Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

UPT LOGAM YOGYAKARTA


Jl kranon Timur No.2 Sorosutan, Umbulharjo Yogyakarta

Disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan Tugas Akhir


Peserta Didik SMK Negeri 2 Klaten
Tahun 2022/2023

DISUSUN:

NAMA :ADITYA DWI ARIANTO


NIS :20.5.0622
KELAS :XII TPL
PAKET KEAHLIAN : TEKNIK PENGECORAN LOGAM

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA


TENGAH
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 KLATEN
TAHUN 2022

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:
“Kesuksesan bukan akhir dan kegagalan juga bukan hal fatal.hal
tersebut
Merupakan keberanian untuk melakukan sesuatu yang penting”
Persembahan

Laporan Praktik di UPT LOGAM YOGYAKARTA ini tidak di susun


seorang diri. Banyak pihak yang terlibat dalam mendukung
pembuatan laporan praktik ini baik yang berupa materil maupun
moril. Maka dari itu kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua yang selalu memberi doa, semangat dan motifasi
untuk selalu berusaha.
2. Kepala Sekolah SMK NEGERI 2 KLATEN, Muhamad Woro
Nugroho,S.Pd.,M. Eng.

.
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberi rahmat-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk memenuhi syarat
kelulusan di SMK Negri 2 Klaten, selesainya Laporan Praktik Kerja
Lapangan penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberi kelancaran untuk
menyusun laporan ini hingga selesai.
2. Bapak Muhamad Woro Nugroho, S.Pd. M.Eng selaku
kepala sekolah SMK N 2 Klaten.
3. Kedua orang tua yang memberikan dorongan dan motivasi
kepada penulis.
4. Bapak Pemilik Nafi’ul Minan .S.T Direktur utama UPT
Logam Yogyakarta yang mengizinkan penulis untuk dapat
melakukan Praktik Kerja Lapangan di UPT Logam
Yogyakarta.
5. Bapak Widaryanto, selaku pembimbing industri yang telah
setia member arahkan serta bimbingan kepada penulis.
6. Bapak Drs. Jarot Sutriyono, M.Pd.MT selaku pembimbing
sekolah yang telah membantu penyusunan dan
memberikan penyusun dukungan.

Penuis menyadan bahwa laporan yang penulis buat, jauh dan


kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat meharapkan keritik
dan saran untuk perbaikan penyusunan laporan selanjutnya agar
laporan yang kami buat lebih baik.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Klaten, 09 januari 2023
Penyusun

(Aditya Dwi Arianto)


HALAMAN PENGESAHAN..................................................................
MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR...............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan...........................................
B. Dasar Hukum Praktik Kerja Lapangan.............................................
C. Tujuan Praktik Kerja Lapangan........................................................
D. Manfaat Praktik Kerja Lapangan......................................................
E. Tugas Dan Tanggung Jawab Peserta Praktik Kerja Lapangan........
BAB II KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.............................
A. Profil Perusahaan.............................................................................
1. Sejarah Singkat Perusahaan............................................................
2Struktur Organisasi Perusahaan.........................................................
3. Tugas Dan Tanggung Jawab Personal Perusahaan........................
B. Peraturan Perusahaan.....................................................................
1. Tenaga Kerja....................................................................................
2Tata Tertib Perusahaan......................................................................
3. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja..................................................
4Rekrutmen Karyawan.........................................................................

BAB III PROSES DAN HASIL BELAJAR DI INDUSTRI......................


A. Pekerjaan / produk Praktik Kerja Lapangan 1..................................
1. Jenis Pekerjaan / Produk..................................................................
2. Alat dan Bahan.................................................................................
3. Keselamatan Kerja...........................................................................
4. Gambar Kerja...................................................................................
5. Langkah Kerja..................................................................................
6. Pelaksanaan Quality Control............................................................
7. Kesimpulan.......................................................................................

B. Pekerjaan / produk Praktik Kerja Lapangan 2..................................


1Jenis Pekerjaan / Produk....................................................................
2Alat dan Bahan...................................................................................
3Keselamatan Kerja.............................................................................
4Gambar Kerja.....................................................................................
5Langkah Kerja....................................................................................
6Pelaksanaan Quality Control..............................................................
7Kesimpulan.........................................................................................

BAB IV PENUTUP..............................................................................
A.Kesimpulan.......................................................................................
BSaran-Saran.......................................................................................
1.Perusahaan.......................................................................................
2. Sekolah.............................................................................................
3. Adik Kelas.........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan.


Pelaksanaan praktik kerja industri adalah sebuah pelatihan dan
pembelajaran yang dilaksanakan di Dunia Usaha atau Dunia Industri
(DU/DI) yang relevan dengan kopetensi keahlian yang dimiliki
masing masing, dalam upaya meningkatkan mutu Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dan juga menambah bakal para peserta
PKL untuk masa mendatang guna memasuki dunia kerja yang
semakin banyak serta ketat dalam persaingannya seperti saat ini,
selain itu dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknololgi, banyak peralatan baru yang diciptakan guna menunjang
banyaknya permintaan produksi barang atau jasa yang menimbulkan
perubahan mendasar untuk mendapat pekerjaan,maka dengan
adanya kegiatan PKL siswa siswi dapat mengasah dan juga
mengimplementasikan materi yang didapatkan di sekolah langsung
ke dunia usaha atau dunia industri.
Dalam upaya untuk mewujudkan Visi dan Misi SMK Negeri 2
Klaten melaksanakan berbagai kegiatan demi menjadikan siswa dan
siswi yang siap memasuki dunia kerja dan dunia industri (DU/DI),
tentunya hal itu tidak dapat diraih dengan mudah seorang siswa atau
siswi harus belajar mengenai bagaimana lingkungan yang berada di
dunia kerja dan tentunya bagaimana pekerjaan yang akan
dihadapinya nanti selepas lulus dari sekolah.

B. Dasar Hukum
1. Undang-undang No. 21 TAHUN 1998.
a. Penyelenggaraan pendidikan di selenggarakan melalui
dua jalur yaitu pendidikan sekolah dan jalur pendidikan
luar sekolah (Pasal).
b. Pengadaan dan pendayagunaan sumber daya masyarakat
dan atau keluarga peserta didik (Pasal 33).
c. Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan
yang seluas-luasnya untuk berperan serta dalam
penyelenggarakan dalam pendidikan.

2. Peraturan Pemerintah No. Tahun 1990.


a. Penyelenggarakan sekolah menengah kejujuran dapat bekerja
sama dengan masyarakat terutama dunia usaha dan para dermawan
untuk memperoleh sumber daya dalam rangka menunjang
penyelnggarakan dan pengembangan pendidikan (Pasal 29 ayat 1).
b. Pada sekolah menengah kejuruan (SMK) dalam rangka uji coba
gagasan baru yang di perlukan pengembangan pendidikan (Pasal 32
ayat

3. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1992.


a. Peran serta masyarakat dapat berupa pemberian kesempatan
untuk magang atau latihan kerja (Pasal 2)
b. Pemerintah menciptakan peluang yang lebih besar untuk
meningkatkan peran serta masyarakat dalam sistem pendidikan
(Pasal 8)

4. Keputusan Mendikbud Nomor 0490-U/1992.


Kerja sama SMK dengan dunia usaha terutama bertujuan untuk
meningkatkan kesesuaian progam SMK dengan kebutuhan dunia
kerja yang di usahakan dengan azaz saling menguntungkan.

C. Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Praktik Kerja Industri (PRAKTIK KERJA LAPANGAN) adalah
merupakan suato system pembelajaran yang dilakukan diluar Proses
Belajar Mengajar dan dilaksanakan padaperusahaan/industri atau
instansi yang relevan Secara umum pelaksanaan program Praktik
Kerja Industri ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan siswa dibidang teknologi, penyesuarandin dengan
situasi yang sebenarnya, mengumpulkan informasi dan menulis
laporan yang berkaitan langsung dengan tujuan khusus.
Setelah siswa melaksanakan program Praktik Kerja Industri secara
khusus siswa diharapkan memperoleh pengalaman yang cukup Dan
mempersiapkan para siswa/siswi untuk belajar bekerja secara
mandiri, bekerja dalam suatu tim dan mengembangkan potensi dan
keahlian sesuai dengan minat dan bakat masing-masing
Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri (PRAKTIK KERJA
LAPANGAN) pada SMK bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja
yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat
pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
lapangan pekerjaan Selain itu, Praktik Kerja Lapangan juga
mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Bagi siswa
a. Memperoleh tulusan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan
dunia industri
b. Menyiapkan diri untuk siap kerja ketika lulus sekolah
c. Mengenal dunia kerja secara nyata.
d. Melatih keprofesionalan siswa.
e. Berlatih bersaing dengan orang lain secara sehat.
2. Bagi Pihak Sekolah
a. Mendapatkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pihak industri jasa sebagai pedoman agar sistem pendidikan di
sekolah menjadi lebih baik
b. Dapat mengetahui alat dan bahan yang sesuai dengan
standar perkembangan zaman yang ada di dunia industri/jasa.
c. Mempererat kerjasama antar pihak sekolah dengan pihak
industn/jasa Memperoleh kesempatan untuk mempromosikan
keahlian yang dimiliki oleh siswa sebagai calon tenaga kerja.

D. Manfaat Praktik Kerja Lapangan.


1. Manfaat Bagi Siswa
a. Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang profesional
b. Mengenalkan siswa-siswi atau calon pekerja pada pekerjaan
lapangan, baik di perusahaan maupun di industri.
c. Menambah pengalaman bekerja.
d. Menambah ilmu, terlebih ilmu yang tidak didapatkan di
sekolah.
e. Melatih siswa untuk menjadi lebih disiplin dan bertanggung
jawab.
2. Manfaat Bagi Sekolah Memberikan kontribusi dan tenaga kerja
bagi perusahaan atau instansi Tujuan pendidikan tercapai, serta
kredibilitas sekolah.
3. Bagi Perusahaan atau Industri
a. Dapat mengenal persis kualitas siswa yang berlatih di
perusahaan.
b. Mendukung program pemerintah.
c. Mendapatkan tenaga kerja sementara sebagai sumber daya
perusahaan.
d. Dapat menyesuaikan program sesuai dengan kebutuhan
lapangan kerja.
BAB II
KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
A. Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : UPT LOGAM YOGYAKARTA
Alamat Perusahaam : JI Kranon Timur No.2, Surosutan,
Umbulharjo,
Yogyakarta City, Special Region of
Yogyakarta 55162
Telepon : 0812-5521-1397

Fax : (0274) 387936

1. Sejarah Singkat Perusahaan


Dalam kurun waktu sa tu dekade terakhir, perkem bangan
industri logam di Kota Yogyakara di nilai cukup pesat. Industri kecil
dan menengah (IKM) khusus logam di kota tersebut kini bukan saja
memproduksi alat rumah tangga, seperti wajan, ketel, atau soblok,
melainkan juga mulai merambah ke industri skala besar. Industri
logam memasuki bidang otomotif, aksesori kendaraan, alat
kesehatan, hingga kebutuhan perlistrikan.
Perkembangan produksi IKM logam di Kota Yogyakarta ini tidak
terlepas dari keberadaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Logam. UPT
di ba wah Dinas Perindustrian Perda ga ngan Koperasi dan
Pertanian (Dispe rin dagkoptan) Kota Yogyakarta ini didirikan sejak
2007. UPT ini sengaja dibentuk untuk membantu IKM lo gam di
Yogya yang kesulitan dalam pengadaan alat produksi dan inovasi
produksi.
"Jadi, memang keberadaan UPT ini atas desakan Asosiasi
Pengusaha Aluminium Yogyakarta yang kesulitan teknologi dan
inovasi produksi. Mereka mau membeli alat produksi sangat mahal,
sementara pemerintah tidak bisa memberikan bantuan alat langsung
pada mereka," ujar Kepala UPT Logam Kota Yogyakarta M Agus
Naryanto, saat ditemui di kantornya, Rabu (27/1).
Jumlah IKM logam di Kota Yogyakarta saat ini mencapai 60 unit
usaha. Sebagian besar hasil produksinya masih berupa alat rumah
tangga. Menurut Agus, melalui UPT Logam, Pemerintah Kota
(Pemkot) Yogyakarta menyediakan teknologi yang dibutuhkan IKM
tersebut untuk meningkatkan kualitas produksinya.
Pada awal berdirinya, UPT Logam Kota Yogyakarta hanya memiliki
dua mesin bubut, satu manual dan satu otomatis (CNC). Seiring
makin banyaknya permintaan IKM untuk dilayani terkait teknologi
pengolahan logam, maka pada 2010 UPT kembali mendapat
tambahan mesin bubut manual dan otomatis. Hingga kini, UPT
Logam sudah memiliki total 22 mesin bubut. Mesin ini membantu
IKM dalam membuat molding atau ce takan untuk cor logam.
Molding yang dibuat oleh UPT Logam tersebut sekarang tidak hanya
sebatas untuk alat rumah tangga, tetapi sudah masuk ke alat
kesehatan, pelek sepeda motor, hingga kerangka sepeda.
Meski begitu, UPT Logam Kota Yogyakarta masih mengalami
keterba tasan dalam melayani kebutuhan molding untuk IKM di
wilayahnya.
Jam buka UPT Logam terbatas hanya tu juh jam dalam sehari
karena kekurangan operator mesin. Dengan 22 mesin yang ter
sedia, UPT Logam baru memiliki 15 operator saja. Dengan sumber
daya tersebut, satu operator bisa menangani dua mesin. Akibatnya,
terjadi antrean layanan.
"Idealnya pengerja an satu cetakan itu hanya butuh wak tu dua
hingga tiga hari. Namun, karena terbatas jam kerja dan SDM
(sumber daya manusia), maka satu cetakan bisa dikerjakan
sepekan, bahkan lebih," kata Agus.
Dengan keterbatasan ini, dari sisi pendapatan retribusi, UPT Logam
Kota Yogyakarta mampu membu kukan pendapatan yang terus
meningkat. Pada 2013 retribusi pembuatan molding dan sebagainya
bisa mencapai total Rp 47 juta. Jumlah ini naik menjadi Rp 57 juta
pada tahun berikut nya, dan melonjak ke angka Rp 104 juta pada
tahun lalu.
republika.co.id
Koran News-update kabar jogja- UPT Logam, Memajukan Produksi
IKM Logam Jumat , 29 Jan 2016, 11:00 WIB
Red:
Dalam kurun waktu sa tu dekade terakhir, perkem bangan industri
logam di Kota Yogyakara di nilai cukup pesat. Industri kecil dan
menengah (IKM) khusus logam di kota tersebut kini bukan saja
memproduksi alat rumah tangga, seperti wajan, ketel, atau soblok,
melainkan juga mulai merambah ke industri skala besar. Industri
logam memasuki bidang otomotif, aksesori kendaraan, alat
kesehatan, hingga kebutuhan perlistrikan.
Perkembangan produksi IKM logam di Kota Yogyakarta ini tidak
terlepas dari keberadaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Logam. UPT
di bawah Dinas Perindustrian Perdaga ngan Koperasi dan Pertanian
(Disperin) dagkoptan) Kota Yogyakarta ini didirikan sejak 2007. UPT
ini sengaja dibentuk untuk membantu IKM lo gam di Yogya yang
kesulitan dalam pengadaan alat produksi dan inovasi produksi.
"Jadi, memang keberadaan UPT ini atas desakan Asosiasi
Pengusaha Aluminium Yogyakarta yang kesulitan teknologi dan
inovasi produksi. Mereka mau membeli alat produksi sangat mahal,
sementara pemerintah tidak bisa memberikan bantuan alat langsung
pada mereka," ujar Kepala UPT Logam Kota Yogyakarta M Agus
Naryanto, saat ditemui di kantornya, Rabu (27/1).
Jumlah IKM logam di Kota Yogyakarta saat ini mencapai 60 unit
usaha. Sebagian besar hasil produksinya masih berupa alat rumah
tangga. Menurut Agus, melalui UPT Logam, Pemerintah Kota
(Pemkot) Yogyakarta menyediakan teknologi yang dibutuhkan IKM
tersebut untuk meningkatkan kualitas produksinya.
Pada awal berdirinya, UPT Logam Kota Yogyakarta hanya memiliki
dua mesin bubut, satu manual dan satu otomatis (CNC). Seiring
makin banyaknya permintaan IKM untuk dilayani terkait teknologi
pengolahan logam, maka pada 2010 UPT kembali mendapat
tambahan mesin bubut ma nual dan otomatis. Hingga kini, UPT
Logam sudah memiliki total 22 mesin bubut. Mesin ini membantu
IKM dalam membuat molding atau ce takan untuk cor logam.
Molding yang dibuat oleh UPT Logam tersebut sekarang tidak hanya
sebatas untuk alat rumah tangga, tetapi sudah masuk ke alat
kesehatan, pelek sepeda motor, hingga kerangka sepeda.
Meski begitu, UPT Logam Kota Yogyakarta masih mengalami
keterba tasan dalam melayani kebutuhan molding untuk IKM di
wilayahnya.
Jam buka UPT Logam terbatas hanya tu juh jam dalam sehari
karena kekurangan ope ra tor mesin. Dengan 22 me sin yang ter
sedia, UPT Logam baru memiliki 15 operator saja. Dengan sumber
daya tersebut, satu operator bisa mena ngani dua mesin. Akibatnya,
terjadi antrean layanan.
"Idealnya pengerja an satu cetakan itu hanya butuh wak tu dua
hingga tiga hari. Namun, ka re na terbatas jam kerja dan SDM
(sumber daya manusia), ma ka satu cetakan bisa dikerjakan
sepekan, bahkan lebih," kata Agus.
Dengan keterbatasan ini, dari sisi pendapatan retribusi, UPT Logam
Kota Yogyakarta mampu membu kukan pendapatan yang terus
meningkat. Pada 2013 retribusi pembuatan molding dan sebagainya
bisa mencapai total Rp 47 juta. Jumlah ini naik menjadi Rp 57 juta
pada tahun berikut nya, dan melonjak ke angka Rp 104 juta pada
tahun lalu.
Menjadi BLUD Guna meningkatkan layanan terhadap IKM logam,
tahun ini UPT Logam Kota Yogyakarta akan menjadi Badan Layanan
Umum Daerah (BL UD). Dengan menjadi BLUD, Agus mengatakan,
bakal ada penambahan SDM maupun jam kerja. Rencananya jam
kerja ini menjadi hingga pukul 22.30 WIB karena operasional BLUD
akan dibagi ke dalam dua sif. Pelayanan pun berubah dari lima hari
men jadi enam hari kerja. Ada juga ren cana menambah mesin
digital un tuk ceta kan dan juga bubut. "Kita saat ini se dang mela
kukan rekrutmen SDM un tuk operator mesin dan supervisor," ujar
dia.
Melalui perubahan organisasi ini, Agus mengharapkan, pemberian
laya nan penerapan teknologi untuk IKM logam di Kota Yogyakarta
akan le bih maksimal. Dengan penam bahan operator dan jam kerja,
ia optimis tis bisa melayani tujuh molding dalam sebulan dari
sebelumnya hanya tiga cetakan. Ia juga memperkirakan pendapatan
retribusi akan naik, dengan target Rp 300 juta tahun ini, dan
mencapai Rp 900 juta pada 2020. ed: irfan fitrat
B. Peraturan UPT LOGAM YOGYAKARTA
1. Tata Tertib Perusahan
a. Di area kerja
1.Tertib Perusahaan
a. Di area kerja
1) Bekerja sesuai petunjuk.
2) Memakai APD.
3) Tidak mengganggu sesama karyawan.
4) Dilarang mengotori mesin (corat coret).
5) Dilarang membawa obat terlarang.
6) Dilarang membuang sampah sembarangan.
7) Dilarang mencuri benda apapun dari perusahaan.
b. Larangan di area kerja
1) Dilarang membawa senjata berbahaya
2) Dilarang tidur saat jam kerja
3) Dilarang merokok di area kerja
4) Dilarang mengotori mesin (coret-coretan)
5) Dilarang membawa obat terlarang
6) Dilarang membuang sampah sembarangan
7) Dilarang mencuri benda apapun dari perusahaan

2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Keselamatan Kerja merupakan sebuah sarana yang di
lakukan untuk melakukan upaya pencegahan terhadap
adanya kecelakaan, cacat, ataupun kematian sebagai bentuk
akibat dan kecelakaan kerja
Bagi mereka para pekerja, keselamatan kerja merupakan
sebuah gerbang keamanan tenaga kerja yang menyangkut
pada proses produksi dan juga distribusi baik berupa barang
maupun jasa Ada banyak kaitan dan keselamatan kerja yakni
seperti halnya dengan mesin pesawat, alat kerja, bahan, dan
juga berbagai proses pengolahan dalam melakukan pekerjaan
Hal ini di lakukan kama dengan adanya Keselamatan Kerja,
maka sebuah upaya guna memberikan tindakan aktif terhadap
hal- hal yang tidak di inginkan Hal ini dapat di lakukan dengan
adanya tindakan preventif terhadap bentuk tanggung jawab
untuk melakukan pekerjaan.
a. Kebijakan K3
Seluruh karyawan UPT Logam Yogyakarta mempunyai
konitnen untuk berkerja dengan pedoman sebagai
berikut:
1. Membangun dan memelihara Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
berkelanjutan serta sumber daya yang relevan.
2. Membangun tempat kerja dan pekerjaan sesuai
dengan peraturan perundang undangan dan
persyaratan lainya terkait K3.
3. Menyediakan sarana dan prasarana K3 yang
memadai.
4. Memberikan pendidikan ataupun pelatihan
terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja
kepada tenaga kerja untuk meningkatkan kinerja
K3 Perusahaan.
5. Meningkatkan produktifitas keja melalui
pengembangan kemampuan karyawan,
peningkatan keselamatan kerjadan kesehatan
kerja.

Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja


disosialisasikan kepada seluruh karyawan UPT Logam
Yogyakarta agar dapat dipahami dan dilaksanakan dalam
pekerjaan sehari-hari
b. Petunjuk dalam kondisi darurat di UPT Logam Yogyakarta
1) Jangan panik.
2) Selalu koordinasi dengan penanggung jawab bagian.
3) Mengikuti sop di area kerja.
4) Mengetahui dan mengikuti jalur evakuasi dan titik
kumpul.
c. Bahaya yang sering terjadi di bagian QC
1) Mata kemasukan debu berterbangan.
2) Tangan terkena barang tajam.
3) Terkena benda tumpul.
d. Alat pengaman dan pelindung diri
Alat Pelindung Diri (APD) atau Personal Protective
Equipment adalah alat-alat atau perlengkapan yang wajib
digunakan untuk melindungi dan menjaga keselamatan
pekerja saat melakukan pekerjaan yang memiliki potensi
bahaya atau resiko kecelakaan kerja Alat-alat Pelindung Diri
(APD) yang digunakan harus sesuai dengan potensi bahaya
dan resiko pekerjaannya sehingga efektif melindungi pekerja
sebagai penggunanya.
Di dalam Perusahaan Manufakturing terutama yang
bergerak dalam perawatan, beberapa resiko pekerjaan yang
berpotensi membahayakan keselamatan dan kesehatan serta
berpotensi menimbulkan kecelakan kerja suara-suara yang
timbul akibat mesin produksi, pembuangan limbah dan
kegiatan pemindahan bahan-bahan produksi Oleh karena itu,
pekerja-pekerja yang mengerjakan proses tersebut
memerlukan perlengkapan atau alat untuk melindungi dirinya
sehingga mengurangi resiko bahaya dan kecelakaan kerja.
Alat Pelindung Diri atau APD ini merupakan salah satu syarat
penting dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
Penyebab terjadinya kecelakaan kerja antara lain:
1) Kurangnya perawatan
2) Lambatnya pemeriksaan pada kelengkapan apd pada tiap
kerja
3) Kesedaran yang masih rendah tehadap APD pada tiap
pekerja
Adapun alat pelindung diri yang harus digunakan yaitu
Kepala : topi

Mata : kacamata pelindung

Muka dan Hidung : masker

Tangan : sarung tangan

Badan : baju kerja/wearpack

Kaki : sepatu safety


BAB III

A. Nama Pekerjaan/Produk Praktik Industri I


1. Penjelasan Singkat Jenis Pekerjaan/Produk

Downlight atau seringkali disebut penerangan


tersembunyi merupakan lampu yang pemasangannya
memang tersembunyi di dinding atau plafon. Jenis
lampu ini biasa digunakan untuk pencahayaan utama di
rumah atau yang biasa disebut juga dengan ambient
lighting.
2. Alat dan Bahan yang Digunakan
a. bor duduk

Mesin bor duduk adalah salah satu jenis alat


elektronik untuk pelubang dengan sistem penggenggaman
mata bor yang berfungsi untuk mengikis serta memutar pada
permukaan benda.

b. Jigsaw

Jigsaw merupakan mesin yang bergerak naik turun


yang digunakan untuk memotong kayu dan dapat digunakan
untuk membentuk potongan yang berlekuk-lekuk.
c. Palu

Palu atau disebut juga dengan Martil, merupakan alat


bangunan yang sering sekali digunakan untuk menumbuk benda,
agar tertancap dengan kuat, dimana biasanya benda yang dipukul
tersebut adalah paku.

d. Gerinda

Mesin gerinda tangan adalah mesin yang serba guna,


dapat digunakan untuk menggerinda atau memotong benda
logam, kayu, bahan bangunan, kaca dan juga memoles mobil.
Dengan menggunakan mesin dan mata yang tepat maka kita
dapat menggunakan mesin gerinda dengan optimal
e. Amplas

Amplas adalah suatu alat kerja yang terbuat dari


kertas atau kain yang telah ditambahkan dengan bahan
yang kasar seperti butiran pasir sehingga bisa disebut
juga dengan kertas pasir. Amplas berfungsi untuk
menghaluskan permukaan benda dengan cara
menggosokkan permukaan kasarnya ke permukaan
suatu benda.

f. Mesin gerinda cutting besi

Mesin potong besi sering juga dikenal dengan sebutan mesin


gerinda. Mesin gerinda ini mampu menghaluskan permukaan
yang kasar menjadi lebih halus. Mesin ini bisa bekerja
maksimal dengan dukungan mata gerinda atau dikenal juga
dengan istilah batu gerinda.
g. gunting alumunium

di gunakan untuk memotong alumunium contoh benda yang di


potong adalah pegangan wajan

h. kikir

Kikir adalah alat perkakas tangan yang berguna untuk


pengikisan benda kerja. Kegunaan kikir pada pekerjaan
penyayatan untuk meratakan dan menghaluskan suatu
bidang, membuat rata dan menyiku antara bidang satu
dengan bidang lainnya, membuat rata dan sejajar, membuat
bidang-bidang berbentuk dan sebagainya".
i. Sikat kawat

Sikat Kawat adalah sikat yang terbuat dari bahan kawat,


digunakan untuk membersihkan karat atau kotoran yang biasa
menempel pada besi atau benda logam lainnya.
3. Keselamatan kerja
a. Kacamata

1). Kaca mata adalah alat untuk melindungi mata dari


kotoran
2). Kegunaakan: Supaya tidak terjadi kecelakaan kerja pada
mata

b. Sarung tangan

1) Sarung tangan adalah pelindung tangan


2) Kegunaakan: Untuk melindungi tangan dari benda-
benda yang membahayakan
c. Masker

1) Masker adalah alat penutup hidung


2) Kegunaan: Untuk menyaring udara dari debu
atau kotoran

d. Sepatu safety

1) Sepatu safety adalah buat pelindung kaki


2) Kegunaan: Untuk melindungi kaki dari agar tidak
terkena benda yang berbahaya
e. Helm safety

.
1). Helm safety adalah alat untuk melindungi kepala
dari
Benturan
2). Kegunaan: Supaya tidak terjadi kecelakaan pada
kepala

f. Wearpeack

1). Wearpeack adalah pakaian pelindung badan


2). Kegunaan: Untuk melindungi badan agar tidak terkena
Benda tajam
4. Gambar kerja
a. Mesin CNC

b. downlight
c. Mesin die casting

d. Tempat Pengecoran
5. Analisis dan Langkah Kerja
a. Pertama tama siapkan bahan seperti balok logam.
b. Selanjutnya di cairkan di dalam tungku peleburan
die casting kemudian di cairkan dengan suhu 750cc
sampai 800cc.
c. Dan kemudaian di tembakkan dengan tekanan
tinggi ke dalam cetakan pola fiting lampu downlight,
hingga mengeras.
d. Kemudian di lepaskan dari cetkan fiting lampu
downlight.
e. Dan kemudian di potong sisa ingotnya.
f. Langkah selanjutnya fiting lampu downlight di
amplas bagian ujung luar mengunakaan amplas
gerinda hingga halus dan
g. Kemudian di amplas menggunakan amplas manual
dengan amplas ukur 800.
h. Dan kemudian di kikir manual bagian lobang
belakang fiting lampu downlight hingga rata.
i. Langkah selanjutnya fiting lampu downlight di
amplas bagian dalam mengunakan amplas tuner
ukur 900 hingga mengkilap.

Kemudian poles fiting lampu downlight menggunakan kain poles dan


batu hijau langsol hingga mengkilap.
6. Pelaksanaan Quality Control

Proses pengecekan fiting lampu downlight sangat harus betul


betul teliti karena lampu downlight adalah pesanan dari jepang.
“Tidak mudah untuk memastikan bahwa tenaga finishing
mampu bekerja dengan baik. Pihak Jepang sangat teliti
dengan produk yang dihasilkan. Produk harus benar-benar
dalam kondisi baik. Sedikit tergores saja pasti dikembalikan.
Maka pengecekan harus di lakukan secara teliti dan tidak
boleh sedikit pun bagian yang ada goresan pengecekan di
lakukan seperti pengecekan.

1. Pengecekan pada bagian dalam fiting lampu downlight


tidak boleh ada cacat sedikit pun entah itu goresan
maupun lubang kecil.
2. Pengecekan bagian lubang baut harus benar benar pas
dengan fiting lampu.
3. Pengecekan bagian luar harus benar benar halus dan
tidak boleh cacat sedikit pun.
4. Pengecekan lubang fiting harus bulat melingkar dan
tidak boleh ada cacat maupun bentuk yang tidak presisi.
5. Pengecekan pada bagian lobang depan fiting lampu
downlight harus bundar melingkar dan harus mengkilap
dan tidak boleh ada cacat.
6. Mentukan Standar.
7. Menylesaikan Visi dan Misi perusahaan.

Memperbaiki produk atau layanan yang ditawarkan.


7. Kesimpulan

Setelah selesainya kegiatan praktk sesuai dengan yang telah


direncanakan dan telah saya susun untuk mendukung tercapainya
tujuan, meskipun terdapat berbagai kendala yang harus dihadapi
saat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan. Kami berharap dengan
adanya Praktek Kerja Lapangan akan memiliki keahlian sesuai
kurikulum dari pihak sekolah, sehingga tamatan SMK diharapkan
mempunyai keterampilan untuk terjun langsung didalam dunia dan
mampu bersaing di era modern ini. Sekian laporan dari saya semoga
bermanfaat bagi pembaca dan khalayak umum.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melaksanakan Praktik Kerja Industri


(Praktik Kerja Lapangan) dan menulis laporan ini, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan teori dan praktik yang selama ini diperoleh


di sekolah sangat berbeda dengan kenyataan praktik di
industri, tetapi dan dua hal yang berbeda tersebut
keduanya masih ada keterkaitan dan dapat saling
menunjang.
2. Dengan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan penulis
menemui banyak mesin maupun teori yang belum di
dapatkan di sekolah, maka dengan pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan penulis mendapatkan banyak
pengalaman dari segi mesin hingga cara pengerjaan
yang baru.
3. Mengingat perkembangan zaman ekarang, dengan
adanya praktik kerja industri ini sangat penting bagi
siswa-siswinya dalam membentuk karakter dalam hal
kedisiplinan, tanggungjawab, kerjasama team, etika
dan sopan santun.
4. Dengan Praktik Kerja Industr (Praktik Kerja Lapangan),
siswa dapat mengamati dan mempelajari cara
pemrosesan dari barang mentah sampai barang jadi.
5. Keterlambatan dalam mengambil keputusan di dunia
industri, dapat merugikan perusahaan tersebut dan
kemungkinan dapat menimbulkan biaya yang tak
terduga.
Saran-Saran

Beberapa hal yang penulis temukan dalam melakukan


Praktik Kerja Industri (Praktik Kerja Lapangan) yang sebagian
kecil justru tidak penulis temukan saat mengikuti
pembelajaran di sekolah dapat dijadikan sebagai bahan
evaluasi untuk berkembang Maka dari itu penulis mengajukan
beberapa saran kepada perusahaan, sekolah, dan adik kelas
dengan harapan semua menjadi lebih baik di masa yang akan
dating.

2. Untuk Industri:

a. Peralatan kebersihan mohon


ditingkatkan.
b. Untuk peralatan safety mohon lebih di
lengkapi.
c. Peralatan kerja mohon lebih lebih
lengkapi.
d. Membimbing siswa Praktek Kerja
Lapangan agar jujur, disiplin dan
tanggung jawab. mempunyai
karakteristik.
e. Membimbing siswa peserta praktik
peserta praktik kerja industri agar
mempunyai keterampilan tambahan.
f. Hendaknya pembimbing memberikan
menyelesaikan sebuah pekerjaan/job
batas waktu untuk.
g. Memberikan kepercayaan lebih pada
peserta Praktek Kerja Lapangan dalam
pekerjaan.
1. Untuk Sekolah:

a. Sekolah hendaknya meningkatkan kerja


sama hubungan industri dengan
perusahaan yang menunjang
kemampuan siswa yang didapatkan di
sekolah.
b. Waktu kunjungan kepada siswa Praktik
Kerja Industri hendaknya ditingkatkan.
c. Sekolah hendaknya memberi pembekalan
Praktek Kerja Lapangan lebih banyak dan
dapat dimengerti oleh siswa.
d. Untuk K3 (safety first) mohon ditanamkan
kepada siswa sejak dini.
e. Untuk menunjang KBM Produktif mohon
standar kelayakan operasional mesin
ditingkatkan.

3.Untuk Adik Kelas

Adik kelas merupakan bagian yang tak kalah penting


yang perlu untuk diben saran atau pesan-pesan dan
para kakak kelas yang telah melaksanakan Praktik
Kerja Industn untuk berbag pengalaman dan
memberikan gambaran tentang dunia industri Saran
yang ingin disampaikan antara lain

a. Pilih dan carilah industri untuk melaksanakan


Praktik Kerja Industri yang sesuai dengan
kompetensi keahlian yang diajarkan di sekolah
agar tidak bingung dengan apa yang ada ketika
Praktik Kerja Industri.
b. Jika telah memilih industri yang berlainan
dengan kompetensi keahlian yang telah
diajarkan di sekolah, tetaplah menekuninya dan
lakukan dengan baik dan maksimal karena
setiap ilmu yang kita dapatkan apapun itu pasti
akan bermanfaat dimasa mendatang.
c. Belajarlah dengan sungguh-sungguh terhadap
setiap hal yang diajarkan di sekolah karena
setiap materi yang diajarkan di sekolah akan
sangat bermanfaat di dunia industri.
d. Selalu bersikap jujur dan tanggungjawab, karena
sikap tersebut akan sangat bermanfaat di
industri.
e. Beranilah untuk membuka komunikasi dan tidak
ragu meminta bantuan atau bimbingan kepada
siapapun di industri.
C. Penutup

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas segala


rahmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, bahwa penulis
telah menyelesaikan laporan ini dengan baik
dansesuaidengan waktu yang telah ditentukan dan mendapat
dukungan dari berbagai pihak dalam proses penyusunannya.

Keberhasilan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


ini sangat dibutuhkan oleh siswa agar bisa mengikuti salah
satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan 3 tahun
di SMK Negeri 2 Klaten, sehingga dengan disusunnya laporan
Praktik Kerja Industn ini diharapkan dapat dijadikan acuan
bagi kelancaran pelaksanaan Praktik Kena Lapangan
terutama pada tahap awal kerja berkaitan dengan paket
keahlian yang ada di dunia usaha/dunia industri.

Dengan disusunnya laporan ini diharapkan adanya


kesamaan visi antara pihak sekolah dengan dunia industri,
sehingga kedua belah pihak dapat saling bekerja sama dalam
hal ketenaga kerjaan.

Penulis menyadan laporan ini masih terdapat


kekurangan, oleh karena itu apabila ada kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempumaan laporan ini
penulis menerima dengan tangan terbuka.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak


yang telah banyak membantu dan membimbing dalam
menyelesaikan laporan ini, dan ahirnya penulis berharap
laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi
penulis kususnya dan bagi para pembaca pada umumnya dan
perkembangan dunia pendidikan akademi pada masa yang
akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) - 2022/2023 - UPT LOGAM


YOGYAKARTA Klaten, 09 januari

https://setwan.jogjakota.go.id/detail/index/9489 Produk UPT LOGAM


YOGYAKARTA

https://www.pengadaan.web.id/2020/02/alat-pelindung-diri-apd.html
APD

https://warta.jogjakota.go.id/detail/index/19798 Pusat Kreatif UPT


LPGAM YOGYAKARTA

Anda mungkin juga menyukai