Anda di halaman 1dari 6

Pemeriksaan kepala silinder

Kepala silinder atau head cylinder merupakan komponen yang berhubungan langsung dengan
ruang bakar. Oleh karena itu perlu pemeriksaan dan perawatan secara berkala. Lalu apa saja
pemeriksaan kepala silinder? Bagaimana cara pemeriksaan kepala silinder?
Yang perlu kalian pahami bahwa setiap motor memiliki spesifikasi sendiri-sendiri ya, jadi jika
kalian nanti ingin memeriksa komponen/kepala silinder sepeda motor, kalian harus membaca
buku manual motor yang akan kalian periksa tersebut. Kalian bias cari di internet atau referensi
yang lain.
Sebagai contoh, yang saya gunakan pada materi ini adalah Honda Revo 110
Langsung saja, Berikut cara pemeriksaan kepala silinder:

1. Pemeriksaan Secara Visual


Pemeriksaan secara visual pada kepala silinder atau head cylinder bertujuan untuk melihat
bagaimana kondisi kepala silinder, apakah ada kotoran, keretakan, dan lain sebagainya. Apabila
terdapat kotoran maka dapat dilakukan pembersihan menggunakan scraper dan bensin sampai
semua kotoran hilang.
Sementara itu untuk mengetahui adanya keretakan pada kepala silinder yaitu dengan
menggunakan dye penetrant. Kepala silinder disemprot menggunakan dye penetrant pada bagian
saluran masuk, saluran keluar, dan bagian yang berhubungan dengan blok silinder. Apabila
terlihat terdapat keretakan maka dapat dilakukan penggantian.

2. Pemeriksaan Kerataan Kepala silinder


Pemeriksaan kerataan kepala silinder berfungsi untuk mengetahui keausan yang terjadi pada
kepala silinder. Dikarenakan terkena suhu pembakaran yang tinggi, permukaan kepala silinder
sering terjadi keausan atau kebengkokan sehingga menyebabkan mesin tidak maksimal.
Ketidakrataan kepala silinder menyebabkan terjadinya kebocoran kompresi sehingga mesin
menjadi pincang atau susah menyala.
Alat yang digunakan:
 Mistar baja
 Feeler gauge
Cara pemeriksaan:
Posisikan mistar baja sesuai gambar dibawah kemudian cek celah antara mistar baja dengan
permukaan kepala silinder. Standar pengukuran yaitu maksimum sebesar 0,05 mm.

Permukaan yang menempel manifold


Selain sisi yang menempel pada permukaan blok silinder, perlu juga dilakukan pengukuran pada
permukaan yang menempel dengan manifold. Standar hasil pengukuran yaitu maksimum sebesar
0,10 mm.
3. Pemeriksaan Camshaft (Noken As/Poros Nok)
Camshaft berfungsi untung mengatur waktu bukaan
katup IN maupun katup EX, sehingga jika terjadi
kerusakan/keausan pada Camshaft akibatnya
perfoma mesin berkurang. Saat tonjolan (Cam
Lobe) pada Camshaft aus maka tenaga mesin
berkurang.
Tugas camshaft adalah menekan Rocker Arm dan
kemudian rocker arm akan meneruskan gaya
tersebut ke katup/valve sehingga katup membuka
dan bahan bakar + udara masuk ke ruang bakar.
Ketika tonjolan (cam lobe) pada Camshaft aus maka mengakibatkan bukaan katup akan
berkurang sehingga mengakibatkan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar juga berkurang.
 Pemeriksaan Camshaft
a. Periksa bearing dengan memutar bagian luar dari bearing dengan jari.
Putar menggunakan jari, jika terjadi suara
bising/kasar atau ada kotoran yang menghambat
perputaran bearing maka bearing harus
dibersihkan atau diganti jika kondisinya sudah
buruk

b. Periksa permukaan tonjolan nok (cam lobe)


dari keausan, baret, lecet atau tergores.
c. Periksa saluran oli pada Camshaft
d. Periksa tinggi tonjolan camshaft (Cam Lobe) dengan menggunakan Micrometer.

Batas Service:
IN : 31,16 mm
EX : 31,96 mm

4. Pemeriksaan Rocker Arm


Rocker arm atau temlar, pelatuk klep pada motor berfungsi sebagai penghubung antara
camshaft dengan valve sebagai pengatur naik turunnya klep.
Rocker arm yang dilengkapi Roller untuk mereduksi gesekan yg terjadi antara rocker arm
dengan camshaft dan juga utk memperingan putaran.

Alat yang digunakan untuk memeriksa rocker Arm :


 Micrometer Inside
 Micrometer Outside
 Feeler Gauge
Pemeriksaan Rocker Meliputi:

.
 Periksa rocker arm shafts dan rocker arms terhadap
keausan atau kerusakan.
 Putar rocker arm rollers dengan jari-jari.
Rollers harus dapat berputar dengan halus dan tanpa
suara.
 Ukur D.D. (Diameter dalam) masing-masing rocker arm menggunakan micrometer
inside.
BATAS SERVIS: IN/EX: 10,10 mm
 Ukur D.L. (diameter luar) masing-masing rocker arm shaft menggunakan micrometer
outside.
BATAS SERVIS: IN/EX: 9,91 mm
 Hitung jarak renggang antara rocker arm-ke-shaft menggunakan feeler gauge.
BATAS SERVIS: IN/EX: 0,044 mm
5. Pemeriksaan Katup

Pemeriksaan katup meliputi:


a. Pemeriksaan Pegas katup
Ukur panjang pegas katup menggunakan Jangka sorong.
BATAS SERVIS: IN/EX: 29,70 mm
Gantilah springs jika mereka lebih pendek dari batas servis

b. Pemeriksaan Katup
 Masukkan katup ke dalam bos katup dan periksa apakah katup bergerak dengan
lancar.
 Periksa setiap katup terhadap adanya kebengkokan, bekas terbakar, goresan
atau keausan pada tangkai katup yang tidak normal.
 Ukur dan catat diameter luar tangkai katup:

BATAS SERVIS: IN: 4,965 mm


EX: 4,945 mm
 Lakukan reamer pada bos katup untuk menghilangkan timbunan kerak-kerak
karbon sebelum mengukur bos katup. Alat yang digunakan adalah Valve Guide
Reamer
 Masukkan reamer dari sisi ruang pembakaran pada kepala silinder dan putarlah
reamer selalu searah dengan jarum jam.

Anda mungkin juga menyukai