Anda di halaman 1dari 76

ANALISIS MANAJEMEN SISTEM PARKIR KENDARAAN DI

BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN MAHMUD


BADARUDDIN II PALEMBANG

TUGAS AKHIR

Karya tulis sebagai salah satu syarat lulus pendidikan


Program Studi Diploma Tiga
Manajemen Bandar Udara

Oleh
EKA NUR SAFITRI
NIT. 55242010006

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA


MANAJEMEN BANDAR UDARA
POLITEKNIK PENERBANGAN PALEMBANG
Juli 2023
ANALISIS MANAJEMEN SISTEM PARKIR KENDARAAN DI
BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN MAHMUD
BADARUDDIN II PALEMBANG

TUGAS AKHIR

Karya tulis sebagai salah satu syarat lulus pendidikan


Program Studi Diploma Tiga
Manajemen Bandar Udara

Oleh
EKA NUR SAFITRI
NIT. 55242010006

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA


MANAJEMEN BANDAR UDARA
POLITEKNIK PENERBANGAN PALEMBANG
Juli 2023

i
ABSTRAK

ANALISIS MANAJEMEN SISTEM PARKIR KENDARAAN DI BANDAR


UDARA INTERNASIONAL SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II
PALEMBANG

Oleh
EKA NUR SAFITRI
NIT : 55242010006
Program Studi Diploma Tiga Manajemen Bandar Udara

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kapasitas lahan parkir kendaraan, fasilitas
penerangan dan pengawasan oleh petugas parkir di Bandar Udara Internasional
Badaruddin II Palembang sesuai dengan PM 178 tahun 2015 tentang Standar
Pelayanan Jasa Bandar Udara. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif dan data yang digunakan diperoleh melalui metode observasi
dengan mengumpulkan data kapasitas parkir dan tingkat penggunaan lahan parkir
pada jam sibuk (peak hour).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas lahan parkir kendaraan sangat terbatas
terutama pada jam sibuk (peak hour). Data menunjukkan bahwa tingkat penggunaan
lahan parkir melebihi kapasitas yang tersedia, mengakibatkan penumpukan kendaraan
di beberapa titik area bandar udara.
Fasilitas penerangan di area parkir juga perlu diperbaiki untuk membantu pengemudi
mencari tempat parkir yang kosong dengan lebih mudah dan mengurangi risiko
kecelakaan serta diperlukan adanya pengawasan oleh petugas parkir agar membantu
mengatur lalu lintas di area parkir.
Kesimpulannya, peningkatan kapasitas lahan parkir, perbaikan fasilitas penerangan,
dan pengawasan yang efektif oleh petugas parkir sangat penting agar dapat membantu
mengoptimalkan penggunaan lahan parkir, memastikan keselamatan dan kenyamanan
pengemudi serta meminimalisir kemacetan di area parkir.
Kata Kunci : Kapasitas lahan parkir, Jam sibuk, Kenyamanan, PM 178 tahun 2015.

ii
ABSTRACT

ANALYSIS OF VEHICLE PARKING MANAGEMENT SYSTEM AT SULTAN


MAHMUD BADARUDDIN II INTERNASIONAL AIRPORT PALEMBANG

By
EKA NUR SAFITRI
55242010006
PROGRAM STUDY OF DIPLOMA THREE AIRPORT MANAGEMENT

This research aims to examine the capacity of vehicle parking areas, lighting
facilities, and surveillance by parking at Sultan Mahmud Badaruddin II International
Airport in accordance with PM 178/2015 on Airport Service Standards. The research
utilizes qualitative descriptive approach, and the data is obtained through
observational methods, specifically by collecting data on parking capacity and
utilization rates during peak hours.
The findings of the research indicate that the capacity of vehicle parking areas is
severely limited, especially duing peak hours. The data shows that the utilization rate
exceeds the available capacity.
The lighting facilities in the parking area also need to be improved to assist drivers in
finding available parking spaces more easily and reduce the risk of accidents.
Effective surveillance by parking attendants is necessary to manage traffic in the
parking area and ensure vehicle are parked properly, thus avoiding congestion.
In conclusion, improving the capacity of the parking areas, upgrading lighting
facilities, and implementing effective surveillance by parking area are crucial to
optimize the utilization of parking spaces, ensure the safety and convenience of
drivers, and minimize congestion in the parking area. The recommendations are
essential to comply with PM 178/2015 regulations and enhance the overall parking
experience at Sultan Mahmud Badaruddin II International Airport.
Keywords : Parking capacity. Peak hours, Comfort, PM 178/2015

iii
PENGESAHAN PEMBIMBING

Tugas Akhir : “ANALISIS MANAJEMEN SISTEM PARKIR KENDARAAN DI


BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II
PALEMBANG” telah diperiksa dan disetujui untuk diuji sebagai salah satu syarat
lulus pendidikan Program Studi Diploma Tiga Manajemen Bandar Udara Angkatan
ke-1, Politeknik Penerbangan Palembang- Palembang.

Nama : EKA NUR SAFITRI

NIT : 55242010006

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

HERLINA FEBIYANTI, S.T., M.M. JALINSYAH DENY YUNUSAHAVID, S.E., M.M.


Penata Tingkat I (III/d) NIK. 20004709
NIP. 198302072007122002

KETUA PROGRAM STUDI

DWI CANDRA YUNIAR, S.H., S.ST., M.Si.


Pembina (IV/a)
NIP. 197606121998031001
iv
PENGESAHAN PENGUJI

Tugas Akhir : “ANALISIS MANAJEMEN SISTEM PARKIR KENDARAAN DI


BANDAR UDARA INTERNASIONAL BADARUDDIN II PALEMBANG” telah
dipertahankan di hadapan Tim Penguji Tugas Akhir Program Studi Diploma Tiga
Manajemen Bandar Udara Angkatan ke-1, Politeknik Penerbangan Palembang-
Palembang. Tugas akhir ini telah dinyatakan LULUS Program Diploma Tiga pada
tanggal

KETUA SEKRETARIS

……… ……
NIP. NIP.

ANGGOTA

……..
NIP.

v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Eka Nur Safitri

NIT : 55242010006

Program Studi : Diploma Tiga Manajemen Bandar Udara

Menyatakan bahwa tugas akhir berjudul “ANALISIS MANAJEMEN SISTEM


PARKIR KENDARAAN DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN
MAHMUD BADARUDDIN II PALEMBANG” merupakan karya asli saya bukan
merupakan hasil plagiarisme.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia
menerika sanksi berupa pencabutan gelar akademik dari Politeknik Penerbangan
Palembang.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak
manapun.

Palembang, Juli 2023

Yang Membuat Pernyataan

Eka Nur Safitri

vi
PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir DIII yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan
Politeknik Penerbangan Palembang, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan
bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKi yang berlaku di
Politeknik Penerbangan Palembang. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat,
tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizing pengarang dan
harus disertai dengan kaidah ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.

Sitasi hasil penelitian Tugas akhir ini dapat ditulis dalam bahasa Indonesia sebagai
berikut :

Safitri, E. N. (2023). ANALISIS MANAJEMEN SISTEM PARKIR KENDARAAN DI


BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II
PALEMBANG. Palembang: Tugas Akhir Program Diploma Tiga, Politeknik
Penerbangan Palembang.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tugas akhir haruslah seizin
Ketua Program Studi Manajemen Bandar Udara, Politeknik Penerbangan Palembang

vii
Dipersembahkan kepada

Ayahanda Triyono dan Ibunda Musdalifah Milyanti

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, Tugas Akhir yang berjudul “ANALISIS MANAJEMEN
SISTEM PARKIR KENDARAAN DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL
SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II PALEMBANG” dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat waktu tanpa hambatan yang berarti.

Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan, bantuan, dan motivasi dalam menyelesaikan tugas
akhir ini. Terima kasih kepada orangtua, keluarga, teman dan rekan-rekan yang turut
mendukung dan memberikan semangat kepada saya. Terimakasih juga kepada Ibu
Herlina Febiyanti, S.T., M.M. dan Bapak Jalinsyah Deny Yunusahavid, S.E., M.M.
selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan serta masukan
yang sangat berharga dalam setiap tahap penulisan tugas akhir ini.

Saya menyadari bahwa tugas akhir ini tidak lepas dari keterbatasan dan kekurangan.
Oleh karena itu, saya terbuka untuk menerima masukan, saran dan kritik yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan menjadi langkah awal yang
baik dalam perjalanan saya di dunia ilmiah. Saya berharap penulisan ini dapat
memberikan inspirasi, wawasan dan kontribusi positif bagi pengembangan ilmu
pengetahuan.

Hormat saya,

Eka Nur Safitri

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................................. i


ABSTRAK ....................................................................................................................ii
PENGESAHAN PENGUJI ..........................................................................................iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................vi
PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR ........................................................ vii
HALAMAN PERUNTUKKAN ................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................................xv
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Perumusan Masalah ........................................................................................... 6
B. Tujuan ................................................................................................................ 6
C. Manfaat .............................................................................................................. 7
D. Batasan Masalah ................................................................................................ 8
E. Sistematika Penulisan ........................................................................................ 8
BAB II .........................................................................................................................10
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 10
A. Teori Penunjang ............................................................................................... 10
1. Bandar udara .................................................................................................10
2. Standar Pelayanan ........................................................................................ 11
3. Kualitas Pelayanan ....................................................................................... 13
4. Jasa Kebandarudaraan .................................................................................. 15
5. Kenyamanan .................................................................................................16
6. Parkir ............................................................................................................ 17

x
7. Pengendalian parkir ...................................................................................... 18
8. Alat penerangan ............................................................................................19
9. Pengawasan oleh petugas parkir ...................................................................20
B. Kajian penelitian terdahulu yang relevan .........................................................20
BAB III ....................................................................................................................... 23
METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................................23
A. Metode Penelitian ............................................................................................ 23
1. Teknik pengumpulan data ............................................................................ 23
2. Teknik analisis ..............................................................................................26
3. Instrumen Penelitian .....................................................................................26
B. Tahapan penelitian (Desain Penelitian) ........................................................... 27
C. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................................... 29
1. Tempat penelitian ......................................................................................... 29
2. Waktu penelitian ...........................................................................................29
D. Populasi, sampel, objek penelitian ...................................................................30
1. Populasi ........................................................................................................ 30
2. Sampel .......................................................................................................... 30
E. Objek Penulisan ............................................................................................... 30
F. Variabel Penelitian ........................................................................................... 31
BAB IV ....................................................................................................................... 33
HASIL/ANALISIS SERTA DISKUSI ....................................................................... 33
A. Hasil Analisis ................................................................................................... 33
1. Analisis Kapasitas lahan parkir .................................................................... 33
2. Analisis kondisi cahaya di area parkir ..........................................................42
3. Analisis Pengawasan oleh petugas parkir .................................................... 43
B. Pembahasan ......................................................................................................44
BAB V .........................................................................................................................49
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................49

xi
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 49
B. Saran .................................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 51

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Hasil observasi perhitungan jumlah kendaraan ...................................... 53


Lampiran B Peraturan Menteri Nomor 178 tahun 2015 ............................................. 55
Lampiran C Peraturan Pemerintah nomor 79 tahun 2013 ...........................................58
Lampiran D Layout parkir kendaraan ......................................................................... 60

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar III. 1 Desain Penelitian ..................................................................................28


Gambar III. 2 Variabel Penelitian ............................................................................... 31
Gambar IV. 1 Kendaraan roda 4 parkir tidak pada tempatnya ................................... 40
Gambar IV. 2 Kendaraan roda 4 parkir tidak pada tempatnya ................................... 41
Gambar IV. 3 Kendaraan roda 4 parkir tidak pada tempatnya ................................... 41
Gambar IV. 4 Lampu penerangan tidak berfungsi dengan baik ................................. 43

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel I. 1 Data luasan kapasitas parkir kendaraan ........................................................3


Tabel I. 2 Data fenomena penulis ................................................................................. 5
Tabel IV. 1 Data luasan kapasitas parkir kendaraan ................................................... 33
Tabel IV. 2 Jumlah penumpang ................................................................................. 35
Tabel IV. 3 Gap Analisys ...........................................................................................38
Tabel IV. 4 Rekapitulasi jumlah kendaraan ................................................................39

xv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Transportasi udara memegang peran penting dalam menghubungkan ribuan pulau


yang ada di Indonesia, khususnya bagi wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh
moda transportasi darat dan laut. Selain itu, transportasi udara juga dapat
membuka peluang bagi pengembangan pariwisata dan perdagangan di wilayah-
wilayah tersebut. Namun penyelenggaraan transportasi udara juga harus
memperhatikan aspek keselamatan dan kenyamanan penumpang, serta harus
mengikusi regulasi dan standar yang berlaku untuk memastikan keamanan dan
keselamatan dalam penerbangan.

PT. Angkasa Pura II merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang bergerak di bidang jasa kebandarudaraan. Perusahaan ini memiliki tugas
untuk mengelola dan mengoperasikan bandar udara di wilayah Indonesia bagian
barat, termasuk Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II
Palembang juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan
keselamatan penerbangan, serta memberikan pelayanan terbaik kepada para
penumpang dan pengguna jasa bandar udara. Perusahaan ini juga berkomitmen
untuk melakukan pengembangan dan modernisasi infrastruktur di bandar udara
yang dikelolanya agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperkuat
posisi Indonesia di kancah internasional.

Peningkatan kualitas pelayanan adalah hal yang sangat penting bagi PT. Angkasa
Pura II dalam mengelola bandar udara. Dalam dunia usaha jasa, kualitas
pelayanan yang baik dapat menjadi faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan.

1
2

Selain itu, dengan memberikan pelayanan yang berkualitas PT. Angkasa Pura II
dapat meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat dan memperoleh
kepercayaan dari pengguna jasa Bandar udara. Oleh karena itu, evaluasi dan
perbaikan terus menerus harus dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh sistem
dan proses di bandar udara dapat berjalan dengan optimal dan memberikan
pelayanan yang baik kepada pengguna jasa.

Persiapan yang matang dan dukungan pemerintah yang memadai sangat penting
dalam mengembangkan sektor penerbangan di Indonesia terutama terkait dengan
pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas layanan dan pengembangan
sumber daya manusia yang berkualitas. Bandar udara juga harus terus melakukan
inovasi dan peningkatan terhadap sistem dan prosesnya untuk dapat memberikan
pelayanan yang lebih baik dan efisien kepada para pengguna jasa penerbangan.
Semua upaya ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan dan kemajuan sektor
penerbangan di Indonesia, serta memberikan manfaat yang lebih besar bagi
masyarakat.

Bandar udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang memiliki


fasilitas sisi udara dan sisi darat. Fasilitas sisi udara meliputi runway, taxiway,
apron dan lain-lain yang berhubungan dengan operasi penerbangan, sedangkan
fasilitas sisi darat meliputi terminal penumpang yang terdiri dari ruang tunggu,
restoran, lahan parkir kendaraan. Bandar udara memiliki lahan parkir untuk
kendaraan penumpang yang datang menjemput, mengantarkan penumpang
maupun yang dititipkan oleh pemilik kendaraan selama mereka berada di luar
kota atau luar negeri.

Lahan parkir di bandar udara dapat menampung ratusan kendaraan dan dilengkapi
dengan berbagai fasilitas seperti petunjuk arah, sistem pembayaran, keamanan
dan lain sebagainya. Fasilitas parkir yang memadai dan efisien di Bandar udara
3

sangat penting untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi penumpang


yang menggunakan transportasi umum dan pribadi. Ketersediaan lahan parkir
kendaraan di Bandar udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II
Palembang memiliki luas 19.028 m² dan luas parkir inap 3.945 m². Berikut
merupakan fasilitas parkir kendaraan yang terdapat di Bandar udara Internasional
Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang :

Tabel I. 1 Data luasan kapasitas parkir kendaraan

No Luas Jenis Jumlah


1. 19.028 m²
Roda 4 Mobil 663
Bus Bus 10
Roda 2 Motor 280
2. 3.945 m²
Mobil 148
(Parkir Inap)

Sumber : Data Fasilitas Bandar Udara Internasional Sultan


Mahmud Badaruddin II Palembang tahun 2022

Sistem parkir kendaraan di bandar udara diatur menggunakan kapasitas yang


dihitung berdasarkan jumlah lahan parkir yang tersedia dan jumlah kendaraan
yang dapat ditampung. Kapasitas parkir juga ditentukan berdasarkan level of
service yang ditetapkan seperti diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM 178 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Pengguna Jasa Bandar
Udara.
4

Berdasarkan kondisi saat ini di Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud


Badaruddin II Palembang terdapat pengguna jasa bandar udara yang mengendarai
kendaraan roda 4 seringkali mengalami kesulitan dalam mencari lahan parkir
yang kosong. Kondisi ini menyebabkan pengendara memarkirkan kendaraannya
di daerah larangan parkir sehingga terjadi penyempitan jalan serta kemacetan dan
dapat mengganggu kenyamanan pengguna jasa bandar udara lain.

Situasi ini menunjukkan bahwa sistem parkir di Bandar udara Internasional Sultan
Mahmud Badaruddin II Palembang perlu ditingkatkan untuk mengakomodasi
kebutuhan pengguna jasa Bandar udara yang semakin meningkat. PT. Angkasa
Pura II dapat melakukan evaluasi studi kelayakan untuk menambah kapasitas
parkir misalnya dengan memperluas lahan parkir atau memperbaiki sistem parkir
baru.

PT. Angkasa Pura II juga dapat meningkatkan pengaturan dan pengawasan


terhadap penggunaan lahan parkir agar terhindar dari penumpukan kendaraan dan
kekacauan lalu lintas di sekitar bandar udara. Dengan demikian pelayanan dan
fasilitas yang diberikan oleh Bandar udara Internasional Sultan Mahmud
Badaruddin II Palembang dapat lebih optimal dan memberikan kepuasan bagi
para pengguna jasa Bandar udara.

Berdasarkan kondisi saat ini di Bandar udara Internasional Sultan Mahmud


Badaruddin II Paelembang pada saat penulis melakukan observasi maka dianalisa
masalah sebagai berikut :
5

Tabel I. 2 Data fenomena penulis (Penulis, 2022)

No Fenomena Masalah Kondisi saat ini Keterangan


1 Sesuai dengan PM 178 Tidak sesuai standar Terjadinya kemacetan
tahun 2015 tentang terutama pada jam dan penyempitan jalan
Standar Peayanan sibuk
Pengguna Jasa Bandar
Udara poin 2.7
mengatur tentang.
Kapasitas Parkir
Kendaraan 80% dari
jumlah penumpang pada
saat jam sibuk
2 Kurangnya pencahayaan Intensitas cahaya Tidak adanya sumber
di area parkir kendaraan
tidak sesuai dengan penerangan yang
standar yang menyebabkan
ditentukan kurangnya jarak
pandang di area parkir
yang dapat
meningkatkan resiko
kecelakaan dan memicu
terjadinya tindak
kejahatan seperti
pencurian
3. Kurangnya pengawasan Tidak ada Kurangnya pengawasan
petugas parkir pengawasan dari dari petugas parkir
petugas parkir menyebabkan beberapa
pengemudi
memarkirkan kendaraan
di daerah larangan
parkir.

Berdasarkan fenomena yang telah diuraikan pada tabel I.2 dimana terdapat gap
analysis yang terjadi di Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin
II Palembang terutama pada fasilitas parkir kendaraan roda 4, seperti diketahui
bersama fasilitas parkir juga merupakan salah satu fasilitas yang penting bagi
penumpang yang terdapat di sisi darat bandar udara, maka penulis tertarik untuk
6

mengangkat permasalahan tersebut dengan judul “ANALISIS MANAJEMEN


SISTEM PARKIR DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN
MAHMUD BADARUDDIN II PALEMBANG” yang bertujuan untuk
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya manajemen
perparkiran kendaraan dan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan dan kenyamanan bagi pengguna jasa bandar udara.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat dirumuskan beberapa


masalah terkait manajemen parkir kendaraan di Bandar Udara Internasional
Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, antara lain :
1. Bagaimana pengaruh kapasitas area lahan parkir kendaraan roda 4 terhadap
kenyamanan pengguna jasa di Bandar udara Internasional Sultan Mahmud
Badaruddin II Palembang?
2. Bagaimana pengaruh pengkondisian cahaya terhadap kenyamanan dan
keamanan pengguna jasa di Bandar udara Internasional Sultan Mahmud
Badaruddin II Palembang?
3. Bagaimana pengaruh pengawas petugas parkir terhadap ketertiban parkir
kendaraan di area lahan parkir kendaraan Bandar Udara Internasional Sultan
Mahmud Badaruddin II Palembang?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui kapasitas area lahan parkir kendaraan roda 4 yang


memadai terhadap pengguna jasa sehingga pengguna jasa tidak kesulitan
mencari lahan parkir yang masih tersedia.
2. Untuk mengetahui pengaruh pengkondisian cahaya terhadap kenyamanan dan
keamanan pengguna jasa di area lahan parkir Bandar udara Internasional
Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Adanya peningkatan fasilitas yang
7

memadai di area parkir kendaraan terhadap kenyamanan dan keamanan


pengguna jasa sehingga tidak memicu terjadinya tindak kejahatan dan
meningkatnya resiko kecelakaan.
3. Untuk mengetahui pengaruh adanya peningkatan pengawasan oleh petugas
parkir terhadap ketertiban parkir kendaraan di area lahan parkir kendaraan
Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

D. Manfaat

Setelah penulis melakukan penulisan dengan menghasilkan tulisan yang berbasis


data dan terpercaya yang diharapkan dapat memberikan kontribusi pada
pengembangan pengetahuan dan praktik di bidang yang relevan selanjutnya dan
berguna bagi masyarakat, khususnya lembaga tempat penulisan dilakukan.
Penulis berharap hasil penulisan ini dapat bermanfaat secara teoritis dan prakit,
diantaranya sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penulisan diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
terhadap pengembangan ilmu pengetahuan mengenai sistem manajemen
parkir kendaraan terhadap kenyamanan pengguna jasa di Bandar Udara
Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
b. Dapat menjadi bahan rujukan dan data penunjang dalam penulisan
berikutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan kontribusi pemikiran yang dapat dipertimbangkan oleh pihak
Bandar udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang
bahwa dengan adanya analisis sistem manajemen parkir kendaraan dapat
meningkatkan kenyamanan pengguna jasa Bandar udara dan dapat
memenuhi standar level of service sesuai dengan PM 178 tahun 2015.
8

b. Hasil penulisan ini diharapkan meningkatkan kenyamanan pengguna jasa


lahan parkir di Bandar udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II
Palembang.

E. Batasan Masalah

Agar pembahasan penelitian ini lebih terfokus dan untuk memperkecil adanya
penyimpangan pembahasan maka penulis membatasi pembahasan mengenai
analisis manajemen sistem parkir kendaraan roda 4 di Bandar Udara Internasional
Sultan Mahmud Badaruddin II sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor 178 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Pengguna Jasa Bandar Udara.

F. Sistematika Penulisan

1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai topik yang
akan dibahas dalam tugas akhir dengan jelas dan memadai agar dapat
dipahami dengan baik topik yang akan dibahas dalam tugas akhir. Bab I
terdiri dari beberapa bagian yaitu :
a. Latar belakang
Latar belakang menjelaskan tentang pentingnya topik yang akan dibahas
dalam tugas akhir. Latar belakang dapat berisi permasalahan yang
dihadapi, kondisi yang memicu penulisan tugas akhir, atau kepentingan
penelitian yang dilakukan.
b. Perumusan masalah
Merumuskan masalah secara jelas dan terperinci untuk membatasi
pembahasan agar lebih terfokus dan terarah.
c. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian menjelaskan secara jelas dan terperinci tujuan yang
ingin dicapai melalui penelitian yang dilakukan.
9

d. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian ini menjelaskan secara jelas dan terperinci manfaat
penelitian yang ingin dicapai melalui penelitian yang dilakukan
e. Batasan masalah
Membatasi pembahasan agar lebih terarah dan fokus
f. Sistematika penulisan
Sistematika penulisan menjelaskan tentang struktur penulisan yang akan
diikuti dalam penulisan tugas akhir yang bertujuan agar pembaca dapat
lebih mudah mengikuti alur dan memahami isi tugas akhir dengan baik.
2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi penjelasan dan analisis tentang teori-teori yang relevan dan
terkait dengan masalah yang diteliti dan berisi studi literature terkait yang
mendukung penelitian seperti jurnal ilmiah, buku, dan sumber lainnya.
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan secara rinci tentang metode yang digunakan dalam
penelitian, tahapan yang dilakukan sesuai dengan metode yang dipilih, serta
waktu dan tempat penelitian.
4. BAB IV HASIL/ANALISIS
Bab ini berisi hasil penelitian atau pengamatan yang telah dilakukan serta
analisis dan interpretasi hasil tersebut serta berisikan paparan data dan
informasi yang diperoleh dari hasil penelitian atau pengamatan yang telah
dilakukan. Bab ini juga memaparkan grafik, table atau ilurtrasi lainnya yang
mendukung hasil penelitian.
5. BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan ringkasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan
juga rekomendasi atau rencana tindakan yang dapat dilakukan berdasarkan
kesimpulan yang diperoleh serta dapat menjadi rekomendasi untuk penelitian
selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Penunjang

1. Bandar udara
Dalam ICAO (International Civil Aviation Organization) Annex 14, bandar
udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan,
instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau
sebagian untuk kedatangan, keberangkatan, dan pergerakan di darat dari
pesawat udara. Selain itu dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
1 tahun 2009 Bab 1 Pasal 1 Ayat 33 (Revisi Undang-Undang Nomor 15 tahun
1992) tanggal 12 Januari tahun 2009 tentang Penerbangan dan Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 1996 tanggal 4 Desember 1996 tentang
Kebandarudaraan, diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah Nomor 70
Tahun 2001 yang dimaksud dengan bandar udara adalah kawasan di daratan
dan/ atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat
pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar
muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta
fasilitas pokok dan penunjang lainnya.
Dibawah ini terdapat beberapa fasilitas bandar udara yang harus dimiliki :
a. Landas pacu ( runway ), merupakan sebuah area yang digunakan untuk
pesawat terbang melakukan pendaratan dan lepas landas.
b. Apron, merupakan sebuah area yang digunakan oleh pesawat terbang
untuk menurunkan penumpang atau barang, mengisi bahan bakar dan
lainnya.
c. Taxiway, merupakan sebuah area yang berfungsi sebagai penghubung
antara runway dengan apron.

10
11

d. Air Traffic Controller, merupakan seseorang berprofesi sebagai pemandu


lalu lintas di udara, khususnya terhadap lalu lintas penerbangan pesawat,
helikopter.
e. Terminal bandar udara atau concourse adalah pusat urusan penumpang
yang datang atau pergi yang didalamnya terdapat pemindai bagasi sinar X,
counter Check-in, Custom Immigration Quarantine ( CIQ ) untuk bandar
udara internasional, dan ruang tunggu (boarding lounge) serta berbagai
fasilitas untuk kenyamanan penumpang.
Adapun fungsi Bandar udara sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 70 tahun 2001 tentang Kebandarudaraan pada
pasal 4 (empat) sebagai berikut :
1) Simpul dalam jaringan transportasi udara sesuai dengan hierarki
fungsinya.
2) Pintu gerbang kegiatan perekonomian nasional dan internasional.
3) Tempat kegiatan alih moda transportasi.

2. Standar Pelayanan
Sesuai dengan PM 178 tahun 2015, Standar Pelayanan adalah tolok ukur yang
dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan
penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara
kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah,
terjangkau, dan terukur.
Standar pelayanan meliputi :
a. Fasilitas yang digunakan pada proses keberangkatan dan kedatangan
penumpang
1) Pemeriksaan penumpang dan bagasi
2) Pelayanan check-in
3) Imigrasi keberangkatan
12

4) Imigrasi kedatangan
5) Pelayanan bea cukai
6) Ruang tunggu keberangkatan
7) Pelayanan bagasi
b. Fasilitas yang memberikan kenyamanan terhadap penumpang
1) Pengkondisian suhu
2) Pengkondisian cahaya
3) Kemudahan pengangkutan bagasi
4) Kebersihan
5) Pelayanan informasi
6) Toilet
7) Tempat parkir
8) Fasilitas bagi pengguna berkebutuhan khusus
c. Fasilitas yang memberikan nilai tambah
1) Musholla
2) Nursery
3) Fasilitas berbelanja
4) Restoran
5) ATM/Money Changer
6) Internert/wifi
7) Fasilitas pembelian tiket
8) Charging station
9) Fasilitas air minum
10) Lounge Eksekutif
d. Kapasitas terminal bandar udara dalam menampung penumpang pada jam
sibuk
1) Luas per penumpang pada jam sibuk
2) Indikasi awal pembangunan, pendayagunaan, pengembangan, dan
pengoperasian
13

3. Kualitas Pelayanan
Menurut (Juharni, 2017) kualitas adalah suatu strategi dasar bisnis yang
menghasilkan barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan
konsumen internal dan eksternal, secara eksplisit dan implisit. Strategi ini
menggunakan kemampuan sumber daya manajemen, pengetahuan,
kompetensi inti, model, teknologi, peralatan, material, sistem dan manusia
untuk menghasilkan barang dan jasa yang bernilai tambah bagi masyarakat.

Menurut (Riyanto, 2018) kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai berfokus


pada memenuhi kebutuhan dan persyaratan, serta pada ketepatan waktu untuk
memenuhi harapan pelanggan. Prinsip kualitas pelayanan berlaku untuk
semua jenis layanan yang disediakan oleh perusahaan saat klien berada di
perusahaan. Kualitas pelayanan merupakan aspek yang penting dalam setiap
interaksi dengan pelanggan, terlepas
dari jenis layanan yang diberikan.

Kualitas pelayanan merupakan suatu konsep yang mengacu pada tindakan


yang dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Pengukuran kual
itas pelayanan melibatkan penilaian terhadap sejauh mana harapan dan
kebutuhan konsumen terpenuhi oleh layanan yang diberikan. Beberapa faktor
yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan meliputi :
a. Responsif adalah kemampuan perusahaan atau penyedia layanan untuk
merespons permintaan, pertanyaan atau keluhan konsumen dengan cepat
dan efektif
b. Reability (keandalan) adalah kemampuan perusahaan atau penyedia
layanan untuk memberikan layanan yang konsisten dan dapat diandalkan
sesuai dengan yang dijanjikan
14

c. Assurance (jaminan) adalah kemampuan perusahaan atau penyedia


layanan untuk memberikan rasa percaya dan keyakinan kepada konsumen
melalui kompetensi, keahlian, dan sikap profesional dari staf atau tenaga
kerja
d. Empati adalah kemampuan perusahaan atau penyedia layanan untuk
memahami dan merespon perasaan, kebutuhan, dan keinginan konsumen
dengan empati dan kepedulian
e. Tangibels (fasilitas fisik) adalah lingkungan fisik, peralatan, dan materi
yang terkait dengan penyediaan layanan yang dapat mempengaruhi
persepsi konsumen tentang kualitas pelayanan

Menurut (Gapersz, 2017) membentuk beberapa dimensi atau atribut yang


harus diperhatikan dalam kualitas pelayanan pada industri jasa yaitu sebagai
berikut :

a. Ketepatan waktu : melibatkan waktu tunggu dan waktu proses dalam


pelayanan yang mencerminkan kemampuan perusahaan atau penyedia
layanan untuk memberikan pelayanan tepat waktu kepada konsumen
b. Akurasi : menyiratkan reabilitas pelayanan dimana perusahaan atau
penyedia layanan harus memberikan pelayanan yang akurat dan bebas dari
kesalahan kepada konsumen
c. Kesopanan dan keramahtamahan : terkait dengan sikap dan perilaku staf
perusahaan yang berinteraksi langsung dengan konsumen eksternal,
seperti operator telepon, petugas keamanan, pengemudi, kasir, dan petugas
penerima konsumen. Kesopanan dan keramahtamahan ini berkontribusi
pada citra kualitas pelayanan dari industri jasa
d. Tanggung jawab : menyangkut kemampuan perusahaan atau penyedia
layanan untuk menerima pesan dan menangani keluhan dari konsumen
dengan baik
15

e. Kelengkapan : melibatkan lingkup kualitas pelayanan dan ketersediaan


sarana pendukung serta kualitas pelayanan komplementer lainnya
f. Kemudahan mendapatkan pelayanan : terkait dengan ketersediaan outlet
atau lokasi pelayanan, jumlah petugas yang melayani, dan fasilitas
pendukung seperti komputer untuk memproses data
g. Variasi model pelayanan : menyiratkan inovasi dalam memberikan pola-
pola baru dalam kualitas pelayanan serta fitur-fitur yang ditawarkan dalam
pelayanan
h. Kualitas pelayanan pribadi : berkait dengan fleksibilitas pelayanan,
penanganan permintaan khhusus, dan upaya perusahaan atau penyedia
layanan untuk memenuhi kebutuhan individual konsumen
i. Kenyamanan dalam memperolah pelayanan : aksesibilitas lokasi
pelayanan, ketersediaan tempat parkir petunjuk yang jelas, serta
kemudahan dalam memperoleh parkir dan lain sebagainya
j. Atribut pendukung kualitas pelayanan lainnya : terkait dengan lingkungan
fisik seperti kebersihan, ruang tunggu, fasilitas music, ac, dan faktor-
faktor lain yang dapat mempengaruhi pengalaman konsumen dalam
menerima pelayanan

4. Jasa Kebandarudaraan
Menurut Keputusan Direktorar Jenderal Perhubungan Udara Nomor :
SKEP/248/X/1999 tentang Standar Kinerja Operasional Bandar Udara yang
terkait dengan Tingkat Pelayanan (Level of Service) di Bandar udara sebagai
Dasar Kebijakan Pentarifan Jasa Kebandarudaraan, pasal 1 menyebutkan
bahwa : jasa kebandarudaraan adalah jasa yang diberikan kepada pengguna
jasa bandar udara oleh penyelenggara bandar udara umum. Jasa
kebandaraudaraan yang terkait dengan pelayanan jasa kegiatan penerbangan
terdiri dari :
16

a. Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara


(PJP4U)
b. Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U)
c. Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP)
d. Pelayanan Jasa Pemakaian Counter
e. Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarata

Dalam pasal 5 juga disebutkan bahwa faktor pendukung yang dalam lingkup
Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara adalah pelayanan di terminal
penumpang ditinjau dari aspek keselamatan, kelancaran, keamanan dan
kenyamanan penumpang pesawat udara. Kebandarudaraan meliputi segala
sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan penyelenggara Bandar udara dan
kegiatan lainnya dalam melaksanakan fungsi Bandar udara untuk menunjang
kelancaran, keamanan dan ketertiban arus lalu lintas pesawat udara,
penumpang, kargo dan pos, keselamatan penerbangan, tempat perpindahan
intra dan/atau antarmoda serta mendorong perekonomian nasional dan daerah.

5. Kenyamanan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia nyaman adalah segar, sehat
sedangkan kenyamanan adalah keadaan nyaman, kesegaran, kesejukan.
Kenyamanan adalah keadaan atau pengalaman subjektif yang dirasakan oleh
individu ketika merasa nyaman, tenang, santai dan puas dengan kondisi fisik,
emosional, atau sosial di sekitar mereka. Kenyamanan sering kali dikaitkan
dengan perasaan relaksasi, ketenangan, kepuasan, ketidakadaan
ketidaknyamanan atau gangguan. Kenyamanan menjadi tujuan atau faktor
penting dalam berbagai konteks, seperti desain interior, transportasi, tempat
kerja, pelayanan publik, perhotelan, produk konsumen, dan lain sebagainya.
Upaya untuk menciptakan kenyamanan dapat melibatkan perencanaan yang
baik, pengelolaan lingkungan yang tepat, penggunaan teknologi yang sesuai,
17

perhatian terhadap detail, serta memahami kebutuhan, preferensi dan harapan


pengguna atau konsumen.

Kenyamanan dan perasaan nyaman adalah penilaian komprehensif seseorang


terhadap lingkungannya. Manusia menilai kondisi lingkungan berdasarkan
rangsangan yang masuk kedalam dirinya melalui keenam indera syaraf dan
dicerna oleh otak untuk dinilai. Dalam hal ini yang terlibat tidak hanya
masalah fisik biologis namun juga perasaan suara, cahaya, bau, suhu dan lain-
lain rangsangan ditangkap sekaligus lalu diolah oleh otak. Kemudian otak
akan memberikan penilaian relatif apakah kondisi itu nyaman atau tidak.

6. Parkir
Menurut (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998) parkir merupakan
keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara, sedangkan
berhenti adalah kendaraan tidak bergerak untuk sementara dengan pengemudi
tidak meninggalkan kendaraan. Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi
kendaraan dan menginginkan kendaraannya parkir di tempat, dimana tempat
tersebut mudah untuk dicapai.

Kapasitas parkir adalah banyaknya kendaraan yang dapat ditampung oleh


suatu lahan parkir selama waktu pelayanan. Dalam mengukur kebutuhan
parkir digunakan Satuan Ruang Parkir (SRP), menurut pedoman teknis
penyelenggaraan parkir. Satuan Ruang Parkir adalah ukuran luas efektif untuk
meletakkan kendaraan (mobil, penumpang, bus/truk, sepeda motor), termasuk
ruang bebas dan lebar bukaan pintu (Direktorat Jenderal Perhubungan Darat,
1998)

Besar ruang parkir yang diperlukan untuk menampung kendaraan parkir


tergantung jumlah dan jenis kendaraan parkir, sudut parkir, pola parkir dan
18

karakteristik penggunaan tempat parkir. Untuk itu kapasitas parkir harus


diperhitungkan sedemikian rupa sehingga tidak hanya didasarkan pada
volume maksimum pada kondisi sibuk, namun juga harus memperhatikan dan
mempertimbangkan keseluruhan perilaku kendaraan baik durasi parkir
maupun akumulasi parkir selama selang waktu tertentu hal ini sangat penting
karena penentuan kapasitas yang tidak optimal pada akhirnya akan
mengakibatkan perencanaan daerah parkir yang tidak optimal pula. Kondisi
ini akan mewujudkan kemungkinan suatu lahan parkir dapat menampung
sejumlah kendaraan pada kondisi jam sibuk namun pada waktu lainnya akan
banyak ruang kosong. Atau dapat pula terjadi sebaliknya dimana pada jam
normal sekalipun banyak kendaraan yang tidak tertampung.

Secara umum pola parkir dapat dibagi menjadi tiga jenis menurut sudut
parkirnya, yaitu sebagai berikut :
1) Pola parkir paralel (0 derajat)
2) Parkir pola membentuk sudut 90
3) Parkir pola membentuk sudut 30, 45, dan 60

Kebutuhan tempat parkir untuk kendaraan, baik kendaraan pribadi, angkutan


penumpang umum, sepeda motor, maupun truk adalah sangat penting.
Kebutuhan tersebut sangat berbeda dan bervariasi tergantung dari bentuk dan
karakteristik masing-masing desain dan lokasi parkir. Selain mengganggu
kelancaran lalu lintas, kegiatan parkir di badan jalan juga akan menurunkan
kapasitas jalan dan meningkatkan kecelakaan yang diakibatkan gerakan parkir
membuka pintu mobil, pejalan kaki muncul di antara kendaraan parkir, dan
aktivitas lainnya sehubungan dengan parkir dan kendaraan yang diparkir.

7. Pengendalian parkir
19

Pengendalian parkir di jalan maupun diluar jalan merupakan hal penting untuk
mengendalikan lalu lintas agar kemacetan, polusi, dan kebisingan dapat
ditekan, dan juga akan meningkatkan standar lingkungan dan kualitas
pergerakan jalan kaki dan pengendara sepeda. Karakteristik parkir perlu
diketahui untuk merencanakan atau mengoptimalkan suatu lahan parkir.
Berikut beberapa parameter karakteristik parkir yang harus diketahui, yaitu :
a. Akumulasi parkir : jumlah kendaraan yang parkir di suatu tempat pada
waktu tertentu dan dapat dibagi sesuai dengan kategori maksud perjalanan
b. Durasi parkir : rentang waktu sebuah kendaraan parkir disuatu tempat
(dalam satuan menit atau jam)
c. Volume parkir : jumlah kendaraan yang termasuk dalam beban parkir
(jumlah kendaraan pada periode waktu tertentu)
d. Pergantian parkir (parkir turnover) : menunjukkan tingkat penggunaan
ruang parkir, dan diperoleh dengan membagi volume parkir dengan luas
ruang parkir untuk periode waktu tertentu
e. Indeks parkir : ukuran yang lain untuk menyatakan penggunaan panjang
jalan dan dinyatakan dalam presentasi ruang yang ditempati oleh
kendaraan
f. Kapasitas parkir : banyaknya kendaraan yang dapat ditampung oleh suatu
lahan parkir selama waktu pelayanan

8. Alat penerangan
Alat penerangan jalan merupakan lampu penerangan jalan yang berfungsi
untuk memberi penerangan pada ruang lalu lintas. Pada Peraturan Menteri
Perhubungan Republik Indonesia nomor 27 tahun 2018 yang mengatur
tentang alat penerangan jalan menjelaskan bahwa lampu penerangan jalan
berfungsi untuk memberikan penerangan pada ruang lalu lintas. Lampu
penerangan jalan memiliki fungsi utama yaitu untuk memberikan penerangan
pada area parkir, ruang lalu lintas, jalan lingkungan dan lainnya. Tujuan
20

utama penggunaan lampu penerangan jalan adalah untuk memastikan


keamanan, kenyamanan dan kelancaran lalu lintas pengguna jalan.

9. Pengawasan oleh petugas parkir


Peraturan daerah Kota Palembang nomor 4 tahun 2008 tentang pengelolaan
dan retribusi parkir pasal 14 menjelaskan bahwa untuk ketertiban kendaraan
yang parkir di tempat parkir dilakukan oleh petugas parkir dengan
memberikan pelayanan masuk dan keluarnya dengan memperhatikan aspek
keamanan dan ketertiban serta kelancaran lalu lintas, menjaga ketertiban
keamanan dan kelancaran terhadap kendaraan-kendaraan yang parkir di
tempat parkir yang menjadi tanggung jawabnya.

B. Kajian penelitian terdahulu yang relevan

Dalam penelitian ilmiah, pendekatan penelitian terdahulu atau studi literatur


sangat penting dilakukan untuk memperoleh informasi dan pemahaman yang luas
mengenai topik yang diteliti serta untuk memperkaya kerangka teori yang
digunakan. Studi literatur ini juga dapat membantu mengidentifikasi kekurangan
atau kelemahan pada penelitian terdahulu yang dapat dihindari dalam penilitian
saat ini. Selain itu, studi literatur juga dapat memunculkan ide-ide atau gagasan
inovatif untuk dikembangkan dalam penelitian saat ini.

Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan penelitian sebelumnya yang


memiliki judul yang sama dengan penulis. Namun penulis menggunakan
beberapa penilitian terdahulu sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian
pada penelitian yang dilakukan. Referensi tersebut membantu penulis untuk
memperdalam teori dan konsep yang relevan dengan penelitian serta
membandingkan hasil penelitian terdahulu dengan penelitian penulis. Berikut ini
21

merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian


yang dilakukan oleh penulis. Berikut ini beberapa hasil penulisan yang dijadikan
bahan telaah bagi penulis.
a. Penulisan yang dilakukan oleh Ravael Eldad Pongtuluran, Muhammad Jazir
Alkas, Heri Sutanto (2021) dengan judul “Analisis Karakteristik dan
Kebutuhan Ruang Parkir Kendaraan di Bandar Udara Internasional Aji
Pangeran Tumenggung Pranoto Kalimantan Timur” penerbit jurnal Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi relevan dengan penulisan ini. Dalam penelitian
ini pengambilan data primer menggunakan metode survei dengan titik akses
tertentu dengan menempatkan surveyor di pintu masuk dan keluar untuk
mencatat plat nomor kendaraan dan jam masuk keluar. Pengambilan data
dilakukan selama 10 jam berturut-turut selama seminggu. Dan juga diperoleh
data sekundar dari pihak pengelola Bandar udara Internasional Aji Pangeran
Tumenggung Pranoto Kalimantan Timur. Data tersebut digunakan sebagai
bahan dalam menganalisis karakteristik parkir dan kebutuhan ruang parkir
kendaraan. Berdasarkan penulisan tersebut dapat disimpulkan bahwa Bandar
Udara tersebut masih mampu melayani permintaan parkir dan saat ini belum
dibutuhkan penambahan lahan parkir baru. Namun, diperlukan adanya
penataan pola parkir lebih baik.

b. Penulisan yang dilakukan oleh Mohamad Isram M.Ain, Dr. Ir. Dewanti, M.s
(2017) dengan judul “Analisis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir Kendaraan di
Bandar Udara (Studi Kasus : Bandar Udara Supadio Kalimantan Barat)”
relevan dengan penulisan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kinerja fasilitas dan pelayanan parkir. Pengambilan data karakteristik parkir
menggunakan metode cordon count untuk perhitungan terpisah antara
kendaraan masuk dan kendaraan keluar untuk mengetahui persepsi pengguna
fasilitas parkir terharap penyelenggaraan parkir yang dilakukan dengan
wawancara. Dari hasil perhitungan penelitian tersebut menunjukkan bahwa
22

ruang parkir yang disediakan (parking supply) masih bias menampung


permintaan parkir (parkir demand). Sementara berdasarkan CSI nilai yang
diperoleh yaitu sebesar 0,49 yang berarti responden kurang puas dengan
kualitas pelayanan fasilitas parkir kendaraan.
c. Penelitian lain yang relevan juga dilakukan oleh Johanis Taran, Sakti Adji
Adisasmita, dan Mubassirang Pasra (2018) dengan judul “Model Sistem
Perparkiran Kendaraan di Bandar Udara Sentani Jayapura”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui karakteristik kondisi eksisting, persepsi
responden pengguna lahan parkir dan kebutuhan ruang parkir berdasarkan
tingkat akumulasi tertinggi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara
survei langsung kelapangan untuk mencatat jumlah dan waktu kendaraan saat
masuk dan keluar serta survei persepsi responden pengguna parkir dengan
menggunakan kuisioner. Hasil dari analisa menunjukkan bahwa kapasitas area
lahan parkir tidak mencukupi dilihat dari tingginyaangka akumulasi parkir
yang terjadi pada jam puncak yaitu pada pukul 12.30-13.00 WIT. Maka dari
itu diperlukan adanya perluasan lahan area parkir megingat tidak tercukupinya
kapasitas parkir yang telah disediakan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang tepat untuk
melakukan sesuatu dan “logos” memiliki arti ilmu atau pengetahuan. Metodologi
adalah cara untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama
untuk mencapai tujuan. Metodologi penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara dan
prosedur yang tepat dalam melakukan penelitian yang ilmiah dan berkualitas.
Metodologi penilitan meliputi konsep-konsep teoritis berbagai metode teknik strategi
serta alat dan bahan yang digunakan dalam penilitian, serta langkah-langkah dalam
mengaplikasikan metode tersebut untuk mencapai tujuan penelitian. Metodologi
penilitian ini juga mempertimbangkan aspek etika dan validitas penelitian untuk
memastikan bahwa penilitian dilakukan dengan benar dan sesuai dengan standar
ilmiah.

A. Metode Penelitian

1. Teknik pengumpulan data


Menurut Sugiyono (2019), teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
paling diutamakan dalam sebuah penulisan karena tujuan dari penulisan
adalah memperoleh data. Teknik pengumpulan data merupakan langkah
penting dalam penulisan karena data merupakan dasar untuk mendukung
argumen dan temuan yang disajikan dalam penulisan. Pemilihan teknik
pengumpulan data yang tepat tergantung pada tujuan penelitian, konteks
penelitian, dan jenis data yang dibutuhkan. Kombinasi beberapa teknik
pengumpulan data juga dapat digunakan untuk mendapatkan pemahaman
yang lebih komprehensif dan mendalam tentang fenomena yang diteliti.

23
24

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana peneliti


menggambarkan, meringkas berbagai situasi dan kondisi atau fenomena yang
menjadi objek penelitian. Dalam penulisan kualitatif deskriptif ini
pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang bersifat
alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak
pada observasi berperan serta (participant observation).

Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis bertujuan untuk


mempermudah penulis dalam hal pengumpulan data tentang kenyamanan
fasilitas area parkir kendaraan di Bandar udara Internasional Sultan Mahmud
Badaruddin II Palembang, maka penulis menggunakan metode sebagai
berikut :

a. Observasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Observasi adalah pengamatan atau
peninjauan secara cermat. Observasi merupakan metode pengumpulan
data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui
pengamatan dan penginderaan. Observasi memiliki tujuan yaitu
memberikan deskripsi setting yang dipelajari aktivitas-aktivitas yang
berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas dan makna
kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang
diamati tersebut.

Menurut Zainal Arifin dalam buku (Kristanto, 2018) observasi adalah


suatu proses yang diawali dengan pengamatan setelah itu dilakukan
pencatatan yang sifatnya sistematis, logis, objektif, dan rasional terhadap
berbagai fenomena dalam situasi yang nyata, maupun situasi buatan.
Adapun pendekatan observasi yang dilakukan dalam pengumpulan data
melalui teknik observasi penulis berperan sebagai pengamat partisipan.
25

Observasi partisipan adalah bahwa penulis mengumpulkan data dengan


berpartisipasi atau ikut serta dalam kehidupan sehari-hari organisasi atau
kelompok yang diteliti. Hal ini memudahkan penulis untuk mempelajari
kegiatan kelompok yang diteliti dalam situasi alami dari sudut pandang
orang dalam dengan mengamati sekaligus berpartisipasi dalam aktivitas
organisasi. Dalam hal ini penulis melakukan observasi di area parkir
kendaraan Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II
Palembang

b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan proses pencarian data terkait hal-hal atau
variabel yang dapat berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,website,
majalah dan sebagainya yang berhubungan dengan topik pembahasan
yang diteliti.

c. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data dengan
mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literature-literatur,
catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan
masalah yang dipecahkan. Studi pustaka yang dilakukan oleh penulis
terdiri dari peraturan dan persyaratan guna meninjau ulang hal-hal yang
dianggap menyebabkan timbulnya masalah, panduan dan acuan tentang
pengertian yang terdapat dalam pembahasan masalah.

Dalam penelitian ini studi kepustakaan digunakan untuk memecahkan


permasalahan mengenai fasilitas kenyamanan area parkir kendaraan roda
empat di Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II
Palembang.
26

2. Teknik analisis
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, mencari, dan menemukan apa yang penting dan apa yang
pelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Jenis
teknis analisis data kualitatif deskriptif digunakan untuk menganalisis
kejadian, fenomena atau keadaan secara sosial dalam penelitian kualitatif
yang bertujuan menggambarkan dan memahami karakteristik, konteks, dan
kompleksitas fenomena yang diteliti. Pendekatan ini membantu memahami
kompleksitas konteks sosial dan memberikan gambaran yang mendalam
tentang fenomena tersebut.

Setelah penulis memperoleh data, kemudian disajikan menggunakan teknik


analisis deskriptif kualitatif yang berupa teknik menganalisis dan
mendeskripsikan atau mengungkapkan karakteristik variabel-variabel yang
menjadi fokus penulis yaitu kapasitas lahan parkir, pengkondisian cahaya, dan
pengawasan petugas parkir di area parkir kendaraan Bandar Udara
Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

3. Instrumen Penelitian
Menurut (Tersiana, 2018:86) Instrumen penulisan adalah alat yang digunakan
oleh penulis dalam pengumpulan data agar dapat pekerjaan yang dilakukan
lebih mudah dan hasil yang diperoleh lebih baik. Salah satu ciri penulisan
kualitatif adalah penulis bertindak sebagai instrument sekaligus pengumpul
data. Dalam penelitian kualitatif, penulis seringkali terlibat secara langsung
dalam pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara, atau
interaksi langsung dengan partislipan atau lingkungan yang diteliti. Peran
penulis sebagai insrumen dalam penelitian kualitatif menekankan pentingnya
27

kehadiran dan keterlibatan penulis dalam mengumpulkan data. Dalam


interaksi dengan partisipan, penulis mengamati, mendengarkan, merespon,
dan merekam berbagai aspek yang relevan dengan penelitian, termasuk
interaksi manusia, lingkungan fisik, ekspresi nonverbal dan konteks sosial.

Selain itu, instrument nonmanusia seperti angket, pedoman observasi, atau


pedoman wawancara juga dapat digunakan sebagai pendukung dalam
pengumpulan data kualitatif. Namun, peran utama dalam pengumpulan dan
interpretasi data masih ditangani oleh penulis sebagai instrument observasi
yang terlibat langsung dalam proses penelitian. Oleh sebab itu dalam
penulisan kualitatif kehadiran penulis sangat mutlak karena penulis harus
memiliki interaksi secara langsung dengan lingkungan baik manusia maupun
nonmanusia yang ada dalam penulisan.

B. Tahapan penelitian (Desain Penelitian)

Menurut Silaen (2018) desain penelitian merupakan desain tentang keseluruhan


proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain
penelitian mengacu pada jenis penelitian yang digunakan dan memiliki peran
sebagai alat ataupun pedoman untuk mencapai tujuan penelitian tersebut.
Kegiatan penilitian ini diawali dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian
yang dapat menentukan pendekatan metodologi yang tepat, jenis data yang
diperlukan, teknik analisis data yang sesuai, serta cara pengumpulan data yang
efektif dan efisien. Dengan demikian rumusan masalah dan tujuan penelitian yang
baik sangat menentukan kesuksesan kegiatan penelitian secara keseluruhan.

Tahapan penilitian dimulai dari observasi permasalahan dilapangan yaitu


kurangnya kapasitas lahan parkir kendaraan, tidak adanya pencahayaan pada saat
malam hari di area parkir, dan tidak ada petugas yang melakukan pengawasan di
28

area parkir kendaraan Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II


Palembang yang akan dijadikan penelitian. Penulis kemudian mengumpulkan
teori-teori penunjang serta data-data yang diperlukan dan kajian penelitian
terdahulu yang relevan. Selanjutnya penulis melaksanakan penelitian untuk
dianalisis dan dilakukan pemecahan masalah. Langkah terakhir penulis menarik
kesimpulan dan saran.

Berikut merupakan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan dalam


pelaksanaan penelitian, berikut desain penelitian penulis :

Perancangan Penelitian

Observasi Lapangan

Identifikasi Permasalahan

Merumuskan Permasalahan

Mencari Teori Pendukung

Pengumpulan Data

Menganalisis dan

Kesimpulan dan Saran

Gambar III. 1 Desain Penelitian


Sumber : Penulis, 2023
29

C. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat penelitian
Lokasi penelitian tugas akhir, penulis mengambil lokasi di area parkir
kendaraan Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II
Palembang yang terletak 12 km dari Kota Palembang. Dipilihnya lokasi ini
untuk dijadikan obyek penelitian karena pada bulan September 2022 hingga
Maret 2023 penulis melaksanakan kegiatan On The Job Training di bandar
udara terserbu. Maka dari itu penulis memilih lokasi tersebut dalam
penyelesaian penulisan tugas akhir.

2. Waktu penelitian
Waktu penelitian dimulai pada saat melaksanakan On The Job Training pada
bulan September 2022 hingga Maret 2023

Tabel III. 1 Rencana kegiatan penulisan (Penulis, 2023)

Uraian September Oktober November Desember Januari


2022 2022 2022 2022 2023
Observasi
Lapangan
Pengumpulan
Data
Proses Data
Penelitian
Proposal
Tugas Akhir
Tugas Akhir
30

D. Populasi, sampel, objek penelitian

1. Populasi

Menurut Silaen (2018:87) populasi adalah keseluruhan dari objek atau


individu yang memiliki karakteristik (sifat-sifat) tertentu yang akan diteliti.
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek
tertentu yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Pada penelitian ini, populasi penelitian diambil dari pengguna area parkir
kendaraan di Bandar udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II
Palembang.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2017:81) sampel adalah bagian dari populasi yang


menjadi sumber data dalam penulisan. Pengambilan dan penentuan sampel
dalam penulisan kualitatif disesuaikan dengan pertimbangan dan tujuan
tertentu (purpose sample). Dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel
yaitu pengguna area parkir kendaraan roda 4 pada jam sibuk (peak hour).

E. Objek Penulisan

Menurut (Sugiyono, 2019) objek penelitian merupakan segala sesuatu yang


berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut. Objek penulisan merupakan suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Dalam penulisan ini yang menjadi objek penulisan adalah area parkir kendaraan
di Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
31

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi mengenai hal tersebut kemudian ditarik
kesimpulannya. Penulis dalam hal ini menggunakan variabel independen (variabel
x) dan variabel dependen (variabel y). variabel independen adalah tipe variabel
yang menjadi penyebab berubahnya variabel. Variabel dependen adalah tipe
variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Bentuk
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen berupa hubungan
korelasional dan hubungan sebab akibat. Seperti halnya dalam penelitian ini dapat
digambarkan variabel penelitian pada bagan dibawah ini.

Kapasitas lahan parkir (X1)

Pengkondisian cahaya di area Kenyamanan


parkir (X2) pengguna jasa
Bandar udara
(Y)

Pengawasan oleh petugas parkir


(X3)

Gambar III. 2 Variabel Penelitian


(Sumber : Pen ulis, 2023)
32

Keterangan :
1. Variabel bebas adalah variabel yang nilainya mempengaruhi variabel lain,
variabel ini diberi nama (x) yang dalam penelitian ini antara lain :
a. Kapasitas lahan parkir (x1)
b. Pengkondisian cahaya di area parkir (x2)
c. Pengawasan oleh petugas parkir (x3)
2. Variabel terikat adalah variabel yang tergantung variabel lain, variabel ini
diberi nama (Y) yang dalam penelitian ini adalah kenyamanan pengguna jasa
Bandar udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
BAB IV
HASIL/ANALISIS SERTA DISKUSI

A. Hasil Analisis

1. Analisis Kapasitas lahan parkir

Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang


memiliki luas area lahan parkir kendaraan 19.028 m² dan luas inap 3.945 m².
Berikut merupakan fasilitas parkir kendaraan yang terdapat di Bandar Udara
Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang :

Tabel IV. 1 Data luasan kapasitas parkir kendaraan

No Luas Jenis Jumlah


kendaraan
1. 19.028 m²
Roda 4 Mobil 663
Bus Bus 10
Roda 2 Motor 280
2. 3.945 m² Mobil 148
(Parkir Inap)

(Sumber : Data Fasilitas Bandar Udara Internasional Sultan


Mahmud Badaruddin II Palembang tahun 2022)

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data


melalui observasi untuk mendapatkan informasi tentang permasalahan pada
area parkir kendaraan di Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud
Badaruddin II Palembang. Observasi dilakukan dengan mengamati langsung
kondisi dan perilaku pengguna jasa bandar udara.

33
34

Observasi merupakan teknik yang digunakan secara alami yang efektif untuk
mengumpulkan data mengenai perilaku dan tindakan. Observasi melibatkan
kegiatan di lapangan untuk melihat apa saja yang dilakukan serta
menginterpretasikan apa yang seseorang lihat. Penulis melakukan observasi
pada saat pelaksanaan On The Job Training untuk mengamati keadaan yang
ada dilapangan secara langsung.

Pendekatan observasi yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik


observasi penulis berperan sebagai observasi partisipan. Menurut Sekaran
Uma (2017 :155-156) Observasi partisipan adalah penulis mengumpulkan
data dengan berpartisipasi atau ikut serta dalam kehidupan sehari-hari
organisasi atau kelompok yang diteliti. Hal ini memudahkan penulis untuk
mempelajari kegiatan kelompok yang diteliti dalam situasi alami dari sudut
pandang orang dengan mengamati sekaligus berpartisipasi dalam aktivitas
organisasi.

Dalam hal ini penulis melaksanakan penelitian pada saat sedang


melaksanakan On The Job Training di unit Terminal Inspection Service. Pada
unit tersebut petugas melakukan pengisian laporan level of service terkait
fasilitas yang ada di Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin
II Palembang. Laporan level of service ini berpedoman pada PM 178 tahun
2015 tentang Standar Pelayanan Pengguna Jasa Bandar Udara yang
merupakan tolok ukur penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian
kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada
masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah,
terjangkau, dan terukur.
35

Penulis melaksanakan observasi di area lahan parkir kendaraan Bandar Udara


Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, para pengguna jasa
bandar udara yang mengendarai kendaraan roda 4 mengalami kesulitan dalam
mencari lahan parkir yang masih kosong. Hal itu dikarenakan kapasitas lahan
parkir kendaraan tidak sesuai dengan jumlah pengguna jasa bandar udara
terkhusus pada jam sibuk (peak hour).

Pada penelitian ini penulis melaksanakan observasi selama 7 hari berturut-


turut pada jam sibuk (peak hour). Berikut hasil dari observasi penulis di area
parkir kendaraan Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II
Palembang :

Tabel IV. 2 Jumlah penumpang (Laporan Operasional Harian Bandara, 2022)

NO WAKTU JUMLAH PENUMPANG


1 Selasa a. GA 108 = 178
20/06/2023 b. JT 856 = 156
15.00- c. JT 330 = 104
17.00 d. ID 7059 = 93
e. IU 872 = 147
f. GA 114 = 148
Total = 826 penumpang
2 Rabu a. ID 6872 = 126
21/06/2023 b. JT 143 = 182
11.00- c. JT 249 = 152
13.00 d. JT 338 = 153
e. QG 984 = 129
Total = 742 penumpang
36

3 Kamis a. IU 920 = 158


22/12/2023 b. QG 980 = 137
07.00- c. IU 870 = 139
09.00 d. GA 102 = 122
e. ID 7053 = 141
f. JT 334 = 102
Total = 799 penumpang
4 Jumat a. SJ 83 = 109
23/12/2023 b. IU 922 = 167
11.00- c. ID 6872 = 147
13.00 d. JT 143 = 178
e. JT 249 = 195
Total = 796 penumpang
5 Sabtu a. GA 108 = 138
24/12/2023 b. IU 926 = 168
15.00- c. JT 856 =101
17.00 d. ID 7059 = 90
e. GA 114 = 70
f. IU 872 = 156
g. QG 88 = 136
Total = 859 penumpang
6 Minggu a. IU 922 = 174
25/12/2023 b. ID 6872 = 141
11.00- c. JT 143 = 171
13.00 d. JT 249 = 125
e. QG 984 = 163
Total = 774 penumpang
37

7 Senin a. GA 108 = 138


26/12/2023 b. IU 926 = 168
15.00- c. JT 856 = 101
17.00 d. ID 7059 = 90
e. GA 114 = 70
f. IU 872 = 156
g. QG 88 = 136
Total = 859 penumpang

Berdasarkan PM 178 tahun 2015, Standar Pelayanan Pengguna Jasa Bandar


Udara pada lampiran 1poin 2.7 tentang Tempat Parkir menjelaskan bahwa
fasilitas area tempat parkir digunakan untuk memberikan pelayanan parkir
kendaraan baik roda 4 maupun roda 2. Kapasitas parkir yang tersedia yaitu
80% dari jumlah penumpang di jam sibuk.

Kapasitas parkir roda 4 yang tersedia di Bandara SMB II dapat menampung


663 unit kendaraan roda 4. Termasuk didalamnya kendaraan pribadi dan
kendaraan umum berupa taksi sejumlah 177 unit taksi. Terdapat tempat parkir
pada D6 di Bandar Udara Internaisonal Sultan Mahmud Badaruddin II
Palembang yang dapat menampung sebanyak 50 taksi dan untuk sisanya
berada di area parkir yang bercampur dengan kendaraan umum. Kondisi
penempatan area parkir bagi kendaraan pribadi dan umum masih bercampur
sehingga jumlah kendaraan umum yang menempati lapangan parkir
mengurangi jumlah kapasitas parkir yang tersedia, dan menyebabkan jumlah
kapasitas parkir untuk kendaraan pribadi hanya berjumlah unit kendaraan.
38

Tabel IV. 3 Gap Analisys (Penulis, 2022)

Jumlah
Kapasitas Parkir
penumpang
Hari/
No N T R PM 178 Deviasi Keterangan
Tanggal
tahun Tersedia
2015
1 Selasa, Tidak
20/12/2022 memenuhi
826 6730 778 622 86
15.00- standar
17.00
2 Rabu, Tidak
21/12/2022 memenuhi
742 674 708 566 30
11.00- standar
13.00
3 Kamis, Tidak
22/12/2022 memenuhi
799 680 739 591 55
07.00- standar
09.00
4 Jumat, Tidak
23/12/2022 796 693 744 595 536 59 memenuhi
11.0-13.00 standar
5 Sabtu, Tidak
24/12/2022 memenuhi
859 840 849 679 143
15.00- standar
17.00
6 Minggu, Tidak
25/12/2022 memenuhi
774 614 694 555 19
11.00- standar
13.00
7 Senin, Tidak
26/12/2022 774 memenuhi
859 689 619 83
15.00- standar
17.00
39

Berikut merupakan data saat penulis melakukan observasi terkait jumlah


kendaraan yang memasuki area parkir kendaraan pada waktu sibuk di Bandara
Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang selama 7 hari dari tanggal 20
desember – 26 desember 2022, hasil rekapitulasi data kendaraan dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :

Tabel IV. 4 Rekapitulasi jumlah kendaraan yang masuk ke area parkir pada jam sibuk
(Penulis, 2022)

No Hari/tanggal Jumlah Kapasitas Deviasi Keterangan


kendaraan masuk tersedia
area parkir
1 Selasa, 612 Tidak
20/12/2022 126 memenuhi
15.00-17.00 standar
2 Rabu, 501 15 Tidak
21/12/2022 memenuhi
11.00-13.00 standar
3 Kamis, 541 55 Tidak
22/12/2022 memenuhi
07.00-09.00 standar
4 Jumat, 523 37 Tidak
23/12/2022 486 memenuhi
11.0-13.00 standar
5 Sabtu, 602 116 Tidak
24/12/2022 memenuhi
15.00-17.00 standar
6 Minggu, 497 11 Tidak
25/12/2022 memenuhi
11.00-13.00 standar
7 Senin, 634 148 Tidak
26/12/2022 memenuhi
15.00-17.00 standar
40

Dari hasil observasi tersebut, dapat disimpulkan beberapa temuan terkait


permasalahan pada area parkir kendaraan di Bandar Udara Internasional
Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang yaitu area parkir yang tersedia
tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pengguna jasa bandar udara. Hal
ini dapat terlihat dari tingkat keterisian lahan parkir yang tinggi dan sulitnya
menemukan tempat parkir yang kosong sehingga menyebabkan terjadinya
pengalihan fungsi suatu tempat pada area yang tidak semestinya.

Gambar IV. 1 Kendaraan roda 4 parkir tidak pada tempatnya


(Sumber : Observasi penulis tahun 2022)
41

Gambar IV. 2
Kendaraan roda 4 yang parkir tidak pada tempatnya
(Sumber : Observasi penulis tahun 2022)

Gambar IV. 3
Kendaraan roda 4 yang parkir tidak pada tempatnya
(Sumber : Observasi penulis tahun 2022)
42

Pengguna jasa yang memarkirkan kendaraannya di sepanjang jalan dan


mengganggu kendaraan lain yang akan melintas. Kondisi area parkir yang
kurang mencukupi juga menyebabkan pengendara mengalami kesulitan
mencari lahan parkir yang kosong. Hal ini dapat menyebabkan pengendara
untuk mengelilingi area parkir secara acak dan membutuhkan waktu yang
lama untuk menemukan tempat parkir yang sesuai.

2. Analisis kondisi cahaya di area parkir


Pencahayaan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan area
parkir. Pencahayaan memberikan peran penting khususnya pada malam hari.
Selama observasi, penulis menemukan bahwa di area parkir terdapat
kekurangan pencahayaan pada malam hari. Kekurangan pencahayaan ini
dapat menjadi masalah yang perlu diperhatikan karena dapat berdampak pada
keamanan dan kenyamanan pengguna jasa bandar udara yang memarkirkan
kendaraannya di area tersebut.

Kurangnya pencahayaan yang memadai di area parkir dapat menyebabkan


situasi menjadi kurang aman bagi pengguna jasa bandar udara. Pengendara
dapat mengalami kesulitan dalam melihat dengan jelas lingkungan sekitar
yang menyebabkan kesulitan dalam memilih tempat parkir yang tempat,
maneuver kendaraan atau bahkan menemukan kendaraan kembali setelah
meninggalkan area parkir. Selain itu, kurangnya pencahayaan juga dapat
meningkatkan risiko kejahatan seperti pencurian atau kerusakan kendaraan.
43

Gambar IV. 4
Lampu penerangan jalan di area parkir kendaraan roda 4
tidak berfungsi dengan baik
(Sumber : Observasi penulis tahun 2022)

3. Analisis Pengawasan oleh petugas parkir


Petugas parkir memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan area
parkir. Petugas parkir membantu mengatur lalu lintas di area parkir untuk
memastikan arus kendaraan yang lancar dan terorganisir serta membantu
mengarahkan pengendara ke tempat parkir yang tersedia, mencegah
kekacauan dan kemacetan di area parkir. Petugas parkir bertanggung jawab
untuk memantau dan mengawasi aktivitas di area parkir agar terhindar dari
tindakan kriminal seperti pencurian atau kerusakan kendaraan. Dengan adanya
petugas parkir pengendara merasa lebih aman dan nyaman meninggalkan
kendaraan mereka di tempat parkir.

Dalam pengendalian kapasitas parkir petugas dapat membantu dengan


mengarahkan pengendara ke tempat parkir yang tersedia, memastikan bahwa
lahan parkir digunakan secara efisien dan tidak ada pemborosan ruang parkir.
44

Bantuan dan pelayanan kepada pengendara dapat diberikan dengan cara


memberikan informasi tentang aturan parkir, memberikan arahan atau bantuan
jika ada masalah dan kebutuhan khusus.

B. Pembahasan
1. Pengaruh kapasitas lahan parkir terhadap kenyamanan pengguna jasa bandar
udara
Menurut PM 178 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Pengguna Jasa
Bandar Udara, kapasitas parkir yang memadai di bandar udara dapat dihitung
80% dari jumlah penumpang pada jam sibuk. Pada peraturan tersebut
menetapkan standar bahwa kapasitas parkir yang mencukupi harus mampu
menampung 80% dari total penumpang pada periode jam sibuk (peak hour).
Dengan demikian penentuan kapasitas parkir yang memadai harus
memerhatikan jumlah penumpang yang diperkirakan akan menggunakan
bandar udara pada jam-jam sibuk. Hal ini bertujuan untuk menghindari
kondisi overcapacity atau kelebihan kapasitas parkir yang dapat
mengakibatkan kesulitan mencari tempat parkir yang kosong dan
mempengaruhi kenyamanan pengguna jasa bandar udara.

Adapun implementasi PM 178 tahun 2015 dapat melibatkan perhitungan


jumlah penumpang, analisis pola pergerakan penumpang, dan estimasi
kebutuhan parkir berdasarkan data historis dan proyeksi pertumbuhan
penumpang. Dengan memastikan kapasitas parkir yang mencukupi sesuai
dengan standar yang ditetapkan, bandar udara dapat meningkatkan
kenyamanan dan layanan bagi pengguna parkir.

Kapasitas lahan parkir yang mencukupi akan berdampak positif terhadap


kenyamanan pengguna jasa bandar udara. Ketika terdapat cukup banyak
tempat parkir yang tersedia, pengguna jasa bandar udara dapat dengan mudah
45

menemukan tempat parkir untuk kendaraan mereka. Hal ini mengurangi


kesulitan dan waktu yang dibutuhkan untuk mencari tempat parkir yang
kosong. Dalam kondisi lahan parkir yang cukup, pengguna jasa bandar udara
tidak perlu mengelilingi area parkir untuk mencari tempat parkir yang sesuai.
Hal ini mengurangi tingkat kebingungan di area parkir sehingga
meningkatkan kenyamanan pengguna jasa bandar udara.

Selain itu kapasitas lahan parkir yang cukup juga meminimalkan


kemungkinan terjadinya parkir liar di daerah yang tidak diizinkan atau daerah
larangan parkir. Dengan tersedianya tempat parkir yang mencukupi, pengguna
jasa bandar udara tidak perlu memarkirkan kendaraan mereka di tempat yang
tidak aman atau mengganggu lalu lintas. Dapat juga mengurangi risiko
kerusakan kendaraan. Adanya tempat parkir yang aman dan terawat,
pengguna jasa bandar udara dapat meninggalkan kendaraan mereka dengan
lebih percaya diri dan nyaman.

Untuk mengatasi permasalahan kurangnya kapasitas lahan parkir dapat


dilakukan perluasan lahan parkir dengan memanfaatkan ruang yang tersedia di
sekitar bandar udara. Jika terdapat keterbatasan lahan, pembangunan lantai
parkir bertingkat dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kapasitas
parkir. Dengan memanfaatkan ruang secara vertical dapat menambah jumlah
kendaraan yang dapat diparkir. Mengimplementasikan sistem parkir cerdas
yang menggunakan teknologi seperti sensor parkir dan sistem manajemen
parkir yang terintegrasi. Hal ini dapat membantu mengoptimalkan
penggunaan lahan parkir dengan memastikan bahwa setiap slot parkir
dimanfaatkan secara efisien. Dapat melakukan perencanaan yang matang dan
pengelolaan yang efisien terhadap lahan parkir. Hal ini meliputi pemetaan
area parkir, pengaturan arus lalu lintas di dalam area parkir, serta pengawasan
46

yang baik oleh petugas parkir untuk memastikan penggunaan lahan parkir
yang optimal.

2. Pengaruh pengkondisian cahaya


Pengkondisian cahaya yang baik di area parkir memiliki pengaruh penting
terhadap kenyamanan dan keamanan pengguna jasa bandar udara. Lampu
penerangan di area parkir sangat penting untuk meningkatkan kenyamanan,
keamanan, dan pengalaman pengguna jasa bandar udara. Bandar udara perlu
memastikan bahwa pencahayaan di area parkir mencukupi dan dijaga dengan
baik agar pengguna jasa dapat merasa aman, nyaman, dan mudah dalam
menggunakan fasilitas parkir yang disediakan.

Dalam Peraturan Menteri nomor 27 tahun 2018 tentang alat penerangan jalan,
lampu penerangan jalan yang berfungsi untuk memberikan penerangan pada
ruang lalu lintas. Lampu penerangan jalan memiliki fungsi utama untuk
memberikan penerangan pada area parkir, ruang lalu lintas, jalan lingkungan
dan lainnya. Tujuan utama penggunaan lampu penerangan jalan adalah untuk
memastikan keamanan, kenyamanan dan kelancaran lalu lintas pengguna jalan.

Beberapa prinsip yang mungkin relevan untuk pengaturan lampu penerangan


di area parkir berdasarkan peraturan tersebut antara lain:
1) Intensitas pencahayaan, intensitas pencahayaan yang memadai juga
penting untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna jasa
di area parkir
2) Penempatan dan penyebaran lampu, pengaturan lampu penerangan di
area parkir untuk memastikan cakupan pencahayaan yang merata dan
optimal
47

3) Kualitas dan spesifikasi lampu, hal ini penting untuk memastikan


lampu yang digunakan di area parkir memiliki kualitas cahaya yang
baik, daya tahan yang memadai dan efisiensi energi yang optimal.
Penting untuk mengacu pada peraturan dan pedoman yang berlaku di
wilayah atau bandar udara terkait untuk memperoleh informasi yang lebih
spesifik dan sesuai dengan kebutuhan area parkir.

3. Pengaruh pengawasan petugas parkir terhadap keamanan area lahan parkir


kendaraan
Dengan adanya pengawasan yang efektif dari petugas parkir, keamanan area
lahan parkir kendaraan dapat ditingkatkan. Hal ini memberikan rasa aman dan
perlindungan kepada pengguna jasa, serta menciptakan lingkungan parkir
yang lebih teratur dan terkendali. Oleh karena itu, keberadaan petugas parkir
yang kompeten dan aktif dalam melakukan pengawasan sangat penting utnuk
menjaga keamanan area parkir kendaraan.

Peraturan daerah Kota Palembang nomor 4 tahun 2008 tentang Pengelolaan


dan Retribusi Parkir pasal 14 menjelaskan bahwa untuk ketertiban kendaraan
yang parkir di tempat parkir dilakukan oleh petugas parkir dengan
memberikan pelayanan masuk dan keluarnya kendaraan di tempat parkir yang
menjadi tanggung jawabnya, mengatur kendaraan yang akan masuk parkir dan
keluar dengan memperhatikan aspek keamanan dan ketertiban serta
kelancaran lalu lintas, menjaga ketertiban keamanan dan kelancaran terhadap
kendaraan-kendaraan yang parkir di tempat parkir yang menjadi tanggung
jawabnya, menjaga kebersihan dan kerapihan lahan parkir.

Dengan adanya petugas parkir yang melakukan pengawasan, diharapkan dapat


mengurangi kemungkinan terjadinya parkir liar atau di daerah yang tidak
diizinkan. Hal ini akan membantu menjaga ketertiban lalu lintas, mencegah
48

kemacetan dan menciptakan lingkungan parkir yang aman dan tertib.


Penerapan peraturan ini memberikan manfaat dalam pengelolaan parkir yang
teratur dan mengurangi risiko kecelakaan atau kerusakan kendaraan akibat
parkir yang tidak teratur.

Selain itu, dengan adanya petugas parkir, pengguna jasa bandar udara dapat
lebih merasa aman dan nyaman meninggalan kendaraan mereka di area parkir
yang terawasi. Namun peraturan daerah tersebut harus diimplementasikan
secara konsisten dan diawasi dengan baik oleh pihak berwenang agar dapat
mencapai tujuan yang diinginkan dalam pengelolaan parkir yang efektif dan
aman di bandar udara.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian di atas dan hasil analisa manajemen sistem parkir
kendaraan di Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II
Palembang, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kapasitas lahan parkir kendaraan roda 4 di Bandar Udara Internasional Sultan
Mahmud Badaruddin II Palembang masih tidak mencukupi. Hal ini terbukti
dengan pengguna jasa yang mengalami kesulitan dalam mencari lahan parkir
yang masih kosong dan harus mengelilingi area parkir untuk mencari lahan
parkir yang tersedia. Kondisi ini mengindikasikan adanya kebutuhan untuk
meningkatkan kapasitas lahan parkir guna memenuhi permintaan dan
kenyamanan pengguna jasa bandar udara.
2. Adanya ketidakpatuhan dari beberapa pengguna jasa yang memarkirkan
kendaraan mereka di daerah larangan parkir. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat kurangnya pengawasan atau ketidaktelitian dalam pengaturan parkir
di bandar udara tersebut. Untuk meningkatkan ketertiban dan kepatuhan
dalam parkir, perlu adanya peningkatan pengawasan dan penegakan aturan
parkir yang lebih efektif di area parkir kendaraan.
3. Pelayanan di area parkir kendaraan roda empat di Bandar Udara Internasional
Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang masih belum memenuhi standar
level of service sesuai dengan Peraturan Menteri nomor 178 tahun 2015
tentang Standar Pelayanan Pengguna Jasa Bandar Udara. Hal ini
menunjukkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
parkir agar sesuai dengan standar yang ditetapkan.

49
50

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang penulis kemukakan di atas, penulis memberikan
saran sebagai berikut
1. Kapasitas lahan parkir kendaraan masih belum memenuhi maka diperlukan
adanya penambahan kapasitas parkir melalui pembangunan parkir atau
menambah jumlah lahan parkir dapat meningkatkan kapasitas lahan parkir dan
memenuhi level of service sesuai dengan Peraturan Menteri 178 tahun 2015
tentang Standar Pelayanan Pengguna Jasa Bandar Udara. Pembangunan
gedung parkir atau penambahan lahan parkir dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan pertumbuhan jumlah penumpang dan kebutuhan parkir
agar pengguna jasa bandar udara lebih mudah menemukan lahan parkir yang
kosong dan mengurangi kemacetan serta waktu yang dihabiskan untuk
mencari tempat parkir serta meningkatkan pelayanan.
2. Ketidakpatuhan yang dilakukan oleh pengguna jasa bandar udara dengan
memarkirkan kendaraannya di daerah larangan parkir dapat menyebabkan
terjadinya penyempitan jalan serta mengganggu kenyamanan pengguna jasa
bandar udara yang lain. Maka diperlukan adanya petugas yang stand by untuk
membantu pengemudi menemukan parkir yang masih kosong atau bisa
diarahkan ke area yang bisa digunakan parkir sementara saat lahan parkir
sudah penuh.
3. Adanya perbaikan fasilitas penerangan jalan untuk memudahkan pengemudi
mencari lahan parkir yang kosong pada malam hari atau saat cuaca buruk
dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna jasa
bandar udara. Hal ini membantu menciptakan lingkungan parkir yang lebih
aman, efisien, dan nyaman, sehingga mendukung operasional dan bisnis
kebandarudaraan.
DAFTAR PUSTAKA

Presiden Republik Indonesia, 2009. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang


Penerbangan. Jakarta.
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia. 2015. PM 178 Tahun 2015
tentang Standar Pelayanan Pengguna Jasa Bandar Udara. Jakarta.
Presiden Republik Indonesia. 2001. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
70 tentang Kebandarudaraan. Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisi ke-5. Jakarta : Balai Pustaka
Gapersz, V. (2017). Production Planning And Inventory Control. Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Umum.

Johanis Taran, A. A. (2018). Model Sistem Perparkiran Kendaraan di Bandar Udara


Sentani Jayapura. Jurnal Penelitian Enjinering.

Juharni. (2017). Manajemen Mutu Terpadu. Makasar: CV.Sah Media.

Kristanto, V. (2018). Metodologi Penelitian Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah.


Yogyakarta: Deepublish.

Mohamad Isram M.Ain, D. I. (2017). Analisis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir


Kendaraan di Bandar Udara Supadio Kalimantan Barat. Repository UGM.

Ravael Eldad Pongtuluran, M. J. (2021). Analisis Karakteristik dan Kebutuhan Ruang


Parkir Kendaraan di Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung
Pranoto Kalimantan Timur. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Riyanto, A. (2018). Implikasi Kualitas Pelayanan Dalam Meningkatkan Kepuasan.


Jurnal Ecodemica, 83.

Safitri, E. N. (2023). ANALISIS MANAJEMEN SISTEM PARKIR KENDARAAN DI


BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II
PALEMBANG. Palembang: Tugas Akhir Program Diploma Tiga, Politeknik
Penerbangan Palembang.

51
52

Silaen, S. (2018). Metodologi Penelitian Sosial untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.
Bogor: In Media.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


ALFABETA.

Sugiyono. (2019). Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.


Bandung: ALFABETA.

Tersiana, A. (2018). Metode Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Yogyakarta.


LAMPIRAN

Lampiran A Hasil observasi perhitungan jumlah kendaraan

53
54
55

Lampiran B Peraturan Menteri Nomor 178 tahun 2015


56
57
58

Lampiran C Peraturan Pemerintah nomor 79 tahun 2013


59
60

Lampiran D Layout parkir kendaraan

Anda mungkin juga menyukai