net/publication/349498982
CITATIONS READS
0 137
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Asset Management Analysis The Province Of DKI Jakarta (A Study On Land Assets In The 2015 Budget Year) View project
All content following this page was uploaded by Achmad Lutfi on 08 March 2021.
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis implementasi sistem pengendalian internal dalam mengelola dana
desa di Desa Tambun dan Desa Segarajaya, Kabupaten Bekasi, dengan menggunakan lima
komponen Kerangka Sistem Pengendalian Internal oleh COSO (2013). Hal tersebut dikarenakan
pengelolaan dana desa merupakan hal yang penting dalam implementasi pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat Desa Tambun dan Desa Segarajaya, yang mana masih menemui
berbagai permasalahan. Oleh karena itu dibutuhkanlah suatu bentuk sistem pengendalian internal
dalam pengelolaan dana desa.Menggunakan pendekatan post positivist dengan studi pustaka dan
wawancara mendalam, secara total ada sembilan akademisi dan praktisi yang berpartisipasi
sebagai narasumber penelitian. Data wawancara dikategorikan dengan menggunakan
pengkodean terbuka, pengkodean aksial, dan metode pengkodean selektif. Hasil dari penelitian
ini adalah tidak semua komponen sistem kontrol internal oleh COSO telah dilakukan oleh Desa
Tambun dan Desa Segarajaya. Kekhawatiran utama adalah lemahnya pemahaman pemerintah
desa mengenai pengendalian internal dalam pengelolaan dana desa, karena sosialisasi kebijakan
itu sendiri belum sepenuhnya disosialisasikan oleh Pemerintah Pusat. Dari lima komponen
Kerangka Kontrol Internal COSO, hanya 4 komponen yang telah dilaksanakan (lingkungan
kontrol, kegiatan kontrol, informasi dan komunikasi, dan pemantauan). Sementara penilaian
risiko belum dilakukan secara efektif, karena terbatasnya sosialisasi dari pemerintah pusat dan
keterbatasan kompetensi pejabat desa yang dapat melaksanakan penilaian risiko. Berdasarkan
hasil penelitian, penerapan sistem pengendalian internal berdasarkan komponen COSO (2013)
belum dilaksanakan secara menyeluruh oleh Desa Tambun dan Desa Segarajaya. Diperlukan
sosialisasi dari pemerintah pusat dan daerah kepada desa dalam penerapan sistem pengendalian
internal pengelolaan dana desa lebih mendalam kepada aparatur desa.
102
Vitriana Jessica Handiyono dan Achmad Lutfi : Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pengelolaan Dana Desa
Tahun 2018 (Desa Tambun Dan Desa Segarajaya)
103
DINAMIKA GOVERNANCE: JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA Volume 10 (2), Oktober 2020
pula ditemukan beberapa fasilitas sarana kontribusi hasil penelitian yang berguna
prasarana umum di Desa Segarajaya yang bagi para pembaca.
rusak, belum adanya pusat informasi, Penelitian pertama berjudul
rendahnya kegiatan pemasaran, serta “Pengelolaan dana desa di Desa Buni
minimnya transportasi publik di sekitar Bhakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten
daerah tersebut. Selain itu, belum ditemukan Bekasi, Tahun Anggaran 2015” oleh Febria
penelitian terdahulu yang membahas secara Avicena pada tahun 2016. Tujuan dari
spesifik terkait penerapan sistem penelitian ini adalah untuk menganalisis
pengendalian internal di desa, khususnya pengelolaan dana desa dengan membahas
pada Desa Tambun dan Desa Segarajaya. secara rinci terkait kebijakan pengelolaan
Sehingga, berdasarkan latar belakang yang dana desa yang dimiliki oleh Desa Buni
telah dijelaskan tersebut, dalam penelitian Bhakti mulai dari tahap perencanaan hingga
ini penulis mengangkat tema mengenai pertanggungjawaban. Metode yang
“Penerapan Sistem Pengendalian Internal digunakan adalah dengan pendekatan post-
Dalam Pengelolaan Dana Desa di positivist. Adapun hasil yang diperoleh dari
Kabupaten Bekasi Tahun 2018 (Studi penelitian tersebut yaitu ditemukan beberapa
Kasus: Desa Tambun dan Desa Segara masalah dalam pengelolaan keuangan desa,
Jaya). antara lain yaitu partisipasi masyarakat yang
belum maksimal, kebijakan pembiayaan
TINJAUAN PUSTAKA dalam RKPDes yang belum matang, serta
Penelitian ini meneliti terkait
terkait tahap pencatatan dan pelaporan
Penerapan Sistem Pengendalian Internal
keuangan desa yang masih menggunakan
Dalam Pengelolaan Dana Desa Tahun
metode konvensional dan tidak sesuai
(Desa Tambun dan Desa Segarajaya).
dengan regulasi Permendagri 113 Tahun
Penelitian ini merupakan penelitian baru,
2014.
namun sebelumnya sudah pernah dilakukan
Penelitian kedua berjudul “Analisis
beberapa penelitian sejenis. Oleh sebab itu,
Pengawasan Internal & Eksternal Dana
peneliti menjadikan beberapa penelitian
Desa, Tahun Anggaran 2015 – 2016 (Studi
terdahulu sebagai pembanding terhadap
Kasus: Kabupaten Bogor) oleh Rizka Dwi
penelitian yang akan dilakukan. Tinjauan
Pratiwi pada tahun 2017. Tujuan dari
pustaka ini peneliti gunakan sebagai salah
penelitian ini adalah untuk menggambarkan
satu bahan pertimbangan dalam memastikan
proses pengawasan internal dan eksternal
agar penelitian ini berada di arah yang benar
dana desa yang bersumber dari APBN serta
dan harapannya dapat memberikan
faktor yang mempengaruhinya di Kabupaten
104
Vitriana Jessica Handiyono dan Achmad Lutfi : Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pengelolaan Dana Desa
Tahun 2018 (Desa Tambun Dan Desa Segarajaya)
Bogor, Provinsi Jawa Barat. Metode yang akuntabilitas dari pengelolaan keuangan
digunakan adalah dengan pendekatan post- dana desa.
positivist. Adapun hasil yang diperoleh dari Penelitian keempat berjudul “Sistem
penelitian ini yaitu pengawasan internal Pengendalian Intern Pemerintah Pada
yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Pengelolaan Dana Desa (Studi Kasus Pada
Bogor terhadap pemerintah desa terkait dana Desa Ngipik, Kecamatan Pringsurat,
desa belum optimal, dikarenakan PKPT Kabupaten Temanggung” oleh Ellyas Edy
(Program Kerja Pengawasan Tahunan) Haryono pada tahun 2018. Tujuan dari
masih dilakukan secara umum saja. Selain penelitian ini adalah untuk menganalisis
itu, proses pengawasan eksternal juga belum terkait pengendalian internal pemerintah
optimal karena masih kurang berjalannya desa dalam menggunakan dana desa pada
proses informasi dan komunikasi yang baik, tahun 2016. Metode yang digunakan adalah
lemahnya pertanggungjawaban, serta deskriptif melalui pendekatan kualitatif.
kurangnya partisipasi masyarakat. Hasil yang diperoleh yaitu sistem
Penelitian ketiga berjudul “Pengaruh pengendalian intern dari pemerintah terkait
Penerapan Sistem Pengendalian Instansi pengelolaan dana desa dalam rangka
Pemerintah (SPIP) Terhadap Akuntabilitas pembangunan desa telah dilaksanakan
Pengelolaan Dana Desa (Survei Pada Desa- sesuai dengan peraturan yang ada, secara
Desa di Wilayah Kecamatan Klari, terbuka, akuntabel, serta partisipatif. Hal
Kecamatan Karawang Timur, Kecamatan tersebut dikarenakan pengawasan, arahan,
Majalaya dan Kecamatan Rengasdengklok, serta sosialisasi yang masih kurang dari
Kabupaten Karawang) oleh Ivan Yudianto Pemerintah Temanggung di tingkat
dan Ekasari Sugiarti pada tahun 2018. Kecamatan dan Kabupaten kepada
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Pemerintah di Desa terkait Peraturan
mengetahui penerapan sistem pengendalian Pemerintah No. 60 Tahun 2008.
internal dan akuntabilitas dari pengelolaan Secara keseluruhan, perbedaan dari
dana desa, serta pengaruh yang diberikan penelitian yang berjudul “Penerapan Sistem
dari kontrol internal tersebut di wilayah Pengendalian Internal Pengelolaan Dana
Kabupaten Karawang. Metode yang Desa Tahun 2018 (Desa Tambun dan Desa
digunakan adalah deskriptif dengan Segarajaya” berfokus pada penerapan
pendekatan kuantitatif.. Adapun hasil sistem pengendalian internal yang dilakukan
penelitian yang diperoleh yaitu ditmukan oleh aparatur pemerintah desa dengan
adanya pengaruh yang signifikan atas sistem mengacu kepada teori Sistem Pengendalian
pengendalian internal pemerintah terhadap Internal yang ditetapkan oleh COSO
105
DINAMIKA GOVERNANCE: JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA Volume 10 (2), Oktober 2020
106
Vitriana Jessica Handiyono dan Achmad Lutfi : Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pengelolaan Dana Desa
Tahun 2018 (Desa Tambun Dan Desa Segarajaya)
daerah yang terjadi dinilai cukup signifikan, organisasi pemerintah yang dipengaruhi
yaitu berubahnya pendekatan anggaran manajemen organisasi, maupun pemangku
tradisional menjadi New Public kepentingan lainnya, yang mana ditujukan
Management. Secara keseluruhan, untuk menjamin keberhasilan capaian tujuan
dijelaskan bahwa terdapat tiga misi utama organsiasi Dalam konsep sistem
pelaksanaan otonomi daerah dan pengendalian internal tersebut, dijelaskan
desentralisasi fiskal, yaitu 1). Menciptakan bahwa terdapat 5 komponen yang
efisiensi dan efektifitas pengelolaan membentuk sistem pengendalian internal
sumberdaya daerah, 2). Meningkatkan yang efektif sebagai berikut: 1).
kualitas pelayanan umum dan kesejahteraan Pengendalian lingkungan, 2). Penilaian
masyarakat, dan 3). Memberdayakan Risiko, 3). Kontrol Aktivitas, 4). Informasi
masyarakat untuk aktif dalam proses dan Komunikasi, dan terakhir yaitu 5).
pembangunan. Disamping itu, Mardiasmo Pengawasan Sistem Kontrol Internal.
(2018) juga turut menjelaskan bahwa Gambar 2.2. COSO Internal Control
Framework Sumber: COSO, 2013.
terdapat tiga prinsip dasar yang mendasari
pengelolaan keuangan daerah, antara lain
adalah prinsip transparansi, akuntabilitas,
dan value for money.
Konsep terakhir yang menjadi
landasan teoritis dalam penelitian ini yaitu
terkait konsep sistem pengendalian internal
oleh Committee of Sponsoring Sumber:
Organizations of the Treadway Commission (https://www.coso.org/Documents/COSO-
(COSO) Tahun 2013. COSO (Committee of ICIF-11x17-Cube-Graphic.pdf)
Sponsoring Organization of The Treadway Konsep-konsep tersebut yang
Commission) dalam Shah (2007) membentuk kerangka pemikiran sehingga
menjelaskan bahwa pengendalian internal alur pada penelitian ini dimulai dengan
dapat membantu manajemen dalam menganalisis fungsi sistem pengendalian
mengatasi dinamika ekonomi maupun internal dalam pengelolaan dana desa di
lingkungan yang kompetitif, pergeseran Kabupaten Bekasi dengan mengaitkan
kebutuhan dan prioritas masyarakat, serta dengan konsep pemerintah daerah,
restrukturisasi demi kemajuan di masa manajemen keuangan daerah, serta sistem
depan. Sehingga, pengendalian internal pengendalian internal. Selanjutnya akan
didefinisikan sebagai sebuah proses dalam dilakukan analisis lebih spesifik terkait dari
107
DINAMIKA GOVERNANCE: JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA Volume 10 (2), Oktober 2020
108
Vitriana Jessica Handiyono dan Achmad Lutfi : Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pengelolaan Dana Desa
Tahun 2018 (Desa Tambun Dan Desa Segarajaya)
penilaian risiko, kontrol aktivitas, informasi yaitu komitmen untuk mengelola dana desa
dan komunikasi serta yang terakhir adalah sebaik mungkin, yang mana tercermin
pengawasan terhadap pengendalian internal. dalam realisasi pelaksanaan pembangunan
Pengendalian Lingkungan desa yang masing-masing berfokus kepada
Fungsi pengendalian lingkungan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas
merupakan pondasi awal dari seluruh Desa Tambun dan Desa Segarajaya.
komponen sistem pengendalian internal Komitmen Desa Tambun dan Desa
lainnya. COSO (2013) menjelaskan bahwa Segarajaya dalam pengelolaan dana desa
pengendalian lingkungan mencakup standar, juga dibuktikan melalui laporan data dari
proses, dan struktur yang dibutuhkan dalam Satgas Dana Desa, yang mana tidak
melaksanakan pengendalian internal dalam menemukan adanya laporan terkait
suatu organisasi. Oleh sebab itu, Institute for penyelewengan dana desa yang secara
Internal Auditors (IIA) menjelaskan signifikan melanggar kebijakan dalam
pentinya pengendalian lingkungan sebagai pengelolaan dana desa.
pondasi dasar dari ketercapaian sistem Selanjutnya, analisis indikator kedua
pengendalian internal yang efektif, Dalam adalah terkait independensi aparatur
membahas ketercapaian komponen pemerintah desa dalam penerapan
pengendalian lingkungan ini, akan dibahas pengelolaan dana desa serta pengawasan
melalui beberapa indikator, yaitu: cerminan atas pengendalian internal. Berdasarkan
komitmen dari aparatur pemerintah desa hasil analisis, ditemukan bahwa Desa
dalam bentuk integritas dan nilai etik, Tambun dan Desa Segarajaya masih
independensi dalam pelaksanaan terfokus dalam independensi penerapan
pengendalian internal, manajemen pengelolaan dana desa, dan belum secara
organisasi, pengembangan sumber daya spesifik menyentuh pembahasan terkait
manusia, serta penerapan akuntabilitas penerapan independensi dalam
kinerja. melaksanakan sistem pengendalian internal
Indikator penilaian yang pertama sebagaimana yang tertuang dalam COSO
adalah penerapan komitmen dalam bentuk Internal Control Framework. Independensi
integritas dan nilai etik aparatur Desa sistem pengendalian internal dalam
Tambun dan Desa Segarajaya dalam pengelolaan dana desa yang dilakukan oleh
pengelolaan dana desa. Secara keseluruhan, Desa Tambun dan Desa Segarajaya masih
bentuk komitmen aparatur pemerintah Desa melekat pada pelaksanaan dari pengelolaan
Tambun dan Desa Segarajaya dalam dana desa itu sendiri. Walaupun pada
pengelolaan dana desa adalah bersifat lisan implementasinya, seharusnya pemantauan
109
DINAMIKA GOVERNANCE: JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA Volume 10 (2), Oktober 2020
110
Vitriana Jessica Handiyono dan Achmad Lutfi : Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pengelolaan Dana Desa
Tahun 2018 (Desa Tambun Dan Desa Segarajaya)
111
DINAMIKA GOVERNANCE: JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA Volume 10 (2), Oktober 2020
112
Vitriana Jessica Handiyono dan Achmad Lutfi : Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pengelolaan Dana Desa
Tahun 2018 (Desa Tambun Dan Desa Segarajaya)
113
DINAMIKA GOVERNANCE: JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA Volume 10 (2), Oktober 2020
sama-sama menerapkan suatu rapat internal untuk menyepakati hal yang bersifat
staff sebagai bentuk komunikasi internal. strategis. Namun demikian, di sisi lain,
Sehingga, berdasarkan hasil informasi belum ditemukan adanya jenis media atau
Bimtek yang diperoleh, akan sarana prasana lain yang secara khusus
dikomunikasikan lebih lanjut dalam rapat ditujukan untuk transparansi informasi
internal tersebut, yang mana diharapakan pengelolaan dana desa kepada publik secara
aparatur desa dapat saling bertukar khusus di Desa Segarajaya; kecuali untuk
informasi terkait pengelolaan dana desa agar Desa Tambun yang sudah memiliki spanduk
informasi dana desa tidak hanya dimiliki informasi APBDes Tahun 2019 pada area
oleh Kepala Desa atau Bendahara saja. depan Kantor Kepala Desa.
Indikator terakhir dalam komponen Aktivitas Pemantauan
informasi dana komunikasi, yaitu Menurut COSO (2013), bahwa
kemampuan aparatur desa dalam menjalin aktivitas pemantauan merupakan evaluasi
komunikasi dengan pihak eksternal terkait yang dilaksanakan secara berkala maupun
hal yang berpengaruh terhadap fungsi berkelanjutan untuk memverifikasi bahwa
pengendalian internal dalam pengelolaan masing-masing lima komponen dari
dana desa. Berdasarkan hasil analisis di pengendalian internal telah dilakukan,
Desa Tambun dan Desa Segarajaya, dapat termasuk aktivitas yang tercakup dalam tiap
dikatakan bahwa penerapan tersebut komponen tersebut.
tercermin melalui koordinasi antar Indikator pertama dalam komponen
pemerintah desa dengan BPD selaku pihak aktivitas pemantauan adalah adanya evaluasi
eksternal yang secara berdampingan yang dilakukan oleh pemerintah desa untuk
bertugas untuk mengawasi pelaksanaan memastikan bahwa komponen pengelolaan
pengelolaan dana desa. Kehadiran dari BPD dana desa dijalankan dengan baik. Meninjau
tersebut telah diatur oleh pemerintah pusat pelaksanaan evaluasi pengelolaan dana desa
melalui Peraturan Kementrian Dalam Negeri di Desa Tambun dan Desa Segarajaya,
Nomor 110 Tahun 2016 Tentang Badan terlihat bahwa fokus pemanfaatan dari dana
Permusyawaratan Desa. Dalam peraturan desa masih cenderung kepada pembangunan
tersebut mendefinisikan musyawarah desa infrastruktur dan belum secara langsung dan
sebagai musyawarah antara Badan seimbang menyentuh pembangunan
Pemusyawaratan Desa (BPD) dengan pemberdayaan masyarakat. Di sisi lain,
pemerintah desa, serta unsur masyarakat, dalam implementasinya, kinerja Inspektorat
yang mana musyawarah tersebut Kabupaten sebagai Aparat Pengawasan
diselenggarakan oleh BPD dengan tujuan Internal Pemerintah (APIP) memang masih
114
Vitriana Jessica Handiyono dan Achmad Lutfi : Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pengelolaan Dana Desa
Tahun 2018 (Desa Tambun Dan Desa Segarajaya)
115
DINAMIKA GOVERNANCE: JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA Volume 10 (2), Oktober 2020
116
Vitriana Jessica Handiyono dan Achmad Lutfi : Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pengelolaan Dana Desa
Tahun 2018 (Desa Tambun Dan Desa Segarajaya)
117
DINAMIKA GOVERNANCE: JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA Volume 10 (2), Oktober 2020
118
Vitriana Jessica Handiyono dan Achmad Lutfi : Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pengelolaan Dana Desa
Tahun 2018 (Desa Tambun Dan Desa Segarajaya)
119
View publication stats