Anda di halaman 1dari 85

TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN TRAINER DIESEL ENGINE


FUEL SYSTEM SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN MATA KULIAH BASIC
ENGINE

LAPORAN TUGAS AKHIR


Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Memperoleh gelar Ahli Madya

Disusun oleh:
ARTHA SURYA RACHMAWAN
NIM: 9123200016

Dosen Pembimbing:
Panji Peksi Branjangan, S.T., M.T.
NIK. 10 1 02 010

Rizki Priya Pratama, ST., MT.,M.Sc


NIK. 08 1 02 002

PROGRAM STUDI MEKATRONIKA


POLITEKNIK KOTA MALANG
MALANG
2022
RANCANG BANGUN TRAINER DIESEL
ENGINE FUEL SYSTEM SEBAGAI
MEDIA PEMBELAJARAN MATA
KULIAH BASIC ENGINE

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan kepada
Politeknik Kota Malang
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Dalam menyelesaikan program Ahli Madya
Teknik Mekatronika

Disusun oleh:
ARTHA SURYA RACHMAWAN
NIM: 9123200016

PROGRAM STUDI TEKNIK MEKATRONIKA


POLITEKNIK KOTA MALANG
2022

i
Lembar Persetujuan Pembimbing Laporan Tugas Akhir

Laporan Tugas Akhir oleh Artha Surya Rachmawan ini telah diperiksa dan
disetujui untuk diuji.

Malang,
Pembimbing I

Panji Peksi Branjangan, S.T., M.T.


NIK. 10 1 02 010

Malang,

Pembimbing II

Rizki Priya Pratama, ST.,MT.,M.Sc

NIK. 08 1 02 002

ii
Lembar Persetujuan dan Pengesahan Laporan Tugas Akhir

Laporan Tugas Akhir oleh Artha Surya Rachmawan ini telah disidangkan di
depan dewan penguji pada tanggal
Dewan Penguji:

Penguji 1

NIK.

Penguji 2

NIK.

Mengetahui,

Wakil Direktur Ketua Program Studi

Ir. Agung Rakmad Wiyono, M.Sc. Helmy Mukti Himawan, S.ST., M.T.

NIK. 20 0 05 0008 NIK. 10 1 01 007

iii
ABSTRAK

RANCANG BANGUN TRAINER DIESEL ENGINE FUEL SYSTEM SEBAGAI MEDIA


PEMBELAJARAN MATA KULIAH BASIC ENGINE
Artha Surya Rachmawan
Teknik Mekatronika
Politeknik Kota Malang

Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat rancang bangun modul pembelajaran fuel
system alat berat sebagai media pembelajaran mata kuliah basic engine. fuel system adalah
suatu sistem yang berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar (solar) dari tangki ke mesin.
Komponen utama dalam modul ini adalah fuel tank sebagai tempat penyimpanan bahan bakar
(solar), feed pump dan hand primming pump sebagai pompa bahan bakar menuju FIP, fuel
filter sebagai penyaring bahan bakar, dan tentunya fuel injection pump sendiri sebagai
penghasil bahan bakar bertekanan tinggi dan ada nozzle sebagai yang menyemprotkan bahan
bakar kedalam ruang bakar. Modul ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa Politeknik Kota
Malang dapat mengetahui bagian-bagian pada fuel system, cara kerja pada masing-masing
komponen, dan dapat mengetahui cara pemasangan dan penggantian komponen yang sekiranya
harus ada maintenance di dalam fuel system.

Kata kunci: Rancang Bangun Modul Fuel System, Konsumsi Fuel

iv
ABSTRACT

RANCANG BANGUN TRAINER DIESEL ENGINE FUEL SYSTEM SEBAGAI MEDIA


PEMBELAJARAN MATA KULIAH BASIC ENGINE
Artha Surya Rachmawan
Arthasurya.as.as@gmail.com
Teknik Mekatronika
Politeknik Kota Malang

This final task aims to make the design of heavy equipment fuel system learning modules as a
medium of learning basic engine courses. Fuel system is a system that serves to deliver fuel
(diesel) from the tank to the engine. The main components in this module are fuel tanks as fuel
storage (diesel), feed pump and hand primming pump as fuel pump to FIP, fuel filter as fuel
filter, and of course the fuel injection pump itself as a high-pressure fuel producer and there is
a Nozzle as a spray of fuel into the combustion chamber. This module is made with the aim
that students of Malang City Polytechnic can know the parts of the fuel system, how to work
on each component, and can find out how to install and replace components that should be
maintained in the fuel system.

Keyword : Design of Fuel System Module, Maintenance Fuel System

v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Artha Surya Rachmawan
NIM : 9123200016
Program Studi : Teknik Mekatronika Konsentrasi Alat Berat

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa laporan tugas akhir ini benar-


benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan
tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran
saya sendiri.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan tugas akhir ini
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang,
Yang membuat pernyataan

Artha Surya Rachmawan

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sedalam-dalamnya penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT


atas karunia, rahmat, dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir dengan judul : RANCANG BANGUN TRAINER DIESEL
ENGINE FUEL SYSTEM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA
KULIAH BASIC ENGINE. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat yang
harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa D3 Politeknik Kota Malang untuk
mendapatkan gelar Ahli Madya.
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis berpegang pada teori yang
pernah didapatkan selama menempuh perkuliahan di Politeknik Kota Malang
serta bimbingan dari dosen-dosen pengajar maupun dosen pembimbing tugas
akhir. Tidak lupa dari pihak-pihak lain yang sangat membantu hingga tugas
akhir ini dapat diselesaikan.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tugas
akhir ini, walaupun demikian penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
nantikan guna perbaikan selanjutnya, dan semoga penulisan tugas akhir ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Malang,

Artha Surya Rachmawan

vii
UCAPAN TERIMA KASIH

Selama persiapan dan pelaksanaan Tugas Akhir ini, penulis telah


mendapat banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
sudah sepatutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis diberikan kesehatan dan kelancaran dalam mengerjakan Tugas
Akhir ini.
2. Orang tua serta keluarga tercinta atas do’a, motivasi, kasih sayang dan
dukungan yang tulus tiada hentinya baik dalam bentuk spiritual maupun
material.
3. Bapak Drs. Dino Sudana, M.M. selaku Direktur Politeknik Kota Malang.
4. Bapak Ir. Agung Rakhamad Wiyono, M.Sc. selaku Wakil Direktur
Politeknik Kota Malang.
5. Bapak Helmy Mukti Himawan S.ST., M.T. selaku Ketua Program Studi
Teknik Mekatronika.
6. Bapak Panji Peksi Branjagan, S.T., M.T. selaku Pembimbing I Tugas
Akhir yang telah dengan sabar memberikan bimbingan, ilmu, tenaga, dan
motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan
baik.
7. Bapak Rizki Priya Pratama, ST.,MT.,M.Sc. selaku Pembimbing II Tugas
Akhir yang telah dengan sabar memberikan bimbingan, ilmu, tenaga, dan
motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan
baik.
8. Semua sahabat seperjuangan dari Mekatronika 2018 yang telah
memberikan bantuan dalam pembuatan alat dan penyusunan laporan
Tugas Akhir.
9. Seluruh jajaran dosen pengajar Politeknik Kota Malang yang dengan
tulus menyampaikan ilmunya yang begitu berharga kepada penulis demi
terlaksananya Tugas Akhir ini.
10. Kelompok saya Bagas Trenadhi dan Muammar Salsabil, teman
POLTEKOS Resha Wahyu, Priyo Budi, Reihan Ahmad, yang selalu
memberikan motivasi secara moril.

viii
11. Diri sendiri yang telah berusaha dan bersabar semaksimal mungkin
melawan kemalasan dalam pengerjaan tugas akhir ini.
12. Dan semua pihak yang membantu secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyelesaian tugas akhir ini yang tidak bisa disebutkan
satu persatu.
Bukanlah kesempurnaan yang penulis perjuangkan, namun keikhlasan
dan niat baik untuk mendapat ridho-Nya
yang ingin penulis raih, karena penulis
menyadari bahwa kesempurnaan hanya
Malang,
milik-Nya dan Dia-lah yang Maha
Segalanya.

Artha Surya Rachmawan

ix
DAFTAR ISI
.........................................................................................................................1
Lembar Persetujuan Pembimbing Laporan Tugas Akhir............................ii
Lembar Persetujuan dan Pengesahan Laporan Tugas Akhir......................iii
ABSTRAK........................................................................................................iv
ABSTRACT.......................................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.......................................................vi
KATA PENGANTAR.....................................................................................vii
UCAPAN TERIMA KASIH.........................................................................viii
DAFTAR ISI......................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xiii
DAFTAR TABEL...........................................................................................xiv
LAMPIRAN.....................................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................3
1.3 Batasan Masalah...................................................................................3
1.4 Tujuan...................................................................................................4
1.5 Sistematika Penulisan...........................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................6
2.1 Pengertian Fuel System.........................................................................6
2.2 Definisi Fuel System.............................................................................6
2.3 Komponen Utama Fuel System............................................................7
2.3.1 Tangki Bahan Bakar......................................................................7
2.3.2 Fuel Filter / Saringan Bahan Bakar...............................................7
2.3.3 Feed pump & Primmping pump....................................................8
2.3.4 Fuel Injection Pump......................................................................8
2.3.5 Nozzle............................................................................................9

x
2.4 Komponen-komponen Pendukung Fuel System.................................10
2.4.1 Besi Kotak (Hollow)....................................................................10
2.4.2 Besi Siku.....................................................................................10
2.4.3 Papan Triplek..............................................................................11
2.4.4 Baut & Mur.................................................................................11
BAB III PERENCANAAN ALAT DAN PEMBUATAN TRAINER......13
3.1 Deskripsi Umum.................................................................................13
3.2 Blok Diagram.....................................................................................13
3.3 Desain Alat.........................................................................................14
3.3.1 Bentuk Alat.................................................................................14
3.4 Spesifikasi Mesin Diesel ISUZU 2,3..................................................18
3.5 Pembuatan Rangka Mesin..................................................................18
3.5.1 Alat..............................................................................................18
3.5.2 Bahan...........................................................................................19
3.6 Spesifikasi Peralatan dan Perlengkapan.............................................19
3.6.1 Peralatan......................................................................................20
3.6.2 Perlengkapan...............................................................................21
3.7 Menentukan Kevalidan Media Pembelajaran.....................................21
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA.....................................................25
4.1 Pengujian Fuel System Engine Diesel...............................................25
4.1.1 Tujuan..........................................................................................25
4.1.2 Alat Dan Bahan...........................................................................25
4.1.3 Prosedur Pengujian......................................................................25
4.1.4 Hasil Pengujian...........................................................................26
4.1.5 Kesimpulan..................................................................................28
4.2 Pengujian Bleeding.............................................................................28
4.2.1 Tujuan..........................................................................................28
4.2.2 Alat dan Bahan............................................................................28
4.2.3 Prosedur Pengujian......................................................................29
4.2.4 Hasil Pengujian...........................................................................29
4.2.5 Kesimpulan..................................................................................29
4.3 Pengujian Konsumsi Bahan Bakar.....................................................30
4.3.1 Tujuan..........................................................................................30
4.3.2 Alat Dan Bahan...........................................................................30

xi
4.3.3 Prosedur Pengujian......................................................................30
4.3.4 Hasil Pengujian...........................................................................30
4.3.5 Dokumentasi Hasil Pengujian.....................................................32
4.3.6 Kesimpulan..................................................................................36
4.4 Perhitungan Angket Mahasiswa.........................................................38
BAB V PENUTUP......................................................................................40
5.1 Kesimpulan.........................................................................................40
5.2 Saran...................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................42
LAMPIRAN.....................................................................................................43
RIWAYAT HIDUP PENULIS.......................................................................88

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Rangkaian Fuel System..................................................................6


Gambar 2. 2 Tangki Bahan Bakar.......................................................................7
Gambar 2. 3 Fuel Filter.......................................................................................8
Gambar 2. 4 Primming Pump & Feed Pump......................................................8
Gambar 2. 5 Fuel Injection Pump.......................................................................9
Gambar 2. 6 Nozzle.............................................................................................9
Gambar 2. 7 Besi Hollow..................................................................................10
Gambar 2. 8 Besi Siku.......................................................................................10
Gambar 2. 9 Triplek..........................................................................................11
Gambar 2. 10 Baut dan Mur..............................................................................11
Gambar 3. 1. Blok Diagram..............................................................................13
Gambar 3. 2. Desain 3D Tampak Depan..........................................................14
Gambar 3. 3. Desain 3D ISO.............................................................................15
Gambar 3. 4. Desain 3D Tampak Atas..............................................................15
Gambar 3. 5. Desain 3D Tampak Samping.......................................................16
Gambar 3. 6 Spesifikasi Mesin Diesel ISUZU 2,3...........................................20
Gambar 3. 7. Contoh Format Kuesioner...........................................................22
Gambar 4. 1. RPM Engine running...................................................................27
Gambar 4. 2. Kondisi tegangan Accu sebelum start engine..............................27
Gambar 4. 3. Kondisi tegangan Accu sesudah start engine..............................28
Gambar 4. 4 Grafik Pengujian Solar.................................................................31
Gambar 4. 5 Grafik Pengujian Dexlite..............................................................32
Gambar 4. 6 Grafik Pengujian Pertamina DEX................................................32

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1. Alat Yang Digunakan......................................................................26


Tabel 3. 2. Bahan Yang Dibutuhkan.................................................................26
Tabel 3. 3. Peralatan Kunci (Wrench) Yang Digunakan...................................27
Tabel 3. 4. Perlengkapan Yang Digunakan.......................................................28
Tabel 3. 5. Kriteria Penilaian............................................................................61

xiv
LAMPIRAN

xv
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Di Kampus Politeknik Kota Malang saat ini, belum ada trainer engine
yang bisa hidup atau bisa running. Sebelumnya memang sudah ada trainer
engine tetapi, tidak bisa hidup atau bisa disebut juga engine cutway. Oleh
karena itu, kami berinisiatif untuk membuat rancang bangun trainer diesel
engine hidup atau engine running. Dengan adanya trainer engine diesel yang
kami buat, diharapkan bisa bermanfaat untuk mahasiswa terutama mahasiswa
teknik mekatronika alat berat semester 3. Selain itu, mahasiswa diharapkan
bisa mengetahui dan mempelajari beberapa sistem yang ada di dalam engine
diesel tersebut, terutama untuk menunjang pembelajaran mata kuliah basic
engine yang sebelumnya masih belum didapatkan.
Pengertian sistem bahan bakar adalah suatau sistem dimana bahan bakar
dari tangki penyimpanan dialirkan ke silinder dan dikabutkan ke dalamnya
dengan dibantu dengan sebuah pompa (Suhondo,2002). Pada dasarnya engine
adalah suatu alat yang memiliki kemampuan untuk merubah energi panas yang
dimiliki oleh bahan bakar menjadi energi gerak. Fungsi dari engine adalah
sebagai penggerak utama (prime power) pada kendaraan, alat berat, mesin
industri, pembangkit tenaga listrik dan lain-lain.
Sistem injeksi bahan bakar pada mesin diesel merupakan sistem paling
penting di antara sistem-sistem yang lain. Dengan sistem injeksi bahan bakar
yang baik dan tepat, hal ini akan menghasilkan tenaga mesin yang optimal.
Sebaliknya, system injeksi bahan bakar yang kurang baik dan kurang tepat
dapat menyebabkan tenaga mesin diesel kurang optimal, bahkan mungkin saja
mesin diesel tidak dapat dijalankan sama sekali. Banyak orang yang
menyatakan bahwa sistem injeksi bahan bakar pada mesin diesel merupakan
jantung hidup matinya mesin.
Sistem pengabutan bahan bakar harus sempurna, karena bila sistem pengabutan
bahan bakar yang tidak sempurna akan menyebabkan kekurangan tenaga atau
tidak maksimal dan halini akan menimbulkan kerugian tenaga serta

1
2

mempengaruhi daya motor. Pada unit pengabut terdapat sebuah plunyer yang
berfungsi untuk menaikkan tekanan bahan bakar, mengatur jumlah bahan bakar
dan menentukan saat pemasukan bahan bakar ke dalam silinder (Boentarto,
1996).
Sistem injeksi bahan bakar mesin diesel mencakup rangkaian komponen-
komponen yang berhubungan dengan bahan bakar, yang berfungsi mengisap
bahan bakar dari tangki bahan bakar, memompakan bahan bakar, sampai bahan
bakar tersebut diinjeksikan ke dalam ruang bakar silinder mesin dalam rangka
memperoleh tenaga.
Mesin diesel adalah mesin yang sistem pembakarannya di dalam (internal
combution engine) menjadi pilihan banyak pengguna motor bakar untuk
kendaraannya karena keunggulan efisiensi bahan bakar. Sebagai efek dari
semakin ketatnya peraturan terhadap pencemaran lingkungan hidup, mesin
diesel menjadi salah satu pilihan dalam pemakaian sistem internal-combustion
engine. Salah satu keunggulan mesin diesel adalah sistem pembakarannya
menggunakan Compression-ignition ( pembakaran-tekan), yang tidak
memerlukan busi. Pada Motor Bakar Diesel salah satu system terpenting
adalah system aliran Bahan Bakar Sistem bahan bakar adalah proses
mengalirnya bahan bakar dari dalam tangki hingga masuk kedalam system.
Oleh karena itu perlunya pemahaman tentang jalur aliran bahan bakar tersebut
dan cara kerja dari komponen yang ada Pada Sistem bahan bakar juga terdapat
beberapa komponen-komponen penting yang menunjang kelancaran aliran
bahan bakar. Analisis Perbandingan Performansi dan emisi gas motor diesel
dengan menggunakan bahan bakar bio solar dan pertamina dex, menunjukkan
bahwa bahan bakar bio solar menghasilkan BHP < 0,31 HP dari pertamina Dex
(Ainul Rofiq,2011).
Pada rancang bangun fuel system memiliki komponen-komponen seperti
tangki solar, feed pump, primming pump, fuel filter, fuel injection pump, dan
nozzle dengan tujuan agar mahasiswa Politeknik Kota Malang dapat
mengetahui bagian-bagian pada fuel system, cara kerja pada masing-masing
komponen.
3

Kualitas tenaga pendidik para dosen, guru, pelatih, dan instruktur


menjadi peran utama dalam lembaga pendidikan dan pelatihan untuk
mempersiapkan tenaga kerja yang sesuai kebutuhan industri (Triyono, 2016).
Politeknik Kota Malang adalah salah satu lembaga pendidikan yang memiliki
jurusan teknik mekatronika konsentrasi alat berat dan pelatihan BMC (Basic
Mechanic Course) dari ILC (Indonesia Learning Centre) yang berpotensi
menyiapkan tenaga kerja khusus di dunia alat berat dengan mempelajari modul
dan praktik lapangan langsung pada unit tersebut.

Sudah adanya pendidik dosen dari Politeknik Kota Malang dan instruktur
ILC dengan mempelajari modul pembelajaran di lab AB namun belum ada
trainer engine diesel di lab AB untuk melakukan media praktek secara
langsung pada mesin diesel tersebut.

Maka dalam tugas akhir ini penulis mengangkat judul “RANCANG


BANGUN TRAINER DIESEL ENGINE FUEL SYSTEM SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN MATA KULIAH BASIC ENGINE” Di harapkan peserta


didik bisa mengetahui cara maintenance fuel system langsung dari trainer
mesin diesel tersebut. Selain itu trainer ini untuk mempermudah mahasiswa
dalam praktek dan mempelajari materi tentang beberapa system yang terdapat
pada mesin.

I.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana maintenance remove dan install komponen fuel system pada
engine diesel ISUZU 2,3 ?
2. Bagaimana fuel system pada engine diesel ISUZU 2,3 bekerja dengan
baik?
3. Bagaimana efektifitas modul pembelajaran fuel system dari engine diesel
sebagai media pembelajaran?
4

I.3 Batasan Masalah


Agar tidak terjadi masalah yang akan dibahas dalam pembahasan tugas
akhir ini dan adanya beberapa pokok permasalahan yang ada, sehingga
pembahasan tidak melebar. Berikut adalah batasan masalah yang digunakan
dalam tugas akhir ini:

1. Yang dijadikan objek trainer mesin diesel.


2. Hanya membahas tentang Fuel system.
3. Bahan bakar yang digunakan adalah solar,Dexlite,dan Pertamina DEX.
4. Tidak membahas service fuel injection pump.
5. Tidak membahas kandungan bahan bakar secara lebih detail.

I.4 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan perancangan ini
Rancang Bangun Trainer diesel engine fuel system Sebagai Media
Pembelajaran Sistem Basic Engine adalah:

1. Mengetahui bahwa fuel system dapat bekerja dengan baik.


2. Mengetahui cara melakukan perawatan dan pemeliharaan komponen fuel
system.
3. Mengetahui efektifitas modul pembelajaran fuel system dari engine diesel
sebagai media pembelajaran

I.5 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika yang digunakan dalam laporan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:

 BAB I Pendahuluan
Bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan, dan sistematika penulisan.

 BAB II Kajian Pustaka


5

Bab ini membahas penjelasan tentang landasan teori yang dibutuhkan


untuk membuat “Rancang Bangun Trainer diesel engine fuel system Sebagai
Media Pembelajaran Sistem Basic Engine”.

 BAB III Perancangan Alat dan Prosedur Trainer


Pada bab ini berisi tentang deskripsi umum, blok diagram, desain alat,
daftar alat dan bahan, spesifikasi peralatan dan perlengkapan, dan proses
pembuatan Trainer diesel engine fuel system.

 BAB IV Pengujian Dan Analisa


Bab ini membahas tentang pengujian mengenai analisa cara kerja modul
pembelajaran fuel System alat berat sebagai media pembelajaran mata kuliah
basic engine.

 BAB V Kesimpulan dan Saran


Bab ini memberi kesimpulan yang di peroleh melalui perancangan alat,
perlengkapan dan peralatan. Untuk lebih meningkatkan mutu dari sistem yang
telah dibuat maka diberikan saran-saran untuk perbaikan dan penyempurnaan,
serta saran perbaikan dan pengembangan proyek tugas akhir ini untuk ke
depannya.

 Daftar Pustaka
Pada bagian ini berisi tentang referensi – referensi atau tautan yang telah
dipakai oleh penulis sebagai acuan dan penunjang serta parameter yang
mendukung penyelesaian tugas akhir ini baik secara praktis maupun teori.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

II.1 Pengertian Fuel System


Fuel system adalah suatu suatau sistem dimana bahan bakar dari tangki
penyimpanan dialirkan ke silinder dan dikabutkan ke dalamnya dengan dibantu
dengan sebuah pompa (Suhondo,2002).

II.2 Definisi Fuel System


Fungsi Fuel Sytem sebagai berikut :
1. Menyaring bahan bakar dari kotoran-kotoran.
2. Memberikan tekanan pada bahan bakar.
3. Mengabutkan bahan bakar ke dalam ruang bakar.
4. Mengatur bahan bakar sesuai dengan kebutuhan mesin

Gambar 2. 1 Rangkaian Fuel System

6
7

II.3 Komponen Utama Fuel System


II.3.1Tangki Bahan Bakar
Tangki bahan bakar berfungsi menyimpan atau menampung bahan bakar.
Tangki bahan bakar dibuat dengan berbagai ukuran dan tiap ukuran serta
bentuk tangki tersebut dirancang untuk maksud persyaratan tertentu.

Gambar 2. 2 Tangki Bahan Bakar

II.3.2Fuel Filter / Saringan Bahan Bakar


Penyaringan bahan bakar mesin diesel sangat penting karena bahan bakar
diesel cenderung tidak bersih baik dari kotoran, partikel atau dari air,
sedangkan elemen pompa injeksi dan injector dibuat presisi. Untuk
memisahkan air dari bahan bakar digunakan juga water sedimenter yang
bekerja atas sifat gravitasi air sendiri yang lebih besar daripada bahan
bakarnya.
Bila air sampai masuk ke dalam elemen pompa maka dapat
menyebabkan kerusakan pada elemen pompa karena korosi dan pengabutan
menjadi terganggu.
8

Gambar 2. 3 Fuel Filter

II.3.3Feed pump & Primmping pump


Pompa pemindah bahan bakar ini berfungsi untuk mengisap bahan bakar
dari tangki dan menekan bakar melalui saringan bahan bakar ke ruang pompa
injeksi dengan tekanan rendah berkisar 1.2 - 2.6 kg/cm2. Bersama dengan
pompa priming mensupply bahan bakar ke sistem pada saat engine hunting
(engine hunting = sistem bahan bakar kemasukan udara).

Gambar 2. 4 Primming Pump & Feed Pump

II.3.4Fuel Injection Pump


Fuel Injection Pump (FIP) berfungsi mensupply bahan bakar ke nozzle
dengan tekanan tinggi (max 300 kg/cm2), menentukan timing penyemprotan
dan jumlah bahan bakar yang disemprotkan.
9

Gambar 2. 5 Fuel Injection Pump

II.3.5Nozzle
Berfungsi Nozzle memiliki fungsi untuk mengeluarkan solar bertekanan
tinggi serta mengabutkan bahan bakar agar bisa terbakar secara sempurna.
Semakin kuat tekanan pada bahan bakar maka pembukaan noozle akan
semakin kuat.
Cara kerja nozzle secara sederhana yaitu bahan bertekanan akan
mendorong needle valve dan mengalahkan spring, sehingga bahan bakar akan
terinjeksi melalui noozle jet.

Gambar 2. 6 Nozzle
10

II.4 Komponen-komponen Pendukung Fuel System


II.4.1Besi Kotak (Hollow)
Besi hollow adalah besi yang berbentuk pipa kotak. Besi hollow biasanya
terbuat dari besi galvanis, stainless atau besi baja. Sering digunakan dalam
konstruksi bangunan, terutama dalam konstruksi acessoris seperti pagar,
railling, atap kanopi dan pintu gerbang. Besi hollow juga dapat digunakan
untuk support pada pemasangan plafon.

Gambar 2. 7 Besi Hollow

II.4.2Besi Siku
Besi siku adalah batang besi berpenampang siku (membentuk sudut 90
derajat). Besi siku merupakan salah satu material penting dalam industri
konstruksi.

Gambar 2. 8 Besi Siku


11

II.4.3Papan Triplek
Triplek atau plywood  adalah sejenis papan pabrikan yang disusun dari
lapisan kayu (venir kayu) dengan merekatkan bersama-sama sesuai arah serat
atau urat kayu (grain) yang diatur sedemikian rupa untuk menciptakan hasil
yang seimbang.
Lapisan-lapisan ini umumnya ditumpuk saling bersilangan (90°) antar lapisan
yang berdekatan dan disusun dalam jumlah ganjil untuk mencegah terjadinya
pembelokan (warping) sehingga menciptakan konstruksi yang seimbang.
Sedangkan lapisan venir kayu yang disusun dalam jumlah genap akan
menghasilkan papan triplek yang tidak stabil dan mudah terdistorsi.

Gambar 2. 9 Triplek

II.4.4Baut & Mur


Baut adalah sebuah alat sambung dengan menggunakan besi batang bulat
dan berulir, salah satu dari sisinya mempunyai bentuk kepala baut ( Untuk
standar umum berbentuk segi enam) dan ujungnya di pasang mur / pengunci
untuk mengunci baut tersebut. Nut/mur adalah suatu pengikat yang memiliki
lubang berulir.

Gambar 2. 10 Baut dan Mur


12
BAB III
PERENCANAAN ALAT DAN PEMBUATAN TRAINER

III.1 Deskripsi Umum


Rancang Bangun Trainer engine diesel fuel system sebagai media
pembelajaran ini merupakan sebuah sarana untuk membantu dalam kegiatan
belajar mengajar di kampus Politeknik Kota Malang. Seperti yang kita ketahui
di kampus Politeknik Kota Malang saat ini, belum ada trainer diesel engine
yang bisa hidup atau bisa disebut engine running. Di trainer diesel engine ini
pun mahasiswa diharapkan bisa mengetahui dan menmpelajari beberapa
system yang ada di dalam engine diesel tersebut. Terutama untuk menunjang
pembelajaran mata kuliah basic engine yang sebelumnya masih belum
didapatka,yang diharapkan pembelajaran ini sebagai bekal mahasiswa untuk
masuk dalam dunia industri.

III.2 Blok Diagram

Gambar 3. 1. Blok Diagram

Diagram di atas adalah gambaran sederhana alur pembuatan


Trainer mesin Diesel. Mulai dari bahan trainer menggunakan

13
14

mobilEngine Diesel 2,3 ISUZU, kemudian, menyiapkan peralatan dari


toolbox dan perlengkapan pendukung sesuai spesifikasi, berlanjut
pembuatan rangka mesin dengan mengetahui bentuk alat dan
mengetahui bahan dan alat untuk membuatnya lalu melakukan
pengecetan rangka mesinnya,setelah itu melakukan perakitan mesin
pada rangkanya dengan harus presisi dan harus kuat. Selanjutnya
melakukan Proses menghidupkan mesinnya.

III.3 Desain Alat


Desain alat ini memiliki fungsi untuk memudahkan pembuat alat,
sehingga dalam pembuatan alat tidak mengalami kesulitan. Dalam
desain alat akan dijelaskan mengenai bentuk dan ukuran dimensi.

III.3.1 Bentuk Alat

Gambar 3. 2. Desain 3D Tampak Depan


15

Gambar 3. 3 Desain 3D tampak belakang

Gambar 3. 4. Desain 3D ISO


16

Gambar 3. 5. Desain 3D Tampak Atas

Gambar 3. 6. Desain 3D Tampak Samping


17

Gambar 3. 7 Desain 3D beserta ukurannya(mm)

Gambar 3. 8 Desain 3D 2 beserta ukurannya(mm)


18

III.4 Spesifikasi Mesin Diesel ISUZU 2,3


Berikut ini adalah spesifikasi dari ISUZU Diesel Engine 2,3.

Gambar 3. 9 Spesifikasi Mesin Diesel ISUZU 2,3

Tabel 3. 1 Spesifikasi Mesin Diesel 2,3.

Spesifikasi
Kategori Mesin Diesel
Kapasitas Mesin 2.300 cc
Jumlah Silinder 4
Tenaga 72 dk
III.5 Pembuatan Rangka Mesin
Alat ini memiliki fungsi sebagai stand penyangga mesin sehingga
alat ini menjadi pengaman bagian bawah, kanan kiri mesin tersebut.
Dalam pembuatan alat penyangga mobil ini akan di jelaskan alat dan
bahan yang dibutuhkan.

III.5.1 Alat
Dalam pembuatan rangka mesin ini memerlukan alat yang
dibutuhkan untuk membantu menyelesaikan pembuatan alat tersebut.
Pada Tabel 3.1 menunjukkan alat yang digunakan.

Tabel 3. 2. Alat Yang Digunakan

No Nama Alat Fungsi


1 Gerinda potong Untuk memotong besi
19

2 Gerinda kasar Untuk menghaluskan besi


3 Las listrik Untuk menyambung besi hollow
4 Dempul Untuk menutup permukaan besi bekas las
5 Cat Membuat stand menjadi bagus dan tahan lama
6 Obeng (+) dan (-) Alat bantu memasukkan mur dan mengencangkan
Klem
7 Kunci Ring Pas Untuk mengencangkan baut pangkon mesin
10,12,14,17,22,24
8 Socked tools set Untuk memasang komponen pada mesin
9 Lap kain (majun) Untuk membersihkan kotoran di mesin
10 Waterpass Untuk mengetahui keseimbangan rangka

III.5.2 Bahan
Pada rangka mesin ini tentu memerlukan bahan atau komponen
utama yang dibutuhkan untuk membuat rangka mesin. Pada Tabel 3.2
menunjukkan bahan yang digunakan.

Tabel 3. 3. Bahan Yang Dibutuhkan

No Nama Bahan Fungsi Jumlah


1 Besi hollow kotak Sebagai rangka keseluruhan 2 lonjor
mesin
2 Plat besi diameter 15 mm Sebagai pangkon engine Secukupnya
mounting
3 Baut dan Mur Untuk menyetel kekencangan 11 buah
4 Engine mounting Sebagai penahan getaran mesin 6 buah
5 Triplek Untuk papan penjelasan 1 lembar
tentang fuel system
6 Banner Sebagai sarana penjelasan 80 cm x80 cm
materi

III.6 Spesifikasi Peralatan dan Perlengkapan


Dalam proses rancang bangun trainer mesin diesel fuel system ini
tentu membutuhkan peralatan dan perlengkapan yang sesuai untuk
membantu dalam pembuatan sampai perakitan rangkanya. Peralatan
dan perlengkapan yang digunakan akan dijelaskan sebagai berikut:
20

III.6.1 Peralatan
Untuk melakukan pembuatan sampai perakitan rangkanya
membutuhkan peralatan kunci (wrench) dari toolbox, sehingga dalam
proses tersebut berjalan dengan mudah dan lancar. Pada Tabel 3.3
menunjukkan peralatan kunci (wrench) yang dibutuhkan untuk
membantu dalam proses pembuatan sampai perakitan rangka mesin.

Tabel 3. 4. Peralatan Kunci (Wrench) Yang Digunakan

NO Nama Alat Spesifikasi Fungsi


1 Kunci socket (Socket Toolbox merek Tekiro Untuk melepas baut
wrench) 21 (Bolt) 21
2 Kunci socket (Socket Toolbox merek Tekiro Untuk melepas dan
wrench) 24 memasang baut(Bolt) 24
3 Kunci socket (Socket Toolbox merek Tekiro Untuk melepas baut
wrench) 17 (Bolt) 17
4 Kunci socket (Socket Toolbox merek Tekiro Untuk melepas dan
wrench) 14 memasang baut (Bolt) 14
5 Kunci kombinasi Toolbox merek Tekiro Untuk melepas dan
(Combination memasang baut (Bolt)
wrench) 14 14
6 Kunci kombinasi Toolbox merek Tekiro Untuk melepas dan
(Combination memasang baut(Bolt) 24
wrench) 24
7 Kunci kombinasi Toolbox merek Tekiro Untuk melepas baut
(Combination (Bolt) 10
wrench) 10
8 Kunci kombinasi Toolbox merek Tekiro Untuk melepas baut
(Combination (Bolt) 12
wrench) 12
9 Kunci kombinasi Toolbox merek Tekiro Untuk melepas baut
(Combination (Bolt) 17
wrench) 17
10 Tang (Plier) Toolbox merek Tekiro Untuk membantu dalam
proses pelepasan dan
pemasangan
11 Handle Toolbox merek Tekiro Untuk tuas kunci socket

12 Ratchet handle Toolbox merek Tekiro Untuk memutar pada


satu arah dan mencegah
berputar pada arah
berlawanan
13 Extension Toolbox merek Tekiro Untuk menyambung
handle dan ratchet
handle
21

III.6.2 Perlengkapan
Untuk pembuatan rangka mesin diesel ISUZU 2,3 dibutuhkan
perlengkapan pendukung. Hal ini agar dalam proses tersebut berjalan
lancar dan aman. Pada Tabel 3.4 menunjukkan perlengkapan yang
dibutuhkan di proses rangka mesin diesel ISUZU 2,3.
Tabel 3. 5. Perlengkapan Yang Digunakan

NO Nama Bahan Fungsi Jumlah


1 Dongkrak (Jack) Untuk menaikkan 1
mesin dan
menyangga mesin
2 Katrol (Chain Block) Untuk membantu 1
menaikkan dan
menurunkan
mesin dan
pengaman agar
mesin tidak jatuh.
3 Majun Untuk Secukupnya
membersihkan
kotoran
4 Stand penyangga mobil Untuk menyangga 2
mesin
5 Sarung tangan Untuk melindungi Secukupnya
tangan saat
melakukan
praktek

III.7 Menentukan Kevalidan Media Pembelajaran


Menentukan kevalidan sebagai media pembelajaran dengan
menggunakan analisa statistic deskriptif sebagaimana yang ditunjukkan
pada rumus.

∑ ¿ 1xi
i
P= 5 x 100%
∑ ¿1 xj

Keterangan:
P = Prosentase tingkat kevalidan
22

∑ ¿1 xj= Jumlah jawaban penilai


j

5 5

∑ ¿1 ∑ xj = Jumlah jawaban tertinggi


xi

i j=1

Supaya memudahkan membaca data. Untuk menentukan kriteria


kualitatif dilakukan dengan cara:
a. Menentukan persentase skor ideal (skor maksimum) = 100%
b. Menentukan persentase skor terendah (skor minimum) = 0%
c. Menentukan range = 100 – 0 = 10
d. Menentukan interval yang dikehendaki = 4 (baik, cukup, kurang
dan tidak baik)
e. Menentukan lebar interval (100 / 4 =25)
Berdasarkan perhitungan diatas, maka range persentase dan
kriteria dapat diterapkan sebagaimana dalam tabel berikut:

Tabel 3. 6. Kriteria Penilaian

No Interval Kriteria
1 76% ≤ skor ≤ 100% Sangat Baik
2 51% ≤ skor ≤ 75% Baik
3 26% ≤ skor ≤ 50% Cukup Baik
4 0% ≤ skor ≤ 25% Kurang Baik
23

Gambar 3. 10. Contoh Format Kuesioner

Kriteria:
Penyampaian materi

1. Sangat Baik : Dapat menghidupkan suasana dalam kelas.


2. Baik : Komunikatif terhadap audience.
3. Cukup Baik : Kurang komunikatif terhadap audience.
4. Kurang Baik : Tidak dapat menyampaikan materi.

Tingkat pemahaman materi yang disampaikan


1. Sangat Baik : Penyampaian dengan lugas dan jelas kepada
24

Audience.
2. Baik : Dapat menyampaikan materi dengan lancar.
3. Cukup Baik : Lebih banyak menghafal penyampaian.
4. Kurang Baik : Lebih banyak membaca pada saat
menyampaikan.

Template modul
1. Sangat Baik : Template mudah dipahami.
2. Baik : Template dapat dipahami.
3. Cukup Baik : Template kurang / tidak dapat dipahami.
4. Kurang Baik : Tidak ada template modul.

Isi modul
1. Sangat Baik : Isi modul mudah dipahami.
2. Baik : Isi modul dapat dipahami.
3. Cukup Baik : Modul tidak dapat dipahami.
4. Kurang Baik : Tidak ada modul.

Job sheet
1. Sangat Baik : Job sheet dapat menyampaikan maksud
pembelajaran.
2. Baik : Isi job sheet jelas.
3. Cukup Baik : Isi job sheet cukup tapi kurang jelas.
4. Kurang Baik : Tidak ada job sheet.

Kerapian
1. Sangat Baik : Desain terlihat rapi dan menarik.
2. Baik : Semua komponen tertata dengan rapi.
3. Cukup Baik : Desain rapi tapi kurang jelas.
4. Kurang Baik : Desain dan komponen berantakan.
25
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA

Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian “Rancang Bangun Trainer
modul pembelajaran Fuel System pada trainer engine sebgai media
pembelajaran ini secara keseluruhan serta melakukan analisa terhadap data-
data yang diperoleh selama melakukan pengujian untuk selanjutnya dapat
ditarik kesimpulan.
1. Pengujian menghidupkan engine serta mengecek komponen fuel system
pada mesin diesel ISUZU 2,3.
2. Pengujian bleeding pada mesin diesel ISUZU 2,3.
3. Pengujian Konsumsi Bahan Bakar pada mesin diesel ISUZU 2,3.

IV.1 Pengujian Fuel System Engine Diesel


IV.1.1 Tujuan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tata cara menghidupkan mesin
diesel ISUZU 2,3 yang dilakukan mahasiswa jurusan Mekatronika Alat Berat
Politeknik Kota Malang.

IV.1.2 Alat Dan Bahan


1. Trainer mesin diesel ISUZU 2,3.
2. Aki.
3. Bahan Bakar.
4. Kunci Kontak.
5. Fuse.
6. Relay.
7. Terminal Kabel.

IV.1.3 Prosedur Pengujian


Langkah- langkah yang harus dilakukan pada saat menghidupkan mesin
diesel ISUZU 2,3 yaitu:

26
27

1. Siapkan peralatan dan perlengkapan.


2. Isikan bahan bakar pada tangki bahan bakar.
3. Setel gas pada Fuel injection pump berada di tengah sekitar 50-75 %.
4. Sebelum melakukan start engine cek air radiator dan oli.
5. Setelah pengecekan di atas tekan tombol busi pemanas selama 10 -
15detik.
6. Setelah busi pemanas panas, lakukan start engine.
7. Pastikan engine dapat menyala jika tidak menyala, tekan tombol busi
pemanas lagi dengan melakukan start engine.
8. Setelah engine menyala setel kembali gas pada fuel injection pump sampai
idling rpm.
9. Biarkan engine menyala selama 10 menit.
10. Selama engine menyala periksa bahwa fuel system bekerja dengan baik.
11. Setelah itu cek pada jalur rangkaian fuel system.
12. Pastikan tidak ada kebocoran pada selang solar dan pipa injeksi tekanan
tinggi.

IV.1.4Hasil Pengujian
Dari pengujian pengecekan Fuel system dan Engine Running, maka di peroleh
data yang di tunjukan tabel 4.1 dan gambar 4.1, 4.2,.4.3.
Tabel 4. 1. Pengecekan kondisi komponen Fuel System

No Nama Komponen kondisi


1 Tangki Bahan Bakar Bekerja Baik tidak ada kebocoran
2 Selang Bahan Bakar Bekerja Baik tidak ada kebocoran
3 Fuel injection pump Bekerja Baik tidak ada kebocoran
4 Pipa injeksi Tekanan Tinggi Bekerja Baik tidak ada kebocoran
5 Primming pump dan Feed pump Bekerja Baik
28

Gambar 4. 1. RPM Engine running

Gambar 4. 2. Kondisi tegangan Accu sebelum start engine


29

Gambar 4. 3. Kondisi tegangan Accu sesudah start engine

IV.1.5Kesimpulan
Dari prosedur pengujian di atas, jika engine dapat bekerja secara
normal dan tidak ada kebocoran pada saluran fuel system yang menunjukan
bahwa fuel system berjalan dengan baik sehingga engine menunjukan
perputaran pada engine sebesar 856,5 Rpm(kecepatan idle) dan tegangan pada
accu mengalami penurunan tegangan sebesar 0,05V setelah melakukan start
engine.

IV.2 Pengujian Bleeding


IV.2.1Tujuan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tata cara dalam melakukan
bleeding .Perlu diketahui bleeding adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengeluarkan udara yang terjebak didalam aliran fuel system. Jika udarayang
terjebak tidak dikeluarkan maka engine akan susah start atau running dalam
kondisi tidak stabil.

IV.2.2Alat dan Bahan


1. Trainer Mesin diesel ISUZU 2,3.
2. Kunci Kontak.
3. Aki 12 V.
4. Kunci kombinasi (Combination wrench) 17.
30

IV.2.3 Prosedur Pengujian


Langkah- langkah yang harus dilakukan pada saat Bleeding yaitu:

1. Siapkan peralatan dan perlengkapan.


2. Pastikan kondisi mesin dalam keadaan mati.
3. Lakukan START.
4. Apabila mesin tidak bisa menyala maka lakukan pemompaan pada
primming pump dengan cara ditekan sampai beberapa kali atau sampai
terasa berat atau keras.
5. Lalu beberapa kendorkan mur yang berada pada pipa injeksi tekanan tinggi
dengan menggunakan kunci kombinasi (Combination wrench) 17.
6. Apabila sudah dikendorkan maka lakukan START lagi sampai di pipa
injeksi tersebut keluar solar.
7. Kencangkan lagi mur yang ada di pipa injeksi.
8. Kembali lakukan START.

IV.2.4 Hasil Pengujian


Hasil dari pengujian adalah berhasilnya proses pengeluaran udara yang
terjebak didalam semua saluran fuel system maka dapat diperoleh data yang
ditunjukkanan pada tabel 4.2.
Tabel 4. 2 Pengujian Bleeding

No Nama Komponen kondisi


1 Tangki Bahan Bakar Bekerja Baik tidak ada kebocoran
2 Selang Bahan Bakar Bekerja Baik tidak ada kebocoran
3 Fuel injection pump Bekerja Baik tidak ada kebocoran
4 Pipa injeksi Tekanan Tinggi Bekerja Baik tidak ada kebocoran
5 Primming pump dan Feed pump Bekerja Baik

IV.2.5 Kesimpulan
Dari prosedur pengujian di atas, dapat disimpulkan bahwa berhasilnya
proses pengeluaran udara yang terjebak didalam semua saluran fuel system
terutama di selang solar dari tangki sampai menuju ke FIP dan pipa tekanan
31

tinggi yang menuju ke nozzle. Di samping itu berhasilnya engine running atau
bekerja dengan baik.
IV.3 Pengujian Konsumsi Bahan Bakar
IV.3.1 Tujuan
Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan konsumsi bahan bakar
pada mesin diesel ISUZU 2,3.

IV.3.2 Alat Dan Bahan


1. Wadah takaran 1 Liter.
2. Bahan bakar Solar
3. Bahan bakar Dexlite
4. Bahan Bakar Pertamina Dex

IV.3.3 Prosedur Pengujian


1. Siapkan Aalat dan bahan yang akan digunakan.
2. Lakukan Pengujian sebanyak 3 kali (10 menit x 3)
3. Masukkan bahan bakar Solar dan mengujinya dengan tahapan sebagai
berikut :
a. Tuangkan solar pada wadah gelas ukur 1L, pastikan bahan bakar
Solar terisi 1L.
b. Masukkan solar pada tangki.
c. Kemudian Hidupkan mesin selama waktu yang telah ditentukan
dan pada kecepataan mesin idle (800-900 rpm). Pada saat
pengujian, pastikan tidak ada kebocoran bahan bakar pada
komponen – komponen utama.
d. Matikan mesin ketika waktu sudah 10 menit.
e. Dan ukur volume bahan bakar pada waktu-waktu yang telah
ditentukan.(per 10 menit).
4. Untuk bahan bakar Dexlite dan Pertamina Dex tahapan mengujinya
sama dengan tahapan pada bahan bakar Solar.
IV.3.4Hasil Pengujian
Pada pengujian bahan bakar Solar, Dexlite, dan Pertamina Dex
maka dapat diperoleh data yang ditunjukkan oleh tabel 4.3 dan Gambar
32

Bahan bakar Pengujian Volume Volume Volume Sisa


ke- (per 10 Awal (L) Konsumsi Bahan Bakar
menit) Bahan Bakar (L)
(L)
Solar 1 1 0.90 0.10
2 1 0.89 0.11
3 1 0.85 0.15
1 1 0.80 0.20

Dexlite 2 1 0.75 0.25


3 1 0.70 0.30
1 1 0.70 0.30

Pertamina DEX 2 1 0.64 0.36


3 1 0.60 0.40
Tabel 4. 3 Data konsumsi bahan bakar

Gambar 4. 4 Grafik Pengujian Solar


33

Gambar 4. 5 Grafik Pengujian Dexlite

Gambar 4. 6 Grafik Pengujian Pertamina DEX

IV.3.5 Dokumentasi Hasil Pengujian


Pada tabel 4.3 menampilkan bukti sampel data pengujian berupa
dokumentasi hasil pengujian.
34

Tabel 4. 4 Hasil Pengujian Bahan Bakar

Jenis Bahan Pengujian Ke- Hasil Dokumentasi


Bakar (per 10 menit )
Solar 1
2
35

Dexlite 1

2
36

IV.3.6 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pengujian di atas adalah untuk
mengetahui perbedaan selisih konsumsi bahan bakar Solar, Dexlite dan
Pertamina DEX pada waktu setiap 10 menit sebanyak 3 kali replikasi. Pada
Solar diperoleh volume rata-rata konsumsi bahan bakar sebanyak 0,88L ,
untuk Dexlite diperoleh volume rata-rata konsumsi bahan bakar sebanyak
0,75L , sedangkan untuk Pertamina DEX diperoleh volume rata-rata
konsumsi bahan bakar sebanyak 0,65L. Dari data tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa Solar memiliki volume konsumsi bahan bakar paling
besar dibandingkan Dexlite dan Pertamina DEX, yang berarti bahwa bahan
bakar tersebut boros. Sedangkan untuk bahan bakar dengan volume
konsumsi paling kecil yaitu Pertamina DEX.
IV.4 Perhitungan Angket Mahasiswa
Dengan melakukan pengambilan angket kepada 10 mahasiswa yang
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat efektifitas media
pembelajaran terhadap trainer yang di buat. Berikut hasil perhitungan angket
mahasiswa dan data pengambilan lembaran kuesioner mahasiswa Politeknik
Kota Malang yang terlampir.

Tabel 4. 5. Perhitungan Angket Mahasiswa

Responden Jumlah
No Kriteria Penilaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Penyampaian materi 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 38

Tingkat pemahaman
2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 37
materi yang disampaikan

3 Template Modul 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 38

4 Isi Modul 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 38

5 Job Sheet 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 38

6 Kerapian 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

Jumlah 227

Rata-rata 37,83

Analisa:
Diketahui: Hasil angket : 227
Jumlah pertanyaan : 6
Jumlah responden : 10
Jumlah nilai maksimal : 240

37
Hasil angket
Nilai: X 100 %
Nilai total maksimal

Maka:
227
X 100 %
240

= 94%

Sangat Baik

38
BAB V
PENUTUP

Bab ini mencakup kesimpulan dan saran dari proses Rancang Bangun
Trainer Mesin Diesel Fuel System Sebagai Media Pembelajaran Basic engine.
Berikut kesimpulan dan saran:

V.1 Kesimpulan
Setelah melakukan berbagai tahap dalam pengerjaan dan pengujian tugas
akhir ini, maka disimpulkan:

1. Pada trainer diesel engine ini tidak terdapat kendala dan berjalan dengan
lancar saat proses pengujian fuel system diesel engine ISUZU 2,3.

2. Dari hasil praktikum rata-rata mahasiswa sudah melakukan urutan


pengujian fuel system sesuai dengan prosedur job sheet dengan
penggunaan peralatan yang tepat dan benar untuk melepas dan mengenal
bagian komponen-komponen yang tersusun saat pengujian fuel system
engine diesel.

3. Dari hasil praktikum rata-rata mahasiswa juga sudah melakukan urutan


Pengujian Bleeding sesuai dengan prosedur job sheet dengan penggunaan
peralatan yang sudah tepat untuk memasang dan mengenal bagian
komponen-komponen yang dilakukan saat Pengujian Bleeding.

4. Dari hasil praktikum rata-rata mahasiswa juga sudah melakukan urutan


Pengujian Konsumsi Bahan Bakar sesuai dengan prosedur job sheet
dengan penggunaan peralatan yang sudah tepat untuk memasang dan
mengenal bagian komponen-komponen yang dilakukan saat Pengujian
Konsumsi Bahan Bakar.

5. Trainer dapat dikatakan efektif pada saat melakukan beberpa pengujian


mulai dari cara menghidupkan mesin sampai membandingkan konsumsi

39
bahan bakar sebagai media pembelajaran jika dilihat dari angket
mahasiswa.

V.2 Saran
Dalam mengerjakan Trainer Diesel engine ini masih banyak kekurangan,
maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Alangkah lebih baik, jika dilakukan pengembangan proses overhaul diesel
engine ISUZU 2,3 secara lengkap meliputi: dis-assembly, inspection ada
measurement, assembly, testing and adjusting, and install untuk
mendapatkan pembelajaran langsung agar mahasiswa bisa belajar bongkar
pasang, menganalisa kerusakan, dan melatih skil penggunaan alat secara
langsung.

2. Pastikan dalam membuat trainer bongkar pasang langsung dari unit


utamakan keselamatan kerja dengan memahami prinsip keselamatan atau
dasar safety yaitu: mengetahui jenis pekerjaan, mengenali resiko-resiko
atau bahaya yang akan muncul, dan merencanakan tindakan pencegahan
dan pengendalian.

40
DAFTAR PUSTAKA

41
LAMPIRAN
Lampiran 1.

Pengerjaan Trainer
Diesel Engine.
Proses Pemotongan Proses Pengelasan

Proses Pendempulan Proses Penghalusan


Proses pengecetan warna Proses pengecetan warna

Proses menaikkan mesin pada rangka Proses Pemasangan Banner


Lampiran 2.

Proses Presentasi
Materi dan Trainer
Diesel Engine.
Proses Penyampaian Materi Fuel system kepada adik tingkat

Proses sesi tanya jawab

Proses sesi pemberian angket


Lampiran 3.

Job Sheet
JOB SHEET 1

No Dokumen: Tgl Terbit: Rev 01 Hal 1-3

Nama Mahasiswa : _______________________________________


NIM : _______________________________________
Kalas/ Semester : TM, /Ganjil
Mata Kuliah : Basic Engine
Judul Job Sheet : Pengecekan Komponen Fuel system
Job Sheet Ke – 1 : 1 (satu)
Waktu : 3 × 50 menit
Sifat : Kelompok

I. Kompetensi:
1. Melakukan pengecekan komponen Fuel system.
2. Melakukan pengecekan Tegangan Aki
3. Melakukan pengecekan Level Oli.
4. Melakukan pengecekan Air Radiator.
5. Melakukan pengujian Idling Speed.
II. Sub Kompetensi
Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat:
1. Melakukan praktikum sesuai dengan prosedur.
2. Dapat menerapkan K3LH di tempat kerja.
3. Dapat menggunakan alat sesuai dengan penggunaannya.
III. Alat dan Bahan:
1. Trainer Diesel Engine ISUZU 2,3.
2. Bahan Bakar (Solar/Dexlite/Pertamina DEX) opsi salah satu.
3. Aki.
4. AVO meter.
5. Tachometer.
6. Tool Box.
7. Majun.

JOB SHEET 1

No Dokumen: Tgl Terbit: Rev 01 Hal 2-3

IV. Keselamatan Kerja


1. Hati – hati Anda bekerja dengan alat yang berat.
2. Pastikan Anda menggunakan sepatu safety.
3. Menggunakan sarung tangan.
4. Melaksanakan praktikum sesuai dengan prosedur.
5. Laporkan pada instruktur apabila ada masalah pada saat melakukan pengujian.
V. Langkah Kerja
1. Siapkan peralatan dan perlengkapan.
2. Siapkan bahan bakar (Solar/Dexlite/Pertamina DEX) opsi salah satu.
3. Isikan bahan bakar pada tangki bahan bakar.
4. Cek tegangan aki menggunakan AVO meter.
5. Sebelum dihidupkan, cek level oli dan air radiator.
6. Hidupkan mesin selama 10 menit.
7. Posisikan gas pada fuel injection pump berada ditengah-tengah 50-75%.
8. Pada saat mesin hidup, cek semua komponen fuel system.
9. Pastikan Pada saat mesin hidup semua komponen fuel system bekerja dengan baik
dan tidak ada kebocoran bahan bakar.
10. Ukur putaran mesin menggunakan Tachometer pada Flywheel.
11. Pastikan Putaran mesin pada kecepatan idle (800-900 rpm).
12. Catat hasil pengecekan putaran mesin pada buku.
13. Matikan mesin dengan memposisikan gas pada FIP kearah kanan sampai benar
benar mati.
14. Bersihkan peralatan dan perlengkapan dengan majun dan tempat kan ke posisi
semula.
15. Pastikan selesai melakukan pengcekan komponen fuel system kondisi lingkungan
bersih.

JOB SHEET 1

No Dokumen: Tgl Terbit: Rev 01 Hal 4-7

VI. Hasil Praktikum


1. Cek Tegangan Aki………..Volt.
2. Cek level Oli …………….Cukup/Kurang( Tambahkan jika perlu)
3. Cek Air radiator………….Cukup/Kurang( Tambahkan jika perlu)
4. Idling Speed……………….rpm.
5. Pengecekan Komponen Fuel system
NO Nama Komponen yang Kondisi Kesimpulan
diperiksa Baik Rusak
1. Tangki Bahan Bakar
2. Filter bahan Bakar
3. Primming Pump
4.. Feed pump
5. Fuel Injection Pump
6. Selang Bahan Bakar
dari tangki menuju ke
FIP
7. Pipa injeksi tekanan
tinggi ke nozzle

JOB SHEET 1
No Dokumen: Tgl Terbit: Rev 01 Hal 5-7

JOB SHEET 1

No Dokumen: Tgl Terbit: Rev 01 Hal 3-3


VII. Kesimpulan

_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________

JOB SHEET 2

No Dokumen: Tgl Terbit: Rev 01 Hal 1-7

Nama Mahasiswa : _______________________________________


NIM : ________________________________________
Kelas/ Semester : TM, /Ganjil
Mata Kuliah : Basic engine
Judul Job Sheet : Pengujian Bleeding.
Job Sheet Ke – 2 : 2 (dua)
Waktu : 1× 30 menit
Sifat : Individu atau Kelompok

I. Kompetensi:
1. Melakukan pengujian bleeding.
II. Sub Kompetensi
Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat:
1. Mempraktekkan cara mengatasi kondisi bleeding yang benar.
2. Mengenal peralatan yang digunakan saat melakukan Bleeding.
3. Mengetahui komponen saat melakukan Bleeding.
III. Alat dan Bahan:
1. Trainer Engine Diesel ISUZU 2,3.
2. Kunci kombinasi (Combination wrench) 17.
3. Wadah baskom.
4. Majun.

JOB SHEET 2

No Dokumen: Tgl Terbit: Rev 01 Hal 1-3

IV. Keselamatan Kerja


1. Hati – hati Anda bekerja dengan alat yang berat.
2. Pastikan Anda menggunakan sepatu safety.
3. Menggunakan sarung tangan.
4. Melaksanakan praktikum sesuai dengan prosedur.
5. Laporkan pada instruktur apabila ada masalah pada saat melakukan Bleeding.
V. Langkah Kerja
1. Siapkan peralatan dan perlengkapan.
2. Pastikan kondisi di bawah trainer engine diesel aman dan bersih.
3. Pastikan kondisi mesin dalam keadaan mati.
4. Lakukan START.
5. Apabila mesin tidak bisa menyala maka lakukan pemompaan pada primming
pump dengan cara ditekan sampai beberapa kali atau sampai terasa berat atau
keras.
6. Lalu beberapa kendorkan mur yang berada pada pipa injeksi tekanan tinggi dengan
menggunakan kunci kombinasi (Combination wrench) 17.
7. Apabila sudah dikendorkan maka lakukan START lagi sampai di pipa injeksi
tersebut keluar solar.
8. Kencangkan lagi mur yang ada di pipa injeksi.
9. Kembali lakukan START.
10. Bersihkan peralatan dan perlengkapan dengan majun dan tempat kan ke posisi
semula.
11. Pastikan selesai melakukan bleeding kondisi lingkungan bersih.

JOB SHEET 2

No Dokumen: Tgl Terbit: Rev 01 Hal 2-3

VI. Hasil Praktikum


1. Pastikan tidak ada udara yang terjebak didalam saluran fuel system……..
(YA/TIDAK)
2. Pengecekan Komponen Fuel system.

NO Nama Komponen yang Kondisi Kesimpulan


diperiksa Baik Rusak
1. Tangki Bahan Bakar
2. Filter bahan Bakar
3. Primming Pump
4.. Feed pump
5. Fuel Injection Pump
6. Selang Bahan Bakar
dari tangki menuju ke
FIP
7. Pipa injeksi tekanan
tinggi ke nozzle

JOB SHEET 2

No Dokumen: Tgl Terbit: Rev 01 Hal 3-3


VII. Kesimpulan

_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
JOB SHEET 2

No Dokumen: Tgl Terbit: Rev 01 Hal 1-3

Nama Mahasiswa : _______________________________________


NIM : ________________________________________
Kelas/ Semester : TM, /Ganjil
Mata Kuliah : Basic engine
Judul Job Sheet : Pengujian
Job Sheet Ke – 2 : 3 (Tiga)
Waktu : 6 × 10 menit
Sifat : Individu atau Kelompok

JOB SHEET 3

No Dokumen: Tgl Terbit: Rev 01 Hal 1-3


Lampiran 4.

Pengisian Angket
Mahasiswa
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Artha Surya Rachmawan di Lamongan tanggal 21 Juli


2001, putra ketiga dari 3 saudara dari pasangan Bapak
Jayanto dan Ibu Satini. Menyelesaikan pendidikan
formal TK Kartini 1 dan lulus tahun 2008, SDN
Tumenggungan 1 Kec. Lamongan Kab. Lamongan dan
lulus tahun 2013, SMP Wahid Hasyim Malang dan lulus
tahun 2016. SMK Negeri 6 Malang dan lulus tahun 2019.
Penulis melanjutkan pendidikan Diploma 3 dengan Program Studi Teknik
Mekatronika Konsentrasi Alat Berat di Politeknik Kota Malang pada tahun
2019 dan dilanjutkan dengan mengerjakan tugas akhir dengan judul Rancang

Bangun Trainer Diesel Engine Fuel System Sebagai Media Pembelajaran Mata
Kuliah Basic Engine. Selama kuliah penulis aktif dan ikut serta dalam kegiatan
Pengenalan Kehidupan Kampus 2019 dan UKM Futsal,UKM Probe dan
HIMATRONIKA.
Pada saat menempuh pendidikan dari SD penulis senang bermain
sepakbola dan futsal sampai saat ini . Semoga ilmu yang penulis dapatkan
selama menempuh SD sampai dengan kuliah dapat bekal untuk mengarungi
kehidupan selanjutnya. Dan ilmu yang didapatkan menjadi ilmu yang
bermanfaat dan barokah di dunia maupun di akhirat, Amin.

DATA RIWAYAT PENULIS

Nama : Artha Surya Rachmawan


Email : arthasurya.as.a@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai