Anda di halaman 1dari 53

RANCANG BANGUN FILTER PADA VACUUM PUMP

SEBAGAI PENUNJANG PRAKTIK COMPOSITES DI


HANGAR POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA

TUGAS AKHIR

Oleh:

WILDAN MUBAROK
NIT. 30419047

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK PESAWAT UDARA


POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA
2022
M RANCANG BANGUN FILTER PADA VACUUM PUMP
SEBAGAI PENUNJANG PRAKTIK COMPOSITES DI
HANGAR zPOLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA

TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya
(A.Md) pada Program Studi Diploma 3 Teknik Pesawat Udara

Oleh:

WILDAN MUBAROK
NIT. 30419047

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK PESAWAT UDARA


POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANG BANGUN FILTER PADA VACUUM PUMP SEBAGAI


PENUNJANG PRAKTIK COMPOSITES DI HANGAR POLITEKNIK
PENERBANGAN SURABAYA

Oleh:

Wildan Mubarok
NIT. 30419047

Disetujui untuk diujikan pada:


Surabaya, 1 Agustus 2022

Pembimbing 1 : RUDI FIKUS P., ST., MM ……….


NID. 196102252 016010 8 002

Pembimbing 2 : SUKAHIR, S. SiT, MT. ………..


NIP. 19740714 199803 1 001

ii
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANG BANGUN FILTER PADA VACUUM PUMP SEBAGAI


PENUNJANG PRAKTIK COMPOSITES DI HANGAR POLITEKNIK
PENERBANGAN SURABAYA

Oleh:

Wildan Mubarok
NIT. 30419047

Telah dipertahankan dan dinyatakan lulus pada Ujian Tugas Akhir


Program Pendidikan Diploma 3 Teknik Pesawat Udara
Politeknik penerbangan Surabaya
Pada tanggal: 8 Agustus 2022

Panitia Penguji:

1. Ketua : FIQQIH FAIZAH, ST, MT …………….


NIP. 19850709 200912 2 005

2. Sekretaris : Ir. AULIA REGIA SP, MM …………….


NIP. 19571023 198803 1 001

3. Anggota : RUDI FIKUS P., ST., MM …………….


NID. 196102252 016010 8 002

Ketua Program Studi


D3 Teknik Pesawat Udara

GUNAWAN SAKTI, S.T, M.T


NIP. 19881001 200912 1 003

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan hidayahNya, Tugas Akhir yang berjudul “RANCANG
BANGUN FILTER PADA VACUUM PUMP SEBAGAI PENUNJANG
PRAKTEK COMPOSITE DI HANGAR POLITEKNIK PENERBANGA
SURABAYA” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan Tugas Akhir ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat
menyelesaikan pendidikan di Politeknik Penerbangan Surabaya dan memperoleh
gelar Ahli Madya (A.Md)
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada segenap pihak yang telah
membantu selama proses penyusunan Tugas Akhir ini, terutama kepada :
1. Bapak Muhamad Andra Aditiyawarman, S.T., M.T., selaku Direktur
Politeknik Penerbangan Surabaya.
2. Bapak Gunawan Sakti, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Pesawat Udara Politeknik Penerbangan Surabaya.
3. Bapak Rudi Fikus P., ST. MM. selaku Pembimbing materi yang senantiasa
membimbing dan membantu dalam penyusunan Tugas Akhir.
4. Bapak Sukahir, S. SIT. MM. selaku pembimbing penulisan yang senantiasa
membimbing dan membantu dalam penyusunan Tugas Akhir.
5. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar Program Studi Teknik Pesawat Udara
Politeknik Penerbangan Surabaya yang selalu memberikan ilmu
pengetahuan khususnya tentang perawatan pada pesawat udara.
6. Kedua orang tua dan saudara yang telah memberikan doa, kasih sayang,
dukungan material dan non material serta dorongan semangat kepada saya
sampai terselesaikannya penulisan Tugas Akhir ini.
7. Teman-teman sekelas, atas kebersamaan dan kerjasamanya.
8. Teman-teman seangkatan dan junior, atas dukungan yang diberikan.

Tak ada gading yang tak retak. Tentunya karya tulis ini masih jauh dari
sempurna. Harapan nya semoga Proposal Tugas Akhir ini dapat memberikan
manfaat khususnya bagi taruna Politeknik Penerbangan Surabaya. Atas segala
kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan, kami memohon maaf. Saran dan
kritik membangun kami harapkan demi karya yang lebih baik di masa mendatang.

Surabaya, 1 Agustus 2022

Wildan Mubarok
NIT. 30419047

iv
ABSTRAK

RANCANG BANGUN FILTER PADA VACUUM PUMP SEBAGAI


PENUNJANG PRAKTIK COMPOSITES DI HANGAR POLITEKNIK
PENERBANGAN SURABAYA

Oleh:
Wildan Mubarok
NIT. 30419047

Perancangan ini dilatar belakangi hasil pengamatan mengenai proses belajar


mengajar taruna Politeknik Penerbangan Surabaya, saat proses praktikum mata
kuliah Aircraft Maintenance and Repair khusunya pada materi composite pada saat
proses udara pada composite di pump. Dimana fasilitas vacuum pump saat ini hanya
berupa selang dan vacuum pump, kondisi tersebut sangat memungkinkan resiko
kerusakan pada engine vacuum pump karena adanya beberapa resin yang ikut
tersedot kedalam engine. Dan jika hal tersebut tidak diperhatikan akan sangat
berpotensi menimbulkan resiko yang nantinya dapat berakibat fatal bagi engine
maupun taruna itu sendiri. Sehingga dibutuhkan pengembangan alat yang dapat
menunjang kegiatan praktek.
Metode penelitian yang digunakan yaitu “Perancangan” untuk merancang
sebuah produk, dan selanjutnya menguji hasil produk tersebut. Metode perancangan
ini dipilih karena relevan dengan tujuan dari penelitian yaitu agar dapat
menghasilkan produk tertentu. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu
Rancang Bangun Filter pada Vacuum Pump Composite.
Hasil akhir yang dirancang taruna ini yaitu filter yang dapat dioperasikan
dengan mudah pada saat pelaksanaan praktek composite. Rangkaian ini didesain
dengan menggunakan bahan material dari stainless steel yang dirangkai dan
dipasangkan clamp yang nantinya sebagai sambungan pada hose yang diarahkan
menuju ke vacuum pump. Ketika vacuum pump beroperasi, resin basah yang di
pump ke engine akan melewati tabung filter terlebih dahulu sebelum masuk ke
vacuum pump, dimana pada tabung filter tersebut resin akan mengendap. Dan
ketika pada saat pelaksanaan praktek telah selesai dilaksanakan para taruna dapat
membuka tabung filter tersebut dan membersihkan resin yang tersaring pada filter
tersebut sehingga filter dapat digunakan secara maksimal kembali pada praktek
selanjutnya.

Kata kunci: Engine, Vacuum pump, Composite, Filter

v
ABSTRACT

RANCANG BANGUN FILTER PADA VACUUM PUMP SEBAGAI PENUNJANG


PRAKTIK COMPOSITES DI HANGAR POLITEKNIK PENERBANGAN
SURABAYA

By:
HAUL CHANDRA DWI PRAKOSO
NIT. 30419035

This design was based on the results of observations regarding the teaching
and learning process of Surabaya Aviation Polytechnic cadets, during the
practicum process for the Aircraft Maintenance and Repair course, especially on
composite materials. During the process of composite air in the pump and where
the current vacuum pump facility is only a hose and an vacuum pump, this condition
allows the risk of damage to the engine vacuum pump due to some resin being
sucked into the engine. And if this is not considered, it will potentially pose a risk
which can later be fatal for the engine and the cadets themselves. So it is necessary
to develop tools that can support practical activities.
The research method used is "Design" (Planning) to design a product, and
then test the results of the product. This design method was chosen because it is
relevant to the purpose of the research, namely in order to produce certain
products. The product produced in this research is the Design of Filter on Vacuum
Pump Composite.
The final result designed by these cadets is a filter that can be operated
easily during composite practice. This series is designed using stainless steel
materials which are assembled and fitted with clamps to later be connected to the
hose that is directed to the engine vacuum pump. When the engine vacuum pump
operates, the wet resin pumped into the engine will pass through the filter tube first
before entering the vacuum pump, where the resin will settle in the filter tube. And
when the practice has been completed, the cadets can open the filter tube and clean
the resin that is filtered in the filter so that the filter can be used optimally again in
the next practice.

Keywords: Engine, Vacuum pump, Composite, Filter

vi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHA............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
ABSTAK .......................................................................................................... v
ABSTRACT ....................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi

BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................... 1


1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ....................................................................... 2
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................... 3
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................... 3

BAB 2. LANDASAN TEORI ....................................................................... 5


2.1 Composites ............................................................................... 5
2.1.1 Klasifikasi Composite................................................... 6
2.1.2 Bahan Utama Bahan Composite ................................... 6
2.2 Vacuum Pump ........................................................................... 8
2.2.1 Klasifikasi Vacuum Pump ............................................ 9
2.3 Filter ......................................................................................... 11
2.3.1 Macam – Macam Filter ................................................ 12
2.4 Hose .......................................................................................... 13
2.4.1 Macam – Macam Selang Hidrolik................................ 14
2.5 Pressure Gauge ........................................................................ 17
2.5.1 Prinsip Kerja ................................................................. 17
2.5.2 Jenis Berdasarkan Fungsi ............................................. 18
2.6 Resin ......................................................................................... 19
2.6.1 Variasi Resin ................................................................ 19
2.7 Penelitian Terdahulu ................................................................. 20

BAB 3. METODE PENELITIAN................................................................. 22


3.1 Desain Penelitian ...................................................................... 22
3.2 Kondisi Saat Ini ........................................................................ 23
3.3 Kondisi yang Diinginkan.......................................................... 23
3.4 Perancangan Alat ...................................................................... 24
3.2.1 Desain Alat ................................................................... 24
3.2.2 Komponen Alat ............................................................ 24

vii
3.2.3 Cara Kerja Alat ............................................................. 25
3.5 Teknik Pengujian Alat .............................................................. 26
3.6 Teknik Analisis Data ................................................................ 26
3.7 Prosedur Perawatan Alat .......................................................... 27
3.8 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 27

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 28


4.1 Hasil Penelitian ......................................................................... 28
4.1.1 Spesifikasi Filter Vacuum Pump .................................. 28
4.1.2 Penentuan Bahan Material dan Komponen .................. 29
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 30
4.2.1 Uji Alat ......................................................................... 30
4.2.2 Perbandingan Bahan ..................................................... 32
4.2.3 Pengujian Efisiensi Waktu ........................................... 33
4.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Alat .................................. 34

BAB 5. PENUTUP........................................................................................ 35
5.1 Simpulan .................................................................................... 35
5.2 Saran .......................................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 37


LAMPIRAN .....................................................................................................

viii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Ilustrasi Composite ................................................................... 5
Gambar 2.2 Vacuum Pump .......................................................................... 8
Gambar 2.3 Prinsip Kerja Vacuum Pump .................................................... 9
Gambar 2.4 Turbomoleculat Vacuum Pump ................................................ 11
Gambar 2.5 Selang Hidrolik ......................................................................... 14
Gambar 2.6 Selang Hidrolik PFTE............................................................... 15
Gambar 2.7 Selang Spital ............................................................................. 15
Gambar 2.8 Selang Termoplastik ................................................................. 16
Gambar 2.9 Compressed Air Hose ............................................................... 16
Gambar 2.10 Pressure Gauge ......................................................................... 17
Gambar 2.11 Contoh Kerja Pressure Gauge ................................................... 18
Gambar 3.1 Alur Desain Penelitian .............................................................. 22
Gambar 3.2 Desain 3D Filter Equipment ..................................................... 24
Gambar 4.1 Nepel ......................................................................................... 30
Gambar 4.2 Diagram Efisiensi Waktu .......................................................... 33

ix
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Penjelasan Bagian – Bagian Desain Alat ...................................... 25
Tabel 3.2 Waktu Perencanaan Penelitian ...................................................... 28
Tabel 4.1 Spesifikasi Filter Vacuum Pump ................................................... 29
Tabel 4.2 Pengujian dengan 2 Bahan ............................................................ 31
Tabel 4.3 Pengujian Perbandingan Bahan ..................................................... 32
Tabel 3.2 Waktu Perencanaan Penelitian ...................................................... 28

x
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran A. Desain Alat 2D Tampak Atas ...................................................
Lampiran A. Waktu Perencanaan Penelitian .................................................
Lampiran A. Ukuran Alat Peraga...................................................................

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Politeknik Penerbangan Surabaya merupakan salah satu wadah Pendidikan
Diploma kedinasan di Indonesia yang berada dibawah naungan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDM). Penyelenggara
Pendidikan yang terdiri dari berbagai progam studi, salah satunya Teknik Pesawat
Udara (TPU). Progam Studi ini mendidik taruna untuk menjadi tenaga ahli di
bidang perawatan pesawat udara yang kompeten dan berkualitas. Sehingga
nantinya akan mendapatkan SKP (licence) AI Airframe, A2 Helicopter, A3 Piston
Engine, A4 Gas Turbine Engine, C1 Radio and Electronics, C2 Instrument, dan C4
Electrical.
Progam Studi Diploma Teknik Pesawat Udara telah disetujui oleh
Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU)
Kementrian Perhubungan Approval NO. AMTO 147/1000 untuk melaksanakan
pelatihan khusus di bidang perawatan pesawat udara. Dengan berdasarkan (Civil
Aviation Safety Regulation) CASR 147 AMTO (Aircraft Maintenance Training
Organization). Pelaksanaan pembelajaran progam Diploma 3 taruna tingkat 3 di
semester 5 mendapat mata kuliah Aircraft Maintenance and Repair. Pada mata
kuliah Aircraft Maintenance and Repair taruna mendapat materi teori dan praktek
mengenai Composites. Dan pada saat kegiatan praktek taruna diwajibkan
memahami dan mengerti tentang prosedur, pengoperasian dan perawatan fasilitas
penunjang praktek composites sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
SOP merupakan hal yang sangat penting dan diutamakan di dunia kerja agar
menghasilkan standarisasi yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan namu
tetao menjamin factor yang lain seperti Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Hal tersebut dapat dimulai dari dunia Pendidikan yang nantinya bermanfaat dan
dapat diterapkan didunia pekerjaan. Dan Politeknik Penerbangan Surabaya sangat
memperhatikan mengenai SOP dan K3 khususnya pada saat praktikum composites,
dengan adanya equipment penunjang fasilitas praktik taruna sebagai salah satu
1
2

bentuk dari SOP dan K3 agar tidak terjadi hal yang dapat merugikan taruna atau
siapapun yang melaksanakan praktik tersebut.
Pada praktik composites ada prosedur yang disitu taruna diharuskan untuk
menghilangkan udara pada tiap lapisan resin agar tidak terdapat udara sehingga
composites yang dihasilkan keras dan padat. Untuk melakukan hal tersebut taruna
menggunakan vacuum pump agar mendapatkan hasil yang diinginkan.
Fasilitas vacuum pump saat ini hanya berupa selang dan engine vacuum
pump, dimana kondisi tersebut sangat memungkinkan resiko kerusakan pada
engine vacuum pump karena adanya beberapa resin yang ikut tersedot kedalam
engine. Dan jika hal tersebut tidak diperhatikan akan sangat berpotensi
menimbulkan resiko yang nantinya dapat berakibat fatal bagi engine maupun taruna
itu sendiri. Sehingga dibutuhkan pengembangan alat yang dapat menunjang
kegiatan praktek.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka taruna mengambil judul tugas
akhir “RANCANG BANGUN FILTER PADA VACUUM PUMP SEBAGAI
PENUNJANG PRAKTIK COMPOSITES DI HANGAR POLITEKNIK
PENERBANGAN SURABAYA”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pokok masalah yang telah dipaparkan diatas, maka masalah
yang terjadi dapat dirumuskan :
1. Bagaimana rancangan filter equipment yang efektif dan meminimalisir
resiko kerusakan pada engine vacuum pump bekerja?

1.3 Batasan Masalah


Agar dalam penyusunan tugas akhir mempunyai tujuan yang jelas dan dapat
tercapai, maka taruna membatasi ruang lingkup permasalahan, yaitu :
1. Penelitian yang dilakukan hanya terbatas pada rancangan alat filter engine
vacuum pump. Yang bertujuan mengurangi kerusakan pada engine vacuum
pump dan menjadikan praktek composites lebih efisien.
2. Pelaksanaan pembuatan filter pada Vacuum Pump Value VE 280 N 1 HP di
3

composites shop Politeknik Penerbangan Surabaya.

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, taruna mempunyai
beberapa tujuan didalamnya, yaitu:
1. Sebagai salah satu syarat untuk menempuh tugas akhir Pendidikan Diploma
3 Teknik Pesawat Udara di Politeknik Penerbangan Surabaya.
2. Rancang bangun filter pada vacuum pump untuk meminimalisir kerusakan
pada engine-Nya.
3. Untuk membantu taruna dalam praktek composites di Politeknik
Penerbangan Surabaya.

1.5 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat penyusunan rancangan alat dari penulisan tugas akhir ini
adalah untuk mempermudah taruna dan merawat vacuum pump sebagai fasilitas
penunjang pembelajaran di Politeknik Penerbangan Surabaya.

1.6 Sistematika Penelitian


Adapun urutan – urutan penulisan yang akan taruna gunakan dalam
penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, Batasan
masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORI


Bab ini berisi tentang teori – teori yang menjelaskan mengenai rancangan
alat filter yang akan diaplikasikan pada vacuum pump composites.
4

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN


Bab ini menerangkan dan menguraikan tentang rancangan pembuatan alat
filter serta prinsip kerja dari rancangan agar dapat diaplikasikan pada
vacuum pump composites.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN


Bab ini menjelaskan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil TA
hendaknya dalam bentuk table, grafik, foto/gambar atau bentuk lainnya.
Pembahasan tentang hasil yang diperoleh dibuat penjelasan teoritik baik
secara kualitatif, kuantitatif, atau statistik.

BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan serta hasil yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan jawaban tujuan dari TA. Saran disampaikan agar kedepannya
dapat dilakukan penelitian lebih baik lagi atau daoat mengembangkan
penelitian yang sudah dilaksanakan sebelumnya.
BAB II
LANDASAN TEORI

Dalam penyusunan tugas akhir berdasarkan latar belakang dapat


dilaksanakan tinjauan pustaka dan dasar teori sebagai referensi dalam penulisan.
Pada bab ini akan dibahas teori dasar dan pengenalan sebagai penunjang dalam
rancangan pembuatan filter untuk vacuum pump composites. Beberapa teori yang
akan dijabarkan adalah komponen yang akan digunakan pada rancangan filter pada
vacuum pump composites.
2.1 Composites
Komposit merupakan material rekayasa baru yang dibentuk dari campuran
dua atau lebih material baku. Komposit dibuat dari dua kombinasi material atau
lebih yang memiliki fasa berbeda yang dimana hasilnya akan memiliki kelebihan
material yang lebih baik dari sebelumnya. Composite terbentuk jika ada dua atau
lebh material yang dikombinasikan dalam skala makroskopis. Namun jika material
tersebut dikombinasikan secara mikoroskopis (molekular level) maka disebut
sebagai alloy atau paduan, berikut ilustrsi composite pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Ilustrasi Composite (A.B. Nair,2014)

Karakteristik komposit dipengaruhi oleh struktur dan bentuk komposit, dan


sifat dari komposit akan meningkat apabila terjadi interaksi antara penyusun.
Material komposit terdiri lebih dari satu tipe material dan dirancang untuk
mendapatkan kombinasi karakteristik terbaik dari setiap komponen penyusunnya.
Dibanding dengan material konvensional,
Material komposit memiliki banyak kelebihan dari material lain, seperti
berat yang lebih ringan, dan kekuatan yang lebih tinggi, tahan korosi akan

5
6

korosi, dan biaya perakitan yang lebih murah. Komposit serat karbon memiliki
kekuatan daya tarik lebih tinggi daripada semua paduan logam. Oleh karena itu
berat pesawat yang dihasilkan lebih ringan, dengan daya angkut lebih besar, jarak
tempuh yang lebih jauh, dan hemat bahan bakar.
2.1.1 Klasifikasi Composite
1. Composite Partikel
Komposit Partikel tersusun dari serbuk penguat atau partikel yang
digunakan untuk meningkatkan daya kuat material.
2. Composite Fiber
Komposit fiber merupakan komposit yang terbentuk dari bahan bahan serat
untuk menahan kekuatan, jenis serat menjadi faktor utama dalam kuat atau
lemahnya komposit fiber.
3. Komposit Struktural
Komposit structural terbentuk dari material penguat yang berbentuk
lembaran.

2.1.2 Bahan Utama Komponen Composite


2.1.2.1 Matrix (Continous Phase)
Matriks merupakan komponen yang bersifat lunak, elastis, dan tahan lama,
namun ketika komponen tersebut telah mencapai titik akan mengikat serat
(reinforcement). Pada umumnya bahan matriks merupakan komponen dominan
pada pembentukan composite. Selain sebagai pengikat serat, matriks memiliki
fungsi lain seperti :
1. Meratakan tekanan tegangan yang diterima oleh serat
2. Melindungu serat dari gesekan mekanik dan kondisi lingkungan yang buruk
3. Menahan posisi serat
4. Menstabilkan komponen setelah proses manufaktur
Bahan dasar matriks pada umunya adalah polimer atau plastic yang terdiri
dari dua jenis plastic yang berbeda yaitu thermoplastic dan thermoset, berikut
jabaran singkatnya :
7

1. Thermoplastic
Bahan ini merupakan jenis plastic yang dapat dilunakkan jika ditempatkan
di tempat panas dan akan keras. Thermoplastic dapat tahan di suhu tinggi hingga
260° C dan anti karat. Beberapa contoh dari bahan thermoplastic adalah resin
polyethylene, polystyrene, polypropylene, polyamide (nilon), pvc, dan resin
polysulfones.
2. Thermoset
Jenis plastik ini sering digunakan pada pembuatan komposit yang
menggunakan penguat serat dan serbuk. Berbeda dengan thermosplastic, bahan ini
bersifat permanen karena tidak akan berubah di suhu apapun. Contoh dari thermoset
adalah polyester, fenol, epoksi, resin polyurethane, dan lainnya.
2.1.2.2 Reinforcement (Discontinuous Phase)
Komponen ini merupakan bahan penguat pada material composite. Pada
umumnya bahan ini tidak melebihi 50% dari bahan matrix, karena campuran kedua
komponen tidak akan maksimal jika komponen tersebut berlebihan, sehingga
mengakibatkan turunnya kualitas composite yang dihasilkan. Untuk menghasilkan
bahan komposit berkualitas, maka presentase komponen reinforcement yang
memiliki mechanical properties harus lebih rendah dari bahan matrix. Bahan ini
memiliki kualitas daya tarik yang baik karena terbentuk dari serat. Namun bahan
ini memiliki kekurangan yaitu tidak dapat digunakan pada suhu yang tinggi.
Bahan reinforcement sendiri dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Continously reinforce
Bentuk dari bahan ini adalah serat memanjang yang pada umumnya terbuat
dari bahan alami dan sintetis. Contoh serat alami adalah serabut kelapa, sutera, rami,
bahkan eceng gondok. Sedangkan contoh dari serat sintetis yaitu seperti fiberglass,
karbon, nilon dan alumunium.
2. Discontinously reinforced
Serat ini dapat juga disebut sebagai bahan serat pendek, karena serat ini
tidak memiliki bentuk memanjang
8

2.2 Vacuum Pump


Pompa vakum merupakan alat untuk mengeluarkan molekul- molekul gas
dari dalam suatu ruangan tertutup untuk mendapatkan tekanan vakum, Pompa
vakum adalah salah satu komponen yang sering digunakan di beberapa industri
besar seperti pabrik lampu, vacuum coating pada kaca, pabrik komponen-
komponen elektronik, pemurnian oli bahkan hingga alat-alat kesehatan seperti
radiotherapy, radiotherapy, radiosurgery, dan radiopharmacy. Berikut salah satu
vacuum pump yang ada di lab composite hangar Politeknik Penerbangan Surabaya
pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Vacuum Pump (sumber : dokumentasi penulis, 2021)

Fungsi umum pada vacuum pump adalah membuat vacuum pada condenser
saat turbin atau generator beroperasi, dimana uap bekas yang telah digunakan untuk
memutar turbin sisi LP terakhir akan melewati sisi last blade, untuk mempercepat
terjadinya kondensasi menjadi air lagi dengan jalan didalam condenser harus dibuat
vacuum, yaitu uap akan turun dan menyentuh dinding tube condenser sisi luar dan
tube condenser sisi dalam dialiri oleh media pendingin (air laut) yang dipompa oleh
CWP.
9

2.2.1 Klasifikasi Vacuum Pump


2.2.1.1 Positive Displacement
Pompa vakum ini menggunakan cara mekanis untuk mengekspansi sebuah
volume secara terus-menerus, mengalirkan gas melalui pompa tersebut, men-
sealing ruang volume sistem, dan membuang gas ke atsmosfer.
Prinsip dari pompa ini adalah dengan jalan mengekspansi volume ruang
oleh pompa sehingga terjadi penurunan tekanan vakum parsial. Sistem sealing
mencegah gas masuk ke dalam ruang tersebut. Jika dilakukan secara siklis dan
berkali-kali, maka vakum akan terbentuk dari ruangan tersebut.
Salah satu aplikasi pompa ini yang paling sederhana adalah pompa air
manual. Untuk mengangkat air dari dalam tanah, berbentuk ruang vakum pada sisi
keluaran air, sehingga dapat terhisap naik ke atas. Berikut penjlsan prinsip kerja
vacuum pump tipe positive displacement di gambar 2.3.

Gambar 2.3 Prinsip Kerja Vacuum Pump Positive Displacement (2019 |


https://bicaíatentangpembangkit.blogspot.com. diakses 23 desember 2021)

Berikut adalah pompa vakum yang termasuk ke dalam tipe positive displacement :
1. Rotary vane pump (yang paling banyak digunakan)
2. Pompa diafragma
3. Liquid ring pump
4. Piston pump
5. Scroll pump
10

6. Screw pump
7. Wankel pump
8. External vane pump
9. Roots blower
10. Roots blower
11. Multistage Roots pump
12. Toepler pump
13. Lobe pump

2.2.1.2 Momentum Transfer Pump


Pompa vakum ini menggunakan sistem jet fluida kecepatan tinggi, atau
menggunakan sudu putar kecepatan tinggi untuk menghisap gas dari sebuah ruang
tertutup.
Pompa vakum dengan metode ini dapat menghasilkan tekanan vakum yang
sangat tinggi. Metodenya adalah dengan jalan mengakselerasi molekul gas dari sisi
rendah ke tekanan tinggi. Sesuai dengan hokum dinamika fluida, molekul fluida
yang berada pada tekanan atsmosfer akan saling mendorong dengan molekul fluida
tetangganya dan menciptakan aliran fluida. Namun pada saat jarak antara molekul
fuida sangat jauh, maka molekul tersebut lebih cenderung berinteraksi dengan
dinding ruangannya daripada dengan molekul sesamanya. Fenomena inilah yang
menjadi dasar penggunaan pompa vakum momentum transfer. Yang mana semakin
vakum tekanan didalam ruang, akan semakin tinggi efisiensi pompa ini.
Dikarenakan secara desain pompa ini tidak menggunakan sistem seal antara
ruang vakum pompa ruang luar, maka sangat dimungkinkan akan terjadi stall
padanya. Untuk itu pada penggunaannya diperlukan ruangan selanjutnya yang
bertekanan lebih rendah dari atsmosfer dan terpasang di sisi keluaran pompa vakum
ini. Yang termasuk ke dalam pompa jenis ini adalah pompa difusi dan pompa
turbomolecular, contoh sistem momentum transfer pump pada gambar 2.4.
11

Gambar 2.4 Turbomoleculat Vacuum Pump (2019 |


bicaíatentangpembangkit.blogspot.com. diakses 23 desember 2021)

2.2.1.3 Entrapment Vacuum Pump


Pompa vakum ini menggunakan suatu zat padat atau zat adsorber tertentu
untuk mengikat gas di dalam ruangan tertutup. Pompa jenis ini menggunakan
metode-metode kimia ataupun fisik untuk mengikat fluida (gas) dengan tujuan
menghasilkan tekanan vakum. Ada berbagai jenis pompa vakum entrapment, yaitu:
1. Cryopump : Pompa vakum dengan jalan mengikat uap air atau gas di suatu
ruangan menggunakan sebuah permukaan yang dingin.
2. Pompa kimia : yang mengikat gas untuk bereaksi dan membentuk padatan.
3. Pompa ionsiasi : mengionsiasi gas dengan menggunakan potensial
bertegangan tinggi, sehingga gas tersebut terakselerasi menuju electrode
pengumpul.

2.3 Filter
Filter merupakan sebuah rangkaian penyaring untuk menghilangkan
frekuensi yang berbeda dari suatu pita frekuensi yang mengalir. Istilah lain yaitu
rangkaian yang dapat membedakan antara frekuensi yang diinginkan dan frekuensi
yang akan ditahan atau dibuang, atau juga untuk membedakan partikel padat dari
suatu gas atau cairan.
12

Komponen pasif (R, L, C) dan komponen aktif (Op-Amp, transistor)


digunakan untuk merancang rangkaian filter. Perbedaan dari komponen tersebut
adalah pada komponen aktif lebih membutuhkan sumber agar dapat beroperasi,
sedangkan komponen pasif tidak membutuhkan sumber lagi agar dapat beroperasi.
2.3.1 Macam-Macam Filter
2.3.1.1 Klasifikasi berdasarkan sifat penguatannya
a. Filter aktif
Filter aktif adalah filter yang menggunakan rangkaian komponen-
komponen elektronik aktif. Komponen penyusunnya terdiri dari op-amp, transistor,
dan komponen lainnya. Oleh karena itu filter dapat dibuat dengan performansi
bagus dengan komponen yang relatif sederhana. Kelebihan dari rangkaian filter
aktif ini adalah ukurannya sangat kecil, ringan, lebih terjangkau, dan lebih fleksibel
dala perancangan. Sedangkan kekurangannya yaitu menghasilkan panas pada
komponen yang dihasilkan, terdapatnya pembatasan frekuensi dari komponen yang
digunakan sehingga pengaplikasian untuk frekuensi tinggi terbatas.
b. Filter pasif
Filter pasif adalah rangkaian filter yang menggunakan komponen-
komponen elektronik pasif saja. Dimana komponen pasif itu adalah inductor,
kapasitor, dan resistor. Kelebihan dari rangkaian ini adalah tidak mendapatkan
begitu banyak noise karena tidak ada penguatan, dan digunakan untuk frekuensi
tinggi. Sedangkan kerugiannya adalah tidak dapat menguatkan sinyal, sulit untuk
merangcang filter yang kualitasnya/responya baik.
2.3.1.2 Berdasarkan daerah frekuensi yang dilewatkan
Dibidang elektronika khususnya untuk elektronika analog. Filter sering
digunakan untuk meloloskan frekuensi yang dikehendaki atau menahan frekuensi
yang tidak dikehendaki. Filter yang digunakan dikelompokean menjadi 4 jenis :
a. Filter lolos rendah (Low pass Filter)
Filter yang digunakan untuk meneruskan sinyal berfrekuensi rendah dan
meredam sinyal berfrekuensi tinggi, sinyal yang berupa sinyal listrik seperti
perubahan tegangan maupun data-data digital seperti citra dan suara
13

b. Filter lolos tinggi (High Pass Filter)


Jenis filter yang melewatkan frekuensi tinggi, tetapi mengurangi amplitude
frekuensi yang lebih rendah daripada frekuensi cutoff. Nilai-nilai pengurangan
untuk frekuensi berbeda-beda untuk tiap- tiap filter ini. Terkadang filter ini disebut
low cut filter, bass cut filter atau rumble filter yang juga sering digunakan dala
aplikasi audio.
c. Filter lolos rentang (Band Pass Filter)
Filter ini merupakan perangkat yang melewati frekuensi dalam kisaran
tertentu dan menolak (attenuates) frekuensi di luar kisaran tersebut. Contoh dari
analog elektronik band pass filter adalah sirkuit RLC (a resistor–induktor–
kapasitor sirkuit). Filter ini juga dapat dibuat dengan menggabungkan pass filter
rendah dengan pass filter tinggi.
d. Filter tolah rentang (Band Stop Filter)
filter band-stop atau band-penolakan filter adalah filter yang melewati
frekuensi paling tidak berubah, tetapi attenuates mereka dalam rentang tertentu ke
tingkat yang sangat rendah. Ini adalah kebalikan dari filter band-pass

2.3.1.3 Berdasarkan bentuk respon frekuensi terhadap gain


1. Filter Bessel (Maximally Flat Time Delay)
2. Filter Cauer (Eliptic)
3. Filter Butterworth (Maximally Flat)
4. Filter Chebyshev (Tchebycheff)
Filter-filter tersebut merupakan dasar untuk mendesain bermacam-macam
kegunaan yang kita kenal dalam kehidupan sehari- hari yaitu : equalizer, crossover,
dan lain-lain.
2.4 Hose
Hydraulic hose atau selang hidrolik adalah salah satu equipment yang
berfungsi sebagai air hydraulic sesuai dengan tekanan yang diinginan. Pada
umumnya, equipment ini berbahan dasar karet sintetis, termoplastik atau teflon
yang diperkuat bahannya dengan menggunakan kawat. Dengan material tersebut,
selang tidak akan mudah rusak atau terkelupas meskipun bertekanan tinggi atau
14

panas. Selain perindustrian, selang hidrolik juga banyak digunakan berbagai bidang
pertambangan, pertanian, kontrusi pembangunan, maupun proses praktikum taruna
Politeknik Penerbangan Surabaya. Berikut salah satu contoh hose di lab composite
hangar Politeknik Penerbangan Surabaya pada gambar 2.5.

Gambar 2.5 Selang hidrolik (sumber : dokumentasi penulis, 2021)

2.4.1 Macam – Macam Selang Hidrolik


1. Selang Hidrolik PTFE (PTFE Hydraulic Hose)
Jenis ini terbuat dari ahan politerafluoroetilena (PTFE) sehingga selang
jenis ini tahan terhadap bahan kimia hingga kondisi lingkungan ekstrem. Selang
jenis ini memiliki tingkat kofisien dengan gesekan rendah, dapat beradaptasi di
berbagai cuaca, ramah lingkungan, dan tahan lama. Berikut contoh selang hidrolik
model PTFE pada gambar 2.6.
15

Gambar 2.6 Selang hdirolik PTFE (2017 | https://www.selangpedia.com , diaksses


pada 10 desember 2021)

2. Spiral Wire Hose


Selang jenis ini tahan lama dan dapat bertahan pada cuaca yang ekstrem.
Tipe ini dilengkapi dengan nut segiempat dan segienam, sehingga saat
diaplikasikan pada engine tidak akan longgar, berikut contoh Spiral Wire Hose pada
gambar 2.7.

Gambar 2.7 Selang Spiral (2018 | https://www.pabrikselang.com , diakses pada 10


desember 2021)
16

3. Selang Termoplastik
Selang ini merupakan jenis selang yang banyak dipakai untuk menyalurkan
cairan hidrolik dan gas bumi. Selang ini sering digunakan pada industri
pertambangan, berikut contoh selang termoplastik pada pada gambar 2.8.

Gambar 2.8 Selang termoplastik (2018 | http://www.id.aliexpress.com , diakses


pada 10 desember 2021)

4. Selang Rem Udara (Air Brake/Compressed Air)


Selang ini memilik kesamaan dengan selang termoplastik. Perbedaannya
pada selang ini ada pada bagian tengah lingkaran yang lebih tebal. Selang ini
dilengkapi dengan standar emisi bagus dan kuat, berikut contoh gambar selang rem
udara pada gambar 2.9.

Gambar 2.9 Compressed air hose (2019 | https://www.cejn.com , diakses pada 10


desember 2021)
17

2.5 Pressure Gauge


Pressure gauge merupakan alat pengukur sebuah tekanan fluida berupa cair
atau gas pada sebuah tabung tertutup. Tekanan yang diukur memiliki satuan yaitu
psi (pound per square inch), psf (pound per square foot), mmHg (millimeter og
mercury), inHg (inch of mercury), bar, atm (atmosphere), dan N/m^2 (pascal).
Pada umumnya pressure gauge digunakan pada vacuum equipment, kompresor
udara, tabung gas medis maupun alat pemadam kebakaran, selain menunjukan
dalam bentuk visual, pressure gauge juga dapat di konfigurasi pada progam listrik.
Pressure Gauge mengontrol tekanan dalam batas yang diperlukan sesuai kebutuhan,
karena jika tekanan melebihi batas dan tidak diketahui dalam waktu yang lama
maka akan membahayakan bagi keselamatan penggunanya.
Pressure gauge terdiri dari 2 jenis, yaitu analog dan digital. Pada pressure gauge
digital mengubah AC menjadi DC, tekanan yang diukur ditransmisikan ke sensor
tekanan, pengukur seperti ini pada umumnya dilengkapi dengan LCD kecil, berikut
contoh indicator pressure gauge di hangar Politeknik Penerbangan Surabaya pada
gambar 2.10.

Gambar 2.10 Pressure Gauge (sumber : dokumentasi penulis, 2021)

2.5.1 Prinsip Kerja


Pada hokum Hooke menyatakan bahwa gaya yang diperlukan untuk
mengompres skala pegas secara linier berkaitan dengan jarak ekstensi atau
18

kompresi. Ada tekanan dalam dan luar, jadi ketika teknan diterapkan permukaan
benda, itu lebih kepada sisi dalam karena area tekanan lebih kecil.
(instrumiweb.2021), contoh proses kerja pressure gauge pada gambar 2.11.

Gambar 2.11 Contoh proses kerja pressure gauge (sumber : dokumentasi penulis,
2021)

2.5.2 Jenis Berdasarkan Fungs


1. Industrial Pressure Gauge
Pada umumnya terbuat dari material stainless steel yang dirancang agar
dapat memenuhi kebutuhan industri sepetri bahan bakar, minyak, gas, dan industri
minyak lainnya. Jenis ini cocok untuk pengukuran tekanan tampa menghalangi
sistem tekanan dari perangkat yang akan diukur.
2. Process Pressure Gauge
Jenis ini memiliki kelebihan yaitu tahan terhadap lingkungan ekstrim,
seperti contohnya pada industri petrokimia dan semacamnya. Jenis ini paling sering
digunakan pada industry gas, minyak, serta industri kimia lainnya.
19

3. High Precision Test Gauges


Pada umumnya digunakan pada industri yang memerlukan kalibrasi secara
detail dan akurat. Jenis ini biasnya juga dibantu dengan adanya teknologi digital
guna menghindari kesalahan dalam pengukuran skala.
4. Differential Gauges dan Duplex Gauges
Jenis ini didesain secara khusus untuk diaplikasikan pada industri bahan
bakar alternative, kimia, minyak dan gas, hingga industry penanganan udara. Kedua
jenis tersebut mampu mengukur tiga jenis tekanan yaitu tinggi, rendah, dan static.
2.6 Resin
Resin adalah sebuah campuran dari berbagai senyawa kompleks seperti
alkohol, asam resnat dan resnotannol ester. Resin merupakan hasil dari eksudasi
tumbuhan secara alami atau buatan. Sifatnya padat, bening, kusam, mengkilat,
rapuh, dan bisa meleleh atau mudah terbakar saat terkena panas.
Salah satu sumber utama pembuatan resin adalah berasal dari getah berbagai
macam pohon, seperti pohon konifer atau pohon kunjung. Untuk mendapatkan
tekstur yang kuat, campurapn getah pohon tersebut dicampurkan dengan berbagai
unsur kimiawo lainnya hingga menghasilkan bahan yang kuat
2.6.1 Variasi Resin
a. Epoxy
Epoxy merupakan salah satu variasi resin yang paling banyak digunakan.
Waktu cetak dan pengeringan yang sangat singkat juga menjadikan bahan ini sangat
disukai. Resin yang terbuat dari bahan epoxy juga aman untuk digunakan, tidak
beracun apabila terhirup dan Anda tidak membutuhkan masker khusus untuk
mengerjakannya
b. Polyester
Polyester atau bisa disebut juga sebagai fiberglass merupakan salah satu
variasi resin yang dijual dengan harga sangat murah. Resin polyester yang mengeras
bisa menghasilkan permukaan yang sangat keras dan kuat. Aroma yang dihasilkan
dari resin ini bisa sangat berbahaya, gunakan masker apabila sedang menggunakan
polyester.
20

c. Polyurethane
Polyurethane merupakan variasi resin yang mampu menghasilkan lapisan
transparan yang kuat. Bahan ini juga termasuk ke dalam salah satu bahan yang
sangat cepat untuk mengering sehingga Anda tidak perlu berlama-lama untuk
mendiamkannya. Perlu diperhatikan bahwa polyurethane sangat berbahaya apabila
dihirup.
d. Silicone
Resin yang terbuat dari bahan silikon menghasilkan material layaknya
seperti karet yang empuk. Berbeda dari bahan lainnya, silikon tidak akan
menghasilkan cetakan yang keras. Bahan ini juga cukup aman untuk digunakan,
pastikan untuk menggunakan sarung tangan ketika sedang mengaplikasikannya.

2.7 Penelitian Terdahulu


1. Xiang Mei, et al (2021) dalam penelitiannya pada Air limbah resin urea-
formaldehida (UFR) yang mengandung formaldehida (FA) dan urea yang
dihasilkan dari produksi dan pemanfaatan UFR berbahaya bagi manusia dan
lingkungan. Untuk meningkatkan efisiensi energi perawatan air limbah UFR
beracun tanpa menghasilkan polusi sekunder, reaktor biofilm membran aerasi
pelat bertekanan rendah (PMABR) baru dikembangkan, dan sistem gabungan
yang terdiri dari PMABR dan filter aerasi biologis (BAF) dibangun. Dalam
sistem gabungan, PMABR merealisasikan konversi FA dan urea hidrolisis,
amonium nitrogen (NH4+-N) dalam limbah PMABR secara efisien dinitrifikasi
dalam BAF, dan produk antara metanol dan asam lemak volatil (VFA) di
PMABR digunakan sebagai karbon organic sumber untuk denitrifikasi nitrogen
nitrat (NO3-N). Ketika tekanan aerasi membran adalah 0,50 kPa dan
pembebanan area membran polutan influen PMABR adalah 11,24 g FA/(m2 d)
dan 11,98 g urea/(m2 d), tingkat penghapusan FA, permintaan oksigen kimia
(COD) dan nitrogen total (TN) dalam sistem gabungan tercapai 100%, 96,68%
dan 81,84%, masing-masing. PMABR tekanan aerasi rendah sebagian besar
mengurangi energi aerasi konsumsi dan menyediakan sumber karbon organik
dan kondisi lingkungan untuk denitrifikasi. Itu kombinasi PMABR dan BAF
21

dapat mewujudkan pengolahan air limbah UFR beracun yang lebih bersih
dengan cara yang ekonomis tata krama.

2. Irwan Hadi, (2012) dalam penelitiannya yang berjudul ‘Rancang Bangun Filter
Portabel’ menjelaskan bahwa sarana dan prasarana menjadi faktor utama
pembelajaran di labolatorium. Salah satu contohnya adalah modul- modul folter
yang dijadikan referensi di lab. Modul disediakan dengan bentuk rangkaian dala
modul dan ditempatkan dalam satu penyimpanan kotak besar. Namun peneliti
mencoba merangkai filter menjadi lebih efisien. Modul akan ditempatkan di
empat bagian yaitu low pass filter, high pass filter, dan band stop filter yang
digabung pada ke dalam satu papan PCB. Maka dengan begitu sebagai input
hanya dapat memasukan dua kabel dan sebagai output dua kabel untuk satu jenis
filter. Filter tersebut digunakan untuk frekuensi tinggi sesuai dengan sifat filter
yaitu pasif yang susunan komponennya resistor, kapasitor, dan konduktor.
Untuk jenis filter pasif ini, pengukuran hanya dlakukan dengan hanya memakai
signal generator sebagai frekuensi input dan oscilloscope sebagai output, karena
untuk filter pasif tidak perlu memasukan tegangan satu power supply seperti
pada filter aktif.
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini taruna akan menjelaskan tentang tahapan – tahapan mengenai
rancangan pembuatan filter pada vacuum pump.

3.1 Desain Penelitian

Gambar 3.1 Alur Desain Penelitian

22
23

3.2 Kondisi Saat Ini


Salah satu fasilitas penunjang praktek yang sering digunakan oleh pra tarun
Teknik Pesawat Udara untuk materi composites adalah vacuum pump. Pada saat
pelaksanaan kegiatan praktek composites ada beberapa prosedur yang telah
ditetapkan dan harus dilaksanakan, agar pada saat pelaksanaan kegiatan praktek
tidak terjadi hal – hal yang dapat merugikan taruna dan mendapatkan hasil yang
maksimal dari praktek tersebut.
Kondisi vacuum pump saat ini untuk praktek composite yang ada di
Politeknik Penerbangan Surabaya hanya berupa hose yang disalurkan langsung ke
engine vacuum pump. Sehingga hal tersebut menyebabkan beberapa resiko yang
terjadi, contohnya pada saat udara pada composites di pump dengan pressure gauge
yang telah ditentukan memungkinkan beberapa resin yang masih belim kering
masuk ke dalam engine vacuum pump melalui hose yang dipasang. Dan apabila
pada saat pelaksaan praktek composite taruna diberi waktu yang singkat oleh
instruktur atau dosen maka untuk melakukan pump pada composite dibutuhkan
pressure gauge yang tinggi sehingga resin basah yang masuk melalui hose akan
semakin banyak tentunya. Hal tersebut jika terus menerus terjadi makan akan
membuat fasilitas penunjang praktek tersebut tidak dapat beroperasi dengan
maksimal secara waktu yang berkepanjangan yang tentunya akan merugikan taruna
yang melaksanaan praktek maupun alat praktek tersebut.

3.3 Kondisi Yang Diinginkan


Dengan dirancangnya filter ini akan menambah kualitas hasil praktek yang
dibuat oleh taruna dan engine pump yang digunakan akan beroperasi lebih lama,
filter tersebut nantinya dirancang berbentuk tabung dengan bervolume sedang
sehingga dapat menampung resin basah yang tersedot engine vacuum pump melalui
hose dan tidak memakan tempat yang terlalu banyak sehingga tidak mengganggu
taruna saat sedang melaksanakan praktek.
24

Karena sesuai rencana rancangan equipment tersbut akan disambungkan


pada hose dan diletakan disebelah vacuum pump yang bertujuan agar dapat
langsung diaplikasikan ketika pelaksanaan praktek, dan saat setelah digunakan
resin pada tabung filter dapat langsung dibersihkan.

3.4 Perancangan Alat


Berikut ini adalah rancangan alat desain pada gambar 3.2.
3.4.1 Desain Alat
a. Design

Gambar 3.2 Desain 3D Filter Equipment

3.4.2 Komponen Alat


Untuk menunjang perencangan ini diperlukan alat dan bahan yang spesifik,
sehingga alat ataupun bahan yang digunakan sesuai dengan perancangan Filter.
Dibawah ini akan dijelaskan alat dan bahan yang digunakan dalam proses
perancangan pada table 3.1.
25

Tabel 3.1 Penjelasan Bagian – Bagian Desain Alat


Bagian design Keterangan
Tabung
Tabung pada filter ini berfungsi sebagai
tempat filter dipasangkan yang dimana resin
akan disaring pada tabung tersebut
Nepel
Fungsi dari nepel sendiri yaitu untuk
menghubungkan tabung dengan hose antara
connector resin dan engine vacuum pump

Dudukan
Dudukan atau seat sendiri berfungsi sebagai
penopang dari tabung itu sendiri agar pada
saat diaplikasikan tabung akan kokoh berdiri
dan tetap pada posisinya

3.4.3 Cara Kerja


Rancangan pembuatan filter pada vacuum engine ini bertujuan untuk
menghasilkan hasil praktek yang maksimal dan meningkatkan kualitas pakai
fasilitas penunjang praktek di Politeknik Penerbangan Surabaya. Maka dari itu cara
penggunaannya filter diaplikasikan pada hose yang akan digunakan, dimana cara
penggunaannya yaitu resin akan di pump melewati filter dahulu sebelum memasuki
engine vacuum pump. Jadi sistemnya tabung filter dipasang pada hose antara
connector dan engine vacuum pump. Setelah connector diaplikasikan pada
composite yang akan di pump, resin akan masuk melalui tabung filter terlebih
dahulu dimana resin akan mengendap pada tabung tersebut dan engine hanya akan
memompa udara dari composite. Dan hal tersebut sangat dapat meminimalisir
resiko rusaknya engine vacuum pump, dan tentunya juga dapat memaksimalkan
composite yang dibuat oleh taruna pada saat pelaksanaan praktek.
26

3.5 Teknik Pengujian


Pembuatan alat ini berfungsi untuk membantu proses pembelajaran dan
praktek composites pada Aircraft Maintenance and Repair di hangar Politeknik
Penerbangan Surabaya. Teknik pengujian filter vacuum pump ini menganalisa dari
kerja alat tersebut, dimana alat ini akan diuji cara kerjanya di 2 modifikasi desain
filter dengan melakukan vacuum pada 2 bahan, yaitu menggunakan resin dan
minyak pada media composites yang nantinya dapat disimpulkan apakah vacuum
dapat beroperasi dengan baik dan filter dapat menyaring bahan-bahan yang diuji
secara maksimal. Berikut 5 langkah dalam pelaksanaan teknik pengujian :
Siapkan dua alat filter dengan dua modifikasi desain yang berbeda.
Siapkan dua media uji composite dengan menggunakan resin dan minyak pada tiap
modifikasi desain alat filter.
Lakukan vacuum pada tiap modifikasi desain filter dan media uji composite
sesuai dengan pressure yang ditentukan kurang lebih selama satu jam.
Setelah selesai amatilah mana modifikasi desain filter yang dapat menyaring dua
bahan pada media composites secara maksimal.
Analisa hasil dari uji coba tersebut untuk menentukan mana hasil yang terbaik dari
kedua alat.

3.6 Teknik Analisis Data


Pada penelitian ini akan dilaksanakan Analisa pengaruh penambahan filter
pada vacuum pump seperti pada jurnal penelitian (Xiang Mi et al, 2021) yaitu
memfilter limbah resin urea-formaldehida (UFR) yang mengandung bahan kimia
beracun bagi manusia dan lingkungan. Pada peneltian ini komponen yang akan
dipakai berupa bolt, connector, tube, seat dan net sebagai media untuk memfilter
resin agar resin tidak masuk ke engine vacuum pump.
27

3.7 Prosedur Perawatan Alat


Berikut merupakan prosedur perawatan filter vacuum pump :
1. Cek kondisi alat sebelum dan sesudah digunakan.
2. Bersihkan alat dengan majun sebelum dan sesudah digunakan.
3. Pastikan connector tertancap dengan benar saat akan digunakan
4. Jika saringan filter dirasa sudah tidak baik kondisinya maka dapat dilakukan
pergantian agar alat dapan beroperasi secara maksimal kembali

3.8 Tempat dan Waktu Penelitian


Pada bab ini taruna akan membahas mengenai waktu dan tempat melakukan
penelitian terhadap rancangan yang akan di buat. Waktu perancangan penelitian ini
dimulai dari bulan Oktober 2021 sampai dengan Agustus 2022. Pada bulan
November mulai menentukan tema judul tugas akhir dan pada bulan Januari 2022
merupakan persiapan dan pelaksanaan ujian proposal tugas akhir, hingga pada
bulan Agustus dilaksanakan sidang tugas akhir yang tempat penelitian ini dilakukan
di kampus Politeknik Penerbangan Surabaya. Berikut merupakan waktu
perencanaan pada tabel 3.2 :

Tabel 3.2 Waktu Perencanaan Penelitan


BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Perancangan merupakan proses yang kita lakukan terhadap alat bantu, mulai
dari rancangan kerja hingga jadi yang akan difungsikan. Perancangan dan
pembuatan alat merupakan bagian terpenting dari seluruh pembuatan Tugas Akhir
ini. Pada prinsipnya perancangan dan sistematika yang baik akan memberikan
kemudahan – kemudahan dalam proses pembuatan alat bantu ini.
Dengan teori dasar yang telah dijelaskan dalam Bab II dan perencanaan
pada Bab III maka pada bab ini akan dijadikan acuan dalam penjelasan cara kerja
penggunaan filter pada vacuum pump untuk menunjang proses pembelajaran
praktek di Politeknik Penerbangan Surabaya.
Pengujian menunjukan bahwa filter vacuum pump telah dirancang dan
digunakan dengan benar. Berdasarkan data dan pengujian dapat diperoleh hasil
pengujian proses. Hasil ini kemudian dapat digunakan untuk menarik kesimpulan
dari apa yang telah dilakukan dalam tugas akhir ini.
Penulis akan membahas tentang pengukuran dan menganalisa alat yang
sudah dibuat serta menjabarkan perlunya alat ini digunakan saat praktik composite.
Kegiatan ini dilakukan untuk membuktikan cara kerja dari alat yang telah
dirancang.

4.1 Hasil Penelitian


Dalam proses pembuatan rancangan filter vacuum pump sebelum
pengerjaan hingga selesainya alat, terdapat design dan ukuran serta spesifikasi dari
rancangan filter vacuum pump tersebut dibawah ini adalah spesifikasinya.
4.1.1 Spesifikasi Filter Vacuum Pump
Dalam proses pembuatan rancangan filter vacuum pump sebelum
pengerjaan hingga selesainya alat, terdapat design dan ukuran serta spesifikasi dari
rancangan filter vacuum pump tersebut, dibawah ini adalah spesifikasi alat
rancangan filter vacuum pump.

28
29

Table 4.1 Spesifikasi Filter Vacuum Pump


(Sumber : karya penulis)

• Digunakan untuk menyaring resin yang di pump pada saat


praktik composite.
• Berat dari filter vacuum pump ini sekitar 5 kg.
• Praktis dapat dipindahkan kemana-mana.

4.1.2 Penentuan Bahan Material dan Komponen


Dalam proses pembuatan rancangan filter vacuum pump sebelum
pengerjaan, terdapat pemilihan atau penentuan material pada tiap-tiap bagian pada
alat tersebut. Tujuannya adalah agar alat tersebut mendapatkan material sesuai
dengan funginya dan dapat digunakan dengan efektif.

4.1.2.1 Spesifikasi Rangka Utama


Material yang digunakan untuk filter vacuum pump terbuat dari material
steel dengan lebar diameter luar 16,5 cm, tinggi 20 cm, dan diameter ulir 0,5 cm.
Penggunaan bahan utama material steel ini bertujuan agar menghasilkan filter yang
kokoh dan tahan lama sehingga dapat dimanfaatkan dalam kurun waktu yang lama.
30

4.1.2.2 Spesifikasi Tambahan


1. Nepel

Gambar 4.1 Nepel

Material yang digunakan pada nepel filter vacuum pump terbuat dari
kuningan dengna ukuran ulir M5, inner diameter 0,5 cm. Nepel ini berfungsi untuk
menyambungkan selang dengan filter dan tetap menjaga kerapatan agar tidak ada
udara yang keluar.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian


Perancangan filter vacuum pump yang sudah dibuat dan akan diuji untuk
mengetahui apakah sudah sesuai dengan permasalahan nantinya akan ditarik
kesimpulan.

4.2.1 Uji Alat


Pada saat praktek pembuatan material composite ada proses dimana udara
di pump untuk mengeringkan atau mengeraskan resin yang telah dituangkan ke
media composite, tetapi hal tersebut memungkingkan beberapa resin akan masuk
ke dalam vacuum pumpnya sehingga diperlukan filter untuk mencegah adanya resin
masuk ke dalam vacuum pump. Pada pengujian filter ini dilakukan menggunakan
2 (dua) pengujian yaitu denga resin dan minyak goreng, dimana 2 (dua) bahan
tersebut memiliki masa berat yang berbeda sehingga dapat menguji kerapatan pada
filter dengan maksimal.
31

Tabel 4.2 Pengujian dengan 2 bahan


(Sumber : Karya penulis)
Dengan Resin Dengan Minyak Goreng

Komposisi
Resin : 300 g Minyak Goreng : 300 g
Katalis : 4 tetes pipet

Hasil pengujian filter vacuum pump didapatkan data pada 4.2 bahwa, filter
tersebut dapat menyaring resin dan minyak yang masuk melalui selang dan tetap
menjaga kerapatan udara agar tidak bocor.
Ukuran filter sudah disesuaikan besar sehingga tidak perlu terlalu sering
untuk membersihkan resin yang tersarig didalam filter.
Besar ulir pada filter sudah dissuaikan dengan besar selang pada shop sehingga
dapat langsung diaplikasikan di composite shop hangar Politeknik Penerbangan
Surabaya.
Nepel sudah disesuaikan dengan connector pada vacuum pump composite
shop sehingga dapat langsung diapikasikan pada saat praktik composite.
32

4.2.2 Perbandingan Bahan


Berdasarkan dari hasil melakukan perbandingan bahan yang telah dilakukan
oleh penulis didapatkan beberapa data yang kemudian dapat disimpulkan bahwa
kedua bahan membutuhkan waktu yang berbeda untuk meminimalisir bahan yang
di pump menggunakan vacuum pump.
Tabel 4.3 Pengujian Perbandingan Bahan
(Sumber : Karya penulis)
No Gambar Perbandingan
Larutan Resin Pada waktu 1,5 jam
• Resin yang di keluarkan pada saat
1 proses vacuum 107 gr
Pada waktu 1 jam
• Resin yang dikeluarkan pada saat
proses vacuum 57 gr

Larutan Minyak Goreng Pada waktu 45 menit


• Minyak yang dikeluarkan pada saat
2 proses vacuum 12 gr
Pada waktu 30 menit
• Minyak yang dikeluarkan pada saat
proses vacuum 22 gr
33

Pengujian filter vacuum pump ini bertujuan untuk mengetahui apakah filter
dapat bekerja dengan baik dimana bahan tersaring sebelum memasuki vacuum
pump. Pengujian pertama yaitu menggunakan resin dan katalis dimana pada saat
dilakukan pump resin itu sendiri akan tersaring melalui 2 bagian, yaitu yang
pertama pada connector selang pertama dan yang kedua melalui filter yang
diaplikasikan pada selang sebelum menuju ke vacuum pump.
Sementara pengujian kedua menggunakan bahan minyak goreng dimana
masa berat minyak goreng jauh lebih ringan daripada resin sehingga waktu yang
dibutuhkan lebih cepat dan tentunya makin banyak minyak yang masuk kedalam
filter tersebut.

4.2.3 Pengujian Efisiensi Waktu


Berdasarkan dari hasil pengujian efisiensi waktu yang telah dilakukan oleh
penulis didapatkan beberapa data waktu yang kemudian dapat disimpulkan bahwa
perbandingan efisiensi waktu dengan hasil uji pada gambar 4.4 diagram batang.

Gambar 4.2 Diagram Efisiensi Waktu


(Sumber : Karya Penulis)

Hasil pengujian efisiensi waktu menurut data pada diagram dijelaskan


perbandingan pengujian menggunakan dua bahan yaitu minyak dan resin. Proses
34

pertama adalah pembuatan composite pada umumnya yaitu dengan menggunakan


resin dan katalis lalu di vacuum pump dengan waktu 2,5 jam.
Sementara pengujian dengan menggunakan minyak goreng pada composite
pada saat di vacuum pump hanya memerlukan waktu 1 jam untuk menghilangkan
minyak atau bahan penguji yang ada pada media composite tersebut.

4.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Alat


a. Kelebihan Alat
1. Mudah digunakan
2. Dapat dioperasikan oleh satu orang
3. Membuat vacuum pump lebih tahan lama digunakan pada saat praktik
composite.

b. Kekurangan Alat
1. Ukuran yang terhitung besar dan berat sehingga susah untuk dipindahkan
2. Proses pembersihan alat dari bekas resin tidak mudah karena alat dipasang
dengan bolt yang banyak
BAB 5
PENUTUP
Pada bab penutup ini berisikan tentang kesimpulan mengenai apa saja yang
diperoleh dari hasil pembuatan rancangan alat untuk tugas akhir dan saran – saran
untuk perbaikan serta pengembangan agar dapat lebih baik lagi untuk kedepannya.

5.1 Kesimpulan
Dari keseluruhan perancangan serta pengujian terhadap filter yang
diaplikasikan pada vacuum pump didasarkan oleh pada bab – bab sebelumnya maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pembuatan rancangan filter ini digunakan untuk dapat menunjang aspek
pembelajaran pada saat praktek composite agar pada saat proses vacuum
dapat meminimalisir terjadinya kerusakan pada vacuum pump karena
adanya filter tersebut.
2. Penempatan alat diletakan bersebelahan dengan vacuum pump agar dapat
disesuaikan dengan selang dan material composite yang dibuat.
3. Dibutuhkan waktu 150 menit pada uji coba bahan resin dan 60 menit pada
bahan minyak goreng untuk mendapatkan proses vacuum yang maksimal
pada tiap-tiap material.
4. Pada uji coba menggunakan bahan resin, proses vacuum selama 90 menit
filter dapat menyaring resin sebanyak 107 gram.
5. Pada uji coba menggunakan bahan resin, proses vacuum selama 60 menit
filter dapan menyaring resin sebanyak 57 gram.
6. Pada uji coba menggunakan bahan minyak goreng, proses vacuum selama
45 menit filter dapan menyaring minyak goreng sebanyak 12 gram.
7. Pada uji coba menggunakan bahan minyak goreng, proses vacuum selama
30 menit filter dapan menyaring minyak goreng sebanyak 22 gram.

5.2 Saran
Filter ini masih belum sempurnya. Beberapa saran yang dapat diberikan
demi penyempurnaan alat, antara lain sebagai berikut:

35
36

1. Menjadikan alat filter ini lebih praktis ukurannya yang nantinya lebih
mudah dipindahkan pada saat dioperasikan bagi seluruh Taruna yang akan
menggunakannya maupun instruktur saat kegiatan praktek composite.
2. Menyederhanakan kembali desain alat sehingga lebih efisien namun tetap
dapat menyaring resin dengan maksimal serta memikirkan keamanan dan
kenyamanan pada saat dioperasikan.
DAFTAR PUSTAKA

Alvazar. (2020). Komposit Material. Bandung, Jawa Barat : Institut Teknologi


Nasional
Ani, Stri (2015). Filter (Penyaring). Kendal, Jawa Tengah
Daniarsyah, Adrian (2021). Apa itu Komposit? Definisi dan Contoh
Penggunaannya Lengkap. Jakarta : PT. Wira Griya
Hydro, Mekanik. (2020), Pengertian dan Macam – Macam Selang Hidrolik
Lengkap. Jakarta : PT. Cipta Hydropower Abadi.
Mujiati, Diah. (2014). Pompa Vakum (Vacuum Pump). Banyumas, Jawa Tengah :
PT. Digital Meter Indonesia
Rambang, Banu. (2014). Pengertian Filter. San Francisco, California : SCRIBD
Sidiq, Rahman. (2021). COMPOSITE. Surabaya, Jawa Timur: Teknik Pesawat
Udara Politeknik Penerbangan Surabaya.
Sudarmaji, H., Prasojo, G. L., Parjan., Afiandini, A., Furqon, A., Yulianti., …
Chairustakmal. (2021). Pedoman Proyek Akhir/Tugas Akhir Perguruan
Tinggi Penerbangan. Tanggeerang, Indonesia: Pusat Penggembangan SDM
Perhubungan Udara.
Thirdman. (2021). Pengertian Resin, Manfaat, Jenis dan 8 Kerajinannya. Jakarta:
rumah.com

37
LAMPIRAN

Lampiran A. Desain Alat 2D Tampak Atas


Lampiran B. Desain Alat 2D Tampak Kanan
Lampiran C. Desain Alat 2D Tampak Kiri

Anda mungkin juga menyukai