Anda di halaman 1dari 128

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TANGKI BAHAN

BAKAR CATU DAYA CADANGAN

TUGAS AKHIR

Karya tulis sebagai salah satu syarat lulus pendidikan


Program Studi Diploma IV Teknik Listrik Bandara

Oleh

Luthfianda Muzaki Sulaeman


NIT 23417036

TEKNIK LISTRIK BANDARA ANGKATAN KE 19 A


POLITEKNIK PENERBANGAN INDONESIA CURUG
SEPTEMBER 2021
RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TANGKI BAHAN
BAKAR CATU DAYA CADANGAN

TUGAS AKHIR

Karya tulis sebagai salah satu syarat lulus pendidikan


Program Studi Diploma IV Teknik Listrik Bandara

Oleh

Luthfianda Muzaki Sulaeman


NIT 23417036

TEKNIK LISTRIK BANDARA ANGKATAN KE 19 A


POLITEKNIK PENERBANGAN INDONESIA CURUG
SEPTEMBER 2021
ABSTRAK

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TANGKI BAHAN BAKAR CATU


DAYA CADANGAN

Oleh

LUTHFIANDA MUZAKI SULAEMAN

NIT: 23417036

Program Studi Diploma IV Teknik Listrik Bandara

Di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam, rancangan sistem


kontrol tangki bahan bakar catu daya cadangan untuk Main Power House
dimaksudkan sebagai alat bantu untuk mengontrol kapasitas dari bahan bakar agar
selalu terjamin ketersediaannya pada tangki harian. Kondisi saat ini ialah setiap
harinya teknisi melakukan pengecekan tangki harian sebelum melakukan
pemanasan generator set agar mengetahui kapasitas solar yang ada. Dengan
menggunakan media selang yang terpasang pada sisi samping tangki untuk
melihat tinggi solar, teknisi mengisi tangki bahan bakar secara manual. Kondisi
seperti itu kurang efisien karena media selang yang ada pada sisi tangki harian
sudah usang dan membuat teknisi kesulitan untuk melihat tinggi bahan bakar pada
tangki harian. Dengan kondisi tersebut, penulis membuat sebuah rancangan sistem
kontrol dan monitor kapasitas bahan bakar dengan menggunakan beberapa
komponen elektronika yaitu sensor VL53L1X dan mikrokontroler arduino uno.
Rancangan ini menggunakan mikrokontroler arduino dengan IC Atmega328P
yang berfungsi sebagai pusat kendali dan pengolah dari sensor yang akan
digunakan. Rancangan ini menggunakan tampilan LCD Sensor yang akan
digunakan yaitu sensor Time of Flight (ToF) VL53L1X untuk mengukur
ketinggian bahan bakar yang ada pada tangki serta modul relai untuk menyalakan
pompa. Selain itu rancangan ini menggunakan modul Wemos D1 Mini untuk
mengirimkan ketinggian bahan bakar ke aplikasi di website untuk memudahkan
teknisi mengawasi tangki bahan bakar. Proses pengisian bahan bakar akan
termonitor oleh sensor VL53L1X dan hasilnya akan ditampilkan melalui LCD dan
dikirimkan ke aplikasi pada website. Apabila sudah mencapai level maksimum
maka pompa akan mati sehingga tidak terjadi meluapnya bahan bakar.

Kata kunci: Mikrokontroler, Sensor VL53L1X, Tangki Bahan Bakar, Wemos D1


Mini

ii
ABSTRACT

DESIGN SYSTEM FUEL TANK CONTROL FOR BACKUP POWER SUPPLY

By

LUTHFIANDA MUZAKI SULAEMAN

NIT: 23417036

Diploma IV Airport Electrical Engineering

At Hang Nadim International Airport, Batam, the design of a backup


power supply fuel tank control system for the Main Power House is intended as a
tool to control the capacity of fuel so that its availability in the daily tank is
guaranteed. The current condition is that technicians check the tank daily before
heating the generator set to find out the existing diesel capacity. By using the
media hose attached to the side of the tank to see the level of diesel fuel,
technicians fill the fuel tank manually. Such conditions are less efficient because
the media hose on the side of the daily tank is outdated and makes it difficult for
technicians to see the level of fuel in the daily tank. Under these conditions, the
author makes a control system design and monitors fuel capacity using several
electronic components, namely the VL53L1X sensor and the Arduino Uno
microcontroller. This design uses an Arduino microcontroller with an
Atmega328P IC which functions as the control center and processing of the
sensors to be used. This design uses an LCD sensor display that will be used,
namely the VL53L1X Time of Flight (ToF) sensor to measure the level of fuel in
the tank and a relay module to turn on the pump. In addition, this design uses the
Wemos D1 Mini module to send the fuel level to an application on the website to
make it easier for technicians to monitor the fuel tank. The refueling process will
be monitored by the VL53L1X sensor and the results will be displayed via the
LCD and sent to the application on the website. When it reaches the maximum
level, the pump will turn off so that there is no fuel overflow.

Keyword : Microcontroller, Sensor VL53L1X, Fuel Tank, Wemos D1 Mini

iii
PENGESAHAN PEMBIMBING

Tugas Akhir : “RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TANGKI


BAHAN BAKAR CATU DAYA CADANGAN” telah diperiksa dan disetujui
untuk diuji sebagai salah satu syarat lulus pendidikan Program Studi Diploma
IV Teknik Listrik Bandara Angkatan ke-19A, Politeknik Penerbangan
Indonesia Curug - Tangerang.

Nama : LUTHFIANDA MUZAKI SULAEMAN


Pas Photo NIT : 23417036
ukuran 3x4

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

NURHEDHI DESRYANTO, ST, S.SIT, MM ASEP SAMANHUDI, S.SIT


Pembina (IV/a) Penata TK I (III/d)
NIP. 19631204 198703 1 001 NIP. 19800901 200012 1 002

KETUA PROGRAM STUDI

NURHEDHI DESRYANTO, ST, S.SIT, MM


Pembina (IV/a)
NIP. 19631204 198703 1 001

iv
PENGESAHAN PENGUJI

Tugas Akhir : “RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TANGKI BAHAN


BAKAR CATU DAYA CADANGAN” telah dipertahankan di hadapan Tim
Penguji Tugas Akhir Program Studi Diploma IV Teknik Listrik Bandara
Angkatan ke-19A, Politeknik Penerbangan Indonesia Curug - Tangerang. Tugas
akhir ini telah dinyatakan LULUS Program Diploma IV pada tanggal 02
September 2021

KETUA SEKRETARIS

ZULINA KURNIAWATI, S.SIT, M.Si SUGENG LEONALDY, S.SIT, M.Sc


Penata (III/c) Penata (III/c)
NIP. 19820709 200502 2 001 NIP. 19780823 200003 1 002

ANGGOTA

ASEP SAMANHUDI, S.SIT


Penata Tk. I (III/d)
NIP. 19800901 200012 1 002

v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Luthfianda Muzaki Sulaeman

NIT : 23417036

Program Studi : Diploma IV Teknik Listrik Bandara 19 A

Menyatakan bahwa tugas akhir berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM


KONTROL TANGKI BAHAN BAKAR CATU DAYA CADANGAN”
merupakan karya asli saya bukan merupakan hasil plagiarisme.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar akademik dari Politeknik
Penerbangan Indonesia (PPI) Curug.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak
manapun.

Tangerang, 27 Agustus 2021


Yang Membuat Pernyataan

Luthfianda Muzaki Sulaeman

vi
PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR

Tugas akhir D.IV yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan
Politeknik Penerbangan Indonesia, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan
bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku
di Politeknik Penerbangan Indonesia. Referensi kepustakaan diperkenankan
dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin
pengarang dan harus disertai dengan kaidah ilmiah untuk menyebutkan
sumbernya.

Sitasi hasil penelitian Tugas akhir ini dapat ditulis dalam bahasa Indonesia
sebagai berikut:
Luthfianda.M.S (2021): Rancang Bangun Sistem Kontrol Tangki Bahan Bakar
Catu Daya Cadangan,
Tugas Akhir Program Diploma IV, Politeknik Penerbangan Indonesia.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tugas akhir haruslah


seizin Ketua Program Studi Diploma IV Teknik Listrik Bandara, Politeknik
Penerbangan Indonesia.

vii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segala puji serta syukur kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir ini sesuai jadwal yang ditentukan dan tak lupa memanjatkan sholawat
serta salam kepada nabi besar Muhammad SAW.

Tugas akhir yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM


KONTROL TANGKI BAHAN BAKAR CATU DAYA CADANGAN”.
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan penulis dalam mengikuti
program Diploma IV jurusan Teknik Listrik Bandara Angkatan ke-19 A, di
Politeknik Penerbangan Indonesia.
Dengan telah selesainya penyusunan Tugas Akhir ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Asri Santosa, ST., S.SiT.,M.T selaku Direktur Politeknik Penerbangan


Indonesia Curug.
2. Bapak Nurhedhi Desryanto, S.SiT, ST, MM selaku Ketua Program Studi
Teknik Listrik Bandara serta Dosen Pembimbing I.
3. Bapak Asep Samanhudi, S.SiT selaku Dosen Pembimbing II.
4. Segenap Staff pengajar Program Studi Teknik Listrik Bandar Udara
5. Segenap Teknisi listrik Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam yang
telah membantu dalam pengumpulan data untuk tugas akhir.
6. Rekan–rekan Taruna dan Taruni ATLB 19 A yang telah berjuang bersama
dalam susah maupun senang selama 4 tahun ini.
7. Penghuni Barak Tower 2.8 yang selalu menjadi tempat menyampaikan keluh
kesah selama menjalani pendidikan dan telah membantu banyak dalam proses
penyelesaian Tugas Akhir.
8. Lolita Putri Purbasari yang telah memberikan semangat, masukan serta
bantuan setiap mengalami kesulitan.

viii
9. Hafiz Sandha P, Renou Bima Alghony, Ogi Abdul A yang selalu
memberikan Support masukan dan membantu dalam setiap kesulitan.
10. Penghuni Kost Bundo yang selalu menemani mengerjakan Tugas Akhir dan
memberikan support dan doa.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang
telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas


akhir ini yang dikarenakan kekurangan pengetahuan dari penulis sendiri, maka
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar dapat menyempurnakan tugas
akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membacanya.

Curug, 27 Agustus 2021

Penulis

ix
DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................................... ii

ABSTRACT ................................................................................................................. iii

PENGESAHAN PEMBIMBING................................................................................. iv

PENGESAHAN PENGUJI ........................................................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................... vi

PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR ........................................................ vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI .................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvi

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG............................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1


B. Perumusan Masalah ................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
D. Luaran ...................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR ............................ 3

A. Tinjauan Teori ................................................................................................... 3


1. Teori Arduino Uno ...................................................................................... 3
2. Sistem Penyediaan Bahan Bakar ................................................................. 4
a. Tangki Harian........................................................................................ 5
b. Tangki Utama ........................................................................................ 5
3. Pompa.......................................................................................................... 6

x
a. Pompa Dinamik..................................................................................... 6
1. Pompa Sentrifugal ........................................................................... 7
2. Pompa Aksial .................................................................................. 7
b. Pompa Positive Displacement ............................................................... 8
1. Pompa Torak ................................................................................... 8
2. Pompa Gear ..................................................................................... 8
4. Sensor VL53L1X ...................................................................................... 10
5. Liquid Crystal Display (LCD) 16x2 ......................................................... 10
6. Modul I2C Backpack Liquid Crystal Display (LCD) ............................... 11
7. Wemos D1 Mini ........................................................................................ 12
8. Logic Level Converter .............................................................................. 13
9. Relay ......................................................................................................... 13
10. Kontaktor Magnet ..................................................................................... 14
11. Web Hosting ............................................................................................. 16
12. Arduino IDE .............................................................................................. 16
B. Tinjauan Pustaka ............................................................................................. 18
C. Kerangka Berpikir ........................................................................................... 19

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN ............................................................. 21

A. Waktu dan Lokasi Perancangan ...................................................................... 21


B. Desain Perancangan ........................................................................................ 22
C. Cara Kerja Perancangan .................................................................................. 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 24

A. Gambaran Umum Sistem Rancangan ............................................................. 24


B. Tahapan Pembuatan Rancangan ..................................................................... 26
C. Pengujian ......................................................................................................... 43
D. Interpretasi Hasil Pengujian ............................................................................ 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 45

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 45
B. Saran ................................................................................................................ 45

xi
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 46

LAMPIRAN ................................................................................................................ 48

xii
DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI

Gambar II.1 Arduino Uno ............................................................................................. 3


Gambar II.2 Tangki Cadangan ...................................................................................... 6
Gambar II.3 Pompa Sentrifugal .................................................................................... 7
Gambar II.4 Pompa Aksial ............................................................................................ 7
Gambar II.5 Pompa Torak............................................................................................. 8
Gambar II.6 Pompa Gear .............................................................................................. 9
Gambar II.7 Sensor VL53L1X .................................................................................... 10
Gambar II.8 Liquid Crystal Display 16x2................................................................... 11
Gambar II.9 Modul I2C LCD...................................................................................... 11
Gambar II.10 Wemos D1 Mini ................................................................................... 12
Gambar II.11 Logic Level Converter .......................................................................... 13
Gambar II.12 Relai 1 Channel .................................................................................... 14
Gambar II.13 Kontak pada Kontaktor ......................................................................... 15
Gambar II.14 Arduino IDE ......................................................................................... 17
Gambar II. 15 Blok Diagram Kerangka Berpikir........................................................ 20
Gambar III.1 Blok Diagram Alat ................................................................................ 22
Gambar IV.1 Skema Diagram Alat ............................................................................. 25
Gambar IV.2 Wiring Sensor VL53L1X ...................................................................... 26
Gambar IV.3 Kode Program VL53L1X...................................................................... 28
Gambar IV.4 Wiring LCD .......................................................................................... 29
Gambar IV.5 Wiring Modul I2C LCD ........................................................................ 30
Gambar IV.6 Kode Program untuk LCD .................................................................... 31
Gambar IV.7 Wiring Level Logic Converter .............................................................. 33
Gambar IV.8 Wiring Wemos D1 Mini dengan Arduino ............................................ 34
Gambar IV.9 Rangkaian Relai .................................................................................... 37
Gambar IV.10 Kode Program Relai ............................................................................ 38
Gambar IV.11 Rangkaian Kontaktor dan Saklar Manual ........................................... 40

xiii
Gambar IV.12 Tampilan Website ............................................................................... 40
Gambar IV.13 Tampilan Indikator Ketinggian Bahan Bakar ..................................... 41
Gambar IV.14 Tampilan Tombol Manual Pompa ...................................................... 41
Gambar IV.15 Notifikasi Manual Pompa ................................................................... 41
Gambar IV.16 Tombol Manual Pompa Dalam Keadaan ON ..................................... 41
Gambar IV.17 Perhitungan Tangki ............................................................................. 42

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Spesifikasi Arduino Uno .............................................................................. 4

Tabel II.2 Spesifikasi Pompa Western Electric............................................................. 9

Tabel II.3 Spesifikasi Wemos D1 Mini....................................................................... 12

Tabel II.4 Spesifikasi Relai ......................................................................................... 14

Tabel III.1 Jadwal TugasAkhir ................................................................................... 21

Tabel IV.1 Wiring Pin Sensor VL53L1X ................................................................... 27

Tabel IV.2 Wiring Modul I2C LCD ........................................................................... 30

Tabel IV.3 Pin pada Level Logic Converter ............................................................... 32

Tabel IV.4 Pemasangan Pin Level Logic Converter ................................................... 33

Tabel IV.5 Sambungan Pin Wemos D1 Mini ............................................................. 34

Tabel IV.6 Hasil Uji Coba .......................................................................................... 43

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Datasheet VL53L1X ......................................................................... 47


Lampiran B Spesifikasi Kontaktor........................................................................ 65
Lampiran C Cara Kerja Perancangan Alat ........................................................... 71
Lampiran D Kode Program Alat ........................................................................... 72
Lampiran E Kode Program Alat Wemos D1 Mini ............................................... 75

xvi
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

Backup = Cadangan.
Time of Flight (ToF) = Suatu metode yang digunakan untuk mengukur jarak
antara sensor dan objek.
Manual = Dilakukan dengan tangan.
Monitoring = Proses rutin pengumpulan data dan pengukuran
kemajuan atas objektif program.
Tegangan = Perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik.
Sensor = Jenis transduser yang digunakan untuk mengubah
besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia
menjadi tegangan dan arus listrik.
Mikrokontroler = Sebuah sistem yang memili masukan, keluaran dan
kontroler mikro yang berfungsi sebagai pengontrol
rangkaian elektronik.
Processor = Processor adalah salah satu komponen penting
komputer yang berfungsi untuk memproses data dan
mengontrol sistem yang ada pada komputer.
I2C = Inter-Integrated Circuit. Standar komunikasi serial dua
arah menggunakan dua saluran yang didesain khusus
untuk mengirim maupun menerima data.
OTA = Over-the-air
Wireless =Melakukan hubungan telekomunikasi dengan
menggunakan gelombang elektromagnetik.
DC = Direct Current
VAC = Voltage Alternating Current

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bandar udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan
batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat
dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat
perpindahan intra dan antar moda transportasi, yang dilengkapi dengan
fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan
fasilitas penunjang lainnya [1].
Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam merupakan bandar
udara yang terletak di Pulau Batam Kepulauan Riau. Untuk mendukung
kelancaran operasional bandar udara saat Perusahaan Listrik Negara (PLN)
off, pihak bandar udara telah menyediakan catu daya cadangan sebagai
backup yaitu generator set.
Untuk generator set yang ada di Bandar Udara Internasional Hang
Nadim Batam, setiap harinya teknisi melakukan pengecekan tangki harian
sebelum melakukan pemanasan generator set agar mengetahui kapasitas solar
yang ada. Media yang digunakan yaitu selang yang terpasang pada sisi
samping tangki yang berguna sebagai indikator tinggi solar. Untuk metode
pengisian nya, teknisi mengisi secara manual menggunakan motor pompa
dan pompa engkol sebagai backup jika motor pompa bermasalah. Untuk
proses pengisian tangki harian, teknisi melihat pada indikator selang jika
sudah mencapai batas maksimum maka motor pompa akan dimatikan secara
manual. Hal ini tidak efisien karena tangki harian yang digunakan untuk
menyimpan solar yang dipakai oleh generator set harus memenuhi syarat
keamanan dan harus memberikan kemudahan pada akses pengisian solar
kembali [2].
Sesuai dengan latar belakang yang telah dijelaskan, penulis mendapat
ide untuk mencoba membuat alat yang dapat membantu teknisi dalam
mengontrol dan memonitor kapasitas solar di dalam tangki bahan bakar
harian dengan menggunakan sensor Time of Flight (ToF) VL53L1X untuk

1
2

mendeteksi ketinggian solar dan mengirimkan ke mikrokontroler untuk


menyalakan atau mematikan pompa secara automatis. Penulis menuangkan
solusi permasalahan dalam bentuk tugas akhir yang berjudul “RANCANG
BANGUN SISTEM KONTROL TANGKI BAHAN BAKAR CATU
DAYA CADANGAN”.

B. Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan
rumusan masalah tugas akhir ini sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat rancang bangun sistem kontrol bahan bakar pada
catu daya cadangan di Bandar Udara Hang Nadim Batam.
2. Bagaimana cara memonitor ketersedian bahan bakar pada catu daya
cadangan di Bandar Udara Hang Nadim Batam.

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penelitian tugas akhir ini adalah:
1. Memberikan informasi ketinggian solar pada tangki harian pada teknisi.
2. Untuk memberikan solusi suatu pemecahan masalah dalam sistem
kontrol tangki harian bahan bakar solar yang masih dioperasikan secara
manual.

D. Luaran
Luaran dari penyusunan tugas akhir ini membuat suatu alat kontrol
dan monitoring tangki bahan bakar yang bisa digunakan teknisi untuk
memonitor kapasitas bahan bakar pada tangki harian secara otomatis
sehingga ketersediaan bahan bakar dapat terjamin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Tinjauan Teori
Untuk pembahasan tinjauan teori, penulis akan membahas teori-teori
yang berkaitan dengan rancangan sistem kontrol dan monitoring tangki bahan
bakar catu daya cadangan di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam.
1. Teori Arduino Uno

Gambar II.1 Arduino Uno


Sumber : Abdul Kadir, 2013

Arduino Uno adalah salah satu produk berlabel arduino yang


sebenarnya adalah suatu papan elektronik yang mengandung
mikrokontroler ATMega328 (sebuah keping yang bertindak seperti
sebuah komputer). Piranti ini dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan
rangkaian elektronik dari yang sederhana hingga yang kompleks [16].
Mikrokontroler merupakan contoh suatu sistem komputer
sederhana yang masuk dalam kategori embedded computer. Komponen
mikrokontroler dapat berupa processor, memory, I/O, clock dan lain-
lain [17].
Arduino Uno memiliki 20 pin yang terdiri dari 14 pin digital dan
6 pin analog. 14 pin digital tersebut dimulai dari pin D0 sampai D13
yang berisikan nilai 0 dan 1 sedangkan 6 pin analog dimulai dari pin A0
sampai A5 yang digunakan untuk isyarat analog.

3
4

Arduino Uno memiliki spesifikasi sebagai berikut :


Tabel II.1 Spesifikasi Arduino Uno

Mikrokontroler ATMega328

Tegangan Operasional 5V

Tegangan Masuk 7 – 12 V (rekomendasi)

Tegangan Masuk 6 – 20 V (limit)

14 pin (6 pin untuk keluaran


Pin I/O
PWM)

Arus 50 mA

Flash Memory 32 KB

Bootloader SRAM 2 KB

EEPROM 1 KB

Kecepatan 16 MHz

2. Sistem Penyediaan Bahan Bakar


Generator set bekerja menggunakan bahan bakar minyak
solar/diesel. Bahan bakar untuk generator set disimpan di dalam tangki
yang terbagi menjadi dua macam yaitu tangki harian dan tangki utama.
Untuk menjamin kesiapan operasional generator set, bahan bakar
disimpan di dalam tangki harian sebelum di alirkan ke dalam generator
set.
Kapasitas tangki harian bahan bakar harus memadai untuk waktu
operasional maksimum dari genset sebagai catu daya cadangan.
Beberapa otoritas membutuhkan waktu suplai minimal 72 jam.
Sedangkan yang lainnya membutuhkan waktu suplai yang lebih sedikit,
tetapi jangka waktu setidaknya harus dua kali dari waktu operasional
maksimum yang diharapkan dari kondisi yang dapat memerlukan
penggunaan catu daya cadangan.
5

a. Tangki Harian
Tangki harian merupakan tempat penyimpanan bahan bakar
yang ditempatkan di dekat generator set. Besar kapasitas tangki
harian bahan bakar disesuaikan dengan kapasitas genset dan
dengan pertimbangan keamanan dari bahaya kebakaran. Bahan
bakar solar dalam tangki harian di alirkan dari tangki utama
menggunakan motor pompa melalui jalur pipa. Tangki harian
dilengkapi dengan indikator level bahan bakar dan kapasitas bahan
bakar serta indikator perintah kerja motor pompa untuk run dan
stop secara otomatis. Bentuk tangki harian berbentuk tabung
silinder yang di posisikan mendatar dan ada juga yang tegak
berdasarkan kemampuan dari tangki untuk menyimpan bahan
bakar.

b. Tangki Utama
Tangki Utama merupakan tempat penyimpanan utama
bahan bakar dan di tempatkan di luar gedung. Tangki utama
dipendam di dalam tanah dikarenakan berukuran besar sesuai
dengan kapasitas bahan bakar yang disimpan di dalamnya sebagai
persediaan untuk keperluan operasional genset.
Jumlah bahan bakar minyak solar yang disimpan di dalam
tangki utama harus ditentukan berdasarkan perkiraan lamanya
pemadaman listrik, ketersediaan, dan pengiriman untuk proses
pengisian tangki harian pada ruang genset serta tingkat
ketersediaan catu daya back up tenaga listrik dalam waktu yang
panjang. Konstruksi tangki utama yang di pendam berbentuk
tabung silinder yang di posisikan mendatar dengan tujuan
menghemat tempat dan memudahkan proses pengaliran bahan
bakar.
6

Gambar II.2 Tangki Cadangan


Sumber : Dokumen Pribadi

3. Pompa [3]
Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida dari tempat satu
ketempat lainnya yang bekerja atas dasar mengkonversikan energi
mekanik menjadi energi kinetik. Energi mekanik yang diberikan alat
tersebut digunakan untuk meningkatkan kecepatan, tekanan atau
elevasi.
Pompa menggunakan baling-baling yang digerakkan oleh sebuah
dinamo penggerak untuk memindahkan air dalam kapasitas tertentu di
dalam ruang pompa menuju outlet. Ketika air mememenuhi ruang
pompa, maka terjadilah tekanan fluida untuk menarik air dari dasar
menuju penampungan. Karena mendapat tekanan yang terus menerus,
air di dalam penampungan akan terdorong keluar menuju saluran
buang.
Pompa terdiri dari beberapa macam berdasarkan cara kerjanya
yaitu :
a. Pompa Dinamik
Pompa Dinamik merupakan pompa yang beroperasi dengan
menghasilkan kecepatan fluida tinggi dan mengkonversi kecepatan
menjadi tekanan melalui perubahan penampang aliran fluida. Jenis
pompa ini juga memiliki efisiensi yang lebih rendah daripada tipe
positive displacement pump, tetapi memiliki biaya yang lebih
rendah untuk perawatannya. Pompa dinamik juga bisa beroperasi
pada kecepatan yang tinggi dan debit aliran yang juga tinggi.
7

1. Pompa Sentrifugal
Perpindahan fluida yang bersentuhan dengan impeler yang
sedang berputar menimbulkan gaya sentrifugal menyebabkan
fluida terlempar keluar. Kapasitas yang di hasilkan oleh pompa
sentrifugal adalah sebanding dengan putaran, sedangkan total
head (tekanan) sebanding dengan kuadrat dari kecepatan
putaran.

Gambar II.3 Pompa Sentrifugal


Sumber : Muhammad Syahril, 2015

2. Pompa Aksial
Pompa aksial merupakan salah satu jenis pompa yang masuk
ke dalam kelompok pompa dinamik. Pompa jenis ini berfungsi
untuk mendorong fluida kerja dengan arah yang sejajar
terhadap sumbu/poros impeller nya.

Gambar II.4 Pompa Aksial


Sumber : Muhammad Syahril, 2015
8

Karena adanya perputaran dari blade yang mempunyai


kedudukan sudut tertentu sehingga tekanan dari sisi hisap
blades pada daerah suction menjadi lebih rendah, akibatnya
fluida mengalir ke sisi hisap, blades tersebut yang selanjutnya
masuk ke sisi tekan blades, pada daerah discharge yang
bertekanan lebih tinggi, dan dari sini fluida bergerak atau
mengalir ke tempat yang bertekanan rendah. Pada pompa aksial
ini fluida mengalir pada suatu pipa yang sama sehingga dapat
diasumsikan bahwa kecepatan aksial sebelum dan sesudah
runner blades adalah sama. Dengan demikian semua teori pada
pompa aksial selalu berdasarkan pada asumsi tersebut.

b. Pompa Positive Displacement


Pompa jenis ini digunakan untuk suatu sistem pemompaan
yang mempunyai head statis dan kapasitas yang dihasilkan oleh
pompa ini tidak terus-menerus. Jadi, pompa ini memberikan hasil
secara berkala. Jenis pompa ini antara lain:
1. Pompa Torak
Pompa ini bekerja berdasarkan gerakan bolak-balik dari torak.

Gambar II.5 Pompa Torak


Sumber : Muhammad Syahril, 2015

2. Pompa Gear
Pompa ini terdiri dari sebuah rumah pompa dengan sambungan
isap dan sambungan kempa dan didalamnya berputar dua buah
roda gigi.
9

Gambar II.6 Pompa Gear


Sumber : Muhammad Syahril, 2015

Jenis pompa yang akan digunakan pada rancangan ini adalah


pompa sentrifugal dengan merk Western Electric. Berikut spesifikasi
dari pompa Western Electric yang digunakan pada rancangan ini:
Tabel II.2 Spesifikasi Pompa Western Electric

Rated Power kW 1,5 kW

Rated Current (380V) A 3.7 A

Rated Speed (r/min) 1390

Power Factor 0.79

Synchronous Speed 1500 r/min


10

4. Sensor VL53L1X

Gambar II.7 Sensor VL53L1X


Sumber : STLife.augmented, 2018
Sensor VL53L1X adalah sensor jarak jauh yang menggunakan
laser inframerah sebagai media untuk menentukan jarak suatu objek.
Sensor VL53L1X menggunakan laser inframerah kelas 1 yang aman
untuk mata manusia. Sensor VL53L1X merupakan seri yang lebih
bagus dari pendahulunya yaitu VL53L0X dengan perbedaan pembacaan
jarak yang dapat menentukan jarak suatu objek sampai 4 meter.
Sensor VL53L1X menggunakan metode Time of Flight (ToF)
untuk menentukan jarak suatu objek. Metode Time of Flight (ToF)
adalah metode yang digunakan untuk menentukan jarak dari sensor ke
sebuah objek dengan menghitung dari perbedaan waktu antara laser
yang ditembakkan dari transmitter dan pantulan laser yang diterima
oleh receiver. Untuk melihat spesifikasi sensor VL53L1X dapat dilihat
pada lampiran A halaman 47.

5. Liquid Crystal Display (LCD) 16x2 [4]


LCD merupakan media yang digunakan untuk menampilkan
hasil dari keluaran pada sebuah rangkaian elektronika. Fitur yang
terdapat dalam LCD ini adalah :
a. 16 karakter dan 2 baris atau biasa disebut LCD 16x2
b. Memiliki 192 karakter.
c. Memiliki karakter generator yang terprogram.
d. Dapat digunakan melalui mode 4-bit dan 8-bit.
11

e. Dapat digunakan secara back light.

Gambar II.8 Liquid Crystal Display 16x2


Sumber : Dikky Aulia Saputra, 2020

6. Modul I2C Backpack Liquid Crystal Display (LCD)


I2C merupakan singkatan dari Inter-Integrated Circuit
merupakan protokol yang digunakan pada multi-master serial computer
bus yang diciptakan oleh Philips dan digunakan untuk saling
berkomunikasi dengan perangkat low-speed lainnya [5].

Gambar II.9 Modul I2C LCD


Sumber: M.Natsir, 2019

I2C LCD merupakan modul yang dipakai untuk mengurangi


penggunaan pin di LCD. Modul ini memiliki 4 pin yang akan
dihubungkan ke Arduino. Arduino uno sudah mendukung komunikasi
I2C dengan module I2C LCD, maka dapat mengkontrol LCD Karakter
16x2 dan 20x4 hanya menggunakan 2 Pin yaitu Analog Input Pin 4
(SDA) dan Analog Input Pin 5 (SCL) [6].
12

7. Wemos D1 Mini [7]


Perangkat Wemos D1 Mini merupakan modul board yang dapat
berfungsi dengan arduino. Modul ini dapat menghubungkan arduino
dengan jaringan internet. Tanpa arduino uno sekalipun, Wemos D1
Mini dapat digunakan dan bisa terhubung ke jaringan internet karena
modul Wemos D1 Mini memiliki CPU yang dapat memprogram
melalui serial port atau via OTA serta transfer program secara wireless.

Gambar II.10 Wemos D1 Mini


Sumber : Zainal Abidin, 2019
Berikut spesifikasi Wemos D1 Mini :
Tabel II.3 Spesifikasi Wemos D1 Mini

Chip ESP 8266

11 Pin Digital
Pin I/O
1 Pin Analog (3.3v)

Tegangan Masuk 3.3V – 5V

Flash Memory 4MB


13

8. Logic Level Converter

Gambar II.11 Logic Level Converter


Sumber: Lenni, 2018

Logic Level Converter merupakan modul yang berfungsi sebagai


regulator tegangan 5V ke 3,3V maupun sebaliknya, dengan
menggunakan asas transistor-transistor logic (TTL) [8].

9. Relai [9]
Relai adalah saklar (switch) yang dioperasikan secara listrik dan
merupakan komponen elektromekanikal yang terdiri dari 2 bagian
utama yakni elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak
saklar/switch). Relai juga dapat disebut komponen elektronika berupa
saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik.
Secara prinsip, relai merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat
pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus
listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada
solenoid sehingga kontak saklar akan menutup.
14

Gambar II.12 Relai 1 Channel


Sumber : Amalia Zahara, 2017
Relai yang digunakan pada rancangan adalah relai merk
SONGLE. Berikut spesifikasi dari relai tersebut:
Tabel II.4 Spesifikasi Relai

Max Voltage 250VAC/110VDC

7A 28VDC
Contact Capacity Resistive Load 10A 125VAC
7A 240VAC

10. Kontaktor Magnet


Kontaktor magnetik adalah peralatan listrik yang bekerja
berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Pada kontaktor terdapat
sebuah belitan yang mana bila dialiri arus listrik akan timbul medan
magnet pada inti besinya, yang akan membuat kontaknya tertarik oleh
gaya magnet yang timbul [10]. Gaya magnet yang timbul pada inti besi
maka kontak bantu Normally Close (NC) akan terbuka dan kontak
bantu Normally Open (NO) akan tertutup. Kontak pada kontaktor
terdiri dari 2 kontak yaitu kontak utama dan kontak bantu.
15

Gambar II.13 Kontak pada Kontaktor


Sumber : Vertex Elektro, 2020
Keterangan :
a. Coil : merupakan kumparan magnet yang bekerja jika dialiri
tegangan listrik. Simbol coil pada kontaktor yaitu A1 dan A2
b. Kontak Utama : merupakan kontak yang terdiri dari 3 buah kontak
Normally Open (NO). Kontak ini akan bekerja jika coil dialiri
tegangan listrik. Simbol kontak utama pada kontaktor yaitu 1,3,5
sebagai masukan dan 2,4,6 sebagai keluaran.
c. Kontak Bantu : merupakan kontak bantu yang terdiri dari kontak
Normally Open (NO) dan kontak Normally Close (NC). Jumlah
kontak bantu dapat berbeda tergantung jenis kontaktor yang
dipakai. Simbol kontak bantu pada kontaktor yaitu 13, 14, 21, 22.
Kontaktor yang digunakan pada rancangan ini yaitu kontakor
RMSCSH dengan tipe CJX2-12. Memiliki 3 kontak utama yaitu L1, L2
dan L3 dengan 1 kontak bantu Normally Open (NO) pada 13 dan 14.
Dalam perancangan, penulis memilih kontaktor 3 fasa untuk
menghidupkan motor pompa sebesar 1.5 kW. Rumus yang digunakan
untuk menghitung besar arus kontaktor adalah
𝑃
𝐼= ………………………………………(1)
𝑉 ×𝑐𝑜𝑠 𝜋 × √3
Keterangan
I = Arus (Ampere)
P = Daya motor pompa (Watt)
V = Tegangan yang dipakai (Volt)
cos 𝜋 = Faktor daya
16

Dengan menggunakan rumus diatas, penulis menggunakan


kontaktor dengan arus 9 Ampere. Untuk spefisikasi kontaktor yang
dipakai dapat dilihat pada lampiran B halaman 65.

11. Web Hosting [11]


Pengertian Web Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang
terdapat dalam harddisk tempat menyimpan berbagai data, file, gambar
dan lain sebagainya yang akan ditampilkan di website. Web Hosting
merupakan salah satu komponen dari website untuk menyimpan
berbagai data yang digunakan oleh website sehingga website bisa
diakses oleh orang lain.
Web Hosting memiliki beberapa jenis yaitu :
a. Dedicated Hosting
b. Hosting Bersama
c. VPS Hosting
d. Cloud Hosting

12. Arduino IDE


Arduino IDE merupakan aplikasi pemrograman yang digunakan
untuk memprogram papan Arduino. Arduino IDE bersifat open-source
yang mudah digunakan dan mengirim hasil program ke papan arduino.
Arduino IDE dapat terhubung dan berkomunikasi langsung dengan
papan arduino yang dihubungkan. Arduino IDE dapat dengan mudah
didapatkan dengan mengunduh di website www.arduino.cc/en/software
17

Gambar II.14 Arduino IDE


Sumber: Dokumen pribadi
Arduino IDE memiliki beberapa tombol yang memiliki fungsinya
masing masing yaitu :
a. Verify
Tombol verify merupakan tombol yang memiliki fungsi untuk
mengecek kode program sebelum dikirim ke papan arduino. Jika
terdeteksi kesalahan di kode program, maka kesalahan tersebut
akan muncul di bagian console log.
b. Upload Code
Tombol Upload Code merupakan tombol yang berfungsi untuk
mengirimkan kode program yang sudah dicek dan diverifikasi oleh
Arduino IDE ke papan arduino yang kita hubungkan.
c. New
Tombol new memiliki fungsi untuk membuka window baru dan
membuat kode program untuk arduino yang baru.
d. Open File
Tombol ini berfungsi untuk membuka sketch/kode program yang
pernah dibuat.
e. Save
Tombol ini berfungsi untuk menyimpan sketch/kode program.
f. Serial Monitor
Tombol ini befungsi membuka interface baru untuk komunikasi
serial antara program dan papan arduino.
18

g. Console log
Console log merupakan tempat dimana pesan-pesan dari saat kode
program di cek ataupun status saat mengirim kode program ke
papan arduino.

B. Tinjauan Pustaka
Setelah melakukan penelitian terkait dengan tugas akhir yang penulis
angkat, ada beberapa jurnal yang memiliki keterkaitan dengan perencanaan
yang akan penulis buat yaitu :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Irvan et al. (2017) dengan judul
“RANCANGAN SISTEM PENGISIAN TANGKI UTAMA BAHAM
BAKAR GENSET DARI TANGKI CADANGAN MENGGUNAKAN
ARDUINO DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUWATA”.
Pada penelitian ini menggunakan sensor ultrasonik sebagai pengukur
untuk ketinggian air, menggunakan lampu led sebagai indikator dan
buzzer sebagai peringatan kepada teknisi bahwa level tangki air
dibawah minimum [13].
2. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Sonny et al. (2020) dengan
judul “AUTOMATIC CONTROL SYSTEM CHARGING FUEL TANKS
AND MONITORING TEMPERATURES USING PLC”. Penelitian ini
menggunakan sensor level berupa switch untuk mengukur ketinggian
tangki bahan bakar, sensor thermal untuk mengukur suhu BBM yang
diatur menggunakan PLC dan outputnya berupa solenoid valve, motor
AC 3 fasa dan buzzer. Jika sensor level telah mendeteksi ketinggian
BBM, maka solenoid valve akan bekerja untuk membuka dan menutup
katup dari pipa yang akan menyalurkan BBM menggunakan motor AC
3 fasa [14].
3. Penelitian yang dilakukan oleh Mochammad et al. (2019) dengan judul
“Perancangan Sistem Monitoring Volume Bahan Bakar Pada Prototype
Sephull Bubble Vessel”. Penelitian ini menggunakan Universal Fuel
Sender untuk mengetahui volume bahan bakar. Hasil dari Universal
19

Fuel Sender akan diolah menggunakan mikrokontroler AT-Mega 8535


dan volume bahan bakar akan ditampilkan melalui LCD 16x2 [15].
Dari beberapa referensi jurnal yang telah dijelaskan, penulis membuat
rancang bangun ketinggian bahan bakar solar untuk memudahkan proses
pengisian bahan bakar solar kedalam tangki harian bahan bakar.

C. Kerangka Berpikir
Kondisi saat ini untuk sistem pengisian tangki harian bahan bakar
masih menggunakan cara manual yaitu teknisi menyalakan pompa untuk
menyedot bahan bakar dari tangki utama ke tangki harian. Untuk mengecek
ketinggian bahan bakar dalam tangki harian, teknisi melihat melalui selang
yang terpasang pada sisi samping tangki yang berguna sebagai indikator
tinggi bahan bakar. Selang yang terpasang pada sisi samping tangki harian
sudah tidak bagus dan warnanya pudar. Hal itu tidak efisien [2] dan membuat
teknisi kesulitan untuk melihat tinggi bahan bakar pada tangki harian. Karena
itu penulis membuat rancang bangun berupa sistem kontrol dan monitoring
tangki harian bahan bakar secara automatis.
Dengan rancangan alat yang penulis buat, teknisi cukup memantau
melalui halaman website. Terdapat tombol untuk menyalakan pompa secara
automatis dan manual. Rancangan yang penulis buat menggunakan Arduino
Uno dengan masukan tegangan 12V. Genset 1 di Bandar Udara Internasional
Hang Nadim Batam berkapasitas 770kV dengan komsumsi bahan bakar
161,7 liter per jam yang dapat dihitung dengan rumus [12] :
0.21 × 𝑃 × 𝑡 ………………………………………………………...(2)
Yang mana :
0.21 = Faktor ketetapan konsumsi solar per kilowatt per jam
P = Daya Genset (kVA)
t = waktu (jam)
Dengan tangki harian yang berkapasitas 1000 liter maka untuk
menjaga genset tetap berjalan dengan suplai bahan bakar yang memadai,
maka isi didalam tangki harian harus tetap terjaga diatas 162 liter (16.2% dari
kapasitas total tangki harian). Jika isi tangki harian dibawah 20% maka
20

secara automatis pompa akan hidup untuk mengisi tangki harian. Teknisi
dapat memantau melalui website. Jika isi tangki harian sudah mencapai 95%
maka pompa secara automatis akan berhenti bekerja. Ini bertujuan untuk
menghindari meluapnya solar saat melakukan pengisian. Untuk lebih jelas,
dapat melihat diagram alur pada gambar 2.15.

Gambar 2. 15 Blok Diagram Kerangka Berpikir


Sumber : Dokumen Pribadi
BAB III
METODOLOGI PERANCANGAN

A. Waktu dan Lokasi Perancangan


1. Waktu
Untuk mewujudkan tugas akhir berbentuk rancang bangun yang
dibuat oleh penulis, penulis menentukan waktu yang dimulai dari saat
Maret 2021 sampai September 2021 yang dirincikan sebagai berikut :

Tabel III.1 Jadwal TugasAkhir


No Kegiatan / Capaian Bulan Ke -
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Identifikasi masalah
Pembuatan Judul Tugas Akhir
Pengajuan Judul
2. Pembuatan Proposal Judul
Studi Pustaka
Pengumpulan Data Pendukung
Analisa Data
Sidang Proposal Tugas Akhir
3. Pembuatan Alat Tugas Akhir
Pembelian Komponen yang
Dibutuhkan
Perakitan Komponen (arduino +
sensor)
Pengujian Alat dan
Pengambilan Data
Bimbingan Penulisan Tugas
Akhir
4. Pengajuan Sidang Tugas Akhir
Pengujian Alat

21
22

Pengujian Software yang


digunakan
Sidang Tugas Akhir
Revisi Tugas Akhir

2. Lokasi Perancangan
Lokasi perancangan yang digunakan untuk mengerjakan tugas
akhir ini ialah Main Power House di Bandar Udara Internasional Hang
Nadim Batam.

B. Desain Perancangan
Alat yang akan dirancang akan menggunakan sensor jarak berjenis
Time of Flight (ToF) dengan tipe VL53L1X yang berjumlah 2 buah.

Gambar III.1 Blok Diagram Alat


Sumber: Dokumen Pribadi

Sensor VL53L1X akan membaca ketinggian bahan bakar solar yang


ada dalam tangki lalu akan memasukkan dan diproses ke arduino uno yang
akan menampilkan hasil baca sensor ke LCD dan juga akan ditampilkan ke
website. Arduino Uno juga akan memproses data hasil baca sensor VL53L1X
dibawah batas yang telah ditetapkan, maka arduino uno akan menghidupkan
relai yang akan menyalakan motor pompa untuk mengisi tangki bahan bakar.
23

C. Cara Kerja Perancangan


Sesaat alat yang telah dirancang dinyalakan, arduino uno akan
melakukan inisialisasi variabel yang telah diprogram untuk seluruh pin
komponen yang tersambung ke arduino uno. Inisialisasi merupakan
pemberian nilai awal yang dilakukan saat deklarasi variabel atau obyek.
Setelah arduino uno melakukan inisialisasi variabel maka arduino uno akan
mencoba terhubung ke jaringan internet melalui modul Wemos D1 Mini
untuk mendapatkan akses internet.
Setelah mendapatkan akses internet, maka alat yang telah dirancang
akan memulai untuk membaca jarak dengan menggunakan sensor VL53L1X
yang telah dipasang. Lalu hasil bacaan dari sensor VL53L1X akan
dikirimkan ke arduino uno dan diolah datanya untuk dikirim ke website. Data
hasil bacaan sensor juga akan ditampilkan di LCD. Setelah data terkirim ke
website, teknisi dapat mengakses website tersebut untuk melihat ketinggian
tangki bahan bakar. Jika isi tangki bahan bakar dibawah batas yang telah
ditetapkan maka relai dan kontakor magnet akan menyala lalu menjalankan
pompa untuk mengisi tangki bahan bakar. Untuk melihat bagan flowchart
dapat dilihat pada lampiran C halaman 71.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sistem Rancangan


Saat ini untuk melihat ketinggian bahan bakar catu daya cadangan
yang ada di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam masih
menggunakan cara manual yaitu melihat ke selang yang terpasang di sisi
samping dari tangki harian bahan bakar catu daya cadangan. Tinggi bahan
bakar di dalam tangki akan terlihat pada selang.
Alat yang akan penulis buat berfungsi untuk membantu teknisi agar
pengecekan ketinggian bahan bakar catu daya cadangan di tangki harian tidak
melalui selang. Penulis mencoba membuat alat kontrol dan monitoring tangki
bahan bakar catu daya cadangan yang dapat diterapkan pada tangki harian
bahan bakar catu daya cadangan di Bandar Udara Internasional Hang Nadim
Batam.
Prinsip kerja alat yang akan dibuat oleh penulis yaitu membuat suatu
alat yang dapat mengontrol dan memonitoring ketinggian bahan bakar catu
daya cadangan, sehingga tidak perlu pengecekan manual melalui selang yang
terpasang pada sisi tangki bahan bakar catu daya cadangan. Alat yang dibuat
penulis masih dalam bentuk rancang bangun. Keuntungan menggunakan alat
ini ialah teknisi tidak perlu melihat selang pada sisi tangki bahan bakar untuk
mengetahui tinggi bahan bakar dan tidak perlu menyalakan pompa secara
manual.
Seperti teori yang dijelaskan pada BAB II, maka pada bab ini penulis
akan menjadikan acuan dalam penjelasan cara kerja alat kontrol dan
monitoring pada tangki bahan bakar catu daya cadangan di Bandar Udara
Internasional Hang Nadim Batam. Rancangan kontrol dan monitoring yang
akan dibuat oleh penulis menggunakan mikrokontroler arduino uno dan
dihubungkan dengan sensor jarak VL53L1X yang kemudian output dari
sensor jarak VL53L1X akan diproses oleh arduino dan dikirimkan melalui
Wemos D1 Mini ke website untuk ditampilkan.

24
25

Arduino uno akan berfungsi sebagai pengolah data dari bahasa


pemrograman yang penulis buat dengan menggunakan arduino IDE. Untuk
mengetahui lebih jelas skema diagram sistem kontrol dan monitoring
ketinggian tangki bahan bakar bisa dilihat dibawah ini :

Gambar IV.1 Skema Diagram Alat


Sumber: Dokumen Pribadi

Alat kontrol dan monitoring ketinggian tangki bahan bakar memiliki 2


mode kerja yaitu Auto dan Manual.
1. Auto : Mode auto secara default terpilih. Mode Auto akan menyalakan
pompa secara automatis jika sensor jarak VL53L1X membaca
ketinggian bahan bakar dibawah dari batas yang ditetapkan. Jika
ketinggian bahan bakar sudah mencapai 95% dari isi tangki maka
pompa akan mati secara automatis. Ini dilakukan untuk menghindari
tangki bahan bakar meluap.
2. Manual : Mode manual dapat dilakukan dengan menggunakan 2
tombol manual yang ada di website yang telah disediakan dan saklar
manual. Mode Manual dapat dilakukan jika sensor jarak VL53L1X
tidak berfungsi dengan baik atau teknisi ingin mengisi pompa secara
manual. Pompa dapat dinyalakan secara manual dan akan berhenti jika
sudah mencapai maksimum / batas atas yang sudah ditetapkan. Alat ini
memiliki sistem pengaman yang jika ingin menyalakan pompa dan
26

ketinggian bahan bakar sudah mencapai batas, maka pompa tidak akan
hidup.

B. Tahapan Pembuatan Rancangan


Alat yang penulis buat terdiri dari 2 perangkat yaitu perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software). Untuk melihat kode program alat
yang penulis buat secara keseluruhan, dapat melihat lampiran D pada
halaman 72.
1. Perangkat keras (Hardware)
a. Rangkaian Sensor VL53L1X
Sensor VL53L1X merupakan sensor jarak yang menggunakan laser
inframerah kelas 1 untuk mengukur jarak antara sensor dengan
suatu objek. Sensor VL53L1X menggunakan metode Time of Flight
(ToF). Sensor VL53L1X menggunakan tegangan 3.3V untuk
beroperasi.
Sensor VL53L1X memiliki 6 pin yaitu pin VCC, GND, SCL, SDA,
GPI01, XSHUT. Pada perancangan ini, penulis menggunakan 2
buah sensor VL53L1X dengan 1 sensor yang dipakai dan 1 sensor
yang dijadikan sebagai backup. Penulis menggunakan 2 buah sensor
VL53L1X karena jika 1 sensor tersebut rusak, maka ada sensor lain
yang bisa menggantikannya.

Gambar IV.2 Wiring Sensor VL53L1X


Sumber: Dokumen Pribadi
27

Untuk membuat rangkaian sensor VL53L1X, hubungkan pin VCC


dan pin GND pada kedua sensor VL53L1X dengan pin 3.3V dan
GND yang ada pada arduino. Setelah itu hubungkan pin data yaitu
pin SDA ke pin A4 dan pin SCL ke pin A5 yang ada pada arduino.
Tabel IV.1 Wiring Pin Sensor VL53L1X

PIN SENSOR PIN ARDUINO

VCC 5V

GND GND

SDA A4

SCL A5

A0 (Untuk sensor ke-1)


GPI01
A1 (Unuk sensor ke-2)

Berikut kode program yang digunakan untuk memprogram sensor


VL53L1x :
1) Memasukkan library yang akan digunakan :
#include "Arduino.h"
#include "Wire.h"
#include "DFRobot_VL53L1X.h"

2) Deklarasi variabel yang akan digunakan :


DFRobot_VL53L1X loxl(&Wire);
int batas_bawah = 20;
int batas_atas = 95;
int tinggi_tangki = 120;
int tangki_penuh = 100; int persen;

3) Menentukan jarak :
loxl.begin();
VL53L1X_RangingMeasurementData_t measure;
28

loxl.rangingTest(&measure, false);
s1 = measure.RangeMilliMeter;
s1 = s1/10;
persen = map(s1, (tinggi_tangki-tangki_penuh), tinggi_tangki,
100, 0);
Serial.Println(“Isi tangki : ” + persen);

Gambar IV.3 Kode Program VL53L1X


Sumber: Dokumen Pribadi

Kode program diatas merupakan kode program yang digunakan


oleh sensor VL53L1X untuk mengukur isi tangki bahan bakar.
Cara perhitungannya ialah dengan menghitung dari perbedaan
waktu antara laser yang ditembakkan dari transmitter dan pantulan
laser yang diterima oleh receiver seperti yang telah dijelaskan pada
bab 2.

b. Rangkaian Liquid Crystal Display 16x2


Liquid Crystal Display merupakan media yang digunakan untuk
menampilkan hasil keluaran pada sebuah rangkaian elektronika.
Pada rancangan ini, Liquid Crystal Display digunakan untuk
29

menampilkan ketinggian tangki bahan bakar yang didapat dari


hasil bacaan sensor VL53L1X. Liquid Crystal Display memiliki 16
pin yaitu VSS, VDD, V0, RS, R/W, E, DB0, DB1, DB2, DB3,
DB4, DB5, DB6, DB7, LED+, LED-.
Liquid Crystal Display menggunakan modul I2C Backpack untuk
memudahkan komunikasi antara LCD dengan arduino. Rangkaian
disambungkan seperti gambar IV.3.

Gambar IV.4 Wiring LCD


Sumber: Dokumen Pribadi

c. Rangkaian Modul I2C Backpack LCD


Modul I2C untuk LCD digunakan agar mempermudah komunikasi
antara LCD dan arduino uno. Modul I2C untuk LCD memiliki 4
pin yaitu GND, VCC, SDA dan SCL. Untuk menghubungkan LCD
dengan arduino, maka pin harus terhubung dengan rincian pin
GND dan VCC dihubungkan pada pin GND dan pin 5V di arduino.
Untuk pin SDA dan SCL dapat dihubungkan ke pin A4 dan A5
pada arduino.
30

Gambar IV.5 Wiring Modul I2C LCD


Sumber: Dokumen Pribadi

Tabel IV.2 Wiring Modul I2C LCD

PIN SENSOR PIN ARDUINO

VCC 5V

GND GND

SDA A4

SCL A5

Berikut merupakan kode program yang digunakan oleh LCD :


1) Memasukkan library yang akan digunakan :
#include <Wire.h>
#include "Arduino.h"
#include <LiquidCrystal.h>
#include <SoftwareSerial.h>

2) Deklarasi variabel yang akan digunakan :


LiquidCrystal lcd(8, 9, 10, 11, 12, 13);

3) Kode awal untuk LCD saat arduino menyala :


lcd.begin(16, 2);
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Monitoring Tanki");
31

delay(3000);
lcd.clear();

4) Kode untuk menampilkan ketinggian bahan bakar pada LCD :


lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Ketinggian Solar");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(" ");
lcd.print(persen);
lcd.print("% ");

Gambar IV.6 Kode Program untuk LCD


Sumber: Dokumen Pribadi

d. Rangkaian Wemos D1 Mini dan Level Logic Converter


Wemos D1 Mini merupakan modul pintar yang digunakan untuk
menghubungkan arduino ke jaringan internet. Wemos D1 Mini
menggunakan tegangan 3.3V. Pada rancangan yang akan dibuat,
32

penulis menggunakan Wemos D1 mini yang dihubungkan ke


arduino beserta dengan Level Logic Converter. Level Logic
Converter merupakan modul yang berfungsi untuk mengubah
sinyal yang memiliki perbedaan tegangan. Level Logic Converter
memiliki 12 pin yang bisa dilihat pada Tabel IV.3.

Tabel IV.3 Pin pada Level Logic Converter

LOW VOLTAGE HIGH VOLTAGE

TX_LV TX_HV

RX_LV RX_HV

LV HV

GND GND

RX2_LV RX2_HV

TX2_LV TX2_HV

Pada alat yang penulis buat, Level Logic Converter digunakan


antara arduino dengan Wemos D1 Mini karena Arduino
menggunakan tegangan 5V sedangkan Wemos D1 Mini
menggunakan tegangan 3,3V. Jika dihubungkan secara langsung,
maka wemos akan over voltage karena perbedaan tegangan antara
arduino dan Wemos D1 Mini. Sebaliknya jika arduino menerima
data dari Wemos D1 Mini, maka arduino akan under voltage.
Berikut gambar rangkaian pin antara arduino dengan Level Logic
Converter.
33

Gambar IV.7 Wiring Level Logic Converter


Sumber: Dokumen Pribadi

Berikut Penjelasan Pemasangan pin antara arduino dengan Level


Logic Converter.
Tabel IV.4 Pemasangan Pin Level Logic Converter
PIN ARDUINO PIN LOGIC CONVERTER

3V3 LV

5V HV

Pin 2 TX_HV

Pin 3 RX_HV

Setelah menghubungkan Arduino dengan Level Logic Converter,


penulis menyambungkan Wemos D1 Mini dengan arduino dan
Level Logic Converter. Wemos D1 Mini memiliki 16 pin yaitu pin
5V, pin 3.3V, pin ground yaitu G, pin data yaitu RX dan TX, pin
analog A0, pin digital yaitu pin D0, D1, D2, D3, D4, D5, D6, D7,
D8 dan pin RST. Agar Wemos D1 Mini dapat bekerja, maka pin
yang harus dihubungkan yaitu pin RX dan TX dihubungkan ke pin
RX_LV dan pin TX_LV pada Logic Level Converter. Pin G pada
wemos disambungkan ke pin GND pada arduino. Pin 5V pada
34

wemos disambungkan ke pin HV pada Logic Level Converter. Pin


3.3V disambungkan ke pin LV pada Logic Level Converter.

Gambar IV.8 Wiring Wemos D1 Mini dengan Arduino


Sumber: Dokumen Pribadi

Tabel IV.5 Sambungan Pin Wemos D1 Mini


PIN WEMOS PIN LOGIC CONVERTER

3V3 LV

5V HV

Pin G Pin GND (pada arduino)

RX RX_LV

TX TX_LV

Berikut merupakan kode program yang digunakan oleh Wemos D1


Mini :
1) Memasukkan library yang akan digunakan :
#include <ESP8266WiFi.h>
#include <ESP8266HTTPClient.h>

2) Deklarasi variabel yang akan digunakan :


#define on digitalWrite(LED_BUILTIN, LOW);
#define off digitalWrite(LED_BUILTIN, HIGH);
35

String cmd;

3) Kode awal untuk Wemos D1 Mini saat menyala :


Serial.begin(9600);
pinMode(LED_BUILTIN, OUTPUT);
off;
WiFi.begin("Monitoring_tangki", "123456789");
delay(2000);
while(WiFi.status() != WL_CONNECTED){
delay(1000);
Serial.println("Off");
}

4) Kode Wemos D1 Mini untuk mendapatkan data dari arduino :


if(Serial.available()){
cmd = Serial.readString();
cmd.trim();
get_data();
}

5) Kode untuk mengirim data ke website :


void get_data(){
if (WiFi.status() == WL_CONNECTED) {
on; delay(50); off; delay(50); on; delay(50); off;
HTTPClient http;
Serial.println("This is the cmd " + cmd);
http.begin(cmd);
int httpCode = http.GET();
if (httpCode > 0) {
String payload = http.getString();
Serial.println(payload);
36

Serial.printf("[HTTP] GET... code: %d\n",


httpCode);
}
else
{
String payload2 = http.getString();
Serial.println(payload2);
Serial.println("Nope, didnt get it");
Serial.println(httpCode);
}
http.end();
}
on; delay(50); off; delay(50); on; delay(50); off;
}

6) Kode program yang digunakan arduino untuk mengirimkan


data ke Wemos D1 Mini :
String txt = "http://oil-tank-monitoring.herokuapp.com/api/";
txt += persen;
wemos.print(txt);
Serial.println(txt);
delay(2000);
while(!wemos.available()){}
txt = "";
txt = wemos.readString();
Serial.println(txt);
if(txt == "true"){pompa = true;}
Untuk melihat kode program lebih jelas, bisa dilihat pada lampiran
E halaman 75. Kode program diatas merupaka kode yang
digunakan Wemos D1 Mini untuk membaca data dari arduino dan
mengirimkannya ke website yang telah dibuat. Ketika variabel
”persen” telah didapat dari sensor VL53L1X, maka akan
37

dikirimkan melalui Wemos D1 Mini dengan tambahan variabel


“txt” . Website akan mengirimkan respon balik antara true atau
false. Respon tersebut akan disimpan pada variabel “pompa” yang
nantinya akan dibaca oleh Arduino untuk menyalakan relai.
Respon true atau false merupakan kode yang digunakan sebagai
tombol manual menyalakan pompa pada website.

e. Rangkaian Relai
Relai memiliki fungsi untuk menyalakan dan mematikan pompa
yang digunakan untuk menghisap bahan bakar dari tangki utama ke
tangki harian. Penulis menggunakan relai 1 channel dengan kontak
Normally Open (NO). Relai akan bekerja jika mendapat sumber
tegangan 5V dan pin IN mendapat aktif dari pin I/O Arduino.
Terdapat 3 pin pada relai 1 channel yaitu pin VCC, GND dan IN.
Untuk menghubungkan rangkaian relai dengan arduino, penulis
menghubungkan pin VCC dan GND pada relai ke pin 5V dan pin
GND pada arduino. Setelah itu pin IN dihubungkan ke pin Digital
7 atau pin D7 pada arduino. Berikut rangkaian relai ke arduino :

Gambar IV.9 Rangkaian Relai


Sumber: Dokumen Pribadi

Berikut merupakan kode program yang digunakan oleh relai :


1) Memasukkan library yang akan digunakan :
#include <Wire.h>
38

#include "Arduino.h"
#include <SoftwareSerial.h>

2) Deklarasi variabel yang akan digunakan :


#define ron digitalWrite(7, HIGH)
#define rof digitalWrite(7, LOW)

3) Kode yang digunakan relai :


if(persen <= batas_bawah){pompa = true;}
if(pompa){
if(persen >= batas_atas){rof; pompa = false;}
else{ron;}
}

Gambar IV.10 Kode Program Relai


Sumber: Dokumen Pribadi

Kode yang digunakan relai diatas berada tepat setelah kode Wemos
D1 Mini. Relai akan bekerja jika hasil bacaan dari sensor
VL53L1X membaca dibawah batas. Relai juga akan bekerja jika
status variabel “pompa” berisi nilai true. Relai memiliki fungsi
39

untuk menyalakan dan mematikan pompa yang digunakan untuk


menghisap bahan bakar dari tangki utama ke tangki harian. Penulis
menggunakan relai 1 channel dengan kontak Normally Open (NO).
Relai akan bekerja jika mendapat sumber tegangan 5V dan pin IN
mendapat aktif dari pin I/O Arduino. Terdapat 3 pin pada relai 1
channel yaitu pin VCC, GND dan IN.

f. Rangkaian Kontaktor dan Saklar Manual


Kontaktor digunakan untuk menyalakan pompa berdasarkan
kontak Normally Open (NO) pada relai. Relai yang digunakan
diatas merupakan relai 1 channel dengan satu kontak Normally
Open (NO). Kabel fasa terhubung ke relai, lalu akan
menghubungkan ke coil pada kontaktor yaitu A1 dan A2. Jika
Arduino memberikan logika 1 pada pin IN untuk relai, maka
kontak Normally Open (NO) pada relai akan berubah menjadi
Normally Close (NC) dan menyalakan coil pada kontaktor lalu
motor pompa akan menyala.
Kabel fasa untuk saklar manual dipasang ke saklar lalu keluaran
kabel fasa dari saklar masuk ke kontak A1 pada kontaktor. Kabel
netral terhubung pada A2 di kontaktor. Ketika Saklar manual
dinyalakan, maka kontaktor juga akan menyala. Rangkaian kontrol
bisa dilihat pada gambar IV.8.
40

Gambar IV.11 Rangkaian Kontaktor dan Saklar Manual


Sumber: Dokumen Pribadi

2. Perangkat lunak (Hardware)


Dalam perancangan ini, penulis menggunakan aplikasi untuk
menampilkan ketinggian tangki bahan bakar. Aplikasi ini dibuat
menggunakan bahasa pemrograman HTML dan untuk komunikasi
antara website dengan arduino menggunakan NodeJs.

Gambar IV.12 Tampilan Website


Sumber: Dokumen Pribadi

Pada gambar IV.12 merupakan tampilan website yang


digunakan untuk menampilkan ketinggian bahan bakar pada tangki dan
untuk menghidupkan pompa secara manual.
41

Gambar IV.13 Tampilan Indikator Ketinggian Bahan Bakar


Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar IV.14 Tampilan Tombol Manual Pompa


Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar IV.14 merupakan tombol yang digunakan untuk


menghidupkan pompa secara manual. Jika ditekan, maka akan
memunculkan notifikasi seperti pada gambar IV.15, lalu tombol akan
berubah menjadi warna biru dan bertuliskan ON seperti pada gambar
IV.16.

Gambar IV.15 Notifikasi Manual Pompa


Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar IV.16 Tombol Manual Pompa Dalam Keadaan ON


Sumber: Dokumen Pribadi
42

Secara bawaan, alat yang dirancang menggunakan mode


automatis untuk kontrol pengisian. Automatis dalam artian pompa
akan hidup jika sensor VL53L1X membaca isi dari tangki bahan bakar
sudah dibawah batas minimum yaitu 20% dan pompa akan mati jika isi
tangki bahan bakar sudah diatas maksimum yaitu 95%. Jika tombol
manual di website dan saklar manual tidak ditekan, maka kontrol
pengisian akan automatis dilakukan oleh arduino dari hasil bacaan
sensor VL53L1X.
Alasan kenapa penulis menetapkan batas minimum 20% karena
konsumsi pemakaian bahan bakar genset adalah 162 liter atau setara
dengan 16,2% dari 100% kapasitas tangki (lihat pada rumus (2) pada
bab 2). Batas maksimum 95% dikarenakan untuk menghindari
meluapnya solar saat melakukan pengisian dan juga untuk
menghindari sensor VL53L1X terkena percikan bahan bakar.

3. Perhitungan Volume Tangki Bahan Bakar

Gambar IV.17 Perhitungan Tangki


Sumber: Dokumen Pribadi

Untuk menghitung volume tangki harian bahan bakar dapat


menggunakan rumus :
𝑉 = 𝜋 × 𝑟 2 × 𝑡………………………………………………(3)
V = 3,14 x 42.5 x 42.5 x 190
V = 1.077.608, 75 cm3
V = 1.077 liter
43

a. Isi solar maksimal pada tangki harian adalah 95% :


V = 1.077 liter (isi maksimal = isi saat 100%)
= 95% x 1.077
= 95/100 x 1.077
= 1023,15 liter
b. Isi solar minimum pada tangki harian adalah 20% :
V = 1.077 liter (isi maksimal = isi saat 100%)
= 20% x 1.077
= 20/100 x 1.077
= 215,4 liter

C. Pengujian
Dalam uji coba rancangan sistem kontrol dan monitoring tangki bahan
bakar, hal yang pertama dilakukan adalah memastikan bahwa semua
komponen berfungsi dengan baik. Selanjutnya memastikan bahwa alat sudah
terkoneksi dengan wifi dan mendapat tegangan dari catu daya. Kemudian
memastikan bahwa sensor VL53L1X berfungsi dan dapat digunakan untuk
mengukur isi tangki bahan bakar. Apabila kondisi peralatan sudah berfungsi
dengan baik maka rancangan dapat dinyalakan.

Tabel IV.6 Hasil Uji Coba

NO UJI COBA HASIL UJI COBA STATUS

Sensor membaca dibawah Relai hidup OK


1
batas 20%
Sensor membaca diatas batas Relai mati OK
2
95%

3 Saklar manual ditekan Kontaktor hidup OK

Tombol manual di website Relai hidup OK


4
ditekan
Ketinggian bahan OK
Wemos D1 mini mengirimkan
5 bakar pada website
data
tampil
44

Rancangan untuk uji coba menggunakan tegangan DC untuk


menghidupkan rancangan, lalu untuk menyalakan kontaktor menggunakan
tegangan 220VAC. Percobaan pertama dilakukan untuk memeriksa apakah
sensor VL53L1X dapat membaca jarak dari sensor terhadap bahan bakar.
Hasil percobaan pertama adalah sensor VL53L1X dapat berfungsi dengan
baik. Percobaan kedua dilakukan dengan memasangkan seluruhan alat. Hasil
dari percobaan kedua adalah sensor VL53L1X akan melakukan pembacaan
secara terus menerus sampai isi tangki bahan bakar sudah dibawah batas
minimum. Jika sudah dibawah batas minimum maka sensor VL53L1X akan
memberikan hasil bacaaan kepada mikrokontroler untuk diproses lalu
mikrokontroler akan menyalakan relai dan mengirimkan ke Wemos D1 Mini.
Data hasil pengukuran akan ditampilkan oleh mikrokontroler pada tampilan
LCD. Wemos D1 Mini akan menerima data hasil pengukuran lalu
mengirimkan ke website untuk ditampilkan.

D. Interpretasi Hasil Pengujian


Setelah melakukan uji coba alat, sistem kontrol dan monitoring yang
telah dibuat dapat bekerja dan berfungsi dengan baik. Dalam pengoperasian
rancangan ini, dapat diketahui bahwa masih ada beberapa kekurangan seperti
hasil pembacaan dari sensor VL53L1X yang terkadang tidak stabil. Hasil
bacaan sensor VL53L1X yang terpasang diatas tangki perlu kalibrasi lebih
lanjut agar pembacaan dapat lebih stabil. Kekurangan lain yaitu halaman
website yang untuk menampilkan ketinggian bahan bakar harus di reload /
refresh halaman agar mengetahui ketinggian bahan bakar paling update.
Serta alat ini belum bisa mencatat dan menyimpan data pengisian solar yang
telah dilakukan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah penulis lakukan pada bab
sebelumnya, maka didapat beberapa kesimpulan yaitu :
1. Perancangan alat yang penulis buat dapat memonitor isi tangki harian
bahan bakar tetap terjaga diatas 20%. Perancangan alat sudah bisa
terkoneksi dengan internet agar isi bahan bakar pada tangki dapat terlihat
di website yang telah dibuat.
2. Perancangan alat yang dibuat dapat membantu kinerja dari indikator
selang yang sudah ada dalam memonitor kapasitas bahan bakar pada
tangki harian.
3. Perancangan alat yang dibuat dapat dilakukan dalam 2 mode operasi
yaitu secara automatis dan manual.

B. Saran
Berikut saran yang penulis sampaikan dari hasil uji coba alat pada bab
sebelumnya :
1. Pemasangan sensor harus stabil agar pembacaan isi tangki harian dapat
dilakukan secara optimal.
2. Pembuatan mode auto-refresh untuk website agar mengetahui isi tangki
bahan bakar secara real-time.

45
46

DAFTAR PUSTAKA

[1] “UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA", No. 1,


PENERBANGAN, 2009
[2] ICAO, AERODROME DESIGN MANUAL DOC 9157-5. Place of publication
not identified: ICAO, 2017.
[3] M. SYAHRIL, “RANCANG BANGUN ALAT UJI PENGARUH VARIASI
PANJANG NOZZLE TERHADAP EFISIENSI JET PUMP (PROSES
PEMBUATAN),” other, Politeknik Negeri Sriwijaya, 2015. Accessed: Aug.
26, 2021. [Online]. Available: http://eprints.polsri.ac.id/1642/
[4] D. A. Saputra, S. Kom, M. Eng, and N. Utami, “RANCANG BANGUN
ALAT PEMBERI PAKAN IKAN MENGGUNAKAN
MIKROKONTROLER,” vol. 1, no. 1, p. 8, 2020.
[5] “Pengenalan I2C,” Computer Engineering. https://comp-
eng.binus.ac.id/2014/05/07/pengenalan-i2c/ (accessed Aug. 28, 2021).
[6] M. Natsir, D. B. Rendra, and A. D. Y. Anggara, “IMPLEMENTASI IOT
UNTUK SISTEM KENDALI AC OTOMATIS PADA RUANG KELAS DI
UNIVERSITAS SERANG RAYA,” vol. 6, no. 1, p. 8, 2019.
[7] Z. Abidin and T. Tijaniyah, “Rancang Bangun Pengoperasian Lampu
Menggunakan Sinyal Analog Smartphone Berbasis Mikrokontroller,”
JEECOM J. Electr. Eng. Comput., vol. 1, no. 1, Art. no. 1, Oct. 2019, doi:
10.33650/jeecom.v1i1.887.
[8] A. N. Hidayat, “RANCANG BANGUN OTOMASI DONGKRAK
MEKANIS DENGAN MEDIA KOMUNIKASI SMARTPHONE BERBASIS
ARDUINO UNO R3,” p. 5.
[9] A. ZAHARA, “PERANCANGAN PRINSIP DASAR TEKNOLOGI LIGHT
FIDELITY PADA SUATU RUANG KERJA BERBASIS ARDUINO UNO,”
other, POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA, 2017. Accessed: Aug. 26, 2021.
[Online]. Available: http://eprints.polsri.ac.id/4508//
[10] F. P. Putri and U. Mahdaniyah, “PERENCANAAN DAN PEMBUATAN
ALAT PENGAMAN UNTUK MENGHINDARI TERJADINYA
PEMADAMAN LISTRIK TOTAL DI LABORATORIUM REPARASI
LISTRIK,” p. 15.
[11] H. Jaya, “Perancangan Hypermedia Berbasis Web Pada Mata Kuliah
Elektronika Digital Jurusan PTA-FT UNM,” JETC J. Elektron. Telekomun.
Comput., vol. 12, no. 2, Art. no. 2, Feb. 2018.
[12] A. admin, “Cara Menghitung Pemakaian Solar Genset,” PT Interjaya
Suryamegah Blog, Sep. 19, 2020. https://www.interjaya.com/blog/cara-
menghitung-pemakaian-bensin-genset/ (accessed Aug. 26, 2021).
[13] I. Imansyah, Z. Kurniawati, and A. Herianto, “RANCANGAN SISTEM
PENGISIAN TANGKI UTAMA BAHAM BAKAR GENSET DARI
TANGKI CADANGAN MENGGUNAKAN ARDUINO DI BANDAR
UDARA INTERNASIONAL JUWATA,” vol. 10, p. 10, 2017.
[14] S. Rumalutur, A. Mappa, and E. P. Sianipar, “AUTOMATIC CONTROL
SYSTEM CHARGING FUEL TANKS AND MONITORING
TEMPERATURES USING PLC,” Electro Luceat, vol. 6, no. 1, pp. 5–19, Jul.
2020, doi: 10.32531/jelekn.v6i1.194.
47

[15] M. Nasir, M. A. Mudhoffar, and N. -, “Perancangan Sistem Monitoring


Volume Bahan Bakar Pada Prototype Sephull Bubble Vessel,” Wave J. Ilm.
Teknol. Marit., vol. 4, no. 1, pp. 29–34, May 2019, doi:
10.29122/jurnalwave.v4i1.3540.
[16] A. Kadir, PANDUAN PRAKTIS MEMPELAJARI APLIKASI
MIKROKONTROLER DAN PEMROGRAMANNYA MENGGUNAKAN
ARDUINO, Yogyakarta: Penerbit ANDI
[17] U. Rochayati, Suprapto, "KEEFEKTIFAN TRAINER DIGITAL BERBASIS
MIKROKONTROLER DENGAN MODEL BRIEFCASE DALAM
PEMBELAJARAN PRAKTIK DI SMK", J. Kependidikan, vol. 44, no. 2, pp.
127-139, Nov, 2014
LAMPIRAN
48

Lampiran A. Datasheet VL53L1X


49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66

LAMPIRAN B. Spesifikasi Kontaktor


67
68
69
70
71
72

LAMPIRAN C. Blok Diagram Kerangka Berpikir


73

LAMPIRAN D. Cara Kerja Perancangan Alat


74

LAMPIRAN E. Kode Program Alat

//#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal.h>
#include <SoftwareSerial.h>
#include "Adafruit_VL53L0X.h"
#include <ArduinoJson.h>

#define ron digitalWrite(4, HIGH);


#define rof digitalWrite(4, LOW);

LiquidCrystal lcd(8, 9, 10, 11, 12, 13);


SoftwareSerial wemos(2,3);

Adafruit_VL53L0X lox1 = Adafruit_VL53L0X();


float s1, s2;

int batas_bawah = 20; //satuan persen, kalo dibawah atau sama dengan batas
bawah pompa on
int batas_atas = 95; //satuan persen, kalo diatas atau sama dengan batas atas
pompa off

int tinggi_tangki = 120; //total ketinggian tanki bagian dalam


int tangki_penuh = 100; //total jika solar full berapa cm dari dasar
int persen;

boolean pompa = false;


String dt[10];

void setup() {
Serial.begin(9600);
75

wemos.begin(9600);
lcd.begin(16, 2);

lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Monitoring Tanki");
delay(3000);
lcd.clear();

pinMode(A0, OUTPUT);
pinMode(A1, OUTPUT);
pinMode(4, OUTPUT);
digitalWrite(A0, HIGH);
digitalWrite(A1, LOW);
lox1.begin();
}

void loop(){
read_sensor();
Serial.println(persen);
delay(100);
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Ketinggian Solar");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(" ");
lcd.print(persen);
lcd.print("% ");
if((millis()%5000) < 1000){
String txt = "http://oil-tank-monitoring.herokuapp.com/api/";
txt += persen;
wemos.print(txt);
Serial.println(txt);
76

delay(2000);
while(!wemos.available()){}
txt = "";
txt = wemos.readString();
Serial.println(txt);
if(txt == "true"){pompa = true;}
}

if(persen <= batas_bawah){pompa = true;}

if(pompa){
if(persen >= batas_atas){rof; pompa = false;}
else{ron;}
}
}

void read_sensor(){
VL53L0X_RangingMeasurementData_t measure;
lox1.rangingTest(&measure, false);
s1 = measure.RangeMilliMeter;
s1 = s1/10;
persen = map(s1, (tinggi_tangki-tangki_penuh), tinggi_tangki, 100, 0);

// lcd.setCursor(0,0);
// lcd.print(s1);
// Serial.println(persen);
}
77

LAMPIRAN F. Kode Program Wemos D1 Mini

#include <ESP8266WiFi.h>
#include <ESP8266HTTPClient.h>

#define on digitalWrite(LED_BUILTIN, LOW);


#define off digitalWrite(LED_BUILTIN, HIGH);
String cmd;

void setup(){
Serial.begin(9600);
pinMode(LED_BUILTIN, OUTPUT);
off;

WiFi.begin("Monitoring_tangki", "123456789");
delay(2000);
while(WiFi.status() != WL_CONNECTED){
delay(1000);
Serial.println("Off");
}
}

void loop() {
if(Serial.available()){
cmd = Serial.readString();
cmd.trim();
get_data();
}
}

void get_data(){
78

if (WiFi.status() == WL_CONNECTED) { //Check WiFi connection status


on; delay(50); off; delay(50); on; delay(50); off;
// WiFiClient client;
HTTPClient http; //Declare an object of class HTTPClient
Serial.println("This is the cmd " + cmd);

http.begin(cmd); //Specify request destination


int httpCode = http.GET(); //Send the
request

if (httpCode > 0) { //Check the returning code


String payload = http.getString(); //Get the request response payload
Serial.println(payload); //Print the response payload
Serial.printf("[HTTP] GET... code: %d\n", httpCode);
}
else
{
String payload2 = http.getString(); //Get the request response payload
Serial.println(payload2); //Print the response payload
Serial.println("Nope, didnt get it");
Serial.println(httpCode);
}
http.end(); //Close connection
}
on; delay(50); off; delay(50); on; delay(50); off;
}
LAMPIRAN
47

Lampiran A. Datasheet VL53L1X


48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65

LAMPIRAN B. Spesifikasi Kontaktor


66
67
68
69
70
71

LAMPIRAN C. Kerja Perancangan Alat


72

LAMPIRAN D. Kode Program Alat

//#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal.h>
#include <SoftwareSerial.h>
#include "DFRobot_VL53L1X.h"
#include <ArduinoJson.h>

#define ron digitalWrite(4, HIGH);


#define rof digitalWrite(4, LOW);

LiquidCrystal lcd(8, 9, 10, 11, 12, 13);


SoftwareSerial wemos(2,3);

DFRobot_VL53L1X loxl(&Wire);
float s1, s2;

int batas_bawah = 20; //satuan persen, kalo dibawah atau sama dengan batas
bawah pompa on
int batas_atas = 95; //satuan persen, kalo diatas atau sama dengan batas atas
pompa off

int tinggi_tangki = 120; //total ketinggian tanki bagian dalam


int tangki_penuh = 100; //total jika solar full berapa cm dari dasar
int persen;

boolean pompa = false;


String dt[10];

void setup() {
Serial.begin(9600);
73

wemos.begin(9600);
lcd.begin(16, 2);

lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Monitoring Tanki");
delay(3000);
lcd.clear();

pinMode(A0, OUTPUT);
pinMode(A1, OUTPUT);
pinMode(4, OUTPUT);
digitalWrite(A0, HIGH);
digitalWrite(A1, LOW);
lox1.begin();
}

void loop(){
read_sensor();
Serial.println(persen);
delay(100);
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Ketinggian Solar");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(" ");
lcd.print(persen);
lcd.print("% ");
if((millis()%5000) < 1000){
String txt = "http://oil-tank-monitoring.herokuapp.com/api/";
txt += persen;
wemos.print(txt);
Serial.println(txt);
74

delay(2000);
while(!wemos.available()){}
txt = "";
txt = wemos.readString();
Serial.println(txt);
if(txt == "true"){pompa = true;}
}

if(persen <= batas_bawah){pompa = true;}

if(pompa){
if(persen >= batas_atas){rof; pompa = false;}
else{ron;}
}
}

void read_sensor(){
VL53L1X_RangingMeasurementData_t measure;
lox1.rangingTest(&measure, false);
s1 = measure.RangeMilliMeter;
s1 = s1/10;
persen = map(s1, (tinggi_tangki-tangki_penuh), tinggi_tangki, 100, 0);

// lcd.setCursor(0,0);
// lcd.print(s1);
// Serial.println(persen);
}
75

LAMPIRAN E. Kode Program Wemos D1 Mini

#include <ESP8266WiFi.h>
#include <ESP8266HTTPClient.h>

#define on digitalWrite(LED_BUILTIN, LOW);


#define off digitalWrite(LED_BUILTIN, HIGH);
String cmd;

void setup(){
Serial.begin(9600);
pinMode(LED_BUILTIN, OUTPUT);
off;

WiFi.begin("Monitoring_tangki", "123456789");
delay(2000);
while(WiFi.status() != WL_CONNECTED){
delay(1000);
Serial.println("Off");
}
}

void loop() {
if(Serial.available()){
cmd = Serial.readString();
cmd.trim();
get_data();
}
}

void get_data(){
76

if (WiFi.status() == WL_CONNECTED) { //Check WiFi connection status


on; delay(50); off; delay(50); on; delay(50); off;
// WiFiClient client;
HTTPClient http; //Declare an object of class HTTPClient
Serial.println("This is the cmd " + cmd);

http.begin(cmd); //Specify request destination


int httpCode = http.GET(); //Send the
request

if (httpCode > 0) { //Check the returning code


String payload = http.getString(); //Get the request response payload
Serial.println(payload); //Print the response payload
Serial.printf("[HTTP] GET... code: %d\n", httpCode);
}
else
{
String payload2 = http.getString(); //Get the request response payload
Serial.println(payload2); //Print the response payload
Serial.println("Nope, didnt get it");
Serial.println(httpCode);
}
http.end(); //Close connection
}
on; delay(50); off; delay(50); on; delay(50); off;
}

Anda mungkin juga menyukai