SKRIPSI
SKRIPSI
PEMBIMBING
DEWAN PENGUJI
Penguji 1 (Pembimbing) :
Penguji 2 :
Penguji 3 :
Ditetapkan di : Purwokerto
Tanggal : 22 November 2019
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknik dan Sains
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya
dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan
benar serta bukan hasil penjiplakan dari karya orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat dan apabila kelak di kemudian hari terbukti
ada unsur penjiplakan, saya bersedia mempertanggungjawabkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Nonekslusif ini Universitas Muhammadiyah Purwokerto berhak menyimpan,
mengalihmedia/mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan memublikasikan skripsi saya dengan tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.
Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Purwokerto
Pada tanggal : 22 November 2019
Yang menyatakan,
“Alhamdulillah”
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Simulator Sistem SCADA (Supervisory Control And Data Aquisition) Untuk
Gardu Induk Rawalo”. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi
Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.
Penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, tidak terlepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati
izinkanlah penulis untuk menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berjasa memberikan motivasi
dalam rangka menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Anjar Nugroho, M.S.I,. M.H.I. selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
2. Dian Nova Kusuma Hardani, S.T., M.Eng. selaku Ketua Program Studi
Teknik Elektro yang telah memberikan informasi dan bimbingan tentang
tata laksana penyusunan skripsi.
3. Itmi Hidayat Kurniawan, S.T., M.Eng. selaku dosen pembimbing yang
telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Wakhyu Dwiono, S.T., M.T. selaku dosen penguji yang telah memberikan
kritik dan saran yang membangun sehingga sangat membantu terhadap
penyempurnaan skripsi ini.
5. Arif Johar Taufiq, S.T., M.T. selaku dosen penguji yang telah meberikan
kritik dan saran yang membangun sehingga sangat membantu terhadap
penyempurnaan skripsi ini.
6. Kedua orang tuaku, Bapak Arif Muliarto dan Ibu Waryanti yang telah
memberikan motivasi, kepercayaan dan dukungan baik materi maupun
moral selama penyusunan skripsi ini.
7. Kedua adikku, Harry Nur Fauzi dan Artika Sari Putri Rahayu yang telah
memberikan motivasi selama penyusunan skripsi ini.
8. Bunga Tri Permatasari yang telah memberikan motivasi selama
penyusunan skripsi ini.
9. Laboran Teknik Elektro, Mas Fadil dan Mas Bayu yang telah membantu
dalam pelaksanaan penelitian.
10. Teman-teman seperjuangan, Teknik Elektro 2015 yang telah menjadi
keluarga selama kuliah.
Akhir kata, semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.
Purwokerto, 22 November 2019
Penulis
SIMULATOR SISTEM SCADA (SUPERVISORY CONTROL AND DATA
ACQUISITION) UNTUK GARDU INDUK RAWALO
Rizki Fauzi Muliarto1, Itmi Hidayat Kurniawan2
ABSTRAK
Di gardu induk pembacaan beban masih menggunakan meter digital dan analog
yang dilakukan oleh operator di gardu induk tersebut. Pembacaan meter tersebut
tidak akan menjadi masalah ketika penempatan panel meter masih dalam satu area
yang sama. Hal ini akan menjadi masalah ketika jarak antara panel meter dengan
pusat ruang kontrol terpisah, dikarenakan panel meter ditempatkan diluar area
yang kondisi tempatnya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk ditempuh.
Tujuan penelitian ini untuk membuat sebuah sistem SCADA untuk mengontrol
dan mengawasi simulator plant gardu induk, contoh sistem gardu induk yang
dikontrol yaitu jalur Transformer 1 dan jalur Transformer 2 yang ada di gardu
induk Rawalo. Pada peneilitian ini mengunakan tiga PLC Twido untuk
mengontrol simulator plant gardu induk, PLC pertama digunakan sebagai master
dan dua PLC lainnya digunakan sebagai PLC slave. Pada plant terdapat dua
Power Meter PM5350 digunakan untuk mengukur besaran lsitrik seperti arus,
tegangan, daya aktif, daya reaktif, daya semu, frekuensi dan faktor daya pada jalur
Transformer 1 dan jalur Transformer 2. Dari hasil perancangan dan pengujian
diperoleh bahwa PLC Twido dapat digunakan sebagi PLC master dan slave,
penggunaan software SCADA Wonderware InTouch dapat memvisualisasikan
plant yang dikontrol, menampilkan hasil pengkuran besaran listrik dan mencatat
alarm ketika terjadi ganguan. Data hasil pengukuran besaran listrik simulator
plant gardu induk disimpan di dalam database Microsoft Access.
ABSTRACT
At the substation the load reading still uses digital and analog meters carried out
by the operator at the substation. The meter reading will not be a problem when
placing the panel meter in the same area. This will become a problem when the
distance between the panel meter and the center of the control room is separated,
because the meter panel is placed outside the area where the conditions require a
long time to be taken. The purpose of this study is to create a SCADA system to
control and supervise the substation plant simulator, for example the substation
system that is controlled is the Transformer 1 line and the Transformer 2 line in
Rawalo substation. This research uses three Twido PLCs to control the substation
plant simulator, the first PLC is used as a master and the other two PLCs are
used as slave PLCs. In the plant there are two PM5350 Power Meters used to
measure electrical quantities such as current, voltage, active power, reactive
power, apparent power, frequency and power factor in the Transformer 1 and
Transformer 2 lines. From the results of the design and testing it is found that the
Twido PLC can be used As a master and slave PLC, the use of the SCADA
Wonderware InTouch software can visualize controlled plants, display electrical
output measurements and record alarms when disturbances occur. Data from the
measurement of electrical substations for the substation plant simulator is stored
in the Microsoft Access database.
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS.....................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS...............................................................................v
MOTTO..................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
ABSTRAK..............................................................................................................ix
ABSTRACT...............................................................................................................x
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiv
DAFTAR TABEL.................................................................................................xvi
DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Perumusan Masalah......................................................................................2
C. Batasan Masalah...........................................................................................2
D. Tujuan Penelitian..........................................................................................3
E. Manfaat Penelitian........................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4
A. Hasil Penelitian Terdahulu............................................................................4
B. Landasan Teori..............................................................................................8
1. Gardu Induk...............................................................................................8
2. Power Meter............................................................................................11
3. RS-485.....................................................................................................11
4. TCP/IP (Transfer Control Protocol/Internet Protocol)..........................12
5. Protokol Modbus.....................................................................................14
6. LAN (Local Area Network).....................................................................15
7. PLC (Programmable Logic Controller)..................................................16
8. OPC (OLE for Process Control).............................................................31
9. ODBC (Open Database Connectivity)....................................................32
10. Microsoft Access..................................................................................34
11. SCADA (Supervisory Control And Data Aquisition)..........................35
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................41
A. Gambaran Umum Sistem............................................................................41
B. Diagram Alir Sistem Kendali......................................................................42
C. SCADA (Supervisory Control And Data Aquisition).................................44
D. OPC (OLE for Proses Control)...................................................................44
E. ODBC (Open Database Connectivity)........................................................44
F. PLC Twido TWDLCAE40DRF..................................................................45
G. PLC Twido TWDLCAA16DRF.................................................................45
H. Power Meter PM5350.................................................................................46
I. Perancangan Perangkat Keras Komunikasi Serial RS-485.........................47
1. Komunikasi Power Meter 1 Dan Power Meter 2 Ke PLC slave 1..........47
2. Komunikasi PLC Slave 2 Ke PLC Master..............................................47
J. Perancangan Komunikasi Pada Perangkat Lunak.......................................48
1. Setting Komunikasi Pada Power Meter 1................................................48
2. Setting Komunikasi Pada Power Meter 2................................................49
3. Setting Komunikasi PLC Twido TWDLCAE40DRF (PLC Master)......49
4. Setting Komunikasi PLC Twido TWDLCAE40DRF (PLC Slave 1)......51
5. Setting Komunikasi PLC Twido TWDLCAA16DRF (PLC Slave 2).....53
6. Setting KEPServerEX..............................................................................53
7. Setting ODBC..........................................................................................56
K. Perancangan Database Microsoft Access...................................................57
L. Perancangan Ladder Diagram....................................................................58
1. Ladder Diagram PLC Twido TWDLCAE40DRF (PLC Master)...........58
2. Ladder Diagram PLC Twido TWDLCAE40DRF (PLC Slave 1)..........59
3. Ladder Diagram PLC Twido TWDLCAA16DRF (PLC Slave 2)..........60
M. Perancangan Ladder Diagram Sistem SCADA..........................................60
N. Perancangan HMI Pada Software Wonderware InTouch...........................63
1. HMI Login...............................................................................................63
2. HMI Supervisor.......................................................................................64
3. HMI Operator..........................................................................................65
4. HMI Monitoring Nilai Besaran Listrik...................................................65
5. HMI Tren.................................................................................................66
6. HMI Tabel Alarm....................................................................................68
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................69
A. Analisa Umum............................................................................................69
B. Pegujian Komunikasi PLC Master-Slave...................................................71
1. PLC Master ke PLC Slave 1....................................................................71
2. PLC Master ke PLC Slave 2....................................................................72
C. Pengujian Sistem Keamanan SCADA........................................................74
D. Pengujian Menampilkan Hasil Pengukuran Pada HMI..............................75
E. Pengujian Alarm Management....................................................................79
F. Pengujian Data Logger...............................................................................82
BAB V SIMPULAN DAN SARAN......................................................................84
A. Simpulan.....................................................................................................84
B. Saran............................................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................86
LAMPIRAN...........................................................................................................88
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
dan analog yang dilakukan oleh operator di gardu induk tersebut. Pembacaan
meter tersebut tidak akan menjadi masalah ketika penempatan panel meter
masih dalam satu area yang sama. Hal ini akan menjadi masalah ketika jarak
antara panel meter dengan pusat ruang kontrol terpisah, dikarenakan panel
dapat dilakukan secara terintegrasi pada suatu tempat. Sistem SCADA sangat
gangguan.
B. Perumusan Masalah
induk?
C. Batasan Masalah
induk Rawalo.
E. Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Interface Berbasis SCADA Pada PT. PLN (Persero) Unit Pengatur Beban
yang terdiri dari sensor suhu LM35, potensiometer dan lampu. PLC LG
Modbus Pada KWH Meter Elektronik Tipe ION 8600 Untuk Memonitor
penelitian ini menggunakan KWH Meter ION 8600 yang digunakan untuk
pembacaan besaran energi listrik tegangan tinggi melalui inputan arus dan
Voltage Transformer). Pada penelitian ini besaran energi yang terbaca pada
sistem monitor memiliki akurasi yang tinggi yaitu nilai errornya hanya 0,3-
0,5%.
yang berfungsi sebagai alat ukur untuk membaca data kelistrikan dari panel
listrik gedung Teknik Elektro PNUP, HMI GXU3512 digunakan untuk media
SIMATIC dan data pengukuran seperti daya nyata, daya semu, faktor daya
1. Gardu Induk
yang tak terpisahkan dari saluran transmisi distribusi listrik. Dimana suatu
sistem tenaga yang dipusatkan pada suatu tempat berisi saluran transmisi dan
tegangan distribusi.
Oleh karena itu, jika dilihat dari segi manfaat dan kegunaan dari gardu
induk itu sendiri, maka peralatan dan komponen dari gardu induk harus
memiliki keandalan yang tinggi serta kualitas yang tidak diragukan lagi, atau
b. Konduktor
untuk melindungi peralatan agar tidak rusak saat terjadi tegangan lebih
tinggi.
arus kuat pada suatu jaringan ke suatu nilai arus lemah supaya dapat
diukur amperemeter.
g. Trafo Daya
distribusi.
2. Power Meter
3. RS-485
tahun 1983 dimana dengan teknik ini, komunikasi data dapat dilakukan pada
jarak yang cukup jauh yaitu 1,2 km sampai 1,6 km. Berbeda dengan
komunikasi serial RS-232 yang mampu berhubungan secara one to one, maka
berhubungan secara one to many dengan jarak yang jauh, teknik ini juga dapat
Protocol dan IP singkatan dari Internet Protocol. TCP/IP menjadi satu nama
karena fungsinya selalu bergandengan satu sama lain dalam komunikasi data.
TCP/IP saat ini digunakan dalam banyak jaringan komputer LAN (Local Area
terpisah dari perangkat keras komputer tertentu. Karena itu protokol ini
kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya,
5. Protokol Modbus
sampai sekarang menjadi salah satu protokol komunikasi standar yang dipakai
Jaringan modbus terdiri dari master dan beberapa slave. Master yang
berinisiatif memulai komunikasi antara lain menulis data, membaca data dan
mengetahui status slave. Permintaan master disebut juga sebagai request atau
query. Slave hanya bersifat pasif/menunggu atau dengan kata lain slave hanya
Pesan yang dipertukarkan antara master dan slave disebut frame. Ada
dua jenis frame modbus: PDU (Protocol Data Unit) dan ADU (Application
Data Unit). Frame PDU berisi kode fungsi diikuti oleh data. Kode fungsi
merupakan tindakan untuk melakukan dan data merupakan informasi yang
akan digunakan untuk tindakan ini. Frame ADU menambahkan lebih sedikit
jaringan sejumlah sistem komputer di lokasi terbatas di dalam satu gedung dan
itu sendiri. Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa sebuah LAN dibatasi
oleh lokasi fisik dan mengakibatkan semua komputer yang terhubung dalam
prinsip kerja hub, yaitu bahwa hub tidak memiliki pengetahuan tentang alamat
tujuan sehingga penyampaian data dilakukan secara broadcast, dan juga hanya
memiliki satu domain collision maka bila salah satu port sibuk maka port-port
sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional. PLC
tangga atau ladder diagram) yang kemudian harus dijalankan oleh PLC yang
bersangkutan. Dengan kata lain, PLC menentukan aksi apa yang harus
dilakukan pada instrumen luaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau
besaran yang diamati. Bentuk dari PLC dapat dilihat pada Gambar 2.2
dibawah ini.
Dengan kata lain, hampir semua aplikasi yang memerlukan kontrol listrik atau
industri, artinya seperangkat perangkat lunak dan keras yang diadaptasi untuk
Unit pengelola pusat atau CPU merupakan otak dari sebuah kontroler
dijalankan).
b. Memori
pemrogram.
c. Pemrograman PLC
e. Masukan-masukan PLC
dari sinyal-sinyal yang tidak dikehendaki, yang bisa merusak CPU itu
sendiri.
g. Luaran-luaran PLC
PLC adalah ladder diagram dan instruction list. Bahasa ladder diagram pada
dasarnya adalah suatu perangkat simbol dari perintah yang digunakan untuk
pengkawatan yang secara garis besar berfungsi untuk mengontrol output yang
bentuk gambar.
Suite terdiri dari beberapa rung, dan dari masing-masing rung tersebut
dapat dibuat ladder diagram yang dimulai dari bar sisi kiri dan
berakhir pada bar sisi kanan. Untuk menggunakan Twido Suite, klik
program baru atau membuka program yang sudah jadi. Pilih “Create
a new project”.
drop ke kotak sebelah kiri pada gambar PLC-nya. Setelah setting PLC
selesai, pilih pada bagian kanan atas ‘Program’ untuk menuju editor
Gambar 2.8.
1) Kontak
dan internal variable contacts. Kontak terdiri dari dua jenis kontak
yaitu:
jenis, yaitu:
3) Link Elements
sebagai garis penghubung antara kontak dengan coil. Ada dua jenis
a) Horizontal Connection
dalam bentuk gambar. Listrik mengalir dari sisi kiri ke sisi kanan yang
diagram adalah:
sebelah kiri.
keluaran.
program.
c. Pemrograman Twido Suite
1) Input
%Iy.z
Keterangan:
% = Menunjukkan objek
I = Menunjukkan masukan
y = Nomor/jumlah modul
z = Nomor/jumlah saluran
2) Output
%Qy.z
Keterangan:
% = Menunjukkan objek
Q = Menunjukkan keluaran
y = Nomor/jumlah modul
z = Nomor/jumlah saluran
3) Internal Bits
oleh PLC, internal bits ini dapat dipakai sebagai output internal
%Mn
Keterangan:
% = Menunjukkan objek
% I,Q x . y . z
Keterangan :
I = Input
Q = Output
% M, S, or X, i
Keterangan:
M = Internal Bits
S = Sistem bits
X = Step bits
i = Number
% M, K, or S, W, i
Keterangan:
M = Internal word
K = Konstanta word
S = Sistem word
i = Number
% M, K, or F, i
Keterangan:
M = Internal floating
K = Konstanta floating
5) Compare Block
Instruksi Fungsi
> Digunakan jika operand satu lebih besar dari
operand dua.
>= Digunakan jika operand satu lebih besar atau sama
dengan operand dua.
< Digunakan jika operand satu lebih kecil dari
operand dua.
<= Digunakan jika operand satu lebih kecil atau sama
dengan operand dua.
= Digunakan jika operand satu lebih sama dengan
operand dua.
<> Digunakan jika operand satu lebih berbeda dengan
operand dua.
Sumber: (Twido Suite V2.3 Programming Guide, 2011)
6) Macros Comm
a) C_RD1B
c) C_WR1B
d) C_WR1W
e) C_RDNW
f) C_WRNW
for Process Control. OPC merupakan standar industri untuk koneksi antar
Planning) dan lain sebagainya. Tujuan dari OPC adalah menyediakan sebuah
RTU (Remote Terminal Unit) dan lain sebagainya. Data-data ini tersedia
melalui berbagai macam koneksi yang berbeda-beda, misalnya, serial,
adalah sebuah standar terbuka untuk konektivitas antar mesin basis data.
menggunakan query dengan bahasa SQL untuk mengakses sebuah basis data.
pustaka inti ODBC, dan juga "driver basis data". Pustaka inti ODBC, yang
interpreter antara aplikasi dan juga driver basis data, sementara driver basis
cara seperti ini, para programmer dapat menulis aplikasi basis data, tanpa
telah ditangani oleh ODBC. Akan tetapi, para pembuat driver basis data
ODBC hanya harus mengetahui bagaimana caranya memasukkan driver basis
data ke dalam pustaka inti ODBC. Dengan begitu, ODBC ini dapat disebut
DBMS diakses.
b. Driver basis data ODBC: driver (yang berupa dynamic link library)
DBMS tertentu.
Name) untuk basis data yang hendak diakses dan juga driver yang digunakan
dengan utilitas ini, mereka dapat mengasosiasikan sebuah DSN dengan sebuah
sebuah basis data yang disimpan baik secara lokal di dalam mesin yang sama
dan teknologi ADO (ActiveX Data Objects) yang membuat Microsoft Access
tersebut semua objek yang terkait dengan database, termasuk semua tabel
a. Tabel
b. Query
Access adalah database yang query bisa disimpan sehingga jika ingin
c. Form
dengan penggunaannya. Tujuan dari form ini adalah agar orang yang
mengolah data di Microsoft Access tidak perlu untuk masuk ke dalam
d. Report
orang lain.
dan akuisisi data terhadap sebuah plant. Definisi yang lebih formal diberikan
secara geografis, sering terpisah ribuan kilometer persegi, dimana kontrol dan
akuisisi data terpusat sangat penting bagi operasi sistem. Menurut NIST, sistem
air, jaringan pipa minyak dan gas, jaringan listrik dan sistem transportasi kereta
api. Dari definisi tersebut nampak bahwa adanya jarak yang jauh merupakan
a. Operator
d. Communication System
ke MTU.
f. Field Device
berbagai sensor dan aktuator. Nilai sensor dan aktuator inilah yang
Machine Interface yang dilengkapi dengan fitur dasar SCADA software. Untuk
Gambar 2.11.
Gambar 2. InTouch Window Maker
yang dapat menampilkan layar grafik yang telah dibuat pada Window
Window Viewer.
Gambar 2. InTouch Window Viewer
METODE PENELITIAN
gardu induk yang terdiri dari tiga PLC Twido, satu PLC digunakan sebagai
master sedangkan dua PLC lainnya digunakan sebagai slave, kedua PLC slave
Pada plant terdapat dua Power Meter yang digunakan untuk membaca nilai
pengukuran besaran listrik. Nilai hasil pembacaan Power Meter dibaca oleh
PLC slave, yang selanjutnya PLC master membaca nilai tersebut dari PLC
beserta protokol akan dikirim melalui jaringan LAN. Hub pada sistem ini
umum perancangan sistem yang dibangun dapat dilihat pada Gambar 3.1
berikut.
Gambar 3. Gambaran umum sistem
pengawasan, kontrol dan akuisisi data terhadap plant simulator gardu induk.
dengan berbagai protokol yang bisa digunakan, pada simulator gardu induk ini
Engine lalu mendefinisikan DSN (Data Source Name) pada ODBC untuk
Pada simulator plant gardu induk ini menggunakan dua PLC Twido
yaitu komunikasi serial dan komunikasi ethernet. Dengan adanya dua tipe
master, yang bertugas untuk mengontrol dan mengambil data dari PLC slave 1
plant gardu induk, dan digunakan sebagai pengambil data hasil pengukuran
Pada simulator plant gardu induk menggunakan PLC ketiga yaitu PLC
serial, maka data hasil pengukuran Power Meter 2 pada jalur Transformer 2
diambil datanya oleh PLC slave 1 yang memiliki dua komunikasi yaitu serial
dan ethernet. Karena komunikasi serial pada PLC slave 2 digunakan untuk
listrik seperti arus, tegangan, daya aktif, daya reaktif, daya semu, frekuensi
dan faktor daya pada simulator plant gardu induk. Power Meter yang
digunakan yaitu tipe PM5350 produk dari Schneider. Pada simulator plant
gardu induk menggunakan dua Power Meter, Power Meter 1 digunakan untuk
pengukuran yang nantinya nilai tersebut dibaca oleh PLC melalui alamat
antara Power Meter 1 dan Power Meter 2 ke PLC slave 1 dapat dilihat pada
ke PLC Slave 1
komunikasi serial RS-485, wiring komunikasi serial RS-485 antara PLC slave
ethernet pada PLC slave 1 dapat dilihat pada Gambar 3.9 berikut.
Gambar 3. Setting komunikasi ethernet pada PLC slave 1
serial pada PLC slave 2 dapat dilihat pada Gambar 3.11 berikut.
6. Setting KEPServerEX
untuk pengaturan yaitu dengan membuat channel baru untuk koneksi PLC
KEPServerEX.
Gambar 3. Channel pada KEPServerEX
(Data Source Name) pada ODBC untuk database Microsoft Access yang
hendak diakses. Pada simulator sistem SCADA gardu induk ini database
listrik seperti arus, tegangan, daya aktif, daya reaktif, daya semu, frekuensi
dan faktor daya yang sedang dimonitoring. Gambar 3.15 merupakan DSN
hasil pengukuran seperti arus, tegangan, daya aktif, daya reaktif, daya semu,
membutuhkan memori bit (%M) dan memori float (%MF) agar sistem
sedangkan Tabel 3.6 merupakan alokasi alamat memori float (%MF) pada
HMI ini disesuaikan dengan deskripsi kerja simulator plant gardu induk.
Terdapat beberapa bagian tampilan HMI dalam sistem ini, berikut ini adalah
penjelasanya:
1. HMI Login
pada tampilan ini pengguna diminta untuk memasukan nama pengguna dan
kata sandi. Terdapat dua nama pengguna dan kata sandi, nama pengguna yang
pertama yaitu “Supervisor” dengan kata sandi “11111” dan nama pengguna
yang kedua yaitu “Operator” dengan kata sandi “22222”. Perbedaan dari
dan Circuit Breaker yang ada pada plant sedangkan nama pengguna operator
tidak bisa melakukan hal tersebut. Gambar 3.18 merupakan tampilan dari HMI
login.
Gambar 3. Tampilan HMI login
2. HMI Supervisor
Disconeting Switch dan Circuit Breaker pada plant. Gambar 3.19 merupakan
besaran listrik tersebut yaitu arus, tegangan, daya aktif, daya reaktif, daya
semu, frekuensi dan faktor daya. Gambar 3.21 merupakan tampilan HMI
5. HMI Tren
aktif, daya reaktif, daya semu, frekuensi dan faktor daya memiliki tampilan
HMI tren masing-masing. Gambar 3.23 merupakan HMI tren arus fasa S pada
jalur Transformer 1 dan Gambar 3.24 merupakan HMI tren arus fasa S pada
jalur Transformer 2.
alarm yang aktif ketika terjadi gangguan pada plant, seperti gangguan arus
lebih, tegangan kurang dan tegangan lebih. Gambar 3.25 merupakan HMI
tabel alarm.
A. Analisa Umum
saling berkaitan antara bagian satu dengan lainnya. Setiap bagian memiliki
Keterangan:
8. Disconecting Switch
comm yaitu C_WR1B, fungsi ini bertugas untuk menulis 1 bit pada jaringan
Pada saat %I0.0 atau %M0 pada ladder diagram PLC master berubah
bernilai 1 (ON) pada jaringan modbus dan dikirim ke alamat %M0 pada PLC
slave 1, setelah data 1 bit yang bernilai 1 diterima oleh PLC slave 1 maka
alamat %M0 pada PLC slave 1 berubah keadaan dari NO ke NC (posisi aktif).
Gambar 4.2 merupakan keadaan ladder diagram pada PLC master saat
menulis 1 bit pada jaringan modbus dengan alamat pengiriman PLC slave 1,
sedangkan Gambar 4.3 merupakan keadaan ladder diagram pada PLC slave 1
Gambar 4. Ladder diagram pada PLC master saat menulis 1 bit pada jaringan
Gambar 4. Ladder diagram pada PLC slave 1 saat menerima data 1 bit
RS-485. Pada ladder diagram PLC master mengunakan fungsi macros comm
yaitu C_WR1B, fungsi ini bertugas untuk menulis 1 bit pada jaringan modbus
bernilai 1 (ON) pada jaringan modbus dan dikirim ke alamat %M0 pada PLC
slave 2, setelah data 1 bit yang bernilai 1 diterima oleh PLC slave 2 maka
alamat %M0 pada PLC slave 2 berubah keadaan dari NO ke NC (posisi aktif).
Gambar 4.4 merupakan keadaan ladder diagram pada PLC master saat
menulis 1 bit pada jaringan modbus dengan alamat pengiriman PLC slave 2,
sedangkan Gambar 4.5 merupakan keadaan ladder diagram pada PLC slave 2
Gambar 4. Ladder diagram pada PLC master saat menulis 1 bit pada jaringan
Gambar 4. Ladder diagram pada PLC slave 2 saat menerima data 1 bit
pengguna sistem sendiri dibagi menjadi dua yaitu supervisor dengan kata
sandi “11111” dan operator dengan kata sandi “22222”. Saat nama pengguna
dan kata sandi yang dimasukan tidak sesuai maka tombol supervisor atau
operator untuk login/masuk akan tetap di hidden, apabila nama pengguna dan
kata sandi yang dimasukan sesuai maka tombol supervisor atau operator untuk
memasukan nama pengguna dan kata sandi yang tidak sesuai, Gambar 4.7
sandi yang sesuai dan Gambar 4.8 merupakan tampilan saat memasukan nama
Gambar 4. Tampilan saat nama pengguna dan kata sandi tidak sesuai
Gambar 4. Tampilan saat nama pengguna supervisor dan kata sandi sesuai
Gambar 4. Tampilan saat nama pengguna operator dan kata sandi sesuai
penampil hasil pengukuran besaran listrik pada simulator plant gardu induk.
Pengujian dilakukan dengan memberi beban pada simulator plant gardu induk,
lalu alat ukur Power Meter melakukan pengukuran arus, tegangan, daya aktif,
daya reaktif, daya semu, frekuensi dan faktor daya. Hasil pengukuran Power
Meter dibaca oleh PLC master. Gambar 4.9 merupakan hasil pembacaan nilai
induk terbaca oleh PLC master, data pengukuran tersebut dibaca oleh
KEPServerEX melalui tag-tag. Nilai hasil pengukuran yang dibaca oleh
InTouch lalu ditampilkan pada HMI. Gambar 4.11 merupakan HMI yang
hasil pengukuran pada plant jalur Transformer 2 dapat dilihat pada Gambar
4.12.
Gambar 4. HMI menampilkan hasil pengukuran
management pada simulator sistem SCADA gardu induk. Pada sistem yang
dibangun terdapat beberapa alarm yaitu alarm arus lebih, alarm tegangan
kurang dan alarm tegangan lebih. Alarm akan muncul dan memberitahu
kepada pengguna, serta mencatat jenis alarm yang tejadi pada tabel alarm di
sistem SCADA ketika nilai pada pengukuran diatas setpoint untuk alarm arus
dan tegangan lebih dan ketika nilai pengukuran dibawah setpoint untuk alarm
tegangan kurang.
beberapa beban pada simulator plant gardu induk sehingga arus yang mengalir
pada plant akan melebihi setpoint, setpoint untuk alarm arus lebih nilainya 8
A. Saat arus yang mengalir lebih dari setpoint sistem SCADA akan
menampilkan peringatan pada HMI dan mencatat jenis alarm yang terjadi
pada tabel alarm. Gambar 4.13 merupakan peringatan pada HMI saat terjadi
alarm dan Gambar 4.14 merupakan tampilan tabel alarm saat mencatat alarm
arus lebih.
Gambar 4. Peringatan pada HMI saat terjadi alarm
nilai tegangan melebihi setpoint sistem, setpoint untuk tegangan lebih fasa L-
N nilainya 242 volt dan setpoint untuk fasa L-L nilainya 418 volt. Saat
pada tabel alarm. Gambar 4.14 merupakan tampilan tabel alarm saat mencatat
nilai tegangan kurang dari setpoint sistem, setpoint untuk tegangan kurang
fasa L-N nilainya 198 volt dan setpoint untuk fasa L-L nilainya 342 volt. Saat
menampilkan peringatan pada HMI dan mencatat jenis alarm yang terjadi
pada tabel alarm. Gambar 4.15 merupakan tampilan tabel alarm saat mencatat
pada simulator sistem SCADA gardu induk. Database Microsoft Access akan
melakukan data logger dengan interval waktu 1 detik, jadi setiap 1 detik hasil
tegangan, daya aktif, daya reaktif, daya semu, frekuensi dan faktor daya akan
data logger jalur Transformer 1 pada database Microsoft Access dan Gambar
Microsoft Access.
Gambar 4. Data logger jalur Transformer 1 pada database
Microsoft Access
Microsoft Access
BAB V
A. Simpulan
induk.
5. Management alarm yang ada pada sistem akan secara otomatis menulis
pada tabel alarm yang tersedia pada sistem SCADA jika terjadi gangguan
pada plant.
6. Data logger hasil pengukuran besaran listrik simulator plant gardu induk
1. Untuk memberikan gambaran yang lebih luas tentang SCADA maka dapat
Hamdani. 2017. Audit Energi Sistem Kelistrikan Gedung Politeknik Negeri Ujung
Pandang Menggunakan SCADA Sebagai Instrumen Pengukuran
Permanen. Jurusan Teknik Elektro. Politeknik Negeri Ujung Pandang,
Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) 2017 (pp.171-177).
Putra. 2018. Plant Proses Pemanasan dan Pencampuran Cairan Berbasis Sistem
SCADA. Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bandung, Vol. 9
(2018).