Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN STUDI DUNIA INDUSTRI

PT. SYNCORE INDONESIA

ANGKATAN IV TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Dosen Pembimbing Lapangan: Dra. Tri Siwi Nugrahani, S.E., M.Si

Kelompok : 06

Disusun oleh :

1. Reza Wulan Sari (NPM 18133100009)

2. Luluk Pratiwi (NPM 18133100018)

3. Chilly Meilia Singgangsari (NPM 18133100071)

4. Ikhtiar Noni Hayati (NPM 18133100122)

5. Ega Aprilia Nugroho (NPM 18133100123)


FAKULTAS BISNIS

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

2021

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN

STUDI DUNIA INDUSTRI

DI PT SYNCORE INDONESIA

Telah dipresentasikan di hadapan dosen pembimbing

Pada Tanggal ………………….

Dan dinyatakan lulus mata kuliah Studi Dunia Industri

Yogyakarta, ……………………………….

Dosen Pembimbing Lapangan Ketua Kelompok

Dra. Tri Siwi Nugrahani, S.E., M. Si Chily Meilia Singgangsari

NIS. …………………………. NPM. 18133100071


Mengetahui,

Dekan Fakultas Bisnis

Ratna Purnama Sari, S.E.,M.Si

NIS. 19880807 201404 2 007

KATA PENGANTAR

Kami ucapkan puji syukur serta nikmat kepada Allah SWT atas rahmat-NYA yang
melimpah. Atas terselesaikannya kegiatan magang di PT. Syncore Indonesia. Laporan ini dibuat
sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah studi dunia industri di
Program Sarjana Akuntansi Universitas PGRI Yogyakarta. Tujuan dibuatnya laporan magang ini
untuk melaporkan segala sesuatu yang ada kaitannya dengan dunia kerja di PT. Syncore
Indonesia.

Dalam penyusunan laporan magang ini, tentu tak lepas dari arahan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu. Pihak-pihak yang terkait tersebut diantaranya sebagai
berikut:

1. Bapak Niza Wibyanatito, selaku direktur PT. Syncore Indonesia


2. Dra. Tri Siwi Nugrahani, S.E., M. Si, selaku dosen pembimbing lapangan
3. Karyawan dan karyawati PT. Syncore Indonesia yang dengan tulus memberikan
pengarahan dan masukan kepada penulis selama melakukan magang di PT. Syncore
Indonesia
4. Orang Tua dan teman-teman yang selalu mendukung
Karena kebaikan semua pihak yang telah penulis sebutkan tadi, maka penulis bisa
menyelesaikan laporan magang ini dengan sebaik-baiknya. Laporan magang ini memang masih
jauh dari kesempurnaan, tapi penulis sudah berusaha sebaik mungkin. Sekali lagi terima kasih,
semoga laporan magang ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 15 September 2021

Penulis

Daftar Isi
BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Terjadinya perkembangan zaman yang diikuti oleh kemajuan teknologi berdampak


terhadap banyak hal, salah satunya dunia kerja. Di saat dunia kerja semakin mengikuti kemajuan
teknologi, semakin tinggi pula persaingan yang akan dihadapi sehingga menuntut sumber daya
manusia untuk andil dalam mendukung kemajuan serta kelangsungan perkembangan zaman dan
teknologi tersebut. Dalam menjalankan bisnis adakalanya sebuah masalah datang menghampiri,
Banyak pengusaha yang bertahan dan menghadapi masalah tersebut dan mencari solusi, ada juga
yang memutuskan untuk berhenti atau beralih ke bisnis lainnya. Dengan kondisi pandemi yang
masih menghantui pada tahun 2021 sektor-sektor jasa di Indonesia akan berjalan pada fase yang
berbeda yaitu fase terdampak di mana semua sektor masih akan merasakan dampak pandemi.
Fase lain yaitu fase pemulihan. Sektor-sektor jasa yang memasuki tahap ini pada awalnya
terdampak pandemi tetapi sudah mengalami rebound. Umumnya sektor pada fase ini tidak
sepenuhnya bergantung pada interaksi dan mobilitas konsumen. Contohnya, sektor jasa
keuangan yaitu PT. Syncore Indonesia.

Kegiatan magang disediakan oleh Universitas PGRI Yogyakarta yang disebut mata
kuliah Studi Dunia Industri. Kegiatan pemagangan ini dapat menjadi sarana bagi mahasiswa/i
Universitas PGRI Yogyakarta dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia yang
nantinya akan memulai karir dalam dunia kerja yang sesungguhnya. Dengan demikian,
mahasiswa/i akan semakin siap untuk menghadapi tuntutan kerja yang ada pada saat ini.

Berdasarkan Penjelasan di atas, pada kesempatan ini penulis melakukan magang di PT


Syncore Indonesia. PT Syncore Indonesia merupakan perusahaan teknologi akuntansi yang
memberikan layanan di bidang keuangan.

I.2 Identifikasi Masalah

1. Pelaksanaan kegiatan Studi Dunia Industri di PT Syncore Indonesia


2. Kendala yang dihadapi saat melaksanakan kegiatan studi dunia industry di PT Syncore
Indonesia
3. Solusi yang dapat dilakukan dalam menghadapi kendala saat proses kegiatan studi dunia
industri di PT Syncore

I.3 Batasan Kegiatan

Kegiatan magang difokuskan pada pertumbuhan PT. Syncore Indonesia terutama pada
kegiatan digital marketing.

1. Laporan magang diambil dari kegiatan studi dunia industri pada PT. Syncore Indonesia

2. Batasan kegiatan studi dunia industri dilakukan pada tanggal 2 Agustus - 2 November 2021
yang dilakukan di PT. Syncore Indonesia

1.4 Tujuan Magang

Tujuan dari dilaksanakan kegiatan magang ini adalah untuk memberikan pengalaman
kepada para mahasiswa sebagai calon tenaga kerja profesional di bidang ekonomi. Adapun
tujuan dari adanya kegiatan magang ini adalah sebagai berikut.

1. Memberikan pengalaman dan meningkatkan keterampilan serta pengetahuan


mahasiswa.
2. Mendapatkan berbagai masukan dan timbal balik guna memperbaiki dan
mengembangkan kesesuaian pendidikan.
3. Melakukan pengenalan terkait situasi dan lingkungan kerja yang sesungguhnya kepada
mahasiswa agar dapat melakukan penyesuaian diri ketika terjun ke dunia kerja.
4. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial yang baik di dunia kerja.
5. Membentuk pola pikir dan kecerdasan emosional mahasiswa dalam berinteraksi dan
beradaptasi terhadap lingkungan kerja.
6. Membentuk dan mengembangkan etos kerja yang baik kepada mahasiswa.
7. Menumbuhkan dan meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam menjalankan setiap
tugas.
8. Mengaplikasikan berbagai ilmu pengetahuan yang didapatkan dalam proses
pembelajaran di dalam kelas sebagai perbandingan antara teori dan praktik
pelaksanaannya.
1.5 Manfaat Magang
1.5.1 Bagi Mahasiswa
a. Menerapkan ilmu yang telah diperoleh di perkuliahan ke dunia kerja
b. Menambah wawasan serta pengalaman mengenai dunia kerja yang sesungguhnya
c. Meningkatkan soft skill serta kualitas secara mental, fisik, dan juga keterampilan di
lingkungan kerja
1.5.2 Bagi Universitas PGRI Yogyakarta
a. Sarana bagi mahasiswa/i Universitas PGRI Yogyakarta untukmenerapkan ilmu yang
didapat di bangku perkuliahan ke dalam dunia kerja
b. Sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi Universitas PGRI Yogyakarta dalam
memberikan program Akuntansi guna menghasilkan sumber daya manusia yang
teramoil sesuai kebutuhan perusahaan
c. Sarana memperkenalkan profil mahasiswa/I Universitas PGRI Yogyakarta
1.5.3 Bagi PT Syncore Indonesia
a. Mendukung pelaksanaan kegiatan perusahaan dalam bidang pengembangan sumber
daya manusia
b. Sarana memberikan kriteria tenaga kerja yang diperlukan oleh perusahaan terkait
c. Menjalin hubungan dan kerjasama yang baik antara PT Syncore Indonesia dengan
Universitas PGRI Yogyakarta
d. Sarana mengetahui kualitas pendidikan yang dimiliki oleh Universitas PGRI
Yogyakarta
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. WAKTU PELAKSANAAN MAGANG

Kegiatan dilaksanakan pada:

Waktu magang : 2 Agustus 2021 sampai dengan 18 September

Lokasi Magang : PT Syncore Indonesia

Alamat : Jl. Nogotirto No 15B, Area Sawah, Banyuraden, Kec. Gamping,


Kabupaten Sleman

No. Telepon : (0274) 5015316

Pembimbing Magang : 1. Fandi Galang Wicaksana, S.Pd.,M.Ak

2. Aditya Candra Kusuma, S.E., M. Ak.

3. Khatami Angga Kusumah, S.Ak.

4. Larasati Dwi Hastuti, S.E.

5. Risa Pulung Handayani, S. Ak.

B. PROFIL DUNIA INDUSTRI


Sejarah Singkat PT Syncore Indonesia
Pada tahun 2010, sebelum resmi berbentuk sebuah Lembaga berupa Perseroan Terbatas
(PT), Syncore diinisiasi atas dasar ruh dan motivasi para perintisnya yang murni ingin
mengabdikan diri dalam membantu permasalahan para pengusaha kecil dan menengah (UKM
dan UMKM) seputar pengelolaan keuangan. Bagi para pelaku industri kecil semacam UKM
dan UMKM, jasa konsultan keuangan bak layanan mahal yang sulit dijangkau para perintis
bisnis. Terlebih, tak banyak dari pelaku industri kecil tersebut yang memang memiliki latar
belakang pengelolaan keuangan, termasuk akuntansi.

Menjawab fenomena tersebut, Syncore pun hadir sebagai wadah untuk dapat memb
antu perkembangan para pelaku UKM/UMKM. Hal ini sekaligus didasari modal kepercaya
an jika UMKM merupakan salah satu bidang dan tulang punggung kemajuan ekonomi nasi
onal. Pasalnya, UMKM terbukti merupakan satu-satunya jenis usaha yang paling tahan terh
adap hantaman krisis ekonomi nasional.
Jasa yang ditawarkan Syncore pada saat itu baru seputar Tata Cara Pengelolaan Kas
dan Bank, Pengelolaan Penjualan, Pengelolaan Pembelian, Penggajian, dan Tata Cara Pela
poran Keuangan. Namun karena bentuk pola pendampingan Syncore yang mudah dipaham
i semakin diminati. Selain para klien lama yang kembali datang untuk bekerjasama, klien
baru pun terus berdatangan. Alhasil, kebutuhan akan tim yang lebih besar pun tak terelaka
n. Pada titik ini, karyawan pun mulai direkrut untuk dilatih dan didampingi.
Pada tanggal 9 Juli 2010, PT Syncore Indonesia terbentuk dengan pemegang saham s
ebanyak tiga orang dan memiliki kantor pertama di Jalan Gatutkoco Nomor 405, Gedong
Kuning, Yogyakarta. Syncore pun terus berkembang hingga di akhir tahun 2010. Pada tahu
n 2011, dikembangkan Syncore Global Methodology yang menjadi rujukan dasar perusaha
an untuk menggabungkan pendekatan di tiap bidang jasanya, yaitu Konsultasi, System, dan
Training. Syncore pun turut mengembangkan Timeline sebagai media kolaborasi online ya
ng berfungsi sebagai tulang punggung dan acuan kerja bagi tim Syncore. Dengan adanya te
robosan baru di tahun 2011 Syncore pun terus berkembang dan klien–klien baru kembali b
erdatangan.
Dinamika pada tahun 2012 pun terjadi kembali dengan adanya perubahan pemegang
saham, perpindahan kantor, dan pergantian manajemen inti di jajaran Syncore. Lewat kerja
keras tim Syncore, pada triwulan akhir tahun 2012, Syncore kembali mendapat banyak pes
anan guna pembuatan SOP dan setting system. Selanjutnya di tahun 2013, dengan kerjasam
a yang telah terbentuk kuat antara manajemen dan seluruh karyawan membuat Syncore ma
mpu melangkah ke depan dengan mengusung tema besar selanjutnya, yaitu “Playbig”. Di t
ahun 2014, Syncore mencanangkan tema Always Deliver Value, dan di tahun 2015 berangk
at dari pengalaman dan usaha perbaikan yang dilakukan secara terus menerus hingga saat i
ni. Syncore telah memiliki lima divisi utama yang bergerak di bidang Konsultasi, Sistem,
Training, dan Media untuk mewujudkan tema Lead and Excellent.

Logo PT Syncore Indonesia


Logo merupakan suatu gambar yang memiliki arti tertentu dari perusahaan yang dibuat se
cara simple dan mudah diingat. PT Syncore Indonesia pun turut memiliki logo yang merupakan
manifestasi dari falsafah kebijakan, image, dan nilai-nilai perusahaan yang terkandung didalam
nya yang dijabarkan melalui komponen logo dan makna logo.

Gambar Logo PT Syncore Indonesia

Komponen Logo

Logo PT Syncore Indonesia terdiri dari tiga komponen utama, yaitu panah berwarna oran
ge menandakan dinamisasi atau sesuatu yang terus berkembang. Panah berwarna hitam menan
dakan standar atau sesuatu yang baku, dan titik biru menandakan wisdom atau kebijaksanaan da
n sesuatu yang presisi/tepat.

Makna Logo
Tiga aspek yang diwakili logo tersebut memamparkan jika Syncore adalah perusahaan ya
ng menitikberatkan pada aspek ‘keseimbangan dinamis’ (tergambar dari dua panah yang saling
bertolak belakang). Syncore percaya bahwa dunia terus berkembang dan tak ada hal di dunia ini
yang tak tersentuh perubahan. Namun demikian, setiap perubahan yang terjadi semestinya dapat
diarahkan untuk menuju satu titik keseimbangan. Prinsip ‘keseimbangan dinamis’ ini adalah hal
dasar yang diterapkan oleh Syncore dalam segala aspek, mulai dari pengelolaan perusahaan hin
gga pribadi. Intinya, gagal dalam mengelola keseimbangan, maka posisi kita akan tergeser oleh
alam ataupun pasar. Atas dasar ini, maka aspek keseimbangan perlu diterapkan secara menyelur
uh.
Nilai–nilai Perusahaan
Dilihat dari elemen logo Syncore yang melambangkan sisi dinamis, maka perubahan pu
n menjadi hal yang tak terelakan di dalam dunia. Namun demikian, terdapat beberapa hal pentin
g yang dianggap penting untuk terus dijaga sebagai manifestasi nilai–nilai perusahaan. Hal – ha
l tersebut antara lain:
1. Menjunjung Tinggi Kejujuran, Kepercayaan, dan Bersikap Terbuka (Open &
Trustworthy)
Di dalam Syncore selalu dijunjung tinggi arti kejujuran dalam setiap aktivitas ya
ng dilakukan. Secara singkat, kejujuran dapat diartikan sebagai penyampaian kondisi ya
ng sesungguhnya kepada klien. Syncore menyadari, bahwa dalam perjalanannya, kerjasa
ma antara dua belah pihak tak akan pernah lepas dari potensi timbulnya masalah. Untuk
itu, solusi terbaik adalah dengan bersikap untuk saling jujur.
2. Selalu Menyelesaikan Tugas yang Sudah Dimulai (Finish What We Started)
Budaya kerja Syncore berprinsip untuk selalu menyelesaikan apa yang telah dim
ulai. Oleh sebab itu, setiap tugas yang diberikan menjadi amanah yang harus dijalankan
dengan sebaik–baiknya.
3. Selalu Berusaha Memberikan Nilai Lebih (Always Deliver Values)
Syncore percaya pada solusi yang sederhana, tepat guna namun mampu memberi
an nilai lebih dari yang dibutuhkan. Solusi tersebut datang dari kunci pemahaman yang
mendalam terkait dengan permasalahan yang terjadi hingga di tingkat akar masalah.
4. Suka Tantangan untuk Selalu Mengembangkan dan Memperbaiki Konsep
atau Produk (Continuous Improvement)
Penyelesaian masalah di lapangan pastinya tidaklah selalu didapat dengan cara
mudah. Untuk itu, dibutuhkan mental dan jiwa yang kuat dan terpacu atas solusi tantan
gan kerja.
5. Bersikap Sederhana dan Efisien (Simplicity)
Solusi sederhana adalah solusi yang tepat guna, tahan lama, dan murah.

6. Menjalin Kerjasama dan Kolaborasi Jangka Panjang (Long-term Partnership &


Collaboration)
Syncore percaya pada pentingnya kerjasama perihal penyelesaian masalah klien.
Kami selalu mengedepankan asas kerjasama dengan berbagai pihak di klien maupun pi
hak–pihak di luar klien untuk memberikan hal yang terbaik.
7. Memiliki Pola Pandang dan Pola Pikir Jangka Panjang
Salah satu kekuatan dari tim Syncore adalah efektivitas kerja karena individu ya
ng memiliki pola pandang dan pola pikir jangka panjang.
Budaya Kerja
Selain memiliki nilai–nilai umum seperti pemaparan di atas, Syncore turut memiliki alur
budaya yang wajib dipahami dan dijalankan setiap karyawan. Adapun, budaya kerja yang menj
adi acuan Syncore dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Mengutamakan yang Terbaik Bagi Klien (Client First)
Demi kepentingan klien, Syncore selalu berusaha memberikan yang terbaik lewa
t solusi tepat, berbiaya terjangkau dan waktu yang efektif. Kebutuhan klien menj
adi prioritas utama bagi setiap individu yang ada di dalam Syncore.
b. Mengutamakan yang Terbaik Bagi Staf (People First)
Syncore percaya bahwa aset terbesar bagi perusahaan adalah pada kualitas indivi
du. Untuk itu, pengelolaan individu baik dalam hal rekrutmen, training, evalua
si kinerja maupun coaching mutlak diperlukan. Tujuannya, tentu untuk mendapa
tkan SDM terbaik dan mampu mengembangkan SDM yang sudah ada menjadi s
emakin kompeten.
c. Mengutamakan Aspek Keseimbangan Dinamis
Harus selalu ada keseimbangan, baik dalam kehidupan pribadi dan karir, maupu
n dalam perancangan dan pengembangan solusi klien. Selain jadwal yang padat,
untuk bekerja, Syncore mempunyai program rutin untuk makan malam bersama,
outing, peduli anak yatim, dan kegiatan di luar kantor lainnya. Hal tersebut sema
ta untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan kantor dan kehidupan pribadi.
Solusi yang kami berikan ke klien pun harus memenuhi asas keseimbangan, artin
ya mengikuti trend terbaru atau praktek terbaik, tetapi tetap memerhatikan kead
aan di klien, mengutamakan pendekatan terkomputerisasi, tetapi tidak meninggal
kan sepenuhnya proses manual.
d. Menjalankan Perbaikan Terus-Menerus (Continuous Improvement)
Syncore percaya jika solusi yang telah dikembangkan saat ini nyatanya perlu unt
uk diperbaiki dan ditingkatkan. Hal ini pun mengacu pada fakta jika permasalaha
n yang ada pada klien pun turut berkembang seiring waktu.
e. Memberikan Solusi Tuntas dan Permanen
Syncore berpegangan pada solusi yang tuntas dan permanen. Namun, solusi yan
g tuntas dan permanen hanya bisa dihasilkan jika terdapat:
a. Pemahaman mendalam atas permasalahan yang terjadi.
b. Solusi yang terintegrasi dan dapat dirasakan hasilnya secara bertahap.
c. Ada upaya perbaikan terus-menerus.

Budaya Komunikasi

Di Syncore budaya komunikasi dikembangkan menjadi lebih dinamis. Meski tetap dinil
ai perlu untuk mempertahankan cara-cara komunikasi konvensional yang bersifat administratif,
seperti pola komunikasi atasan dan bawahan, surat-menyurat, dan lain-lain, Syncore juga meng
embangkan pola komunikasi virtual antar platform yang merupakan produk komunikasi modern
seperti aplikasi WhatsApp Group, SMS, serta Email Corporate. Namun, sebagaimana halnya k
omunikasi yang dilakukan secara langsung, komunikasi virtual ini turut menyertakan etika seba
gai berikut:

a. Setiap pesan, baik dalam bentuk SMS, WhatsApp, dan Email membutuhkan ada
nya Feedback. Seperti halnya komunikasi yang bersifat langsung, maka pertanya
an yang tidak dijawab akan terkesan diacuhkan dan dipandang sebagai sesuatu y
ang kurang profesional.

b. Email harus menyertakan informasi yang jelas. Artinya, setiap email yang dikiri
m mutlak harus menyertakan judul dan badan emang yang jelas sebagai syarat in
formasi. Pengiriman email tanpa menyertakan judul dan badan email sangat rent
an d pandang sebagai tindakan ceroboh yang tak profesional, meskipun telah dis
ertakan lampiran isi di dalamnya.
PRODUK PT SYNCORE

PT Syncore Indonesia memiliki berbagai produk yang mengisi dan tersebar di 6 bidang keahlian,
mulai dari Bidang Layanan Umum Daerah (BLUD), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Lazis,
Sekolah Manajemen Bumdes (SMB), dan electronic- Sistem Pengendalian Internal (e-SPI).
Berikut penjelasan mengenai 6 produk andalan PT Syncore Indonesia :

1. Badan Layanan Umum daerah (BLUD.co.id)


1. BLUD adalah kontribusi PT Syncore Indonesia dalam turut serta memajukan
rumah sakit dan puskesmas yang ingin ataupun telah bertransformasi menjadi
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Adapun beberapa produk dari Syncore
yang berkaitan dengan BLUD, antara lain pra/pasca BlUD, pendampingn dan
konsultasi pra/pasca BLUD. Untuk perangkat lunak atau software turut tersedia
produk software Syncore versi online atau web. Syncore memiliki pengalaman luas
dalam pendampingan pra dan paska BLUD.

2. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes.id

BUMDes merupakan upaya Syncore untuk turut serta dalam upaya percepatan
pembangunan desa. Melalui BUMDes, Syncore dapat membantu dalam pembentukan
dan pengelolaan BUMDes

3. Sekolah Manajemen BUMDes (SMB)

Sekolah manajemen Bumdes merupakan kontribusi Syncre dalam menyediakan jasa dan
program training bagi usaha-usaha milik desa yang ingin atau sudah membentuk
pengelolaan BUMDes. Dalam hal ini Syncore akan memberikan pendampingan ataupun
kerjasama dalam pemanfaatan software.
4. Kejar UMKM
Kejar UMKM menjadi salah satu value yang ditawarkan Syncore untuk para pelaku
bisnis pemula yang ingin terus melaju dalam dunia usaha. Lewat Kejar UMKM, PT
Syncore Indonesia menyiapkan beberapa turunan produk yang menyasar kebutuhan
UMKM untuk dapat naik kelas. Selain konsultasi keuangan yang lekat dengan kebutuhan
UMKM, Kejar UMKM juga memiliki beberapa produk, antara lain buku Kejar UMKM,
web interaktif Kejar UMKM, dan Software keuangan khusus UMKM.

5. Lazis.id

Lazis.id merupakan kontribusi Syncore bagi badan amal zakat, PT Syncore menawarkan
aplikasi bagi badan amal zakat agar mudah dalamn mengatur pengelolaan keuangan.

6. Electronic-Sistem Pengendalian Internal (e-SPI)

e-SPI merupakan produk yang dipakai oleh kampus-kampus untuk praktikum matakuliah
audit internal agar mempermudah mahasiswa dalam memahami praktik dalam auditing.

Pembagian Divisi dan Unit PT Syncore Indonesia

PT Syncore Indonesia memiliki struktur organisasi matriks yang pertanggung jawabann


ya di laporkan oleh unit ke divisi serta berfokus kepada layanan utama (divisi) dan layanan pen
dukung (unit)

Layanan Utama (Divisi) PT Syncore Indonesia


1. Divisi BLUD
Divisi yang bertanggungjawab terhadap produk BLUD.co.id yang saat ini banyak
digunakan oleh rumah sakit/puskesmas/UPDB milik pemerintah berbasis online atau
web, serta sebagai konsultan yang bertanggungjawab atas solusi pemecahan masalah
yang dihadapi klien atau calon klien. Agar tepat sasaran, upaya untuk memberikan
solusi tersebut dilakukan melalui beberapa tahap. Hal ini dimulai dari pemetaan
masalah yang digali lewat pertanyaan-pertanyaan dasar, perancangan solusi masalah
dan cara kerjanya, hingga memulai produksi/setup, implementasi, monitoring, revisi,
hingga audit dan tindak lanjut. Divisi ini juga merangkap sebagai penanggungjawab
untuk produk BLU, tetapi tidak terlalu fokus pada BLU karena dibantu oleh Divisi
Syncore Management Consulting (SMC). Sampai saat ini kami telah mendampingi
lebih dari 600 Puskesmas BLUD yang tersebar di 30 Kabupaten. Kami juga telah
mendampingi RSUD Panembahan Senopati Bantul, RSUD Kraton Pekalongan, RSUD
Kajen Pekalongan, RSUD Batang, dan menyelenggarakan pelatihan untuk RSUD
Polewali Mandar, RSUD Abepura Papua, dan beberapa Puskemas dari Bali, Sulawesi
dan Lampung. Selain itu kami mendampingi UPT lainnya seperti Unit Pengelola Dana
Bergulir, Balai Kesehatan dan UPT BLUD lainnya. Pendampingan kami meliputi
pendampingan penyusunan SOP Keuangan, Asistensi untuk penyusunan Laporan
Keuangan berbasis SAK, Implementasi Software Akuntansi dan Anggaran BLUD.

Hak dan Kewajiban

Hak-hak yang dimiliki oleh BLU/BLUD meliputi:

1. Fleksibilitas pelaksanaan anggaran, termasuk pengelolaan pendapatan dan belanja,


pengelolaan kas, dan pengadaan barang/jasa.

2. Mempekerjakan tenaga profesional non-PNS.

3. Pegawai BLU/BLUD berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan kontribusinya


(remunerasi).

Kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan oleh BLU/BLUD meliputi:

1. Meningkatkan kinerja pelayanan bagi masyarakat.


2. Meningkatkan kinerja keuangan.

3. Meningkatkan manfaat bagi masyarakat.

4. Menghitung harga pokok layanannya dengan kualitas dan kuantitas yang


distandarkan oleh menteri teknis pembina.

5. Menghitung dan menyajikan anggaran yang digunakan dalam kaitannya dengan


layanan yang telah direalisasikan sesuai standar akuntansi keuangan yang
diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntansi Indonesia.

Penetapan

Menteri/pimpinan lembaga/ketua dewan kawasan dapat mengusulkan instansi


pemerintah yang memenuhi persyaratan substantif, teknis, dan administratif untuk
menerapkan PK BLU kepada Menteri Keuangan. Selanjutnya Menteri Keuangan
melakukan penilaian atas usulan tersebut. Bila memenuhi semua persyaratan, Menteri
Keuangan menetapkan instansi pemerintah yang bersangkutan untuk menerapkan PK
BLU. Menteri Keuangan memberi keputusan penetapan atau surat penolakan terhadap
usulan penetapan BLU paling lambat 3 bulan sejak dokumen persyaratan diterima
secara lengkap dari menteri/ pimpinan lembaga/ketua dewan kawasan.Pada lingkungan
pemerintah daerah, OPD yang akan menerapkan PPK-BLUD mengajukan permohonan
kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah, dengan melampirkan dokumen
persyaratan administratif. Jika unit kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD,
permohonan diajukan kepada kepala daerah melalui Kepala OPD. Kepala daerah
memberi keputusan penetapan atau surat penolakan terhadap usulan penetapan BLU
paling lambat 3 bulan sejak dokumen persyaratan diterima secara lengkap. Penetapan
BLU/BLUD dapat berupa pemberian status BLU/BLUD secara penuh atau status
BLU/BLUD bertahap.

STATUS BLU/BLUD SECARA PENUH

Status BLU/BLUD secara penuh diberikan jika persyaratan substantif, teknis, dan
administratif telah dipenuhi dengan memuaskan. Satker yang berstatus BLU/ BLUD
secara penuh diberikan fleksibilitas pengelolaan keuangan, yaitu:
1. Pengelolaan pendapatan.

2. Pengelolaan belanja.

3. Pengadaan barang dan/atau jasa.

4. Pengelolaan barang.

5. Pengelolaan utang.

6. Pengelolaan piutang.

7. Pengelolaan investasi.

8. Perumusan standar, kebijakan, sistem, dan prosedur pengelolaan keuangan.

STATUS BLU/BLUD BERTAHAP

Status BLU/BLUD bertahap diberikan jika persyaratan substantif dan teknis telah
terpenuhi, namun persyaratan administratif belum terpenuhi secara memuaskan. Status
BLU/BLUD bertahap berlaku paling lama 3 tahun, dan dapat diusulkan untuk menjadi
BLU/BLUD secara penuh.

Persyaratan

UPT Dinas/Badan Daerah yang akan menerapkan Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) harus memenuhi persyaratan sesuai Permendagri No 79 Tahun 2018 pasal 29.
Syarat untuk menjadi BLUD meliputi persyaratan substantif, teknis, dan administratif.
Untuk penjelasan selengkapnya simak ulasan di bawah ini

Persyaratan Substantif

Persyaratan ini akan terpenuhi apabila tugas dan fungsi UPT Dinas/Badan Daerah
bersifat operasional dalam menyelenggarakan layanan umum yang menghasilkan semi
barang/jasa publik. Layanan umum sebagaimana dirnaksud berhubungan dengan:
1. Penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum selain penyediaan jasa layanan
umum yang berkaitan dengan pajak daerah, retribusi perizinan tertentu dan
perizinan
2. Pengelolaan dana khusus untuk meningkatkan ekonomi dan/atau layanan kepada
masyarakat meliputi dana bergulir untuk usaha mikro, kecil, dan menengah
dan/atau dana perumahan
3. Pengelolaan wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan meningkatkan perekonomian
masyarakat atau layanan umum antara lain kawasan pengembangan ekonomi
terpadu

Persyaratan Teknis

Persyaratan selanjutnya adalah persyaratan teknis.  Syarat dari persyaratan ini yaitu

1. Karakteristik tugas dan fungsi UPT Dinas/Badan Daerah dalam memberikan


pelayanan lebih layak apabila dikelola dengan menerapkan BLUD, sehingga dapat
meningkatkan pencapaian target keberhasilan. Kriteria layak yang dimaksud adalah
apabila UPT Dinas/Badan Daerah menjadi BLUD maka UPT Dinas/Badan Daerah
tersebut memiliki potensi untuk meningkatkan penyelenggaraan pelayanan secara
efektif, efisien, dan produktif serta memiliki spesifikasi teknis yang terkait langsung
dengan layanan umum kepada masyarakat.
2. Berpotensi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan kinerja keuangan
apabila dikelola dengan menerapkan BLUD. Kriteria berpotensi tersebut meliputi
perkiraan rencana pengembangan yang dilihat, misalnya dari peningkatan/diversifikasi
unit layanan, jumlah konsumen dan tingkat kepuasan konsumen serta
perhitungan/rencana peningkatan pendapatan dalam beberapa tahun yang akan datang
dengan ditetapkannya menjadi BLUD

Apabila UPT Dinas/Badan Daerah sudah memenuhi persyaratan teknis,


kewenangan untuk memberikan rekomendasi atas penerapan BLUD dilaksanakan oleh
kepala SKPD.. Tentunya melalui sekretaris daerah untuk UPT Dinas/Badan Daerah
yang akan menerapkan BLUD.
Persyaratan Administratif

Setelah persyaratan substantif dan persyaratan teknis terpenuhi, UPT Dinas/Badan


Daerah perlu membuat dan menyampaikan beberapa dokumen untuk memenuhi
persyaratan administratif. Dokumen tersebut meliputi:

1. Surat pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja yang ditandatangani


oleh Kepala UPT Dinas/Badan Daerah dan diketahui oleh kepala SKPD
2. Pola tata kelola yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah
3. Rencana Strategi (Renstra) yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah
4. Standar Pelayanan Minimal (SPM) diatur dengan Peraturan Kepala Daerah
5. Laporan keuangan atau prognosis/proyeksi keuangan. Laporan keuangan disusun
oleh kepala UPT Dinas/Badan Daerah yang akan menerapkan BLUD. Penyusunan
ini sesuai dengan sistem akuntansi yang diterapkan pada pemerintah daerah.
Sementara prognosis/proyeksi keuangan berupa laporan realisasi anggaran dan
laporan operasional disusun oleh UPT Dinas/Badan Daerah yang baru dibentuk
dan akan menerapkan BLUD sesuai dengan sistem perencanaan dan penganggaran
yang diterapkan oleh pemerintah daerah
6. Laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit oleh pemeriksa
eksternal pemerintah

Setelah persyaratan terpenuhi, Kepala UPT Dinas/Badan Daerah selanjutnya


mengajukan permohonan penerapan ke kepala SKPD. Pengajuan ini dengan
melampirkan dokumen persyaratan administratif. Kepala SKPD kemudian mengajukan
permohonan kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah.

BLU/BLUD bertahap diberi fleksibilitas pada batas-batas tertentu berkaitan dengan


jumlah dana yang dapat dikelola langsung, pengelolaan barang, pengelolaan piutang,
dan perumusan standar, kebijakan, sistem, dan prosedur pengelolaan keuangan.
Fleksibilitas tidak diberikan dalam:

1. Pengelolaan investasi.

2. Pengelolaan utang.
3. Pengadaan barang dan/atau jasa.

Pencabutan status BLU/BLUD

PP Nomor 23 Tahun 2005 Pasal 6 menyebutkan bahwa penerapan PK BLU/BLUD


berakhir apabila:

2. Dicabut oleh Menteri Keuangan/kepala daerah apabila BLU/BLUD yang


bersangkutan sudah tidak memenuhi persyaratan substantif, teknis, dan/ atau
administratif

3. Dicabut oleh Menteri Keuangan/kepala daerah berdasarkan usul menteri/ pimpinan


lembaga/ketua dewan kawasan/sekretaris daerah/kepala OPD apabila BLU/BLUD
yang bersangkutan sudah tidak memenuhi persyaratan substantif, teknis, dan/atau
administratif

4. Berubah statusnya menjadi badan hukum dengan kekayaan negara/daerah yang


dipisahkan. Pencabutan itu dilakukan berdasarkan penetapan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

2. Divisi BUMDes

Divisi yang bertanggungjawab terhadap produk BUMDes.id serta sebagai konsultan yan
g bertanggungjawab atas solusi pemecahan masalah yang dihadapi klien atau calon klien.

,
Hak BUMDes adalah :

1. Mendapatkan perlindungan secara hukum dari Pemerintah Desa;


2. Menggali potensi Desa terutama potensi yang berasal dari kekayaan milik Desa;
3. Melakukan pinjaman dalam rangka peningkatan permodalan;
4. Mendapatkan bagian dari hasil usaha BUMDes;
5. Mengembangkan jenis usaha BUMDes;
6. Melaksanakan kerjasama dengan pihak ketiga;
7. Memberikan masukan kepada Pemerintah Desa dalam rangka pengembangan
BUMDes;
8. Mendapatkan bimbingan dalam bidang manajemen perusahaan dan dalam
bidang teknis pengelolaan usaha.

Kewajiban BUMDes adalah :

1. Mengakomodasi dan mendorong peningkatan kegiatan unit-unit usaha masyarakat


yang merupakan kegiatan ekonomi masyarakat;
2. Memberikan kontribusi kepada Desa; dan
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa.

Syarat Pembentukan BUMDes

Pendirian BUMDes dimaksudkan sebagai upaya bersama antara masyarakat dengan


pemerintah desa, untuk mengembangkan potensi ekonomi Desa dan kebutuhan masyarakat
guna meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat dan berkontribusi bagi pendapatan
desa. Namun pendirian BUM Desa hendaknya dipersiapkan dengan baik dan matang agar
tidak menimbulkan permasalahan dikemudian hari. Pembentukan BUMDes yang termuat da
lam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2010 tentang Ba
dan Usaha Milik Desa adalah sebagai berikut :

1. atas inisiatif pemerintah desa dan atau masyarakat berdasarkan musyawarah warga desa;
2. adanya potensi usaha ekonomi masyarakat;
3. sesuai dengan kebutuhan masyarakat, terutama dalam pemenuhan kebutuhan pokok;
4. tersedianya sumber daya desa yang belum dimanfaatkan secara optimal, terutama kekay
aan desa;
5. tersedianya sumber daya manusia yang mampu mengelola badan usaha sebagai aset pen
ggerak perekonomian masyarakat desa;
6. adanya unit-unit usaha masyarakat yang merupakan kegiatan ekonomi warga masyaraka
t yang dikelola secara parsial dan kurang terakomodasi; dan
7. untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan asli desa.

Beberapa persiapan awal yang perlu dilakukan oleh Desa antara lain, yaitu:
1. Sosialisasi ide atau inisiatif pendirian BUM Desa. Ide atau inisiatif ini bisa muncul dari
Pemerintah Desa dan atau masyarakat. Dari manapun inisiatif tersebut jika dirasa baik
bagi masyarakat, maka kuncinya adalah harus dibahas didalam Musyawarah Desa.
2. Melakukan tinjauan atau kajian ringkas mengidentifikasi potensi-potensi apa saja yang
ada di desa, baik potensi sumberdaya alam, potensi pertanian, peternakan, perikanan,
pariwisata, potensi budaya dan tradisi, potensi SDM masyarakat yang ada, potensi aset
dan kekayaan desa yang menjadi kewenangan desa;
3. Melakukan identifikasi atas aset-aset dan kekayaan yang ada di desa, serta memililah-
milah mana yang merupakan kewenangan desa dan mana yang bukan kewenangan desa
atas aset dan kekayaan yang ada di desa tersebut. Berdasarkan identifikasi tersebut
kemudian ditetapkan peraturan desa tentang aset dan kekayaan desa yang menjadi
kewenangan desa.

Tahapan pendirian BUM Desa 

Tahapan pendirian BUM Desa dapat dirinci sebagai berikut:

Tahap I (Pra Musyawarah Desa)

 Melakukan sosialisasi dan penjajakan kepada warga desa peluang pendirian


BUM Desa
 Melakukan pemetaan aset dan kebutuhan warga
 Menyusun draf Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa
 Menentukan kriteria pengurus organisasi pengelola BUM Desa

Tahap II (Musyawarah Desa)

 Menyampaikan hasil pemetaan dan potensi jenis usaha


 Menyepakati pendirian BUM Desa sesuai dengan kondisi ekonomi, potensi jenis
usaha dan sosial budaya masyarakat;
 Membahas Draf Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
 Memilih kepengurusan organisasi pengelola BUM Desa
 Sumber Permodalan BUM Desa
 Membentuk Panitia Ad-Hock perumusan Peraturan Desa tentang pembentukan
BUM Desa

Tahap III (Pasca Musyawara Desa)

 Menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang Penetapan Pendirian Badan Usaha


Milik Desa yang mengacu pada UU Desa, Peraturan Pelaksananaan dan Peraturan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
 Pembahasan Rancangan Peraturan Desa tentang Penetapan Pendirian Badan Usaha
Milik Desa
 Penetapan Peraturan Desa tentang Penetapan Pendirian Badan Usaha Milik Desa

Penetapan Bumdes

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT),


resmi menetapkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai badan hukum. P enetapan
BUMDes sebagai badan hukum akan membuat fungsi dari lembaga itu lebih besar lagi.  
Dengan status badan hukum tersebut, maka BUMDes bisa dimanfaatkan secara maksima
l untuk meningkatkan perekonomian warga desa. Penetapan BUMDes menjadi badan hu
kum juga tertera dalam Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerj
a. UU ini mengubah Pasal 1 poin 6 dalam UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Pasal
1 poin 6 berbunyi itu berbunyi, "BUMDes yang selanjutnya disebut BUM Desa adalah b
adan hukum yang didirikan oleh desa dan/atau bersama desa-desa guna mengelola usaha,
memanfaatkan aset, mengembangkan investasi dan produktivitas, menyediakan jasa pela
yanan, dan/atau menyediakan jenis usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
masyarakat desa."

Pencabutan Status Bumdes

Sesuai dengan dasar hukum Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan
Pembubaran Badan Usaha Milik Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 296);
a. Alasan Pembubaran
BUM Desa Bersama dapat dibubarkan apabila:
– Mengalami kerugian terus-menerus; Laporan keuangan BUM Desa
menunjukkan kerugian terus menerus misalnya rugi selama 5 (lima) tahun
– Perubahan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi;
– Dinyatakan pailit oleh putusan peradilan.
Pembubaran suatu Unit Usaha tidak mempengaruhi status hukum BUM Desa Bersama
yang ditetapkan dalam Permakades tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan,
dan Pembubaran BUM Desa Bersama.
b. Prosedur Pembubaran
– Pelaksana Operasional melakukan evaluasi terhadap seluruh faktor akuntabilitas
BUM Desa Bersama, melalui rapat BUM Desa Bersama.
– Pelaksana Operasional menyusun laporan akuntabilitas BUM Desa Bersama
(termasuk aset dan hutang) dan disampaikan kepada Penasihat, Pengawas,
Pembina.
– Pelaksana Operasional menjelaskan alasan pembubaran BUM Desa Bersama
pada Delegasi Desa melalui Musyawarah Antar-Desa yang difasilitasi oleh
BKAD.
– Hasil Musyawarah Antar-Desa tentang pembubaran BUM Desa Bersama
dipertanggungjawabkan kepada publik secara terbuka, dan BKAD
mempertanggungjawabkan kepada para Kepala Desa.

3. Divisi Training

Divisi yang bergerak di ranah produk-produk pelatihan dan Pendidikan, bai


k itu berbentuk privat ataupun seminar, dan lain- lain. Melalui divisi ini, Syncore
memberi value kepada klien berupa transfer pengetahuan, pengalaman, dan diskus
i. Selain itu, program divisi ini juga ditujukan menjadi ajang sosialisasi ataupun in
ternalisasi solusi kepada klien.

4. Divisi PMO (Project Management Office)


PMO atau Project Management Office adalah sebuah divisi dalam
organisasi yang menentukan dan menjaga standar dalam manajemen proyek dalam
organisasi. Tujuan utama dibentuknya PMO adalah untuk mendapatkan
keuntungan maksimal dengan menstandardisasikan dan mendisiplinkan proyek
menurut peraturan, proses dan metode tertentu.
PMO juga mungkin terlibat dalam tugas-tugas terkait proyek dan
menindaklanjuti aktivitas dalam proyek hingga selesai. PMO memberikan laporan
mengenai aktivitas proyek, berikut semua masalah dan kebutuhan yang harus
dipenuhi oleh para eksekutif di perusahaan. Mereka memastikan para implementer
dan pengambil keputusan terus berjalan dengan konsisten menuju tujuan dan target
proyek.
Tugas dan Tanggung Jawab PMO
Fungsi utama dari PMO adalah untuk mendukung pekerja manajer projek dalam
berbagai cara seperti:
1. Mengelola sumber daya bersama di semua proyek yang dikelola oleh PMO
2. Mengidentifikasi dan mengembangkan metodologi manajemen proyek,
praktik, dan standar terbaik
3. Pembinaan, pendampingan, pelatihan, dan pengawasan
4. Memantau kepatuhan terhadap standar, kebijakan, prosedur, dan pola
manajemen proyek melalui audit proyek.
5. Mengembangkan dan mengelola kebijakan proyek, prosedur, template, dan
dokumentasi bersama lainnya
6. Memberikan dukungan dan bimbingan kepada orang lain dalam organisasi
tentang cara mengelola proyek, melatih orang lain dalam manajemen proyek
atau perangkat lunak manajemen proyek, dan membantu dengan alat
manajemen proyek tertentu.
Tipe PMO
1. Mendukung (Supportive)
PMO dengan tipe mendukung memberikan peran konsultatif untuk proyek yang
saat ini dengan menyediakan template, praktik, pelatihan, akses informasi, dan
pelajaran terbaik dari proyek lain. PMO jenis ini berfungsi sebagai sebuah
repository proyek. Umumnya, tingkat kontrol yang diberikan oleh tipe PMO ini
cenderung rendah.
2. Mengontrol (Controlling)
Tipe PMO ini memberikan dukungan untuk tim tetapi membutuhkan kepatuhan
dari tim melalui berbagai cara. Tingkat kontrol yang diberikan oleh PMO tipe ini
cenderung sedang. Kepatuhan yang dimaksut dapat berbentuk:
a. Pengimplementasian kerangka kerja atau metodologi manajemen proyek
b. Penggunaan template, formulir, dan alat tertentu
c. Kesesuaian dengan kerangka tata kelola proyek.
3. Pengarahan (Directive)
PMO yang direktif mengndalikan proyek dengan mengelola proyek secara
langsung. Nantinya manajer proyek akan ditugaskan untuk melapor ke PMO.
Tingkat kontrol yang diberikan oleh PMO tipe ini cukup tinggi.

Struktur Organisasi Instansi Magang

Struktur Organisasi PT Syncore Indonesia


DIREKTUR

MARKETING SISTEM SEKRETARIAT UMUM HRD KEUANGAN

BLUD
BUMdes
Training
SMC

Fungsi Organisasi Instansi Magang


PT Syncore Indonesia memiliki 5 organisasi yaitu marketing, sistem, sekretariat, umum,
HRD dan keuangan. Dari kelima organisasi tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Penjelasannya sebagai berikut :

1. Marketing

Yaitu PT Syncore juga melakukan pemasaran produk mereka ke calon klien dengan
menggunakan media sosial seperti facebook, instagram dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk
memperkenalkan dengan menyampaikan dari produk PT Syncore yang ditawarkan kepada
klien. Selain itu, Marketing juga untuk menunjang pemasaran produk-produk yang ditawarkan
oleh Syncore. Secara garis besar, melalui kerja marketing, klien ataupun calon klien dapat
mengetahui secara detail mengenai produk-produk yang ada di Syncore dalam waktu singkat,
sehingga dapat meningkatkan permintaan dan penawaran produk.

2. System

Unit sistem ini berfokus pada upaya pengembangan software atau perangkat lunak. Setiap
software yang dirancang Syncore selalu bertujuan untuk memberi untukmemudahkan klien.
Karenanya, software-software yang dikembangkan selalu menggunakan tampilan, alur, dan
bahasa yang (user-friendly) atau mudah dimengerti. Tujuannya, agar produk tersebut dapat
digunakan oleh klien dengan latar belakang apapun namun tetap sesuai dengan standar
profesional.

3. Sekretariat Umum

Unit ini bertujuan sebagai sarana penunjang dalam menjalankan divisi ataupun unit yang
lain. Secara garis besar, melalui unit umum sarana dan prasarana yang ada dapat diorganisir,
sehingga aktivitas yang berlangsung dapat berjalan dengan lancar dan memberikan sebuah
perencanaan untuk kedepannya, mengkoordinasikan segala aspek yang akan dirancang di PT
Syncore, mengendalikan apabila terjadi kesalahan maupun permasalahan dalam pencatatan.

4. Human Resource Development (HRD)

Unit ini bertanggung jawab mengenai pengelolaan sumber daya manusia atau karyawan
seperti merekrut karyawan, mengadakan pelatihan karyawan, penggajian, dan lain-lain.Serta
sebagai koordinasi dalam bagian atau unit yang biasanya mengenai berbagai masalah
pada ruang lingkup karyawan, pegawai, dan tenaga kerja untuk dapat menunjang aktivitas di PT
Syncore Indonesia.

5. Keuangan

Unit ini memiliki tanggung jawab mengenai sistem keuangan yang ada di dalam
perusahaan seperti penagihan ke klien, pembayaran administrasi dan umum, dan lain-lain. Unit
keuangan juga memiliki fungsi untuk mempelajari cara mengetahui berbisnis individu,
meningkatkan organisasi, serta mengalokasikan dana yang masuk ke PT Syncore Indonesia dan
menghitung risiko dalam menjalankan proyeknya.

C. KEGIATAN-KEGIATAN YANG DILAKUKAN

Pada bagian ini menjelaskan seluruh aktivitas yang dilakukan penulis selama kegiatan magang di
PT. Syncore Indonesia. Selama kurang lebih 3 bulan yang dimulai dari tanggal 2 Agustus – 2
November 2021. Selama kegiatan magang ini, penulis melaksanakan pekerjaan layaknya
Konsultan BLUD, Konsultan KJA, konsultan BUMDes, dan PMO (Project Manajemen Office).
Kegiatan magang ini dimulai dengan perkenalan kepada seluruh karyawan yang ada di PT
Syncore, serta diberikan pengarahan mengenai jasa pelayanan yang terdapat di PT. Syncore
Indonesia. Adapun uraian kegiatan magang yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :

REZA WULAN SARI (18133100009)

A. Divisi BLUD

1. Mempelajari dan membuat database lead klien Unit Pelayanan Teknis seperti
PUSKESMAS dan SMK
Pada kesempatan tersebut, penulis mendapatkan tugas untuk mempelajari terlebih
dahulu output yang akan dihasilkan oleh BLUD. Setelah ini penulis berdiskusi dengan
leader mengenai database klien untuk divisi BLUD. Database adalah kumpulan data yang
saling berhubungan yang dikelola sedemikian rupa oleh pengguna sehingga memudahkan
pengguna dalam mengelola data tersebut. Data klien perusahaan diambil dari internet dan
sosial media yang mencakup informasi mengenai nama perusahaan, alamat, email dan
nomor telepon. Dalam penginputan dan pengelolaan data klien ini, menggunakan software
Microsoft Excel. Selama 1,5 bulan penulis menginput dan mencari informasi data klien
Unit Pelayanan Teknis PUSKESMAS dan SMK. Selama kegiatan magang tentunya
terdapat beberapa kendala seperti:
- Kurangnya komunikasi antar team, karena kegiatan dilakukan secara online

Solusi yang dapat penulis lakukan untuk mengatasi kendala diatas adalah:

- Beberapa kali melakukan pertemuan tatap muka satu team untuk membahas progres
dan evaluasi data base lead

Berikut adalah contoh dari data yang sudah didapatkan oleh penulis :

2. Blasting e-mail
Blasting e-mail adalah kegiatan mengirimkan email secara masal ke seluruh
mailing list atau kelompok besar orang yang bertujuan untuk mempromosikan produk
atau layanan jasa tertentu. Email blast ini juga merupakan salah satu contoh email
marketing yang bertujuan untuk memasarkan suatu produk. Pada divisi BLUD blasting e-
mail dikirimkan kepada seluruh mailing list PUSKESMAS dan SMK yang telah
dikumpulkan penulis pada kegiatan data base lead. Setiap harinya penulis wajib
mengirimkan sebanyak 50 e-mail kepada PUSKESMAS atau SMK. Selama kegiatan ini
berlangsung terdapat beberapa kendala seperti:
- Jumlah mailing list yang terlalu banyak membuat penulis kesulitan dan kekurangan
waktu saat melakukan blasting e-mail

Solusi yang dapat penulis lakukan untuk mengatasi kendala diatas adalah:

- Setelah melakukan evaluasi penulis disarankan untuk menggunakan aplikasi blasting


e-mail yang bernama Form Mule

Berikut adalah contoh dari data yang sudah didapatkan oleh penulis :
3. PERMENDAGRI No.79 Tahun 2018

Mempelajari dan membuat ringkasan peraturan pemerintah dalam negeri no.79


tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah yaitu sistem yang diterapkan unit
pelaksanaan teknis dinas/badan daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
yang mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari
ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya.

BLUD bertujuan untuk memberikan layanan umum secara lebih efektif, efisien,
ekonomis, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan,
kepatutan dan manfaat sejalan dengan Praktek Bisnis Yang Sehat, untuk membantu
pencapaian tujuan pemerintah daerah. Selama kegiatan ini berlangsung terdapat beberapa
kendala seperti:
- Penulis kesulitan dalam menghafal undang-undang

Solusi yang dapat penulis lakukan untuk mengatasi kendala diatas adalah:

- Penulis membaca berulang-ulang peraturan tersebut minimal sehari satu kali.


Berikut adalah contoh dari data yang sudah didapatkan oleh penulis :

4. Mempelajari sistem keuangan BLUD

Sistem akuntansi keuangan merupakan sistem akuntansi yang menghasilkan


laporan keuangan pokok untuk tujuan umum (general purpose). Tujuan dari laporan
keuangan adalah sebagai berikut:

a. Akuntabilitas, yaitu mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta


pelaksanaan kebijakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Manajemen, yaitu membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan


kegiatan BLUD dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi
perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian atas seluruh penerimaan, pengeluaran,
aset, kewajiban, dan ekuitas BLUD untuk kepentingan stakeholders.

c. Transparansi, yaitu memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada
masyarakat.

Selama kegiatan ini berlangsung terdapat beberapa kendala seperti:

- Penulis kesulitan dalam memahami alur keuangan pada sistem BLUD

Solusi yang dapat penulis lakukan untuk mengatasi kendala diatas adalah:

- Penulis membaca dan menghafalkan posisi dimana setiap laporan tersedia


Berikut adalah contoh dari data yang sudah didapatkan oleh penulis :

5. Mengikuti seminar BLUD


Seminar BLUD merupakan salah satu program syncore dimana para konsultan
memberikan informasi mengenai BLUD. Konsultan menjelaskan bagaimana aluar
keuangan BLUD yang sesuai dengan PERMENDAGRI No.79 tahun 2018. konsultan
mengenalkan produk sistem keuangan BLUD yang dimiliki oleh Syncore. Memberikan
penjelasan mengenai keunggulan produk agar klien tertarik. Kegiatan ini juga termasuk
dalam digital marketing untuk mencari klien baru. Berikut adalah contoh dari data yang
sudah didapatkan oleh penulis :

6. Membuat dokumen Pra dan Pasca BLUD

Dokumen Pra BLUD merupakan dokumen yang wajib disusun sebelum menjadi
BLU/BLUD. Laporan Keuangan Pokok berisikan mengenai Neraca, Laporan Realisasi
Anggaran dan CaLK. Ketiga laporan tersebut wajib disajikan di dalam laporan pokok ini
dan dianalisa terjadinya penurunan atau kenaikan dari tahun ke tahun. Laporan keuangan
pokok ini tidak perlu dibuat jika BLU/BLUD sudah memiliki laporan audit tahun terkahir
sebelum mengajukan BLU/BLUD. Berikut adalah contoh dari data yang sudah didapatkan
oleh penulis :
7. Membuat SOP

SOP adalah urutan langkah-langkah dalam hal pelaksanaan pekerjaan, di mana pekerjaan


tersebut dilakukan. Berhubungan dengan apa yang harus dilakukan, bagaimana cara
melakukannya, kapan dan di mana melakukannya, juga siapa yang harus melakukannya.
Berikut adalah contoh dari data yang sudah didapatkan oleh penulis :

8. Pemindahan server dan review laporan setelah pemindahan


Pemdahan server yaitu melakukan pemindahan URL lama ke URL baru, dimana seluruh
data URL lama akan beralih ke URL baru. Setelah pemindahan server berhasil dilakukan
para konsultan melakukan review untuk mengecek keamanan data yang telah dipindah.

LULUK PRATIWI (18133100018)

A. DIVISI KJA UMKM


1. Mempelajari dan membuat database lead klien perusahaan jasa
Penulis mendapatkan tugas untuk mempelajari output yang dihasilkan oleh KJA.
Selanjutnya penulis berdiskusi dengan leader KJA mengenai database yang dicari
untuk divisi KJA UMKM. Database yaitu kumpulan data yang saling berhubungan
yang dikelola sedemikian rupa oleh pengguna sehingga memudahkan pengguna
dalam mengelola data. Data klien perusahaan diperoleh dari internet dan media social
yang terdapat informasi mengenai nama perusahaan, alamat, email, dan nomor
telepon. Dalam menginput dan menginput data klien menggunakan software
Microsoft Excel. Selama 1,5 bulan penulis menginput dan mencari informasi data
klien perusahaan jasa. Adapun kendala yang dihadapi penulis selama kegiatan
magang di divisi KJA, yaitu:
a. Kurangnya komunikasi antar team di KJA UMKM, hal ini karena kegiatan
dilaksanakan secara online dan tidak bertatap muka guna komunikasi dengan
leader dan anggota team KJA lainnya tidak begitu baik.
b. Leader kurang memberikan arahan mengenai tugas yang penulis lakukan. Selalu
si penulis yang bertanya terlebih dahulu mengenai tugas yang akan diberikan.
c. Terhambatnya internet untuk mengakses data klien, karena jaringan yang kurang
stabil menjadikan penulis tidak maksimal dalam mencari data klien.
Adapun solusi yang penulis berikan untuk mengatasi kendala tersebut adalah
a. Leader team seharusnya dapat berkomunikasi dengan anggotanya dengan baik
karena itu sangat penting.
b. Leader seharusnya memberikan arahan tugas yang tidak diketahui anggota guna
tidak adanya kesalahan dalam mencari data klien
c. Mencari internet yang lancar agar pekerjaan yang diberikan cepat selesai.

Berikut adalah contoh data klien perusahaan jasa yang sudah diinput oleh penulis:

B. DIVISI PMO (Project Manajemen Office)


PMO atau Project Management Office adalah sebuah divisi dalam organisasi yang
menentukan dan menjaga standar dalam manajemen proyek dalam organisasi. Dalam
divisi PMO ini, penulis di berikan tugas sebagai berikut:
1. Membuat Data Pelatihan
Penulis diminta untuk menginput data pelatihan yang ada di website yang telah
diberikan oleh leader. Database yang dicari adalah database mengenai UMKM,
Digital, dan Pemasaran. Dimana nantinya database pelatihan yang telah dicari ini di
pilih oleh leader untuk di gunakan sebagai materi seminar atau pelatihan. Selain itu
penulis juga menginput database Univesitas yang ada di Indonesia yang terdapat
Prodi FEB. Berikut adalah contoh data pelatihan:

2. Sebagai Administrasi Dan Time Keeper


Penulis diminta sebagai administrasi dan time keeper dalam suatu workshop.
Workshop itu dilaksanakan di Hotel Tara yang ada di jalan Magelang. Workshop
dilaksanakan selama tiga 3 hari. Berikut adalah lampiran surat penugasan penulis:

3. Mengecek Data Absensi


Penulis diberi tugas harian yang bersifat wajib oleh leader untuk mengecek dan
merangkap absensi magang mahasiswa UNNES, BRI, RIAU, UNIMMA. Hal itu
ditujukan untuk mengecek apakah mahasiswa yang magang di Syncore Indonesia
masuk da nada progress setiap harinya. Berikut lampiran nya:

4. Mengikuti Webinar Kampus Merdeka


Penulis ditunjuk leader untuk merekap pertanyaan saat Webinar Kampus Merdeka
untuk Desa Seri 2. Webinar ini dilaksanakan secara online melalui zoom meeting.
Berikut lampiran surat penugasan:

5. Membuat SPT
Penulis diperintah untuk membuat Surat Penugasan Tim (SPT). SPT ini dengan klien
dari UNNES yang mengusung tema “Pembekalan Penyusunan Standard Operational
Prosedures (SOP), Pembekalan Pengelolaan Keuangan, dan Penyusunan
Sustainability Report”. Selain itu juga membuat Surat Pengajuan SPT yang ditujkan
untuk umum. Surat Pengajuan SPT ini mengusung tema “Webinar Digitalisasi #8
(SEO dalam E-Commerce)”. Berikut lampiran kegiatan:

6. Membuat Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD)


Penulis diberi tugas untuk membuat SPPD yang ditujukan karyawan Syncore yang
ditugaskan di desa Mojokerto, Sukalaksana, dan Serdang Wetan. Berikut adalah
lampiran SPPD dari desa Sukalaksana
Hambatan yang penulis dapat saat kegiatan magang di divisi PMO yaitu;
1. Kurangnya komunikasi dengan leader, jadi penulis kurang maksimal dalam
mengerjakan tugas-tugasnya.
2. Sempitnya ruangan magang / ruang kerja divisi PMO

Solusi yang dapat penulis berikan dengan adanya hambatan tersebut yaitu:

1. Leader seharusnya lebih akrab dengan anggota barunya agar tidak bingung saat
mengerjakan tugas-tugasnya
2. Seharusnya ruangan divisi PMO pindah dan tidak bersebelahan dengan cafe
meskipun sudah ditutup sekat, karena itu dapat mengganggu konsentrasi saat
kerja.

CHILY MEILIA SINGGANGSARI (18133100071)

A. DIVISI Meravi Event Oranizer (EO)


1. Mempelajari dan membuat database lead klien
Penulis diberikan tugas untuk mempelajari terlebih dahulu output yang akan dihasilkan
oleh Meravi EO yaitu mengenai project “Peningkatan Pendapatan 5 Pertumbuhan Syncore
– Meravi EO”. Setelah ini penulis berdiskusi dengan leader mengenai database klien
untuk divisi Meravi EO. Database merupakan kumpulan data yang saling berhubungan
dikelola sedemikian rupa oleh pengguna sehingga memudahkan pengguna dalam
mengelola data tersebut. Data klien perusahaan diambil dari internet dan sosial media
yang mencakup informasi mengenai nama perusahaan, alamat, email dan nomor telepon.
Dalam penginputan dan pengelolaan data klien ini, menggunakan google spreadsheet.
Selama 1,5 bulan penulis menginput dan mencari informasi data klien perusahaan SMKN,
Bumdes, BLUD, RS, RSUD, Dinas Kesehatan, dan Perguruan Tinggi di seluruh
Indonesia. Selama kegiatan magang di divisi Meravi EO penulis mengalami beberapa
kendala antara lain :
- Kurangnya komunikasi antar team di Meravi EO, karena kegiatan dilakukan secara
online dan tidak bertatap muka komunikasi yang terjalin antar sesama anggota tidak
begitu baik.
- Pembagian tugas yang tidak adil sehingga memberatkan salah satu terkhusus kepada
anak magang
- Minimnya arahan dari leader mengenai tugas yang diberikan kepada angggotanya.
- Terhambatnya internet untuk mengakses informasi data klien. Jaringan internet tidak
selalu lancar, internet sering mengalami kendala sehingga menghambat kegiatan yang
dilakukan penulis untuk mencari data

Solusi yang dapat penulis lakukan untuk mengatasi kendala diatas adalah

- Bertemu dengan teman satu kelompok UPY untuk mengerjakan tugas bersama
meskipun tugas yang diberikan berbeda
- Bertemu langsung dengan rekan team Meravi EO untuk membahas mengenai
kemajuaan output Meravi EO
- Pembagian tugas melalui diskusi terlebih dahulu agar tidak memberatkan salah satu
anggota
- Pemberian arahan dari leader harus selalu dilakukan agar tidak terjadi salah
komunikasi untuk pengerjaan tugas yang telah diberikan
- Mencari akses internet yang lancar agar pekerjaan yang diberikan cepat selesai

Berikut adalah contoh dari data yang sudah didapatkan oleh penulis :
B. DIVISI BUMDES

1. Mempelajari sistem BUMDes id dan mengerjakan tugas berkaitan dengan BUMDes


BUMDes adalah badan hukum yang didirikan oleh desa dan/bersama desa-desa guna
mengelola usaha, memanfaatkan aset, mengembangkan investasi dan produktivitas,
menyediakan jasa pelayanan atau menyediakan jenis usaha lainnya untuk kesejahteraan
masyarakat desa. Kegiatan yang dilakukan penulis selama menjadi konsultan BUMdes
adalah sebagai berikut :
a. Menganalisis Cek Kesehatan Usaha (CKU)
Seluruh desa di Indonesia yang bergabung dalam Bumdes.id mendapat fasilitas untuk
dilakukan pengecekan bagaimana kondisi anggota BUMDes di setiap Desa. Masing –
masing anggota BUMDes terlebih dahulu mengisi google form yang telah disediakan
dari Bumdes.id berisi pertanyaan mengenai kondisi Bumdes. Penilaian Bumdes dibagi
menjadi tiga kategori yaitu Bumdes rintisan, Bumdes berkembang, dan Bumdes Maju.
b. Analisis Grafik dan Klaster Cek Kesehatan Usaha
Penulis menganalisis bagaimana kondisi BUMdes melihat dari data yang telah diisi
anggota Bumdes.id. Kemudian ada grafik standar yang sudah diberikan dari
Bumdes.id yaitu grafik dengan warna biru. Apabila anggota Bumdes grafik telah
mencapai diluar garis standarisasi maka dapat dikatakan bahwa Bumdes tersebut baik.
Grafik yang dianalisis mencangkup kepemimpinan lokal, partisipasi masyarakat,
Pemetaan potensi, Kapabilitas-proses seleksi SDM, pengembangan pasar,
pengelolaan-manajemen, pemberdayaan dan pembinaan, dan kepemimpinan lokal.
c. Analisis Peluang, Rekomendasi, dan Kesimpulan anggota Bumdes.id
Setelah dilakukan analisis grafik dan klaster, penulis menganalisis potensi (Trading
Perdagangan, Jasa Keuangan, Produksi, wisata desa, dan lain – lain) yang terdapat
pada anggota bumdes.id. Memberikan rekomendasi serta masukan apa yang
seharusnya dilakukan kedepannya.
d. Melakukan stock opname Tb Berkah
Stock Opname adalah sebuah bentuk rangkaian kegiatan perhitungan persediaan stok
barang yang masih tersimpan di dalam gudang untuk kemudian dipasarkan. Penulis
melakukan kegiatan stock opname pada toko bangunan Tb Berkah milik ICBB
(Islamic Center Bin Baaz) yang terletak di Jl. Wonosari. Dalam kegiatannya penulis
melakukan perhitungan persediaan barang yang masih ada, seperti misalnya
menghitung persediaan paku, pipa, semen, dan cat dinding.

e. Menyusun draft substainibility report 10 pemenang desa BRIlian Batch 1


Program Desa Brilian merupakan upaya yang dilakukan BRI untuk mendorong
inovasi berkelanjutan bagi desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Bank BRI
menetapkan 10 pemenang program Desa BRILiaN Batch 1 dengan proses seleksi
tiga bulan. Program desa BRI dengan tujuan mendorong pemulihan ekonomi desa di
masa pandemi berkerjasama dengan Bumdes.id. Tercatat sebanyak 2.062 desa usulan
dan memilih 287 dari berbagai desa di Indonesia. Beberapa kriteria yang ditetapkan
telah dilaksanakan oleh 10 Desa terpilih yaitu desa Cepogo, Salamrejo, Trimulyo,
Bukit Gajah, Serdang Wetan, Pasir Baru, Jangkang Satu, Ketapanrame, Sukalakana,
dan Nglanggeran. Selama periode seleksi maupun observasi seperti keaktifan
peserta, kelengkapan adminstrasi dan kelembagaan, implementasi digitalisasi desa,
kreativitas dalam memecahkan masalah serta mampu secara berkesinambungan
meningkatkan kesejahteraan warga dengan sektor unggulan di masing-masing desa.
Data yang telah tersedia, kemudian Penulis membuat power point mengenai sejarah
pendirian bumdes, visi misi, struktur, unit usaha bumdes, wilayah operasional,
distribusi nilai ekonomi, dan kinerja per unit.

f. Membuat Rancangan Kerja BAB II Desa Nglanggeran


Penulis membuat rancangan kerja bab II mengenai desa Nglanggeran menggunakan
MS. Word. Tugas yang diberikan hanya membuat laporan mengenai gambar umum
desa (keadaan geografis, luas wilayah, pendidikan, fasilitas) dan profil dari BUMDes
desa tersebut.
Hambatan yang penulis dapat saat kegiatan magang di divisi BUMDes antara lain:
1. Kurangnya komunikasi dengan leader, sehingga penulis kesulitan dalam
mengerjakan tugas yang diberikan.
2. Minimnya data yang diberikan untuk mengerjakan tugas membuat proses
pengerjaan lama
3. Pada saat melakukan stock opname, minimnya tenaga kerja yang bekerja di TB
Berkah membuat penulis ikut serta membantu menghitung persediaan.
4. Sempitnya ruangan kerja menyebabkan tidak nyaman

Solusi yang dapat penulis berikan dengan adanya hambatan tersebut yaitu:

1. Leader sebaiknya secara berkala mengecek apakah terdapat kesulitan dalam


mengerjakan tugas yang diberikan.
2. Data yang diberikan sebaiknya sudah lengkap agar waktu penyelesaian tugas
lebih efisien.
3. Sebaiknya tugas yang diberikan pada saat stock opname hanya mencatat
persediaan saja.
4. Ruangan divisi Bumdes diperluas mengingat banyak karyawan serta magang yang
masuk dalam divisi tersebut.
IKHTIAR NONI HAYATI (18133100122)
A. DIVISI KJA UMKM
1. Mempelajari dan membuat database lead klien perusahaan retail
Pada kesempatan tersebut, penulis mendapatkan tugas untuk mempelajari terlebih dahulu
output yang akan dihasilkan oleh KJA. Setelah ini penulis berdiskusi dengan leader
mengenai database klien untuk divisi KJA UMKM. Database adalah kumpulan data yang
saling berhubungan yang dikelola sedemikian rupa oleh pengguna sehingga memudahkan
pengguna dalam mengelola data tersebut. Data klien perusahaan diambil dari internet dan
sosial media yang mencakup informasi mengenai nama perusahaan, alamat, email dan
nomor telepon. Dalam penginputan dan pengelolaan data klien ini, menggunakan software
Microsoft Excel. Selama 1,5 bulan penulis menginput dan mencari informasi data klien
perusahaan retail. Selama kegiatan magang di divisi KJA penulis mengalami beberapa
kendala seperti :
- Kurangnya komunikasi antar team di KJA, karena kegiatan dilakukan secara online
dan tidak bertatap muka komunikasi yang terjalin antar sesama anggota dan leader
dalam KJA tidak begitu baik
- Minimnya arahan dari leader mengenai tugas yang akan penulis lakukan. Penulis
disini harus selalu bertanya terlebih dahulu tentang tugas yang akan diberikan
- Terhambatnya internet untuk mengakses informasi data klien. Jaringan internet tidak
akan selalu lancar, internet sering mengalami kendala sehingga menghambat kegiatan
yang dilakukan penulis untuk mencari data

Solusi yang dapat penulis lakukan untuk mengatasi kendala diatas adalah

- Bertemu dengan teman satu kelompok UPY untuk mengerjakan tugas bersama
meskipun tugas yang diberikan berbeda
- Pemberian arahan dari leader harus selalu dilakukan agar tidak terjadi salah
komunikasi untuk pengerjaan tugas yang telah diberikan
- Mencari akses internet yang lancar agar pekerjaan yang diberikan cepat selesai

Berikut adalah contoh dari data yang sudah didapatkan oleh penulis :
B. DIVISI BUMDES

1. Mempelajari sistem BUMDes id dan Mengerjakan tugas berkaitan dengan BUMDes


BUMDes adalah badan hukum yang didirikan oleh desa dan/bersama desa-desa guna
mengelola usaha, memanfaatkan aset, mengembangkan investasi dan produktivitas,
menyediakan jasa pelayanan atau menyediakan jenis usaha lainnya untuk kesejahteraan
masyarakat desa. Kegiatan yang dilakukan penulis selama menjadi konsultan BUMdes
adalah sebagai berikut :
a. Merekap Form Kandidat Desa Brilian Batch 3
Program Desa Brilian merupakan upaya yang dilakukan BRI untuk mendorong
inovasi berkelanjutan bagi desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Pada
September 2020, BRI melakukan seleksi terhadap 531 desa usulan dan memilih 125
desa dari berbagai daerah di Indonesia. Dalam kegiatan penulis melakukan penilaian
pada desa-desa brilian dengan menggunakan aplikasi spreadsheet. Penilaian ini
diberikan jika desa-desa tersebut mempunyai penghargaan tentang BUMDes pada
tingkat kecamatan, kabupaten, dan provinsi.
b. Membuat power point mengenai hasil 30 pemenang desa brilian
Kegiatan yang dilakukan penulis adalah membuat presentasi menggunakan power
point mengenai hasil 30 pemenang desa brilian. Point-point yang disampaikan dalam
materi ini diantaranya mengenai profil desa, lokasi desa, dan kegiatan brilian yang
telah dilakukan desa tersebut. Berikut adalah contoh salah pemenang desa brilian :

c. Membuat LPJ Bumdes Desa Brilian


Penulis membuat Laporan Pertanggungjawaban mengenai 15 pemenang desa brilian
batch 2 menggunakan MS. Word. Tugas yang diberikan hanya membuat laporan
mengenai gambar umum desa dan profil dari BUMDes desa tersebut.

d. Membuat draft power point Suistainability BUMDes


Penulis membuat power point mengenai sejarah pendirian bumdes, visi misi, struktur,
unit usaha bumdes, wilayah operasional, distribusi nilai ekonomi, dan kinerja per unit
usaha yang ada pada BUMDes Pagak, Cepogo, Salamrejo
e. Melakukan Stock Opname Tb Berkah
Stock Opname adalah sebuah bentuk rangkaian kegiatan perhitungan persediaan stok
barang yang masih tersimpan di dalam gudang untuk kemudian dipasarkan. Penulis
melakukan kegiatan stock opname pada toko bangunan Tb Berkah milik ICBB
(Islamic Center Bin Baaz) yang terletak di Jl. Wonosari. Dalam kegiatannya penulis
melakukan perhitungan persediaan barang yang masih ada, seperti misalnya
menghitung persediaan paku, pipa, semen, dan cat dinding. Setelah melakukan stock
opname dilapangan, penulis kemudian menginput data persediaan barang yang ada ke
dalam Microsoft Excel. Berikut adalah contoh hasil stock opname pada Tb Berkah :

f. Membuat laporan hasil review Tb. Berkah


Setelah melakukan stock opname dan menginput data persediaan barang pada excel,
penulis membuat laporan hasil review Tb Berkah. Penulis membuat laporan keuangan,
merapikan format penulisan, dan membuat management letter menggunakan MS.
Excel. Berikut adalah contoh laporan hasil review Tb Berkah :

g. Membuat Soal Akuntansi untuk Sekolah Manajemen BUMDes


Penulis mencari dan membuat soal akuntansi perdagangan jam, kemudian dimasukkan
kedalam power point. Selain itu, penulis juga membuat dan mengerjakan soal
akuntansi mengenai jurnal umum perusahaan jasa untuk sekolah manajemen
BUMDes.
EGA APRILIA NUGROHO (18133100123)
A. DIVISI KJA UMKM
1. Mempelajari dan mencari database lead klien perusahaan manufaktur
Penulis ditugaskan oleh leader divisi KJA UMKM untuk mempelajari terlebih dahulu
output yang akan dihasilkan oleh KJA UMKM dengan dibimbing oleh leader dan staf
KJA UMKM lainnya. Database adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang
dikelola sedemikian rupa oleh pengguna sehingga memudahkan pengguna dalam
mengelola data tersebut. Data klien perusahaan KJA UMKM ini diambil dari internet dan
sosial media yang mencakup informasi mengenai nama perusahaan, alamat, email dan
nomor telepon kemudian direkap dengan Microsoft Excel. Selama 1,5 bulan penulis
menginput dan mencari informasi data klien perusahaan manufaktur di divisi KJA
UMKM. Selama kegiatan magang di divisi KJA UMKM penulis mengalami beberapa
kendala seperti:
- Selama kegiatan magang dilakukan secara online dan tidak bertatap muka secara
langsung karena sedang pandemi COVID-19 komunikasi antar tim kurang baik.
- Minimnya arahan dari leader mengenai tugas yang akan penulis lakukan. Penulis
disini harus selalu bertanya terlebih dahulu tentang tugas yang akan diberikan.

Solusi yang dapat penulis lakukan untuk mengatasi kendala diatas adalah sebagai berikut:

- Mengerjakan tugas bersama teman satu divisi meskipun tugas yang diberikan berbeda
- Pemberian arahan dari leader harus selalu dilakukan agar tidak terjadi kurangnya
komunikasi antar tim.
B. DIVISI BUMDES
1. Mempelajari sistem BUMDes id dan Mengerjakan tugas berkaitan dengan BUMDes
BUMDes adalah badan hukum yang didirikan oleh desa dan/bersama desa-desa guna
mengelola usaha, memanfaatkan aset, mengembangkan investasi dan produktivitas,
menyediakan jasa pelayanan atau menyediakan jenis usaha lainnya untuk kesejahteraan
masyarakat desa. Kegiatan yang dilakukan penulis selama menjadi konsultan BUMdes
adalah sebagai berikut:
a. Membuat BMC Pengolahan Sampah dan BMC Pemanfaatan Maggot
Bisnis Model Canvas, bisnis model kanvas, Business Model Canvas atau BMC adalah
sebuah strategi dalam manajemen yang berupa visual chart yang terdiri dari 9 elemen
antara lain: key partners, key activities, value propositions, key resources, customer
relationships, channels, cost structure dan revenue streams.

b. Membuat COA Fotocopy dan Toko Bangunan


Kode akun akuntansi atau Chart of Account atau CoA adalah sebuah daftar dari akun-
akun perusahaan yang digunakan untuk mengidentifikasi ataupun memperlancar
proses pencatatan transaksi, baik itu pemasukan maupun pengeluaran. Nantinya
seluruh pencatatan transaksi tersebut akan direkap ke dalam Jurnal Umum. COA
Fotocopy dan Toko Bangunan yang terdiri dari kode akun, nama akun, dan saldo
normal.
c. Melakukan Stock Opname di Tb Berkah
Stock Opname adalah sebuah bentuk rangkaian kegiatan perhitungan persediaan stok
barang yang masih tersimpan di dalam gudang untuk kemudian dipasarkan. Penulis
melakukan kegiatan stock opname pada toko bangunan Tb Berkah milik ICBB
(Islamic Center Bin Baaz) yang terletak di Jl. Wonosari. Dalam kegiatannya penulis
melakukan perhitungan persediaan barang yang masih ada, seperti misalnya
menghitung persediaan paku, pipa, semen, dan cat dinding. Setelah melakukan stock
opname dilapangan, penulis kemudian menginput data persediaan barang yang ada ke
dalam Microsoft Excel. Berikut adalah contoh hasil stock opname pada Tb Berkah :

d. Membuat laporan hasil review Tb. Berkah


Setelah melakukan stock opname dan menginput data persediaan barang pada excel,
penulis membuat laporan hasil review Tb Berkah. Penulis membuat laporan keuangan,
merapikan format penulisan, dan membuat management letter menggunakan MS.
Excel. Berikut adalah contoh laporan hasil review Tb Berkah:

Selama kegiatan magang di divisi BUMDes penulis mengalami beberapa kendala seperti:
– Ruangan yang kecil (sempit) dan kurang nyaman karena sarana yang kurang
seperti kursi.
– Kebingungan saat menerima tugas baru yang diberikan.
– Kurangnya informasi data yang ada.

Solusi yang dapat penulis lakukan untuk mengatasi kendala diatas adalah sebagai berikut:

– Harus mengambil kursi pada bagian lain dikarenakan kurangnya sarana tersebut.
– Bertanya kepada para staf dan mendengarkan dengan baik instruksi staf.
– Bertanya kepada para staf agar mendapatkan informasi data yang terbaru.
BAB III

PENUTUP

Simpulan
Dengan adanya kegiatan praktik magang ini memberikan pengetahuan baru mengenai
dunia kerja di bidang akuntan serta mendapatkan banyak relasi dari pihak yang di dalam PT
Syncore Indonesia. Praktik magang ini juga memberikan motivasi bagi penulis untuk semangat
dalam mengembangkan ilmunya ke dalam dunia kerja yang sesungguhnya.

PT Syncore Indonesia merupakan lembaga yang didukung oleh ahli profesional untuk
membantu perusahaan atau organisasi dalam meningkatkan kinerja dan menciptakan terobosan
lewat penguatan sistem, konsultasi dan training, utamanya untuk perusahaan kecil dan menengah
(small & medium enterprises). PT Syncore Indonesia juga sebagai jaringan konsultan, yang diisi
oleh orang yang berpengalaman maupun anak muda yang selalu bersemangat untuk memberikan
value atau kontribusi kepada klien. PT Syncore juga memfokuskan diri untuk menangani Start
Up dan UKM.

Sehubungan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, hal ini menjadi
terobosan terbaru bagi PT Syncore Indonesia untuk memberikan pelayanan yang lebih praktis,
mudah dan modern. Sehingga dapat menciptakan sebuah inovasi dalam mencapai rencana
tersebut dengan membuat website PT Syncore Indonesia. Sehingga calon klien dengan mudah
mendapatkan informasi mengenai PT Syncore Indonesia dan mendapatkan sebuah gambaran
mengenai fungsi dan visi dari PT Syncore Indonesia. Bertepatan juga di masa pandemi covid-19
ini PT Syncore juga masih selalu aktif dan berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi
UMKM, Perusahaan maupun bidang usaha lainnya.

Saran
a) Bagi PT Syncore Indonesia

Akan lebih baik jika setiap karyawan ikut memasarkan produk PT Syncore Indonesia di
media sosial, agar dapat dikenal oleh masyarakat luas.

b) Pelaksanaan Magang di Tahun Depan


Akan lebih baik bila praktik magang dilakukan dengan cara luring, agar penulis maupun
mahasiswa dapat menyimpulkan secara real dan mendapatkan hasil output yang nyata.

Anda mungkin juga menyukai