Kelompok : 06
Disusun oleh :
2021
DI PT SYNCORE INDONESIA
Yogyakarta, ……………………………….
KATA PENGANTAR
Kami ucapkan puji syukur serta nikmat kepada Allah SWT atas rahmat-NYA yang
melimpah. Atas terselesaikannya kegiatan magang di PT. Syncore Indonesia. Laporan ini dibuat
sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah studi dunia industri di
Program Sarjana Akuntansi Universitas PGRI Yogyakarta. Tujuan dibuatnya laporan magang ini
untuk melaporkan segala sesuatu yang ada kaitannya dengan dunia kerja di PT. Syncore
Indonesia.
Dalam penyusunan laporan magang ini, tentu tak lepas dari arahan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu. Pihak-pihak yang terkait tersebut diantaranya sebagai
berikut:
Penulis
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan magang disediakan oleh Universitas PGRI Yogyakarta yang disebut mata
kuliah Studi Dunia Industri. Kegiatan pemagangan ini dapat menjadi sarana bagi mahasiswa/i
Universitas PGRI Yogyakarta dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia yang
nantinya akan memulai karir dalam dunia kerja yang sesungguhnya. Dengan demikian,
mahasiswa/i akan semakin siap untuk menghadapi tuntutan kerja yang ada pada saat ini.
Kegiatan magang difokuskan pada pertumbuhan PT. Syncore Indonesia terutama pada
kegiatan digital marketing.
1. Laporan magang diambil dari kegiatan studi dunia industri pada PT. Syncore Indonesia
2. Batasan kegiatan studi dunia industri dilakukan pada tanggal 2 Agustus - 2 November 2021
yang dilakukan di PT. Syncore Indonesia
Tujuan dari dilaksanakan kegiatan magang ini adalah untuk memberikan pengalaman
kepada para mahasiswa sebagai calon tenaga kerja profesional di bidang ekonomi. Adapun
tujuan dari adanya kegiatan magang ini adalah sebagai berikut.
Menjawab fenomena tersebut, Syncore pun hadir sebagai wadah untuk dapat memb
antu perkembangan para pelaku UKM/UMKM. Hal ini sekaligus didasari modal kepercaya
an jika UMKM merupakan salah satu bidang dan tulang punggung kemajuan ekonomi nasi
onal. Pasalnya, UMKM terbukti merupakan satu-satunya jenis usaha yang paling tahan terh
adap hantaman krisis ekonomi nasional.
Jasa yang ditawarkan Syncore pada saat itu baru seputar Tata Cara Pengelolaan Kas
dan Bank, Pengelolaan Penjualan, Pengelolaan Pembelian, Penggajian, dan Tata Cara Pela
poran Keuangan. Namun karena bentuk pola pendampingan Syncore yang mudah dipaham
i semakin diminati. Selain para klien lama yang kembali datang untuk bekerjasama, klien
baru pun terus berdatangan. Alhasil, kebutuhan akan tim yang lebih besar pun tak terelaka
n. Pada titik ini, karyawan pun mulai direkrut untuk dilatih dan didampingi.
Pada tanggal 9 Juli 2010, PT Syncore Indonesia terbentuk dengan pemegang saham s
ebanyak tiga orang dan memiliki kantor pertama di Jalan Gatutkoco Nomor 405, Gedong
Kuning, Yogyakarta. Syncore pun terus berkembang hingga di akhir tahun 2010. Pada tahu
n 2011, dikembangkan Syncore Global Methodology yang menjadi rujukan dasar perusaha
an untuk menggabungkan pendekatan di tiap bidang jasanya, yaitu Konsultasi, System, dan
Training. Syncore pun turut mengembangkan Timeline sebagai media kolaborasi online ya
ng berfungsi sebagai tulang punggung dan acuan kerja bagi tim Syncore. Dengan adanya te
robosan baru di tahun 2011 Syncore pun terus berkembang dan klien–klien baru kembali b
erdatangan.
Dinamika pada tahun 2012 pun terjadi kembali dengan adanya perubahan pemegang
saham, perpindahan kantor, dan pergantian manajemen inti di jajaran Syncore. Lewat kerja
keras tim Syncore, pada triwulan akhir tahun 2012, Syncore kembali mendapat banyak pes
anan guna pembuatan SOP dan setting system. Selanjutnya di tahun 2013, dengan kerjasam
a yang telah terbentuk kuat antara manajemen dan seluruh karyawan membuat Syncore ma
mpu melangkah ke depan dengan mengusung tema besar selanjutnya, yaitu “Playbig”. Di t
ahun 2014, Syncore mencanangkan tema Always Deliver Value, dan di tahun 2015 berangk
at dari pengalaman dan usaha perbaikan yang dilakukan secara terus menerus hingga saat i
ni. Syncore telah memiliki lima divisi utama yang bergerak di bidang Konsultasi, Sistem,
Training, dan Media untuk mewujudkan tema Lead and Excellent.
Komponen Logo
Logo PT Syncore Indonesia terdiri dari tiga komponen utama, yaitu panah berwarna oran
ge menandakan dinamisasi atau sesuatu yang terus berkembang. Panah berwarna hitam menan
dakan standar atau sesuatu yang baku, dan titik biru menandakan wisdom atau kebijaksanaan da
n sesuatu yang presisi/tepat.
Makna Logo
Tiga aspek yang diwakili logo tersebut memamparkan jika Syncore adalah perusahaan ya
ng menitikberatkan pada aspek ‘keseimbangan dinamis’ (tergambar dari dua panah yang saling
bertolak belakang). Syncore percaya bahwa dunia terus berkembang dan tak ada hal di dunia ini
yang tak tersentuh perubahan. Namun demikian, setiap perubahan yang terjadi semestinya dapat
diarahkan untuk menuju satu titik keseimbangan. Prinsip ‘keseimbangan dinamis’ ini adalah hal
dasar yang diterapkan oleh Syncore dalam segala aspek, mulai dari pengelolaan perusahaan hin
gga pribadi. Intinya, gagal dalam mengelola keseimbangan, maka posisi kita akan tergeser oleh
alam ataupun pasar. Atas dasar ini, maka aspek keseimbangan perlu diterapkan secara menyelur
uh.
Nilai–nilai Perusahaan
Dilihat dari elemen logo Syncore yang melambangkan sisi dinamis, maka perubahan pu
n menjadi hal yang tak terelakan di dalam dunia. Namun demikian, terdapat beberapa hal pentin
g yang dianggap penting untuk terus dijaga sebagai manifestasi nilai–nilai perusahaan. Hal – ha
l tersebut antara lain:
1. Menjunjung Tinggi Kejujuran, Kepercayaan, dan Bersikap Terbuka (Open &
Trustworthy)
Di dalam Syncore selalu dijunjung tinggi arti kejujuran dalam setiap aktivitas ya
ng dilakukan. Secara singkat, kejujuran dapat diartikan sebagai penyampaian kondisi ya
ng sesungguhnya kepada klien. Syncore menyadari, bahwa dalam perjalanannya, kerjasa
ma antara dua belah pihak tak akan pernah lepas dari potensi timbulnya masalah. Untuk
itu, solusi terbaik adalah dengan bersikap untuk saling jujur.
2. Selalu Menyelesaikan Tugas yang Sudah Dimulai (Finish What We Started)
Budaya kerja Syncore berprinsip untuk selalu menyelesaikan apa yang telah dim
ulai. Oleh sebab itu, setiap tugas yang diberikan menjadi amanah yang harus dijalankan
dengan sebaik–baiknya.
3. Selalu Berusaha Memberikan Nilai Lebih (Always Deliver Values)
Syncore percaya pada solusi yang sederhana, tepat guna namun mampu memberi
an nilai lebih dari yang dibutuhkan. Solusi tersebut datang dari kunci pemahaman yang
mendalam terkait dengan permasalahan yang terjadi hingga di tingkat akar masalah.
4. Suka Tantangan untuk Selalu Mengembangkan dan Memperbaiki Konsep
atau Produk (Continuous Improvement)
Penyelesaian masalah di lapangan pastinya tidaklah selalu didapat dengan cara
mudah. Untuk itu, dibutuhkan mental dan jiwa yang kuat dan terpacu atas solusi tantan
gan kerja.
5. Bersikap Sederhana dan Efisien (Simplicity)
Solusi sederhana adalah solusi yang tepat guna, tahan lama, dan murah.
Budaya Komunikasi
Di Syncore budaya komunikasi dikembangkan menjadi lebih dinamis. Meski tetap dinil
ai perlu untuk mempertahankan cara-cara komunikasi konvensional yang bersifat administratif,
seperti pola komunikasi atasan dan bawahan, surat-menyurat, dan lain-lain, Syncore juga meng
embangkan pola komunikasi virtual antar platform yang merupakan produk komunikasi modern
seperti aplikasi WhatsApp Group, SMS, serta Email Corporate. Namun, sebagaimana halnya k
omunikasi yang dilakukan secara langsung, komunikasi virtual ini turut menyertakan etika seba
gai berikut:
a. Setiap pesan, baik dalam bentuk SMS, WhatsApp, dan Email membutuhkan ada
nya Feedback. Seperti halnya komunikasi yang bersifat langsung, maka pertanya
an yang tidak dijawab akan terkesan diacuhkan dan dipandang sebagai sesuatu y
ang kurang profesional.
b. Email harus menyertakan informasi yang jelas. Artinya, setiap email yang dikiri
m mutlak harus menyertakan judul dan badan emang yang jelas sebagai syarat in
formasi. Pengiriman email tanpa menyertakan judul dan badan email sangat rent
an d pandang sebagai tindakan ceroboh yang tak profesional, meskipun telah dis
ertakan lampiran isi di dalamnya.
PRODUK PT SYNCORE
PT Syncore Indonesia memiliki berbagai produk yang mengisi dan tersebar di 6 bidang keahlian,
mulai dari Bidang Layanan Umum Daerah (BLUD), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Lazis,
Sekolah Manajemen Bumdes (SMB), dan electronic- Sistem Pengendalian Internal (e-SPI).
Berikut penjelasan mengenai 6 produk andalan PT Syncore Indonesia :
BUMDes merupakan upaya Syncore untuk turut serta dalam upaya percepatan
pembangunan desa. Melalui BUMDes, Syncore dapat membantu dalam pembentukan
dan pengelolaan BUMDes
Sekolah manajemen Bumdes merupakan kontribusi Syncre dalam menyediakan jasa dan
program training bagi usaha-usaha milik desa yang ingin atau sudah membentuk
pengelolaan BUMDes. Dalam hal ini Syncore akan memberikan pendampingan ataupun
kerjasama dalam pemanfaatan software.
4. Kejar UMKM
Kejar UMKM menjadi salah satu value yang ditawarkan Syncore untuk para pelaku
bisnis pemula yang ingin terus melaju dalam dunia usaha. Lewat Kejar UMKM, PT
Syncore Indonesia menyiapkan beberapa turunan produk yang menyasar kebutuhan
UMKM untuk dapat naik kelas. Selain konsultasi keuangan yang lekat dengan kebutuhan
UMKM, Kejar UMKM juga memiliki beberapa produk, antara lain buku Kejar UMKM,
web interaktif Kejar UMKM, dan Software keuangan khusus UMKM.
5. Lazis.id
Lazis.id merupakan kontribusi Syncore bagi badan amal zakat, PT Syncore menawarkan
aplikasi bagi badan amal zakat agar mudah dalamn mengatur pengelolaan keuangan.
e-SPI merupakan produk yang dipakai oleh kampus-kampus untuk praktikum matakuliah
audit internal agar mempermudah mahasiswa dalam memahami praktik dalam auditing.
Penetapan
Status BLU/BLUD secara penuh diberikan jika persyaratan substantif, teknis, dan
administratif telah dipenuhi dengan memuaskan. Satker yang berstatus BLU/ BLUD
secara penuh diberikan fleksibilitas pengelolaan keuangan, yaitu:
1. Pengelolaan pendapatan.
2. Pengelolaan belanja.
4. Pengelolaan barang.
5. Pengelolaan utang.
6. Pengelolaan piutang.
7. Pengelolaan investasi.
Status BLU/BLUD bertahap diberikan jika persyaratan substantif dan teknis telah
terpenuhi, namun persyaratan administratif belum terpenuhi secara memuaskan. Status
BLU/BLUD bertahap berlaku paling lama 3 tahun, dan dapat diusulkan untuk menjadi
BLU/BLUD secara penuh.
Persyaratan
UPT Dinas/Badan Daerah yang akan menerapkan Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) harus memenuhi persyaratan sesuai Permendagri No 79 Tahun 2018 pasal 29.
Syarat untuk menjadi BLUD meliputi persyaratan substantif, teknis, dan administratif.
Untuk penjelasan selengkapnya simak ulasan di bawah ini
Persyaratan Substantif
Persyaratan ini akan terpenuhi apabila tugas dan fungsi UPT Dinas/Badan Daerah
bersifat operasional dalam menyelenggarakan layanan umum yang menghasilkan semi
barang/jasa publik. Layanan umum sebagaimana dirnaksud berhubungan dengan:
1. Penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum selain penyediaan jasa layanan
umum yang berkaitan dengan pajak daerah, retribusi perizinan tertentu dan
perizinan
2. Pengelolaan dana khusus untuk meningkatkan ekonomi dan/atau layanan kepada
masyarakat meliputi dana bergulir untuk usaha mikro, kecil, dan menengah
dan/atau dana perumahan
3. Pengelolaan wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan meningkatkan perekonomian
masyarakat atau layanan umum antara lain kawasan pengembangan ekonomi
terpadu
Persyaratan Teknis
Persyaratan selanjutnya adalah persyaratan teknis. Syarat dari persyaratan ini yaitu
1. Pengelolaan investasi.
2. Pengelolaan utang.
3. Pengadaan barang dan/atau jasa.
2. Divisi BUMDes
Divisi yang bertanggungjawab terhadap produk BUMDes.id serta sebagai konsultan yan
g bertanggungjawab atas solusi pemecahan masalah yang dihadapi klien atau calon klien.
,
Hak BUMDes adalah :
1. atas inisiatif pemerintah desa dan atau masyarakat berdasarkan musyawarah warga desa;
2. adanya potensi usaha ekonomi masyarakat;
3. sesuai dengan kebutuhan masyarakat, terutama dalam pemenuhan kebutuhan pokok;
4. tersedianya sumber daya desa yang belum dimanfaatkan secara optimal, terutama kekay
aan desa;
5. tersedianya sumber daya manusia yang mampu mengelola badan usaha sebagai aset pen
ggerak perekonomian masyarakat desa;
6. adanya unit-unit usaha masyarakat yang merupakan kegiatan ekonomi warga masyaraka
t yang dikelola secara parsial dan kurang terakomodasi; dan
7. untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan asli desa.
Beberapa persiapan awal yang perlu dilakukan oleh Desa antara lain, yaitu:
1. Sosialisasi ide atau inisiatif pendirian BUM Desa. Ide atau inisiatif ini bisa muncul dari
Pemerintah Desa dan atau masyarakat. Dari manapun inisiatif tersebut jika dirasa baik
bagi masyarakat, maka kuncinya adalah harus dibahas didalam Musyawarah Desa.
2. Melakukan tinjauan atau kajian ringkas mengidentifikasi potensi-potensi apa saja yang
ada di desa, baik potensi sumberdaya alam, potensi pertanian, peternakan, perikanan,
pariwisata, potensi budaya dan tradisi, potensi SDM masyarakat yang ada, potensi aset
dan kekayaan desa yang menjadi kewenangan desa;
3. Melakukan identifikasi atas aset-aset dan kekayaan yang ada di desa, serta memililah-
milah mana yang merupakan kewenangan desa dan mana yang bukan kewenangan desa
atas aset dan kekayaan yang ada di desa tersebut. Berdasarkan identifikasi tersebut
kemudian ditetapkan peraturan desa tentang aset dan kekayaan desa yang menjadi
kewenangan desa.
Penetapan Bumdes
Sesuai dengan dasar hukum Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan
Pembubaran Badan Usaha Milik Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 296);
a. Alasan Pembubaran
BUM Desa Bersama dapat dibubarkan apabila:
– Mengalami kerugian terus-menerus; Laporan keuangan BUM Desa
menunjukkan kerugian terus menerus misalnya rugi selama 5 (lima) tahun
– Perubahan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi;
– Dinyatakan pailit oleh putusan peradilan.
Pembubaran suatu Unit Usaha tidak mempengaruhi status hukum BUM Desa Bersama
yang ditetapkan dalam Permakades tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan,
dan Pembubaran BUM Desa Bersama.
b. Prosedur Pembubaran
– Pelaksana Operasional melakukan evaluasi terhadap seluruh faktor akuntabilitas
BUM Desa Bersama, melalui rapat BUM Desa Bersama.
– Pelaksana Operasional menyusun laporan akuntabilitas BUM Desa Bersama
(termasuk aset dan hutang) dan disampaikan kepada Penasihat, Pengawas,
Pembina.
– Pelaksana Operasional menjelaskan alasan pembubaran BUM Desa Bersama
pada Delegasi Desa melalui Musyawarah Antar-Desa yang difasilitasi oleh
BKAD.
– Hasil Musyawarah Antar-Desa tentang pembubaran BUM Desa Bersama
dipertanggungjawabkan kepada publik secara terbuka, dan BKAD
mempertanggungjawabkan kepada para Kepala Desa.
3. Divisi Training
BLUD
BUMdes
Training
SMC
1. Marketing
Yaitu PT Syncore juga melakukan pemasaran produk mereka ke calon klien dengan
menggunakan media sosial seperti facebook, instagram dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk
memperkenalkan dengan menyampaikan dari produk PT Syncore yang ditawarkan kepada
klien. Selain itu, Marketing juga untuk menunjang pemasaran produk-produk yang ditawarkan
oleh Syncore. Secara garis besar, melalui kerja marketing, klien ataupun calon klien dapat
mengetahui secara detail mengenai produk-produk yang ada di Syncore dalam waktu singkat,
sehingga dapat meningkatkan permintaan dan penawaran produk.
2. System
Unit sistem ini berfokus pada upaya pengembangan software atau perangkat lunak. Setiap
software yang dirancang Syncore selalu bertujuan untuk memberi untukmemudahkan klien.
Karenanya, software-software yang dikembangkan selalu menggunakan tampilan, alur, dan
bahasa yang (user-friendly) atau mudah dimengerti. Tujuannya, agar produk tersebut dapat
digunakan oleh klien dengan latar belakang apapun namun tetap sesuai dengan standar
profesional.
3. Sekretariat Umum
Unit ini bertujuan sebagai sarana penunjang dalam menjalankan divisi ataupun unit yang
lain. Secara garis besar, melalui unit umum sarana dan prasarana yang ada dapat diorganisir,
sehingga aktivitas yang berlangsung dapat berjalan dengan lancar dan memberikan sebuah
perencanaan untuk kedepannya, mengkoordinasikan segala aspek yang akan dirancang di PT
Syncore, mengendalikan apabila terjadi kesalahan maupun permasalahan dalam pencatatan.
Unit ini bertanggung jawab mengenai pengelolaan sumber daya manusia atau karyawan
seperti merekrut karyawan, mengadakan pelatihan karyawan, penggajian, dan lain-lain.Serta
sebagai koordinasi dalam bagian atau unit yang biasanya mengenai berbagai masalah
pada ruang lingkup karyawan, pegawai, dan tenaga kerja untuk dapat menunjang aktivitas di PT
Syncore Indonesia.
5. Keuangan
Unit ini memiliki tanggung jawab mengenai sistem keuangan yang ada di dalam
perusahaan seperti penagihan ke klien, pembayaran administrasi dan umum, dan lain-lain. Unit
keuangan juga memiliki fungsi untuk mempelajari cara mengetahui berbisnis individu,
meningkatkan organisasi, serta mengalokasikan dana yang masuk ke PT Syncore Indonesia dan
menghitung risiko dalam menjalankan proyeknya.
Pada bagian ini menjelaskan seluruh aktivitas yang dilakukan penulis selama kegiatan magang di
PT. Syncore Indonesia. Selama kurang lebih 3 bulan yang dimulai dari tanggal 2 Agustus – 2
November 2021. Selama kegiatan magang ini, penulis melaksanakan pekerjaan layaknya
Konsultan BLUD, Konsultan KJA, konsultan BUMDes, dan PMO (Project Manajemen Office).
Kegiatan magang ini dimulai dengan perkenalan kepada seluruh karyawan yang ada di PT
Syncore, serta diberikan pengarahan mengenai jasa pelayanan yang terdapat di PT. Syncore
Indonesia. Adapun uraian kegiatan magang yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :
A. Divisi BLUD
1. Mempelajari dan membuat database lead klien Unit Pelayanan Teknis seperti
PUSKESMAS dan SMK
Pada kesempatan tersebut, penulis mendapatkan tugas untuk mempelajari terlebih
dahulu output yang akan dihasilkan oleh BLUD. Setelah ini penulis berdiskusi dengan
leader mengenai database klien untuk divisi BLUD. Database adalah kumpulan data yang
saling berhubungan yang dikelola sedemikian rupa oleh pengguna sehingga memudahkan
pengguna dalam mengelola data tersebut. Data klien perusahaan diambil dari internet dan
sosial media yang mencakup informasi mengenai nama perusahaan, alamat, email dan
nomor telepon. Dalam penginputan dan pengelolaan data klien ini, menggunakan software
Microsoft Excel. Selama 1,5 bulan penulis menginput dan mencari informasi data klien
Unit Pelayanan Teknis PUSKESMAS dan SMK. Selama kegiatan magang tentunya
terdapat beberapa kendala seperti:
- Kurangnya komunikasi antar team, karena kegiatan dilakukan secara online
Solusi yang dapat penulis lakukan untuk mengatasi kendala diatas adalah:
- Beberapa kali melakukan pertemuan tatap muka satu team untuk membahas progres
dan evaluasi data base lead
Berikut adalah contoh dari data yang sudah didapatkan oleh penulis :
2. Blasting e-mail
Blasting e-mail adalah kegiatan mengirimkan email secara masal ke seluruh
mailing list atau kelompok besar orang yang bertujuan untuk mempromosikan produk
atau layanan jasa tertentu. Email blast ini juga merupakan salah satu contoh email
marketing yang bertujuan untuk memasarkan suatu produk. Pada divisi BLUD blasting e-
mail dikirimkan kepada seluruh mailing list PUSKESMAS dan SMK yang telah
dikumpulkan penulis pada kegiatan data base lead. Setiap harinya penulis wajib
mengirimkan sebanyak 50 e-mail kepada PUSKESMAS atau SMK. Selama kegiatan ini
berlangsung terdapat beberapa kendala seperti:
- Jumlah mailing list yang terlalu banyak membuat penulis kesulitan dan kekurangan
waktu saat melakukan blasting e-mail
Solusi yang dapat penulis lakukan untuk mengatasi kendala diatas adalah:
Berikut adalah contoh dari data yang sudah didapatkan oleh penulis :
3. PERMENDAGRI No.79 Tahun 2018
BLUD bertujuan untuk memberikan layanan umum secara lebih efektif, efisien,
ekonomis, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan,
kepatutan dan manfaat sejalan dengan Praktek Bisnis Yang Sehat, untuk membantu
pencapaian tujuan pemerintah daerah. Selama kegiatan ini berlangsung terdapat beberapa
kendala seperti:
- Penulis kesulitan dalam menghafal undang-undang
Solusi yang dapat penulis lakukan untuk mengatasi kendala diatas adalah:
c. Transparansi, yaitu memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada
masyarakat.
Solusi yang dapat penulis lakukan untuk mengatasi kendala diatas adalah:
Dokumen Pra BLUD merupakan dokumen yang wajib disusun sebelum menjadi
BLU/BLUD. Laporan Keuangan Pokok berisikan mengenai Neraca, Laporan Realisasi
Anggaran dan CaLK. Ketiga laporan tersebut wajib disajikan di dalam laporan pokok ini
dan dianalisa terjadinya penurunan atau kenaikan dari tahun ke tahun. Laporan keuangan
pokok ini tidak perlu dibuat jika BLU/BLUD sudah memiliki laporan audit tahun terkahir
sebelum mengajukan BLU/BLUD. Berikut adalah contoh dari data yang sudah didapatkan
oleh penulis :
7. Membuat SOP
Berikut adalah contoh data klien perusahaan jasa yang sudah diinput oleh penulis:
5. Membuat SPT
Penulis diperintah untuk membuat Surat Penugasan Tim (SPT). SPT ini dengan klien
dari UNNES yang mengusung tema “Pembekalan Penyusunan Standard Operational
Prosedures (SOP), Pembekalan Pengelolaan Keuangan, dan Penyusunan
Sustainability Report”. Selain itu juga membuat Surat Pengajuan SPT yang ditujkan
untuk umum. Surat Pengajuan SPT ini mengusung tema “Webinar Digitalisasi #8
(SEO dalam E-Commerce)”. Berikut lampiran kegiatan:
Solusi yang dapat penulis berikan dengan adanya hambatan tersebut yaitu:
1. Leader seharusnya lebih akrab dengan anggota barunya agar tidak bingung saat
mengerjakan tugas-tugasnya
2. Seharusnya ruangan divisi PMO pindah dan tidak bersebelahan dengan cafe
meskipun sudah ditutup sekat, karena itu dapat mengganggu konsentrasi saat
kerja.
Solusi yang dapat penulis lakukan untuk mengatasi kendala diatas adalah
- Bertemu dengan teman satu kelompok UPY untuk mengerjakan tugas bersama
meskipun tugas yang diberikan berbeda
- Bertemu langsung dengan rekan team Meravi EO untuk membahas mengenai
kemajuaan output Meravi EO
- Pembagian tugas melalui diskusi terlebih dahulu agar tidak memberatkan salah satu
anggota
- Pemberian arahan dari leader harus selalu dilakukan agar tidak terjadi salah
komunikasi untuk pengerjaan tugas yang telah diberikan
- Mencari akses internet yang lancar agar pekerjaan yang diberikan cepat selesai
Berikut adalah contoh dari data yang sudah didapatkan oleh penulis :
B. DIVISI BUMDES
Solusi yang dapat penulis berikan dengan adanya hambatan tersebut yaitu:
Solusi yang dapat penulis lakukan untuk mengatasi kendala diatas adalah
- Bertemu dengan teman satu kelompok UPY untuk mengerjakan tugas bersama
meskipun tugas yang diberikan berbeda
- Pemberian arahan dari leader harus selalu dilakukan agar tidak terjadi salah
komunikasi untuk pengerjaan tugas yang telah diberikan
- Mencari akses internet yang lancar agar pekerjaan yang diberikan cepat selesai
Berikut adalah contoh dari data yang sudah didapatkan oleh penulis :
B. DIVISI BUMDES
Solusi yang dapat penulis lakukan untuk mengatasi kendala diatas adalah sebagai berikut:
- Mengerjakan tugas bersama teman satu divisi meskipun tugas yang diberikan berbeda
- Pemberian arahan dari leader harus selalu dilakukan agar tidak terjadi kurangnya
komunikasi antar tim.
B. DIVISI BUMDES
1. Mempelajari sistem BUMDes id dan Mengerjakan tugas berkaitan dengan BUMDes
BUMDes adalah badan hukum yang didirikan oleh desa dan/bersama desa-desa guna
mengelola usaha, memanfaatkan aset, mengembangkan investasi dan produktivitas,
menyediakan jasa pelayanan atau menyediakan jenis usaha lainnya untuk kesejahteraan
masyarakat desa. Kegiatan yang dilakukan penulis selama menjadi konsultan BUMdes
adalah sebagai berikut:
a. Membuat BMC Pengolahan Sampah dan BMC Pemanfaatan Maggot
Bisnis Model Canvas, bisnis model kanvas, Business Model Canvas atau BMC adalah
sebuah strategi dalam manajemen yang berupa visual chart yang terdiri dari 9 elemen
antara lain: key partners, key activities, value propositions, key resources, customer
relationships, channels, cost structure dan revenue streams.
Selama kegiatan magang di divisi BUMDes penulis mengalami beberapa kendala seperti:
– Ruangan yang kecil (sempit) dan kurang nyaman karena sarana yang kurang
seperti kursi.
– Kebingungan saat menerima tugas baru yang diberikan.
– Kurangnya informasi data yang ada.
Solusi yang dapat penulis lakukan untuk mengatasi kendala diatas adalah sebagai berikut:
– Harus mengambil kursi pada bagian lain dikarenakan kurangnya sarana tersebut.
– Bertanya kepada para staf dan mendengarkan dengan baik instruksi staf.
– Bertanya kepada para staf agar mendapatkan informasi data yang terbaru.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Dengan adanya kegiatan praktik magang ini memberikan pengetahuan baru mengenai
dunia kerja di bidang akuntan serta mendapatkan banyak relasi dari pihak yang di dalam PT
Syncore Indonesia. Praktik magang ini juga memberikan motivasi bagi penulis untuk semangat
dalam mengembangkan ilmunya ke dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
PT Syncore Indonesia merupakan lembaga yang didukung oleh ahli profesional untuk
membantu perusahaan atau organisasi dalam meningkatkan kinerja dan menciptakan terobosan
lewat penguatan sistem, konsultasi dan training, utamanya untuk perusahaan kecil dan menengah
(small & medium enterprises). PT Syncore Indonesia juga sebagai jaringan konsultan, yang diisi
oleh orang yang berpengalaman maupun anak muda yang selalu bersemangat untuk memberikan
value atau kontribusi kepada klien. PT Syncore juga memfokuskan diri untuk menangani Start
Up dan UKM.
Sehubungan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, hal ini menjadi
terobosan terbaru bagi PT Syncore Indonesia untuk memberikan pelayanan yang lebih praktis,
mudah dan modern. Sehingga dapat menciptakan sebuah inovasi dalam mencapai rencana
tersebut dengan membuat website PT Syncore Indonesia. Sehingga calon klien dengan mudah
mendapatkan informasi mengenai PT Syncore Indonesia dan mendapatkan sebuah gambaran
mengenai fungsi dan visi dari PT Syncore Indonesia. Bertepatan juga di masa pandemi covid-19
ini PT Syncore juga masih selalu aktif dan berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi
UMKM, Perusahaan maupun bidang usaha lainnya.
Saran
a) Bagi PT Syncore Indonesia
Akan lebih baik jika setiap karyawan ikut memasarkan produk PT Syncore Indonesia di
media sosial, agar dapat dikenal oleh masyarakat luas.