TUGAS AKHIR
Oleh :
ITTABIANA NABAWIYATI
NIT: 30618012
TUGAS AKHIR
Oleh :
ITTABIANA NABAWIYATI
NIT: 30618012
Oleh :
ITTABIANA NABAWIYATI
NIT. 30618012
1
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
ITTABIANA NABAWIYATI
NIT. 30618012
Panitia Penguji :
2
PERNYATAAN KEASLIAN DAN HAK CIPTA
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran, maka saya bersedia menerima sanksi
akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh, serta sanksi lainnya
sesuai dengan norma yang berlaku di Politeknik Penerbangan Surabaya.
Ittabiana Nabawiyati
30618012
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, Tugas Akhir yang berjudul OPTIMALISASI
PENANGANAN WILDLIFE UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN
OPERASI PENERBANGAN DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL
RADEN INTEN II LAMPUNG ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat dalam
mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi Diploma III Manajemen
Transportasi Udara di Politeknik Penerbangan Surabaya.
Penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan
serta dukungan dari berbagai pihak. Sehingga, disampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa;
2. Kedua orang tua yang telah memberikan doa, motivasi, dan support baik
material maupun spiritual;
3. Bapak M. Andra Aditiyawarman, M.T selaku Direktur Politeknik
Penerbangan Surabaya;
4. Bapak Ariyono Setiawan, S.T, M.T selaku Ketua Program Studi
Manajemen Transportasi Udara Politeknik Penerbangan Surabaya
sekaligus selaku pembimbing I yang senantiasa membantu penulisan
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini;
5. Bapak Setyo Hariadi, S.P, S.T, M.T selaku pembimbing II yang senantiasa
membantu penulisan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini;
6. Bapak dosen penguji yang telah memberikan kritik serta saran yang
membangun dalam penyusunan Tugas Akhir ini;
7. Para Dosen, Instruktur dan Pengasuh Politeknik Penerbangan Surabaya;
8. Teman–teman course Diploma III Manajemen Transportasi Udara III
Alpha dan Bravo yang juga memberi motivasi dan semangat;
4
9. Seluruh Taruna/i Politeknik Penerbangan Surabaya dan semua pihak yang
secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis dalam
penulisan Tugas Akhir ini.
Penulis meyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih terdapat
kekurangan. Sehingga diharapkan kritik dan saran yang membangun bagi
kesempurnaan penulisan ini. Semoga dengan terselesaikannya penulisan Tugas
Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Penulis
5
ABSTRAK
Oleh:
Ittabiana Nabawiyati
NIT. 30618012
6
ABSTRACT
By:
Ittabiana Nabawiyati
NIT. 30617026
Safety first means top priority in the world of aviation, so that flights are
carried out in safe and secure conditions according to the flight plan supported by
flights that are free from disturbances or act against the law. In a month, Radin
Inten II International Airport has experienced three wildlife incidents with deer
and cats entering the runway, this indicating that flight safety at Radin Inten II
International Airport Lampung needs to be optimized.
The research method used is descriptive qualitative by referring to the
SKEP/42/III/2010 regulation on "Instructions and Procedures for Civil Aviation
Safety Regulations Section 139-03 Hazard Management of Liar Animals at
Airports and Surroundings". Methods of data collection using the method of
observation, literature study and interviews. The method used to test the data is to
test the validity of the data including the credibility, transferability, dependability,
and confirmability tests. Where in the credibility test, additional observations,
increased accuracy, and triangulation of sources, techniques and time are carried
out.
The results of this study indicate that the quality of WHMP handling
affect flight safety and security. Meanwhile, the results of data test show that the
quality of WHMP handling at the airport was still not optimal, as evidenced by
incidents and several factor that did not support WHMP optimization. The results
of this study are expected to optimize WHMP of Radin Inten II International
Airport, Lampung.
Keywords: Wildlife, flight safety, optimization.
7
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ii
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERNYATAAN KEASLIAN DAN HAK CIPTA ii
KATA PENGANTAR ii
ABSTRAK ii
ABSTRACT ii
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR ii
DAFTAR TABEL ii
BAB I 2
PENDAHULUAN 2
1.1 Latar Belakang 2
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Penelitian 2
1.5 Hipotesis 2
1.6 Manfaat Penelitian 2
1.7 Sistematika Penulisan 2
BAB II 2
LANDASAN TEORI 2
2.1 Tinjauan Teoritis 2
2.1.1 Pengertian Optimalisasi 2
2.1.2 Wildlife Hazard Managemet 2
2.1.3 Wildlife Hazard Management Plan 2
2.1.4 Indikator Terlaksananya Wildlife Hazard Management Plan 2
2.1.5 Keselamatan Operasi Penerbangan 2
2.1.6 Tolak Ukur Keselamatan Operasi Penerbangan 2
2.1.7 Bandar Udara 2
8
2.1.8 Airport Rescue and Fire Fighting 2
2.1.9 Apron Movement Control 2
2.1.10 Bird Strike and Animal Hazard Committee 2
2.2 Tinjauan Empiris 2
BAB III 2
METODE PENELITIAN 2
3.1 Desain Penelitian 2
3.2 Variabel Penelitian 2
3.3 Populasi dan Objek Penelitian 2
3.3.1 Populasi 2
3.3.2 Objek Penelitian 2
3.4 Sumber Data 2
3.5 Metode Pengumpulan Data 2
3.5.1 Observasi 2
3.5.2 Studi Kepustakaan 2
3.5.3 Interview 2
3.6 Dokumentasi 2
3.7 Teknik Analisis Data 2
3.8 Keabsahan Data 2
3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian 2
3.9.1 Lokasi Penelitian 2
3.9.2 Waktu Penelitian 2
BAB IV 2
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 2
4.1 Hasil Penelitian 2
4.1.1 Kondisi Bandar Udara 2
4.1.2 Aktivitas Burung dan Hewan Liar serta Resiko Terjadinya
Bird Strike dan Wildlife Hazard 2
4.1.3 Hasil Interview 2
4.1.4 Hasil Uji Keabsahan Data 2
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 2
4.3 Penyelesaian Masalah 2
BAB V 2
KESIMPULAN DAN SARAN 2
9
5.1 Kesimpulan 2
5.2 Saran 2
DAFTAR PUSTAKA 2
LAMPIRAN A 2
10
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.5 Kondisi Saat Terjadi Masuknya Rusa di Area Bandara Internasional
Radin Inten II Lampung 66
Gambar 4.6 Kondisi Saat Terjadi Masuknya Biawak di Area Bandara
Internasional Radin Inten II Lampung 67
Gambar 4.7 Kondisi Genangan Air di Airside Bandara Internasiona Radin Inten II
Lampung 68
Gambar 4.8 Laporan Pemantauan atau Patroli Airside 70
Gambar 4.9 Proses Pengevakuasian Bangkai Hewan Liar di Wilayah Airside
Bandar Udara Internasional Radin Inten II Lampung 72
11
DAFTAR TABEL
12
13
14
BAB I
PENDAHULUAN
1.5 Hipotesis
Hipotesis menurut (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D, 2015) merupakan jawaban sementara dikarenakan baru berdasarkan
teori terhadap rumusan masalah penelitian yang berupa pertanyaan, Hipotesis
pada penelitian ini adalah belum optimalnya pengusahaan pencegahan serta
penanganan Wildlife Hazard (Variabel X) terhadap keselamatan operasi
penerbangan (Variabel Y).
BAB II
LANDASAN TEORI
efek buruk di atas dan di bawah 1.500 kaki menjadi nol.. Dalam
penilitian ini memiliki kesamaan pembahasan untuk efektivitas dari
Wildlife Hazard Management Plan dan untuk memandu perbaikan di
masa depan apabila terjadi kekurangan.
4. Dalam penelitian Merri Anggita Rahmi (Agustus, 2020) dengan judul
Optimalisasi Penanganan Wildlife Dan Bird Strike Untuk
Meningkatkan Keselamatan Operasi Penerbangan Di PT Angkasa Pura
I Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani
Semarang. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan operasi
penerbangan dari sisi penanganan wildlife dan birdstrike. Dalam
penilitian ini memiliki kesamaan pembahasan untuk peningkatan
keselamatan penerbangan dari sisi Wildlife Hazard Management Plan.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara
atau menuju suatu jalan. Dalam mendapatkan data yang memiliki kegunaan
tertentu metode penelitian dilakukan dengan cara ilmiah. Sehingga harus
diperhatikan dalam tata cara ilmiah, perolehan data, tujuan serta kegunaannya,
dimana hal tersebut harus berdasar pada keilmuan yang rasional, empiris, serta
sistematis. Dapat di tarik kesimpulan bahwa metode penelitian merupakan cara
ilmiah untuk memperoleh data yang bertujuan dan memiliki kegunaan tertentu
(Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, 2013).
1. Rasional yang bermakna penelitian dilakukan dengan cara logis dan dapat
diterima dalam penalaran manusia.
2. Empiris yang bermakna penelitian dilakukan dengan cara yang terlihat oleh
indra manusia.
3. Sistematis merupakan proses penelitian menggunakan metode tertentu yang
bersifat logis.
Dalam hal ini digunakan variabel mandiri yaitu upaya penanganan wildlife
sedangkan variabel terikatnya meningkatkan keselamatan operasi penerbangan di
Bandar Udara Internasional Radin Inten II Lampung.
(Variabel X) (Variabel Y)
Inti yang terkandung pada variabel X dan variabel Y akan menjadi dasar
utama dalam proses pengumpulan data melalui observasi dan studi
kepustakaan yang sesuai dengan point yang dibutuhkan guna memperoleh
informasi sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Berkaitan dengan hal
tersebut, maka dibuat indikator pada masing-masing variabel untuk
memudahkan dalam pengumpulan informasi sebagai berikut.
Variabel
No. Indikator Sumber
Penelitian
Kesadaran personel tentang Peraturan
pentingnya manajemen Pemerintah
1. birdstrike dan wildlife hazard Republik
dalam menjaga kesterilan Indonesia Nomor
lingkup bandar udara 3 Tahun 2001
Tentang
Penyelenggara bandar udara Keamanan dan
wajib mengetahui karakter dan Keselamatan
2.
habitat binatang di sekitar Penerbangan
Keselamatan bandar udara. (Pasal 50 Ayat 1)
Operasi
Penerbangan Penyediaan dan pengoptimalan
penggunaan peralatan Peraturan
penunjang fasilitas penerbanganPemerintah
3. Republik
dengan memperhatikan
Indonesia Nomor
kebutuhan operasional dan 3 Tahun 2001
keamanan bandara. Tentang
Keamanan dan
Keandalan peralatan penunjang
Keselamatan
guna pencegahan birdstrike dan Penerbangan
4
wildlife hazard pada sirine (Pasal 37 Ayat 2)
mobil patroli.
3.5.1 Observasi
Observasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti
pengamatan atau peninjauan secara cermat. Observasi adalah cara dalam
mengumpulkan data yang diperoleh dengan peninjauan secara langsung
kepada objek penelitian guna memeriksa dan mengawasi dari dekat kegiatan
yang dilakukan (Riduwan, Metode Riset, 2004). Tujuan dari observasi
adalah pendeskripsian yang dimana pada penelitian kualitatif akan
menghasilkan teori dan hipotesis, sehingga digunakan dalam pengujian teori
dan hipotesis. Sehingga dilakukan observasi di Bandar Udara Udara
Internasional Radin Inten II Lampung, yang berkaitan tentang manajemen
hewan liar yang dilakukan pada saat melaksanakan kegiatan On the Job
Training (OJT) pada bulan februari-april tahun 2021.
Menurut indeks pelaksanaan Wildlife Hazard Management Plan,
didapatkan indeks yang perlu diamati sebagai berikut:
38
3.5.3 Interview
Interview adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh
informasi yang berkesinambungan dengan topik dari narasumber terkait
secara langsung. Narasumber tersebut secara langsung akan memberikan
informasi yang sedang kita butuhkan dan tanyakan dengan perasaan senang
hati dan dengan informasi yang sebenar-benarnya.
Pada penelitian ini digunakan teknik wawancara terbuka terhadap 3
personel Safety Management System, 5 personel Apron Movement Control,
40
3.6 Dokumentasi
Dokumentasi menurut (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D, 2015) adalah metode pengumpulan data serta informasi berbentuk
buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta
keterangan yang mendukung penelitian. Dokumentasi diperlukan guna
mengumpulkan data yang selanjutnya akan dianalisa. Dengan metode ini, peneliti
mengumpulkan data dari dokumen yang ada, sehingga diperoleh catatan yang
berkaitan dengan penelitian seperti: gambaran umum bandar udara, keadaan yang
berkaitan dengan penanganan wildlife, catatan-catatan, dan sebagainya.
dan verifikasi.
1. Reduksi Data
Merupakan tahap dari simplifikasi, pengelompokan, dan eliminasi
data yang dirasa tidak diperlukan sehingga data menghasilkan informasi
yang berkualitas dan berguna sehingga penarikan kesimpulan dapat
dilakukan dengan mudah.
2. Display Data
Merupakan tahap penyajian data dimana sekumpulan data tersebut
disusun secara teratur, terstruktur dan mudah dipahami, sehingga
kesimpulan yang dihasilkan berbentuk naratif berupa catatan hasil
observasi lapangan, matriks, grafik, jaringan ataupun bagan. Sehingga data
akan terorganisasi, tersusun serta saling berkaitan,
3. Kesimpulan dan Verifikasi
Merupakan tahap dimana memeriksa dan memastikan bahwa hasil
reduksi data mengacu pada tujuan analisis yang hendak dicapai. Dalam
tahap ini dihasilkan inti dari data yang terkumpul dengan mencari
keterkaitan, kesamaan maupun perbedaan yang dapat ditarik kesimpulan
sebagai jawaban terhadap permasalahan yang ada.
Kesimpulan pada tahap awal bersifat meyakinkan dan valid bila
didukung oleh bukti-bukti yang kuat. Verifikasi dilakukan guna menilai
kesesuaian data pada konsep dasar analisis tersebut lebih tepat dan
obyektif.
Bulan
No Kegiatan
Feb Mar Apr Mei Jun
1 On The Job Training
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.2 Aktivitas Burung dan Hewan Liar serta Resiko Terjadinya Bird
Strike dan Wildlife Hazard
4.1.2.1 Penemuan Hewan Liar
Berdasarkan data serta observasi yang telah dilakukan pada
bulan Mei 2020 hingga April 2021, dimana sampling dilakukan
pada cuaca cerah dan hujan, telah ditemukan 4 jenis burung dan
5 jenis binatang liar lainnya di Bandar Udara Internasinal Radin
Inten II Lampung.
Bandara Radin Inten II Lampung berada di antara rawa,
persawahan dan perkebunan serta perkampungan sehingga
dalam pemantauan dapat dibagi menjadi 3 zona berdasarkan
50
No
Nama Spesies Nama Ilmiah Ukuran
.
https://www.greeners.co/flora- mengangguk-anggukkan
fauna/burung -gereja-burung- kepalanya, membuka
mungil-bandel/ sayap, mengangkat dan
membeberkan ekor.
Sumber :
https://made-blog.com/burung-
perkutut#gsc.tab=0
Sumber
Ularindonesia.blogspot.com/
p/enhydris-plumbea.html?m=1
Sumber :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kadal
20
be 0
us 020
be 0
nu 020
ua 21
21
1
02
02
2
-2
M 202
r-2
20
20
20
v-
Ok ep
2
s2
r2
Fe ri 2
r2
Ap
No
et
ei
ni
ri
S
l
tu
Ju
a
M
ar
to
br
Ja
se
Ag
De
60
1 Mei 2020 42
2 Juni 2020 157
3 Juli 2020 388
4 Agustus 2020 550
5 September 2020 421
6 Oktober 2020 471
7 November 2020 593
8 Desember 2020 683
9 Januari 2021 465
10 Februari 2021 354
11 Maret 2021 400
12 April 2021 448
TOTAL 5,012
Sumber : Data Daily Traffic Movement Angkasa Pura II
Airport Tahun 2020-2021 (Aprom Movement Control)
2 17 TKG
LNI-
Desembe B738 PK-LKN -
098
r 2020 CGK
3 4 TKG
Februari GA 073 B738 PK-GMN -
2021 CGK
kucing yang sering berkeliaran di apron, dan rusa. Untuk rusa itu
merupakan hewan ternak warga, posisi kendang ada di dekat rawa,
karena kondisi pada saat itu badai atau hujan deras rusa tersebut merasa
ketakutan lalu lari ternyata memasuki bandara lewat pagar perimeter
yang tertutupi tumbuhan tinggi di dekat rawa tersebut, untuk
penanganannya rusa tersebut dilumpuhkan dengan tembakan, dibantu
oleh unit ARFF, BKSDA dan POM AU, pada saat itu rusa sudah
berposisi di pinggiran runway dekat rumah dinas alfa, sehingga tidak
mengganggu penerbangan, namun dilakukan penjagaan yang ketat agar
rusa tersebut tidak keluar kea rah daerah maneuvering.
II. Narasumber Kedua
Narasumber kedua adalah Feru M. AMd. dimana merupakan supervisor
unit AMC Bandar Udara Internasional Radin Inten II Lampung serta
sebagai informan dalam penulisan tugas akhir ini. Beliau bertanggung
jawab dalam mengatur, mengawasi serta memantau kegiatan di wilayah
airside terkhusus di apron. AMC juga melakukan patroli atau pengecekan
di wilayah runway guna menjaga kesterilan daerah manouvering pesawat.
Dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, didapatkan informasi bahwa
wilayah airside bandara Radin Inten II Lampung terletak diantara
perkampungan, rawa, serta persawahan, sering terlihat kucing, dan
burung seperti burung gereja burung perkutut, dan sejenisnya.
Pengusahaan yang dilakukan dalam penanganan wildlife hazard adalah
dengan membuang hewan mati menjauhi airside dibawa dengan mobil
patroli,, bila masih hidup dilakukan pengusiran mengganggu ketenangan
hewan tersebut hingga menjauhi airside. Peralatan yang tersedia untuk
penanganan dan pengusiran hewan liar adalah sirine, mobil patroli,
sarung tangan, sapu, dan serok. Adanya tumbuhan tinggi diantara pagar
perimeter dan dekat dengan perkampungan merupakan faktor penarik
hewan-hewan tersebut ada di sekeliling bandara. Pernah saya temukan
rentang satu tahun ini adalah kucing yang sering berkeliaran di apron.
Untuk kucing tersebut memang datang dari perkampungan warga, bisa
74
sehingga tidak adanya habitat bagi hewan hewan tersebut. Peralatan yang
tersedia untuk penanganan dan pengusiran hewan liar adalah sirine,
mobil patroli, pistol, dan bendera. Adanya faktor penarik hewan-hewan
tersebut memasuki wilayah bandara sudah di minimalisir dengan saat
baik. Sangat jarang terjadi masuknya hewan di area bandara, kalaupun
ada personel patroli akan melapor ke pihak safety, namun selama ini
tidak ada kejadian serius mengenai binatang liar di area bandara.
VII. Narasumber Ketujuh
Narasumber ketujuh adalah Ade Kurniawan, dimana merupakan Personel
unit Avsec Bandar Udara Internasional Radin Inten II Lampung serta
sebagai informan dalam penulisan tugas akhir ini. Beliau bertanggung
jawab dalam menjaga dan mengawasi wilayah bandara dari segala
ancaman yang beresiko terhadap keselamatan dan keamanan di bandara,
hal tersebut dilakukan dalam pelaksanaan patroli di wilayah daerah jalur
perimeter. Dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, didapatkan
informasi bahwa wilayah airside bandara Radin Inten II Lampung
terletak diantara perkampungan, rawa, serta persawahan. Hewan yang
sering terlihat adalah kucing, burung-burung berukuran kecil sampai
berukuran sedang, pernah juga terlihat biawak. Bilamana ditemukan
hewan liar memasuki wilayah bandara maka akan dilakukan pengusiran,
untuk pencegahan unit avsec hanya melakukan pemantauan Ketika
melakukan patrolii saja. Faktor penarik hewan-hewan tersebut memasuki
wilayah bandara dikarenakan posisi bandara yang didekat rawa dan
perkampungan, juga ketersediaan makanan seperti serangga di rumput2
dekat runway banyak.
VIII. Narasumber Kedelapan
Narasumber kedelapan adalah Eko Pujiono, dimana merupakan Personel
unit Avsec Bandar Udara Internasional Radin Inten II Lampung serta
sebagai informan dalam penulisan tugas akhir ini. Beliau bertanggung
jawab dalam menjaga dan mengawasi wilayah bandara dari segala
ancaman yang beresiko terhadap keselamatan dan keamanan di bandara,
78
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
87
5.1 Kesimpulan
Setelah dilaksanakan penelitian terkait dengan judul dan
permasalahan yang telah ditulis dan di uraikan pada bab sebelumnya, maka
dapat diambil kesimpulan, yaitu:
Kualitas penanganan wildlife hazard sangat berpengaruh terhadap
kelancaran penerbangan dan keselamatan operasi penerbangan, hal ini
menunjukkan bahwa semakin baik kualitas penanganan wildlife hazard
yang dilakukan maka akan menjaga keselamatan operasi penerbangan di
Bandara Internasional Radin Inten II Lampung. Hasil dari observasi
lapangan menunjukkan kurang optimalnya perberlakuan prosedur
manajemen bahaya hewan liar dan burung di PT Angkasa Pura II Kantor
Cabang Bandar Udara Internasional Radin Inten II Lampung
5.2 Saran
Bersadarkan kesimpulan diatas, maka dapat diberikan masukan
atau saran adalah sebagai berikut,
PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandar Udara Internasional
Radin Inten II Lampung selaku pengelola bandara untuk mengoptimalkan
baik dari kesadaran personel, peralatan, serta kondisi lapangan dalam
pelaksanaan pencegahan serta penanganan incident wildlife hazard guna
peningkatan keselamatan operasi penerbangan di Bandar Udara
Internasional Radin Inten II Lampung.
88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN A
A-1. Logbook pelaporan dari ATC ke AMC mengenai hewan liar yang dilaporkan oleh
pilot
1. Senin, 21 September 2020. Personel AMC memasuki runway dari taxiway Charlie untuk
melakukan pembersihan bangkai burung
Sumber : logbook Air Traffic Controller di Bandar Udara Radin Inten II Lampung
2. Sabtu, 12 Desember 2020. ATC mendapatkan pelaporan dari PIC bahwa terdapat kucing
di taxiway bravo, lalu dilakukan inspeksi guna mengusir kucing tersebut oleh personel
AMC
Sumber : logbook Air Traffic Controller di Bandar Udara Radin Inten II Lampung
3. Kamis, 17 Desember 2020. ATC mendapatkan pelaporan dari PIC bahwa terdapat 2 ekor
kucing di taxiway bravo, lalu dilakukan inspeksi guna mengusir kucing tersebut oleh
personel AMC
91
Sumber : logbook Air Traffic Controller di Bandar Udara Radin Inten II Lampung
4. Rabu, 27 Januari 2021. ATC melaporkan terdapat rusa yang memasuki landasan kepada
AMC, lalu dilakukan pengejaran oleh personel AMC dan ARFF sampai di runway 14
Sumber : logbook Air Traffic Controller di Bandar Udara Radin Inten II Lampung
92
Sumber : logbook Apron Movement Control di Bandar Udara Radin Inten II Lampung
Sumber : dokumentasi dari Tower Air Traffic Controller Bandar Udara Radin Inten II
Lampung
1. Minggu, 28 Februari 2021. Telah ditemukan bangkai burung blekok sawah di dekat
runway 32 oleh personel AMC lalu dilakukan pembersihan bangkai menggunakan
93
tangan dan diangkut menggunakan mobil follow me guna pensterilan manouvering area.
Sumber : Logbook dari Apron Movement Control Bandar Udara Radin Inten II
Lampung
2. Minggu, 28 Maret 2021. Telah ditemukan bangkai ular di apron dekat taxiway bravo
oleh personel AMC lalu dilakukan pembersihan bangkai menggunakan tangan dan
diangkut menggunakan mobil follow me guna pensterilan area
Sumber : Logbook dari Apron Movement Control Bandar Udara Radin Inten II
Lampung
3. Kamis, 18 Februari 2021. Telah ditemukan bangkai kucing di apron parking stand 6 di
belakang pesawat wings air oleh personel AMC lalu dilakukan pembersihan bangkai dan
diangkut menggunakan mobil follow me guna pensterilan area
94
Sumber : Logbook dari Apron Movement Control Bandar Udara Radin Inten II
Lampung
4. Senin, 29 Maret 2021. Telah ditemukan bangkai ular dan burung di runway 32 oleh
personel AMC lalu dilakukan pembersihan bangkai dan diangkut menggunakan mobil
follow me guna pensterilan area
95
Sumber : Logbook dari Apron Movement Control Bandar Udara Radin Inten II
Lampung
5. Kamis, 04 Februari 2021. AMC mendapatkan pelaporan dari ATC bahwa terdapat
animal hazard (binatang biawak dari hasil wawancara dengan Bang JJ Pasoga) lalu
dilakukan pengusiran menggunakan mobil follow me guna pensterilan area.
96
Sumber : Logbook dari Apron Movement Control Bandar Udara Radin Inten II
Lampung
97
LAMPIRAN B
Kendaraan
Lampu Sirine
98
Klakson
99
Lampiran C
C-1 Pelaksanaan Interview
I. Pertanyaan dan Hasil Interview dengan AMC officer Bandar Udara Internasional Radin
Inten II Lampung, Fajar Amir Khoiri.
4. Apa saja peralatan yang digunakan untul melakukan penanganan dan pengusiran
hewan liar di sekitar bandara?
Jawab: Ada sirine, mobil patroli, sarung tangan, sapu, dan serok.
5. Faktor apa saja yang merupakan penarik hewan liar masuk ke wilayah bandara?
Jawab: Adanya genangan air wilayah airside dan posisi di dekat rawa,merupakan
faktor penarik hewan-hewan tersebut ada di sekeliling bandara
6. Hewan apa yang pernah di temukan dan di atasi langsung oleh narasumber pada
rentang satu tahun ini?
Jawab: Dalam satu tahun ini kebanyakan kucing yang sering berkeliaran di apron,
dan pernah juga rusa. Untuk rusa itu merupakan hewan ternak warga, posisi kendang
ada di dekat rawa, karena kondisi pada saat itu badai atau hujan deras rusa tersebut
100
merasa ketakutan lalu lari ternyata memasuki bandara lewat pagar perimeter yang
tertutupi tumbuhan tinggi di dekat rawa tersebut, untuk penanganannya rusa tersebut
dilumpuhkan dengan tembakan, dibantu oleh unit ARFF, BKSDA dan POM AU,
pada saat itu rusa sudah berposisi di pinggiran runway dekat rumah dinas alfa,
sehingga tidak mengganggu penerbangan, namun dilakukan penjagaan yang ketat
agar rusa tersebut tidak keluar kea rah daerah maneuvering.
II. Pertanyaan dan Hasil Interview dengan Supervisor AMC Bandar Udara Internasional
Radin Inten II Lampung, Feru M.
4. Apa saja peralatan yang digunakan untul melakukan penanganan dan pengusiran
hewan liar di sekitar bandara?
Jawab: Peralatan yang biasa digunakan ya sirine, mobil patroli, sarung tangan, sapu,
dan serok.
5. Faktor apa saja yang merupakan penarik hewan liar masuk ke wilayah bandara?
Jawab: Adanya tumbuhan tinggi diantara pagar perimeter dan dekat dengan
perkampungan merupakan faktor penarik hewan-hewan tersebut ada di sekeliling
bandara.
6. Hewan apa yang pernah di temukan dan di atasi langsung oleh narasumber pada
rentang satu tahun ini?
101
Jawab: Pernah saya temukan rentang satu tahun ini adalah kucing yang sering
berkeliaran di apron. Untuk kucing tersebut memang datang dari perkampungan
warga, bisa masuk karena pagar perimeter masih belum di berikan tutup sehingga
kucing bisa leluasa keluar masuk. Daya tariknya karena mereka mendapatkan sisa
makanan di sampah dekat airside, sehingga sering mendatangi wilayah bandara,
untuk penanganannya dilakukan dengan diberikan seruan sehingga kucing lari
menjauhi wilayah maneuvering pesawat.
III. Pertanyaan dan Hasil Interview dengan Personel AMC Bandar Udara Internasional Radin
Inten II Lampung, Trio Habibullah.
4. Apa saja peralatan yang digunakan untul melakukan penanganan dan pengusiran
hewan liar di sekitar bandara?
Jawab: Peralatan yang tersedia untuk penanganan dan pengusiran hewan liar adalah
sirine, mobil patroli, sarung tangan, sapu, dan serok.
5. Faktor apa saja yang merupakan penarik hewan liar masuk ke wilayah bandara?
Jawab: Adanya tumbuhan tinggi diantara pagar perimeter, genangan air, dekat rawa
dan perkampungan merupakan faktor penarik hewan-hewan tersebut ada di
sekeliling bandara.
102
6. Hewan apa yang pernah di temukan dan di atasi langsung oleh narasumber pada
rentang satu tahun ini?
Jawab: Pernah saya temukan rentang satu tahun ini adalah kucing mati di parking
stand 6 yang mati karena meminum cairan pesawat (kemungkinan avtur) dilakukan
pemindahan hewan mati tersebut menggunakan mobil patroli. Ditemukan juga
bangkai blekok sawah di dekat runway 32 lalu dilakukan pembersihan area tersebut
dan memindahkan bangkai menjauhi runway.
IV. Pertanyaan dan Hasil Interview dengan Personel AMC Bandar Udara Internasional Radin
Inten II Lampung, JJ Pasoga.
4. Apa saja peralatan yang digunakan untul melakukan penanganan dan pengusiran
hewan liar di sekitar bandara?
Jawab: Peralatan yang tersedia untuk penanganan dan pengusiran hewan liar adalah
sirine, mobil patroli, sarung tangan, sapu, dan serok.
5. Faktor apa saja yang merupakan penarik hewan liar masuk ke wilayah bandara?
Jawab: Adanya tumbuhan tinggi diantara pagar perimeter dan dekat dengan rawa
merupakan faktor penarik hewan-hewan tersebut ada di sekeliling bandara.
6. Hewan apa yang pernah di temukan dan di atasi langsung oleh narasumber pada
rentang satu tahun ini?
103
Jawab: Pernah saya temukan rentang satu tahun ini adalah biawak, pada saat itu
pesawat Garuda Indonesia akan melakukan take off namun dilaporkan oleh ATC
bahwa terdapat biawak di runway 14 sehingga dilakukan pengusiran dengan
menggunakan kayu sehingga biawak tersebut menjauhi runway dan keluar darri
pagar perimeter.
V. Pertanyaan dan Hasil Interview dengan Personel AMC Bandar Udara Internasional Radin
Inten II Lampung, Bisma AL.
4. Apa saja peralatan yang digunakan untul melakukan penanganan dan pengusiran
hewan liar di sekitar bandara?
Jawab: Peralatan yang tersedia untuk penanganan dan pengusiran hewan liar adalah
sirine, mobil patroli, sarung tangan, sapu, dan serok.
5. Faktor apa saja yang merupakan penarik hewan liar masuk ke wilayah bandara?
Jawab: Adanya genangan air wilayah airside, posisi di dekat rawa dan
perkampungan,
6. Hewan apa yang pernah di temukan dan di atasi langsung oleh narasumber pada
rentang satu tahun ini?
104
Jawab: Pernah saya temukan rentang satu tahun ini adalah biawak dan ular.
Kebanyakan saya temukan sudah mati atau berupa bangkai sehingga hanya
dilakukan pembersihan untuk pemindahan bangkai saja. Bilama mana ditemukan
hewan tersebut masih hidup maka dilakukan pengusiran dengan cara tetap
mempertimbangkan keselamatan diri.
VI. Pertanyaan dan Hasil Interview dengan Senior Staff unit Safety Bandar Udara
Internasional Radin Inten II Lampung, Dwija Rinta Ginting.
4. Apa saja peralatan yang digunakan untul melakukan penanganan dan pengusiran
hewan liar di sekitar bandara?
Jawab: Peralatan yang tersedia untuk penanganan dan pengusiran hewan liar adalah
sirine, mobil patroli, pistol, dan bendera.
5. Faktor apa saja yang merupakan penarik hewan liar masuk ke wilayah bandara?
Jawab: Adanya faktor penarik hewan-hewan tersebut memasuki wilayah bandara
sudah di minimalisir dengan saat baik.
6. Hewan apa yang pernah di temukan dan di atasi langsung oleh narasumber pada
rentang satu tahun ini?
105
Jawab: Sangat jarang terjadi masuknya hewan di area bandara, kalaupun ada
personel patroli akan melapor ke pihak safety, namun selama ini tidak ada kejadian
serius mengenai binatang liar di area bandara.
VII. Pertanyaan dan Hasil Interview dengan Personel Avsec Bandar Udara Internasional Radin
Inten II Lampung, Ade Kurniawan
4. Faktor apa saja yang merupakan penarik hewan liar masuk ke wilayah bandara?
Jawab: Dikarenakan posisi bandara yang didekat rawa dan perkampungan, juga
ketersediaan makanan seperti serangga di rumput2 dekat runway banyak.
VIII. Pertanyaan dan Hasil Interview dengan Personel Avsec Bandar Udara Internasional Radin
Inten II Lampung, Eko Mujiono.
Jawab: Tentu, yang sering terlihat adalah kucing, burung-burung berukuran kecil
seperti burung perkutut sampai berukuran sedang seperti burung bangau, pernah juga
terlihat biawak, yang paling sering adalah kucing.
4. Faktor apa saja yang merupakan penarik hewan liar masuk ke wilayah bandara?
Jawab: Faktor penarik hewan-hewan tersebut memasuki wilayah bandara
dikarenakan posisi bandara yang didekat rawa dan perkampungan, juga ketersediaan
makanan seperti serangga di rumput2 dekat runway banyak
IX. Pertanyaan dan Hasil Interview dengan Personel Avsec Bandar Udara Internasional Radin
Inten II Lampung, Ikhsan Misroji.
4. Faktor apa saja yang merupakan penarik hewan liar masuk ke wilayah bandara?
Jawab: Faktor penarik hewan-hewan tersebut memasuki wilayah bandara
dikarenakan posisi bandara yang didekat rawa dan perkampungan, juga ketersediaan
makanan seperti serangga di rumput2 dekat runway banyak
107
X. Pertanyaan dan Hasil Interview dengan Personel Avsec Bandar Udara Internasional Radin
Inten II Lampung, Rennica Utama.
4. Faktor apa saja yang merupakan penarik hewan liar masuk ke wilayah bandara?
Jawab: Faktor penarik hewan-hewan tersebut memasuki wilayah bandara
dikarenakan posisi bandara yang didekat rawa dan perkampungan, juga ketersediaan
makanan seperti serangga di rumput2 dekat runway banyak.
108
109
Lampiran D
D-1 Peraturan Direktur Jendral Perhubungan Udara Nomor : SKEP/42/III/2010
TENTANG
2010
110
TENTANG
UDARA,
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TENTANG
PETUNJUK DAN TATA CARA PERATURAN KESELAMATAN
PENERBANGAN SIPIL BAGIAN 139 – 03 MANAJEMEN BAHAYA
HEWAN LIAR DI BANDAR UDARA DAN SEKITARNYA
(ADVISORY CIRCULAR CASR 139 – 03, WILDLIFE HAZARD
MANAGEMENT ON OR IN THE VICINITY OF AN AERODROME).
112
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
MANAJEMEN BAHAYA HEWAN LIAR
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
BAB III
PERALATAN PENCEGAHAN, PENGAWASAN DAN
PENGENDALIANGANGGUAN BURUNG DAN HEWAN
LIAR
Pasal 5
BAB IV
PENCATATAN DAN
PELAPORAN
GANGGUAN BINATANG LIAR DAN BURUNG
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Penyelenggara bandar udara wajib melaporkan setiap
terjadinya gangguan binatang liar dan burung kepada Direktur
Jenderal dengan menggunakan format sebagaimana
dimaksud pada Lampiran I.
Pasal 9
Penyelenggara bandar udara wajib menyusun atau membuat
data laporan tentang gangguan binatang liar serangan burung
yang dapat atau berpotensi mengakibatkan kerusakan
terhadap pesawat udara di Bandar udara dan sekitarnya
dengan menggunakan format log book sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II.
Pasal 10
Kategori insiden serangan hewan liar atau burung liar, terdiri
dari :
a. serangan yang terkonfirmasi, berupa tabrakan antara hewan liar
atau burung dengan pesawat udara yang dibuktikan dengan
ditemukannya bangkai dalam kerusakan pesawat;
b. serangan yang belum terkonfirmasi, berupa laporan tabrakan
antara hewan liar atau burung dengan pesawat udara yang tidak
ditemukan bukti fisik; dan
117
BAB V
PENILAIAN RESIKO
Pasal 11
(1) Setiap penyelenggara bandar udara wajib melakukan penilaian
resiko dari setiap situasi atau serangan hewan liar atau
burung dan ditindaklanjuti dengan penekanan resiko (risk
mitigation).
Pasal 12
Direktur Bandar Udara melakukan pengawasan pelaksanaan
Peraturan ini
Pasal 13
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Disahkan di :JAKART
A Pada tanggal : 22 Maret
2010
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN
UDARA
HERRY BAKTI
118
aslinya
Kepala
Bagian
Hukum
Setditjen Perhubungan
Udara
RUDI
RICHARDO,
SH, MH
Pembina / (IV/a)
NIP. 19670118
199403 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP