepada tim kontraktor, agar dapat dieksekusi
lansung di lapangan, Pada tahap eksekusi, Tim desain juga sesekali
melakukan pengawasan di lapangan agar pembangunan sesuai dengan
rancangan dan melakukan revisi ketika terjadi permasalahan di lapangan,
Pada saat itu juga tim desain harus siap membuat keputusan untuk merubah
rancangan di lapangan.
Dalam perusahaan yang mengutamakan kecepatan dan kerjasama ini,
perancang dapat memegang beberapa proyek dalam satu waktu, dan proyek
yang dikerjakan terlebih dahulu akan sesuai prioritas dan batas tanggal dari
proyek tersebut, sesuai dengan arahan principal designer. Selain itu dalam
menyelesaikan suatu proyek tidak hanya akan dipegang oleh satu perancang,
ada kalanya penanggung jawab suatu proyek akan diacak, dalam tahap ini
tentu keahlian masing masing individu akan sangat menguntungkan.
16
D. KLIEN PERUSAHAAN
Proyek yang ditangani oleh PT. Elenbee Dwi Panata sebagian besar
merupakan proyek bersekala besar. Sebagian besar klien yang menggunakan
jasa PT . Elenbee Dwi Panata telah menjalin kerja sama lebih dari 1 kali atau
dapat disebut repeating client. Tidak hanya datang dari berbagai kota-kota
besar, proyek yang ditangani oleh PT. Elenbee Dwi Panata merupakan
proyek-proyek yang bekerja sama dengan pemerintah. Baik pemerintah dalam
maupun luar negeri. Adapun proyek yang dikerjakan berupa, Residensial,
Restaurant, Apartemen, Sekolah, Pelabuhan, Bandara, Kantor, Stasiun,
Fasilitas Umum, Interior Kapal, dan masih banyak lagi. Dalam menyelesaikan
Proyek-proyek yang tergolong besar kurang lebih dapat memakan waktu dari
3 sampai 6 bulan. Berikut Tips dari ibu Lea Aziz dalam meyakinkan Client :
1. Pendekatan Teknis
Pendekatan dengan menjelaskan desain perusahaan secara logika dan
apa adanya, dan jika perlu mencantumkan riset-riset dalam proses
mendesain.
2. Pendekatan pengalaman / kepercayaan
Pendekatan ini merupakan wujud timbal balik antara Desainer
dengan Klien. Dimana, Desainer harus selalu memberikan yang
terbaik agar klien merasa puas dan desainer mendapatkan kembali
kepercayaan itu lagi di masa mendatang.
3. Pendekatan Psikologis
Pendekatan dengan cara membujuk dan meyakinkan klien yang
disertai dengan data yang dilandasi oleh fakta.
17
generasi muda perlu memfokuskan diri di suatu atau dua bidang desain
interior, misalnya Lighting atau floor plan. Hal ini bertujuan agar lebih
banyak lagi desainer yang berkualitas di Indonesia. Sementara itu bagi dunia
professional sebaiknya juga memberikan kesempatan bagi kepada para
mahasiswa untuk menyiapkan program magang / internship di perusahaannya
sebagai media persiapan para mahasiswa untuk bersiap diri menjadi calon –
calon arsitek muda untuk menjadi professional.
Dalam program Kerja Profesi di PT. Elenbee Dwi Panata para peserta
magang di wajibkan untuk mengutamakan Kecepatan dalam bekerja, selain
itu juga selalu mengandalkan kerjasama tim, dan saling bertukar pikiran satu
hari dalam sepekan. Kegiatan ini menjadi ajang dialog maupun jembatan
antara dunia akademik dan dunia profesional sebagai media untuk memasuki
jenjang yang lebih tinggi. Di sisi lain, bagi perusahaan harus dapat
memanfaatkan jembatan ini sebagai media untuk berinovasi, karena setiap
mahasiswa memiliki kadar pengetahuannya sendiri.
Pada dasarnya materi teoritis tidaklah cukup untuk menjadi modal
lulusan yang “siap pakai” pengalaman tentu penting dalam pembentukan
pribadi seorang interior. Namun kemampuan dasar dalam merancang seperti
penguasaan software serta kemampuan lainnya menjadi cirikhas bagi individu
itu sendiri, yang tentunya merupakan kemampuan dasar yang cukup
kompetitif di dunia kerja.
18
BAB III
PELAKSANAAN
19
B. KETERLIBATAN DALAM PROYEK
1. TransJakarta
Proyek halte Transjakarta merupakan sebuah proyek yang
bertujuan mengembangkan halte Transjakarta dalam rangka menuju
Asian Games 2018, Untuk proyek ini sendiri mencakup seluruh halte
busway di jakarta, sedangkan praktikan ditugaskan untuk menangani
Halte Monas, Imigrasi, Sawah besar, Harmoni, Kuningan Timur,
Cawang UKI, Blok M, Gelora Bung Karno, Pinang Ranti, BNN utara
dan BNN Selatan. Praktikan ditugaskan oleh salah satu assistant
desainer untuk membuat Signage untuk Halte Transjakarta.
Dalam proyek ini, Praktikan ditugaskan untuk menyesuaikan
Signage dengan standarisasi kemampuan penglihatan manusia, selain
itu praktikan juga me re-layout ukuran signage halte, membuat
gambar kerja melalui program AutoCad, membuat denah peletakan
signage, serta membuat presentasi signage.
20
Gambar 12. Layout Plan Halte Busway
(Sumber : Dibuat oleh Gunawan Anugrah W, 2018)
21
Gambar 13. Gambar kerja Signage TransJakarta
(Sumber : Digambar oleh Gunawan Anugrah W, 2018)
22
Gambar 14. Desain Signage TransJakarta
(Sumber : Didesain oleh Gunawan Anugrah W, 2018)
23
Gambar 15. Realisasi Signage TransJakarta
(Sumber : Difoto oleh Gunawan Anugrah W, 2018)
24
Gambar 16. Desain Signage
(Sumber : Didesain oleh Gunawan Anugrah W, 201
25
Gambar 17. Information Sign
(Sumber : Didesain oleh Gunawan Anugrah W, 2018)
26
Gambar 18. Information Sign dan LCD Schedule
(Sumber : Didesain oleh Gunawan Anugrah W, 2018)
27
Gambar 19. Hanging Signage
(Sumber : Didesain oleh Gunawan Anugrah W, 2018)
28
Gambar 20. Gate Signage
(Sumber : Didesain oleh Gunawan Anugrah W, 2018)
29
3. Terminal 2 Soekarno Hatta
Dalam proyek yang satu ini, praktikan juga diberi kepercayaan
untuk membuat Signage, Standing information display, dan signage
parkir. Dalam proyek ini, praktikan dipercaya untuk membuat
gambar kerja melalui program AutoCad, membuat denah peletakan
signage, membuat desain Standing information display, Gambar
Kerja Standing information display, 3D modelling Standing
information display, 3D modelling fasad masjid dan mendesain
signage parkir gedung.
30
Gambar 21. Gambar kerja Wall signage
(Sumber : Digambar oleh Gunawan Anugrah W, 2018)
31
Gambar 22. Gambar kerja Hanging signage
(Sumber : Digambar oleh Gunawan Anugrah W, 2018)
32
Gambar 23. Gambar kerja Wall signage
(Sumber : Digambar oleh Gunawan Anugrah W, 2018)
33
Gambar 24. 3D Modelling Standing information display
(Sumber : Didesain dan dirender oleh Gunawan Anugrah W, 2018)
34
Gambar 25. Gambar kerja Signage parkir gedung
(Sumber : Didesain oleh Gunawan Anugrah W, 2018)
35
Gambar 26. 3D modelling Fasad Masjid Terminal 2
(Sumber : Dirender oleh Gunawan Anugrah W, 2018)
36
1) Rapat Koordinasi
Dalam tahapan pertama ini, setiap orang yang campur
tangan dalam proyek ini ikut serta dalam rapat koordinasi. Yang
terdiri dari Principal Designer, Pihak ASDP, Pihak Kontraktor
PT. Elenbee, dan Drafter Elenbee. Dalam rapat ini, selain
membicarakan proses pembangunan proyek, Principal Designer
juga membagi tugas yang akan dikerjakan dari setiap divisi.
2) Rough 3D Modelling
Tahap Selanjutnya adalah membuat Rough 3D
Modelling, atau gambar kasaran 3D, tahap ini untuk membantu
praktikan dalam penggambaran ruang yang akan di desain.
3) Site Visit
Pada tahap ini praktikan dan tim PT.Elenbee melakukan
survey guna melengkapi data dan ukuran site yang sedang
dibangun. Tim PT. Elenbee dan praktikan melakukan survey di
Pelabuhan Bakauheni dan Merak dan mengawasi pembangunan
proyek.
37
Gambar 28. Proses survey lokasi Executive Port Merak
(Sumber : Difoto oleh Rutmauli Panjaitan, 2018)
4) 3D Modelling
Pada tahap terakhir ini praktikan diberi kepercayaan untuk
memvisualisasikan desain ke modelling 3D agar klien dapat
dengan mudah membayangkan hasil akhir dari site yang akan
dibangun, dan merupakan hasil final dari desain itu sendiri.
38
Gambar 29. Proses Modelling
(Sumber : 3D Modelling oleh Gunawan Anugrah W, 2018)
39
Gambar 31. Rendering Regular Lounge
(Sumber : Didesain dan dirender oleh Gunawan Anugrah W, 2018)
40
Gambar 33. Hasil Render awal (2)
(Sumber : Didesain dan dirender oleh Gunawan Anugrah W, 2018)
41
Gambar 35. Hasil revisi rendering Regular Lounge
(Sumber : Didesain dan dirender oleh Gunawan Anugrah W, 2018)
42
Tidak hanya Mendesain Pelabuhan Eksekutif Merak dan
Bakauheni, PT. Elenbee Dwi Panata juga dipercaya untuk mendesain
Merchandise dari pelabuhan eksekutif tersebut.PT. ASDP Ferry
Indonesia membuat branding tersendiri untuk merchandise pelabuhan
eksekutif merak dan bakauheni, Branding tersebut diberi nama
PORTA, Nantinya merchandise ini akan dipasarkan bersamaan
dengan peresmian pelabuhan tersebut.
Dalam Kesempatan ini Praktikan diberi kepercayaan penuh
dalam mengerjakan proyek yang satu ini. Karena Principal Designer
sendiri beranggapan bahwa Praktikan sudah menguasai bidang ini.
43
Gambar 38. Mock up Merchandise PORTA
(Sumber : Dibuat oleh Gunawan Anugrah W, 2018)
44
dua tahun berturut-turut, semantara untuk tahun berikutnya,
dilaksanakan di Negara anggota terpilih.
Sidang tahunan ini merupakan forum pertemuan terbesar
bidang ekonomi, keuangan, dan pembangunan di tingkat global, yang
mempertemukan pemerintah (Menteri keuangan dan Gubernur Bank
Sentral) dari 189 negara. Tahun 2018 ini, Annual Meetings digelar di
Indonesia, tepatnya di Nusa Dua, Bali.
45
lokasi acara tepat empat hari sebelum penyelenggaraan, dan langsung
menerapkan desain di tempat itu juga.
46
Gambar 42. Realisasi seragam panitia penyelenggara
(Sumber :Dokumen Perusahaan, 2018)
Drafter, Designer,
1. Signage TransJakarta Finished
Presentation Maker
Signage Bandara Ahmad Designer, Drafter,
2. Finished
Yani Presentator
Signage Terminal 2
3. Designer, Drafter On Progress
Soekarno – Hatta
4. Executive Port Merak 3D Artist, Surveyor Finished
5. Merchandise PORTA Designer, Presentator Finished
47
Skematik desain interior
6. kapal PortLink III dan KMP Designer On Progress
Siginjai
48
tersebutlah yang membantu praktikan untuk dapat menjadi lebih baik, belajar
dari pengalaman yang dilewati untuk dapat menghadapi masa mendatang.
Selain itu, praktikan juga merasa senang dan bangga melakukan kerja profesi
di PT. Elenbee karena menurut praktikan lebih banyak hal menyenangkan
dibanding yang menyusahkan, dan tentu banyak pelajaran yang dapat dipetik.
Adapun beberapa kendala yang dihadapi praktikan diantaranya yaitu :
1. Selama di Jakarta tinggal bersama saudara yang jarak antara
rumah dan lokasi kantor terbilang cukup jauh. Lokasi tempat
tinggal berada di Perumahan Anggrek Garuda, Kemanggisan,
Palmerah, Jakarta barat, sedangkan lokasi kantor terdapat di
Cilandak tengah IV, Jakarta selatan. Pada dasarnya, perjalanan
dapat ditempuh dalam waktu 24 menit. Namun karena lokasi
kantor terdapat di daerah padat perkantoran perjalanan menuju
kantor pada pagi hari akan memakan waktu 1 sampai 2 jam
perjalanan. Namun untuk menyiasatinya praktikan berangkat
lebih pagi dari rumah agar sampai tepat waktu ke kantor.
2. Melaksanakan kerja profesi di Jakarta merupakan pilihan yang
bagus, karena referensi dan pengalaman desain yang didapat lebih
banyak dan Uptodate, Selain itu praktikan juga dapat dengan
mudah menghadiri pameran-pameran bergengsi baik pameran
Interior maupun Pameran Seni. Namum dalam hal biaya hidup di
Jakarta tergolong mahal dibandingkan dengan biaya hidup saat
berkuliah. Uang bulanan dapat dua kali lipat dari biasanya. Maka
dari itu untuk menyiasatinya kebetulan Praktikan tinggal dirumah
nenek, Praktikan dapat membawa makan siang sendiri ke kantor.
Dan jika terjadi kegiatan lembur, Praktikan biasanya diberi makan
malam yang ditanggung oleh kantor.
3. Dunia kerja sangat berbeda dengan masa studi di kampus.
Khususnya si kantor PT. Elenbee yang mengutamakan kecepatan.
Pekerjaan dituntut cepat karena merupakan tanggung jawab
49
kepada klien, selain itu karena proyek dikerjakan dalam satu tidak
hanya satu proyek, tapi merupakan banyak proyek yang skalanya
sama besarnya. Praktikan juga cukup sering lembur terkadang
dikarenakan proyek yang dikerjakan sudah menghadapi batas
Deadline atau hanya harus menyelesaikan pekerjaannya sesuai
target.
4. Selama proses kerja profesi praktikan lebih banyak mendapat
tugas yang berhubungan dengan desain grafis. Walaupun tetap
diberikan beberapa proyek yang harus dikerjakan menggunakan
3Ds MAX dan AutoCad. Menurut praktikan ini dikarenakan
Praktikan mampu membuat tampilan yang lebih baik bagi desain-
desain PT. Elenbee dan memudahkan dalam proses presentasi
kepada klien. Selain itu hal ini juga mungkin dikarenakan tidak
adanya divisi khusus dalam bidang grafis pada kantor
PT.Elenbee. Namun praktikan tetap dapat bersyukur atas segala
pelajaran yang diberikan dalam proses kerja profesi, khususnya
dalam dunia kerja.
50
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pelaksanaan kerja profesi di PT.Elenbee berjalan lancar. Setelah
Praktikan melakukan kerja profesi jalan pemikiran praktikan lebih terbuka,
mulai mengerti peranan Seorang Desain Interior dalam memajukan bangsa.
Masa pembelajaran selama 3 bulan masih terasa sangat sebentar. Pekerjaan
yang dilakukan juga dapat dikerjakan dengan Enjoy karena merupakan
Passion praktikan.
Berkecimbung di dunia kerja sangatlah berbeda dengan dunia
akademis. Dunia kerja memberikan banyak pelajaran khususnya dalam
pengalaman, karena pengalaman merupakan hal penting dalam kesuksessan
suatu individu. Dalam bekerja praktikan dituntut untuk bekerja cepat ,
mengutamakan komunikasi antar tim, dan tidak memiliki kesempatan untuk
salah karena merupakan tanggung jawab terhadap Klien. Selain itu
Mahasiswa pelaksana kerja profesi juga tetap harus pro-aktif karena tidak
semua karyawan senior mau untuk memulai topik pembicaraan. Selain itu
juga mahasiswa dituntut untuk katif agar dapat bersosialisasi dengan baik dan
selalu menghargai setiap orang.
Pada dasarnya setiap orang masih dalam tahap pembelajaran, setiap
karyawan-karyawan PT. Elenbee berbagi Ilmu sangatlah baik. Semua
karyawan memberikan pengalaman kerja profesi dan hidup yang berkesan
untuk praktikan. Serta teman Teman Akademisi lain melakukan kerja profesi
bersama yaitu Ruth, Ringga, Tika, Nanda, Belly, Emil dan Miko yang juga
memberikan warna dalam masa pelaksanaan kerja profesi.
B. SARAN-SARAN
Saran-saran pelaksanaan kerja profesi yang dapat menjadi masukan baik
untuk Institusi, perusahaan, dan diri praktikan sendiri antara lain:
51
1. Untuk Institusi
a. Mata kuliah untuk penguasaan teknologi perlu ditingkatkan
dengan menghadirkan dosen yang lebih berkompeten tentang
aplikasi computer itu sendiri dan memahami program apa
saja yang dibutuhkan dlam dunia kerja dan dapat mengetahui
Update dan fitur-fitur dari aplikasi itu sendiri.
b. Pengetahuan tentang material maupun Equipment yang
Uptodate dan bila perlu adanya laboratorium khusus bahan
agar mempermudah mahasiswa untuk mengetahui dan
mempelajari bahan tersebut.
c. Diperlukannya referensi dan pengetahuan yang Uptodate
seperti pengetahuan dari buku-buku keluaran baru dan
mengetahui apa yang sedang Hapenning Dimasa sekarang.
d. Lebih baik jika mahasiswa diberi tugas kuliah berupa
proyek-proyek dengan skala yang besar, agar dapat lebih
mudah jika menghadapi proyek-proyek yang lebih kecil
seperti residensial dan Exhibition.
2. Untuk Perusahaan
a. Alangakah lebih baik untuk memulai komunikasi terlebih
dahulu kepada mahasiswa yang melaksanakan kerja profesi
jika melakukan kesalahan dalam pekerjaan.
b. Bagi karyawan alangkah lebih baiknya melakukan
komunikasi dan melakukan pertukaran pikiran pada saat
proses survey berlangsung, agar yang dihasilkan bukan
pendapat individu melainkan pendapat bersama.
3. Untuk Praktikan
a. Lebih banyak belajar memanage waktu dan disiplin, dan
melatih skill khususnya dalam kecepatan kerja.
b. Mengutamakan Komunikasi. Karena dalam dunia kerja, hal
yang sangat diutamakan adalah kerjasama tim, sehingga jika
52
satu orang saja melakukan kesalahan, maka seluruh
pekerjaan bisa saja salah total.
c. Harus lebih percaya diri atas kemampuan diri dengan cara
meningkatkan kemampuan, memperbanyak pengetahuan dan
referensi, memperbanyak jaringan ke dunia yang lebih luas,
khususnya dunia desain, serta hidup dalam kehidupan klien
juga merupakan hal penting dalam pendekatan kepada klien.
53
LAMPIRAN
54