Konsep Awal
Ingin merancang sebuah gunung kecil di kota, bangunan yang memiliki
hubungan erat dengan taman. Ingin menciptakan bangunan yang ideal
seperti taman, sehingga ketika pengunjung berada di dalam bangunan,
mereka akan merasakan berada di sebuah taman.
Rumah Kindah Office
Desain Strategi origami untuk Rumah Kindah-kantor, Lenteng Agung, Jakarta
Selatan oleh Budi Pradono Architects.
Konsep Awal
Klien kami diminta untuk merancang sebuah kantor kecil untuk bisnis distribusi
komponen pesawat di Jakarta. Bangunan ini akan berfungsi sebagai gedung
perkantoran dan penyimpanan. Oleh karena itu, struktur yang kuat untuk area
penyimpanan akan diperlukan sebagai bagian yang paling penting dari desain.
Dalam proyek ini, metode lipat diterapkan untuk mendapatkan bentuk baru
arsitektur. Proses eksplorasi dimulai dengan berlipat ganda dari kertas. Hasilnya
bentuk spesifik lipat, mirip dengan apa yang dikenal di Jepang sebagai origami.
Selain menghasilkan bentuk tertentu baru, juga memberikan kebebasan dari program
yang fungsional. Pendekatan ini tidak hanya menetapkan hubungan baru antara
dinding-lantai dan langit-langit atap, tetapi juga memberikan kesempatan untuk
menggunakan komposisi ruang kontemporer. Menghancurkan konsep ruang kantor
tradisional.
Tetaring Kayumanis Restaurant, Nusa
Dua Bali, Indonesia
The Kayumanis, Restaurant, Villa pribadi & Spa. Yang berada di BTDC
(Bali Tourism Development Corporation) daerah, Nusa Dua, Bali
Konsep Awal
Proyek ini merupakan penerapan metode arsitektur yang mengubah
Konsep dan fitur lokal untuk diterjemahkan dalam fungsi kontemporer.
Hal ini juga menjawab bagaimana bangunan harus memiliki identitas
dengan lokal karakter dengan menggunakan kombinasi bahan-bahan lokal
dan industri. Sementara bangunan yang disebut "Tetaring" umumnya
dibuat untuk berbagai upacara ritual di Bali.
R. Building House,Depok, Jawa Barat,
Indonesia
Kohabitasi adalah tema utama dari desain ini dari rumah di mana di sisi depan langsung
menghubungkan ke bagian tetangga dan lingkungan sekitarnya, bangunan ini hanya
berupa beranda / teras seperti rumah tradisional setempat, di mana orang dapat
membuat interaksi sosial lebih mudah. Desain faade yang juga merupakan interpretasi
ornamen lokal, dengan menampilkan warna hanya pada kacamata.
Di sisi belakang bangunan di mana keluarga akan bersama-sama, faade yang dibuat
lebih cair, berlangsung. Pedalamannya memiliki hubungan khusus dengan alam, outdoor
dan indoor memiliki hubungan baru. Kamar mandi didesain lebih luas dan lebih nyaman
untuk tetap menggunakan gadget sebagai alat komunikasi.
Karena pemilik rumah memiliki hobi petualang maka seluruh
bangunan memiliki elemen air baik di luar maupun di dalam
gedung, seperti kolam yang mencerminkan ke kolam renang.
Bayangan menjadi alat untuk menunjukkan pergerakan dari
satu ruangan ke ruangan lain. Hal ini ditunjukkan logam
berlubang dan dengan lokal menuangkan batu. Jadi pencahayaan
alami dari matahari dapat masuk ke dalam rumah setiap saat
dengan intensitas dan arah yang berbeda. Tiga pohon besar
ditanam di rumah untuk menunjukkan semangat
baru kedekatan dengan alam.