Disusun oleh :
YUSRI DWI MAWADDAH
NIM : 9123160061
Dosen Pembimbing :
Bagus Setyo Widodo, ST., M.MT .
NIK. 1610020025
Diajukan kepada
Politeknik Kota Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh gelar Ahli Madya
Teknik Mekatronika
Disusun oleh:
YUSRI DWI MAWADDAH
NIM : 9123160061
i
Lembar Persetujuan Pembimbing Laporan Tugas Akhir
Laporan Tugas Akhir oleh Yusri Dwi Mawaddah ini telah diperiksa dan
disetujui untuk diuji
ii
Lembar Persetujuan dan Pengesahan Laporan Tugas Akhir
Laporan Tugas Akhir oleh Yusri Dwi Mawadddah ini telah disidangkan di
depan dewan penguji pada tanggal 5 Desember 2018
Dewan Penguji :
Penguji I
Penguji II,
Mengetahui,
iii
ABSTRAK
Rancang Bangun Modul Stand Supercharger Sebagai Penunjang Pembelajaran Diesel engine
Yusri Dwi Mawaddah
Teknik Mekatronika
Politeknik Kota Malang
iv
ABSTRACT
Rancang Bangun Modul Stand Supercharger Sebagai Penunjang Pembelajaran Diesel engine
Yusri Dwi Mawaddah
Teknik Mekatronika
Politeknik Kota Malang
A supercharger is a device that compresses incoming air by using power from the
engine to compress the intake air. This compressed air flows mass from oxygen per cycle from
the engine to support combustion available for naturally aspirated engines, which allows to
exceed the density of air into the cylinder at the suction step. Using the AISIN AMR 500
Supercharger
Supercharger data retrieval is done by rotation of the ac motor in the range 2000-
2880 rpm. Every change in rotation speed will be done by taking data rpm and flow speed
using flowmeter with accuracy of 0.2. And every change in wind speed will be carried out
using data measuring instruments anemometer.
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Malang,
Yang membuat pernyataan,
vi
KATA PENGANTAR
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Pembimbing Laporan Tugas Akhir ................................ ii
Lembar Persetujuan dan Pengesahan Laporan Tugas Akhir .......................... iii
ABSTRAK .............................................................................................. iv
ABSTRACT .............................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................. vii
UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xv
BAB I ..................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.4 Tujuan 2
BAB II .................................................................................................... 4
KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 4
2.1 Motor Diesel ...................................................................................... 4
ix
2.4.1 Pulley ................................................................................... 11
x
3.7.1 Alat ....................................................................................... 25
BAB IV................................................................................................. 30
PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS ..................................................... 30
4.1 Pengujian kecepatan Rpm motor AC............................................... 30
xi
4.4.3 Prosedur Pengujian .............................................................. 37
BAB V .................................................................................................. 39
PENUTUP ............................................................................................ 39
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 39
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Agar tidak terjadi masalah yang akan dibahas dalam pembahasan tugas
akhir ini dan adanya beberapa pokok permasalahan yang ada. Berikut adalah
batasan masalah yang digunakan dalam tugas akhir ini:
1.4 Tujuan
1. Dapat merancang modul supercharger.
2. Dapat menjelaskan cara kerja supercharger dengan penutupan lubang
exhaust sesuai presentase yang ditentukan
3. Dapat mengetahui efektifitas media pembelajaran stand supercharger.
KAJIAN PUSTAKA
4
5
2.3 Supercharger
Supercharger adalah sebuah kompresor gas digunakan untuk memompa
udara ke silinder mesin pembakaran dalam, massa oksigen tambahan yang
dipaksa masuk ke silinder untuk mebuat mesin membakar lebih banyak bahan
bakar, dan meningkatkan efisiensi volumetrik mesin dan membuatnya lebih
bertenaga. sebuah supercharger ditenagai secara mekanik oleh rantai penarik
atau dari crankshaft mesin.
Tekanan udara yang dipompa bisa diatur menggunakan security valve yang
ada. (William Harris, 2018)
A. Centrifugal supercharger
Centrifugal supercharger memiliki desain hampir sama seperti
turbocharger, dengan bentuk keong yang khas dan memanfaatkan impeller
sebagai kompresor untuk menghisap sekaligus meniupkan udara bertekanan
kedalam ruang bakar mesin, supercharger tipe centrifugal menjadi
supercharger yang banyak diproduksi dan digunakan, bahkan sudah menjadi
standar penggunaan dijalan dan balapan ringan. Biasanya supercharger tipe ini
digunakan di kendaraan biasa, kendaraan komersial, dan kendaraan balap.
(Church Austin H, 1972)
Kelebihan :
1. Sangat flexsible dalam menentukan tenaga yang diperlukan.
2. Temperatur udara yang dihasilkan rendah sehingga masih bisa digunakan
tanpa intercoller.
3. Dapat diandalkan dengan baik.
4. Mudah dipasang bahkan tanpa banyak perubahan.
9
Kekurangan :
1. Sama halnya seperti turbocharger, supercharger tipe centrifugal ini sangat
kurang dalam low RPM
2. Boros bahan bakar
B. Root Supercharger
Root supercharger adalah desain supercharger pertama yang
digunakan sejak 1880-an. pada awalnya root supercharger berupa pompa
udara bukan kompresor udara seperti sekarang. Umumnya root supercharger
memiliki 2 buah atau lebih poros lobus. Selain dapat memberikan tenaga lebih
biasanya root supercharger akan sangat menarik bila dipasang dan ditonjolkan
sampai keluar kap mesin. Root supercharger juga menawarkan tambahan
tenaga yang cukup besar sejak putaran pertama. Supercharger tipe ini biasanya
digunakan pada jalanan towing, extrem drag race, kendaraan show off. (Church
Austin H, 1972)
Kelebihan :
1. Langsung mendapatkan boost dalam rpm rendah. Bahkan bisa mendapatkan
boost saat mesin idle
2. Gas potensial yang cukup tinggi
3. Dapat diandalkan
4. Dapat menambah penampilan mobil
10
Kekurangan :
1. Pemasangan yang sedikit rumit
2. Lemah di rpm tinggi
3. Hasil udara yang dihasilkan panas
4. Bobot berat
tenaga tidak akan langsung terasa dan ada jeda waktu sepersekian detik.
(William Harris, 2016)
2. Kerugian
Ternyata supercharger ini juga memiliki kelemahan. Karena komponen
supercharger ini dioperasikan langsung ke mesin, maka supercharger ini
bisa menyerap atau mengambil setidaknya 1/3 dari keseluruhan tenaga
mesin sehingga bisa dikatakan bisa boros bahan bakar. Terlebih jika kalian
memakainya di putaran bawah saja. Sedangkan ketika mesin sudah
mencapai putaran atas maka tenaga atau power yang dihasilkan oleh mesin
menjadi berlipat hingga 3 kali lipatnya. Oleh karena itu supercharger ini
sangat cocok dipasang pada mobil yang membutuhkan kecepatan tinggi
seperti mobil supersport premium. Sepertinya kelemahan ini bisa ditolerir
dengan kemampuannya menghasilkan tenaga yang juga supercharger.
(Willian Harris, 2018)
2.4.6 Bearing
Selama turbin dan compressor wheel berputar pada kecepatan di atas
100.000 rpm bearing digunakan sebagai untuk penyerapan getaran dari poros.
Bearing ini dilumasi oleh oli mesin dan berputar bebas antara poros dan
housing untuk mencegah keausan sewaktu bekerja pada kecepatan tinggi.
Kebocoran minyak pelumas dicegah oleh dua ring seal atau oleh mechanical
seal yang dipasang pada poros.
2.5 Motor AC
Motor dalam dunia kelistrikan ialah mesin yang digunakan untuk
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Salah satu motor AC yang
umum digunakan dalam banyak aplikasi ialah motor induksi. Motor induksi
merupakan salah satu mesin asinkronus (asynchronous motor) karena mesin ini
beroprasi pada kecepatan dibawah kecepatan sinkron. Kecepatan sinkron
sendiri ialah kecepatan rotasi medan magneti pada mesin. Kecepatan sinkron
ini dipengaruhi oleh frekuensi mesin dan banyaknya kutub pada mesin. Motor
induksi selalu berputar dibawah kecepatan sinkron karena medan magnet yang
dibangkitkan stator akan menghasilkan fluks pada rotor sehingga rotor tersebut
dapat berputar. Namun fluks yang terbangkitkan pada stator sehingga
kecepatan rotor tidak akan secepat putaran medan magnet. (Zona Elektro 2015)
yang tak hanya terpaku pada ketahanan struktur bangunannya saja tetapi juga
ada pada faktor keindahan atau estetikanya.
Listrik AC 1
Motor AC
Phasa MCB Kontaktor
berputar
(220V/50Hz)
18
19
Studi Literatur
yang lebih karena akan berpengaruh pada cara kerja alat, selain itu harus
memiliki buku panduan atau pedoman tentang alat yang akan dirakit sehingga
cara kerja pada alat dan komponen alat dapat sesuai dengan apa yang
diharapkan.
Keterangan gambar :
1. Motor AC
2. Rangka
3. Cassing
4. Impeller
5. Spur gear 2
6. Spur gear 1
7. Cap
8. Cap front
9. V-belt
10. Grooved pulley 1
11. Grooved pulley 2
12. Deep groove ball bearing
13. Box panel
14. Papan meja
15. Trolley
16. Papan
23
3.3.1 Ukuran
No Komponen Spesifikasi
1 Supercharger Aisin AMR 500
3.7.2 Bahan
Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan Rancang Bangun Modul
Stand Supercharger Sebagai Penunjang Pembelajaran Diesel Engine yang akan
dijelaskan pada tabel :
Tabel 3.3 Bahan dan Fungsi
Mengetahui
Menghubungkan supercharger
1 Supercharger supercharger bisa
melalui v-belt
bekerja
Mengetahui kecepatan
2 Motor AC Menghidupkan motor
Rpm
Mengetahui berapa
Ball valve stop Memasang ball valve pada
5 presentase penutupan
kran exhaust supercharger
lubang exhaust
Keterangan:
P = Prosentase tingkat kevalidan
∑5𝑗 = 1𝑥𝑗 = Jumlah jawaban penilai
28
No Interval Kriteria
1 76% ≤ skor ≤ 100% Sangat Baik
2 51% ≤ skor ≤ 75% Baik
3 26% ≤ skor ≤ 50% Cukup Baik
4 0% ≤ skor ≤ 25% Kurang Baik
Kriteria sangat baik :Modul tertulis stand supercharger sesuai dengan alat
trainer pembelajaran diesel engine serta penyampaian
materi mudah dipahami dan alat ukur flowmeter original
Kriteria cukup baik :Modul tertulis stand supercharger sesuai dengan alat
trainer pembelajaran diesel engine serta penyampaian
materi tidak mudah dipahami dan alat ukur bukan
flowmeter original.
29
Kriteria kurang baik :Modul tertulis stand supercharger tidak sesuai dengan
alat trainer pembelajaran diesel engine serta penyampaian
materi sulit dipahami dan alat ukur bukan flowmeter
original.
BAB IV
Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengujian Rancang Bangun Modul
Stand Supercharger Sebagai Penunjang Pembelajaran Diesel Engine dengan
menggunakan supercharger AISIN AMR 500 secara keseluruhan dan analisa,
selama pengujian dan analisa dapat di tarik kesimpulan yang akan dilakukan
meliputi:
30
32
rpm minimal
Perban
yang Waktu
Nameplate dingan Uji ke rpm input rpm output
dibutuhkan (detik)
Pulley
supercharger
1 2504,0 1924,5
2880 rpm 1500 10 5:7 2 2673,5 1947,1
3 2698,7 1953,8
1 2698,9 1970,9
2880 rpm 1500 10 5:7 2 2712,3 1985,2
3 2715,8 1992,5
1 2724,8 2065,8
2880 rpm 1500 10 5:7 2 2726,5 2079,1
3 2786,8 2106,3
Rata-rata 2693,4 2002,8
4.1.5 Kesimpulan
Dari data yang diperoleh di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa rpm
pada nameplate tidak sama saat diukur langsung menggunakan alat ukur
(tachometer) dan terdapat selisih kecepatan rpm. Begitu pula pada rpm output
yang dibutuhkan supercharger untuk bergerak sebesar 1500 rpm setelah diukur
terdapat selisih rpm dengan rata-rata 2002,8 rpm sedangkan rata-rata
perhitungan rpm input pada motor AC sebesar 2693,4 rpm.
33
Tabel 4.2 Hasil dan Analisis Pengukuran Flowmeter pada Sisi Exhaust
2 25 2 l/mnt
3 25 2 l/mnt
1 50 4 l/mnt
1 100 13 l/mnt
4.2.5 Kesimpulan
Dari data yang diperoleh diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa
flowrate pada exhaust supercharger per 1 menit mengalami perubahan aliran
yaitu bertambahnya ukuran, hasil rata-rata dari pengukuran flowmeter adalah
9,3 l/mnt.
Tabel 4.3 Hasil dan Analisis Pengukuran Anemometer pada Sisi Intake
10 2 4,3 m/s
3 4,4 m/s
1 4,6 m/s
10 2 4,8 m/s
3 4,7 m/s
1 4,9 m/s
10 2 5,2 m/s
3 5,5 m/s
4.3.5 Kesimpulan
Dari data yang diperoleh di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa
kecepatan angin pada intake supercharger mengalami kenaikan dan perubahan
kecepatan per 10 detik, hasil rata-rata pengukuran kecepatan angin adalah 4,7
m/s.
Tabel 4.4 Hasil dan Analisis Pengukuran Anemometer pada Sisi Exhaust
4.4.5 Kesimpulan
Dari data yang diperoleh di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa
kecepatan angin dalam exhaust supercharger mengalami kenaikan dan
perubahan kecepatan per 10 detik, hasil rata-rata pengukuran kecepatan angin
adalah 13,3 m/s.
38
Diketahui :
Hasil angket : 344
Jumlah pertanyaan :7
Jumlah responden :15
Jumlah nilai maksimal : 360
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑒𝑡
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = ( ) × 100%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
344
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = ( ) × 100%
360
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 95 % (Sangat baik)
4.5.1 Kesimpulan
Penilaian modul menunjukkan angka 95% termasuk dalam kriteria
yang sangat baik. Arti dari penilaian tersebut bahwa modul stand supercharger
mendapat apresiasi yang sangat bagus dari rekan-rekan mahasiswa khususnya
prodi teknik mekatronika. Mulai dari penyampaian materi, pemahan materi
yang di sampaikan,template modul, isi modul, jobsheet, dan kerapian modul.
BAB V
PENUTUP
39
DAFTAR PUSTAKA
Buntarto, 2016, Pintar Servis Diesel engine, Penerbit Pustaka Baru Press.
https://auto.howstuffworks.com/supercharger.htm
40