Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK

Fitri Febriyanti F221 13 034


Sri Nurliyani Labha f221 13 006
M. Irawan F 221 13 016
M. Ikbal F 221 13 042
Husran Tampese F221 13 078
M. Zubair F221 13 074
PROFILE BUDI PRADONO

Budi Pradono adalah seorang arsitek muda yang


memenangkan banyak penghargaan lewat konsep
arsitektur hijau. Pada tahun 2005 karyanya pernah
diliput a+u, majalah arsitektur dan urbanisme Jepang yang
menjadi benchmark bagi para arsitek. Bukan saja karena
publikasi tersebut selalu mengangkat isu terkini dan
menampilkan karya spektakuler arsitek dunia, tapi juga
karena penyebarannya yang mendunia.
Selain itu hasil desainnya, Tetaring, sebuah restoran di Nusa Dua, Bali, masuk
deretan Honourable Mention dalam Architectural Review Award 2005, sebuah
penghargaan bergengsi di dunia. Lalu melalui karya yang sama, arsitek lulusan
Universitas Duta Wacana Yogyakarta ini menyabet penghargaan The City Scape
Architectural Review Awards 2004 di Dubai.
Sederet penghargaan lainnya antara lain: Honorable mention di AR Awards
dalam Emerging Architecture, London. Silver Medal and Honorary Diploma
from UIA pada World Triennial of Architecture Interarch ke 11 di Bulgaria
(2006), dan terpilih menjadi peserta dalam World Architecture Festival di
Barcelona pada tahun 2008.
KARYA-KARYA

Flora Building Taipei, Taiwan

Rumah Kindah Office

R-House, Depok, Jawa Barat, Indonesia

Tetaring Kayumanis Restaurant, Nusa Dua Bali, Indonesia


Flora Building Taipei, Taiwan

Sebuah apartement yang berada di Zhongsan Taipei, Taiwan ROC.


Terbuka untuk publik Pada tanggal 25 Juli 2010.

Konsep Awal
Ingin merancang sebuah gunung kecil di kota, bangunan yang memiliki
hubungan erat dengan taman. Ingin menciptakan bangunan yang ideal
seperti taman, sehingga ketika pengunjung berada di dalam bangunan,
mereka akan merasakan berada di sebuah taman.
Rumah Kindah Office
Desain Strategi origami untuk Rumah Kindah-kantor, Lenteng Agung, Jakarta
Selatan oleh Budi Pradono Architects.

Konsep Awal
Klien kami diminta untuk merancang sebuah kantor kecil untuk bisnis distribusi
komponen pesawat di Jakarta. Bangunan ini akan berfungsi sebagai gedung
perkantoran dan penyimpanan. Oleh karena itu, struktur yang kuat untuk area
penyimpanan akan diperlukan sebagai bagian yang paling penting dari desain.
Dalam proyek ini, metode lipat diterapkan untuk mendapatkan bentuk baru
arsitektur. Proses eksplorasi dimulai dengan berlipat ganda dari kertas. Hasilnya
bentuk spesifik lipat, mirip dengan apa yang dikenal di Jepang sebagai origami.
Selain menghasilkan bentuk tertentu baru, juga memberikan kebebasan dari program
yang fungsional. Pendekatan ini tidak hanya menetapkan hubungan baru antara
dinding-lantai dan langit-langit atap, tetapi juga memberikan kesempatan untuk
menggunakan komposisi ruang kontemporer. Menghancurkan konsep ruang kantor
tradisional.
Tetaring Kayumanis Restaurant, Nusa
Dua Bali, Indonesia
The Kayumanis, Restaurant, Villa pribadi & Spa. Yang berada di BTDC
(Bali Tourism Development Corporation) daerah, Nusa Dua, Bali

Konsep Awal
Proyek ini merupakan penerapan metode arsitektur yang mengubah
Konsep dan fitur lokal untuk diterjemahkan dalam fungsi kontemporer.
Hal ini juga menjawab bagaimana bangunan harus memiliki identitas
dengan lokal karakter dengan menggunakan kombinasi bahan-bahan lokal
dan industri. Sementara bangunan yang disebut "Tetaring" umumnya
dibuat untuk berbagai upacara ritual di Bali.
R. Building House,Depok, Jawa Barat,
Indonesia

Dasar Pertimbangan yang di perhatikan untuk pembangunan R Building


House oleh Budi Pradono adalah Bagaimana rumah memuat sebuah
hubungan baru dengan alam tidak kaku dan terpisah.
Haruskah kita menanam pohon di luar bangunan ini ? Atau bagaimana jika
kita menanam pohon didalam bangunan ? Dan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari bangunan.

Bagaimana jika atap bangunan menjadi pemeran baru dalam pembentuk


gas CO2 ? Atau sebagai taman hijau yang mereduksi panas ?
Konsep Awal

Kohabitasi adalah tema utama dari desain ini dari rumah di mana di sisi depan langsung
menghubungkan ke bagian tetangga dan lingkungan sekitarnya, bangunan ini hanya
berupa beranda / teras seperti rumah tradisional setempat, di mana orang dapat
membuat interaksi sosial lebih mudah. Desain faade yang juga merupakan interpretasi
ornamen lokal, dengan menampilkan warna hanya pada kacamata.
Di sisi belakang bangunan di mana keluarga akan bersama-sama, faade yang dibuat
lebih cair, berlangsung. Pedalamannya memiliki hubungan khusus dengan alam, outdoor
dan indoor memiliki hubungan baru. Kamar mandi didesain lebih luas dan lebih nyaman
untuk tetap menggunakan gadget sebagai alat komunikasi.
Karena pemilik rumah memiliki hobi petualang maka seluruh
bangunan memiliki elemen air baik di luar maupun di dalam
gedung, seperti kolam yang mencerminkan ke kolam renang.
Bayangan menjadi alat untuk menunjukkan pergerakan dari
satu ruangan ke ruangan lain. Hal ini ditunjukkan logam
berlubang dan dengan lokal menuangkan batu. Jadi pencahayaan
alami dari matahari dapat masuk ke dalam rumah setiap saat
dengan intensitas dan arah yang berbeda. Tiga pohon besar
ditanam di rumah untuk menunjukkan semangat
baru kedekatan dengan alam.

Anda mungkin juga menyukai