Anda di halaman 1dari 90

RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR

MINI DENGAN SISTEM SCREW TURBINE

SAMPUL KULIT
PROYEK AKHIR

Oleh :

FARID IQBAL HIDAYAT


NIT : 30119036

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK LISTRIK BANDAR UDARA


POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA
2022
RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
MINI DENGAN SISTEM SCREW TURBINE

HALAMAN JUDUL
PROYEK AKHIR
Diajukan sebagai Syarat Menempuh Tugas Akhir
Pada Program Studi Diploma III Teknik Listrik Bandara

Oleh :

FARID IQBAL HIDAYAT


NIT : 30119036

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK LISTRIK BANDARA


POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR MINI


DENGAN SISTEM SCREW TURBINE

Oleh :
FARID IQBAL HIDAYAT
NIT. 30119036

Disetujui untuk diujikan pada :


Surabaya, 29 Juli 2022

Pembimbing I : FIQQIH FAIZAH, S.T, M.M ........................


NIP. 19850709 200912 2 005

Pembimbing II : AHMAD MUSADEK, S.T, M.MT ........................


NIP. 19680217 199102 1 001

ii
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR MINI


DENGAN SISTEM SCREW TURBINE

Oleh :
FARID IQBAL HIDAYAT
NIT : 30119036

Telah dipertahankan dan dinyatakan lulus pada Ujian Tugas Akhir


Program Pendidikan Diploma 3 Teknik Listrik Bandara
Polteknik Penerbangan Penerbangan Surabaya
Pada tanggal :

03 Agustus 2022

Panitia Penguji :

1. Ketua : RIFDIAN IS, S.T, M.M, M.T ........................


NIP. 19810629 200912 1 002

2. Sekretaris : BAMBANG JUNIPITOYO, M.T ........................


NIP. 19780626 200912 1 001

3. Anggota : FIQQIH FAIZAH, S.T, M.M ........................


NIP. 19850709 200912 2 005

Ketua Program Studi


D3 Teknik Listrik Bandar Udara

RIFDIAN INDRIANTO SUDJOKO, S.T, M.M, M.T


NIP. 19810629 200912 1 002

iii
LEMBAR PERSEMBAHAN

MOTTO

“Hanya ada dua pilihan untuk memenangkan kehidupan: keberanian, atau


keikhlasan. Jika tidak berani, ikhlaslah menerimannya. jika tidak ikhlas,
beranilah mengubahnya.
(Lenang Manggala)

Kupersembahkan untuk Ayah ( Muhammad Anshori ) dan Ibu ( Siti Yuliani),


Orang Tua terhebat dan terkuat yang selalu memberikan doa dan semangat untuk
memberikan kesuksesan putranya. Juga adik ku yang sangat ku sayangi ( Farkhan
Abid Baihaqi ) dan ( Andi Tendri Almira Raina ) yang selalu memberikan motivasi
dalam belajar.

Sahabat yang selalu setia mendengar dan membantu ketika ada masalah, dan
memberi penyemangat dengan senyuman.

Orang yang selalu menemani dengan segala keadaan semoga kelak engkau
juga dilancarkan segala urusannya. Teman teman barak yang selalu memberikan
keceriaan di dalam asrama dan selalu mengingatkan akan kedisiplinan dan tata
tertib.

Teman teman seperjuangan TLB XIV yang selalu menemani selama masa
pendidikan ini.

Terimakasih semua…

iv
ABSTRAK

RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR MINI


DENGAN SISTEM SCREW TURBINE

Oleh:

Farid Iqbal Hidayat


NIT.30119036

Turbin air tipe ulir adalah salah satu tipe turbin air yang berpotensi untuk
pembangkit listrik skala kecil yang ramah lingkungan, dimana turbin air tipe ulir
sangat cocok untuk sungai-sungai di wilayah Indonesia karena pengoperasian
turbin ini hanya memerlukan head turbin yang rendah. Pemilihan jenis turbin yang
sesuai untuk suatu pembangkit listrik tenaga listrik tergantung pada karakteristik
aliran yaitu debit aliran yang tersedia serta kecepatan turbin. Jenis turbin yang
dipakai dalam penelitian ini menggunakan jenis turbin screw dimana jenis turbin
ini konstruksinya mudah, memiliki efisiensi yang tinggi dan beban yang diterima
tidak terlalu besar.
Tujuan dari penelitian ini dilakukan dengan mengukur debit air sehingga
diketahui berapa daya yang dihasilkan dari alat yang dirancang. Ketika tegangan
dari generator diatas 12 Volt maka Relay akan memutuskan arus secara otomatis.
Sistem ini dikendalikan oleh mikrokontroler Arduino Uno. Pengisian daya
serta output dari baterai ke inverter dapat dikontrol dengan menggunakan Relay
apabila terjadi over voltage, dan dimonitoring arus tegangan dengan menampilkan
diLCD dan output Lampu.

Kata Kunci: Turbine Screw, Arduino Uno, LCD,sensor arus,sensor tegangan

v
ABSTRACT

DESIGN AND CONSTRUCTION OF MINI WATER POWER PLANT


WITH SCREW TURBINE SYSTEM
By:

Farid Iqbal Hidayat


NIT.30119036

The screw-type water turbine is one type of water turbine that has the
potential for small-scale electricity generation that is environmentally friendly,
where the screw-type water turbine is very suitable for rivers in Indonesia because
the operation of this turbine only requires a low turbine head. The selection of the
right type of turbine for an electric power plant depends on the flow characteristics,
namely the available flow rate and turbine speed. The type of turbine used in this
study uses a screw turbine type where this type of turbine is easy to construct, has
high efficiency and the load received is not too large.

The purpose of this research is to measure the water discharge so that it is


known how much power is generated from the designed tool. When the voltage from
the generator is above 12 Volts, the relay will cut off the current automatically.

This system is controlled by Arduino Uno microcontroller. Charging and


output from the battery to the inverter can be controlled by using a relay in the
event of over voltage, and monitoring the voltage current by displaying the LCD
and output lamps.

Keywords : Turbine Screw, Arduino Uno, LCD, current sensor, voltage sensor

vi
PERNYATAAN KEASLIAN DAN HAK CIPTA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Farid Iqbal Hidayat
NIT : 30119036.
Program Studi : D – III Teknik Listrik Bandara.
Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Pembnagkit Listrik Tenaga Air Mini
Dengan Sistem Screw Turbine

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Tugas Akhir ini merupakan karya asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik, baik di Politeknik Penerbangan Surabaya
maupun di Perguruan Tinggi lain, serta dipublikasikan, kecuali secara tertulis
dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

2. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan Hak


Bebas Royalti Non Eksklusif (Non-Exclusive Royalty-Free Right) kepada
Politeknik Penerbangan Surabaya beserta perangkat yang ada (jika diperlukan).
Dengan hak ini, Politeknik Penerbangan Surabaya berhak menyimpan,
mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya dengan tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik
HakCipta.

vii
3. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Apabila di kemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran, maka saya bersedia menerima
sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh, serta sanksi
lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di Politeknik Penerbangan Surabaya.

Surabaya, 29 Juli 2022


Yang membuat pernyataan

(materai Rp 10.000.00)

Farid Iqbal Hidayat


NIT. 30119036

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan perancangan dan penulisan Tugas
Akhir ini dapat selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan. Tugas akhir dengan
judul : “RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR MINI
DENGAN SISTEM SCREW TURBINE” ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusunan Tugas Akhir ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat
menyelesaikan pendidikan di Politeknik Penerbangan Surabaya dan memperoleh
gelar Ahli Madya (A.Md).
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada segenap pihak yang telah
membantu selama proses penyusunan Tugas Akhir ini, terutama kepada :

1. Bapak M. Andra Aditiyawarman, S.T., M.T., selaku Direktur Politeknik


Penerbangan Surabaya.
2. Bapak Rifdian IS, ST. MM. MT selaku Ketua Prodi Teknik Listrik Bandar
Udara di Politeknik Penerbangan Surabaya.
3. Ibu Fiqqih Faizah, ST, MM selaku Dosen pembimbing materi yang senantiasa
membimbing dan membantu dalam perancangan alat.
4. Bapak Ahmad Musadek, ST, M.MT selaku Dosen pembimbing teknik penulisan
yang senantiasa membimbing dan membantu dalam penyusunan Proyek Akhir.
5. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Program Studi Teknik Listik Bandar Udara di
Politeknik Penerbangan Surabaya yang selalu memberikan ilmu pengetahuan
khususnya untuk Listrik Bandar Udara.
6. Kedua Orang Tua saya, Bapak Muhammad Anshori dan Ibu saya Siti Yuliani,
beserta Adik saya Farkhan Abid Baihaqi dan Keluarga yang selalu memberikan
doa, kasih sayang, serta dukungan moril dan materialnya sampai terselesaikan
penulisan Proyek Akhir ini.
7. Andi Tendri Almira Raina, sudah memberikan dukungan dan membantu dalam
menyelesaikan Proposal Proyek Akhir saya.

ix
8. Senior dan teknisi Dinas Teknik Listrik Bandar Udara Hang Nadim Batam yang
telah membantu penyelesaian Proyek Akhir ini.
9. Seluruh sahabat, rekan-rekan seangkatan, senior dan junior yang telah
membantu penyusunan proyek akhir ini.

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini penulis menyadari sepenuhnya,


walaupun penulis telah berupaya memberikan yang terbaik, penulisan ini masih
jauh dari kesempurnaan baik isi, sistematika maupun redaksinya, maka penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
pengembangan laporan.

Akhir kata penulis berharap semoga penulisan ini bermanfaat dan


selanjutnya dapat dikembangkan, berguna bagi pihak yang membacanya dan tidak
lupa pula saya ucapkan Syukur kepada Allah SWT dimana akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan penulisan proposal tugas akhir ini untuk di seminarkan.

Surabaya, 29 Juli 2022

FARID IQBAL HIDAYAT


NIT. 30119036

x
DAFTAR ISI

SAMPUL KULIT ................................................................................................... i


HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................................ iv
ABSTRAK ...............................................................................................................v
ABSTRACT ............................................................................................................. vi
PERNYATAAN KEASLIAN DAN HAK CIPTA ............................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................... 3
1.3 Batasan Masalah ........................................................ 3
1.4 Tujuan Penelitian ....................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ..................................................... 4
1.6 Sistematika Penulisan ................................................ 4
BAB 2 LANDASAN TEORI ...................................................................................6
2.1 Arus Sungai .............................................................................. 6
2.2 Energi Aliran Fluida ................................................................. 7
2.3 Perangkat dan Komponen ......................................................... 8
2.3.1 Turbin Screw ..................................................................... 8
2.3.2 Generator DC................................................................... 10
2.3.3 Buck Converter ................................................................ 15
2.3.4 Sensor Arus ..................................................................... 17

xi
2.3.5 Sensor Tegangan.............................................................. 18
2.3.6 LCD (Liquid Crystal Display) ......................................... 19
2.3.7 Arduino Nano .................................................................. 21
2.3.8 Arduino IDE .................................................................... 22
2.3.9 Baterai ............................................................................. 23
2.3.10 Inverter Mini .................................................................. 25
2.3.11 Relay ............................................................................. 25
2.4 Kajian Penelitian yang Relevan ............................... 27
BAB 3 METODE PENELITIAN...........................................................................28
3.1 Desain Penelitian .................................................................... 28
3.2 Perancangan Instrumen/Alat ................................................... 29
3.2.1 Desain Instrumen/Alat ..................................................... 29
3.2.2 Wiring Diagram Instrumen/Alat ...................................... 30
3.2.3 Cara Kerja Instrumen/Alat ............................................... 31
3.2.4 Komponen Instrumen/Alat ............................................... 32
3.3 Teknik Pengujian ..................................................... 35
3.3.1 Pengujian Turbin dengan Air ........................................... 35
3.3.2 Pengujian Generator ........................................................ 35
3.3.3 Pengujian Sensor Tegangan dan Sensor Arus .................. 36
3.3.4 Pengujian Arduino Nano.................................................. 36
3.3.5 Pengujian Perangkat Lunak ............................................. 36
3.4 Teknik Analisa Data ............................................................... 37
3.5 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 37
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................38
4.1 Hasil Penelitian ........................................................ 38
4.1.1 Pembuatan Perangkat Keras ................................. 39
4.1.2 Pembuatan Perangkat Lunak ................................ 44
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ................................... 44
4.2.1 Pengujian Perangkat Keras .............................................. 45

xii
4.2.2 Pengujian Perangkat Lunak ............................................. 52
4.2.4 Perhitungan Air ................................................... 56
4.3 Kelebihan dan kekurangan ...................................................... 58
4.3.1 Kelebihan ........................................................................ 58
4.3.2 Kekurangan ..................................................................... 58
BAB 5 PENUTUP..................................................................................................59
5.1 Simpulan .................................................................. 59
5.2 Saran ........................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................61
LAMPIRAN ............................................................................................................ A
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ A

xiii
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2. 1 TURBIN SCREW ................................................................................... 9


GAMBAR 2. 2 KONSTRUKSI GENERATOR DC ......................................................... 11
GAMBAR 2. 3 PRINSIP KERJA GENERATOR ............................................................. 12
GAMBAR 2. 4 RANGKAIAN EQUIVALENT GENERATOR DC ..................................... 13
GAMBAR 2. 5 RANGKAIAN EQUIVALENT GENERATOR DC SEPARATELY EXITED .. 14
GAMBAR 2. 6 RANGKAIAN EQUIVALENT GENERATOR DC SHUNT ......................... 14
GAMBAR 2. 7 GAMBAR RANGKAIAN EQUIVALENT GENERATOR DC ..................... 15
GAMBAR 2. 8 BENTUK BUCK CONVERTER ............................................................. 16
GAMBAR 2. 9 SENSOR ACS 712 ............................................................................. 17
GAMBAR 2. 10 SENSOR TEGANGAN ....................................................................... 18
GAMBAR 2. 11 LCD ............................................................................................... 19
GAMBAR 2. 12 ARDUINO NANO ............................................................................. 22
GAMBAR 2. 13 ARDUINO IDE ................................................................................ 23
GAMBAR 2. 14 PROSES PENGOSONGAN DAN PENGISIAN BATERAI ......................... 24
GAMBAR 2. 15 MODULE RELAY............................................................................. 26

GAMBAR 3. 1 FLOWCHART DESAIN PENELITIA ...................................................... 29


GAMBAR 3. 2 DIAGRAM BLOK DESAIN ALAT ........................................................ 29
GAMBAR 3. 3 WIRING DIAGRAM ALAT .................................................................. 30
GAMBAR 3. 4 DIAGRAM FLOWCHART CARA KERJA ALAT ..................................... 31
GAMBAR 3. 5 RINCIAN BENTUK & UKURAN TURBIN SCREW ................................. 32

xiv
GAMBAR 4. 1 KESELURUHAN ALAT ....................................................................... 38
GAMBAR 4. 2 PENGOPRASIAN TURBIN ................................................................... 39
GAMBAR 4. 3 PERCOBAAN GENERATOR................................................................. 40
GAMBAR 4. 4 PENGECEKAN BUCK ......................................................................... 41
GAMBAR 4. 5 PERCOBAAN ARDUINO ..................................................................... 41
GAMBAR 4. 6 SENSOR ACS 712 ............................................................................. 42
GAMBAR 4. 7 SENSOR TEGANGAN ......................................................................... 42
GAMBAR 4. 8 LCD ................................................................................................. 43
GAMBAR 4. 9 INVERTER ......................................................................................... 43
GAMBAR 4. 10 MENGOLAH SENSOR ARUS............................................................... 53
GAMBAR 4. 11 MENGOLAH SENSOR TEGANGAN ..................................................... 53
GAMBAR 4. 12 KODING PADA PROGRAM ARDUINO ............................................... 54
GAMBAR 4. 13 MENU TOOLS PADA ARDUINI IDE ................................................. 54
GAMBAR 4. 14 MENU PORT PADA ARDUINO.......................................................... 55
GAMBAR 4. 15 MENU BOARD PADA ARDUINO ...................................................... 55
GAMBAR 4. 16 PROSES COMPILING DATA.............................................................. 55
GAMBAR 4. 17 PROSES UPLOADING DATA ............................................................. 56

xv
DAFTAR TABEL

TABEL 3. 1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN ....................................................... 37

TABEL 4. 1 PENGUJIAN TURBIN SCREW.................................................................. 45


TABEL 4. 2 PENGUJIAN AIR TANDON ..................................................................... 45
TABEL 4. 3 PENGUJIAN JETPUMP ............................................................................ 46
TABEL 4. 4 PENGUJIAN BUCCK CONVERTER ........................................................... 47
TABEL 4. 5 PENGUJIAN ARDUINO UNO................................................................... 48
TABEL 4. 6 HASIL PENGUKURAN ARUS .................................................................. 49
TABEL 4. 7 PENGUJIAN SENSOR TEGANGAN ............................................................ 49
TABEL 4. 8 PENGUJIAN INVERTER ........................................................................... 50
TABEL 4. 9 SISTEM KESELURUHAN ALAT ............................................................... 52

xvi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia mempunyai potensi energi baru terbarukan yang cukup besar


terutama energi air. Potensi energi air dapat dimanfaatkan dengan baik jika
mempunyai debit dan head yang cukup tinggi. Potensi tersebut sudah banyak
dimanfaatkan baik oleh PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan pihak swasta.
Energi listrik merupakan energi yang sangat penting yang diperlukan untuk
memenuhi berbagai keperluan dalam kehidupan. Di Indonesia sumber energi
listrik dihasilkan melalui berbagai pembangkit listrik diantaranya adalah
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Angin), PLTU (Pembangkit Listrik
Tenaga Uap), PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi), PLTG
(Pembangkit Listrik Tenaga Gas), dan PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga
Diesel). PLTD, PLTU, dan PLTG memerlukan bahan bakar minyak yang
ketersediaannya semakin berkurang, juga harganya yang relatif mahal,
sedangkan PLTP dan PLTA hanya dapat dibangun pada daerah-daerah
tertentu sehingga untuk mencapai pengguna diperlukan sistem transmisi
yang relatif panjang.
Kebutuhan energi listrik saat ini dirasakan sangat vital, baik untuk
kebutuhan rumah tangga, maupun kebutuhan modern yang berkembang
selangkah demi selangkah, sedangkan unit-unit usia daya saat ini hampir
tidak mengalami peningkatan yang kritis. Potensi tersebut belum dapat
dimanfaatkan secara ideal karena keterbatasan inovasi turbin dalam
menggunakan energinya. Untuk head and release sedang hingga tinggi, saat
ini kami sangat bergantung pada turbin Pelton, Francis, Kaplan, dan
Crossflow. Soal low head, masih sulit untuk tumbuh, padahal Indonesia
memiliki potensi yang luar biasa. Rencana ini bergantung pada terbatasnya
persediaan energi listrik di daerah-daerah yang jauh, padahal di sekitar

1
2

daerah tersebut terdapat sumber-sumber energi air yang cukup meskipun


memiliki head yang rendah. Sehingga potensi umur daya dengan
menggunakan energi air dengan head rendah harus diciptakan. Untuk
memiliki pilihan untuk mengubah energi air ini, diperlukan turbin yang luar
biasa, salah satunya adalah turbin air tipe ulir. Standar fungsi turbin ulir ini
bergantung pada kerangka siphon ulir yang mampu mengangkat air dari
sungai ke permukaan. Turbin ulir pada dasarnya adalah sesuatu yang
bertentangan dengan sifon ulir. Air yang memiliki head tertentu bahkan
dengan pelepasan yang rendah dapat memutar turbin ulir yang akan
dihubungkan dengan generator untuk menghasilkan tenaga. Ini berbicara
tentang rencana dan pengujian turbin ulir sebagai pembangkit listrik.

Turbin ulir merupakan jenis turbin air yang baru diteliti satu dekade
ini, diadopsi dari teori Archimedean screw. Keunggulan turbin ulir antara
lain dapat beroperasi pada head rendah (H<10 m), tidak membutuhkan pipa
pesat, mudah pemasangan, mudah perawatan dan tidak merusak ekologi
sungai atau fish-friendly (David Kilama Okot, 2013). Turbin ulir
dikategorikan jenis turbin reaksi yang bisa dipakai pada head rendah
(Elbatran A.H. dkk 2014). Energi kinetik dan energi potensial dari aliran air
diubah bentuknya menjadi energi mekanik pada sudu ulir menghasilkan
putaran poros tubin yang dapat diubah menjadi energy listrik pada generator
melalui transmisi. Berat jenis air pada sudu yang menyebabkan ulir
berputar. Dengan asumsi tidak ada rugi-rugi semua energy potensial pada
aliran dapat menghasilkan efisiensi maksimum 100 %, (Müeller Gerald
2009).
Beberapa peneliti sudah mengembangkan penelitian Archimedes screw
antara lain mengenai optimasi perancangan numerik bentuk geometri ulir
oleh (Rorres 2000) menyatakan bahwa rasio kisar optimum bergantung pada
jumlah sudu dan rasio radius (R1/R0) sama dengan 0,54. Kemudian Müeller
Gerald (2009) menyederhanakan teori ulir Archimedes berdasarkan
parameter-parameter geometris dan proses konversi energy ideal untuk satu
3

putaran heliks. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa efisiensi turbin ulir


dipengaruhi oleh bentuk geometri dan rugi aliran. Selanjutnya Nuembergk
Dirk M.,Rorres (2013) memperkenalkan model analisis aliran masuk turbin
ulir dengan memperhitungkan kemungkinan aliran bocor pada celah antara
ulir dan silinder luar (casing) dan juga kelebihan air pada pusat pipa.
Berdasarkan beberapa penelitian tersebut maka penulis tertarik untuk
membuat alat yang akan menjadi sebuah solusi dan pengembangan sistem
pembangkit tenaga listrik yang dihasilkan dari air dengan judul “RANCANG
BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR MINI DENGAN
SISTEM SCREW TURBINE “
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas maka
dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang rangkaian Screw Turbine untuk menghasilkan listrik
?
2. Bagaimana pengujian dari alat rancang bangun pembangkit listrik tenaga air
mini dengan sistem screw turbin ini ?

1.3 Batasan Masalah


Dalam perancangan dan pembuatan alat ini terdapat beberapa batasan
masalah,
antara lain:
1. Menggunakan Screw Turbin sebagai alat untuk sumber arus listrik
2. Sistem monitoring tegangan dan arus menggunakan sensor arus tegangan
dan Arduino.
3. Rancangan ini berupa prototipe agar mudah dipelajari bagi Taruna maupun
masyarakat.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Mengetahui bagaimana cara menghasilkan sumber energi listrik berasal dari
PLTA mini tersebut.
4

2. Mengetahui cara monitoring tegangan dan arus pada PLTA mini.


3. Mengetahui bagaimana cara untuk memanfaatkan sumber daya alam untuk
dijadikan energi listrik alternatif.
4. Sarana pembelajaran tentang energi alternatif dan ramah lingkungan.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai penulis antara lain:
1. Sebagai wujud pengaplikasian ilmu tentang pengembangan teknologi dalam
sistem pembangkit listrik.
2. Agar dapat tercipta sebuah alat alternatif sebagai penghasil energi listrik
dengan pemanfaatan sumber energi yang ramah lingkungan.
3. Dapat membantu ketersediaan listrik di daerah yang belum terpasok listrik.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan proposal ini terdiri dari 3 bab sesuai dengan yang
telah disepakati yaitu:
5

BAB 1: PENDAHULUAN
Pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang penelitian, rumusan
masalah, Batasan masalah, tujuan penelitian, hipotesa, manfaat penelitian,
dan sistematika untuk penulisan
BAB 2: LANDASAN TEORI
Menjabarkan tentang teori – teori yang digunakan sebagai referensi dalam
penelitian, dikaji dari literatur buku maupun kajian pustaka dari penelitian
– penelitian yang relevan.

BAB 3: METODE PENELITIAN


Menjelaskan tentang perencanaan, metode, bahan atau materi dan alat
yang akan digunakan, data yang dibutuhkan, instrumen pencapaian,
variabel Tugas Akhir, teknis analisis data.
BAB 2
LANDASAN TEORI

Pada bab ini dibahas mengenai dasar teori yang digunakan dalam
penyusunan penelitian ini, yakni arus sungai dan energi yang terkandung
dalam aliran fluida.
2.1 Arus Sungai
Pasang surut adalah perkembangan massa air yang arah
perkembangannya datar atau vertikal. Aliran adalah perkembangan massa
air sungai dalam arah yang sama dengan aliran menuju hilir atau muara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi arus, khususnya oposisi esensial, gaya
Coriolis, kontras ketebalan (Wibisono, 2005).

Tekanan angin yang mengikuti di permukaan laut akan mendorong


lapisan permukaan dan perkembangan lapisan permukaan ini akan
mendorong lapisan di bawahnya, dll, sehingga aliran permukaan berbentuk
hingga kedalaman 100-300 m. Momentum yang mengalir adalah
perkembangan yang merata dari massa air laut terkait dengan naik turunnya
permukaan laut karena daya pikat benda-benda langit, khususnya bulan dan
matahari. Kemudian lagi, arus bergerak ke arah lain (keluar muara) pada
saat air surut

Rumus :

(2.1)
Di mana:

 v = kecepatan; dengan satuan detik/meter; menit/meter; jam/km dll


 s = jarak; dengan satuan meter, kilometer (km) dll
 t = waktu; dengan satuan detik; menit; atau jam

6
7

2.2 Energi Aliran Fluida


Sebuah kerangka akan memiliki energi, jika kerangka tersebut dapat
menangani bisnis. Dengan demikian berapa banyak energi akan bergantung
pada ukuran kerangka dalam mengurus bisnis. Bagaimanapun, ketika suatu
energi dibingkai, itu tidak dapat dilenyapkan, tetapi sangat baik dapat
diubah menjadi satu jenis energi lagi. Ada berbagai jenis energi yang ada di
alam, khususnya energi kinrtik, energi potensial, tenaga nuklir, energi
listrik, dll.
Pada fluida yang mengalir terdapat beberapa bentuk energi, yakni
antara lain :
• Energi Kinetik
Energi ini terbentuk karena gerakan dari fluida, dimana
besarnya energi ini dapat diukur dari massa fluida tersebut dan
kecepatan dari fluida tersebut saat bergerak yang dapat dijabarkan
dalam Persamaan.

1
𝐸𝑘 = 2 𝑚𝑣 2 (2.2)
dimana Ek adalah besarnya energi kinetik yang ditimbulkan (J), m
adalah massa fluida (kg), dan v adalah kecepatan aliran fluida (m/s).
• Energi Potensial
Sebuah energi potensial terbentuk karena kedudukan dari
benda, dimana dalam hal ini benda tersebut adalah fluida. Besarnya
energi ini sangat bergantung pada massa fluida dan ketinggian
fluida dari titik referensinya, yang dijabarkan dalam Persamaan

𝐸𝑝 = 𝑚𝑔ℎ (2.3)

dimana 𝐸𝑝 adalah besarnya energi potensial yang dibentuk (J), m


adalah massa fluida (kg), g adalah percepatan gravitasi (𝑚/𝑠 2 ), dan
h adalah ketinggian posisi fluida dari referensi (m).
• Energi tekanan Fluida
8

Energi tekanan ini timbul atas sejumlah volume flluida yang


mengalir terhalangi oleh suatu bidang, yang terjabarkan dalam
Persamaan.
𝐸𝑃 = 𝑃𝑉 (2.4)

dimana 𝐸𝑃 adalah besarnya energi tekanan yang dibentuk (J), P


adalah tekanan fluida (atm), dan V adalah volume fluida (𝑚3 ).
Dengan mengumpamakan sejumlah volume fluida tersebut dengan
massa fluida yang terhalangi dan massa jenis fluida maka Persamaan
diatas dapat dituliskan kembali menjadi Persamaan.
𝑃
𝐸𝑃 = 𝑚 𝜌 (2.5)

dimana 𝐸𝑃 adalah besarnya energi tekanan yang dibentuk (J), m


adalah massa fluida (kg), P adalah tekanan fluida (atm), dan ρ adalah
massa jenis fluida (kg/𝑚3 )
Ketiga jenis energi inilah yang kemudian dipakai oleh turbin untuk
dikonversi menjadi energi putar untuk memutar generator.

2.3 Perangkat dan Komponen

2.3.1 Turbin Screw

Turbin ulir merupakan kebalikan dari kemampuan siphon ulir.


Siphon sekrup itu sendiri dikembangkan oleh seorang peneliti Yunani,
yang lebih dari 21 abad sebelumnya dan hingga saat ini siphon ini
masih digunakan. Pada awalnya Archimedes membuat siphon ini
sepenuhnya bertujuan untuk menghilangkan air dari dalam perahu.
Kemudian Archimedes sendiri merombak siphon ini untuk digunakan
dalam mengangkat air dari sungai.
9

Sekrup Archimedes sangat mungkin merupakan mesin paling


berpengalaman yang masih digunakan dan mengangkat air untuk
sistem air dan limbah. Turbin ulir dimulai dari ide lama oleh ahli
matematika dan fisikawan Archimedes (287 - 212 SM). Sekrup
Archimedes terdiri dari permukaan heliks yang meliputi poros
berbentuk tabung fokus dalam garis kosong seperti yang ditampilkan
pada gambar. Ketika digunakan sebagai siphon, sekrup biasanya
diputar oleh generator atau pekerjaan fisik. Pada saat poros berputar,
ujung bawah menggulung sejumlah air yang disebut sebagai kaleng.
Air ini akan meluncur ke bawah silinder berliku saat sekrup berputar,
sampai dalam jangka panjang habis dari titik tertinggi sekrup. Sifon
sekrup digunakan pada dasarnya untuk mengosongkan air dari
tambang atau daerah lain yang airnya rendah. Kotak terbuka dan
konfigurasi sekrup umum memungkinkan masuknya sampah tanpa
berhenti.

Gambar 2. 1 turbin screw


Sumber : (Jasa Lie, 2018)

Selain dikenal dengan turbin ulir, sesuai dengan konseptor


awalnya, turbin ini juga disebut sekrup Archimedes (Archimedes
screw). Turbin ulir lebih cocok dipakai untuk tinggi tenaga (head)
rendah atau beda elevasi antara hulu dan hilir aliran rendah bahkan nol
.Turbin Archimedes screw dapat digunakan di situs hidro air rendah
sebagai sarana menghasilkan listrik. Ini dilakukan dengan
10

menjalankan sekrup Archimedes secara terbalik, yaitu menjatuhkan


air dari atas dan membiarkan sekrup berputar ketika air turun. Ini
adalah cara yang ekonomis dan efisien untuk menghasilkan listrik dari
aliran kecil. Sekrup berputar dan menghasilkan listrik karena tekanan
hidrostatik dari air pada permukaan sekrup. Saat air mengisi sekrup
dari saluran masuk di bagian atas lereng, tekanan pada bidang heliks
sekrup memungkinkan untuk rotasi sekrup . Prinsip kerja turbin
Archimedes screw ini yaitu, air dari ujung atas mengalir masuk ke
ruang di antara kisar blade screw (bucket) dan keluar dari ujung
bawah. Sehingga menimbulkan gaya berat air dan beda tekanan
hidrostatik dalam bucket di sepanjang rotor mendorong blade screw
dan memutar rotor pada sumbunya. Kemudian rotor turbin memutar
generator listrik yang disambungkan dengan ujung atas poros turbin
screw.

2.3.2 Generator DC

Generator DC adalah alat untuk mesin listrik dinamis yang mampu


mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Dimana sebenarnya
generator memberikan arus searah (DC). Sesuai Mallets (2013) bahwa
ada dua jenis mesin DC, yaitu mesin speaker terpisah yang spesifik,
dan mesin self-enhancing. Mesin self-intensifying meliputi: mesin
seri, mesin shunt dan mesin kompon yang merupakan campuran dari
mesin seri dan mesin shunt. Sementara generator pada dasarnya
adalah sesuatu yang sangat mirip, tetapi yang sering digunakan adalah
generator yang berbeda. Kualitas mesin penambah yang berbeda
adalah bahwa arus eksitasi tidak bergantung pada sumber tegangan
yang menyediakannya. Putaran jangkar akan berkurang dengan
asumsi gaya bertambah kedua.

Pada umumnya, generator DC dibuat menggunakan magnet yang


sangat tahan lama dengan rotor 4-poros, pengontrol tegangan
11

terkomputerisasi, asuransi terhadap beban berlebih, starter eksitasi,


penyearah, kepala dan tempat atau kerangka generator, dan bagian
rotor. Gambar di bawah menunjukkan gambar penampang
pengembangan generator DC.

Gambar 2. 2 Konstruksi Generator DC


Sumber : (Gunawan Achmad, 2010)

Generator DC terdiri dari dua bagian, khususnya stator, yang


merupakan bagian tetap dari mesin DC, dan rotor, yang merupakan
bagian bolak-balik dari mesin DC. Bagian stator terdiri dari: kerangka
mesin, belitan stator, sikat arang, bantalan dan kotak terminal.
Sedangkan rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan
poros rotor. Bagian yang perlu diperhatikan untuk dukungan rutin
adalah sikat arang yang akan menyingkat dan harus diganti sebentar-
sebentar/sesekali. Komutator harus dibersihkan dari tanah sisa sikat
arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi lubang
komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda dari sikat
arang.

Prinsip kerja generator DC itu sendiri adalah generator diperoleh


melalui dua cara:
12

1. Dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan


induksi bolak-balik.
2. Dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan
DC.

Gambar 2. 3 Prinsip Kerja Generator


Sumber : (Gunawan Achmad, 2010)
1. Pada gambar Generator DC Sederhana dengan
sebuah penghantar kutub tersebut, dengan
memutar rotor ( penghantar ) maka pada
penghantar akantimbul EMF.
2. Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet
sedemikian rupa sehingga sisiA-B dan C-D
terletak tegak lurus pada arah fluks magnet.
3. Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan
sudut yang tetap terhadap sumbuputarnya yang
sejajar dengan sisi A-B dan C-D.
4. GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan
sisi C-D besarnya sesuai denganperubahan fluks
magnet yang dipotong kumparan ABCD tiap
detik .
Jika rotor diputar dipengaruhi oleh medan tarik-menarik, akan
terjadi konvergensi medan tarik-menarik oleh belitan kawat di rotor.
Ini akan menyebabkan tegangan awal. Pada situasi ini ada titik
13

persimpangan terbesar dari medan tarik oleh pemandu, akan


menghasilkan tegangan nol yang dipicu. Ini karena tidak ada
konvergensi medan tarik dengan pemandu di armature atau rotor.
Wilayah medan ini dikenal sebagai distrik imparsial.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa generator DC merupakan
motor DC yang dioperasikan sebagai generator. Dimana semua
generator memiliki sumber

energy yang mekanik yang disebut sebagai prime mover. Berikut


adalah rangkian equivalent generator DC :

Gambar 2. 4 Rangkaian Equivalent Generator DC


Sumber : (Syaoqi Muttaqin, 2012)

0
Voltage regulation dari generator DC didefinisikan sebagai berikut:

(2.6)

Dengan adalah tegangan terminal dalam keadaan tanpa beban dan


adalah tegangan terminal dalam keadaan full load.
• Klasifikasi Generator DC
a. Generator DC Seperatly Exited
Generator DC separately excited merupakan generator arus
medannya disuplai sumber DC eksternal yang terpisah dari
14

generator itu sendiri. Berikut adalah rangkain equivalent


generator DC seperately excited :

Gambar 2. 5 Rangkaian Equivalent Generator DC Separately Exited


Sumber : (Syaoqi Muttaqin, 2012)

Dengan merupakan tegangan actual pada terminal


generator, dan arus merupakan arus yang mengalir ke terminal.
Sedangkan, tegangan internal yang dibangkitkan adalah dan
arus armature adalah . Dimana dalam generator separately
excited ini, . Hukum Kirchoff untuk motor ini adalah,

(2.7)
b. Generator DC Shunt
Berikut adalah rangkaian equivalent dari generator DC shunt:

Gambar 2. 6 Rangkaian Equivalent Generator DC Shunt


Sumber : (Syaoqi Muttaqin, 2012)
Generator DC shunt merupakan generator yang mensuplai
arus medannya sendiri, dimana generator ini memiliki rangkain
15

pembangkit medannya yang terangkai secara pararel pada


terminal mesin. Arus armature generator ini adalah,

(2.8)
Sedangkan hukum Kirchoff untuk generator ini,

(2.9)
c. Generator DC Seri
Generator DC seri merupakan generator yang medannya
terangkain seri dengan armature nya. Dimana lilitan medannya
hanya terdiri dari sedikit turn saja. Hal ini dikarenakan
dan dalam generator ini arus armature sama dengan arus yang
ada pada liltan pembangkit medan, sehingga untuk
membangkitkan medan yang sama seperti generator DC shunt
hanya diperlukan sedikit liltan saja. Berikut adalah rangkaian
equivalent generator DC seri :

Gambar 2. 7 Gambar Rangkaian Equivalent Generator DC


Sumber : (Syaoqi Muttaqin, 2012)

2.3.3 Buck Converter

Buck converter adalah jenis konverter dc step down atau step


down. Konverter buck dilengkapi untuk menghasilkan tegangan hasil yang
setara atau lebih rendah dari tegangan umpan baliknya. Konverter uang ini
terbuat dari MOSFET (saklar dinamis) dan dioda (sakelar laten). Sakelar
terpisah dapat diganti dengan sakelar dinamis saat voltase berfungsi
rendah, untuk mengurangi kegagalan daya yang terjadi.
16

Pada dasarnya aturan fungsi konverter buck melibatkan sakelar


yang bekerja dalam dua mode, khususnya sakelar ON dan sakelar OFF. Ini
dikenal sebagai Pengaturan Lebar Detak Jantung atau disingkat PWM. Di
PWM ada siklus kewajiban yang mencoba untuk mengontrol kecepatan
(pengulangan) sakelar.
PWM adalah proses menciptakan sinyal hasil dalam periode
pengulangan antara tinggi dan rendah, di mana pengaturan rentang dapat
diubah berdasarkan kasus per kasus. Sedangkan siklus kewajiban
merupakan penggambaran ketika kondisi sedang tinggi pada periode tanda
yang dikomunikasikan dalam persen (%) dengan cakupan 0-100 persen.
 Mode switch on
Ketika MOSFET on (tertutup) dan dioda off, arus mengalir dari
sumber menuju ke induktor (pengisian induktor), disaring dengan
kapasitor, lalu ke beban, kembali lagi ke sumber.
 Mode switch off
Ketika mosfetoff(terbuka) dan diode on arus akan mengalir melalui L,
C, beban, dan diode maksimum . Arus induktor akan turun sampai
transistor di on-kan kembali pada siklus berikutnya. Energi yang
tersimpan pada induktor L dipindahkan ke beban.

Gambar 2. 8 Bentuk Buck Converter


Sumber : (Raban, Surya, 2015)
17

2.3.4 Sensor Arus

ACS712 adalah Hall Effect current sensor. Hall effect allegro


ACS712 merupakan sensor yang presisi sebagai sensor arus AC atau
DC dalam pembacaan arus didalam dunia industri, otomotif, komersil
dan sistem-sistem komunikasi. Pada umumnya aplikasi sensor ini
biasanya digunakan untuk mengontrol motor, deteksi beban listrik,
switched-mode power supplies dan proteksi beban berlebih, bentuk
fisik dari sensor arus ACS712

Sensor ini memiliki pembacaan dengan ketepatan yang tinggi,


karena didalamnya terdapat rangkaian low-offset linear Hall dengan
satu lintasan yang terbuat dari tembaga. Cara kerja sensor ini adalah
arus yang dibaca mengalir melalui kabel tembaga yang terdapat
didalamnya yang menghasilkan medan magnet yang di tangkap oleh
integrated Hall IC dan diubah menjadi tegangan proporsional.
Ketelitian dalam pembacaan sensor dioptimalkan dengan cara
pemasangan komponen yang ada didalamnya antara penghantar yang
menghasilkan medan magnet dengan hall transducer secara
berdekatan. Persisnya, tegangan proporsional yang rendah akan
menstabilkan Bi CMOS Hall IC yang 7 didalamnya yang telah dibuat
untuk ketelitian yang tinggi oleh pabrik.

Gambar 2. 9 Sensor ACS 712


Sumber : (R Syafruddin, 2021)
18

2.3.5 Sensor Tegangan

Modul sederhana namun sangat berguna yang menggunakan


pembagi potensial untuk mengurangi tegangan input. Hal ini
memungkinkan untuk digunakan sebagai input analog mikrokontroler
untuk memonitor tegangan jauh lebih tinggi daripada yang mampu
dirasakannya. Misalnya, dengan rentang input analog 0V – 5V, dapat
mengukur tegangan hingga 25V. Modul ini juga mencakup terminal
sekrup yang mudah digunakan untuk koneksi kabel yang mudah dan
aman.

Modul ini didasarkan pada prinsip desain pembagi tegangan resisitif


dan dapat membuat tegangan input konektor terminal merah hingga 5
kali lebih kecil. Tegangan input analog Arduino hingga 5V,
menghasilkan tegangan input modul deteksi tegangan tidak lebih
besar dari 5V × 5 = 25V (jika menggunakan sistem 3.3V, tegangan
input tidak lebih besar dari 3.3V × 5 = 16.5V).

Gambar 2. 10 Sensor Tegangan


Sumber : (May Eno, 2019)
19

2.3.6 LCD (Liquid Crystal Display)

LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display
(tampilan) yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk
menghasilkan gambar dan tulisan yang terlihat. Teknologi Liquid
Crystal Display (LCD) atau Penampil Kristal Cair sudah banyak
digunakan pada produk-produk seperti layar Laptop, layar Ponsel,
layar Kalkulator, layar Jam Digital, layar Multimeter, Monitor
Komputer, Televisi, layar Game portabel, layar Thermometer Digital
dan produk-produk elektronik lainnya.

Fitur yang disajikan dalam LCD :

 Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.


 Mempunyai 192 karakter tersimpan.
 Terdapat karakter generator terprogram.
 Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
 Dilengkapi dengan back light.

Gambar 2. 11 LCD
Sumber : (A Tanjung, 2015)

Keterangan pinout LCD :

 Pin 1 (Ground / Source Pin): Ini adalah pin tampilan


GND, digunakan untuk menghubungkan terminal GND
unit mikrokontroler atau sumber daya.
20

 Pin 2 (VCC / Source Pin): Ini adalah pin catu tegangan


pada layar, digunakan untuk menghubungkan pin catu
daya dari sumber listrik.

 Pin 3 (V0 / VEE / Control Pin): Pin ini mengatur


perbedaan tampilan, yang digunakan untuk
menghubungkan POT yang dapat diubah yang dapat
memasok 0 hingga 5V.

 Pin 4 (Register Select / Control Pin): Pin ini berganti-


ganti antara perintah atau data register, digunakan untuk
menghubungkan pin unit mikrokontroler dan
mendapatkan 0 atau 1 (0 = mode data, dan 1 = mode
perintah).

 Pin 5 (Pin Baca / Tulis / Kontrol): Pin ini mengaktifkan


tampilan di antara operasi baca atau tulis, dan terhubung
ke pin unit mikrokontroler untuk mendapatkan 0 atau 1
(0 = Operasi Tulis, dan 1 = Operasi Baca).

 Pin 6 (Mengaktifkan / Mengontrol Pin): Pin ini harus


dipegang tinggi untuk menjalankan proses Baca / Tulis,
dan terhubung ke unit mikrokontroler & terus-menerus
dipegang tinggi.

 Pin 7-14 (Pin Data): Pin ini digunakan untuk mengirim


data ke layar. Pin ini terhubung dalam mode dua-kawat
seperti mode 4-kawat dan mode 8-kawat. Dalam mode 4-
kawat, hanya empat pin yang terhubung ke unit
mikrokontroler seperti 0 hingga 3, sedangkan dalam
mode 8-kawat, 8-pin terhubung ke unit mikrokontroler
seperti 0 hingga 7.

 Pin 15 (+ve pin LED): Pin ini terhubung ke +5V


21

 Pin 16 (-ve pin LED): Pin ini terhubung ke GND.

2.3.7 Arduino Nano

Arduino adalah tahap pendaftaran aktual open source. Yang paling


penting, penting untuk mengetahui bahwa "platform" di sini adalah
pemilihan kata yang ideal. Arduino bukan hanya sebuah instrumen
perbaikan, itu adalah campuran dari peralatan canggih, bahasa
pemrograman dan Incorporated Improvement Climate (IDE). IDE adalah
produk yang mengasumsikan bagian vital direkam sebagai program hard
copy, mengumpulkannya menjadi kode berpasangan dan mentransfernya
ke dalam memori mikrokontroler Arduino Nano.
Arduino Nano diciptakan dengan basis mikrokontroler ATmega328
(untuk Arduino Nano versi 3.x) atau ATmega 168 (untuk Arduino versi
2.x). Arduino Nano kurang lebih memiliki fungsi yang sama dengan
Arduino Duemilanove, tetapi dalam paket yang berbeda. Arduino Nano
tidak menyertakan colokan DC berjenis Barrel Jack, dan dihubungkan ke
komputer menggunakan port USB Mini-B. Arduino Nano dirancang dan
diproduksi oleh perusahaan Gravitech.
Arduino Nano dapat diaktifkan melalui koneksi USB Mini-B, atau
melalui catu daya eksternal dengan tegangan belum teregulasi antara 6-
20 Volt yang dihubungkan melalui pin 30 atau pin VIN, atau melalui catu
daya eksternal dengan tegangan teregulasi 5volt melalui pin 27 atau pin
5V. Sumber daya akan secara otomatis dipilih dari sumber tegangan yang
lebih tinggi. Chip FTDI FT232L pada Arduino Nano akan aktif apabila
memperoleh daya melalui USB, ketika Arduino Nano diberikan daya dari
luar (Non-USB) maka Chip FTDI tidak aktif dan pin 3.3V pun tidak
tersedia (tidak mengeluarkan tegangan), sedangkan LED TX dan RX pun
berkedip apabila pin digital 0 dan 1 berada pada posisi HIGH.
22

Gambar 2. 12 Arduino Nano


Sumber : (Kassim, 2013)

2.3.8 Arduino IDE

Arduino IDE mewakili Iklim Kemajuan Terkoordinasi, atau dalam


bahasa dasarnya adalah iklim terkoordinasi yang digunakan untuk
perbaikan. Disebut iklim karena melalui produk inilah Arduino
disesuaikan untuk menjalankan peran yang dimasukkan melalui struktur
bahasa pemrograman. Arduino menggunakan bahasa pemrograman
sendiri terlihat seperti bahasa C.

Bahasa pemrograman Arduino (Sketsa) telah diubah untuk


memudahkan pemula memprogram dari bahasa pertama. Sebelum
ditawarkan ke pasaran, IC mikrokontroler Arduino telah disematkan
dengan program yang disebut Bootlader apa kemampuan sebagai
perantara antara compiler Arduino dan mikrokontroler. Arduino IDE
diproduksi dengan menggunakan bahasa pemrograman JAVA. Arduino
IDE juga dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut Wiring
yang membuat tugas informasi dan hasil lebih mudah. Arduino IDE
dibuat dari penanganan pemrograman yang didesain ulang menjadi
Arduino IDE secara eksplisit untuk pemrograman dengan Arduino.
Program yang dibuat menggunakan Arduino Programming (IDE) disebut
gambar. Sketsa ditulis dalam pengolah kata dan disimpan dalam
dokumen dengan ekspansi .ino. Pengelola konten pada Pemrograman
23

Arduino memiliki sorotan seperti pemotongan/penempelan dan


pencarian/penggantian sehingga lebih mudah untuk membuat kode
program.

Gambar 2. 13 Arduino IDE


Sumber : (Ramon, 2014)

2.3.9 Baterai

Baterai adalah perangkat yang terdiri dari setidaknya satu sel


elektrokimia dengan asosiasi luar yang diberikan untuk menggerakkan
perangkat listrik, misalnya, lampu sorot, telepon, dan kendaraan listrik.
Pada saat baterai memasok daya listrik, terminal positif adalah katoda
dan terminal negatif adalah anoda. Terminal yang diperiksa negatif
adalah sumber elektron yang akan bergerak melalui rangkaian listrik luar
ke terminal positif. Ketika baterai dikaitkan dengan beban listrik luar,
respons redoks mengalihkan reaktan energi tinggi sepenuhnya untuk
menurunkan item energi, dan kontras energi bebas dikirim dari sirkuit
luar sebagai energi listrik. Umumnya istilah "baterai" secara eksplisit
mengacu pada perangkat yang terdiri dari beberapa sel, tetapi
penggunaan telah berkembang untuk menggabungkan perangkat yang
terdiri dari sel tunggal.

Baterai esensial (dapat dibuang) digunakan sekali dan kemudian


dibuang; bahan anoda berubah secara ireversibel selama pelepasan.
Model yang umum adalah baterai larut yang digunakan untuk lampu
24

sorot dan berbagai perangkat elektronik serbaguna. Baterai tambahan


(bertenaga baterai) dapat dilepaskan dan diberi energi kembali beberapa
kali menggunakan aliran listrik yang diterapkan; Organisasi terminal
pertama dapat dibangun kembali dengan aliran balik. Model
menggabungkan baterai korosif timbal yang digunakan dalam kendaraan
dan baterai partikel lithium yang digunakan untuk perangkat kecil seperti
PC, PDA, dan bank daya.

Jalannya pelepasan (rilis) dalam sel terjadi sesuai gambar. Jika sel
dikaitkan dengan tumpukan, elektron mengalir dari anoda melalui
tumpukan melalui beban katoda, kemudian, pada titik itu, partikel negatif
mengalir ke anoda dan partikel positif mengalir ke katoda.

Dalam sistem pengisian materi pelajaran yang berwenang sepakat,


salah satunya menurut Manurung (2014), harus terlihat pada gambar
postingan di bawahnya. Yang umumnya adalah titik di mana sel
dihubungkan dengan catu daya kemudian terminal positif berubah
menjadi anoda dan setelah itu katoda negatif berubah menjadi katoda.
Proses substansi yang terjadi adalah sebagai berikut;

Gambar 2. 14 Proses Pengosongan dan Pengisian Baterai


Sumber : (Hartono, 2013)
1. Aliran elektron yang menjadi terbalik, kemudian akan
mengalir dari anoda melalui sistem power supply ke
katodanya.
2. Ion – ion negatif mengalir dari katoda ke anoda.
25

3. Ion – ion positif mengalir dari anoda ke katoda

Jadi, dapat dikatakan jikalau sistem kerja pada baterai ini akan
terjadi reaksi kimia pada saat pengisian (charging) yakni kebalikan
daripada saat terjadinya pengosongan (discharging) pada baterai.

Sebagai materi tembahan tentang batera, perlu setidaknya diketahui


bahwa baterai merupakan sebuah alat untuk menyimpan energi
listrik sehingga dapat digunakan di waktu lain. Saat ini, baterai
terbuat dari bahan-bahan kimia
yang sulit untuk diuraikan dan dapat mencemari lingkungan.

2.3.10 Inverter Mini

Joule thief adalah penguat tegangan osilasi minimalis yang


kecil, berbiaya rendah dan mudah dibuat. Joule thief biasanya
digunakan untuk menggerakkan beban kecil seperti lampu led atau
dinamo DC. Cara kerja joule thief adalah mengubah dari tegangan
DC menjadi AC. Oleh karena itulah joule dijuluki sebagai inverter
mini. Komponen dari joule thief sendiri yaitu resistor, transformator
kecil dan transistor.

2.3.11 Relay

Relay adalah sebuah saklar yang dikendalikan oleh arus.


Relay memiliki sebuah kumparan tegangan rendah yang dililitkan
pada sebuah inti. Terdapat sebuah armatur besi yang akan tertarik
menuju inti apabila arus mengalir melewati kumparan. Armatur ini
terpasang pada sebuah tuas berpegas. Ketika armatur tertarik
menuju inti, kontak jalur bersama akan berubah posisinya dari
kontak normal-tertutup ke kontak normal-terbuka (Turang, 2015).

Relay dibutuhkan dalam rangkaian elektronika sebagai


eksekutor sekaligus interface antara beban dan sistem kendali
26

elektronik yang berbeda sistem power supply-nya. Secara fisik


antara saklar atau kontaktor dengan elektromagnet relay terpisah
sehingga antara beban dan sistem kontrol terpisah. Bagian utama
relay elektro mekanik adalah sebagai berikut. Kumparan
elektromagnet saklat atau kontaktor Swing Armatur Spring (Pegas).

Gambar 2. 15 Module Relay


Sumber : (Calcines, 2018)
27

2.4 Kajian Penelitian yang Relevan

1. Encu Saefudin, Tarsisius Kristyadi, Muhammad Rifki, Syaiful Arifin


“TURBIN SCREW UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK SKALA
MIKROHIDRO RAMAH LINGKUNGAN”. Pada proses perancangan
turbin air tipe ulir dilakukan optimasi turbin screw dengan menentukan nilai
perbandingan d/D, lalu melakukan perhitungan mekanikal untuk
menentukan dimensi dari sudu turbin, poros turbin, sistem transmisi (roda
gigi, puli dan belt) juga daya yang mampu dihasilkan turbin, dengan head
1,05 meter.
2. Dwi Oktavianto Wahyu Nugroho “RANCANG BANGUN NON FIXED
BLADE ANGLE TURBIN SCREW UNTUK OPTIMASI DAYA
ALTERNATOR “ Perancangan dan pembuatan turbin merupakan
modifikasi bentuk turbin screw yang ada menjadi turbin screw dengan sudu
yang dapat berubah sudutnya. Uji sensor mendapatkan bahwa pemasangan
turbin tidak begitu mengurangi nilai tekanan pada sistem karena sistem
hanya mengurangi tekanan sebesar 0.0036 Bar. Diketahui pula bahwa
bertambahnya sudut sudu, tekanan aliran air sesaat makin besar juga.
3. Iwan Setyawan “PERANCANGAN TURBIN SCREW ARCHIMEDES
DENGAN KAPASITAS ALIRAN 0.0125 m3 /s, HEAD 0.64 m DAN
SIMULASI PENGUJIAN STATIS DENGAN SOFTWARE
SOLIDWORKS 2018” Pemilihan jenis turbin yang sesuai untuk suatu
pembangkit listrik tenaga mikrohidro tergantung pada karakteristik aliran
yaitu tinggi jatuh dan debit aliran yang tersedia serta kecepatan turbin. Jenis
turbin yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan jenis turbin screw
archimedes dimana jenis turbin ini konstruksinya mudah, memiliki efisiensi
yang tinggi dan beban yang diterima tidak terlalu besar. Oleh karena itu
diperlukan perancangan turbin screw & simulasi pengujian statis
menggunakan solidworks 2018.
BAB 3

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan rancangan dan perangkat yang akan digunakan
untuk membuat Rancang bangun pembangkit listrik tenaga air mini dengan sistem
screw turbine.

3.1 Desain Penelitian

28
29

Gambar 3. 1 Flowchart Desain Penelitia

3.2 Perancangan Instrumen/Alat

Perancangan alat bertujuan untuk mempermudah dalam


pembuatan alat perlu rancangan alat yang akan dibuat.

3.2.1 Desain Instrumen/Alat

Gambar 3. 2 Diagram Blok Desain Alat


Pada perancangan sistem terdapat Turbin Screw Generator yang
digunakan untuk menghasilkan listrik yang berasal dari gerak, sensor arus
untuk mengetahui arus yang dihasilkan oleh Turbin Screw Generator, sensor
tegangan untuk mengetahui tegangan yang dihasilkan oleh Turbin Screw
Generator. Setelah itu data masuk ke Arduino dan diolah, lalu aliran listrik
masuk ke Baterai yang berfungsi sebagai penyimpan daya listrik DC. Dari
Baterai lalu diubah daya listriknya dari DC menjadi AC agar bisa digunakan
untuk mengaliri listrik pada lampu.
30

3.2.2 Wiring Diagram Instrumen/Alat

Gambar 3. 3 Wiring Diagram Alat


31

3.2.3 Cara Kerja Instrumen/Alat

Untuk mewujudkan konsep perancangan alat maka


dibutuhkan perangkat dengan ketentuan yang sesuai. Disini
penulis akan menjelaskan prinsip kerja perangkat yang sesuai
dengan konsep perancangan alat yang akan dibuat. Dalam
konsep perancangan ini terbagi atas beberapa perangkat yang
digunakan, antara lain hardware, software dan perangkat
pendukung lainnya. Berikut penjelasannya

Gambar 3. 4 Diagram Flowchart Cara Kerja Alat


32

3.2.4 Komponen Instrumen/Alat

Pada bab ini, perancangan alat akan dibahas, dimulai dari


perangkat keras hingga perangkat lunak.
3.2.3.1 Perangkat Keras

Rancangan ini terdiri dari beberapa bagian rangkaian yaitu:

1. Turbin Screw
Rotor turbin tersambung dengan generator yang akan
menggerakkan generator ketika menerima energi kinetik
yang dihasilkan oleh aliran arus air yang mendorong
turbin bergerak dan menghasilkan energi gerak yang akan
diubah oleh generator menjadi energi listrik .

Gambar 3. 5 Rincian Bentuk & Ukuran Turbin Screw

2. Generator
Generator dihubungkan dengan turbin melalui gigi-
gigi putar sehingga ketika baling-baling turbin berputar,
generator pun akan ikut berputar. Generator
33

memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar


kumparan magnet didalam generator sehingga terjadi
pergerakan elektron yang membangkitkan timbulnya arus
listrik DC. Generator disambungkan dengan trasformator
Step Up untuk menaikkan tegangan listrik sebelum listrik
ditransmisikan.
3. Buck Converter
Pada alat ini Buck converter berfungsi untuk
menurunkan tegangan menjadi 5 VDC. Nantinya akan
digunakan untuk mensupply mikrokontroller dan
komponen yang lainnya supaya bisa bekerja dengan
normal tanpa merusak komponen.
4. Sensor Arus

Sensor arus itu dipasang seri menuju ke beban, agar


sensor tersebut bisa membaca berapa besar arus yang
masuk ke lampu tersebut. ACS712 merupakan IC yang
berfungsi sebagai sensor arus dan menggantikan trafo arus
yang relatif besar dalam bentuk fisiknya. Sensor ACS 712
adalah produksi Allegro untuk solusi ekonomis dalam
pengukuran arus AC maupun DC.
5. Sensor Tegangan
Rangkaian sensor tegangan menggunakan sensor
Resistor yang dirangkai secara parerel. Sensor ini dapat
digunakan untuk membaca DC berapa tegangan yang
melewatinya untuk nantinya akan terbaca oleh teknisi dan
sensor ini dapat dikoneksikan dengan menggunkan
modul arduino. Pada rancangan alat sensor berfungsi
untuk memantau apakah terdapat tegangan yang masuk ke
Output pembangkit listrik, dan seberapa besar tegangan
output baterai.
34

6. LCD
Merupakan suatu tampilan dari hasil data yang
ditampilan dari sistem penggerak generator berfungsi
mempermudahkan pengecekan secara visual. Display
yang digunakan dalam rancangan ini berupa tampilan
Liquid Crystal Display (LCD) dengan ukuran 16 x 2 yang
mendapatkan sumber dari mikrokontorler yang kemudian
akan menampilkan beberapa tampilan dari sensor
diataranya hasil tegangan dan arus.

7. Arduino

Arduino Uno merupakan mikrokontroler yang


berfungsi sebagai kontrol relay dan sistem monitoring
pada LCD.

8. Relay
Pada penelitian ini menggunakan relay. Relay
sebagai saklar untuk mengaktifkan atau memutuskan
aliran listrik yang didapat dari Turbin Screw Generator,
menuju ke baterai.

9. Inverter Mini

Aliran listrik yang dihasilkan dari Turbin Screw


Generator yaitu tegangan DC. Penulis menggunakan Power
Bank sebagai beban DC sekaligus tempat penyimpanan
aliran listrik, dan Lampu LED 3W sebagai beban tegangan
AC. Oleh karena itulah dibutuhkan inverter untuk
mengubah tegangan DC menjadi AC.
35

3.2.3.2 Perangkat Lunak


Perangkat Lunak atau software yang di gunakan
adalalah Arduino IDE, pada rancangan alat ini Arduino IDE
digunakan sebagai media untuk membuat code pemrograman.
Code yang dibuat nanti akan di upload ke Arduino Uno yang
bertugas sebagai otak dari rancangan alat.

3.3 Teknik Pengujian


Teknik pengujian ini menggunakan air sebagai sumber gerak, gerak
tersebut akan diubah menjadi aliran listrik oleh generator. Tegangan yang
dihasilkan yaitu tegangan DC dan akan disimpan ke Baterai. Lalu dari
Baterai aliran listrik tersebut diubah menjadi tegangan AC oleh rangkaian
inverter. Tegangan AC akan menghidupkan lampu yang berfungsi sebagai
beban. Data yang diambil dari penelitian ini adalah besarnya arus dan
tegangan yang dihasilkan oleh Generator Turbin dengan keadaan adanya
beban dan ketika tidak ada beban.

3.3.1 Pengujian Turbin dengan Air

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kerja sensor dengan


menggunakan Debit Arus Air Kecil,Sedang dan Besar.

Cara pengujian :
 Ukur tegangan menggunakan arus air kecil
 Ukur tegangan menggunakan arus air sedang
 Ukur tegangan menggunakan arus air besar

3.3.2 Pengujian Generator

Cara pengujian :
 Siapkan Semua Alat
36

 Pasangkan turbin screw dengan rotor


 Berikan arus air pada turbin
 Ukur tegangan yang keluar dari generator
menggunakan avometer jika menghasilkan tegangan
maka generator berfungsi dengan baik.

3.3.3 Pengujian Sensor Tegangan dan Sensor Arus

Cara pengujian :
 Siapkan Semua Alat
 Sambungkan semua pin sesuai dengan program
yang sudah ditentukan.
 Turbin screw diberi alirain arus air
 Lihat pada tampilan lcd jika menunjukkan angka
yang sesuai maka sensor dalam kondisi baik

3.3.4 Pengujian Arduino Nano

Cara pengujian :
 Menghubungkan ArduinoNano dengan adaptor.
 Melihat led indikator pada Arduino Nano.
Tempelkan probe merah avo meter pada pin Vcc
dan probe Hitam pada pin Ground.

3.3.5 Pengujian Perangkat Lunak

Cara pengujian :
 Siapakan program
 Menghubungkan Arduino dengan Laptop/PC
 Pastikan Laptop/PC terhubung pada port USB
yang sesuai
 Upload program
37

3.4 Teknik Analisa Data


Berdasarkan hasil pengujian pada masing-masing unit rangkaian
maupun pengujian sistem yang telah terprogram secara keseluruhan, akan
dibuat analisis data. Selain itu, teknik analisis data bertujuan untuk
mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai data-data penelitian, sehingga
dapat dipahami oleh orang lain. Analisis data pada penelitian ini dilakukan
dengan membandingkan data hasil pengujian dengan data hasil perhitungan
atau dengan nilai referensi yang sudah ditentukan.
3.5 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian dan Perencanaan alat dilaksanakan di lokasi OJT dan
dirumah. Waktu perencanaan dan penyusunan proposal dimulai dari bulan
Januari 2022 sampai dengan bulan Maret 2022. Pada bulan Januari 2022 mulai
menentukan tema judul tugas akhir dan minggu ke-2 bulan Maret 2022
dilaksanakan seminar proposal pengajuan tugas akhir

Tabel 3. 1 Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu
1 Tahap Oservasi
Tahap Studi Pustaka
2
Tahap Perancangan Alat
3

4 Tahap Pembuatan Alat

5 Tahap Set Up alat

6 Pengujian Alat

7 Analisa Data Alat dan


Pembahasan
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Gambar 4. 1 Keseluruhan Alat

Hasil Rancangan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk


mengetahui hasil dari perancangan yang telah dibuat pada Bab III.
Pengujian rancangan ini terdiri dari beberapa tahapan dimulai dari
pengujian terhadap tiap-tiap bagian pendukung hingga pengujian secara
keseluruhan. Dari hasil pengujian maka dapat dianalisa kinerja-kinerja
dari tiap-tiap bagian rancangan yang saling terhubung satu sama lain
sehingga terbentuk Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Air
Mini dengan Sistem Srew Turbine. Pengujian terhadap keseluruhan
rancangan ini berguna untuk mengetahui bagaimana kinerja dan tingkat
keberhasilan dari sistem tersebut.
Perangkat keras yang telah berhasil dibuat pada penelitian ini adalah
Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Air Mini dengan Sistem
Srew Turbine. Perangkat keras pada penelitian ini terdiri dari beberapa
perangkat keras yaitu, Turbin,Generator,Buck Booster, sensor arus dan
tegangan, Arduino,dan Lcd.

38
39

Cara kerja dari perangkat keras yang telah dibuat yaitu pertama,
pada pengujian ini menggunakan Turbin dan Generator. Dalam
pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ,tegangan,dan arus pada
putaran generator dalam kondisi menyuplai arus listrik, kemudian data
keluaran generator dari perangkat tersebut akan dibaca oleh sensor arus
dan tegangan yang selanjutnya akan diolah oleh arduino untuk terbaca di
LCD.
Sebelum melakukan uji coba alat langkah pertama yang dilakukan
adalah melakukan kalibrasi mikrokontroler Arduino mega terlebih
dahulu, pertama kali dihidupkan dapat terlihat pada layar LCD on. Yang
artinya mikrokontroler sudah melakukan kalibrasi sensor arus dan
tegangan, setelah melakukan kalibrasi sensor arus dan tegangan. untuk
parameter yang muncul di LCD yaitu indeks Vbatt=Nilai baterai,
Igen=Arus,Vgen=Tegangan. Pada set point awal yaitu Igen = 0 A dan
Vgen = 0 V. Kemudian set point berubah setelah Turbin Memutar karena
adanya arus air, menjadi Igen = 0,12 A dan Vgen = 2,9 V Kecepatan
Generator 206 Rpm.

4.1.1 Pembuatan Perangkat Keras

4.1.1.1 Turbin Screw

Gambar 4. 2 Pengoprasian Turbin


40

Turbin air mengubah energi potensial air menjadi mekanis .


Energi mekanis diubah dengan generator listrik menjadi tenaga
listrik. Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam menguba energi
potensial menjadi energi mekanis. Generator DC adalah perangkat
mesin listrik dinamis yang mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC/arus searah.

4.1.1.2 Generator DC

Gambar 4. 3 Percobaan Generator

Generator DC di sini sebagai sumber awal untuk semua proses


dari alat pembangkit listrik ini, output dari generator masuk ke Buck
Converter dan dipasang juga sensor tegangan dan arus ACS 712
yang akan mendeteksi output generator. Tegangan yang dihasilkan
generator adalah sekitar 12 VDC.
41

4.1.1.3 Buck Converter

Gambar 4. 4 Pengecekan Buck

Buck converter adalah dc-dc converter jenis penurun


tegangan atau step down dan untuk penstabil tegangan. Buck
converter mampu menghasilkan nilai tegangan output sama atau
lebih rendah dari tegangan input-nya. Buck converter ini tersusun
dari mosfet (saklar aktif) dan dioda (saklar pasif). Saklar pasif dapat
diganti dengan aktif pada saat tegangan kerja yang rendah, sehingga
dapat mengurangi susut daya yang terjadi .

4.1.1.4 Arduino Nano

4 15Percobaan
Gambar 4. PercobaanArduino
Arduino
Pada gambar diatas pengujian Arduino Nano dilakukan
dengan menguji Arduino pada saat dihubungkan dengan sensor dan
LCD yang menampilkan berupa nilai data output dari generator.
Apabila data dapat diolah dan ditampilkan dengan baik, maka
Arduino Uno berfungsi dengan baik dan tidak terjadi error.
42

4.1.1.5 Sensor Arus ACS712

Gambar 4. 6 Sensor ACS 712

Pada bagian ini, sensor diuji terlebih dahulu untuk mengetahui


tingkat kepresisian sensor ACS712 yang digunakan. Pengujian
dilakukan bila angka yang dihasilkan oleh sensor terpampang pada
lcd berarti sensor tersebut telah sesuai.

4.1.1.6 Sensor Tegangan

Gambar 4. 7 Sensor Tegangan

Rangkaian sensor tegangan digunakan sebagai sistem


monitoring untuk mengetahui tegangan yang di keluarkan oleh
generator karena berputarnya turbin, dimana hasil monitoring ini
dapat di tampilkan pada layar Liquid Crystal Display (LCD)..
43

4.1.1.7 LCD

Gambar 4. 8 LCD

Pada gambar diatas pengujian LCD dilakukan dengan


menguji LCD pada saat dihubungkan dengan sensor dan LCD yang
menampilkan berupa nilai data output dari generator. Apabila data
dapat diolah dan ditampilkan dengan baik, maka LCD berfungsi
dengan baik dan tidak terjadi error.

4.1.1.8 Inverter DC to AC

Gambar 4. 9 Inverter

Pada bagian ini inverter berfungsi untuk untuk mengubah


tegangan listrik arus searah (DC) menjadi tegangan listrik arus bolak
balik (AC) yang digunakan untuk penggunaan pada beban lampu
yang menggunakan arus listrik AC, pengujian dilakukan untuk
mengetahui output inverter apakah sudah berfungsi dengan baik.
44

4.1.2 Pembuatan Perangkat Lunak

4.1.2.1 Arduino IDE


Pada rancangan alat ini, perangkat lunak (software) yang
digunakan adalah Arduino Integrated Development Environment
(IDE). Tujuan pengujian pada Arduino IDE adalah untuk
memastikan program yang ditulis dan di uploud mengalami
kendala eror atau sukses, Apabila program berjalan dengan baik
maka akan muncul pemberitahuan “done compiling”. Langkah
terakhir adalah melakukan uploading pada arduino menggunakan
kabel USB tipe B.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bab ini akan membahas mengenai pengujian terhadap rancang
bangun pembangkit listrik tenaga air mini dengan sistem screw turbine.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem dan untuk
mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sesuai perencanaan atau belum.
Pengujian terlebih dahulu dilakukan secara terpisah pada masing-masing
unit rangkaian, kemudian dilanjutkan ke pengujian sistem yang telah
terintegrasi secara keseluruhan. Berikut ini adalah bagian-bagian yang
berfungsi sebagai perangkat keras, diantaranya:
1. Turbin Screw
2. Generator DC
3. Buck Converter
4. Arduino Nano
5. Sensor Arus ACS712
6. Sensor Tegangan
7. LCD
8. Inverter DC to AC
45

4.2.1 Pengujian Perangkat Keras

4.2.1.1 Pengujian Turbin Screw


Pengujian pada turbin bertujuan untuk mengetahui bahwa
turbin dapat berputar dengan sempurna dan dapat menghasilkan
tegangan yang sesuai dengan pembangkit listrik.

Tabel 4. 1 Pengujian Turbin Screw

Sumber Air Rpm

Air Tandon 31,2


Jet Pump 117,8
Analisis:
setelah dilakukan pengujian pada turbin screw penulis
mendapat hasil yang ditulis di tabel diatas, dapat diambil
kesimpulan bahwa turbin srew pada alat ini dapat bekerja dengan
baik dan mendapatkan perbedaan pada tekanan air yg didapat dari
air tendon maupun dari jet pump sehingga hasil pada jet pump
lebih berputar kencang daripada dari air tendon.
4.2.1.2 Pengujian Generator DC
Pada rancangan alat yang dibuat ini membutuhkan
generator yang nantinya digunakan sebagai sumber
pembangkit listrik,Pengujian yang dilakukan bertujuan untuk
menguji keluaran generator. Pengujian ini dilakukan dengan
variasi lama waktu putaran Generator dengan air tandon dan
jet pump.
Tabel 4. 2 Pengujian Air Tandon

Waktu Putaran Generator Tegangan Output (V)


(S) (RPM)
10 27.3 0V
15 29,5 0V
20 30,1 0V
25 32,7 0V
46

Tabel 4. 3 Pengujian Jetpump

Waktu Putaran Generator Tegangan Output (V)


(S) (RPM)
10 156,4 2,10 V
15 201,2 2,55 V
20 207,7 2,65 V
25 214,3 2,91 V
Analisis:
Data hasil pengukuran kecepatan putaran generator
terhadap waktu yang diukur menggunakan tachometer pada
setiap beberapa waktu dapat dilihat pada tabel diatas. Dari
hasil pengukuran kecepatan generator menunjukkan
perbedaan putaran dan output dari setiap waktunya,pada saat
menggunakan air keluaran tendon kecepatan putaran turbin
tidak bisa. menghasilkan pembangkitan
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa kecepatan
Generator 156,6 Rpm menghasilkan tegangan tegangan
output DC 2,10 Volt pada waktu 10 detik. Dan pada waktu
25 detik kecepatan 214,3 Rpm tegangan output DC 2,91
Volt, maka semakin tinggi putaran rotor (Rpm) maka
semakin tinggi outpunya.
4.2.1.3 Pengujian Buck Converter
Buck converter adalah dc-dc converter jenis penurun
tegangan atau step down dan untuk penstabil tegangan. Buck
converter mampu menghasilkan nilai tegangan output sama
atau lebih rendah dari tegangan input-nya. Buck converter
ini tersusun dari mosfet (saklar aktif) dan dioda (saklar
pasif). Saklar pasif dapat diganti dengan aktif pada saat
tegangan kerja yang rendah, sehingga dapat mengurangi
susut daya yang terjadi .

Pengujian pada komponen ini bertujuan untuk


mengetahui output buck boost converter apakah sudah sesuai
dengan yang diharapkan.
47

Tabel 4. 4 Pengujian Bucck converter

Uji Tegangan Tegangan


Ke- Input Output (VDC)
(VDC)
1 3,16 V 2,06 V
2 3,13 V 2,06 V

3 3,08 V 2,04 V
4 3,94 V 2,05 V
5 3,88 V 2,03 V
6 3,84 V 2,95 V

Analisis :
Dari hasil pengujian, didapatkan kesimpulan bahwa
Buck converter berfungsi dengan baik. Hal ini dibuktikan
dengan tegangan output yang keluar dari pin vin yaitu 5
Vdc. Selain itu dilihat juga dari lampu LED indikator yang
menyala pada Buck converter yang menunjukkan bahwa
mikrokontroler berfungsi dengan baik.

4.2.1.4 Pengujian Arduino Nano

Arduino Nano menghubungkan sensor arus dan


tegangan dengan LCD. Di dalam mikrokontroler ini terdapat
beberapa pin (masukan) dan port (keluaran). Pada pin yang
mendapat data yang dikirim dari sensor, lalu data tersebut
diolah untuk ditampilkan pada LCD. Tujuan dari pengujian
pada mikrokontroler berfungsi untuk mengecek kesiapan
kondisi board mikrokontroler dalam menerima perintah dan
mengirimkan perintah.
48

Tabel 4. 5 Pengujian Arduino Uno

No Pengujian Keterangan
Pengujian Arduino dengan
1. Bekerja dengan baik
LCD
Pengujian Arduino dengan
2. Bekerja dengan baik
Sensor Arus ACS712
Pengujian Arduino dengan
3. Bekerja dengan baik
Sensor Tegangan
Pengujian Arduino dengan
4. Bekerja dengan baik
Relay

Analisis:
Dari hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa Arduino
Nano berfungsi dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan tegangan
yang mengalir pada arduino rata-rata sebesar 4,9 VDC. Selain itu
dilihat juga dari LED Indikator pada Arduino Nano yang
menunjukkan mikrokontroler masih berfungsi dengan baik. Pada
pengujian arduino nano dilakukan dengan pengujian dengan
beberapa komponen yang telah terhubung dengan arduino, seperti
sensor arus ACS712,sensor tegangan, relay, dan LCD. Dari hasil
pengujian arduino nano sudah dapat berfungsi dengan baik,
seperti pengukuran arus dan tegangan, tampilan pada LCD, dan
sistem kontrol pada relay.

4.2.1.5 Pengujian Sensor Arus ACS712


Pada bagian ini, sensor diuji terlebih dahulu untuk
mengetahui tingkat kepresisian sensor yang digunakan.
Pengujian dilakukan bila angka yang dihasilkan oleh sensor
49

arus, angka yang terpampang berarti sensor tersebut telah


sesuai.
Tabel 4. 6 Hasil Pengukuran Arus

Arus yang diamati (I)


No Percobaan
LCD
1 Pertama 0,45 A
2 Kedua 0,50 A
3 Ketiga 0,39 A
4 Keempat 0,12 A
5 kelima 0,27 A

Analisis :
Dari rangkaian pengujian di atas tabel yang adalah
menunjukkan hasil yang sama antara avometer dan sensor
arus. Maka dapat disimpulkan sensor arus ini masih bekerja
dengan baik
4.2.1.6 Pengujian Sensor Tegangan
Pengujian ini, sensor diuji terlebih dahulu untuk
mengetahui tingkat kepresisian sensor yang digunakan.
Pengujian dilakukan bila angka yang dihasilkan oleh sensor
tegangan, angka yang terpampang berarti sensor tersebut
telah sesuai.
Tabel 4. 7 pengujian sensor tegangan

Tegangan yang diamati (V)


No Percobaan
Monitor
1 Pertama 2,60
2 Kedua 2,55
3 Ketiga 2,10
4 Keempat 2,91
5 kelima 2,53
50

Analisis :
Dari rangkaian pengujian di atas tabel tersebut
menunjukkan hasil pada sensor tegangan, Maka dapat
disimpulkan sensor arus ini masih bekerja dengan baik.
4.2.1.7 Pengujian Inverter DC-AC
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
inveter berfungsi dengan baik sebagai alat konversi
tegangan arus searah (dc) menjadi tegangan arus bolak-
balik sesuai dengan kapasitas daya inverter. Pengujian
dilakukan dengan memberikan beban lampu ac pada
inverter dengan daya beban lampu. Melakukan
pengukuran sisi input dc dari inverter yaitu tegangan dc
baterai, arus dc baterai, dan dayanya. Demikian pula pada
sisi output ac inverter melakukan pengukuran tegangan ac
output inverter, arus beban ac, dan juga dayanya.
Tabel 4. 8 pengujian inverter

Tegangan Tegangan Output”yang Tegangan


No
Input ”diinginkan Output

1 11 VDC 220 VAC 202 VAC


2 11 VDC 220 VAC 209 VAC
3 10.4 VDC 220 VAC 211 VAC

Analisis :
Dari tabel pengujian terhadap Inverter didapatkan
data nilai output tegangan dari Inverter terhadap tegangan
yang diinginkan adalah 220VAC sedangkan yg didapat dari
tegangan outputnya belum sampai 220VAC.
4.2.1.8 Pengujian Sistem Keseluruhan
Pengujian secara keseluruhan dilakukan setelah semua
komponen terintegrasi menjadi sebuah sistemya itu alat Pembangkit
Listrik Tenaga air mini. Pengujian ini dilakukan dengan
51

memanfaatkan energi aliran dari air. Turbin Screw yang telah


terhubung pada komponen diletakkan dibawah aliran air sedangkan
komponen lainnya dibawah dari turbin tersebut. Energy gerak yang
dihasilkan oleh turbin tersebut akan diubah menjadi listrik arus
searah, tegangan output generator bergantung pada kecepatan putar
turbin.

Karena tegangan yang dihasilkan tidak konstan, maka


rangkaian Buck Converter akan bekerja menjaga agar tegangan tetap
konstan yaitu jika tegangan dibawah 12V, rangkaian buck yang akan
menurunkan tegangan dengan mengatur frekuensi agar lebih rendah.
Selain Buck Converter juga terdapat Rangkaian relay untuk
meregulasi tegangan agar tidak melebihi 13V. akan menjaga
tegangan tidak melebihi pada 13V agar tidak merusak baterai saat
pengisian ulang.

Awalnya mikrokontroler Arduino akan membaca tegangan


baterai, jika tegangan baterai sebelum terbebani dibawah 12 V maka
mikrokontroler akan mengaktifkan relay agar dapat bekerja
mengalirkan arus ke baterai. Saat proses pengisian ulang,
mikrokontroler tetap membaca tegangan. Data tersebut dikirim ke
lcd untuk menampilkan tegangan baterai . Pada lcd, data dapat di
monitoring. Output sistem adalah sumber tegangan AC 220V yang
diinvert oleh inverter DC-AC. Pada pengujian ini beban yang
digunakan adalah Lampu 4 watt.
52

Tabel 4. 9 sistem Keseluruhan alat

RPM Arus Inverter Vin Vout Tegangan Arus output


Generator Tegangan Buck Baterai Baterai
Coverter
229,4 0,27 A ON 3,54 V 3,31 V 11,10 V 1,43 A
226,1 0,19 A ON 3,33 V 3,2 V 11,23 V 1,65 A
219,8 0,24 A ON 2,95 V 2,86 V 11,14 V 1,22 A
223,3 0,12 A ON 3,48 V 3,2 V 11,05 V 1,35 A

4.2.2 Pengujian Perangkat Lunak

4.2.2.1 Arduino IDE


Pada rancangan alat ini, perangkat lunak (software)
yang digunakan adalah Arduino Integrated Development
Environment (IDE). Tujuan pengujian pada Arduino IDE
adalah untuk memastikan program yang akan dimasukkan
pada Arduino Uno tidak mengalami error.
Program yang sudah dibuat kemudian di Compile
dalam software Arduino. Kemudian program tersebut di
download ke mikrokontroler. Proses pengujiannya yaitu
dengan melihat fungsi dari masing masing port. Jika ada
kesalahan diperlukan adanya perbaikan ulang untuk
mendapatkan hasil yang sesuai. Pengujian ini sangat
diperlukan karena akan sangat berpengaruh pada seluruh
perangkat komponen yang ada. Baik itu perangkat komponen
elektronik, mekanik, dan software aplikasi pada komputer.
Jika tidak sesuai dengan setting yang ditentukan, maka antara
perangkat mikrokontroler dengan perangkat yang lainnya
tidak bisa menjadi sinkron atau saling berkesinambungan.
53

 Mengolah nilai sensor arus

Gambar 4. 10 mengolah sensor arus

 Mengolah nilai sensor tegangan

Gambar 4. 11 mengolah sensor tegangan

Pengujian program arduino dilakukan dengan cara meng-compile


seluruh coding yang sudah dibuat. Selanjutnya akan terlihat apakah ada
kesalahan atau error pada kolom bawah program arduino. Jika terjadi
syntax error maka dapat dipastikan terjadi kesalahan pada coding. Tapi
jika tidak terjadi syntax error dan compile berhasil tapi alat tidak
beroperasi sesuai perintah programmer maka dapat dipastikan program
salah.

Analisis :

Dari hasil pengujian yang dilakukan tidak terdapat kesalahan dalam


penulisan coding arduino. Hal ini dibuktikan dengan lancarnya proses
54

compile coding dan tidak terdapat notifikasi error di bagian kolom


compile.

4.2.2.2 Langkah Pengoprasian Arduino IDE


Dari data penelitian pada setiap komponen, maka untuk
menguji sitem kerjapada alat sistem pembangkit listrik ini,
maka dilakukan pengujian sistem secara menyeluruh.
1. Masukan koding yang sudah dibuat kedalam Arduino
melalui aplikasi Arduino IDE.

Gambar 4. 12 Koding Pada Program Arduino

2. Pilih menu tools pada program Arduino.

Gambar 4. 13 Menu Tools Pada Arduini IDE


55

3. Sesuaikan port.

Gambar 4. 14 Menu Port Pada Arduino

4. Pilih menu board, lalu pilih Arduino Uno.

Gambar 4. 15 Menu Board Pada Arduino

5. Setelah selesai di atur, Compile file dan kemudianUpload.

Gambar 4. 16 Proses Compiling Data


56

Gambar 4. 17 Proses Uploading Data

4.2.4 Perhitungan Air

Pipa pada pengujian ini dengan diameter 12 cm akan


menyempit pada ujungnya dengan diameter 6 cm. dengan waktu
adalah 10 detik.

Penyelesaian :
Diketahui :
D1 =12 cm = 0,12 m (4.1)

D2 =6 cm = 0,06 m (4.2)

v1 = 10 m/s (4.3)

Ditanyakan: v2 & Q………..? (4.4)

Jawab:

Pertama kita harus mencari luas penampang pipa dengan


persamaan:

A = luas lingkaran

A = ¼ B D2

Ketika dimasukan ke dalam persamaan maka persamaan akan


menjadi:

A1.v1=A2.v2 (4.5)
57

1 1
( 4 π D1 2 ) V1 = ( 4 π D2 2 ) V2

𝐷12
V2 = ( ) x V1
𝐷22

sehingga untuk mencari kecepatan V2

V2……? (4.6)
𝐷1
V2 = ( 𝐷2 ) 2 x v1

12
V2 = ( ) 2 x 10
6

V2 = 22 x 10

V2 = 40 m/s

jadi kecepatan air pada pipa adalah 40 m/s

Q……? (4.7)

Q = A.v
1
Q = ( 4 B D2 ) x 10 m/s

1
Q = ( 4 ) (3,14) (0,12)2 x 10

Q = (0,785) (0,12)2 x 10

Q = 0,785 x 0,0144 x 10

Q = 0,113 m3/s

jadi debit air pada pipa adalah 0,113 m3/s

Analisis :
Data hasil perhitungan kecepatan dan debit air putaran
generator terhadap waktu yang dihitung pada setiap
beberapa waktu dapat dilihat pada tabel diatas. Dari hasil
perhitungan kecepatan dan debit air menunjukkan perbedaan
waktu dari setiap waktunya.
Pada hasil diatas menunjukkan bahwa kecepatan air adalah
40 m/s menghasilkan tegangan tegangan output DC 2,60 Volt
58

pada waktu 10 detik. Dan pada perhitungan waktu 10 detik


debit air 0,113 m3/s menghasilkan tegangan output DC 2,60
Volt.
4.3 Kelebihan dan kekurangan
Dalam rancang bangun prototype pembangkit listrik tenaga air yang telah
direncanakan oleh penulis, terdapat kekurangan dan kelebihan yang dimiliki
pada alat tersebut. Antara lain sebagai berikut :

4.3.1 Kelebihan

1. Pembangkit listrik tenaga air ini sudah dilengkapi dengan sistem


monitoring berbasis mikrokontroller Arduino yang hasilnya ditampilkan
di LCD.
2. Tegangan yang dihasilkan sudah bisa disimpan kedalam baterai.

4.3.2 Kekurangan

1. Alat ini masih menggunakan generator skala kecil.Putaran turbin tidak


maksimal sehingga keluaran tegangan dari generator tidak terlalu besar.
2. Alat ini belum bisa monitoring arus dan tegangan dilakukan dengan jarak
jauh.
3. Alat ini kemiringan turbin masih tetap,belum bisa untuk bervariasi dari
sudut turbin.
BAB 5

PENUTUP

Dari proses pembuatan alat yang telah dilakukan dan dijelaskan pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan dan saran yang akan dijelaskan pada
bab ini.

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian setiap komponen, ada beberapa poin kesimpulan
yang akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Generator DC dapat menghasilkan tegangan listrik walaupun tidak


terlalu besar namun dapat mengisi baterai. Tegangan yang disimpan
dalam baterai nantinya bisa dugunakan untuk menyalakan lampu.
2. Sensor ACS712 dan Voltage sensor dapat menghasilkan arus dan
tegangan dengan baik, sehingga dapat dengan mudah mengetahui
besaran arus dan tegangan yang dihasilkan. Proses monitoring dapat
dilakukan secara langsung menggunakan LCD.
3. Komponen Buck Converter dapat dapat menstabilkan tegangan menjadi
5 VDC untuk penggunakan mikrokontroller dan komponen lainnya.
Sehingga komponen tidak terbakar karena tegangan yang terlalu tinggi.

59
60

5.2 Saran
Menyadari penelitan ini yang berjudul “Rancang Bangun Pembangkit Listrik
Tenaga Air Mini Dengan Sistem Screw Turbine” masih memiliki banyak
kekurangan. Maka dari itu perlu adanya pengembangan lebih lanjut. Dengan
demikian penulis memberikan beberapa saran untuk pengembangan kedepannya,
yaitu :

1. Desain turbin bisa diubah supaya putaran yang dihasilkan maksimal dan
generator bisa mengeluarkan tegangan yang lebih tinggi.
2. Sensor bisa ditambah lagi, sehingga parameter yang dimonitoring lebih
lengkap.
3. Desain Alat bisa diubah supaya bisa menghasilkan percobaan dengan beberapa
kemeringan sudut.
DAFTAR PUSTAKA

Agustini, T., Jumarang, I. M., & Ihwan, A. (2013). Simulasi Pola Sirkulasi Arus Di
Muara Kapuas Kalimantan Barat. Pontianak: Program Studi Fisika,
FMIPA, Universitas Tanjungpura, Pontianak; .
Gunawan, A., P, I. A., Wijayanto, A., & Kurniawan, A. (2010). MAKALAH
TEKNIK TENAGA LISTRIK “DC Generator”. Depok: EKSTENSI
TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA.
Havendri, A., & Arnif, I. (2010). KAJI EKSPERIMENTAL PENENTUAN SUDUT
ULIR OPTIMUM PADA TURBIN ULIR UNTUK DATA PERANCANGAN
TURBIN ULIR PADA PUSAT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO
(PLTMH) DENGAN HEAD RENDAH . Palembang: Seminar Nasional
Tahunan Teknik Mesin (SNTTM).
Juliana, P. I., Weking, I. A., & Jasa, L. (2018). Pengaruh Sudut Kemiringan Head
Turbin Ulir dan Daya Putar Turbin Ulir dan Daya Output Pada
Pembangkit . Badung: Majalah Ilmiah Teknologi Elektro, Vol. 17, No. 3.
Nugroho, D. (2016). RANCANG BANGUN NON FIXED BLADE ANGLE TURBIN
SCREW UNTUK OPTIMASI DAYA ALTERNATOR . Surabaya: Jurusan
Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Saefudin, E., Kristyadi, T., Rifki , M., & Arifin , S. (2017). Turbin Screw Untuk
Pembangkit Listrik Skala Mikrohidro Ramah Lingkungan. Bandung:
Jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung .
Saroinsong, T., Thomas, A., & Mekel, N. A. (2017). DESAIN DAN PEMBUATAN
TURBIN ULIR ARCHIMEDES UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
MIKROHIDRO. Manado: Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Manado,PROSIDING SENTRINOV TAHUN 2017.
Turang, D. A. (2015). PENGEMBANGAN SISTEM RELAY PENGENDALIAN
DAN PENGHEMATAN PEMAKAIAN LAMPU BERBASIS MOBILE.
Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF), 1(1).
Widnyana, G. I., Weking, I. A., & Jasa, L. (2018). Analisa Pengaruh Tekanan Air
Terhadap Kinerja PLTMH dengan Menggunakan Turbin . Badung: Majalah
Ilmiah Teknologi Elektro, Vol. 17, No. 3,.

61
LAMPIRAN

Lampiran Foto A. Alat

Lampiran Foto B. SOP Alat


Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Air mini dengan Sistem
Screw Turbine

Oleh :

Farid Iqbal Hidayat


NIT : 30119036

G-2
Untuk menggunakan alat tersebut ini tentunya harus sesuai dengan prosedur
operasional yang sudah dibuat, Adapun cara dan prosedur operasional alat ini
sebagai berikut:

1. Pastikan alat dengan kondisi baik


2. Sambungkan dengan Baterai, lalu tekan saklar pada alat
3. Apabila sudah tersambung, maka alat akan siap di operasikan
4. Pastikan Indikator Arduino dan LCD menyala
5. Jika sudah, Langkah selanjutnya yaitu beri aliran air pada turbin
6. Jika turbin sudah berputar dan sesuai apa dengan nilai yang diberikan maka
alat akan beroperasi normal
7. Untuk mengubah tekanan pada turbin, pengguna dapat memberikan debit air
yang lebih banyak.
8. Jika ingin mematikan alat tersebut, hentikan aliran air dan turbin akan
berhenti,lalu tekan saklar dan lepaskan sambungan pada baterai.

B-1
Lampiran Foto C. Desain Alat

C-1
Lampiran D. Datasheet Arduino Nano

D-1
Lampiran E. Datasheet Voltage

E-1
Lampiran F. Rancangan Anggaran Biaya

NO. KOMPONEN BIAYA


1. TURBIN SCREW 200.000
2. GENERATOR DC 120.000
3. BUCK CONVERTER 20.000
4. SENSOR ARUS 20.000
5. SENSOR TEGANGAN 6.000
6. LCD 33.000
7. ARDUINO NANO 100.000
8. BATERAI 12V 175.000
9. INVERTER MINI 70.000
10. RELAY 15.000
11. PIPA 25.000
12. BESI UNTUK PENOPANG 300.000
TURBIN
TOTAL 1.084.000

F-1
Lampiran G. Coding Pada Arduino
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#include <ACS712.h>

ACS712 ACS(A3, 5.0, 1023, 66);

float vOUT = 0.0;


float vIN = 0.0;

float voUT = 0.0;


float viN = 0.0;

float R1 = 30000.0;
float R2 = 7200.0;
float r1 = 30000.0;
float r2 = 7500.0;

int value = 0;
int Value = 0;

float I,l;
float ar1,ar2,vi1,vi2,vo1,vo2;

float vbat;

G-1
float vgen;
double mVperAmp = 66; // use 100 for 20A Module and 66 for 30A Module
double RawValue= 0;
double ACSoffset = 2500;
double Voltage = 0;
double Amps = 0;
int v;
// Set the LCD address to 0x3f for a 20 chars and 4 line display
LiquidCrystal_I2C lcd(0x3f, 20, 4);
// the setup function runs once when you press reset or power the board
void setup() {
// initialize digital pin LED_BUILTIN as an output.
lcd.begin();
lcd.backlight();
pinMode(A3, INPUT);//arus
pinMode(A7, INPUT);//tegbaterai
pinMode(A6, INPUT);//teggenerator
pinMode(A1, INPUT);//vin
pinMode(A2, INPUT);//vout
pinMode(4, OUTPUT);
pinMode(5, OUTPUT);
}

void loop(){

value = analogRead(A7);
vOUT = (value * 5.0) / 1024.0;
vIN = vOUT / (R2/(R1+R2));

G-2
vbat=vIN;

Value = analogRead(A6);
voUT = (Value * 5.0) / 1024.0;
viN = voUT / (R2/(R1+R2));
vgen=viN;

ar1 = analogRead(A1);
vo1 = (ar1 * 5.0) / 1024.0;
vi1 = vo1 / (r2/(r1+r2));

ar2 = analogRead(A2);
vo2 = (ar2 * 5.0) / 1024.0;
vi2 = vo2 / (r2/(r1+r2));

l=vi2-vi1;

I=l/0.2;

if(vbat<=11){digitalWrite(5,HIGH);digitalWrite(4,LOW);v=0;}
else{digitalWrite(5,HIGH);digitalWrite(4,HIGH);v=1;}

/* RawValue = analogRead(A3);
Voltage = (RawValue / 1024.0) * 5000; // Gets you mV
Amps = ((Voltage - ACSoffset) / mVperAmp);

G-3
*/
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Vbat:");
lcd.print(vbat);
lcd.print(" Vgen:");
lcd.print(vgen);
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("Igen:");
lcd.print(I);
lcd.print("A ");
lcd.setCursor(0,2);
lcd.print("Relay_In:");
lcd.print("ON");
lcd.setCursor(0,3);
lcd.print("Relay_Out:");
if(v==1){lcd.print("ON ");}
else{lcd.print("OFF ");}

// Serial.print("Amps = "); // shows the voltage measured


//Serial.println(Amps,2); // the '2' after voltage allows you to display 2 digits after
decimal point
delay(300);
lcd.println();
// the loop function runs over and over again forever
//void loop() {
//digitalWrite(LED_BUILTIN, HIGH);
//digitalWrite(4, HIGH);

G-4
//digitalWrite(5, HIGH); // turn the LED on (HIGH is the voltage level)
//delay(100); // wait for a second
//digitalWrite(LED_BUILTIN, LOW);
//digitalWrite(4, LOW);
//digitalWrite(5, LOW); // turn the LED off by making the voltage LOW
//delay(100); // wait for a second
}

G-5
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Farid Iqbal Hidayat lahir di Klaten, Jawa


Tengah.Lahir pada tanggal 06 Februari 2001, Anak
ke 1 dari 2 bersaudara, dari pasangan Bapak
Muhammad Anshori dan Ibu Siti Yuliani. Bertempat
tinggal di Jl. Delanggu Cokro, Wangen RT 03 / RW
03 Kelurahan Wangen, Kecamatan Polanharjo,
Kabupaten Klaten Jawa Tengah.

Dengan pendidikan formal yang pernah diikuti sebagai berikut :

1. Sekolah Dasar di SD-IPK MUHAMMADIYAH Delanggu, Kabupaten


Klaten, Jawa Tengah. 2007 – 2013.
2. Sekolah Menengah Pertama di SMP N 1 Delanggu, Klaten 2013 – 2016.
3. Sekolah Menengah Atas di SMA N 1 Wonosari, Klaten 2016 – 2019.
4. Pada bulan September 2019 diterima sebagai Taruna di
Politeknik Penerbangan Surabaya Program Studi Diploma III
Teknik Listrik Bandar Udara Angkatan XIV. Melaksanakan On
the Job Training di Bandar Udara Hang Nadim Batam tanggal
5 April 2021 sampai tanggal 13 Februari 2022. Telah
melaksanakan Tugas Akhir sebagai syarat kelulusan dalam
Pendidikan di Politeknik Penerbangan Surabaya.

H-1

Anda mungkin juga menyukai